KOESIONER PENELITIAN
PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP
KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA BIMBINGAN BELAJAR
NURUL FIKRI JL. ISKANDAR MUDA NO. 57 MEDAN
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
3. Umur : a. 16 b. 17 c. 18 d. 19
4. Asal Sekolah :
5. Masuk Nurul Fikri direkomendasikan oleh :
B. Petunjuk Pengisian
Dibawah ini terdapat pernyatan-pernyataan terkait dengan pengaruh Word Of
Mouth Communication (Komunikasi Dari Mulut Ke Mulut) Terhadap
Keputusan Menggunakan Jasa Bimbingan Belajar Nurul Fikri Jl. Iskandar
Muda No. 57 Medan. Responden diharapkan membubuhi tanda (X) pada
kolom yang telah disediakan:
1. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Jawaban Tidak Sejutu (TS)
3. Jawaban Kurang Setuju (KS)
4. Jawaban Setuju (S)
1. Word Of Mouth Communication (Komunikasi Dari Mulut Ke Mulut)
No Pernyataan SS S KS TS STS
1. Anda sering mendengarkan rekan-rekan
anda berbicara tentang lembaga
Bimbingan belajar Nurul Fikri sehingga
anda memutuskan untuk bergabung di
lembaga Bimbingan Belajar ini.
2. Keunggulan lembaga Bimbingan Belajar
sering dibicarakan oleh orang laim
karena satu-satunya lembaga bimbingan
belajar yang menawarkan konsep
berbasis agama Islam (Pembentukan
Akhlaqul Karimah).
3. Informasi yang anda dapatkan bahwa
harga biaya bimbingan belajar cukup
terjangkau.
4. Anda tertarik bergabung di lembaga
Bimbingan Belajar Nurul Fikri, karena
orang yang merekomendasikan meyakini
Nurul Fikri ini sudah yang terbaik
dibanding lembaga bimbingan belajar
lainnya.
5. Anda merasa yakin tentang lembaga
bimbingan belajar Nurul Fikri ini karena
alumninya banyak yang diterima di
Universitas Negri.
2. Keputusan Pembelian Konsumen
No Pernyataan SS S KS TS STS
1. Anda merasa bahwa Lembaga
Bimbingan Belajar Nurul Fikri
menawarkan program sesuai dengan
kebutuhan anda.
2. Anda merasa bahwa Lembaga
Bimbingan Belajar Nurul Fikri ini sesuai
dengan keinginan anda.
3. Anda mudah menemukan informasi
tentang lembaga Bimbingan Belajar
Nurul Fikri disebabkan sering
4. Informasi ynag anda dapatkan oleh
rekan-rekan yang bergabung Lembaga
Bimbingan Belajar Nurul Fikri membuat
anda yakin bergabung di lembaga
Bimbingan Belajar ini.
5. Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri
merupakan alternatif utama untuk
mengembangkan kemampuan belajar
anda.
6. Anda tertarik bergabung di Lembaga
Bimbingan Belajar Nurul Fikri karena
sistem di lembaga bimbingan belajar
yang menawarkan konsep berbasis
agama Islam (Pembentukan Akhlaqul
Karimah).
7. Sampai saat ini anda masih tetap merasa
puas belajar di Lembaga Bimbingan
Belajar Nurul Fikri ini.
8. Anda berkeinginan memberikan
informasi mengenai lembaga Bimbingan
yang mencari informasi tentang lembaga
bimbingan belajar.
HASIL UJI VALIDITAS
HASIL UJI RELIABILITAS
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
P1 49.8667 27.223 .545 .877
P2 49.8667 26.051 .680 .871
P3 49.8667 26.120 .604 .874
P4 49.8000 25.545 .590 .875
P5 49.6667 26.575 .554 .877
P6 49.6333 26.861 .547 .877
P7 49.5667 26.323 .604 .874
P8 49.7000 25.459 .638 .872
P9 49.3333 27.816 .374 .885
P10 49.6667 25.885 .608 .874
P11 49.6667 25.885 .608 .874
P12 49.6333 27.344 .467 .881
P13 49.7333 26.202 .599 .874
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
UJI FREKUENSI RESPONDEN
Frequencies
Asal Sekolah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
UJI FREKUENSI PERNYATAAN
Frequencies
PERNYATAAN 1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
TIDAK SETUJU 2 3.0 3.0 3.0
KURANG SETUJU 15 22.4 22.4 25.4
SETUJU 39 58.2 58.2 83.6
SANGAT SETUJU 11 16.4 16.4 100.0
Total 67 100.0 100.0
PERNYATAAN 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
KURANG SETUJU 15 22.4 22.4 22.4
SETUJU 36 53.7 53.7 76.1
SANGAT SETUJU 16 23.9 23.9 100.0
Total 67 100.0 100.0
PERNYATAAN 3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
KURANG SETUJU 14 20.9 20.9 20.9
SETUJU 40 59.7 59.7 80.6
SANGAT SETUJU 13 19.4 19.4 100.0
PERNYATAAN 4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
PERNYATAAN 8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
PERNYATAAN 12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
TIDAK SETUJU 6 9.0 9.0 9.0
KURANG SETUJU 14 20.9 20.9 29.9
SETUJU 35 52.2 52.2 82.1
SANGAT SETUJU 12 17.9 17.9 100.0
Total 67 100.0 100.0
PERNYATAAN 13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
TIDAK SETUJU 1 1.5 1.5 1.5
KURANG SETUJU 15 22.4 22.4 23.9
SETUJU 40 59.7 59.7 83.6
SANGAT SETUJU 11 16.4 16.4 100.0
UJI REGRESI LINEAR SEDERHANA, UJI T DAN UJI DETERMINASI
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian b. All requested variables entered.
Model Summary
a. Predictors: (Constant), Word Of Mouth Communication
ANOVAa
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Word Of Mouth Communication
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Daftar Pustaka
Buku :
Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: Edisi
Kelima Rineka Cipta.
Babin.Barry J: Lee, Young-Kie: Kim, Eun-fu: dan Griffin, Mitch (2005). Journal
of Service Marketing Vol. 19, Mondeling Consumer Satisfaction and Word
of Mouth: Restaurant Patronage Korea, Journal of Service Marketing.
Kotler, Philip &Amstrong. 1999. Prinsip-prinsip Pemasaran.Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip dan GaryArmstrong. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta :
Erlangga
Kotler, Philip, dan Kevin dan Lane Keller. 2009, Manajemen Pemasaran (edisi
13). Jakarta: Erlangga
Lupiyoadi, Rambat. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa :Toeri dan Praktik.
Jakarta : SalembaEmpat
Nawawi,Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah
Mada University
Sernovizt, Andy. 2009. Word Of Mouth Marketing : How Smarts Companies
People Talking. Chicago : Kaplan Publishing.
Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen. Bandung: Predana Media.
Silverman, L.G &Kanuk. The Sourch Of Mouth Marketing : How To Trigger
Expotential Sales Through Runway Word Of Mouth. U.S : Amacom.
Singarimbun dan Effendi, Sofian. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta:
Pustaka LP3ES Indonesia
Siregar, Sofyan.2012.metode Penelitian Kuantitatif. Kencana Prenada Media
Grup. Jakarta.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alpha Betha.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung
Alfabeta.
Sunarto. 2004. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Yogyakarta: Amus Yogyakarta &
UST Press
Sutisna.2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung :
Skripsi :
M. Ardiansyah Analisis. 2010. Karakteristik Yang Mempengaruhi Terciptanya
Word Of Mouth Pada Usaha Es Dawet Cah Mbanjar Medan (Studi Kasus
Pada Mahasiswa Fisip Usu). Universitas Sumatera Utara
Nursukmawati. 2013. Pengaruh Word Of Mouth Commnunication Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Rh-Clinic Cimanuk Bandung Pengguna
Media Social Foursquare. Universitas Pendidikan Indonesia.
Rahman, Dea Yulia. 2013. Pengaruh Marketing Public Relation Dan Word Of
Mouth Marketing Terhadap Keputusan Menggunakan Jasa Bimbingan
Belajar Ssc (Survei Pada Siswa Ssc Unit Badak Singa Bandung).
Universitas Pendidikan Indonesia
Teti Bethesda Sagala. 2014. Pengaruh Word Of Mouth Communication Terhadap
Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Lembaga Kursus Bahasa
Inggris, Language And Cultural Exchange (Lce). Universitas Sumatera
Utara : Medan
Ratry Erdiningsih. 2008. Pengaruh Word Of Mouth Communication Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Produk House Of Dity. Institute Telkom
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang dilakukan adalah penelitian asosiatif
daengan pendekatan kuantitatif . Yaitu penelitian yang berupaya untuk mengkaji
bagaimana suatu variabel memiliki keterkaitan atau hubungan dengan variabel
lain. Apakah suatu variabel dipengaruhi oleh variabel lainnya, atau apakah suatu
variabel menjadi sebab perubahan variabel lainnya.
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri
Jalan Iskandar Muda No.57, Medan. Penelitian akan dilakukan selama tiga bulan.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2008 : 72) adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi yang akan dipelajari oleh peneliti adalah seluruh peserta
bimbingan belajar di Nurul Fikri yang berjumlah 207 orang.
3.3.2 Sampel
Pengertian sampel menurut Sugiyono (2008:116), “Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi
besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat
30
Salah satu rumus yang digunakan untuk menetukan sampel adalah rumus Slovin,
yaitu:
n = besaran sampel
N = besaran populasi
E = nilai kritis (batasan ketelitian) yang diingginkan ( persen kelongaran ketidak
telitian karena kesalahan penarikan sampel = 0,1% ; 0,5% ; 10%)
= 67,42
Maka penulis menggunakan sampel sebanyak 67 orang, dengan teknik
Simple Random Sampling atau random acak. Adapun kriteria yang ditetapkan
untuk sampel adalah pelajar Bimbingan Belajar Nurul Fikri yang merupakan
pelajar SMA dan yang mengikuti program intensif untuk masuk perguruan tinggi,
yang memutuskan untuk belajar di Bimbingan Belajar Nurul Fikri melalui proses
Word Of Mouth.
3.4 Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat dugaan sementara mengenai
hubungan antara dua variabel atau lebih
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara Word Of Mouth Communication
Terhadap konsumen dalam menggunakan jasa bimbingan belajar
Ha : Terdapat pengaruh antara Word Of Mouth Communication
terhadap konsumen dalam menggunakan jasa jasa bimbingan
belajar Nurul Fikri Jln.Iskandar Muda No.57 Medan
3.5 Defenisi Konsep
Menurut Singarimbun (1995:37), konsep adalah istilah dan defenisi yang
digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok,
atau indvidu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Tujuannya adalah untuk
memudahkan pemahaman dan menghindari terjadinya interpretasi ganda dari
variabel yang diteliti. Oleh karena itu, untuk mendapatkan batasan yang jelas dari
masing-masing konsep yang akan diteliti, maka penulis mengemukakan defenisi
konsep dari penelitian, adalah sebagai berikut:
A. Konsep Word of Mouth Communication
Word Of Mouth adalah suatu bentuk promosi yang berupa
rekomendasi dari mulut ke mulut mengenai suatu produk atau jasa
baik itu positif atau negatif terhadap suatu produk dalam penelitian
ini yaitu word of mouth communication pada bimbingan belajar
Nurul Fikri.
B. Keputusan Pembelian
Merupakan tindakan dimana konsumen memilih salah dari
beberapa beberapa alternatif pilihan yang ada untuk membeli suatu
produk atau jasa dalam penelitian ini yaitu keputusan konsumen
32
3.6 Defenisi Operasinoal Variabel
Operasional variabel merupakan definisi atau uraian-uraian yang
menjelaskan dari suatu variabel yang akan diteliti dan mencakuo
indicator-indikator yang ada pada masing-masing variabel. Dengan adanya uraian tersebut
maka penulis akan lebih mengukur varaibel yang ada.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu variabel
dependen dan independen. Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat
perhatian peneliti. Sedangkan variabel independen adalah variabel yang
mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun
pengaruhnya negative.
Penjabaran operasional variabel dalam penelitian ini secara singkat
sebagai berikut:
merekomendasikan, dan
Variabel terikat
Mouth oleh konsumen
untuk menggunakan
jasa Bimbingan Belajar
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
sebagai berikut :
a. Pengumpulan Data Primer
Primer, merupakan jenis data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari objek penelitian. Dalam penelitian ini data diperoleh langsung dari
responden dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan di kalangan
siswa/peserta didik Nurul Fikri Medan dan observasi atau melihat suatu
kondisi secara langsung terhadap objek yang diteliti.
b. Pengumpulan Data Sekunder
Pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan
kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data
sekunder dapat dilakukan dengan cara melakukan studi kepustakaan, yaitu
pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah dan dokumen
34
3.8 Teknik Penentuan Skor
Untuk membantu dalam menganalisa data, maka peneliti menggunakan
teknik penentuan skor. Teknik yang digunakan adalah melalui penyebaran
kuesioner yang berkaitan dengan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada
responden, skala yang digunakan untuk teknik penentuan skor dalam penelitian ini
adalah menggunakan skala Likert. Menurut Siregar Sofyan (2012:12) Skala Likert
adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu.
Adapun skor pada setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Alternative Jawaban Skor
1 Sangat setuju (ST) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Untuk mengetahui atau menentukan kategori jawaban responden dari
masing-masing apakah tergolong sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju,
dan sangat tidak setuju.
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Metode Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Menurut Arikunto (2002:14), validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan valid atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan
data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung (correlated item-total correlations) dengan nilai r
tabel. Kriteria dalam menentukan validitas :
a. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan valid.
b. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat keandalaan suatu instrumen penelitian.
Instrumen yang dikatakan reliabel adalah instrumen yang berulang kali digunakan
untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono
2006:110). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach
Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai (α) 0,60.
Kriteria pengujian reliabilitas :
a. Jika nilai koefisien reliabilitas > 0,6 maka instrumen yang diuji adalah reliabel.
b. Jika nilai koefisien reliabilitas < 0,6 maka instrumen yang diuji adalah tidak
reliable
3.9.2 Metode Analisis Data
1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui bagaimana variabel dependen (Y) dapat diprediksikan
melalui variabel independen (X), secara individual dan seberapa besar pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat maka setelah data diubah dari ordinal ke
interval, maka dimasukkan ke dalam rumus:
36
Keterangan:
Y = subjek/ nilai dalam variabel dependen yang diprediksi
a = harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan/ penurunan variabel
dependen yang didasarkan pada variabel independen.
X = subjek pada variabel independen mempunyai nilai tertentu maka nilai
a dan b dapat dicari dengan rumus:
a =
b =
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji Signifikan Individual atau Uji Parsial (Uji t)
Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara
individual terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian sebagai berikut:
H0 : β1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independen (X) terhadap
variabel dependen (Y)
Ha : β1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen (X) terhadap variabel
dependen (Y)
Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
− Apabila T hitung > T tabel ,atau signifikansi < 0,05 maka H0
− Apabila T hitung < T tabel ,atau signifikansi > 0,05 maka H0
diterima Ha ditolak
b. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen (variabel bebas) menjelaskan
variabel dependen (variabel terikat). Jika determinan semakin besar
(mendekati 1) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikat dari
variabel independent (X) yakni Word Of Mouth Communication serta
variabel dependen (Y) yaitu keputusan konsumen semakin besar.
Sebaliknya, jika determinan semakin kecil (mendekati 0) maka dapat
dikatakan bahwa variabel independent (X) yakni Word Of Mouth
Communication serta variabel dependen (Y) yaitu keputusan konsumen
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Profil dan Sejarah Perusahaan
Lembaga Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri (BKB NF)
merupakan salah satu institusi pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan
Nurul Fikri. BKB Nurul Fikri dirintis sejak tahun 1985, bermula dari sekumpulan
mahasiswa dan sarjana muslim Universitas Indonesia yang memiliki kepedulian
tinggi terhadap kondisi umat Islam saat itu, kemudian mereka saling bertukar
fikiran mencari bentuk amal nyata yang dapat disumbangkan untuk membantu
kemajuan pelajar muslim.
Kemudian tercetus ide untuk menyelenggarakan aktifitas sesuai dengan
potensi yang ada pada mereka. Mereka memutuskan memberikan bimbingan
belajar kepada siswa/siswi muslim yang memiliki semangat belajar tinggi dalam
rangka mempersiapkan diri untuk menghadapai Seleksi Penerimaan Mahasiswa
Baru (SPMB) yang dulu dikenal dengan SIPENMARU.
Pelajar yang mengikuti bimbingan belajar ketika itu sebanyak 35 orang
siswa, dan aktifitas kegiatan dilaksanakan di Jl. Kenari Jakarta pusat. Semua siswa
angkatan pertama tersebut berhasil lulus pada seleksi PTN ketika itu. Hal tersebut
semakin memacu semangat para pengelola dan pengajar untuk terus membangun
dan mengembangkan Nurul Fikri ke depan. Ternyata sambutan dari masyarakat
sungguh luar biasa, di setiap tempat Nurul Fikri mebuka lokasi belajar baru selalu
saja dibanjiri siswa yang ingin mengikuti bimbingan belajar. Maka saat ini
berbagai kota besar Indonesia dengan jumlah yang siswa mencapai
puluhan ribu setiap tahunnya.
Nurul Fikri telah membuktikan diri untuk senantiasa komitmen
mewujudkan prestasi tinggi dalam setiap jenjang pendidikan. Nurul Fikri sebagai
bimbingan belajar tidak hanya memberikan bekal akademis semata, melainkan
turut membimbing serta membina para siswa menjadi generasi baru yang unggul.
4.1.2 Misi Perusahaan
1. Mencetak pribadi – pribadi yang memiliki pemahaman yang mendalam
dan menyeluruh akan Islam, wawasan berfikir yang luas, cerda, kreatif,
dan inovatif, ditunjang dengan semangat yang tinggi untu terlibat aktif
dalam proses menjayakan Islam.
2. Membantu pelajar – pelajar Indnonesia untuk memperoleh kesempatan
guna melanjutkan studi di perguruan tinggi negri, agar mereka dapat
mempelajari dan mendalami ilmu pengetahuan dengna biaya yang relative
terjangkau.
3. Mewujudkan sarana dan fasilitas pendidikan yang baik, yang mampu
menunjang aktifitas pendidikan yang telah dierencanakan, sehingga dapat
mencetak lulusan yang berkualitas.
4.1.3 Aktivitas Utama
Aktivitas utama Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri yaitu:
1. Program Reguler
Program ini diperuntukan bagi siswa siswi yang menduduki jenjang kelas :
− Program Reguler 4 - 5 dan 6 SD
40
a. Penguasaan konsep dasar materi pelajaran sukses ulangan
b. Sukses ulangan semester
c. Suskes ulangan kenaikan kelas
d. Pemantapan dan peningkatan prestasi akademik
− Program Reguler 7 - 8 dan 9 SMP
Sasaran program ini adalah :
a. Persiapan Ulangan Harian
b. Persiapan Ujian Tengah semester
c. Persiapan Ujian Akhir Semester
d. Persiapan Intensif Ujian Nasional SMP
e. Pemantapan dan peningkatan prestasi akademik
− Program Reguler 10-11 SMA IPA/IPS
Sasaran program ini adalah :
a. Penguasaan Konsep Dasar Materi Pelajaran
b. Persiapan Ulangan Harian
c. Persiapan Ujian Tengah semester
d. Persiapan Ujian Akhir Semester
e. Persiapan penjurusan di SMA
− Program Reguler 12 SMA IPA/IPS
Sasaran program ini adalah :
a. Penguasaan Konsep Dasar Pelajaran
b. Pemantapan Dan Peningkatan Prestasi
c. Sukses Ulangan Harian
e. Sukses Ujian Nasional
f. Sukses Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negri
2. Program Persiapan langsung Seleksi Perguruan Tinggi Negri / PPLS
PTN
Adalah program yang dikembangkan bimbingan belajar Nurul Fikri bagi
siswa SLTA (Umum dan Kejuruan) yang berani menginfestasikan waktu,
tenaga, dan pikiran sejak dini untuk persiapan total SPMB,UM UGM,
PMBP ITB, SIMAK UI, UMBPTN, dan seleksi masuk perguruan tinggi
lainnya secara terarah. Melalui program ini, siswa siswi dilatih secara
intensif untuk menguasi soal-soal bertipe ujian masuk PTN, sehingga
kemampuan dan daya saing yang mereka miliki semakin baik.
3. Program RONIN
RONIN adalah program bimbingan belajar persiapan langsung seleksi
PTN Khusus bagi alumni SLTA yang meraih sukses pada SIMAK UI, UM
UGM, PMBP ITB, UMBPTN, dan seleksi PTN lain khusus nya
SNMPTN. Melalui program RONIN, siswa siswi mendapat bimbingan
dan pengarahan sejak dini untuk menguasi dan memahami konsep-konsep
dasar materi ujian masuk PTN. Mereka juga dilatih secara intensif untuk
mengusai soal-soal bertipe SNMPTN, sehingga kemapuan dan daya saing
yang mereka miliki semakin bertambah, dan mereka memiliki kesempatan
yang lebih besar untuk sukses di seleksi ujian masuk PTN.
4. Program Super Intensif
adalah program persiapan total dalam menghadapi SNMPTN, dimana para
42
4.1.4 Struktur Manajemen Perusahaan
Gambar 4.1
Struktur Organisasi BKB Nurul Fikri Medan
Sumber : BKB Nurul Fikri Medan (2016)
Deskripsi Jabatan
Berdasrakan struktur organisasi diatas, maka dapat dijabarkan tugas dan
tanggungjawab sebagai berikut :
1. PJ Wilayah Medan
PJ Wilayah Medan bertugas untuk mengkoordinir seluruh kegiatan agar
terarah dan mencapai target yang telah ditetapkan serta bertanggungjawab
penuh atas segala operasional Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul
Fikri.
2. Admin Wilayah
Admin Wilayah bertugas untuk mengelola administrasi dan mengawasi
jalannya fungsi kerja staf lokasi di Bimbingan dan Konsultasi Belajar
Nurul Fikri agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
PJ Wilayah Medan
Admin Wilayah
Staf Lokasi Staf Pengajar
3. Penjadwalan Wilayah
Penjadwalan Wilayah bertugas untuk menyusun jadwal pengajar, pelatihan
pengajar, pelatihan tes untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri.
4. Staff Lokasi
Staff lokasi bertugas mengontrol segala pelayanan, pendaftaran, dan
operasional Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri.
5. Staf Pengajar
Staf pengajar bertugas memberikan layanan konsultasi dan materi di kelas
dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sesuai dengan standart
Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri.
4.2 Penyajian Data
Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian berupa data primer yang
diperoleh peneliti di lapangan. Data primer ini diperoleh melalui penyebaran
kuesioner penelitian kepada 67 responden dari sampel yang diambil pada peserta
didik di Jalan Iskandar Muda no.57, Medan.
4.2.1 Identitas Responden
Data identitas responden yang akan disajikan mencakup jenis kelamin, usia,
asal sekolah, dan sumber informasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh,
maka identitas responden dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Jenis Kelamin
Dari tabel 4.1 dapat diketahui hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
keseluruhan responden yang berjumlah 67 orang responden, dimana laki-laki
44
menunjukan bahwa hubungan Word Of Mouth Communication terhadap
keputusan menggunaan jasa di Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri lebih
didominasi oleh perempuan. Hal ini disebabkan perempuan lebih aktif dalam
memberikan informasi dari mulut ke mulut dibandingkan dengan laki-laki
karena sesuai dengan karakteristik atau kepribadian perempuan.
Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 Laki-Laki 45 33
2 Perempuan 22 67
Total 67 100
Sumber: Kusioner Penelitian Diolah Dengan SPSS 21
B. Usia
Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persentase (%)
Sumber: Kusioner Penelitian Diolah Dengan SPSS 21
Dari tabel 4.2 dapat diketahui hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
keseluruhan responden yang berjumlah 67 orang responden, dimana responden
yang berusia 16 tahun berjumlah 5 orang (7%), responden yang berusia 17 tahun
berjumlah 33 orang (49%), responden yang berusia 18 tahun berjumlah 23 orang
jumlah responden terbanyak adalah siswa yang berusia 17 tahun. Hal ini sesuai
dengan kriteria sampel penulis dimana sampel merupakan pelajar SMA yang
mengikuti program intensif untuk masuk perguruan tinggi, karena rata – rata
siswa SMA yang duduk di bangku kelas tiga berusia 17 tahun.
C. Asal Sekolah
Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Asal Sekolah
NO Asal Sekolah Jumlah Persentase (%)
1 Kota Medan 57 67
2 Diluar Kota Medan 10 33
Total 67 100
Sumber: Kusioner Penelitian Diolah Dengan SPSS 21
Dari tabel 4.3 dapat diketahui hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
keseluruhan responden yang berjumlah 67 orang responden, dimana responden
yang bersekolah di kota Medan berjumlah 57 orang (33%), dan responden yang
bersekolah di luar kota Medan (67%). Kebanyakan responden berasal dari Kota
Medan bisa jadi disebabkan karena faktor lokasi, dimana Lembaga Bimbingan
Belajar Nurul Fikri terletak di Kota Medan sehingga informasi mengenai lembaga
bimbingan belajar ini akan lebih cepat berkembang pada masyarakat kota Medan
sendiri. Selain itu, responden yang merupakan pelajar kota Medan akan lebih
mudah menjangkau lokasi ini karena terletak tidak begitu jauh dari pusat kota,
sehingga lokasi yang semakin dekat dengan domisili atau tempat tinggal siswa
akan semakin memudahkan mereka. Namun,terdapat sisa 10 orang responden
yang berasal dari luar kota Medan yang disebabkan oleh faktor lain yang tidak
46
Medan, atau mempunyai kerabat di Kota Medan, untuk memilih menggunakan
jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri.
D. Sumber Informasi
Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Sumber Informasi
NO Sumber Informasi Jumlah Persentase (%)
1 Kerabat atau Keluarga 5 8
2 Teman 47 70
3. Kakak Kelas 15 22
Total 67 100
Sumber: Kusioner Penelitian Diolah Dengan SPSS 21
Dari tabel 4.4 dapat diketahui hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
keseluruhan responden yang berjumlah 67 orang responden, dimana responden
yang mendapatkan informasi Bimbingan Belajar Nurul fikri dari keluarga atau
kerabat berjumlah 5 orang (8%), responden yang mendapatkan informasi dari
teman berjumlah 47 orang (70%), responden yang mendapatkan informasi dari
kakak kelas atau senior di sekolah berjumlah 15 orang (22%). Hasil penelitian
menunjukan bahwa teman merupakan sumber informasi yang paling banyak
mempengaruhi responden untuk menggunaka jasa Lembaga Bimbingan Belajar
Nurul Fikri. Hal ini bisa terjadi karena responden yang diteliti oleh penulis
merupakan remaja, yang mana pada usia remaja seorang anak akan lebih
mengikuti apa yang mereka dengar dari lingkungan sekitarnya terutama teman
sebaya. Beberapa persen responden menjawab bahwa mereka mendapatkan
informasi mengenai Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri melalui Kakak
Kelas. Kakak kelas menjadi salah satu sumber informasi disebabkan seluruh
dalam lingkungan sekolah mereka dibandingkan di luar lingkungan sekolah.
Sementara sisa responden menjawab mengetahui informasi mengenai Lembaga
Bimbingan Belajar Nurul Fikri melalui keluarga ataupun kerabat. Walaupun
responden dengan kriteria ini cenderung sedikit, hal ini dapat disebab kan karena
lingkungan keluarga juga merupakan lingkungan yang mempunyai pengaruh
cukup besar terhadap anak sehingga anak akan mengikuti nasehat atau ajakan dari
keluarga seperti sepupu paman atau kerabat yang pernah mempunyai pengalaman
di Lembaga Bimbingan Nurul Fikri.
4.2.2 Penyajian Data Word Of Mouth Communication
Untuk mengukur variabel Word Of Mouth Communication peneliti menyaji
kan 5 butir pernyataan. Pada setiap pernyataan terdapat 5 alternatif jawaban,
dimana responden diharuskan menentukan jawaban mereka atau memilih salah
satu dari pilihan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.
Berdasarkan jawaban responden dari hasil penyebaran kuesioner di Lembaga
Bimbingan Belajar Nurul Fikri Jalan Iskandar Muda No.57, Medan. Maka
diperoleh data sebagai berikut:
Dari tabel 4.5 dapat diketuhi, hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 11
orang responden (16 %) sangat setuju, sebanyak 39 orang responden (58 %)
setuju, 15 orang responden (15 %) kurang setuju, 2 orang responden (3%) tidak
setuju dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Artinya adalah sebagian
besar responden memutuskan untuk bergabung dengan Lembaga Bimbingan
Belajar Nurul Fikri disebabkan oleh pengaruh Word Of Mouth Communication.
Hal ini dapat terjadi karena responden yang bergabung di Lembaga Bimbingan
48
terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya seperti teman sebaya maupun kakak
kelas. Jadi ketika banyak yang membicarakan tentang Lembaga Bimbingan
belajar Niril fikri ini, secara psikologis mereka akan ikut menggunakan jasa atau
produk tersebut. Sementara sedikit sisa responden menyatakan tidak setuju
dengan pernyataan ini.
Tabel 4.5
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 1
“Anda sering mendengarkan rekan – rekan anda berbicara tentang
Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri sehingga anda memutuskan untuk
bergabung di Lembaga Bimbingan Belajar ini”
NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)
Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21
Dari tabel 4.6 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa
sebanyak 16 orang responden (23 %) sangat setuju, sebanyak 36 orang responden
(53 %) setuju, 16 orang responden (24%) kurang setuju, dan tidak ada responden
yang tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Artinya adalah sebagian besar
responden sering mendengarkan rekan – rekan mereka berbicara mengenai
keunggulan Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri yakni menawarkan konsep
berbasis agama Islam (Pembentukan Akhlaqul Karimah) dimana bimbingan
belajar ini tidak puas bila hanya sekedar memberikan bekal intelektual kepada
mesti baik kepribadiaanya. Karena itu pembinaan keperibadian muslim yang
ditekankan pada pembentukan akhlaqul karimah menjadi bagian yang sangat
penting dari proses belajar mengajar di Nurul Fikri. Hal tersebut dipersiapkan bagi
para siswa dengan memberikan topik – topik bimbingan berupa akhlak.
Tabel 4.6
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 2
“Keunggulan lembaga Bimbingan Belajar sering dibicarakan oleh orang lain
karena satu-satunya lembaga bimbingan belajar yang menawarkan konsep
berbasis agama Islam (Pembentukan Akhlaqul Karimah).”
NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)
Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21
Tabel 4.7
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 3
“Informasi yang anda dapatkan bahwa harga biaya bimbingan belajar
cukup terjangkau.”
50
Dari tabel 4.7 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa
sebanyak 13 orang responden (19 %) sangat setuju, sebanyak 40 orang responden
(60 %) setuju, 14 orang responden (21%) kurang setuju, dan tidak ada responden
yang tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Jadi hampir secara keseluruhan
bahwa orang – orang yang bergabung dengan Lembaga Bimbingan Belajar Nurul
Fikri menyakini bahwa Lembaga Bimbingan Belajar ini menawarkan harga yang
murah dan terjangkau.
Tabel 4.8
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 4
“Anda tertarik bergabung di lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri,
karena orang yang merekomendasikan meyakini anda bahwa lembaga
Bimbingan Belajar Nurul Fikri ini sudah yang terbaik dibanding lembaga
bimbingan belajar lainnya.”
NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)
1 Sangat Setuju 14 21
2 Setuju 37 55
3 Kurang Setuju 16 30
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak Setuju 0 0
TOTAL 67 100
Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21
Dari tabel 4.8, hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 14 orang
responden (21 %) sangat setuju, sebanyak 37 orang responden (55 %) setuju,hal
ini dikarenakan responden percaya dan sangat termotivasi terhadap pengalaman
orang yang meyakinkan dia tentang Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri, 16
maupun sangat tidak setuju. Jadi hampir keseluruhan responden yang
menggunakan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri menyatakan setuju
bahwa mereka mendaftarkan diri ke bimbingan ini disebabkan Bimbingan Belajar
Nurul Fikri lebih baik dibandingkan bimbingan belajar lainnya.
Tabel 4.9
Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 5
“Anda merasa yakin tentang lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri ini
karena alumninya banyak yang diterima di Universitas Negri.”
NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)
1 Sangat Setuju 13 20
2 Setuju 35 52
3 Kurang Setuju 19 28
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak Setuju 0 0
TOTAL 67 100
Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 13 orang responden (20%)
sangat setuju, sebanyak 35 orang responden (52%) setuju. Dengan banyaknya
para alumni Bimbingan Belajar Nurul Fikri yang diterima pada Universitas Negri,
semakin membuat para responden yakin untuk bergabung dengan Bimbingan
Belajr Nurul Fikri dengan harapan mereka bisa diterima pada Universitas Negri
seperti para alumni. Sementara 19 orang responden (28%) kurang setuju, dimana
mereka merasa ragu bahwa alumni Bimbingan Belajar Nurul Fikri banyak
diterima di perguruan tinggi negri dan tidak ada responden yang tidak setuju
52
4.2.3 Penyajian Data Keputusan Pembelian
Untuk mengukur variabel Keputusan Pembelian peneliti menyajikan 8
pernyataan. Pada setiap pernyataan terdapat 5 alternatif jawaban, dimana
responden diharuskan menentukan jawaban mereka atau memilih salah satu dari
pilihan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.
Berdasarkan jawaban responden dari hasil penyebaran kuesioner di Lembaga
Bimbingan Belajar Nurul Fikri Jalan Iskandar Muda No.57, Medan. Maka
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 6
“Anda merasa bahwa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri menawarkan
program sesuai dengan kebutuhan anda”.
NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)
1 Sangat Setuju 14 21
2 Setuju 36 54
3 Kurang Setuju 17 25
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak Setuju 0 0
TOTAL 67 100
Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 14 orang responden (21 %)
sangat setuju, sebanyak 36 orang responden (54 %) setuju, 17 orang responden
(25%) kurang setuju, dan tidak ada responden yang tidak setuju maupun sangat
tidak setuju. Hampir semua responden setuju bahwa Lembaga Bimbingan Belajar
Nurul Fikri menawarkan program yang sesuai dengan kebutuhan mereka,
responden yang kurang setuju bahwa program di bimbingan belajar Nurul Fikri
tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Tabel 4.11
Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 7
“Anda merasa bahwa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri ini sesuai
dengan keinginan anda”.
NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)
1 Sangat Setuju 16 24
2 Setuju 29 43
3 Kurang Setuju 19 29
4 Tidak Setuju 3 4
5 Sangat Tidak Setuju 0 0
TOTAL 67 100
Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21
Pada tabel 4.11 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa
sebanyak 16 orang responden (24 %) sangat setuju, sebanyak 29 orang responden
(43 %) setuju, 19 orang responden (29%) kurang setuju, sebanyak 3 orang
responden (4%) dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Banyak
diantara responden yang merasa bahwa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri
sudah sesuai dengan keinginan mereka sehingga mereka merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan Namun, tidak demikian dengan respoden yang kurang
setuju hal ini bisa saja disebabkan oleh pengalaman yang kurang menyenangkan
atau tidak sesuai dengan harapan yang mereka inginkan ketika bergabung dengan
bimbingan belajar nurul Fikri ini.
Dari tabel 4.12 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa
54
responden (3%) dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Hampir
keseluruhan responden setuju bahwa mereka menemukan informasi tentang
Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri karena mendengarkan dari orang lain,
namun dari beberapa responden yang tidak setuju hal ini disebabkan karena
kemungkinan mereka susah untuk mencari dan mendapatkan informasi mengenai
Lembaga Bimbingan Nurul Fikri.
Tabel 4.12
Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 8
“Anda mudah menemukan informasi tentang lembaga Bimbingan Belajar
Nurul Fikri disebabkan sering mendengar dari orang lain”.
NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)
Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21
Dari tabel 4.13 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa
sebanyak 24 orang responden (36%) sangat setuju, sebanyak 28 orang responden
(42 %) mengakui bahwa setuju diyakinkan orang lain, hal ini dikarenakan
responden percaya dan sangat termotivasi terhadap pengalaman orang yang
meyakinkan dia tentang Bimbingan Belajar Nurul Fikri, 14 orang responden
(21%) kurang setuju, sebanyak 1 orang responden (1%) tidak setuju dan tidak
ada responden yang sangat tidak setuju. Kebanyakan responden setuju mengenai
mereka yakin untuk bergabung dengan Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri
beberapa diantara responden yang merasas kurang setuju dan tidak setuju akan hal
ini, yang mungkin saja keyakinan untuk bergabung dengan bimbingan belajar ini
disebabkan oleh alasan lain.
Tabel 4.13
Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 9
“Informasi yang anda dapatkan oleh rekan-rekan yang bergabung Lembaga
Bimbingan Belajar Nurul Fikri membuat anda yakin bergabung di lembaga
Bimbingan Belajar ini”.
Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21
Tabel 4.14
Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 10
“Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri merupakan alternatif utama
untuk mengembangkan kemampuan belajar anda”.
NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)
56
Dari tabel 4.14 dapat diketahui,hasil penelitian menunjukan bahwa
sebanyak 18 orang responden (27%) sangat setuju, sebanyak 32 orang responden
(48 %) setuju, 14 orang responden (21%) kurang setuju, sebanyak 3 orang
responden (4%) dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Hampir
keseluruhan responden setuju bahwa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri
merupakan alternative utama untuk mengembangkan kemampuan belajar mereka,
sedangkan sisanya kurang setuju dan tidak setuju akan hal itu
Tabel 4.15
Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 11
“Anda tertarik bergabung di Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri
karena sistem di lembaga bimbingan belajar yang menawarkan konsep
berbasis agama Islam (Pembentukan Akhlaqul Karimah)”.
NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)
Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21
Dari tabel 4.15 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa
sebanyak 15 orang responden (22%) sangat setuju, sebanyak 33 orang responden
(49 %) setuju, 16 orang responden (24%) kurang setuju, sebanyak 3 orang
responden (5%) dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Hampir
keseluruhan responden setuju mereka tertarik untuk bergabung dengan Lembaga
Bimbingan Belajar Nurul Fikri disebabkan lembaga ini menawarkan konsep
mereka merasa butuh dengan pendidikan moral dan agama selain pendidikan
intelektual semata. Namun, sisa responden menyatakan kurang setuju dan tidak
setuju dengan alasan tersebut bisa dikarenakan alasan mereka untuk bergabung
dengan Lembaga Bimbingan Belajar ini disebakan oleh alasan lain selain dari
konsep berbasis agama Islam (Pembentukan Akhlaqul Karimah).
Tabel 4.16
Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 12
“Sampai saat ini anda masih tetap merasa puas belajar di Lembaga
Bimbingan Belajar Nurul Fikri ini”.
NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)
1 Sangat Setuju 12 18
2 Setuju 41 61
3 Kurang Setuju 14 21
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak Setuju 0 0
TOTAL 67 100
Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21
Dari tabel 4.16 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa
sebanyak 12 orang responden (18%) sangat setuju, sebanyak 35 orang responden
(52 %) setuju, 14 orang responden (21%) kurang setuju, dan tidak ada responden
yang tidak setuju atau sangat tidak setuju. Jika dilihat dari tabel, sebagian besar
responden yang sedang bergabung di Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri
merasa puas belajar di Nurul Fikri. Rasa puas yang dirasakan oleh responden ini
bisa saja terjadi karena informasi yang mereka dapatkan mengenai lembaga
bimbingan belajar ini sebelum mereka memutuskan untuk bergabung sesuai
58
menyatakan mereka kurang setuju dengan pernyataan ini yang berarti mereka
kurang puas dengan pelayanan yang diberikan Lembaga Bimbingan Belajar Nurul
Fikri.
Tabel 4.17
Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 13
“Anda berkeinginan memberikan informasi mengenai lembaga Bimbingan
belajar Nurul Fikri kepada orang lain yang mencari informasi tentang
lembaga bimbingan belajar”.
Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS
Dari tabel 4.17 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa
sebanyak 11 orang responden (16%) sangat setuju, sebanyak 40 orang responden
(60 %) setuju, 15 orang responden (22%) kurang setuju, sebanyak 1 orang
responden (2%) dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Hal ini
dikarenakan mereka yang berada dalam komunitas yang kurang puas sehingga
enggan membicarakan hal-hal positif karena mungkin mereka pernah mengalami
pengalaman yang kurang baik terhadap pelayanan yang diberikan Lembaga
Bimbingan Belajar Nurul Fikri, Medan. Akan tetapi dari data yang diperoleh
dapat dilihat lebih dari setengah responden atau 60% setuju untuk memberikan
informasi mengenai lembaga Bimbingan belajar Nurul Fikri kepada orang lain
merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Bimbingan Belajar Nurul
Fikri.
4.3Analisis Data
4.3.1 Metode Uji Instrumen
4.3.1.1Hasil Uji Validitas
Hasil penelitian agar memiliki tingkat kesahihan atau validitas yang tinggi,
maka setiap variabel yang digunakan harus diuji sejauh mana ketepatan dan
kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur penelitian.Metode yang digunakan
untuk menguji validitas instrumen penelitian adalah dengan membandingkan
antara nilai korelasi (rhitung) dengan rtabel. Penyebaran kuesioner dalam uji
validitas dan diberikan pada 30 orang responden. Berikut ini merupakan kriteria
pengambilan keputusan validitas dan tiap pertanyaan dalam kuesioner :
- Jika rhitung> dari rtabel, maka pernyataan dikatakan valid
- Jika rhitung< dari rtabel, maka pernyataan dikatakan tidak valid
Tabel 4.18
Hasil Uji Validitas Word Of Mouth Comunication (X)
Corrected Item Total
Corelation r Tabel Validitas
(r Hitung)
P1 0, 691 0,361 Valid
P2 0,814 0,361 Valid
P3 0,724 0,361 Valid
P4 0,664 0,361 Valid
P5 0,663 0,361 Valid
60
Dari Tabel 4.18 Dapat Diketahui, kolom corrected item-total correlation
menunjukan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat
digunakan untuk menguji validitas instrumen. Pada signifikansi 5% dengan
derajat bebas df = n - 2, df = 30 - 2, sehingga r tabel sebesar 0,361. Pada hasil
dapat dilihat bahwa nilai corrected item total correlation (r hitung) ditemukan
bahwa semua instrumen dinyatakan valid karena telah melebihi nilai r tabel
sebesar 0,361. Maka Pada pengujian validitas berdasarkan kriteria Word Of Mouth
Communication kuesioner dinyatakan valid.
Tabel 4.19
Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y)
Corrected Item Total
Corelation r Tabel Validitas
(r Hitung)
Sumber: Hasil Olahan Data Software Statistik, 2016
Dari tabel 4.19 dapat diketahui, pada kolom corrected item-total
correlation menunjukan korelasi antara skor item dengan skor total item yang
dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen.Pada signifikansi 5% dengan
derajat bebas df = n - 2, df = 30 - 2, sehingga r tabel sebesar 0,361. Pada hasil
dapat dilihat bahwa nilai corrected item total correlation (r hitung) ditemukan
sebesar 0,361. Maka Pada pengujian validitas berdasarkan kriteria keputusan
pembelian kuesioner dinyatakan valid.
4.3.1.2 Hasil Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan untuk melihat apakah instrumen
penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya.Jika variabel
penelitian menggunakan instrument yang handal dan dapat dipercaya maka hasil
penelitian juga dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.Item pertanyaan
yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan
kriteria sebagai berikut :
1. Jika r Cronbach Alpha > 0.6, maka dikatakan reliable
2. Jika r Cronbach Alpha < 0.6, maka dikatakan tidak reliable
Setelah melakukan pengujian reliabilitas menggunakan program SPSS 22
for windows, maka diperoleh nilai Cronbach Alpha sebagai berikut:
Tabel 4.20
Hasil Uji Reliabilitas Word Of Mouth Communication (X)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.875 5
Sumber: Hasil Olahan Data Software Statistik, 2016
Suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien
keandalan reliabilitas lebih dari 0,6. Dari tabel uji reliabilitas di atas, hasilnya
menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas (Cronbach Alpha) sebesar 0, 875 lebih
besar dari 0,6. Dengan demikian instrumen dinyatakan dapat diterima atau
62
Tabel 4.21
Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.870 8
Sumber: Hasil Olahan Data Software Statistik, 2016
Dari tabel 4.21 dapat diketahui, nilai koefisien reliabilitas (Cronbach’s
Aplha) diatas adalah sebesar 0,870, yang berarti nilai ini lebih besar dari 0,6
sehingga instrument dinyatakan dapat diterima atau reliable.
4.3.2 Metode Analisis Data
4.3.2.1Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Penelitian ini menggunakan analisis regresi liniear untuk pembuktian
hipotesis penelitian Analisis ini akan menggunakan input berdasarkan data yang
di peroleh dari kuisioner. Perhitungan statistik dalam analisis linear berganda yang
di gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan program computer
SPSS For Windows versi 21. Hasil pengolahan data dengan menggunakan
program SPSS selengkapnya ada pada lampiran dan selanjutnya di ringkas
sebagai berikut :
Tabel 4.22
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
Sumber: Hasil Olahan Software Statistik , 2016
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 13.975 3.923 3.562 .001
Berdasarkan tabel di atas, maka model persamaan regresinya adalah:
Y = a + bx+e
Y = 13.975+ 0.882x
Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta (α) sebesar 13.975 menunjukan bahwa jika variabel bebas
yakni Word Of Mouth Communication bernilai 0.000 maka berbanding
lurus dengan nilai variabel terikat ( Keputusan Pembelian ) sebesar
13.975.
2. Nilai koefisien X (b) sebesar 0,882 menunjukan bahwa variabel Word Of
Mouth Communication berpengaruh positif terhadap tingkat keputusan
pembelian. Sehingga apabila Word Of Mouth Communication dinaikkan
sebesar satu satuan maka tingkat keputusan konsumen menggunakan jasa
bertambah sebesar 0,882.
3. Standar error (e) menunjukkan tingkat kesalahan.
4.3.2.2Hasil Uji Asumsi Klasik
4.3.2.2.1 Hasil Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah ditribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan
analisis grafik dengan melihat grafik histogram atau normal probability. Jika
grafik histogram menunjukan pola distribusi normal, artinya titik puncak kurva
brada di titik nol (0) pada sumbu x dimana grafik berbentuk seperti lonceng, yang
berarti model regresi memenuhi syarat normalitas.
Hanya dengan melihat histogram kadangkala dapat menyesatkan
64
lebih handal dengan melihat Normal Probability Plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusin normal akan membentuk
garis lurus diagonal, dan ploting data residul akan dibadingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data residul normal, maka garis yang mengambarkan data
yang sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
a. Pendekatan Histogram
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Pendekatan Histogram
Sumber : Hasil Olahan Data Software Statistik, 2016
Dari gambar di atas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, hal ini
ditunjukkan oleh data yang membentuk lonceng dan data tersebut tidak mengarah
ke kiri maupun ke kanan.
b. Pendekatan P-Plot
Pp plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu x) melawan
Berbentuk linier (dapat didekati oleh garis lurus), maka hal ini merupakan indikasi
bahwa residual menyebar secara normal. Pada grafik P-P Plot, normalitas dapat
dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dengan
ketentuan :
− Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal menunjukkan pola distribusi normal.
− Jika data menyebar menjauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti garis
diagonal maka menunjukkan bahwa pola distribusi tidak normal.
Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas Pendekatan Grafik
Sumber: Hasil Olahan Data Software Statistik, 2016
Dari gambar 4.3, Normal P-P Plot Regression Standardized Residual di
bawah terlihat bahwa butir-butir mengikuti garis diagonal yang berarti bahwa data
berdistribusi normal.
4.4Hasil Pengujian Hipotesis
4.4.1 Hasil Uji Parsial (Uji t)
66
Pengaruh yang dignifikan terhadap variabel (Y) secara parsial. uji t dilakukan
dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan model hipotesis untuk H0 dan Ha.
b. Mencari nilai t tabledengan cara menentukan tingkat kesalahan (α)
danmenentukan derajat kebebasan.
c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan.
d. Mencari nilai t hitungdengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 21
Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
H0 ditolak jika nilai thitung < ttabel pada α =5%
H0 diterima jika nilai thitung > ttabel pada α =5%
Hasil pengujiannya sebagai berikut:
Tabel 4.23
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 13.975 3.923 3.562 .001
Word Of Mouth Communication .882 .197 .485 4.476 .000 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Olahan Data Software Statistik, 2016
Berdasarkan tabel 4.23 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Nilai ttabeldiperoleh dengan cara:
Derajat bebas = n – k
= 67 – 2
Variabel Word Of Mouth Communication berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa, hal ini terlihat dari
nilai signifikan (0,00) dibawah (lebih kecil dari) 0,05 dan nilai thitung (4,476) >
ttabel (0,240 ) artinya jika variabel Word Of Mouth Communication diperbaiki dan
ditingkatkan maka keputusan penggunaan jasa (Y) akan meningkat. Yang berarti
bahwa variabel Word Of Mouth Communication(X) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Lembaga Bimbingan belajar
nurul fikri Jalan Iskandar muda, Medan (Y).
4.4.2 Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa kemampuan
model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien Determinasi berkisar dari 0
(nol) sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R 2 ≤ 1). Jika R2 semakin besar (mendekati
satu), maka dapat dikatakan bahwa semakin kuat pengaruh kepuasan pelanggan
terhadap terciptanya word of mouth. Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil
(mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa semakin kecil pengaruh variabel
produk, harga, lokasi dan ketanggapan layanan terhadap keputusan pembelian.
Tabel 4.24
Hasil Uji Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1
.485a .236 .224 3.96090
a. Predictors: (Constant), Word Of Mouth Communication
68
Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat bahwa :
a. Pada model terlihat nilai R 0,485 yang berarti bahwa pengaruh Word Of
Mouth Communication terhadap keputusan konsumen dalam
menggunakan jasa sebesar 48% yang berarti pengaruhnya cukup erat.
Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel Hubungan antar Variabel
Nilai Interprestasi
0,0 – 0, 19 Sangat Tidak Erat
0, 2 – 0,39 Tidak Erat
0, 4 – 0, 59 Cukup Erat
0,6 – 0, 79 Erat
0,8 – 0,99 Sangat Erat
b. Nilai R Square sebesar 0,236 berarti sebesar 23% tingakat keputusan
konsumen menggunakan jasa dapat dijelaskan oleh Word Of Mouth
Communication, sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh faktor – faktor
lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
4.5Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar
pengaruh yang dihasilkan Word Of mouth Communication terhadap Keputusan
Konsumen dalam menggunakan Jasa Bimbingan Belajar Nurul fikri Jalan
Iskandar Muda no.57, Medan. Setelah menganalisis jawaban dari setiap kuisioner
yang diperoleh dari 67 orang responden, maka dilanjutkan dengan menguji
hipotesis. Dengan hipotesa yang diajukan, diharapkan dapat menunjukkan sejauh
manakah pengaruh Word Of Mouth Communication terhadap keputusan
Dari jawaban 67 orang responden berdasarkan karakteristik responden
diperoleh bahwa pengaruh Word Of Mouth Communication terhadap keputusan
penggunaan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul fikri, Medan dominan terjadi
pada perempuan. Hal ini dikarenakan perempuan lebih responsif terhadap
informasi-informasi yang diperoleh melalui orang lain. Selain itu diperoleh juga
bahwa mayoritas adalah responden yang berusia 17 tahun yang tergolong remaja.
kriteria ini sesuai dengan kriteria sampel penulis, dimana sampel merupakan
pelajar SMA yang mengikuti program intensif untuk masuk perguruan tinggi,
karena rata – rata siswa SMA yang duduk di bangku kelas tiga berusia 17 tahun.
Dari analisis tabel tunggal untuk melihat frekuensi hubungan antara Word Of
Mouth Communication terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa
Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri, Medan diperoleh bahwa dominan
jawaban – jawaban dari responden menyatakan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan anatara Word Of Mouth Communication terhadap keputusan konsumen.
Pada tabel uji t dapat dilihat bahwa varibel Word Of Mouth Communication
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen
menggunakan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Medan, terlihat dari
nilai signifikan (0,00) yang lebih kecil daripada 0,05. Sedangkan nilai t hitung
(4,476) lebih besar daripada t tabel (0,240), yang berarti jika variabel Word Of
Mouth Communication diperbaiki dan ditingkatkan maka keputusan konsumen
dalam pengunaan jasa akan meningkat.
Berdasarkan nilai R terlihat bahwa Word Of Mouth Communication
mempunyai pengaruh terhadap keputusan pengunaan jasa sebesar 48 % yang
70
keputusan konsumen menggunakan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri
dapat dijelaskan oleh Word Of Mouth Communication sebesar 23% berdasarkan
nilai R Square yang sisanya dapat dijelaska oleh varibel lain.
Dari kedua data tersebut dapat disimpulakn bahwa tindakan konsumen
menggunakan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Medandipengaruhi
oleh tindakan Word Of Mouth Communication yang didukung oleh penelitian
terdahulu dari Yayan Felix Simangunsong (2014) mengenai : “Word Of Mouth
Communication Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa (Studi Korelasional Pada
Kursus Bahasa Inggris Yayasan Pengembangan Persahabatan Indonesia-Amerika
Medan)”. Yang menyatakan bahwa Word of Mouth Communication memiliki
pengaruh positif terhadap keputusan penggunaan jasa kursus Bahasa Inggris
YPPIA Medan. Word of Mouth Communication yang semakin baik akan
meningkatkan jumlah keputusan penggunaan jasa kursus Bahasa Inggris YPPIA
Medan. Pada penelitian terdahulu berikutnya yang dilakukan oleh Ika Lestari
Pujiana (2012) mengenai : “Pengaruh Word Of Mouth Communications terhadap
proses pengambilan keputusan pembelian (Survei pada pelanggan klinik
kecantikan Auraku Skin Solution Ruko Perumahan Taman Mutiara M - 8
Cimahi)”,sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dimana pada
penelitian yang dilakukan oleh Ika Lestari Pujiana diperoleh bahwa word of mouth
communications memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap proses
pengambilan keputusan pembelian pelanggan, hal ini sesuai dengan hasil analisis
peneliti yaitu Word Of Mouth Communication memiliki hubungan yang positif
dan signifikan terhadap keputusan penggunaan jasa Bimbingan Belajar Nurul
penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang yaitu komunikasi pemasaran dan
Word Of Mouth. Hasil ini memberikan bukti bahwa aktifitas Word Of Mouth
Communication mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan jasa
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan analisa data yang dilakukan oleh peneliti di
Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri, Medan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian yang dilakukan kepada 67orang responden yang
merupakan pengguna jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri
Medan, maka diketahui bahwa mayoritas pengguna jasa Bimbingan
Belajar Nurul Fikri berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan,
berdasarkan usia adalah yang berusia 17 tahun, berdasarkan asal sekolah
adalah yang berasal dari kota Medan, berdasarkan sumber informasi
mayoritas responden paling banyak memperoleh informasi mengenai
Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri adalah melalui teman. Dominasi
pelanggan perempuan dikarenakan oleh sifat perempuan yang lebih aktif
dalam memberikan informasi dari mulut ke mulut dibandingkan dengan
laki - laki. Usia responden yang rata – rata berusia 17 tahun sesuai dengan
kriteria sampel penulis yakni pelajar SMA yang mengikuti program
intensif untuk masuk perguruan tinggi negri, dan kebanyakan siswa SMA
yang duduk di bangku kelas tiga berusia 17 tahun. Berdasarkan asal
sekolah respoden banyak berasal dari kota Medan karena Medan
merupakan kota domisili untuk kebanyakan responden. Sementara sumber
informasi yang didominasi oleh teman karena responden yang diteliti oleh
2. lebih mengikuti apa yang mereka dengar dari lingkungan sekitarnya
terutama teman sebaya.
3. Dari hasil analisis regresi linear sederhana dan hasil analisis uji parsial
atau uji T dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara Word Of Mouth Communication dengan terciptanya
keputusan penggunaan jasa pada Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri
Medan. Yang mana hasil dari kedua uji ini telah dipaparkan pada bab
sebelumnya.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dipaparkan oleh penulis di atas, maka penulis
mencoba untuk memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri lebih menonjolkan
keunikan mereka dibandingkan dengan lembaga bimbingan belajar
lainnya yakni adanya penambahan pelajaran moral pada siswa disamping
adanya pelajaran akademik agar bimbangan belajar Nurul Fikri lebih
dibicarakan oleh masyarakatsehingga dapat meningkatkan Word Of Mouth
Nurul Fikri, Medan.
2. Jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri, Medan sebaiknya lebih
memfokuskan dalam meningkatkan promosi agar lebih dikenal oleh
masyarakat Medan, sehingga dapat meningkatkan jumlah siswa yang akan