SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PERUSAHAAN
TAMBANG ANDESIT DI DESA CIPINANG
KECAMATAN RUMPIN KABUPATEN BOGOR
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Winda Septi Kusuma NIM 1112015000075
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
ABSTRAK
Winda Septi Kusuma (1112015000075) Sikap Masyarakat Terhadap Perusahaan Tambang Andesit di Desa Cipinang Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor. Skripsi, Program Studi Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Latar belakang penelitian ini adalah adanya perusahaan tambang yang ada di Desa Cipinang yang cukup banyak. Sehingga menarik peneliti untuk melakukan peneliti untuk mengetahui dampak perusahaan dan mengetahui seperti apa sikap masyarakat terhadap perusahaan tambang andesit tersebut. Untuk menjawab keingintahuan penulis maka penulis melakukan melakukan penelitian dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara ke desa tersebut. Dengan 10 narasumber yang dipilih secara acak dengan beberapa kriteria. Dan yang terpilih menjadi responden yaitu Tokoh Masyarakat, Ketua RT, Ketua RW, Ibu Rumah Tangga, Pemuda Desa dan Staf Desa. Dari hasil penelitian tersebut maka dapat diketahui bahwa dampak yang ditimbulkan perusahaan yakni adanya kerusakan lingkungan. Diantaranya yaitu menurunnya kualitas dan kuantitas air, adanya polusi udara, polusi suara serta kerusakan fasilitas jalanan umum desa. Dari adanya dampak tersebut maka dapat diketahui sikap masyarakat terhadap perusahaan tambang adalah negatif.
Kata Kunci : Sikap, Tambang Andesit, Lingkungan.
Geography Program, Department of Education Social Sciences (IPS), Tarbiyah and Teaching Science Faculty, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.
The background of this the existence of mining in Cipinang Village considerable. So that the writer want to know company toward andesite damage and the writer wants to know the public attitude toward andesit mining company. To answer the writer’s curiosty, the writer should do research by qualitative methods. With data collection technique observation and interview to the villagers. There are 10 selected interviewees randomly with some criterias, they are public figure, chairman of RT, chairman of RW, house wife, the village youngster and the village staff. From the research result we know that the company is enviromental damage. Such as decreasing of water quality and quantity, air pollution, noise pollution and the damage of village public road facilities. From existence that damage, we know that the public attitude toward andesite mining is negative.
Keyword : Attitude, Andesite, Enviromental.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini
dengan baik dan lancar. Tak lupa shalawat dan salam selalu tercurah limpahkan
kepada nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan para
pengikutnya.
Penelitian ini dilakukan guna memenuhi persyaratan kelulusan guna
memeproleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK), jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penulisan penelitian skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya
masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu pengetahuan yang
penulis miliki. Namun berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya
penelitian skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyusun penelitian pendidikan ini. Ucapan terima kasih tersebut penulis
sampaikan kepada:.
Dalam penyusunan Skripsi ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib
Raya, M.A yang senantiasa selalu ada untuk seluruh mahasiswa/i tarbiyah.
2. Ketua Prodi Jurusan PIPS, Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd yang selalu
ceria dan sabar membimbing mahasiswa/i IPS.
3. Sekretaris Jurusan Pak Syaripulloh, M.Si yang selalu sabar membimbing
mahasiswa/i P.IPS.
4. Dosen-dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang senantiasa
tulus memberikan ilmu bagi mahasiswa/I P.IPS.
5. Dosen Pembimbing Skripsi I, Bapak Andri Ardiansyah, M.Si yang
senantiasa membimbing dengan penuh kesabaran.
7. Dosen pembimbing akademik, Ibu Dr. Ulfah Fajarini, M.Si,, yang sudah
membimbing penulis dengan sangat baik dengan penuh kesabaran selama
empat tahun menjalani pembelajaran perkuliahan.
8. Kepala Desa Cipinang Bapak Sukatma dan jajarannya yang telah
mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di wilayahnya semoga
penelitian benar-benar bermanfaat untuk Desa Cipinang.
9. Bapak/Ibu para informan yang telah bersedia menjadi narasumber untuk
penelitian ini.
10.Kedua orangtua yang teramat sangat saya saya cintai dan saya sayangi.
Mamah, Bapak terimakasih untuk selalu memberikan doa yang tiada henti
hingga skripsi ini mampu terselesaikan dengan baik. Terimakasih juga
sudah memberi pendidikan yang luar biasa hingga saat ini. Adik
satu-satunya Rifo Kris Baharta yang selalu direpotkan menjadi supir antar
jemput selama berkuliah disini.
11.Keluarga Besar Ambalan Pangeran Shageri dan Ratu Rapiah, Gerakan
Pramuka SMAN 1 Rumpin. Para Pembina kebanggaan Bu Deuis, Pak
Adang, Ayah, partner pendamping Malik Abdul Azis dan seluruh aa teteh
pasharara, terimakasih atas dorongan semangat dan motivasi yang tiada
henti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
12.Keluarga Besar Racana Fatahillah - Nyi Mas gandasari UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang senantiasa memberi banyak pelajaran berharga
bagi penulis selama berkuliah disini.
13.Sahabat-sahabat yang selalu ada memberi bantuan ketika penulis dalam
kesusahan, M. Ikrom Rosyidin. Nurlela, Aniszul, Maulyda, Ana Mariana,
Fildzah Oktaviani dan Noviana Anggraeni. Terimakasih atas segala
bantuannya kawan.
14.Teman-teman seperjuangan Geografi 2012. Terimakasih untuk setiap
kenangan indah yang telah terukir.
15.Sahabat dan teman hidup selama di Ciputat, keluarga kosan bahagia.
Abink, Yusfa, Ina, Indri, Zahra, Ai dan Weni, terimakasih sudah memberi
kebahagiaan selama di tanah rantau. Semoga persahabatan ini selalu
terjalin dengan baik atas ridho-Nya. Love!
16.Sahabat rasa keluarga, lemoters 2012. Kak Anis, Kak Baiti, Kak lastri,
Kak Haifa, Kak Amel, Kak Priska, Kak Vina, Kak Lian, Teh Aqila,
Ambar, Nurul, Ois, Kak Wahyu, Kak Aan, Bang Khudori, Bang Ocid,
Pakde, Ozi, Jamil, Roma dan Agus. Terimakasih sudah memberi
warna-warna indah perjuangan di Racana. Menjadi sahabat yang seperti keluarga
ketika jauh dari rumah. Terimakasih selalu memberi nasehat dikala
kesusahan dan memberi teguran dikala salah. Sayang Lemot!
17.Adik, sahabat, teman curhat, teman jalan, teman berantem, kesayanganku
8 kesatria dan 8 bidadariku. Yeni, Zahra, Dina, Lenny, Iik, Wiwi, Sri,
Riah, Emul, Obay, Udin, Beni, Paris, Paisal, Robi, Saptaji. Terimakasih
doa-doa dan semangatnya yaaah kalianku.
18.Yang selalu siap sedia mengantar penulis untuk melakukan penelitian ini
Mulyadi, Paisal, Ryan. Dan yang selalu ada untuk membantu membuat
transkip Yeni, Udin, Obay, Maul, Dimas, Dwi, Kiki, Agnes, Qory, Rindi,
Nabila.
19.Adik-adik kebanggaanku pasukan 515 Wita, Sri, Ai, Wanti, Tiwi, Pikri,
Dwi, Dimas, Jodi, Galih, Septian, Maul, Wandi, Jalal, Dinu, Ajmal,
Jalaludin dan otong. Terimakasih selalu mau direpotin tetehnya yang
bawel dan selalu siap sedia nganter jemput Ciputat-Rumpin. Sayang
kalian.
20.Sahabat yang tiada dua, Sada, Pipit, Yuni, Kiki. Terimakasih buat
semangatnya ya genks.
21.Kakak-kakak yang selalu ada mendengar segala keluh kesah, Kak Anis,
Kak Baiti dan Kak Lastri. Hatur nuhun Kakak-kakakku.
22.Kakak, sahabat, penyemangat tiada henti, seseorang yang senantiasa
memberi nasihat dan selalu sabar a Endri Supriatna. Terimakasih atas
segala halnya.
tak bisa disebut satu persatu. Terimakasih tiada henti untuk kalian.
24.Teman-teman seperjuangan Pendidikan IPS 2012. Semoga kita bertemu
kembali di puncak kesuksesan.
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait
khusunya dan bagi seluruh pembaca pada umumnya. Akhirnya penulis mohon
maaf apabila banyak kesalahan yang telah penulis lakukan selama ini. Semoga
penelitian ini dapat diterima dengan baik dan sebagai pelajaran bagi semuanya.
Terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, 14 Desember 2016
Winda Septi Kusuma
DAFTAR ISI
LEMBAR HALAMAN
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ... i
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 7
B. Penelitian yang Relevan ... 25
BAB III : METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28
B. Metode Penelitian ... 29
C. Populasi dan Sampel ... 30
D. Teknik Pengumpulan Data ... 31
E. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 33
F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ... 33
G. Analisis data ... 34
A. Kesimpulan ... 61
B. Implikasi ... 61
C. Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... xii LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Data Jumlah Perusahaan Tambang Batu Andesit di Kecamatan
Rumpin
Tabel 2.1 : Penelitian yang Relevan
Table 3.1 : Progres Kegiatan Penelitian
Tabel 4.1 : Data Kepala Keluarga
Tabel 4.2 : Data Penduduk Desa Cipinang
Tabel 4.3 : Mata Pencaharian Penduduk
Tabel 4.4 : Tingkat Pendidikan
Tabel 4.5 : Karakteristik Informan
Gambar 3.2 : Komponen Dalam Analisis Data Miles dan Huberman
Gambar 4.1 : Peta Administrasi Kecamatan Rumpin
Gambar 4.2 : Data Kepala Keluarga
Gambar 4.3 : Data Penduduk Desa Cipinang
Gambar 4.4 : Mata Pencaharian Penduduk
Gambar 4.5 : Tingkat Pendidikan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat-surat Penelitian
Lampiran 2 : Surat Pembimbing Skripsi
Lampiran 3 : Uji Referensi
Lampiran 4 : Kisi-Kisi Penelitian
Lampiran 5 : Pedoman Wawancara
Lampiran 6 : Transkip Wawancara
Lampiran 7 : Lembar Observasi
Lampiran 8 : Studi Dokumentasi
Lampiran 9 : Dokumentasi Penelitian
Indonesia merupakan salah satu Negara yang berada di benua Asia,
Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau adalah Negara kepulauan terbesar di
dunia, jumlah pulaunya tidak kurang dari 17.504 pulau.1 Sebagai Negara kepulauan raksasa Indonesia memiliki banyak potensi alam dan kekayaan
alam. Diantara potensi sumber daya alam yang ada salah satunya adanya
sumber daya mineral.
Sumber daya mineral merupakan sumber daya alam yang proses
pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun dan sifat utamanya tidak
terbarukan.2 Sumber daya mineral merupakan kekayaan alam Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan. Pasal 33 Undang-undang
dasar 1945 menyebutkan “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung
dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran.”
Sumber daya mineral salah satunya yaitu bahan galian industri.
Indonesia memiliki banyak sumber daya mineral untuk industri dengan
berbagai golongan yang cukup melimpah. Untuk mengelola sumber daya
mineral maka didirikanlah perusahaan-perusahaan pertambangan. Perusahaan
pertambangan yang ada di Indonesia mulai dari pertambangan emas, minyak
bumi, batu bara yang termasuk dalam sumber daya mineral golongan A yakni
sumber daya yang sifatnya strategis, hingga batuan andesit yang termasuk
golongan C yakni non strategis.
Kekayaan alam Indonesia yang berupa sumber daya mineral itu dapat
dinikmati oleh seluruh warga negara Indonesia. Begitupun bagi masyarakat
yang ingin membuka perusahaan tambang sendiri. Seperti yang tercantum
pada Undang-undang pasal 5 bab III Nomor 11 tahun 1967 yaitu tentang
Bentuk dan Organisasi Perusahaan Pertambangan.
1
Ensiklopedia Geografi Indonesia (Jakarta: PT. Lentera Abadi, 2006), h. 3
2
Sukandarrumidi, Bahan Galian Industri (Yogkarta: Gadjah Mada University Press, 1999) , h.1. 1
2
Usaha Pertambangan dapat dilaksanakan oleh :
1. Instansi pemerintah yang ditunjuk menteri;
2. Perusahaan Negara;
3. Perusahaan Daerah;
4. Perusahaan dengan Modal bersama Negara dan daerah;
5. Koperasi;
6. Badan atau perseorangan swasta yang memenuhi syarat.
Adanya perusahaan tambang tentulah mendatangkan keuntungan secara
finansial. Sumber daya yang cukup potensial ini, jika diolah dengan baik
merupakan sumber devisa negara dan juga sebagai sumber pendapatan asli
daerah (PAD). Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini dapat digunakan untuk
memenuhi biaya kegiatan pemerintah dan pembangunan daerah. Tak hanya
menambah keuntungan bagi pendapatan daerah, adanya perusahaan tambang
juga menguntungkan bagi masyarakat yang berada disekitar perusahaan.
Adanya perusahaan tambang mampu menampung masyarakat sekitar untuk
menjadi karyawan didalam perusahaan tersebut. Hal ini membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Namun dalam pemanfaatannya, di
samping adanya keuntungan ekonomi perusahaan tambang juga seringkali
menimbulkan pencemaran lingkungan, serta konflik dengan pemangku adat
dan budaya masyarakat setempat, sehingga para pecinta lingkungan seringkali
memberikan kritik yang tajam terhadap kegiatan pertambangan.
Di Indonesia memiliki banyak perusahaan pertambangan, salah satu dan
yang terbesar yakni pertambangan emas Freeport. PT Freeport yang berinduk
di Amerika, memiliki tambang emas dilahan Grasberg papua. Grasberg ikon
tambang raksasa di Papua memiliki cadangan tembaga dan emas yang
berlimpah. Kekayaan sumber daya alam tersebut membuat Freeport enggan
hengkang dari Indonesia, karena lokasi tambang lain milik perusahaan itu tak
sanggup menawarkan tembaga dan emas yang menggiurkan seperti yang ada
di Papua. Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktorat Jenderal
Mineral dan Batubara, Mohamad Hidayat membeberkan betapa kayanya
memnanamkan investasi dengan nilai miliaran dolar Amerika Serikat
(AS). Kata Hidayat dalam Liputan 6, nilai aset Freeport Indonesia di periode
yang sama senilai US$ 8,265 miliar.
Adanya perusahaan tambang emas di papua mendatangkan keuntungan
ekonomi terhadap Pendapatan Daerah, lebih dari itu bahkan keuntungan
terhadap Negara, karna perusahaan tambang Freeport bukanlah perusahaan
kecil. Hal ini juga menunjukkan bahwa begitu kayanya sumber daya mineral
khususnya emas di Indonesia.
Namun bukan hanya keuntungan, kerugian pun juga datang dari
perusahaan tambang Freeport. Kerugian yang didatangkan yaitu dapat
merusak lingkungan di Papua. Salah satunya yaitu, terjadinya longsor di
daerah tambang terbuka Grasberg pada 9 Oktober 2014, insiden ini
menewaskan delapan orang pekerja. Sejak beroperasi, PT Freeport telah
mengubah bentang alam. Gunung Grasberg di Papua, kini telah berubah
menjadi lubang raksasa sedalam 700 meter. Dari berita yang diliput oleh
Liputan 6, Freeport juga dituding mencemari tiga badan sungai di Mimika
yang mengalir ke Laut Arafura. Setiap hari ada 200 ribu ton tailing atau
limbah pasir yang dibuang ke tempat itu.
Tak hanya perusahaan sebesar Freeport yang memilki dampak terhadap
lingkungan. Perusahaan pertambangan-pertambangan walaupun kecil pasti
memiliki dampak terhadap lingkungan termasuk perusahaan tambang andesit
. Andesit adalah batuan beku yang dihaluskan menjadi butiran-butiran pasir
yang merupakan bahan galian industri golongan c yang dipakai untuk bahan
bangunan.
Salah satu kecamatan di kabupaten Bogor memiliki cukup banyak
perusahaan tambang andesit, yakni di Kecamatan Rumpin. Rumpin
merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor yang terdiri
dari 14 desa. Kondisi georafis Rumpin yang terdiri dari jajaran bukit-bukit
dan di lewati oleh sungai Cisadane terlihat indah dan asri. Namun kondisi saat
ini tidaklah seindah yang dibayangkan, jajaran bukit-bukit ini ternyata dilihat
4
bidang pertambangan. Sejak tahun 90an sudah ada transaksi jual beli bukit,
namun baru pada awal tahun 2000 bukit-bukit yang ada di Kecamatan
Rumpin mulai di eksploitasi yang kemudian dihaluskan untuk jadi pasir yang
akan dijual ke berbagai daerah lain, salah satunya yaitu Jakarta sebagai Ibu
Kota Negara.
Saat ini ada sebanyak 8 perusahaan yang tercantum di data Kecamatan
Rumpin. Adapun data perusahaannya adalah3 : Tabel 1.1
Data jumlah perusahaan tambang batu andesit di Kecamatan Rumpin
No Nama Perusahaan Alamat
1 PT. HOLCIM DESA SUKASARI
2 PT. BATU SAMPURNA MAKMUR DESA SUKASARI
3 PT. PION QUARY NUSANTARA DESA SUKASARI
4 PT. KARYA CITRA QUARINDO DESA CIPINANG
5 PT. MUSIKA PURBANTARA UTAMA DESA CIPINANG
6 PT. LOLA LAUT TIMUR DESA CIPINANG
7 PT. TARABATUH MANUNGGAL DESA CIPINANG
8 PT. LOTUS SG LESTARI DESA CIPINANG
*Sumber Kantor Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Bogor tahun
2016
Dampak adanya perusahaan tambang andesit ini mendatangkan
keuntungan pada aspek ekonomi, sama halnya dengan tambang emas
Freeport. Tambang andesit pun menyumbangkan pendapatannya terhadap
Pendapatan Asli Daerah. Semakin banyaknya perusahaan tambang makin
banyak pula Pendapatan Asli daerah yang diperoleh. Di Rumpin terdapat 8
tambang yang tercatat, dengan perusahaan sebanyak ini seharusnya Rumpin
mampu menjadi salah satu kecamatan yang maju di Kabupaten Bogor.
Idealnya semakin banyaknya Pendapatan Asli Daerah (PAD) maka semakin
banyak juga pembangunan yang dilakukan.
3
Namun terlepas dari banyaknya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang
diperoleh. Keuntungan dalam aspek ekonomi juga dirasakan oleh masyarakat.
Adanya perusahaan tambang andesit ini menjadi peluang pekerjaan bagi
masyarakat selain bisa bekerja sebagai karyawan perusahaan, masyarakat bisa
menjadi distributor pasir andesit dengan membuka lahan sebagai tempat
pembuangan sementara sebelum diangkut ke daerah lain atau juga bisa
menjadi kuli angkut pasirnya.
Sama halnya dengan Freeport, perusahaan tambang andesit pun tak
dipungkiri menyebabkan adanya kerusakan lingkungan. Rawannya kerusakan
lingkungan yang dikhawatirkan yakni adanya pencemaran udara. Andesit
didapat dari peledakan bukit-bukit, yang kemudian dihaluskan menjadi
butiran pasir. Butiran pasir andesit merupakan partikel pertikel kecil yang
dapat berhamburan di udara, terlebih apabila butiran pasir andesit itu sedang
dalam perjalanan pengangkutan. Butiran pasir-pasir andesit yang
berhamburan di udara besar kemungkinan mempengaruhi kualitas udara
lingkungan sekitar. Telebih pasir diangkut dengan menggunakan mobil, asap
mobil ini pun mempengaruhi pencemaran udara.
Selain itu untuk pengangkutan pasir dari perusahaan menuju tempat
tujuan menggunakan alat transportasi yang besar-besar, seperti truk dan
tronton. Kendaraan besar-besar ini memiliki berat hingga 10 ton. Setiap
perusahaan tambang pasir bisa memiliki lebih 5 mobil. Maka bisa 40 lebih
mobil dari semua perusahaan yang yang berlalu lalang setiap harinya
melintasi jalanan utama kecamatan Rumpin. Banyaknya serta seringnya
mobil ini berlalu lalang berpengaruh terhadap kondisi jalanan di Rumpin. Hal
ini menyebabkan banyak jalan yang ada di Rumpin rusak. Sehingga Rumpin
dikenal dengan Kecamatan dengan jalanan yang jelek.
Desa Cipinang merupakan salah satu desa yang didesanya terdapat
perusahaan tambang andesit. Ada sebanyak 5 perusahaan tambang ansdesit
yang cukup besar beroperasi disana. Lima perusahaan tambang yang
beroperasi setiap harinya dampaknya dapat dirasakan langsung oleh
6
lingkungan seperti penurunan kualitas udara, penurunan kualitas air, serta
rusaknya fasilitas jalanan dapat dirasakan oleh masyrakat Cipinang setiap
harinya. Hal ini tentu membuat masyarakat hidup kurang nyaman.
Adanya kerusakan lingkungan yang terjadi di Desa Cipinang ini tentu
akan mengganggu masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya,
namun hal itu tidak terlihat secara kasat mata. Masyarakat terlihat baik-baik
saja dalam menjalankan kehidupannya, masyarakat Desa Cipinang pun tidak
melakukan unjuk rasa terhadap adanya kerusakan jalan yang terjadi di
Desanya. Dan ini sangat bertolak belakang dari desa tetangganya yaitu Desa
Sukasari yang melakukan unjuk rasa di Kantor Kecamatan yang
menginginkan adanya perbaikan jalan ke wilayahnya.
Melihat bahwa kerusakan lingkungan dan jalanan yang ditimbulkan
perusahaan tambang batuan andesit ini tidak memicu masyarakat untuk
melakukan protes dan terlihat menerima dengan keadaan yang ada, maka
peneliti tertarik untuk membuat penelitian dengan judul “Sikap Masyarakat Terhadap Perusahaan Tambang Andesit di Desa Cipinang Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor”.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari masalah yang telah dijelaskan di atas maka dapat diidentifikasikan
masalahnya yaitu:
1. Adanya perusahaan tambang andesit menyebabkan kerusakan lingkungan
di Desa Cipinang.
C. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH
Dari identifikasi masalah yang ada maka penyusun membatasi masalah
yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah diatas yaitu:
1. Adanya perusahaan tambang andesit menyebabkan kerusakan lingkungan
di Desa Cipinang khususnya pada RW 03.
dari pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan masalahnya,
1. Bagaimanakah bentuk kerusakan lingkungan yang dirasakan oleh
masyarakat Desa Cipinang di RW 03?
D. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui bentuk kerusakan lingkungan yang dirasakan oleh
masyarakat.
2. Untuk mengetahui bagaimana sikap masyarakat terhadap perusahaan
tambang andesit.
E. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai :
1. Teoritis
Manfaat diadakan penelitian diharapkan mampu memberikan
masukan kepada pemerintah maupun perusahaan untuk memberikan
kebijakan-kebijakan yang mampu memberikan kenyamanan bagi
masyarakat.
2. Praktis
a) Bagi Instansi
Penelitian ini diharapkan menjadi suatu masukan bagi
instansi-instansi pemerintah dan instansi-instansi-instansi-instansi terkait untuk memberikan
kebijakan-kebijakan bagi masyarakat Desa Cipinang Kecamatan
Rumpin Kabupaten Bogor.
b) Bagi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pengayaan pengetahuan
bagi Mata Pelajaran Geografi tentang materi Sumber Daya Alam,
Manusia dan Lingkungannya pada kelas XI.
c) Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi para peneliti yang
ingin meneliti lebih lanjut tentang sikap masyarakat terhadap
8
d) Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan penamabah pengetahuan masyarakat
tentang sikap, pertambangan andesit dan menjadi acuan masyarakat
BAB II KAJIAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
1. SIKAP
a. Pengertian Sikap
Sikap adalah cara seseorang melihat ‘sesuatu’ secara mental (dari dalam
diri) yang mengarah pada perilaku yang ditujukan orang lain, ide, objek
maupun kelompok tertentu1.
Myers dalam Hutagalung mendefinisikan sikap adalah evaluasi
menyeluruh terhadap suatu objek berdasarkan informasi kognitif, afektif dan
behavioral.2
Menurut Eagly dan Chaiken dalam Hutagalung sikap merupakan
penilaian evaluativ multikomponen terhadap suatu objek. 3
Sikap terjadi dengan segera dan pasti, bahkan sebelum kita berusaha
memahai arti dari stimuli tersebut atau mengintegrasikan sikap tersebut
dengan pengalaman yang kita miliki sebelumnya.4
Sikap adalah kecenderungan manusia untuk bertingkah laku terhadap
suatu objek5.
Dari definisi-definisi tersebut diatas tampak bahwa meskipun ada
perbedaan namun semua menujukkan bahwa sikap mempunyai ciri khas
yakni mempunyai objek dan mengandung penilaian.
Sikap mengandung 3 bagian yaitu6 :
1. Komponen Kognitif adalah komponen yang berisikan apa yang diyakini
dan apa yang dipikirkan seseorang mengenai objek sikap tertentu (fakta),
pengetahuan dan keyakinan. berhubungan dengan gejala mengenal pikiran.
1
Inge Hutagalung,.Pengembangan KepribadianTinjauan Praktis Pribadi Positif, (Jakarta: PT Indeks, 2007) , h. 51.
Robert A. Baron. Psikologi Sosial, (Jakarta : PT. Indeks, 2006) , h. 120
5
Tb. Zulrizka Iskandar, Psikologi Lingkungan:Metode dan Aplikasi. (Bandung:PT .Refika Aditama, 2013), h. 215.
6
Hutagalung, op. cit., h. 53 .
10
Ini berarti berwujud pengolahan, pengalaman, dan keyakinan serta
harapan-harapan individu tentang objek atau kelompok objek tertentu.
2. Aspek Afektif berwujud proses yang menyangkut perasaan-perasaan
tertentu seperti ketakutan, kedengkian, simpati, antipati, dan sebagainya
yang ditujukan kepada objek-ojek tertentu.
3. Aspek Konatif: berwujud proses tendensi/kecenderungan untuk berbuatu
sesuatu objek, misalnya kecenderungan memberi pertolongan, menjauhkan
diri dan sebagainya.
Psikolog sosial memandang sikap sebagai sesuatu yang penting
karena, pertama sikap sangat mempengaruhi pemikiran sosial kita.
b. Bentuk Sikap
Sikap dapat dibedakan atas bentuknya yakni sikap positif dan negatif7 : 1) Sikap positif merupakan perwujudan nyata dari intesitas perasaan yang
memerhatikan hal-hal yang positif diantaranya yaitu menunjukkan atau
memperlihatkan, merima, mengakui, menyetujui, serta melaksanakan
norma-norma yang berlaku di mana individu itu berada.
2) Sikap negatif yakni sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan
penolakan atau tidak menyetujui terhadap norma-norma yang berlaku di
mana individu itu berada. Sikap negatif harus dihindari karena hal ini
mengarahkan pada kesulitan diri dan kegagalan. Sikap ini tercermin
pada muka yang muram, sedih, surau parau, penampilan diri yang tidak
bersahabat. Sesuatu yang menunjukkan ketidakramahan, ketidak
menyenangkan, dan tidak memilki kepercayaan diri.
Sikap positif/negatif ini tentu saja berhubungan dengan norma. Orang
tidak akan tahu apakah sikap seseorang itu positif atau negatif tanpa
mengetahui norma yang berlaku. Oleh karena itu untuk menentukan apakah
sikap ini positif/ negatif perlu dikonsultasikan dengan norma yang berlaku di
c. Pembentukan Dan Perubahan Sikap
Masalah pembentukan sikap ini menurut Krech dan kawan-kawan tidak
hanya ditunjukan untuk ilmu sosial saja, tetapi juga penting bagi semua orang
yang ingin memengaruhi kegiatan sosial seperti, orang tua, pendidik,
pemimpin, pembaharu, politikus, pedagang dan orang-orang yang tertarik
untuk mengembangkan sikap-sikap baru dan cara menguatkan atau
melemahkan sikap.9
Menurut alex sobur dalam bukunya psikologi umum, ada beberapa
faktor yang memengaruhi proses pembentukan sikap, yaitu :
1) Adanya akumulasi pengalaman dari tanggapan-tanggapan tipe
yang sama.
2) Pengamatan terhadap sikap lain yang berbeda.
3) Pengalaman baik ataupun buruk yang pernah dialami.
4) Hasil peniruan terhadap sikap pihak lain secara sadar ataupun tidak
sadar.
Pada dasarnya, pembentukan sikap tidak terjadi dengan sembarangan.
Pembentukannya senantiasa berlangsung dalam interaksi manusia dan
berkenaan dengan objek tertentu. Interaksi sosial diluar maupun didalam
kelompok bisa mengubah sikap atau membentuk sikap yang baru.10
Perubahan sikap pada individu, ada yang terjadi dengan mudah ada
yang sukar. Hal ini bergantung pada kesiapan seseorang untuk menerima atau
menolak rangsangan yang datang kepadanya. Selain itu, perubahan yang
terjadi pada diri seseorang tetapi juga menyebabkan terjadinya perubahan
pada masyarakat dan kebudayaan.11
d. Fungsi Sikap
Pada hakikatnya, sikap memiliki fungsi-fungsi psikologis yang berbeda.
Orang yang berbeda mungkin memiliki sikap yang sama karena alasan yang
berbeda, dan seseorang memegang sikap tertentu karena lebih dari satu
alasan. Fungsi sikap bagi seseorang juga mempengaruhi tingkat konsistensi
9
Alex Sobur., Psikologi Umum, (Bandung:Pustaka Setia, 2003). H. 362
10
Ibid., h. 363.
11
Ibid., h. 385.
12
orang itu dalam memegang sikapnya dan tingkat kemudahan mengubah
sikap.12
Menurut katz untuk memenuhi kehidupan sosial sikap memberikan
fungsi kepada individu. Pertama, sikap memungkinkan kita untuk
mengorganisasikan pengalaman sosial kita dan memberinya makna. Kedua
sikap memberikan fungsi kegunaan untuk menegaskan sikap orang lain.
Ketiga sikap memberikan fungsi perlindungan, yang menjaga kita dari
ancaman terhadap harga diri kita.13
Rita L Atkinson dan kawan-kawan menyebut adanya lima fungsi
sikap, yakni:14
1) Fungsi Instrumental, sikap ini semata-mata mengekspresikan keadaan
spesifik keinginan umum kita untuk mendapatkan manfaat atau hadiah
dan menghindari hukuman.
2) Fungsi Pengetahuan, sikap yang membantu memahami dunia yang
membawa keteraturan bagi berbagai informasi yang harus kita
asimilasikan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Fungsi Nilai Ekspresif, sikap yang mengekspresikan nila-nilai atau
menecerminkan diri kita.
4) Fungsi pertahanan ego, sikap yang melindungi kita dari kecemasan atau
ancaman bagi harga diri kita.
5) Fungsi penyesuaian sosial, sikap yang membantu kita merasa menjadi
bagian dari komunitas.
e. Pengukuran Sikap
Salah satu aspek yang sangat penting guna memahami sikap dan
perilaku manusia adalah masalah pengungkapan atau pengukuran.
Sesungguhnya sikap dapat dipahami lebih daripada sekedar seberapa positif
atau seberapa negatifnya perasaan seseorang.15
12
Saifuddin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya edisi kedua, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cetakan 4.2003) h. 87
Pengukuran dan pemahaman terhadap sikap idealnya harus mencakup
karakteristik sikap. Karakteristik sikap menurut sax dalam bukunya yang
berjudul Principles of Educational and Pshycological Measurement and
Evaluation menyebutkan bahwa karakteristik sikap meliputi arah. Intesitas,
keluasan, konsistensi dan spontanitas.16 Berikut penjelasan karakteristik sikap, diantaranya yaitu :
1) Sikap mempunyai arah, artinya sikap terpilah pada dua arah kesetujuan
antara setuju dan tidak setuju, apakah mendukung atau tidak mendukung,
memihak atau tidak memihak terhadap sesuatu atau seseorang sebagai
objek.
2) Sikap memiliki intesitas, artinya kedalaman atau kekuatan sikap terhadap
sesuatu belum tentu sama walaupun arahnya mungkin tidak berbeda.
3) Sikap memiliki keluasan, yakni kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap
suatu objek sikap dapat mengenai hanya aspek yang sedikit dan sangat
spesifik akan tetapi dapat pula mencakup banyak sekali aspek yang ada
pada objek sikap.
4) Sikap memiliki konsistensi, yaitu kesesuaian antara pernyataan sikap
yang dikemukakan dengan responnya terhadap objek sikap termaksud.
Sikap juga memiliki spontanitas, yaitu menyangkut sejauh mana kesiapan
individu untuk menyatakan sikapnya secara spontan. Sikap dikatakan
memiliki spontanitas yang tinggi apabila dapat dinyatakan secara terbuka
tanpa harus melakukan pengungkapan atau desakan lebih dahulu agar
individu mengemukakaknnya.
Berbagai teknik dan metode telah dikembangkan oleh para ahli guna
mengungkap sikap manusia dan memberikan interpretasi yang valid. Usaha
pengukuran sikap sendiri dipacu oleh sebuah artikel yang ditulis oleh Louis
Thustone tahun 198 yang berjudul Attitude Can Be Measured dan ternyata
sampai sekarang sudah dari 500 macam metode pengukuran sikap yang
14
Berikut ini adalah uraian mengenai beberapa metode pengungkapan
sikap secara historic yang telah dilakukan orang :
1) Observasi Perilaku
“Sikap sangatlah masuk akal tampaknya, apabila sikap ditafsirkan dari bentuk perilaku yang tampak. Dengan kata lain untuk mengetahui sikap seseorang terhadap sesuatu kita dapat memperhatikan perilakunya. Sebab perilaku merupakan salah satu indikator sikap individu. dengan demikian perilaku yang kita amati mungkin saja dapat menjadi indikator sikap dalam konteks situasional tertentu akan tetapi interpretasi sikap harus sangat berhati-hati apabila hanya didasarkan dari pengamatan terhadap perilaku yang ditampakkan oleh seseorang.”18
2) Penanyaan langsung.
“Wajar kalau banyak yang beranggapan bahwa sikap seseorang dapat diketahui dengan menanyakan langsung pada yang bersangkutan. Asumsi yang mendasari metode penanyaan langsung guna pengungkapan sikap pertama adalah bahwa individu merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri, dan yang kedua asumsi keterusterangan bahwa manusia akan menegmukakan secara terbuka apa yang dirasakannya. Namun ternyata asumsi tersebut dapat diruntuhkan karna ternyata orang akan menegmukakan pendapat dan jawaban yang sebenarnya secara terbuka hanya apabila situasi dan kondisi memungkinkan. Misalnya seorang yang sangat suka mendengar lagu dangdut akan malu mengakui hal tersebut apabila hal tersebut dianggap mengancam harga dirinya karna dikaitkan bahwa music dangdut identic dengan lagu orang pinggiran. Selain itu sebenarnya tidak semua orang benar-benar mengetahui tentang dirinya sendiri. Walaupun kita bertyerus terang, seringkali kita sulit untuk mengatakan dengan tegas apakah kita suka atau tidak suka terhadap sesuatu. Keberatan lain dengan metode ini adalah kenyataan bahwa sikap terlalu kompleks untuk diungkap dengan pertanyaan tunggal. Jadi jelaslah bahwa cara pengungkapan sikap dengan penanyaan langsung memiliki keterbatasan dan kelemahan yang mendasar, metode ini akan menghasilkan ukuran yang valid hanya apabila situasi dan kondisinya memungkinkan kebebasan berpendapat tanpa tekanan psikologis maupun fisik.”19
3) Pengungkapan langsung
“Prosedur pengungkapan langsung dengan aitem tunggal sangat sederhana. Responden diminta menjawab langsung suatu
18
Ibid., h. 90
19
Ibid ., h. 91-93
pernyataan sikap tertulis dengan memberi tanda setuju atau tidak setuju. Penyajian dan pemberian responnya yang dilakukan secara tertulis memungkinkan individu untuk menyatakan sikap secara lebih jujur bila ia tidak perlu menuliskan nama atau identitasnya.”20 4) Skala Sikap
“Skala sikap berupa kumpulan pernyataan-pernyataan mengenai suatu objek sikap . dari respons subjek pada setiap pernyataan itu kemudian dapat disimpulkan mengenai arah dan intensitas sikap seseorang. Pada beberapa bentuk skala dapat pula diungkap mengenai keluasan serta konsistnsi sikap. Penyusunan skala sikap sebagai instrument pengungkapan sikap individu ataupun sikap kelompok bukanlah hal yang mudah. Betapa pun besar usaha dan kerja yang dicurahkan dalam penyusunan skala sikap, tetap saja terdapat celah-celah kelemahan yang menjadikan skala itu kurang berfungsi sebagaimana mestinya sehingga tujuan pengungkapan sikap yang diinginkan tidak seluruhnya tercapai.”21
5) Pengukuran Terselubung
“Metode pengukuran terselubung sebenarnya berorientasi kembali ke metode observasi perilaku yang telah dikemukakan di atas, akan tetapi sebagai objek pengamatan bukan lagi perilaku tampak yang disadari atau sengaja dilakukan oleh seseorang melainkan reaksi-reaksi fisiolaogis yang terjadi lebih diluar kendali orang yang bersangkutan.”22
2. MASYARAKAT
a. Pengertian Masyarakat
Dalam arti luas masyarakat dimaksud keseluruhan hubungan –
hubungan dalam hidup bersama dan tidak batasi oleh lingkungan, bangsa dan
sebagainya. Dalam arti sempit masyarakat dimaksud sekelompok manusia
yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa,
golongan dan sebagainya.23
Menurut M.J Herskovits mengatakan bahwa masyarakat adalah
kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup
tertentu.24
Drs. H. Abu Ahmadi. Ilmu Sosial Dasar. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), h. 226
24
Ibid., h. 225
16
R. Linton seorang ahli antropologi mengemukakan bahwa masyarakat
adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan
bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir
tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. 25 Lalu menurut S.R Steinmetz seorang sosiolog Belanda mengatakan,
bahwa masyarakat adalah sekelompok manusia terbesar yang meliputi
pengelompokan-pengelompakan manusia yang lebih kecil yang mempunyai
perhubungan yang erat dan teratur.26
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling “bergaul”, atau
dengan istilah ilmiah, saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dengan
berbagai macam prasarana, yang memungkinkan para warganya dapat saling
berinteraksi.27
Jadi, masyarakat timbul dari kumpulan individu yang telah cukup lama
hidup dan bekerjasama.28 Mengingat definisi-definisi masyarakat tersebut di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat harus mempunyai
syarat-syarat sebagai berikut29 :
1) Harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak.
2) Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu.
3) Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk
menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Ada tiga jenis masyarakat dilihat dari lingkungan hidupnya, yaitu30 :
a) Masyarakat Primitif, yaitu masyarakat yang terisolir atau
mengisolisasikan diri dengan dunia atau masyarakat luar, cara
hidupnya masih terbelakang, kebutuhannya masih sederhana,
25
Ibid., h. 226
26
Ibid.
27
Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antripologi. (Jakarta: Rineka Cipta.2009), h. 116
28
Beni Ahmad Saebani, Pengantar Antropologi. (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012) , h. 138
29
Abu Ahmadi., op. cit.
30
Yesmil anwar dan adang.Sosiologi Untuk Universitas.(Bandung: PT Refika Aditama.2013) , h. 173
kebudayaannya masih rendah serta tempat tinggalnya pun
berpindah-pindah.
b) Masyarakat desa, yaitu masyarakat yang agraris yang kebutuhan
hidupnya banyak bergantung dari hasil bertani dan menangkap ikan,
kehidupan mereka sangat bergantung kepada iklim dan pergantian
musim. Hubungan antar individu bersifat primer dan sifat
kegotongroyongan yang cukup kuat.
c) Masyarakat kota, yaitu masyarakat yang merupakan tempat
berbaurnya segala macam suku bangsa dan bertumpunya hasil-hasil
teknologi modern. Setiap individu selalu berlomba memenuhi
kebutuhan hidupnya, sifat-sifat individualitas segera tumbuh dan
berkembang di masyarakat kota.
b. Tipe-tipe Masyarakat
Menilik kenyataan dilapangan suatu kelompok masyarakat dapat berupa
suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang dari berbagai suku. Dalam
pertumnuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan
menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern).31
1) Masyarakat Sederhana
Dalam masyarakat pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut
jenis kelamin. Pembagian kerja dalam bentuk lain tidak terungkap
dengan jelas, sejalan dengan kehidupan dan pola perekonomian
masyarakat primitive atau belum sedemikian rupa seperti pada
masyarakat maju.
2) Masyarakat Maju
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih
akrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang
tumbuh dan berkembang dalam lingkungan terbatas sampai pada
cakupan nasional, regional maupun internasional.
31
18
c. Pengelompokkan Dalam Masyarakat
“Para antropolog dan sosiolog mengklasifikan pengelompokkan masyarakat menjadi dua jenis, yaitu pengelompokkan sosial yang kecil dan pengelompokkan sosial atas dasar kepentingan. Harsoyo menjelaskan bahwa prinsip pengelompokkan sosial menggambarkan kualitas interaksi sosial tertentu. Pada kelompok sosial yang kecil seperti keluarga, kualitas interarksinya lebih mudah dan para anggota keluarga dapat berhubungan secara langsung dan berhadapan. Adapun pada kelompok sosial yang besar, hubungan antar manusia dapat dilakukan atas dasar kepentingan, seperti kelompok politik, kepentingan ekonomi dan kepentingan kerjasama antarnegara.” 32
Dalam perspektif antropologi, pengelompokan sosial dapat dilihat dari
aspek kekerabatan yaitu keluarga inti dan kelompok kerabat yang lebih
besar.
1) Keluarga Inti
Keluarga inti adalah kelompok yang batasnya ditetapkan oleh
hubungan seksual yang teratur, tepat, tahan lama dan adanya factor
hubungan darah. Keluarag inti diikat oleh adanya perkawinan yang
menyatuka dua manusia dengan jenis kelamin yang berbeda sebagai
suami-istri.33 Menurut G.P Murdock dalam buku Pengantar Antropologi, keluarga sebagai kelompok sosial mempunyai sifat-sifat:
1.) tempat tinggal yang sama; 2.) kerjasam ekonomi; 3.) reproduksi.
2) Kelompok Kerabat yang lebih besar
Keompok sosial yang yang didasarkan atas hubungan kerabat disebut
kelompok kerabat. Disamping kelompok kerabat yang kecil, yaitu
keluarga inti, terdapat kelompok kelompok kerabat yang lebih besar
seperti : 1.) kelompok kerabat poligamis, terdiri atas bebrapa keluarga
inti yang diikat oleh seorang suami atau istri; 2.) extended family,
terdiri atas dua atau lebih keluarga inti yang dipersatukan oleh
hubungan kerabat, seperti hubungan antara anak dan orangtua dan
antara dua saudara sekandung; 3.) kelompok kerabat berdiri atas garis
d. Lembaga Kemasyarakatan
Lembaga kemasyarakatan merupakan terjemahan langsung dari istilah
asing social-institution. Lembaga kemasyrakatan terdapat didalam setiap
masyarakat tanpa mempedulikan apakah masyarakat mempunyai taraf
kebudayaan bersahaja atau modern. Karena setiap masyarakat tentu
mempunyai kebutuhan-kebutuhan pokok yang apabila
dikelompok-kelompokkan, terhimpun menjadi lembaga kemsyarakatan34.
Untuk memberikan suatu batasan, dapatlah dikatakan bahwa lembaga
kemasyarakatan merupakan himpunan norma-norma segala tingkatan yang
bekisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat.
Lembaga-lembaga kemasyraktan yang bertujuan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan pokok manusia pada dasarnya memilki beberapa fungsi, yaitu :
1) Memberikan pedoman pada anggota masyarakat.
2) Menjaga keutuhan masyarakat.
3) Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial.
3. PERUSAHAAN
a. Perusahaan dan tujuannya
Perusahaan atau bisinis ialah usaha perdagangan yang dilakukan oleh
sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan
memproduksi dan menjual barang dan/atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.35
Setiap perusahaan berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produksi
yang diperlukan oleh konsumen. Tujuan perusahaan membuat produk adalah
untuk mendapatkan laba , yakni imbalan yang diperoleh perusahaan dan
penyediaan suatu produk bagi konsumen. Laba merupakan tolak ukur
keberhasilan sebuah perusahaan.36
34
Sukanto Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Cetakan-iv (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.2002) h. 198
35
Mahmud Machfoedz. Pengantar Bisinis Modern. (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2007) h.1.
36
Ibid., h.2
20
Banyak pihak berpendapat bahwa tujuan suatu perusahaan adalah untuk
memaksimalkan laba, namun demikian memaksimalkan laba dinilai kurang
tepat sebagai pedoman pengambilan keputusan dibidang keuangan. Hal ini
karena :37
1) Memaksimalkan laba tidak memerhatikan dimensi waktu atau
berorientasi jangka pendek.
2) Terminologi laba mempunyai pengertian ganda, karena terdapat
banyak pengertian laba (laba kotor, laba operasi, laba bersih dan
sebagainya).
3) Memaksimalkan laba tidak memerhatikan factor risiko.
4) Memaksimalkan laba tidak atau kurang memerhayikan tanggung jawab
sosial.
“Mengingat tujuan memaksimalkan laba dinilai kurang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan di bidang keuangan, para pakar di bidang keuangan merumuskan tujuan normatif suatu perusahaan, yaitu memaksimalkan nilai perusahaan atau kekayaan bagi pemegang saham, yang dalam jangka pendek bagi perusahaan yang sudah go public
tercermin pada harga pasar saham perusahaan yang bersangkutan dipasar modal”.38
Memaksimalkan nilai perusahaan dinilai lebih tepat sebagai tujuan
perusahaan karena39 :
1) Memaksimalkan nilai perusahaan berarti memaksimalkan nilai
sekarang dari semua keuntungan yang akan diterima oleh pemegang
saham dimasa yang akan datang atau berorientasi jangka panjang.
2) Mempertimbangkan faktor risiko.
3) Memaksimalkan nilai perusahaan lebih menekankan pada arus kas
daripada sekedar laba menurut pengertian akuntansi.
4) Memaksimalkan nilai perusahaan tidak mengabaikan tanggung jawab
sosial.
37
I Made Sudana, Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek. (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2011) h. 7-8
38
Ibid.
39
Ibid.
b. Bentuk Perusahaan
Ditinjau dari bentuk badan hukum suatu organisasi perusahaan dapat
dibedakan menjadi lima macam. Masing-masing bentuk organisasi
perusahaan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan dalam kaitannya
dengan usia perusahaan, kemampuan perusahaan dalam memperoleh dana
dan pajak. Bentuk-bentuk perusahaan diantaranya yaitu :
1) Usaha Mandiri atau Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah suatu perusahaan yang dimiliki oleh
satu orang. Bentuk perusahaan ini paling mudah untuk memulainya
dan merupakan bentuk organisasi perusahaan yang paling sedikit
diatur.40
2) Usaha Modal Bersama (Partnership)
Usaha modal bersama atau partnership yaitu perusahaan yang dapat
dengan mudah didirikan. Perusahaan ini dikelola oleh dua orang atau
lebih dengan tujuan untuk mendapatkan laba.41 3) Korporasi
Korporasi adalah lembaga usaha berbadan hukum yang tidak kelola
secara langsung oleh pemilikinya.42 4) Koperasi
Koperasi ialah perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang atau
perusahaan mempunyai kepentingan yang samauntuk mengunrangi
biaya dan mendapatkan kekuatan ekonomis melalui kepemilikan
bersama.43 5) Joint Ventures
Joint Ventures yaitu gabungan dua atau lebih perusahaan untuk
mengerjakan suatu proyek dan dalan jangka waktu yang ditetapkan.44
22
c. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab sosial atau corporate social responbility (CSR), merupakan tanggung jawab sebuah organisasi perusahaan terhadap dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatannya kepada masyarakat dan lingkungan. Tanggung jawab sosial dapat diwujudkan dalam bentuk perilau transparan dan etis, yang sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat, mempertimbangkan harapan para pemagu kepentingan , sejalan dengan hukum yang berlaku serta norma perilaku internasional. 45
Dalam mencapai tujuan perusahaan perusahaan tidak boleh
mengabaikan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat. Tanggung jawab
sosial perusahaan kepada masyarakat menyangkut aspek yang sangat luas,
seperti perlindungan terhadap konsumen, pembayaran upah yang wajar
terhadap karyawan, keselamatan kerja, dukungan kepada dunia pendidikan,
kesehatan dan terhadap lingkungan.46
Tanggung jawab sosial perusahaan sejalan dengan Undang-undang
No.19 tahun 2004 tentang badan Usaha Milik Negara, yang kemudian
dijabarkan dalam peraturan menteri BUMN No.4 Tahun 2007, yang mengatur
tentang besaran dana dan tata cara pelaksanaan tanggung jawab sosial bagi
perusahaan BUMN.47
Selain itu Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, yang menyatakan bahwa perusahaan yang kegiatannya terkait
dengan sumber daya alam diwajibkan untuk melaksanakan tanggung jawab
sosial dan lingkungan.48
4. BATUAN ANDESIT
Batuan dan mineral yang biasanya disebut agromineral berperan cukup
potensial di bidang pertanian karena banyak unsur hara esensial yang
dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman sekaligus meningkatkan produktivitas
lahan. Salah satu jenis agromineral tersebut adalah batuan andesit.49
Batu Andesit adalah jenis batuan beku luar yang merupakan hasil
pembekuan magma yang bersifat intermediet sampai basa dipermukaan bumi.
yang berasal dari produk gunung api.50
Batuan andesit tergolong jenis batuan beku luar (hasil pembekuan
magma di permukaan bumi) yang bersifat masif, keras, dan tahan terhadap
hujan.51
Batu Andesit ini dapat dibagi dua jenis berdasarkan tempat
terbentuknya. Batuan Andesit pertama adalah batuan beku yang membeku
atau terbentuknya didalam tanah, sedangkan batuan andesit kedua
pembekuannya terjadi dipermukaan yang sering disebut lafa.
“Saat ini batuan andesit banyak digunakan untuk sektor konstruksi terutama infrastruktur seperti sarana jalan raya, jembatan, gedung-gedung, irigasi, maupun perumahan dan fasilitas umum lainnya. Potensi andesit di Indonesia sangat besar dan tersebar di setiap provinsi. Kandungan mineral yang ada di dalam batuan andesit berupa kalium feldspar dengan jumlah <10% dari kandungan feldspar total, natriumplagioklas, kuarsa <10%, feldspatoid <10%, bornblende, biotit, dan piroksen.”52
“Pemanfatan batuan beku andesit dapat digunakan sebagai bahan baku bangunan. Batuan Andesit memiliki peranan yang cukup penting dalam sektor konstruksi, khususnya untuk pembangunan infrastruktur, seperti pondasi untuk jalan raya, untuk bahan campuran beton, agregat, makadam, dan sebagainya. Berdasarkan informasi yang didapat dari buku “Bahan Galian Industri” yang ditulis oleh Sukandarumidi, dikatakan bahwa secara umum batuan ini memiliki ciri-ciri fisik yaitu umumnya berwarna gelap (abu-abu sampai hitam), tahan terhadap air hujan, dengan berat jenis rata-rata 2,3 – 3 g/cm3 dan nilai kuat tekan berkisar antara 600 - 2400 g/cm2. Untuk kebutuhan bahan baku bangunan umumnya dibutuhkan batuan andesit dengan sifat keteknikan tertentu yang diuji di laboratorium, serta ditunjang hasil analisa petrografi untuk mengetahui komposisi mineral penyusun batuan, maupun untuk mengetahui komposisi mineral gelas,
49
Richard Alex Stepanus, Bintang, Jamilah, “Pengaruh Beberapa Kehalusan Tepung Andesit dan Pengekstrak Terhadap Ketersediaan Hara Ultisol”, Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 884 - 892, Maret 2014, h. 885
50
Sukandarrumidi.Bahan Galian Industri (Yogkarta:Gadjah Mada University Press, 1999), h. 15
51
Richard. Loc. Cit.
52
Ibid. h. 885-886
24
dimana yang diharapkan persentase kehadirannya tidak lebih dari 50% dikarenakan sifat gelas yang mempengaruhi kekompakan batuan”.53
“Produksi andesit dihasilkan dari penggunaan sejumlah bahan peledak. Perbandingan antara kuantitas bahan peledak (kg) yang digunakan dengan produksi batuan andesit (ton) hasil peledakan diistilahkan sebagai powder factor. Sebagai gambaran bahwa semakin besar bahan peledak yang digunakan akan semakin besar produksi andesit hasil peledakan. Powder factor cenderung mengarah pada nilai ekonomis suatu kegiatan peledakan karena berkaitan dengan harga bahan peledak yang dibeli dan produksi batuan yang dihasilkan untuk dijual perusahaan tambang. Untuk mengetahui pengaruh kuantitas bahan peledak terhadap produksi andesit yang dihasilkannya, maka menurut Jullien dkk.(2012) rentang waktu satu tahun dianggap sebagai masa waktu yang ideal untuk mempelajari dan memahami seluk-beluk produksi pertambangan yang menghasilkan agregat seperti pertambangan batuan andesit”.54
5. KERUSAKAN LINGKUNGAN
Pengertian Lingkungan menurut Gatot P. Soemartono dalam buku
Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia karya Syahrul Machmud, S.H.,
M.H menyatakan bahwa :
“Secara umum lingkungan hidup di artikan sebagai segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. Batas ruang lingkungan menurut pengertian ini bisa sangat luas, namun praktisnya dibatasi ruang lingkungan dengan faktor-faktor yang dapat dijangkau oleh manusia seperti faktor alam, factor politik, factor ekonomi, factor sosial dan lain-lain.”55
Menurut Soejono masih dalam buku yang sama mengartikan lingkungan
hidup sebagai lingkungan hidup fisik atau jasmani yang mencakup dan
meliputi semua unsur faktor fisik jasmaniah yang terdapat dalam alam.56
53
Willy Apryanto P.DS, Djauhari Noor, M.A. Karmadi, “Geologi Dan Potensi Sumberdaya Andesit Daerah Sarimukti Dan Sekitarnya Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Jawa Barat” Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan. h. 8
54
Mohammad Yani, Irzaman, “Dampak Kegiatan Peledakan Pertambangan Andesit Terhadap Lingkungan Pemukiman Di Gunung Sudamanik Kecamatan Cigudeg
Kabupaten Bogor” Jurnal. Manusia dan Lingkungan, Vol. 22, No.2, Juli 2015: 135-141. h. 136
55
Syahrul Machmud. Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia (Bandung:CV.Mandar Maju),h. 34
56
Ibid., h. 35
Aspek lingkungan hidup kemungkinan terganggu akibat kegiatan
eksploitasi sumber daya alam. Mineral dan batuan sebagai salah satu sumber
daya alam pada umumnya tersebar di daerah terpencil yang masih
memerlukan pengembangan.
Kerusakan lingkungan yang disebabkan karena lingkungan yang
tercemar datang dari beberapa sumber dan memasuki udara, air dan tanah
dengan berbagai cara. Pencemar udara terutama datang dari kendaraan
bermotor, industri, dan pembakaran sampah57.
“Persoalan lingkungan mulai menjadi topik dunia ketika manusia mulai merasakan dampaknya yang semakin meluas yakni terlihat pada banyaknya bencana yang terjadi di muka bumi ini akibat berbagai aktivitas manusia itu sendiri seperti banjir, tanah longsor, pencemaran air akibat limbah industri, dan lain sebagainya. Dalam kondisi seperti ini, lingkungan hidup perlu diatur dan dikelola dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal, mencukupi kebutuhan generasi saat sini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan kehidupan generasi yang akan datang.”58
B. PENELITIAN YANG RELEVAN
1. Skripsi Sikap masyarakat terhadap penambangan andesit pada kawasan
lindung didesa mekar manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa masyarakat desa mekar manik
tidak semua mengetahui tentang kawasan hutan lindung. Lalu hasil skala
likert menytakan bahwa masyarakat menyatakan sikap negative pada
aktivitas penambangan andesit yang dilakukan di kawasan desa mekar
manik ini, karna masyarakat merasakan dampak negative yakni
menrunnya kualitas air, udara dan rusaknya fasilitas jalan umum. (Skripsi)
2. Sikap masyarakat Desa Gunung Masigit terhadap penetapan karst pasir
pawon sebagai hutan lindung.
57
Alifia . Jurnal Kerusakan Lingkungan. Kurukulum dan teknologi Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang.
58
Yulinda dai, “Sikap Masyarakat terhadap Limbah Pertambangan Di Desa Ilangata Kecamatan Anggrek”
Kabupaten Gorontalo Utara
26
Penelitian ini diteliti untuk mengetahui sejauh apa ketergantungan
masyarakat terhadap pertambnagan karst didesa gunung masigit,
mengetahui kebijakan pemerintah yang diterapkan untuk masyarakat dan
menegetahui seperti apa sikap masyarakat terhadap penetapan
perlindungan karst pasir pawon.
Dari hasil penelitian ini rencana pengelolaan Pasir Pawon yang dilakukan
oleh Pemkab Bandung Barat belum dipahami secara benar oleh
masyarakat sekitar. Hal ini karena masyarakat belum optimal dilibatkan
dalam perencanaan konsep pengelolaan. Padahal masyarakat adalah pihak
yang pasti terkena dampak langsung dalam pengelolaannya, walaupun
memang masyarakat tidak bisa menentukan wewenang secara legalitas.
Sosialisasi yang dilakukan oleh Pemkab belum dirasakan oleh masyarakat.
Kendala sosialisasi disebabkan oleh persepsi dan sikap masyarakat yang
masih menganggap bahwa karst hanya dapat dimanfaatkan untuk
pertambangan. Persepsi negatif terhadap rencana ini dikemukan oleh
masyarakat yang berpforfesi sebagai penambang sementara persepsi
positif diberikan oleh masyarakat yang berprofesi sebagaipetani. (Jurnal)
3. Dampak Kegiatan Peledakan Pertambangan Andesit Terhadap Lingkungan
Pemukiman Di Gunung Sudamanik Kecamatan Cigudeg Kabupaten
Bogor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak getaran tanah dan bunyi
ledakan yang diakibatkan kegiatan peledakan pertambangan andesit
terhadap kenyamanan masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung
Sudamanik. Hasilnya, Tingkat getaran tanah akibat peledakan
pertambangan andesit masih di bawah baku mutu SNI 7571: 2010, yang
berarti bahwa kegiatan peledakan tidak menyebabkan keretakan konstruksi
rumah masyarakat pada lingkungan pemukiman yang berada di sekitar
pertambangan andesit, yang berarti bahwa kegiatan peledakan tidak
menyebabkan kebisingan atau tidak mengganggu kenyamanan masyarakat
Tabel 2.1
Penelitian yang Relevan
No Nama Peneliti Judul Persamaan dan Perbedaan
dengan Penelitian yang dilakukan oleh Penulis 1. Rina Mardianti Sikap masyarakat
terhadap penambangan
andesit pada kawasan
lindung didesa mekar
manik Kecamatan
Cimenyan Kabupaten
Bandung
Persamaan penelitian ini yaitu
sama-sama meneliti sikap
masyarakat dan penambangan
andesit.
Perbedaan dengan penelitian
ini terletak pada variabel Y,
yakni Perusahaan Tambang
Persamaan penelitian ini yaitu
sama-sama meneliti sikap
masyarakat.
Perbedaan penelitian ini yaitu
terletak pada variabel Y.
Aljon Albertus
Persamaan penelitian ini yaitu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
1. TEMPAT PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Desa Cipinang Kecamatan
Rumpin Kabupaten Bogor – Jawa Barat.
Gambar 3.1
Peta Administrasi Kecamatan Rumpin
2. WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 sampai dengan bulan
Agustus 2016. Dengan terbatasnya waktu penelitian maka proses penelitian
ini akan dilaksanakan seefisien mungkin guna mendapatkan hasil yang tepat
dan diharapkan mendapatkan hasil yang akurat dan relevan.
Tabel 3.1
Progres Kegiatan Penelitian
B. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah metode
kualitatif.
Metode penelitian kualitatif yaitu metode yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah,
dimana peneliti adalah instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil
penelitian lebih menekankan makna.1
Menurut bogdan dan taylor mendefinisikan metodologi kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.2 Penulis buku penelitian kualitatif lainnya yaitu denzin dan Lincoln
menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan
1
Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung.Alfabeta CV, 2013),cet.19 ,h.9
2
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2012) cet.30, h.4
Progres Kegiatan Juni Juli Agustus September
30
latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan
dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.3
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memanfaatkan
wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan,
persaan dan perilaku individu atau sekelompok orang.4
Dalam metode penelitian kualitatif ini digunakan Grounded Theory,
dalam Grounded Theory ini pembentukan dan pengembangan konsep-konsep,
kategori dan proporsi yang merupakan suatu keharusan untuk penyusunan
teori. Ketiga hal ini harus diuji dengan teori dasarnya dan fenomenon sebagai
sumbernya yang kemudian dideskripsikan secara induktif.5
C. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah adalah keseluruhan objek penelitian. Menurut
Suharsimi Arikunto populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila
seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitiannya
merupakan penelitian populasi.6
Populasi juga dapat diartikan sebagai sekumpulan individu yang
memiliki kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan yang dijadikan sebagai
obyek dalam penelitian. Yang dimaksud dengan kualitas serta ciri-ciri disini
adalah variabel dari masalah yang akan diteliti.
Maka dari itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini masyarakat
Desa Cipinang tepatnya di RW 03 yang meliputi Kp. Tegal Mangga, Kp.
Kelapa Tiga dan Kp. Tegal Kiari.
Sampel menurut Suharsimi Arikunto adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data
dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk
menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi. Sampel
3
Prof. Dr. Suharsini Akunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta:PT Asdi Mahasatya.2006) cet.13 h.130
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan sampel apabila
kita bermaksud untuk meng-generalisasikan hasil penelitian sampel.7
Jadi sampel disini akan mewakili dari populasi yang telah ditentukan
sebelumnya. Adapun jenis sampel yang akan digunakan adalah jenis random
sampel atau penentuannya secara acak. Dimana peneliti akan memilih
responden yang bertempat tinggal di Desa Cipinang yang berada disekitar
perusahaan tambang andesit yang tersebar yang ada di RW 03 tepatnya di Kp.
Tegal mangga, Kp. Kelapa Tiga dan Kp. Tegal Kiari selama waktu yang
diperlukan agar benar-benar mendapatkan hasil yang diinginkan.
Selanjutnya peneliti melakukan sesi wawancara mendalam terhadap 10
orang responden masyarakat yang tinggal disekitar perusahaan..
Agar hasil penelitian relevan, terarah dan representatif, berikut adalah
kriteria responden untuk penelitian ini:
1.) Penduduk Desa Cipinang yang tinggal RW 03 sebanyak 5 orang.
2.) Tokoh masyarakat desa Cipinang yang ada di RW 03 sebanyak 2
orang.
3.) Ketua RT 02 sebanyak 2 orang.
4.) Aparat Pemerintah Desa Cipinang 1 orang.
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Mengumpulkan data menjadi hal yang penting dalam sebuah penelitian,
agar mendapat data yang valid digunakan dua sumber data berdasarkan
metode kulitatif sebagai berikut :
a. Data Primer
1.) Observasi
Observasi untuk penelitian ini ilakukan dengan cara mendatangi
langsung lokasi penelitian yaitu Desa Cipinang Kecamatan
Rumpin Kabupaten Bogor.
7
Ibid., h.131
32
2.) Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap responden yang menjadi objek
penelitian. Wawancara yang dilakukan yaitu wawancara semi
terstruktur dengan berpedoman pada pedoman wawancara dan
daftar pertanyaan yang sudah dibuat.
Dalam hal ini maka mula-mula interviewer menanyakan
serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu
persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut.8 b. Data Sekunder
1.) Data Monografi Desa Cipinang Kecamatan Rumpin Kabupaten
Bogor.
2.) Dokumentasi, yakni mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan
sebagainya.9
Mula-mula peneliti akan mendatangi tempat penelitian di Desa
Cipinang, kemudian melakukan pengamatan terhadap kondisi lingkungan dan
sikap masyarakat desa atau disebut dengan observasi.
Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau
kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan
selama penelitian. Penyaksian tersebut bisa dengan melihat, mendengarkan,
merasakan yang kemudian dicatat seobyektif mungkin.10
Dalam pelaksanaan pengamatan peneliti pun akan mencari masyarakat
untuk dijadikan responden dalam pengumpulan data wawancara. Dalam
wawancara ini peneliti akan mencari 10 responden yang terdiri dari
masyarakat, tokoh masyarakat, kepala RT/RW dan aparat pemenrintah desa.
8
Op. cit., suharsimi h. 227
9
Ibid,. h. 231.
10
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan
responden. Komunikasi langsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan
tatap muka.11
Disamping data primer yakni obesrvasi dan wawancara, maka
dibutuhkan data sekunder berupa data monografi desa yang berupa profil desa
serta data penduduk. Selain itu diperlukan juga data dokumentasi supaya
penelitian yang dilakukan akan lebih valid. Dalam pengumpulan data primer
maupun sekunder dilakukan dengan beriringan.
E. PROSEDUR PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Setelah data yang diperlukan terkumpul selanjutnya yaitu pengolahan
data, secara sistematis langkah-langkah yang dilakukan untuk mengolah data
sebagai berikut :
1. Memeriksa hasil wawancara dan kelengkapan hasil penelitian lainnya.
2. Membuat transkip wawancara untuk memudahkan membuat deskripsi
data.
3. Mengelompokkan hasil wawancara kedalam tema-.
4. Mentabulasikan data yang telah terkumpul kedalam tabel-tabel.
5. Menghitung sikap dengan skala likert.
6. Mendeskripsikan data sesuai dengan pertanyaan yang peneliti ajukan.
F. PEMERIKSAAN ATAU PENGECEKAN KEABSAHAN DATA
Pemeriksaan dan pengecekan keabsahan data dengan cara triangulasi.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak
digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.12
Dalam penelitian data yang akan di triangulasi yaitu hasil pengamatan,
wawancara dan studi dokumentasi.
11
Ibid,. h. 119
12
Lexy J. Moleong. Metodologi penelitian kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2014) cet.33, h. 331