• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendugaan Umur Simpan Bubuk Jahe Merah (Zingeber officinale var. rubrum)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendugaan Umur Simpan Bubuk Jahe Merah (Zingeber officinale var. rubrum)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENDUGAAN UMURSIMPAN BUBUKJAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum)

Sugiarto, Indah Yuliasih dan Tedy

Departemeo Teknologi lndustri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian - IPB

ABSTRACT

Red ginger is one kind ofgingers. which is usually IIsed for modern and traditional herb medicine. Fresh red ginger is easily damage; therefore preservation technology is needed Red ginger is preserved by drying or being fermented as pickle. Red ginger powder is another preservation method that has advantages ie. easy to transport, store and use.

Red ginger powder is the main product used for base or supplement material in drug industry. Furthermore it is not only consumed in powder form but also being extracted to yield an oleoresin and essential oil. During the storage period, the quality of red ginger powder can decrease; therefore shelf life dating of red ginger powder is needed

Based on decreasing ofits color (chroma), red ginger powder without filler has the longest shelflife. The shelf life of red ginger powder without filler are 629 days (32.8 months of shelf life) at 25°C, 544 days (18.1 months) at 30 DC, and 343 days(11.4 months) at 40°C. Red ginger powder's shelf life will decrease because of sucrose or dextrose monohydrate addition.

Keywords: ginger powder, shelflife, lightness

PENDAHULUAN

Jahe (Zingiber officinale) merupakan salah satu jenis tanaman rempah yang banyak terdapat di Indonesia. Menurut Koeswara (1995), jahe biasa dimanfaatkan sebagai bumbu masak, pemberi rasa dan aroma pada masakan seperti roti, kue, biskuit, permen dan minuman ringan. Jahe juga dapat di-gunakan sebagai jamu, food supplement dan bahan dasar ataupun campuran dalam industri farmasi.

Jahe merah segar mudah rusak sehingga se-ring diawetkan dengan pengese-ringan baik dalam ben-tuk rajangan maupun bubuk. Pengeringan memudah-kan dalam transportasi dan penyimpanan jahe merah.

Rentang waktu antara produksi dengan pema-kaian produk dapat mengakibatkan produk menga-lami penurunan mutu dan kerusakan. Pengemasan dapat menekan kerusakan komoditi selama waktu tertentu. Umur simpan perlu diketahui agar komo-diti termasuk jahe kering bUbuk dapat digunakan pada kondisi mutu optimalnya. Mengingat hal itu maka perlu dilakukan pendugaan umur simpan jahe kering bubuk.

Tujuan penelitian ini adalah.menentukan parameter mutu kritis bubuk jahe merah, menduga laju penurunan mutu bubuk jahe merah dan men-duga umur simpannya.

METODOLOGI Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah jahe merah segar umur panen 10 bulan dari Hengkulu, dextrose monohidrat dan gula pasir. Bahan pengemas yang digunakan adalah kantung plastik polietilen densitas tinggi (HDPE) dengan tebal 0.4 mm dan bahan kimia untuk analisis.

Peralatan yang dipergunakan adalah penge-ring tipe rak, timbangan, slicer, grinder, ayakan 80 mesh, dan plastic sealer, inkubator, oven, Colortec chromameter, dan peralatan gel as.

Metode Penelitian

Rimpang jahe dicuci dengan air mengalir, di-tiriskan dan dirajang melintang setebal 1-3 mm. Rajangan jahe dikeringkan menggunakan pengering tipe rak pada suhu pengeringan 55°C sampai diper-oleh kadar air sekitar 5 %. Jahe kering digiling dengan dan diayak sehingga diperoleh bubuk jahe merah yang lolos ayakan 80 mesh.

Analisa proksimat dilakukan terhadap bubuk jahe merah. Selanjutnya bubuk jahe merah ditambah dengan 20 persen sukrosa atau dextrose l1lonohidral sebagai bahan pengisi dimasukkan daiam kanlul1g HDPE dan dikelim. Pengemasan dilakukan pada bubuk jahe merah murni

(2)

Pendugaan Umur Simpan Buhuk Jahe Merah. ....... .

Ketiga jenis bubuk disimpan pada tiga kon­ disi,  yaitu  suhu 25, 30 dan  40 °C. Pendugaan umur  simpan  dihitung  berdasarkan  perubahan  kadar  air  dan  warna  bubuk  jahe  merah  selama  2  bulan  penyimpanan. 

HASIL DAN  PEMBAHASAN 

Karakleristik  Bubuk Jahe Merah 

[image:2.600.320.521.113.255.2]

Karakteristik  jahe  merah  segar  dan  bubuk  jahe merah  yang digunakan disajikan pada Tabel I.

Tabel I. Komposisi jahe merah bubuk 

Komponen  Persentase 

Segar  Bubuk 

Air(%)  84.36  4.69 

Lemak(%bk)  9.65  9.24 

Serat kasar (%bk)  19.01  15.68 

:Abu(%bk)  12.21  10.76 

Protein (o/obk) 

­

8.00 

Oleoresin (%bk) 

­

3.53 

Karbohidrat bv difterence (o/obkl 

­

51.40 

Karakteristik  warna  bubuk jahe  merah  ditun­ jukkan oleh  nilai °hue sebesar  84.170 yang  menun­ jukkan warna kuning kemerahan. 

Penentuan Parameter Peodugaao Umur Simpan 

Parameter  penurunan  mutu  yang  digunakan  pada  pendugaan  umur  simpan  bubuk  jahe  merah  adalah  perubahan  kaOO  air  dan  perubahan  wama  yang  dapat  diketahui  dari  tingkat  kecerahan,  nilai 

°hue dan  nilai chroma bubuk  jahe  merah  selama 

penyimpanan. 

Kadar Air

Perubahan  kadar  air  bubuk  jahe  selama  penyimpanan disajikan pada grafik Gambar 1. 

Berdasarkan  grafik  pada  Gambar I dapal  di­ ketahui  bahwa  perubahan  kadar  air  bubuk  jahe  merah  pada  setiap  tingkat  suhu  tidak  menunjukkan  kecenderungan  yang  sarna.  Pada suhu 40°C bubuk  jahe merah  mengalami  penurunan  kadar air  sedang­ kan  bubuk jahe merah  yang  disimpan  pada  suhu  30  ·C mengalami  peningkatan  kadar  air.  Pada suhu  25  ·C  perubahan  kadar  air tidak jelas terlihat  atau  cen­ derung konstan, 

Sclal11u  dua  bulan  penyimpanan,  tidak  terjadi  perubahan  kadar  air  yang  berarti.  Kadar  air  tertingi  yang dicapai  adalah sekitar  8  persen.  Kadar air ber­ fluktuasi  di  antara  4  dan  8  persen.  Pada  kadar  air 

tersebut  bubuk  jahe  merah  relatif  aman  terhadap  kerusakan mikrobiologis dan penggumpalan. 

o  10  20  30  40  50  60 

[image:2.600.94.299.252.373.2]

Lama penyirnpanan (harl)

Gambar l. Grafik  perubahan  kadar  air  bubuk jahe  merah selama penyimpanan 

Perubahan  kadar  air seperti  ditunjukkan  pada  Gambar 1 tersebut menyebabkan parameter boo air  tidak  dapat  digunakan  sebagai  parameter  penduga  umursimpan 

Tingkat Kecerahan (L)

Perubahan  kecerahan  bubuk  jahe  marah  se­ lama penyimpanan disajikan pada grafik Gambar 2. 

59  

58  

,

-

..­::'" 

AI. 

/'>7

""" 

i

I

i

セZ@

54 

53  52 

"7 

..." ­.,. セ@

..

..

o  7  14  21  27  35  42  49  56 

Lama Penylmpanan ,harl)

セ _1*'\]Iis1. :IS oC  ­ _  pongIsI. 30 oC  •  _  ーッョァiウセB@ oC 

セ[ャ。キN aukrosa. 25 DC -+-Rセ aukroaa. 30 oC  ­ セ aullmJa. 40 oC

[image:2.600.321.522.386.516.2]

-+-20% dllkttroaa. 2S oC ­ 2QIMI, dllbns8. ;)0 oC - . -セ dfIkW. . . .40oC

Gambar 2. Grafik perubahan kecerahan bubuk jahe  merah selama penyimpanan 

Grafik  pada  Gambar  2  menunjukkan  bahwa  kecerahan  bubuk  jahe  merah  seJama  penyimpanan  cenderung  menurun  dengan  penurunan  yang  relatif  ked!.  Selama  penyimpanan  bubuk  jahe  merah  cenderung  menjadi  lebih  gelap  seiring  lamanya  penyimpanan.  Hal  tersebut  disebabkan  terjadinya  pencoklatan  non­enzimatis  yang  teljadi  pada  kadar  air rendah. 

Nitai flUe

I)crubahan  nilai  hue  selama  penyimpanan  di­ sajikan  pada Gambar 3. 

J Tek Ind Perl. Vol. 17(1),7-11

(3)

65 t···-··.·.··.·.···-.- ..--....--.----..--.--... ---.'.

Mセ@

セ@

'.

セi

' . .

1 " < £ ' - "

. !

:;1

63

MMᄋMᄋᄋᄋセャ@

2 - 82 イMMGセBセMMMMセMMMMMMMMMセセMMMMセMMMMM - -- .. -j

o 14 21 27 35 42 49 56

Lama panylmpanan (harll ___',/Sopa ーHhャiゥMゥセcRU@ セ@ MBBMセMMQSョセ ᄋセLNァセᄋcSP@ oc MNセセBGセMMMtセᄋ[[[セゥウゥNMセicIMセセQ@

...- 2eA1. sukrou, 25 cC -+-20% sukro$ll, 30 OC - 2O'fJ 5ukross. 40 oC '

[image:3.599.87.287.74.220.2]

... ZO""__セセエイッU。L@ 25 oC ____ 20% dekstrosa, 30 oC _ 20" dekstr0$3, 40 QC;

Gambar 3. Grafik perubahan °hue bubuk jahe merah selama penyimpanan

Nilai hue pada kisaran 84 derajat menunjuk­ kan  warna bubuk  jahe  merah  adalah  cenderung  ke­ kuningan.  Perubahan  nHai  hue  menunjukkan  peru­ bahan  warna  bubuk  jahe  merah,  namun  demikian  berdasarkan  grafik  pada  Gambar  3,  perubahan  hue  bubuk  jahe  merah  memiliki  kecenderungan  yang  beragam.  Dengan  demikian  perubahan  hue  tidak  dapat  digunakan  sebagai  parameter  untuk  menduga  umur simpan. 

Nilai chroma

Berdasarkan data dapat diketahui  bahwa  nHai 

chroma bubuk jahe  merah  memiliki  kecenderungan 

yang  semakin  meningkat bersamaan dengan  pening­ katan  waktu  penyimpanan (Gambar 4).  Peningkatan  niJai  chroma ini  dapat  menunjukkan  penurunan  intensitas  warna  bubuk jahe  merah.  01eh  karena  itu  parameter  pendugaan  umur  simpan dapat ditentukan  berdasar­kan  peningkatan nilai chroma.

Peningkatan  nilai  chroma  ini  seiring  dengan  penurunan  nHai  kecerahan.  Kedua  parameter  ter­ sebut  ditentukan  oleh  terjadinya  pencoklatan.  Pencoklatan  yang  tinggi  terjadi  pada  bubuk  jahe  marah  dengan  pengisi  baik  sukrosa  maupun  deks­ trosa.  Hal tersebut diduga terjadi karena sukrosa dan  dekstrosa  mengalami  karamelisasi  sebagian  karena  adanya  panas  pada  saat  penyimpanan  sementara  kadar air bubuk relative rendah. 

Pendugaan Vmur Simpan 

Pendugaan  umur  simpan  bubuk  jahe  merah  ditentukan  berdasarkan  penurunan  intensitas  warna  yang dapat diketahui  dari  peningkatan  nilai chroma.

Menurut  Farrel  (1982),  nilai  kritis  dari  warna  yang  hi lang  ditetapkan  sebesar  50  persen  dari  nilai  awalnya.  Berdasarkan  ketentuan  tersebut,  dapat  di­ ketahui  bahwa  nilai chroma kritis  adalah  150  persen  dari  nilai  allflillYfl  karena  nilai chroma meningkat  selama  pcnyimpanan.  Nilai  chroma kritis  pada  bubuk  iahe  merah  tanpa  bahan  pengisi  adalah  49.96  persen:  pada  bubuk  jahe  merah  dengan  pengisi  sukrosa  20  persen  adalah  45.58  persen  dan  pada 

J Tek Jnd Pert. Vol. 17(1),7-11

Sugiarto, Indah Yuiiasih dan Tedy

bubuk  jahe  merah  dengan  pengisi  dextrose  mono­ hidrat 20 persen adalah 45.80 persen. 

セ@

J:  

0  

セ@

35  33 

31 

セY@

27  25

0 14  21  27  35  42  49  56 

Lama ponyimpanan (harl)

...

...­ .

NセNM

... 

セM

....­­­...­­­ ... ­... ­

... tanpa pengrs., 25 oC  tanpa penglst, 30 oC ­''7",··lanpa pengisi..O oC ,

[!: 

- . - 20% sl..lkrOsa, 25 oC  ­+­20% sukrosa, 30 oC - 20% $uktosa. 40 QC I

: : ---+-20% deMtroaa, 25 oC -II-20% 

­..­ou:. 

30 oC - . -RセセZ 40 oC 

Gambar 4.  Grafik  perubahan  chroma  bubuk  jahe  merah selama penyimpanan 

Pendugaan Umur Simpan Jahe Merah Tanpa Bahan Pengisi

Berdasarkan grafik pada Gambar 4,  dilakukan  analisis  regresi.  Kurva  hubungan  antara  waktu  penyimpanan  dengan  nilai chroma. HasH  analisis  regresi  ketiga seri  data terse but adalah : 

suhu 25 

°c, 

Y  0.0231X 

+

33.638,  k  :: 0.0231  dan r  0.7432  suhu 30 °C, Y = 0.0324X + 33.553, 

0.0324 dan r  0.8472  suhu 40 °C, Y 

0.0476X + 32.127, 

k == 0.0476 dan r = 0.7670 

Setiap  nilai  In  k  diplotkan  terhadap  suhu  da­ lam'satuan  Kelvin,  sehingga diperoleh  kurva  seperti  pada Gambar 5.  Persamaan regresinya adalah: 

Y  ­4384. IX 

+

10.982 Hセ]@ 0,9803) 

Dan  energi  aktivasi,  E  8706.82  kaVmol  serta  konstanta yang tidak dipengaruhi suhu, 

K  58806.0488 x e­4381.1(ltn 

0.00 

0,032 0.0032  0.0033  ­1,00 

-'"

5  

­2.00  

­3,00  

­

­4,00 

0,0033  0.0034 

­

1fT (1/K)

GambaI'  5.  Kurva  hubungan  antara  lIT  dengan  In  k  pada  bubuk  jahe  merah  tanpa  bahan  pengisi 

[image:3.599.312.521.109.233.2]
(4)

Pendugaan Umur Simpan Bubuk Jahe Merah ... ... .

Setelah persamaan di atas diperoJeh maka laju peniflgkatan nilai chroma yang menunjukkan penu­ runan  intensitas  warna  pada  masing­masing  suhu,  dapat  dilakukan  perhitungan  pendugaan  umur  sim­ pan  untuk masing­masing suhu sebagai  berikut : 

Suhu 25°C  694 hari (32.S bulan)  Suhu 30°C  544 hari (lS.l  bulan)  Suhu 40°C  343  hari (11.4 bulan) 

Pendugaan Umur Simpan Jahe Merah dengan Pengisi Sukrosa 20 %

Berdasarkan grafik pada Gambar 4, dilakukan  anaJisis  regresi.  Persarnaan  regresi  untuk  tiap­tiap  suhu penyimpanan , yaitu : 

suhu 25°C,  y= 0.041SX 

+

30.728,  k 

0.0418 dan r 

=

0.9452  suhu 30 DC,  Y  0.0455X 

+

31.593, 

k = 0.0455 dan r 

=

0.8500  suhu 40°C,  Y  0.0687X 

+

29.355, 

k = 0.0687 dan r  0.9421 

Jika  setiap  nilai  Jogaritmik dari  slope  per­ samaan  regresi  diplotkan  terhadap  nilai  Iff dimana  T  adalah  suhu  dalam  Kelvin  akan  diperoleh  kurva  pada Garnbar 6. 

Persarnaan  regresi  kurva  pada  Gambar  6.,  adaJah: 

­3197.4X 

+

7.5182  (r  0,9829) 

dengan  energi  aktivasi  E 

6350.0364  kaVmol  dan  konstanta yang tidak  bergantung terhadap suhu  ada­ lah  1841.2501  sehingga persamaan  Arrhenius  untuk  pendugaan umur simpannya adalah: 

1841.2501  x e·JI97.40!T)  __ Series1  ­ ­Unear

-2,60 ,.--...----r--,.----r---,

0,  0,0033  0,0033  0,0034  0,0  34 

­2,80 

S

·3,00

-'"

-3,20 Y =-3197.4x + 7,518

:Jl

-3,40 .1.-_ _ _MMGMrRZNNNNN]セoNGMYV⦅V⦅@

[image:4.599.321.522.363.506.2]

1ff (11K)

Gambar 6.  Kurva  hubungan  antara t

rr 

dengan  In  k  pada  bubuk  jahe merah  dcngan  bahan  pengisi  sukrosa 20 %

Oengan demikian  umur simpan pada masing­masing  suhu adalah : 

Suhu  25°C  377 hari (12.6 bulan)  Suhu 30°C  316 hari (l0.5  bulan)  Suhu  40°C  225  had (7.5  bulan) 

Pendugaan Umur Simpan Jahe Merah dengan Pengisi Dextrose Monohidrat 20 %

Berdasarkan  grafik  pada  Gambar 4  dilakukan  anal isis  regresi  dengan  hasil  persamaan  sebagai  berikut: 

suhu 25°C,  Y = 0.0418X + 30.728,  k  0.0418 dan r 

=

0.8583  suhu 30°C,  Y = 0.0455X + 31.593, 

k  0.0455 dan r 

=

0.9264  suhu 40°C,  Y = 0.0687X 

+

29.355, 

k = 0.0687 dan r 

=

0.9540 

Nilai  In  k  (slope)  diplotkan  terhadap  suhu  dalam  Kelvin  untuk  mendapatkan  nilai  konstanta  yang tidak  dipengaruhi  suhu.  Plot ditampilkan  pada  Gambar 7. 

Series 1 - - Linear

-2.7000 イMMセMMMMMGMMMMML@

32  0.0033   0,0033  0.003<  0,

-2,8oocf' 32 

lie:  -2,9000

c  -3,0000

..J -3,1000

-3,2000

-3,3000 セMMMAMGッGMMMMMMMMG@

1fT (11K)

Garnbar 7.  Kurva  hubungan  antara  Iff dengan  In  k  pada  bubuk  jahe  merah  dengan  pengisi  dextrose monohidrat 20 %

Persamaan regresi  plot  pada Gambar7., dapat  adalah: 

Y  ­3005.6X + 6.8225  (r  0,9873) 

Energi  aktivasi  penurunan  intensitas  warna  untuk  adalah  5969.1216  kal/mol.  Persamaan  Arrhenius­nya adalah 

x e­3OO5

K  918.2778  6(IIT) 

Dengan  persamaan  tersebut  maka  umur  simpan  dugaan  unluk  bubuk  jahe  merah  yang  ditambah  dekastrosa  monohidrat  20 % pada  masing­ masing suhu dapat adalah 

J Tek lnd Perl. Vol 17(l),7-l!

(5)

Suhu 25°C 399 hari (13.3 bulan) Suhu 30°C 338 hari (11.3 bulan) Suhu 40°C 246 hari (8.2 bulan)

Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa umur simpan tertinggi dimiliki oleh jahe merah bubuk tanpa bahan pengisi. Hal ini dikarena-kan bahan pengisi yang digunadikarena-kan baik berupa sukrosa atau dextrose monohidrat lebih bersifat hidrofilik apabila dibandingkan dengan bubuk jahe merah itu sendiri. Sifat hidrofilik bahan pengisi akan mengakibatkan reaksi deteriorasi produk lebih cepat terjadi karena kandungan air datam bubukjuga dapat memicu terjadinya reaksi oksidasi, salah satunya adalah oksidasi pigmen yang menyebabkan berku-rangnya intensitas wama bubuk jahe merah. Selain itu, menurut Floros (1993) di dalam Arpah (2001), oksigen dan cahaya merupakan faktor utama penye-bab terjadinya oksidasi pigmen dan perubahan warn a suatu produk.

Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya di-peroleh energi aktivasi pada jahe merah tanpa bahan pengisi, berbahan pengisi sukrosa dan berbahan pengisi dextrose monohidrat secara berturut-turut adalah 8706.8226 kal/mol, 6350.0364 kal/mol dan

5969.1216 kal/mol, yang termasuk ke dalam

golong-an energi aktivasi rendah. Hal ini sesuai denggolong-an pemyataan Lund (l975) dalam Arpah (2001) bahwa kisaran energi akti vas i pada produk pangan adalah antara 2000 kal/mol sampai dengan 150000 kal/mol. Menurut Sadler (1987) dalam Arpah (2001), jenis reaksi yang membutuhkan energi aktivasi rendah diantaranya adalah reaksi enzimatis, reaksi oksidasi, dan kerusakan pigmen klorofil serta karotenoid.

KESIMPULAN

Karakteristik bubuk jahe merah yang diguna-kan adalah: kadar air sebesar 4.69 %, lemak sebesar 9.24 % bk, serat kasar sebesar 15.68 % bk, abu sebesar 10.76 % bk. protein sebesar 8.00 % bk, karbohidrat (by difference) sebesar 51.20 % bk dan oleoresin sebesar 3.53 % bk. Bubuk jahe merah

Sugiarto, indah Yu!iasih dan Tedy

memiliki rata-rata nilai hue sebesar 84.lr atau me-rujuk pada warna kuning kemerahan.

Parameter kritis penduga umur simpan bubuk jahe merah adalah intensitas warna atau nilai chroma

bubuk jahe merah. Nitai chroma kritis pada bubuk jahe merah tanpa bahan pengisi adaJah 49.96, sedangkan untuk bubuk jahe merah dengan pengisi sukrosa 20 % dan dextrose monohidrat 20 % adalah 45.58 dan 45.80

Umur simpan bubuk jahe merah yang paling lama diperoleh pada jahe merah tanpa penambahan bahan pengisi, yaitu 694 hari atau 32.8 bulan (25°C), 544 hari atau 18.1 bulan (30°C), dan 343 hari atau 11.4 bulan (40°C). Umur simpan bubuk jahe merah dnegan pengisi sukrosa dan dekstrosa monohidrat masing-masing adalah 377 hari atau 12.6 bulan dan 399 hari atau 13.3 bulan (25°C), 316 hari atau 10.5 bulan dan 338 hari atau 11.3 bulan (30°C), dan 225 hari atau 7.5 bulan dan 246 hari atau 8.2 bulan (40°C)

DAFTAR PUSTAKA

Farrel, K. T. 1985. Spices, Condiments and Seasoning. The A VI Publishing Company, Florida.

Floros, J.D. 1993. Shelf Life Prediction of Packaged Foods. Di dalam Arpah. 2001. Buku dan Monograf Penentuan Kadaluarsa Produk. Program Studi IImu Pangan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Koeswara, S. 1995. Jahe dan HasH Olahannya. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Lund, D.B. 1975. Effects of Heat Processing on Nutrients. Di dalam Arpah. 2001. Buku dan Monograf Penentuan Kadaluarsa Produk. Program Studi IImu Pangan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sadler, 0.0. 1987. Aseptic Chemistry. Di dalam Arpah.2001. Buku dan Monograf Penentuan Kadaluarsa Produk. Program Studi lImu Pangan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

(6)

PENDUGAAN UMURSIMPAN BUBUKJAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum)

Sugiarto, Indah Yuliasih dan Tedy

Departemeo Teknologi lndustri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian - IPB

ABSTRACT

Red ginger is one kind ofgingers. which is usually IIsed for modern and traditional herb medicine. Fresh red ginger is easily damage; therefore preservation technology is needed Red ginger is preserved by drying or being fermented as pickle. Red ginger powder is another preservation method that has advantages ie. easy to transport, store and use.

Red ginger powder is the main product used for base or supplement material in drug industry. Furthermore it is not only consumed in powder form but also being extracted to yield an oleoresin and essential oil. During the storage period, the quality of red ginger powder can decrease; therefore shelf life dating of red ginger powder is needed

Based on decreasing ofits color (chroma), red ginger powder without filler has the longest shelflife. The shelf life of red ginger powder without filler are 629 days (32.8 months of shelf life) at 25°C, 544 days (18.1 months) at 30 DC, and 343 days(11.4 months) at 40°C. Red ginger powder's shelf life will decrease because of sucrose or dextrose monohydrate addition.

Keywords: ginger powder, shelflife, lightness

PENDAHULUAN

Jahe (Zingiber officinale) merupakan salah satu jenis tanaman rempah yang banyak terdapat di Indonesia. Menurut Koeswara (1995), jahe biasa dimanfaatkan sebagai bumbu masak, pemberi rasa dan aroma pada masakan seperti roti, kue, biskuit, permen dan minuman ringan. Jahe juga dapat di-gunakan sebagai jamu, food supplement dan bahan dasar ataupun campuran dalam industri farmasi.

Jahe merah segar mudah rusak sehingga se-ring diawetkan dengan pengese-ringan baik dalam ben-tuk rajangan maupun bubuk. Pengeringan memudah-kan dalam transportasi dan penyimpanan jahe merah.

Rentang waktu antara produksi dengan pema-kaian produk dapat mengakibatkan produk menga-lami penurunan mutu dan kerusakan. Pengemasan dapat menekan kerusakan komoditi selama waktu tertentu. Umur simpan perlu diketahui agar komo-diti termasuk jahe kering bUbuk dapat digunakan pada kondisi mutu optimalnya. Mengingat hal itu maka perlu dilakukan pendugaan umur simpan jahe kering bubuk.

Tujuan penelitian ini adalah.menentukan parameter mutu kritis bubuk jahe merah, menduga laju penurunan mutu bubuk jahe merah dan men-duga umur simpannya.

METODOLOGI Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah jahe merah segar umur panen 10 bulan dari Hengkulu, dextrose monohidrat dan gula pasir. Bahan pengemas yang digunakan adalah kantung plastik polietilen densitas tinggi (HDPE) dengan tebal 0.4 mm dan bahan kimia untuk analisis.

Peralatan yang dipergunakan adalah penge-ring tipe rak, timbangan, slicer, grinder, ayakan 80 mesh, dan plastic sealer, inkubator, oven, Colortec chromameter, dan peralatan gel as.

Metode Penelitian

Rimpang jahe dicuci dengan air mengalir, di-tiriskan dan dirajang melintang setebal 1-3 mm. Rajangan jahe dikeringkan menggunakan pengering tipe rak pada suhu pengeringan 55°C sampai diper-oleh kadar air sekitar 5 %. Jahe kering digiling dengan dan diayak sehingga diperoleh bubuk jahe merah yang lolos ayakan 80 mesh.

Analisa proksimat dilakukan terhadap bubuk jahe merah. Selanjutnya bubuk jahe merah ditambah dengan 20 persen sukrosa atau dextrose l1lonohidral sebagai bahan pengisi dimasukkan daiam kanlul1g HDPE dan dikelim. Pengemasan dilakukan pada bubuk jahe merah murni

Gambar

Gambar 2. Grafik perubahan kecerahan bubuk jahe merah selama penyimpanan 
Gambar 3. Grafik perubahan °hue bubuk jahe
Gambar 6.  Kurva  hubungan  antara  trr  dengan  In  k pada  bubuk  jahe  merah  dcngan  bahan pengisi sukrosa 20 %

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan program optimasi Design Expert diperoleh formula optimum dari tablet lepas lambat ibuprofen didapatkan pada perbandingan konsentrasi kombinasi HPMC

Aturan dari relasi yang digambarkan dengan diagram panah di bawah ini adalah ….. Relasi di bawah ini dinyatakan dengan himpunan

[r]

Penulisan ini ditujukan untuk menambah wawasan pengetahuan teknologi dalam pembuatan sebuah Virtual Obyek untuk suatu bentuk model objek tiga dimensi dengan menggunakan

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah rerata seluruh nilai matakuliah yang lulus sesuai dengan aturan masing-masing perguruan tinggi dan disyahkan oleh Dekan atau Pembantu

Hal tersebut tentu akan menghambat seorang anak dalam menyelesaikan tugas perkembangannya, terutama di aspek sosial, yang menuntut mereka untuk dapat menyesuaikan diri, berelasi

Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Judul Penelitian : PEMBUATAN MEMBRAN SELULOSA ASETAT- BENTONIT ALAM SEBAGAI FILTRASI AIR GAMBUT DESA KAYU LABU OGAN KOMERING ILIR.. Nama Mahasiswa : CORNELIUS MANIK Nomor Pokok