• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kaji Banding Kualitas Semen Beku Sapi Frisien Holstein menggunakan Pengecer dari Berbagai Balai Inseminasi Buatan di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kaji Banding Kualitas Semen Beku Sapi Frisien Holstein menggunakan Pengecer dari Berbagai Balai Inseminasi Buatan di Indonesia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

Referensi

Dokumen terkait

Ketua Program D-III Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Penggunaan semen beku menghasilkan persentase kebuntingan yang lebih rendah bila dibandingkan dengan semen cair, dimana semakin tinggi kualitas semen akan mempengaruhi

Kebuntingan adalah faktor penting dalam reproduksi (ternak), dimana lama bunting berlangsung sejak fertilisasi atau pembuahan, embrio berkembang dan menjadi fetus

Pada bangsa Simmental uji lanjut BNJ menunjukkan bahwa dari setiap BCS menunjukkan perbedaan yang nyata antara BCS sedang dan BCS optimum (P>0,05),

Besarnya hubungan antara pH semen dengan gerak massa spermatozoa ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi ( ) sebesar 0,072 yang artinya sebanyak 0,072 atau 7,2% gerak

Penggunaan semen beku menghasilkan persentase kebuntingan yang lebih rendah bila dibandingkan dengan semen cair, dimana semakin tinggi kualitas semen akan mempengaruhi

PROSES PEMBUATAN SEMEN BEKU PADA SAPI SIMMENTAL DI BALAI INSEMINASI BUATAN UNGARAN SIDOMULYO JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Oleh AKBAR REKSA BACHTIAR PROGAM STUDI D-III MANAJEMEN

Penggunaan semen beku menghasilkan persentase kebuntingan yang lebih rendah bila dibandingkan dengan semen cair, dimana semakin tinggi kualitas semen akan mempengaruhi tingkat