ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MEREK SEPEDA MOTOR SUZUKI TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI PADA
MAHASISWA
UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2012 Tedi Febriansyah, Tedi Rusman dan Nurdin
Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro
Abstract: This study aims to determine the factors that buy decision student of Universitas Lampung Year 2012 which restricted free variable motivation, and perception of students about Suzuki motorcycle trademark. The method used in this research is descriptive approach to verification with Ex Post Facto and Survey. Population were the students of Universitas Lampung totaling 99 people. Data collection techniques in this study were observation, interviews, documentation and questionnaires. Testing hypotheses were analyzed using simple linear regression and multiple linear regression. Based on data analysis that (1) There is a positive and significant influence students' motivation vocational buy decision student of Universitas Lampung Year 2012. (2) There is a positive and significant influence students' perceptions of about Suzuki motorcycle trademark vocational buy decision student of Universitas Lampung Year 2012. (3) There is a positive and significant influence motivation, and students’ perceptions of about Suzuki motorcycle trademark vocational buy decision student of Universitas Lampung Year 2012.
Keywords: motivation, perception, buy decision
• Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi
Keputusan membeli pada mahsiswa Universitas Lampung Tahun 2012 yang dibatasi pada variabel bebas motivasi dan persepsi mahasiswa tentang merek sepeda motor Suzuki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif verifikatif dengan pendekatanEx Post FactodanSurvey. Populasi penelitian adalah mahsiswa Universitas Lampung yang berjumlah 99 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Pengujian hipotesis dianalisis dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier multipel. Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan Motivasi mahasiswa terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung Tahun Pelajaran Tahun2012. (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi mahasiswa tentang merek sepeda motor Suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung tahun 2012. (3) Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi, dan persepsi siswa tentang merek sepeda motor Suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung Tahun 2012.
UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2012 Tedi Febriansyah, Tedi Rusman dan Nurdin
Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro
Abstract: This study aims to determine the factors that buy decision student of Universitas Lampung Year 2012 which restricted free variable motivation, and perception of students about Suzuki motorcycle trademark. The method used in this research is descriptive approach to verification with Ex Post Facto and Survey. Population were the students of Universitas Lampung totaling 99 people. Data collection techniques in this study were observation, interviews, documentation and questionnaires. Testing hypotheses were analyzed using simple linear regression and multiple linear regression. Based on data analysis that (1) There is a positive and significant influence students' motivation vocational buy decision student of Universitas Lampung Year 2012. (2) There is a positive and significant influence students' perceptions of about Suzuki motorcycle trademark vocational buy decision student of Universitas Lampung Year 2012. (3) There is a positive and significant influence motivation, and students’ perceptions of about Suzuki motorcycle trademark vocational buy decision student of Universitas Lampung Year 2012.
Keywords: motivation, perception, buy decision
• Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi
Keputusan membeli pada mahsiswa Universitas Lampung Tahun 2012 yang dibatasi pada variabel bebas motivasi dan persepsi mahasiswa tentang merek sepeda motor Suzuki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif verifikatif dengan pendekatanEx Post FactodanSurvey. Populasi penelitian adalah mahsiswa Universitas Lampung yang berjumlah 99 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Pengujian hipotesis dianalisis dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier multipel. Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan Motivasi mahasiswa terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung Tahun Pelajaran Tahun2012. (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi mahasiswa tentang merek sepeda motor Suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung tahun 2012. (3) Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi, dan persepsi siswa tentang merek sepeda motor Suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas Lampung Tahun 2012.
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MEREK SEPEDA MOTOR SUZUKI TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI PADA
MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2012
Oleh
TEDI FEBRIANSYAH Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2012
Nama Mahasiswa : TEDI FEBRIANSYAH
Nomor Pokok Mahasiswa : 0613031045
Program Studi : Pendidikan Ekonomi
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Tedi Rusman, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si.
NIP 1960026 198031 1 001 NIP 19600817 198603 1 003
2. MENGETAHUI
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Ekonomi
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua :Drs. Tedi Rusman, M.Si. ...
Penguji :Drs. Yon Rizal, M.Si. ...
Sekretaris :Drs. Hi. Nurdin, M.Si. ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Tedi Febriansyah
NPM : 0613031045
Jurusan/Program Studi : Pendidikan IPS/Pendidikan Ekonomi
Alamat : RT 02/RK 01 Dusun 1 Desa Margorejo Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.
Bandar Lampung, September 2012
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Margorejo Kec. Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara, pada tanggal 11 Februari 1989 yang merupakan putera sulung dari tiga bersaudara pasangan Bapak Ashari (Alm) dan Ibu Sanawiyah, S.Pd.
Pendidikan penulis dimulai di Taman Kanak-kanak Al–Huda Desa Margorejo diselesaikan pada tahun 1994, Sekolah Dasar 1 Margorejo diselesaikan pada tahun 2000, Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 5 Kotabumi pada tahun 2003, dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Bandar Lampung pada tahun 2006.
Pada tahun 2006 penulis tercatat sebagai mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri Universitas Lampung di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Penulis melaksanakan program Kuliah Kerja Lapangan Jogja-Bali pada bulan Januari 2010. Penulis juga
Bacalah denagn (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanlah Yang Paling Pemurah, yang mengajarkan (manusia) dengan
perantara kalam.
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
(Al Quran, Surat ke-96: 1-5)
Pelajarilah ilmu. Barang siapa mempelajarinya karena Allah, itu taqwa. Menuntutnya, itu
ibadah. Mengulng-ulangnya, itu tasbih. Membahasnya, itu jihad. Mengajarkannya kepada
orang yang tidak tahu, itu sedekah. Memberukannya kepada ahlinya, itu mendekatkan diri
kepada tuhan.
(Abusy Syaikh Ibnu Hibban dan Ibu Abdil barr, (Ilya Al-Ghozali, 1986)
Bermimpilah. Maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi mu.
( Ikal, Laskar Pelangi)
Pengalaman membuat engkau mampu untuk mengenal sebuah kesalahan bilamana engkau melakukannya lagi.
(Franklin P, Jones)
Jangan pernah takut untuk mencoba untuk sukses. Dan jangan terlalu memikirkan akan kegagalan, karena kegagalan tidak perlu dicoba, pasti kita akan gagal. Sedangkan sukses
harus dikejar. Karena itu sebuah tantangan.
PERSEMBAHAN
Puji Syukur kehadirat Allah Swt, dengan segala kerendahan hatiku, Untuk
semua perjuangan dan kerja keras yang kulakukan selama ini, akan
kupersembahkan karya ku yang sederhana ini untuk orang-orang yang
sangat berarti dalam hidupku ..
Kepada papa (Alm) Ashari dan Mama Sanawiyah tercinta yang telah
memeberikan dukungan, mendidik, mencurahkan segala tenaga dan
pikiran untuk kesuksesanku, kasih sayang dan semua pengorbanan
yang telah membesarkanku, dan mendoakan dengan tulus ikhlas demi
kebahagiaan dan keberhasilanku. Dari dalam lubuk hati, aku
menyayangi kalian.
Adik-adikku Ridho dan Astriza Widya yang selalu memotivasi dan
menyemangatiku
Para pendidik selama menembuh pendidikan dasar sampai bangku
kuliah.
Yulianti adik ku yang selalu mencurahkan perhatiannya...
Bismilahirohmannirrohim, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan hidayat dan rahmad-Nya lah skripsi yang berjudul “ Analisis pengaruhMotivasi untuk membeli dan Persepsi Mahasiswa Tentang Merek Suzuki terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki pada mahasiswa Universitas Lampung dapat terselesaikan.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak sekali mendapat bantuan, bimbingan, motivasi, doa dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila.
2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. jaya, M. S, selaku pembantu Dekan I FKIP Unila. 3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku pembantu Dekan II FKIP Unila. 4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku pembantu Dekan III FKIP Unila.
5. Bapak Drs. Buchori Asyik,M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila.
6. Bapak Drs. Nurdin, M. Si., selaku ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
sekaligus Pembimbing II yang telah membantu, membimbing, memberikan saran dan mencurahkan waktunya bagi penulis dengan penuh kesabaran.
7. Bapak Drs. Teddy Rusman, M. Si, selaku pembimbing I yang telah membantu, membimbing, memberikan saran dan mencurahkan waktunya dalam membimbing penulis dengan penuh kesabaran.
8. Bapak Dr. Eddy Purnomo selaku dosen Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan waktu luangnya dalam memberi masukan dan arahan bagi penulis selama menjadi mahasiswa.
10. Pipit Musika Fitri (Alm) mantan pacar ku dan Edy (Alm) teman seangkatan ku, terima kasih untuk kebersamaan yang pernah kita lalui bersama. Selama ingatan ku masih berfungsi normal, akan selalu ku ingat kebersamaan kita.
11. Teman-teman terbaikku, trian (takil), Pateh, Rudi (Gemblong), Tamrin, Berchman (Kuncong), Edy (Alm) dan yang lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih atas doa, dukungan, semangat dan bantuannya. Sebuah pertemanan yang berkesan dalam sebuah perjuangan menuntut ilmu memperoleh gelar sarjana menjadi berwarna.
12. Teman-teman angkatan 2007: Andi, Anju, Mia, Dian, Filiya, Nur, Liwa, Ria, Rita, Ana, Eti, Njus, Ledy, Linda, Desi, Nurhay, Della, Elly, Niesa, Rani, Fatma, Teti, Nitha, OW, Erna, Burhan, Wahyu, Bugie, Vincent, abang Naga, Rais, Ari, Tomas, Syaiful, mas Dwi, kang Edy, Yuliardhi, Igum, atas semuanya.
13. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan ’05, ’08, ‘09, dan ’10 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
14. Teman-temanku di Asrama Sanabil: Bang Ervan, Bang Rabbie, Bang Krepty, Bang Dicko, Bang Ade , Bang Darwin, Bang Yakub, jonatan (yang telah sukarela
meminjamkan komputernya dalam penyelesaian skripsi ini), Anes (Kang No), Bongsu, Timbo, Ricky (TEKIM), Ricky (TekTan), Ian, Alfian, Edy, Rio, Goksa (OCHA),atas dukungan, semangat dan bantuannya. Dan tak lupa, anak Menara Biru: anggi, Dita, dan Sasti Asumi serta Agnes (selundupan). Kapan kita kemana.
15. Sobat-sobat KKNku, Siswa SD N 3 Datarajan, atas penghargaan, dukungan dan doanya.
18. Untuk Yulianti yang selalu mandampingi dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis berhadap semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa melebihkan apa yang telah mereka berikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua orang.
Bandar Lampung, Oktober 2012
I. PENDAHULUAN
Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,
identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Hal lain yang perlu dibahas pada
bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan masalah, kegunaan penelitian, dan ruang
lingkup penelitian. Adapun pembahasan secara rinci dan jelas akan dibahas
pada bagian-bagian berikut:
A. Latar Belakang Masalah
Industri motor di awali dari dekade tahun 70-an. Motor didatangkan dari
negara produsen asal motor. Pada waktu itu, produsen motor masih di kuasai
produsen berasal dari Jepang. Produsen-produsen motor Jepang antara lain
pabrikan Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki. Dan produsen yang berasal
dari Italia yaitu pabrikan Piaggio dengan produk motor Vespa-nya. Motor
diimpor dari negara-negara asal dalam bentuk CBU (Completely Built Up),
CKD (Completely Knock Down), atau IKD (Incompletely Knock Down).
Industri motor di Indonesia sempat turut mengalami kelesuan pada tahun 2008
dengan adanya krisis ekonomi di Amerika yang berdampak dengan
perkenomian masyarakat Indonesia. Menurut data yang di peroleh dari situs
2009, penjualan sedikit menurun menjadi 5.851.573 unit, hal ini disebabkan
terjadinya krisis global yang menghantam dunia di akhir tahun 2008.
Dalam lima tahun terakhir, terjadi persaingan ketat dalam penjualan motor
antar produsen yang masih dikuasai oleh Honda, Yamaha, dan Suzuki. Realitas
tersebut pada tatanan aktivitas bisnis telah merubah paradigma aspek
pemasaran yang menjadi tolak ukur saat ini. Tidak hanya 3 C (corporates,
Competitors, Customers), tetapi terdapat satu aspek yang secara signifikan
harus diprhitungkan yaitu perubahan (changes). Dengan terjadi perubahan
maka strategi pemasaran tidak hanya berdasarkan pada konsep pemasaran
konvensional tetapi haru sberubah secara visibilats pada strategi pemasaran
yang dilakukan pelaku bisnis dengan mempertimbangkan setiap realitas yang
terjadi, maupun fenomena mendatang.
Tabel 1. Volume penjualan sepeda motor di Indonesia Januari-Agustus pada Tahun 2011
No Merk Januari -Agustus
1. Honda 2.798.950
2. Yamaha 2.243.309
3. Suzuki 354.005
4. Kawasaki 65.405
3
Pada kurun waktu lima tahun menunjukkan terdapat persaingan ketat dalam
penjualan sepeda motor. Tabel 1 menunjukkan bahwa produsen sepeda motor
Honda dan Yamaha menguasai penjulan sepeda motor. Suzuki berada dalam
rangking ketiga dalam penjualan sepeda motor.
Direktur Piaggio Asia Tenggara, Constantino Sambuy, (www.bisnis-jabar.com)
mengatakan bahw Indonesia merupakan negara ketiga terbesar pengguna
sepeda motor sebagai alat kendaraan alternatif yang digunakan oleh
masyarakat. Walau hanya yang ketiga terbanyak dalam penjaulan, potensi
pasar Indonesia adalah yang paling besar. Peluang bisnis sepeda motor di
Indonesia paling potensial di seluruh dunia.
Ermina Miranti dalamEconomic Review Journal(2004:1-2) mengatakan
bahwa ada beberapa faktor yang menjadi pendorong prospektifnya industri sepeda motor di Indonesia. Pertama, masih sangat besarnya potensi pasar yang tersedia. Kedua, berkembangnya ojek sebagai alternatif sarana transportasi umum di Indonesia. Ketiga, semakin terjangkaunya harga sepeda motor sehingga meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap kepemilikan sepeda motor. Keempat, sepeda motor merupakan salah satu alternatif alat transportasi baik karena infrastruktur transportasi yang kurang memadai maupun karena relatif tidak terjangkaunya harga mobil oleh sebagian besar masyarakat. Kelima, menjamurnya lembaga pembiayaan maupun bank yang bermain disektor pembiayaan pembelian sepeda motor dengan proses dan persyaratan yang mudah, cepat dan dengan tingkat bunga yang relatif rendah sehingga meningkatkan akses masyarakat terhadap pemilikan sepeda motor.
Melakukan pemasaran dan penjualan, hadirnya competitor (pesaing) mampu
menghadirkan kendala dalam peningkatan penjualan suatu produk. Honda
perlu mempelajari dan memahami macam-macam perilaku konsumen. Hal itu
karena dengan mengetahui perilaku konsumen, perusahaan akan lebih mudah
untuk memasarkan produk yang dibutuhkan dan diinginkan serta diharapkan
Analisis perilaku konsumen yang paling penting adalah mengetahui kebutuhan
dan motivasi konsumen dalam keputusan untuk membeli, karena kebutuhan
merupakan dasar dari perilaku konsumen.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas, maka penulis mengangkat judul
“Analisispengaruh motivasi dan persepsi mahasiswa tentang merek
sepeda motor Suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa
Universitas Lampung tahun 2011.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut.
a. Tingkat penjualan sepeda motor Suzuki masih rendah.
b. Suzuki belum pernah mengadakan acaragoes to campus.
c. Promosi yang dilakukan di Universitas Lampung masih kurang.
d. Pengguna sepeda motor Suzuki tidak terlalu banyak.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah dan sesuai
dengan dengan judulnya, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini
adalah motivasi (X1), persepsi tentang merek sepeda motorSuzuki (X2), dan
keputusan membeli (Y). Tujuan pembatasan masalah ini adalah agar penelitian
ini lebih terarah, sehingga didapat gambaran yang lebih jelas dengan data yang
5
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh motivasi terhadap keputusan membeli pada
mahasiswa Universitas Lampung?
2. Apakah ada pengaruh persepsi mahasiswa tentang merek sepeda motor
suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa Universitas
Lampung?
3. Apakah ada pengaruh motivasi dan persepsi mahasiswa tentang merek
sepeda motor Suzuki terhadap keputusan membeli pada mahasiswa
Universitas Lampung?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap keputusan membeli.
2. Untuk mengetahui pengaruh persepesi mahasiswa tentang merek sepeda
motor Suzuki terhadap keputusan membeli.
3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan persepsi mahasiswa tentang
merek sepeda motor Suzuki terhadap keputusan membeli.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
Motivasi, persepsi mahasiswa tentang merek sepeda motor Suzuki, dan
keputusan membelian.
2. Subjek Penelitian
Mahasiswa Universitas lampung yang menggunakan sepeda motor Suzuki.
3. Tempat Penelitian
Universitas Lampung.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2011/2012.
5. Disiplin ilmu
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang
relevan, kerangka pikir, dan hipotesis penelitian. Sebelum membuat analisis
kritis dan komparatif terhadap teori dan hasil penelitian yang relevan, dalam
penelitian dilakukan kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara satu
variabel dengan variabel yang lain akan menghasilkan kerangka pikir yang
selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis penelitian
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka ini akan membahas mengenai teori-teori tentang motivasi,
persepsi, dan keputusan pembelian. Teori-teori tersebut merupakan teori yang
menjadi landasan dari penelitian ini.
1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latinMovere, yang berarti dorongan atau daya
penggerak. Menurut Hamzah B. Uno, istilah motivasi, yaitu istilah motivasi
berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat
individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.
Motivasi berasal kata dasar motif, yang berarti daya upaya yang mendorong
berasal dari dalam si subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas untuk
mencapai suatu tujuan. Motivasi terdiri dari tiga unsur, yaitu kebutuhan
(need), dorongan (drive), dan tujuan (goals).
“Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan,
mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk
bertindak melakukan sesuatusehingga mencapai hasil atau tujuan”, menurut
Purwanto (2003:73).
Sciffman dan Kanuk (2000) dalam Khairani AR (2010:36) mengatakan bahwa
motivasi adalahdriving force within individuals that impels them to action.
This driving force is produced by state of tension, which exists as the result of
an unfulfilled need. Khairani AR mengartikan bahwa motivasi muncul karena
adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri muncul
karena adanya ketidaknyamanan, karena apa yang dirasakan berbeda dengan
apa yang diinginkan. Ristiyanti dan John (2005:25) mengatakan bahwa
dorongan yang menyebabkan seseorang bertindak untuk memenuhi kebutuhan
itulah yang disebut motivasi.
Kotler dan Keller (2009:226), menjelaskan bahwa seseorang memiliki banyak
kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifatbiogenesis;
kebutuhan tersebut muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, dan
ketidaknyamanan. Kebutuhan yang lain berifat psikogenis; kebutuhan itu
muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan,
9
motif jika ia didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai. Motif
adalah kebutuhan cukup mampu mendorong sesorang bertindak.
Kotler dan Keller pun menjelaskan tiga teori motivasi yang paling terkenal
yang berbeda-beda untuk analisis konsumen dan pemasaran.
1.1. Teori Freud
Sigmun Freud mengansumsikan bahwa kekuatan psikologis yang membentuk
perilaku manusia sebagian besar tidak disadari dan bahwa seseorang tidak
dapat sepenuhnya memahami motivasinya sendiri. Ketika seseorang
mengamati merek-merek tertentu, ia tidak akan bereaksi pada kemampuan
yang terlihat nyata pada merek-merek tersebut, melainkan juga pada petunjuk
(clues) lain yang samar. Seperti, wujud, ukuran, berat, bahan, warna, dan nama
merek dapat memicu arah pemikiran (asosiasi) dan emosi tertentu.
1.2. Teori Maslow
Abraham Maslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong oleh
kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Kebutuhan manusia tersusun dalam
hierarki, dari yang paling mendesak sampai yang paling kurang mendesak.
Abraham Maslow mengurutkan tingkat kebutuhan-kebutuhan manusia yaitu 1).
Kebutuhan fisik (makan, minum, tempat tinggal), 2). Kebutuhan keamanan
(keamanan, perlindungan), 3). Kebutuhan sosial (perasaan diterima anggota
kelompok, dicintai), 4). Kebutuhan penghargaan (harga diri, pengkuan, status),
1.3. Teori Herzberg
Frederick Herzberg mengembangkan teori dua-faktor yang membedakan
dissatisfier (faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan) dan satisfier
(faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan).
1.1 Komponen Motivasi
Ada tiga komponen motivasi yang terdiri dari yaitu kebutuhan, dorongan, dan
tujuan. Kebutuhan terjadi apabila individu merasa tidak adanya keseimbangan
antara apa yang mereka miliki dengan apa yang mereka harapkan. Dorongan
merupakan kekuatan mental yang berorentasi pada pemenuhan harapan atau
pencapaian tujuan. Dorongan yang berorentasi tujuan tersebut merupakan inti
dari motivasi (Dimyati;Mudjiono dkk. 2002:88).
1.2. Faktor Motivasi
Menurut Swastha dan Handoko (2000:78), motivasi dibedakan berdasarkan
faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan pembelian. Faktor
ini ada dua, yaitu motif rasional dan motif emosional.
Motif rasional adalah motif yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan
seperti yang ditunjukkan oleh suatu produk kepada pengonsumsi.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan seperti, kualitas, harga, layanan, ketersedian
barang, bentuk, efisiensi penggunaan, keawetan, dapat dipercaya,
keterbatasan waktu yang ada pada pengonsumsi, kebersihan, dan efisien.
Motif emosional adalah motif yang berkaitan dengan perasaan atau emosi
11
kebanggaan, kesenangan, kesukaan, keamanan, kepraktisan, kenyamanan,
dan pengungkapan rasa cinta.
2. Persepsi mahasiswa
Mempelajari tentang persepsi seseorang berkaitan dengan latar belakang
budaya dan kehidupan seseorang, karena pola pemikiran, sikap, dan perilaku
seseorang itu tidak pernah lepas dari lingkungan sosial dimana dia berada.
Persepsi adalah satu proses dengan mana seseorang menyeleksi,
mengorganisikan, dan mengertepretasikan stimuli kedalam suatu gambaran
dunia yang berarti dan menyeluruh (Bilson Simamora, 2004:102).
Faktor yang membuat persepsi berbeda-beda pada setiap fasilitas yang sama
karena adanya perbedaan dalam otak kita yang terbatas, sehingga tidak
mungkin semua stimuli tertampung, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor
personal dan faktor stimuli yang terdiri dari (Bilson Simamora, 2004:104):
a. Faktor personal terdiri dari:
(1) Pengalaman masa lalu.
(2) Kebutuhan saat ini.
(3) Pertahanan diri.
(4) Adaptasi.
b. Faktor Stimulus
Karateristik stimulus memegang peranan penting dalam merebut perhatian
konsumen seperti hukum kontras yang dikemukakan melalui:
2) Warna yang paling mencolok dari yang lain.
3) Posisi.
4) Keunikan.
Persepsi adalah salah satu faktor internal yang mempengaruhi pembelian.
Konsumen akan menampakkan perilakunya setelah melakukan persepsi
terhadap keputusan apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:146) dalam Andini, Persepsi
merupakan suatu proses yang membuat seseorang untuk memilih,
mengorganisasikan dan menginterprestasikan rangsangan-rangsangan yang
diterima gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya. Sedangkan
Kotler dan Keller (2009:228) mengemukakan bahwa dalam keadaan yang
sama, persepsi sangat dapat beragam antara individu satu dengan lainnya ,
hal ini disebabkan oleh adanya proses seleksi terhadap berbagai stimulus
yang ada.Pada hakekatnya persepsi akan berhubungan dengan perilaku
seseorang dalam mengambil keputusan terhadap apa yang dikehendaki.
Salah satu carauntuk mengetahui perilaku konsumen adalah dengan
menganalisis persepsikonsumen terhadap produk. Dengan persepsi
konsumen kita dapat mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan,
kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi produk kita.
Tanggapan terhadap kualitas produk yang akan dibeli dapat diartikan
berbeda antara konsumen yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan
tersebut dapat diakibatkan adanya perbedaan persepsi yang bersifat subjektif
13
2.1. Tiga Proses Persepsi
Kotler dan Keller (2009) menjelaskan bahwa dalam pemasaran , persepsi
lebih penting daripada realitas, karena persepsi itulah yang akan
mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Mereka berpendapat bahwa orang
dapat meiliki persepsi yang berbeda atas objek yang sama karena tiga proses
persepsi: Perhatian Selektif, Distorsi Selektif, dan Ingatan Selektif.
2.1.1. Perhatian Selektif
Orang mengalami banyak rangsangan setiap hari, dan tidak mungkin
semuanya ditanggapi. Kebanyakan rangsangan akan disaring, yang disebut
perhatian selektif. Tantangannya bagi pemasar adalah menjelaskan
rangsangan mana yang akan diperhatikan orang.
2.1.2. Distorsi Selektif
Distorsi Selektif adalah kencenderungan menafsirkan informasi sehingga
sesuai dengan pra-konsepsi kita. Konsumen akan sering memelintirkan
informasi sehingga menjadi konsisten dengan keyakinan awal mereka atas
merek dan produk tertentu.
2.1.3. Ingatan Selektif
Orang akan melupakan banyak hal yang dipelajari, tetapi cenderung
mengingat informasi yang mendukung pandangan dan keyakinan mereka.
Karena adanya Ingatan Selektif, kita cenderung mengingat hal-hal yang baik
yang disebutkan tentang produk pesaing.
3. Keputusan Pembelian
Ristiyanti dan John (2005:226), mendefinisikan keputusan sebagai
alternatif yang harus dicari, sebetulnya dalam proses pengambilan
keputusan, konsumen harus melakukan pemecahan masalah. Masalah itu
timbul dari kebutuhan yang dirasakan dan keinginannya untuk memenuhi
kebutuhan itu dengan konsumsi produk atau jasa yang sesuai.
3.1 jenis keputusan pembelian
Kotler dalam Khairani AR (2010) menyatakan bahwa perilaku keputusan
pembelian konsumen terbagi atas empat jenis, antara lain:
1. Perilaku konsumen kompleks. Terjadi ketika pembeli terlibat dalam suatu
pembelian dan menyadari adanya perbedaan perbedaan nyata antara
berbagai merek. Para konsumen sangat terlibat bila suatu produk mahal,
jarang dibeli, beresiko dan mempunyai nilai ekspresi yang tinggi.
2. Perilaku konsumen yang mengurangi ketidaksesuaian. Terkadang terlibat
dalam suatu pembelian tanpa melihat banyak perbedaan dalam merek.
Keterlibatan yang tinggi ini sekali lagi berdasarkan kenyataan bahwa
pembelian tersebut bersifat mahal, jarang, dan beresiko.
3. Perilaku pembelian berdasarkan kebiasaan. Pada perilaku ini konsumen
mempunyai keterlibatan rendah dengan kebanyakan barang murah dan
sering dibeli tidak melalui urutan kepercayaan/pendirian perilaku yang
normal. Sebab para konsumen tidak secara ekstensif mencari informasi
mengenai merek, mengevaluasi kateristiknya dan membeuat keputusan
penuh pertimbangan mengenai merek apa yang dibeli.
4. Perilaku pembelian yang mencari variasi. Pada perilaku ini, konsumen
15
kepercayaan dalam memilih sesuatu merek. Konsumen tidak melakukan
evaluasi dalam mengonsumsi atau mempergunakan produk tersebut.
3.2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Kotler dan Keller (2009) menjelaskan proses pengambilan Keputusan
pembelian dengan Model Lima Tahap: pengenalan masalah, pencarian
Informasi, evaluasi alternatif, dan keputusan pembelian.
3.2.1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal
atau eksternal. Kotler dan Keller (2009:235) memberikan contoh bahwa
haus, seks, dan lapar bisa menjadi faktor pendorong dari dalam sesorang.
Sedangkan untuk contoh rangsangan eksternal, dimisalkan sesorang bisa
mengagumi mobil baru tetangganya bisa menjadi pemicu pemikiran tentang
kemungkinan melakukan suatu pembelian.
3.2.2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Kotler dan Keller membagi ke dalam dua level
rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan
penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar lebih peka
terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin mulai
aktif mencari informasi, seperti mencari bahan bacaan, menelpon teman,
dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu.
Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok:
2. Sumber komersil; iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko.
3. Sumber publik; media massa, organisasi penentu peringkat konsumen.
4. Sumber pengalaman; penangan, penyajian, dan pemakaian produk.
3.2.3. Evaluasi Alternatif
Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi
konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhannya. Kedua,
konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen
memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan
kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang
digunakan utnuk memuaskan kebutuhan itu.
3.2.4. Keputusan pembelian
Pada tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas
merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat
membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam
melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa mengambil lima
sub-keputusan: merek, dealer, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.
Setiadi (2003) dalam Khairani AR(2010) menyatakan bahwa secara lebih terperinci dari gambar diatas adalah sebagai berikut:
a. Pengenalan produk yaitu proses dimulainya saat memilih barang atau jasa dengan menyadari adanya banyak pilihan dalam memperoleh kebutuhan yang diinginkan.
b. Pencarian Informasi yaitu melakukan sebanyak mungkin informasi yang dibutuhkan yang berhubungan dengan kebutuhan yang diharapkan atau diinginkan. Tingkat pencarian dibagi dua tingkatan. Tingkat pertama, adanya perhatian yang meningkat, dan tingkatan kedua, adalah pencarian informasi secara aktif dilakukan dengan mencari informasi dari berbagai informasi.
17
d. Keputusan pembelian yaitu tahapan konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian, dan konsumen akan menjatuhkan pilihan dengan apa yang konsumen suka.
e. Perilaku Pasca Pembelian yaitu konsumen akan mengalami dua hal, yaitu mengalami tingkatan kepuasan, atau ketidakpuasan sama sekali.
D. Kerangka Pikir
Keputusan Pembelian yaitu ketika tahap evaluasi, para konsumen
membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan
pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang
paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa
mengambil lima sub-keputusan: merek, dealer, kuantitas, waktu, dan
metode pembayaran.
Setiadi (2003) dalam Khairani AR(2010) menjelaskan ada lima indikator,
yaitu pengenalan produk, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku pascapembelian.
Menurut Swastha dan Handoko (2000:78), motivasi dibedakan berdasarkan
faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan pembelian. Faktor
ini ada dua, yaitu motif rasional dan motif emosional.
Motif rasional adalah motif yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan
seperti yang ditunjukkan oleh suatu produk kepada pengonsumsi.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan seperti, kualitas, harga, layanan, ketersedian
barang, bentuk, efisiensi penggunaan, keawetan, dapat dipercaya,
Motif emosional adalah motif yang berkaitan dengan perasaan atau emosi
individu. Pengonsumsi yang memilih produk berdasarkan harga diri atau
kebanggaan, kesenangan, kesukaan, keamanan, kepraktisan, kenyamanan,
dan pengungkapan rasa cinta.
Faktor yang membuat persepsi berbeda-beda pada setiap fasilitas yang sama
karena adanya perbedaan dalam otak kita yang terbatas, sehingga tidak
mungkin semua stimuli tertampung, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor
personal dan faktor stimuli yang terdiri dari (Bilson Simamora, 2004:104):
a. Faktor personal terdiri dari:
1) Pengalaman masa lalu.
2) Kebutuhan saat ini.
3) Pertahanan diri.
4) Adaptasi.
b. Faktor Stimulus
Karateristik stimulus memegang peranan penting dalam merebut perhatian
konsumen seperti hukum kontras yang dikemukakan melalui:
1) Ukuran yang berbeda-beda.
2) Warna yang paling mencolok dari yang lain.
3) Posisi.
19
Gambar 1. Gambar di atas menunjukkan pengaruh motivasi (X1), persepsi
Mahasiswa Tentang Merek Sepeda Motor Suzuki (X2), Motivasi dan
Persepsi Mahasiswa Yentang Merek Suzuki(X3) dan keputusan
pembelian (Y)
E. Hipotesis
Husein Umar (2005:80) mengatakan bahwa menurut pola umum metode
ilmiah, setiap penelitian terhadap suatu obyek hendaknya dibawah tuntunan
hipotesis yang berfungsi sebagai pegangan sementara atau jawaban
sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya di dalam kenyataan
(empirical verification), percobaan (experimentation) atau praktik
(implementation). Motivasi
((X1)
Persepsi Mahasiswa Tentang
Merek Sepeda Motor Suzuki (X2)
Motivasi dan Persepsi Mahasiswa Tentang Merek Sepeda Motor
Suzuki
(X3)
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Ada pengaruh motivasi terhadap keputusan pembelian sepeda motor
Suzuki pada mahasiswa Universitas Lampung.
2. Ada pengaruh persepsi mahasiswa tentang meerk sepeda motor Suzuki
terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki pada mahasiswa
Universitas Lampung.
3. Ada pengaruh motivasi dan persepsi mahasiswa tentang merek sepeda
motor Suzuki terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki pada
III.METODOLOGI PENELITIAN
A.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan
pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau
subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.
Sedangkan verifikatif menunjukkan pengaruh antara variabel bebas (X)
terhadap variabel terikat (Y).
Pendekatan ex post facto adalah salah satu pendekatan yang digunakan untuk
mengumpulkan data dengan cara mengambil data secara langsung di area
penelitian yang dapat menggambarkan data-data masa lalu dan kondisi
lapangan sebelum dilaksanakannya penelitian lebih lanjut. Sedangkan yang
dimaksud dengan pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk
mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi
peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan
mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya
B.Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2010: 117). Dalam penelitian ini, populasi yang akan digunakan adalah
Mahasiswa Universitas Lampung yang berasal dari Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas Imu
Sosial dan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Hukum
yang menggunakan sepeda motor Suzuki.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak
diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi, jumlahnya
lebih sedikit daripada jumlah populasinya (Nur Indriantoro dan Bambang
Supomo, 1999). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari
mahasiswa Universitas Lampung yang menggunakan Sepeda Motor Suzuki.
Pada penelitian ini, penentuan besarnya sampel yang diambil dihitung
dengan menggunakan rumus Slovin dalam Khairani Ar (2010), yaitu:
� = + ��
22
n = Jumlah sampel
N = Ukuran populasi
e = Nilai kritis = 10 % (0,01)
Dengan demikian, jumlah sampel yang akan dipergunakan yaitu;
n = . 9
+ . 9 , = 99,4 ≈ 99
Banyaknya sampel yang akan dipergunakan dalam penelitian ini sebesar 99
mahasiswa (responden).
c. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik non-probability sampling dengan metode purposive sampling, yaitu
pengambilan sampel berdasarkan target tertentu, adapun kriteria
pengambilan sampel adalah Mahasiswa Universitas Lampung yang
menggunakan sepeda motor Suzuki.
Untuk menentukan siapa sampel yang akan dijadikan responden
masing-masing fakultas dihitung secara acak atau random berdasarkan proporsional
dengan rumus (Nazir:2005) :
�� = ��� × �
Keterangan =
ni = jumlah sampel ke i
Ni = jumlah populasi ke i
N = jumlah total populasi
n = jumlah sampel total yang diinginkan
Tabel Penentuan Sampel Populasi
No Fakultas Tahun
Ajaran
Populasi Sampel (orang)
1. Ekonomi 2007/2008
2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 339 166 376 389 410 2 1 2 2 2
2. Hukum 2007/2008
2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 361 292 359 386 390 2 2 2 2 2
3. FKIP 2007/2008
2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 687 694 1136 1054 1130 4 4 7 6 7
4. Pertanian 2007/2008
2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 529 522 511 610 660 3 3 3 4 4
5. Teknik 2007/2008
2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 384 262 293 319 362 2 2 2 2 2
6. FISIP 2007/2008
2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 333 225 442 523 428 2 2 3 3 2
7. FMIPA 2007/2008
2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 349 225 218 251 285 2 2 2 2 2
8. Pendidikan
24
2010/2011 2011/2012
119 143
1 1
16.679 99
Sumber: UPT Pusat Komputer Universitas Lampung (data diolah)
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
aksidental sampling. Aksidental sampling adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan bagi siapa saja yang bertemu dengan peneliti dan
dianggap sesuai untuk dijadikan sumber data dan dijadikan sampel.
(Sugiyono:2005).
C.Variabel Penelitian
a. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya ( Sugiyono, 2007 : 2 ). Penelitian
ini menggunakan dua variabel yaitu :
1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama
peneliti. Hakekat sebuah masalah mudah terlihat dengan mengenali
berbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model.
Variabilitas dari atau atas faktor inilah yang berusaha untuk dijelaskan
oleh seorang peneliti (Ferdinand, 2006:26). Dalam penelitian ini yang
2. Variabel Independen
Variabel independen yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel
yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif
maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006:26).
Variabel independen dalam penelitian ini adalah :
- Motivasi (X1)
- Persepsi (X2)
D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
a. Definisi Konseptual Variabel
1. Motivasi (� )
Motivasi berasal kata dasar motif, yang berarti daya upaya yang mendorong
sesorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan penggerak yang
berasal dari dalam si subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas untuk
mencapai suatu tujuan (B. Swastha, 2000: 3)
2. Persepsi Mahasiswa (� )
Persepsi adalah satu proses dengan mana seseorang menyeleksi,
mengorganisikan, dan mengertepretasikan stimuli kedalam suatu gambaran
dunia yang berarti dan menyeluruh (Bilson Simamora, 2004:102).
3. Keputusan pembelian (Y)
Keputusan pembelian adalah pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan
alternatif. Bila ditinjau dari alternatif yang harus dicari, sebetulnya dalam
26
masalah. Masalah itu timbul dari kebutuhan yang dirasakan dan
keinginannya untuk memenuhi kebutuhan itu dengan konsumsi produk atau
jasa yang sesuai (Ristiyanti dan John, 2005:226).
b. Definisi Operasional Varibel
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini meliputi variabel-variabel
serta indikator sebagai berikut :
1. Motivasi(X1)
Motivasi pembelian mahasiswa meliputi sebagai berikut.
a. Motif Rasional
1. Kebutuhan akan alat transportasi 2. Harga sepeda motor
3. Fungsi sepeda motor 4. Kualitas sepeda motor 5. Keawetan dari sepeda motor 6. Bentuk dari sepeda motor
7. Kemudahan mendapat sepeda motor 8. Garansi sepeda motor yang diberikan
b. Motif Emosional
1. Harga diri memiliki sepeda motor
7. Pengakuan dari teman bermain
8. Rasa takut karena naiknya harga bensin
2. Persepsi Mahasiswa (� )
Persepsi mahasiswa meliputi sebagai berikut.
a.Faktor Personal
1. Pengalaman masa lalu. 2. Kebutuhan saat ini. 3. Pertahanan diri. 4. Adaptasi
b.Faktor Stimulus
1. Ukuran yang berbeda-beda.
2. Warna yang paling mencolok dari yang lain. 3. Posisi.
4. Keunikan.
3. Keputusan Pembelian (Y)
Keputusan pembelian meliputi sebagai berikut.
1. pengenalan produk sepeda motor
2. pencarian informasi tentang sepeda motor
3. evaluasi alternatif
4. keputusan pembelian sepeda motor
28
Tabel 2. Indikator dan Sub Indikator Variabel
Variabel Indikator Sub Indikator Skala
Motivasi (�!) Motif Rasional Motif Emosional 1. Kebutuhan 2. Harga 3. Fungsi 4. Kualitas 5. Keawetan 6. Bentuk
7. Kemudahan mendapatkan 8. Garansi
1. Harga diri 2. Rasa Gengsi 3. Penampilan 4. Rasa bangga 5. Rasa senang 6. Rasa suka 7. Pengakuan 8. Rasa takut
Interval Dengan pendekatan Rating Scale Persepsi Mahasiswa (� ) Faktor Personal Faktor Stimulus
1. Pengalaman masa lalu. 2. Kebutuhan saat ini. 3. Pertahanan diri. 4. Adaptasi.
1. Ukuran yang berbeda-beda. 2. Warna yang paling
mencolok dari yang lain. 3. Posisi. 4. Keunikan. Interval dengan pendekatan Rating Scale Keputusan Pembelian (Y) Semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa, serta kegiatan mengevaluasi
1. Pengenalan produk 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif 4. Keputusan pembelian 5. Perilaku pascapembelian
E.Jenis Dan Sumber Data
a. Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
a. Data primer adalah data yang diperoleh melalui daftar pertanyaan
(quesionare).
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi.
b. Sumber Data
Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil
pengisian kuesioner oleh responden, yaitu Mahasiswa Universitas Lampung
yang menggunakan sepeda motor Suzuki. Sedangkan sumber data sekunder
yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah jumlah Mahasiswa
Universitas Lampung yang menggunakan sepeda motor Suzuki dari tahun
2007-2011 dari UPT Pusat Komputer Universitas Lampung.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut.
1.Observasi
Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan
pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung. Metode ini dilakukan
30
2.Teknik Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006: 154) ”Dokumentasi adalah mencari dan
mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkip, buku, majalah, agenda, notulen rapat dan sebagainya”
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data sekunder. Data ini berupa data
jumlah mahasiswa Universitas Lampung yang didapat dari UPT Pusat
Komputer Universitas Lampung.
3.Angket
Menurut Arikunto (2006: 151) “Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui”. Teknik ini
digunakan untuk memperoleh data mengenai motivasi dan persepsi
mahasiswa.
F. Pengujian Persyaratan Instrumen
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti. Tinggi rendahnya validitas suatu instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto, 2007: 65).
Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus Korelasi Product
r = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( . 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n Keterangan :
r = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = Skor butir soal Y = Skor total n = Jumlah sampel (Arikunto, 2007: 72)
Dengan kriteria pengujian apabila r hitung > r tabel dengan maka alat
ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila
r hitung < r tabel maka alat ukur tersebut tidak valid.
Setelah perhitungan dilakukan (dalam hal ini proses perhitungan dibantu
dengan program SPSS versi 16.0) kemudian nilai r yang diperoleh
dibandingkan dengan nilai r tabel sesuai dengan baris n dan taraf signifikasi
(a) = 5 % dalam pengujian validitas kuesioner dikatakan valid apabila r
hitung > r tabel.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen
dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila
diujikan berkali-kali (Arikunto, 2007: 60). Sebelum angket diujikan
kepada responden, angket diujikan terlebih dahulu kepada populasi di luar
sampel untuk mengatahui tingkat reliabilitasnya dengan menggunakan
rumus alpha. Alfa Cronbach merupakan suatu koefisien reliabilitas yang
32
mencerminkan seberapa baik item pada suatu rangkaian berhubungan
secara positif satu dengan lainnya.
Teknik penghitungan reliabilitas dengan koefisien alpha sebagai berikut.
r
1 1 =
2 2 1 1 t k k Keterangan:r1 1 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya soal
2
b = Jumlah varians butir2 t
= Varians total
(Arikunto, 2002: 171)
Dengan kriteria uji, r hitung> r tabel maka pengukuran tersebut reliabel dan
sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka pengukuran tersebut tidak reliabel.
Jika alat instrumen tersebut reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran
[image:45.595.152.349.514.616.2]mengenai indeks korelasi (r) sebagai berikut.
Tabel 10. Indeks korelasi
Besarnya nilai r11 Kriteria 0,800 - 1,000
0,600 - 0,799 0,400 - 0,599 0,200 - 0,399 0,000 - 0,199
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
(Riduwan, 2006:125 - 126)
Untuk menggunakan alat analisis statistik parametrik selain diperlukan data
yang interval dan rasio juga harus diperlukan persyaratan uji normalitas dan
homogenitas.
1. Uji Normalitas
Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik
parametrik yaitu uji normalitas data populasi. Uji normalitas digunakan
untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sebagai alat
pengumpul data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan ststistik
Kolmogorov-Smirnov. Alat uji ini biasa disebut dengan uji K-S.
Untuk menguji normalitas distribusi data populasi diajukan hipotesis
sebagai berikut.
Ho : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Kriteria pengujian sebagai berikut.
Menggunakan nilai Asymp. Sig. (2-tailed). Apabila menggunakan ukuran
ini maka harus dibandingkan dengan tingkat alpha yang ditetapkan
sebelumnya. Karena α yang ditetapkan sebesar 0,05 (5 %), maka kriteria
pengujian yaitu.
1. Tolak Ho apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 berarti sampel
normal.
2. Terima Ho apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 berarti distribusi
sampel adalah normal (Sudarmanto, 2005 : 105-108).
34
Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik
parametrik yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas dimaksudkan untuk
mengetahui apakah data sampel yang diperoleh berasal dari populasi yang
bervarians homogen atau tidak. Untuk melakukan pengujian homogenitas
populasi diperlukan hipotesis sebagai berikut.
Ho : Data populasi bervarians homogen
Ha : Data populasi tidak bervarians homogen
Kriteria pengujian sebagai berikut.
Menggunakan nilai significancy. Apabila menggunakan ukuran ini harus
dibandingkan dengan tingkat alpha yang ditentukan sebelumnya. Karena α
yang ditetapkan sebesar 0,05 (5 %), maka kriterianya yaitu.
1. Terima Ho apabila nilai significancy > 0,05
2. Tolak Ho apabila nilai significancy < 0,05 (Sudarmanto, 2005 : 123).
H.Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda (Uji Asumsi Klasik)
1. Uji Kelinieran Regresi
Uji kelinieran regresi dilakukan untuk mengetahui apakah pola regresi
bentuknya linier atau tidak. Menurut Hadi (2004 : 2) mengemukakan bahwa
uji ini dimaksudkan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat. Uji kelinieran regresi linier multiple dengan
menggunakan statistik F dengan rumus :
F =
G S
TC S
Keterangan:
S2TC = Varian Tuna Cocok
S2G = Varian Galat
Kriteria pengujian :
1. Menggunakan koefisien signifikansi (Sig). dengan cara membandingkan
nilai Sig. dari Deviation from linearitypada tabel ANOVA dengan α =
0,05 dengan kriteria ” Apabila nilai Sig. pada Deviation from linearity >
α maka H0 diterima. Sebaliknya H0 tidak diterima.
2. Menggunakan harga koefisien F pada baris Deviation from linearity atau
F Tuna Cocok (TC) pada tabel ANOVA dibandingkan dengan Ftabel.
Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel dengan dk
pembilang = 1 dan dk penyebut = k – 2. Sebaliknya H0 ditolak (Sudjana.
2001).
Untuk mencari F hitung digunakan tabel ANOVA (Analisis Varians)
[image:48.595.149.519.582.752.2]sebagai berikut.
Tabel 13. Tabel Analisis Varians Anova
Sumber DK JK KT F keterangan
Total 1 N
2Y Koefisien(a) Regresi(a/b) Residu 1 1 n-2 JK(a)
JKReg(b/a)
JK (S)
JK(a)
S2reg=JK b/a)
S2sis=
2 ) ( n s JK sis S reg S 2 2 Untuk menguji keberartian hipotesis Tuna cocok Galat/Error k-2 n-k JK (TC) JK (G)
S2TC
2 ) ( K TC JK
S2G =
k n E JK )
36
Keterangan:
JK (a) =
n Y 2
JK (b/a) =
XY
Xn
Yb
JK (G) =
1 2 2 n Y Y
JK (T) = JK (a) – JK (b/a)
JK (T) = 2
JK (TC) = JK (S) – JK (G)
S2reg = Varians Regresi
S2
sis = Varians Sisa
n = Banyaknya Responden
Kriteria pengujian
1. Jika Fhitung ≤ Ftabel (1 –α) (k – 2, n – k ) maka regresi adalah linier dan
sebaliknya jika Fhitng ≥ F (1 –α) (k – 2, n – k) maka regresi adalah tidak
linier.
2. Untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = (k –2) dan dk
penyebut = (n – k) (Riduwan, 2004 : 187).
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas merupakan bentuk pengujian untuk asumsi untuk
membuktikan ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel bebas satu
dengan variabel bebas yang lainnya. Dalam analisis regresi linear berganda,
maka akan terdapat dua atau lebih variabel bebas yang diduga akan
mempengaruhi variabel terikatnya. Pendugaan tersebut akan dapat
(multikolinearitas) di antara varaibel-variabel independen. Adanya
hubungan yang linear antar variabel bebasnya akan menimbulkan kesulitan
dalam memisahkan pengaruh masing-masing variabel bebasnya terhadap
variabel terikatnya.
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika
terjadi hubungan yang linier (multikolinieritas) maka akan mengakibatkan
(Sudarmanto, 2005:137):
1. Tingkat ketelitian koefisien regresi sebagai penduga sangat rendah,
dengan demikian menjadi kurang akurat.
2. Koefisien regresi serta ragamnya akan bersifat tidak stabil, sehingga
adanya sedikit perubahan pada data akan mengakibatkan ragamnya
berubah sangat berarti.
3. Tidak dapat memisahkan pengaruh tiap-tiap variabel independen secara
individu terhadap variabel dependen.
Metode uji multikolinearitas yang digunakan dalam penelitian ini ada dua
yaitu :
1. Menggunakan koefisien signifikansi dan kemudian membandingkan
dengan tingkat alpha.
2. Menggunakan harga koefisien Pearson Correlation dengan penentuan
38 r = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( . 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n Keterangan :
r = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = Skor butir soal Y = Skor total
n = Jumlah sampel (Arikunto, 2007: 72).
Rumusan hipotesis yaitu:
H0 : tidak terdapat hubungan antarvariabel independen.
Hi : terdapat hubungan antar variabel independen.
Kriteria pengujian sebagai berikut.
1. Apabila koefisien signifikansi < α maka terjadi multikolinearitasdi antara
variabel independennya.
2. Apabila rhitung < rtabeldengan dk = n dan α = 0,05 maka H0 ditolak
sebaliknya jika rhitung > rtabel maka H0 diterima.
3. Uji Autokorelasi
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di
antara data pengamatan atau tidak. Adanya autokorelasi dapat
mengakibatkan penaksir mempunyai varians minimum (Gujarati dalam
Sudarmanto. 2005 : 142 - 143). Metode uji autokorelasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah statistik d Durbin- Waston.
Tahap-tahap pengujian dengan uji Durbin- Waston sebagai berikut.
xy
i. Carilah nilai-nilai residu dengan OLS (Ordinary Least Square) dari
persamaan yang akan diuji dan hitung statistik d dengan menggunakan
persamaan d
t
ut ut
tut2 1
2 2
1 /
ii. Menentukan ukuran sampel dan jumlah variabel independen kemudian
lihat Tabel Statistik Durbin-Waston untuk mendapatkan nilai-nilai kritis
d yaitu nilai Durbin-Waston Upper, du dan nilai Durbin-Waston, dl
iii.Dengan menggunakan terlebih dahulu Hipotesis Nol bahwa tidak ada
otokorelasi positif dan Hipotesis Alternatif:
Ho : ρ < 0 (tidak ada autokorelasi positif)
Ha : ρ < 0 (ada autokorelasi positif)
Dalam keadaan tertentu, terutama untuk mrnguji persamaan beda pertama,
uji d dua sisi akan lebih tepat. Langkah-langkah 1 dan 2 persis sama di atas
sedangkan langkah 3 adalah menyusun hipotesis nol bahwa tidak ada
otokorelasi.
Ho: ρ = 0
Ho : ρ = 0
Rumus hipotesis yaitu :
Ho: tidak terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan.
H1 : terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan
Kriteria pengujian:
Apabila nilai statistik Durbin-Waston berada diantara angka 2 atau
40
memiliki otokorelasi (Rietveld dan Sunarianto dalam Sudarmanto, 2005 :
141).
4. Heteroskedastisitas
Uji asumsi heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan.
Apabila asumsi tidak terjadinya heteroskedastisitas ini tidak terpenuhi, maka
penaksir menjadi tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil maupun besar
(Gujarati dalam Sudarmanto, 2005:148) dan estimasi koefisien dapat
dikatakan menjadi kurang akurat (Rietveld dan Sunaryanto dalam
Sudarmanto, 2005:148).
Pengujian rank korelasi spearman (spearman’s rank correlation test)
Koefisien korelasi rank dari spearman didefinisikan sebagai berikut :
Keterangan:
rs = koefisien korelasi spearman
di = perbedaan dalam rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang
berbeda dari individu atau fenomena ke i.
N = banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank.
Di mana nilai rs adalah -1 ≤ r ≤ 1.
Kriteria pengujiansebagai berikut.
Jika nilai t yang dihitung melebihi nilai tkritis, kita bisa menerima hipotesis
adanya heteroskedastisitas, kalau tidak kita bisa menolaknya. Jika model
regresi meliputi lebih dari satu variabel X, rs dapat dihitung antara ei dan
1 6
1 2
2
N N
d
tiap variabel X secara terpisah dan dapat diuji untuk tingkat penting secara
statistik dengan pengujian t (Gujarati, 2000 : 177).
Rumusan hipotesis:
H0 = Tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan
dan nilai mutlak dari residual.
Ha = Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan
nilai mutlak dari residual.
I. Uji Hipotesis
Untuk mengukur/mengkaji pengaruh satu atau beberapa variabel independen
terhadap variabel dependen, maka model statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesisnya adalah regresi linear sederhana atau ganda.
1. Regresi Linear Sederhana
a. Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah:
H0 : b1 = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel X1 terhadap Y)
H0 : b1 > 0 (ada pengaruh nyata antara variabel X1 terhadap Y)
Untuk menyatakan pengaruh variabel motivasi (X1) terhadap varibel
keputusan pembelian (Y) digunakan teknik analisis regresi linear
sederhana yaitu:
bX a Y
^
42
2 2
2 ) ( ) )( ( ) )( ( n a
2 2
) ( ) ( n n b Keterangan: ^
Y Subyek dalam variabel yang diprediksikan
a = Nilai Intercept (konstanta) harga Y jika X = 0
b= Koefisien arah regresi penentu ramalan (prediksi) yang
menunjukkan nilai peningkatan atau penurunan variabel Y X = Subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu.
Untuk mengetahui taraf signifikan pengaruh variabel persepsi mahasiswa
(X1) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) diuji dengan uji t
sebagai berikut:
sb b t0
Keterangan:
to = Nilai teoritis observasi
b = Koefisien arah regresi Sb = Standar deviasi
Kriteria pengujian hipotesis yaitu:
1. Apabila thitung > ttabel dengan dk = n –2 dan α = 0,05 maka H0 ditolak.
Sebaliknya H0 diterima.
2. Apabila probabilitas (Sig). < 0,05 maka H0 ditolak. Sebaliknya H0
- t tabel 0 t tabel
Gambar 2. Kurva t distribusi (uji dua pihak)
Koefisien korelasi variabel motivasi (X1) terhadap keputusan pembelian
(Y) dengan kriteria t hitung > t tabel dinyatakan memiliki hubungan untuk
menyatakan adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat dilakukan analisis korelasi product moment.
b. Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah:
H0 : b2 = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel X2 terhadap Y)
H0 : b2 < 0 (ada pengaruh negatif antara variabel X2 terhadap Y)
Untuk menyatakan pengaruh persepsi mahasiswa (X2) terhadap
keputusan pembelian (Y) digunakan teknik analisis regresi linier
sederhana yaitu:
bX a Y
^
44
2 2
2 ) ( ) )( ( ) )( ( n a
2 2
) ( ) ( n n b Keterangan: ^
Y Subyek dalam variabel yang diprediksikan
a = Nilai Intercept (konstanta) harga Y jika X = 0
b = Koefisien arah regresi penentu ramalan (prediksi) yang
menunjukkan nilai peningkatan atau penurunan variabel Y X = Subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu.
Untuk mengetahui taraf signifikan pengaruh antara variabel persepsi
mahasiswa (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) diuji dengan uji t
sebagai berikut:
to = Sb
b
Keterangan:
to = Nilai teoritis observasi
b = Koefisien arah regresi Sb = Standar deviasi
Kriteria pengujian hipotesis yaitu:
1. Apabila thitung > ttabel dengan dk = n –2 dan α = 0,05 maka H0 ditolak.
Sebaliknya H0 diterima.
3. Apabila probabilitas (Sig). < 0,05 maka H0 ditolak. Sebaliknya H0
- t tabel 0 t tabel
Gambar 3. Kurva t distribusi (uji dua pihak)
Koefisien korelasi variabel perespsi mahasiswa (X2) terhadap keputusan
pembelian (Y) dengan kriteria t hitung > t tabel dinyatakan memiliki
hubungan untuk menyatakan adanya hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat dilakukan analisis korelasi product moment.
2. Uji Pengaruh Secara Parsial
Pengujian pengaruh secara parsial ini dimaksudkan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen,
sementara satu atau lebih variabel independen lainnya dalam keadaan tetap
atau dikontrol (Sudjana dalam Sudarmanto, 2005 : 218). Tujuan
pengontrolan tersebut adalah untuk mendapatkan harga koefisien korelasi
yang murni, yaitu terlepas dari pengaruh-pengaruh variabel independen lain.
Untuk melakukan uji pengaruh secara parsial diperlukan hipotesis pengaruh
X1- X2 terhadap Y sebagai berikut.
H0 : Tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap keputusan pembelian secara
46
H0 : Tidak terdapat pengaruh persepsi mahasiswa terhadap keputusan
pembelian secara signifikan dan positif apabila motivasi dikendalikan.
Ha : Terdapat pengaruh motivasi terhadap keputusan pembelian secara
signifikan dan positif apabila persepsi mahasiswa dikendalikan.
Ha : Terdapat pengaruh persepsi mahasiswa terhadap keputusan pembelian
secara