• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KURANG BERFUNGSINYA KELOMPOK TANI DI DESA NAGASARIBU IV KECAMATAN LINTONGNIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KURANG BERFUNGSINYA KELOMPOK TANI DI DESA NAGASARIBU IV KECAMATAN LINTONGNIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KURANG BERFUNGSINYA KELOMPOK

TANI DI DESA NAGASARIBU IV KECAMATAN LINTONGNIHUTA

KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

Guntar J Nababan

NIM. 109171009

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

GUNTAR J NABABAN. NIM. 109171009. “

Faktor-faktor Penyebab Kurang Berfungsinya Kelompok Tani di Desa Nagasaribu IV Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan”. UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah tidak tercapainya tujuan kelompok tani, penyuluhan pertanian dari pemerintah tidak dimanaatkan dengan baik oleh kelompok tani, tidak tercapainya fungsi kelompok tani, antusiasme pengurus maupun anggota kelompok tani hanya terlihat pada saat awal pembentukan saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penghambat kurang berfungsinya kelompok tani di Desa Nagasaribu IV kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan.

Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian sebanyak 29 sampel penelitian.Pengumpulan data berbentukangket semi tertutup yang berjumlah 15 item denganmenggunakanrumus P=F/N x 100%.

Hasilpenelitianmenunjukkan, sebanyak

57,48%respondenmenyatakanbahwakomunikasidalamkelompoktanitidakberjaland

enganbaik. Sebanyak

45,97%respondenmenyatakanbahwasangatjarangterjadikonflikyangmembangunda

lamkelompoktani. Dalam factorpemecahanmasalah, sebanyak

36,21%respondenmenyatakanbahwapemecahanmasalahdalamkelompoktanitidakb

erjalandenganbaik, 36,21%

respondenmenyatakantidakadakekompakandalamkelompoktanibintang terang,

Dan sebanyak 47,14%

respondenmenyatakanbahwakepemimpinandalamkelompoktanitidakberjalandenga nbaik.

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena kasih dan karunia-Nya yang senantiasa penukis rasakan, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Faktor-faktor Penyebab Kurang

Berfungsinya Kelompok Tani di Desa Nagasaribu IV Kecamatan Lintongnihuta

Kabupaten Humbang Hasundutan”.

Penulisan skripsi ini bertujuan memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah di Universitas Negeri

Medan.Untuk menyelesaikan skripsi ini penulis berusaha baik tenaga maupun

pikiran, namun karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan

pengalaman,penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu,dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun untuk menyempurnakan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini tentunya tidak akan terselesaikan tanpa bantuan

dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

rasa terima kasih terutama kepada orang tua penulis, Ibu saya tercinta D

Sihombing dan alm ayah saya J Nababan dan seluruh keluarga saya yang tak

pernah lelah memberikan doa dan semangat kepada saya dalam penyusunan

skripsi ini.

Dan tak lupa penulis juga ingin menyampaikan rasa hormat dan terima

kasih kepada :

1. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom, M.Pd,selaku Rektor Universitas Negeri

(6)

iii

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, selaku wakil dekan bidang akademik

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan sekaligus dosen

penguji saya.

4. Bapak Drs. Aman Simaremare, MS selaku wakil dekan bidang umum dan

keuanganFakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Edidon HutaSuhut, M.Pd, selaku wakil dekan bidang

kemahasiswaanFakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dra Hj. Rosdiana, M.Pd selaku ketua jurusan pendidikan luar sekolah

yang sekaligus dosen pembimbing akademik serta dosen penguji saya.

7. Bapak Dr. Sudirman, S.E, M.Pd selaku sekretaris jurusan pendidikan luar

sekolah.

8. Bapak Drs. Faber Simorangkir, MS, selaku dosen pembimbing skripsi

penulis yang telah banyak memberikan bimbingan.

9. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd, selaku dosen penguji saya.

10.Seluruh dosen jurusan PLS, yang telah membimbing saya selama masa

perkuliahan, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini.

11.Kakak Surya selaku admin jurusan pendidikan luar sekolah yang telah

banyak membantu dalam penyusunan berkas administrasi.

12.Terima kasih buat Marisa Maya M Sihombing yang telah banyak

membantu penulis baik berupa materil maupun waktu dalam penulisan

(7)

13.Semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat ketidaksempurnaan dalam penulisan

skripsi ini, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat

membangun kearah yang lebih baik lagi. Diatas semuanya, penulis mengharapkan

semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat sebagai sumbangan pemikiran bagi

pembaca.

Medan, April 2016 Penulis

(8)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ………...ii

DAFTAR ISI ………...………...iii

DAFTAR TABEL ...vi

DAFTAR GAMBAR ...vii

DAFTAR LAMPIRAN ...viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1LatarBelakang ...………..1

1.2IdentifikasiMasalah ………..6

1.3PembatasanMasalah ………..6

1.4RumusanMasalah ...………..6

1.5TujuanPenelitian ...………..7

1.6ManfaatPenelitian ………..7

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 KerangkaTeori ....……….….8

2.1.1 Kelompok ……….….8

2.1.2 FungsiKelompok ………..…9

2.1.3 EfektifitasKelompok ....………10

2.1.4 AspekDinamikaKelompok ...…...….……….……....13

2.1.4.1 KomunikasiKelompok ..………..……13

2.1.4.2 KonflikKelompok …………...……….………14

(9)

2.1.5 unsur-unsurDinamikaKelompok ………...……….…18

2.1.5.1 KekompakanKelompok ………..…..18

2.1.5.2 KepemimpinandalamKelompok ...…...……….…....19

2.1.6 KelompokTani ………...………….…....19

2.1.6.1 Ciri-ciriKelompokTani ……...………...……..……..21

2.1.6.2 FungsiKelompokTani ……….………..….22

2.1.6.3 FungsiKelompokTaniBagiindividu ………26

2.1.7 PerkembanganKelompokTaniBintangTerang ………27

2.2 KerangkaBerfikir ………29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JenisPenelitian ………...….33

3.2 PopulasidanSampel ………34

3.3 VariabelPenelitiandanDevenisiOperasional ………35

3.4 AlatPengumpul Data ………36

3.5 TeknikAnalisis Data ………38

3.6 LokasidanWaktuPenelitian ………39

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1DeskripsiLokasiPenelitian ………40

4.1.1 LetakGeografisdanKeadaanPenduduk ………40

4.1.1.1 LetakGeografis ………40

4.1.1.2 KeadaanPenduduk ………41

4.1.1.2.1 KomposisiPendudukBerdasarkanKenisKelamin ………41

4.1.1.2.2 KomposisiPendudukBerdasarkan Mata Pencaharian ………41

4.1.1.3 KondisiSosialEkonomi ………42

(10)

vii

4.1.2 SaranadanPrasaranaUmum ...………...………...…43

4.1.3 DeskripsidanAnalisis Data ....………44

4.2 PembahasanHasilPenelitian ...…………...………...50

4.2.1 FaktorKomunikasi …………...………....50

4.2.2 FaktorKonflik...……….….……...…50

4.2.3 FaktorPemecahanMasalah ………....……51

4.2.4 FaktorKekompakan ………51

4.2.5 KepemimpinanDalamKelompok ………..………..52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………..………..53

5.2 Saran ………..………..54

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Populasi ...34

Tabel 3.2: Kisi-kisi Angket ... 37

Tabel 4.1: Komposisi Jlh Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41

Tabel 4.2: Komposisi Penduduk Berdasarkan JenisMata Pencaharian. 42 Tabel 4.3: Komposisi Sarana dan Prasarana ... 44

Tabel 4.4: Faktor Komunikasi ... 46

Tabel 4.5: Faktor Konflik ... 47

Tabel 4.6: Faktor Pemecahan Masalah ... 47

Tabel 4.7: Faktor Kekompakan Kelompok ... 48

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Manusia padadasarnya dilahirkan seorang diri, namun dengan demikian

untuk menjalankan kehidupannya, manusia tidak akan bisa hidup sendiri. Manusia

memerlukan bantuan dari manusia lainnya. Pada prosesnya, setiap terjadinya

hubungan dengan manusia lainnya akan menyebabkan wawasan manusia itu akan

semakin bertambah. Ini terjadi karena adanya saling tukar menukar pengalaman,

pengetahuan, informasi yang mengakibatkan perubahan pada diri manusia yang

saling berinteraksi tersebut. Untuk mempermudah interaksi ataupun komunikasi

tersebut tidak sedikit masyarakat membentuk suatu kelompok.

Suatu kelompok dibentuk dengan alasan bahwa masyarakat yang

membentuk kelompok tersebut memiliki kepentingan dan tujuan yang sama. Ide

membuat suatu kelompok berasal dari kenyataan bahwa setiap individu tidak akan

dapat memenuhi kebutuhan dan harapan seorang diri. Individu dalam masyarakat

modern, merasa kurang mampu, kurang tenaga, kurang waktu dan tidak berdaya

bila harus memenuhi sendiri kebutuhan dasar atas makanan, naungan dan

keselamatan. Bekerja bersama dalam kelompok akan lebih mudah daripada

(15)

2

Masyarakat Indonesia sejak dulu sudah terbiasa bekerja berkelompok

dengan bentuk yang sesuai dengan budaya dan kondisi lokal yang ada. Dari sisi

masyarakat, dengan berkelompok akan lebih mudah mencapai tujuan-tujuan yang

diinginkan, dibandingkan dengan bekerja sendiri. Kelompok merupakan wadah

belajar bersama dimana masyarakat bisa saling bertukar pengalaman dan

pengetahuan. Banyak bentuk-bentuk kelompok yang kita jumpai dimasyarakat

yang diantaranya adalah kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok

primer adalah kelompok yang kecil ukurannya, misalnya keluarga. Dan kelompok

sekunder ialah kelompok yang waktu pertemuannya lebih sedikit dari kelompok

primer, misalnya kelompok tani, perkumpulan politik, jemaah keagamaan dan

lain-lain.

Kelompok tani merupakan suatu wadah tempat belajar dan bekerja sama

bagi para petani untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasannya didalam

dunia pertanian, sejalan dengan itu maka diharapkan kedepannya peningkatan

hasil pertanian akan dapat tercapai.Menurut Affandi (1958) “tujuan pembangunan

pertanian adalah untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani

melalui peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas”.

Kelompok tani merupakan suatu organisasi, sehingga memiliki struktur

organisasi dengan kelengkapan yang terdiri dari: Ketua kelompok, Sekretaris,

Bendahara serta seksi-seksi sesuai dengan kebutuhan. Kelompok tani memiliki

aturan-aturan dan memiliki tugas dan tanggung jawab baik pengurus ataupun

anggota. Aturan-aturan tersebut adalah hasil kesepakatan bersama yang harus

(16)

3

atau tugas-tugas pengurus dilakukan melalui musyawarah anggota kelompok tani.

Aturan kelompok tersebut serta tugas-tugas kelompok dapat dirubah atau

ditambah sesuai dengan keperluan dan tingkat perkembangan kelompok tani

tersebut.

Dalam usaha meningkatkan produksi pertanian, petani perlu ikut dalam

kelompok tani. Melalui kelompok tani, para petani dapat terbantu baik secara

modal maupun wawasan dalam mengelola lahan pertanian. Pembangunan

pertanian melalui pembentukan kelompok tani ditujukan untuk meningkatkan

pendapatan dan taraf hidup petani.

Terbentuknya sebuah kelompok tani, karena memiliki peranan dan fungsi

dalam dunia pertanian yang mana diantaranya adalah sebagai tempat belajar dan

wahana bekerjasama. Sebagai tempat belajar, kelompok tani memiliki fungsi

meningkatkan pengetahuan, keterampilan dalam berusaha tani sehingga

produktivitasnya meningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupan yang

lebih sejahtera. Sebagai wahana kerjasama, kelompoktani merupakan tempat

untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompoktani dan

antar kelompoktani serta dengan pihak lain. Kelompok tani sebagai wadah

organisasi dan bekerja sama antar anggota mempunyai peranan yang sangat

penting dalam kehidupan masyarakat tani, sebab segala kegiatan dan

permasalahan dalam berusaha tani dilaksanakan oleh kelompok secara bersamaan.

Melihat potensi tersebut, maka kelompok tani perlu dibina dan diberdayakan lebih

lanjut agar dapat berkembang secara optimal.Setiap kelompok tani juga dituntut

(17)

4

demi tercapainya fungsi dan peranan kelompok tani untuk masyarakat. Untuk

mewujudkan fungsi serta peranan kelompok tani tersebut, diperlukan juga campur

tangan dari pemerintah melalui penyuluh pertanian untuk memberikan

penyuluhan kepada anggota kelompok tani yang mana itu sangat bermanfaat

untuk menambah pengetahuan petani dalam mengolah

pertanian.Adapunfungsikelompoktanisecaraumumyaitu: (1)memberikaninformasi

yang jelasdanakuratkepadapetanitentangpengetahuandanperkembanganpertanian,

(2) membantupetanimemperolehpengetahuan yang

lebihterperincitentangcaramemecahkanmasalahpertanian, (3)

meningkatkanmotifasipetaniuntukdapatmenerapkanpilihan yang dianggap paling

tepat, dan (4) membantupetanimenganalisissituasi yang

sedangdihadapidanmelakukanperkiraankedepan.

Olehsebabitu, keberadaankelompoktani di pedesaanperludiberdayakan,

mengingatsemakinkompleksdanbesarnyatantanganketahananpanganmendatang,

terutamauntukmencapaikemandirianpangan, makakelompoktani yang tersebar di

seluruhpelosokpedesaanperludibenahidandiberdayakanuntuklebihmeningkatkanke

sejahterahanparapetanikedepannya.

Berbagai permasalahan yang timbul yang dialami oleh para petani di

tempat penelitian saya seperti, pengetahuan petani tentang cara dan teknis

pertanian masih kurang, pemenuhansaranaproduksipertanian serta keterbatasan

modal menyebabkan lambannya peningkatan pertanian di kabupaten Humbang

Hasundutan khususnya Desa Nagasaribu IV. Maka dari berbagai permasalahan di

(18)

5

solusi bagi petani untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi melalui

program-program kelompok tani sehingga produksi pertanian akan semakin meningkat

yang pada dasarnya akan meningkatkan taraf hidup petani di Desa Nagasaribu

IV.Kelompoktaniinidibentukdengantujuanmeningkatkankesejahteraananggota,

meningkatkankesadarananggotauntukberorganisasi,

danberusahamenjadipeloporpetani di lingkungandesaNagasaribu IV.

Pada kenyataan yang terjadi, kelompok tani yang sudah terbentuk belum

berfungsi secara maksimal serta tidak berjalan sesuai dengan apa yang

diharapkandikarenakanprogram yang dicanangkan tidak berjalan. Di sisi lain,

antusiasme anggota maupunpenguruskelompok tani hanya terlihat pada saat awal

pembentukan saja. Initerlihatdaribanyaknyakelompoktani yang

vakumatautidakaktiflagi.Penyuluhan pertanian yang merupakan program dari

pemerintah juga belum terlaksana dengan baik dikarenakan kurang

berpartisipasinya pengurus kelompok tani untuk mengikuti penyuluhan.

Hal inilah yang terjadi pada kelompok tani yang ada di desa Nagasaribu

IV kecamatan Lintongnihuta kabupaten Humbang Hasundutan. Di desa ini sudah

ada kelompok tani yang terbentuk, namun tidak terlihat program-program yang

terlaksana serta tujuan yang

telahdicanangkansebelumnyatidakterealisasidenganbaik..

Oleh karena latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti apakah

(19)

6

Nagasaribu IV Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan.

1.2 Identifikasi Masalah

Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah tentang

masalah yang diteliti, maka perlu diidentifikasi masalah yang terkait dengan judul

diatas yaitu:

1. Tujuan kelompok tani tidak tercapai.

2. Penyuluhan pertanian dari pemerintah tidak dimanfaatkan dengan baik

oleh kelompok tani.

3. Tidaktercapainyafungsikelompoktani.

4. Antusiasme pengurus maupun anggota kelompok tani hanya terlihat pada

saat awal pembentukan saja.

1.3 Batasan Masalah

Untuk memudahkan peneliti dan untuk menghindari kekeliruan dalam

penulisan, maka diperlukan pembatasan masalah. Batasan masalah dalam

penelitian ini adalah: “ Faktor-faktorPenghambat kurang berfungsinya

kelompok taniBintangTerang yang ada di desa Nagasaribu IV kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan”.

(20)

7

Dari batasan masalah yang dikemukakan diatas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini ialah : Faktor-faktor apa saja yang

menyebabkan kurang berfungsinya peran kelompok tani BintangTerang yang adadi desa Nagasaribu IV kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan kurang berfungsinya

kelompok tani di desa Nagasaribu IV kecamatan Lintongnihuta Kabupaten

Humbang Hasundutan.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Secara akademis, sebagai bahan masukan untuk pembelajaran dan

pengembangan bagi penelit-peneliti berikutnya yang berkaitan dengan

penyebab kurang berfungsinya kelompok tani

2. Secara praktis, dapat menjadi bahan masukan bagi pihak-pihak yang

terkait secara khusus masyarakat desa Nagasaribu IV dalam

(21)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Hasildaripenelitian

yang

diberikanolehrespondenanggotakelompoktani

“BintangTerang” yang ada di desaNagasaribu IV KecamatanlintongNihuta,

KabupatenHumbangHasundutan.

1.

Aspekkomunikasi

di

dalamkelompoktaniBintangTerangtidakberjalandenganbaik,

sehinggamempengaruhikinerjakelompoktanitersebut.

Seperti

yang

diketahuibahwaaspekkomunikasiadalahsalahsatuaspek

yang pentingdalam

proses keberlangsungansuatukelompoktani.

2.

Hasilangket

yang

diperolehdariresponden,

menunjukkanbahwamasihsangatjarangterjadikonflikdidalamkelompoktaniBint

angTerang.

3.

Berdasarkanhasilangket

yangdiperolehdariresponden,

menunjukkanbahwapemecahanmasalah

yang

terjadididalamkelompoktaniBintangTerangsudahberjalandenganbaik.

4.

Berdasarkanhasilangket

yang

diperolehdarirespondenmenunjukkanbahwakekompakanyang

terjadi

di

(22)

54

FaktorinilahsalahsatupenyebabkurangberfungsinyakelompoktaniBintangTeran

g yang ada di DesaNagasaribu IV.

5.

Berdasarkanhasilangket

yang

diperolehdariresponden,

menunjukkanbahwakinerjapemimpindalamkelompoktaniBintangTerangbelum

memuaskan. Pemimpinkelompoktanibelummampumenciptakan ide-ide yang

dapatmembangunkelompoktaniBintangTerang.

5.2 SARAN

Berdasarkantemuandari data di lapangan, penelitimemberikansaran :

1.

Perluditingkatkankerjasamaantarkelompoktanidenganpemerintahsetempatmel

aluidinaspertanianmaupunpenyuluhpertanianuntukmeningkatkanpengetahuans

etiapanggotakelompoktanidalamhalpengolahanpertanian.

2.

Menjalinkerjasamadengankelompoktanilainnya yang ada di desaNagasaribu

IV denganmembentukgabungankelompoktani.

3.

Memanfaatkansemaksimalmungkinsetiapbantuan

yang

telahdiberikanpemerintahbaik

yang

berupa

modal

(23)

55

DaftarPustaka

Abu

HuraerahdanPurwanto,

2010,

DinamikaKelompok:

KonsepdanAplikasi,

Bandung.

Marzuki, S.2011. Pembinaan Kelompok. Jakarta:UT Press.

Trimo.2006. Evaluasi Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta:UNS Press.

Mosher, AT.2010. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Surakarta: UNN

Press.

Carolina NitimiharjodanJusmanIskandar, 1993, DinamikaKelompok, Bandung,

SekolahTinggiKesejahteraanSosial.

Yusnadi.2011. Dinamika Kelompok. Medan:Unimed.

Goldberg, Alvin A, dan Carl E. Larson, 1985, KomunikasiKelompok: Proses-proses

diskusidanpenerapannya, Jakarta:Universitas Indonesia Press.

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Rusmono, Maman. 2012. Kelompok Tani Sebagai Kelas Belajar, Buku 1. Jakarta:

Pusat Penyuluhan Pertanian.

Sugiono. 2013. Metode Penelitian. Bandung: Bumi Aksara.

Iskandar,

Zulriska,

1990,

DinamikaKelompok,

MateriPenataranDosenPembimbingMahasiswaKuliahKerjaNyata, Bandung,

LembagaPengapdianpadaMasyarakatUniversitasPadjajaran.

Santosa, Slamet, 1992, DinamikaKelompok, Jakarta, BumiAksara.

Mulyana, D. 2000. Imu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(24)

56

Internet:

http://allamandakarya.blogspot.com/2012Dinamika-kelompok-pemimpin-dan.html?m=1

http://adiprakosa.blogspot.compemimpindalamkelompok

Gambar

Tabel 3.1:
Gambar 2.1 Bagan Struktur Kelompok Tani Bintang Terang...........................29

Referensi

Dokumen terkait

Penjelasan untuk grafik hubungan diatas, lebih lengkapnya dapat dilihat pada grafik – grafik berikut ini : 4.4.1 Grafik Hubungan Antara Daya dan Torsi Untuk Kincir Angin dengan

Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah daun tebu pada perlakuan tanpa pupuk organik lebih sedikit dibandingkan dengan perlakuan yang diberi pupuk organik.. Hal ini diduga tanaman

Dari hasil pengujian yang dilakukan telah berhasil membuktikan bahwa Artificial Fish Swarm Algorithm mampu membuat simulasi pergerakan sekelompok agen otonom yang

Hasil uji ANOVA pada pengamatan berat kering tanaman (Akar, batang, dan daun) dahlia menunjukkan bahwa perlakuan penambahan mikoriza pada media tanam berpengaruh terhadap

5 Saya merasa, hubungan antara bawahan dengan atasan dapat meningkatkan lingkungan kerja yang lebih baik. 6 Saya dapat berhubungan baik dengan sesama rekan kerja saya

ada nilai error atau nilai MSE dan PSNR dari citra hasil dekompresi. Untuk ratio yang dihasilkan dari metode kompresi Run Length Encoding ini cukup besar,

Pada penyandang tunarungu bukan bawaan lebih mengalami kesulitan dalam membentuk konsep diri karena ketika konsep diri mulai terbentuk pada saat individu masih normal,

Strategi tersebut adalah sebuah mekanisme yang sistematis untuk memetakan, mengumpulkan dan mendokumentasikan dalam bentuk standar agar dokumen dan aset pengetahuan yang