UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJAMEN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT ASTRA OTOPARTS TBK YANG ADA DI BURSA EFEK INDONESIA
TUGAS AKHIR OLEH :
MHD FADLI MIRAZA 112101096
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2015
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : MHD. FADLI MIRAZA
NIM : 112101096
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT
ASTRA OTOPARTS TBK YANG ADA DI BURSA EFEK INDONESIA
Tanggal : ... 2015 DOSEN PEMBIMBING
NIP:198310082010122003 Beby Kendida Hsb, SE, M.Si.
Tanggal: ... 2015 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
NIP: 19741123 200012 2 001 Dr. Yeni Absah, SE, M.Si.
Tanggal: ... 2015 DEKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
NIP: 19560407 198002 1 001
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang
berjudul “Analisis laporan keuangan PT Astra Otoparts Tbk yang ada di bursa efek indonesia ”. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III.
Dalam penulisan tugas akhir ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan
tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materil.Untuk itu
dari lubuk hati yang paling dalam, penulis menghaturkan rasa hormat dan ucapan
terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang tiada terkira nilainya, kepada
semua pihak yang terlibat.
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CAselaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Siselaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Beby Kendida Hasibuan, SE, M.Si selaku dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada saya.
4. Dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
5. Yang teristimewa kepada ayahanda tercinta M Riduan dan ibunda tersayang
Mardiyah hayati serta kakak saya Rika Primanda serta adik saya Mia Atikah
yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materil
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Universitas Sumatera Utara DIII Keuangan angkatan 2011 khususnya Arya
Anggarawin, Elisa Julia, Riri Ananda, dan Damri. Terima kasih atas semangat,
kerjasama, doa, dan dukungan selama ini, serta semua pihak yang mungkin
tidak dapat disebutkan namanya.
Penulis menyadari tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini
di masa yang akan datang. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat dan
masukan bagi pembaca sehingga dapat membantu penulisan tugas akhir lainnya.
Medan, Januari 2015
Penulis,
iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 3
C. Tujuan Penelitian.... 3
D. Manfaat Penelitian ………... 3
BAB II PT. ASTRA OTOPARTS TBK A. Sejarah Ringkas PT. Astra Otoparts Tbk... 4
B. Struktur Organisasi... 8
C. Uraian Pekerjaan... 10
D. Kegiatan Terkini Perusahaan... 13
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian& Fungsi Manajemen Keuangan…………... 15
B. Laporan Keuangan... 15
C. Rasio-rasio Keuangan………... 19
D. Penyajian Laporan Keuangan... 25
E. Analisis Rasio Keuangan Perusahaan……….. 30
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 35
B. Saran... 35
DAFTAR PUSTAKA... 37
Nomor Judul Halaman
3.1 Laporan Aset PT Astra Otoparts Tbk………. 26
3.2 Laporan Liabilitas PT Astra Otoparts Tbk………. 27
3.3 Laporan Pendapatan PT Astra Otoparts Tbk………. 28
3.4 Laporan Laba Rugi PT Astra Otoparts Tbk………... 29
3.5 Rasio Likuiditas ... 32
3.6 Rasio Profitabilitas ... 34
v
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1 Struktur Organisasi ………... ... 9
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PT Astra Otoparts TBK adalah perusahaan yang bergerak dibidang
otomotif terkemuka Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan suku
cadang kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua maupun roda empat.PT
Astra Otoparts TBK ini juga memerlukan perencanaan dan menganalisis
laporan keuangan untuk dapat mengetahui anggaran pemasukan dan
pengeluaran.Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan
keuangan PT Astra Otoparts TBK, akan sangat membutuhkan suatu laporan
keuangan. Laporan keuangan merupakan beberapa lembar kertas dengan
angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan
aset-aset nyata yang mendasari angka-angka tersebut.
Laporan keuangan yang disusun perusahaan seperti neraca, daftar laba
rugi, laporan laba ditahan dan laporan keuangan lainnya memegang peranan
yang sangat penting dalam suatu perusahaan.Pentingnya laporan keuangan
tersebut tidak hanya sebagai sumber informasi tentang posisi keuangan tetapi
laporan keuangan juga ditujukan untuk menilai prestasiPT Astra Otoparts
TBK, mengetahui sampai dimana keberhasilan perkembangan perusahaan,
2
Sebagai sumber informasi, laporan keuangan harus disajikan secara
wajar, transparan, mudah dipahami dan dapat dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.Salah satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan PT Astra
Otoparts TBKdapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap laporan
keuangannya. Analisis adalahproses perencanaan yang terdiri beberapa bagian
atau komponen yang saling berhubungan atau berkesinambungan agar
mendapatkan pengertian yang berupa sumber informasi yang tepat serta
memiliki pemahaman arti keseluruhan. (subramanyam,2005:52)
Hasil analisis laporan keuangan ini akan sangat bermanfaat bagi
pihak-pihak tertentu. Adapun pihak-pihak-pihak-pihak yang berkepentingan atas laporan
keuangan tersebut adalah Manager/Pimpinan perusahaan, pemilik
perusahaan/pemegang saham, investor, kreditor dan pemerintah. Bagi pemilik
perusahaan fungsi laporan keuangan adalah untuk melihat berapa keuntungan
atau kerugian yang ada dan dialami oleh perusahaan tersebut, bagi pemegang
saham fungsi laporan keuangan adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan,
bagi investor fungsi laporan keuangan adalah untuk membantu menentukan
apakah perusahaan harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut,
bagi kreditor fungsi laporan keuangan adalah untuk mengetahui kemampuan
perusahaan melunasi hutang beserta bunganya dan kegunaan laporan
keuangan bagi pemerintah adalah untuk mengetahui pendapatan negara dalam
hal pajak.
Dari uraian ini maka penulis tertarik untuk membahas dan mengadakan
peneilitian dengan judul pembahasan ”analisis laporan keuangan PT Astra
Otoparts Tbk yang ada di bursa efek indonesia”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, terdapat
suatu masalah yang pokok yaitu : Bagaimana kondisi keuangan PT Astra
Otoparts tbk bila dilihat dari analisis rasio-rasio keuangan (likuiditas dan
profitabilitas untuk periode 2012-2013?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai peneliti dengan diadakannya penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan PT Astra Otoparts Tbk
yang ditinjau dari sudut likuiditas dan profitabilitas untuk periode 2012-2013.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi mahasiswa, dapat mempelajari cara-cara/teknik mengaalisis
laporan keuangan suatu perusahaan yang dilihat dari rasio-rasio
keuangan.
b. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
langkah-langkah untuk dimasa mendatang, sehingga diharapkan
peruahaan akan terus mengalami perkembangan.
c. Dapat mengetahui perkembangan perusahaan yang dilihat dari laporan
4 BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
PT Astra Otoparts Tbk adalah perusahaan komponen otomotif
terkemuka Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan suku cadang
kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Sejarah
Astra Otoparts bermula dari didirikannya PT Alfa Delta Motor pada tahun
1976, yang bergerak di perdagangan otomotif, perakitan mesin dan
konstruksi.
Setelah mengalami berbagai perubahan dan pergantian nama
perusahaan, akhirnya pada tahun 1997 berganti menjadi PT Astra Otoparts dan
pada tahun 1998 mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang
Bursa Efek Indonesia) dengan kode transaksi: AUTO. Sejak saat itu PT Astra
Otoparts menjadi perusahaan publik dengan nama PT Astra Otoparts Tbk.
Saat ini perusahaan telah bertransformasi menjadi perusahaan industri
komponen otomotif terbesar di Indonesia yang didukung oleh 6 unit bisnis dan
43 anak perusahaan dengan36.284 orang karyawan. PT Astra Otoparts, Tbk
(AUTO) terus melaju dengan pertumbuhan pendapatan yang terus meningkat
dengan pesat. Total pendapatan perusahaan per tahun pada tahun 2010 sebesar
Rp 6,2 Trilyun, tahun 2011 sebesar Rp 7,3 Trilyun, tahun 2012 sebesar Rp 8,2
Trilyun dan tahun 2013 mencapai Rp 10,7 Trilyun. Diproyeksikan tahun 2014
AUTO akan mencatatkan pendapatan sebesar Rp12,7Trilyun.
Suku cadang kendaraan bermotor produk Astra Otoparts diserap pasar
segmen pabrikan otomotif atau Original Equipment for Manufacturer (OEM)
dan segmen pasar suku cadang pengganti atau Replacement Market (REM).
Pelanggan Astra Otoparts di segmen OEM diantaranya adalah Toyota,
Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, Mitsubishi, Suzuki, Honda, Yamaha, Kawasaki,
dan Hino. Sedangkan di segmen REM, produk Astra Otoparts sudah
didistribusikan ke seluruh pelosok nusantara, melalui 68 main dealers dan
12.000 toko-toko spare parts.
1. Sejarah Perkembangan PT.Astra Otoparts Tbk
PT Astra Otoparts Tbk adalah perusahaan komponen otomotif terkemuka
Indonesia yang menghasilkan suku cadang kendaraan bermotor, baik untuk
segmen pabrikan otomotif atau Original Equipment for Manufacturer (OEM)
maupun segmen pasar suku cadang pengganti atau Replacement Market
(REM). Pelanggan Astra Otoparts di segmen OEM, antara lain Toyota,
Daihatsu, Isuzu, Mitsubishi, Suzuki, Honda, Yamaha, Kawasaki, dan Hino.
Astra Otoparts telah tumbuh pesat di Indonesia dan telah menjadi sinonim
dengan produk suku cadang bermutu tinggi.
Produk Astra Otoparts tidak hanya memenuhi konsumsi atau kebutuhan pasar
dalam negeri yang terus berkembang tetapi juga diekspor ke 49 negara di
Timur Tengah, Asia Oceania, Afrika, Eropa dan Amerika. Guna mendukung
penjualan di luar negeri, Astra Otoparts saat ini memiliki tiga kantor
6
Astra Otoparts bertumbuh pesat dari satu perusahaan perdagangan di sektor
industri otomotif, perakitan mesin dan konstruksi bernama PT Alfa Delta Motor,
yang berdiri pada 1976 hingga ke bentuknya sekarang sebagai Astra Otoparts
yang memiliki 6 unit bisnis dan 27 anak perusahaan, serta mempekerjakan
karyawan berjumlah 32.939 orang. Sejak tahun 1998, Astra Otoparts menjadi
perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Pada tahun 2010, Astra Otoparts mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 48,5%
menjadi Rp 1,14 triliun, tertinggi sejak berdirinya perusahaan. Pencapaian ini
sejalan dengan program direksi yang dicanangkan awal tahun untuk menjadikan
Astra Otoparts sebagai “1-Trillion-Rupiah Company“ yang merupakan jawaban
atas tantangan bisnis otomotif, termasuk ASEAN China Free Trade Area
(ACFTA).
Keberhasilan mencapai keuntungan bersih tertinggi itu tidak terlepas dari praktek
tata kelola atau Good Corporate Governance (GCG) yang diterapkan Perseroan.
Penerapan GCG tersebut berhasil mendatangkan sejumlah penghargaan bagi
Astra Otoparts, antara lain The Indonesian Corporate Governance Award 2010,
sebagai Perusahaan Terpercaya (The Trusted Company), dan penghargaan
Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) 2010, yang diraih secara
berturut-turut sejak tahun 2007. Prestasi ini mendorong Astra Otoparts berambisi menjadi
pemasok suku cadang otomotif kelas dunia atau World Class Auto Parts Supplier
dan mitra pilihan di Indonesia atau Partner of Choice in Indonesia. Dan untuk
mendukung usahanya menjadi pemain otomotif dunia, Perusahaan
mengembangkan Engineering Development Center dan mengadopsi sistem
teknologi informasi terintegrasi.
Saat ini Perseroan memiliki anak perusahaan joint venture dengan sejumlah
produsen komponen terkemuka dari Jepang dan Eropa, seperti Aisin Seiki, Aisin
Takaoka, Akebono, Daido Steel, Denso, DIC Corporation, GS Yuasa, Kayaba,
Keihin, Mahle, Nippon Gasket, Nittan Valve, Visteon, Toyoda Gosei, Yazaki dan
Aktiebolaget SKF.
Astra Otoparts juga menunjukkan perhatian besar kepada masyarakat dan
lingkungan melalui sejumlah program tanggung jawab sosial perusahaan atau
Corporate Social Responsibility (CSR), dengan mengadopsi konsep Astra Green
Company (AGC) dan Astra Friendly Company (AFC). Melalui program CSR
Perseroan menyediakan pinjaman bergulir untuk pembiayaan bisnis mikro dan
kecil yang berada di sekitar perusahaan, pemberian bantuan pendidikan dan
pemberian bantuan kepada korban bencana alam.
1. Visi Perusahaan
Menjadi supplier komponen otomotif kelas dunia, sebagai mitra usaha
pilihan utama di Indonesia dengan didukung kemapuan engineering yang
handal.
2. Misi Perusahaan
1. Mengembangkan industri komponen otomotif yang handal dan
kompetitif, serta menjadi mitra strategis bagi para pemain industri
8
2. Menjadi warga usaha yang bertanggungjawab dan memberikan
kontribusi positif kepada stakeholders.
B. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menunjukkan
hubungan pada suatu organisasi atau perusahaan antara bagian yang satu
dengan bagian yang lain dalam melaksanakan fungsi dan tugas-tugas yang
dibebankan terhadap suatu posisi/jabatan tertentu untuk menjamin
kelancaran kerja. Oleh karena itu, struktur organisasi dilandasi
dengan adanya pembagian tugas dari tiap satuan kerja pada organisasi
tersebut dan setiap pemimpin perusahaan di tuntut untuk dapat mengelola
organisasi dengan baik karena perkembangan zaman yang begitu cepat,
pemikiran tentang kegiatan manusia yang semakin berkembang dan
meningkatkan persaiangan yang semakin tajam. Dalam keadaan seperti ini
suatu organisasi memerlukan pemimpin yang berkualitas.
Adapun struktur organisasi PT Astra Otoparts Tbk sebagai berikut :
10
C. Uraian Pekerjaan
Masing – masing bagian memiliki tugas atau perintah dan wewenang yang
berbeda, berikut penjelasan mengenai tugas dan wewenang tiap bagian :
1. Stakeholders Tugas :
1. Pemegang saham.
2. Mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi.
3. Mengambil keputusan terkait tindakan korporasi atau keputusan strategis
lainnya.
Wewenang :
1. Memiliki kekuasaan tertinggi.
2. Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
3. Menyetujui perubahan anggaran dasar.
2. Board of Commisioners Tugas :
1. Mengawasi jalannya kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan / digariskan.
2. Memeriksa keadaan keuangan perusahaan.
Wewenang :
1. Merumuskan tujuan dan kebijakan perusahaan secara keseluruhan.
2. Menegur atau meminta penjelasan terhadap laporan yang di terima dari
bawahan.
3. Board of Director Tugas :
1. Melaksanakan kebijakan dan kegiatan operasional yang ditetapkan oleh
Dewan Komisaris (Board of Commisioners).
2. Mengurus dan mengawasi seluruh kekayaan perusahaan.
3. Mengadakan pemilihan pegawai untuk tingkat manajer.
4. Memberikan laporan tahunan kepada Dewan Komisaris.
Wewenang :
1. Menandatangani surat keluar dan intern yang bersifat prinsipil.
2. Memberhentikan pegawai yang melanggar aturan perusahaan maupun
yang tidak berkontribusi terhadap kemajuan perusahaan.
3. Menegur bawahannya apabila terjadi kejanggalan dalam laporan yang
diterima.
4. Audit Committee Tugas:
1. Melakukan evaluasi dan penelaahan Laporan Keuangan Perseroan secara
periodik berdasarkan peraturan dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.
2. Melakukan pengawasan dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan serta
hasil audit oleh Unit Audit Internal.
3. Memberikan rekomendasi sehubungan dengan proses pengendalian
internal.
12
5. Memberikan penjabaran tugas dan tanggung jawab Komite Audit untuk
tahun buku yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan auditor eksternal.
Wewenang:
1. memiliki akses yang tidak terbatas terhadap catatan, karyawan, dana, aset
serta sumber daya Perseroan lainnya yang berkaitan dengan tugasnya.
5. President Director Tugas :
1. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif
2. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama
dengan MD atau CEO)
3. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan
tata-tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara
tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan
agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan
menyimpulkan tindakan dan kebijakan
4. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan
dunia luar
5. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board
dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas
6. Corporate operations Tugas :
1. Bertanggung jawab dalam pengaturan sumber daya manusia dan
pengembangan lingkungan.
2. Bertanggung jawab kepada Direktur Human Resources and General
Affairs.
3. Bertanggung jawab terhadap pengadaan dan pembiayaan sumber daya
manusia bagi operasional perusahaan.
4. Bertanggung jawab terhadap penyediaan sarana dan prasarana untuk
menunjang operasional kebun.
D. Kegiatan Terkini Perusahaan
Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai
dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua.Begitu juga
pada PT Astra otoparts Tbk mempunyai visi menjadi salah satu perusahaan
dengan pengelolaan terbaik dan menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung
jawab sosial serta ramah lingkungan. Perusahaan terus berupaya agar tujuan yang
telah digariskan oleh perusahaan dapat terwujud. Tidak mudah dalam
mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan
loyalitas dalam bekerja.Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal
14
Jadi kinerja terkini yang yang dijalankan perusahaan sesuai dengan visi dan
misinya dan disesuaikan dengan sasaran perusahaan yaitu :
1. Memunculkan pelumas terbaru buat sepeda motor matic baru
2. Menambah dan meningkatkan mutu sperpart yang telah di produksi
3. Memuncukan model-model terbaru sperpart khusus motor matic
4. Memenuhi permintaan pasar bagi kebutuhan dalam negeri
5. Menjual produk dengan harga terjangkau
Tabel 3.2
Laporan Liabilitas PT Astra Otoparts Tbk
28
Tabel 3.3
Laporan Pendapatan PT Astra Otoparts Tbk
Sumber : BEI 2014
Tabel 3.4
Laporan Laba Rugi PT Astra Otoparts Tbk
30
E. Analisis Rasio Keuangan Perusahaan
Berdasarkan pengertian dan penggolongan rasio keuangan, dapat dianalisis
beberapa rasio keuangan untuk melihat tingkat perkembangan seluruh aktivitas
perusahaan. Dalam hal ini penulis hanya menganalisis rasio keuangan yaitu Rasio
Likuiditas dan Rasio Profitabilitas :
1. Rasio Likuiditas
Rasio ini dianalisis untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu.
a. Rasio Lancar (Current Ratio
Rasio Lancar = Aktiva Lancar
Utang lancar x 100% )
Berdasarkan perhitungan rasio lancar pada tahun 2012, perusahaan memiliki
aktiva lancar untuk mampu menjamin setiap hutang lancar dengan 116,49%.
Sedangkan, pada tahun 2013, perusahaan memiliki aktiva lancer untuk mampu
menjamin setiap hutang lancar dengan 118,98%. Hal ini berarti, kemampuan
perusaaan dalam mengembalikan hutang lancar dengan jaminan aktiva lancar
meningkat pada tahun 2013
b. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio Cepat = Aktiva Lancar−Persediaan
Utang lancar x 100%
2012 =3.205.631−1.155.235
2.751.766 x 100%
= 74,51%
2013 =5.029.517−1.605.263
2.661.312 x 100%
= 128,67%
Berdasarkan perhitungan rasio cepat pada tahun 2012, perusahaan
memiliki aktiva lancar untuk mampu menjamin setiap hutang lancarsebesar
74,51% . Sedangkan, pada tahun 2013, perusahaan memiliki aktiva lancer
untuk mampu menjamin setiap hutang lancer sebesar 128,67%. Hal ini
berarti, kemampuan perusaaan dalam mengangsur setiap rupiah hutang
dengan jaminan aktiva lancar tanpa persediaan meningkat pada tahun 2013.
c. Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio Kas = Kas
Aktiva lancar x 100%
2012 =651.750
Berdasarkan perhitungan rasio kas, pada tahun 2012 terjadi peningkatan
rasio sebesar 21,54%. Rasio Kas pada tahun yang dianalisis belum memenuhi
syarat untuk perusahaan , karena rasio kas yang baik yaitu 100%, sebaiknya
32
Table 3.5 Rasio Likuiditas Akhir Tahun 2012 dan 2013
No Rasio-Rasio Likuiditas 2012 (%) 2013 (%) Perbandingan(%) 1 Rasio Lancar (Current Ratio) 116,49 188,98 72,49(+)
2 Rasio Cepat (Quick Ratio) 74,51 128,67 54,16 (+)
3 Rasio Kas (Cash Ratio) 21,54 29,30 7,76(+)
Sumber: Tabel 3.1
Dari ketiga komponen rasio likuiditas tersebut, maka secara umum dapat
dikatakan bahwa kondisi perusahaan tersebut dalam keadaan likuid, artinya
perusahaan akan mampu memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya
dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Disamping itu, juga
ada perbaikan rasio likuiditas pada tahun 2013 jika dibandingkan dengan tahun
2012.
2. Rasio Profitabilitas
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen.
Pengembalian/Imbalan atas Investasi(Return on Invesment- ROI)
ROI = Laba Bersih /EAT
Total Aktiva x 100%
2012 =8.277.485
8.881.642x 100%
= 93,20%
2013 =10.701.988
12.617.678x 100%
= 84,81%
Berdasarkan perhitungan return on investment, Pada Tahun 2012
sebesar 93,20% Dalam hal ini setiap Rp 100,- investasi yang ditanamkan
dalam perusahaan menghasilkan laba sebelum pajak sebesar Rp 93,20. Dan
pada tahun 2013return on investment sebesar 84,81% atau terjadi penurunan
sebesar Rp 84,81 dari tahun 2012, penyebabnya adalah penurunan laba
operasi bersih perusahaan/pendapatan bersih usaha.
Table 3.6 Rasio Profitabilitas Akhir Tahun 2012 dan 2013
No Rasio-Rasio Profitabilitas 2012(%) 2013(%) Perbandingan(%) 1 Pengembalian/Imbalan atas
Investasi(Return on Invesment- ROI)
93,20 84,81 8,39(-)
Sumber: Tabel 3.1 dan Tabel 3.3
Dari komponen rasio profitabilitas tersebut maka dapat dikatakan bahwa
perusahaan tidak cukup mampu melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya
sehingga rasio ini menurun. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan rasio tahun
34
TABEL 3.7
Perbandingan rasio lancar, rasio cepat, rasio kas dan rasio profitabilitas dariTahun 2012 sampai 2013
RASIO 2012 (%) 2013 (%) KETERANGAN
RASIO LANCAR 116,49 188,98 Dari tahun 2012 sampai 2013 terjadi
peningkatan,
RASIO CEPAT 74,51 128,67 Dari tahun 2012 sampai 2013 terjadi
peningkatan,
RASIO KAS 21,54 29,30 Dari tahun 2012 sampai 2013 terjadi
peningkatan, RASIO
PROFITABILITAS
93,20 84,81 Dari tahun 2012 sampai 2013 terjadi
penurunan di sebabkan EAT dan jumlah aktiva meningkat.
Sumber: Tabel 3.5 dan Tabel 3.6
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan, maka dapat dsimpulkan bahwa laporan
keuangan PT Astra Otoparts Tbk berada pada posisi yang baik.hal ini dapat dilihat
dari rasio likuiditas, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa kondisi
perusahaan dalam keadaan likuid, artinya perusahaan akan mampu memenuhi
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan. Disamping itu, juga terjadi peningkatan rasio pada tahun 2013 jika
dibandingkan dengan tahun 2012.
Jika dilihat dari rasio profitabilitas, maka dapat dikatakan bahwa
perusahaan tidak cukup mampu melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya
sehingga rasio ini menurun. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan rasio tahun
2012 dengan tahun 2013 terjadi penurunan rasio sebesar 8,39%.
B. Saran
Untuk meningkatkan likuiditas, Perusahaan perlu meningkatkan
pendapatan, mutu, dan pelayanan serta melakukan penekanan biaya secara
terus-menerus melalui perbaikan prosedur kerja sehingga biaya-biaya yang tidak perlu
terjadi dapat dihapus
Untuk meningkatkan Profitabilitas, Perusahaan perlu meningkatkan
pendapatan, mutu, dan pelayanan serta melakukan penekanan biaya secara
36
Mengadakan perbaikan pada sumber daya manusia seperti mengadakan
pelatihan terhadap karyawan/pekerja tentang pengetahuan dan cara-cara
pelayanan yang lebih baik untuk menunjang pencapaian tingkat pendapatan yang
lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
Subramanyam, K.R. 2005.Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kesepuluh.Buku Dua. Penerbit Salemba Empat: Jakarta
Harahap, Sofyan Syafri, 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Rajawali Pers:Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri, 2013, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan,Cetakan Kesebelas, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.