• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Bahan dan Kondisi Pengemasan terhadap Mutu Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Bahan dan Kondisi Pengemasan terhadap Mutu Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Konferens!  Jarak Pagar  ­ Menuju  Jarak Pag(Jr yang  Feasib!e 

Bogor,  18 

PENGARUH BAHAN DAN KONDISI PENGEMASAN TERHADAP MUTU BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn)

Oleh:

Endang Warsiki1, Djayeng Sumangae dan Windi Rismawati1 

1) Institut Pertanian Bogor

2) Balai Penelitian Pasca Pan en, Departemen Pertanian

1. PENDAHULUAN

Minyak nabati memiliki potensi cukup besar sebagai bahan bakar alternatif

terbaharui seperti biodiesel. Jarak pagar, tanaman yang banyak dibicarakan

orang akhir-akhir ini merupakan salah satu tanaman potensial untuk bahan bakar

tersebut. Sifat fisik dan kimia yang hampir serupa dengan diesel minyak bumi,

menyebabkan bahan bakar ini dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk

mesin atomotif, Biodiesel dari minyak Jarak masih dalam tahap pengembangan.

Riset dan ckplorasi masih terus dilakukan untuk mempercepat implementasi

jarak sebagai sumber bahan bakar diesel skala komersial.

Siodiesel didefinisikan sebagai bahan bakar ュ・セゥョ@ diesel yang berasal dari

sumber lipid atau minyak nabati terbarukan (Soerawidjaja, 2001). Biodiesel

diperoleh dari reaksi transesterifikasi antara minyak dengan alkohol monohidrat

dengan bantuan katalis KOH atau NaOH. Minyak yang digunakan sebagai bahan

baku biodiesel harus memiliki nilai kadar asam lemak bebas (Free Fatty Acid)

yang rendah. Kadar FFA yang tinggi akan menyebabkan minyak jarak pagar

harus mengalami proses netralisasi terlebih dahulu sebelum diproses menjadi

biodiesel melalui reaksi transesterifikasi. Proses ini. tentu saja, akan

meningkatkan biaya pengolahan. Kadar FFA maksimum yang memungkinkan

proses netralisasi dapat dihindari adalah kurang dari 2% (Heyne, 1987).

Siji maupun minyak jarak pagar diketahui mengandung asam lemak tak

jenuh cukup tinggi. Oleh karen a itu sang at dimungkinkan terjadi peningkatan

kandungan asam lemak bebas baik dalam biji maupun minyak itu sendiri. Salah

satu cara untuk memperkecil atau menghambat laju kenaikan FFA pada biji dan

minyak jarak pagar adalah mengemas dan menyimpannya pada kondisi yang

sesuai. Dalam penyimpanan, menurut Harrington dan Douglas (1970).

kelembaban dan suhu ruangan merupakan faktor lingkungan fisik yang

terpenting, dimana keduanya menentukan kadar air bahan. Dengan menjaga

kadar air, diharapkan proses hidrolisa in situ pad a biji bisa dikendalikan. Makalah

(2)

KOf1fef't!nsi Jarak Pagar - Me!1!Jju 8isnis yany

Bogar. IS 

jUf1i 

2007 

pagar selama penyimpanan. Suhu dan RH ruang simpan divariasikan untuk

menemukan kondisi penyimpanan terbaik bagi biji maupun minyak jarak yang

memberikan percepatan kenaikan asam lemak bebas terkecil.

2. METODOLOGI

2.1. Bahan dan Peralatan

Bahan baku utama yang digunakan adalah biji jarak pagar. Bahan kimia

yang diperlukan baik untuk menjaga RH ruang simpan dan analisa kimia adalah

barium klorida, kalium karbonat, alkohol, KOH, indikator phenolptalein, dan

aquades. Pada penelitian ini digunakan kemasan karung goni dan karung plastik

untuk biji jarak. Perbedaan jenis kemasan ditujukan untuk mengetahui perbedaan

percepatan peningkatan asam lemak be bas pada produk terkema3. Peralatan

analisa digunakan neraca analitik, cawan aluminium, oven, desikator,

termohigrometer, homogenizer, dan pera!atan gelas.

2.2. Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu (i)

pengemasan dan penyimpanan biji: dan (ii) pengL1jian mutu biji jarak pagar

selama penyimpanan.

2.2.1. Pengernasan dan Penyirnpanan Biji Jarak Pagar

Sebanyak ± 400 gram biji jarak pagar kering dikemas dengan

menggunakan karung plastik dan karung goni. Kemasan plastik dan goni

diperoleh dengan membuat ulang kemas3n yang ada di pasaran untuk dapat diisi

sesuai dengan keperluan dalam peneiitian ini. Kemudian kemasan disimpan di

dalam desikator yang telah diukur kelembabannya. Kondisi kelembaban udara

(RH) dipertahankan dengan membuat larutan garam jenuh dalam desikator

tertutup. Larutan garam jenuh dibuat dengan melarutkan garam dalam air

berlebih. Pelarutan dilakukan sedikit demi sedikit sampai air tidak mampu lagi

melarutkan garam yang ditambahkan. Untuk kelembaban 50-60% digunakan

larutan kalium karbonat dan untuk kelembaban 80-90% digunakan larutan barium

klorida. Penyimpanan dilakukan selama

minggu. Pengujian mutu dilakukan

setiap seminggu sekali. Diagram alir penelitian disajikan pada Gambar

berikut

ini.

(3)

Konf8rllflsi Jarak Pagar Menuju Bisnls jarak Pagar yang Feasibie

Bogar. IS  Juni  2007  

i

I

Pengemasan dengan  Pengemasan dengan 

karung plastik  karung  goni 

Penyimpanan pada  Penyimpanan pada 

Iii

Penyimpanan r::lda T 

Twang dan RH 50­60%  T dan RH ruang  luang dan RH 20­90% 

r

Analisa kadar air,  bilangan as am, dan FF A 

Gambar 1. Diagram alir penelitian biji jarak pagar

2.2.2. Pengujian Mutu Biji Jarak Pagar

Pengujian dilakukan terhadap mutu biji jarak pagar meliputi pengujian

kadar air, bilangan asam, dan kadar FFA.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.1. Kadar air

Selama penyimpanan baik dengan kemasan plastik atau karung goni

terjadi perubahan kandungan air biji jarak. Peningkatan RH penyimpanan di atas

RH ruangan menyebabkan peningkatan kadar air dibandingkan dengan Kadar

awal. Sebaliknya, penyimpanan di bawah RH ruangan akan menurunkan kadar

air biji. Kecenderungan peningkatan dan penurunan kadar air selama

[image:3.599.110.521.77.450.2]
(4)

Konferensl Jarak Pagar Menuju Bisnis Jarak Pag[w yang Feasible Bogar, IS Juni

2[107  

12  セMMNMMMMM

...

- .

セ@ セMBBBBBセ@

­+- 80 - 90%, ,

セ@ 10 

.: 

os 

TセMMセMMセセMMMセセセMM ­

o  2  3  4  5 

Lama penyimpanan (Min99u)

6  7  8 

karung piastik ­Il­­RH 60 - 80%,

kontrol

セ ... RH 50 -60%, karung plas Uk

Gambar 2. Perubahan kadar air biji jarak selama pef'iyimpanan

Dari grafik pada gambar di atas dapat diketahui bahwa bahan yang

disimpan pada lingkungan yang memHiki RH tinggi akan memiliki kadar air yang

lebih tinggi bila dibanding:<an dengan bahan yang disimpan pada lingkungan

dengan RH yang lendClh. PCllinQh.atan kadar air ir d jisetabkan karena hasil-hasil

pertanian baik sebelum dan sesudah diolah secara alami bersifat higroskopis.

artinya dapat menyerap air di udara atau sebaliknya melepaskan sebagian air

yang dikandungnya ke udara. Suatu bahan yang disimpan akan menyerap air

apabila berada di lingkungan yang mempunyai RH tinggi dibandingkan

kandungan air dalam bah an dan melepaskan air dari produk ke lingkungan

apabila ber-RH rendah (Henderson dan Perry. 1976). Gambar

dibawah ini menunjukr:an kecenderungan perubahan kadar air biji dibandingkan dengan

kadar air awal pada kondisi penyimpanan yang sama.

イMMMMMMMMMセMMMMMMMM

.. -8

セ@

'w

セ@

イMMセ@ ... 

.. 

I

-*

karung plasCk

"

セ@ 6

L.

Karung goni

4

XセセセMMMMセMMMMセセセ@ l

I 2 !l

o  2  4  6  8  I

I

Lama penyimpanan IMil'lg9U) Lama penyimpanan IMinggul 

(a) (b)

Gambar 3. Perubahan kadar air biji jarak karena perbedaan kemasan pada (a) RH

80 -

90% dan (b) RH 50 - 60% (RHRuang:60 - 80%) [image:4.599.88.485.78.281.2] [image:4.599.94.488.549.725.2]
(5)

Konfe['ensi JarUK Paga!' MenuJu BisiliS Pagar yang Feasible

Bogar.  18 

JUl1i

200'/  

Selain faktor kelembaban (RH) penyimpanan, jenis kemasan yang

digunakan juga mempengaruhi mutu biji jarak pagar yang disimpan. Dari Gambar

3 terlihat bahwa kemasan plastik memiliki kenaikan kadar air biji pada kondisi

penyimpanan ber RH 80-90% lebih tinggi dari pada kemasan goni. Sebaliknya,

pada kondisi penyimpanan ber-RH 50-60%, penurunan kadar air biji jarak dalam

kemasan karung goni lebih tinggi dari pada kemasan plastik. Hal ini dapat

dijelaskan bahwa kemasan karung goni merupakankemasan yang terbuat dad

serat tanaman. Oleh karenanya perpindahan uap air dari lingkungan ke bahan

kemasan dan atau produk terkemas lebih lambat dibandingkan dengan kemasan

plastik. Lain halnya dengan karung plastik yang relatif lebih sulit menyerap air,

sehingga air dari lingkungan tempet penyimpanan akan diserap seluruhnya oleh

biji jarak pagar.

:.1.2.  Bilangan asam dan 

FF A

Tanaman jarak pagar menghasilkan biji yang memi!iki kandungan minyak

cukup tinggi, yaitu sekitar 30-50%. Lemak biji-bijian dapat dipecah oleh Upase

menjadi asam lemak be bas dan gllserol (Ketaren, 1986), terutama jika

temperatur dan kadar air bahan tinggi. Asam lemak bebas merupakan indeks

k.erusakan biji-bijian yang mengandung minyak atau lemak selama penyimpanan.

[image:5.599.118.520.348.664.2]

Perubahan nilai bilangan asam dan FFA dapat dilihat pada Gambar 4 dan

Gambar 5 di bawah ini.

25

21 

E

..

:'.l 17  c

.. 

til

セ@ 13 

iii

9  • 

o  4  6 

Lama Denyimpanan HmゥョァセセI@

8 1 

11 

10

E 9

..

.. 

'"

"

(l

..

i til I:

..

7 iij

0  2 

Lam a penyim panan (M inggu)

(a) (b)

[image:5.599.122.519.475.634.2]
(6)

• 

KOllfei'8nsi Pagar tv1811UjU Bisnis セ。ァオイ@ yang fX。ウセ「ャ・@

. i9 Juni

:

j /

14 

...セ karung plastik

• karung gooi

12 

10

セ@

): 

6 L , A,.----1/

Ttセ@  

RセG@ , ,

-2  6 

Lama penyimpanan (Minggul

[image:6.599.91.485.79.227.2]

(a)

Gambar

5.

Perubahan FF A biji jarak karena perbedaan kemasan pada (a) RH 80 - 90% dan (b) RH 50 - 60%

• karung gon;

o  2  4  6 

Lama pcnyimpanan [Minggu)

(b)

Kadar air dabm biji jarak pagar yang disimpan akan mempengaruhi nilai

FFA di dalamnya, Air yang terdapat di dalam minyak akan mer.yebabkan

terjadinya proses hidrolisa yang akan menguraikan minyak menjadi asam lemak

bebas dan gliseroL Tingkat kerusakan hidrolisa di dalam minyak dapat ditentukan

dengan mengukur aS8m lemak bebas (Free Fatty Acid) yang terdapat di dalam

minyak yang ditentukan sebagai bilangan a5am. Semakin tinggi nilai Kadar air biji

jarak pagar, maka nilai FFA yang terkandung di dalamnya juga akan semakin

tinggi (Ketaren, 1986).

Pengaruh Kadar air biji jarak terhadap bilangan asam dan FFA yang

tersajikan pada Gambar 4 dan

sangat berkorelasi dengan Gambar 3.

Penyimpanan pad a kelembaban yang tinggi (80-90%) akan menyebabkan biji

jClrak pagar memiliki nilai FFA dan bilangan as am yang lebih tinggi, karena Kadar

air di dalam bahan ter5ebut tinggi. Dengan tingginya iセ。、。イ@ cir di dalam biji, maka

proses hidrolisa yang akan menguraikan minyak mer.jadi aSC:lm lemak bebas df:.n

gliserol akan semakin cepat terjadi. Sedangkan pada biji yang disimpan pada RH

rendah (50-60%), proses kerusakan hidrolisa ini bisa lebih dihambat, sehingga

kenaikan nilai bilangan asam dan FFA lebih keeil. Nil8i セfa@ yang tinggi akan

meningkatkan biaya netralisasi jika min yak jarak akan diproses menjadi

biodiesel.

3.1.3. Kecepatan perubahan mutu

Tabel berikut menunjukkan kecepatan perubahan mutu, yang meliputi

Kadar air, bilangan asam, dan Kadar FFA pada masing-masing kemasan dengan

kondisi

RH

penyimpanan tertentu. Nilai ini dihitung dengan regresi linier

(persamaan 1 dan 2) dengan to

=

1 minggu.
(7)

f,onrerensi  Jarak Paga!' ­ Menuju  Bisnis Jarak Pagar yang  Feasible 

Bogor.  IS  Juni 2007 

Y =AX+ B (1 )

t1Y 

­ A  (2)

t1X 

Dimana: Y = Nilai mutu biji jarak

X =: Waktu penyimpanan

A Kecepatan perubahan mutu

B

=

Konstanta

Tabel 1. Kecepatan perubahan mutu biji jarak pagar selama penyimpanan

r

Kondisi

penyimpanan

I

Kadar air (%/minggu)

Bilangan asam

(%/minggu)

FFA

(%/minggu)

RH 80-90%

• Karung plastik 0.30

3.69 

1.86 

• Karung goni

. RH 60-80%

0.22 3.44 

I !

PセU

• Karung plastik i 0.04 0.24

RH 50-60%

0.06 0.22 0.29

• Karung plastik I

0.11

• Karung goni 0.03 0.56

4. KESIMPULAN

Penanganan yang baik selama penyimpanan merupakan salah satu cara

untuk menghambat iaju kenaikan nilai FFA. Kelembaban dan suhu penyimpanan

merupakan faktor yang terpenting dalam penyimpanan, yang akan

mempengaruhi kada r  air Lahan. Penyimpanan dengan kelembaban (RH) yang

rendah akan lebih mempertahankan mutu biji jarak yang disimpan.

DAFT AR PUSTAKA

Harrington, J.F. dan J.E. douglas. 1970. Seed Storage and Packaging. National Seed Corporation, Ltd., New Delhi. India.

Henderson, S.M dan Perry,

RL.  1976. 

Agricultural Process Engineering. The AVI Publishing Co., Inc., West Port. Connecticut. [image:7.599.154.481.254.454.2]
(8)

Kor.!er811si Jarak Pagar  Menuju  Bisnis  Pagar {ilng Feasible

Bogor, 19  Juni  200'}  

Ketaren, S. 1986. Pengantar Tekn%gi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press, Jakarta.

La Puppung, P. 1985. Minyak Jarak Memiliki Potens; sebagai Bahan Dasar

Minyak Pelumas. Jurnal. Lembaran Publikasi Lemigas, 20 (4) : 55-64.

Lemigas, Jakarta.

Prihandana, R.  dan Hendroko, R.  2006. Petunjuk Bud; Daya Jarak Pagar.

AgroMedia Pustaka, Jakarta.

Soerawidjaja, T.H. 2001. Memanfaatkan Pe!uang yang Dibuka oleh

Penghapusan Subsidi Harga pada Energi Berbasis Fosil. Pusat Penelitian

Material dan Energi ITB, Bandung.

Gambar

Gambar 1. Diagram alir penelitian biji jarak pagar
Gambar 3. Perubahan kadar air biji jarak karena perbedaan kemasan pada  (a) RH 80 - 90% dan (b) RH 50 - 60% (RHRuang:60 - 80%)
Gambar 5 di bawah ini.
Gambar 5. Perubahan FF A biji jarak karena perbedaan kemasan pada (a) RH 80 - 90% dan (b) RH 50 - 60%
+2

Referensi

Dokumen terkait

dapat dilihat bahwa penambahan konsentrasi kitosan yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda pada sifat kuat tarik plastik biodegradabel yang dihasilkan.. Penambahan

matematika yaitu: 1) mengenali dan memanfaatkan hubungan- hubungan antara gagasan dalam matematika; 2) memahami bagaimana gagasan-gagasan dalam matematika saling

1) a = Konstanta sebesar 2,840 menyatakan bahwa jika variabel kualitas produk (X1), variabel harga (X2), variabel kualitas pelayanan (X3) dan variabel emosi (X4) dianggap

Direksi Perseroan dengan ini mengundang para Pemegang Saham Perseroan untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar

Analisis SWOT (singkatan bahasa inggris dari strenghts, weakness, opportunities, dan threats) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk

Pengaruh lama fermentasi terhadap aktivitas antibakteri kombucha teh hitam dan kombucha teh kulit manggis dalam menghambat pertumbuhan S. epidermidis dapat dilihat

kecamatan di wilayah Kabupaten Sumba Timur. Data karakteristik wilayah pendayagunaan sumber daya air yang terdiri atas potensi sumber air, IPA, jumlah penduduk, sawah,

Hasil analisis uji t variabel pengetahuan ekonomi (X2) terhadap perilaku konsumsi siswa (Y) diperoleh nilai thitung (2,070) &gt; rtabel (2,003), dan nilai probabilitas