ANALISIS KEMAMPUAN E K O N O M I RUMAHTANGGA DAN
PENGARUH BERBAGAI FAKTOR S E R T A KETERKAITAN
KEPUTUSAN DALAM PEREMAJAAN TANAMAN PADA
PETANI PIR T E H DAN KELAPA SAWIT
Oieh:
ETI SUMINARTIKA
.
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Eti Suminartika. Analisis Kemampuan Ekonomi Rumahtangga dan
Pengaruh Berbagai Faktor Serta Keterkaitan Keputusan dalam Peremajaan
Tanaman Pada Petani PIR Teh dan Kelapa Sawit. (Di bawah bimbingan
Dr. Ir. Mangara Tambunan, MSc, sebagai ketua, Dr. Ir. Bunasor Sanim, MSc
dan Dr.Ir. Bonar M. Sinaga, MA, sebagai anggota).
Sub sektor perkebunan merupakan penghasiil devisa, selain itu &pat
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Strategi pembangunan perkebunan sejak PELITA
I1 dilakukan dengan pola PIR. Dalam satu proyek PIR hanya ada satu siklus tanam,
oleh karena itu untuk menjaga pendapatan petani yang berkelanjutan perlu diadakan peremajaan tanaman, sebelum tanaman mencapai usia ekonomis.
Investasi peremajaan tersebut merupakan investasi jangka panjang dan
memerlukan biaya sangat besar. Di sisi lain, untuk memperoleh dana dari pinjaman
lembaga keuangan intemasional dan dana pemerintah semakin sulit. Oleh karena itu
perlu menggali permodalan petmi, meskipun pa& kenyataannya petani hanya memiliki
ska pendapaLan dari pengeluaran relatif kecil, namun peremajaan tanaman tersebut merupakan tanggung jawab petani walaupun keuntungan perusahaan inti lebih besar.
Penelitian
ini
bertujuan untuk menganalisis: (1) kegiatan pembentukan modalpetani PIR dan kemampuan petani dalam peremajaan tanaman, dan (2) pengamh
berbeai faktor dan keterkaitan keputusan penwnaan tenaga kerja, produksi,
konsumsi dan pembentukan modal dalam peremajaan tanaman.
Penelitian
ini
me&an data primer dan sekunder. Data primer diperolehdari petani contoh. Pengambilan petani contoh berdasarkan stratiJed random samplzng. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-September 1995 di PIR teh
Ekonomi rumahtangga terdiri dari berbagai kegiatan, diantaranya: produksi, konsumsi, investask dan pembentukan modal. Dari kegiatan produksi dan konsumsi
keluarga tani memperoleh surplus pendapatan. Surplus pendapatan dapat dianggap
sebagai modal potensial, artinya surplus tersebut menjadi modal kalau diinvestasikan
dalam kegiatan produktif. Surplus pendapatan dapat mernpengaruhi pembentukan
modal tunai. Besarnya surplus pendapatan dan pembentukan modal tunai dapat
dijadikan indikator kemampuan petani
PIR
dalarn usaha peremajaan tanaman.Hasii penelitian menunjukkan bahwa usahatani teh mempakan usaha yang tidak
menguntungkan (rugi) dan usaha tersebut merupakan usaha sampingan. Petani PIR
teh tidak mampu menciptakan surplus usaha kebun, sedangkan surplus pendapatan
keluarga
d m
pembentukan modaltunai
sangat kecil. Dengan demikian petani PIR tehkurang memiliki kemampuan peremajaan tanaman.
Usahatani kelapa sawit merupakan usaha yang menguntungkan dan merupakan
mata pencaharian pokok. Usaha tersebut mampu menciptakan surplus usaha kebun,
surplus pendapatan keluarga dan pembentukan modal tunai yang cukup besar.
Dengan demikian petani kelapa sawit memiliki k e m p u a n peremajaan tanaman.
Dalam membiayai usaha, petani PIR teh dan kelapa sawit, prioritas utamanya
usaha kebun selanjutnya usaha tanaman pangan (petani teh) dan usaha luar pertanian
(petani kelapa sawit). Pengeluaran sarana produksi oleh petani PIR teh banyak
digunakan untuk tanaman pangan, sedangkan pengeluaran sarana produksi oleh petani
PIR kelapa sawit harnpir seluruhnya untuk usaha kebun.
Pada petani PIR teh, produksi kebun teh dipengaruhi penggunaan pupuk dan
total tenaga kerja kebun. Total tenaga kerja kebun terdiri dari tenaga ke rja dalam dan
luar keluarga. Penggunaan tenaga kerja dalam keluarga dip- pendapatan kebun dan pen- tenaga kerja pangan, sedangkan penggunaan tenaga ke j a luar
keluarga dipengamhi oleh pendapatan total dan penerapan teknologi tanaman kebun.
pupuk pangan. Konsumsi dipengaruhi pendapatan kebun, pendapatan non kebun dan
jumlah angota keluarga.
Pada petani PIR kelapa sawit, produksi kelapa sawit dipengaruhi penggunaan
tenaga kerja dalam keluarga kebun, tenaga kerja
luar
keluarga kebun dan biaya lainkebun. Penggunaan tenaga kerja dalam keluarga kebun dipengaruhi oleh penggunaan
tenaga kerja luar keluarga kebun, tenaga kerja pangan, jumlah anggota keluarga dan
penerapan teknologi tanaman kebun, sedangkan yang mempengaruhi pengggaan
tenaga kerja luar keluarga kebun adalah penggunaan tenaga kerja dalam keluarga
kebun, tenaga kerja pangan, pendapatan keluarga dan penerapan teknologi tanaman
kebun. Penggunaan pupuk kebun dipengaruhi luas lahan pangan dan kredit.
Pengeluaran konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan luar pertanian dan pendapatan non
kebun
Pendapatan pangan, pendapatan lainnya, pendapatan luar perta~an, kredit dan
pendidikan berperanan dalam pembentukan modal petani teh. Sedangkan yang
berperanan dalam pembentukan modal p e t a ~ PIR kelapa sawit adalah pendapataan
kebun, pendapatan l u x pertanian dan pendidikan.
Faktor-faktor yang berperanan terhadap kemampuan (respon) ekonomi
rumahtangga dalam peremajaan tanaman pa& petani PIR teh adalah: penggunaan
tenaga kerja luar keluarga pangan respon terhadap penerapan teknologi tanaman
pangan; penguman pupuk kebun respon terhadap kredit dan penggunaan tenaga
kerja kebun; dan produksi pangan respon terhadap penwnaan tenaga kerja pangan.
Sedangkan pada petani kelapa sawif faktor-faktor tersebut adalah: penggmaan te-
ke rja luar keluarga kebun respon terhadap penggunaan tenaga ke rja dalam keluarga
kebun; penggunaan tenaga kerja dalam keluarga pangan respon terhadap jumlah
Untuk menjaga usaha PIR teh yang berkelanjutan, disarankan dengan peran serta
semua pihak dalam usaha peremajaan tanaman. Untuk memperbesar kemampuan
petani perlu diupayakan peningkatan pendapatan usaha kebun, di luar usaha kebun dan
usaha di iuar sektor peaanian. Usaha l u x kebun meliputi usaha tanaman pangan (padi) dan tanaman lainnya (tanaman buah-buahan).
Bagi petani PIR teh yaitu meningkatkan pendapatan usaha kebun dengan
meningkatkan has3 produksi kebun. Peningkatkan hasil produksi kebun diperlukan tambahan pupuk clan penggunaan tenaga kerja. Untuk meningkatkan pendapatan
usaha tanaman pangan yaitu dengan meningkatkan hasil produksi tanaman pangan dengan menambah pupuk, penggunaan tenaga kerja dan penerapan teknologi tanaman Pan@".
Bagi petani PIR kelapa sawit, untuk meningkatkan pembentukan modal
diperlukan peningkatan pendapatan kebun dan pendapatan luar pertanian. Untuk
meningkatkan pendapatan usaha kebun yaitu dengan meningkatkan hasil produksi
kebun dengan cara menambah biaya lain kebun dan penggunaan tenaga ke rja kebun.
Sedangkan untuk meningkatkan pembentukan modal bagi kedua petani PIR tersebut
diperlukan peningkatan pendidikan dan tambahan kredit.
Untuk penelitian lanjutan, perlu diperhatikan beberapa ha1 yaitu menggunakan
konsep dan pengukuran peubah-peubah yang lebih relevan dan realistik dengan
ekonomi rumah tan= petani PIR. Memasukkan peubah ukuran usaha kebun dan
ukuran usaha tanaman pangan sehingga dapat dianalisa pengaruh faktor-faktor
tersebut dan keterkaitannya dengan peubah-peubah lain ddam model.
Bila tersedia data yang lebih lengkap, disarankan untuk memasukkan peubah
peubah yang relevan terutama ke dalam persamaan konsumsi, tenaga keja dalam
ANALISIS K E M A M P U A N E K O N O M I R U M A H T A N G G A DAN
PENGARUH BERBAGAI F A K T O R S E R T A K E T E R K A I T A N
K E P U T U S A N DALAM P E R E M A J A A N T A N A M A N PADA
P E T A N I P I R T E H D A N K E L A P A SAWIT
Oleh:
ETI SUMINARTIKA
Tesis seagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
MAGISTER SAINS
pada
Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor
Judul Tesis : A N A L I S I S KEMAMPUAN EKONOMI RUMAH- TANGGA DAN PENGARUH B E R B A G A I FAKTOR S E R T A KETERKAITAN KEPUTUSAN DALAM P E R E M A J A A N TANAMAN PADA PETANI P I R TEH DAN K E L A P A SAWIT
Nama Mahasiswa : ETI SUMINARTIKA
Nomor Pokok : 93002-EPN
Menyetujui
1 . K o m i s i P e m b i m b i n g
cC,
Dr.1r. Mangara Tambunan, M S c . K e t u a
be
4.L.c--
c- I
D r . d u n a s o r Sanim, M S c . Dr.Ir. Bonar M. Sinaga, MA. A n g g o t a
d i anian
P r o f . D r . 1 r . H K u n t j o r o
3 . Direktur Progran-r Pascasarjana
Prof.Dr.1r.H Edi Guhardja
Penulis dilahirkan pada tanggal 4 Desemba 1966 di Bandung, anak dari Ai Karmi dan Omara. Tamat dari Fakultas Pertanian Unpad pada tahun 1990,
selanjutnya pada tahun 1991 bekerja di lembaga yang sama sebagai staf pengajar.
Pada tahun 1993 terdaftar di program studi Ekonomi Pertanian Pascasarjana Institut
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penelitian ini yang
berjudul: Analisis Kemampuan Ekonomi Rumahtangga dan Pengaruh
Berbagai Faktor Serta Keterkaitan Keputusan dalam Peremajaan
Tanaman Pada Petani PIR Teh dan Kelapa Sawit.
Dalam penulisan tesis ini, begitu besar peranan komisi
pembimbing dan pihak lainnya yang telah memberikan dorongan.
Pada kesempatan ini, penulis berkenan menyampaikan ucapan terima
kasih kepada yth:
-
Dr.Ir. Mangara Tambunan, MSc, sebagai ketua komisi pembimbing.-
1 Bunasor Sanim, M S c serta Dr.Ir.Bonar M. Sinaga, MA sebagai anggota komisi pembimbing.-
Ir. Dwi Rachmina, MSi dan Ir. Bram Matio, MSi yang telah banyak membantu dalam kelancaran penulisan tesis.-
Orang tua dan saudara-saudara tercinta.-
Semua pihak yang terlibat dalam penulisan tesis ini.Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna,
walaupun demikian, hasil yang dituangkan dalam tesis ini dapat
bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Bogor, April 1997
DAFTAR IS1
Halaman
DAFTAR TABEL
...
siii...
DAFTAR GAMBAR sv
...
DAFTAR LAMPIRAN svii
I
.
PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang
...
11 . 2 . Perumusan Masalah
...
31 . 3 . Tujuan dan Kegunaan Penelitian
...
61 . 4 . Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
...
7I1
.
TINJAUAN PUSTAKA 2 . 1 . Perkembangan dan Pembiayaan Proyek PIR...
92 . 2 . Studi Ekonomi Rumahtangga
...
11I11
.
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS3 . 1 . Ekonomi Rumahtangga
...
1 7...
3 . 2 . Ekonomi Rumahtangga Petani 20
3 . 3 . Ekonomi Rumahtangga Petani PIR
...
2 53 . 4 . Surplus Pendapatan Keluarga
...
2 83 . 5 . Pembentukan Modal
...
3 1...
3 . 6 . Pengeluaran Investasi 3 3
IV
.
FORICIULASI MODEL DAN PROSEDUR ANALISIS