/
IiiIi
セ@
MANGROVE & PESISIR terbit tiga kali dalam setahun adalah jurnal yang diterbitkan Pusat Studi Pesisir dan Kelautan (PSPK) Universitas Bung Hatta, dengan Bung Hatta Press. Pusat studi ini beranggotakan stat pengajar yang menekuni dan peduli terhadap perkembangan kawasan Pesisir, Kelautan dan Perikanan secara menyeluruh Jumal ini diterbitkan dengan melibatkan alumni dan pakar sebagai pengelola. Sebagai sebuah jurnal yang ditujukkan untuk umum dengan pendekatan ilmiah dan jumalistik, MANGROVE & PEstSIR berupaya menjaga independensi penyajian dengan menampung pendapat siapapun dan apapun untuk kemajuan kawasan pesisir. Silang pendapat yang konstruldif berusaha disuguhkan untuk mendapatkan penanganan terbaik kawasan pesisir, khususnya pesisir Sumatera Barat dan Indonesia secara umum. Untuk pengembangan masa akan datang, jumal ini membuka kesempatan kepada pihak manapun yang tidak mengikat memberikan bantuan, baik moril maupun materil.
Pellndung Direktur LPPM Universitas Bung Hatta
Penanggung Jawab
Ketua Pusat Studi Pesisir dan Kelautan Universitas Bung Hatta
Pemimpin Umum Dr. Ir. Eni Kamal, M.Sc
Pemimpin Redaksi Harfiandri Damanhuri, S.Pi., M.Sc
Dewan Redaksi Ir. Suardi ML Dr. Ir. Usman Bulanin, MS
Drs. Rusdji Tamin Boy Yendra Tamin, SH., M.Hum
Ir. Hasan Basri Nasution Dr. Ir. Abdullah Munzir, M.Si
Ir. H. Gusti Arsal
Penasehat Ahli
Prof. Dr. Manis Rahman, M. Sc (UNAND) Prof. Dr. Japar Sidik BUjang (UPM Malaysia) Prof. Dr. Yunazar Manjang (Reldor Universitas Bung Hatta)
Staf Redaksi Silmi Riza Safrtri, S.Pi
Ade Winanda, S.Pi
Penerbit Kerjasama
Pusat studi Pesisir dan Kelautan Universitas Bung Hatta Padang
dengan Bung Hatta Press
Alamat Redaksi, Sirkulasl dan Iklan Sekretariat Pusat Studi Pesisir dan Kelautan
Kampus I Universitas Bung Hatta I
JI. Sumatera Ulak Karang, Padang 25133. Telp. (0751) 7051678 Ekst. 329; faks.(0751) 7055475
セュ。ゥャ@ ; pspkubh@yahoo.co.id
セセセセセァセセセセセセセーセCセセセセセセセセセセセセセセセセセMセセセーセセセセセセセセセセセセセセセセ セセセセセセセセ@
セ@ . . セ@
セ@ セ@
,
g
,
7(flta Cl>enoantar
セ@
# セ@
セ@ セ@
g
Bismiliahirrahmaanirrahiiiim...=
=
, Pembaca yang budiman, sesuai dengan rencana sebelumnya bahwa Jumal Mangrove dan Pesisir=
セ@
g
terbit 3 kali setahun yaitu; pada bulan Februari, Mei dan Oesember rriaka untuk edisi kedua tahun セ@g
ini kami kembali lagi mengunjungi pembaca.=
セ@ セ@
セ@ セ@
=
Untuk maklumat bagi pembaca bahwa Pusat Kajian Mangrove dan Kawasan Pesisir Universitas=
'Bung Hatta telah berg anti nama menjadi Pusat · Studi Pesisir dan Kelautan yang dituangkan=
# セ@
'dengan SK Rektor No. 2457IKP/UMIN2006 Tanggal 1 Mei 2006 Tentang Pengantian Pusat
=
=
Kajian Mangrove dan Kawasan Pesisir (PKMKP) menjadi Pusat Studi Pesisir dan Kelautan (PSPK)=
g
Universitas Bung Hatta, dan untuk seterusnya jumal ini bemaung pada Pusat Studi Pesisir dan=
# セ@
, Kelautan Universitas Bung Hatta.
=
# セ@
# . セ
=
Pada nomor ini kami menampilkan hasil penelitian dari para peneliti di Pusat Studi Pesisir dan=
g
Kelautan dan Fakultas Perikanan, Universitas Bung Hatta dan beberapa peneliti dari lembaga=
=
lainnya dengan topik: Telaah Teoritis Pengukuran Njlai Tukar Perikanan Sebagai Indikator=
# セ@
=
Kesejahteraan Rumah Tangga Sektor Kelautan dan Perikanan; Unit Penangkapan Pukat Langgar=
, Oi Perairan Pantai Pusong Lhoksumawe: Kasjian Teknis dan Finansial; Pengaruh Penyentruman=
=
Terhadap Waktu Pingsan dan Siuman Ikan Patin (Pangasius pangasius); Kesesuaian Parawisata=
# セ
=
Bahari · Berdasarkan Kajian Bioekologi Laut di Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai,=
=
Sumatera Barat; dan Struktur Komunitas Bivalvia di Kawasan Mangrove Teluk Betung Kecamatan=
g
Satang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan.=
# . セ@
# セ@
# . セ
=
Oengan segala kerendahan hati kami masih tetap menantikan hasilhasil penelitian dari para=
=
peneliti yang konsen pada pengembangan IImu Perikanan dan Teknologi Kelautan, yang dapat=
=
terbit pada Jumal Mangrove dan Pesisir. Kritik dan saran demi kemajuan kualitas jumal ini sangat=
# . セ
=
kami nantikan. Semoga berbagai kajian yang disajikan pada jumal ini bermanfaat bagi para=
=
pembaca. Terima kasih .=
# セ@
# セ@
# Padang, Mei 2008 セ@
# セ@
# セ@
=
Redaksi=
# セ@
# セ@
# セ@
# セ@
# セ@
# セ@
# セ@
o
I,' II
""T
TElAAH TEORITIS PENGUKURAN HILA! TUKAR PERIKANAN SEBAGAlINOIKATOR' KESEJAttTERAAN RUMAH TANGGA
SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN
Oleh: Tajerln
'Halaman 1
セ GL@
r
UNIT PENANGKAPAN PUKAT tANGGAR
DI PERAIRAN PANTAI PUSONG LHOKSUMAWE
O/eh:
Diniah, Moch. Prlhatna Sobarl, Milka Zohra
Halaman 14
PENGARUH PENYETRUMAN TERHADAP WAKTU PINGSAN DAN SlUMAN IKAN PAnN (flangas;us pangas;usJ
Oleh : Gonda Puspito
Halaman 24
. KESESUAIAN PARIWI.SATA BAFiAIU BERDASARKAN KAllA... . . BIOE.KOLOGI LAUT DIS'IB:ERUT S:ELATAN,
KABUPATEN KEPULAOANMENTAWJU1 SUMATERA BARAT
O/eh: Supamo
Halaman33
STRUKTURKOMUNITAS BIVALVIA DIKAWASAN MANGROVE , TELUK BETUNe; KECAMATAN SATANG ICAPAS
KABUPATEN PESISIR SELAl'AN
Olel1. :
Ronal Raigen, Elfitrida dan Harfiandri. D
UNIT PENANGKAPAN PUKAT LANGGAR 01 PERAIRAN PANTAI PUSONG LHOKSEUMAWE : KAJIAN TEKNIS DAN FINANSIAL
Oleh:
. Diniah1), Moch. Prihatna Sobari1), Milka Zohra2)
1) Staf Pengajar di Bagian Tekno/ogi A/at Penangkapan Ikan Oepartemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan IImu Kelautan IPB
2) Alumni Program Stud; Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK IPB
Abstrak
Berdasarkan hasil tangkapan yang (/iperoleh, dua di antara alaI. tangkap tersebut pukat langgar besar dan pukat langgar mini memiliki peluang untuk dikembangkan, namun pukat langgar mana yang lebih baik belurn diketahui. Penelitian ini dilakukan di Perairan Pantai Pusong Lhokseumawe pada Bulan Ju/i sampai dengan Agustus 2006 dengan tujuan untuk membandingkan konstruksi jaring berkaitan dengan hasH tangkapan, membandingkan besamya keuntungan dankelayakan investasi dari unit pukat langgar dan melihat prospek pengernbangan usaha unit penangkapan pukat langgar. Metode penelitian yang digunakan ada/ah metode deskriptif dengan studi kasus. Analisis data yang digunakan berupa ana/isis teknis dan finansia/. Berdasarkan hasil analisis teknis diperoleh dimensi unit penangkapan pukat langgar besar lebih besar dari pada pukat langgar mini dan hasil tangkapan pukat langgar besar lebih banyak dibandingkan dengan pukat langgar mini serla produktivitasnya lebih besar pukat langgar besar. Keuntungan pukat langgar besar rata-rata sebesar Rp104.355.726,00 per tahun dengan RIC adalah 1,13; PP 3,84 tahun dan ROI ada/ah 26 %.
Keuntungan pukat langgar mini rata-rata sebesar Rp54.S26.214,29 per (ahun dengan RIC adalah 1,19; PP 4,78 tahun dan ROiadalah 21 %. NPV dan IRR pukat langgar besar lebih besar dari pukat . · /anggar mini, sedangkan nilai Net BlC terjadi sel)aliknya. Nllai NPV usaha pukat langgar besar sebesar Rp48.876.138,28 dengan Net B/C 1,18 dan IRR 28 %. Nilai NPV usaha pukat langgar mini - sebesar Rp 13.206. 639, 14 dengan Net BlC 1,54 dan IRR 23 %. Berdasarkan kriteria kajian aspek teknis-finansial unit penangkapan pukat langgar besar di Perairan Pantai Pusong Lhokseurnawe memiliki prospek yang lebih baik untuk dikembangkan. K(Xiua unit penangkapan pukat langgar sangat sensitif terhadap kenaikan harga solar dan minyak tanah, sehingga perlu subsidi Pemerintah jika usaha in; akan dikembangkan.
Kata kunci : Unit penangkapan langgar teri, aspek teknis dan aspek finansial
PENDAHULUAN
Pukat langgar · besar dan pukat langgar mini adalah dua dari empat jenis alat penangkap ikan dari kelompok pukat cincin (Subani W dan HR 8arus 1989) yang banyak dioperasikan di Perairan Lhokseumawe. Data. Statistik Dinas Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Kelautan Pemerintah Kota Lhokseumawe 2004 menunjukkan bahwa jumlah pukat langgar besar mencapai 53 % atau 68 unit dari total kelompok pukat cincin yang ada di Perairan Banda Saldi, atau 39 % dari total alat penangkap pukat cincin yang ada di Kabupaten Lhokseumawe. Sementara pukat langgar mini pada tahun yang sarna
hanya berjumlah dua unit, berkurang terus dari tahuntahun sebelumnya. Kedua macam pukat langgar ini bertujuan utama menangkap teri (Stolephorus sp.) dan memiliki peluang usaha yang lebih baik ..
Dibandingkan jenis alat penangkap ikan lainnya yang ada di Kecamatan Banda Sakti, kedua alat tangkap pukat ·Ianggar besar dan mini memberikan penyerapan tenaga kerja dan perolehan hasil tangkapan yang lebih banyak, namun belum diketahui jenis · pukat langgar mana yang lebih menguntungkan dalam melakukan · operasi penangkapan ikan berdasarkan desain dan konstruksi alat, serta biaya investasi dan operasionalnya.
Penelitian ini dilakukann dengan tujuan membandingkan antara pukat langgar besar dan pukat langgar mini berdasarkan aspek teknik (rancangbangun dan produktivitas) alat tangkap dan finansial (besar keuntungan dan kelayakan investasi)nya. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi informasi dalam meningkatkan hasil tangkapan dan kelayakan usaha dari kedua jenis alat tangkap tersebut.
METODOLOGI
Penelitian telah dilaksanakan di Perairan Pantai Pusong Lhokseumawe pada Bulan Juli sampai Agustus 2006. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Satuan kasusnya adalah unit penangkapan pukat /anggar yang mendaratkan hasil tangkapannya di TPI Pusong Lhokseumawe. Data primer diperoleh melalui pengamatan di lapangan dengan mengikuti kegiatan operasional pukat langgar, serta wawancara terhadap sembilan responden unit pukat langgar besar dan empat responden unit . pukat langgar mini. Responden ditentukan berdasarkan non probability sample, yaitu
purposive sampling. Data sekunder diperoleh dari instansi dan lembaga terkait.
Data dianalisis berdasarkan aspek teknik dan finansial. Analisis aspek teknik dimaksudkan untuk melihat efektivitas unit penangkapan pukat langgar yang beroperasi di Perairan . Pantai Pusong Lhokseumawe dengan melihat hubungan faktorfaktor teknis dari unit penangkapan pukat langgar yang mempengaruhi produksi, yaitu rancangbangun a/at tangkap pukat /anggar besar dan pukat langgar mini, cara pengoperasian alat tangkap serta produktivitasnya. Produktivitas pukat langgar diperoleh dengan merataratakan produksi per unit penangkapan ikan. Selain itu dilakukan juga perhitungan produksi per nelayan, produksi per satuan waktu Oam). produksi per setting. produksi per satuan luas jaring dan produksi per panjang tali ris atas.
Analisis finansial dilakukan untuk menilai keuntungan dan kelayakan investssi yang dikeluarkan pada usaha penangkapan pukat langgar. Analisis finansial dilakukan melalui analisis usaha dan analisis kriteria investasi. Alat ukur dalam analisis usaha meliputi analisis pendapatan usaha, analisis imbangan penerimaan dan biaya,
payback period, serta analisis retum on investment (Djamin Z 1984).
Rumus yang digunakan dalam
menghitung pendapatan usaha adalah:
rr=
TR-
TCKeterangan :
11
=
keuntungan;TR
=
total penerimaan;TC
=
total biaya.Dengan kriteria :
Jika TR ·> TC, maka kegiatan usaha memperoleh keuntungan;
Jika TR < TC, maka kegiatan usaha menga/ami kerugian;
Jika TR
=
TC, maka kegiatan usaha . berada pada titik impas atau tidakmemperoleh keuntungan dan tidak menga/ami kerugian.
Rumus yang digunakan dalam analisis
revenue-cost ratio (Djamin Z 1984) adal.ah
RIC= TRITe
Dengan kriteria :
Jika
RIC
> 1, maka kegiatan usaha memperoleh keuntungan; .Jika
RIC
< 1. maka kegiatan usaha menga/ami kerugian;Jika
RIC
=
1, maka kegiatan usaha berada pada titik impas atau tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian.Rumus yang digunakan dalam
menghitung payback period Umar H (2003) adalah
Nilailnvestasi
Payback period
=
x1
tahun KeuntunganPerhitungan ROI dilakukan menggunakan rumus (Rangkuti F 2001) : .
ROI
=
Keuntungan x 100%
Investasi
Analisis kriteria investasi mencakup perhitungan Net present value (NPV), Net benefit cost ratio (Net
BIG)
dan Internal rate of return .(IRR). Rumus yang digunakan untuk menghitung NPV(Kadariah et a/. 1999) adalah
10
Bt-Ct
NPV=
L
(1"Y
1=1 1
Keterangan :
NPV:::: Net Present Value;
Bt = Benefit kotor darisuatu proyek pada tahun ket;
Ct
=
biaya kotor dari suatu proyek pada tahun ket;i
= tingkat suku bunga yang berlaku; dann
=
umur teknis proyek (10 tahun).Dengan kriteria,
Jika NPV > 0, maka kegiatan usaha layak untUk dijalankan dan dikembangkan;
Jika NPV < 0, maka kegiatan usaha tidak layak . untuk dijalankan dan dikembangkan.
Rumus yang digunakan dalsm
menghitung Net
BIC
(Kadariah et a/. 1999)adalah
10 Bt-Ct
Net
BIC
=
セ
(1+
i)1 = [Bt Ct>
0]t
Ct-Bt [Bt-Ct <0]G セ i@
(1
+
i)'Dengan kriteria,
Jika Net
BIC
> 0, maka kegiatan usaha layak untuk dijalankan dan dikembangkan; Jika Net
BIC
< 0, maka kegiatan usaha tidak layak . untuk dijalankan dan dikembangkan.Rumus yang digunakan dalam IRR
(Kadariah et a/. 1999) adalah
IRR = i'+ ' NPV' (i"-i') NPV'-NPV"
Keterangan : .
IRR
=
Internal Rate of Return;i'
=
tingkat . bunga yangmenghasilkan NPV positif;
i"
= .
tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif;NPV'
=
NPV pada suku bunga j'; danNPV"
=
NPV pada suku bunga i".Dengan kriteria,
Jika IRR > 0, maka kegiatan usaha layak untuk dijalankan dan dikembangkan;
Jika IRR < 0, maka kegiatan usaha tidak layak untuk dijalankan dan dikembangkan.
Suatu analisis sensitivitas dilakukan dengan mengubah suatu unsur untuk kemudian menentukan ' pengaruh dari perubahan tersebut pad a hasil . analisis (Kadariah at a/. 1999). Analisis sensitivitas dilakukan dehgan menggunakan metode
switching value, yaitu mengubah nilai variabel yang sensitif sampai usaha tidak layak untuk dijalankan Gittenger JP
(1986). Nilai variabelyang digunakan
adalah harga solar dan minyak tanah. Komponen tersebut merupakan komponen yang dianggap peka dan merupakan komponen variabel utama yang mempengaruhi usaha pengoperasian pukat 'anggar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran teknis unit penangkapan
pukat langgar
Sentuk alat tangkap pukat langgar besar dan pukat langgar mini di Perairan Pusong Lhokseumawe secara umum sarna, mengikuti bentuk purse seine tipe Amerika (von Brandt A 1984), yaitu berbentuk
persegi panjang dengan bagian pelampung, pemberat dan cincin. pembentuk kantong terJetak di bagian tepi Perbedaan antara pukat langgar besar jaring. Secara umum pukat langgar besar dan pukat langgar mini hanyalah pada dan pukat langgar mini terdiri atas bag ian- ukurannya (Gambar 12 dan Tabel 1). bagian badan jaring, tali temali,
0
+
,
セQ@
;:;
.
, a ,.
, b , ,;(J. , b1
.
,1Il.:
/13, ,
11:
. .
.
I.3
, , , ,
, I I ,
\!
,.
I Zセ@ ZセZ@
U
*
<2<3
]]]]セ
NK@
c I
セ@
40 •
,
I
Vs
.\"4""'7
80'h. . "セMMMセZコN@
1. Peiampuig t. Tallriabnllh a. Ken1Da,jaring b. Baclan Jtng
2. TaU peiampung 7. Clncln a1. lO,S"
b1.f 1-3. Tall lis atas 8. TaH c;incin 82.10,375" ·b2.ll,S-4. hmbenIt GNセpe@ 83.10,625" b3.12"
[image:8.613.71.519.81.762.2]S. Tall peenberat c.SayapI3"
Gambar 1: Rancang Bangun Pukat Langgar Besar
2
: .. : : lit ! e
at:
a2 : a3 '.1:
セZ@ 113I I ' I
ZセZ@ ZセZセ N@ I
セセセセセセセセMM
..
400. a
7
1. Pelampung 2. T.II pelampun. 3. TaU riutas
4. hmberal:
S. Tall pemberat
6 . . Tall ria IHnrah •• KantDng jaring b. ladan Jaing
7. ClncIn a1.' 0,5" b1.'I"
8. Tall clneln 82.' 0,375" b2.' 1,5·
9. SIJhetI/III; PE .:t. 11 O.R7!i" b3.'2"
c.SayapI3-Gambar 2: Rancang Bangun Pukat Langgar Mini.
I
Tabel 1: Bahan dan lIkuran dari Bagian·Bagian Alat Tangkap Pukat Langgar di Perairan Pantai Pusong lhokseumawe
No. Bagian Alat Tangkap . Pukat Langgar Besar Pukat Langgar Mini
1. Bahanjaring PA210D/9 PA 2100/9
Bahan selvedge PE PE
2. Ukuran mata jaring :
a) Kantong (inci) 0,5; 0,375; 0,625 0,5; 0,375; 0,625 b) Badan (jaring utama) (inci) 1; 1,5; 2 1; 1,5; 2
c) Sayap (inci) 3 3
d) "Selvedge (inci)
bagian samping kantong 25#, l' 25#, l'
bag ian samping sayap 15#,2' 15#,2'
bagian atas 10 #,1,5' 10 #,1,5'
bag ian bawah 12 #,1,5' 12 #,1,5'
3. Ukuran panjang jaring :
a) Kantong (m) 200 100
b) Sadan (jaring utama) (m) 75
c) Sayap (m)
150
450 225
4. Tali temali :
a) Tali ris atas (bahan, mm) PE,08 PE,06
b) Tali ris bawah (bahan, mm) PE,08 PE,06
c) Tali pelampung (bahan, mm) PE,010 PE,010
d) Tali pemberat (bahan, mm) PE,010 PE,010
e) Tali kolor (bahan, mm) PE,024 PE,024
2.300 1.700
5. Pelampung (buah)
9.000 7.000
6. Pemberat (buah)
7. Cincin (buah) · 5000 STセU
8. Panjang jaring ratarata (m) 800 400
40 30
9. Dalam jaring ratarata (m)
Sumber: HasH wawancBrs dl Perslf8n Pantsl Pusong Lhokseumawe 2006
Kapal atau perahu yang digunakan oleh nelayan pukatlanggar besar dan pukat langgar mini umumnya terbuat dari material kayu damar laut (Shorea robusta)
yang didatangkan dari Desa Peudada Kabupaten Bireun. Jenis kayu damar memiliki daya · tahan yang lama, kuat dan ringan. Pembuatan kapallperahu dilakukan secara tradisional berdasar1<an keahlian turun temurun di Desa Pusong Lama bersebelahan dengen PPI Pusong dan di Desa Ujong Slang. Dimensi kapal pukat langgar besar · ratarata (LxBxD) adalah 18-20/m x 4-5/m x 1-2/m dan perahu pukat langgar mini berkisar
14-151m x 31m x 1 ,41 ,5/m. Di bag ian tengah kapallperahu terdapat 12 buah tiang sebagai penyangga tali ris pada saat penarikan jaring, disebut "tiang penggiling". Spesifikasi kapallperahu
yang digunakan untuk melakukan pengoperasian pukat langgar dapat dilihat pada Tabel2.
Kapal pukat langgar besar menggunakan mesin dalam (inboard engine) untuk menggerakkannya dengan days 160 PK, memiliki ruang kemudi di atas dek dan kamar mesin di bag ian bawahnya (Gambar 3). Penataan di atas dek kapal adalah alat tangkap terletak di bagian kanan, blong dan fyber untuk tempat menyimpan hasil tangkapan terletak di buritan belakang ruang kemudi. . Palkah biasanya digunakan untuk menaruh solar, minyak tanah, olie, perbekalan dan beberapa perlengkapan lain untuk melaut. PoSisi nelayan menyebar di dek kapal sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masingmasing.
Mangrove dan Pesisir Vol. VIII No. 2/2008
I
[image:9.612.21.506.82.503.2]Tabel2: Spesifikasi Kapal atau Perahu yang digunakan untuk Pengoperasian Pukat Langgar
No. Spesifikasi Pukat Langgar Besar Pukat Langgar Mini
1. Dimensi utama:
a) Panjang perahu (LOA) (m)
b) Lebar perahu (B) (m) c) Draft perahu (d) (m) d) Dalam perahu (D) (m)
1820
45 0,80,9
12
1415
3
0,9 1,41,5 2. Material konstruksi Damar laut (Shorea
robusta)
Damar laut (Shorea robusta)
3.
Mesin utama (PK) Mesin tambahan (PK) Bahan bakar160
160Solar, minyak tanah, oli
40
Solar,oli
· 4. Umur teknis (tahun) 9 8
Sumber . Hasil wawancara dl Peralran Pantal Pusong Lhokseumawe 2006
0(1)005
,2.131tr··T··
T
Nセ
T'1
..
セN
Z M
..
;1. /ybet' (bolt ibn) 5. 。ャ。エエ。ョセー@
2. ruan, mnin &. bIoIIg lun
3. FUangkemudl 7. keranjan, iun
4. palkah
Gambar 3: Kapal Pukat Langgar Besar
Perahu pukat langgar mini tidak memiliki diletakkan di bagian buritan kapal. Palkah ruang di atas dek (Gambar 4). Tenaga merupakan F'\.lang kosong di bawah lantai penggerak menggunakan mesin tempel dek digunakan untuk menaruh solar, olie,
(outboard engine) berdaya 40 PK. perbekalan dan beberapa perlengkapan Penataan di atas perahu agak · berbeda lain untuk melaut. Posisi nelayan dengan kapal pukat langgar besar, alat menyebar di dek kapal sesuai dengan tangkap terletak di bagian kiri, keranjang tugas dan tanggungjawabnya masing-dan fyber untuk tempat hasil tangkapan masing.
4
r,:.:.;:; '1
! L.CU J
(1)0·..····
1. keranj.n,lken 3. paluh
[image:10.614.50.528.72.482.2]2. mesln . 4. alat tangkap
Gambar 4: Kapal Pukat Langgar Mini
[image:10.614.72.521.478.780.2]Jumlah nelayan pukat lang gar besar berkisar antara 2027 orang dan pukat langgar mini 1517 orang dengan pembagian tugas yang berbedabeda. Tugas nelayan antara lain sebagai tekong
atau pawang, mekanis, tukang jaga perahu, tukang giling, tukang tali, tukang galah, penarik jaring dan tukang pelampung (Tabel 3).
Pengoperasian pukat langgar besar dan pUkat langgar mini diawali dengan tahap persiapan, penentuan fishing ground, setting dan hauling. Nelayan Pusong melakukan operasi penangkapan teri sepanjang tahun. · Musim penangkapan ikan di Perairan Pantai . Pusong Lhokseumawe dipengaruhi oleh angin Barat dan angin Timur. Musim puncak ikan berkisar pada Bulan Agustus sampai Desember, sedangkan musim paceklik
エ・セ。、ゥ@ pada Bulan Januari sampai Juli. Selama setahun pukat · langgar besar melakukan operasi penangkapan ikan ratarata 274 trip, sedangkan pukat langgar mini melakukan operasi penangkapan ikan ratarata 230 trip.
Pukat langgar besar di Lhoksemawe pada tahun 2006 berjumlah 55 unit, sedangkan pukat langgar mini sebanyak 4 unit. Pendugaan tingkat produksi total ikan teri pada pukat langgar besar di Lhokseumawe pada tahun 2006 sebesar 9.071.109 kg, 97,56% diperoleh dari pukat langgar besar dan 2,44% dari pukat langgar min!. Pada tahun 2006, produktivitasalat tangkap pukat langgar
. .
. . .
besar 160.905 kg/unit, sedangkan produktivitas pukat langgar mini 55.334 kg/unit. Produktivitas nelayan pukat . langgar besar adalah 6.995,86 kg/orang, sedangkan nelayan pukatlanggar mini 3.458,34 kg/orang. Dalam perielitian · ini dihitung pula produktivitas pukat langgar besar dan mini per setting,· per Jam, per satuan luas jaring dan per panjang tali ris atas (TabeI4).
Analisis finansial
Biaya investasi yang dibutuhkan untuk satu unit pukat langgar besar ratarata sebesar Rp 400.945.000,00 sedangkan pukat langgar mini ratarata sebesar Rp 242.650.000,00. Biaya usaha unit penangkapan pukat langgar besar sebesar Rp 825.494.273,90 dengan biaya tetap sebesar Rp 60.439.373,90 dan biaya varia bel sebesar Rp 765.054.900,00. Biaya usaha pada pukat langgar mini sebesar Rp 317.203.964,29 dengan biaya tetap sebesar Rp 41.616.964,29 dan biaya variabel sebesar Rp 267.434.500,00. Penerimaan yang diperoleh pada usaha pukat langgar besar selama setahun
rata-rata sebesar Rp 932.350.000,00
sedangkan pada pukat langgar mini
rata-rata sebesar Rp 367.125.000,00.
[image:11.612.50.515.428.766.2]Berdasarkan penerimaan yangdiperoleh dan biaya yang dikeluarkan, u$CIha unit penangkapan dengan pukat langgar besar memperoleh keuntLlngan rata-rata sebesar Rp 106.855.726,10 per tahun, sedangkan keuntungan yang diperoleh pada usaha pukat langgar mini rata-rata sebesar Rp 58.073.535,71.
Tabel 3: Pethbagian Tugas Nelayan pada Unit
p・ョ。セエェォ。ー。ョ@
Pukat Langgar diPerttiran Pantai Pusong Lhokseumawe Tahun 200S
Tugas
-
Menear; dan menentukan daerah penangkapan ikanNo. Tenaga kerja
1. Pawang (tekong)
Menentukan schooling ikan セ。ョァ@ menjadi sasaran penangkapan
Mengeeek mesin kapal atau perahu2. Mekanis
- Mehjalankan mesin dan mengemudikan kapal atau セ・イ。ィオ@
Menjaga posisi kapal atau perahu pada saat hauling
3. Tukang jaga perahu
4. Tukang tali
Menarik tali ris dan mengikatkan pada tempat pengikat5. Tukang giling - Memutar tali ris yang sudah diikatkan ke alat penggiling
- Menurunkan dan menarik pelampung pada saat pengoperasian
6. Tukang pelampung
- Merapikan tata letak pelampung
7. Tukang galah Menakutnakuti ikan dengan menancapkan galah ke dalam . gerombolan ikan
Menarik jaring
8. Penarik jaring Memindahkan hasil tangkapan dari jaring ke kapal atau perahu
[image:12.612.42.536.58.563.2]
Memasukkan hasil tangkapari ke dalam .. . fyber Sumber. Wawancara ne/ayen puket /enggar bessr dan mini dl PeralTan Pusong Lhokseumawe 2006Tabel 4: Pendugaan Produktivitas Pukat Langgar di Perairan Pantai Pusong Lhokseumawe Tahun 2006
No. Produktivitas Pukat Langgar Besar Pukat Langgar Mini 1. Alat tangkap (kg/unitltahun)
Musim Banyak Ikan Musim Sedikit Ikan
160.905 110.500 50.400
55.334 45.000 10.400 2. Nelayan (kg/orangltahun)
Musim Banyak Ikan Musim Sedikit Ikan
6.995,86 4.804,35 2.191,30
3.458,34 2.812,50 650,00 3. Setting (kg/setting)
Musim Banyak I kan Musim Sedikit Ikan
240 170
70
106 90 16 4. Jam (kg/jam)
Musim Banyak Ikan Muslm Sedikit Ikan
202,49 139,06 63,43
145,98 118,58 27,04
5. Satuan luas jaring (kg/m"/tahun) Musim Banyak Ikan
Musim Sedikit Iken
261,08 189,92 71,16
18,47 15 3,47
6. Panjang tali ris atas (kg/m/tahun)
Musim Banyak Ikan Musim Sedikit Ikan
8.354,5 6.077,5 2.277,0
369,33 300,00 69,33
Sumbar. O/O/ah dan data pnmer 2006
Kriteria analisis usaha meJiputi analisis Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa pendapatan, analisis imbangan keuntungan yang diperoleh pukat laoggar penerimaan dan biaya (RIC) dan analisis besar lebih besar dibandingkan dengan
Return on Investment (ROI) dan payback pukat lang gar mini dengan RlC 1,13 dan
peri ode (PP) (Umar H, 2003). Nilai analisis Raj 0,27 serta waktu yang dibutuhkan usaha dari pukat langgar besar dan pukat untuk menutupi biaya investasi tergoJong langgar mini dapat dilihat pada Tabel 5. cepat yaitu salama 3,75 tahun.
TabeiS. Kriteria Analisis Usaha. Pukat Langgar danPukat Langgar Mini
No
Kriteria Analisis Usaha Pukat Langgar Besar Pukat Langgar Mini 1 Pendapatan Ikeuntungan (Rp) 106.855.726,10 58.073.535,712 RIC 1,13 1,19
3 ROI (%) 0,27 0,24
4 PP (tahun} 3,75 4,18
Berdasarkan hasil perhitungan analisis usaha dari kedua unit pukat langgar diperoleh nilai Net Present Value (NPV)
Rp 56.825.170,76, Net Benefit Cost Ratio (Net BIC) 1,22 dan Internal Rate of Return (JRR) 30 % untuk pukat langgar besar dan untuk Janggar mini nilai yang diperoleh adalah Net Present Value (NPV)
Rp 13.996.058,82, Net Benefit Cost Ratio (Net BIG) 2,35 dan Internal Rate of Return (IRR) 23 % . Ketiga kriteria investasi yang dilakukan telah memenuhi persyaratan
(NPV > 0, Net BIC > 1 dan IRR > interest rate) agar layak dikembangkan. Pukat langgar besar memiliki peluang lebih besar untuk dikembangkan dengan
keuntungan yang Jebih besar, pula. Nilai pukat langgar dapat dilihat pada Tabel 6, 7 kriteria investasi setelah dilakukan analisis dan 8.
[image:13.612.44.518.154.788.2]sensitivitas pada usaha penangkapan
Tabel 6: Perbandingan Nilai Kriteria Investasi Akibat Kenaikan Harga Minyak Tanah Sebesar 1,43 % pada PukatLanggar Besar Tahun 2006.
No. Kriteria investasi
Sebelum kenaikan harga minyak tanah
Sesudah kenaikan harga
minyak tanah 1,43 % Perubahan
1. NPV(Rp) 56.825.170,76 2.855.579,49 53.969.591,27
2. Net BlC 1,22 0,99 0,32
3. IRR(%) 30 19 11
Tabel 7: Perbandingan Nilai Kriteria Investasi Akibat Kenaikan Harga Solar Sebesar 1,11 % pada Pukat Langgar Besar Tahun 2006.
No. Kriteria investasi
' Sebelum kenaikan harga solar
Sesudah kenaikan harga
solar 1,11% Perubahan
1. npvHrセI@ 56.825.170,76 31.271.254,35 25.553.916,41
2. NetBiC 1,22 0,89 0,33
3. IRR(%) 30 0,12 18
Tabel8: Perbandingan Nilai Kriteria Investasi Aklbat Kenaikan HargaSolar Sebesar
1,11 % pada Pukat Langgar Mini Tahun 2006
No. Kriteria " investasi
Sebelum kenaikan harga solar
Sesudah kenaikan harga
solar 1,11 % Perubahan
1. NPV(Rp) 13.996.058,82 30.779.917,76 16.783.858,94
2. NetBiC 2,35 1,60 0,75
3. ' IRR(%) 23 13 10
Hasill perhitungan Tabel 6, ' 7 , dan 8 diperoleh dengan menggunakan metode
switching value. Berdasarkan metode
switching value, apabila terjadi kenaikan harga solar sebesar 1,11 % atau minyak tanah sebesar 1,43
%
akan menyebabkan usaha tersebut tidak layak untuk dijalankan. Hal tersebut menunjukkan bahwa usaha kedua pukat langgar sang at sensitif terhadap kenaikanminyak (88M).
bahan bakar
KESIMPULAN
1. Hasil analisis teknis menunjukkan bahwa '
(a) Ada perbedaan rancangbangun 'alat tangkap pukat langgar besar dan langgar mini, yaitu ukuran mata jaring, panjang jaring, jumlah pelampung, pemberat dan cincin.
(b) Perbedaan tata letak alat tangkap di , atas kapal atau perahu pukat langgar besar dan pukat langgar mini. Penempatan alat tangkap pada pukat langgar besar terletak di bagian sisi kanan kapal dan pad a pukat langgar mini alat ,tangkap terletak di bagian sisi kiri
kapal.
(c) Hasil tangkapan yang diperoleh pukat langgar besar dan pukat langgar mini adalah teri
(Sto/ephorus sp.), dengan rata-rata 850 kg per trip pada musim puncak dan ratarata 350 kg per trip pada musim paceklik untuk pukat langgar besar dan ratarata 450 kg per trip pada musim puncak dan ratarata 80 kg per trip pada musim paceklik untuk pukat langgar mini.
Mangrove dan Pesisir Vol. VIII No. 2/2008
22
-2. Hasil analisis finansial menunjukkan bahwa:
(a) Investasi, biaya total dan keuntungan untuk usaha unit pukat Janggar besar Jebih besar dan pukat Janggar mini. Investasi untuk usaha penangkapan pukat langgar besar イ。エ。セイ。エ。@ sebesar Rp 400.944.445,00 per tahun dengan biaya total sebesar Rp 825.494.273,00 per tahun dan keuntungan dalam satu tahun sebesar Rp 106.855.726,00.
セョカ・ウエ。ウゥ@ untuk usaha penangkapan pukat langgar mini
rata· rata sebesar Rp
242.650.000,00 per tahun dengan biaya total sebesar Rp 317.203.964,29 per tahun dan
ォ・オョエオョセ。ョ@ dalam satu tahun sebesar Rp 58,073.535,00.
(b) Hasil snalisis usaha menunjukkan nilai NPV dan JRR pukat langgar besar lebih besar dari pukat
langgar mini, sedangkan nilai Net BIG terjadi sebaliknya. Nilai NPV
usaha pukat langgar besar sebesar Rp56.825.170,76, Net BIG 1,22 dan IRR 30 %. Nilai NPV usaha pukat langgar mini sebesar Rp13.996.058,B2, Net BIG 2,35
dan IRR23 %.
(c) Kedua unit usaha tersebut sangat sensitif terhadap kenaikan harga solar dan minyak tanah (BBM).
SARAN
1. Berdasarkan hasH analisis teknis dan finansial dapat dinyatakan bahwa
usaha penangkapanikan
menggunakan pukat langgar besar di Perairan Pantai Pusong Lhokseumawe layak dijalankan dan memiliki peluang yang baik untuk dikembangkan.
2. Harus ada subsidi Pemerintah temadap harga BBM agar usaha · tersebut dapat dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Kelautan Pemerintah Kota
Lhokseumawe. 2004. Statistik Perikanan Tangkap Pemerintah Kota Lhokseumawe 2004: Pemerintah Kota Lhokseumawe. 17 hal.
Djamin Z. 1984. Perencanaan dan Analisa
Proyek. Jakarta Lernbaga
Penelitian Fakultas Ekonoml Universitas Indonesia.167 hal.
Gittinger セipN@ 1986. Analisis Ekonomi
Proyek·Proyek Pertanian.
Penterjernah Sutomo S dan Mangiri
K.
Jakarta : Universitas Indonesia (UI·Pressr 579 hal. Terjemahan dari : Economic Analysis of Agriculture Project, 1982.Kadariah, L Karlina dan C Gray. 1999. . Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta:
Lembaga · Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 181 hal.
Rangkuti F. 2001. Business Plan Teknik Merhbuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama. 532 hal. .. . Subani W dan HR Barus. 1989. A1at
Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Jumal Perikanan Laut. Nomor : 50 Tahun 1988/1989.
Jakarta : Departemen Pertanian, . Badan Penelitian Perikanan Laut.
h。iYセQQRN@
Urnar H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utarna. 480 hal.
vont . Brandt A. 1984. Fish Catching . Methods of the World . England : Fishing News Books, Ltd Farnham . P.289299.