LAMPIRAN
1. Capture Scene a. Scene 1
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Gambar 5 Gambar 6
b. Scene 2
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Gambar 5 Gambar 6
Gambar 9 Gambar 10
Gambar 11 Gambar 12
Gambar 13 Gambar 14
c. Scene 4
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Gambar 5 Gambar 6
Gambar 7 Gambar 8
2. Naskah
a. Naskah Scene 2
Bu Rika: “A...” (sambil tertawa kecil dengan wajah tersenyum dengan jari
telunjuk tangan kiri yang menunjuk ke arah Kotaro).
(Kotaro dan Abbas terlihat kaget. Kemudian Kotaro langsung membungkukkan
badannya ke arah Bu Rika dan Abbas tersenyum kepada Bu Rika).
Bu Rika: “Eeee...”(agak kaget dengan perilaku Kotaro yang tiba-tiba
membungkukkan badan ke arahnya kemudian menundukkan kepalanya ke arah
Kotaro dan tersenyum kepada kedua pria tersebut). “Kebetulan ketemu kalian di
sini” (kedua telapak tangan Bu Rika saling menggenggam berada tepat di depan
perutnya).
Shot 2, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Bu Rika dengan posisi kamera front middle right side.
Bu Rika: “Eeee...Kalian mau ke kelas ya ?”
Shot 3, gambar diambil dengan ukuran long shot sehingga terlihat ketiga objek, yaitu Bu Rika, Kotaro dan Abbas dengan latar belakang koridor.
Kotaro: “O.. tidak. Saya mau ko kanting (menunjuk ke arah kantin yang berada di
sebelah depan serong kiri objek). (Backsound: beberapa perempuan yang sedang tertawa).
Bu Rika: “Oh. Ke kantin..”
Shot 4, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Bu Rika.
Bu Rika: “Iya, tapikan kalian (eee) murid di kelasnya Pak Budi kan ?”
Shot 5, gambar diambil dengan ukuran long shot dan kamera mengarah pada tiga objek, yaitu Bu Rika, Kotaro dan Abbas.
Abbas: “Oo.. tidak..”(mengacungkan jari telunjuk tangan kirinya ke atas).
Abbas: “Saya tidak di kelas tapi saya di...koridor” (tersenyum). (Backsound: orang-orang yang sedang tertawa).
Shot 7, gambar diambil dengan ukuran shot medium close up dan kamera mengarah pada Bu Rika.
(Bu Rika memalingkan wajahnya ke arah lain dan menunjukkan raut yang kesal).
Shot 8, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Abbas.
(Abbas yang tadinya tersenyum pada Bu Rika kemudian ekspresinya wajahnya
berubah menjadi heran dengan memajukan kepalanya sedikit ke depan dan
mengedipkan matanya dua kali).
Shot 9, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan arah kamera pada Bu Rika.
Bu Rika: (melirik ke arah kedua pria tersebut dengan menopang wajahnya dengan
tangan kanan, kemudian menunjuk dengan jari telunjuk yang diiringi semua
jarinya ke arah ke dua pria tersebut). “Eee...”
Shot 10, gambar diambil dengan ukuran long shot dan kamera mengarah pada ketiga objek.
Bu Rika: (masih menunjuk dengan semua jarinya ke arah ke dua pria tersebut).
“...gini ya..(ee..) saya (kemudian mengepal kedua telapak tangannya di depan
dada)... mau titip pesan.. (memperjelas pengucapannya, kemudian kedua telapak
tangannya terbuka di depan dada ke arah ke dua pria asing tersebut)”.
Shot 11, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Abbas
Bu Rika: “...ke Pak Budi” (suara)
Bu Rika: “Suruh dia menghadap saya” (mata agak terbelalak, mulut terbuka agak
lebar dengan memperjelas pengucapan kata-kata yang disampaikannya,
sedangkan jari telunjuk tangan kanannya menunjuk ke arah lain dari ke Abbas dan
Kotaro dan kemudian menunjuk dirinya). (Backsound:orang sedang tertawa).
Shot 13, gambar diambil dengan ukuran long shot dan kamera mengarah pada ketiga objek.
Bu Rika: “ngerti nggak ?” (kedua telapak tangannya terbuka berhadapan di depan
dada)
(Abbas dan Kotaro sangat memperhatikan Bu Rika disertai dengan wajah yang
kebingungan). (Backsound: orang sedang tertawa).
Shot 14, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Kotaro.
(Kotaro menatap Bu Rika dengan penuh kebingungan).
Bu Rika: “Pak Budi....”(suara)
Shot 15, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Abbas.
(Abbas menatap Bu Rika, kemudian..)
Bu Rika: “titip pesan-saya-titip pesan...”
(Abbas mengikuti perkataan Bu Rika tersebut tanpa suara).
Shot 16, gambar diambil dengan ukuran long shot dan kamera mengarah pada ketiga objek.
Bu Rika: “...melalui kalian...”
Shot 17, gambar diambil dengan ukurang medium close up dan kamera mengarah pada Bu Rika.
Bu Rika: “...sampein ke Pak Budi...” (kedua tangan terbuka lebar di mana tangan
tangan kanannya lebih tinggi ke atas menunjuk dengan semua jari ke arah lain
dengan punggung tangan yang menghadap ke luar juga).
Shot 18, gambar diambil dengan ukuran long shot dan kamera mengarah pada tiga objek.
Bu Rika: “...suruh Pak Budi itu ketemu...” (mengarahkan kedua tangannya kepada
kedua pria asing tersebut kemudian tangan kanannya menunjuk arah lain dan
kembali ke arah mereka dengan jari telunjuk menghadap ke bawah. Bu Rika
mengarahkan telapak tangan kanannya ke depan wajahnya dengan digerakkan
berkali-kali).
(Jari telunjuk dan ibu jari tangan kanan Abbas berada di bibirnya serta
memandang ke arah lantai, sedangkan Kotaro memandang Bu Rika dengan kedua
tangannya berada di depan perut).
Shot 19, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Bu Rika.
Bu Rika: “...saya. Menghadap saya..”(jari telunjuk tangan kanannya mengarah ke
dirinya).
Shot 20, gambar diambil dengan ukuran long shot dan kamera mengarah pada ke empat objek.
(Abbas dan Kotaro masih terlihat bingung. Kotaro mengangkat kedua tangannya
ke depan dada dengan telapak tangan menghadap ke dalam, sedangkan Abbas
mengangkat ibu jari tangan kanannya dengan jari lain dilipat ke dalam).
Kotaro: “Eee..” (mengangkat kedua tangannya ke atas dengan telapak menghadap
ke dalam dan punggung tangan menghadap luar).
Bu Rika: “Kek....” (berhenti karena Syueb menghampiri).
Syueb: “Excuse me, mother ?” (sambil tersenyum).
Shot 21, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Syueb.
Syueb: “You want to help me...help-help ?” (tersenyum dengan jari telunjuk tangan kanan menunjuk Bu Rika dengan tinggi setara dengan dadanya).
Bu Rika: “Hah ?”
Shot 22, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Bu Rika.
Bu Rika: (menoleh sebentar ke arah kanan kemudian menatap Syueb lagi dengan
mata yang agak terbelalak). “Sueb, kamu tuh jangan bikin pusing. Saya...”
(dengan nada suara yang agak tinggi dan jari telunjuk tangan kanannya menunjuk
Syueb kemudian menjatuhkannya lagi serta menatap Abbas dan Kotaro).
Shot 23, gambar diambil dengan ukuran long shot dan kamera mengarah pada empat objek.
Bu Rika: “ini mau titip pesan ke Pak Budi melalui mereka,...” (jari telunjuk dan
tengahnya secara bersamaan menunjuk ke arah lain kemudian menunjuk ke arah
Abbas dan Kotaro).
Shot 24, gambar ini diambil dengan ukuran medium shot dan kamera mengarah pada Abbas dan Kotaro.
Bu Rika: “....tapi mereka tidak ada yang ngerti ” (nada suara yang agak tinggi.
Tampak tangan Bu Rika menunjuk ke arah Abbas dan Kotaro.)
(Abbas dan Kotaro memperhatikan Bu Rika kemudian beralih menatap Syueb).
Syueb: “Ee..mother ...” (suara).
Syueb: “...tenang aje, biar aye yang urus...tenang” (mengarahkan telapak tangannya pada Bu Rika kemudian ke dirinya, kembali lagi mengarah pada Bu
Rika). (Backsound: orang sedang tertawa).
Bu Rika: “Oke” (dengan suara yang rendah dan membuka kedua tangannya ke
arah Syueb).
Shot 26, gambar diambil dengan ukuran medium shot dan kamera mengarah pada Abbas dan Kotaro.
(Abbas dan Kotaro masih menatap Syueb). (Backsound: orang sedang tertawa).
Shot 27, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Syueb.
Syueb: “Hello eperibodi” (menatap Abbas dan Kotaro)
Shot 28, gambar diambil dengan ukuran long shot dan kamera mengarah pada empat objek.
Syueb: “Ee..my mother....” (jari telunjuk tangan kanannya menunjuk ke arah Bu Rika)
(Abbas, Kotaro dan Bu Rika memperhatikan Syueb).
Shot 29, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Bu Rika.
Bu Rika: “my...my...” (tanpa suara dan terbata-bata, mulut terbuka menganga, mata melotot).
Syueb: “...need help” (suara)
Shot 30, gambar diambil dengan ukuran medium shot dan kamera mengarah pada Abbas dan Kotaro.
(Abbas dan Kotaro menatap Syueb, di sisi kiri Abbas tampak jari telunjuk tangan
kanan Syueb menunjuk ke arah Bu Rika).
Shot 31, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Syueb.
Syueb: “want titip...massage” (menoleh ke arah lain dengan tangan kanan yang diangkat dan jari telunjuk sedikit digerakkan setengah lingkaran kemudian
kembali menatap Kotaro).
Shot 32, gambar diambil dengan ukuran medium shot dan kamera mengarah pada Abbas dan Kotaro.
(Tampak dari sisi lain ibu jari Syueb mengacung ke atas).
Kotaro: “Ooo..massage” (jari telunjuk mengarah pada Syueb dan tersenyum dengan mulut agak terbuka)
(Abbas melihat Kotaro sambil tersenyum).
Syueb: “Tuh..” (suara, sedangkan jari telunjuk menunjuk ke arah Kotaro).
Shot 33, gambar diambil dengan ukuran long shot dan kamera mengarah pada empat objek.
Syueb: “..kan. Iye kan ngerti die..” (dengan jari telunjuk tangan kanan mengarah pada Kotaro dan tertawa kecil menatap Bu Rika).
(Bu Rika diam, namun sesaat Kotaro berjalan ke arah belakang Bu Rika dan
secara tiba-tiba kedua tangan Kotaro mengarah pada pundak Bu Rika).
Shot 34, gambar diambil dengan ukuran medium shot dan kamera mengarah pada Bu Rika dan Kotaro.
(Kotaro memijat kedua pundak Bu Rika dengan tersenyum, sementara Bu Rika
tampak terbata-bata).
Syueb: “Aduh..” (suara)
Syueb: (menutup mulutnya dengan telapak tangan kanan). “Ee..ee” (kemudian
telapak tangannya mengarah pada Bu Rika dan Kotaro dengan jari-jari mengarah
ke atas).
Shot 36, gambar diambil dengan ukuran medium shot dan kamera mengarah pada Bu Rika dan Kotaro.
Bu Rika: “Suebbbb!!!” (nada suara meninggi dengan mulut yang terbuka lebar
dan mata yang tertutup).
(Tampak nampan motif kayu yang dibawa Syueb menutupi sebagian kamera di
sisi ujung kanan).
Shot 37, gambar diambil dengan ukuran long shot dan kamera mengarah pada ke empat objek.
(Syueb berlari ke arah kanan sambil menutupi wajah bagian kanannya dengan
nampan. Kotaro melihat Syueb yang sedang berlari, sedangkan Kotaro masih
memijat Bu Rika).
Shot 38, gambar diambil dengan ukuran medium shot dan kamera mengarah pada Bu Rika dan Kotaro.
(Kotaro masih memijat Bu Rika, kemudian Bu Rika menepuk punggung tangan
kanan Kotaro yang sedang memijat pundak kanannya dengan tangan kirinya).
b. Naskah Scene 4
Shot 1, gambar diambil dengan ukuran medium close up dengan kamera mengarah pada Bu Rika.
Bu Rika: “Jadi gini ya Pak Budi, saya mau hari ini tu Pak Budi mengadakan tes..”
(memperhatikan isi map kemudian menatap Pak Budi).
Bu Rika: “...untuk semua murid-murid Pak Budi dan ini soalnya.” (menatap Pak
Budi kemudian beralih ke map sambil menyerahkan map tersebut ke Pak Budi
dan kemudian menatap Pak Budi lagi).
(Pak Budi menatap Bu Rika kemudian beralih menatap map dan menerimanya
dari Bu Rika).
Shot 4, gambar diambil dengan ukuran medium close up dengan kamera mengarah pada Pak Budi.
Pak Budi: “Kok mendadak, Bu ?”
Shot 5, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Bu Rika.
Bu Rika: “Ya..karna saya ingin tahu sejauh mana kemampuan mereka dalam
berbahasa Indonesia”, (mengangkat sedikit kepalanya dengan kedua alis yang
juga terangkat menatap Pak Budi kemudian menurunkannya lagi).
Shot 6, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Pak Budi.
Pak Budi: “Oh..” (menundukkan sedikit kepalanya dengan mengerutkan dahinya
memandang Bu Rika).
Bu Rika: “Karena setiap kali saya berinteraksi dengan mereka...” (suara).
Shot 7, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Bu Rika.
Bu Rika: “mereka itu kayaknya nggak mengerti dengan apa yang saya bicarakan”.
(menekan nada suaranya kemudian merendahkan nada suaranya).
Shot 8, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Pak Budi.
Pak Budi: “Menurut saya...mereka bisa berinteraksi, Bu” (menganggukkan
(Dari belakang Pak Budi tampak seorang pria berkulit putih dengan rambut
berwarna coklat cerah sedang berjalan).
Shot 9, gambar diambil dengan ukuran long shot dan kamera mengarah pada Bu Rika, Pak Budi dan Lee.
Pak Budi: “...dan lumayan mengerti”.
(Lee menghampiri Pak Budi dan Bu Rika)
Bu Rika: “Oiya ?”
Pak Budi: “Eee..”
Lee: “Selamat sore, Bu Rika, selamat sore.... (agak membungkukkan badannya ke
arah Bu Rika dan menundukkan kepalanya ke arah Pak Budi).
(Lee memiliki ciri-ciri berkulit putih, bermata sipit, ukuran tubuh tinggi dan tidak
terlalu kurus dan gemuk (proporsional), memakai pakaian berupa kemeja
berwarna putih berlengan panjang, kancing baju berwarna hitam yang dibuka dua
buah dari atas, kemeja di keluarkan, celana pendek berwarna biru sedikit di atas
lutut, memakai perhiasan seperti anting tindik dengan bentuk segi empat pada
bagian bawah kuping dan tindik berbentuk bulat berwarna silver pada pangkal
kuping, memakai kalung yang dimasukkan ke dalam kemeja, jam tangan berlapis
emas di tangan kiri, cincin emas pada jari manis di tangan kirinya serta cincin
berwarna hitam di jari manis tangan kanannya, memakai tas punggung berwarna
abu-abu dengan tali kanan yang dipakai, sedangkan yang kiri dibiarkan, sneakers berwarna hitam.
Shot 10, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Bu Rika.
Lee: “...Pak Budi” (suara).
Bu Rika: “Sore” (tersenyum pada Lee).
Pak Budi: “Selamat sore, Lee.” (menundukkan kepalanya pada Lee). “Bu..”
(menoleh ke arah Bu Rika dengan tersenyum).
Shot 12, gambar diambil dengan ukuran long shot dan kamera mengarah pada tiga objek utama, yaitu Bu Rika, Pak Budi dan Lee.
Pak Budi: “...mumpung ada Lee, Ibu bisa berinteraksi dengan Lee.” (menunjuk ke
arah Lee dengan kelima jari tangan kanannya dan menatap ke arah Bu Rika).
Shot 13, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Bu Rika.
Bu Rika: “Oh..oke. Eee..” (tersenyum pada Lee).
Shot 14, gambar diambil dengan ukuran long shot dan kamera mengarah pada tiga objek utama.
Bu Rika: “Lee, hari ini saya mau mengadakan tes untuk....” (menatap Lee dan
kedua tangan...)
Shot 15, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Lee.
(Lee memperhatikan Bu Rika).
Bu Rika: “...mengukur kemampuan kalian dalam berbahasa Indonesia.” (suara).
(Lee mengalihkan pandangannya ke atas dan diam).
Shot 16, gambar diambil dengan ukuran long shot dan kamera mengarah pada objek utama.
Bu Rika: “Kamu tahu nggak apa itu....”(menunjuk Lee dengan jari telunjuk tangan
kanannya).
(Pak Budi menoleh ke arah Lee dengan kedua alis naik ke atas disertai senyuman.
Sedangkan Lee kembali memandang Bu Rika dengan kedua telapak tangannya
Shot 17, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Bu Rika.
Bu Rika: “...tes ?” (menunjuk Lee dan tersenyum).
Shot 18, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Pak Budi.
(Pak menatap Bu Rika sambil tersenyum dengan mulut tebuka dan kemudian
menoleh ke arah Lee dan senyumnya hilang).
Shot 19, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera diarahkan pada Lee.
(Lee memasukkan tangan kanannya ke dalam tas kemudian mengeluarkan
mikrofon dan memindahkannya ke tangan kiri).
Shot 20, gambar diambil dengan ukuran long shot dan kamera mengarah pada tiga objek utama.
Lee: “teste...teste...” (memegang mikrofon dengan tangan kiri, sedangkan tangan
kanan memegang telinga kanan, mata ke arah atas dan badan agak dicondongkan
ke depan). (Backsound orang sedang tertawa).
Shot 21, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Lee.
Lee: “satu-dua-tiga” (tangan kiri memegang mikrofon, sedangkan tangan kanan
memegang telinga kanan, mata melihat ke atas dan kemudian menoleh ke arah
Pak Budi). (Backsound: orang sedang tertawa).
Shot 22, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Bu Rika.
(Bu Rika menatap Pak Budi dengan mata sedikit terbelalak dan dahi sedikit
Shot 23, gambar diambil dengan medium close up dan kamera diarahkan pada Lee.
Lee: “teste..teste..” (memegang mikrofon dengan tangan kiri dan tangan
kanannya memegang telinga kanan serta menoleh ke arah Pak Budi dengan
mengangkat kedua alisnya ke atas secara cepat, kemudian menatap ke arah Bu
Rika.)
Shot 24, gambar diambil dengan ukuran medium close up dan kamera mengarah pada Pak Budi.
(Pak Budi menoleh ke arah Bu Rika dengan menaikkan pipi sebelah kanannya ke
atas).
3. Profil “Kelas Internasional”
Pengarah Produksi Wishnutama
Penanggung Jawab Produksi Roan Y. Anprira
Penanggung Jawab Program Produksi Yuliarti
Perancang Eksekutif Dody Firmansah
Perancang Acara Shelly Yunita
Production Designer Dyan Sunu Prastowo
Produser Dyan Sunu Prastowo
Produser Eksekutif Made Cakra Adi
Sutradara Omar Aly Adly
Ide Cerita Shanker R.S
Asisten Produksi Nur Achmad
Penata Musik Adrian Hanoto (Spv)
Christian Joshua Legi
Unit Sponsor Produksi Pramudita Trianasari (Spv)
Penanggung jawab Pengisi Acara Quilla Jozal
Unit Talent Willy Endang Christian (Spv)
Hesiila Astri
Fya Alexander Rion
Elvi Liliany
Penanggung Jawab Sekretariat Produksi Adhi Bayu (Spv)
Sekretariat Produksi Dwi T.W. Purwaka
Penanggung Jawab Pelayanan Produksi
dan Artistik
Rahmat Edi Irawan
Penanggung Jawab Operasional
Produksi
Rahmat Hidayat
Penanggung Jawab Artistik Lucki Widodo (Sec. Head)
Perancang Desain Set Arief Sumantri Gobel (Spv)
Rendi Nuansa
Pinka Safira
Pendukung Set Edi Purwanto
Dedy Dwi Iskandar
Rienaldi Primarta
Andi Sujono
Ardian Nur Malik
Ilyana
Ujang Kusnadi
Arif Rahman Gumelar
Fotografer Widi Arimbi
Penata Busana Nadia Yuniska (Spv)
Penanggung Jawab Teknik Olwin Pangaribuan
Penanggung Jawab Peralatan Bambang A. Nugroho
Pendukung Teknik Fuad Hasyim (Spv)
Pusat Ruang Kendali Siaran Antonius Ronald (Sec. Head)
Abed Nego (Spv)
Peralatan Siar Merio Triwijaya (Spv)
Transmisi Tolop Sinaga (Sec. Head)
Teknologi Informasi Abdul Huda (Spv)
Penanggung Jawab Promosi Siar Aria Amir
Promosi Siar Rizki Stanzah (Spv)
Rizky Maulana (Spv)
Reza Ardian Lubis
Rosa Serena
Widy Kurniawan
Penanggung Jawab Programming Roan Y. Anprira
Penanggung Jawab Jadwal Program Reno F. Junirman
Penanggung Jawab Data Siar M. Andi Damayanto
Riset & Pengembangan Nova Wahyudi (Sec. Head)
Hendra Respati Saputra (Spv)
Library Andi (Spv)
Penanggung Jawab Pengadaan Natalani Wirawan
Pengadaan RolandoTarigan
Pemain
Abbas Abbas Aminu
Carlos Carlos Camelo
Linling Wiwiek Michiko
Kotaro Suzuki
Palak Palak Bhonsali
Tyson Tyson Lynch
Angelina Loyd Christina
Lee Chon Yu Lie Jeong Hoon
Pak Budi Tarra Budiman
Bu Rika Maya Wulan
Ibu Kantin Niniek Arum
Amir Ervan Naro
Bodyguard Billy Polay
Daftar Referensi Buku
Baran, Stanley J.. (2012). Pengantar Komunikasi Massa. (5th Edition). (S. Rouli Manalu: Penerjemah). Erlangga
Bungin, Burhan. (2006). Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group Fachrudin, Andi. (2012). Dasar-Dasar Produksi Televisi. Jakarta: Kencana Fiske, John. (2012). Pengantar Ilmu Komunikasi. (Edisi Ketiga). Rajawali Pers Cangara, Hafied. (2010). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers Kriyantono, Rachmat. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Liliweri, Alo. (2001). Gatra-Gatra Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Lubis, Lusiana Andriani. (2012). Pemahaman Praktis Komunikasi Antarbudaya. Medan: USU Press
McQuail, Denis. (2011). Teori Komunikasi Massa McQuail. (6th ed., Book 1). (Putri Iva Izzati: Penerjemah). Jakarta: Salemba Humanika
. (2011). Teori Komunikasi Massa McQuail. (6th ed., Book 2). (Putri Iva Izzati: Penerjemah). Jakarta: Salemba Humanika
Mulyana, Deddy. (2008). Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mulyana, Deddy dan Jalaludin Rakhmat. (2005). Komunikasi Antarbudaya:
Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Nurudin. (2013). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers
Pujileksono, Sugeng. (2015). Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Malang: Kelompok Intrans Publishing
Purwasito, Andrik. (2003). Komunikasi Multikultural. Surakarta: Muhammadiyah University Press
Samovar, Larry A., Richard E. Porter, dan Edwin R. McDaniel. (2010). Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humanika
Severin, Werner J. & James W. Tankard, Jr. (2008). Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terpaan di Dalam Media Massa. (Sugeng Hariyanto: Penerjemah). Jakarta: Kencana
Surip, Muhammad. (2011). Teori Komunikasi: Perspektif Teoritis Teori Komunikasi. Medan: Perdana Mulia Sarana
Vivian, John. (2008). Teori Komunikasi Massa. (8th Edition). (Tri Wibowo B.S,: Penerjemah). Jakarta: Kencana
Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. (2011). Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media
Jurnal
Putra, R. Masri Sareb. (2010). Memahami Makna Simbol dalam Komunikasi dengan Dayak Jangkang. Jurnal Ilmu Komunikasi. 227-240
Web:
Skripsi
Gresia, Gita Fiolanda. (2015). Representasi Pesan Budaya Karo dalam Film 3 Nafas Likas. Medan: Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara
Girsang, Romi Comando. (2014). Maskulinitas Dalam Iklan Televisi. Medan: Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.
Harahap, Rani Indah Komala. (2011). Representasi Feminisme Dalam Film. Medan: Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara
Ikhsan, Yudha. (2015). Konstruksi Realitas Pesan Imaji Kebangsaan Dalam Ilustrasi Di Harian Kompas. Medan: Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara
Zahrawi, Muhammad. (2015). Konstruksi Media Massa dalam Sampul Depan Majalah. Medan: Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara
Internet
en.m.wikipedia.org/clothing-in-india, diakses pada 4 Juni 2016, 09.04
pada 28 Mei 2016, 22.07
16 April 2016, 08.30
http://exoticon.com/mengenal-arti-warna, diakses pada 16 April 2016, 09.15
diakses pada 2 Juni 2016, 21.30
pada 11 Desember 2015, 20.17
15 April 2016, 21.30
2015.html, diakses pada 13 Desember 2015, 09.45 WIB
2016, 21.25 WIB
diakses pada 10 April 2016, 22.35 WIB
22.35 WIB.
22.35.
22.35.
kbbi.web.id/lampion, diakses pada 16 April 2016, 10.07
m.kompasiana.com/tjiptadinataeffendi21may43/mengenal-bunga-nasional- berbagai-negara- -dunia, diakses pada 16 April 2016, 10.02
m.vemale.com/relationship/love/7088-bunga-lambang-keberuntungan-saat- imlek.html, diakses pada 16 April 2016, 10.03
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode berasal dari kata metodos yang berarti cara, teknik atau prosedur. Metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang
mempunyai langkah-langkah yang sistematik (Kriyantono, 2010: 49).
Metode (method), secara harfiah berarti cara. Metode atau metodik berasal dari bahasa Yunani, metha yang berarti melalui atau melewati, dan hodos yang artinya jalan atau cara, jadi metode dapat berati jalan atau cara yang harus dilalui
untuk mencapai tujuan tertentu (Pujileksono, 2015: 3).
Beberapa pengertian penelitian dalam buku Metode Penelitian Komunikasi
Kualitatif oleh Pujileksono (2015: 2), yaitu:
a. Hillway (1956)
Penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
b. Whitney (1960)
Penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dipecahkan.
c. Woody (1927)
Penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thingking). Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefenisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesa atau jawaban sementara, membuat hati-hati atas semua kesimpulan untuk menemukan apakah ia cocok dengan hipotesis.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian merupakan
suatu pengamatan yang ditujukan untuk memecahkan suatu permasalahan yang
dilakukan secara sistematis dan bersifat ilmiah. Jadi, pengertian metode penelitian
adalah suatu cara yang harus dilalui dalam pengamatan untuk memecahkan
permasalahan yang dilakukan secara sistematis dan bersifat ilmiah.
a. Penelitian Kuantitatif, yang terdiri atas:
(1) Penelitian Eksperimen, terdiri dari: eksperimen sungguhan (true experiment), eksperimen semu (quasi-experimental), dan eksperimen subyek tunggal.
(2) Penelitian Non-Eksperimen, terdiri dari: deskripsi, survei, komparatif, korelasi, dan ex post facto.
b. Penelitian Kualitatif, yang terdiri atas: (1) Penelitian Interaktif
Penelitian interaktif ditandai dengan adanya interaksi antara peneliti dengan yang diteliti. Dalam pengumpulan data terdapat proses komunikasi langsung antara peneliti dengan yang diteliti (individu, kelompok sosial atau masyarakat). Data penelitian diperoleh langsung dari informan/subyek penelitian/partisipan dari peristiwa yang diteliti melalui interview/wawancara atau observasi/pengamatan.
(2) Penelitian Non-Interaktif
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data sekunder atau data dalam bentuk laporan, teks atau artefak yang tidak melibatkan informan/partisipan sebagai pemberi data langsung.
c. Penelitian Campuran (Mixed Methodology) (1) Penelitian Kombinasi Kuantitatif – Kualitatif (2) Penelitian Kombinasi Kualitatif – Kuantitatif
Metode campuran merupakan perpaduan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif dalam hal metode penelitian, sementara kajian metode campuran merupakan perpaduan kedua pendekatan tersebut ketika diterapkan dalam proses penelitian secara keseluruhan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif, yaitu suatu cara yang dilalui dalam pengamatan untuk
memecahkan permasalahan yang dilakukan dengan cara penulisan laporan
penelitiannya dinyatakan dalam bentuk kalimat yang bersifat deskriptif,
non-numerik, subjektif serta ada kecenderungan menemukan teori bukan menguji
teori. Jenis penelitian kualitatif yang digunakan bersifat non-interaktif sehingga
analisis yang dilakukan tidak melibatkan informan secara langsung, namun
menggunakan dokumen berupa video dalam format Mp4 yang diperoleh melalui
3.2 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah komedi situasi “Kelas
Internasional” di NET.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian dari penelitian ini adalah tokoh-tokoh yang ada di dalam
komedi situasi Kelas Internasional, yaitu Pak Budi, Bu Rika, Carlos de Vega,
Abbas, Kotaro, Ling Ling , Lee Jeong Yu, Angelina, Tyson, Palak, Pak Sueb, dan
Bu Kantini.
3.4 Kerangka Analisis
Penelitian ini menggunakan pisau analisis semiologi milik Roland Barthes.
Barthes menyatakan bahwa kunci dari analisis ini adalah konotasi, denotasi serta
mitos.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan peneliti
untuk memperoleh data. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan teknik
pengumpulan data sebagai berikut.
a. Observasi, yaitu kegiatan mengamati secara langsung (tanpa media) sesuatu
objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut.
Teknik pengumpulan data observasi biasanya dilengkapi dengan beberapa
instrumen pengumpulan data. Dalam penelitian ini, instrumen yang
digunakan peneliti adalah melalui analisis dokumen berupa video tiga
episode Kelas Internasional dengan rating tertinggi yang telah diperoleh melalui Youtube dan formatnya dalam bentuk MP4.
b. Kepustakaan, yaitu suatu cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui
literatur. Data yang diperoleh dengan mempelajari buku-buku, jurnal,
3.6 Teknik Analisis Data
a. Diseleksi: menyeleksi bagian-bagian yang digunakan untuk menjadi
topik penelitian dan bagian mana yang tidak
b. Diklasifikasi: mengklasifikasi bagian-bagian yang akan digunakan untuk
menjadi topik penelitian
c. Dianalisis dan diinterpretasikan: menganalisis tanda-tanda dan mitos
yang menjadi topik penelitian, kemudian menginterpretasikan tanda dan
mitos yang ada
d. Ditarik kesimpulan: menarik kesimpulan bagaimana komunikasi lintas
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sinopsis Situasi Komedi Kelas Internasional Episode 6 – Pak Budi vs
Bodyguard
“Kelas Internasional” merupakan sebuah komedi situasi yang menceritakan
tentang sebuah kelas yang murid-muridnya berasal dari berbagai macam negara
yang sedang belajar bahasa Indonesia di salah satu sekolah internasional yang ada
di Jakarta.
Dalam episode Pak Budi vsBodyguard, mengisahkan tentang Angelina yang merupakan salah satu murid Pak Budi yang berasal dari negara Brasil tiba-tiba
datang menghampiri Pak Budi dengan meminta pertolongan dari Pak Budi.
Dengan ekspresi wajah yang panik dan ketakutan, Angelina meminta Pak Budi
untuk berpura-pura menjadi pacarnya dikarenakan mantan pacarnya datang dan
menginginkan Angelina untuk kembali menjadi kekasihnya.
Tak lama setelah keluar dari ruang kelas, Pak Budi turun dari tangga dan
melihat seseorang yang berbadan besar dan tinggi dengan wajah yang seram
sedang mengancam Syueb. Pria tersebut menanyakan keberadaan Pak Budi.
Tersentak Pak Budi langsung bersembunyi, akan tetapi pria berbadan besar dan
tinggi itu mendatangi Pak Budi. Namun, Pak Budi tidak mengakui bahwa dirinya
adalah Pak Budi sehingga pria itu pergi.
Ternyata kebohongan Pak Budi diketahui oleh si bodyguard dan kembali mengancam Pak Budi. Pak Budi mengatur strategi agar dia bisa menghindari
bodyguard itu dengan alasan akan menemuinya seusai jam sekolah berakhir dengan jaminan KTP yang dimilikinya.
Namun, bagaimanakah akhir dari cerita antara Pak Budi dan Bodyguard ?
Selain menceritakan antara Pak Budi dan Bodyguard, episode ini juga diisi dengan berbagai kisah menarik lainnya antara Bu Rika dengan para murid asing.
dalam berkomunikasi antara Bu Rika dan para murid yang justru menciptakan
kelucuan yang disajikan kepada penonton.
4.2. Hasil
Dalam analisis semiotika, komedi situasi Kelas Internasional dianalisis
melalui tahap di mana setiap scene diubah menjadi potongan shot. Setiap shot yang peneliti pilih adalah berdasarkan adegan di mana sedang terjadinya proses
komunikasi lintas budaya yang diperankan oleh para aktor dan aktris dalam situasi
komedi ini.
4.2.1 Analisis
4.2.1.1 Analisis Scene 1 a. Analisis Leksia
Scene 2 ini diawali dengan gambar meja kayu yang diekspos kemudian terlihat sepasang tangan dengan ukuran jari-jari yang besar membawa
tumpukan dari empat lembar kertas putih yang kosong dengan telapak tangan
ke atas meja. Kemudian lembaran kertas dilemparkan satu per satu dengan
kedua tangan secara bergantian hingga tersisa satu kertas putih di atas meja.
Shot 2, gambar diambil dengan ukuran medium close up. Pada shot ini, kedua tangan tersebut meletakkan satu buah foto pria dan sebuah kertas kecil
yang sudah diremas. Kemudian ada enam item yang digambar dengan
menggunakan pensil.
Objek utama dari shot ini adalah foto pria tersebut. Foto tersebut terlihat seperti sudah digunting sehingga yang terlihat hanya tubuh objek secara
keseluruhan tanpa ada background-nya. Pria yang di foto tersebut memiliki ciri-ciri wajah yang tampan, dengan ukuran tubuh yang proporsional dengan
kulit putih dan rambut dengan gaya “ivy league cut”. Pria tersebut memakai pakaian berupa jas hitam dengan kancing terbuka dan kemeja putih polos pada
bagian dalamnya, celana formal hitam, tali pinggang kulit berwarna hitam dan
Objek kedua dari shot ini adalah kertas yang sudah diremas kemudian dirapihkan seperti selembar kertas pada umumnya. Kertas tersebut bertuliskan
“CARLOS CAMELO” pada baris pertama dengan huruf tegak, ditebalkan dan
semua hurufnya kapital serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna
oranye. Di sisi kanan dan kiri tulisan terdapat tanda penghubung (-). Pada baris
kedua terdapat tulisan “KOLOMBIA” dengan semua huruf kapital, tegak dan
ditebalkan serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna merah. Tulisan
pada baris kedua ini memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan
tulisan pada baris pertama.
Kedua tulisan berada di posisi tengah pada kertas kecil ini. Di antara
kertas kecil dengan foto Carlos terdapat tanda panah yang sedikit melengkung
dan berwarna merah yang mengarah pada foto.
Foto pria ini memiliki dua gaya, yang pertama bahwa pria yang bernama
Carlos ini menghadap ke sisi depan agak ke kiri dengan tatapan mata yang
tajam dengan senyum yang tidak terlalu lebar dengan kepala agak ditundukkan,
tangan kirinya menggenggam sapu tangan berwarna putih, sedangkan tangan
kanannya berada di belakang, serta posisi kaki yang agak terbuka lebar. Kedua,
pria ini tetap dalam posisi yang hampir sama dengan yang pertama, yang
membedakan adalah posisi kepala yang menoleh ke sisi kanannya dan sedang
tersenyum.
Enam item lainnya, antara lain pada sebelah kiri ujung atas merupakan
gambar pensil dengan posisi sedikit miring condong ke kanan bagian atasnya.
Kemudian di bagian bawah pensil terdapat secangkir kopi dengan posisi yang
agak miring condong ke kanan juga. Di sisi kanan pensil agak ke bawah
terdapat gambar globe yang agak miring condong ke kanan. Di sisi kanan atas
globe terdapat tulisan “Hello !” berwarna hitam yang berada dalam balon percakapan berwarna kuning dengan bentuk segi empat dengan lengkungan
pada tiap sisinya atau disebut rounded rectangle. Di sisi paling kanan kertas terdapat gambar secangkir kopi dengan cangkir yang agak tinggi, serta di
Pada akhir shot, tangan kanan pria yang memegang kertas menggeser kertas dengan Carlos Camelo sebagai objek utamanya ke arah kanan dengan
menggunakan tangan kanan. Kemudian tangan kirinya meletakkan kertas putih
kosong yang baru.
Shot 3, diambil dengan ukuran gambar medium close up. Pada awal shot, terlihat tangan kiri pria meletakkan kertas putih kosong ke atas meja.
Kemudian menaruh foto seorang pria dan sebuah kertas yang sudah diremas,
serta terdapat enam item lainnya yang digambar dengan menggunakan pensil.
Objek utama dari shot ini adalah pria tersebut. Foto tersebut terlihat seperti sudah digunting sehingga yang terlihat hanya tubuh objek secara keseluruhan
tanpa ada background-nya. Pria yang di foto tersebut memiliki ciri-ciri berkulit gelap dengan rambut hitam ikal yang dipotong pendek (fade haircuts), serta ukuran tubuh yang tinggi dengan bobot tidak gemuk dan tidak terlalu kurus.
Pria tersebut memakai pakaian berupa jaket parasut berwarna merah muda
terang dengan kaos berwarna putih pada bagian dalamnya, celana jeans berwarna hitam pudar, tas punggung berwarna hitam dan sandal berwarna
coklat tua.
Objek kedua dari shot ini adalah kertas yang sudah diremas kemudian dirapihkan seperti selembar kertas pada umumnya. Kertas tersebut bertuliskan
“ABBAS AMINU” pada baris pertama dengan huruf tegak, ditebalkan dan
semua hurufnya kapital serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna
oranye. Di sisi kanan dan kiri tulisan terdapat tanda penghubung (-). Pada baris
kedua terdapat tulisan “NIGERIA” dengan semua huruf kapital, tegak dan
ditebalkan serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna merah. Tulisan
pada baris kedua ini memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan
tulisan pada baris pertama.
Kedua tulisan berada di posisi tengah pada kertas kecil ini. Di antara
kertas kecil dengan foto Abbas terdapat tanda panah yang sedikit melengkung
Foto pria ini memiliki dua gaya, yang pertama bahwa pria yang bernama
Abbas ini menghadap ke depan kanan tersenyum. Kedua, pria ini menatap ke
arah atas kirinya dengan dahi dikerutkan dan tanpa tersenyum.
Enam item lainnya, antara lain pada sebelah kiri ujung atas merupakan
gambar pensil dengan posisi sedikit miring condong ke kanan bagian atasnya.
Kemudian di bagian bawah pensil terdapat tas punggung yang menghadap ke
arah kanan. Di sisi kanan pensil agak ke bawah terdapat gambar buku yang
agak miring condong ke kanan. Di sisi kanan atas buku terdapat tulisan “Boom !” berwarna hitam yang berada dalam balon percakapan berwarna kuning
dengan bentuk ledakan. Di sisi paling kanan kertas terdapat gambar pesawat
kertas, serta di bawahnya ada gambar jam waker.
Pada akhir shot, tangan kanan pria yang memegang kertas menggeser kertas dengan Abbas Aminu sebagai objek utamanya ke arah kanan dengan
menggunakan tangan kanan. Kemudian tangan kirinya meletakkan kertas putih
kosong yang baru.
Shot 4, gambar diambil dengan ukuran medium close up. Pada shot ini, kedua tangan tersebut meletakkan satu buah foto seorang wanita dan pria serta
dua buah kertas kecil yang sudah diremas pada sisi bawah masing-masing foto.
Kemudian ada enam item yang digambar dengan menggunakan pensil.
Objek utama dari shot ini adalah foto wanita dan pria tersebut. Foto tersebut terlihat seperti sudah digunting sehingga yang terlihat hanya tubuh
objek secara keseluruhan tanpa ada background-nya. Wanita yang di foto tersebut memiliki ciri-ciri berkulit putih dan bermata sipit, rambut berwarna
coklat yang dengan gaya “bun” dan berponi, memakai kemeja lengan panjang yang berwarna ungu muda, memakai pump shoes berwarna hitam, dan tas dengan model “tote” yang berada di samping kanan dari kursi yang didudukinya.
Pria tersebut memiliki ciri-ciri berkulit putih, bermata sipit dan rambut
berwarna hitam dan sepatu kulit berwarna coklat tua dengan model “penny loafers”serta sedang membawa sebuah kotak dengan bentuk persegi panjang.
Objek kedua dari shot ini adalah kertas yang sudah diremas kemudian dirapihkan seperti selembar kertas pada umumnya. Kertas pertama yang
berada di bawah wanita tersebut bertuliskan “WIWIEK MICHIKO” pada baris
pertama dengan huruf tegak agak miring ke kanan, ditebalkan dan semua
hurufnya kapital serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna oranye. Di
sisi kanan dan kiri tulisan terdapat tanda penghubung (-). Pada baris kedua
terdapat tulisan “TIONGKOK” dengan semua huruf kapital, tegak dan
ditebalkan serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna merah. Kedua
tulisan ini berada di posisi tengah pada kertas kecil ini.
Kertas kedua yang berada di sisi bawah pria itu bertuliskan “SUZUKI”
pada baris pertama dengan huruf tegak agak miring ke kiri, ditebalkan dan
semua hurufnya kapital serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna
oranye. Di sisi kanan dan kiri tulisan terdapat tanda penghubung (-). Pada baris
kedua terdapat tulisan “JEPANG” dengan semua huruf kapital, tegak dan
ditebalkan serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna merah.
Kedua tulisan berada di posisi tengah pada kertas kecil ini. Di antara
kertas kecil dengan foto Suzuki dan Wiwiek terdapat tanda panah yang sedikit
melengkung dan berwarna merah yang mengarah pada foto.
Foto ini memiliki dua gaya, yang pertama bahwa wanita yang bernama asli
Wiwiek ini menghadap ke arah kirinya dan sedang tersenyum dengan tangan
kiri menopang dagunya dan tangan kanan berada di atas meja, sedangkan pria
yang bernama asli Suzuki ini menghadap ke sisi depan agak ke kanannya
dengan mata yang terbelalak dan kedua alis naik ke atas dengan mulut yang
terbuka, kedua tangannya membawa sebuah kotak persegi panjang yang berada
di depan badannya. Kedua, wanita ini tetap dalam posisi yang hampir sama
hanya saja kepala dinaikkan dan menghadap sisi kanannya dengan tangan kiri
sedangkan pria ini tetap dalam posisi yang sama dengan yang pertama, yang
membedakan adalah ekspresi wajahnya yang diam.
Enam item lainnya, antara lain pada sebelah kiri ujung atas merupakan
potongan gambar beberapa bunga plum pada beberapa cabang pohonnya.
Kemudian di bagian bawah bunga plum terdapat patung kucing maneki neko.
Di bagian tengah antara foto Wiwiek dan Suzuki ada lampion yang berukuran
panjang ke bawah, di bawahnya tepat di kertas nama Suzuki ada pedang
katana. Di sisi kanan atas foto Wiwiek terdapat tulisan “Oh !” berwarna hitam yang berada dalam balon percakapan berwarna oranye dengan bentuk bulat
tidak sempurna. Di sisi paling kanan kertas bagian atas terdapat rumah
tradisional Jepang yang disebut nihon kenchiku.
Pada akhir shot, tangan kanan pria yang memegang kertas menggeser kertas dengan Wiwiek dan Suzuki sebagai objek utamanya ke arah kanan
dengan menggunakan tangan kanan. Kemudian tangan kirinya meletakkan
kertas putih kosong yang baru.
Shot 5, gambar diambil dengan ukuran medium close up. Pada shot ini, kedua tangan tersebut meletakkan dua buah foto, di sisi kiri foto seorang pria
dan di sisi kanan foto seorang wanita serta dua lembar kertas kecil yang sudah
diremas. Kemudian ada lima item yang digambar dengan menggunakan pensil.
Objek utama dari shot ini adalah foto wanita dan pria tersebut. Kedua foto tersebut terlihat seperti sudah digunting sehingga yang terlihat hanya tubuh
objek secara keseluruhan tanpa ada background-nya. Pria tersebut berkulit putih, rambut yang sedikit botak, berkumis dan berjambang pirang. Pria
tersebut memakai pakaian berupa kaos printed berwarna putih dan kemeja motif kotak-kotak dengan warna dasar biru dan list berwarna hitam. Memakai celana dengan panjang di atas mata kaki, sepatu sneakers berwarna biru langit
dan abu-abu dan kaos kaki berwarna putih serta memakai kalung dengan
liontin yang berukuran kecil.
Wanita yang di foto tersebut memiliki ciri-ciri berkulit sedikit gelap dan
dress berlengan pendek berwarna dasar putih dan motif ala india pada bagian dada serta motif bunga pada bagian bawah, selendang disematkan di sisi
kirinya dengan warna medium violet red dan abu-abu tua, celana berwarna putih, serta memakai aksesoris berupa sepasang anting. Terlihat tanda bulat
merah pada dahi Palak.
Objek kedua dari shot ini adalah kertas yang sudah diremas kemudian dirapihkan seperti selembar kertas pada umumnya. Kertas pertama yang
berada di sisi bawah pria itu bertuliskan “TYSON LYNCH” pada baris
pertama dengan huruf tegak agak miring ke kiri, ditebalkan dan semua
hurufnya kapital serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna oranye. Di
sisi kanan dan kiri tulisan terdapat tanda penghubung (-). Pada baris kedua
terdapat tulisan “AUSTRALIA” dengan semua huruf kapital, tegak dan
ditebalkan serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna merah.
Kertas kedua yang berada di bawah wanita tersebut bertuliskan “PALAK
BHANSALI” pada baris pertama dengan huruf tegak agak miring ke kanan,
ditebalkan dan semua hurufnya kapital serta ditulis dengan menggunakan tinta
berwarna oranye. Di sisi kanan dan kiri tulisan terdapat tanda penghubung (-).
Pada baris kedua terdapat tulisan “INDIA” dengan semua huruf kapital, tegak
dan ditebalkan serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna merah.
Kedua tulisan berada di posisi tengah pada kertas kecil ini. Di antara
kertas kecil dengan foto Tyson dan Palak terdapat tanda panah yang sedikit
melengkung dan berwarna merah yang mengarah pada foto.
Foto ini memiliki dua gaya, yaitu pertama bahwa pria yang bernama asli
Tyson ini menghadap ke sisi kirinya dengan mengerutkan dahinya dan mulut
dimajukan ke depan, sedangkan wanita yang bernama asli Palak ini menghadap
ke depan dan melirik ke arah kirinya serta sedang tersenyum dengan tangan
kiri berada di pinggang kiri. Kedua, pria ini tetap dalam posisi yang sama
dengan yang pertama, yang membedakan adalah mulut terbuka, sedangkan
Lima item lainnya, antara lain pada sebelah kiri ujung atas merupakan
gambar sebatang pohon kaktus dengan posisi yang miring condong ke kanan.
Kemudian di bagian bawah pohon kaktus terdapat secangkir kopi. Di sisi kanan
atas foto Tyson terdapat tanda baca “!” berwarna hitam yang berada dalam
balon percakapan berwarna merah yang berbentuk awan. Di bagian tengah
antara foto Tyson dan Palak ada pan yang berisi tiga butir telur mata sapi
dengan gagang pan mengarah ke Palak. Di sisi paling kanan kertas bagian atas
terdapat rangkaian bunga beserta daunnya yang dibentuk seperti lingkaran.
Pada akhir shot, tangan kanan pria yang memegang kertas menggeser kertas dengan Tyson dan Palak sebagai objek utamanya ke arah kanan dengan
menggunakan tangan kanan. Kemudian tangan kirinya meletakkan kertas putih
kosong yang baru.
Shot 6, gambar diambil dengan ukuran medium close up. Pada shot ini, kedua tangan tersebut meletakkan dua buah foto, di sisi kiri foto seorang pria
dan di sisi kanan foto seorang wanita serta dua lembar kertas kecil yang sudah
diremas. Kemudian ada lima item yang digambar dengan menggunakan pensil.
Objek utama dari shot ini adalah foto pria dan wanita tersebut. Kedua foto tersebut terlihat seperti sudah digunting sehingga yang terlihat hanya tubuh
objek secara keseluruhan tanpa ada background-nya. Pria tersebut berkulit putih, rambut berwarna coklat terang dengan gaya “shag haircuts” dan bermata sipit. Pria tersebut memakai pakaian berupa sweater lengan panjang yang berwarna camuflage green dan jeans yang pada pangkal kakinya dilipat. Sneakers perpaduan warna kuning, coklat dan ungu.
Wanita yang di foto tersebut memiliki ciri-ciri berkulit putih dan bermata
besar, rambut ikal berwarna hitam dengan panjang sepinggang, memakai
berlengan pendek berwarna dasar putih dengan motif berwarna biru terang
serta high heels sandals berwarna coklat terang.
Kemudian objek kedua dari shot ini adalah kertas yang sudah diremas kemudian dirapihkan seperti selembar kertas pada umumnya. Kertas pertama
baris pertama dengan huruf tegak agak miring ke kiri, ditebalkan dan semua
hurufnya kapital serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna oranye. Di
sisi kanan dan kiri tulisan terdapat tanda penghubung (-). Pada baris kedua
terdapat tulisan “KOREA SELATAN” dengan semua huruf kapital, tegak dan
ditebalkan serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna merah.
Kertas kedua yang berada di bawah wanita tersebut bertuliskan “LOYD
CHRISTINA” pada baris pertama dengan huruf tegak agak miring ke kanan,
ditebalkan dan semua hurufnya kapital serta ditulis dengan menggunakan tinta
berwarna oranye. Di sisi kanan dan kiri tulisan terdapat tanda penghubung (-).
Pada baris kedua terdapat tulisan “BRASIL” dengan semua huruf kapital,
tegak dan ditebalkan serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna merah.
Kedua tulisan berada di posisi tengah pada kertas kecil ini. Di antara
kertas kecil dengan foto Lee dan Loyd terdapat tanda panah yang sedikit
melengkung dan berwarna merah yang mengarah pada foto.
Foto ini memiliki dua gaya, yang pertama bahwa pria yang bernama Lee
ini menghadap ke arah kanan dengan posisi badan ke arah yang sama di mana
posisi kanan lebih maju ke depan dibandingkan kaki kiriya, mulut sedikit
terbuka, sedangkan wanita yang bernama asli Loyd ini posisi tubuh menghadap
ke depan dan kepala menghadap ke serong kirinya serta sedang tersenyum
dengan mulut yang terbuka dengan kepala sedikit ditundukkan.
Kedua, pria ini tetap dalam posisi yang sama dengan yang pertama, yang
membedakan adalah kepalanya menoleh ke arah serong kanannya dan
tersenyum, sedangkan wanita ini tetap dalam posisi yang hampir sama hanya
saja kepalanya menoleh ke arah kanannya dan tersenyum dengan mulut yang
terbuka lebar.
Lima item lainnya, antara lain pada sebelah kiri ujung atas merupakan
gambar kamera digital dengan posisi yang miring condong ke kanan.
Kemudian di bagian bawah kamera digital terdapat ikon “play”. Di bagian tengah antara foto Lee dan Loyd ada tiga buah not balok berbendera, yang
atas foto Loyd terdapat tulisan “Oh !” berwarna hitam yang berada dalam
balon percakapan berwarna biru terang yang berbentuk elips pada bagian
dalamnya serta berbentuk ledakan pada bagian luarnya. Di sisi paling kanan
kertas bagian atas terdapat satu tangkai bunga dalam pot dengan motif chevron pada bagian leher dan tengah pot.
Pada akhir shot, tangan kanan pria yang memegang kertas menggeser kertas dengan Lee dan Angelina sebagai objek utamanya ke arah kanan dengan
menggunakan tangan kanan. Kemudian tangan kirinya meletakkan kertas putih
kosong yang baru.
Shot 7, gambar diambil dengan ukuran medium close up. Pada shot ini, kedua tangan tersebut meletakkan dua buah foto, di sisi kiri foto seorang pria
dan di sisi kanan foto seorang wanita serta dua lembar kertas kecil yang sudah
diremas. Kemudian ada lima item yang digambar dengan menggunakan pensil.
Objek utama dari shot ini adalah foto pria dan wanita tersebut. Kedua foto tersebut terlihat seperti sudah digunting sehingga yang terlihat hanya tubuh
objek secara keseluruhan tanpa ada background-nya. Pria tersebut berkulit kuning langsat, rambut berwarna hitam dengan gaya “clean-cut” dengan belahan rambut di sisi kanannya. Pria tersebut memakai pakaian berupa kemeja
berlengan pendek dengan motif batik dan celana formal panjang berwarna
hitam. Sepatu penny loafers berwarna hitam.
Wanita yang di foto tersebut memiliki ciri-ciri berkulit sedikit putih dan
tubuh yang gemuk, rambut berwarna hitam disanggul dengan aksesoris hairclip yang diletakkan antara rambut dan sanggulnnya dengan aksen tiga buah
mutiara, memakai blazer berwarna hitam, tank top berwarna “bisque”, dan rok berwarna hitam, sandal dengan model wedges berwana kuning keemasan serta memakai kacamata dengan frame berwarna hitam dan gagangnya yang berlapis emas.
Kemudian objek kedua dari shot ini adalah kertas yang sudah diremas kemudian dirapihkan seperti selembar kertas pada umumnya. Kertas pertama
baris pertama dengan huruf tegak agak miring ke kiri, ditebalkan dan semua
hurufnya kapital serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna oranye. Di
sisi kanan dan kiri tulisan terdapat tanda penghubung (-). Pada baris kedua
terdapat tulisan “GURU” dengan semua huruf kapital, tegak dan ditebalkan
serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna merah.
Kertas kedua yang berada di bawah wanita tersebut bertuliskan “MAYA
WULAN” pada baris pertama dengan huruf tegak agak miring ke kanan,
ditebalkan dan semua hurufnya kapital serta ditulis dengan menggunakan tinta
berwarna oranye. Di sisi kanan dan kiri tulisan terdapat tanda penghubung (-).
Pada baris kedua terdapat tulisan “KEPALA SEKOLAH” dengan semua huruf
kapital, tegak dan ditebalkan serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna
merah.
Kedua tulisan berada di posisi tengah pada kertas kecil ini. Di antara
kertas kecil dengan foto Tarra dan Maya terdapat tanda panah yang sedikit
melengkung dan berwarna merah yang mengarah pada foto.
Foto ini memiliki dua gaya, yang pertama bahwa pria yang bernama Tarra
ini menghadap ke arah serong kanan dengan posisi badan ke arah yang sama
dengan mulut sedikit terbuka dengan kedua tangan berada di belakangnya,
sedangkan wanita yang bernama asli Maya ini posisi tubuh menghadap ke arah
serong kiri dan kepala menghadap ke arah yang sama serta tidak tersenyum
dengan kepala sedikit ditundukkan. Kedua, pria ini tetap dalam posisi yang
sama dengan yang pertama, yang membedakan adalah kepalanya menoleh ke
arah serong kanannya dan tersenyum, sedangkan wanita ini tetap dalam posisi
yang hampir sama hanya saja kepalanya sedikit terangkat, mata terbelalak dan
mulut terbuka.
Lima item lainnya, antara lain pada sebelah kiri ujung atas merupakan
gambar pensil dengan posisi yang miring condong ke kanan. Kemudian di
bagian kiri bawah terdapat tas dengan model “briefcase”. Di bagian tengah antara foto Tarra dan Maya ada sebuah globe. Di atas globe sedikit ke kanan
paling kanan kertas bagian atas terdapat sepasang alat makan, yaitu sendok dan
garpu.
Pada akhir shot, tangan kanan pria yang memegang kertas menggeser kertas dengan Pak Budi dan Bu Rika sebagai objek utamanya ke arah kanan
dengan menggunakan tangan kanan.
Shot 8, gambar diambil dengan ukuran medium close up. Pada shot ini, kedua tangan tersebut meletakkan sebuah papan tulis hitam dengan ukuran
kecil dengan frame dari kayu, di sisi kiri papan terdapat gambar globe dengan ukuran kecil dengan lima bintang pada bagian atasnya yang membentuk
formasi melengkung dengan ukuran yang kecil pula dan pada bagian tengah
papan tulis terdapat tulisan “Kelas Internasional” yang terdiri dari dua baris,
pada baris pertama “Kelas”, kedua “Internasional” yang ditulis dengan huruf
kapital. Kedua item dalam papan tulis tersebut dibuat dengan menggunakan
kapur berwarna putih.
Signified (Penanda) Signifier (Petanda)
Shot Size (Ukuran Gambar) Medium close up
Camera Angle (Sudut Pandang Kamera)
Eye level
Object In Frame one shot
Posisi Kamera Frontal position
b. Analisis Kode Pembacaan
1) Kode Hermeneutik
Mengapa scene ini diawali dengan gambar meja kayu yang diekspos? Mengapa kemudian terlihat sepasang tangan dengan ukuran jari-jari yang besar
membawa tumpukan dari empat lembar kertas putih yang kosong dengan
dilemparkan satu per satu dengan kedua tangan secara bergantian hingga
tersisa satu kertas putih di atas meja?
Mengapa kedua tangan tersebut meletakkan satu buah foto pria dan sebuah
kertas kecil yang sudah diremas ke atas kertas di atas meja? Siapakah pria yang
ada di foto itu? Mengapa ada enam item yang digambar dengan menggunakan
pensil pada kertas tersebut? Mengapa pria yang di foto tersebut memiliki
ciri-ciri wajah yang tampan, dengan ukuran tubuh yang proporsional dengan kulit
putih dan rambut dengan gaya “ivy league cut”?
Mengapa pada foto tersebut terlihat seperti sudah digunting sehingga yang
terlihat hanya tubuh objek secara keseluruhan tanpa ada background-nya? Mengapa pria tersebut memakai pakaian berupa jas hitam dengan kancing
terbuka dan kemeja putih polos pada bagian dalamnya? Mengapa pria tersebut
memakai celana formal hitam? Mengapa pria tersebut memakai tali pinggang
kulit berwarna hitam? Mengapa pria tersebut memakai sepatu kulit berwarna
hitam?
Mengapa dari shot ini ada kertas yang sudah diremas kemudian dirapihkan kembali yang bertuliskan “Carlos Camelo” pada baris pertama dengan huruf
tegak, ditebalkan dan semua hurufnya kapital serta ditulis dengan
menggunakan tinta berwarna oranye? Mengapa di sisi kanan dan kiri tulisan
“CARLOS CAMELO” terdapat tanda penghubung (-)? Mengapa di bawah
tulisan “CARLOS CAMELO” terdapat tulisan “KOLOMBIA” dengan semua
huruf kapital, tegak dan ditebalkan serta ditulis dengan menggunakan tinta
berwarna merah? Mengapa tulisan pada baris kedua ini memiliki ukuran yang
lebih besar dibandingkan dengan tulisan pada baris pertama? Mengapa di
antara kertas kecil dengan foto Carlos terdapat tanda panah yang sedikit
melengkung dan berwarna merah yang mengarah pada foto?
Mengapa pada sebelah kiri ujung atas kertas ada gambar pensil dengan
posisi sedikit miring condong ke kanan bagian atasnya? Mengapa di bagian
bawah pensil terdapat gambar secangkir kopi dengan posisi yang agak miring
gambar globe yang agak miring condong ke kanan? Mengapa di sisi kanan atas
globe terdapat tulisan “Hello !” berwarna hitam yang berada dalam balon percakapan berwarna kuning dengan bentuk segi empat dengan lengkungan
pada tiap sisinya (rounded rectangle)? Mengapa di sisi paling kanan kertas terdapat gambar secangkir kopi dengan cangkir yang agak tinggi? Mengapa di
bawah gambar secangkir kopi terdapat tulisan “Coffee Latte” dengan huruf tegak dan ditulis dengan menggunakan pensil?
Mengapa pada shot 3 terdapat foto pria yang memiliki ciri-ciri berkulit gelap dengan rambut hitam ikal yang dipotong pendek, serta ukuran tubuh
yang tinggi dengan bobot tidak gemuk dan tidak terlalu kurus? Siapakah pria
yang ada di foto itu?
Mengapa pria dalam foto tersebut memakai pakaian berupa jaket parasut
berwarna merah muda terang dengan kaos berwarna putih pada bagian
dalamnya? Mengapa pria tersebut memakai celana jeans berwarna hitam pudar? Mengapa pria tersebut memakai tas punggung berwarna hitam?
Mengapa pria tersebut memakai sandal berwarna coklat tua?
Mengapa pada kertas kecil yang sudah diremas tersebut terdapat tulisan
“ABBAS AMINU” pada baris pertama dengan huruf tegak, ditebalkan dan
semua hurufnya kapital serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna
oranye? Mengapa di sisi kanan dan kiri tulisan terdapat tanda penghubung (-)?
Mengapa di bawah tulisan “ABBAS AMINU” terdapat tulisan “NIGERIA”
dengan semua huruf kapital, tegak dan ditebalkan serta ditulis dengan
menggunakan tinta berwarna merah? Mengapa tulisan pada baris kedua ini
memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan tulisan pada baris
pertama? Mengapa di antara kertas kecil dengan foto Abbas terdapat tanda
panah yang sedikit melengkung dan berwarna merah yang mengarah pada
foto?
Mengapa pada sebelah kiri ujung atas kertas terdapat gambar pensil
dengan posisi sedikit miring condong ke kanan bagian atasnya? Mengapa di
Mengapa di sisi kanan pensil agak ke bawah terdapat gambar buku yang agak
miring condong ke kanan? Mengapa di sisi kanan atas buku terdapat tulisan
“Boom !” berwarna hitam yang berada dalam balon percakapan berwarna kuning dengan bentuk ledakan? Mengapa di sisi paling kanan kertas terdapat
gambar pesawat kertas? Mengapa di bawah gambar pesawat kertas ada gambar
jam waker?
Mengapa pada shot 4 terdapat dua foto, yang satu foto seorang wanita dan yang lain foto seorang pria serta dua buah kertas kecil yang sudah diremas
pada sisi bawah masing-masing foto? Siapakah wanita yang ada di foto itu?
Siapakah pria yang ada di foto itu? Mengapa ada lima item yang digambar
dengan menggunakan pensil di antara kedua foto tersebut?
Mengapa wanita yang di foto tersebut memiliki ciri-ciri berkulit putih dan
bermata sipit, rambut berwarna coklat yang dengan gaya “bun” dan berponi? Mengapa wanita tersebut memakai kemeja lengan panjang yang berwarna ungu
muda? Mengapa wanita tersebut memakai pump shoes berwarna hitam? Mengapa ada tas “tote” yang berada di samping kanan dari kursi yang diduduki wanita tersebut?
Mengapa foto pria yang ada di kertas tersebut memiliki ciri-ciri berkulit
putih, bermata sipit dan rambut dengan gaya “low fade hair cut”? Mengapa pria tersebut memakai pakaian berupa jas berwarna hitam dan kemeja merah
muda pada bagian dalamnya? Mengapa pria tersebut memakai celana formal
hitam? Mengapa pria tersebut memakai sepatu kulit berwarna coklat tua
dengan model “penny loafers”? Mengapa pria tersbut membawa sebuah kotak dengan bentuk persegi panjang?
Mengapa kertas pertama yang berada di bawah wanita tersebut bertuliskan
“WIWIEK MICHIKO” pada baris pertama dengan huruf tegak agak miring ke
kanan, ditebalkan dan semua hurufnya kapital serta ditulis dengan
menggunakan tinta berwarna oranye? Mengapa di sisi kanan dan kiri tulisan
MICHIKO” terdapat tulisan “TIONGKOK” dengan semua huruf kapital, tegak
dan ditebalkan serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna merah?
Mengapa pada kertas kedua yang berada di sisi bawah pria itu bertuliskan
“Suzuki” pada baris pertama dengan huruf tegak agak miring ke kiri,
ditebalkan dan semua hurufnya kapital serta ditulis dengan menggunakan tinta
berwarna oranye? Mengapa di sisi kanan dan kiri tulisan terdapat tanda
penghubung (-)? Mengapa di bawah tulisan “Suzuki” terdapat tulisan “Jepang”
dengan semua huruf kapital, tegak dan ditebalkan serta ditulis dengan
menggunakan tinta berwarna merah? Mengapa di antara kertas kecil dengan
foto Wiwiek dan Suzuki terdapat tanda panah yang sedikit melengkung dan
berwarna merah yang mengarah pada foto?
Mengapa pada sebelah kiri ujung atas ada potongan gambar beberapa
bunga plum pada beberapa cabang pohonnya? Mengapa di bagian bawah
bunga plum terdapat patung kucing maneki neko? Mengapa di bagian tengah antara foto Wiwiek dan Suzuki ada lampion yang berukuran panjang ke
bawah? Mengapa di bawah lampion tepat di kertas nama Suzuki ada pedang
katana? Mengapa di sisi kanan atas foto Wiwiek terdapat tulisan “Oh !” berwarna hitam yang berada dalam balon percakapan berwarna oranye dengan
bentuk bulat tidak sempurna? Mengapa di sisi paling kanan kertas bagian atas
terdapat rumah Nihon Kenchiku?
Mengapa pada shot 5 ada dua buah foto, di sisi kiri foto seorang pria dan di sisi kanan foto seorang wanita serta dua lembar kertas kecil yang sudah
diremas? Siapakah wanita yang ada di foto itu? Siapakah pria yang ada di foto
itu? Mengapa ada lima item yang digambar dengan menggunakan pensil di
antara kedua foto tersebut?
Mengapa foto pria yang ada di atas kertas memiliki ciri-ciri berkulit putih,
rambut yang sedikit botak, berkumis dan berjambang pirang? Mengapa pria
tersebut memakai sepatu sneakers berwarna biru terang dan abu-abu? Mengapa pria itu kaos kaki berwarna putih? Mengapa pria tersebut memakai kalung
dengan liontin yang berukuran kecil?
Mengapa wanita yang di foto tersebut memiliki ciri-ciri berkulit sedikit
gelap dan bermata besar, rambut berwarna hitam dengan gaya “pony tail”? Mengapa wanita tersebut memakai long dress berlengan pendek berwarna dasar putih dengan motif ala india pada bagian dada serta motif bunga pada
bagian bawah? Mengapa wanita tersebut memakai selendang disematkan di sisi
kirinya dengan medium violet red dan abu-abu tua? Mengapa wanita tersebut memakai celana berwarna putih? Mengapa wanita tersebut memakai aksesoris
berupa sepasang anting? Mengapa ada tanda bulat merah pada dahi Palak?
Mengapa kertas pertama yang berada di sisi bawah pria itu bertuliskan
“TYSON LYNCH” pada baris pertama dengan huruf tegak agak miring ke kiri,
ditebalkan dan semua hurufnya kapital serta ditulis dengan menggunakan tinta
berwarna oranye? Mengapa di sisi kanan dan kiri tulisan terdapat tanda
penghubung (-)? Mengapa di bawah tulisan “TYSIN LYNCH” terdapat tulisan
“AUSTRALIA” dengan semua huruf kapital, tegak dan ditebalkan serta ditulis
dengan menggunakan tinta berwarna merah?
Mengapa pada kertas kedua yang berada di bawah wanita tersebut
bertuliskan “PALAK BHANSALI” pada baris pertama dengan huruf tegak
agak miring ke kanan, ditebalkan dan semua hurufnya kapital serta ditulis
dengan menggunakan tinta berwarna oranye? Mengapa di sisi kanan dan kiri
tulisan terdapat tanda penghubung (-)? Mengapa di bawah tulisan “PALAK
BHANSALI” terdapat tulisan “INDIA” dengan semua huruf kapital, tegak dan
ditebalkan serta ditulis dengan menggunakan tinta berwarna merah? Mengapa
di antara kertas kecil dengan foto Tyson dan Palak terdapat tanda panah yang
sedikit melengkung dan berwarna merah yang mengarah pada foto?
Mengapa pada sebelah kiri ujung atas kertas ada gambar sebatang pohon
kaktus dengan posisi yang miring condong ke kanan? Mengapa di bagian
Tyson terdapat tanda baca “!” berwarna hitam yang berada dalam balon
percakapan berwarna merah yang berbentuk awan? Mengapa di bagian tengah
antara foto Tyson dan Palak ada pan yang berisi tiga butir telur mata sapi
dengan tangan pan mengarah ke Palak? Mengapa di sisi paling kanan kertas
bagian atas terdapat rangkaian bunga beserta daunnya yang dibentuk seperti
lingkaran?
Mengapa pada shot 6 terdapat dua buah foto, di sisi kiri foto seorang pria dan di sisi kanan foto seorang wanita serta dua lembar kertas kecil yang sudah
diremas? Siapakah pria yang ada di foto itu? Siapakah wanita yang ada di foto
itu? Mengapa ada lima item yang digambar dengan menggunakan pensil di
antara kedua foto tersebut?
Mengapa pria yang di foto tersebut memiliki ciri-ciri berkulit putih,
rambut berwarna coklat terang dengan gaya “shag haircuts” dan bermata sipit? Mengapa pria tersebut memakai pakaian berupa sweater lengan panjang yang berwarna camuflage green? Mengapa pria tersebut memakai jeans yang pada pangkal kakinya dilipat? Mengapa pria tersebut memakai sneakers dengan warna perpaduan warna kuning, coklat dan ungu?
Mengapa wanita yang di foto tersebut memiliki ciri-ciri berkulit putih dan
bermata besar, rambut ikal berwarna hitam dengan panjang sepinggang?
Mengapa wanita tersebut memakai mini dress berlengan pendek berwarna dasar putih dengan motif berwarna biru terang? Mengapa wanita tersebut
memakai high heels sandals?
Mengapa kertas pertama yang berada di sisi bawah pria itu bertuliskan
“LEE JEONG HOON” pada baris pertama dengan huruf tegak agak miring ke
kiri, ditebalkan dan semua hurufnya kapital serta ditulis dengan menggunakan
tinta berwarna oranye? Mengapa di sisi kanan dan kiri tulisan terdapat tanda
penghubung (-)? Mengapa di bawah tulisan “LEE JEONG HOON” terdapat
tulisan “KOREA SELATAN” dengan semua huruf kapital, tegak dan