• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sikap Masyarakat Terhadap Perusahaan Tambang Andesit Di Desa Cipinang Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sikap Masyarakat Terhadap Perusahaan Tambang Andesit Di Desa Cipinang Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor"

Copied!
165
0
0

Teks penuh

(1)

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PERUSAHAAN

TAMBANG ANDESIT DI DESA CIPINANG

KECAMATAN RUMPIN KABUPATEN BOGOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Winda Septi Kusuma NIM 1112015000075

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Winda Septi Kusuma (1112015000075) Sikap Masyarakat Terhadap Perusahaan Tambang Andesit di Desa Cipinang Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor. Skripsi, Program Studi Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Latar belakang penelitian ini adalah adanya perusahaan tambang yang ada di Desa Cipinang yang cukup banyak. Sehingga menarik peneliti untuk melakukan peneliti untuk mengetahui dampak perusahaan dan mengetahui seperti apa sikap masyarakat terhadap perusahaan tambang andesit tersebut. Untuk menjawab keingintahuan penulis maka penulis melakukan melakukan penelitian dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara ke desa tersebut. Dengan 10 narasumber yang dipilih secara acak dengan beberapa kriteria. Dan yang terpilih menjadi responden yaitu Tokoh Masyarakat, Ketua RT, Ketua RW, Ibu Rumah Tangga, Pemuda Desa dan Staf Desa. Dari hasil penelitian tersebut maka dapat diketahui bahwa dampak yang ditimbulkan perusahaan yakni adanya kerusakan lingkungan. Diantaranya yaitu menurunnya kualitas dan kuantitas air, adanya polusi udara, polusi suara serta kerusakan fasilitas jalanan umum desa. Dari adanya dampak tersebut maka dapat diketahui sikap masyarakat terhadap perusahaan tambang adalah negatif.

Kata Kunci : Sikap, Tambang Andesit, Lingkungan.

(6)

Geography Program, Department of Education Social Sciences (IPS), Tarbiyah and Teaching Science Faculty, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.

The background of this the existence of mining in Cipinang Village considerable. So that the writer want to know company toward andesite damage and the writer wants to know the public attitude toward andesit mining company. To answer the writer’s curiosty, the writer should do research by qualitative methods. With data collection technique observation and interview to the villagers. There are 10 selected interviewees randomly with some criterias, they are public figure, chairman of RT, chairman of RW, house wife, the village youngster and the village staff. From the research result we know that the company is enviromental damage. Such as decreasing of water quality and quantity, air pollution, noise pollution and the damage of village public road facilities. From existence that damage, we know that the public attitude toward andesite mining is negative.

Keyword : Attitude, Andesite, Enviromental.

(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb

Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT karena

berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini

dengan baik dan lancar. Tak lupa shalawat dan salam selalu tercurah limpahkan

kepada nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan para

pengikutnya.

Penelitian ini dilakukan guna memenuhi persyaratan kelulusan guna

memeproleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(FITK), jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penulisan penelitian skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya

masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu pengetahuan yang

penulis miliki. Namun berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya

penelitian skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya

penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam menyusun penelitian pendidikan ini. Ucapan terima kasih tersebut penulis

sampaikan kepada:.

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib

Raya, M.A yang senantiasa selalu ada untuk seluruh mahasiswa/i tarbiyah.

2. Ketua Prodi Jurusan PIPS, Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd yang selalu

ceria dan sabar membimbing mahasiswa/i IPS.

3. Sekretaris Jurusan Pak Syaripulloh, M.Si yang selalu sabar membimbing

mahasiswa/i P.IPS.

4. Dosen-dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang senantiasa

tulus memberikan ilmu bagi mahasiswa/I P.IPS.

5. Dosen Pembimbing Skripsi I, Bapak Andri Ardiansyah, M.Si yang

senantiasa membimbing dengan penuh kesabaran.

(8)

7. Dosen pembimbing akademik, Ibu Dr. Ulfah Fajarini, M.Si,, yang sudah

membimbing penulis dengan sangat baik dengan penuh kesabaran selama

empat tahun menjalani pembelajaran perkuliahan.

8. Kepala Desa Cipinang Bapak Sukatma dan jajarannya yang telah

mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di wilayahnya semoga

penelitian benar-benar bermanfaat untuk Desa Cipinang.

9. Bapak/Ibu para informan yang telah bersedia menjadi narasumber untuk

penelitian ini.

10.Kedua orangtua yang teramat sangat saya saya cintai dan saya sayangi.

Mamah, Bapak terimakasih untuk selalu memberikan doa yang tiada henti

hingga skripsi ini mampu terselesaikan dengan baik. Terimakasih juga

sudah memberi pendidikan yang luar biasa hingga saat ini. Adik

satu-satunya Rifo Kris Baharta yang selalu direpotkan menjadi supir antar

jemput selama berkuliah disini.

11.Keluarga Besar Ambalan Pangeran Shageri dan Ratu Rapiah, Gerakan

Pramuka SMAN 1 Rumpin. Para Pembina kebanggaan Bu Deuis, Pak

Adang, Ayah, partner pendamping Malik Abdul Azis dan seluruh aa teteh

pasharara, terimakasih atas dorongan semangat dan motivasi yang tiada

henti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

12.Keluarga Besar Racana Fatahillah - Nyi Mas gandasari UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang senantiasa memberi banyak pelajaran berharga

bagi penulis selama berkuliah disini.

13.Sahabat-sahabat yang selalu ada memberi bantuan ketika penulis dalam

kesusahan, M. Ikrom Rosyidin. Nurlela, Aniszul, Maulyda, Ana Mariana,

Fildzah Oktaviani dan Noviana Anggraeni. Terimakasih atas segala

bantuannya kawan.

14.Teman-teman seperjuangan Geografi 2012. Terimakasih untuk setiap

kenangan indah yang telah terukir.

(9)

15.Sahabat dan teman hidup selama di Ciputat, keluarga kosan bahagia.

Abink, Yusfa, Ina, Indri, Zahra, Ai dan Weni, terimakasih sudah memberi

kebahagiaan selama di tanah rantau. Semoga persahabatan ini selalu

terjalin dengan baik atas ridho-Nya. Love!

16.Sahabat rasa keluarga, lemoters 2012. Kak Anis, Kak Baiti, Kak lastri,

Kak Haifa, Kak Amel, Kak Priska, Kak Vina, Kak Lian, Teh Aqila,

Ambar, Nurul, Ois, Kak Wahyu, Kak Aan, Bang Khudori, Bang Ocid,

Pakde, Ozi, Jamil, Roma dan Agus. Terimakasih sudah memberi

warna-warna indah perjuangan di Racana. Menjadi sahabat yang seperti keluarga

ketika jauh dari rumah. Terimakasih selalu memberi nasehat dikala

kesusahan dan memberi teguran dikala salah. Sayang Lemot!

17.Adik, sahabat, teman curhat, teman jalan, teman berantem, kesayanganku

8 kesatria dan 8 bidadariku. Yeni, Zahra, Dina, Lenny, Iik, Wiwi, Sri,

Riah, Emul, Obay, Udin, Beni, Paris, Paisal, Robi, Saptaji. Terimakasih

doa-doa dan semangatnya yaaah kalianku.

18.Yang selalu siap sedia mengantar penulis untuk melakukan penelitian ini

Mulyadi, Paisal, Ryan. Dan yang selalu ada untuk membantu membuat

transkip Yeni, Udin, Obay, Maul, Dimas, Dwi, Kiki, Agnes, Qory, Rindi,

Nabila.

19.Adik-adik kebanggaanku pasukan 515 Wita, Sri, Ai, Wanti, Tiwi, Pikri,

Dwi, Dimas, Jodi, Galih, Septian, Maul, Wandi, Jalal, Dinu, Ajmal,

Jalaludin dan otong. Terimakasih selalu mau direpotin tetehnya yang

bawel dan selalu siap sedia nganter jemput Ciputat-Rumpin. Sayang

kalian.

20.Sahabat yang tiada dua, Sada, Pipit, Yuni, Kiki. Terimakasih buat

semangatnya ya genks.

21.Kakak-kakak yang selalu ada mendengar segala keluh kesah, Kak Anis,

Kak Baiti dan Kak Lastri. Hatur nuhun Kakak-kakakku.

22.Kakak, sahabat, penyemangat tiada henti, seseorang yang senantiasa

memberi nasihat dan selalu sabar a Endri Supriatna. Terimakasih atas

segala halnya.

(10)

tak bisa disebut satu persatu. Terimakasih tiada henti untuk kalian.

24.Teman-teman seperjuangan Pendidikan IPS 2012. Semoga kita bertemu

kembali di puncak kesuksesan.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait

khusunya dan bagi seluruh pembaca pada umumnya. Akhirnya penulis mohon

maaf apabila banyak kesalahan yang telah penulis lakukan selama ini. Semoga

penelitian ini dapat diterima dengan baik dan sebagai pelajaran bagi semuanya.

Terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 14 Desember 2016

Winda Septi Kusuma

(11)

DAFTAR ISI

LEMBAR HALAMAN

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

ABSTRAK ... i

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

B. Penelitian yang Relevan ... 25

BAB III : METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

B. Metode Penelitian ... 29

C. Populasi dan Sampel ... 30

D. Teknik Pengumpulan Data ... 31

E. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 33

F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ... 33

G. Analisis data ... 34

(12)

A. Kesimpulan ... 61

B. Implikasi ... 61

C. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... xii LAMPIRAN-LAMPIRAN

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Data Jumlah Perusahaan Tambang Batu Andesit di Kecamatan

Rumpin

Tabel 2.1 : Penelitian yang Relevan

Table 3.1 : Progres Kegiatan Penelitian

Tabel 4.1 : Data Kepala Keluarga

Tabel 4.2 : Data Penduduk Desa Cipinang

Tabel 4.3 : Mata Pencaharian Penduduk

Tabel 4.4 : Tingkat Pendidikan

Tabel 4.5 : Karakteristik Informan

(14)

Gambar 3.2 : Komponen Dalam Analisis Data Miles dan Huberman

Gambar 4.1 : Peta Administrasi Kecamatan Rumpin

Gambar 4.2 : Data Kepala Keluarga

Gambar 4.3 : Data Penduduk Desa Cipinang

Gambar 4.4 : Mata Pencaharian Penduduk

Gambar 4.5 : Tingkat Pendidikan

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat-surat Penelitian

Lampiran 2 : Surat Pembimbing Skripsi

Lampiran 3 : Uji Referensi

Lampiran 4 : Kisi-Kisi Penelitian

Lampiran 5 : Pedoman Wawancara

Lampiran 6 : Transkip Wawancara

Lampiran 7 : Lembar Observasi

Lampiran 8 : Studi Dokumentasi

Lampiran 9 : Dokumentasi Penelitian

(16)

Indonesia merupakan salah satu Negara yang berada di benua Asia,

Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau adalah Negara kepulauan terbesar di

dunia, jumlah pulaunya tidak kurang dari 17.504 pulau.1 Sebagai Negara kepulauan raksasa Indonesia memiliki banyak potensi alam dan kekayaan

alam. Diantara potensi sumber daya alam yang ada salah satunya adanya

sumber daya mineral.

Sumber daya mineral merupakan sumber daya alam yang proses

pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun dan sifat utamanya tidak

terbarukan.2 Sumber daya mineral merupakan kekayaan alam Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan. Pasal 33 Undang-undang

dasar 1945 menyebutkan “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung

dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus

dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran.”

Sumber daya mineral salah satunya yaitu bahan galian industri.

Indonesia memiliki banyak sumber daya mineral untuk industri dengan

berbagai golongan yang cukup melimpah. Untuk mengelola sumber daya

mineral maka didirikanlah perusahaan-perusahaan pertambangan. Perusahaan

pertambangan yang ada di Indonesia mulai dari pertambangan emas, minyak

bumi, batu bara yang termasuk dalam sumber daya mineral golongan A yakni

sumber daya yang sifatnya strategis, hingga batuan andesit yang termasuk

golongan C yakni non strategis.

Kekayaan alam Indonesia yang berupa sumber daya mineral itu dapat

dinikmati oleh seluruh warga negara Indonesia. Begitupun bagi masyarakat

yang ingin membuka perusahaan tambang sendiri. Seperti yang tercantum

pada Undang-undang pasal 5 bab III Nomor 11 tahun 1967 yaitu tentang

Bentuk dan Organisasi Perusahaan Pertambangan.

1

Ensiklopedia Geografi Indonesia (Jakarta: PT. Lentera Abadi, 2006), h. 3

2

Sukandarrumidi, Bahan Galian Industri (Yogkarta: Gadjah Mada University Press, 1999) , h.1. 1

(17)

2

Usaha Pertambangan dapat dilaksanakan oleh :

1. Instansi pemerintah yang ditunjuk menteri;

2. Perusahaan Negara;

3. Perusahaan Daerah;

4. Perusahaan dengan Modal bersama Negara dan daerah;

5. Koperasi;

6. Badan atau perseorangan swasta yang memenuhi syarat.

Adanya perusahaan tambang tentulah mendatangkan keuntungan secara

finansial. Sumber daya yang cukup potensial ini, jika diolah dengan baik

merupakan sumber devisa negara dan juga sebagai sumber pendapatan asli

daerah (PAD). Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini dapat digunakan untuk

memenuhi biaya kegiatan pemerintah dan pembangunan daerah. Tak hanya

menambah keuntungan bagi pendapatan daerah, adanya perusahaan tambang

juga menguntungkan bagi masyarakat yang berada disekitar perusahaan.

Adanya perusahaan tambang mampu menampung masyarakat sekitar untuk

menjadi karyawan didalam perusahaan tersebut. Hal ini membuka lapangan

pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Namun dalam pemanfaatannya, di

samping adanya keuntungan ekonomi perusahaan tambang juga seringkali

menimbulkan pencemaran lingkungan, serta konflik dengan pemangku adat

dan budaya masyarakat setempat, sehingga para pecinta lingkungan seringkali

memberikan kritik yang tajam terhadap kegiatan pertambangan.

Di Indonesia memiliki banyak perusahaan pertambangan, salah satu dan

yang terbesar yakni pertambangan emas Freeport. PT Freeport yang berinduk

di Amerika, memiliki tambang emas dilahan Grasberg papua. Grasberg ikon

tambang raksasa di Papua memiliki cadangan tembaga dan emas yang

berlimpah. Kekayaan sumber daya alam tersebut membuat Freeport enggan

hengkang dari Indonesia, karena lokasi tambang lain milik perusahaan itu tak

sanggup menawarkan tembaga dan emas yang menggiurkan seperti yang ada

di Papua. Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktorat Jenderal

Mineral dan Batubara, Mohamad Hidayat membeberkan betapa kayanya

(18)

memnanamkan investasi dengan nilai miliaran dolar Amerika Serikat

(AS). Kata Hidayat dalam Liputan 6, nilai aset Freeport Indonesia di periode

yang sama senilai US$ 8,265 miliar.

Adanya perusahaan tambang emas di papua mendatangkan keuntungan

ekonomi terhadap Pendapatan Daerah, lebih dari itu bahkan keuntungan

terhadap Negara, karna perusahaan tambang Freeport bukanlah perusahaan

kecil. Hal ini juga menunjukkan bahwa begitu kayanya sumber daya mineral

khususnya emas di Indonesia.

Namun bukan hanya keuntungan, kerugian pun juga datang dari

perusahaan tambang Freeport. Kerugian yang didatangkan yaitu dapat

merusak lingkungan di Papua. Salah satunya yaitu, terjadinya longsor di

daerah tambang terbuka Grasberg pada 9 Oktober 2014, insiden ini

menewaskan delapan orang pekerja. Sejak beroperasi, PT Freeport telah

mengubah bentang alam. Gunung Grasberg di Papua, kini telah berubah

menjadi lubang raksasa sedalam 700 meter. Dari berita yang diliput oleh

Liputan 6, Freeport juga dituding mencemari tiga badan sungai di Mimika

yang mengalir ke Laut Arafura. Setiap hari ada 200 ribu ton tailing atau

limbah pasir yang dibuang ke tempat itu.

Tak hanya perusahaan sebesar Freeport yang memilki dampak terhadap

lingkungan. Perusahaan pertambangan-pertambangan walaupun kecil pasti

memiliki dampak terhadap lingkungan termasuk perusahaan tambang andesit

. Andesit adalah batuan beku yang dihaluskan menjadi butiran-butiran pasir

yang merupakan bahan galian industri golongan c yang dipakai untuk bahan

bangunan.

Salah satu kecamatan di kabupaten Bogor memiliki cukup banyak

perusahaan tambang andesit, yakni di Kecamatan Rumpin. Rumpin

merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor yang terdiri

dari 14 desa. Kondisi georafis Rumpin yang terdiri dari jajaran bukit-bukit

dan di lewati oleh sungai Cisadane terlihat indah dan asri. Namun kondisi saat

ini tidaklah seindah yang dibayangkan, jajaran bukit-bukit ini ternyata dilihat

(19)

4

bidang pertambangan. Sejak tahun 90an sudah ada transaksi jual beli bukit,

namun baru pada awal tahun 2000 bukit-bukit yang ada di Kecamatan

Rumpin mulai di eksploitasi yang kemudian dihaluskan untuk jadi pasir yang

akan dijual ke berbagai daerah lain, salah satunya yaitu Jakarta sebagai Ibu

Kota Negara.

Saat ini ada sebanyak 8 perusahaan yang tercantum di data Kecamatan

Rumpin. Adapun data perusahaannya adalah3 : Tabel 1.1

Data jumlah perusahaan tambang batu andesit di Kecamatan Rumpin

No Nama Perusahaan Alamat

1 PT. HOLCIM DESA SUKASARI

2 PT. BATU SAMPURNA MAKMUR DESA SUKASARI

3 PT. PION QUARY NUSANTARA DESA SUKASARI

4 PT. KARYA CITRA QUARINDO DESA CIPINANG

5 PT. MUSIKA PURBANTARA UTAMA DESA CIPINANG

6 PT. LOLA LAUT TIMUR DESA CIPINANG

7 PT. TARABATUH MANUNGGAL DESA CIPINANG

8 PT. LOTUS SG LESTARI DESA CIPINANG

*Sumber Kantor Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Bogor tahun

2016

Dampak adanya perusahaan tambang andesit ini mendatangkan

keuntungan pada aspek ekonomi, sama halnya dengan tambang emas

Freeport. Tambang andesit pun menyumbangkan pendapatannya terhadap

Pendapatan Asli Daerah. Semakin banyaknya perusahaan tambang makin

banyak pula Pendapatan Asli daerah yang diperoleh. Di Rumpin terdapat 8

tambang yang tercatat, dengan perusahaan sebanyak ini seharusnya Rumpin

mampu menjadi salah satu kecamatan yang maju di Kabupaten Bogor.

Idealnya semakin banyaknya Pendapatan Asli Daerah (PAD) maka semakin

banyak juga pembangunan yang dilakukan.

3

(20)

Namun terlepas dari banyaknya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang

diperoleh. Keuntungan dalam aspek ekonomi juga dirasakan oleh masyarakat.

Adanya perusahaan tambang andesit ini menjadi peluang pekerjaan bagi

masyarakat selain bisa bekerja sebagai karyawan perusahaan, masyarakat bisa

menjadi distributor pasir andesit dengan membuka lahan sebagai tempat

pembuangan sementara sebelum diangkut ke daerah lain atau juga bisa

menjadi kuli angkut pasirnya.

Sama halnya dengan Freeport, perusahaan tambang andesit pun tak

dipungkiri menyebabkan adanya kerusakan lingkungan. Rawannya kerusakan

lingkungan yang dikhawatirkan yakni adanya pencemaran udara. Andesit

didapat dari peledakan bukit-bukit, yang kemudian dihaluskan menjadi

butiran pasir. Butiran pasir andesit merupakan partikel pertikel kecil yang

dapat berhamburan di udara, terlebih apabila butiran pasir andesit itu sedang

dalam perjalanan pengangkutan. Butiran pasir-pasir andesit yang

berhamburan di udara besar kemungkinan mempengaruhi kualitas udara

lingkungan sekitar. Telebih pasir diangkut dengan menggunakan mobil, asap

mobil ini pun mempengaruhi pencemaran udara.

Selain itu untuk pengangkutan pasir dari perusahaan menuju tempat

tujuan menggunakan alat transportasi yang besar-besar, seperti truk dan

tronton. Kendaraan besar-besar ini memiliki berat hingga 10 ton. Setiap

perusahaan tambang pasir bisa memiliki lebih 5 mobil. Maka bisa 40 lebih

mobil dari semua perusahaan yang yang berlalu lalang setiap harinya

melintasi jalanan utama kecamatan Rumpin. Banyaknya serta seringnya

mobil ini berlalu lalang berpengaruh terhadap kondisi jalanan di Rumpin. Hal

ini menyebabkan banyak jalan yang ada di Rumpin rusak. Sehingga Rumpin

dikenal dengan Kecamatan dengan jalanan yang jelek.

Desa Cipinang merupakan salah satu desa yang didesanya terdapat

perusahaan tambang andesit. Ada sebanyak 5 perusahaan tambang ansdesit

yang cukup besar beroperasi disana. Lima perusahaan tambang yang

beroperasi setiap harinya dampaknya dapat dirasakan langsung oleh

(21)

6

lingkungan seperti penurunan kualitas udara, penurunan kualitas air, serta

rusaknya fasilitas jalanan dapat dirasakan oleh masyrakat Cipinang setiap

harinya. Hal ini tentu membuat masyarakat hidup kurang nyaman.

Adanya kerusakan lingkungan yang terjadi di Desa Cipinang ini tentu

akan mengganggu masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya,

namun hal itu tidak terlihat secara kasat mata. Masyarakat terlihat baik-baik

saja dalam menjalankan kehidupannya, masyarakat Desa Cipinang pun tidak

melakukan unjuk rasa terhadap adanya kerusakan jalan yang terjadi di

Desanya. Dan ini sangat bertolak belakang dari desa tetangganya yaitu Desa

Sukasari yang melakukan unjuk rasa di Kantor Kecamatan yang

menginginkan adanya perbaikan jalan ke wilayahnya.

Melihat bahwa kerusakan lingkungan dan jalanan yang ditimbulkan

perusahaan tambang batuan andesit ini tidak memicu masyarakat untuk

melakukan protes dan terlihat menerima dengan keadaan yang ada, maka

peneliti tertarik untuk membuat penelitian dengan judul “Sikap Masyarakat Terhadap Perusahaan Tambang Andesit di Desa Cipinang Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Dari masalah yang telah dijelaskan di atas maka dapat diidentifikasikan

masalahnya yaitu:

1. Adanya perusahaan tambang andesit menyebabkan kerusakan lingkungan

di Desa Cipinang.

C. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

Dari identifikasi masalah yang ada maka penyusun membatasi masalah

yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah diatas yaitu:

1. Adanya perusahaan tambang andesit menyebabkan kerusakan lingkungan

di Desa Cipinang khususnya pada RW 03.

dari pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan masalahnya,

(22)

1. Bagaimanakah bentuk kerusakan lingkungan yang dirasakan oleh

masyarakat Desa Cipinang di RW 03?

D. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui bentuk kerusakan lingkungan yang dirasakan oleh

masyarakat.

2. Untuk mengetahui bagaimana sikap masyarakat terhadap perusahaan

tambang andesit.

E. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai :

1. Teoritis

Manfaat diadakan penelitian diharapkan mampu memberikan

masukan kepada pemerintah maupun perusahaan untuk memberikan

kebijakan-kebijakan yang mampu memberikan kenyamanan bagi

masyarakat.

2. Praktis

a) Bagi Instansi

Penelitian ini diharapkan menjadi suatu masukan bagi

instansi-instansi pemerintah dan instansi-instansi-instansi-instansi terkait untuk memberikan

kebijakan-kebijakan bagi masyarakat Desa Cipinang Kecamatan

Rumpin Kabupaten Bogor.

b) Bagi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pengayaan pengetahuan

bagi Mata Pelajaran Geografi tentang materi Sumber Daya Alam,

Manusia dan Lingkungannya pada kelas XI.

c) Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi para peneliti yang

ingin meneliti lebih lanjut tentang sikap masyarakat terhadap

(23)

8

d) Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan penamabah pengetahuan masyarakat

tentang sikap, pertambangan andesit dan menjadi acuan masyarakat

(24)

BAB II KAJIAN TEORI

A. KAJIAN TEORI

1. SIKAP

a. Pengertian Sikap

Sikap adalah cara seseorang melihat ‘sesuatu’ secara mental (dari dalam

diri) yang mengarah pada perilaku yang ditujukan orang lain, ide, objek

maupun kelompok tertentu1.

Myers dalam Hutagalung mendefinisikan sikap adalah evaluasi

menyeluruh terhadap suatu objek berdasarkan informasi kognitif, afektif dan

behavioral.2

Menurut Eagly dan Chaiken dalam Hutagalung sikap merupakan

penilaian evaluativ multikomponen terhadap suatu objek. 3

Sikap terjadi dengan segera dan pasti, bahkan sebelum kita berusaha

memahai arti dari stimuli tersebut atau mengintegrasikan sikap tersebut

dengan pengalaman yang kita miliki sebelumnya.4

Sikap adalah kecenderungan manusia untuk bertingkah laku terhadap

suatu objek5.

Dari definisi-definisi tersebut diatas tampak bahwa meskipun ada

perbedaan namun semua menujukkan bahwa sikap mempunyai ciri khas

yakni mempunyai objek dan mengandung penilaian.

Sikap mengandung 3 bagian yaitu6 :

1. Komponen Kognitif adalah komponen yang berisikan apa yang diyakini

dan apa yang dipikirkan seseorang mengenai objek sikap tertentu (fakta),

pengetahuan dan keyakinan. berhubungan dengan gejala mengenal pikiran.

1

Inge Hutagalung,.Pengembangan KepribadianTinjauan Praktis Pribadi Positif, (Jakarta: PT Indeks, 2007) , h. 51.

Robert A. Baron. Psikologi Sosial, (Jakarta : PT. Indeks, 2006) , h. 120

5

Tb. Zulrizka Iskandar, Psikologi Lingkungan:Metode dan Aplikasi. (Bandung:PT .Refika Aditama, 2013), h. 215.

6

Hutagalung, op. cit., h. 53 .

(25)

10

Ini berarti berwujud pengolahan, pengalaman, dan keyakinan serta

harapan-harapan individu tentang objek atau kelompok objek tertentu.

2. Aspek Afektif berwujud proses yang menyangkut perasaan-perasaan

tertentu seperti ketakutan, kedengkian, simpati, antipati, dan sebagainya

yang ditujukan kepada objek-ojek tertentu.

3. Aspek Konatif: berwujud proses tendensi/kecenderungan untuk berbuatu

sesuatu objek, misalnya kecenderungan memberi pertolongan, menjauhkan

diri dan sebagainya.

Psikolog sosial memandang sikap sebagai sesuatu yang penting

karena, pertama sikap sangat mempengaruhi pemikiran sosial kita.

b. Bentuk Sikap

Sikap dapat dibedakan atas bentuknya yakni sikap positif dan negatif7 : 1) Sikap positif merupakan perwujudan nyata dari intesitas perasaan yang

memerhatikan hal-hal yang positif diantaranya yaitu menunjukkan atau

memperlihatkan, merima, mengakui, menyetujui, serta melaksanakan

norma-norma yang berlaku di mana individu itu berada.

2) Sikap negatif yakni sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan

penolakan atau tidak menyetujui terhadap norma-norma yang berlaku di

mana individu itu berada. Sikap negatif harus dihindari karena hal ini

mengarahkan pada kesulitan diri dan kegagalan. Sikap ini tercermin

pada muka yang muram, sedih, surau parau, penampilan diri yang tidak

bersahabat. Sesuatu yang menunjukkan ketidakramahan, ketidak

menyenangkan, dan tidak memilki kepercayaan diri.

Sikap positif/negatif ini tentu saja berhubungan dengan norma. Orang

tidak akan tahu apakah sikap seseorang itu positif atau negatif tanpa

mengetahui norma yang berlaku. Oleh karena itu untuk menentukan apakah

sikap ini positif/ negatif perlu dikonsultasikan dengan norma yang berlaku di

(26)

c. Pembentukan Dan Perubahan Sikap

Masalah pembentukan sikap ini menurut Krech dan kawan-kawan tidak

hanya ditunjukan untuk ilmu sosial saja, tetapi juga penting bagi semua orang

yang ingin memengaruhi kegiatan sosial seperti, orang tua, pendidik,

pemimpin, pembaharu, politikus, pedagang dan orang-orang yang tertarik

untuk mengembangkan sikap-sikap baru dan cara menguatkan atau

melemahkan sikap.9

Menurut alex sobur dalam bukunya psikologi umum, ada beberapa

faktor yang memengaruhi proses pembentukan sikap, yaitu :

1) Adanya akumulasi pengalaman dari tanggapan-tanggapan tipe

yang sama.

2) Pengamatan terhadap sikap lain yang berbeda.

3) Pengalaman baik ataupun buruk yang pernah dialami.

4) Hasil peniruan terhadap sikap pihak lain secara sadar ataupun tidak

sadar.

Pada dasarnya, pembentukan sikap tidak terjadi dengan sembarangan.

Pembentukannya senantiasa berlangsung dalam interaksi manusia dan

berkenaan dengan objek tertentu. Interaksi sosial diluar maupun didalam

kelompok bisa mengubah sikap atau membentuk sikap yang baru.10

Perubahan sikap pada individu, ada yang terjadi dengan mudah ada

yang sukar. Hal ini bergantung pada kesiapan seseorang untuk menerima atau

menolak rangsangan yang datang kepadanya. Selain itu, perubahan yang

terjadi pada diri seseorang tetapi juga menyebabkan terjadinya perubahan

pada masyarakat dan kebudayaan.11

d. Fungsi Sikap

Pada hakikatnya, sikap memiliki fungsi-fungsi psikologis yang berbeda.

Orang yang berbeda mungkin memiliki sikap yang sama karena alasan yang

berbeda, dan seseorang memegang sikap tertentu karena lebih dari satu

alasan. Fungsi sikap bagi seseorang juga mempengaruhi tingkat konsistensi

9

Alex Sobur., Psikologi Umum, (Bandung:Pustaka Setia, 2003). H. 362

10

Ibid., h. 363.

11

Ibid., h. 385.

(27)

12

orang itu dalam memegang sikapnya dan tingkat kemudahan mengubah

sikap.12

Menurut katz untuk memenuhi kehidupan sosial sikap memberikan

fungsi kepada individu. Pertama, sikap memungkinkan kita untuk

mengorganisasikan pengalaman sosial kita dan memberinya makna. Kedua

sikap memberikan fungsi kegunaan untuk menegaskan sikap orang lain.

Ketiga sikap memberikan fungsi perlindungan, yang menjaga kita dari

ancaman terhadap harga diri kita.13

Rita L Atkinson dan kawan-kawan menyebut adanya lima fungsi

sikap, yakni:14

1) Fungsi Instrumental, sikap ini semata-mata mengekspresikan keadaan

spesifik keinginan umum kita untuk mendapatkan manfaat atau hadiah

dan menghindari hukuman.

2) Fungsi Pengetahuan, sikap yang membantu memahami dunia yang

membawa keteraturan bagi berbagai informasi yang harus kita

asimilasikan dalam kehidupan sehari-hari.

3) Fungsi Nilai Ekspresif, sikap yang mengekspresikan nila-nilai atau

menecerminkan diri kita.

4) Fungsi pertahanan ego, sikap yang melindungi kita dari kecemasan atau

ancaman bagi harga diri kita.

5) Fungsi penyesuaian sosial, sikap yang membantu kita merasa menjadi

bagian dari komunitas.

e. Pengukuran Sikap

Salah satu aspek yang sangat penting guna memahami sikap dan

perilaku manusia adalah masalah pengungkapan atau pengukuran.

Sesungguhnya sikap dapat dipahami lebih daripada sekedar seberapa positif

atau seberapa negatifnya perasaan seseorang.15

12

Saifuddin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya edisi kedua, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cetakan 4.2003) h. 87

(28)

Pengukuran dan pemahaman terhadap sikap idealnya harus mencakup

karakteristik sikap. Karakteristik sikap menurut sax dalam bukunya yang

berjudul Principles of Educational and Pshycological Measurement and

Evaluation menyebutkan bahwa karakteristik sikap meliputi arah. Intesitas,

keluasan, konsistensi dan spontanitas.16 Berikut penjelasan karakteristik sikap, diantaranya yaitu :

1) Sikap mempunyai arah, artinya sikap terpilah pada dua arah kesetujuan

antara setuju dan tidak setuju, apakah mendukung atau tidak mendukung,

memihak atau tidak memihak terhadap sesuatu atau seseorang sebagai

objek.

2) Sikap memiliki intesitas, artinya kedalaman atau kekuatan sikap terhadap

sesuatu belum tentu sama walaupun arahnya mungkin tidak berbeda.

3) Sikap memiliki keluasan, yakni kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap

suatu objek sikap dapat mengenai hanya aspek yang sedikit dan sangat

spesifik akan tetapi dapat pula mencakup banyak sekali aspek yang ada

pada objek sikap.

4) Sikap memiliki konsistensi, yaitu kesesuaian antara pernyataan sikap

yang dikemukakan dengan responnya terhadap objek sikap termaksud.

Sikap juga memiliki spontanitas, yaitu menyangkut sejauh mana kesiapan

individu untuk menyatakan sikapnya secara spontan. Sikap dikatakan

memiliki spontanitas yang tinggi apabila dapat dinyatakan secara terbuka

tanpa harus melakukan pengungkapan atau desakan lebih dahulu agar

individu mengemukakaknnya.

Berbagai teknik dan metode telah dikembangkan oleh para ahli guna

mengungkap sikap manusia dan memberikan interpretasi yang valid. Usaha

pengukuran sikap sendiri dipacu oleh sebuah artikel yang ditulis oleh Louis

Thustone tahun 198 yang berjudul Attitude Can Be Measured dan ternyata

sampai sekarang sudah dari 500 macam metode pengukuran sikap yang

(29)

14

Berikut ini adalah uraian mengenai beberapa metode pengungkapan

sikap secara historic yang telah dilakukan orang :

1) Observasi Perilaku

“Sikap sangatlah masuk akal tampaknya, apabila sikap ditafsirkan dari bentuk perilaku yang tampak. Dengan kata lain untuk mengetahui sikap seseorang terhadap sesuatu kita dapat memperhatikan perilakunya. Sebab perilaku merupakan salah satu indikator sikap individu. dengan demikian perilaku yang kita amati mungkin saja dapat menjadi indikator sikap dalam konteks situasional tertentu akan tetapi interpretasi sikap harus sangat berhati-hati apabila hanya didasarkan dari pengamatan terhadap perilaku yang ditampakkan oleh seseorang.”18

2) Penanyaan langsung.

“Wajar kalau banyak yang beranggapan bahwa sikap seseorang dapat diketahui dengan menanyakan langsung pada yang bersangkutan. Asumsi yang mendasari metode penanyaan langsung guna pengungkapan sikap pertama adalah bahwa individu merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri, dan yang kedua asumsi keterusterangan bahwa manusia akan menegmukakan secara terbuka apa yang dirasakannya. Namun ternyata asumsi tersebut dapat diruntuhkan karna ternyata orang akan menegmukakan pendapat dan jawaban yang sebenarnya secara terbuka hanya apabila situasi dan kondisi memungkinkan. Misalnya seorang yang sangat suka mendengar lagu dangdut akan malu mengakui hal tersebut apabila hal tersebut dianggap mengancam harga dirinya karna dikaitkan bahwa music dangdut identic dengan lagu orang pinggiran. Selain itu sebenarnya tidak semua orang benar-benar mengetahui tentang dirinya sendiri. Walaupun kita bertyerus terang, seringkali kita sulit untuk mengatakan dengan tegas apakah kita suka atau tidak suka terhadap sesuatu. Keberatan lain dengan metode ini adalah kenyataan bahwa sikap terlalu kompleks untuk diungkap dengan pertanyaan tunggal. Jadi jelaslah bahwa cara pengungkapan sikap dengan penanyaan langsung memiliki keterbatasan dan kelemahan yang mendasar, metode ini akan menghasilkan ukuran yang valid hanya apabila situasi dan kondisinya memungkinkan kebebasan berpendapat tanpa tekanan psikologis maupun fisik.”19

3) Pengungkapan langsung

“Prosedur pengungkapan langsung dengan aitem tunggal sangat sederhana. Responden diminta menjawab langsung suatu

18

Ibid., h. 90

19

Ibid ., h. 91-93

(30)

pernyataan sikap tertulis dengan memberi tanda setuju atau tidak setuju. Penyajian dan pemberian responnya yang dilakukan secara tertulis memungkinkan individu untuk menyatakan sikap secara lebih jujur bila ia tidak perlu menuliskan nama atau identitasnya.”20 4) Skala Sikap

“Skala sikap berupa kumpulan pernyataan-pernyataan mengenai suatu objek sikap . dari respons subjek pada setiap pernyataan itu kemudian dapat disimpulkan mengenai arah dan intensitas sikap seseorang. Pada beberapa bentuk skala dapat pula diungkap mengenai keluasan serta konsistnsi sikap. Penyusunan skala sikap sebagai instrument pengungkapan sikap individu ataupun sikap kelompok bukanlah hal yang mudah. Betapa pun besar usaha dan kerja yang dicurahkan dalam penyusunan skala sikap, tetap saja terdapat celah-celah kelemahan yang menjadikan skala itu kurang berfungsi sebagaimana mestinya sehingga tujuan pengungkapan sikap yang diinginkan tidak seluruhnya tercapai.”21

5) Pengukuran Terselubung

“Metode pengukuran terselubung sebenarnya berorientasi kembali ke metode observasi perilaku yang telah dikemukakan di atas, akan tetapi sebagai objek pengamatan bukan lagi perilaku tampak yang disadari atau sengaja dilakukan oleh seseorang melainkan reaksi-reaksi fisiolaogis yang terjadi lebih diluar kendali orang yang bersangkutan.”22

2. MASYARAKAT

a. Pengertian Masyarakat

Dalam arti luas masyarakat dimaksud keseluruhan hubungan –

hubungan dalam hidup bersama dan tidak batasi oleh lingkungan, bangsa dan

sebagainya. Dalam arti sempit masyarakat dimaksud sekelompok manusia

yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa,

golongan dan sebagainya.23

Menurut M.J Herskovits mengatakan bahwa masyarakat adalah

kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup

tertentu.24

Drs. H. Abu Ahmadi. Ilmu Sosial Dasar. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), h. 226

24

Ibid., h. 225

(31)

16

R. Linton seorang ahli antropologi mengemukakan bahwa masyarakat

adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan

bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir

tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. 25 Lalu menurut S.R Steinmetz seorang sosiolog Belanda mengatakan,

bahwa masyarakat adalah sekelompok manusia terbesar yang meliputi

pengelompokan-pengelompakan manusia yang lebih kecil yang mempunyai

perhubungan yang erat dan teratur.26

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling “bergaul”, atau

dengan istilah ilmiah, saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dengan

berbagai macam prasarana, yang memungkinkan para warganya dapat saling

berinteraksi.27

Jadi, masyarakat timbul dari kumpulan individu yang telah cukup lama

hidup dan bekerjasama.28 Mengingat definisi-definisi masyarakat tersebut di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat harus mempunyai

syarat-syarat sebagai berikut29 :

1) Harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak.

2) Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu.

3) Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk

menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Ada tiga jenis masyarakat dilihat dari lingkungan hidupnya, yaitu30 :

a) Masyarakat Primitif, yaitu masyarakat yang terisolir atau

mengisolisasikan diri dengan dunia atau masyarakat luar, cara

hidupnya masih terbelakang, kebutuhannya masih sederhana,

25

Ibid., h. 226

26

Ibid.

27

Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antripologi. (Jakarta: Rineka Cipta.2009), h. 116

28

Beni Ahmad Saebani, Pengantar Antropologi. (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012) , h. 138

29

Abu Ahmadi., op. cit.

30

Yesmil anwar dan adang.Sosiologi Untuk Universitas.(Bandung: PT Refika Aditama.2013) , h. 173

(32)

kebudayaannya masih rendah serta tempat tinggalnya pun

berpindah-pindah.

b) Masyarakat desa, yaitu masyarakat yang agraris yang kebutuhan

hidupnya banyak bergantung dari hasil bertani dan menangkap ikan,

kehidupan mereka sangat bergantung kepada iklim dan pergantian

musim. Hubungan antar individu bersifat primer dan sifat

kegotongroyongan yang cukup kuat.

c) Masyarakat kota, yaitu masyarakat yang merupakan tempat

berbaurnya segala macam suku bangsa dan bertumpunya hasil-hasil

teknologi modern. Setiap individu selalu berlomba memenuhi

kebutuhan hidupnya, sifat-sifat individualitas segera tumbuh dan

berkembang di masyarakat kota.

b. Tipe-tipe Masyarakat

Menilik kenyataan dilapangan suatu kelompok masyarakat dapat berupa

suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang dari berbagai suku. Dalam

pertumnuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan

menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern).31

1) Masyarakat Sederhana

Dalam masyarakat pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut

jenis kelamin. Pembagian kerja dalam bentuk lain tidak terungkap

dengan jelas, sejalan dengan kehidupan dan pola perekonomian

masyarakat primitive atau belum sedemikian rupa seperti pada

masyarakat maju.

2) Masyarakat Maju

Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih

akrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang

tumbuh dan berkembang dalam lingkungan terbatas sampai pada

cakupan nasional, regional maupun internasional.

31

(33)

18

c. Pengelompokkan Dalam Masyarakat

“Para antropolog dan sosiolog mengklasifikan pengelompokkan masyarakat menjadi dua jenis, yaitu pengelompokkan sosial yang kecil dan pengelompokkan sosial atas dasar kepentingan. Harsoyo menjelaskan bahwa prinsip pengelompokkan sosial menggambarkan kualitas interaksi sosial tertentu. Pada kelompok sosial yang kecil seperti keluarga, kualitas interarksinya lebih mudah dan para anggota keluarga dapat berhubungan secara langsung dan berhadapan. Adapun pada kelompok sosial yang besar, hubungan antar manusia dapat dilakukan atas dasar kepentingan, seperti kelompok politik, kepentingan ekonomi dan kepentingan kerjasama antarnegara.” 32

Dalam perspektif antropologi, pengelompokan sosial dapat dilihat dari

aspek kekerabatan yaitu keluarga inti dan kelompok kerabat yang lebih

besar.

1) Keluarga Inti

Keluarga inti adalah kelompok yang batasnya ditetapkan oleh

hubungan seksual yang teratur, tepat, tahan lama dan adanya factor

hubungan darah. Keluarag inti diikat oleh adanya perkawinan yang

menyatuka dua manusia dengan jenis kelamin yang berbeda sebagai

suami-istri.33 Menurut G.P Murdock dalam buku Pengantar Antropologi, keluarga sebagai kelompok sosial mempunyai sifat-sifat:

1.) tempat tinggal yang sama; 2.) kerjasam ekonomi; 3.) reproduksi.

2) Kelompok Kerabat yang lebih besar

Keompok sosial yang yang didasarkan atas hubungan kerabat disebut

kelompok kerabat. Disamping kelompok kerabat yang kecil, yaitu

keluarga inti, terdapat kelompok kelompok kerabat yang lebih besar

seperti : 1.) kelompok kerabat poligamis, terdiri atas bebrapa keluarga

inti yang diikat oleh seorang suami atau istri; 2.) extended family,

terdiri atas dua atau lebih keluarga inti yang dipersatukan oleh

hubungan kerabat, seperti hubungan antara anak dan orangtua dan

antara dua saudara sekandung; 3.) kelompok kerabat berdiri atas garis

(34)

d. Lembaga Kemasyarakatan

Lembaga kemasyarakatan merupakan terjemahan langsung dari istilah

asing social-institution. Lembaga kemasyrakatan terdapat didalam setiap

masyarakat tanpa mempedulikan apakah masyarakat mempunyai taraf

kebudayaan bersahaja atau modern. Karena setiap masyarakat tentu

mempunyai kebutuhan-kebutuhan pokok yang apabila

dikelompok-kelompokkan, terhimpun menjadi lembaga kemsyarakatan34.

Untuk memberikan suatu batasan, dapatlah dikatakan bahwa lembaga

kemasyarakatan merupakan himpunan norma-norma segala tingkatan yang

bekisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat.

Lembaga-lembaga kemasyraktan yang bertujuan memenuhi

kebutuhan-kebutuhan pokok manusia pada dasarnya memilki beberapa fungsi, yaitu :

1) Memberikan pedoman pada anggota masyarakat.

2) Menjaga keutuhan masyarakat.

3) Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial.

3. PERUSAHAAN

a. Perusahaan dan tujuannya

Perusahaan atau bisinis ialah usaha perdagangan yang dilakukan oleh

sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan

memproduksi dan menjual barang dan/atau jasa untuk memenuhi kebutuhan

konsumen.35

Setiap perusahaan berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produksi

yang diperlukan oleh konsumen. Tujuan perusahaan membuat produk adalah

untuk mendapatkan laba , yakni imbalan yang diperoleh perusahaan dan

penyediaan suatu produk bagi konsumen. Laba merupakan tolak ukur

keberhasilan sebuah perusahaan.36

34

Sukanto Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Cetakan-iv (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.2002) h. 198

35

Mahmud Machfoedz. Pengantar Bisinis Modern. (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2007) h.1.

36

Ibid., h.2

(35)

20

Banyak pihak berpendapat bahwa tujuan suatu perusahaan adalah untuk

memaksimalkan laba, namun demikian memaksimalkan laba dinilai kurang

tepat sebagai pedoman pengambilan keputusan dibidang keuangan. Hal ini

karena :37

1) Memaksimalkan laba tidak memerhatikan dimensi waktu atau

berorientasi jangka pendek.

2) Terminologi laba mempunyai pengertian ganda, karena terdapat

banyak pengertian laba (laba kotor, laba operasi, laba bersih dan

sebagainya).

3) Memaksimalkan laba tidak memerhatikan factor risiko.

4) Memaksimalkan laba tidak atau kurang memerhayikan tanggung jawab

sosial.

“Mengingat tujuan memaksimalkan laba dinilai kurang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan di bidang keuangan, para pakar di bidang keuangan merumuskan tujuan normatif suatu perusahaan, yaitu memaksimalkan nilai perusahaan atau kekayaan bagi pemegang saham, yang dalam jangka pendek bagi perusahaan yang sudah go public

tercermin pada harga pasar saham perusahaan yang bersangkutan dipasar modal”.38

Memaksimalkan nilai perusahaan dinilai lebih tepat sebagai tujuan

perusahaan karena39 :

1) Memaksimalkan nilai perusahaan berarti memaksimalkan nilai

sekarang dari semua keuntungan yang akan diterima oleh pemegang

saham dimasa yang akan datang atau berorientasi jangka panjang.

2) Mempertimbangkan faktor risiko.

3) Memaksimalkan nilai perusahaan lebih menekankan pada arus kas

daripada sekedar laba menurut pengertian akuntansi.

4) Memaksimalkan nilai perusahaan tidak mengabaikan tanggung jawab

sosial.

37

I Made Sudana, Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek. (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2011) h. 7-8

38

Ibid.

39

Ibid.

(36)

b. Bentuk Perusahaan

Ditinjau dari bentuk badan hukum suatu organisasi perusahaan dapat

dibedakan menjadi lima macam. Masing-masing bentuk organisasi

perusahaan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan dalam kaitannya

dengan usia perusahaan, kemampuan perusahaan dalam memperoleh dana

dan pajak. Bentuk-bentuk perusahaan diantaranya yaitu :

1) Usaha Mandiri atau Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah suatu perusahaan yang dimiliki oleh

satu orang. Bentuk perusahaan ini paling mudah untuk memulainya

dan merupakan bentuk organisasi perusahaan yang paling sedikit

diatur.40

2) Usaha Modal Bersama (Partnership)

Usaha modal bersama atau partnership yaitu perusahaan yang dapat

dengan mudah didirikan. Perusahaan ini dikelola oleh dua orang atau

lebih dengan tujuan untuk mendapatkan laba.41 3) Korporasi

Korporasi adalah lembaga usaha berbadan hukum yang tidak kelola

secara langsung oleh pemilikinya.42 4) Koperasi

Koperasi ialah perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang atau

perusahaan mempunyai kepentingan yang samauntuk mengunrangi

biaya dan mendapatkan kekuatan ekonomis melalui kepemilikan

bersama.43 5) Joint Ventures

Joint Ventures yaitu gabungan dua atau lebih perusahaan untuk

mengerjakan suatu proyek dan dalan jangka waktu yang ditetapkan.44

(37)

22

c. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tanggung jawab sosial atau corporate social responbility (CSR), merupakan tanggung jawab sebuah organisasi perusahaan terhadap dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatannya kepada masyarakat dan lingkungan. Tanggung jawab sosial dapat diwujudkan dalam bentuk perilau transparan dan etis, yang sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat, mempertimbangkan harapan para pemagu kepentingan , sejalan dengan hukum yang berlaku serta norma perilaku internasional. 45

Dalam mencapai tujuan perusahaan perusahaan tidak boleh

mengabaikan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat. Tanggung jawab

sosial perusahaan kepada masyarakat menyangkut aspek yang sangat luas,

seperti perlindungan terhadap konsumen, pembayaran upah yang wajar

terhadap karyawan, keselamatan kerja, dukungan kepada dunia pendidikan,

kesehatan dan terhadap lingkungan.46

Tanggung jawab sosial perusahaan sejalan dengan Undang-undang

No.19 tahun 2004 tentang badan Usaha Milik Negara, yang kemudian

dijabarkan dalam peraturan menteri BUMN No.4 Tahun 2007, yang mengatur

tentang besaran dana dan tata cara pelaksanaan tanggung jawab sosial bagi

perusahaan BUMN.47

Selain itu Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas, yang menyatakan bahwa perusahaan yang kegiatannya terkait

dengan sumber daya alam diwajibkan untuk melaksanakan tanggung jawab

sosial dan lingkungan.48

4. BATUAN ANDESIT

Batuan dan mineral yang biasanya disebut agromineral berperan cukup

potensial di bidang pertanian karena banyak unsur hara esensial yang

(38)

dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman sekaligus meningkatkan produktivitas

lahan. Salah satu jenis agromineral tersebut adalah batuan andesit.49

Batu Andesit adalah jenis batuan beku luar yang merupakan hasil

pembekuan magma yang bersifat intermediet sampai basa dipermukaan bumi.

yang berasal dari produk gunung api.50

Batuan andesit tergolong jenis batuan beku luar (hasil pembekuan

magma di permukaan bumi) yang bersifat masif, keras, dan tahan terhadap

hujan.51

Batu Andesit ini dapat dibagi dua jenis berdasarkan tempat

terbentuknya. Batuan Andesit pertama adalah batuan beku yang membeku

atau terbentuknya didalam tanah, sedangkan batuan andesit kedua

pembekuannya terjadi dipermukaan yang sering disebut lafa.

“Saat ini batuan andesit banyak digunakan untuk sektor konstruksi terutama infrastruktur seperti sarana jalan raya, jembatan, gedung-gedung, irigasi, maupun perumahan dan fasilitas umum lainnya. Potensi andesit di Indonesia sangat besar dan tersebar di setiap provinsi. Kandungan mineral yang ada di dalam batuan andesit berupa kalium feldspar dengan jumlah <10% dari kandungan feldspar total, natriumplagioklas, kuarsa <10%, feldspatoid <10%, bornblende, biotit, dan piroksen.”52

“Pemanfatan batuan beku andesit dapat digunakan sebagai bahan baku bangunan. Batuan Andesit memiliki peranan yang cukup penting dalam sektor konstruksi, khususnya untuk pembangunan infrastruktur, seperti pondasi untuk jalan raya, untuk bahan campuran beton, agregat, makadam, dan sebagainya. Berdasarkan informasi yang didapat dari buku “Bahan Galian Industri” yang ditulis oleh Sukandarumidi, dikatakan bahwa secara umum batuan ini memiliki ciri-ciri fisik yaitu umumnya berwarna gelap (abu-abu sampai hitam), tahan terhadap air hujan, dengan berat jenis rata-rata 2,3 – 3 g/cm3 dan nilai kuat tekan berkisar antara 600 - 2400 g/cm2. Untuk kebutuhan bahan baku bangunan umumnya dibutuhkan batuan andesit dengan sifat keteknikan tertentu yang diuji di laboratorium, serta ditunjang hasil analisa petrografi untuk mengetahui komposisi mineral penyusun batuan, maupun untuk mengetahui komposisi mineral gelas,

49

Richard Alex Stepanus, Bintang, Jamilah, “Pengaruh Beberapa Kehalusan Tepung Andesit dan Pengekstrak Terhadap Ketersediaan Hara Ultisol”, Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.2, No.2 : 884 - 892, Maret 2014, h. 885

50

Sukandarrumidi.Bahan Galian Industri (Yogkarta:Gadjah Mada University Press, 1999), h. 15

51

Richard. Loc. Cit.

52

Ibid. h. 885-886

(39)

24

dimana yang diharapkan persentase kehadirannya tidak lebih dari 50% dikarenakan sifat gelas yang mempengaruhi kekompakan batuan”.53

“Produksi andesit dihasilkan dari penggunaan sejumlah bahan peledak. Perbandingan antara kuantitas bahan peledak (kg) yang digunakan dengan produksi batuan andesit (ton) hasil peledakan diistilahkan sebagai powder factor. Sebagai gambaran bahwa semakin besar bahan peledak yang digunakan akan semakin besar produksi andesit hasil peledakan. Powder factor cenderung mengarah pada nilai ekonomis suatu kegiatan peledakan karena berkaitan dengan harga bahan peledak yang dibeli dan produksi batuan yang dihasilkan untuk dijual perusahaan tambang. Untuk mengetahui pengaruh kuantitas bahan peledak terhadap produksi andesit yang dihasilkannya, maka menurut Jullien dkk.(2012) rentang waktu satu tahun dianggap sebagai masa waktu yang ideal untuk mempelajari dan memahami seluk-beluk produksi pertambangan yang menghasilkan agregat seperti pertambangan batuan andesit”.54

5. KERUSAKAN LINGKUNGAN

Pengertian Lingkungan menurut Gatot P. Soemartono dalam buku

Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia karya Syahrul Machmud, S.H.,

M.H menyatakan bahwa :

“Secara umum lingkungan hidup di artikan sebagai segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. Batas ruang lingkungan menurut pengertian ini bisa sangat luas, namun praktisnya dibatasi ruang lingkungan dengan faktor-faktor yang dapat dijangkau oleh manusia seperti faktor alam, factor politik, factor ekonomi, factor sosial dan lain-lain.”55

Menurut Soejono masih dalam buku yang sama mengartikan lingkungan

hidup sebagai lingkungan hidup fisik atau jasmani yang mencakup dan

meliputi semua unsur faktor fisik jasmaniah yang terdapat dalam alam.56

53

Willy Apryanto P.DS, Djauhari Noor, M.A. Karmadi, “Geologi Dan Potensi Sumberdaya Andesit Daerah Sarimukti Dan Sekitarnya Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Jawa Barat” Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan. h. 8

54

Mohammad Yani, Irzaman, “Dampak Kegiatan Peledakan Pertambangan Andesit Terhadap Lingkungan Pemukiman Di Gunung Sudamanik Kecamatan Cigudeg

Kabupaten Bogor” Jurnal. Manusia dan Lingkungan, Vol. 22, No.2, Juli 2015: 135-141. h. 136

55

Syahrul Machmud. Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia (Bandung:CV.Mandar Maju),h. 34

56

Ibid., h. 35

(40)

Aspek lingkungan hidup kemungkinan terganggu akibat kegiatan

eksploitasi sumber daya alam. Mineral dan batuan sebagai salah satu sumber

daya alam pada umumnya tersebar di daerah terpencil yang masih

memerlukan pengembangan.

Kerusakan lingkungan yang disebabkan karena lingkungan yang

tercemar datang dari beberapa sumber dan memasuki udara, air dan tanah

dengan berbagai cara. Pencemar udara terutama datang dari kendaraan

bermotor, industri, dan pembakaran sampah57.

“Persoalan lingkungan mulai menjadi topik dunia ketika manusia mulai merasakan dampaknya yang semakin meluas yakni terlihat pada banyaknya bencana yang terjadi di muka bumi ini akibat berbagai aktivitas manusia itu sendiri seperti banjir, tanah longsor, pencemaran air akibat limbah industri, dan lain sebagainya. Dalam kondisi seperti ini, lingkungan hidup perlu diatur dan dikelola dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal, mencukupi kebutuhan generasi saat sini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan kehidupan generasi yang akan datang.”58

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

1. Skripsi Sikap masyarakat terhadap penambangan andesit pada kawasan

lindung didesa mekar manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa masyarakat desa mekar manik

tidak semua mengetahui tentang kawasan hutan lindung. Lalu hasil skala

likert menytakan bahwa masyarakat menyatakan sikap negative pada

aktivitas penambangan andesit yang dilakukan di kawasan desa mekar

manik ini, karna masyarakat merasakan dampak negative yakni

menrunnya kualitas air, udara dan rusaknya fasilitas jalan umum. (Skripsi)

2. Sikap masyarakat Desa Gunung Masigit terhadap penetapan karst pasir

pawon sebagai hutan lindung.

57

Alifia . Jurnal Kerusakan Lingkungan. Kurukulum dan teknologi Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang.

58

Yulinda dai, “Sikap Masyarakat terhadap Limbah Pertambangan Di Desa Ilangata Kecamatan Anggrek”

Kabupaten Gorontalo Utara

(41)

26

Penelitian ini diteliti untuk mengetahui sejauh apa ketergantungan

masyarakat terhadap pertambnagan karst didesa gunung masigit,

mengetahui kebijakan pemerintah yang diterapkan untuk masyarakat dan

menegetahui seperti apa sikap masyarakat terhadap penetapan

perlindungan karst pasir pawon.

Dari hasil penelitian ini rencana pengelolaan Pasir Pawon yang dilakukan

oleh Pemkab Bandung Barat belum dipahami secara benar oleh

masyarakat sekitar. Hal ini karena masyarakat belum optimal dilibatkan

dalam perencanaan konsep pengelolaan. Padahal masyarakat adalah pihak

yang pasti terkena dampak langsung dalam pengelolaannya, walaupun

memang masyarakat tidak bisa menentukan wewenang secara legalitas.

Sosialisasi yang dilakukan oleh Pemkab belum dirasakan oleh masyarakat.

Kendala sosialisasi disebabkan oleh persepsi dan sikap masyarakat yang

masih menganggap bahwa karst hanya dapat dimanfaatkan untuk

pertambangan. Persepsi negatif terhadap rencana ini dikemukan oleh

masyarakat yang berpforfesi sebagai penambang sementara persepsi

positif diberikan oleh masyarakat yang berprofesi sebagaipetani. (Jurnal)

3. Dampak Kegiatan Peledakan Pertambangan Andesit Terhadap Lingkungan

Pemukiman Di Gunung Sudamanik Kecamatan Cigudeg Kabupaten

Bogor.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak getaran tanah dan bunyi

ledakan yang diakibatkan kegiatan peledakan pertambangan andesit

terhadap kenyamanan masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung

Sudamanik. Hasilnya, Tingkat getaran tanah akibat peledakan

pertambangan andesit masih di bawah baku mutu SNI 7571: 2010, yang

berarti bahwa kegiatan peledakan tidak menyebabkan keretakan konstruksi

rumah masyarakat pada lingkungan pemukiman yang berada di sekitar

pertambangan andesit, yang berarti bahwa kegiatan peledakan tidak

menyebabkan kebisingan atau tidak mengganggu kenyamanan masyarakat

(42)

Tabel 2.1

Penelitian yang Relevan

No Nama Peneliti Judul Persamaan dan Perbedaan

dengan Penelitian yang dilakukan oleh Penulis 1. Rina Mardianti Sikap masyarakat

terhadap penambangan

andesit pada kawasan

lindung didesa mekar

manik Kecamatan

Cimenyan Kabupaten

Bandung

Persamaan penelitian ini yaitu

sama-sama meneliti sikap

masyarakat dan penambangan

andesit.

Perbedaan dengan penelitian

ini terletak pada variabel Y,

yakni Perusahaan Tambang

Persamaan penelitian ini yaitu

sama-sama meneliti sikap

masyarakat.

Perbedaan penelitian ini yaitu

terletak pada variabel Y.

Aljon Albertus

Persamaan penelitian ini yaitu

(43)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

1. TEMPAT PENELITIAN

Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Desa Cipinang Kecamatan

Rumpin Kabupaten Bogor – Jawa Barat.

Gambar 3.1

Peta Administrasi Kecamatan Rumpin

2. WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 sampai dengan bulan

Agustus 2016. Dengan terbatasnya waktu penelitian maka proses penelitian

ini akan dilaksanakan seefisien mungkin guna mendapatkan hasil yang tepat

dan diharapkan mendapatkan hasil yang akurat dan relevan.

(44)

Tabel 3.1

Progres Kegiatan Penelitian

B. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah metode

kualitatif.

Metode penelitian kualitatif yaitu metode yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah,

dimana peneliti adalah instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data

dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan

triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil

penelitian lebih menekankan makna.1

Menurut bogdan dan taylor mendefinisikan metodologi kualitatif

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.2 Penulis buku penelitian kualitatif lainnya yaitu denzin dan Lincoln

menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan

1

Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung.Alfabeta CV, 2013),cet.19 ,h.9

2

Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2012) cet.30, h.4

Progres Kegiatan Juni Juli Agustus September

(45)

30

latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan

dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.3

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memanfaatkan

wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan,

persaan dan perilaku individu atau sekelompok orang.4

Dalam metode penelitian kualitatif ini digunakan Grounded Theory,

dalam Grounded Theory ini pembentukan dan pengembangan konsep-konsep,

kategori dan proporsi yang merupakan suatu keharusan untuk penyusunan

teori. Ketiga hal ini harus diuji dengan teori dasarnya dan fenomenon sebagai

sumbernya yang kemudian dideskripsikan secara induktif.5

C. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi adalah adalah keseluruhan objek penelitian. Menurut

Suharsimi Arikunto populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila

seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitiannya

merupakan penelitian populasi.6

Populasi juga dapat diartikan sebagai sekumpulan individu yang

memiliki kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan yang dijadikan sebagai

obyek dalam penelitian. Yang dimaksud dengan kualitas serta ciri-ciri disini

adalah variabel dari masalah yang akan diteliti.

Maka dari itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini masyarakat

Desa Cipinang tepatnya di RW 03 yang meliputi Kp. Tegal Mangga, Kp.

Kelapa Tiga dan Kp. Tegal Kiari.

Sampel menurut Suharsimi Arikunto adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data

dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk

menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi. Sampel

3

Prof. Dr. Suharsini Akunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta:PT Asdi Mahasatya.2006) cet.13 h.130

(46)

adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan sampel apabila

kita bermaksud untuk meng-generalisasikan hasil penelitian sampel.7

Jadi sampel disini akan mewakili dari populasi yang telah ditentukan

sebelumnya. Adapun jenis sampel yang akan digunakan adalah jenis random

sampel atau penentuannya secara acak. Dimana peneliti akan memilih

responden yang bertempat tinggal di Desa Cipinang yang berada disekitar

perusahaan tambang andesit yang tersebar yang ada di RW 03 tepatnya di Kp.

Tegal mangga, Kp. Kelapa Tiga dan Kp. Tegal Kiari selama waktu yang

diperlukan agar benar-benar mendapatkan hasil yang diinginkan.

Selanjutnya peneliti melakukan sesi wawancara mendalam terhadap 10

orang responden masyarakat yang tinggal disekitar perusahaan..

Agar hasil penelitian relevan, terarah dan representatif, berikut adalah

kriteria responden untuk penelitian ini:

1.) Penduduk Desa Cipinang yang tinggal RW 03 sebanyak 5 orang.

2.) Tokoh masyarakat desa Cipinang yang ada di RW 03 sebanyak 2

orang.

3.) Ketua RT 02 sebanyak 2 orang.

4.) Aparat Pemerintah Desa Cipinang 1 orang.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Mengumpulkan data menjadi hal yang penting dalam sebuah penelitian,

agar mendapat data yang valid digunakan dua sumber data berdasarkan

metode kulitatif sebagai berikut :

a. Data Primer

1.) Observasi

Observasi untuk penelitian ini ilakukan dengan cara mendatangi

langsung lokasi penelitian yaitu Desa Cipinang Kecamatan

Rumpin Kabupaten Bogor.

7

Ibid., h.131

(47)

32

2.) Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap responden yang menjadi objek

penelitian. Wawancara yang dilakukan yaitu wawancara semi

terstruktur dengan berpedoman pada pedoman wawancara dan

daftar pertanyaan yang sudah dibuat.

Dalam hal ini maka mula-mula interviewer menanyakan

serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu

persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut.8 b. Data Sekunder

1.) Data Monografi Desa Cipinang Kecamatan Rumpin Kabupaten

Bogor.

2.) Dokumentasi, yakni mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan

sebagainya.9

Mula-mula peneliti akan mendatangi tempat penelitian di Desa

Cipinang, kemudian melakukan pengamatan terhadap kondisi lingkungan dan

sikap masyarakat desa atau disebut dengan observasi.

Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau

kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan

selama penelitian. Penyaksian tersebut bisa dengan melihat, mendengarkan,

merasakan yang kemudian dicatat seobyektif mungkin.10

Dalam pelaksanaan pengamatan peneliti pun akan mencari masyarakat

untuk dijadikan responden dalam pengumpulan data wawancara. Dalam

wawancara ini peneliti akan mencari 10 responden yang terdiri dari

masyarakat, tokoh masyarakat, kepala RT/RW dan aparat pemenrintah desa.

8

Op. cit., suharsimi h. 227

9

Ibid,. h. 231.

10

(48)

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan

responden. Komunikasi langsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan

tatap muka.11

Disamping data primer yakni obesrvasi dan wawancara, maka

dibutuhkan data sekunder berupa data monografi desa yang berupa profil desa

serta data penduduk. Selain itu diperlukan juga data dokumentasi supaya

penelitian yang dilakukan akan lebih valid. Dalam pengumpulan data primer

maupun sekunder dilakukan dengan beriringan.

E. PROSEDUR PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Setelah data yang diperlukan terkumpul selanjutnya yaitu pengolahan

data, secara sistematis langkah-langkah yang dilakukan untuk mengolah data

sebagai berikut :

1. Memeriksa hasil wawancara dan kelengkapan hasil penelitian lainnya.

2. Membuat transkip wawancara untuk memudahkan membuat deskripsi

data.

3. Mengelompokkan hasil wawancara kedalam tema-.

4. Mentabulasikan data yang telah terkumpul kedalam tabel-tabel.

5. Menghitung sikap dengan skala likert.

6. Mendeskripsikan data sesuai dengan pertanyaan yang peneliti ajukan.

F. PEMERIKSAAN ATAU PENGECEKAN KEABSAHAN DATA

Pemeriksaan dan pengecekan keabsahan data dengan cara triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak

digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.12

Dalam penelitian data yang akan di triangulasi yaitu hasil pengamatan,

wawancara dan studi dokumentasi.

11

Ibid,. h. 119

12

Lexy J. Moleong. Metodologi penelitian kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2014) cet.33, h. 331

Gambar

Tabel 1.1 : Data Jumlah Perusahaan Tambang Batu Andesit di Kecamatan
Gambar 3.1 : Peta Administrasi Kecamatan Rumpin
Tabel 1.1 Data jumlah perusahaan tambang batu andesit di Kecamatan Rumpin
Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data, pembahasan hasil penelitian, khususnya analisis data seperti yang telah diuraikan dalam pembahasan mengenai pengaruh pola kampanye terhadap sikap

Pada dasarnya Sikap juga merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia, karena sikap pada diri seseorang akan memberikan warna dan corak tingkah laku

Sarwono (2009: 81) mengatakan bahwa sikap merupakan kesiapan mental, yaitu suatu proses yang berlangsung dalam diri seseorang, bersama dengan pengalaman individual

Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap.. suatu stimulus atau objek.Sikap tidak langsung dilihat tetapi hanya

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sikap masyarakat terhadap pengembangan Kampung Kelor, menganalisis hubungan antara faktor pembentuk sikap dengan sikap

a) Attitudes are learned, yang berarti sikap tidaklah merupakan sistem fisiologis ataupun diturunkan, tetapi diungkapkan bahwa sikap dipandang sebagai hasil belajar

Hasil yang diperoleh adalah pemahaman agama masyarakat Islam Sicini belum sesuai dengan harapan, hubungan masyarakat Islam dan masyarakat Kristen sangat toleran dan sikap

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sudarmanto mengenai pandangannya perihal pengaruh tambang pasir terhadap perilaku sosial-ekonomi di Desa Napa, sebagai berikut : “Kalau dari saya