• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEGIATAN BERNYANYI DENGAN KECERDASAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL HURUF DAN ANGKA DI PAUD GLORIA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEGIATAN BERNYANYI DENGAN KECERDASAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL HURUF DAN ANGKA DI PAUD GLORIA MEDAN."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEGIATAN BERNYANYI DENGAN KECERDASAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL HURUF DAN ANGKA

DI PAUD GLORIA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

MUTIARA BR. GINTING NIM. 1123371042

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Mutiara Br. Ginting, NIM 1123371042. Hubungan Kegiatan Bernyanyi Dengan Kecerdasan Kognitif Anak Dalam Mengenal Huruf dan Angka Di PAUD Gloria Medan. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

Masalah dalam penelitian ini yaitu anak kurang tertarik dalam mengenal huruf dan angka, anak juga kurang mengenal simbol dari yang diucapkannya, selain itu media pembelajarannya pun kurang bervariasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat adanya hubungan antara kegiatan bernyanyi dengan kecerdasan kognitif anak dalam mengenal huruf dan angka.

Kecerdasan kognitif merupakan dasar bagi kemampuan anak untuk berfikir, hal ini sejalan dengan pendapat Susanto (2011) yang menyatakan bahwa kognitif merupakan proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Bernyanyi adalah membawakan atau mendendangkan sebuah lagu yang mengandung kosa kata sehingga dapat mempermudah anak mengenal huruf atau angka yang ada dalam lagu yang dinyanyikan. Asti (2007) mengemukakan bahwa bernyanyi bagi anak merupakan kegiatan yang menggunakan instrumen suara yang dapat menambah perbendaharan kata serta wawasan mengenai hal-hal yang belum dikatahui.

Jenis penelitian ini menggunakan deskriftif kuantitatif. Sampel yang diambil 23 Orang, yaitu semua anak PAUD Gloria. Alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan instrumen lembar observasi yang dirancang secara sistematis tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Serta dokumentasi dimana merupakan catatan-catatan atau foto ketika diadakan penelitian.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul "Hubungan

Kegiatan Bernyanyi Dengan Kecerdasan kognitif Anak Dalam Mengenal Huruf Dan Angka Di PAUD Gloria Medan".

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan. Selama dalam penyelesaian Skripsi ini

banyak kendala yang dihadapi penulis khususnya dalam membagi waktu, namun

semuanya teratasi berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada

kesempatan ini penulis sampaikan untaian terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu, terkhusus kepada keluarga tercinta atas kasih sayang, semangat

serta dukungan moril dan materilnya mulai dari awal hingga selesai perkuliahan.

Akhir kata penulis sangat berharap Skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa

saja yang membacanya terutama sebagai bahan masukan bagi berbagai pihak yang

terkait dengan permasalahan yang diangkat menjadi judul skripsi ini.

Medan, 12 Agustus 2016

Penulis

(7)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahas Esa atas

segala kasih dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan denga baik. Skripsi yang berjudul

“Hubungan Kegiatan Bernyanyi Dengan Kecerdasan Kognitif Anak Dalam

Mengenal Huruf dan Angka Di PAUD Gloria Medan” disusun untuk memperoleh

gelar sarajana pendidikan pada Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan

dalam penulisan skripsi ini, namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang

sangat tulus dari berbagai pihak.

Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih

kepada :

1. Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Prof.Dr. Yusnadi, MS. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Dr. Aman Simare–Mare, MS. selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan

Keuangan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang

(8)

iv

6. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, serta Dosen Penguji

yang telah membimbing dan memberi saran sehingga skripsi ini menjadi lebih

baik lagi.

7. Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar

Sekolah Universitas Negeri Medan, serta Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah memberikan bimbingan serta saran selama penyusunan Skripsi.

8. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah

membimbing dan memberi saran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

9. Ibu Sani Susanti, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu

memberikan arahan dan dorongan, serta sebagai dosen penguji.

10.Bapak Drs. Parulian Purba, M.Pd selaku dosen statistik I dan II yang telah

banyak memberikan arahan terkhusus dalam pengolahan data penelitian ini.

11.Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan yang telah membekali berbagai pengetahuan dan

pengalamannya yang mendukung dalam penyusunan skripsi ini.

12.Kak Surya Indrawati, M.Pd dan Bang Setyadi, S.Pd serta seluruh Staff

Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah banyak membantu dalam

membantu dalam Penyelesaian administrasi mahasiswa dan surat menyurat.

13.Kepada Ayah Tercinta (Alm. L.Ginting) dan Ibu (D. Tarigan) yang telah

melahirkan dan membesarkan saya dengan penuh kasih sayang.

14.Kepada Suami tercinta (S. Sinulingga, B.Sc, S.Pd.K) yang telah mendukung

(9)

v

15.Buat Anak – Anak Ku tercinta (Isabela Novsima Sinulingga, M.T.S, Majesty

Yosepin Sinulingga, S.Psi dan Erika Florentina Sinulingga) yang telah banyak

mendukung dan membantu baik dalam doa, pemikiran dan tenaga dalam

menyelesaikan proses perkuliahan Saya ini.

16.Kepada Kakak saya tersayang, Ratna Natalina br. Ginting beserta seluruh

keluarga terkhusus menantu kami, Ir. Robert Khan. Trimakasih untuk

dukungan doa dan perhatian serta bantuannya.

17.Buat Arnold Nainggolan yang sudah selalu bersedia memberikan waktunya

dalam seluruh persiapan pembuatan skripsi ini. Kiranya Tuhan memberkati

Arnold dan memberikan masa depan yang indah.

18.Kepada Pak Binsar Damanik, Lasmaida Manulang, Sri Ratnasari, Ibu

Rusmawati, Latifah Nisa, serta Diah Ayu Lestari, seluruh teman – teman PLS,

serta adik-adik reguler dan ekstensi yang sempat menjalani perkuliahan

bersama dengan saya. Terimakasih telah membantu dan memberikan

semangat serta kenangan yang tidak akan pernah terlupakan selama

perkuliahan.

19.Kepada Ketua PAUD Gloria Bapak Wilson Tarigan, SE, Litta Sinukaban serta

Febrina Purba yang telah banyak membantu saya dalam proses penelitian.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan pendidikan dan

ilmu pengetahuan terutama dalam bidang pendidikan luar sekolah.

Medan, 12 Agustus 2016

(10)

vi

2.2.1 Defenisi Kecerdasan Kognitif 10

2.2.2 Aspek Kecerdasan Kognitif 11

2.2.3 Faktof – Faktor Yang Mempengaruhi

Kecerdasan kognitif 12

2.3 Kegiatan Bernyanyi 14

(11)

vii

2.3.2 Tujuan Bernyanyi 15

2.3.3 Manfaat Bernyanyi 15

2.3.4 Langkah – Langkah pelaksanaan Bernyanyi 16

2.4 Anak Usia Dini 17

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional 29

3.4.1 Variabel Penelitian 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 33

4.1.1 Gambaran Umum PAUD Gloria 33

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian 37

(12)

viii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 50

5.2 Saran 51

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kerangka Konseptual ... 25

Tabel 3.1 Pelaksanaan Penelitian ... 28

Tabel 4.1 Daftar nama anak PAUD Gloria Medan ... 34

Tabel 4.2 Sarana PAUD Gloria Medan ... 35

Tabel 4.3 Struktur PAUD Gloria Medan ... 36

Tabel 4.4 Deskripsi Data Kercerdasan Anak ... 37

Tabel 4.5 Deskripsi Data Kegiatan Bernyanyi ... 40

Tabel 4.6 Rekap Hasil ... 41

Tabel 4.7 Kategorisasi Kegiatan Bernyanyi pada Sampel ... 43

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Gambar Dokumentasi

Lampiran 2 : Lembar Observasi Siswa

Lampiran 3 : Daftar PAUD Sekecamatan Medan – Selayang

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Anak merupakan potensi dan penerus cita-cita bangsa yang dasarnya telah

diletakkan oleh generasi sebelumnya. Tumbuh kembang anak harus berjalan

sejajar atau menyeluruh agar dapat menghasilkan insan sumber daya manusia yang

berkualitas. Untuk itu diperlukan pembinaan secara terus menerus demi

keberlangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental anak.

Salah satu bentuk pembinaan bagi anak yaitu melalui PAUD (Pendidikan

Anak Usia Dini). Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan

yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan

dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal,

nonformal dan informal (Wuryandani, 2010).

Berkaitan dengan pendidikan anak usia dini, Peraturan Menteri Pendidikan

Dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 137 Tahun 2014 pasal 1 ayat 10 tentang

Sistem pendidikan Nasional menyatakan bahwa: Pendidikan Anak Usia Dini

adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian ragsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sedangkan

dalam pasal 13 ayat 1 dikatakan bahwa pembelajaran dilakukan melalui bermain

(20)

2

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, kontekstual, dan berpusat pada anak untuk

berpartisipasi aktif serta memberikan keleluasaan bagi prakarsa, kreatifitas dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis

anak.

Masa usia dini disebut juga usia emas atau the golden age, dimana

pertumbuhan dan perkembangan fisik, motorik, sosial-emosional, kognitif, dan

bahasa terjadi dengan pesat dengan percepatan hingga 80% dari keseluruhan otak

orang dewasa. Oleh sebab itu dibutuhkan suasana belajar, strategi dan stimulus

yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuan dan perkembangan anak

tercapai secara optimal. Pada kenyataannya anak kurang tertarik untuk belajar

mengenal huruf, menyebutkan dan menggunakan konsep bilangan. Mereka lebih

tertarik bermain di lapangan daripada mendengarkan gurunya mengenalkan serta

menjelaskan huruf dan angka diruang kelas.

Ada lima aspek perkembangan anak yang dikembangkan di PAUD, yaitu aspek

nilai-nilai agama dan moral, aspek fisik/motorik, aspek kognitif, aspek bahasa, serta

aspek sosial-emosional. Kelima aspek ini dikembangkan melalui rancangan

pembelajaran yang dipersiapkan oleh guru ataupun pendidik yang ada di PAUD untuk

mempersiapkan anak memasuki jenjang pendidikan yang lebih lanjut. Oleh karena itu

orang tua dan guru hendaknya memberikan stimulasi atau rangsangan pendidikan

yang sesuai untuk seluruh aspek perkembangan anak karena tumbuh kembang anak

usia dini sangat tergantung kepada stimulasi yang diberikan oleh orang tua serta

guru.

Dalam penelitian ini aspek kognitif yang hendak diteliti adalah berfikir

(21)

3

menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf serta mampu mempresentasikan

berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk gambar. Karena dengan

berkembangnya kecerdasan kognitif, terkhusus dalam mengenal bilangan dan

mengenal huruf, akan memudahkan untuk menguasai pengetahuan umum yang

lebih luas, sehingga anak mampu menjalankan fungsinya dengan wajar dalam

interaksinya di masyarakat dan lingkungan sehari-hari. Begitu juga sebaliknya,

jika kognitif anak tidak berkembang dengan baik maka ia akan kesulitan untuk

menjalankan fungsinya dengan wajar dalam interaksinya di masyarakat serta

lingkungan sehari-hari, terkhusus ketika memasuki Sekolah Dasar (SD),

mengingat usia 5-6 tahun adalah usia dimana anak akan memasuki tingkat

pendidikan selanjutnya yang diharapkan telah mampu untuk membaca dan

menulis.

Menurut Undang-Undang Perlindungan Anak, anak-anak mempunyai hak

tumbuh dan berkembang, bermain, beristirahat, berkreasi dan belajar dalam suatu

pendidikan. Jadi, belajar adalah hak anak, maka kewajiban orang tua, pendidik

dan pemerintah menyediakan sarana dan prasarana serta model pembelajaran

yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Namun model pembelajaran

yang diberikan guru saat ini yaitu “calistung” (baca-tulis-hitung). Guru menuliskan bahan ajar di papan tulis, meminta anak menyebutkannya, kemudian meminta anak

menuliskanya kembali di buku tulis mereka. Metode ini dilakukan secara terus

menerus dalam proses belajar mengajar anak. Timbul rasa bosan, dan minat anak

untuk belajarpun menurun karena metode pembelajaran yang kurang bervariasi.

Perlu dipahami bahwa belajar pada anak usia dini bukan berorientasi untuk

(22)

4

pengusaan pengetahuan lain yang sifatnya akademis. Orientasi belajar pada

anak usia dini yang sesungguhnya adalah mengembangkan rasa senang untuk

belajar mencari tahu, mencoba, membuat gagasan, menemukan, menggunakan

segala hal yang ada di sekitarnya (Direktorat PAUD, 2010)

Bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi anak,

sebab dengan bernyanyi anak dapat mengekspresikan apa yang ada dalam

pikirannya. Selain menyenangkan, bernyanyi juga sangat bermanfaat dalam proses

pembelajaran. Tentu saja lagu dengan lirik yang dipilih harus sesuai dengan usia

anak, karena melalui lirik lagu anak dapat dikenalkan huruf dan angka-angka.

Nyanyian juga merupakan salah satu perwujudan bentuk pernyataan atau perasaan

yang memiliki daya yang menggerakkan hati, berwawasan citarasa keindahan, cita

rasa estetika yang dikomunikasikan, karena itu nyanyian juga memiliki fungsi

sosial. Kekuatan nyanyian pada fungsi ini dapat kita lihat dibidang pendidikan.

Bernyanyi selain menyenangkan dapat pula digunakan untuk meningkatkan

daya ingat anak karena dengan menyanyi atau mendengarkan musik, konsentrasi

anak dapat meningkat (Santi, 2009). Dengan bernyanyi kinerja otak kanan dan otak

kiri anak juga meningkat. Hal ini dapat dilihat ketika anak mampu mengingat lirik

lagu, belajar menghitung dengan lagu, serta tanya jawab tentang lagu yang

dinyanyikan.

Bernyanyi merupakan bentuk latihan menggetarkan selaput suara

tenggorokan, disamping melatih diafragma untuk pernafasan. Hal ini memberikan

dampak kesehatan bagi individu karena melatih organ dalam. Stimulasi vibrasi

suara yang kemudian diolah dalam susunan saraf pusat, merangsang

(23)

5

kiri dan kanan), sehingga jalur transformasi dari otak kiri kekanan dan sebaliknya

akan makin cepat. Akibatnya, pengolahan data di otak semakin cepat dan respons

individu terhadap stimulus makin cepat pula.Semakin cepat individu mampu

memproses stimulus, semakin ia dinilai berintelegensi tinggi.

Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa nyanyian sangat

penting baik untuk kesehatan maupun kecerdasan kognitif anak, untuk itu

diperlukan nyanyian yang sesuai baik dari segi umur maupun materi ajar yang

ingin diajarkan.

Berdasakan hasil wawancara peneliti dengan sekretaris PAUDNI Medan

Selayang yang beranggotakan 19 PAUD, serta laporan beberapa guru-guru PAUD

se-GBKP (Gereja Batak Karo Protestan) dalam sharing guru-guru PAUD di

wisma Debuk-debuk pada tanggal 15-16 Januari 2016, didapatkan hasil bahwa

kemampuan kognitif anak PAUD masih di bawah standar yang diharapkan. Hal

ini sejalan dengan hasil observasi peneliti sebagai guru di PAUD Gloria Jl. Sei

Padang No. 117 Medan, dimana ada 12 anak dari 23 anak atau sekitar 52% yang

sudah mampu menyebutkan huruf, namun belum mengenal huruf yang

diucapkannya itu. Hal ini terlihat ketika mencocokkan gambar beruang yang

seharusnya dengan huruf awal“b” tapi dihubungkan dengan huruf “d”. Begitu juga ketika anak diminta untuk menunjuk gambar buah mangga sebanyak 10

(sepuluh) buah, anak malah menunjuk gambar 8 (delapan) buah mangga.

Dari uraian latar belakang di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan

kognitif dalam berfikir simbolik, yang mana mencakup kemampuan mengenal,

menyebutkan, dan menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf serta

(24)

6

sangat perlu ditingkankan.

Mengacu dari berbagai uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “hubungan kegiatan bernyanyi dengan kecerdasan kognitif anak dalam mengenal huruf dan angka di PAUD Gloria

Medan”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, maka

permasalahan yang diidentifikasi adalah:

1. Anak kurang tertarik mengenal angka dan huruf.

2. Anak kurang mengenal simbol angka dan huruf yang diucapkannya.

3. Media pembelajaran kurang bervariasi.

4. Nyanyian yang diajarkan masih kurang sesuai dengan materi yang hendak

disampaikan dan tingkat perkembangan anak.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, perlunya pemahaman bahwa

bernyanyi dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Maka peneliti

membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu hubungan kegiatan bernyanyi

dengan kecerdasan kognitif anak dalam mengenal huruf dan angka.

1.4. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

yang dibahas pada penelitian ini adalah: Apakah ada hubungan kegiatan

(25)

7

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

melihat adanya hubungan antara kegiatan bernyanyi dengan kecerdasan kognitif

anak dalam mengenal huruf dan angka.

1.6 . Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara

teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat-manfaat tersebut, yaitu:

1.6.1. Manfaat teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi bidang keilmuan

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yaitu sebagai sumbangan ilmiah untuk

meningkatkan kecerdasan kognitif melalui kegiatan bernyanyi pada anak.

1.6.2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi guru-guru PAUD, yaitu sebagai bahan masukan untuk terus

mengembangkan kecerdasan kognitif anak melalui aktivitas bernyanyi.

b. Bahan masukan dan sekaligus pemikiran bagi lembaga PAUD, tenaga

pendidik dan orangtua untuk berperan dalam membantu meningkatkan

kecerdasan kognitif anak yaitu dengan aktivitas bernyanyi.

c. Manfaat bagi peneliti sebagai tambahan pengetahuan mengenai

meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal huruf dan angka

(26)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai “Hubungan

Kegiatan Bernyanyi dengan Kecerdasan Kognitif dalam Mengenal Huruf dan

Angka di PAUD Gloria Medan,” maka penulis mengambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Nilai signifikansi yaitu sebesar 0,9106 yang mana lebih besar dari 0.05,

sehingga dapat disimpulkan bahawa data yang akan diuji berdistribusi

normal.

2. R = 0,9106 dan R2 = 0,8292. Dari hasil ini dapat diinterpretasikan bahwa

kegiatan bernyanyi memiliki hubungan yang positif, yaitu sebesar 0,8292%

dengan kecerdasan kognitif anak dalam mengenal huruf dan angka. Artinya,

ketika anak mampu dan mau bernyanyi secara tidak langsung akan

menambah kemampuan kognitifnya terkhusus dalam mengenal angka dan

huruf. Begitu juga sebaliknya, anak yang kurang ikut ambil bagian dalam

kegiatan bernyanyi juga mendapatkan pengaruh yang kurang juga terhadap

kemampuan kognitifnya.

3. Thitung merupakan hasil yang diperoleh melalui uji hipotesis, yang dalam

penelitian ini bernilai 10,071. Ttabel merupakan data yang diperoleh dari

melihat skor tabel, yang dalam penelitian ini bernilai 1,721. Jadi berdasarkan

hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data signifikan, karena skor

Thitung > Ttabel yaitu 10,071>1,721.

(27)

51

5.2. Saran

Karena peneliti melihat bahwa melalui bernyanyi kecerdasan anak dalam

mengenal huruf dan angka tedapat hubungan yang signifikan maka perlu :

1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas nyanyian sesuai dengan pembelajaran.

2. Perlunya adanya penyediaan media pembelajaran yang lebih bervariasi.

3. Para Tutor sebaiknya datar memilih atau menciptakan nyanyian-nyanyian yang

sesuai dengan tema pembelajaran atau dapat memilih syair lagu yang

mengandung manfaat peningkatan tingkat kecerdasan anak.

4. Melakukan penggabungan metode pembelajaran, seperti bermain sambil

bernyanyi.

Dengan demikian tercapailah pembelajaran bermain sambil belajar serta belajar

(28)

52

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Agustin, Mubiar. dan Muslihuddin. 2008. Mengenali Dan Mengembangkan

Potensi Kemampuan Jamak Anak Usia Taman Kanak-Kanak / Raudhatul Athfal. Bandung : RIZQI Press

Anas, S. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada

Arikunto, S, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bu mi Aksara

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bloom, Benjamin S., etc. 1956. Taxonomy of Educational Objectives : The

Classification of Educational Goals, Handbook I Cognitive Domain. New

York : Longmans, Green and Co

Efendi, Agus. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung: Alfabeta

Jamalus. 1988. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti, PPLTK

Kurniasih, Spd.I, Imas. 2012. Kumpulan Permainan Interaktif untuk

Meningkatkan Kecerdasan Anak. Yogyakarta: CAKRAWALA

Mahmud, AT. 1995. Musik dan Anak. Jakarta: Departeman Pendidikan dan Kebudayaan

M. Iqbal Hasanah. 1999. Pokok-pokok Materi Statistika 1 (Statistik Deskripstif). Jakarta: Bumi Aksara

Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Alfabeta: Bandung

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Suyadi. 2010. Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta: Pedago gia.

(29)

53

Tilong, D.Adi. 2014. Lebih dari 40 Aktivitas Perangsang Otak Kanan dan Kiri

Anak Bisa Lebih Canggih. Yogyakarta: DIVA Press

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter Usia Dini. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Wuryandani, Wuri. 2010. Penanaman Nilai Moral untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Yaumi, Muhammad. 2012. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences. Jakarta: Dian Rakyat

Jurnal

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) Mata Pelajaran

Seni Budaya dan Keterampilan. Jakarta: Puskur

Direktotrat Pendidikan Dini Usia, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah

dan Pemuda. 2010. Main Peran Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pendidikan Anak

Usia Dini

Santi, Melvita. 2009. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar

Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris. Tesis. Program Pasca Sarjana.

Gambar

Tabel 2.1 Kerangka Konseptual   ................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian ini disimpulkan bahwa pemberian susu sapi formula Enfamil A+1® maupun SGM Ananda Presinu- tri® tidak meningkatkan kadar estrogen dan tidak menurunkan testosteron

Kelebihan pada siklus 1 yaitu poses pembelajaran telah berhasil menumbuhkan semangat siswa dan membuat setiap siswa aktif dalam proses pembelajaran baik saat

Dua metode pengolahan data tersebut digunakan untuk dapat membantu dalam mengambil kesimpulan yang lebih akurat, sehingga diperoleh perlakuan terbaik dalam pembuatan nata de

Begitu juga dengan adanya komitmen yang dimiliki oleh karyawan, dimana ketika karyawan memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan atau pekerjaannya, maka

Pelaksanaan yang telah dilakukan meliputi menginformasikan tentang hasil pemeriksaan dan keadaan ibu, menjelaskan tentang ketidaknyamanan trimester III,

Berdasarkan hasil analisa univariat di atas, dapat diketahui ini bahwa pengetahuan tentang komunikasi terapeutik dari 32 bidan yang bekerja di Puskesmas rawat inap di

Dalam penelitian ini dicari cara untuk memformulasikan informasi dari sensor agar dapat digunakan sebagai sarana belajar sendiri bagi NN, sehingga NN dapat mengendalikan gerakan

Untuk menilai apakah pelaksanaan kegiatan UKM mencapai tujuan yang Untuk menilai apakah pelaksanaan kegiatan UKM mencapai tujuan yang diharapkan dan apakah sesuai