• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

(Penelitian Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Mila Megawulandari 1006272

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

(Penelitian Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh

Mila Megawulandari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Mila Megawulandari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis. MILA MEGAWULANDARI

1006272

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI (Penelitian Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Dra Nunung Sitaresmi, M.Pd NIP 196201091987032002

Pembimbing II,

Sri Wiyanti, S.S., M.Hum NIP 197803282006042001

diketahui

(4)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

(5)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan bahasa yang dapat diperoleh siswa, salah satunya adalah keterampilan menulis. Keterampilan menulis dapat diciptakan salah satunya dengan memproduksi teks secara berkala. Menulis merupakan kegiatan yang dapat merangsang otak manusia untuk berpikir. Dengan menulis banyak pengetahuan yang didapat dan dihasilkan sebuah karya sehingga untuk menjadi manusia yang produktif dapat terealisasi.

Manusia produktif saat ini banyak dibutuhkan di berbagai kehidupan masyarakat. Oleh karena itu membiasakan menulis dalam rangka meningkatkan keterampilan menulis melalui memproduksi teks harus dilatih sedini mungkin. Pentingnya keterampilan menulis tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Manshur (2012, hlm. 59), bahwa penguasaan keterampilan menulis sangat diperlukan dalam kehidupan. Orang yang tidak mampu menulis akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh berbagai posisi dalam kehidupan di masyarakat.

Pada dunia pendidikan khususnya di tingkat SMA, Kemendikbud merilis kurikulum baru yaitu kurikulum 2013, ada berbagai macam kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa, di antaranya: (1) memahami struktur dan kaidah teks; (2) menginterpretasi makna teks; (3) membandingkan teks; (4) memproduksi teks; (5) menganalisis teks; (6) menyunting teks, (7) mengidentifikasi teks; (8) mengabstraksi teks; (9) mengevaluasi teks; dan (10) mengonversi teks.

(6)
(7)
(8)

Tujuannya adalah agar siswa dapat berpikir kritis ketika dihadapkan oleh suatu konteks dalam kehidupan karena dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari kehadiran teks. Untuk membuat makanan atau minuman perlu digunakan teks prosedur, Untuk melaporkan hasil observasi terhadap lingkungan sekitar, teks laporan perlu diterapkan. Untuk mencari kesepakatan antarpihak yang bermasalah diperlukan teks negosiasi. Untuk menyatakan argument agar meyakinkan pembaca ataupun pendengar dibutuhkan teks eksposisi. Untuk mengkritik pihak lain pun, teks anekdot dapat dihasilkan sehingga setiap teks memiliki struktur teks (struktur berpikir) yang berbeda. Dalam pembelajarannya, guru akan menjelaskan cara penyajian perasaan dan pemikiran kepada siswa dalam berbagai macam jenis teks tersebut.

Menurut Kemendikbud (2013, hlm. 12) teks dapat berwujud, baik teks tulis maupun teks lisan (bahkan dalam multimodal: perpaduan teks lisan dan tulis serta gambar/animasi/ film). Teks itu sendiri memiliki dua unsur utama yang harus dimiliki. Pertama adalah konteks situasi penggunaan bahasa yang di dalamnya ada register yang melatarbelakangi lahirnya teks, yaitu adanya sesuatu (pesan, pikiran, gagasan, ide) yang hendak disampaikan (field). Sasaran atau kepada siapa pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu disampaikan (tenor), dalam format bahasa yang bagaimana pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu dikemas (mode). Terkait dengan format bahasa tersebut, teks dapat berupa deskripsi, prosedural, naratif, cerita petualangan, anekdot, dan lain-lain. Unsur kedua adalah konteks situasi, yang di dalamnya ada konteks sosial dan konteks budaya masyarakat tutur bahasa yang menjadi tempat teks tersebut diproduksi.

(9)

Dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis siswa serta menjadikan siswa lebih produktif, Kompetensi Dasar (KD) Memproduksi Teks merupakan salah satu yang ditekankan oleh kurikulum 2013. Hal tersebut tercantum dalam KD 4.2 Memproduksi teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan mupun tulisan. Berdasarkan KD tersebut siswa dituntut untuk mampu memproduksi teks dengan baik dan benar sesuai dengan struktur berpikirnya. Sejalan dengan hal tersebut, arah pembelajaran keterampilan menulis di SMA berdasarkan Kurikulum 2013 lebih dititikberatkan pada tingkat kreativitas dan daya pikir kritis siswa dalam mengembangkan ide dan gagasannya sesuai konteks. Siswa dituntut untuk lebih aktif dan kreatif dalam mencari informasi dan dapat menuangkannya ke dalam tulisan. Dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya di kelas X terdapat salah satu materi teks yang cenderung baru untuk diajarkan kepada siswa, yaitu teks laporan observasi.

Teks laporan hasil observasi yang dibahas pada kurikulum 2013 ini menuntut siswa agar mereka tidak hanya dapat memproduksi teks melainkan mereka terlibat sendiri untuk melakukan observasi. Hasil observasi yang berupa data dituangkan ke dalam tulisan untuk dapat menginformasikan kepada pembaca tentang hasil pengamatan yang dilakukan mereka, sehingga hasil informasi yang mereka tuliskan bersifat objektif, faktual bukan berupa opini, dan sistematis sesuai dengan struktur yang telah ditetapkan.

(10)

Dari kenyataan yang peneliti sudah rasakan dari hasil proses belajar mengajar melalui PPL, peneliti tertarik untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa dalam pembelajaran memproduksi teks dan teks yang akan peneliti fokuskan untuk penelitian adalah teks laporan hasil observasi karena teks laporan hasil observasi merupakan materi baru untuk kelas X. Penulis ingin pembelajaran memproduksi laporan hasil observasi berlangsung secara menarik dan menjadikan siswa aktif dan lebih percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya untuk memproduksi atau menulis teks laporan hasil observasi. Untuk mencapai itu semua peneliti menerapkan model somatis, auditoris, visual, dan intelektual (SAVI) dalam pembelajaran memproduksi teks laporan hasil observasi.

Model pembelajaran yang peneliti pilih ini menggabungkan antara kemampuan dalam mengolah gerakan, alat indera (penglihatan dan pendengaran) dengan intelektual siswa. Pada teks laporan hasil observasi siswa tidak hanya mendengar (audio) penjelasan dari guru dan penjelasan dari narasumber tetapi juga terjun langsung ke lapangan untuk mengamati (visual) dan mencari data-data yang diperlukan. Lalu, (dengan intelektualnya) siswa dapat mengolah data tersebut melalui nalarnya sehingga dari proses bernalarnya mereka tuangkan menjadi sebuah tulisan (somatis) yang bersifat informatif, objektif, faktual bukan berupa opini, dan sistematis sesuai dengan struktur sehingga dalam pembelajaran memproduksi teks laporan hasil observasi dapat berjalan menyenangkan, menarik, dan hasil yang didapat akan maksimal. Selain itu juga Model SAVI sangat relevan dengan mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengomunikasikan (5M) yang terdapat di kegiatan inti kurikulum 2013.

(11)

Kelas VII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013, serta peneliti Wulandari (2013) menggunakan model SAVI dalam pembelajaran menulis karangan narasi yang berjudul Efektivitas Model Somatis, Auditori, Visual, Dan Intelektual (SAVI) dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi :Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013.

Mereka sukses menerapkan model pembelajaran SAVI sehingga keterampilan berbicara dan menulis, yaitu menulis karangan narasi dan puisi siswa bertambah. Peneliti menggunakan model SAVI ini juga untuk mengefektifkan keterampilan menulis siswa dalam pembelajaran memproduksi teks. Hal yang menjadi perbedaan penelitian peneliti yang menggunakan model pembelajaran SAVI dengan peneliti lain adalah bahwa peneliti mengaplikasikan kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum baru dengan materi teks laporan hasil observasi yang juga merupakan materi baru untuk siswa kelas X sehingga diharapkan model pembelajaran SAVI dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa khususnya memproduksi teks laporan hasil observasi.

Hal yang menjadi kelebihan model pembelajaran ini untuk materi teks hasil observasi bahwa SAVI siswa dituntun untuk berpikir kritis dengan menggunakan intelektualnya dalam mengolah data serta siswa dapat menggunakan seluruh panca indera mereka dalam membuat teks sehingga menambah pengalaman dan wawasannya mengenai informasi yang akan ia sampaikan melalui teks tertulis dan model pembelajaran ini sangat cocok diterapkan dalam teks laporan hasil observasi.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

(12)

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Cimahi di kelas eksperimen dan kontrol?

2. Bagaimanakah profil kemampuan pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Cimahi di kelas eksperimen dan kontrol sebelum diterapkannya model SAVI?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks laporan hasil observasi di kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum dan sesudah diberi perlakuan masing-masing model?

D. Tujuan Penelitian

Melihat dari beberapa rumusan masalah di atas, Peneliti akan menguji coba model pembelajaran SAVI dengan tujuan untuk memaparkan hal-hal berikut. 1. Mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Cimahi di kelas eksperimen dan kontrol?

2. Mengetahui profil kemampuan pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Cimahi di kelas eksperimen dan kontrol sebelum dan setelah diterapkannya model SAVI?

(13)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan baik secara teoretis maupun secara parktis.

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan mampu memperbaharui informasi dalam kegiatan pembelajaran memproduksi teks laporan hasil observasi. Selain itu, penelitian ini merupakan kajian ilmiah yang bermanfaat untuk menambah pengalaman dan pemahaman dalam menerapkan model pembelajaran baru yang bisa lebih efektif dalam pembelajaran memproduksi teks laporan hasil observasi. Model ini mampu membangkitkan semangat siswa dalam pembelajaran memproduksi teks laporan hasil observasi.

2. Manfaat Praktis a. Siswa

Siswa akan menyadari pentingnya menulis dengan struktur berpikir teks dan menggunakan kaidah kebahasaan yang baik dan benar sesuai dengan teks dan konteksnya, serta dengan tulisannya mereka dapat memberikan informasi kepada pembaca tentang hasil observasinya.

b. Guru

Guru dapat melakukan inovasi dalam melaksanakan pembelajaran di kelasnya agar selalu ada peningkatan kualitas pembelajarannya. Selain itu, guru bisa mengukur kemampuan siswa di kelasnya sesuai dengan materi yang disampaikan di sekolah.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan pada skripsi ini terdiri atas lima bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Model Somatis, Auditoris, Visual, Intelektual dan Pembelajaran Menulis Teks Laporan Hail Observasi, Bab III Metodologi Penelitian, Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan Bab V Simpulan dan Saran.

(14)

enam subbab yaitu; Latar Belakang Masalah Penelitian, Identifikasi Masalah Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi. 1) latar belakang masalah memaparkan ketidaksesuain harapan dengan kenyataan yang ada dil lapangan sehinga diperlukan obat untuk memecahkan masalah, 2) identifikasi masalah penelitian memaparkan fokus masalah pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi, 3) rumusan masalah penelitian berisi hal-hal yang akan diteliti, 4) tujuan penelitian memaparkan tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis, 5) manfaat penelitian terbagi atas manfaat secara teoretis dan praktis yang memaparkan manfaat dari hasil penelitian, dan 6) sistematika penulisan skripsi berisi perincian dari setiap bab dan subbab.

Bab II Model Somatis, Auditoris, Visual, Intelektual dan Pembelajaran Menulis Teks Laporan Hail Observasi, pada bab ini memaparkan landasan teori yang mendukung penelitian. Bab II terdiri atas lima subbab, yaitu: Ihwal Model Pembelajaran berisi pengertian, karakteristik, unsur-unsur dan kelebihan kekurangan model SAVI; Ihwal Keterampilan Menulis berisi hakikat dan tujuan menulis, cara memperoleh isi atau gagasan dalam menulis, kedudukan keterampilan menulis pada pembelajaran kurikulum 2013; Ihwal Teks Laporan Hasil Observasi berisi pengertian, struktur kaidah kebahasaan, menulis teks laporan hasil observasi, serta ejaan yang disempurnakan; Definisi Operasional, dan Hipotesis Penelitian.

Bab III Metodologi Penelitian, pada bab ini memaparkan metode-metode yang digunakan penulis dalam penelitian. Bab III terdiri atas tujuh subbab yaitu; Metode Penelitian, Desain Penelitian, Sumber Data Penelitian yang terdiri dari populasi dan sampel, Instrumen Penelitian yang terdiri dari tes dan rpp, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Pengolahan Data.

(15)

antara kemampuan menulis teks laporan hasil observasi di kelas eksperimen dan kontrol. Pada Subbab Pembahasan terdiri dari analisis hasil menulis teks lapioran hasil observasi di kelas eksperimen dan kontrol serta analisis data statistic tes awal dan akhir di kelas eksperimen dan kontrol.

(16)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 29

A. Metode Penelitian

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 31) data penelitian pada model kuantitatif berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Alasan peneliti menggunakan model kuantitatif karena peneliti bermaksud untuk menghilangkan subjektifitas dalam penelitian melalui data-data statistik yang akurat. Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian eksperimen karena peneliti ingin mengujicobakan model pembelajaran somatis, auditoris, visual, dan intelektual (SAVI) dalam pembelajaran memproduksi teks laporan hasil obervasi sehingga dapat diketahui apakah perlakuan tersebut efektif terhadap keterampilan menulis siswa dalam pembelajaran memproduksi teks laporan hasil observasi.

Peneliti mengambil jenis kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen digunakan karena dalam penelitian ini tidak mungkin mengontrol seluruh variabel. Salah satu variabel yang tidak dapat dikontrol dalam penelitian ini adalah siswa. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas atau variabel perlakuan penelitian ini yaitu model SAVI. Kemudian variabel ini diuji efektivitasnya melalui tes hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi. Nilai tes yang dicapai siswa ini disebut variabel terikat.

B. Desain Penelitian

(17)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

eksperimen dan kelas kontrol. Hasil tes awal yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2 - O1) – (O4 – O3).

Desain Penelitian

Pretest-Posttest Control Group Design

(Sugiyono, 2013, hlm. 76) Keterangan :

E : kelas eksperimen K : kelas kontrol

O1 : tes awal pada kelas eksperimen O2 : tes akhir pada kelas kontrol

X1 : perlakuan terhadap kelas eksperimen berupa pembelajaran menggunakan model pembelajaran SAVI

X2 : perlakuan terhadap kelas kontrol menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan guru sebelumnya.

O3 : tes awal pada kelas kontrol O4 : tes akhir pada kelas kontrol

Peneliti akan mengujicobakan model SAVI ini pada dua kelompok atau kelas yaitu kelas eksperimen (kelas yang menerapkan model SAVI dalam pembelajaran memproduksi teks laporan hasil observasi) dan kelas kontrol (kelas yang tidak mendapatkan perlakuan yang sama dengan kelas eksperimen, tetapi mengguakan model yang biasa digunakan guru dalam pembelajaran memproduksi teks laporan hasil observasi). Kelas eksperimen akan dipilih berdasarkan pilihan si peneliti. Kelas eksperimen akan menerima tes awal atau pretest yang peneliti

E 01 X1 O2

(18)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

simbolkan dengan (O1) terhadap pembelajaran memproduksi teks laporan hasil observasi. Lalu, kelas eksperimen ini menerima perlakuan model SAVI yang peneliti simbolkan dengan (X). Tahap akhir akan dilaksanakan tes akhir atau posttest yang peneliti simbolkan (O2). Hasil tes awal nantinya dijadikan bandingan untuk hasil tes akhir setelah menerima perlakuan sehingga dapat diketahui keefektivitasan model SAVI tersebut terhadap hasil akhir yang diperoleh siswa dalam pembelajaran memproduksi teks laporan hasil observasi. Hal tersebut juga dilakukan pada kelas kontrol dengan tahap yang serupa, namun dalam pemberian perlakuan, kelas kontrol menerima perlakuan model yang biasa digunakan oleh guru.

C. Sumber Data Penelitian 1. Populasi

Populasi yang peneliti ambil adalah siswa SMA Negeri 1 Cimahi. Peneliti ingin melihat baagaimana kemampuan pembelajaran memproduksi teks laporan hasil observasi di SMA Negeri 1 Cimahi.

2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Cimahi. Dalam sampel ini peneliti mengambil pretest-posttest contol group design. Artinya peneliti mengambil dua kelas untuk dijadikan sampel penelitian. Satu kelas untuk kelas eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran SAVI dalam pembelajaran memproduksi teks laporan hasil observasi. Kelas satunya lagi sebagai kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru bersangkutan. Peneliti memilih sampel kelas X yang sudah menerapkan kurikulum 2013.

(19)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

mempertimbangkan kemampuan keterampilan menulis siswa sebelumnya agar dapat menentukan kelas X mana yang akan dipilih untuk penelitian.

D. Instrumen Penelitian

Dalam melakukan pengukuran tersebut haruslah menggunakan alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Instrumen pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan lembar tes.

Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai instrumen pada penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Tes

Selain RPP instrumen lainnya yang digunakan peneliti adalah tes. Tes ini dilaksanakan siswa di kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan memberikan lembar soal yang sudah diverifikasi oleh dosen pembimbing mengenai menulis teks laporan hasil observasi beserta petunjuk penilaian. Tugas ini digunakan pada saat tes awal dan tes akhir yang bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa setelah diberi perlakuan baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol.

Berikut pedoman penilaian memproduksi teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Cimahi sebagai berikut.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Komponen Penilaian Menulis Teks Laporan Hasil Observasi

No. Kompetensi Dasar

(20)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu baik secara

Adapun kriteria penilaian menulis teks laporan hasil observasi dari kisi-kisi di atas adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian menulis Teks Laporan Hasil Observasi

Kriteria Penilaian Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Teks Laporan Hasil Observasi

Nama: …….. Judul: ………

Tanggal: ……….

Aspek Penilaian Kategori dan Deskripsi Skor

1. Aspek Isi

SB : pembahasan relevan dengan

topik dan sangat informatif. 4 B : pembahasan relevan dengan

topik tetapi informasi yang disampaikan terbatas.

3 C : pembahasan relevan dengan

(21)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

disampaikan tidak informatif terdapat judul, pernyataan umum, dan aspek-aspek yang dilaporkan. Terdiri dari 4 atau lebih aspek-aspek yang dilaporkan.

4

B : struktur teks lengkap terdapat judul, pernyataan umum dan aspek-aspek yang dilaporkan namun terbalik. Terdiri 2-3 1 atau 2 struktur saja.

1

3. Kelengkapan Kaidah Kebahasaan

SB: Kaidah kebahasaan lengkap memuat 7 ciri (kata benda, kata kerja, kata sifat, kata konkret, kata istilah, kalimat definitif, kalimat rincian).

4

B : Kaidah kebahasaannya/ciri bahasa hanya terdapat 4-6 kaidah kebahasaan.

3 C : Kaidah kebahasan/ciri bahasa

hanya terdapat 1-3 kaidah kebahasaan..

2 K : tidak terdapat kaidah

(22)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (Kemendikbud, 2013: 43-44)

Keterangan :

SB = sangat baik; B = baik; C = cukup; K = kurang Nilai = Skor perolehan X 100

Skor maksimal

Setelah teks eksposisi dihitung perolehan skornya, kemudian skor tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori nilai. Peneliti menggunakan kategori penilaian berdasarkan skala nilai berikut ini:

Tabel 3.3

Kategori Penilaian Teks Laporan Hasil Observasi Berdasarkan Skala Nilai

Skala nilai Kategori

91-100 Sangat baik ( A)

81-90 Baik (B)

71-80 Cukup baik (C)

<70 Kurang baik (D)

(Kunandar, 2013, hlm. 314) Berikut adalah lembar tes yang peneliti berikan kepada siswa kelas eksperimen

Tabel 3.4 Lembar Tes

LEMBAR TES Nama : ………..

Kelas : ……… Hri, Tanggal : ……….., ………... Waktu : 90 Menit

(23)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Petunjuk Umum

1. Tulis nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja. 3. Kerjakanlah soal Anda pada lembar jawaban.

4. Gunakan waktu dengan efektif dan efisien. Petunjuk Penilaian

1. Aspek isi.

2. Struktur Teks (Judul, klasifikasi umum dan aspek-aspek yang dilaporkan).

3. Penggunaan Kaidah Kebahasaan. 4. Penggunaan EyD.

Soal

Tulislah teks hasil laporan observasi sesuai dengan tema yang ditentukan dengan memperhatikan petuntuk penilaian!

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan acuan peneliti dalam proses belajar mengajar. Proses belajar yang ideal adalah proses pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya.

Dengan menyusun RPP, diharapkan kegiatan belajar mengajar dapat lebih optimal. Mengingat, rencana pembelajaran adalah rancangan pembelajaran yang digunakan dalam menyajikan suatu bahan pembelajaran dengan memperhatikan tujuan, pemilihan bahan, teknik, model, dan evaluasi. (RPP terlampir)

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu teknik tes. Tes ini yaitu dengan memproduksi teks laporan hasil observasi.

(24)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum menerapkan model SAVI pada kelas eksperimen dan kontrol. Kemudian dilakukan tes akhir untuk melihat kemampuan siswa sesudah menerapkan model SAVI di kelas eksperimen sedangkan di kelas kontrol dilakukan tes awal dan tes akhir tanpa mendapatkan perlakuan model SAVI.

Perbandingan antara pretes dan pasca tes akan mengantarkan pada suatu kesimpulan apakah model SAVI yang diterapkan dalam pembelajaran memproduksi teks laporan hasil observasi efektif atau tidak.

F. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian kuantitatif pengolahan data dilakukan setelah semua data terkumpul dari sampel dan sumber data yang ada. Adapun langkah-langkah pengolahan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Menganalisis hasil prates dan pasca tes siswa dari setiap aspek yang dinilai.

2) Mengubah skor mentah menjadi nilai dengan rumus.

Nilai = Skor yang diperoleh X 100 Skor maksimal

3) Mendeskripsikan beberapa hasil tes awal dan tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4) Uji Reliabilitas Antarpenimbang

Dalam menguji reliabilitas digunakan uji konsistensi internal dengan

menggunakan rumus tabel ANAVA. Menguji realibilitas antarpenimbang dengan

menggunakan rumus. Uji realibilitas antarpenimbang dilakukan untuk mengetahui

(25)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

prinsip-prinsip ANAVA maka data-data penilaian dimasukkan ke dalam format

ANAVA sebagai berikut.

Tabel 3.5 Format ANAVA Sumber

Variasi

SS Dk Varians

Siswa SSt∑ � N – 1 SSt∑ �

N − 1

Penguji SSp∑ p K – 1 *

Kekeliruan SSk∑ kk (N–1) – (K–1) SSk∑ kk

N– 1 – K– 1

(Sugiyono, 2013)

Setelah itu, dilakukan perhitungan reliabilitas dengan rumus berikut:

= ��−��� ��

(Sugiyono, 2013)

Keterangan:

� = reliabilitas yang dicari

Vt = variansi dari siswa

Vkk = variansi dari kekeliruan

Menurut Nashir (2013) perhitungan uji reliabilitas melalui software SPSS 17.00

adalah sebagai berikut.

a) Langkah-langkah dalam proses uji reliabilitas tes awal kelas kontrol menggunakan SPSS 17.0 adalah sebagai berikut.

(1) Memasukan data dari data exel ke data view.

(26)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3) Masukan data variabel ke item. Pilih statistik di kolom desktriptif dan memilih item, scale, dan scale if item deleted kemudain klik continue, lalu klik ok.

(4) Kemudian muncul hasil analisis uji reliabilitas data.

Hasil perhitungan reliabilitas yang telah diperoleh disesuaikan dengan

tabel Guilford sebagai berikut.

Tabel 3.6

Tabel Guilford untuk Reliabilitas Antarpenimbang

Rentang Kriteria

0,80 – 1,00 Korelasi sangat tinggi

0,60 – 0,80 Korelasi tinggi

0,40 – 0,60 Korelasi sedang

0,20 – 0,40 Korelasi rendah

< 0,20 Korelasi sangat rendah

(Sugiyono, 2013, hlm. 184)

5) Uji normalitas data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

terkumpul tersebar secara normal atau tidak. Peneliti melakukan uji normalitas

dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Menghitung mean dengan menggunakan rumus.

(27)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

b. Menghitung modus dengan rumus.

� = � + P � � + � Keterangan :

� = nilai modus

�� = batas bawah kelas yang mengandung nilai modus P = panjang kelas nilai modus

� = selisih antara frekuensi modus (f) dengan frekuensi sebelumnya

� = selisih antara frekuensi modus (f) dengan frekuensi sesudahnya

(Riduan dan Sunarto, 2009, hlm. 45)

c. Menghitung simpangan baku atau standar deviasi

S = √∑ � −

(Riduan dan Sunarto, 2009, hlm. 54)

d. Menghitung daftar frekuensi

Rentang kelas (R) = Skor maks – Skor min

Banyak kelas (K) = 1 + 3,3log n

Panjang kelas (P) = �

(Riduan dan Sunarto, 2009, hlm. 47-48)

e. Menggunakan rumus chi-kuadrat

� = ∑ −

Keterangan:

x2 = nilai chi-kuadrat

(28)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Riduan dan Sunarto, 2009, hlm. 68) Perhitungan uji normalitas melalu software SPSS 17.00 adalah sebagai berikut.

a. Buka sheet Variable View dan definisikan variablenya b. Masukkan data setelah meng-klik Data View

c. Setelah data ter-input semua, klik Analyze ->descriptive statistics -> Explore untuk diklik. Pindahkan variabel yang akan diuji ke kontak Dependent List.

d. Di bawah muncul tawaran untuk Display. Klik Both, untuk dua macam tampilan: statistic dan plots.

e. Klik Deskriptives, klik Continue.

f. Klik Plots, pilih Normality Plots with Test, klik Continue. g. Ambil Option, pilih Exclude Cases Listwise, klik Continue. h. Klik Ok.

Dari hasil tampilan output terlihat data Kolmogorov-Smirnov dan

Shapiro-Wilk. Ketika data < 30 maka sig. yang dipakai yaitu kolom Kolmogorov-Smirnova

dan ketika data > 30 maka sig. yang dipakai yaitu kolom Shapiro-Wilk.

(Djudin, 2013, hlm 220-221)

6) Menghitung uji homogenitas.

Tujuan dari uji homogenitas ini adalah untuk mengetahui homogen atau

tidaknya variasi sampel dalam populasi yang sama dan homogen atau tidaknya

data berdasarkan kriteria berikut ini.

- Jika Fhitung < Ftabel artinya distribusi data homogen

- Jika Fhitung> Ftabel artinya distribusi data tidak homogen

Uji homogenitas menggunakan uji F

ℎ� = � �

(29)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

ℎ� � = nilai yang dicari

Vb = standar deviasi pra kelas eksperimen

Vk = standar deviasi pasca kelas eksperimen

(Sugiyono, 2013, hlm. 199)

Menurut Hendro (2012) perhitungan uji homogenitas jika menggunakan software

SPSS 17.00 adalah sebagai berikut.

a. Buka file data yang akan dianalisis.

b. Pilih menu berikut ini Analyze–>Descriptives Statistics–>Explor. c. Pilih y sebagai dependent list dan x sebagai faktor list.

d. Klik Continue lalu klik Ok.

7) Uji hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan antara

rata-rata nilai tes pertama (pretest) dan nilai tes kedua (posttest). Tes kedua yang

dilaksanakan setelah diberikan perlakuan. Uji hipotesis ini menggunakan

rumus t-test. Dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Mencari standar deviasi gabungan (dsg)

dsg = − + −

+ −

Keterangan:

= banyak data kelas eksperimen = banyak data kelas pembanding

� = varians data kelas eksperimen

� = varians data kelas pembanding

(30)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menghitung �ℎ�

�ℎ� � = � −�

� √ +

Keterangan :

x1 = mean pasca tes kelas eksperimen

x2 = mean pasca tes kelas kontrol

Sd = simpangan baku atau standar deviasi

n1 = jumlah siswa kelas eksperimen

n2 = jumlah siswa kelas kontrol

(Subana, dkk, 2005, hlm.171)

c. Menghitung derajat kebebasan (db)

db = n1 + n2 – 2

(Sugiyono, 2013, hlm. 199)

d. Berdasarkan nilai db dengan mencari harga t dari tabel dengan taraf signifikan 1% dan 5 % dengan ketentuan:

Jika thitung > ttabel maka Ho atau hipotesis nol ditolak dan Ha atau hipotesis kerja

diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan model SAVI dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi.

Jika thitung < ttabel maka Ho atau hipotesis nol diterima dan Ha atau hipotesis kerja

(31)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Perhitungan Uji hipotesis (Uji T) dengan menggunakkan software SPSS 17.00 adalah sebagai berikut.

a. Uji-t untuk kasus dua sampel berhubungan

1) Buka Sheet Variable View dan definisikan variabelnya 2) Masukan data setelah meng-klik Data View untuk variabel.

3) Setelah data ter-input semua, klik Analyze, pilih Compare Means, klik Paired Samples t-Test.

4) Klik Descriptives, klik Continue.

5) Ambil Option, pilih Exclude Casses Listwise, isi kotak Confidence Level dengan 95, klik Continue.

6) Klik Ok.

b. Uji-t untuk kasus dus sampel saling bebas (Independen) 1) Buka sheet Variable View, definisikan variabelnya. 2) Masukkan data setelah meng-klik Data View.

3) setelah data terinput semua, klik Analyze, pilih Compare Means, klik Independent Samples t-Test.

4) Pindahkan variabel A ke kotak Test Variable, dan variabel pengangkatan ke kotak Grouping Variable.

5) Klik Descriptives, klik Continue.

6) Ambil Option, pilih Eclude Cases Listwise, isi kotak Confidence Level dengan 95, lalu klik Continue.

7) Klik Ok.

(32)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 113

A. Simpulan

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan-permasalahan yang ada selama pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi yang dilaksanakan di kelas X-IIS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-MIA 4 sebagai kontrol pada SMA Negeri 1 Cimahi. Siswa mengalami hambatan ketika dalam KD memproduksi teks. Mereka masih kesulitan apabila memproduksi teks atau menulis sesuai dengan struktur berpikir teks dan kaidah kebahasaannya. Selain itu mereka sulit untuk menuangkan daya pikir mereka ke dalam tulisan dan juga sulit mengembangkan tema yang sudah ditetapkan oleh guru. Selain itu sebagian besar siswa sangat malas apabila disuruh untuk melakukan kegiatan menulis. Bagi mereka menulis adalah kegiatan yang membosankan sehingga dipelukan system pembelajaran yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut.

Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan pretest-posttest control group. Sampel yang dipilih melalui acak, sehingga terpilihlah kelas eksperimen pada kelas X-IIS 1 dan kelas kontrol pada kelas X-MIA 4. Awalnya siswa melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan menulis awal siswa. Pada hari selanjutnya mereka diberikan perlakuan dengan model pembelajaran yang berbeda. Kelas eksperimen diberikan model SAVI, sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan model pembelajaran yang biasa diberikan oleh guru yang bersangkutan.

Penelitian ini menjawab beberapa rumusan masalah. Peneliti mendapatkan beberapa kesimpulan, di antaranya sebagai berikut.

(33)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

akhir untuk melihat apakah ada peningkatan dalam hasil tes. Sebelum dilakukan tes akhir, kelas eksperimen diberi perlakuan model SAVI dan pada kelas kontrol diberikan perlakuan model problem solving.

Kedua, profil kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Cimahi sebelum diterapkan model SAVI termasuk ke dalam kategori sangat rendah. Berdasarkan perhitungan pada data tes awal diperoleh hasil rata-rata tes awal siswa pada kelas eksperimen adalah 68,97. Nilai rata-rata tersebut dibawah nilai rata-rata KKM, yaitu 75. Dengan nilai terendah 56 dan nilai tertinggi 77. Sementara, hasil tes awal yang dilakukan di kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata yang hanya mencapai 71,20. Nilai tersebut masih belum mencapai KKM. Dengan nilai terendah 62 dan nilai tertinggi 85.

Profil kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Cimahi setelah diterapkan model SAVI mengalami peningkatan yang signifikan. Data hasil tes akhir menunjukkan kemampuan siswa dalam menulis teks laporan hasil observasi termasuk ke dalam kategori tinggi. Hal ini terbukti pada tes akhir yang dilakukan di kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata sebesar 79,67 dengan nilai terendah 69 dan nilai tertinggi 87. Hasil tes akhir yang dilakukan di kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata sebesar 76,70 dengan nilai terendah 67 dan nilai tertinggi 87.

Ketiga, melihat dari hasil nilai rata-rata tes awal dan akhir yang dilakukan di kelas eksperimen terjadi peningkatan nilai sebesar 10,7. Pada kelas kontrol peningkatan nilai rata-rata tes awal dengan tes akhir sebesar 5,49. Terlihat bahwa di kelas eksperimen dan kontrol sama-sama mengalami peningkatan. Namun, peningkatan yang signifikan terjadi di kelas eksperimen yang diberi perlakuan SAVI.

Selain itu, berdasarkan hasil perhitungan uji-t menggunakan software

SPSS 17 pada tes awal kelas eksperimen dan kontrol diperoleh ℎ� ��kelas

(34)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan hipotesis:

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal dalam

menulis teks laporan hasil observasi di kelas eskperimen dengan di kelas kontrol.

H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal dalam

menulis teks laporan hasil observasi di kelas eskperimen dengan di kelas kontrol.

Dengan taraf signifikansi 5%, maka kriteria pengujian hipotesisnya sebagai berikut.

Jika nilai sig> 0,05, artinya H0 diterima atau H1 ditolak.

Jika nilai sig ≤0,05, artinya H1diterima atau H0 ditolak.

Hasil tersebut signifikansinya lebih besar dari 0,05 artinya H0 diterima

atau H1 ditolak. Jadi, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan

awal dalam menulis teks laporan hasil observasi di kelas eskperimen dengan di kelas kontrol.

Selanjutnya hasil uji hipotesis (uji-t) pada tes akhir kelas eskperimen dan kontrol dengan menggunakan software SPSS17 diperoleh �ℎ� ��kelas eksperimen sebesar 2,131 dengan signifikansi 0,037 dan kelas kontrol diperoleh t hitung yaitu 2,175 dengan signifikansi 0,034.

Berdasarkan hipotesis:

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan akhir dalam

menulis teks laporan hasil observasi di kelas eskperimen dengan di kelas kontrol.

H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan akhir dalam

menulis teks laporan hasil observasi di kelas eskperimen dengan di kelas kontrol.

Dengan taraf signifikansi 5%, maka kriteria pengujian hipotesisnya sebagai berikut.

(35)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Jika nilai sig ≤0,05, artinya H1diterima atau H0 ditolak

Hasil tersebut nilai signifikansinya lebih dari 0,05 artinya H1diterima atau

H0 ditolak. Jadi, Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan akhir

dalam menulis teks laporan hasil observasi di kelas eskperimen dengan di kelas kontrol.

Terlihat dari dua model pembelajaran yang diterima siswa, model SAVI yang peningkatannya paling signifikan. Siswa jadi tertarik dan antusias dalam menulis teks laporan hasil observasi. Siswa juga dapat menulis dengan struktur dan kaidah bahasa yang benar.

B. Saran

Berdasarkan hasil dan simpulan penelitian, peneliti mengemukakan saran, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Guru sebaiknya menggunakan model dan media pembelajaran yang sesuai dengan konten materi agar pembelajaran berjalan efektif dan hasilnya maksimal. Dalam menulis teks laporan hasil observasi model SAVI sangat cocok digunakan.

2. Guru sebaiknya memantau semua siswa secara mendalam ketika sedang belajar karena tidak semua siswa dapat menyerap materi dengan cepat dan baik apapun model pembelajarannya.

(36)

Mila Megawulandari, 2015

KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Komponen Penilaian Menulis Teks Laporan
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian menulis Teks Laporan Hasil Observasi
Tabel 3.3
Tabel 3.5 Format ANAVA
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II, diketahui bahwa tindakan yang dilakukan peneliti berupa penerapan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual)

Penerapan Model Pembelajaran Mandiri Dengan Model SAVI ( Somatis, Auditori, Visual, Intelektual ) Pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan Untuk Meningkatkan

Pada bagian ini akan diuraikan secara terperinci mengenai hasil dari penelitian tentang pengaruh model pembelajaran SAVI (Somatis, Audiotori, Visual, Intelektual)

Penerapan model pembelajaran somatis, auditori, visual, dan intelektual (SAVI) dalam pembelajaran TIK berorientasi pada proses penyampaian materi di dalam kelas

Nilai tertinggi yang dicapai siswa dalam menulis cerpen setelah menggunakan model pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual) adalah 86 dan nilai

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan kooperatif tipe Jigsaw berbasis SAVI ( Somatis Auditori Visual

Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) melalui model Problem Based Learning tidak memberikan pengaruh yang lebih baik daripada model pembelajaran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar respon siswa terhadap penerapan pendekatan Somatis, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI) pada pembelajaran