• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA DALAM MENINGKATKAN KERJASAMA ANTAR SISWA KELAS VIII DI SMP IMMANUEL MEDAN T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA DALAM MENINGKATKAN KERJASAMA ANTAR SISWA KELAS VIII DI SMP IMMANUEL MEDAN T.A 2015/2016."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN

KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA DALAM

MENINGKATKAN KERJASAMA

ANTAR SISWA KELAS VIII A

DI SMP IMMANUEL MEDAN

T.A 2015/2016

Skripsi

OLEH:

LITA KRISTINA NAIBAHO NIM: 1114351003

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

LITA KRISTINA NAIBAHO. 1114351003. Pengaruh Pemberian Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Dalam Meningkatkan Kerjasama Antar Siswa Kelas VIII Di SMP IMMANUEL MEDAN T.A 2015/2016. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah bimbingan kelompok teknik sosiodrama berpengaruh terhadap kemampuan bekerjasama antar siswa SMP Immanuel Medan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan bekerjasama antar siswa SMP Immanuel Medan.

Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pre-test dan post test. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Immanuel Medan yang berjumlah 10 orang. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan angket kerjasama antar siswa sebanyak 23 butir item (valid) yang terlebih dahulu diujicobakan dan dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan angket yang valid dan reliabel.

Dari hasil analisis diperoleh data pre- test dengan nilai rata- rata 50,3 sedangkan nilai rata- rata post- test 78,3. Teknik uji hipotesis menggunakan uji Wilcoxon yang memperoleh hasil Jhitung sedangkan harga Jtabel, maka terdapat pengaruh bimbingan kelompok teknik sosiodrama terhadap meningkatkan kerjasama antar siswa siswa SMP Immanuel.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat

dan rahmat-Nyalah yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pemberian layanan

Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Dalam Meningkatkan Kerjasama Antar Siswa

Kelas VIII A Di SMP Immanuel Medan T.A 2015/2016.” Program studi Bimbingan dan

Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari banyak

kendala, rintangan, dan tantangan dalam penulisan skripsi ini. Tetapi berkat dukungan dan

bantuan berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr.Syawal Gultom, M.Pd.,selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan merangkap sebagai Dosen Pembimbing yang banyak memberikan

masukan, bimbingan, kritik dan saran, serta motivasi agar skripsi ini terselesaikan

dengan baik, beserta Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, dan Wakil Dekan III.

3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling

4. Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Konseling

(8)

7. Seluruh Dosen Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan yang telah memberikan pengetahuan dan jasanya kepada penulis

selama mengikuti perkuliahan.

8. Ibu Krista Panjaitan selaku Kepala Sekolah SMP Swasta Krisren Immanuel

Medan yang telah membantu penulis selama penelitian.

9. Bapak Pandapotan Tondang selaku Konselor dan guru Agama Kristen di SMP

Immanuel Medan yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.

10.Teristimewa penulis ucapkan kepada Kornel Naibaho dan Tiomin Limbong

Orangtua Terkasih yang telah mendidik, mendukung dan memberikan motivasi

serta arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

11.Untuk Kakakku Hernawaty Naibaho, A.Mk dan Sondang Naibaho S.E, dan

adik-adikku Hotlen Ojak Naibaho A.md, Riani Naibaho , Reston Hartomy Naibaho

yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis agar penyelesaian

skripsi berjalan dengan baik.

12.Untuk Semua teman Guru-guru di Perguruan Kristen Immanuel Medan terkhusus

Unit TK buat Bu Rudu selaku kepala TK yang selalu memberikan ijin untuk

keperluan kampus, Bu Rena selalu saya repotkan.

13. Yang tersayang anak-anak TK Immanuel yang imut-imut terima kasih senyum

semangatnya serta salah satu motivator terhebat untuk penulis.

14.Seluruh Mahasiswa Reguler A dan Reguler B 2011, Ekstensi A dan Ekstensi B

2011, yang telah memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

15.Buat teman- teman transfer BK, Yusnilawati dan Betti yang telah menyemangati

penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini.

(9)

bahasa.Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Januari 2016

(10)
(11)

2.3.4 Strategi dan Prosedur Kerjasama... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 53

(12)

DAFTAR TABEL

No

Judul

Halaman

3.1 Pemberian skor angket skala Likert... 46

3.2 Kisi-kisi Angket Kerjasama antar siswa... 47

4.1 Hasil Pre-Test... 55

4.2 Hasil Post-Test... 56

(13)

i

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1. Angket Uji Coba Kerjasama antar siswa ……….. 64

2. Perhitungan Validitas Angket kerjasama antar siswa ……… 69

3. Uji Reliabilitas Angket kerjasama antar siswa ……… 72

4. Angket Kerjasama antar siswa ( Valid )………. 75

5. Sebaran Data Pre-Test Kerjasama antar siswa ……… 78

6. Sebaran Data Pos-Test……….. 79

7. Tabulasi Data Penelitian……….. 80

8. Perhitungan Pre-Test Rata-Rata (M), Standart Deviasi (SD) Dan 9. Kategori kerjasama antar Siswa……… 84

10.Perhitungan Pos-Tes Harga Rata-Rata (M), Satandart Deviasi (SD) 11.Dan Kategori Kerjasama antar siswa ……… 87

12.Hipotesis……… 89

13.Perhitungan Perubahan kerjasama antar siswa ……… 92

14.Rpl BK Mengenali kerjasama ...……….. 93

15.Rpl BK Ciri-Ciri yang memiliki kerjasama ...……... 108

16.Rpl BK Menjalin kerjasama yang baik ………... 122

17.Daftar Nilai-Nilai Kritis J Untuk Uji Wilcoxon……… 148

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Tahun 2006 lalu pemerintah Indonesia memberlakukan apa yang disebut

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP disusun dan dikembangkan

berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. KTSP

pada dasarnya merupakan strategi pengembanngan kurikulum untuk mewujudkan

sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. KTSP bisa dikatakan sebagai

paradigma baru pengembangan kurikulum yang memberikan otonomi luas pada

setiap satuan pendidikan, pelibatan masyarakat dalam rangka mengefektifkan

proses pembelajaran di sekolah.

Ada tiga komponen yang perlu disoroti dalam pembaharuan pendidikan,

yaitu pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan efektifitas

pembelajaran dan efektifitas metode pembelajaran. Kurikulum harus

komprehensif dan responsif terhadap dinamika sosial, relevan, tidal overload, dan

mampu mengakomodasi keberagaman keperluan dan kemajuan teknologi.

Kualitas pembelajaran juga harus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas hasil

pendidikan. Dengan cara penerapan strategi atau metode pembelajaran yang

efektif di kelas dan lebih memberdayakan potensi siswa.

Pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik

(perorangan/ kelompok) serta peserta didik (perorangan, kelompok, atau

komunitas) yang berinteraksi edukatif antara satu dengan yang lainnya. Isi

(15)

2

program pendidikan. Proses kegiatan adalah langkah- langkah atau tahapan yang

dilalui pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran.

Kerja sama atau belajar bersama adalah proses beregu (berkelompok) di

mana anggota-anggotanya mendukung dan saling mengandalkan untuk mencapai

suatu hasil mufakat. Ruang kelas suatu tempat yang sangat baik untuk

membangun kemampuan kelompok (tim), yang Anda butuhkan kemudian di

dalam kehidupan. Menurut Soejono Soekamto (1987: 278) dalam Anjawaningsih

(2006) menerangkan bahwa kerjasama merupakan ”Suatu kegiatan yang

dilakukan secara bersama-sama oleh lebih dari satu orang. Kerjasama bisa

bermacam-macam bentuknya, namun semua kegiatan yang dilakukan diarahkan

guna mewujudkan tujuan bersama.” Sesuai dengan kegiatannya, maka kegiatan

yang terwujud ditentukan oleh suatu pola yang disepakati secara besama-sama.

Misalnya kerjasama dibidang pendidikan, kerjasama ini tentunya dilakukan oleh

orang-orang yang berada dilingkungan pendidikan yang sama-sama memiliki

pandangan dan tujuan yang sama.

Dalam pengamatan peneliti pada saat melakukan observasi di SMP

Immanuel Medan banyak siswa tidak senang disuruh bekerja sama dengan yang

lain. Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam

grup mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu merasa minder ditempatkan

dalam satu group dengan siswa yang pandai. Siswa yang tekun juga merasa

temannya yang kurang mampu hanya menumpang saja pada hasil jerih payah

mereka.. Hal ini disebabkan karena guru kurang melibatkan siswa dalam

mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan mereka dalam berkelompok.

(16)

3

mandiri tanpa diskusi ataupun kerja dalam satu tim dalam menyelesaikan tugas,

sehingga mereka tidak memiki kesempatan dalam bertanggung jawab, toleransi,

serta membangun hubungan antar kelompok. Oleh karena itu, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang kerjasama belajar antar siswa melalui

pemberian layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama khususnya bagi siswa

kelas VIII A di SMP Immanuel Medan.

Sekolah merupakan salah satu tempat pendidikan bagi siswa untuk dapat

mengembangkan diri melalui layanan bimbingan dan konseling. Bimbingan dan

konseling memilki sembilan jenis layanan dan enam jenis layanan pendukung.

Salah satu layanan yang dapat diberikan oleh guru pembimbing ( konselor) yaitu

layanan bimbingan kelompok. Dan layanan bimbingan kelompok ini dianggap

tepat untuk membantu siswa meningkatkan pembelajaran kooperatif di

lingkungan sekolahnya.

Menurut Gazda dalam Prayitno (2004: 309) mengemukakan bahwa

bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegiatan informasi kepada

sekelompok siswa untuk membantu siswa menyusun rencana dan keputusan yang

tepat. Layanan Bimbingan kelompok diselenggarakan untuk memberikan

informasi yang bersifat personal, vaksional, dan sosial serta bagaimana

mengembangkan hubungan antar siswa dapat disampaikan dan dibahas dalam

bimbingan kelompok. Selain itu nantinya siswa yang mengikuti layanan

bimbingan kelompok diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran kooperatif di

lingkungan sekolahnya.

Menurut Tohirin (2011: 293) Sosiodrama merupakan suatu cara membantu

(17)

4

yang dramakan adalah masalah- masalah sosial. Metode ini dilakukan melaui

kegiatan bermain peran. Di dalam sosiodrama, individu akan memerankan suatu

peran tertentu dari suatu situasi masalah social.

Pemecahan masalah individu diperoleh melalui penghayatan peran tentang

situasi masalah yang dihadapinya. Dari pementasan peran selanjutnya diadakan

diskusi mengenai cara-cara pemecahan masalahnya yang dihadapi oleh seorang

individu sebagian anggota kelompok atau yang dihadapi oleh sekelompok siswa.

Salah satu keunggulan tehnik sosiodrama antara lain, dengan tehnik ini

siswa diharapkan dapat merasakan berbagai macam peristiwa psikologis atau

sosial yang sukar bila dijelaskan dengan kata-kata belaka maka perlu di

dramatisasikan, atau siswa berpartisipasi untuk berperan dalam peristiwa

psikologis atau sosial tersebut. Dengan tehnik sosiodrama diharapkan siswa secara

langsung berkomunikasi, meskipun hanya dalam peran tertentu. Jika kerjasama

tidak melalui praktek langsung, siswa akan mengalami kebosanan dan kejenuhan

dalam belajar.

Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk

mengadakan sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Bimbingan

Kelompok Teknik Sosidrama Dalam Meningkatkan Kerjasama Antarsiswa Kelas

VIII di SMP Immanuel Medan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat

mengidentifikasi masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya kerjasama antar siswa dalam proses belajar di SMP Immanuel

(18)

5

2. Kurangnya pelaksanaan layanan bimbingan kelompok di SMP Immanuel

Medan.

1.3Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini untuk menghindari kesimpangsiuran, maka penulis

membatasi permasalahan mengenai “Pengaruh Pemberian layanan Bimbingan

Kelompok Teknik Sosiodrama Dalam Meningkatkan Kerjasama Antar siswa

Siswa VIII A di SMP Immanuel Medan”.

1.4Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Adakah Pengaruh

Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Terhadap

Kerjasama Antar siswa Di SMP Immanuel Medan”.

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah “ Untuk mengetahui Pengaruh pemberian

Layanan Bimbingan Kelompok Tehnik Sosiodrama dalam Meningkatkan

Kerjasama Antar siswa Kelas VIII A di SMP Immanuel Medan.”

1.6 Manfaat Penelitian

Pentingnya suatu penelitian didasarkan atas manfaat yang dapat diperoleh

dari penelitian tersebut. Dari penelitian ini diharapkan bermanfaat:

1. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi guru dan siswa terhadap

(19)

6

2. Melatih diri untuk melaksanakan penelitian agar memperoleh pengalaman

yang berharga dari pengembangan kemampuan serta untuk bahan masukan

bagi peneliti apabila menjadi guru nantinya.

3. Sebagai bahan masukan bagi siswa dalam kerjasama antarsiswa di

sekolah.

4. Sebagai bahan masukan bagi penulis lain untuk melakukan penelitian

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang

signifikan pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik

sosiodrama terhadap kerjasama antar siswa. Hasil perhitungan pada

kelompok perlakuan diperoleh Jhitung = 0, dengan α = 0,05 dan n = 10,

maka berdasarkan daftar, Jtabel = 4. Dari data trsebut terlihat bahwa

Jhitung lebih kecil dari Jtabel (0 < 4). Karena J hitung lebih kecil dari J

tabel, maka hipotesis H0 ditolak hal ini diperkuat dengan persamaan

rumus Z. Karena nilai z hitung adalah -2,52 dan itu lebih kecil dari nilai z

tabel yaitu -1,96. Maka hipotesis ditolak artinya ada perbedaan antara

sebelum dan sesudah diberi perlakuan sehingga kerjasama antar siswa

sesudah mengikuti bimbingan kelompok teknik sosiodrama lebih tinggi

sebelum mengikuti bimbingan kelompok teknik sosidrama

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan penulis dalam penelitian

ini adalah:

a) Bagi pihak sekolah terutama kepada guru BK agar lebih

memperhatikan kerjasama antar siswa dengan cara mengadakan

bimbingan kelompok khususnya teknik sosiodrama

b) Untuk konselor sekolah hendaknya mengadakan kegiatan-

kegiatan yang menarik, seperti menggunakan layanan bimbingan

(21)

c) Kepada peneliti lain yang menaruh perhatian untuk meneliti

tentang kerjasama antar siswa agar lebih memperehitungkan

aspek-aspek lain yang memilki hubungan dengan masalah yang

terjadi dilingkungan sekolah

d) Untuk para siswa hendaknya dapat meningkatkan kemampuan

kerjasama dengan berbagai temannya baik dalam bidang akademik

maupun pribadi agar mampu bersosialisasi dengan baik di

(22)

DAFTAR PUSTAKA

__________. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. ______:

________

Hartinah, Siti.2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Tegal : ADITAMA

Hoetomo.2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Mitra Pelajar: Surabaya

Isjoni. 2009 Pembelajaran Kooperatif. Pekanbaru :2009. Jakarta: Pustaka Belajar

Lie, Anita.2010. Cooperative Learning. Jakarta: PT Gramedia

Maginn, Michael.2011. (online). (dalam http://tipss Kerjasama sekolah.com). Diakses

pada 15 Desember 2012

Prayitno,.1995.Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok Jakarta:

RINEK CIPTA

Prayitno., Amti, Erman.2008. Dasar-dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta:

RINEK CIPTA

Sitorus, M. 2005. Berkenalan Dengan Sosiologi. Erlangga: PT Gelora Kasara

Pratama

Sugiono., 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif.

Bandung: Alfabeta

Sudjana. 1989. Metode Statistika. Tarsito : Bandung

Slameto.1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

(23)

Tohirin.2011. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis

Integrasi). Jakarta: Raja Grafindo Persada

Winkel., Hastuti, Sri. 2004. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan.

Gambar

tabel, maka hipotesis H0 ditolak hal ini diperkuat dengan persamaan

Referensi

Dokumen terkait

Kedua jenis media itulah yang kini menjadi corong utama bagi banyak perusahaan dalam merekrut karyawan baru.. Contoh kata kerja imperative dalam teks di atas

Gambaran perilaku seksual pranikah pada remaja laki–laki dan perempuan usia 15– 24 tahun di Indonesia tahun 2012 ditampilkan pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa 19,5% remaja

Dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengindikasikan adanya upaya pemerintah pusat memberikan kewenangan

(1) Harga Jual Eceran Jenis BBM Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 hanya berlaku untuk Konsumen Pengguna pada titik serah sebagaimana tercantum dalam

(mendengarkan dengan perngertian dan empati), Thinking Flexiblyv (berpikir fleksibel), Thinking about Thinking (Metacognition) (berpikir tentang apa yang dipikirkan), Striving

menjaring sikap peduli lingkungan siswa dilakukan dengan memberikan skala sikap peduli lingkungan siswa. Setelah melakukan pretest kedua kelompok subjek mendapatkan

Tujuan mengalokasikan total biaya bersama adalah untuk membantu pihak manajemen dalam mengetahui harga pokok produk yang sebenarnya dan laba perusahaan dari setiap produk yang

Dimana tujuan dari perancangan sistem tersebut untuk meringankan pekerjaan dan menghasilkan laporan-laporan yang berguna bagi manajemen untuk membuat keputusan yang pada akhirnya