• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Word Of Mouth Communication Terhadap Keputusan Menggunakan Jasa Bimbingan Belajar Nurul Fikri Jl. Iskandar Muda No.57 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Word Of Mouth Communication Terhadap Keputusan Menggunakan Jasa Bimbingan Belajar Nurul Fikri Jl. Iskandar Muda No.57 Medan"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KOESIONER PENELITIAN

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP

KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA BIMBINGAN BELAJAR

NURUL FIKRI JL. ISKANDAR MUDA NO. 57 MEDAN

A. Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

3. Umur : a. 16 b. 17 c. 18 d. 19

4. Asal Sekolah :

5. Masuk Nurul Fikri direkomendasikan oleh :

B. Petunjuk Pengisian

Dibawah ini terdapat pernyatan-pernyataan terkait dengan pengaruh Word Of

Mouth Communication (Komunikasi Dari Mulut Ke Mulut) Terhadap

Keputusan Menggunakan Jasa Bimbingan Belajar Nurul Fikri Jl. Iskandar

Muda No. 57 Medan. Responden diharapkan membubuhi tanda (X) pada

kolom yang telah disediakan:

1. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)

2. Jawaban Tidak Sejutu (TS)

3. Jawaban Kurang Setuju (KS)

4. Jawaban Setuju (S)

(3)

1. Word Of Mouth Communication (Komunikasi Dari Mulut Ke Mulut)

No Pernyataan SS S KS TS STS

1. Anda sering mendengarkan rekan-rekan

anda berbicara tentang lembaga

Bimbingan belajar Nurul Fikri sehingga

anda memutuskan untuk bergabung di

lembaga Bimbingan Belajar ini.

2. Keunggulan lembaga Bimbingan Belajar

sering dibicarakan oleh orang laim

karena satu-satunya lembaga bimbingan

belajar yang menawarkan konsep

berbasis agama Islam (Pembentukan

Akhlaqul Karimah).

3. Informasi yang anda dapatkan bahwa

harga biaya bimbingan belajar cukup

terjangkau.

4. Anda tertarik bergabung di lembaga

Bimbingan Belajar Nurul Fikri, karena

orang yang merekomendasikan meyakini

(4)

Nurul Fikri ini sudah yang terbaik

dibanding lembaga bimbingan belajar

lainnya.

5. Anda merasa yakin tentang lembaga

bimbingan belajar Nurul Fikri ini karena

alumninya banyak yang diterima di

Universitas Negri.

2. Keputusan Pembelian Konsumen

No Pernyataan SS S KS TS STS

1. Anda merasa bahwa Lembaga

Bimbingan Belajar Nurul Fikri

menawarkan program sesuai dengan

kebutuhan anda.

2. Anda merasa bahwa Lembaga

Bimbingan Belajar Nurul Fikri ini sesuai

dengan keinginan anda.

3. Anda mudah menemukan informasi

tentang lembaga Bimbingan Belajar

Nurul Fikri disebabkan sering

(5)

4. Informasi ynag anda dapatkan oleh

rekan-rekan yang bergabung Lembaga

Bimbingan Belajar Nurul Fikri membuat

anda yakin bergabung di lembaga

Bimbingan Belajar ini.

5. Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri

merupakan alternatif utama untuk

mengembangkan kemampuan belajar

anda.

6. Anda tertarik bergabung di Lembaga

Bimbingan Belajar Nurul Fikri karena

sistem di lembaga bimbingan belajar

yang menawarkan konsep berbasis

agama Islam (Pembentukan Akhlaqul

Karimah).

7. Sampai saat ini anda masih tetap merasa

puas belajar di Lembaga Bimbingan

Belajar Nurul Fikri ini.

8. Anda berkeinginan memberikan

informasi mengenai lembaga Bimbingan

(6)

yang mencari informasi tentang lembaga

bimbingan belajar.

(7)
(8)
(9)

HASIL UJI VALIDITAS

HASIL UJI RELIABILITAS

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

P1 49.8667 27.223 .545 .877

P2 49.8667 26.051 .680 .871

P3 49.8667 26.120 .604 .874

P4 49.8000 25.545 .590 .875

P5 49.6667 26.575 .554 .877

P6 49.6333 26.861 .547 .877

P7 49.5667 26.323 .604 .874

P8 49.7000 25.459 .638 .872

P9 49.3333 27.816 .374 .885

P10 49.6667 25.885 .608 .874

P11 49.6667 25.885 .608 .874

P12 49.6333 27.344 .467 .881

P13 49.7333 26.202 .599 .874

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(10)

UJI FREKUENSI RESPONDEN

Frequencies

Asal Sekolah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

(11)

UJI FREKUENSI PERNYATAAN

Frequencies

PERNYATAAN 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

TIDAK SETUJU 2 3.0 3.0 3.0

KURANG SETUJU 15 22.4 22.4 25.4

SETUJU 39 58.2 58.2 83.6

SANGAT SETUJU 11 16.4 16.4 100.0

Total 67 100.0 100.0

PERNYATAAN 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

KURANG SETUJU 15 22.4 22.4 22.4

SETUJU 36 53.7 53.7 76.1

SANGAT SETUJU 16 23.9 23.9 100.0

Total 67 100.0 100.0

PERNYATAAN 3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

KURANG SETUJU 14 20.9 20.9 20.9

SETUJU 40 59.7 59.7 80.6

SANGAT SETUJU 13 19.4 19.4 100.0

(12)

PERNYATAAN 4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

(13)

PERNYATAAN 8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

(14)

PERNYATAAN 12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

TIDAK SETUJU 6 9.0 9.0 9.0

KURANG SETUJU 14 20.9 20.9 29.9

SETUJU 35 52.2 52.2 82.1

SANGAT SETUJU 12 17.9 17.9 100.0

Total 67 100.0 100.0

PERNYATAAN 13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

TIDAK SETUJU 1 1.5 1.5 1.5

KURANG SETUJU 15 22.4 22.4 23.9

SETUJU 40 59.7 59.7 83.6

SANGAT SETUJU 11 16.4 16.4 100.0

(15)

UJI REGRESI LINEAR SEDERHANA, UJI T DAN UJI DETERMINASI

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian b. All requested variables entered.

Model Summary

a. Predictors: (Constant), Word Of Mouth Communication

ANOVAa

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

b. Predictors: (Constant), Word Of Mouth Communication

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

(16)

Daftar Pustaka

Buku :

Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: Edisi

Kelima Rineka Cipta.

Babin.Barry J: Lee, Young-Kie: Kim, Eun-fu: dan Griffin, Mitch (2005). Journal

of Service Marketing Vol. 19, Mondeling Consumer Satisfaction and Word

of Mouth: Restaurant Patronage Korea, Journal of Service Marketing.

Kotler, Philip &Amstrong. 1999. Prinsip-prinsip Pemasaran.Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip dan GaryArmstrong. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta :

Erlangga

Kotler, Philip, dan Kevin dan Lane Keller. 2009, Manajemen Pemasaran (edisi

13). Jakarta: Erlangga

Lupiyoadi, Rambat. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa :Toeri dan Praktik.

Jakarta : SalembaEmpat

Nawawi,Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah

Mada University

Sernovizt, Andy. 2009. Word Of Mouth Marketing : How Smarts Companies

People Talking. Chicago : Kaplan Publishing.

Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen. Bandung: Predana Media.

Silverman, L.G &Kanuk. The Sourch Of Mouth Marketing : How To Trigger

Expotential Sales Through Runway Word Of Mouth. U.S : Amacom.

Singarimbun dan Effendi, Sofian. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta:

Pustaka LP3ES Indonesia

Siregar, Sofyan.2012.metode Penelitian Kuantitatif. Kencana Prenada Media

Grup. Jakarta.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alpha Betha.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung

Alfabeta.

Sunarto. 2004. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Yogyakarta: Amus Yogyakarta &

UST Press

Sutisna.2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung :

(17)

Skripsi :

M. Ardiansyah Analisis. 2010. Karakteristik Yang Mempengaruhi Terciptanya

Word Of Mouth Pada Usaha Es Dawet Cah Mbanjar Medan (Studi Kasus

Pada Mahasiswa Fisip Usu). Universitas Sumatera Utara

Nursukmawati. 2013. Pengaruh Word Of Mouth Commnunication Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Rh-Clinic Cimanuk Bandung Pengguna

Media Social Foursquare. Universitas Pendidikan Indonesia.

Rahman, Dea Yulia. 2013. Pengaruh Marketing Public Relation Dan Word Of

Mouth Marketing Terhadap Keputusan Menggunakan Jasa Bimbingan

Belajar Ssc (Survei Pada Siswa Ssc Unit Badak Singa Bandung).

Universitas Pendidikan Indonesia

Teti Bethesda Sagala. 2014. Pengaruh Word Of Mouth Communication Terhadap

Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Lembaga Kursus Bahasa

Inggris, Language And Cultural Exchange (Lce). Universitas Sumatera

Utara : Medan

Ratry Erdiningsih. 2008. Pengaruh Word Of Mouth Communication Terhadap

Keputusan Pembelian Pada Produk House Of Dity. Institute Telkom

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang dilakukan adalah penelitian asosiatif

daengan pendekatan kuantitatif . Yaitu penelitian yang berupaya untuk mengkaji

bagaimana suatu variabel memiliki keterkaitan atau hubungan dengan variabel

lain. Apakah suatu variabel dipengaruhi oleh variabel lainnya, atau apakah suatu

variabel menjadi sebab perubahan variabel lainnya.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri

Jalan Iskandar Muda No.57, Medan. Penelitian akan dilakukan selama tiga bulan.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2008 : 72) adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi yang akan dipelajari oleh peneliti adalah seluruh peserta

bimbingan belajar di Nurul Fikri yang berjumlah 207 orang.

3.3.2 Sampel

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2008:116), “Sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi

besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat

(19)

30

Salah satu rumus yang digunakan untuk menetukan sampel adalah rumus Slovin,

yaitu:

n = besaran sampel

N = besaran populasi

E = nilai kritis (batasan ketelitian) yang diingginkan ( persen kelongaran ketidak

telitian karena kesalahan penarikan sampel = 0,1% ; 0,5% ; 10%)

= 67,42

Maka penulis menggunakan sampel sebanyak 67 orang, dengan teknik

Simple Random Sampling atau random acak. Adapun kriteria yang ditetapkan

untuk sampel adalah pelajar Bimbingan Belajar Nurul Fikri yang merupakan

pelajar SMA dan yang mengikuti program intensif untuk masuk perguruan tinggi,

yang memutuskan untuk belajar di Bimbingan Belajar Nurul Fikri melalui proses

Word Of Mouth.

3.4 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat dugaan sementara mengenai

hubungan antara dua variabel atau lebih

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara Word Of Mouth Communication

Terhadap konsumen dalam menggunakan jasa bimbingan belajar

(20)

Ha : Terdapat pengaruh antara Word Of Mouth Communication

terhadap konsumen dalam menggunakan jasa jasa bimbingan

belajar Nurul Fikri Jln.Iskandar Muda No.57 Medan

3.5 Defenisi Konsep

Menurut Singarimbun (1995:37), konsep adalah istilah dan defenisi yang

digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok,

atau indvidu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Tujuannya adalah untuk

memudahkan pemahaman dan menghindari terjadinya interpretasi ganda dari

variabel yang diteliti. Oleh karena itu, untuk mendapatkan batasan yang jelas dari

masing-masing konsep yang akan diteliti, maka penulis mengemukakan defenisi

konsep dari penelitian, adalah sebagai berikut:

A. Konsep Word of Mouth Communication

Word Of Mouth adalah suatu bentuk promosi yang berupa

rekomendasi dari mulut ke mulut mengenai suatu produk atau jasa

baik itu positif atau negatif terhadap suatu produk dalam penelitian

ini yaitu word of mouth communication pada bimbingan belajar

Nurul Fikri.

B. Keputusan Pembelian

Merupakan tindakan dimana konsumen memilih salah dari

beberapa beberapa alternatif pilihan yang ada untuk membeli suatu

produk atau jasa dalam penelitian ini yaitu keputusan konsumen

(21)

32

3.6 Defenisi Operasinoal Variabel

Operasional variabel merupakan definisi atau uraian-uraian yang

menjelaskan dari suatu variabel yang akan diteliti dan mencakuo

indicator-indikator yang ada pada masing-masing variabel. Dengan adanya uraian tersebut

maka penulis akan lebih mengukur varaibel yang ada.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu variabel

dependen dan independen. Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat

perhatian peneliti. Sedangkan variabel independen adalah variabel yang

mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun

pengaruhnya negative.

Penjabaran operasional variabel dalam penelitian ini secara singkat

sebagai berikut:

merekomendasikan, dan

(22)

Variabel terikat

Mouth oleh konsumen

untuk menggunakan

jasa Bimbingan Belajar

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

sebagai berikut :

a. Pengumpulan Data Primer

Primer, merupakan jenis data penelitian yang diperoleh secara langsung

dari objek penelitian. Dalam penelitian ini data diperoleh langsung dari

responden dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan di kalangan

siswa/peserta didik Nurul Fikri Medan dan observasi atau melihat suatu

kondisi secara langsung terhadap objek yang diteliti.

b. Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan

kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data

sekunder dapat dilakukan dengan cara melakukan studi kepustakaan, yaitu

pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah dan dokumen

(23)

34

3.8 Teknik Penentuan Skor

Untuk membantu dalam menganalisa data, maka peneliti menggunakan

teknik penentuan skor. Teknik yang digunakan adalah melalui penyebaran

kuesioner yang berkaitan dengan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada

responden, skala yang digunakan untuk teknik penentuan skor dalam penelitian ini

adalah menggunakan skala Likert. Menurut Siregar Sofyan (2012:12) Skala Likert

adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu.

Adapun skor pada setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Alternative Jawaban Skor

1 Sangat setuju (ST) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Untuk mengetahui atau menentukan kategori jawaban responden dari

masing-masing apakah tergolong sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju,

dan sangat tidak setuju.

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Metode Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2002:14), validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan valid atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan

(24)

data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung (correlated item-total correlations) dengan nilai r

tabel. Kriteria dalam menentukan validitas :

a. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan valid.

b. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat keandalaan suatu instrumen penelitian.

Instrumen yang dikatakan reliabel adalah instrumen yang berulang kali digunakan

untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono

2006:110). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS

memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach

Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai (α) 0,60.

Kriteria pengujian reliabilitas :

a. Jika nilai koefisien reliabilitas > 0,6 maka instrumen yang diuji adalah reliabel.

b. Jika nilai koefisien reliabilitas < 0,6 maka instrumen yang diuji adalah tidak

reliable

3.9.2 Metode Analisis Data

1. Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk mengetahui bagaimana variabel dependen (Y) dapat diprediksikan

melalui variabel independen (X), secara individual dan seberapa besar pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat maka setelah data diubah dari ordinal ke

interval, maka dimasukkan ke dalam rumus:

(25)

36

Keterangan:

Y = subjek/ nilai dalam variabel dependen yang diprediksi

a = harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan/ penurunan variabel

dependen yang didasarkan pada variabel independen.

X = subjek pada variabel independen mempunyai nilai tertentu maka nilai

a dan b dapat dicari dengan rumus:

a =

b =

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikan Individual atau Uji Parsial (Uji t)

Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara

individual terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian sebagai berikut:

H0 : β1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel independen (X) terhadap

variabel dependen (Y)

Ha : β1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel independen (X) terhadap variabel

dependen (Y)

Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

− Apabila T hitung > T tabel ,atau signifikansi < 0,05 maka H0

(26)

− Apabila T hitung < T tabel ,atau signifikansi > 0,05 maka H0

diterima Ha ditolak

b. Koefisien determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen (variabel bebas) menjelaskan

variabel dependen (variabel terikat). Jika determinan semakin besar

(mendekati 1) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikat dari

variabel independent (X) yakni Word Of Mouth Communication serta

variabel dependen (Y) yaitu keputusan konsumen semakin besar.

Sebaliknya, jika determinan semakin kecil (mendekati 0) maka dapat

dikatakan bahwa variabel independent (X) yakni Word Of Mouth

Communication serta variabel dependen (Y) yaitu keputusan konsumen

(27)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Profil dan Sejarah Perusahaan

Lembaga Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri (BKB NF)

merupakan salah satu institusi pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan

Nurul Fikri. BKB Nurul Fikri dirintis sejak tahun 1985, bermula dari sekumpulan

mahasiswa dan sarjana muslim Universitas Indonesia yang memiliki kepedulian

tinggi terhadap kondisi umat Islam saat itu, kemudian mereka saling bertukar

fikiran mencari bentuk amal nyata yang dapat disumbangkan untuk membantu

kemajuan pelajar muslim.

Kemudian tercetus ide untuk menyelenggarakan aktifitas sesuai dengan

potensi yang ada pada mereka. Mereka memutuskan memberikan bimbingan

belajar kepada siswa/siswi muslim yang memiliki semangat belajar tinggi dalam

rangka mempersiapkan diri untuk menghadapai Seleksi Penerimaan Mahasiswa

Baru (SPMB) yang dulu dikenal dengan SIPENMARU.

Pelajar yang mengikuti bimbingan belajar ketika itu sebanyak 35 orang

siswa, dan aktifitas kegiatan dilaksanakan di Jl. Kenari Jakarta pusat. Semua siswa

angkatan pertama tersebut berhasil lulus pada seleksi PTN ketika itu. Hal tersebut

semakin memacu semangat para pengelola dan pengajar untuk terus membangun

dan mengembangkan Nurul Fikri ke depan. Ternyata sambutan dari masyarakat

sungguh luar biasa, di setiap tempat Nurul Fikri mebuka lokasi belajar baru selalu

saja dibanjiri siswa yang ingin mengikuti bimbingan belajar. Maka saat ini

(28)

berbagai kota besar Indonesia dengan jumlah yang siswa mencapai

puluhan ribu setiap tahunnya.

Nurul Fikri telah membuktikan diri untuk senantiasa komitmen

mewujudkan prestasi tinggi dalam setiap jenjang pendidikan. Nurul Fikri sebagai

bimbingan belajar tidak hanya memberikan bekal akademis semata, melainkan

turut membimbing serta membina para siswa menjadi generasi baru yang unggul.

4.1.2 Misi Perusahaan

1. Mencetak pribadi – pribadi yang memiliki pemahaman yang mendalam

dan menyeluruh akan Islam, wawasan berfikir yang luas, cerda, kreatif,

dan inovatif, ditunjang dengan semangat yang tinggi untu terlibat aktif

dalam proses menjayakan Islam.

2. Membantu pelajar – pelajar Indnonesia untuk memperoleh kesempatan

guna melanjutkan studi di perguruan tinggi negri, agar mereka dapat

mempelajari dan mendalami ilmu pengetahuan dengna biaya yang relative

terjangkau.

3. Mewujudkan sarana dan fasilitas pendidikan yang baik, yang mampu

menunjang aktifitas pendidikan yang telah dierencanakan, sehingga dapat

mencetak lulusan yang berkualitas.

4.1.3 Aktivitas Utama

Aktivitas utama Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri yaitu:

1. Program Reguler

Program ini diperuntukan bagi siswa siswi yang menduduki jenjang kelas :

− Program Reguler 4 - 5 dan 6 SD

(29)

40

a. Penguasaan konsep dasar materi pelajaran sukses ulangan

b. Sukses ulangan semester

c. Suskes ulangan kenaikan kelas

d. Pemantapan dan peningkatan prestasi akademik

− Program Reguler 7 - 8 dan 9 SMP

Sasaran program ini adalah :

a. Persiapan Ulangan Harian

b. Persiapan Ujian Tengah semester

c. Persiapan Ujian Akhir Semester

d. Persiapan Intensif Ujian Nasional SMP

e. Pemantapan dan peningkatan prestasi akademik

− Program Reguler 10-11 SMA IPA/IPS

Sasaran program ini adalah :

a. Penguasaan Konsep Dasar Materi Pelajaran

b. Persiapan Ulangan Harian

c. Persiapan Ujian Tengah semester

d. Persiapan Ujian Akhir Semester

e. Persiapan penjurusan di SMA

− Program Reguler 12 SMA IPA/IPS

Sasaran program ini adalah :

a. Penguasaan Konsep Dasar Pelajaran

b. Pemantapan Dan Peningkatan Prestasi

c. Sukses Ulangan Harian

(30)

e. Sukses Ujian Nasional

f. Sukses Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negri

2. Program Persiapan langsung Seleksi Perguruan Tinggi Negri / PPLS

PTN

Adalah program yang dikembangkan bimbingan belajar Nurul Fikri bagi

siswa SLTA (Umum dan Kejuruan) yang berani menginfestasikan waktu,

tenaga, dan pikiran sejak dini untuk persiapan total SPMB,UM UGM,

PMBP ITB, SIMAK UI, UMBPTN, dan seleksi masuk perguruan tinggi

lainnya secara terarah. Melalui program ini, siswa siswi dilatih secara

intensif untuk menguasi soal-soal bertipe ujian masuk PTN, sehingga

kemampuan dan daya saing yang mereka miliki semakin baik.

3. Program RONIN

RONIN adalah program bimbingan belajar persiapan langsung seleksi

PTN Khusus bagi alumni SLTA yang meraih sukses pada SIMAK UI, UM

UGM, PMBP ITB, UMBPTN, dan seleksi PTN lain khusus nya

SNMPTN. Melalui program RONIN, siswa siswi mendapat bimbingan

dan pengarahan sejak dini untuk menguasi dan memahami konsep-konsep

dasar materi ujian masuk PTN. Mereka juga dilatih secara intensif untuk

mengusai soal-soal bertipe SNMPTN, sehingga kemapuan dan daya saing

yang mereka miliki semakin bertambah, dan mereka memiliki kesempatan

yang lebih besar untuk sukses di seleksi ujian masuk PTN.

4. Program Super Intensif

adalah program persiapan total dalam menghadapi SNMPTN, dimana para

(31)

42

4.1.4 Struktur Manajemen Perusahaan

Gambar 4.1

Struktur Organisasi BKB Nurul Fikri Medan

Sumber : BKB Nurul Fikri Medan (2016)

Deskripsi Jabatan

Berdasrakan struktur organisasi diatas, maka dapat dijabarkan tugas dan

tanggungjawab sebagai berikut :

1. PJ Wilayah Medan

PJ Wilayah Medan bertugas untuk mengkoordinir seluruh kegiatan agar

terarah dan mencapai target yang telah ditetapkan serta bertanggungjawab

penuh atas segala operasional Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul

Fikri.

2. Admin Wilayah

Admin Wilayah bertugas untuk mengelola administrasi dan mengawasi

jalannya fungsi kerja staf lokasi di Bimbingan dan Konsultasi Belajar

Nurul Fikri agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

PJ Wilayah Medan

Admin Wilayah

Staf Lokasi Staf Pengajar

(32)

3. Penjadwalan Wilayah

Penjadwalan Wilayah bertugas untuk menyusun jadwal pengajar, pelatihan

pengajar, pelatihan tes untuk meningkatkan kualitas pendidikan di

Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri.

4. Staff Lokasi

Staff lokasi bertugas mengontrol segala pelayanan, pendaftaran, dan

operasional Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri.

5. Staf Pengajar

Staf pengajar bertugas memberikan layanan konsultasi dan materi di kelas

dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sesuai dengan standart

Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri.

4.2 Penyajian Data

Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian berupa data primer yang

diperoleh peneliti di lapangan. Data primer ini diperoleh melalui penyebaran

kuesioner penelitian kepada 67 responden dari sampel yang diambil pada peserta

didik di Jalan Iskandar Muda no.57, Medan.

4.2.1 Identitas Responden

Data identitas responden yang akan disajikan mencakup jenis kelamin, usia,

asal sekolah, dan sumber informasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh,

maka identitas responden dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Jenis Kelamin

Dari tabel 4.1 dapat diketahui hasil penelitian menunjukkan bahwa dari

keseluruhan responden yang berjumlah 67 orang responden, dimana laki-laki

(33)

44

menunjukan bahwa hubungan Word Of Mouth Communication terhadap

keputusan menggunaan jasa di Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri lebih

didominasi oleh perempuan. Hal ini disebabkan perempuan lebih aktif dalam

memberikan informasi dari mulut ke mulut dibandingkan dengan laki-laki

karena sesuai dengan karakteristik atau kepribadian perempuan.

Tabel 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Laki-Laki 45 33

2 Perempuan 22 67

Total 67 100

Sumber: Kusioner Penelitian Diolah Dengan SPSS 21

B. Usia

Tabel 4.2

Identitas Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persentase (%)

Sumber: Kusioner Penelitian Diolah Dengan SPSS 21

Dari tabel 4.2 dapat diketahui hasil penelitian menunjukkan bahwa dari

keseluruhan responden yang berjumlah 67 orang responden, dimana responden

yang berusia 16 tahun berjumlah 5 orang (7%), responden yang berusia 17 tahun

berjumlah 33 orang (49%), responden yang berusia 18 tahun berjumlah 23 orang

(34)

jumlah responden terbanyak adalah siswa yang berusia 17 tahun. Hal ini sesuai

dengan kriteria sampel penulis dimana sampel merupakan pelajar SMA yang

mengikuti program intensif untuk masuk perguruan tinggi, karena rata – rata

siswa SMA yang duduk di bangku kelas tiga berusia 17 tahun.

C. Asal Sekolah

Tabel 4.3

Identitas Responden Berdasarkan Asal Sekolah

NO Asal Sekolah Jumlah Persentase (%)

1 Kota Medan 57 67

2 Diluar Kota Medan 10 33

Total 67 100

Sumber: Kusioner Penelitian Diolah Dengan SPSS 21

Dari tabel 4.3 dapat diketahui hasil penelitian menunjukkan bahwa dari

keseluruhan responden yang berjumlah 67 orang responden, dimana responden

yang bersekolah di kota Medan berjumlah 57 orang (33%), dan responden yang

bersekolah di luar kota Medan (67%). Kebanyakan responden berasal dari Kota

Medan bisa jadi disebabkan karena faktor lokasi, dimana Lembaga Bimbingan

Belajar Nurul Fikri terletak di Kota Medan sehingga informasi mengenai lembaga

bimbingan belajar ini akan lebih cepat berkembang pada masyarakat kota Medan

sendiri. Selain itu, responden yang merupakan pelajar kota Medan akan lebih

mudah menjangkau lokasi ini karena terletak tidak begitu jauh dari pusat kota,

sehingga lokasi yang semakin dekat dengan domisili atau tempat tinggal siswa

akan semakin memudahkan mereka. Namun,terdapat sisa 10 orang responden

yang berasal dari luar kota Medan yang disebabkan oleh faktor lain yang tidak

(35)

46

Medan, atau mempunyai kerabat di Kota Medan, untuk memilih menggunakan

jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri.

D. Sumber Informasi

Tabel 4.4

Identitas Responden Berdasarkan Sumber Informasi

NO Sumber Informasi Jumlah Persentase (%)

1 Kerabat atau Keluarga 5 8

2 Teman 47 70

3. Kakak Kelas 15 22

Total 67 100

Sumber: Kusioner Penelitian Diolah Dengan SPSS 21

Dari tabel 4.4 dapat diketahui hasil penelitian menunjukkan bahwa dari

keseluruhan responden yang berjumlah 67 orang responden, dimana responden

yang mendapatkan informasi Bimbingan Belajar Nurul fikri dari keluarga atau

kerabat berjumlah 5 orang (8%), responden yang mendapatkan informasi dari

teman berjumlah 47 orang (70%), responden yang mendapatkan informasi dari

kakak kelas atau senior di sekolah berjumlah 15 orang (22%). Hasil penelitian

menunjukan bahwa teman merupakan sumber informasi yang paling banyak

mempengaruhi responden untuk menggunaka jasa Lembaga Bimbingan Belajar

Nurul Fikri. Hal ini bisa terjadi karena responden yang diteliti oleh penulis

merupakan remaja, yang mana pada usia remaja seorang anak akan lebih

mengikuti apa yang mereka dengar dari lingkungan sekitarnya terutama teman

sebaya. Beberapa persen responden menjawab bahwa mereka mendapatkan

informasi mengenai Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri melalui Kakak

Kelas. Kakak kelas menjadi salah satu sumber informasi disebabkan seluruh

(36)

dalam lingkungan sekolah mereka dibandingkan di luar lingkungan sekolah.

Sementara sisa responden menjawab mengetahui informasi mengenai Lembaga

Bimbingan Belajar Nurul Fikri melalui keluarga ataupun kerabat. Walaupun

responden dengan kriteria ini cenderung sedikit, hal ini dapat disebab kan karena

lingkungan keluarga juga merupakan lingkungan yang mempunyai pengaruh

cukup besar terhadap anak sehingga anak akan mengikuti nasehat atau ajakan dari

keluarga seperti sepupu paman atau kerabat yang pernah mempunyai pengalaman

di Lembaga Bimbingan Nurul Fikri.

4.2.2 Penyajian Data Word Of Mouth Communication

Untuk mengukur variabel Word Of Mouth Communication peneliti menyaji

kan 5 butir pernyataan. Pada setiap pernyataan terdapat 5 alternatif jawaban,

dimana responden diharuskan menentukan jawaban mereka atau memilih salah

satu dari pilihan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.

Berdasarkan jawaban responden dari hasil penyebaran kuesioner di Lembaga

Bimbingan Belajar Nurul Fikri Jalan Iskandar Muda No.57, Medan. Maka

diperoleh data sebagai berikut:

Dari tabel 4.5 dapat diketuhi, hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 11

orang responden (16 %) sangat setuju, sebanyak 39 orang responden (58 %)

setuju, 15 orang responden (15 %) kurang setuju, 2 orang responden (3%) tidak

setuju dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Artinya adalah sebagian

besar responden memutuskan untuk bergabung dengan Lembaga Bimbingan

Belajar Nurul Fikri disebabkan oleh pengaruh Word Of Mouth Communication.

Hal ini dapat terjadi karena responden yang bergabung di Lembaga Bimbingan

(37)

48

terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya seperti teman sebaya maupun kakak

kelas. Jadi ketika banyak yang membicarakan tentang Lembaga Bimbingan

belajar Niril fikri ini, secara psikologis mereka akan ikut menggunakan jasa atau

produk tersebut. Sementara sedikit sisa responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan ini.

Tabel 4.5

Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 1

“Anda sering mendengarkan rekan – rekan anda berbicara tentang

Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri sehingga anda memutuskan untuk

bergabung di Lembaga Bimbingan Belajar ini”

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Dari tabel 4.6 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa

sebanyak 16 orang responden (23 %) sangat setuju, sebanyak 36 orang responden

(53 %) setuju, 16 orang responden (24%) kurang setuju, dan tidak ada responden

yang tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Artinya adalah sebagian besar

responden sering mendengarkan rekan – rekan mereka berbicara mengenai

keunggulan Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri yakni menawarkan konsep

berbasis agama Islam (Pembentukan Akhlaqul Karimah) dimana bimbingan

belajar ini tidak puas bila hanya sekedar memberikan bekal intelektual kepada

(38)

mesti baik kepribadiaanya. Karena itu pembinaan keperibadian muslim yang

ditekankan pada pembentukan akhlaqul karimah menjadi bagian yang sangat

penting dari proses belajar mengajar di Nurul Fikri. Hal tersebut dipersiapkan bagi

para siswa dengan memberikan topik – topik bimbingan berupa akhlak.

Tabel 4.6

Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 2

“Keunggulan lembaga Bimbingan Belajar sering dibicarakan oleh orang lain

karena satu-satunya lembaga bimbingan belajar yang menawarkan konsep

berbasis agama Islam (Pembentukan Akhlaqul Karimah).”

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Tabel 4.7

Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 3

“Informasi yang anda dapatkan bahwa harga biaya bimbingan belajar

cukup terjangkau.”

(39)

50

Dari tabel 4.7 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa

sebanyak 13 orang responden (19 %) sangat setuju, sebanyak 40 orang responden

(60 %) setuju, 14 orang responden (21%) kurang setuju, dan tidak ada responden

yang tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Jadi hampir secara keseluruhan

bahwa orang – orang yang bergabung dengan Lembaga Bimbingan Belajar Nurul

Fikri menyakini bahwa Lembaga Bimbingan Belajar ini menawarkan harga yang

murah dan terjangkau.

Tabel 4.8

Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 4

“Anda tertarik bergabung di lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri,

karena orang yang merekomendasikan meyakini anda bahwa lembaga

Bimbingan Belajar Nurul Fikri ini sudah yang terbaik dibanding lembaga

bimbingan belajar lainnya.”

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

1 Sangat Setuju 14 21

2 Setuju 37 55

3 Kurang Setuju 16 30

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

TOTAL 67 100

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Dari tabel 4.8, hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 14 orang

responden (21 %) sangat setuju, sebanyak 37 orang responden (55 %) setuju,hal

ini dikarenakan responden percaya dan sangat termotivasi terhadap pengalaman

orang yang meyakinkan dia tentang Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri, 16

(40)

maupun sangat tidak setuju. Jadi hampir keseluruhan responden yang

menggunakan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri menyatakan setuju

bahwa mereka mendaftarkan diri ke bimbingan ini disebabkan Bimbingan Belajar

Nurul Fikri lebih baik dibandingkan bimbingan belajar lainnya.

Tabel 4.9

Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 5

“Anda merasa yakin tentang lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri ini

karena alumninya banyak yang diterima di Universitas Negri.”

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

1 Sangat Setuju 13 20

2 Setuju 35 52

3 Kurang Setuju 19 28

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

TOTAL 67 100

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 13 orang responden (20%)

sangat setuju, sebanyak 35 orang responden (52%) setuju. Dengan banyaknya

para alumni Bimbingan Belajar Nurul Fikri yang diterima pada Universitas Negri,

semakin membuat para responden yakin untuk bergabung dengan Bimbingan

Belajr Nurul Fikri dengan harapan mereka bisa diterima pada Universitas Negri

seperti para alumni. Sementara 19 orang responden (28%) kurang setuju, dimana

mereka merasa ragu bahwa alumni Bimbingan Belajar Nurul Fikri banyak

diterima di perguruan tinggi negri dan tidak ada responden yang tidak setuju

(41)

52

4.2.3 Penyajian Data Keputusan Pembelian

Untuk mengukur variabel Keputusan Pembelian peneliti menyajikan 8

pernyataan. Pada setiap pernyataan terdapat 5 alternatif jawaban, dimana

responden diharuskan menentukan jawaban mereka atau memilih salah satu dari

pilihan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.

Berdasarkan jawaban responden dari hasil penyebaran kuesioner di Lembaga

Bimbingan Belajar Nurul Fikri Jalan Iskandar Muda No.57, Medan. Maka

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 6

“Anda merasa bahwa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri menawarkan

program sesuai dengan kebutuhan anda”.

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

1 Sangat Setuju 14 21

2 Setuju 36 54

3 Kurang Setuju 17 25

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

TOTAL 67 100

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 14 orang responden (21 %)

sangat setuju, sebanyak 36 orang responden (54 %) setuju, 17 orang responden

(25%) kurang setuju, dan tidak ada responden yang tidak setuju maupun sangat

tidak setuju. Hampir semua responden setuju bahwa Lembaga Bimbingan Belajar

Nurul Fikri menawarkan program yang sesuai dengan kebutuhan mereka,

(42)

responden yang kurang setuju bahwa program di bimbingan belajar Nurul Fikri

tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.

Tabel 4.11

Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 7

“Anda merasa bahwa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri ini sesuai

dengan keinginan anda”.

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

1 Sangat Setuju 16 24

2 Setuju 29 43

3 Kurang Setuju 19 29

4 Tidak Setuju 3 4

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

TOTAL 67 100

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Pada tabel 4.11 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa

sebanyak 16 orang responden (24 %) sangat setuju, sebanyak 29 orang responden

(43 %) setuju, 19 orang responden (29%) kurang setuju, sebanyak 3 orang

responden (4%) dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Banyak

diantara responden yang merasa bahwa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri

sudah sesuai dengan keinginan mereka sehingga mereka merasa puas dengan

pelayanan yang diberikan Namun, tidak demikian dengan respoden yang kurang

setuju hal ini bisa saja disebabkan oleh pengalaman yang kurang menyenangkan

atau tidak sesuai dengan harapan yang mereka inginkan ketika bergabung dengan

bimbingan belajar nurul Fikri ini.

Dari tabel 4.12 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa

(43)

54

responden (3%) dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Hampir

keseluruhan responden setuju bahwa mereka menemukan informasi tentang

Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri karena mendengarkan dari orang lain,

namun dari beberapa responden yang tidak setuju hal ini disebabkan karena

kemungkinan mereka susah untuk mencari dan mendapatkan informasi mengenai

Lembaga Bimbingan Nurul Fikri.

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 8

“Anda mudah menemukan informasi tentang lembaga Bimbingan Belajar

Nurul Fikri disebabkan sering mendengar dari orang lain”.

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Dari tabel 4.13 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa

sebanyak 24 orang responden (36%) sangat setuju, sebanyak 28 orang responden

(42 %) mengakui bahwa setuju diyakinkan orang lain, hal ini dikarenakan

responden percaya dan sangat termotivasi terhadap pengalaman orang yang

meyakinkan dia tentang Bimbingan Belajar Nurul Fikri, 14 orang responden

(21%) kurang setuju, sebanyak 1 orang responden (1%) tidak setuju dan tidak

ada responden yang sangat tidak setuju. Kebanyakan responden setuju mengenai

mereka yakin untuk bergabung dengan Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri

(44)

beberapa diantara responden yang merasas kurang setuju dan tidak setuju akan hal

ini, yang mungkin saja keyakinan untuk bergabung dengan bimbingan belajar ini

disebabkan oleh alasan lain.

Tabel 4.13

Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 9

“Informasi yang anda dapatkan oleh rekan-rekan yang bergabung Lembaga

Bimbingan Belajar Nurul Fikri membuat anda yakin bergabung di lembaga

Bimbingan Belajar ini”.

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Tabel 4.14

Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 10

“Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri merupakan alternatif utama

untuk mengembangkan kemampuan belajar anda”.

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

(45)

56

Dari tabel 4.14 dapat diketahui,hasil penelitian menunjukan bahwa

sebanyak 18 orang responden (27%) sangat setuju, sebanyak 32 orang responden

(48 %) setuju, 14 orang responden (21%) kurang setuju, sebanyak 3 orang

responden (4%) dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Hampir

keseluruhan responden setuju bahwa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri

merupakan alternative utama untuk mengembangkan kemampuan belajar mereka,

sedangkan sisanya kurang setuju dan tidak setuju akan hal itu

Tabel 4.15

Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 11

“Anda tertarik bergabung di Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri

karena sistem di lembaga bimbingan belajar yang menawarkan konsep

berbasis agama Islam (Pembentukan Akhlaqul Karimah)”.

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Dari tabel 4.15 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa

sebanyak 15 orang responden (22%) sangat setuju, sebanyak 33 orang responden

(49 %) setuju, 16 orang responden (24%) kurang setuju, sebanyak 3 orang

responden (5%) dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Hampir

keseluruhan responden setuju mereka tertarik untuk bergabung dengan Lembaga

Bimbingan Belajar Nurul Fikri disebabkan lembaga ini menawarkan konsep

(46)

mereka merasa butuh dengan pendidikan moral dan agama selain pendidikan

intelektual semata. Namun, sisa responden menyatakan kurang setuju dan tidak

setuju dengan alasan tersebut bisa dikarenakan alasan mereka untuk bergabung

dengan Lembaga Bimbingan Belajar ini disebakan oleh alasan lain selain dari

konsep berbasis agama Islam (Pembentukan Akhlaqul Karimah).

Tabel 4.16

Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 12

“Sampai saat ini anda masih tetap merasa puas belajar di Lembaga

Bimbingan Belajar Nurul Fikri ini”.

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

1 Sangat Setuju 12 18

2 Setuju 41 61

3 Kurang Setuju 14 21

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

TOTAL 67 100

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Dari tabel 4.16 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa

sebanyak 12 orang responden (18%) sangat setuju, sebanyak 35 orang responden

(52 %) setuju, 14 orang responden (21%) kurang setuju, dan tidak ada responden

yang tidak setuju atau sangat tidak setuju. Jika dilihat dari tabel, sebagian besar

responden yang sedang bergabung di Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri

merasa puas belajar di Nurul Fikri. Rasa puas yang dirasakan oleh responden ini

bisa saja terjadi karena informasi yang mereka dapatkan mengenai lembaga

bimbingan belajar ini sebelum mereka memutuskan untuk bergabung sesuai

(47)

58

menyatakan mereka kurang setuju dengan pernyataan ini yang berarti mereka

kurang puas dengan pelayanan yang diberikan Lembaga Bimbingan Belajar Nurul

Fikri.

Tabel 4.17

Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 13

“Anda berkeinginan memberikan informasi mengenai lembaga Bimbingan

belajar Nurul Fikri kepada orang lain yang mencari informasi tentang

lembaga bimbingan belajar”.

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS

Dari tabel 4.17 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa

sebanyak 11 orang responden (16%) sangat setuju, sebanyak 40 orang responden

(60 %) setuju, 15 orang responden (22%) kurang setuju, sebanyak 1 orang

responden (2%) dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Hal ini

dikarenakan mereka yang berada dalam komunitas yang kurang puas sehingga

enggan membicarakan hal-hal positif karena mungkin mereka pernah mengalami

pengalaman yang kurang baik terhadap pelayanan yang diberikan Lembaga

Bimbingan Belajar Nurul Fikri, Medan. Akan tetapi dari data yang diperoleh

dapat dilihat lebih dari setengah responden atau 60% setuju untuk memberikan

informasi mengenai lembaga Bimbingan belajar Nurul Fikri kepada orang lain

(48)

merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Bimbingan Belajar Nurul

Fikri.

4.3Analisis Data

4.3.1 Metode Uji Instrumen

4.3.1.1Hasil Uji Validitas

Hasil penelitian agar memiliki tingkat kesahihan atau validitas yang tinggi,

maka setiap variabel yang digunakan harus diuji sejauh mana ketepatan dan

kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur penelitian.Metode yang digunakan

untuk menguji validitas instrumen penelitian adalah dengan membandingkan

antara nilai korelasi (rhitung) dengan rtabel. Penyebaran kuesioner dalam uji

validitas dan diberikan pada 30 orang responden. Berikut ini merupakan kriteria

pengambilan keputusan validitas dan tiap pertanyaan dalam kuesioner :

- Jika rhitung> dari rtabel, maka pernyataan dikatakan valid

- Jika rhitung< dari rtabel, maka pernyataan dikatakan tidak valid

Tabel 4.18

Hasil Uji Validitas Word Of Mouth Comunication (X)

Corrected Item Total

Corelation r Tabel Validitas

(r Hitung)

P1 0, 691 0,361 Valid

P2 0,814 0,361 Valid

P3 0,724 0,361 Valid

P4 0,664 0,361 Valid

P5 0,663 0,361 Valid

(49)

60

Dari Tabel 4.18 Dapat Diketahui, kolom corrected item-total correlation

menunjukan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat

digunakan untuk menguji validitas instrumen. Pada signifikansi 5% dengan

derajat bebas df = n - 2, df = 30 - 2, sehingga r tabel sebesar 0,361. Pada hasil

dapat dilihat bahwa nilai corrected item total correlation (r hitung) ditemukan

bahwa semua instrumen dinyatakan valid karena telah melebihi nilai r tabel

sebesar 0,361. Maka Pada pengujian validitas berdasarkan kriteria Word Of Mouth

Communication kuesioner dinyatakan valid.

Tabel 4.19

Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y)

Corrected Item Total

Corelation r Tabel Validitas

(r Hitung)

Sumber: Hasil Olahan Data Software Statistik, 2016

Dari tabel 4.19 dapat diketahui, pada kolom corrected item-total

correlation menunjukan korelasi antara skor item dengan skor total item yang

dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen.Pada signifikansi 5% dengan

derajat bebas df = n - 2, df = 30 - 2, sehingga r tabel sebesar 0,361. Pada hasil

dapat dilihat bahwa nilai corrected item total correlation (r hitung) ditemukan

(50)

sebesar 0,361. Maka Pada pengujian validitas berdasarkan kriteria keputusan

pembelian kuesioner dinyatakan valid.

4.3.1.2 Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan untuk melihat apakah instrumen

penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya.Jika variabel

penelitian menggunakan instrument yang handal dan dapat dipercaya maka hasil

penelitian juga dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.Item pertanyaan

yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan

kriteria sebagai berikut :

1. Jika r Cronbach Alpha > 0.6, maka dikatakan reliable

2. Jika r Cronbach Alpha < 0.6, maka dikatakan tidak reliable

Setelah melakukan pengujian reliabilitas menggunakan program SPSS 22

for windows, maka diperoleh nilai Cronbach Alpha sebagai berikut:

Tabel 4.20

Hasil Uji Reliabilitas Word Of Mouth Communication (X)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.875 5

Sumber: Hasil Olahan Data Software Statistik, 2016

Suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien

keandalan reliabilitas lebih dari 0,6. Dari tabel uji reliabilitas di atas, hasilnya

menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas (Cronbach Alpha) sebesar 0, 875 lebih

besar dari 0,6. Dengan demikian instrumen dinyatakan dapat diterima atau

(51)

62

Tabel 4.21

Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.870 8

Sumber: Hasil Olahan Data Software Statistik, 2016

Dari tabel 4.21 dapat diketahui, nilai koefisien reliabilitas (Cronbach’s

Aplha) diatas adalah sebesar 0,870, yang berarti nilai ini lebih besar dari 0,6

sehingga instrument dinyatakan dapat diterima atau reliable.

4.3.2 Metode Analisis Data

4.3.2.1Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Penelitian ini menggunakan analisis regresi liniear untuk pembuktian

hipotesis penelitian Analisis ini akan menggunakan input berdasarkan data yang

di peroleh dari kuisioner. Perhitungan statistik dalam analisis linear berganda yang

di gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan program computer

SPSS For Windows versi 21. Hasil pengolahan data dengan menggunakan

program SPSS selengkapnya ada pada lampiran dan selanjutnya di ringkas

sebagai berikut :

Tabel 4.22

Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Sumber: Hasil Olahan Software Statistik , 2016

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 13.975 3.923 3.562 .001

(52)

Berdasarkan tabel di atas, maka model persamaan regresinya adalah:

Y = a + bx+e

Y = 13.975+ 0.882x

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta (α) sebesar 13.975 menunjukan bahwa jika variabel bebas

yakni Word Of Mouth Communication bernilai 0.000 maka berbanding

lurus dengan nilai variabel terikat ( Keputusan Pembelian ) sebesar

13.975.

2. Nilai koefisien X (b) sebesar 0,882 menunjukan bahwa variabel Word Of

Mouth Communication berpengaruh positif terhadap tingkat keputusan

pembelian. Sehingga apabila Word Of Mouth Communication dinaikkan

sebesar satu satuan maka tingkat keputusan konsumen menggunakan jasa

bertambah sebesar 0,882.

3. Standar error (e) menunjukkan tingkat kesalahan.

4.3.2.2Hasil Uji Asumsi Klasik

4.3.2.2.1 Hasil Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah ditribusi sebuah

data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan

analisis grafik dengan melihat grafik histogram atau normal probability. Jika

grafik histogram menunjukan pola distribusi normal, artinya titik puncak kurva

brada di titik nol (0) pada sumbu x dimana grafik berbentuk seperti lonceng, yang

berarti model regresi memenuhi syarat normalitas.

Hanya dengan melihat histogram kadangkala dapat menyesatkan

(53)

64

lebih handal dengan melihat Normal Probability Plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusin normal akan membentuk

garis lurus diagonal, dan ploting data residul akan dibadingkan dengan garis

diagonal. Jika distribusi data residul normal, maka garis yang mengambarkan data

yang sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

a. Pendekatan Histogram

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Pendekatan Histogram

Sumber : Hasil Olahan Data Software Statistik, 2016

Dari gambar di atas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, hal ini

ditunjukkan oleh data yang membentuk lonceng dan data tersebut tidak mengarah

ke kiri maupun ke kanan.

b. Pendekatan P-Plot

Pp plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu x) melawan

(54)

Berbentuk linier (dapat didekati oleh garis lurus), maka hal ini merupakan indikasi

bahwa residual menyebar secara normal. Pada grafik P-P Plot, normalitas dapat

dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dengan

ketentuan :

− Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal menunjukkan pola distribusi normal.

− Jika data menyebar menjauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti garis

diagonal maka menunjukkan bahwa pola distribusi tidak normal.

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas Pendekatan Grafik

Sumber: Hasil Olahan Data Software Statistik, 2016

Dari gambar 4.3, Normal P-P Plot Regression Standardized Residual di

bawah terlihat bahwa butir-butir mengikuti garis diagonal yang berarti bahwa data

berdistribusi normal.

4.4Hasil Pengujian Hipotesis

4.4.1 Hasil Uji Parsial (Uji t)

(55)

66

Pengaruh yang dignifikan terhadap variabel (Y) secara parsial. uji t dilakukan

dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan model hipotesis untuk H0 dan Ha.

b. Mencari nilai t tabledengan cara menentukan tingkat kesalahan (α)

danmenentukan derajat kebebasan.

c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan.

d. Mencari nilai t hitungdengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 21

Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

H0 ditolak jika nilai thitung < ttabel pada α =5%

H0 diterima jika nilai thitung > ttabel pada α =5%

Hasil pengujiannya sebagai berikut:

Tabel 4.23

Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 13.975 3.923 3.562 .001

Word Of Mouth Communication .882 .197 .485 4.476 .000 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber: Hasil Olahan Data Software Statistik, 2016

Berdasarkan tabel 4.23 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Nilai ttabeldiperoleh dengan cara:

Derajat bebas = n – k

= 67 – 2

(56)

Variabel Word Of Mouth Communication berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa, hal ini terlihat dari

nilai signifikan (0,00) dibawah (lebih kecil dari) 0,05 dan nilai thitung (4,476) >

ttabel (0,240 ) artinya jika variabel Word Of Mouth Communication diperbaiki dan

ditingkatkan maka keputusan penggunaan jasa (Y) akan meningkat. Yang berarti

bahwa variabel Word Of Mouth Communication(X) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Lembaga Bimbingan belajar

nurul fikri Jalan Iskandar muda, Medan (Y).

4.4.2 Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa kemampuan

model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien Determinasi berkisar dari 0

(nol) sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R 2 ≤ 1). Jika R2 semakin besar (mendekati

satu), maka dapat dikatakan bahwa semakin kuat pengaruh kepuasan pelanggan

terhadap terciptanya word of mouth. Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil

(mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa semakin kecil pengaruh variabel

produk, harga, lokasi dan ketanggapan layanan terhadap keputusan pembelian.

Tabel 4.24

Hasil Uji Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1

.485a .236 .224 3.96090

a. Predictors: (Constant), Word Of Mouth Communication

(57)

68

Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat bahwa :

a. Pada model terlihat nilai R 0,485 yang berarti bahwa pengaruh Word Of

Mouth Communication terhadap keputusan konsumen dalam

menggunakan jasa sebesar 48% yang berarti pengaruhnya cukup erat.

Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel Hubungan antar Variabel

Nilai Interprestasi

0,0 – 0, 19 Sangat Tidak Erat

0, 2 – 0,39 Tidak Erat

0, 4 – 0, 59 Cukup Erat

0,6 – 0, 79 Erat

0,8 – 0,99 Sangat Erat

b. Nilai R Square sebesar 0,236 berarti sebesar 23% tingakat keputusan

konsumen menggunakan jasa dapat dijelaskan oleh Word Of Mouth

Communication, sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh faktor – faktor

lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

4.5Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar

pengaruh yang dihasilkan Word Of mouth Communication terhadap Keputusan

Konsumen dalam menggunakan Jasa Bimbingan Belajar Nurul fikri Jalan

Iskandar Muda no.57, Medan. Setelah menganalisis jawaban dari setiap kuisioner

yang diperoleh dari 67 orang responden, maka dilanjutkan dengan menguji

hipotesis. Dengan hipotesa yang diajukan, diharapkan dapat menunjukkan sejauh

manakah pengaruh Word Of Mouth Communication terhadap keputusan

(58)

Dari jawaban 67 orang responden berdasarkan karakteristik responden

diperoleh bahwa pengaruh Word Of Mouth Communication terhadap keputusan

penggunaan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul fikri, Medan dominan terjadi

pada perempuan. Hal ini dikarenakan perempuan lebih responsif terhadap

informasi-informasi yang diperoleh melalui orang lain. Selain itu diperoleh juga

bahwa mayoritas adalah responden yang berusia 17 tahun yang tergolong remaja.

kriteria ini sesuai dengan kriteria sampel penulis, dimana sampel merupakan

pelajar SMA yang mengikuti program intensif untuk masuk perguruan tinggi,

karena rata – rata siswa SMA yang duduk di bangku kelas tiga berusia 17 tahun.

Dari analisis tabel tunggal untuk melihat frekuensi hubungan antara Word Of

Mouth Communication terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa

Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri, Medan diperoleh bahwa dominan

jawaban – jawaban dari responden menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan anatara Word Of Mouth Communication terhadap keputusan konsumen.

Pada tabel uji t dapat dilihat bahwa varibel Word Of Mouth Communication

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen

menggunakan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Medan, terlihat dari

nilai signifikan (0,00) yang lebih kecil daripada 0,05. Sedangkan nilai t hitung

(4,476) lebih besar daripada t tabel (0,240), yang berarti jika variabel Word Of

Mouth Communication diperbaiki dan ditingkatkan maka keputusan konsumen

dalam pengunaan jasa akan meningkat.

Berdasarkan nilai R terlihat bahwa Word Of Mouth Communication

mempunyai pengaruh terhadap keputusan pengunaan jasa sebesar 48 % yang

(59)

70

keputusan konsumen menggunakan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri

dapat dijelaskan oleh Word Of Mouth Communication sebesar 23% berdasarkan

nilai R Square yang sisanya dapat dijelaska oleh varibel lain.

Dari kedua data tersebut dapat disimpulakn bahwa tindakan konsumen

menggunakan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Medandipengaruhi

oleh tindakan Word Of Mouth Communication yang didukung oleh penelitian

terdahulu dari Yayan Felix Simangunsong (2014) mengenai : “Word Of Mouth

Communication Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa (Studi Korelasional Pada

Kursus Bahasa Inggris Yayasan Pengembangan Persahabatan Indonesia-Amerika

Medan)”. Yang menyatakan bahwa Word of Mouth Communication memiliki

pengaruh positif terhadap keputusan penggunaan jasa kursus Bahasa Inggris

YPPIA Medan. Word of Mouth Communication yang semakin baik akan

meningkatkan jumlah keputusan penggunaan jasa kursus Bahasa Inggris YPPIA

Medan. Pada penelitian terdahulu berikutnya yang dilakukan oleh Ika Lestari

Pujiana (2012) mengenai : “Pengaruh Word Of Mouth Communications terhadap

proses pengambilan keputusan pembelian (Survei pada pelanggan klinik

kecantikan Auraku Skin Solution Ruko Perumahan Taman Mutiara M - 8

Cimahi)”,sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dimana pada

penelitian yang dilakukan oleh Ika Lestari Pujiana diperoleh bahwa word of mouth

communications memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap proses

pengambilan keputusan pembelian pelanggan, hal ini sesuai dengan hasil analisis

peneliti yaitu Word Of Mouth Communication memiliki hubungan yang positif

dan signifikan terhadap keputusan penggunaan jasa Bimbingan Belajar Nurul

(60)

penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang yaitu komunikasi pemasaran dan

Word Of Mouth. Hasil ini memberikan bukti bahwa aktifitas Word Of Mouth

Communication mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan jasa

(61)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisa data yang dilakukan oleh peneliti di

Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri, Medan, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian yang dilakukan kepada 67orang responden yang

merupakan pengguna jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri

Medan, maka diketahui bahwa mayoritas pengguna jasa Bimbingan

Belajar Nurul Fikri berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan,

berdasarkan usia adalah yang berusia 17 tahun, berdasarkan asal sekolah

adalah yang berasal dari kota Medan, berdasarkan sumber informasi

mayoritas responden paling banyak memperoleh informasi mengenai

Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri adalah melalui teman. Dominasi

pelanggan perempuan dikarenakan oleh sifat perempuan yang lebih aktif

dalam memberikan informasi dari mulut ke mulut dibandingkan dengan

laki - laki. Usia responden yang rata – rata berusia 17 tahun sesuai dengan

kriteria sampel penulis yakni pelajar SMA yang mengikuti program

intensif untuk masuk perguruan tinggi negri, dan kebanyakan siswa SMA

yang duduk di bangku kelas tiga berusia 17 tahun. Berdasarkan asal

sekolah respoden banyak berasal dari kota Medan karena Medan

merupakan kota domisili untuk kebanyakan responden. Sementara sumber

informasi yang didominasi oleh teman karena responden yang diteliti oleh

(62)

2. lebih mengikuti apa yang mereka dengar dari lingkungan sekitarnya

terutama teman sebaya.

3. Dari hasil analisis regresi linear sederhana dan hasil analisis uji parsial

atau uji T dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara Word Of Mouth Communication dengan terciptanya

keputusan penggunaan jasa pada Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri

Medan. Yang mana hasil dari kedua uji ini telah dipaparkan pada bab

sebelumnya.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dipaparkan oleh penulis di atas, maka penulis

mencoba untuk memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri lebih menonjolkan

keunikan mereka dibandingkan dengan lembaga bimbingan belajar

lainnya yakni adanya penambahan pelajaran moral pada siswa disamping

adanya pelajaran akademik agar bimbangan belajar Nurul Fikri lebih

dibicarakan oleh masyarakatsehingga dapat meningkatkan Word Of Mouth

Nurul Fikri, Medan.

2. Jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri, Medan sebaiknya lebih

memfokuskan dalam meningkatkan promosi agar lebih dikenal oleh

masyarakat Medan, sehingga dapat meningkatkan jumlah siswa yang akan

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Gambar  4.1 Struktur Organisasi BKB Nurul Fikri Medan
Tabel 4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Panitia telah melakukan evaluasi dokumen kualifikasi dan pembuktian kualifikasi terhadap 2 (dua) calon perusahaan yang diusulkan sebagai calon pemenang, serta

Inspeksi unit kerja yaitu: (1) Proses produksi, sumber bahaya, pemaparan, tingkat risiko, efektivitas sarana pengendalian yang sudah ada, (2) Prosedur kerja (standard

Berdasarkan Tabel 3 diketahui hasil analisis uji Mann-whitney terhadap data pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol secara statistik tidak menunjukkan terdapat

15 Kabupaten Probolinggo Selasa, 17 Maret 2015 KABID BANGREG 1 (satu) orang Kasubid dan 1 (satu) orang staf yang ditunjuk oleh Kepala Bidang yang hadir. 16 Kota Kediri Selasa,

Web Pemesanan Makanan Secara Online ini dibuat untuk memudahkan user atau para pekerja yang sibuk dan suka mengabaikan waktu makannya untuk memesan makanan secara Online tanpa

Gubernur Jawa Timur tentang RPJMD 2009-2014 sekaligus membuka Acara Musrenbang Provinsi Tahun 2009.. Gubernur

dalam Pasal 50 ayat (1) huruf b dilakukan oleh Rektor untuk. mendapatkan 2 (dua) nama calon

(2) Masa jabatan wakil direktur sebagaimana dimaksud pada. ayat (1) selama 4 (empat) tahun dan dapat