• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pusat Kreativitas Pemuda Kwala Bekala

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pusat Kreativitas Pemuda Kwala Bekala"

Copied!
211
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 22 tahun 1973 tentang perluasan

daerah Kotamadya Medan. 1973. Jakarta : Sekretariat Negara.

Calthrope, Peter, (1993), The Next American Metropolis, Newyork : Princeton Architectural Press.

Neufert, Ernst, dan Sjamsu Amril (1997), Data Arsitek Edisi Kedua Jilid 1, Jakarta : Erlangga.

Neufert, Ernst, dan Sjamsu Amril (1997), Data Arsitek Edisi Kedua Jilid 2, Jakarta : Erlangga.

Nursanti, Anita, (2009), Gelanggang Remaja Di Yogyakarta Suatu Studi Bentuk Yang Mencitrakan Karakter Remaja Masa Kini, Program Skripsi Sarjana Universitas Atmajaya Yogyakarta Program Studi Arsitektur.

Tinambunan, Chaterine, (2015), Perancangan Apartemen di Kawasan Transit Oriented Development (TOD) Binjai, Program Skripsi Sarjana Universitas Sumatera Utara Program Studi Arsitektur.

Batubara, Ramadhan Rizky, (2009), Medan Youth Centre, Program Skripsi Sarjana Universitas Sumatera Utara Program Studi Arsitektur.

De Chiara, Joseph and john Hancoock Cellender.1990. Time Saver Standards for Building Types. Mc Graw-Hill. Inc.

Juwana, Jimmy S., (2005), Sistem Bangunan Tinggi Untuk Arsitek Dan Praktisi Bangunan, Jakarta : Erlangga.

Schulz, Daniel, (2011), In Green!, Public Architecture, Beijing : Ifengspace.

(26)

BAB III METODOLOGI

3.1 Kerangka

Metode Perancangan

(Metode Deskriptif dan Analisis Grafis)

Perumusan Ide dan a. Berada pada wilayah

Pengembangan Transit Menghasilkan berupa konsep konsep bentukan, tapak, struktur, utilitas perancangan.

Hasil Perancangan

(27)

3.2Metode Perancangan

Suatu proyek dapat direncanakan dan terlaksana melalui proses proses tertentu, proses tersebut dikenal dengan metode agar mempermudah perancang dalam merancang bangunannya, salah satu nya dengan melalui metode deskriptif analitif. Metode deskriptif analitif ini merupakan metode yang berisi tentang deskripsi atau paparan mengenai kondisi fenomena yang terjadi. Tahapan pada metode ini dimulai dengan Memaparkan/mendeskripsikan terhadap fakta yang sedang terjadi di lapangan, kemudian demi mendukung metode tersebut pada umumnya di dukung dengan analisis terhadap masalah dan studi literatur terhadap teori.

Analisis yang umumnya di gunakan dalam mendalami suatu masalah menggunakan analisis grafis. Analisis grafis adalah analisis dengan teknik penyajian gambar yang berupa gambar perancangan, peta lokasi perancangan, peta jalan, gambar kondisi eksisting kawasan perancangan, serta gambar konsep perancangan. Analisis ini kemudian di kembangkan sehingga mendukung teori suatu perancangan.

3.1Perumusan Ide/Gagasan

Perancangan Pusat Kreativitas Pemuda Kwala Bekala pada dasarnya didukung dan melalui proses perumusan ide serta gagasan untuk mengembangkan suatu konsep perancangan, proses tersebut diantaranya ialah sebagai berikut:

a. Pencarian ide serta gagasan yang tepat dalam menentukan konsep perancangan suatu pusat kreativitas yang sesuai dengan keinginan masyarakat kota Kwala Bekala khususnya para remaja di kota tersebut maupun sekitarnya.

(28)

c. Mengembangkan ide tersebut dan dituang kedalam laporan ilmiah dan gambar perancangan

3.3Penentuan Lokasi Perancangan

Pemilihan lokasi perancangan harus tepat dan sesuai dengan fungsi proyek perancangan. Bangunan Pusat Kreativitas Pemuda Kwala Bekala ini merupakan bangunan yang tergolong ke dalam bangunan edukasi. Selain fungsi komersil, bangunan perancangan ini termasuk di dalam kawasan Transit Oriented Development (TOD) dan terdapat fungsi-fungsi lainnya di sekitar lokasi perancangan. Sehingga dalam perencanaan nya di perlukan syarat – syarat yang diperlukan dalam menentukan lokasi perancangan, diantaranya :

a. Lokasi perancangan berada dekat dengan fungsi komersil sehingga mendukung fungsi perancangan itu sendiri.

b. Berada tidak jauh dengan puat pendidikan di kota Kwala Bekala c. Terletak dekat dengan jalan raya primer maupun jalan raya sekunder d. Akses pencapaian menuju lokasi perancangan tidak sulit

e. Berada di dekat atau sekitar permukiman penduduk

3.4Tahap Pengumpulan Data

Tahapan pengumpulan data merupakan proses pengumpulan informasi – informasi yang berkaitan dengan kasus perancangan. Tujuan daripada pengumpulan data ini ialah untuk merumuskan seluruh masalah sehingga menemukan titik temu dalam menyelesaikan permasalahan perancangan tersebut. Berdasarkan teori dari Jogiyanto Hartono (1999,2), Pengolahan data atau pengumpulan data adalah manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih dan lebih berarti, berupa informasi.

(29)

a. Studi literatur, bertujuan untuk mengumpulkan data dari sumber – sumber tertulis berkaitan dengan perancangan Pusat Kreativitas Pemuda.

b. Studi observasi, melakukan survei atau pengamatan secara langsung pada lokasi perancangan dalam memahami kondisi eksisting seperti karakteristik tapak, lokasi tapak, dan potensi yang ada di sekitar lokasi perancangan, serta karakteristik kondisi sosial masyarakat yang bermukim di sekitar perancangan.

c. Studi Banding, studi ini dilakukan dengan mencari data dari sumber tertulis mengenai proyek Pusat Kreativitas Pemuda yang telah terbangun sebagai gambaran dalam mencapai rancangan desain.

3.5Analisis Perancangan

Analisis perancangan suatu metode yang berdasarkan dari pada pengumpulan data mengenai informasi – informasi yang ada pada lokasi perancangan, analisis ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi sehingga menemukan solusi terhadap permasalahan tersebut.

Menurut teori para ahli analisis perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis system4. Maka dapat disimpulkan bahwa analisis perancangan merupakan proses pengembangan sehingga menghasilkan rekomendasi suatu sistem baru.

Dalam analisis perancangan terdiri atas beberapa tahapan untuk menyelesaikan masalah perancangan yaitu :

a. Analisi Tapak

Analisis ini ialah mengenai lokasi perancangan, kondisi eksisting, karakteristik lokasi perancangan, masyarakat yang bermukim di sekitar perancangan, analisis ini juga untuk mengetahui potensi yang terdapat pada lokasi perancangan sehingga dapat mempermudah proses

4

(30)

perancangan ke depannya. Analisis tapak terdiri atas, analisis iklim dan matahari, sirkulasi, tataguna lahan, pandangan dari dalam dan luar site, kebisingan, vegetasi, serta pengelompokan wilayah atau zoning.

b. Analisis Fungsi

Analisis fungsi merupakan analisis mengenai fungsi perancangan yang akan di rancang, analisis ini bertujuan untuk mengetahui fungsi – fungsi ruang yang di butuhkan pada bangunan perancangan, pelaku pengguna, aktivitas apa saja yang terjadi, organisasi ruang, serta kebutuhan yang sesuai dengan standar nasional maupun internasional untuk memenuhi suatu perancangan.

c. Analisis Bentuk

Merupakan analisis mengenai bentukan yang akan dirancang pada Pusat Kreativitas Pemuda sehingga sesuai dengan tema yang dipilih dan adaptasi terhadap fungsi – fungsi yang ada di sekitar lokasi perancangan. Analisis ini akan menghasilkan ide ide atau konsep perancangan dan ilustrasi/gambar sketsa.

d. Analisis Struktur

Analisis ini membahas mengenai konsep teknologi struktur apa yang akan di terapkan pada bangunan perancangan sehingga menghasilkan bangunan yang kokoh dan terintegrasi dengan lingkungan sekitar.

e. Analisis Utilitas

Analisis ini terdiri atas teknis yang ada pada bangunan perancangan Pusat Kreativitas diantaranya seperti sistem drainase, pengolahan air bersih, pengolahan sampah/limbah, jaringan listrik pada bangunan, sistem proteksi kebakaran, keamanan, serta sistem komunikasi.

3.6Konsep Perancangan

(31)

hasil produk dari konsep perancangan ini terdiri atas ilustrasi/sketsa perancanga, serta rangkaian gambar skematik dari Pusat Kreativitas Pemuda. Produk yang dihasilkan lebih lanjut dapat berupa gambar perancangan yang telah terukur dan terskala.

3.7Hasil Perancangan

(32)

BAB IV

ANALISA PERANCANGAN 4.1 Analisa Bentuk/Gubahan

Analisa Bentuk merupakan suatu penyesuaian bangunan terhadap bentuk site maupun karakteristik arsitektur sekitar dengan mengedepankan estetika, fungsional, serta visionary sehingga menghasilkan bentukan yang menarik dan tidak lekang oleh perkembangan zaman, selain itu bentuk terdiri atas elemn warna, ukuran, bentuk, orientasi, tekstur, serta massa.

Berdasarkan tema yang dipilih yaitu Arsitektur Hijau maka bentukan dasar massa yang dipilih ialah setengah lingkaran yang diawali dari bentuk persegi, bentuk ini cukup efisien dalam mengedepankan orientasi view, pemanfaatan cahaya matahari, adaptasi terhadap bentuk site perancangan yang dikarenakan oleh lokasi site yang bersebelahan dengan danau dan jalur pedestrian TOD maka orientasi view di hadapkan pada dua titik ini serta bangunan ikut menghadaptasi terhadap bentuk site perancangan yang melengkung.

Berikut ini merupakan prinsip arsitektur hijau yang diterapkan pada bentukan bangunan :

No Prinsip Arsitektur Hijau

Penerapan Prinsip penggunaan energy atau pemanfaatan energi matahari

Menerapkan konsep photovoltaic yang di konversi menjadi energi listrik pada bangunan 4.17 Tabel Bentuk Dasar Bangunan

(33)

3. Memberikan kenyamanan thermal/penghawaan alami

Menerapkan

penghawaan alami pada area public seperti area perantara penyerapan air hujan untuk di kelola kembali dan mereduksi thermal yang berasal dari matahari menuju bangunan

Green Roof pada tiap kantilever dan

Rooftop

6. Mengadaptasi pada lingkungan alam di sekitar

Menjaga kondisi eksisting sekitar yaitu danau.

7. Memanfaatkan kondisi lahan dengan sebaik-baiknya Orientasi bangunan perlu di hadapkan menuju area

pergerakan aktivitas manusia pada jalur transit pedestrian TOD yang merupakan pusat atau Backbone wilayah ini.

(34)
(35)
(36)

Kwala Bekala merupakan wilayah kelurahan yang terletak di , Medan, Medan Tuntungan,Sumatera Utara. Kecamatan Medan Johor terletak di ketinggian 6 - 12 m diatas permukaan laut, yang terletak pada 2º.27‟ - 2º.47‟ Lintang Utara dan 98º.35 - 98º.44‟ Bujur Timur. Berada pada 2.5-37.5 meter di atas permukaan laut, dengan kondisi topografi yang relatif tidak berkontur. Kwala Bekala memiliki iklim tropis dengan suhu minimum antara 23.3°C-24.4°C dan suhu maksimumnya antara 30.7°C-33.2°C.

Kecamatan Medan Johor sendiri berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Kecamatan Medan Polonia

Sebelah Timur : Kecamatan Medan Amplas

Sebelah Selatan : Kabupaten Deli Serdang Keistimewaan site yang berada pada

bersebelah dengan danau.

Kondisi esksisting tapak relatif datar dengan luas lahan 1.8 hektar, yang akan menjadi fungsi komersil yaitu Pusat Kreativitas Pemuda.

(37)

Sebelah Barat : Kecamatan Medan Selayang

Deskripsi kondisi eksisting lokasi perancangan :

a) Kasus Proyek : Pusat Kreativitas Pemuda Kwala Bekala b) Status Proyek : Fiktif

c) Lokasi Lahan : Kwala Bekala d) Batas Utara : Lahan Kosong

e) Batas Timur : Stasiun Kereta Api Kwala Bekala f) Batas Selatan : Kwala Bekala Convention Centre g) Batas Barat : Eco Business Park Kwala Bekala h) Luas Lahan : ± 1.8 Ha

i) Kontur : Relatif Datar

j) KDB : 1 – 4 lantai

k) KLB : 60 %

Potensi Lahan :

a) Terletak bersebelahan langsung dengan jalan raya sehingga lokasi perancangan mudah di akses

b) Berada tepat bersebelahan dengan stasiun kwala bekala sehingga para pengunjung juga mudah menemukan bangunan perancangan

c) Transportasi dapat di akomodasi dengan stasiun, jalur pedestrian backbone, jalur sepeda, serta angkutan umum

d) Luas site yang mendukung

(38)

4.2.1 Analisa Tata Guna Lahan

Pada proyek pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) ini terdiri atas fungsi-fungsi komersial yang menjadi pusat kegiatan ekonomi serta pendukung bagi kawasan ini, fungsi-fungsi komersial tersebut diantaranya Stasiun, Perkantoran, Convention Centre, Hotel Bisnis, Hotel Mixed-Use, serta Rumah Susun dan Apartemen. Selain itu terdapatnya KETERANGAN

1. Stasiun

2. Convention Centre 3. Proyek Perancangan Pusat

Kreativitas Pemuda 4. Hotel Bisnis dan Pusat

Kuliner

5. Eco-Business Park 6. Hotel Mixed-Use

7. Rumah Susun dan Apartemen 8. Terminal A Kwala Bekala 9. Pusat Pasar Lau Cih

Penambahan fungsi pendidikan (Pusat Kreativitas Pemuda) untuk

mendukung kawasan TOD dan fungsi-fungsi komersial di dalamnya.

Site di apit oleh tiga fungsi komersial yaitu Eco Business Park, Stasiun, dan Kwala Bekala Convention Centre dan dihubungkan dengan jalur TOD

(39)

potensi seperti Pusat Pasar Lau Cih, Terminal Tipe A, dan Stasiun yang memperkuat peruntukan wilayah ini sebagai wilayah transit.

4.2.2 Analisa Sirkulasi dan Pencapaian

Potensi Wilayah dan Lokasi Site

a. Lokasi site mudah diakses karena bersebelahan langsung dengan jalan raya Bunga Turi, jalan ini dikatergorikan jalan lokal primer dengan lebar jalan 24 m terdiri atas dua jalur kendaraan

b. Mudah di akses dengan pejalan kaki dengan adanya jalur pedestrian TOD Untuk Site dapat diakses melalui

jalur TOD yang dikhususkan bagi pejalan kaki yang datang dari stasiun, terminal, maupun bangunan komersil di sekitar site.

STASIUN TERMINAL

PUSAT PASAR LAUCIH

Sirkulasi menuju site diakses dengan jalan Bunga Turi

Jalur Rel Kereta Api

Gambar 4.5 Analisa Sirkulasi dan Pencapaian Sumber : Hasil olah data pribadi Jala dari arah dari

(40)

Lokasi Site berada di wilayah Kwala Bekala, kawasan Transit Oriented Development dan diapit oleh jalan Bunga Turi yang merupakan kategori jalan arteri primer dengan ukuran jalan 24m terdiri atas 2 jalur, kemudian di hubungkan dengan jalur pedestrian TOD yang dilengkapi dengan jembatan penyebrangan sehingga memudahkan pejalan kaki untuk mengakses wilayah tersebut.

Pencapaian menuju lokasi site perancangan Pusat Kreativitas Pemuda juga di dukung dengan ketersediaan titik titik transit seperti halte bus dan juga halte sepeda yang merupakan salah satu keistimewaan dari wilayah TOD Kota Kwala Bekala ini sehingga pengguna sepeda juga mudah dalam mengakses Pusat Kreativitas ini. Berikut dibawah ini merupakan lokasi titik perletakan halte bus dan sepeda.

(41)

4.2.3 Analisa View Lingkungan Sekitar

Potensi Lokasi Perancangan

a. Lokasi site berada tepat bersebelahan dengan danau sehingga dapat menjadi potensi sebagai orientasi view pada Pusat Kreativitas Pemuda b. Lokasi bersebelahan dengan kegiatan transit

c. Bentuk bangunan komersil sekitar dapat menjadi potensi view bagi site

Sesuai dengan penerapan Transit Oriented Development (TOD) yang di terapkan di wilayah Kota Kwala Bekala ini maka berpengaruh dengan konsep view pada perancangan Pusat Kreativitas, orientasi fasad perlu di

Gambar 4.7 Kondisi View Eksisting Sekitar Site Perancangan Sumber : Hasil olah data kelompok

Kwala Bekala Convention Centre

Stasiun Kereta Api Kwala Bekala

Eco –Business Park

+++ : Potensi View Paling Baik ++ : Potensi View Cukup Baik

(42)

hadapkan menuju kegiatan transit sehingga desain fasad pada area yang bersebelahan dengan jalur pedestrian TOD perlu di desain menarik agar dapat menarik perhatian pengunjung untuk datang.

4.2.3 Analisa Iklim Dan Cuaca

KETERANGAN KONDISI IKLIM KAWASAN

a. Temperatur Rata – Rata Minimum : 23.3°C-24.4°C Maksimum : 30.7°C-33.2°C Rata – rata : 29 ˚C

b. Kelembapan : 80 % c. Curah Hujan

Musim Barat terjadi pada bulan Januari – Juni dengan curah hujan antara 12-236 mm

Musim Timur terjadi pada bulan Juli – Desember dengan curah hujan antara 71-250 mm

d. Angin

Jenis Angin : Angin darat (malam hari) Angin Laut (siang hari) Arah Angin : Barat Daya ke Barat Laut Kecepatan Angin : 0.2 – 1.2 meter/detik

Gambar 4.8 Gambar skema Analisa Iklim Kawasan Perancangan Sumber:Hasil olah data pribadi

Pada area ini merupakan area yang terpapar oleh matahari secara langsung, maka perlu ada nya sun shading pada fasad perancangan untuk mengurangi panas dari matahari.

(43)

Kebutuhan secondary skin sebagai sun shading sangat diperlukan dalam mengurangi panas yang yang berasal dari matahari, dengan bentuk site melengkung juga berpengaruh dengan bentuk fasad, maka pada bagian fasad yang terpapar sinar matahari perlu di aplikasikan sun shading. Agar tetap menerapkan konsep Arsitektur Hijau maka konsep bentukan sun shading perlu di perhitungkan agar pencahayaan alami dapat masuk kedalam bangunan.

4.2.4 Analisa Kebisingan

Area ini memiliki tingkat kebisingan sedang yang disebabkan oleh kegiatan lalu lintas kendaraan bermotor dan aktivitas pejalan kaki.

Kawasan ini memiliki tingkat kebisingan cukup tinggi dyang di sebabkan oleh aktivitas kereta api, maka menjauhkan ruang ruang yang memerlukan keheningan dari area ini, dan meletakkan area – area servis yang tidak membutuhkan zona

(44)

Permasalahan pada perancangan :

a. Area yang bersebelahan dengan jalur rel memiliki tingkat kebisingan cukup tinggi, dan beresiko memberikan dampak getaran pada lokasi perancangan apabila kereta melintas.

b. Tingkat kebisingan sedang terdapat pada lokasi pintu masuk lokasi perancangan yang disebabkan oleh lalu lintas masuk dan keluar kendaraan.

(45)

4.3 Analisa Fungsional dan Jumlah Pengunjung

5 Kesenian Tapsel Tondi Jl. Letda Melati Seni Lukis 2005

6 Sanggar Roeo Tanjung Morawa Seni Lukis 1994

7 Komunitas GAMBARIS Medan

5 Sanggar Tari Cipta Pesona Jl. Pimpinan Dusun I, Batang Kuis

Seni Tari 1994

6 Com-gom Jl. Pasar Merah Seni Tari 1999

7 Ikatan Kesenian Sri Antokan

3 Orkes Melayu Bintang Mustika

Jl. Sudirman/Utama Gg. Ampera No.16

Seni Musik 1970 4 Komunitas Biola dan

Seniman Medan (KBSM)

Taman Ahmad Yani Medan

Seni Musik 2010 5 Ikatan Mahasiswa

ETNOMUSIKOLOGI

Universitas Sumatera Utara

Seni Musik 2005 Tabel 4.1 Jenis-Jenis Sanggar Seni dan Tahun Bediri

di Kota Medan

(46)

4.3.1 Analisa Data Pengunjung

Pusat Kreativitas Pemuda Kwala Bekala merupakan tempat bagi pelaku seni menuangkan ide dan kreativitas nya. Dalam hal merancang bangunan pusat seni ini perlu adanya analisa pengguna serta jumlah pengguna yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan ruang yang akan di perlukan dalam merancang suatu pusat kreativitas ini. Berdasarkan hasil olah data primer, berikut merupakan data mengenai komunitas seni dan olahraga di kota medan.

Berdasarkan data yang terlampir pada tabel 4.1 diatas, maka dapat di peroleh bahwa sanggar atau seni berjumlah sebagai berikut :

No Jenis Sanggar Jumlah Sanggar

Rata-Rata

Jumlah Anggota Mean Jumlah Anggota

1 Sanggar Lukis 7 10 - 25 orang (25+10)/2 = 17.5 (18 orang) 1 Arbor Skateboard Helvetia, Medan Olahraga Skateboard 2010 2 Medan Skateboarding Pendopo USU,

Medan

Olahraga SkateBoard 1998 3 Komunitas Lunar Archery Taman Avrost

Polonia,Medan

Olahraga Panah 2015 4 PB (Perkumpulan Bola

Basket) Alumni Sutomo Medan

Gor Angkasa, Lanud Polonia, Medan

Olahraga Basket 2000

5 Amphibi Swimming Club Kolam Renang SCC Unimed, Medan

Olahraga Renang 2013

6 PRIM Olahraga Renang 1960

7 WAHOO Swimming Club Kolam Renang Selayang, Medan

Olahraga Renang 2014

Tabel 4.2 Tabel Jumlah Sanggar dan Jumlah Anggota

(47)

Berdasarkan pada tabel diatas, maka proyeksi pertumbuhan sanggar tiap tahunnya dapat di simpulkan dengan penggunaan rumus sebagai berikut :

a. Sanggar Lukis

Musik Olahraga Tahun Berdiri

B T B T B T B T B T

Tabel 4.3 Tabel Nama Sanggar dan Tahun Berdiri Sumber : hasil olah data primer

(48)
(49)

0.08 = r

Jenis Sanggar/

Komunitas Frekuensi Jam Latihan

Frekuensi Pertemuan Selama / hari

Sanggar Lukis 2 jam / pertemuan 2 x seminggu

Sanggar Teater 3 jam / pertemuan 3 x seminggu

Sanggar Tari 2 jam / pertemuan 2 x seminggu

Sanggar Musik 2 jam / pertemuan 2 x seminggu

Olahraga 3 jam / pertemuan 3 x seminggu

Berdasarkan jadwal yang tertera pada tabel diatas, maka dapat direncanakan jadwal shift yang ditawarkan untuk pengunjung ialah sebagai berikut :

Jenis

Sanggar Jadwal Shift

Total Shift

Sanggar Teater 12.00-15.00 WIB

Dengan Jadwal shift yang telah disimpulkan pada keterangan tabel diatas maka dapat tentukan jumlah ruang yang akan dibutuhkan pada Pusat Kreativitas Pemuda Kwala Bekala yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.4 Tabel Frekuensi jam latihan Sumber : hasil olah data primer

(50)

a. Sanggar Lukis

Total Shift dalam 7 hari : 14

Total Pertemuan : 2 kali seminggu Total Sanggar Lukis: 9 sanggar

Dalam Seminggu 1 ruang Latihan dapat dipakai oleh sanggar yaitu :

x = Total shift dalam 7 hari / total pertemuan

x = 14 / 2

x = 7 Sanggar Lukis

Maka jumlah Ruang Latihan Yang dibutuhkan pada bangunan Kreativitas yaitu :

Y = Total Sanggar/komunitas Tari / Jumlah sanggar yang menggunakan ruang latihan dalam seminggu

Y = 9 / 7

Y = 1.2 ~ 1 ruang latihan ( kapasitas 30 orang)

b. Sanggar Teater

Total Shift dalam 7 hari : 21

Total Pertemuan : 3kali seminggu

Total Sanggar Lukis: 12 sanggar

Dalam Seminggu 1 ruang Latihan dapat dipakai oleh sanggar yaitu :

(51)

x = 21 / 3

x = 7 Sanggar Lukis

Maka jumlah Ruang Latihan Yang dibutuhkan pada bangunan Kreativitas yaitu :

Y = Total Sanggar/komunitas Teater / Jumlah sanggar yang menggunakan ruang latihan dalam seminggu

Y = 12 / 7

Y = 1.7 ~ 2 ruang latihan ( kapasitas 45 orang)

c. Sanggar Tari

Total Shift dalam 7 hari : 14

Total Pertemuan : 2 kali seminggu

Total Sanggar tari : 9 sanggar

Dalam Seminggu 1 ruang Latihan dapat dipakai oleh sanggar yaitu :

x = Total shift dalam 7 hari / total pertemuan

x = 14/ 2

x = 7 Sanggar tari

Maka jumlah Ruang Latihan Yang dibutuhkan pada bangunan Kreativitas yaitu :

Y = Total Sanggar/komunitas Tari / Jumlah sanggar yang menggunakan ruang latihan dalam seminggu

Y = 9 / 7

(52)

d. Sanggar Musik

Total Shift dalam 7 hari : 14

Total Pertemuan : 2 kali seminggu

Total Sanggar tari : 12sanggar

Dalam Seminggu 1 ruang Latihan dapat dipakai oleh sanggar yaitu :

x = Total shift dalam 7 hari / total pertemuan

x = 14/ 2

x = 7 Sanggar musik

Maka jumlah Ruang Latihan Yang dibutuhkan pada bangunan Kreativitas yaitu :

Y = Total Sanggar/komunitas Musik / Jumlah sanggar yang menggunakan ruang latihan dalam seminggu

Y = 12 / 7

Y = 1.7 ~ 2 ruang latihan ( kapasitas 25 orang)

e. Olahraga

Total Shift dalam 7 hari : 21

Total Pertemuan : 3 kali seminggu

Total Sanggar tari : 32 sanggar

Dalam Seminggu 1 ruang Latihan dapat dipakai oleh sanggar yaitu :

x = Total shift dalam 7 hari / total pertemuan

(53)

x = 7 Sanggar olahraga

Maka jumlah Ruang Latihan Yang dibutuhkan pada bangunan Kreativitas yaitu :

Y = Total Sanggar/komunitas olahraga / Jumlah sanggar yang menggunakan ruang latihan dalam seminggu

Y = 32 / 7

Y = 4.5 ~ 4 ruang latihan ( kapasitas 25 orang)

Berdasarkan data yang telah diperoleh mengenai jumlah kebutuhan ruang, pengumpulan data komunitas di Kota Medan, serta keterangan jadwal pengguna/shift maka dapat ditentukan jumlah pengguna pada Pusat Kreativitas Pemuda ini yaitu :

a. Sanggar Lukis

Total kemungkinan maksimum anggota : 45 orang Jumlah ruang latihan : 2 ruang latihan

Jumlah shift dalam 1 hari : 2 kali Maka, total pengguna sanggar lukis : = 45 x 2 x 2

= 180 orang per hari

b. Sanggar Teater

Total kemungkinan maksimum anggota : 75 orang Jumlah ruang latihan : 2 ruang latihan

Jumlah shift dalam 1 hari : 3 kali Maka, total pengguna sanggar lukis : = 75 x 2 x 3

(54)

c. Sanggar Tari

Total kemungkinan maksimum anggota : 50 orang Jumlah ruang latihan : 2 ruang latihan

Jumlah shift dalam 1 hari : 2 kali Maka, total pengguna sanggar lukis : = 50 x 2 x 2

= 200 orang per hari

d. Sanggar Musik

Total kemungkinan maksimum anggota : 25 orang Jumlah ruang latihan : 2 ruang latihan

Jumlah shift dalam 1 hari : 2 kali Maka, total pengguna sanggar lukis : = 25 x 2 x 2

= 100 orang per hari

e. Olahraga

Total kemungkinan maksimum anggota : 65 orang Jumlah ruang latihan : 4 ruang latihan

Jumlah shift dalam 1 hari : 3 kali Maka, total pengguna sanggar lukis : = 45 x 4 x 3

= 540 orang per hari

(55)

4.3.3 Tabel Program Ruang Pusat Kreativitas Pemuda

A. Bagian Area Pengelola

Ruang

(56)
(57)

Ruang

Ruang Kapasitas Standar Luas Sumber

B. Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda (Fasilitas Ruang Pertunjukan) Tabel 4.7 Tabel Program Ruang Ruang Pertunjukan

(58)

Fasilitas

Ruang Kapasitas Standar Luas Sumber

C. Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda (Fasilitas Penerimaan) Fasilitas

(59)

Ruang

D. Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda (Seni Pertunjukan) Area Seni

(60)

\

(61)

Jenis

Ruang

Nama

Ruang Kapasitas Standar Luas Sumber

A. Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda (Seni Tari) Area Seni

(62)

Toilet

Ruang Kapasitas Standar Luas Sumber

B. Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda (Seni Lukis ) Area Seni

(63)

Guru orang

Ruang Kapasitas Standar Luas Sumber

C. Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda (Seni Musik ) Area Seni

(64)
(65)

Sirkulasi 20%

76.8 m²

Total 460.8 m²

Jenis Ruang Nama

Ruang Kapasitas Standar Luas Sumber

D. Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda (Fasilitas Pendukung ) Area Ruang

Perbelanjaan Toko Retail souvenir

(66)

Toko buku 1 unit 0,9 m²

Ruang Kapasitas Standar Luas Sumber

E. Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda (Fasilitas Olahraga )

Fasilitas

(67)
(68)

1.45 m bilas 8 m

(69)
(70)

Jenis Ruang Nama

Ruang Kapasitas Standar Luas Sumber

F. Fasilitas Pusat Kreativitas Pemuda (Fasilitas Teknis Bangunan ) Fasilitas

(71)

No Jenis Fasilitas Total

Tabel 4.15 Tabel Total Luas Program Ruang ( Pengolahan Data Primer)

(72)

4.3.4 Analisa Kebutuhan Parkir

Berdasarkan standar jumlah parkir (Ir. Jimmy S Juwana, MSAE, Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Erlangga, Jakarta 2004) kebutahan pada Bangunan Pusat kreativitas Kwala Bekala adalah :

 Mobil

Kebutuha 1 mobil = 6 orang = (total seluruh pengunjung : jumlah penumpang dalam 1 mobil ) = 78 mobil

1 mobil membutuhkan . , sehingga memerlukan lahan 78 x 12.5 =

Sirkulasi 20% = 973,3x20/100 = Total 973,3+194,6 =

 Sepeda Motor

Jumlah 1 sepeda motor = 2 orang = (total seluruh pengunjung : jumlah penumpang dalam 1 sepeda motor ) = 467 sepeda motor

1 sepeda motor membutuhkan , sehingga memerlukan lahan 467 x 2 =

Sirkulasi 20% = 934x20/100 = Total 186,88+934 =

 Sepeda

Jumlah 1 sepeda = 1 orang = (total seluruh pengunjung : jumlah penumpang dalam 1 sepeda motor ) = 934 sepeda motor

1 sepeda membutuhkan , sehingga memerlukan lahan 934 x0,75 =

(73)

Total kebutahan pada Bangunan Pusat kreativitas Kwala Bekala adalah

+ . =

4.4 Analisa Utilitas Bangunan

Utilitas merupakan hal yang sangat di perlukan dalam bekerja nya suatu bangunan. Kehadiran utilitas merupakan aspek penting untuk memberikan kenyamanan ddan keamanan bagi pengguna bangunan perancangan kedepannya. Aspek-aspek penunjang utilitas diantaranya sistem pengolahan air, sistem mekanikal, sistem elektrikal, pengolahan sampah,sistem kebakaran, keamanan bangunan, serta penghawaan pada bangunan. Aspek-aspek diatas tentunya menerapkan metode yang ramah lingkungan, sehingga menciptakan suatu bangunan perancangan yang berkelanjutan.

4.4.1 Sistem Pengolahan Air

a. Sistem Air Kotor

Air kotor yang telah ditampung kemudian di olah kembali pada bak penampungan dengan menetralkan unsur – unsur kimiawi lalu di buang menuju roil kota atau Wastafel

Penampungan pengolahan air ini bertujuan untuk menyaring air limbah rumah tangga yang berasal dari bangunan agar menjaga lingkungan dari limbah, air yang telah di saring dan netralkan kemudian di alirkan menuju riol kota atau danau pada sebelahnya.

(74)

danau di sebelahnya, hal ini bertujuan agar limbah yang berasal dari bangunan perancangan tidak mencemari lingkungan, maupun ekosistem yang berada pada danau tersebut.

b. Sistem Air Bersih

Air bersih yang digunakan berasal dari dua kategori diantaranya berasal dari PDAM dan pengolahan air dari air hujan dan danau pada sebelah lokasi perancangan, untuk menciptakan desain yang ramah lingkungan maka penggunaan daur ulang air menjadi salah satu solusi agar desain berkelanjutan.

Pompa

Wastafel

Urinoir

WC

Shower Air hujan

Danau

PDAM

Bak Penampungan

(Roof watertank/Ground

watertank) Penampungan

pengolahan

air Air Pompa Air

Kolam Renang 4.12 Gambar Skema Sistem Pengolahan Air Bersih

(75)

4.4.2 Sistem Elektrikal

4.4.3 Aspek Kebakaran

Pencegahan kebakaran berarti segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali, salah satunya adalah melalui sistem deteksi awal untuk mengaktifkan alarm peringatan. Sedangkan penanggulangannya adalah untuk memadamkan penyalaan api yang tidak terkendali tersebut, yaitu sistem pemadaman yang diaktifkan alarm.

Sistem deteksi awal kebakaran, yaitu : 1. Alat deteksi asap (Smoke Detector)

Mempunyai kepekaan tinggi dan akan memberikan alarm bila terjadi asap di dalam ruang tempat alat itu dipasang.

2. Alat deteksi nyala api (Flame Detector)

PLN

(76)

Dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara menangkap sinar ultra violet yang dipancarkan nyala api tersebut.

Sistem pemadam kebakaran yaitu: 1. Pencegahan

Deteksi asap

Deteksi panas

2. Penanggulangan

Fire hydrant : Melayani area seluas 500-800 m2

Fire extinguser : Melayani area seluas 200-250 m2 dengan jarak antara dua unit 20-25 m yang merupakan alat kebakaran portabel.

Pilar hydrant : Diletakan di luar bangunan

Sprinkler : Melayani area seluas 10-25 m2/spinkler yang bekerja secara

otomatis untuk memadamkan api sedini mungkin.

Penyelamatan dengan menggunakan tangga kebakaran. Syarat tangga kebakaran adalah:

 Terbuat dari bahan tahan api

 Terdapat penekanan asap

 Di lantai dasar langsung ke luar ke alam bebas

 Radius penempatan kira-kira 40 m

4.4.4 Pembuangan Sampah

Sumber-sumber utama sampah berasal dari beberapa area dalam bangunan seperti :

 Area kerja pengelola berupa kertas-kertas bekas

 Area pengunjung berupa bungkusan-bungkusan bekas makanan

(77)

Sampah-sampah dikumpulkan menurut jenisnya yaitu sampah kering, sampah basah, dan sampah-sampah berbahaya lainnya yang mengandung zat-zat racun. Kemudian sampah dibuang ke tempat sampah utama untuk diangkut oleh truk pembuang sampah.

Jika bangunan terdiri dari beberapa lantai dan kapasitas sampahnya besar maka harus disediakan tempat pembuangan sampah dengan sistem vertikal atau shaft sampah ke bak sampah di lantai dasar untuk diangkut oleh truk pembuang sampah.

4.4.5 Sistem Penghawaan

4.5 Analisa Struktur Bangunan

Analisa Struktur merupakan solusi yang bertujuan untuk menemukan jenis struktur yang akan diterapkan agar memperkokoh dan menjaga kestabilan bangunan terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya. Kondisi lingkungan ini terdiri atas kondisi kontur, jenis tanah, angin, lokasi tapak,

Kondensor Cooling

Tower

Air Handling Unit Chiller

Outlet Unit

Inlet Unit

Ruangan

(78)

serta faktor alam seperti gempa bumi, kebakaran,angin puting beliung dan lain lain.

4.5.1 Jenis Struktur

Berdasarkan fungsi nya jenis struktur di bagi menjadi dua bagian, yitu struktur bangunan dan struktur pondasi, berikut penjelasannya :

a. Struktur bangunan

Objek Kelemahan Kelebihan

(79)

1/24

Objek Keterangan

Pondasi Tiang Pancang

a. Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya 5ertikal maupun horizontal

b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (8-20 meter) c. Pengerjaan cepat dan mudah d. Bahan dari beton, baja, dan

(80)

kayu

e. Menimbulkan getaran dan bunyi yang relatif besar

Pondasi Sumuran

a. Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak

b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (4-8 meter) c. Mudah pengerjaan dalam perluasan bangunan

d. Aman dan ekonomis untuk tipe bangunan tingkat rendah

Pondasi Bore Pile

a. Cukup aman untuk menahan gaya 5ertikal

b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (>10 meter) c. Pengeboran untuk pengecoran pondasi

d. Digunakan pada tanah yang tidak keras

e. Tidak menimbulkan getaran dan bunyi yang besar

(81)

4.6 Analisa Penerapan Tema Perancangan

Tema Arsitektur Hijau merupakan tema yang dipilih dalam perancangan Pusat Kreativitas Pemuda. Hal ini bertujuan untuk menghadirkan suatu perancangan dengan mengedepankan aspek lingkungan dan menghemat energi sehingga bangunan perancangan ini dapat berkelanjutan. Keberadaan danau yang tepat bersebelahan di samping lokasi perancangan menjadi potensi dalam konsep pengolahan air yang dapat digunakan kembali bagi bangunan perancangan.

4.6.1 Tabel Konsep Penerapan Arsitektur Hijau

No Prinsip Arsitektur Hijau Penerapan Prinsip Arsitektur Hijau Bangunan

Teknologi

yang

diterapkan

1. Mengurangi/meminimalisir penggunaan energy atau pemanfaatan energi matahari

Menerapkan konsep photovoltaic yang di konversi menjadi energi listrik pada bangunan

Panel Surya 2. Pengolahan Air agar dapat

digunakan kembali

Penggunaan sistem IPAL untuk

pengelolaan air pada bangunan IPAL 3. Memberikan kenyamanan

thermal/penghawaan alami

Menerapkan penghawaan alami pada area public seperti area koridor dan lobby

Memperbanyak bukaan/Jendela 4. Penerangan alami pada

bangunan

Menggunakan konsep skylight pada bangunan

Skylight pada Rooftop 5. Penggunaan atap rumput atau

green roof

Bertujuan sebagai perantara penyerapan air hujan untuk di kelola kembali dan mereduksi thermal yang berasal dari matahari menuju Tabel 2.4 Tabel Penerapan Arsitektur Hijau Pada Perancangan

(82)

lingkungan alam di sekitar yaitu danau. 7. Memanfaatkan kondisi lahan

dengan sebaik-baiknya

(83)

BAB V

PRINSIP PERANCANGAN

5.1.Konsep Bentuk Dasar Pada Perancangan 5.1.1 Konsep Massa

Bangunan pusat kreativitas ini terletak pada kecamatan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Medan, Sumatra Utara. Pusat Kreativitas ini berdasar kepada konsep tema Arsitektur Hijau. Penerapan arsitektur ini pada dasarnya beradaptasi kepada lingkungan di sekitar bangunan proyek perancangan. Arsitektur hijau tidak hanya meliputi pada konsep penghijauan pada proyek perancangan, melainkan juga meliputi unsur – unsur penggunaan material ramah lingkungan, penghematan energy, serta proses daur ulang yang menciptakan suatu rancangan yang ramah lingkungan. Keterkaitan tema terhadap proyek perancangan ialah bangunan Pusat Kreativitas merupakan bangunan yang memiliki aktivitas yang cukup sibuk yaitu dengan ada nya fungsi olahraga serta seni sehingga dinilai cukup memakan energi yang besar, terutama pada energi penggunaan listrik, maka tema ini dapat membantu dalam menciptakan suatu Pusat Kreativitas yang dapat berkelanjutan kedepannya.

(84)

Pada gambar pertama merupakan bentukan massa awal hanya kotak, kemudian di tahap kedua massa bangunan di potong sebagai respon terhadap jalur masuk site, lalu massa dipecah menjadi 2 bagian dan yang terakhir untuk merespon bentukan site maka gubahan massa di desain melengkung sebagai respon terhadap bentukan tersebut.

5.1.2 Konsep Block Plan

Konsep blok plan pada Pusat Kreativitas Pemuda terbagi atas dua massa dengan 3 jenis fungsi yaitu bangunan inti pusat kreativitas, bangunan teater, dan bangunan olahraga, konsep pemisahan massa ini mendukung teori arsitektur hijau dengan mengedepankan penghawaan, bukaan, serta memaksimalkan pencahayaan.

Gambar 5.2 Konsep Block Plan bangunan (sumber : pengolahan data pribadi)

Bangunan Teater

Bangunan Inti Pusat Kreativitas Pemuda

(85)

Pada bangunan inti mengaplikasikan konsep green roof pada atap sebagai media pereduksi temperature serta penampung air hujan yang kemudian di olah.

Penggunaan Skylight pada bangunan olahraga sebagai media pencahayaan alami pada bangunan.

Gambar 5.3 Perletakan massa (sumber : pengolahan data pribadi)

(86)
(87)

5.1.3 Konsep Tampak

Konsep tampak pada pusat kreativitas ini ialah menggunakan secondary skin sebagai tindakan untuk mengurangi tingkat sinar matahari yang dapat mengganggu kenyamanan thermal bangunan.

Konsep bukaan yang banyak pada fasad merupakan salah satu konsep yang diterapkan dengan tema Arsitektur Hijau yaitu memperbanyak pencahayaan alami agar dapat mengurangi penggunaan listrik yang berlebih. Konsep fasad pada bagian ini di fokus kan pada dua titik diantaranya pada area jalan Bunga Turi dan Jalur Pedestrian TOD Kwala Bekala.

Gambar 5.6 Konsep Tampak arah Utara (sumber : pengolahan data pribadi)

Secondary Skin sebagai pereduksi sinar matahari

Fasad ini di hadapkan menuju jalan raya, dengan di beri aksen secondary skin untuk mengurangi bukaan berlebih, karena area ini merupakan are servis

Bagian ini fasad bangunan olahraga tidak terlalu di fokuskan karena keberadaaan lapangan basket

(88)

Gambar diatas merupakan konsep entrance dan tampak bangunan pusat kreativitas yang dihadapkan menuju area Jalan Bunga Turi, hal ini dikarenakan wilayah ini merupakan akses utama kendaraan untuk drop-off. Untuk mempertegas penggunaan tema Arsitektur Hijau dilihat pada banyak nya bukaan yang di aplikasikan pada bangunan untuk mempermudah cahaya alami menerangi interior bangunan Pusat Kreativitas Pemuda ini.

Gambar 5.7 Konsep Tampak (sumber : pengolahan data pribadi)

Fasad bangunan teater di hadapkan menuju jalur TOD yang merupakan pusat aktivitas para pengunjung transit, ini agar dapat menarik minat pengunjung untuk berkunjung ke

(89)

5.2. Konsep Tapak

5.2.1 Konsep Perancangan Tapak

Konsep perancangan tapak yang terdapat pada kawasan perancangan ini ialah dengan konsep arsitektur hijau yang mengutamakan kawasan hijau yang berfungsi sebagai taman terhadap kawasan perancangan, pada perletakan massa di kawasan ini didesain secara memusat pada site.

Penerapan beberapa secondary dan pengulangan garis vertikal untuk melaraskan antara bidang satu dengan bidang lainnya, ini juga agar fasad bangunan saling berkesinambungan.

Gambar 5.9 Konsep Tampak Arah Selatan (sumber : pengolahan data pribadi)

(90)

Fungsi bangunan pada perancangan pusat kreativitas pemuda ini ialah bangunan yang berfokus pada kegiatan seni serta olahraga atau pengembangan minat dan bakat pemuda, sehingga ruang hijau pada kawasan site ini dapat berfungsi sebagai area / wadah kegiatan para pengunjung yang datang.

5.2.2 Konsep Sirkulasi Ruang Luar

Konsep sirkulasi pada lokasi perancangan ini terbagi atas 3 jenis yaitu jalur kendaraan drop off, jalur kendaraan menuju basement dan jalur kendaraan menuju keluar basement dan keluar dari lokasi perancangan

Area taman / area hijau Massa Bangunan

Entrance site dan bangunan Area servis Bangunan

Fasilitas Olahraga

(91)

Konsep tapak pada perancang pusat kreativitas ini didasari oleh pergerakan manusia yang ada pada tiap – tiap fungsi di bangunan perancangan ini dan juga aktivitas jalur transit TOD. Demi menghasilkan perancangan tapak yang walkable, maka tapak di desain dengan mengedepankan penempatan jalur pedestrian, sehingga manusia di dalamnya akan terus bergerak dan menikmati fungsi fungsi yang ada di dalam pusat kreativitas ini.selain itu kehadiran jalur pedestrian pada tapak juga bertujuan untuk memppermudah pengguna nantinya mengakses bangunan-bangunan yang ada pada lokasi perancangan.

Gambar 5.11 Konsep Sirkulasi tapak (sumber : pengolahan data pribadi)

(92)

Demi menghadirkan suatu desain yang mengadaptasi dengan lingkungan sekitar maka perancangan tapak didesain dengan menghadirkan dua main gate yang digunakan sebagai akses masuk untuk menuju bangunan, seperti pada gambar 5.12 tapak di rancang dengan membuka akses dari arah jalur pedestrian TOD yang merupakan pusat kegiatan transit, ini bertujuan agar pengunjung juga mudah dan dekat untuk mengakses bangunan perancangan dengan berjalan kaki, tanpa harus memutar kembali menuju entrance utama.

Akses Jalur Pedestrian TOD Konsep srikulasi tapak dirancang dengan memberikan akses jalur masuk dari jalur pedestrian TOD, ini agar mempermudah pengunjung dari arah jalur pedestrian TOD untuk masuk ke bangunan perancangan.

(93)

5.2.3 Konsep Sirkulasi Ruang Dalam

Konsep yang diterapkan pada sirkulasi bangunan yang terdapat pada Pusat Kreativitas Pemuda ini adalah mengedepankan pergerakan pengguna didalamnya. Hal ini bertujuan agar menciptakan pola pergerakan yang sequence yang dapat mengendalikan pola pergerakan pengguna didalamnya.

Gambar 5.14 Zoning lantai 1 dan 2 bangunan pusat kreativitas (sumber : pengolahan data pribadi)

Area Privasi

Area Servis

(94)

Gambar 5.15 Zoning lantai 3 dan 4 bangunan pusat kreativitas (sumber : pengolahan data pribadi)

(95)

5.2.4 Analisa Orientasi dan View Bangunan

Berdasarkan hasil analisa view, view yang memiliki potensi paling baik ialah berada pada area danau, maka konsep perancangan pada bangunan di arah kan pada wilayah ini, dengan menempatkan beberapa ruang yang membutuhkan akses view seperti ruang latihan tari, lukis, dan ruang kelas.

Gambar 5.17 Zoning basement (sumber : pengolahan data pribadi)

Merupakan area pusat Kuliner, dan dapat menjadi salah satu potensi view di wilayah ini.

Merupakan wilayah Eco Business Park, menjadi salah satu view.

(96)

5.2.5 Analisa iklim 5.2.5.1Analisa Matahari

Pada gambar konsep dibawah pencahayaan alami yang berasal dari matahari di alirkan menuju bangunan pusat kreativitas dan bangunan olahraga melalui media skylight yang terletak pada atap kedua bangunan, penggunaan skylight ini bertujuan untuk memperkuat konsep dari tema Arsitektur Hijau, sehingga menghasilkan bangunan perancangan yang hemat energy penggunaan pada lampu.

Penggunaan skylight pada atap bangunan bertujuan untuk memanfaatkan pencayahaan alami dari matahari masuk kedalam bangunan, sehingga dapat menghemat efesiensi penggunaan lampu. Terdapat dua skylight

pada atap bangunan pusat kreativitas yang digunakan sebagai media mengalirkan pencahayaan alami dari matahari.

(97)

5.2.5.2Analisa Angin

Konsep penghawaan pada perancangan ini selain menggunakan AC Central pada ruang-ruang di dalam bangunan, juga menggunakan penghawaan alami yang berasal dari bukaan-bukaan bangunan. Aliran angin masuk menuju bangunan kemuda mengalir secara alami pada ruang koridor dan lobby dan kemudian mengalir menuju atap bangunan dan dikeluarkan oleh ventilasi yang berada pada skylight. Penghawaan alami ini bertujuan untuk mengurangi efek rumah kaca yang ditimbulkan oleh penggunaan AC.

Gambar 5.20 Konsep Matahari dan Pencahayaan (sumber : pengolahan data pribadi)

(98)

Pada fasad bangunan terdapat envelope / aliran bukaan untuk angin masuk kedalam bangunan, bukaan ini berfungsi selain sebagai estetika juga sebagai pengawaan alami pada bangunan, angin ini kemudian akan dialirkan menuju area koridor dan lobby.

Konsep aliran angin pada bangunan ini masuk menuju bukaan kemudian mengalir ke atas menuju atap dan dikeluarkan melalu ventilasi yang berada pada skylight tersebeut.

(99)

5.2.6 Konsep Kebisingan

Konsep dasar dalam mengatasi kebisingan pada bangunan perancangan yaitu pada perletakan zona fungsi yang ada pada perancangan ini, untuk menghidari kebisingan yang berasal dari kegiatan olahraga, kereta api, dan kendaraan maka bangunan inti ditempatkan sedikit lebih jauh dan berada pada pinggir danau, sedangkan untuk ruang ruang servis seperti IPAL, ruang genset, ruang peralatan olahraga ditempatkan pada area yang bersebelahan dengan area rel kereta api hal ini dikarenakan ruang ruang tersebut menimbulkan suara, sedangkan pada bangunan teater ditempatkan pada samping jalur pedestrian TOD yang memiliki tingkat kebisingan yang cukup rendah shingga tidak terlalu berpengaruh bagi bangunan teater ini.

Bangunan Teater

Kebisingan Tinggi Kebisingan Sedang Kebisingan Rendah

Bangunan Inti Pusat Kreativitas Pemuda

Bangunan Olahraga

Tingkat kebisingan pada area ini cukup tinggi disebabkan oleh aktivitas kereta api, maka solusi yang digunakan yaitu menempatkan ruang ruang servis pada area ini dan bagian perlengkapan pada bangunan olahraga.

(100)

5.2.7 Konsep Utilitas 5.2.7.1Konsep Utilitas Air

Pada konsep utilitas air, konsep tema Arsitektur Hijau ialah dengan pemanfaatan kembali air yang berasal dari air hujan dan juga danau yang berada di sebelah lokasi perancangan, air ini akan disaring melaui bak penyaringan kemudian menuju IPAL hingga menjadi air bersih yang diperlukan untuk kebutuhan di dalam bangunan. Air bersih tidak hanya berasal dari pengolahan, juga berasal dari PDAM. Sedangkan pada kolam renang memiliki beda bak penampungan, hal ini dikarenakan kebutuhan air yang lebih besar maka memerlukan bak dan penyaringan tersendiri.

(101)

5.2.7.2Konsep Penghawaan

Konsep Penghawaan pada bangunan menggunakan sistem ac central pada ruang ruang yang ada di dalam bangunan seperti ruang kantor pengelola, ruang latihan, kelas, kantin, ruang baca, dan ruang seminar, sedangkan pada ruang lobby dan koridor menggunakan penghawaan alami yang berasal dari bukaan, hal ini ditujukan untuk mengurangi penggunaan listrik yang berlebih.

Kondensor Cooling

Tower

Air Handling Unit Chiller

Outlet Unit

Inlet Unit

Ruangan

(102)

5.2.7.3Konsep Aspek Kebakaran Pada Bangunan

5.2.7.4Konsep Listrik

Konsep pengaliran listrik pada bangunan dapat dilihat pada skema dibawah, dengan konsep hemat energy, energi listrik juga bersumber dari solar panel yang digunakan pada lampu koridor, lampu taman, serta penerangan pada kamar mandi.

Gambar 5.25 Konsep Kebakaran (sumber : pengolahan data pribadi)

(103)

5.2.8 Konsep Struktur

Struktur yang digunakan pada kedua massa bangunan ini terdiri atas dua jenis yaitu struktur pondasi dan struktur bangunan. Pada dstruktur pondasi menggunakan struktur pondasi telapak dan di perkuat dengan sistem struktur dinding geser pada bangunan. Pada bangunan pembalokan menggunakan ukuran balok induk 50 x 70 sedangkan pada balok anak 20 x 30 dengan ukuran kolom bangunan 60 x 60 cm.

(104)

5.3 Konsep Penerapan Arsitektur Hijau

Konsep penerapan ini di dasari dengan pemanfaatan energy dan sumber daya alam yang berada di sekitar lokasi perancangan, pengolahan air danau menjadi air yang dapat digunakan untuk keperluan bangunan, konsep pencahayaan alami, konsep green roof, konsep penghematan energi, serta konsep penghawaan alami

5.3.1 Konsep Green Roof

Green roof bertujuan untuk mengurangi temperature panas pada bangunan yang di sebabkan oleh matahari, green roof pada bangunan pusat kreativitas ini berada pada tiap kantilever lantai 1, 2, dan 3, sedangkan pada lantai 4 atap hijau berada pada atap lantai tersebut. Dalam hal struktur lapisan nya, green roof terdiri atas 7 lapisan diantara nya waterproofing, hoot barrier, insulation, drainase, kerikil halus, filter system, dan media tanam.

(105)

5.3.2 Konsep Skylight

Pengunaan kaca skylight yang bertujuan sebagai media pencahayaan alami pada bangunan kolam renang di siang hari sehingga dapat menghemat penggunaan listrik, skylight pada bangunan pusat kreativitas ini memenuhi kebutuhan pencahayaan pada area koridor dan lobby.

Skylight yang digunakan sebagai media untuk mengalirkan cahaya matahari menuju ruang koridor dan lobby pusat kreativitas.

Gambar 5.29 Potongan Detail Green Roof pada Bangunan (sumber : pengolahan data pribadi)

(106)

5.3.3 Solar Panel

Solar panel digunakan untuk kebutuhan penerangan pada lampu taman, lampu koridor pada malam hari, dan lampu lobby. Solar panel ditujukan sebagai solusi penghematan energi listrik pada bangunan pusat kreativitas. Berikut konsep solar panel pada bangunan perancangan Pusat Kreativitas Pemuda Kwala Bekala.

Solar cell Charge Controler

Baterai

Inverter

Trafo Panel dialirkan

menuju tiap ruang

(107)

BAB VI

HASIL PERANCANGAN ARSITEKTUR

6.1 Data Fisik Hasil Perancangan

Berikut merupakan data dari hasil perancangan Pusat Kreativitas Pemuda

pada kawasan pengembangan Kota Mandiri Kwala Bekala ialah sebagai berikut :

Luas Kawasan : ± 22.7 Ha

Luas Lahan : ± 18.000 m² / 1.8 Ha

Luas Bangunan : 7637 m²

Fungsi Pada Perancangan :

1. Pusat Kreativitas Pemuda Kwala

2. Olahraga dan Kreativitas

6.2 Peta Situasi / Tapak (Lampiran)

6.3 Rancangan Tapak (Lampiran)

6.4 Rancangan Arsitektur (Lampiran)

6.5 Rancangan Struktur dan Konstruksi (Lampiran)

(108)

6.7 Perspektif Suasana Eksterior Pusat Kreativitas Pemuda (Lampiran)

Gambar 6.1 Perspektif Bird View Pusat Kreativitas Pemuda Sumber : Hasil olah data pribadi

Gambar 6.2 Perspektif Suasana Jalur Pedestrian Pusat Kreativitas Pemuda

(109)

Gambar 6.3 Perspektif Suasana Ekterior Bird View 2 Pusat Kreativitas Pemuda

Sumber : hasil olah data pribadi

Gambar 6.4 Perspektif Suasana Eksterior Bangunan Olahraga Pusat Kreativitas Pemuda

(110)

Gambar 6.5 Perspektif Suasana Eksterior Pusat Kreativitas Pemuda

Sumber : hasil olah data pribadi

Gambar 6.6 Perspektif Suasana Eksterior Pusat Kreativitas Pemuda

(111)

Gambar 6.7 Perspektif Suasana Eksterior Bird View 3 Pusat Kreativitas Pemuda

Sumber : hasil olah data pribadi

Gambar 6.8 Perspektif Suasana Eksterior dari Arah Danau Pusat Kreativitas Pemuda

(112)

6.8 Perspektif Suasana Interior Pusat Kreativitas Pemuda (Lampiran)

Gambar 6.9 Perspektif Suasana Interior Pusat Kreativitas Pemuda

Sumber : hasil olah data pribadi

Gambar 6.10 Perspektif Suasana Interior Pusat Kreativitas Pemuda

(113)

6.9 Foto Maket/Model Hasil Perancangan Pusat Kreativitas Pemuda (Lampiran)

Gambar 6.11 Foto Maket Pusat Kreativitas Pemuda Sumber : hasil olah data pribadi

(114)

Gambar 6.13 Foto Maket Pusat Kreativitas Pemuda Sumber : hasil olah data pribadi

(115)
(116)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Terminologi Judul

Berdasarkan kajian serta penjelasan yang terdapat di dalam latar belakang, perancangan ini memiliki judul yaitu Pusat Kreativitas Pemuda Kwala Bekala.

2.1.1 Definisi Pusat

Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia, pusat memiliki pengertian yaitu merupakan tempat yang terletak pada bagian tengah1

2.1.2 Definisi Kreativitas

Berdasarkan Kamus besar bahasa Indonesia kreativitas merupakan kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah

dan menemukan peluang

Berdasarkan para ahli kreativitas memiliki pengertian yang diantara nya yaitu

sebagai berikut :

Menurut NACCCE (National Advisory Committee on Creative and Cultural Education)2 kreativitas adalah aktivitas imaginatif yang menghasilkan hasil yang baru dan bernilai.

Menurut Munandar (1985), kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. Hasil yang diciptakan tidak selalu hal-hal yang baru, tetapi juga dapat berupa gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.

Supriadi (2001:7) menyimpulkan bahwa pada intinya kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

(117)

2.1.3 Definisi Pemuda

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi kedua (1995) kata pemuda memiliki pengertian yakni remaja yang berarti sudah mulai beranjak dewasa.

Pada dasarnya pemuda merupakan masa transisi dari remaja menuju pra dewasa yang berusia berkisar antara 14 – 22 tahun dimana pada masa ini mereka sedang mencari perkembangan jati diri mereka dengan mencari apa yang mereka disukai atau tidak disukai atau kemana arah minat mereka akan terfokus.

2.1.4 Kota Kwala Bekala

Merupakan Kelurahan yang terletak di Kecamatan Medan Tuntungan Medan, Sumatera Utara yang merupakan termasuk dalam proyek wilayah Mebidangro3

2.1.5 Tinjauan Umum Proyek Pusat Kreativitas Pemuda / Gelanggang Remaja

/ Youth Centre

Pusat Kreativitas Pemuda memiliki fungsi yang sama dengan Istilah gelanggang remaja. Gelanggang remaja atau Youth Centre di dalam bahasa Inggris mengandung pengertian yaitu suatu arena atau tempat bertanding. Dengan demikian Gelanggang Remaja memiliki pengertian tempat bertanding atau berkompetisi para remaja dalam berbagai macam kegiatan. Sehubungan dengan itu maka Gelanggang Remaja juga dapat dipahami sebagai suatu arena atau tempat yang bersifat tetap bagi para remaja untuk menyelenggarakan berbagai macam kegiatan secara teratur dan terarah dengan penanggung jawab tertentu. Di dalam gelanggang mereka dapat berekreasi dan berkreasi sesuai dengan aspirasi, hasrat, bakat dan niatnya serta dapat menggunakan fasilitasi yang tersedia di tempat. Sehingga arena ini bermaksud memberikan fasilitas bagi penyaluran dan pengembangan aspirasi, hasrat dan minat

3

(118)

yang kreatif dimana penyelenggaraannya berlandaskan pada unsur-unsur pendidikan dan rekreasi.

2.1.5.1Kajian Kegiatan Pada Gelanggang Remaja

Dari berbagi jenis kegiatan yang diselenggarakan di Pusat Kreativitas Pemuda atau Gelanggang Remaja pada umumnya dapat dibagi menjadi tiga golongan jenis kegiatan. Yaitu :

a. Kegiatan Seni, dimana mencakup materi kegiatan berupa: 1. Meningatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Meningkatkan kesadaran berbangsa dan benegara 3. Mempertebal idealism, patriotism dan harga diri

4. Memperkokoh kepribadian, disiplin dan budi pekerti luhur 5. Mengembangkan kepemimpinan dan kepeloporan

Materi-materi di atas terwujud dalam bentuk kegiatan seperti ceramah, diskusi, latihan kepemimpinan, peringatan hari-hari besar nasional dan keagamaan.

b. Kegiatan bidang pengetahuan dan ketrampilan, dimana mencakup materi kegiatan berupa:

1. Kursus 2. Latihan

3. Lomba karya ilmiah 4. Lomba karya ketrampilan

5. Kegiatan kepustakaan dan kegiatan kelompok belajar

(119)

1. Latihan dan pertandingan olahraga seperti bulu tangkis, bola basket, bola voli, tenis meja, bela diri dan sebagainya.

2. Latihan, pameran, lomba dan festival seni budaya seperti seni tari, seni suara, seni musik dan seni drama.

3. Wisata (diorganisasikan oleh Gelanggang Remaja)

2.1.5.2Jenis Kegiatan Pada Pusat Kreativitas Pemuda Kwala Bekala

Berdasarkan kajian kegiatan pada umumnya yang terdapat pada gelanggang remaja, maka proyek perancangan Pusat Kreativitas Pemuda Kwala Bekala ini terfokus pada fungsi – fungsi sebagai berikut:

a. Kegiatan Bidang Seni

Kegiatan seni ini bertujuan untuk melatih pola pikir remaja untuk kreatif, dan inovatif serta peka terhadap unsur – unsur yang ada pada seni. Kegiatan seni tersebut diantara nya yaitu :

1. Seni Lukis dan Kaligrafi

2. Seni Tari Tradisional dan Modern 3. Seni Musik dan Olah Vokal 4. Seni Pertunjukan Teater

b. Kegiatan Bidang Kreativitas dan Olahraga

Kegiatan bidang kreativitas dan olahraga ini terfokus kepada bidang pelatihan dan olahraga yang bertujuan untuk melatih saraf motorik, melatih kebugaran, serta meningkatkan ketangkasan para remaja. Kegiatan di bidang olahraga yang terdapat pada Pusat Kreativitas Pemuda terdiri atas :

1. Olahraga Renang Indoor 2. Olahraga Basket

3. Olahraga Futsal

(120)
(121)

2.2Lokasi Perancangan

Gambar 2.2 Detail Letak Site di kawasan Kwala Bekala

(122)

Lokasi Perancangan ini berada di kawasan Transit Oriented Development (TOD) Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Medan, Sumatera Utara. Lokasi perancangan berada di sekitar area permukiman masyarakat, kemudan terdiri atas fungsi-fungsi pendukung seperti perkantoran, hotel, pusat pasar Lau Chi, terminal, serta Convention Centre.

Judul Proyek : Pusat Kreativitas Pemuda Kwala Bekala Tema Proyek : Arsitektur Hijau

Lokasi Proyek : Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Medan, Sumatera Utara

Batas Site

 Utara : Lahan Kosong

 Selatan : Kwala Bekala Convention Centre

 Timur : Kompleks Pertokoan

 Barat : Eco Business Park Luas Site : 1.8 Ha

2.2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Kwala Bekala merupakan kelurahan yang termasuk dalam kecamatan Medan Johor yang tergolong dalam pengembangan inti kota, maka di perlukan aspek aspek untuk menunjang Pusat Kreativitas Pemuda ini agar menjadikan kota Kwala Bekala semakin berkembang, aspek – aspek yang diperlukan dalam pemilihan lokasi perancangan yaitu sebagai berikut :

a. Lokasi merupakan pengembangan kota dan sebagian besar fungsi di sekitar perancangan merupakan kawasan komersil

b. Lokasi berada dekat dengan pusat pendidikan

(123)

d. Lokasi tergolong dalam kawasan pengembangan Transit Oriented Development (TOD)

e. Ukuran lahan perancangan minimal 1.5 hektar

f. Berada dekat dengan kawasan permukiman penduduk untuk menunjang fungsi dari proyek perancangan

2.2.1.1Pencapaian

Lokasi perancangan merupakan fungsi edukasi dan komersil, kemudahan dalam pencapaian menuju lokasi perancangan merupakan hal yang harus diutamakan, kriteria pencapaian terdiri atas :

a. Lokasi perancangan mudah di akses dari segala arah b. Tidak berada dalam Kawasan kemacetan lalu lintas

c. Lokasi perancangan mudah di akses dengan jalur pejalan kaki, transportasi umum, serta jalan raya

d. Berada dekat dengan jalan primer maupun sekunder

2.1.1.3 Area Pelayanan

Perancangan Pusat Kreativitas Pemuda Kwala Bekala ini merupakan proyek perancangan yang melayani wilayah kota Kwala Bekala dan wilayah sekitarnya.

2.3.1.4 Persyaratan Lain

Lahan perancangan merupakan terdiri atas lahan kosong dengan di dukung oleh fungsi fungsi komersil yang ada di sekitar proyek perancangan.

2.2.2 Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi Perancangan

Gambar

Gambar 4.1 Gambar Analisis Orientasi Lahan
Gambar 4.2  Peta  Lokasi Tapak Masterplan Pengembangan Kwala Bekala
Gambar 4.9  Gambar Analisa Kebisingan Lokasi Perancangan
Tabel 4.11  Tabel Program Ruang Seni Lukis ( Pengolahan Data Primer)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di www.parlemen.net www.parlemen.net Pasal 19 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2)..

Analisis Pengaruh Keberadaan Pltn Pada Keandalan Sistem Kelistrikan Jawa Barat Dengan Mempertimbangkan Loss Of Load Probability.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Ketiga lingkungan sekolah fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru SMA N 2 Sijunjung.Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwadiperoleh nilai

Dengan metode difusi cakram berisi infusa daun asam jawa yang dilakukan pada agar Mueller-Hinton dilakukan pengamatan zona inhibisi dan antibiotik ampicillin

DINAS PENDIDIIffiN PNOPINSI Df,ENRH I$TIMEWI

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Pelaksana Kabupaten Pengembangan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta.. pendekatan ini menekankan pada tanda-tanda yang disertai maksud serta berpijak pada pandangan berbasis tanda-tanda yang tanpa maksud. Mitos

to discover the technology acceptance by teachers and staff using five constructs adopted from Yuen and Ma (2008), which are Perceived Easy To Use, Intention To Use,