PENGARUH BEBAN KERJA PERAWAT TERHADAP
PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA (HANDOVER)
PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT WAVA
HUSADA KEPANJEN MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Disusun Oleh :
MUHAMAD GHUFRON
(09060059)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : MUHAMAD GHUFRON
NIM : 09060059
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi : Pengaruh Beban Kerja Perawat Terhadap Pelaksanaan Timbang
Terima (Handover) Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Wava
Husada Kepanjen Malang.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas ahir yang saya tulis ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan alihan tulisan orang lain yang saya
akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas ahir ini adalah hasil plagiasi
atau jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 22 Januari 2016 Yang membuat pernyataan,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmad dan
bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Beban Kerja
Terhadap Pelaksanaan Timbang Terima (Handover) di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang”. Proposal skripsi ini disusun persyaratan untuk melakukan penelitian di Rumah sakit Wava Husada Kepanjen Malang.
Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. Nurul Aini, S.Kep. Ns, M.kep. selaku Dosen pembimbing I yang
senantiasa memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.
2. Faqih Ruhyanuddin, S.Kep, Ns, M.Kep. Sp.KMB selaku Dosen
pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan
kepada peneliti.
3. Sunardi, S.Kep, Ns, M.Kep selaku dosen penguji I yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.
4. Indah Dwi Pratiwi, S.Kep, Ns, M.Ng selaku dosen penguji II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.
5. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, khususnya
Bapak Agus Sugianto S.E. selaku direktur Rumah sakit Wava Husada
Kepanjen Kabupaten Malang.
Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan langkah-langkah kita menuju
kebaikan dan selalu menganugrahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.
Malang, Agustus 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
INTISARI ... vi
ABSTRACK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang ... 1
1.2 RumusanMasalah ... 6
1.3 TujuanPenelitian ... 6
1.3.1 TujuanUmum ... 6
1.3.2 TujuanKhusus ... 7
1.4 ManfaatPenelitian ... 7
1.5 Keaslian Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beban Kerja ... 10
2.1.1 Pngertian Beban Kerja ... 10
2.1.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja ... 11
2.1.3 Dampak Beban Kerja ... 19
2.1.4 Pemghitungan Beban Kerja ... 20
2.1.4.1 Metode Penghitungan Beban Kerja ... 20
2.1.4.2 Cara Menghitung Beban Kerja ... 24
2.2 Timbang Terima ... 27
2.2.1 Pengertian Timbang Terima ... 27
2.2.2 Tujuan Timbang Terima ... 28
2.2.3 Langkah-langkah Dalam Timbang Terima ... 29
2.2.4 Prosedur Dalam Timbang Terima ... 29
2.2.5 Metode Timbang Terima ... 31
2.2.6 Faktor-faktor Dalam Timbang Terima ... 34
2.2.7 Efek Timbang Terima Dalam Shift Jaga ... 34
2.2.8 Dokumentasi Timbang Terima ... 35
2.2.9 Skema Timbang Terima (Handover) ... 37
2.2.10 Mekanisme Kegiatan Timbang Terima ... 38
2.2.11 Evaluasi Timbang Terima ... 40
2.3 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Timbang Terima ... 41
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 KerangkaKonsep ... 43
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ... 47
4.2 Kerangka Kerja ... 48
4.3 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel ... 49
4.3.1 Populasi ... 49
4.3.2 Teknik Sampling ... 49
4.3.3 Sampel ... 49
4.4 VariabelPenelitian ... 50
4.4.1 Variabel Independent (bebas) ... 50
4.4.2 Variabel dependent (terikat) ... 50
4.5 DefinisiOperasional ... 50
4.6 Waktu Penelitian ... 52
4.7 Tempat Penelitian ... 52
4.8 InstrumenPenelitian ... 52
4.7.1 Instrumen Beban Kerja ... 52
4.7.2 Instrumen Timbang Terima ... 53
4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 55
4.10 Uji Validitas dan Reabilitas ... 55
4.10.1 Uji Validitas ... 55
4.10.2 Uji Reabilitas ... 56
4.11 Prosedur Penelitian ... 58
4.11.1 Tahap Persiapan ... 58
4.11.2 Tahap Pelaksanaan ... 58
4.12.3 Tahap Pengumpulan Data ... 58
4.12 Analisis Data ... 59
4.12.1 Analisa Univariat ... 59
4.12.2 Analisa Bivariat ... 60
4.13 EtikaPenelitian ... 61
4.10.1 Informed Consent (Lembar Persetunjuan)... 61
4.10.2 Anomity (Tanpa Nama) ... 62
4.10.3 Confidentiality (Kerahasiaan) ... 62
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik Responden ... 63
5.2 Beban Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang ... 64
5.2 Pelaksanaan Timbang Terima (Handover) Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang ... 65
5.3 Hasil Analisis Pengaruh Beban Kerja Terhadap Timbang Terima Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang ... 65
5.3.1 Hasil Analisis Regresi Logistik ... 65
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Interprestasi Hasil dan Diskusi ... 68
6.1.1 Karakteristik Responden ... 68
6.1.2 Beban Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang ... 70
Timbang Terima (Handover) Perawat ... 75
6.2 Keterbatasan Penelitan ... 78
6.3 Implikasi Untuk Keperawatan ... 78
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 80
7.2 Saran ... 81
7.2.1 Saran Bagi Rumah Sakit ... 81
2.2.2 Saran Bagi Penelitian Selanjutnya ... 82
2.2.3 Saran Bagi Ilmu Keperawatan ... 82
DAFTAR PUSTAKA ... 83
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jumlah Sebaran Sampel Perawat di Rumah Sakit ... 49
Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel ... 50
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Timbang Terima ... 56
Tabel 4.4 Kriteria Indeks Reabilitas ... 57
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ... 64
Tabel 5.2 Observasi Beban Kerja Perawat ... 64
Tabel 5.3 Observasi Pelaksanaan timbang Terima (Handover) Perawat ... 65
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Timbang Terima ... 37
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 43
Gambar 4.1 Skema Variabel Penelitian ... 47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat persetujuan responden ...86
Lampiran 2 Format observasi kegiatan keperawatan langsung dan tidak langsung keperawatan ...87
Lampiran 3 Lembar observasi pelaksanaan timbang terima (Handover) ...90
Lampiran 4 Uji Validitas ...91
Lampiran 5 Uji Reabilitas ...93
Lampiran 6 Lembar Rekap Hasil Observasi Beban Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang ...95
Lampiran 7 Lembar Rekap Hasil Observasi Pelaksanaan Timbang Terima Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang ...99
Lampiran 8 Hasil Analisi Data ...103
DAFTAR PUSTAKA
Alvarado, K., Lee, R., Christoffersen, E., Fram, N., Boblin, S., Poole, N., et al.
(2006). Transfer of acountability: Transforming shift handover to enhance patient safety.
Health Care Quarterly. Special Issue.
Angood. (2007). Why the joint comission cares about handoffs strategy. Forum : Reducing
Risk During Handoffs.
Arikunto, (2002). Manajemen Penelitian (Edisi Baru). Jakarta; Rineka Cipta.
Arikunto, S (2006). Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Asminda Riani B. (2012) Penerapan Timbang Terima Di Ruang Marwah Iii Rumah Sakit
Haji Surabaya. Surabaya: Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas muhammadiyah surabaya 2012.
Australian Medical Association (2003) “Safe Handover : Safe Patients” Guidance On
Clinical Handover For Clinicians And Managers. Kingston: ACT Australian Medical Association.
Blais (2007). Praktik Keperawatan Profesional Konsep Perspektif, Edisi 4, Jakarta: EGC.
Cain, B. (2007). A Review of The Mental Workload Literature. Defence Research and
Development Canada Toronto. Human System Integration Section : Canada.
Elmiyasna, K. & Mayasari, F. (2011). Gambaran Keefektifan Timbang Terima (Operan) di
Ruang Kelas 1 IRNA Non Bedah (Penyakit Dalam) RUSP DR. M. Djamil Padang. STIKes Mercubakti Jaya: Padang.
Enni, J. (2009) Hubungan Beban Kerja Perawat Pelaksana Dengan Pelaksanaan Perilaku
Caring Menurut Persepsi Klien Di Di Irna Lantai Jantung Rumah Sakit Husada Jakarta. Jakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Indonesia 2009.
Friesen, A.M., White, V. S., & Byers, F.J. (2008). Handoffs : Implications For Nurses.
Dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK2649/. Diakses pada 18 Maret 2013.
Ghozali, I, (2009) Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi. Keempat,
Penerbit Universitas Diponegoro 2009.
Gillies. (1994) Nursing Management, A System, third edition, W.B. Saunders C,
Philadelphia.
Hafni (2010), Analisis Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan
berdasarkan Gender Studi Pada PT Transindo Surya Sarana Semarang. Semarang: Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro 2010.
Haryanti (2013) Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja Perawat Di Ruang
Instalasi Gawat Darurat RSUD Kab. Semarang. Semarang: Semarang: Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Diponegoro 2013.
Hedianti, G. (2011) Gambaran Beban Kerja Perawat Pelaksana Unit Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran 2011.
Hidayat, A, A (2003). Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data, Jakarta:
Salemba Medika.
Hidayat, A. A (2008). Dokumentasi proses Asuhan keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Ilyas, Y. (2002). Kinerja: Teori, penilaian, dan penelitian. Edisi Revisi. Depok: FKM UI
Ilyas. Y. (2004) Perencanaan SDM Rumah Sakit, Teori, Metoda dan Formula, Pusat Kajian
Ekonomi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia: Jakarta. Jakarta : Rhineka Cipta.
Kassean, H., & Jagoo, Z. (2005). Managing change in the nursing handover from traditional to
bedside handover- a case study from Mauritius. Biomedical Central Nursing.
Lysaght M. J. (2009), Demographic Scope and Economic Magnitude of Contemporary, ASAIO
Journal. Sep. 851. U.S. Army Research Institutes Field Unit : USA.
Marquis, B. L. dan Huston, C.J. (2000). Leaderships Roles and Management Functions in
Nursing (3rd ed) Philadelphia: Lippincot – Raven Publisher.
Munandar, A. S. (2001). Psikologi industry dan organisasi, edisi 1, UI Press, Jakarta.
Mursidah, D. (2012). Pengaruh Pelatihan Timbang Terima Pasien Terhadap Penerapan
Keselamatan Pasien Oleh Perawat Pelaksana di RSUD Raden Mattaher Jambi.
Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Sumatera Utara 2012.
Nursalam (2002). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta;
Salemba Medika.
Nursalam, (2008). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam, (2013). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional
(Edisi 4). Jakarta; Salemba Medika.
Permendagri No. 12 Tahun 2008. http://publications.feb.ugm.ac.idnode195.htm// Diakses pada tanggal 23 Agustus 2013.
Prihatini, L, D, (2007). Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stres Kerja Perawat di Tiap
Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
Riesenberg, A, L., Leitzsch, J., & Cunningham, M. (2010). Nursing handoffs : A systemic
review of the literature : surprisingly little is known about what constitutes best practice.
Robot F. J. M (2009). Analisis Beban Kerja Perawat Unit Gawat dan Kebutuhan Tenaga Kerja Perawat di Ruang Irna B Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Fakultas Ilmu Kesehatan. UI: Jakarta.
Rushton. H. C. (2010). Ethics of Nursing Shift Report. AACN : Advanced Critical Care :
Ethics in Critical Care.
Sinaga, B (2014). Matematika (SMA/MA/SMK/MAK/ Kelas XI. Semester II. Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan: Jakatrta ed. 1.
Suarli, M & Bahtiar, Y (2009). Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sudiharto, (2001), Hubungan Beban Kerja dan Produktivitas Kerja, Jakarta.
Sugiono (2006) Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta.
Sugiyono (2010), Statistik untuk penelitian, Alfabeta, Bandung.
Supardi (2007), Analisa Stres Kerja Pada Kondisi Dan Beban Kerja Perawat Dalam
Klasifikasi Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumkit TK II Putri Hijau Kesdam I/BB Medan: Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Sumatera Utara 2007.
Suyanto, (2009). Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di Rumah Sakit.
Jogjakarta; Mitra Cendikia Press.
Swansburg, R.C. & Swansburg, R.J. (1999). Introductory management and leadership for
nurses. Canada : Jones and Barlett Publishers
WHO. (2007). Communications during patient hand-overs. http:
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas atau sarana vital bagi masyarakat.
Peran organisasi (rumah sakit) sebagai media atau fasilitas sosial yang mencakup
pelayanan kesehatan, penelitian, pendidikan dan sebagiannya; mencakupi skala profit
selayaknya padat akan sumber daya yang mampu mendukung aktivitasnya. Modal yang
diharapkan terus tumbuh, teknologi yang terus berkembang, serta sumber daya manusia
sebagai motor penggeraknya memerlukan aturan atau proses manajemen yang efektif
untuk memenuhi tuntutan pelayanan yang optimal (Hafni, 2010).
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi
langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan
kepuasan pelanggan, pelayanan juga dapat diartikan sebagai usaha melayani kebutuhan
orang lain (Hasyim, 2006). Pelayanan jasa Rumah Sakit (RS), merupakan suatu layanan
masyarakat yang penting dan dibutuhkan dalam upaya pemenuhan tuntutan kesehatan.
Banyak unsur yang berperan dan mendukung berfungsinya operasional Rumah
Sakit. Salah satu unsur utama pendukung tersebut adalah Sumber Daya Manusia (SDM)
yang padat karya dan berkualitas tinggi, disertai kesadaran akan penghayatan pengabdian
kepada kepentingan masyarakat khususnya dalam pemenuhan kebutuhan layanan
kesehatan. Ketersediaan sumber daya manusia kesehatan termasuk didalamnya tenaga
dokter, perawat, bidan, dan sebagainya, yang merupakan unsur pokok input dalam suatu
2
performance pelayanan sebagai suplay atas tuntutan kebutuhan kesehatan masyarakat yang semakin hari semakin meningkat (Gillies, 2004).
Perawat merupakan salah satu tenaga medis yang berperan penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien di rumah sakit. Dalam proses
pelayanan kesehatan di rumah sakit, tim perawat merupakan garda terdepan untuk
tercapainya kepuasaan pasien terhadap kebutuhan pemulihannya dari kondisi sakit. Tim
keperawatan melakukan pelayanan keperawatan (asuhan keperawatan) dan harus bersiaga
secara terus menerus terhadap kondisi pasien di rumah sakit. Selain tugas pokok tersebut,
perawat juga melakukan tugas tambahan lainnya seperti administrasi pasien,
melaksanakan tugas sebagai tim ambulance 118 dan lain-lain (Sari, 2012). Sehingga disini
dapat dikatakan bahwa perawat mempunyai beban kerja yang berat dilihat dari segi jam
kerja yang panjang dan juga jenis-jenis tugas keperawatan yang harus dilakukan.
Beban kerja adalah frekuensi rata-rata dari masing-masing pekerjaan dalam
jangka waktu tertentu. Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental. Akibat
beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat
mengakibatkan seorang perawat menderita gangguan atau penyakit akibat kerja. Beban
kerja berkaitan erat dengan produktifitas tenaga kesehatan, dimana 53,2% waktu yang
benar-benar produktif yang digunakan pelayanan kesehatan langsung dan sisanya 39,9%
digunakan untuk kegiatan penunjang (Suyanto, 2009).
Faktor yang mempengaruhi beban kerja perawat adalah kondisi pasien yang
selalu berubah, jumlah rata-rata jam perawatan yang di butuhkan untuk memberikan
pelayanan langsung pada pasien melebihi dari kemampuan seseorang, keinginan untuk
3
(Munandar, 2008). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Supardi (2007) didapatkan bahwa
kondisi kerja memperlihatkan kontribusi paling besar terhadap terjadinya stres kerja
kemudian tipe kepribadian dan beban kerja. Akibat negatif dari meningkatnya beban
kerja yang berlebihan ini sangat berpengaruh terhadap produktifitas tenaga kesehatan
dan tentu saja berpengaruh terhadap produktifitas perawat. Perawat merasakan bahwa
jumlah perawat yang ada tidak sebanding dengan jumlah pekerjaan yang harus
diselesaikan (Munandar, 2008).
Salah satu peran perawat yang harus dilakukan di Rumah Sakit adalah sebagai
pelaksana pelayanan keperawatan. Perawat bertanggung jawab dalam memberikan
pelayanan keperawatan dari yang bersifat sederhana sampai pada yang paling kompleks
kepada pasien (Munandar, 2008). Selain itu perawat juga harus melaksanakan komunikasi
yang efektif kepada perawat yang lain dalam memberikan pelayanan yang baik kepada
pasien.
Komunikasi terhadap berbagai informasi mengenai perkembangan pasien antar
profesi kesehatan di rumah sakit merupakan komponen yang fundamental dalam
perawatan pasien (Riesenberg, 2010). Alvarado, et al. (2006), mengungkapkan bahwa
ketidakakuratan informasi dapat menimbulkan dampak yang serius pada pasien, hampir
70% kejadian sentinel yaitu kejadian yang mengakibatkan kematian atau cedera yang
serius di rumah sakit disebabkan karena buruknya komunikasi. Pernyataan peneliti di atas
sejalan dengan pernyataan Angood (2007) yang mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil
kajian data terhadap adanya adverse event, near miss dan sentinel event di rumah sakit, masalah
4
Timbang terima pasien adalah salah satu bentuk komunikasi perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Timbang terima pasien dirancang
sebagai salah satu metode untuk memberikan informasi yang relevan pada tim perawat
setiap pergantian shift, sebagai petunjuk praktik memberikan informasi mengenai kondisi
terkini pasien, tujuan pengobatan, rencana perawatan serta menentukan prioritas
pelayanan (Rushton, 2010).
Alvarado, et al (2006) menginformasikan bahwa komunikasi berbagai informasi
yang diberikan oleh perawat dalam pertukaran shift, yang lebih dikenal dengan timbang
terima (handover) sangat membantu dalam perawatan pasien. Timbang terima yang
dilaksanakan dengan baik dapat membantu mengidentifikasi kesalahan serta
memfasilitasi kesinambungan perawatan pasien. Smith, et al. (2008) mengungkapkan
bahwa rumah sakit merupakan organisasi padat profesi dengan berbagai karakteristik,
komunikasi pada timbang terima (handover) memiliki hubungan yang sangat penting
dalam menjamin kesinambungan, kualitas dan keselamatan dalam pelayanan kesehatan
pada pasien.
Akibat penurunan produktifitas kerja perawat karena meningkatnya beban kerja
yang berlebihan ini kemungkinan dapat berpengaruh terhadap terlaksananya proses
timbang terima di suatu rumah sakit. Sehingga potensi terjadinya kejadian sentinel yaitu
kejadian yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius di rumah sakit semakin
tinggi.
Rumah Sakit Wava Husada merupakan rumah sakit swasta penuh setingkat
Rumah Sakit Umum Tipe C berdasarkan SK MENKES RI No. HK/03.05/I/864/11
5
beroperasional sejak bulan Januari tahun 2006, berdasarkan SK. Pemerintah Kabupaten
Malang nomor 180/0002/IORS/421.302/2013 tentang Ijin Operasional Rumah Sakit
Wava Husada dan SK dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Nomor:
503.1/06/421/103/2013 tanggal 31 Januari 2013 tentang Ijin Mendirikan Rumah Sakit
Wava Husada kepada pemilik PT. Abna Samanhudisautika Husada. RS Wava Husada
berkembang cukup pesat dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas, sesuai dengan Visi yaitu “Menjadi
Rumah Sakit Unggulan dalam pelayanan untuk mencapai kepuasan pelanggan” dan misi
“Menjangkau dan Melayani Pelanggan secara Professional dan Sepenuh Hati dan
Menyediakan Prasarana dan Sarana yang Berkualitas” serta dengan Motto “Peduli
Pelayanan Kesehatan Berkualitas”.
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 10 responden perawat
pelaksana di ruang rawat inap secara acak, didapatkan data bahwa 100% mengatakan
bahwa beban kerja yang menjadi tanggung jawab mereka cukup banyak. Hal ini
dikarenakan beberapa faktor, anatara lain 70% mengatakan terbatasnya jumlah tenaga
keperawatan yang ada di ruangan; 20% mengatakan banyaknya tugas tambahan yang
dilakukan oleh perawat; 10% mengatakan kondisi fisik perawat yang kurang sehat.
Pelaksanaan timbang terima di rumah sakit juga sering terkendala sebagian besar (80%
responden) mengatakan hal ini dikarenakan waktu yang tersedia untuk proses timbang
terima sangat terbatas karena waktu pelaksanaan timbang terima yang berdekatan dengan
proses pelaksanaan kegiatan pemberian asuhan keperawatan kepada pasien. Selain itu
6
data yang digunakan dalam timbang terima sehingga penyampaian informasi pasien
antara kedua perawat yang melakukan timbang terima tidak terjadi dengan optimal.
Berdasarkan pernyataan tersebut maka peneliti ingin mengetahui “Pengaruh
Beban Kerja Perawat Terhadap Pelaksanaan Timbang Terima (Handover) Di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang”.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah Apakah Ada Pengaruh Beban Kerja Perawat Terhadap Pelaksanaan
Timbang Terima (Handover) Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen
Malang?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh beban kerja perawat terhadap pelaksanaan timbang terima (Handover) di ruang
rawat inap rumah sakit Wava Husada Kepanjen Malang.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mendeskripsikan gambaran beban kerja perawat di ruang rawat inap B, C dan D
rumah sakit Wava Husada Kepanjen Malang.
2. Mendeskripsikan gambaran pelaksanaan timbang terima (Handover) yang dilakukan
oleh perawat di ruang rawat inap B, C dan D rumah sakit Wava Husada Kepanjen
Malang.
3. Menganalisis pengaruh beban kerja perawat terhadap pelaksanaan timbang terima
7
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Rumah Sakit
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan refrensi tentang manajemen
tenaga kerja di dalam Rumah sakit dan menambah pengetahuan bagi perawat khususnya
yang bekerja di ruang rawat inap agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan
komperhensif kepada pasien terutama dalam melakukan kegiatan timbang terima
(Handover) antar perawat.
1.4.2 Bagi Pasien
Penelitian ini dapat membantu pasien dalam mendapatkan suatu pelayanan yang
lebih komprehensif dan bermutu untuk mengoptimalkan keselamatan pasien dalam
proses keperawatan.
1.4.3 Bagi Ilmu Keperawatan
Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dalam ilmu keperawatan terutama
mengenai manajemen keperawatan serta lebih meningkatkan pengetahuan dalam
melaksanakan kegiatan timbang terima (Handover) dengan selalu mencari sumber terbaru
dalam penatalaksanaan pasien agar semakin baik lagi.
1.4.4 Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pembelajaran dan introspeksi bagi
penulis serta tambahan informasi untuk mengetahui hubungan antara beban kerja
perawat dengan keberhasilan pelaksanaan timbang terima (Handover). Peneliti sadar
penelitian ini masih jauh dari sempurna, diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk
menyempurnakan dengan melakukan penelitian sejenis dengan mengikutsertakan
8
1.5 Keaslian Penelitian
1. Berdasakan penelitian yang telah dilakukan oleh Mursidah Dewi (2012), tentang
Pengaruh Pelatihan Timbang Terima Pasien Terhadap Penerapan Keselamatan
Pasien Oleh Perawat Pelaksana di RSUD Raden Mattaher Jambi hasil penelitian ini
menunjukkan adanya peningkatan penerapan keselamatan pasien sebesar 9.77
(8.14%) sesudah perawat pelaksana mendapatkan pelatihan timbang terima pasien
menjadi 108.21 (90.17%). Hasil penelitian ini sesuai dengan Alvarado, et al (2006),
adanya standar komunikasi efektif yang terintegrasi dengan keselamatan pasien dalam
timbang terima pasien dan disosialisasikan secara menyeluruh pada perawat
pelaksana akan meningkatkan efektifitas dan koordinasi dalam mengkomunikasikan
informasi penting sehingga meningkatkan kesinambungan pelayanan dalam
mendukung keselamatan pasien.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada variabel-variabelnya baik variabel
dependent maupun variabel independent keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Adapun persamaan dengan penelitian ini adalah pada kajian teori yang digunakan
yaitu membahas tentang timbang terima (handover) sehingga penelitian tersebut
berhubungan erat dengan hasil penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini.
2. Berdasakan penelitian yang telah dilakukan oleh Haryanti (2013), tentang Hubungan
Antara Beban Kerja Dengan Stres Kerja Perawat Di Instalasi Gawat Darurat Rsud
Kabupaten Semarang hasil penelitian ini menunjukkan beban kerja perawat sebagian
besar adalah tinggi yaitu sebanyak 27 responden (93,1%). Stres kerja perawat
9
hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat di RSUD Kabupaten
Semarang, p value 0,000 (α: 0,05).
Pada penelitian tersebut menggunakan varibel dependent yaitu beban kerja dan variabel
independent yaitu stress kerja. Perbedaan antara penelitian tersebut dengan penelitian
ini adalah pada variabel independent saja, pada penelitian ini menggunakan timbang