• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Koperasi Sekolah dalam Menumbuhkan Karakter Wirausahawan Pada Siswa di SMKN 1 Kota Tangerang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Koperasi Sekolah dalam Menumbuhkan Karakter Wirausahawan Pada Siswa di SMKN 1 Kota Tangerang"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN KOPERASI SEKOLAH DALAM MENUMBUHKAN

KARAKTER WIRAUSAHAWAN PADA SISWA

DI SMKN 1 KOTA TANGERANG

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusunoleh :

SILVIA KHAIRUNNISA 1110018200006

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi berjudul Peran Koperasi Sekolah dalam Menumbuhkan Karakter Wirausahawan Pada Siswa di SMKN 1 Kota Tangerang disusun oleh SILVIA KHAIRUNNISA Nomor Induk Mahasiswa 1110018200006, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 17 September 2014 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S. Pd) dalam bidang Manajemen Pendidikan.

(3)

PERAN KOPERASI SEKOLAH DALAM MENUMBUHKAN

KARAKTER WIRAUSAHAWAN PADA SISWA

DI SMKN 1 KOTA TANGERANG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

oleh :

SILVIA KHAIRUNNISA

Dibawah Bimbingan:

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(4)

UJI REFERENSI

Seluruh Referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul “PERAN

KOPERASI SEKOLAH DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER

WIRAUSAHAWAN PADA SISWA DI SMKN 1 KOTA TANGERANG” yang disusun oleh SILVIA KHAIRUNNISA NIM 1110018200006 Jurusan MANAJEMEN PENDIDIKAN Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal:

(5)

i

ABSTRAK

Silvia Khairunnisa, NIM : (1110018200006), Peran Koperasi Sekolah Dalam Menumbuhkan Karakter Wirausahawan Pada Siswa di SMKN 1 Kota Tangerang, Skripsi Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, angket, dan studi dokumen. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Agustus 2014.

Hasil penelitian menunjukan bahwa koperasi sekolah berperan dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa di SMKN 1 Kota Tangerang sesuai dengan 6 (enam) indikator karakteristik wirausahawan dengan total nilai 67,78% yang dihitung berdasarkan rumus nilai harapan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan agar peran koperasi sekolah dapat ditingkatkan lagi dengan membuat program pelatihan perkoperasian dan kewirausahaan bagi guru dan peserta didik agar kelak lulusan sekolah memiliki karakteristik wirausawahan yang dapat membuka lapangan pekerjaan dan mengatasi pengangguran di Indonesia.

(6)

ii

ABSTRACT

Silvia Khairunnisa, NIM: (1110018200006), The Role Of School Cooperative

To Fostering Entrepreneur’s Character For The Students at SMKN 1 Kota

Tangerang, Script Program Bachelor degree (S-1) Fakulty of Tarbiyah, Islamic

State University Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.

The purpose of the research is to knowing about the role of school cooperative on fostering the entrepreneur’s Character for students. This research is use qualitative descriptive method. This datas research obtained from some techniques, that are: interview, quisioner, and study documents. This research is start out since April 2014 until August 2014.

The research shown that the role of school cooperative to fostering entrepreneurial Character for the students have been running good, due to 6 (six) indicators of entrepreneurial characteristics, that are: (1) leadership, (2) orientation tasks and results, (3) future orientation, (4) creativity, (5) risk takers, and (6) self confidence. The final score is 67,78 % that calculate by “nilai

harapan”. Researcher hope that school cooperative can increase it’s role by create a cooperative and entrepreneurial training programs for teachers and students. So that, school graduates will have entrepreneur’s characteristics that can create jobs and tackle unemployment in Indonesia.

(7)

PROFIL

SMKN 1 KOTA TANGERANG

1.

Sejarah Pendirian

Dengan dilatarbelakangi oleh keinginan masyarakat dan tuntutan zaman serta kondisi daerah Tangerang yang semakin pesat perkembangannya terutama dalam bidang ekonomi dan industri serta perdagangan, maka Pemerintah Daerah yang menyadari semua itu segera membentuk panitia pembina SMEA persiapan Negeri Tangerang pada tahun 1966 dengan surat keputusan Bupati Kepala Daerah Tk.II Kabupaten Tangerang nomor : 139/22/Kpts/1966 tanggal 20 Desember 1966 yang susunanya sebagai berikut :

Pelindung : Panca Tunggal

Ketua Umum : Bupati Kepala Daerah TK II (Bpk. H. Muhdi) Ketua Harian : Drs. H. MA. Thairiruddin (anggota DPR) Wakil Ketua Harian : Aman M

Sekretaris : H. Moch. Ma’sum S.Salim Seksi Usaha : Berli D, BA.Ishak Brata Seksi Pendidikan : Setijono, BS. Achmad Brata Seksi Bangunan : Tojib Kartakusuma

Seksi Publikasi : Hasan Dzakaria

Panitia ini selanjutnya membentuk SMEA Persiapan Negeri Tangerang dengan nama SMEA Orde Baru. Pada bulan Januari 1967, mulai menerima siswa baru dengan satu kelas sebanyak 40 orang dengan tempat belajar di gedung bekap perguruan BAPERKI yang berlokasi di Jl. Kisamaun Babapakan Tangerang.

Melalui SK Menteri P dan K Republik Indonesia Nomor : 22/UKK/68, tanggal 31 Januari 1968 merubah SMEA Orde Baru menjadi SMEA Negeri Tangerang, dengan fasilitas sebagai berikut :

(8)

- Gedung 1 unit yang disediakan Pemda setempat, terdiri dari 18 ruang kelas, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang tata usaha, 1 ruang gudang, 2 ruang WC dan kamar mandi, 1 rumah penjaga dan 1 lapangan olahraga.

SMEA Negeri Tangerang dimulai dengan 2 kelas dengan jumlah murid rata-rata 40 orang. Biaya penyelenggaraan tahun ajaran 1968 dibebankan pada pasal 2, pasal 4, dan pasal 17 anggaran pendapatan dan belanja Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pada tahun 1968 SMEA Negeri Tangerang mendapat bantuan tenaga pengajar dan kemudian pemerintah mengangkat Kepala Sekolah tetap yaitu Bapak Drs. Ateng Suharis. Sejak tahun 1981 perkembangan siswa sedemikian pesat sehingga jumlah bangunan sudah tidak lagu menampung, maka melalui upaya yang keras, sekolah mengajukan permohonan lokasi yang memadai, kemudian pada tahun 1982 SMEA Negeri Tangerang diberi tanah untuk lokasi bangunan sekolah yang terletak din Cikokol.

Tahun ajaran 1988/1989 lokasi bangunan di babakan secara resmi dipindahkan ke Cikokol selanjutnya bangunan tersebut diserahkan kepada SMP Negeri 8 Tangerang. Pada hari Selasa tanggal 19 Juli 1988 bertempat di gedung SMEA Negeri Tangerang Cikokol diadakan serah terima jabatan Kepala Sekolah dari Bapak RM.Abdullah N kepada Bapak Drs. Doddy Taryana untuk melanjutkan kepemimpinan berdasarkan SK Mendikbud tanggal 30 Desember 1987 Nomor : 818/1.02 Kep/C/1987.

Setelah beberapa kali berganti kepala sekolah akhirnya pada masa jabatan Drs. H. Panut SMEA Negeri Tangerang berubah menajdi SMKN 1 Tangerang. Mulai tahun ajaran 2004/2005 SMKN 1 Tangerang mempunyai 2 kelompok keahlian yakni:

- Bisnis dan Manajemen terdiri dari 3 jurusan : a. Administrasi Perkantoran (akreditasi A) b. Akuntansi (akreditasi A)

c. Penjualan (akreditasi A)

(9)

a. Multimedia (akreditasi B)

b. Teknik Komputer dan Jaringan (akreditasi B)

2.

Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMKN 1 Tangerang

Status : Negeri

Alamat : Jln. Perintis Kemerdekaan II Tangerang

Kota : Tangerang

Propinsi : Banten

Telp : (021) 5522534

Website : www.smkn1-tng.sch.id Email : smk1_tng@yahoo.com Surat keputusan nomor : 22/UKK/1968

Tanggal : 31 Januari 1968

Lembaga : Kanwil Depdikbud Prod. Jawa Barat

VISI

Menjadikan lembaga pendidikan yang terdepan dalam program dan teratas dalam kualitas untuk mewujudkan insan yang berakhlak mulia, berjiwa wirausaha dan peduli lingkungan menuju sekolah berstandar Nasional dan Internasional

MISI

- Memberikan pelayanan pendidikan yang maksimal

- Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan - Menjadi teladan bagi lembaga pendidikan sejenis

- Melengkapi Sarana Prasarana yang ramah lingkungan

- Meningkatkan kerja sama sekolah dengan DU/DI dan masyarakat - Menghasilkan lulusan yang dapat menciptakan menciptakan lapangan

(10)

- Menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif, mandiri, dan bertanggung jawab.

TUJUAN

a. Menghasilakn lulusan yang kompeten dan berkahlak mulia b. Meningkatkan kualitas pembelajaran kreatif dan inovatif

c. Menyiapkan peserta didik agar mampu mengembangkan sikap profesional, mampu beradaptasi dan berkompetensi

d. Melengkapi sarana prasarana sesuai dengan perkembangan IPTEK e. Membina kerja sama yang saling menguntungkan dengan DU/DI dan

masyarakat

f. Meningkatkan kepuasan masyarakat untuk memperoleh layanan pendidikan

g. Konsistensi pelaksanaan aktifitas, kendali mutu dan jaminan mutu sekolah

h. Meningkatkan kesejahteraan warga sekolah

i. Terwujudnya kegiatan pembelajaran yang kondusif, lingkungan yang bersih, asri, dan nyaman.

3.

Letak Geografis

Letak geografis SMKN 1 Tangerang cukup strategis karena berada di pusat pendidikan dan perkantoran di daerah Cikokol, dapat dilalui kendaraan dari berbagai arah dan hanya membutuhkan waktu -/+ 30 menit untuk bisa sampai di SMKN 1 Tangerang. Sehingga para siswa dapat menempuh jalan dengan memperhitungkan agar tepat waktu tiba di sekolah.

Berdasarkan letak geografisnya, maka SMKN 1 Tangerang sangat strategis, karena :

a. Berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekaan II Kota Tangerang b. Berada di dekat Jl. Raya by pass menuju Cikokol

(11)

4.

Ketenagaan

Tabel 4.1

Data Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Administrasi menurut kepegawaian golongan dan jenis kelamin

Jabatan Status Kepegawaian Jumlah

Tetap Tidak

Tetap

Gol.II Gol.III Gol. IV

L P L P L P L P L P

Kepala Sekolah 1

1

Guru 11 11 22 22 16 11 49 44

Tenaga Administrasi

1 3 2 11 2 15 4

5.

Sarana Prasarana

Adapun sarana prasarana yang dimiliki SMKN 1 Kota Tangerang adalah sebagai berikut :

a. Keliling tanah seluruhnya : 634 m, yang sudah dipagar permanen (termasuk pagar hidup);

b. Luas tanah / persil yang diakui sekolah menurut status pemilikian dan penggunaan

- Luas tanah seluruhnya : 14.685 m2 - Bangunan : 6.514 m2 - Taman : 6.776 m2 - Lapangan Olahraga : 1.395 m2 c. Perlengkapan administrasi

(12)

- Meja Tata Usaha : 11 buah - Kursi Tata Usaha : 11 buah - Meja Guru : 10 buah - Kursi Guru : 10 buah

d. Perlengkapan kegiatan belajar mengajar (ruang teori dan praktik) - Komputer : 193 buah

- Printer : 22 buah

- LCD : 5 buah

- Lemari : 25 buah - TV/Audio : 5 buah - Meja Siswa : 710 buah - Kursi Siswa : 1400 buah

e. Ruang menurut jenis status pemilikan, kondisi dan luas :

Tabel 4.2

Data ruang sekolah

Jenis Ruang Milik

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

jmlh Luas

(m2)

Jmlh Luas

(m2)

jmlh Luas

(m2)

Ruang Kelas 33 2376

Lab.Bahasa 1 120

Lab. Komputer 2 240 Lab. Multimedia 1 120 Perpustakaan 1 250

UKS 1 30

Koperasi Sekolah 1 168

Ruang BP 1 30

R. Kepala Sekolah 1 48 1 48

R. Guru 1 120 1 120

(13)

Ruang Osis 1 30

Kamar Mandi Guru 4 24 3 18 4 48

Kamar Mandi Siswa 8 96

Gudang 2 98

Ruang Ibadah 1 154 1 154

Ruang Multimedia 1 80

f. Jumlah Rombongan Belajar sebanyak 36 Kelas, terdiri dari : - Kelas X : 12 kelas/rombongan belajar

- Kelas XI : 12 kelas/rombongan belajar - Kelas XII : 12 kelas/rombongan belajar Masing – masing sebagai berikut :

- Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) : 1 kelas/rombongan belajar - Multimedia : 1 kelas/rombongan belajar - Akuntansi : 3 kelas/rombongan belajar - Administrasi Perkantoran : 4 kelas/rombongan belajar - Pemasaran : 3 kelas/rombongan belajar

6.

Ekstrakulikuler

Adapun kegiatan ekstrakulikuler yang ada di SMKN 1 Kota Tangerang adalah sebagai berikut :

- Paskibra - Pramuka - PMR - Teater

- Majalah Sekolah - Risma

- Volly - Basket - Taekwondo

(14)

- Kungfu - marawis

7.

Prestasi Sekolah

Adapun prestasi yang telah diraih oleh SMKN 1 Kota Tangerang adalah sebagai berikut :

A. Jurusan Multimedia

- LA Indie Movie : Juara 1 - Kompetisi blogger Banten : Juara 1 - Banten Indie Festival Documenter : Juara 2 B. Juara LKS Tingkat Propinsi Banten

- Akuntansi : Juara 1 (Lilis Sulistyaningsih) - Pemasaran : Juara 1 (Rianti Eka Putri) - Adm. Perkantoran : Juara 3 (Meta Wibowo) - Multimedia : Juara 2 (Hans Wirananta) - IT PC Networking : Juara 3 (Glori Ayu) - GBPN : Juara 1 (Theresia Yunita) - B. Indonesia : Juara 1 (Resa Maulana) - Matematika : Juara II (Septi Wijaya) C. Juara Blog Propinsi Banten

- Rizal Loa Wanda (multimedia)

D. Lomba Baris Berbaris Tingkat SMK. SMA Kota Tangerang

(15)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan pada junjungan besar Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Atas berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Peran Koperasi Sekolah Dalam Menumbuhkan Karakter Wirausahawan Pada Siswa di SMKN 1 Kota Tangerang”. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini sehingga masih perlu banyak perbaikan. Namun, dengan dukungan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Adapun keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari banyak pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dra. Hj. Nurlena Rifa’i, MA, P.hd., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;

2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd., Selaku Ketua Prodi Manajemen Pendidikan;

3. Akbar Zainudin, M.M dan Dr. Salman Tumanggor, M.Pd., Selaku dosen pembimbing I dan II;

4. SMKN 1 Kota Tangerang yang telah bersedia menjadi tempat penelitian skripsi penulis;

5. Kedua orang tua dan adik penulis Bapak Sarbini, S.H, Ibu Muniroh dan M. Dzaki Aziz yang selalu memberikan dukungan baik doa, moral, dan juga materil;

(16)

iv

7. Sahabat tersayang penulis Rahmi Irhami yang selalu menemani penulis dalam melakukan penelitian, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;

8. Sahabat seperjuangan penulis (Rizky Nurmeida, Jeani Kartika, Evita Mawirianti, Mardhiyah, Sholahudin Misbah, Yusuf Amrulah, Faiz Bi’amrillah, dan Irfan Ardian) yang telah membantu memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

9. Teman-teman Beloved Manajemen Pendidikan kelas A yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

10. Dan seluruh teman-teman penulis yang juga tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyajian skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan pada penelitian selanjutnya.

Ciputat, 10 September 2014

(17)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat dan Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI A. Wirausaha ... 7

1. Pengertian Wirausaha ... 7

2. Karakteristik Wirausaha ... 8

B. Koperasi Sekolah ... 16

(18)

vi

2. Fungsi ... 17

3. Asas dan Landasan Hukum ... 19

4. Prinsip-prinsip ... 17

5. Peran ... 22

C. Kerangka Berpikir ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

B. Metode Penelitian... 26

C. Subjek Penelitian ... 27

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

E. Analisa Data ... 28

F. Instrumen Penelitian ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 32

1. Profil Sekolah ... 32

2. Sarana dan Prasarana ... 33

B. Gambaran Umum Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang ... 35

1. Tujuan Didirikannya Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang ... 35

2. Manfaat Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang ... 37

C. Hasil Penelitian ... 38

(19)

vii

2. Kegiatan Siswa di Koperasi koperasi SMKN 1 Kota

Tangerang ... 40 3. Peran Koperasi Sekolah Dalam Menumbuhkan

Jiwa Kewirausahaan Siswa Berdasarkan Angket ... 41 D. Analisis dan Intrepretasi Hasil Angket ... 45

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 50 B. Saran ... ... 50

DAFTAR PUSTAKA

(20)

viii

DAFTAR TABEL

1.1. Data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ... 1

2.1. Karakteristik Wirausahawan ... 8

2.2. Ciri-ciri Entrepreneur Menurut Hornday ... 12

3.1. Schedule Time ... 26

3.2. Kisi-kisi Wawancara ... 30

3.3. Kisi-kisi Angket ... 31

4.1. Data Ruang SMKN 1 Kota Tangerang ... 34

4.2. Karakteristik Leadership ... 42

4.3. Karakteristik Orientasi Tugas dan Hasil ... 42

4.4. Karakteristik Orientasi Masa Depan ... 43

4.5. Karakteristik Kreativitas ... 43

4.6. Karakteristik Pengambil Risiko ... 44

4.7. Karakteristik Percaya Diri ... 44

(21)

ix

DAFTAR GAMBAR

(22)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Uji Referensi Lampiran 2 : Hasil Wawancara Lampiran 3 : Angket

Lampiran 4 : Struktur Organisasi SMKN 1 Kota Tangerang Lampiran 5 : Profil SMKN 1 Kota Tangerang

Lampiran 6 : Jadwal Piket Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang

Lampiran 7 : Laporan Penjualan Harian Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang Lampiran 8 : Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang

Lampiran 9 : Studi Dokumentasi

Lampiran 10 : Lembar Observasi Sarana Prasarana Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang

Lampiran 11 : Surat Permohonan Bimbingan Skripsi Lampiran 12 : Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 13 : Surat Permohonan Rekomendasi Penelitian Lampiran 14 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 15 : Surat Rekomendasi Kesbanglinmas Kota Tangerang Lampiran 16 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 17 : Foto-foto Dokumentasi

(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Berdasarkan data resmi statistik yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) No. 78/11/Th. XVI, 6 November 2013 tentang keadaan ketenagakerjaan pada Agustus 2013, di mana disebutkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2013 mencapai 6,25 persen, mengalami peningkatan dibanding TPT Februari 2013 sebesar 5,92 persen dan TPT Agustus 2012 sebesar 6,14 persen.1

Tabel 1.1

Penduduk Usia 15 Tahus Ke Atas

Berdasarkan Jenis Kegiatan Utama (2012-2013) (Juta Orang)

Jenis Kegiatan Utama 2012 2013

Febuari Agustus Febuari Agustus

Bekerja 112,80 110,81 114,02 110,80

Menganggur 7,61 7,24 7,17 7,39

Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

6,32 6,14 5,92 6,25

Berdasarkan data statistik di atas dapat dicermati bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) setiap tahun semakin tinggi, salah satu faktornya adalah dikarenakan saat ini banyaknya lulusan yang mencari kerja sementara lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan pertumbuhan lulusan dunia pendidikan yang akhirnya menambah angka pengangguran. Di samping itu masih lemahnya pengembangan keterampilan hidup (life skill) yang diberikan oleh sekolah, sehingga ketika keterbatasan lapangan kerja menjadi kendala, para lulusan tidak memiliki cukup keahlian untuk dapat membuka lapangan pekerjaan.

Seorang wirausahawan berperan dalam menyediakan lapangan pekerjaan. Terserapnya tenaga kerja dengan kesempatan kerja yang disediakan oleh wirausahawan, tingkat pengangguran secara nasional menjadi

(24)

2

berkurang. Menurunnya angka pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan per kapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Peran wirausahawan dalam perekonomian nasional meliputi: pertama, menciptakan lapangan pekerjaan. Kedua,

mengurangi pengangguran. Ketiga, meningkatkan produktivitas nasional. Dan

keempat, meningkatkan pendapatan masyarakat.2

Salah satu tempat untuk belajar menjadi wirausahawan adalah di sekolah. Sekolah sebagai salah satu penyelenggara pendidikan bertanggung jawab terhadap perkembangan setiap pribadi peserta didik. Wirausaha sendiri adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.

Mengajarkan peserta didik berwirausaha sejak dini memiliki banyak manfaat. Pertama, sedini mungkin dapat mengasah kreativitas peserta didik, kemudian ia akan mampu memberikan terobosan atas masalah yang akan dihadapi nanti. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.3 Maksud dari mengasah kreativitas adalah peserta didik mampu menghasilkan ide-ide segar dan terbuka terhadap gagasan baru. Dengan memiliki kreativitas dalam berusaha, maka peserta didik akan selalu memiliki terobosan baru untuk usahanya dan memilki peluang usaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Kedua, membangun kepercayaan diri peserta didik yang kelak akan dibutuhkan. Percaya diri adalah memiliki keyakinan yang kuat terhadap kemampuan diri sendiri. Dengan memiliki rasa percaya diri yang tinggi maka peserta didik memiliki sebuah daya yang mampu memberikan dukungan dan

2 Herlan Firmansyah, Romi F, dan Agus A, Advanced Learning Economics 3 for Grade XII Senior High School, Jil.3, Ed. 2, (Grafindo Media Pratama : Bandung, 2012), h. 190

(25)

3

kemantapan dalam mengambil keputusan serta dengan memiliki kepercayaan diri peserta didik mampu melihat potensi yang ada di dalam dirinya dan hal itu akan membuka pintu sukses.

Ketiga, menanamkan jiwa kepemimpinan agar peserta didik terbiasa berani untuk menjadi seorang pemimpin dan dapat mengambil keputusan. Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi perilaku orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Kepimpinan merupakan proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu, maka pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu.4 Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik.

Keempat, dapat melatih kemandirian peserta didik. Mandiri diartikan tidak selalu tergantung pada orang lain. Kemandirian mendorong individu untuk berprestasi dan berkreasi, mendorong menjadi manusia yang produktif dan efisien serta membawanya ke arah kemajuan.

Banyak media yang dapat menjadi alat pengembangan potensi wirausaha di lingkungan sekolah. Pertama, membentuk unit kegiatan siswa dalam rangka melatih kompetensi wirausaha dengan membuat beragam jenis kerajinan tangan peserta didik. Kedua, membuat “kantin jujur” yang dimaksudkan untuk melatih kejujuran peserta didik karena kejujuran merupakan salah satu ciri orang yang memiliki karakrer wirausaha. Ketiga,

memberdayakan koperasi sekolah. Koperasi sekolah adalah salah satu program yang dapat dimanfaatkan dan memiliki kekhasan tersendiri dibanding program sekolah lainnya. Hal ini dikarenakan Koperasi Sekolah memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai organisasi pendidikan sekaligus sebagai organisasi usaha.

(26)

4

Koperasi pada hakikatnya adalah suatu bentuk kerja sama antara dua orang atau lebih untuk mendapatkan keuntungan. Ketika definisi koperasi itu disandingkan dengan kata sekolah di mana sekolah merupakan wadah untuk mendidik seseorang terampil dalam melakukan sesuatu maka definisi koperasi sekolah adalah wadah bagi peserta didik untuk bekerja sama dengan tujuan belajar bagaimana caranya mendapatkan keuntungan.

Peningkatan koperasi boleh dibilang suatu upaya untuk menjadikan peserta didik memiliki karakteristik wirausahawan. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa dengan lebih banyaknya wirausahawan di Indonesia maka perekonomian Indonesia juga akan semakin maju. Salah satu sekolah yang sudah mulai memanfaatkan koperasi sebagai wadah pembelajaran wirausaha adalah SMKN 1 Kota Tangerang yang beralamatkan di Jl. Perintis Kemerdekaan II Kota Tangerang. Namun, sayangnya masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam hal: Pertama, koperasi sekolah belum dijalankan secara profesional. Maksudnya adalah belum terlihat cukup signifikan berjalannya struktur manajemen yang dijalankan di koperasi sekolah.

Kedua, keterlibatan siswa dalam penyelenggaraan koperasi sekolah belum terlaksana secara optimal. Kegiatan peserta didik di koperasi sekolah masih sebatas menangani pekerjaan yang bersifat teknis belum sampai kepada manajemen pengelolaannya. Maksudnya adalah peserta didik tidak diberikan kewenangan yang cukup untuk dapat terlibat secara penuh terhadap pengelolaan koperasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan sampai kepada tahap evaluasi.

(27)

5

Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan komitmen yang kuat dari Kepala Sekolah dengan cara memberikan pelatihan kepada pengelola koperasi, guru, dan juga peserta didik mengenai bagaimana cara mengelola koperasi sekolah yang tepat agar peran koperasi dapat lebih optimal.

Berdasarkan fenomena tersebut penulis tertarik mengkaji lebih jauh tentang koperasi sekolah yang terangkum dalam judul “Peran Koperasi Sekolah dalam Menumbuhkan Karakter Wirausahawan Pada Siswa di

SMKN 1 Kota Tangerang.”

B.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Pengelolaan koperasi sekolah belum dilakukan secara profesional;

2. Partisipasi peserta didik masih terbatas pada ranah teknis belum kepada manajemen pengelolaan;

3. Belum optimalnya pemberdayaaan koperasi sekolah sebagai sarana dalam menumbuhkan karakteristik wirausahawan pada siswa.

C.

Pembatasan Masalah

(28)

6

D.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah yang akan diteliti adalah bagaimana peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada peserta didik di SMK Negeri 1 Kota Tangerang?

E.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa di SMK Negeri 1 Kota Tangerang.

F.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi sekolah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan sekolah dapat meningkatkan peran koperasi sekolah dan manajemen peelolaannya untuk dapat lebih berkontribusi dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa sejak dini.

2. Bagi siswa

Dengan adanya penelitian ini diharapkan siswa dapat mengetahui dengan adaya koperasi sekolah dapat membantu mereka untuk belajar kewirausahaan yang di dalamnya terdapat karakter-karakter penting yang dapat bermanfaat bagi kehidupan meraka nantinya.

3. Bagi Peneliti Lain

(29)

7

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori

a. Wirausaha

1. Pengertian Wirausaha

Istilah wirausaha sama dengan wiraswasta. Secara etimologis, wiraswasta berasal dari kata wira dan swasta. Wira berarti berani, dan swasta yang berarti berdiri sendiri. Dengan demikian wiraswasta berarti seseorang yang berani berdiri sendiri.1 Maksud dari seseorang yang berani berdiri sendiri adalah seseorang yang memiliki keberanian untuk membangun sesuatu berdasarkan kemampuan sendiri yang bertujuan untuk mememenuhi kebutuhan.

Definisi di atas sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh

Mulyasa mengenai definisi wirausaha, yaitu: “wiraswasta memiliki arti

keberanian, kesungguhan, dan keseriusan dalam memenuhi kebutuhan hidup dengan mengupayakan seluruh kemampuan di dalam

diri.”2

Memenuhi kebutuhan hidup dengan mengupayakan kemampuan di dalam diri direalisasikan dengan membangun usaha. Hal ini sesuai dengan definisi wirausahawan menurut Mark Casson yang menyatakan bahwa wirausahawan berperan sebagai pendiri atau pemilik perusahaan berukuran kecil atau menengah yang memiliki potensi untuk berkembang. 3

Definisi yang lebih luas diberikan oleh Hisrich & Peters yang mendefinisikan wirausaha sebagai perilaku yang mencakup pengambilan inisiatif, mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial dan ekonomi terhadap sumber dan situasi ke dalam praktik, dan penerimaan

1Nana Herdiana, Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan, cet. 1 (CV Pustaka Setia : Bandung, 2013), h. 143

2Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, cet.1, (Bumi Aksara : Jakarta, 2011), h.189

(30)

8

risiko kegagalan.4 Maksudnya adalah sikap yang diambil seseorang dengan memperhitungkan peluang dan risiko dengan memanfaatkan sumber dan situasi yang ada.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa wirausahawan adalah seseoarang yang memiliki keberanian dalam memanfaatkan peluang dengan mengambil risiko untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Karakteristik Wirausahawan

[image:30.595.147.520.111.654.2]

Berbicara mengenai wirausahwan maka berbicara tentang seseorang yang memiliki krakteristik sebagai wirausaha maka, dibawah ini terdapat ciri-ciri orang yang memiliki jiwa kewirausahaan menurut Meredith (2005) yaitu :5

Tabel 2.1

Karakteristik Wirausahawan

Ciri – ciri Sifat

1. Percaya diri -Kepercayaan

-ketidaktergantungan -optimisme

2. Berorientasi tugas dan hasil - kebutuhan akan prestasi, - berorientasi laba,

- ketekunan, - ketabahan, - kerja keras, - inisiatif

3. Pengambil risiko -suka pada tantangan

-kemampuan mengambil risiko

4 Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, cet.8, (PT Remaja Rosdakarya : Bandung, 2006), h. 179

(31)

9

4. Kepemimpinan - Mampu memimpin - mudah bergaul

- menerima kritik dan saran 5. Keorisinilan -Inovatif

-kretaif -fleksibel -dinamis

6. Berorientasi ke masa depan -Pandangan ke depan -Perseptif

Ciri-ciri khusus seorang yang memiliki karakteristik wirausahawan menurut Eman Suheman adalah sebagai berikut : 6

a. Energik

Energik berarti cekatan. Sebagai wirausahawan memang harus gesit dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Setiap tindakannya harus cepat, cermat, dna tepat. Namun tidak boleh tergesa-gesa, semua kegiatannya harus selalu berdasarkan rencana yang matang dan telah dipersiapkan sebelumnya.

b. Modern

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1992:662) disebutkan bahwa modern berarti sikap dan cara berpikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. Jadi orang yang modern, ilmunya tinggi, pengetahuan banyak, dan wawasan luas. Sebab, pribadi yang demikianlah yang akan mampu memenuhi tuntutan zaman yang kian hari semakin diwarnai oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih.

(32)

10

c. Antisipatif

Antisipatif berarti kemampuan untuk menghadapi berbagai situasi yang terjadi. Kondisi lingkungan yang ada, dan toleransi orang-orang yang berada disekitar. Dengan sikap dan perilaku demikian, maka wirausahawan akan pandai bergaul, sehingga mampu bekerjasama dengan siapapun dalam menawahkan potensi agar sesuai dengan keinginan semua pihak.

d. Naturalitatif

Naturalitatif berarti hal-hal yang bersifat alamiah yang didasarkan kaiddah-kaidah ilmiah. Karena mengandung objektifitas yang tinggi. Sifat naturalitatif harus dimiliki oleh wirausahwan agar mampu tampil objektif, jujur, dan apa adanya. Tertanamnya sifat natulatitaif dalam jiwa seorang wirausahawan akan menumbuhkan rasa percaya diri secara otomatis.

e. Smart

Dalam Kamus Inggris – Indonesia (1986:534) smart diartikan sebagai : cerdas, pintar, bijak, tampan, dan cepat. Dalam bahasa sehari-hari smart berarti cerdas. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (1999:186) menjelaskan pengertian cerdas adakag sempurna akal budinya, tajam pikirannya, serta sehat dan kuat daya tahan tubuhnya.

f. Urgent

Urgent berarti penting, dalam konteks ini seorang wirausahawan harus menganggap siapapun terutama mitra kerjanya merupakan orang penting bagi dirinya sendiri.

g. Humanity

(33)

11

h. Empathy

Empathy adalah perasaan yang dapat merasakan apa yang sedang dirasakan orang lain. Hal ini perlu melekat pada jiwa seorang wirausahwan agar dapat membangkitkan ekspresi yang tepat pada saat yang diperlukan.

i. Rational

Rasional adalah masuk akal setelah dipertimbangkan berdasarkan pikiran yang logis dan akal sehat. Wirausahawan harus rasional dalam bertindak agar setiap keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.

j. Motivation

Motivasi merupakan dorongan yang muncul karena adanya kebutuhan atau adanya rangsangan dari luar.

k. Attention

Attention adalah perhatian yang berarti setiap wirausahawan hendaknya mampu memberikan perhatian kepada siapapun secara proporsional.

l. Need

Need adalah kebutuhan, setiap orang mempunya kebutuhannya masing-masin, termasuk wirausahawan terutama kebutuhan akan orang lain. Misalnya dalam menjalin hubungan bisnis wirausahawan membutuhkan kerjasama dengan orang lain, tanpa mitra kerja kegiatan bisnis tidak akan berlangsung sebagaimana mestinya.

Setelah memahami karakteristik wirausahwan di atas dan telah tertanam dalam jiwa seorang wirausahwan, maka akan dapat menumbuhkan karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan menurut Mulyasa, yaitu :

a. Percaya diri ; penuh keyakinan, optimis, disiplin, berkomitmen dan bertanggung jawab;

(34)

12

d. Kepemimpinan ; tampil beda, dapat dipercaya dan tanggung dalam bertindak;

e. Berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan. 7

Winardi (2003:27-28) mengemukakan pendapat Hornaday tentang ciri-ciri orang yang memiliki jiwa kewirausahaan yang dicantumkan pada tabel berikut ini.8

Tabel 2.2

No Ciri-ciri para Enterpreneur yang berhasil menurut Hornaday

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.

Kepercayaan pada diri sendiri

Penuh energi dan bekerja dengan cermat

Kemampuan menerima risiko yang diperhitungkan Memiliki kretifitas

Memiliki reasi positif terhadap tantangan yang dihadapi Memiliki jiwa dinamis dan kepemimpinan

Memiliki kemampuan bergaul dengan orang-orang Memiliki kepekaan menerima saran

Memiliki kepekaan dalam menerima kritik Memiliki pengetahuan pasar

Ulet dan memiliki kebulatan tekad untuk mencapai sasaran Memiliki banyak akal

Memiliki kebutuhan akan prestasi Memiliki inisiatif

Memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri

Memiliki pandangan tentang masa yang akan datang Berorientasi laba

Memiliki sifat perseptif

7Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, cet.1, (Bumi Aksara : Jakarta, 2011), h.190

[image:34.595.141.527.151.671.2]
(35)

13

Ciri-ciri wirausahawan yang dikemukakan oleh para ahli menunjukkan orang yang disebut memiliki jiwa wirausaha kebanyakan didasarkan pada seberapa besar kretaivitas yang dimilikinya, karena kebanyakan seorang wirausahawan yang berhasil berdasarkan daya kretaivitasnya.

Banyak pendapat mengatakan bahwa memiliki daya kreativitas yang tinggi merupakan hal yang sulit untuk dilakukan, namun berbeda dengan Winardi yang mengatakan bawa “kreativitas tidak terjadi begitu

saja.” Maksudnya adalah kemampuan memiliki daya kreativitas yang tinggi

tidak diturunkan secara tiba-tiba tetapi memerlukan proses dan pembelajaran yang cukup banyak.

Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Suryana bahwa kreativitas hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki jiwa wirausaha, yaitu orang yang percaya diri (yakin, optimis, dan penuh komitmen), berinisiatif (energik dan percaya diri), memiliki motif prestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan), memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil beda), dan berani mengambil risiko dengan penuh pertimbangan (suka tantangan).9

Untuk lebih memahami karakteristik wirausahawan sebagimana disebutkan tadi dengan tujuan agar dapat mempelajarinya dengan baik dan mudah, maka diperinci sebagaimana berikut :10

a. Kepercayaan diri

Seorang wirausaha harus mempunyai kecenderungan untuk selalu melakukan kegiatan berdasarkan kemampuan diri senduru dengan didukung modal optimisme, tenang dan tidak takut gagal.

9Suryana, kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, Ed. 3, Jil. 1 (Salemba Empat : Jakarta, 2009), h. 3

(36)

14

b. Kreativitas diri

Seorang wirausaha harus memiliki kemauan serta kemampuan mencari alternatif atau ide-ide baru dan melaksanakan semua yang dikerjakannya secara profesional.

c. Pikiran Positif

Kunci sukses seorang wirausaha adalah memiliki pikiran yang positif. Sehingga, dapat lemihat dan memanfaatkan peluang untuk mendukung semua kegiatannya.

d. Orientasi Hasil

Seorang wirausaha tidak boleh berhenti membuat karya bagi dirinya maupun orang lain yang dapat bermanfaat dan mempunyai nilai tambah dimasa kini dan masa yang akan datang.

e. Berani Mengambil Risiko

Seorang wirausaha tidak boleh mudah putus asa, dalami sekitarnya yang akan menguntungkan walaupun banyak kendala. Untuk menjadi wirausahawan suskses diperlukan keberanian untuk mengambil risiko yang nantinya dapat menguntungkan. Yakinlah bahwa suatu pekerjaan akan memperoleh hasil yang memuaskan bila dilakukan dengan sungguh-sungguh.

f. Jiwa Kepemimpinan

Seorang wirausaha harus mampu mengendalikan lingkungannya dan siap setiap saat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi apapun, baik yang menyenangkan apalagi yang tidak menyenangkan bagi dirinya. g. Orisinil

Seorang wirausaha perlu mengembangkan gagasan baru baik untuk mendapatkan peluang maupun mengatasi tantangan.

h. Orientasi Ke Depan

(37)

15

orang lain yang dapat bermanfaat dan mempunyai nilai tambah dimasa kini dan masa yang akan datang.

i. Menyukai Tantangan

Seorang wirausaha yang baik tidak pernah takut gagal dan selalui menyukai hal-hal baru yang berkaitan dengan perusahaannya.

Dari beberapa pandangan di atas penulis berkesimpulan bahwa seorang wirausaha memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut :

a. Memiliki mental wirausaha, artinya seorang yang ingin disebut wirausaha haruslah mempunyai kemauan yang keras, keprcayaan diri yang tinggi, dan kegigihan dalam menciptakan atau mencapai suatu tujuan;

b. Memiliki pola hidup yang hemat namun tidak pelit. Seorang yang ingin menjadi wirausaha haruslah memikirkan sedemikian rupa mengenai apa yang perlu dikerjakan sehingga ia akan lebih efisien dalam bekerja; c. Berani mengambil risiko, dan suka tantangan;

d. Tidak malu dalam bertanya dan ingin selalu mengetahui hal-hal yang baru;

e. Dan selalu dilandasi oleh jiwa optimisme, dinamis, dan berdaya kreativitasyang tinggi. Untuk menjadi seorang wirausahawan, seseorang harus berfikir kreatif, berusaha untuk menciptakan gagasan yang selalu segar.

(38)

16

b. Koperasi Sekolah

1. Pengertian

Koperasi merupakan organisasi yang sudah banyak dikenal oleh semua kalangan masyarakat, namun masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya mengerti hakikat koperasi itu sendiri.Secara harfiah

“koperasi” berasal dari kata Cooperation yang berarti bekerja sama. Menurut International Co-operative Aliiance yang dikutip oleh Herlan Firmansyah, dkk. : “Koperasi adalah sebuah asosiasi otonomi orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan yang sama dalam ekonomi, sosial dan kultural; dan aspirasi melalui perusahaan yang dimiliki bersama dan dikontrol secara demokratis.”11 Maksudnya adalah koperasi sebuah asosiasi yang berdiri sendiri berdasarkan latar belakang keadaan yang sama, yaitu dalam hal memenuhi kebutuhan. Pendapat tersebut di dukung oleh Tiktik Sartika dan Abd.Rachman yang mengatakan bahwa ciri khusus koperasi adalah adanya sejumlah individu yang bersatu dalam suatu kelompok yeng memiliki kepentingan tertentu, kepentingan itu bertujuan untuk memperbaiki situasi ekonomi sosial. 12

Kemudian menurut UU nomor 25 tahun 1992, pasal 1 “Koperasi

adalah badan usaha yang beranggotakan seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas

kekeluargaan.”13

Menurut Sudarsono dan Edilius, koperasi adalah suatu organisasi atau lembaga ekonomi modern yang mempunyai tujuan,

11Herlan Firmansyah, Romi F, dan Agus A, Advanced Learning Economics 3 for Grade XII Senior High School, Jil.3, Ed. 2, (Grafindo Media Pratama : Bandung, 2012), h. 148

12Tiktik S dan Abd. Rachman, Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi, (Ghalia Indonesia : Bogor, 2004), h. 51

(39)

17

mempunyai sistem pengelolaan, mempunyai tertib organisasi bahkan mempunyai asas dan sendi-sendi dasar.14

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan pengertian koperasi adalah suatu lembaga atau organisasi yang di dalamnya terdapat orang-orang yang saling bekerja sama untuk dapat memenuhi kebutuhan yang dikelola melalui sistem dan tata tertib yang terdapat di dalamnya.

Koperasi memiliki bermacam bentuk dan jenis, salah satu bentuk koperasi adalah koperasi konsumen. Koperasi konsumen adalah koperasi yang keanggotaannya merupakan kelompok masyarakat yang membeli barang-barang untuk kebutuhan sehari-hari. Salah satu contoh koperasi konsumen adalah koperasi sekolah. Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang melibatkan siswa dan dikoordinatori oleh guru dan Kepala Sekolah. Koperasi sekolah dapat didirikan pada berbagai tingkatan sesuai jenjang pendidikan, misalnya koperasi sekolah dasar, koperasi sekolah menengah pertama, dan seterusnya.

2. Fungsi Koperasi Sekolah

Koperasi memiliki fungsi yang berdampak pada banyak aspek. Adapun fungsi koperasi adalah sebagai berikut :

a. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat;

b. Alat pendemokrasian sosial;

c. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia; d. Alat pembinaan insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan

ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat.15

14Sudarsono, Edilius, Koperasi dalam Teori & Praktik, cet. 5, (Rineka Cipta : Jakarta, 2010), h.1

(40)

18

Selain itu dalam Bab III, bagian pertama pasal 4 Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 diuraikan fungsi dan peran koperasi, yaitu :

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejakteraan ekonomi dan sosialnya;

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat;

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya;

d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. 16

Koperasi sekolah dimaksudkan sebagai sarana pendidikan sekolah ke arah kegiatan praktis, sehingga dapat mencapai kebutuhan ekonomi di kalangan siswa dan mengembangkan rasa tanggung jawab, disiplin, percaya diri, leadership, kreativitas, dan jiwa demokratis para siswa yang sangat berguna bagi pembangunan bangsa dan negara. Adapun fungsi koperasi sekolah di antaranya sebagai berikut:

a. Agar para siswa memiliki rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa demokratis.

b. Agar siswa memiliki bekal pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis dalam hal pengelolaan koperasi sekolah melalui latihan-latihan maupun praktik kerja nyata.

c. Menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab siswa dalam hidup bergotong royong di masyarakat.

(41)

19

d. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor usaha melalui program pendidikan di sekolah.

e. Menumbuhkan aspirasi dan partisipasi masyarakat sekolah terhadap koperasi, sekaligus sebagai sarana untuk menanamkan jiwa, semangat, serta sikap wirausaha.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan fungsi koperasi sekolah adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Selain itu pembentukan koperasi sekolah di kalangan siswa dilaksanakan dalam rangka menunjang pendidikan siswa dalam rangka menumbuhkan jiwa serta sikap wirausahawan yang tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan dan program pemerintah yaitu menanamkan kesadaran berwirausaha sejak dini.

3. Asas dan Landasan Hukum Koperasi Sekolah

Yang menjadi dasar atau landasan hukum koperasi sekolah adalah sebagai berikut :

a. Landasan ideologi koperasi sekolah adalah pancasila;

b. Landasan Struktural/konstitusional koperasi sekolah : UUD 1945 pasal 33;

c. Landasan operasional koperasi sekolah adalah peraturan-peraturan pemerintah, diantaranya :

1) Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi No.638/SKPTS/MEN/1974;

2) Keputusan Bersama Menteri Koperasi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Dalam Negeri No.SKB 125/M/KPTS/X/1984, No.0447/U/1984, dan No. 71 tahun 1984 tentang pembinaan dan pengembangan koperasi sekolah. 17

(42)

20

4. Prinsip-Prinsip Koperasi

Sebagaimana halnya koperasi-koperasi yang ada di Indonesia, koperasi sekolah harus mendasarkan diri pada suatu aturan yang dinamakan prinsip atau sendi dasar koperasi salah satunya adalah tujuan pendidikan nasional yang ditunjang oleh tujuan pendidikan yang dibuat oleh sekolah.

Adapun prinsip-prinsip koperasi menurut Undang – Undang No 25 Tahun 1992 adalah sebagai berikut : 18

a. Keanggotannya bersifat sukarela dan terbuka; b. Pengelolaannya dilakukan secara demokratis;

c. Pembagian sisa hasil usaha secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota;

d. Pemberian balas jasa tidak terkait dengan besarnya setoran modal; e. Kemandirian;

f. Pendidikan koperasi;

Menurut Hendrojogi pendidikan koperasi adalah mutlak untuk dilaksanakan oleh setiap organisasi koperasi. Semua koperasi harus menyelenggarakan pendidikan bagi pengurus, petugas, karyawan dan umum tentang asas-asas dan teknik perkoperasian. Dengan ditingkatkannya pengetahuan para pengelola koperasi diharapkan asas-asas dan teknik perkoperasian akan lebih mudah diterapkan dalam praktik. 19 Pernyataan ini juga didukung oleh Herlan Firmansyah, dkk. Pendidikan terhadap anggota menjadi prinsip pokok dalam koperasi. Melalui pendidikan, anggota akan mengetahui bagaimana berkoperasi sehingga diharapkan berdampak langsung terhadap tingkat partisipasi anggota dalam membangun koperasi.20 g. Kerjasama antar koperasi.

18M. Firdaus, dan Agus Edhi, Perkoperasian : Sejarah, Teori & Praktek, cet.2, (Ghalia Indonesia : Bogor, 2004), h. 45

19Hendrojogi, Koperasi : Asas-asas, Teori, dan Praktik, Ed.4, (Rajawali Pers : Jakarta, 2010), h.39

(43)

21

Prinsip tersebut selaras dengan yang dinyatakan oleh Hendrojogi, yaitu:

a. Sukarela dan Keanggotaan Terbuka

Koperasi adalah organisasi sukarela, terbuka untuk semua orang yang mampu menggunakan layanannya, dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan tanpa perbedaan dalam hal gender, sosial, ras, politik, dan agama.

b. Pengawasan Demokrasi Anggota

Koperasi adalah organisasi yang demokratis diawasi oleh anggotanya, yang secara aktif berpartisipasi dalam setiap kebijakan dan pembuatan keputusan, setiap anggota koperasi mempunyai hak suara yang sama. c. Partisipasi Ekonomi Anggota

Para anggota memberikan kontribusi yang sama terhadap modal koperasi mereka, dan diawasi secara demokratis. Sekurangnya sebagian modal itu adalah milik bersama. Para anggota biasanya menerima konpensasi terbatas, jika ada modal yang diberikan sebagai persyaratan anggota. Para anggota mengalokasikan pembangunan koperasi mereka. Manfaat bagi para anggota adalah dalam bentuk proporsi dari transaksi mereka dengan koperasi; mendukung aktivitas lainnya yang telah disetujui dalam keanggotaan.

d. Otonomi dan Kebebasan

Koperasi adalah organisasi otonom yang berdikari dan dikontrol oleh para anggota. Jika koperasi membuat kesepakatan dengan organisasi lain, termasuk pemerintah atau meneambah modal dari sumber diluarnya mereka melakukannya dengan memastikan kontrol secara demokratis oleh para anggota dan dengan mempertahankan otonomi koperasi mereka.

e. Pendidikan, Pelatihan dan Informasi

(44)

22

dapat berkontribusi dalam mengembangkan koperasi milik mereka. Mereka menyampaikan informasi untuk masyarakat umum terutama peserta didik muda.

f. Kerja Sama Antar Koperasi

Koperasi melayani anggotanya secara lebih efektif dan memperkuat gerakan koperasi dengan cara berkerja sama melalui struktur-struktur lokal, nasional, regional dan internasional.

g. Perhatian Pada Komunitas

Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan dari anggotanya melalui kebijakan yang telah disetujui para anggota.21

Berdasarkan prinsip – prinsip koperasi Indonesia tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa koperasi sebagai organisasi harus dapat bekerjasama dan melaksanakan kegiatan usahannya untuk mencapai tujuan sehingga dapat berdiri sendiri. Demikian juga dengan koperasi sekolah yang harus dilandasi prinsip – prinsip dalam menjalankan kegiatannya agar tercapai tujuan yang diharapkan.

5. Peran Koperasi Sekolah

Selain memiliki tujuan dan fungsi koperasi juga memiliki peran dalam berbagai sektor yang cukup memiliki andil besar, peran tersebut yang dikemukakan oleh Sutantya Rahardja koperasi sekolah berperan dalam:

a. membantu para anggotanya untuk dapat meningkatkan penghasilannya;

b. mengurangi tingkat pengangguran. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, berdampak pula dalam meningkatkan pengangguran. Oleh karena itu, koperasi sekolah dapat memberikan lapangan pekerjaan yang layak sehingga dapat meningkatkan taraf hidup mereka;

c. mengembangkan kegiatan usaha rakyat; d. meningkatkan taraf hidup rakyat;

(45)

23

e. meningkatkan pendidikan rakyat. f. alat perjuangan ekonomi;

g. menciptakan demokrasi ekonomi.22

Koperasi sekolah melibatkan para siswa di bawah bimbingan Kepala Sekolah dan guru, terutama guru bidang studi kewirausahaan. Keberadaan koperasi sekolah tentunya memiliki peranan penting bagi masyarakat sekolah yang bersangkutan, terutama bagi siswa. Beberapa peran koperasi sekolah adalah sebagai berikut: Pertama, sebagai organisasi bisnis yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan mampu meningkatkan kesejahteraan para siswa sebagai anggotanya. Kedua,

sebagai pusat pendidikan dan pelatihan perkoperasian dan kewirausahaan (center of entrepreneurship education) yang dapat membina kader-kader gerakan koperasi dan dunia usaha Indonesia. 23

Dari beberapa peran koperasi sekolah yang telah dijelaskan di atas, beberapa peran penting koperasi yaitu, pertama, sebagai salah satu wadah pembelajaran kewirausahaan siswa agar nantinya memiliki keterampilan berwirausaha. Kedua, Mengembangkan rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan dan jiwa demokratis pada siswa. Ketiga, Menunjang program pembangunan di sektor usahamelalui program pendidikansekolah.

Keempat, Membina rasa tanggungjawab, disiplin, setiakawan, danjiwakewirausahaan.Kelima,meningkatkanpengetahuandanketerampilan berkoperasi dan wirausaha, agar kelakberguna di masyarakat.

B. Kerangka Berpikir

Koperasi Sekolah memiliki beberapa peran penting baik bagi sekolah maupun bagi peserta didik. Pertama, koperasi sekolah dapat berperan dalam memenuhi kebutuhan peserta didik. Misalnya, dengan menyediakan alat-alat tulis dan kebutuhan peserta didik lainnya sehingga dapat memudahkan peserta didik

22Sutantya Rahadja, Hukum Koperasi Indonesia, Ed.1, Cet.3, (PT Raja Grafindo Persada : Jakarta, 2005), h. 40-43

(46)

24

untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kedua, berkaitan dengan adanya desentralisasi pendidikan di mana sekolah dituntut untuk dapat mandiri secara finansial dalam memenuhi kebutuhannya sendiri, maka di sini koperasi sekolah dapat menjadi salah satu unit usaha yang dikelola oleh sekolah untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Ketiga, kewirausahaan sangatlah dibutuhkan pada era globalisasi seperti ini dikarenakan masih terbatasnya lapangan pekerjaan yang memaksa para lulusan Sekolah Menengah khususnya Sekolah Menengah Kejuruan memiliki keahlian dalam membuka lapangan pekerjaan.

Koperasi sekolah merupakansalah satu yang dapat diberdayakan sebagai sarana dalam menumbuhkan karakteristikwirausahawan pada peserta didik. Koperasi sekolah dianggap merupakan program yang paling tepat sebagai sarana pengembangan karakter wirausahawan bagi peserta didik. Hal ini dikarenakan Koperasi Sekolah memiliki fungsi legal untuk melaksanakan aktivitas usaha dan tentunya usaha yang berorientasikan pada pemenuhan kebutuhan peserta didik serta berfungsi sebagai wahana pembelajaran bagi peserta didik. Peningkatan koperasi boleh dibilang suatu upaya untuk menjadikan peserta didik memiliki mental wirausahawan.

Mental wirausahawan berkaitan dengan jiwa yang tertanam dalam diri peserta didik. Dalam hal ini, mental wirausaha berkaitan dengan karakteristik atau ciri-ciri yang ada dalam diri seorang wirausaha. Adapun karakteristik tersebut adalah percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, pengambil risiko yang handal, memiliki jiwa kepemimpinan, keorisinilan, serta berorientasi pada masa depan.

(47)

25

berprestasi dimana hal ini berdampak pada sikap siswa yang akan selalu memberikan hasil yang terbaik pada setiap proses pembelajaran yang dilakukan.

[image:47.595.113.527.192.752.2]

Namun sayangnya masih terdapat kendala yang dihadapi untuk dapat mengoptimalkan peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik wirausahawan pada peserta didik diantaranya; pertama, koperasi sekolah belum dijalankan secara profesional. Kedua, keterlibatan siswa dalam penyelenggaraan koperasi sekolah belum terlaksana secara optimal. Kegiatan peseta didik di koperasi sekolah masih sebatas menangani pekerjaan yang bersifat teknis belum sampai kepada manajemen pengelolaannya.

Gambar 2.2 kerangka berpikir

PERAN KOPERASI SEKOLAH

Menumbuhkan

Jiwa Kewirausahaan

Unit usaha sekolah

Karakteristik Wirausahawan 1. Percaya diri

2. Berorientasi tugas dan hasil 3. Pengambil risiko

4. Jiwa kepemimpinan 5. Keorisinilan

6. Beorientasi masa depan

Peran Koperasi Sekolah dalam Menumbuhkan Karakteristik Wirausahawan Pada Siswa

(48)

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Kota Tangerang yang beralamatkan di Jl. Perintis Kemerdekaan II Kota Tangerang. Alasan memilih SMKN 1 Kota Tangerang sebagai tempat penelitian dikarenakan kesesuain visi dari SMKN 1 Kota Tangerang dengan judul penelitian yaitu berkaitan dengan karakter wirausahawan yang harus dimiliki peserta didik. Adapun visi SMKN 1 Kota Tangerang yaitu “Menjadikan Lembaga Pendidikan yang Terdepan dalam Program dan Teratas dalam Kualitas untuk Mewujudkan Insan yang Berakhlak Mulia, Berjiwa Wirausaha dan Peduli Lingkungan, Menuju Sekolah Berstandar Nasional dan Internasional.”

[image:48.595.129.519.470.607.2]

Adapun penelitian ini dilaksanakan mulai dari Bulan Mei – Agustus 2014, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

Tabel 3.1

Schedule Time

No Jenis Kegiatan Mei Juni Juli Agustus

1. Penyusunan Proposal 2. Perijinan

3. Pengumpulan Data 4. Analisis Data

5. Penyusunan Laporan

B.

Metode Penelitian

(49)

27

Tangerang dari berbagai responden, yaitu: Pengelola koperasi sekolah, guru, staf, dan peserta didik.

C.

Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pengelola koperasi SMK Negeri 1 Kota Tangerang sebanyak 2 orang: 2. Guru kewirausahaan SMKN 1 Kota Tangerang sebanyak 1 orang; 3. Staf tata usaha SMKN 1 Kota Tangerang sebanyak 1 orang;

4. Dan siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 1 Kota Tangerang yang terlibat dalam pengelolaan koperasi sekolah sebanyak 108 orang.

Dengan demikian total subjek penelitian dalam penelitian ini adalah sebanyak 112 orang.

D.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada beberapa interviewi, yaitu: a. Pengelola Koperasi Sekolah

Wawancara dilakukan kepada pengelola koperasi sekolah dikarenakan pengelola koperasi sekolah merupakan key informan yang mengetahui seluruh keadaan yang ada di koperasi sekolah. Dalam wawamvara ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara rinci mengenai koperasi sekolah, mulai dari latar belakang pendirian, kegiatan siswa, keterlibatan siswa, dan pengambilan keputusan yang ada di koperasi sekolah.

b. Guru Kewirausahaan dan Staff Tata Usaha

guru kewirausahaan dan staff tata usaha merupakan interviewi

(50)

28

koperasi sekolah. Dalam wawancara ini penulis ingin mengetahui apa manfaat dan kontribusi dari koperasi bagi warga SMKN 1 Kota Tangerang.

Secara umum wawancara yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa menurut interviewi yang telah ditetapkan.

2. Dokumentasi

Dokumen yang dibutuhkan terkait dengan keterlibatan siswa di koperasi sekolah, adalah sebagai berikut:

a. absensi piket siswa di koperasi sekolah; b. laporan penjualan koperasi sekolah;

c. laporan pemasukan dan pengeluaran yang ditulis oleh siswa yang memiliki jadwal piket di koperasi sekolah.

3. Angket

Angket diberikan kepada siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntasi dikarenakan siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi ikut serta dalam kegiatan yang ada di koperasi sekolah, dan yang merasakan manfaat secara langusung ketika mengikuti kegiatan di koperasi sekolah. Bentuk angket bersifat tertutup dengan 4 (empat) alternatif pilihan jawaban, yaitu: sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju.

E. Analisis Data

(51)

29

teks naratif, dan tabel. Ketiga, penarikan kesimpulan yang merupakan hasil analisis yang dapat digunakan dalam mengambil tindakan.1

Peneliti melakukan analisis data sebagai berikut:

1. Mengelompokkan jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah penelitian, yang di dapatkan dari hasil wawancara kepada narasumber yang telah di tetapkan sebelumnya.

2. Peneliti menghitung angket yang diberikan kepada 108 orang siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi mengenai jiwa kewirausahaan yang merekadapatkan setelah melakukan kegiatan di koperasi sekolah. Penghitungan angket dilakukan dengan rumus nilai harapan yaitu :

P =

3. Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan melalui nilai harapan dan mendapatkan hasil rata-rata maka peneliti akan melakukan analisis terhadap angket.

4. Peneliti melakukan intrepretasi data angket dengan persentase sebagai berikut:

a. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan mengalikan jumlah item pernyataan dengan skor tertinggi.

b. Menghitung nilai skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.

c. Menentukan kategori dengan rumus: P =

, kategori nilai

yang peneliti gunakan, yaitu:

a) Sangat Baik, jika total nilai berada pada interval 81,25 % - 100 % b) Baik, jika total nilai berada pada interval 62,50 % - 81,25 %

c) Kurang Baik, jika total nilai berada pada interval 43,75 % - 62,50% d) Tidak Baik, jika total nilai berada pada interval 25 % - 43,75%

1 Ariesto H dan Adrianus A, Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan NVIVO, ed.1, Cet.1,

(52)

30

5. Setelah melakukan intrepretasi data dengan langkah di atas, peneliti membuat kesimpulan dari hasil analisis wawancara dan angket sehingga di dapatkan deskripsi hasil penelitian yang peneliti lakukan.

F. Instrumen Penelitian

Agar penelitian ini terarah, peneliti menyusun kisi-kisi instrumen penelitian yang selanjutnya dijadikan acuan untuk membuat pedoman wawancara dan kisi-kisi angket. Dalam pedoman wawancara peneliti melakukan wawancara kepada pengelola koperasi sekolah, guru, staf, dan siswa mengenai gambaran umum koperasi SMKN 1 Kota Tangerang.

Dengan demikian kisi-kisi untuk pedoman wawancara adalah sebagai berikut :

[image:52.595.117.517.372.579.2]

Kisi-Kisi Untuk Pedoman Wawancara

Tabel 3.2

Kisi-kisi wawancara

Perumusan Masalah Kisi-kisi Wawancara

Koperasi Sekolah 1. Pengelolaan koperasi sekolah

2. Keterlibatan Siswa di Koperasi Sekolah 3. Kegiatan siswa di koperasi sekolah

(53)

31

Angket ini di ambil berdasarkan teori Dr. Yuyus Suryana mengenai komponen konsep diri dan teori Meredith mengenai karakteristik wirausahawan.Dengan demikian, kisi-kisi untuk pedoman angket adalah sebagai berikut:

[image:53.595.111.514.112.685.2]

Kisi-Kisi Pedoman Angket: Jiwa Kewirausahaan Peserta Didik

Tabel 3.3

Kisi-kisi angket

Komponen Dimensi Indikator Item

pernyataan

Konseptual (mengenali sifat diri)

Leadership Mampu memimpin Menanggapi kritik

1, 2, 3, 4, 5, 6

Berorientasi tugas dan hasil

Kebutuhan akan prestasi 7, 8

Orientasi pada masa depan

Cita-cita

Pandangan ke depan

9, 10

Kreativitas Produktif Inovatif Orisinil

11, 12, 13

Attitudial (mengenali sikap diri)

Pengambil risiko Mampu mengambil risiko

Suka pada tantangan

14, 15, 16

Percaya Diri Kepercayaan Optimisme Berani

(54)

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A.

Gambaran Umum Objek Penelitian

1.

Profil Sekolah

SMKN 1 Tangerang dimulai pada tahun ajaran 2004/2005, setelah sebelumnya bernama SMEA Orde Baru. SMKN 1 Tangerang mempunyai 2 kelompok keahlian yakni: Bisnis dan Manajemen yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan yang semuanya terakreditasi A, dan Teknik Informatika yang terdiri dari 2 (dua) jurusan yang semuanya terakreditasi B.

Adapun Visi dari SMKN 1 Kota Tangerang adalah “Menjadikan lembaga pendidikan yang terdepan dalam program dan teratas dalam kualitas untuk mewujudkan insan yang berakhlak mulia, berjiwa wirausaha dan peduli lingkungan menuju sekolah berstandar Nasional dan Internasional”.

Sedangkan Misi yang dirumuskan, yaitu: menghasilkan lulusan yang dapat menciptakan lapangan kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Untuk mencapai visi dan misi maka perlu dirumuskan tujuan, adapun tujuan dari SMKN 1 Kota Tangerang adalah: (a) meningkatkan kualitas pembelajaran kreatif dan inovatif, (b) menyiapkan peserta didik agar mampu mengembangkan sikap profesional, mampu beradaptasi dan berkompetensi, (c) meningkatkan kesejahteraan warga sekolah, dan (d) terwujudnya kegiatan pembelajaran yang kondusif, lingkungan yang bersih, asri, dan nyaman.

(55)

33

Tangerang yaitu: pertama, menghasilkan lulusan yang dapat menciptakan menciptakan lapangan kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kedua, menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif, mandiri, dan bertanggung jawab. kemudian dilanjutkan dengan tujuan SMKN 1 Kota Tangerang yaitu: pertama, meningkatkan kualitas pembelajaran kreatif dan inovatif. Kedua, menyiapkan peserta didik agar mampu mengembangkan sikap profesional, mampu beradaptasi dan berkompetensi. Ketiga, Meningkatkan kesejahteraan warga sekolah.

Dengan demikian, semua hal tersebut dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa di SMKN 1 Kota Tangerang. Karena dengan koperasi sekolah diharapkan siswa mendapatkan wadah untuk praktik menumbuhkan karakter wirausahwan sehingga mendapatkan siswa yang kr

Gambar

Tabel 4.1 Data Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Administrasi menurut
Tabel 4.2 Data ruang sekolah
Tabel 1.1 Penduduk Usia 15 Tahus Ke Atas
Tabel 2.1 Karakteristik Wirausahawan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan hasil dari pengkajian dan analisis terhadap pelaksanaan bimbingan Islam dan peran bimbingan Islam dalam menumbuhkan rasa percaya diri

Seperti yang diungkapkan oleh Muktiono (2003:77) menyatakan ada delapan karakteristik buku yang menarik, di antaranya: a) humor, b) karakter atau peran yang jelas, c) plot yang

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan bahwa peran koperasi susu memberikan pengaruh sebesar

Dari penelitian yang sudah dilakukan diatas mengenai Peran Perpusdes Dalam Menumbuhkan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar (Studi Pada Desa Gampingan Kecamatan Pagak

Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi pada Koperasi Iskandar Muda di Neusu Jaya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Koperasi

Berdasarkan hasil analisa data yang telah diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa peran pustakawan dalam menumbuhkan minat baca siswa adalah dengan melakukan strategi kegiatan agar

Peran guru dalam menumbuhkan sikap kepemimpinan pada siswa di MTs Fastabiqul Khairat merupakan suatu usaha yang dilakukan guru untuk mempengaruhi peserta didik agar mampu menjadi

PERAN PENDAPATAN KOPERASI DALAM MEMPERTAHANKAN KESEJAHTERAAN ANGGOTA Studi Pada Koperasi Mitra Sejahtera RW 12 Mojoroto Kota Kediri SKRIPSI Ditulis untuk memenuhi sebagai