ANALISIS PENGGUNAAN
DIGILIB
UNNES
BERDASARKAN PENDEKATAN
TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL
(TAM)
PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Amanatun Khoirina NIM 7101412018
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
1. Sesungguhnya dibalik kesulitan
itu ada kemudahan (Q.S. Alam Nasyrah:6).
2. Jadikanlah sabar dan shalatsebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah bersama-sama orang yang sabar (Q.S. Al-Baqarah:153).
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada
1. Kedua orangtua (Bapak Muhaeni
S.Pd. dan Ibu Siti Khotijah S.Pd.I),
terimakasih untuk doa dan kasih
sayang serta dukungannya selama
ini.
2. Sahabat Kos Skaters, Kos Rama 2
, Keluarga besar SDN 1 Ungaran,
dan keluarga besar Perumahan
Sekar Gading.
3. Almamaterku dan sahabat-sahabat
vi
PRAKATA
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,
hidayah serta inayahNYA. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
teladan terbaik Rasulullah SAW, beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang
mengikuti beliau hingga hari akhir sehingga penyusun dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Analisis Penggunaan Digilib Unnes Berdasarkan
Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) Pada Mahasiswa Pendidikan
Akuntansi Universitas Negeri Semarang” dengan lancar. Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas Negeri
Semarang.
Penyusun menyadari sepenuhnya tanpa bimbingan, dorongan dan bantuan
dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih yang
setulus-tulusnya kepada :
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang,
yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk memperoleh
pendidikan di Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. Wahyono, M.M, Dekan Fakultas ekonomi Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun sehingga
dapat menyelesaikan skripsi dan studi dengan baik.
3. Dr. Ade Rustiana, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin
viii
SARI
Khoirina, Amanatun. 2016. “Analisis Penggunaan Digilib Unnes Berdasarkan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Semarang”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : Ahmad Nurkhin, S.Pd., M.Si.
Kata Kunci : Behavioral Intention to Use, Usefulness of, Ease of Use, Attitude Toward Using.
Hasil observasi awal menunjukan bahwa behavioral intention to usedigilibUniversitas Negeri Semarang mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2013 masih tergolong rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan digilib Universitas Negeri Semarangberdasarkan Pendekatan
Technology Acceptance Model (TAM) Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Universitas Negeri Semarang.
Populasi penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013 sejumlah 186 mahasiswa dan sampel dalam penelitian adalah seluruh populasi yang berjumlah 186 mahasiswa.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah behavioral intention to use (Y) sedangkan variabel independennya meliputi usefulness of (X1), ease of use (X2), dan attitude toward using (X3). Metode pengumpulan data yaitu angket. Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, dan analisis jalur.
Hasil penelitian menujukkan ada pengaruh positif dan signifikan
usefulness of digilib Universitas Negeri Semarangterhadap behavioral intention to use digilib Universitas Negeri Semarang(4,5%), ease of usedigilib Universitas Negeri Semarangterhadap behavioral intention to use digilib Universitas Negeri Semarang(10,8%), toward usingdigilib Universitas Negeri Semarang terhadap
behavioral intention to use digilib Universitas Negeri Semarang (32%), usefulness of digilib Universitas Negeri Semarangterhadapattitude toward usingdigilib Universitas Negeri Semarang (7,4%), ease of usedigilib Universitas Negeri Semarangterhadapattitude toward usingdigilib Universitas Negeri Semarang (9,5). Attitude toward usingdigilib Universitas Negeri Semarang menjadi mediasi usefulness of digilib Universitas Negeri Semarangterhadap
behavioral intention to use digilib Universitas Negeri Semarang(3,52). Attitude toward usingdigilib Universitas Negeri Semarangmenjadi mediasi ease of usedigilib Universitas Negeri Semarang terhadap behavioral intention to use digilib Universitas Negeri Semarang (3,95).
ix
ABSTRACT
Khoirina, Amanatun. 2016. “Analize The UseDigilib Unnes Accoarding Approach Technology Acceptance Model (TAM) For Students Of Accounting
Education Semarang State University”. Final Project. Economics Department. Faculty of Economics. Semarang State University. Advisor: Ahmad Nurkhin, S.Pd., M.Si.
Keywords: Behavioral Intention to Use, Usefulness of, Ease of Use, Attitude Toward Using.
The result of preliminary observation indicates that behavioral intention to use digilib Semarang State University students of Accounting Education 2013 is still relatively low. The purpose of this study was to analyze the use of digilib Semarang State University accoarding approach Technology Acceptance Model (TAM) for students of Accounting Education, Semarang State University.
The population of this study was all students of Accounting Education 2013 and samples was entire population of 186 students. The dependent variable in this study was behavioral intention to use (Y), while the independent variables were usefulness of (X1), ease of use (X2), and attitude toward using (X3). The methods of data collection used questionaire. The data were analyzed by using descriptive and inferential statistical analysis.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ... iii
PERNYATAAN ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
PRAKATA ... vi
SARI ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 8
1.3 Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Manfaat Penelitian ... 10
BAB II TELAAH TEORI ... 12
2.1 Teori Technology Acceptance Model (TAM) ... 12
2.1.1 Behavioral Intention... 15
2.1.2 Perceived Usefulness ... 17
2.1.3 Perceived Usefulness ... 19
2.1.4 Attitude Toward Behavior ... 23
2.2 Perpustakaan ... 25
2.2.1 Pengertian Perpustakaan ... 25
xi
2.2.3 Pustakawan ... 26
2.3 Perpustakaan Universitas Negeri Semarang ... 26
2.3.1 Visi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang ... 26
2.3.2 Misi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang ... 27
2.3.3 Tujuan UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang ... 27
2.3.4 Motto UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang ... 27
2.3.5 Struktur Organisasi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang... 27
2.3.6 Staf UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang ... 28
2.4 Digital Library ... 29
2.5 Digital Library Unnes (Digilib Unnes) ... 30
2.6 Penelitian Terdahulu ... 31
2.7 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 34
2.8 Hipotesis Penelitian ... 38
BAB III METODE PENELITIAN ... 41
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... 41
3.2 Populasi dan Sampel ... 42
3.2.1 Populasi ... 42
3.2.2 Sampel... 42
3.3 Variabel Penelitian ... 42
3.3.1 Variabel Terikat (Y) ... 43
3.3.2 Variabel Bebas (X) ... 44
3.3.3 Variabel Intervening ... 45
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 45
3.4.1 Angket/ Kuesioner ... 45
xii
3.5.1 Uji Validitas ... 47
3.5.2 Uji Reliabilitas ... 50
3.6 Teknik Analisis Data... 51
3.6.1 Teknik Analisis Statistik Deskriptif ... 51
3.6.1.1 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Behavioral Intention to Use (BIU) ... 51
3.6.1.2 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Usefulness Of (UO) ... 54
3.6.1.3 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Ease Of Use (EOU) ... 55
3.6.2 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Attitude Toward Using (ATU) ... 54
4.6.2 Teknik Analisis Statistik Inferensial ... 56
3.6.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 57
3.6.2.1.1Uji Normalitas ... 57
3.6.2.1.2Uji Linieritas ... 57
3.6.2.1.3Uji Multikolinieritas... 58
3.6.2.1.4Uji Heteroskedastisitas... 59
3.6.2.2 Uji Analisis Jalur... 60
3.6.2.2.1Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)... 63
3.6.2.2.3Uji Sobel Tes... 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 69
4.1 Hasil Penelitian ... 69
4.1.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 69
4.1.1.1 Analisis Statistik Deskriptif 4.1.1.2 Variabel BIU (Behavioral Intention to Use) ... 70
4.1.1.3 Analisis Statistik Deskriptif Variabel UO (Usefulness of) ... 62
xiii 4.1.1.5 Analisis Statistik Deskriptif
Variabel ATU (Attitude Toward Using) ... 71
4.1.2 Hasil Analisis Statistik Inferensial ... 74
4.1.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 74
4.1.2.1.1Uji Normalitas ... 75
4.1.2.1.2Uji Linearitas ... 76
4.1.2.1.3Uji Multikolinearitas ... 89
4.1.2.1.4Uji Heteroskedastisitas... 80
4.1.2.2 Hasil Uji Hipotesis ... 81
4.1.2.2.1Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)... 81
4.1.2.2.2Uji Analisis Jalur... 83
4.1.2.2.3Uji Sobel Tes... 86
4.1.2.3 Hasil Koefisien Determinasi secara Parsial ... 89
4.2 Pembahasan... 94
4.2.1 Pengaruh UO terhadap BIU Digilib Unnes ... 94
4.2.2 Pengaruh EOU terhadap BIU Digilib Unnes ... 96
4.2.3 Pengaruh ATU terhadap BIU Digilib Unnes ... 98
4.2.4 Pengaruh UO terhadap ATU Digilib Unnes ... 101
4.2.5 Pengaruh EOU terhadap ATU Digilib Unnes ... 103
4.2.6 Pengaruh UO melalui ATU terhadap BIU Digilib Unnes... ... 104
4.2.7 Pengaruh EOU melalui ATU terhadap BIU Digilib Unnes ... 106
BAB V PENUTUP ... 109
5.1 Simpulan ... 109
5.2 Saran ... 109
DAFTAR PUSTAKA ... 111
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jumlah Staf Perpustakaan Universitas Negeri Semarang
Berdasarkan Jenjang Kepangkatan ... 28
Tabel 2.2 Jumlah Staf Perpustakaan Universitas Negeri Semarang Berdasarkan Jenjang Pendidikan ... 28
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ... 31
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 41
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel BIU ... 46
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel UO ... 47
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel EOU ... 48
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel ATU ... 48
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 49
Tabel 3.7 Jenjang Kriteria VariabelBehavioral Intention to Use ... 53
Tabel 3.8 Jenjang Kriteria Variabel Usefulness of ... 53
Tabel 3.9 Jenjang Kriteria Variabel Ease of Use ... 54
Tabel 3.10Jenjang Kriteria Variabel Attitude Toward Using... 55
Tabel 4.1 Deskriptif Statistik BIU (Behavioral Intention to Use) ... 67
Tabel 4.2 Analisis Deskriptif BIU (Behavioral Intention to Use) ... 68
Tabel 4.3 Deskriptif Statistik UO (Usefulnees of) ... 69
Tabel 4.4 Analisis Deskriptif UO (Usefulnees of) ... 69
Tabel 4.5 Deskriptif Statistik EOU (Ease of Use) ... 70
Tabel 4.6 Analisis Deskriptif EOU (Ease of Use) ... 70
Tabel 4.7 Deskriptif Statistik ATU (Attitude Toward Using) ... 71
Tabel 4.8 Analisis Deskriptif ATU (Attitude Toward Using) ... 72
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Var. BIU sebagai Var.Dependen ... 73
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Var. ATU sebagai Var.Dependen ... 74
xv
Tabel 4.12 Hasil Uji Linearitas antara EOU dengan BIU ... 75
Tabel 4.13 Hasil Uji Linearitas antara ATU dengan BIU ... 75
Tabel 4.14 Hasil Uji Linearitas antara UO dengan ATU ... 76
Tabel 4.15 Hasil Uji Linearitas antara EOU dengan ATU ... 78
Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas dengan BIU sebagai Variabel Dependen ... 78
Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolinearitas dengan ATU sebagai VariabelDependen ... 79
Tabel 4.18 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan BIU sebagai Variabel Dependen ... 79
Tabel 4.19 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan ATU sebagai Variabel Dependen ... 79
Tabel 4.20 Hasil Uji t dengan BIU sebagai Variabel Dependen ... 80
Tabel 4.21 Hasil uji t dengan ATU sebagai Variabel dependen ... 81
Tabel 4.22 Hasil Uji Regresi Linear Berganda dengan BIUsebagai Variabel Dependen ... 83
Tabel 4.23 Hasil Uji Regresi Linear Berganda dengan ATU sebagai Variabel Dependen ... 84
Tabel 4.24 Hasil Uji Hipotesis ... 89
Tabel 4.25 Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2) dengan BIUsebagai VariabelDependen ... 91
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Teori Acceptance Model (TAM) ... 15
Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang ... 27
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berfikir ... 38
Gambar 3.1Analisis Jalur ... 62
Gambar 3.2 Tampilan Software Sobel Test ... 66
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-Kisi Angket Uji Coba Penelitian... 114
Lampiran 2 Angket Uji Coba Penelitian... 115
Lampiran 3 Daftar Nama Responden Uji Coba Penelitian... 119
Lampiran 4 Tabulasi Data Uji Coba Variabel ... 121
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas... 125
Lampiran 6 Kisi-Kisi Angket Penelitian... 134
Lampiran 7 Angket Kuosioner... 135
Lampiran 8 Daftar Nama Responden Penelitian... 141
Lampiran 9 Tabulasi Angket Penelitian ... 147
Lampiran 10 Hasil Analisis Deskkriptif ... 174
Lampiran 11 Hasil Uji Normalitas... 177
Lampiran 12 Hasil Uji Linearitas... 178
Lampiran 13 Hasil Uji Multikolonearitas... 180
Lampiran 14 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 181
Lampiran 15 Hasil Uji t... 182
Lampiran 16 Hasil Uji Regresi Linier Berganda... 183
Lampiran 17 Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2)... 184
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Sumber informasi merupakan penyedia sekumpulan informasi yang telah
dikelompokan berdasarkan masing – masing kategori. Sumber informasi bisa berupa perpustakaan, majalah, surat kabar dan website. Di mana perpustakaan
berfungsi untuk mendukung Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana diatur
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Perpustakaan merupakan pusat sumber informasi, ilmu pengetahuan,
teknologi, kesenian, dan kebudayaan. Selain itu, perpustakaan sebagai bagian dari
masyarakat dunia ikut serta membangun masyarakat informasi berbasis TIK
sebagaimana dituangkan dalam DeklarasiWorld Summit of Information Society
WSIS, 12 Desember 2003. Teknologi informasi memberikan media baru untuk
menyebarkan informasi, yaitu media digital.
Fenomena yang terjadi sekarang ini adalah meningkatnya penggunaan
internet di masyarakat. Kemudahan mengakses internet kapan dan dimanapun
mereka berada menjadi salah satu faktor meningkatnya penggunaan internet.
Fenomena tersebut tentu menjadi tuntutan tersendiri bagi perpustakaan dalam
menerapkan sebuah perpustakaan digital. Perpustakaan sebagai salah satu
penyedia informasi yang sangat penting kedudukannya dalam dunia informasi dan
pendidikan harus dapat menjawab tantangan di era informasi ini. Tantangan
Untuk menjawab tantangan tersebut, perpustakaan pun melakukan
perubahan-perubahan. Salah satunya adalah dengan membangun perpustakaan digital
(Digital Library). Tentunya diperlukan pertimbangan dan perencanaan yang
matang, agar nantinya benar-benar bermanfaat bagi pemakai.
Berdasarkan International Conference of Digital Library 2004, konsep
perpustakaan digital adalah sebagai perpustakaan elektronik yang informasinya
didapat, disimpan, dan diperoleh kembali melalui format digital. Perpustakaan
digital merupakan kelompok workstations yang saling berkaitan dan terhubung
dengan jaringan (networks) berkecepatan tinggi. Pustakawan menghadapi
tantangan yang lebih besar dalam mendapat, menyimpan, memformat, menelusur
atau mendapatkan kembali, dan mereproduksi informasi nonteks.
Perpustakaan digital dapat dilihat dari beberapa perspektif. Perpustakaan
digital dapat diartikan sebagai federasi atau kumpulan dari berbagai database
sesuai dengan perspektif database. Perpustakaan digital dilihat sebagai aplikasi
khusus dari teknologi hypertext berdasarkan perspektif hypertext(Tangke,
2005:11). Perpustakan digital dapat dilihat sebagai penggunaan World Wide Web
dengan berasumsi pada perspektif layanan informasi wide-area. Berdasarkan
perspektif ilmu perpustakaan, perpustakaan digital dapat diungkapkan sebagai
kelanjutan dari trend automasi perpustakaan. Pengertian-pengertian tersebut
menitik beratkan pada beberapa isu sentral yang terkait dengan perpustakaan
digital. Pertama, bagaimana mendigitalisasi suatu objek menjadi data yang dapat
dilihat secara online. Kedua, bagaimana memasukkan informasi baru yang belum
bahan-bahan dalam perpustakaan digital. Keempat, bilamana penggunaan bentuk digital
serta bentuk digital tersebut dapat mengungguli teknologi dan tradisi perpustakaan
yang sekarang (Vaidyanathan, 2005: 279).
Pengelolaan perpustakaan yang baik dapat membantu pekerjaan di
perpustakaan melalui fungsi otomasi perpustakaan, sehingga proses pengelolaan
perpustakaan lebih efektif dan efisien. Fungsi otomasi perpustakaan
menitikberatkan pada bagaimana mengontrol sistem administrasi layanan secara
otomatis terkomputerisasi. Sedangkan bagi pengguna dapat membantu mencari
sumber informasi yang diinginkan dengan menggunakan catalog on-line yang
dapat diakses melalui intranet maupun internet, sehingga pencarian informasi
dapat dilakukan kapan dan dimanapun ia berada.
Universitas Negeri Semarang memiliki perpustakaan dengan tujuan
memberikan kemudahan dan kecepatan akses informasi seluas-luasnya kepada
pemustaka (mahasiswa, dosen, karyawan). Universitas Negeri Semarang sudah
mengembangkan perpustakaan digital, dengan adanya perpustakaan digital
tersebut seluruh masyarakat akademisi dapat menikmati fasilitas informasi secara
mudah. Mahasiswa akan mendapatkan wadah untuk melihat koleksi-koleksi
khusus milik perpustakaan Unnes. Mahasiswa Unnes dapat mengakses website
digital library melalui (http://lib.unnes.ac.id). Melalui Digilib Unnes mahasiswa
dapat mengakses jurnal nasional dan jurnal internasional. Sebelum mengakses
jurnal nasional maupun jurnal internasional mahasiswa harus login terlebih dahulu
dengan mengklik Login pada homepage. Jika mahasiswa belum memiliki account
Unnes mahasiswa maupun dosen dapat mencari referensi jurnal ilmiah
berdasarkan tahun terbit, berdasarkan subjek, fakultas, maupun author.
Mahasiswa pendidikan akuntansi merupakan mahasiswa dari salah satu
program studi pendidikan ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang, dalam perkuliahannya tidak terlepas dari jurnal ilmiah, khususnya
untuk mahasiswa pendidikan akuntansi 2013 yang kini sedang menginjak
semester 6. Pada semester 6 ini mahasiswa mulai mengenal dan fokus terhadap
tugas akhir, dan tentunya sedang menempuh mata kuliah Metodologi Pendidikan
dan Seminar Pendidikan Akuntansi yang mana mereka tidak dapat lepas dari
pencarian jurnal ilmiah yang relevan baik jurnal nasional maupun jurnal
internasional untuk melengkapi tugas perkuliahan. Jadi kemungkinan besar
mahasiswa Pendidikan Akuntansi adalah pengguna Digilib Unnes. Peneliti
mengambil obyek penelitian seluruh mahasiswa pendidikan akuntansi semester 6
yang berjumlah 186 mahasiswa.
Peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa mahasiswa pendidikan
akuntansi 2013 yang sebagian besar sudah pernah maupun sering mendatangi
perpustakaan serta sering mengakses Digilib Unnes. Sebagian mahasiswa
cenderung belum mengetahui keberadaan Digilib Unnes serta belum mengerti
prosedur cara mengakses Digilib Unnes. Mahasiswa pendidikan akuntansi masih
sering mendatangi perpustakaan konvensional dengan anggapan lebih menghemat
biaya internet yang digunakan. Terjadi kesenjangan dalam penggunaan Digilib
Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi, apakah fasilitas Digilib Unnes yang
mengakses Digilib Unnes sehingga dalam pencarian literatur jurnal ilmiah
khususnya jurnal ilmiah nasional, koleksi jurnal ilmiah nasional yang ada di
Digilib Unnes ini terbatas, sehingga dalam pencarian beberapa keyword di laman
pencarian sangat sering tidak ditemukan hasil yang dicari, sehingga mahasiswa
lebih cenderung menggunakan Google (www.google.com)untuk mencari bahan
literatur jurnal ilmiah dalam cakupan nasional. Berbeda dengan pencarian jurnal
ilmiah internasional, Digilib Unnes telah berlangganan dengan situs e-journal
internasional, sehingga dalam pencarian jurnal internasional mahasiswa tinggal
memilih situs yang ingin dipakai.Mahasiswa pendidikan akuntansi beranggapan
dengan menggunakan Digilib Unnesdapat dengan cepat menemukan jurnal ilmiah
yang mereka butuhkan dan dengan cepat digunakan, namun mahasiswa
pendidikan akuntansi angkatan 2013 belum berkeinginan menggunakan Digilib
Unnes setiap ada tugas atau penelusuran jurnal ilmiah.
Untuk mencari solusi dari permasalahan yang ada, maka diperlukan
analisis penggunaan Digilib Unnesberdasarkan pendekatan Technology
Acceptance Model (TAM). Technology Acceptance Model (TAM) dipergunakan
pada penelitian ini disebabkan TAM tersebut mampu menawarkan penjelasan
yang kuat dan sederhana dalam penerimaan teknologi. TAM menjadi model yang
lumrah digunakan guna memprediksi serta menjelaskan penggunaan dari sebuah
sistem. Guna memprediksi penerimaan pengguna, TAM mempunyai 2 variabel
utama yang banyak digunakan yaitu perceived usefulness serta perceived ease of
use (Davis, et al. 1989: 477).Perceived usefulness didefinisikan sebagai sejauh
kinerja pekerjaannya (Davis, et al. 1989: 320), jika mahasiswa merasa percaya
bahwa Digilib Unnes dapat membantu pencarian jurnal ilmiah lebih efisien maka
akan meningkatkan niat dia dalam menggunakan Digilib Unnes dalam setiap
melakukan akses jurnal ilmiah. Kurangnya pengetahuan mahasiswa tentang
kegunaan, keutamaan dan keunggulan dari Digilib Unnes membuat mahasiswa
merasa tidak nyaman dalam menggunakannya.
Konstruk tambahan kedua dari TAM adalah perceived ease of use
didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu
teknologi akan bebas dari usaha (Davis, et al. 1989: 320). Jika mahasiswa percaya
bahwa Digilib Unnes mudah digunakan dalam mengakses maka mereka akan
menggunakan. Begitu juga sebaliknya jika Digilib Unnes sulit untuk digunakan
maka mereka akan meninggalkannya dan menyarankan kepada pihak terkait untuk
membuat penggunanya dipermudahkan. Kemudahan dalam menggunakan
inisangat berpengaruh terhadap niat untuk menggunakannya.
TAM digunakan untuk mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh.
Pada dasarnya behavioral intention dan behavior adalah dua hal yang berbeda.
Behavioral intention masih merupakan niat, dengan kata lain niat atau intense
(intention) adalah keinginan untuk melakukan perilaku dan belum berupa
perilaku. Sedangkan perilaku adalah tindakan atau kegiatan nyata yang dilakukan
individu. Variabel dalam penelitian ini terdapat tambahan yaitu attitude toward
using. Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap
penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak
menyatakan bahwa faktor sikap (attitude) sebagai salah satu aspek yang
mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur
kognitif/cara pandang (cognitive), afektif (affective), dan komponen‐komponen
yang berkaitan dengan perilaku (behavioral components).
Penelitian yang dilakukan Zuhroh dan Riyadi (2014: 1) menunjukan
bahwa variabel persepsi kemudahan berpengaruh nyata (signifikan) terhadap
persepsi kemanfaatan. Berdasarkan penelitian Yudiastuti (2011: 167) diperoleh
hasil bahwa keguaan TAM dan EUSC signifikan mempengaruhi keberhasilan
implementasi sistem e-library. Penelitian yang dilakukan Nurtantiono (2014: 33)
menunjukan bahwa Perceived Ease of Use dan Perceived Usefulness secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penerimaan penggunaan
perpustakaan digital pada PTS di Sukoharjo. Ardhiani (2015: 68) dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa attitude towards using technology/
ATUberpengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention to use/ BIUS
sebesar 40%. Surachman (2008: 1) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
kedua variabel mandiri yaitu Perceived Usefulness (PU) dan Perceived Ease of
Use (PEOU) mempengaruhi variabel terikat (SIPUS Terpadu) dengan nilai 63,8%
sedangkan sisanya merupakan pengaruh dari faktor lain.
Berdasarkan permasalahan dan didukung oleh penelitian-penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan technology acceptance model atau model
penerimaan teknologi mengenai suatu sistem informasi maka perlu
dilakukanpenelitian tentang “ANALISIS PENGGUNAAN DIGILIB UNNES
(TAM) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG”.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan usefulness of Digilib Unnes
terhadap behavioral intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan
akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013?
2. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan ease of use Digilib Unnes
terhadap behavioral intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan
akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013?
3. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan attitude toward using Digilib
Unnes terhadap behavioral intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa
pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013?
4. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan usefulness of Digilib Unnes
terhadap attitude toward using Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan
akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013?
5. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan ease of use Digilib Unnes
terhadap attitude toward using Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan
akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013?
6. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan attitude toward using Digilib
Unnes berperan memediasi usefulness of Digilib Unnes terhadap behavioral
Universitas Negeri Semarang angkatan 2013?
7. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan attitude toward using Digilib
Unnes berperan memediasi ease of use Digilib Unnes terhadap behavioral
intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi
Universitas Negeri Semarang angkatan 2013?
1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan Perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis adakah pengaruh positif dan signifikan usefulness of
Digilib Unnes terhadap behavioral intention to use Digilib Unnes pada
mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan
2013.
2. Untuk menganalisis adakah pengaruh positif dan signifikan ease of use Digilib
Unnes terhadap behavioral intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa
pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013.
3. Untuk menganalisis adakah pengaruh positif dan signifikan attitude toward
using Digilib Unnes terhadap behavioral intention to use Digilib Unnes pada
mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013.
4. Untuk menganalisis adakah pengaruh positif dan signifikan usefulness of
Digilib Unnes terhadap attitude toward using Digilib Unnes pada mahasiswa
pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013.
5. Untuk menganalisis adakah pengaruh positif dan signifikan ease of use Digilib
pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013.
6. Untuk menganalisis adakah pengaruh positif dan signifikan attitude toward
using Digilib Unnes berperan memediasi usefulness of Digilib Unnes terhadap
behavioral intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan
akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013.
7. Untuk menganalisis adakah pengaruh positif dan signifikan attitude toward
using Digilib Unnes berperan memediasi ease of use Digilib Unnes terhadap
behavioral intention to useDigilib Unnespada mahasiswa pendidikan
akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Bagi Peneliti
Untuk mendapatkan pengetahuan atau pengalaman dalam melakukan
penelitian, baik secara teori maupun praktek serta menerapkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh terutama dalam analisis Technology Acceptance
Model (TAM).
b. Bagi Mahasiswa
Untuk menambah khasanah bacaan dan dapat digunakan sebagai referensi atau
bahan pustaka bagi para peneliti berikutnya khususnya pengguna .
c. Bagi Instansi/ Perguruan Tinggi
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai suatu gambaran tentang
meningkatkan penggunaan Digilib Unnes tersebut sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa ataupun dosen.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta
wawasan mengenai penerapan penelitian berdasarkan pendekatan Technology
Acceptance Model (TAM). Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian
sebelumnya. Letak perbedaannya adalah bahwa pada penelitian sebelumnya
menggunakan variabel usefulness dan ease of use sebagai variabel independen
yang mempengaruhi variabel behavioral intention. Sedangkan dalam penelitian
ini, attitude sebagai variabel intervening yang memediasi pengaruh variabel
usefulness, ease of use terhadap behavioral intention menggunakan Digilib
12 BAB II TELAAH TEORI
2.1 Teori Technology Acceptance Model (TAM)
Technology Acceptance Model (TAM) yang juga disebut dengan Model
Penerimaan Teknologi merupakan salah satu teori tentang penggunaan
systemteknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya
digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem
teknologi informasi (Jogiyanto, 2007:111).Theory Acceptance Model (TAM)
diperkenalkan oleh Fred D. Davis pada tahun 1989 sebagai adaptasi dari
Technology of Reasoned Action (TRA). Technology Acceptance Model adalah
sebuah sistem informasi (sistem yang terdiri dari jaringan semua saluran
komunikasi yang digunakan dalam sebuah organisasi) teori bahwa bagaimana
pengguna datang untuk menerima dan menggunakan teknologi (Davis et al, 1989:
985).
Tujuan dari studi menggunakan TAMsebagai dasar teorinya adalah untuk
menjelaskan faktor-faktor apa saja yang menentukan tingkat penerimaan
penggunaan komputer, sekaligus untuk menjelaskan perilaku akhir (end-user)
sebuah teknologi. Lebih lanjut Davis, et al. (1989: 985) mengimplementasikan
model konseptual TAM ke dalam praktik, yang menunjukan hasil tingkat minat
dan penerimaan seseorang terhadap sistem informasi atau teknologi.
Penerimaan penggunaan terhadap implementasi sistem teknologi
informasidapat didefinisikan sebagai keinginan yang nampak didalam kelompok
pekerjaannya. Semakin menerima sistem teknologi informasi yang baru semakin
besar kemauan pemakai untuk merubah praktek yang sudah ada dalam
penggunaan waktu sertausaha untuk memulai secara nyata pada sistem teknologi
informasi yang baru, Succi and Walter, (1999) dalam (Hendrawati, 2013 :155).
Akan tetapi apabila pemakai tidak mau menerima sistem teknologi informasi yang
baru, maka perubahan sistem tersebut menyebabkan tidak memberikan
keuntungan yang banyak bagi organisasi/perusahaan Davis, (1989); Venkatesh
and Davis (1996) dalam (Hendrawati, 2013: 155).
Beberapa model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami
faktor– faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer, diantaranya yang tercatat dalam berbagai literatur dan referensi hasil riset
dibidang teknologi informasi contohnya adalah Theory of Reasoned Action
(TRA), Theoryof Planned Behaviour (TPB), dan Technology Acceptance Model
(TAM). ModelTAM sebenarnya diadopsi dari model TRA yang diperkenalkan
oleh Ajzen danFishbein (1980) dan diusulkan oleh Davis (1989: 985), yaitu teori
tindakan yang beralasan dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang
terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Reaksi
dan persepsi pengguna teknologi informasi (TI) akan mempengaruhi sikapnya
dalam penerimaan terhadap teknologi tersebut. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhinya adalah persepsi pengguna terhadap kemanfaatan dan
kemudahan pengguna TI sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks
pengguna teknologi. Sehingga alasan seseorang dalam melihat manfaat dan
sebagai tolak ukur dalam penerimaan sebuah teknologi. Model TAM yang
dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan perilaku pengguna komputer
yaitu berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap (attitude), keinginan
(intention), dan hubungan perilaku pengguna (user behavior).
Tujuan model ini untuk menjelaskan faktor – faktor utama dari perilaku penggunaterhadap penerimaan pengguna teknologi. Secara lebih terinci
menjelaskan tentang penerimaan TI dengan dimensi-dimensi tertentu yang dapat
mempengaruhi diterimanya TI oleh pengguna (Nugroho, 2012: 7). Menurut Davis
(1989: 475) tujuan utama TAM adalah untuk membantu memberikan kerangka
dasar untuk penelusuran pengaruh faktor eksternal terhadap kepercayaan, sikap
dan tujuan pengguna kerangka TAM memiliki enam variabel penting dalam
model ini yang dapat membantu menjelaskan diterimanya sebuah sistem teknologi
baru dalam masyarakat, yaitu persepsi tentang kemudahan penggunaan (Perceived
Ease of Use), persepsi terhadap kemanfaatan (perceived usefulness), sikap
penggunaan (attitude toward using), perilaku untuk tetap menggunakan
(behavioral intention to use) dan kondisi nyata penggunaan sistem (actual sistem
Berikut adalah gambar konstruk awal TAM yang dikenalkan oleh Davis (1989:
476).
Inti Konstruk
Gambar 2.1
Technology Acceptance Model (Davis et al., 1989: 476)
2.1.1 Behavioral Intention to Use (BIU)
Intention didefinisikan sebagai keinginan untuk melakukan perilaku.
intention dapat berubah dengan berjalannya waktu. Behavioral intention menurut
Fishbein, Ajen dan banyak peneliti merupakan suatu prediktor yang kuat tentang
bagaimana seseorang akan bertingkah laku dalam situasi tertentu. Intention adalah
kecenderungan seseorang untuk memilih melakukan atau tidak melakukan sesuatu
pekerjaan. Intention diasumsikan sebagai faktor pemotivasi yang ada di dalam diri
individu yang mempengaruhi perilaku. Intention ini tercermin dari seberapa besar
keinginan untuk mencoba dan sebarapa kuat usaha yang dialokasikan untuk
mewujudkan perilaku tertentu (Ajzen, 1991:181).Seseorang akanmelakukan suatu
2007:116). Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa minat perilaku
merupakan prediksi terbaik dari penggunaan teknologi oleh pemakai sistem.
Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap
menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer
pada seseorang dapat diprediksi sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut,
misalnya keinginan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap
menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain (Davis, 1989:
321).Niat (Intention) didefinisikan sebagai kecenderungan perilaku untuk tetap
menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer
pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi
tersebut, misalnya keinginan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk
tetap menggunakannya, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain.
Kecenderungan perilaku ini dipengaruhi oleh Usefulness of danAttitude Toward
Using.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka seseorang yang memiliki niat
tinggi maka dirinya akan termotivasi untuk melakukan perilakunya. Perilaku yang
dijalankan adalah perilaku yang diharapkan dan direncanakan supaya dapat
terlaksana dengan baik. Kepercayaan menggunakan sistem menetukan suatu sikap
pemakai ke arah penggunaan suatu sistem kemudian menentukan niat tingkah
laku dan mengarah pada penggunaan sistem secara nyata. Penelitian-peneliatan
telah menunjukan kebenaran TAM atas berbagai macam sistem penggunaan
2.1.2 Perceived Usefulness of (UO)
Perceived usefulness didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya
bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya
(“as the extent to which a person believers that using a technology will enhance
her or his performance.”) Artinya, jika seseorang merasa percaya bahwa sistem
informasi berguna maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya, jika merasa
percaya bahwa sistem informasi kurang berguna dia tidak akan menggunakannya.
Dengan kata lain konstruk ini merupakan suatu kepercayaan (belief) tentang
proses pengambilan keputusan (Jogiyanto, 2007: 114).
Jogiyanto (2007: 114) mendefinisikan Persepsi terhadapperceived
usefulness sebagai sejauhmana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu
teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. Kemanfaatan penggunaan TI
dapat diketahui dari kepercayaan pengguna TI dalam memutuskan penerimaan TI,
dengan satu kepercayaan bahwa penggunaan TI tersebut memberikan kontribusi
positif bagi penggunanya.Menurut Yudanto, (2009) dalam Hariyo (2013: 11)
model TAM, perceived usefulness digunakan untuk mengukur seberapa besar
seorang pelanggan merasa bahwa suatuteknologi dapat berguna bagi dirinya.
Sebuah sistem dengan “perceived usefulness”yang tinggi, dipercaya pelanggan
dapat memberikan hubungan “use -performance” yang positif. Apabila perceived
useful menekankan kepada manfaat suatu sistem atau teknologi.
Davis mendefinisikan perceived usefullnes yaitu: “the degree to which a
person believes taht using particular system would emhance his or her job
sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa suatu sistem tertentu
akan dapat meningkatkan prestasi kerja atau kinerja pengguna sistem tersebut
(Destiana, 2011: 11).
Menurut Thompson.et al.(1991)dalam (Hariyo, 2013: 11) kemanfaatan TI
merupakan manfaat yang diharapkan oleh pemakai TI dalam melaksanakan
tugasnya. Pengukuran kemanfaatan tersebut berdasarkan frekuensi penggunaan
dan diversitas/ keragaaman aplikasi yang dijalankan. Thompsom.et al.
(1991)dalam (Hariyo 2013: 2010) juga menyebutkan bahwa individu akan
menggunakan TI jika mengetahui manfaat positif atas penggunaannya.
Davis F.D ,(1989:324) memberikan beberapa indikator Usefulness of
penggunaan sistem informasi yang meliputi :
a. Makes job easier (mempermudah pekerjaan)
b. Work more quickly (mempercepat pekerjaan)
c. Increase Productivity (meningkatkan produktivitas)
d. Effectiveness (efektifitas)
e. Improve job performance (mengembangkan kinerja pekerjaan)
f. Usefull (bermanfaat)
Penelitian sebelumnya menunjukan bahwaperceived usefulness
mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem
informasi. Selain itu konstruk perceived usefulnessmerupakan konstruk paling
signifikan dan penting mempengaruhi sikap (attitude), minat (behavioral
intention) dan perilaku (behaviour) di dalam menggunakan teknologi informasi
Persepsi perceived usefulnessterhadap manfaat teknologi dapat diukur dari
beberapa faktor sebagai berikut :
1. Kegunaan, meliputi beberapa ukuran yaitu menjadikan pekerjaan lebih
mudah, bermanfaat, dan dapat manambah produktivitas.
2. Efektivitas, meliputi beberapa dimensi ukuran yaitu dapat
mempertinggi efektivitas serta dapat mengembangkan kinerja
pekerjaan.
Berdasarkan penjelasan diatas maka secara sederhana persepsi
kemanfaatan adalah pengguna teknologi informasi percaya bahwa penggunaan
memiliki kegunaan yang tepat dan manfaat untuk meningkatkan kinerja.
2.1.3 Perceived Ease of Use (EOU)
Ease of useadalah kemudahan penggunaan perceived ease of use yang
didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan
teknologi akan bebas dari usaha (“is the extent to which a person believes that
using a technology wil be free efort”). Artinya, jika seseorang merasa percaya
bahwa sistem informasi mudah digunakan maka dia akan menggunakannya.
Sebaliknya, jika seseorang merasa percaya bahwa sistem tidak mudah digunakan
maka dia tidak akan menggunakannya (Jogiyanto, 2007: 114)
Definisi perceived ease of use oleh Davis adalah: “the degree to which a
person believes tah using a particular system would be free of physical and
mental efforts” (Davis, 1989: 320). Kemudahan (ease) bermakna tanpa kesulitan
pengguna bahwa sistem teknologi yang digunakan tidak membutuhkan usaha
yang besar saat digunakan (Destiana, 2012: 11).
Menurut Yudanto, (2009) dalam (Hariyo 2013: 11) perceived ease of use
menekankan kepada kemudahan penggunaan sistem atau teknologi tersebut. Suatu
sistem yang sulit dikendalikan akan memberikan tingkat perceived ease of use
yang negatif. Perceived ease of usemerupakan salah satu faktor dalam model
TAM yang telah diuji dalam penelitian Davis et, al.(1989: 476). Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa faktor ini terbukti dapat menjelaskan alasan
seseorang dalam menggunakan sistem informasi dan menjelaskan bahwa sistem
baru yang sedang dikembangkan diterima oleh pengguna.
Mempertimbangkan argumen yang jelas usaha individu untuk menjadi
sumber daya langka, sedemikian hingga seorang individu seharusnya rela untuk
mengalokasikan lebih banyak kesempatan daripada ia mampu melakukannya.
Oleh karena itu, sebuah sistem yang memerlukan usaha kecil dikatakan lebih baik
daripada sistem yang memerlukan usah lebih besar (Davis,1989: 320).
Sehilleewaert et al.(2000)dalam (Hakim, 2016: 23) yang menyatakan bahwa
perceived ease of use yaitu tingkatan dimana individu mempercayai bahwa
menggunakan teknologi akan memerlukan sedikit usaha. Berarti bahwa semakin
seorang pekerja terampil/ ahli dalam teknologi maka ia akan semakin mudah
menyelesaikan kesulitan dalam pekerjaannya, semakin ia menerima suatu
teknologi.
Ease of usedidefinisikan sebagai sejauhmana seseorang percaya bahwa
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kemudahan penggunaan
akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang didalam mempelajari
komputer. Pengguna TI mempercayai bahwa TI yang lebih fleksibel, mudah
dipahami dan mudah pengoperasiannya (compatible) sebagai karakteristik
kemudahan penggunaan.
Menurut Goodwin (1987); Silver (1988); Adam, et al. (1992)dalam
(Hariyo 2013: 12). Intensitas penggunaan dan interaksi antara pemakai dengan
sistem juga dapat menunjukan kemudahan penggunaan. Sistem yang lebih sering
digunakan menunjukan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah
dioprasikan dan lebih mudah digunakan oleh pemakainya.
Perceived Ease of Use dapat didefinisikan sebagai tingkatan dimana user
percaya bahwa teknologi atau sistem tersebut dapat digunakan dengan mudah dan
bebas dari masalah. Perceived ease of use dalam menggunakan teknologi
dipengaruhi beberapa faktor. Perceived ease of use dalam menggunakan teknologi
dipengaruhi beberapa faktor :
1. Faktor pertama berfokus pada teknologi itu sendiri, contohnya pengalaman
pengguna terhadap penggunaan teknologi yang sejenis.
2. Faktor kedua adalah reputasi akan teknologi tersebut yang diperoleh pengguna.
Reputasi yang baik yang didengar oleh pengguna akan mendorong keyakinan
pengguna terhadap kemudahan penggunaan teknologi tersebut.
3. Faktor ketiga yang mempengaruhi persepsi pengguna terhadap kemudahan
menggunakan teknologi adalah tersedianya mekanisme pendukung yang
merasa nyaman dan merasa yakin, bahwa terdapat mekanisme pendukung yang
handal jika terjadi kesulitan dalam menggunakan teknologi, maka mendorong
persepsi pengguna kearah lebih positif.
Davis F.D,(1989:324) memberikan beberapa indikator persepsi
perceived ease of use sistem informasi yang meliputi :
a. Easy to learn (mudah dipelajari)
b. Controllable (dapat dikontrol)
c. Clear and understandable (Jelas dan dapat dipahami)
d. Flexible (fleksibel)
e. Easy to become skillful (mudah untuk menjadi terampil/ mahir)
f. Easy to Use (mudah digunakan)
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kostruk kemudahan penggunaan
mempengaruhi sikap (attitude), minat (behavioral intention) dan penggunaan
sesungguhnya (actual usage).Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan
bahwa perceived usefulness mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap
penggunaan sistem informasi Davis, (1989); Chau, (1996); Igbaria et al., (1997);
Sun, (2003) dalam (Hakim, 2016: 9). Penelitian-penelitian sebelumnya juga
menunjukkan bahwa perceived usefulness merupakan konstruk yang paling
banyak signifikan dan penting yang mempengaruhi sikap (attitude), niat
(behavioral intention), dan perilaku (behavior) di dalam menggunakan teknologi
dibandingkan dengan konstruk lainnya. Sebaliknya, penelitian Karahna dan
Limayem pada tahun 2000 yang menggunakan variabel karakteristik tugas dalam
dengan konstruk PU dan PEOU berbeda untuk tugas-tugas yang berbeda
(Jogiyanto, 2007: 126).
2.1.4 Attitude Toward Using (ATU)
Davis et al.(1989)dalam (Jogiyanto, 2007: 116) menyatakan attitude
toward behavior didefinisikan sebagai perasaan-perasaan positif atau negative
dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan. Definisi
attitude toward behavior menurut Davis yaitu: “an individual’s positive or
negative feelings about performing the target behavior”. Definisi tersebut dapat
diartikan sebagai perasaan-perasaan pengguna baik positif maupun negatif untuk
melakukan perilaku yang sudah ditentukan (Destiana, 2012: 12).
Mathieson (1991) dalam (Jogiyanto, 2007: 116)menyatakan attitude
towards behavior didefinisikan sebagai evaluasi pemakaian tentangketertarikan
menggunakan sistem.Fishbein dan Ajzen (1980) dalam (Destiana, 2012: 11)
mendefinisikan sikap sebagai jumlah dari afeksi (perasaan) yang dirasakan
seseorang untuk menerima atau menolak suatu obyek atau perilaku dan diukur
dengan suatu prosedur yang menempatkan individual pada skala evaluativ dua
kutub, misalnya baik atau jelek, setuju atau menolak, dan sebagainya. Attitude
adalah evaluasi kepercayaan atau perasaan positif maupun negatif dari sesorang
jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan (Jogiyanto, 2007: 116).
Attitude toward using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap
penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak
bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya Lihawa(2012)
kinerja seorang individu yang dinilai secara negatif atau positif. Attitude toward
behaviordi dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan
teknologi atau sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak
bila seseorang menggunakannya di dalam pekerjaannya. Davis et al.(1989) dalam
(Jogiyanto, 2007: 116)menyatakan attitude towards behavior didefinisikan
sebagai perasaan-perasaan positif atau negative dari seseorang jika harus
melakukan perilaku yang akan ditentukan. Mathieson (1991) dalam (Jogiyanto,
2007:116) menyatakan attitude towards behavior didefinisikan sebagai evaluasi
pemakaian tentang ketertarikan menggunakan sistem.
Attitude toward using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap
penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakansebagai dampak
bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya Lihawa(2012)
dalam (Hariyo 2013: 14). Menurut Nugroho (2012: 4) sikap adalah tingkatkinerja
seorang individu yang dinilai secara negatif atau positif. Thompson, (2006) dalam
(Hakim, 2016: 25) menyatakan bahwa keinginan seseorang untuk melakukan
suatu perilaku didasari oleh faktor psikologis seseorang yang merujukpada sikap
perilaku yang ditampakan. Menurutnya variabel sikap dapat dijadikan sebagai
variabel antara yang menghubungkan antara variabel intensi berwirausaha dengan
variabel lainnya. Banyak penelitian yang mendasari bahwa sikap dapat dijadikan
sebagai intervening seseorang dalam menumbuhkan intensi melakukan tingkah
laku tertentu. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukan bahwa perceived ease
of use mempengaruhi perceived usefulness,attitude,behavioralintention, dan
penggunaan teknologi telemedicine oleh dokter-dokter di Hongkong mendapatkan
hasil yang sebaliknya (Jogiyanto, 2007: 217).
2.2 Perpustakaan
2.2.1 Pengertian Perpustakaan
Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia-KBBI, kata perpustakaan berasal
dari kata pustaka, yang berarti: (1) kitab, buku-buku, (2) kitab primbon.
Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran an, menjadi
perpustakaan. Perpustakaan mengandung arti: (1) kumpulan buku-buku bacaan,
(2) bibliotek, dan (3) buku-buku kesusasteraan. (Sutarno, 2006: 11). Menurut
Undang-Undang Nomor 24 tahun 2014, perpustakaan adalah institusi pengelola
koleksi karya tulis, karya cetak, dan/ atau karya rekam secara profesional dengan
sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi, dan rekreasi para pemustaka.
2.2.2 Ciri-ciri dan persyarakat perpustakaan
(1) Tersedianya ruangan/ gedung, yang dipergunakan khusus untuk
perpustakaan.
(2) Adanya koleksi bahan pustaka/ bacaan dan sumber informasi informasi
lainnya.
(3) Adanya petugas yang menyelenggarakan kegiatan dan melayani pemakai.
(4) Adanya komunitas masyarakat pemakai.
Diterapkannya suatu sistem atau mekanisme tertentu yang merupakan tata cara,
prosedur, dan aturan-aturan agar segala sesuatunya berlangsung lancar. (Sutarno,
2006: 12)
2.2.3 Pustakawan
Menurut Undang-Undang Nomor 24 tahun 2014, pustakawan adalah
seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau
pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Pustakawan adalah orang
yang bergerak, berkarya di bidang perpustakaan , berkarya di bidang
perpustakaan, ahli perpustakaan. Dalam pengertian tersebut dapat dikatakan
bahwa pustakawan adalah orang yang bekerja, memiliki kemampuan, pengalaman
dan keahlian untuk mengelola dan menyelenggarakan pekerjaan perpustakaan
(Sutarno, 2006: 12).
2.3 Perpustakaan Universitas Negeri Semarang
2.3.1 Visi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang
Visi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang yaitu menjadikan
Perpustakaan sebagai sumber informasi pustaka yang mampu memberikan layanan
informasi bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Seni dan budaya bagi
civitas akademik untuk mendukung UNNES sebagai Perguruan Tinggi berbasis
2.3.2 Misi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang
Misi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang yaitu:
a. Perpustakaan menjadi pusat akses informasi pustaka.
b. Memberikan pelayanan informasi pustaka secara cepat untuk mendukung
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2.3.3 Tujuan UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang
Tujuan UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang yaitu untuk
memberikan kemudahan dan kecepatan akses informasi seluas-luasnya kepada
pemustaka (mahasiswa, dosen, karyawan).
2.3.4 Motto UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang
Motto dari UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang yaitu
Melayani dengan 3 S, SENYUM, SAPA, SABAR.
2.3.5 Struktur OrganisasiUPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang
Struktur organisasi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang dapat
Gambar 2.2
Struktur Organisasi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang
2.3.6 Staf UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang
Staf perpustakaan Universitas negeri Semarang terdiri dari 1 orang kepala,
1 orang Kasubag Umum, dan Tata Usaha, 16 orang tenaga fungsional pustakawan
dan 12 orang tenaga administrasi, dapat dilihat pada tabel 2.1:
Tabel 2.1
Jumlah Staf PerpustakaanUniversitas Negeri Semarang Berdasarkan Jenjang Kepangkatan
Tabel 2.2
Jumlah Staf Perpustakaan Universitas Negeri Semarang Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Sumber:Dokumentasi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang
2.4 Digital Library
Digital library dapat dilihat dari beberapa perspektif. Digital library dapat
diartikan sebagai federasi atau kumpulan dari berbagai database sesuai dengan
perspektif database. Digital library dilihat sebagai aplikasi khusus dari teknologi
hypertext berdasarkan perspektif hypertext (Tangke, 2005: 12). Digital library
dapat dilihat sebagai penggunaan World Wide Web dengan berasumsi pada
perspektif layanan informasi wide-area. Berdasarkan perspektif ilmu
perpustakaan, Digital library dapat diungkapkan sebagai kelanjutan dari trend
automasi perpustakaan. Pengertian-pengertian tersebut mentik beratkan pada
beberapa isu sentral yang terkait dengan perpustakaan digital. Pertama, bagaimana
mendigitalisasi suatu objek menjadi data yang dapat dilihat secara online. Kedua,
bagaimana memasukkan informasi baru yang belum memiliki bentuk penyajian
secara nyata. Ketiga, bagaimana memperoleh bahan-bahan dalam perpustakaan
teknologi dan tradisi perpustakaan yang sekarang (Vaidyanathan, 2005: 279).
Sebuah perpustakaan digital telah menerapkan pengelolaan sistem informasi
secara efektif dan efisien dengan dukungan sumber daya manusia (brainware),
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Tedd dan Large (2005) dalam (Pendit, 2007: 30), National Science
Foundation mendaftar tiga karakteristik utama perpustakaan digital, yaitu:
a. Memakai teknologi yang mengintegrasikan kemampuan menciptakan, mencari,
dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk di dalam sebuah jaringan
digital yang tersebar luas.
b. Memiliki koleksi yang mencakup data dan metadata yang saling mengaitkan
berbagai data, baik di lingkungan internal maupun eksternal.
c. Merupakan kegiatan mengoleksi dan mengatur sumberdaya digital yang
dikembangkan bersama-sama komunitas pemakai jasa untuk memenuhi
kebutuhan informasi komunitas tersebut. Oleh sebab itu, perpustakaan digital
merupakan integrasi berbagai institusi, seperti perpustakaan, museum, arsip,
dan sekolah yang memilih, mengoleksi, mengelola, merawat, dan menyediakan
informasi secara meluas ke berbagai komunitas.
2.5 Digital Library Unnes (Digilib Unnes)
Universitas Negeri Semarang memiliki perpustakaan digital yang
berfungsi sebagai sarana manajemen dan publikasi koleksi digital (khususnya
Karya Tulis Mahasiswa) dengan tujuan memberikan kemudahan dan kecepatan
akses informasi seluas-luasnya kepada pemustaka (mahasiswa, dosen, karyawan).
dengan menggunakan desain e-print template costumized. Mahasiswa akan
mendapatkan wadah untuk melihat koleksi-koleksi khusus milik perpustakaan
Unnes. Mahasiswa Unnes dapat mengakses website digital library melalui
(http://lib.unnes.ac.id).Cara mengakses jurnal nasional dan jurnal internasional.
Sebelum mengakses jurnal nasional maupun jurnal internasional mahasiswa harus
login terlebih dahulu dengan mengklik Login pada homepage. Jika mahasiswa
belum memiliki account maka harus mengklik Create account pada homepage. Di
dalam website Digilib Unnes mahasiswa maupun dosen dapat mencari referensi
jurnal ilmiah berdasarkan tahun terbit, berdasarkan subjek, fakultas, maupun
author.
2.6 Penelitian Terdahulu
Berikut ini disajikan penelitian terdahulu yang relevan dengan bahasan
dalam penelitian pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3
Tabel Penelitian Terdahulu
No. Nama Hasil Penelitian
1. Fred D.
Davis, 1989
Model sederhana dalam penerimaan pengguna mengurangi masalah teknologi komputer yang kurang dimanfaatkan.
2. Fred D.
Davis, 1989
Aplikasi dianggap lebih mudah digunakan daripada yang lain lebih mungkin untuk menjadi
diterima oleh pengguna.
3. Icek Ajzen, 1991
Teori ini memprediksikan niat perilaku dengan baik untuk memperbandingkan tingkah laku yang konsisten.
4. Fred D.
Davis, 1993
Secara keseluruhan, TAM memberikan representasi informatif mekanisme yang mempengaruhi pilihan desain penerimaan pengguna.
5. James, Y.L. Thong, 2002
Kegunaan dan kemudahan penggunaan merupakan penentu dari penerimaan pengguna
No. Nama Hasil Penelitian 6. Weiyin Hong,
2002
Semua perbedaan individu dan karakteristik sistem memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaan perpustakaan digital.
7. Dartho Supriyadi, 2003
Persepsi kemanfaatan mempunyai pengaruh yang signifikan dengan lama penggunaan komputer, kedua sikap terhadap komputer pengaruhnya tidak signifikan dengan lama penggunaan komputer,
ketiga lama penggunaan komputer tidak
berpengaruh secara signifikan dengan kepuasan kerja, keempat lama penggunaan komputer berpengaruh signifikan dengan kinerja.
8. Ganesh
Vaidyanathan, dkk, 2005
Kemudahan penggunaan dan kegunaan dirasakan memiliki efek yang signifikan pada pengguna
penerimaan.
9. Natalia Tangke, 2005
Faktor sikap pengguma terhadap penggunaan TABK (ATT) tidak mempengaruhi keputusan auditor BPK RI untuk menerima penerapan TABK dan sikap pengguna terhadap penggunaan TABK (ATT) tidak dipengaruhi oleh persepsi pengguna tentang kegunaan TABK (PU).
10. Arif
Surachman, 2008
Kedua variabel mandiri yaitu Perceived Usefulness
(PU) dan Perceived Ease of Use (PEOU) mempengaruhi variabel terikat (SIPUS Terpadu) dengan nilai 63,8% sedangkan sisanya merupakan pengaruh dari faktor lain.
11. Aufar Ibna, 2009
Adopsi e-goverment, (e-goverment adoption)
dipengaruhi oleh faktor kemauan menggunaan e-goverment, faktor frekuensi penggunaan e-goverment, dan faktor minat untuk menggunakan e-goverment.
12. Helda Yudhiastuti, 2011
Kegunaan TAM dan EUSC signifikan
mempengaruhi keberhasilan implementasi sistem e-library.
13. Aditya Wahyu Nugroho, 2012
Minat penggunaan SIMAWEB berpengaruh positif terhadap perilaku nyata penggunaan SIMAWEB. Berarti bahwa peningkatan penggunaan SIMAWEB akan sejalan dengan meningkatnya minat penggunaan SIMAWEB.
14. Bonita Destiana, 2012
(1) persepsi kemudahan (perceived ease of use) berpengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness);
(2) persepsi kemudahan (perceived ease of use) berpengaruh signifikan terhadap sikap penggunaan (attitude toward using);
No. Nama Hasil Penelitian
berpengaruh signifikan terhadap sikap penggunaan (attitude toward using);
(4) persepsi kegunaan (perceived usefulness) berpengaruh signifikan terhadap penerimaan sistem
e learning (acceptance of elearningsystem);
(5) sikap penggunaan (attitude toward using) tidak berpengaruh terhadap penerimaan sistem e-learning
(acceptance of e-learning system).
15. Deo Agumg
Sembada, 2012
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan Content Management System (CMS) sudah baik atau ideal digunakan untuk Sistem Informasi Perpustakaan berbasis web milik Perpustakaan Emil Salim karena diterima oleh pengguna perpustakaan.
16. Dian
Kristiantyo, 2013
Persepsi kegunaan mempengaruhi adanya
penerimaan perpustakaan digital serta sikap pengguna terhadap penerimaan teknologi memiliki pengaruh kepada pengguna nyata pepustakaan digital.
17. Sri Hariyo, 2013
Ada pengaruh antara usefulness of Elena terhadap
behavioral intention to use Elena.
Ada pengaruh antara variabel ease of use Elena terhadap behavioral intention to use Elena.
Ada pengaruh antara usefulness of Elena dan ease of use Elena terhadap behavioral intention to use
Elena.
18. Tuty
Hendrawati,
2013
Berdasarkan hasil analisis bahwa faktor kualitas informasi (Information Quality) memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan atas perolehan informasi (Information Satisfaction) sebesar (CR : 9.982 dan P : 0.000), serta Kepuasan perolehan informasi (InformationSatisfaction) memiliki pengaruh positif terhadap harapan pegawai atas performa (Performance Expectancy) sistem INLIS sebesar (CR : 8.367 dan P : 0.000). Adapun faktor yang memiliki pengaruh positif secara langsung terhadap mental penerimaan pegawai (Symbolic Adoption)
dalam mengadopsi sistem INLIS adalah harapan atas performa sistem INLIS (Performance Expectancy)
sebesar (CR : 2.024 dan P : 0.043) dan faktor harapan upaya pengguna sistem INLIS (Effort Expectancy) sebesar (CR : 3.348 dan P : 0.000).
Selain itu pula terdapat faktor