BAB III PENJABARAN IDE
III.1.Kandungan dan Manfaat Pepaya (Carica papaya L) Muda
Pepaya memiliki banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Seperti halnya pepaya muda yang memiliki kandungan energi 26 kkal; protein 2,1 gram; lemak 0,1 gram; karbohidrat 4,9 gram; kalsium 50 mg; fosfor 16 mg; besi 0,4 mg; vitamin A 50 SI; vitamin BI 0,02 mg; vitamin C 19 mg; dan air 92,3 gram dalam setiap 100 gram pepaya muda (Direktorat Gizi Depkes RI, 1992).
Pepaya muda mengandung banyak vitamin dan mineral seperti potasium, magnesium, vitamin A, C, B, dan E. Selain itu, pepaya muda juga mengandung enzim papain dan chymopapain yang baik untuk perut. Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan dari pepaya muda (Boldsky, 2003).
1. Menjaga pencernaan
Enzim papain (enzim protease yang berada dalam getah pepaya berbentuk cairan putih kental) dan chymopapain (enzim yang membantu pencernaan protein dalam tubuh) yang ada pada pepaya muda membantu menjaga kesehatan pencernaan.
2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Baik pepaya muda ataupun biji pepaya diketahui baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pepaya kaya akan vitamin A, C, dan E. Pepaya muda juga diketahui bisa mencegah infeksi, pilek, dan batuk.
3. Menyembuhkan konstipasi
Papain yang ada dalam pepaya muda membantu mengatasi konstipasi (sembelit) secara alami. Bahkan pepaya yang sudah matang tak memiliki papain sebanyak pepaya muda.
4. Membersihkan usus
Mengonsumsi jus pepaya muda adalah salah satu cara terbaik dan termudah untuk membersihkan usus. Semua nutrisi dan mineral di dalamnya juga bisa menyehatkan pencernaan, pepaya muda juga dapat membersihkannya zat beracun dan kotoran yang tak diinginkan di dalam tubuh.
5. Meningkatkan produksi ASI
6. Melindungi dari infeksi saluran kemih
Pepaya muda juga melindungi sistem pengeluaran tubuh dan melindunginya dari infeksi saluran kemih. Konsumsi jus pepaya muda untuk mencegah berkumpulnya bakteri pada saluran kemih.
III.2.Kandungan dan Manfaat Daun Kelor (Moringa oliefera)
Daun kelor adalah tumbuhan yang sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Daun kelor mengandung vitamin C yang berguna bagi sistem kekebalan tubuh kita dan melawan penyakit infeksi termasuk flu dan pilek. Buah- buah yang berasa asam seperti jeruk dan lemon mengandung banyak vitamin C. Akan tetapi Vitamin C daun kelor 7x lebih banyak dari pada jeruk. Daun kelor juga mengandung potassium, yang merupakan mineral penting untuk membantu mengatur fungsi jantung, tekanan darah, syaraf serta tekanan otot. Buah pisang merupakan salah satu sumber potassium yang sangat baik. Sedangkan daun kelor mengandung potassium 3x lebih banyak daripada pisang.
Daun kelor kaya akan Vitamin A yang bertindak sebagai pelindung melawan penyakit mata, kulit, jantung, diare,dan banyak penyakit ringan lainya. Vitamin A pada daun kelor 4x lebih tinggi dari pada wortel.
Daun kelor juga mengandung kalsium. Kalsium adalah salah satu zat yang membangun tulang dan gigi yang kuat dan membantu mencegah osteoporosis. Kalsium pada daun kelor 4x lebih banyak dari kalsium susu. Daun kelor dapat membantu membangun kembali tulang-tulang yang lemah, mengatasi kekurangan darah dan membantu para ibu yang kekurangan gizi untuk memenuhi gizi bagi bayinya.
Selain daun kelor mempunyai banyak kandungan, daun kelor juga memiliki beberapa manfaat antara lain:
1. Antimikroba,
Antimikroba atau yang sering disebut anti bakteri dapat menganggu pertumbuhan atau bahkan mematikan bakteri dengan cara menganggu metabolisme yang merugikan tersebut.
2. Anti inflamasi (antiradang)
3. Mencegah Virus Ebstein Barr (EBV)
Virus Ebstein Barr juga disebut virus herpes manusia 4 adalah virus dari famili herpes (yang juga terdapat virus herpes dan sitomegalo virus).
4. Mencegah Bronchitis
Peradangan pada cabang tenggorok (bronchus) (saluran udara keparu-paru). 5. Mencegah Cacingan
Kumpulan gejala gangguan kesehatan akibat adanya cacing parasit didalam tubuh.
6. Mencegah Gangguan hati
Kelainan dalam tubuh seseorang sehingga fungsi organ hati tidak dapat berjalan dengan sempurna.
7. Antitumor
Jaringan baru yang timbul dalam tubuh akibat pengaruh berbagai faktor penyebab dan menyebabkan jaringan setempat pada tingkat gen kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya.
8. Mengatasi Demam
Salah satu dari tanda-tanda klinis yang paling umum dan ditandai dengan peningkatan suhu tubuh di atas normal yang memicu peningkatan tonus otot serta menggigil. Rata-rata suhu tubuh normal yang diukur secara oral adalah 36,7°C sampai 37°C.
9. Mencegah Kanker Prostat
Penyakit kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi lelaki. Hal ini terjadi ketika sel prostat mengalami mutasi dan mulai berkembang di luar kendali.
10. Mengatasi Anemia
Penyebab anemia yang paling sering adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan hemolisis atau kekurangan pembentukan sel darah merah ( hematopoiesis yang tidak efektif).
11. Mengatasi Diabetes
tes secara langsung, pada umumnya air seni pengidap diabetes rasanya manis karena mengandung banyak gula.
12. Mencegah Gangguan Saraf
Sistem organ pada makhluk hidup yang terdiri dari jutaan serabut saraf yang terdiri dari sel-sel saraf yang saling terhubung dan esensial untuk persepsi sensoris indra, involunter organ atau jaringan tubuh, aktivitas motorik volunter, dan homeostasis berbagai proses fisiologis tubuh pada makhluk hidup. Sistem saraf terdiri dari jaringan yang rumit dan paling penting karena terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling terhubung dan vital untuk perkembangan bahasa, pikiran dan ingatan pada makhluk hidup terutama manusia.
13. Mengatasi Sakit Kepala
Masalah universal, dengan prevalensi hampir 99%, dan merupakan alasan paling umum untuk rujukan neurologis. Sakit kepala bisa memiliki makna klinis sedikit akan tetapi juga mungkin menjadi pertanda adanya penyakit yang mengancam jiwa. Rasa sakit pada kepala disebabkan oleh traksi/penarikan, perpindahan, peradangan, spasme dari pembuluh darah, atau distensi dari struktur di kepala atau leher yang sensitif terhadap rasa nyeri.
Kelor juga memiliki fungsi pengobatan karena mengandung kalsium dan pospor. Dibanding sayur lainnya daun kelor memiliki kandungan vitamin dan mineral yang cukup tinggi. Dari penelitian daun kelor mampu menghambat aktifasi NFkB (Nuclear Faktor Kappa B atau factor transkripsi pada mamalia yang mengkontrol sejumlah gen penting dalam proses imunitas dan inflamasi) dan menurunkan ekspresi protein tumoserta menurunkan kolestrol jahat.
III.3.Nastar Morica (Moringa oliefera dan Carica papaya L)
A. Pembuatan Nastar Morica (Moringa oliefera dan Carica papaya L)
Nastar Morica (Moringa oliefera dan Carica papaya L) merupakan makanan ringan yang kaya nutrisi. Nastar Morica terbuat dari bahan utama daun kelor dan pepaya muda. Nama morica diambil dari nama latin daun kelor (moringa oliefera) dan pepaya muda (carica papaya L). Nastar morica di pilih karena belum ada pembuatan nastar dengan bahan tersebut. Padahal di kalibawang banyak terdapat daun kelor dan pepaya muda yang belum dimanfaatkan, karena mereka tidak mengetahui nutrisi apa saja yang terdapat di daun kelor dan pepaya. Berikut adalah cara pembuatan nastar morica :
Alat dan bahan
Alat : 1) mixser 2) Kompor 3) Oven
4) Blender 5) Baskom
Bahan :
1) 7,5 gram Roombutter 2) 94,1 gram Margarine 3) 10 gram Keju
4) 25 gram daun kelor 5) Vanili sesuai selera
6) 2 butir kuning telur 7) 150 gram Gula Pasir 8) 100 gram tepung trigu 9) 200 gram tepung pepaya 10) Coklat secukupnya
Cara pembuatan
1. Cara membuat serbuk daun kelor a. Daun kelor dicuci hingga bersih b. Kelor di jemur hingga kering c. Daun kelor di blender tanpa air
d. Ayak daun kelor lalu daun kelor siap digunakan 2. Cara membuat tepung pepaya
a. Mengupas pepaya yang masih muda
b. mencuci pepaya muda hingga bersih (buang bijinya)
d. Memeras pepaya hingga tersisa ampasnya
e. Pepaya dioven 20 menit, kemudian di jemur di bawah sinar matahari hingga kering. Tujuan pengovenan adalah mengurangi kadar air yang terdapat pada pepaya sehingga pepaya tidak menjamur.
3. Cara membuat Nastar Morica a. Persiapkan alat dan bahan
b. Mencampur roombutter, margarine, keju, vanili, dan kuning telur setelah itu di mixser hingga halus.
c. Tambahkan tepung pepaya, gula pasir, dan tepung terigu lalu mixser kembali hingga semua tercampur rata
d. Membentuk nastar sesuai selera.
e. Mengoven nastar selama ±50 menit (hingga matang) f. Nastar siap disajikan.
B. Respon Masyarakat Terhadap Nastar Morica (Moringa oliefera dan Carica papaya L)
[image:6.595.173.462.486.622.2]Untuk mengetahui apakah nastar morica diterima di kalangan masyarakat, maka peneliti melakukan survei lapangan. Sasaran responden dari survei lapangan ini adalah masyarakat kalibawang yang dilakukan secara acak dengan jumlah 37 responden. Dari survei tersebut diperoleh data sebagai berikut :
Gambar 3.1 Respon Masyarakat Kalibawang Terhadap Rasa Nastar Morica
Dari grafik di atas dapat dinyatakan bahwa cita rasa nastar morica mendapatkan respon positif di kalangan masyarakat kalibawang. Pendapat para responden nastar morica memiliki cita rasa yang khas, manis, dan tidak terasa daun kelor serta pepaya mudanya.
92% 8%
RESPON MASYARAKAT TENTANG CITA RASA NASTAR MORICA DI
DAERAH KALIBAWANG
enak
Gambar 3.2 Respon Masyarakat Terhadap Nastar Morica di Banding Sayur Pepaya Dari grafik diatas diketahui bahwa masyarakat lebih menyukai nastar morica dibandingkan sayur pepaya, karena nastar morica lebih kaya rasa di bandingkan sayur pepaya dan dapat digunakan sebagai camilan.
Gambar 3.3 Pengetahuan Masyarakat Tentang Daun Kelor
Dari grafik di atas diketahui bahwa kebanyakan masyarakat tidak mengetahui kandungan yang terdapat dalam daun kelor. Masyarakat hanya mengetahui daun kelor digunakan sebagai pakan ternak.
Dari hasil survei lapangan, dapat disimpulkan bahwa nastar morica dapat diterima dikalangan masyarakat Kalibawang khususnya oleh semua umur. Hal tersebut dibuktikan dari survei acak yang dilakukan oleh beberapa umur, yaitu dari umur 6 tahun sampai 60 tahun.
69% 19%
6% 6%
PERBANDINGAN NASTAR MORICA DENGAN SAYUR PEPAYA
suka nastar morica
suka sayur pepaya
suka nastar morica dan daun pepaya
tidak suka sayur pepaya dan nastar morica
24%
76%
PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG KANDUNGAN DAUN KELOR
[image:7.595.166.468.323.480.2]