PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 1 KUALUH HULU AEK KANOPAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Oleh
DEDI ZULKARNAIN PULUNGAN
NIM 8136192007
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i
ABSTRAK
Dedi Zulkarnain Pulungan. NIM. 8136192007. Pengaruh Metode Pembelajaran dan Penguasaan Kosakata Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa SMP Negeri 1 Kualuh Hulu Aek kanopan. Tesis : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh metode pembelajaran terhadap kemampuan menyimak, dan (2) pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan menyimak, (3) interaksi metode pembelajaran dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menyimak.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi penelitian sebanyak 279 yang terdiri dari 7 kelas VIII SMP Negeri 1 Kualuh Hulu sedangkan sampel berjumlah 80 siswa yang diambil dari dua kelas ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling yaitu kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran listening in action (kelas eksperimen), dan kelas yang dibelajarkan dengan metode konvensional (kelas kontrol). Instrumen penelitian menggunakan tes kemampuan menyimak sebanyak 40 soal dan tes penguasaan kosakata sebanyak 40 soal dalam bentuk pilihan berganda yang telah diuji validitas, reliabilitas, indeks daya beda, indeks tingkat kesukaran dan indeks pengecoh. Untuk menyajikan dan mendeskripsikan data digunakan statistik deskriptif, sementara untuk menguji hipotesis digunakan statistik infrensial. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis varian dua jalur (Anava) yang sebelumnya dilakukan uji persyaratan normalitas Lillifors dan uji homogenitas dengan uji Fisher dan uji Barlet.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) terdapat pengaruh yang signifikan dari metode pembelajaran terhadap kemampuan menyimak ditunjukkan dengan Fhitung > Ftabel yaitu 4,10 > 3,97 pada taraf signifikansi α = 0,05 (2) Terdapat pengaruh yang signifikan dari penguasaan kosakata terhadap kemampuan menyimak ditunjukkan Fhitung > Ftabel yaitu 7,23 > 3,97 pada taraf signifikansi α = 0,05 (3) terdapat interaksi yang signifikan metode pembelajaran dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menyimak ditunjukkan dengan Fhitung > Ftabel yaitu 4,44 > 3,97 pada taraf signifikansi α = 0,05.
Dari hasil penelitian data disimpulkan penggunakan metode pembelajaran
listening in action lebih tepat digunakan untuk siswa yang memiliki penguasaan
kosakata tinggi dan metode pembelajaran konvensional lebih tepat digunakan untuk siswa yang memiliki penguasaan kosakata rendah.
ii
ABSTRACT
Dedi Zulkarnain Pulungan. NIM. 8136192007. The Influence of Learning Method and Vocabulary Knowledge on Listening Ability of Students SMP Negeri 1 Kualuh Hulu Aek kanopan. Thesis : Educational Languange and Art Indonesia Postgraduate Program State University of Medan 2016.
The study aims to find out : (1) the influence of the learning method on student listening ability,and ( 2 ) the influence of vocabulary knowledge on student abilities in the digestive tract topic, (3) intercept method learning and vocabulary knowledge on student listening ability.
The research method used a experimental. The population in this research amounted to 279 students from seven grade VIII class Private Junior High School 1 Kualuh Hulu, with the sample 80 students are takes from two classes as a sample with the technique is a cluster random sampling by using experimental classes taught with listening in action (class experiment), and class that learned control with conventional learning method. The research instrument used is giving 40 questions of listening ability and 40 questions as a vocabulary knowledge with tests multiple choice. The tests have been tested for validity, reliability, Indeks the difficulty level, Indeks item descrimination, and indeks distractor. To present and describle the data descriptive statiistic is used. While to test the hypothesis the infrential statistic is appiled. Research hypothesis were analyzed using analysis varians two way (Anava) that were previously done with Lillifors test requitments normality and homogeneity test with the Fisher and Barlet.
Results showed : (1) there is a significant influence of learning method to student listening ability of Fhitung > Ftabel yaitu 4,10 > 3,97 a significance level α =
0,05, (2) there is the influence of the significantly from the vocabulary knowledge student listening ability of Fhitung > Ftabel yaitu 7,23 > 3,97 a significance level α =
0,05, (3) there is the intercept method learning and vocabulary knowledge on student listening ability of Fhitung > Ftabel yaitu 4,44 > 3,97 a significance level α =
0,05.
From the results of data analysis it can concluded that the use of listening in action method learning is more appropriate for student who have a vocabulary knowledge high and konvensional method learning is more appropriate for student who have a vocabulary knowledge low.
v
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 84
A. Hasil Penelitian ... 84
B. Pengujian Persyaratan ... 96
1. Uji Normalitas ... 96
2. Uji Homogenitas ... 100
C. Analisis Data ... 105
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 111
E. Keterbatasan Penelitian ... 117
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 119
A. Simpulan ... 119
B. Implikasi ... 119
C. Saran ... 120
vii
Tabel 8. Kisi-Kisi Tes dan Butir Soal Kemampuan Menyimak ... 69
Tabel 9. Kisi-Kisi dan Butir Soal Penguasaan Kosakata ... 70
Tabel 10. Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi ... 72
Tabel 11. Kategori Tingkat Kesukaran ... 73
Tabel 12. Kategori Indeks Daya Beda ... 74
Tabel 13. Kategori Indeks Pengecoh ... 75
Tabel 14. Ringkasan Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Tes ... 76
Tabel 15. Ringkasan Indeks Tingkat Kesukaran, Indeks Daya Beda dan Indeks Pengecoh Tes Valid ... 77
Tabel 16. Langkah-Langkah Metode Listening in Action ... 79
Tabel 17. Langkah-Langkah Metode Konvensional ... 80
Tabel 18. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyimak Siswa Menggunakan Metode Listening in Action (LIA) ... 84
Tabel 19. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyimak Siswa Menggunakan Metode Konvensional ... 85
Tabel 20. Distribusi Frekuensi Penguasaan Kosakata Kelas Metode Listening in Action ... 86
Tabel 21. Distribusi Frekuensi Penguasaan Kosakata Kelas Metode Konvensional ... 87
Tabel 22. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi Pada Metode Listening in Action ... 88
Tabel 23. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki Penguasaan Kosakata Rendah Pada Metode Listening in Action ... 90
Tabel 24. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi Pada Metode Konvensional ... 91
viii
Tabel 26. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi Pada Metode Listening
in Action dan Metode Konvensional ... 93
Tabel 27. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki Penguasaan Kosakata Rendah Pada Metode Listening in Action dan Metode Konvensional ... 95
Tabel 28. Hasil Pengujian Normalitas Data Metode Pembelajaran ... 96
Tabel 29. Hasil Pengujian Normalitas Data Penguasaan Kosakata ... 97
Tabel 30. Hasil Pengujian Normalitas Data Metode Pembelajaran dan Penguasaan Koskata ... 98
Tabel 31. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas antara Kelompok Sampel Metode Pembelajaran ... 100
Tabel 32. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas antara Kelompok Sampel Penguasaan Kosakata Menggunakan Metode Pembelajaran Listening in Action (LIA) ... 101
Tabel 33. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas antara Kelompok Sampel Penguasaan Kosakata Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional ... 102
Tabel 34. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas antara Kelompok Sampel Penguasaan Kosakata Tinggi Menggunakan Metode Listening in Action (LIA) dan Pembelajaran Metode Konvensional ... 103
Tabel 35. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas antara Kelompok Sampel Penguasaan Kosakata Rendah Menggunakan Metode Listening in Action (LIA) dan Pembelajaran Metode Konvensional ... 103
Tabel 36. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas antara Kelompok Sampel Penguasaan Kosakata Tinggi dan Penguasaan Kosakata Rendah Menggunakan Metode Pembelajaran Listening in Action (LIA) dan Metode Pembelajaran Konvensional ... 104
Tabel 37. Rangkuman Data Hasil Penelitian ... 105
Tabel 38. Rangkuman Analisis Dua Jalur ... 105
Tabel 39. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Scheffe ... 109
Tabel 40. Rangkuman Kemampuan Menyimak pada Metode Listening in Action ... 166
Tabel 41. Rangkuman Kemampuan Menyimak pada Metode Konvensional ... 167
Tabel 42. Rangkuman Kemampuan Penguasaan Kosakata Pada Metode Listening in Action ... 168
Tabel 43. Rangkuman Kemampuan Penguasaan Kosakata Pada Metode Konvensional ... 169
Tabel 44. Hasil Validitas Instrumen Soal Kemampuan Menyimak ... 172
ix
Tabel 46. Perhitungan Jumlah benar Kelompok Bawah Tes Kemampuan Menyimak ... 174 Tabel 47. Indeks Tingkat Kesukaran dan Indeks Daya Beda Tes
Kemampuan Menyimak ... 176 Tabel 48. Indeks Pengecoh Kemampuan Menyimak ... 179 Tabel 49. Hasil Validitas Instrumen Soal Penguasaan Kosakata ... 182 Tabel 50. Perhitungan Jumlah benar Kelompok Atas Penguasaan
Kosakata ... 184 Tabel 51. Perhitungan Jumlah benar Kelompok Bawah Penguasaan
Kosakata ... 184 Tabel 52. Indeks Tingkat Kesukaran dan Indeks Daya Beda Penguasaan
Kosakata ... 186 Tabel 53. Indeks Pengecoh Penguasaan Kosakata ... 189 Tabel 54. Distribusi frekuensi Kemampuan Menyimak Menggunakan
Metode Listening in Action ... 190 Tabel 55. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyimak Menggunakan
Metode Konvensional ... 192 Tabel 56. Distribusi frekuensi Penguasaan Kosakata pada Metode Listening
in Action ... 194
Tabel 57. Distribusi Frekuensi Penguasaan Kosakata pada Metode
Konvensional ... 196
Tabel 58. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi Pada Metode
Listening in Action ... 198
Tabel 59. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki Penguasaan Kosakata Rendah Pada Metode
Listening in Action ... 200
Tabel 60. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi Pada Metode
Konvensional ... 202 Tabel 61. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyimak Siswa
yang Memiliki Penguasaan Kosakata Rendah Pada Metode
Konvensional ... 204 Tabel 62. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyimak Siswa yang
Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi Pada Metode
Listening in Action dan Metode Konvensional ... 206
Tabel 63. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki Penguasaan Kosakata Rendah Pada Metode
Listening in Action dan Metode Konvensional ... 208
Tabel 64. Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Menyimak
Pada Metode Listening in Action ... 211 Tabel 65. Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Menyimak pada
Metode Konvensional ... 212 Tabel 66. Perhitungan Uji Normalitas Penguasaan Kosakata pada Metode
x
Tabel 67. Perhitungan Uji Normalitas Penguasaan Kosakata pada Metode
Konvensional ... 214
Tabel 68. Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi Pada Metode
Listening in Action ... 215
Tabel 69. Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki Penguasaan Kosakata Rendah Pada Metode
Listening in Action ... 216
Tabel 70. Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi Pada Metode
Konvensional ... 217 Tabel 71. Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Menyimak Siswa
yang Memiliki Penguasaan Kosakata Rendah Pada Metode
Konvensional ... 218 Tabel 72. Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Menyimak Siswa
Pada Metode Listening in Action dan Metode Konvensional
yang Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi ... 219 Tabel 73. Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Menyimak Siswa
Pada Metode Listening in Action dan Metode Konvensional
yang Memiliki Penguasaan Kosakata Rendah ... 220 Tabel 74. Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Menyimak
Siswa Pada Metode Listening in Action dan Metode
Konvensional yang Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi
dan Penguasaan Kosakata Rendah ... 221 Tabel 75. Uji Homogenitas Kemampuan Menyimak Siswa yang
Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi dan Penguasaan
Kosakata Rendah pada Metode Listening in Action ... 223 Tabel 76. Uji Homogenitas Kemampuan Menyimak Siswa yang
Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi dan Penguasaan
Kosakata Rendah pada Metode Konvensional ... 224 Tabel 77. Uji Homogenitas Kemampuan Menyimak Siswa yang
Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi pada Metode Listening
in Action dan Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki
Kosakata Tinggi pada Metode Konvensional ... 225 Tabel 78. Uji Homogenitas Kemampuan Menyimak Siswa yang
Memiliki Penguasaan Kosakata Rendah pada Metode
Listening in Action dan Kemampuan Menyimak Siswa
yang Memiliki Kosakata Rendah pada Metode
Konvensional ... 226 Tabel 79. Uji Homogenitas Kemampuan Menyimak Siswa yang
Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi dan Kosakata Rendah pada Metode Listening in Action dan Metode
Konvensional ... 227 Tabel 80. Uji Homogenitas Dua Kelompok Metode Listening in Action
xi
Tabel 81. Uji Homogenitas Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi dan Penguasaan
Kosakata Rendah pada Metode Listening in Action ... 229
Tabel 82. Uji Homogenitas Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi dan Penguasaan Kosakata Rendah pada Metode Konvensional ... 230
Tabel 83. Uji Homogenitas Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi pada Metode Listening in Action dan Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki Kosakata Tinggi pada Metode Konvensional ... 231
Tabel 84. Uji Homogenitas Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki Penguasaan Kosakata Rendah pada Metode Listening in Action dan Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki Kosakata Rendah pada Metode Konvensional ... 232
Tabel 85. Uji Homogenitas Kemampuan Menyimak Siswa yang Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi dan Kosakata Rendah pada Metode Listening in Action dan Metode Konvensional ... 233
Tabel 86. Rangkuman Analisis Statistik ... 234
Tabel 87. Rangkuman Analisis Dua Jalur ... 237
Tabel 88. Nilai-Nilai r Product Moment ... 244
Tabel 89. Nilai-Nilai Z Distribusi Normal ... 245
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Alur Prosedur Penelitian... 81
Gambar 2. Histogram Nilai Tes Kemampuan Menyimak Siswa
Menggunakan Metode Listening in Action ... 85
Gambar 3. Histogram Nilai Tes Kemampuan Menyimak Siswa
Menggunakan Metode Konvensional ... 86
Gambar 4. Histogram Nilai Tes Penguasaan Kosakata Siswa Pada Kelas Eksperimen Menggunakan Metode Listening in Action ... 87
Gambar 5. Histogram Nilai Tes Penguasaan Kosakata Siswa Pada Kelas Eksperimen Menggunakan Metode Konvensional ... 88
Gambar 6. Histogram Nilai Tes Siswa Kemampuan Menyimak siswa Menggunakan Metode Listening in Action yang
memiliki penguasaan Kosakata Tinggi ... 89
Gambar 7. Histogram Nilai Tes Siswa Kemampuan Menyimak siswa Menggunakan Metode Listening in Action yang
memiliki penguasaan Kosakata Rendah ... 91
Gambar 8. Histogram Nilai Tes Siswa Kemampuan Menyimak siswa Menggunakan Metode Metode Konvensional yang memiliki
penguasaan Kosakata Tinggi ... 92
Gambar 9. Histogram Nilai Tes Siswa Kemampuan Menyimak siswa Menggunakan Metode Metode Konvensional yang memiliki
penguasaan Kosakata Rendah ... 93
Gambar 10. Histogram Nilai Tes Siswa Kemampuan Menyimak siswa Menggunakan Metode Listening in Action dan Metode
Konvensional yang memiliki penguasaan Kosakata Tinggi .... 94
Gambar 11. Histogram Nilai Tes Siswa Kemampuan Menyimak siswa Menggunakan Metode Listening in Action dan Metode
Konvensional yang memiliki penguasaan Kosakata Rendah ... 96
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran ... 127
Lampiran 2. RPP Metode Listening in Action ... 130
Lampiran 3. RPP Metode Konvensional ... 137
Lampiran 4. Soal Tes Kemampuan Menyimak ... 144
Lampiran 5. Soal Tes Penguasaan Kosakata ... 160
Lampiran 6. Rangkuman Kemampuan Menyimak Pada Metode Listening in Action ... 166
Lampiran 7. Rangkuman Kemampuan Menyimak Pada Metode Konvensional .. ... 167
Lampiran 8. Rangkuman Kemampuan Penguasaan Kosakata Pada Metode Listening in Action ... 168
Lampiran 9. Rangkuman Kemampuan Penguasaan Kosakata Pada Metode Konvensional ... 169
Lampiran 10. Perhitungan Uji Coba Tes Kemampuan Menyimak ... 170
Lampiran 11. Perhitungan Uji Coba Tes Penguasaan Kosakata ... 180
Lampiran 12. Perhitungan Statistik Deskriftif ... 190
Lampiran 13. Perhitungan Uji Normalitas ... 210
Lampiran 14. Perhitunagn Uji Homogenitas ... 222
Lampiran 15. Analisis Dua Jalur (ANAVA) ... 234
Lampiran 16. Perhitungan Uji Scheffe ... 238
Lampiran 17. Hasil Perhitungan dengan Menggunakan SPSS 22 ... 240
Lampiran 18. Tabel Product Moment ... 244
Lampiran 19. Tabel Z Distribusi Normal ... 245
Lampiran 20. Tabel F ... 246
1
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menegah Pertama mencakup
empat komponen keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa, yaitu
menyimak, berbicara, membaca dan menulis yang tertuang dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Tujuan pembelajran menyimak pada
satuan pendidikan SMP adalah agar peserta didik memiliki kemampuan,
(1)memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran sang pembicara, (2)memecahkan
masalah secara kreatif dan analisis, (3) menganalisis fakta dan ide, (4) mengapresiasi
materi simakan.
Menyimak merupakan salah satu materi pelajaran bahasa indonesia yang
diujikan di ujian sekolah pada setiap akhir tahun pelajaran dan ikut menentukan
predikat kelulusan siswa karena dari materi menyimak tersebut diharapkan siswa
mampu memperoleh informasi baru dari bahan simakan yang sebelumnya tidak
diketahui sertameningkatkan pemahaman makna dari ujaran yang sampaikan
sehingga aktivitas menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang memiliki
tingkat intensitaspaling tinggi.Mengingatbetapa penting peran menyimak sebagai
bagian dari pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah sudah selayaknya mendapat
perhatian yang sama dengan pembelajaran keterampilan berbahasa yang lain.
Pembelajaran menyimak harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh
2
2
Permasalahan yang terjadi pada materi pelajaran menyimak pada tingkat
SMP sangat bervariasi dan menuntut keahlian dari setiap prngajar sedangkan
disisi lain kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran menyimak masih
jauh dari profesional. Kekurangmampuan guru khususnya para guru bahasa
indonesia adalah penguasaan kedalaman materi ajar menyimak. Hal tersebut
disebabkan para guru bahasa Indonesia SMP hanya menyampaikan sejumlah
informasi kepada anak dengan cara mentransfer ilmu yang ada dari buku sehingga
pengalaman belajar menyimak bagi siswa sangat rendah dan menyulitksn guru
tersebut untuk dapat langsung menguasai materi menyimak.
Kondisi tersebut dapat berpengaruh dalam proses pembelajaran dimana
perkembangan siswa kurang dalam menguasai dan memahami ujaran yang
disampaikan dalam menyerap berbagai informasi untukmemperolehan kosakata
yang harus dimiliki siswa.Pemerolehan kosakata yang sedikit maka hasil belajar
menyimak pun menjadi rendah.Penguasaan kosakata siswa pada umumnya setiap
tahun harus meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Bintz (2011:45)
mengindentifikasikan bahwa “Children learn vocabulary at the rate of
approximately 2.000 to 4.000 words per year or an average rate of seven words
per day.” siswa belajar kosakata pada sekitar 2.000 sampai 4.000 kata per tahun
atau tingkat rata-rata tujuh kata per hari.Tingkat pemerolehan kosakata yang
banyak menentukan keberhasilan siswa dalam berkomunikasi. Semakin banyak
pemerolehan bahasa sesorang melalui empat keterampilan berbahasa seperti
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, maka semakin banyak tingkat
3
3
mengembangkan pola pikir siswa menjadi kritis, kreatif, mampu memecahkan
masalah dan mempunyai banyak ide-ide yang inovatif dalam aspek pembelajaran
berbahasa.
Gambaran selanjutnya para siswa menganggap materi menyimak sebagai
materi pelajaran yang membosankan untuk dipelajari sehingga banyak siswa yang
tidak berkonsentrasi dan tidak aktif dalam proses pembelajaran. Untuk itu perlu
dipikirkan metode pembelajaran yang memungkinkan semuanya aktif seperti
beberapa metode pembelajaran yang telah banyak dikenal. Masalah yang terjadi
apakah guru berkeinginan dan mampu mencoba variasi metode pembelajaran atau
guru tidak mau mencoba dengan alasan tidak ingin memberatkan tugas sebagai
pengajar. Selain itu, yang menjadi hambatan selama ini adalah pembelajaran
menyimak oleh guru seringkali dikemas dengan cara yang konvensional sehingga
pembelajaran menyimak selama ini kurang memberi pengalaman pada siswa
untuk berlatih menyimak dan menyebabkan minat dan semangat siswa dalam
belajar menjadi kurang dan hasil yang dicapai tidak maksimal.
Metode pembelajaran yang didominasikan oleh guru melalui ceramah dan
menyampaikan sejumlah informasi/materi pelajaran yang sudah disusun secara
sistematis sehingga mengkondisikan siswa dalam tingkat partisipasi rendah serta
siswa sering berada dalam situasi tertekan. Faktor tersebut dapat mengakibatkan
tidak optimal dalam pemusatan perhatian pada kemampuan menyimak yang harus
dikuasai siswa menjadi rendah. Jika hal ini terus berlanjut maka tujuan
4
4
Berdasarkan studi observasi bahwa kemampuan menyimak di SMP Negeri 1
Kualuh Hulu Aekkanopan dinilai masih rendah dan kurang optimal. Hal ini
terlihat dari hasil belajar siswa dalam bentuk Ujian Akhir Semester (UAS) yang
masih belum sesuai dengan yang diharapkan sekolah. Data nilai Ujian Akhir
Semester (UAS) SMP Negeri 1 Kualuh Hulu Aek kanopan menunjukan bahwa
persentase nilai rata-rata untuk materi menyimak siswa berkisar 65% masih di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah sebesar
70.Persentasenilai rata-rata siswakelasVIIIyang memperolehnilai di bawah
KKMSMP Negeri1 KualuhHuluAek kanopansebagaimanaterterapadatabel 1
berikut.
Tabel 1.PersentaseNilai Rata-rata Mata Pelajaran Menyimak SiswaKelasVIIIyang
MemperolehNilai di bawah KKMSMP Negeri 1
KualuhHuluAekKanopan
No Kelas/Semester JumlahSiswa Persentase
1 VIII-3 32 62,5
2 VIII-6 32 65,6
3 VIII-8 32 68,7
(Sumber: ArsipNilai SMP Negeri1Kualuh Hulu Aek Kanopan 2014/2015)
Faktor-faktor yang menyebabkan kegiatan menyimak kurang mendapatkan
perhatian siswayang menyebabkan pembelajaran menyimak belum terlaksana
dengan baik di SMP Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan, yaitu: (1) Penguasaan
kosakata siswa masih rendah, (2) Tingkat pemahaman siswa terhadap menyimak
itu masih rendah, (3) Keterbatasan sumber–sumber belajar, dan fasilitas
laboratorium bahasa yang belum memadai, (5) Guru masih kurang menggunakan
5
5
menarik perhatian siswa, (6) metode yang digunakan guru dalampembelajaran
menyimakmasihmonoton.
Permasalahan tersebut dapat diatasi apabila seorang guru harus mampu
memilih dan menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan
kebutuhan belajar siswa. Salah satu solusi yang dilakukan dengan menerapkan
metode pembelajaran yang efektif dan efisien agar siswa dapat memahami materi
yang diajarkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Metode pembelajaran
merupakan rencana kegiatan pembelajaran berupa perpaduan fase kegiatan,
pengorganisasian materi, dan media pembelajaran yang akan disampaikan kepada
siswa agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif dan efisien.
Metode pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan
oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan. Metode pembelajaran mendayagunakan
konsep terhadap sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas yang diberikan pada
masing-masing kelompok, setiap siswa anggota kelompok harus saling berkerja sama dan
saling membantu untuk memahami materi pelajaran.
Salah satu variasi penggunaan metode kooperatif dalam kegiatan menyimak
seperti penggunakan metode listening in actiondiharapkan mampu memberikan
kontribusi terhadap kemampuan menyimak dan meningkatkan hasil belajar bahasa
Indonesia kelas VIII SMP Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan. Hal ini sesuai
dengan pendapat Rost (2002:9) bahwa metodelistening in actionmerupakan
6
6
in action memberikan tiga penekanan pada kegiatan menyimak. Pertama, metode
listening in action menekankan bahwa menyimak merupakan proses aktif. Kedua,
metode listening in action menekankan bahwa menyimak memainkan peranan
aktif dalam pembelajaran bahasa. Ketiga, metodelistening in action
mengutamakan guru sebagai peneliti aktif tentang pengembangan kemampuan
menyimak.
Fokus utama metode listening in action dalam pembelajaran menyimak
yang dilakukan oleh guru harus memperhatikan pada pendekatan karakteristik
siswa agar pembelajaran tersebut memiliki komunikasi dua arah. Konsep tersebut
ada tiga hal yang harus dipahami pada pendekatan karakteristik siswayaitu : (1)
metode listening in action menekankan kepada proses keterlibatan siswa
menemukan materi, (2) metode listening in actionmendorong agar siswa dapat
menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan
nyata, (3) mendorong siswa untuk dapat menerapkan pembelajaran yang dikuasai.
Metode pembelajaran listening in action tugas guru adalah membantu siswa
dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Guru lebih banyak berurusan dengan
metode daripada memberikan informasi denganceramah. Guru mengelolah kelas
sebagai sebuah tim yang berkerjasama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi
siswa. Sesuatu yang barutersebut datang dari menemukan sendiri bukan dari apa
kata guru di kelas yang dikelola dengan metode pembelajaran listening in
action.Yamin dan Ansari (2008:7) menyebutkan bahwa metode pembelajaran
yang dilaksanakan guru, maka guru harus memperhatikan beberapa hal : (1)
7
7
guru mau mendorong siswa untuk berpikir, (3) guru mau mendorong berpikir
siswa dengan menarik minat siswa dalam memberikan tugas dan aktivitas yang
cocok, (4) guru mau membantu siswa untuk menghubungkan materi pelajaran
dengan pelajar yang lain dan dengan apa mereka pelajari di luar sekolah
(kontekstual), (5) guru mau membuat lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan mendorong siswa untuk membuat
pertanyaan dan (6) guru mau membantu siswa untuk belajar bagaimana belajar.
Proses pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran secara
umum guru harus memperhatikan berbagai macam karakteristik yang dimiliki
siswa. Keberhasilan belajar siswa dalam pelajaran menyimak dinyatakan dengan
kemampuan yang dicapai. Kemampuan merupakan tolak ukur proses belajar
siswa dari pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru di sekolah. Kemampuan
terdiri dari aspek kognitif yang dimiliki siswa. Keberhasilan proses pembelajaran
menyimak dapat ditentukan oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Faktor
internal berasal dari dalam diri siswa antara lain adalah penguasaan kosakata.
Sedanglan faktor eksternal berasal dari luar diri siswa atau lingkungan antara lain
guru dan metode yang digunakan.
Karakteristik siswa dipengaruhi oleh latar belakang pengalaman siswa untuk
berinteraksi terhadap kebutuhan untuk belajar dan mendorong kemandirian proses
belajar. Dalam kegiatan pembelajaran menyimak di kelas dengan karakteristik
yang heterogen baik untuk kelas dengan populasi kecil maupun kelas yang
memiliki populasi besar maka metode pembelajaran yang direncanakan guru akan
8
8
pengelolahannyamateri. Hal tersebut dimaksudkan agar kemampuan menyimak
dapat berlangsung secara efektif dan efisien serta mendorong perhatian siswa
terhadap pembelajaran menyimak.
Penguasaan kosakata merupakan salah satu faktor yang harus
dipertimbangkan dalam pembelajaran menyimak. Kosakata merupakan faktor
pendukung dalam keberhasilan menyimak siswa. Sehubungan dengan hal itu guru
harus mengetahui sebelum pembelajaran menyimak seberapa besar kosakata yang
dimiliki oleh siswa.Siswa yang mempunyai jumlah kosakata yang banyak akan
lebih mudah menguasai materi menyimak daripada siswa yang memiliki jumlah
kosakata yang lebih kecil..
Berdasarkan uraian di atas, penulis memperoleh pemikiran bahwa
kemampuan menyimak siswa dapat di tingkatkan melalui metode pembelajaran
yang tepat, serta tidak terlepas dari pendayagunaan dari faktor internal dan
eksternal dalam diri siswa. Oleh karena itu, penelitian tentang pengaruh metode
pembelajaran dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menyimak siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan penting dilakukan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas ada beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi. Masalah-masalah itu dapat diuraikan sebagai berikut:1) Penguasaan
kosakata siswa masih rendah,2) Tingkat pemahaman siswa terhadap menyimak itu
masih rendah, 3) Keterbatasan sumber–sumber belajar, dan fasilitas laboratorium
bahasa yang belum memadai, 5) Guru masih kurang menggunakan media
9
9
perhatian siswa, 6) metode yang digunakan guru dalampembelajaran
menyimakmasihmonoton.
Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap kemampuan menyimak
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kualuh Hulu. Siswa kurang latihan menguasai
kosakata baik di sekolah maupun di rumah. Hal ini sangat mempengaruhi
kemampuan menyimak siswa. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan sarana
belajar siswa seperti kumpulan kosakata beserta keterangan konkret wujud dari
kosakata. Untuk mengatasi hal tersebut, guru harus sering-sering melatih siswa
untuk menguasai kosakata dengan berbagai bahan seperti berita, cerita dan
informasi ilmiah.
Penggunaan media yang kurang dalam pembelajaran akan menghambat
guru dalam menyampaikan materi sehingga, materi yang disampaikan kurang
maksimal. Hal tersebut yang menyebabkan siswa sulit memahami materi yang
disampaikan guru. Oleh karena itu, penggunaan media sangat penting untuk
memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan guru dan memotivasi
serta menarik siswa untuk memperhatikan pelajaran.
Kurangnya pemahaman siswa dalam pembelajaran menyimak sebenarnya
timbul akibat salah satu dampak dari penerapan metode pembelajaran dan
penggunaan media yang tidak tepat sehingga guru harus menggunakan metode
dan media yang tepat sesuai dengan perkembangan berpikir siswa. Penggunakan
metode pembelajaraan yang kooperatif seperti metodepembelajaranlistening in
action sangat berguna bagi siswa karena siswa akan lebih aktif dalam proses
10
10
evaluasi yang ada. Dalam hal ini, diasumsikan bahwapenggunakan metode
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Kualuh HuluAek Kanopan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut maka
masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada masalah yang
berkaitan dengan pengaruh metode pembelajaran dan penguasaan kosakata
terhadap kemampuan menyimak siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kualuh HuluAek
Kanopan. Adapun kemampuan menyimak yang diharapkan dan dicapai oleh siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Kualuh Hulu tersebut lebih ditekankan pada aspek
kemampuan menyimak interogratif dengan tujuan agar kegiatan menyimak lebih
banyak berkonsentrasi dan lebih memusatkan perhatian dengan bantuan metode
pembelajaran metode pembelajaranlistening in action.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas masalah yang akan
diteliti adalah sebagai berikut:
1. Apakahkemampuan menyimaksiswa yang diajarkandengan menggunakan
metode pembelajaran listening in actionlebih tinggi daripada kemampuan
menyimak siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode
pembelajaran konvensional ?
2. Apakahkemampuan menyimak siswa yang memiliki penguasaan kosakata
tinggilebih tinggi daripada kemampuan menyimak siswa yang memiliki
11
11
3. Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan penguasaan
kosakata terhadap kemampuan menyimak siswa?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan penelitian ini adalah untuk
mengetahui :
1. Kemampuan menyimak siswa yang diajarkan dengan menggunakan
metode pembelajaranlistening in action lebih tinggi daripada kemampuan
menyimak siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode
pembelajaran konvensional.
2. Kemampuan menyimak siswa yang memiliki penguasaan kosakata tinggi
lebih tinggi daripada kemampuan menyimak siswa yang memiliki
penguasaan kosakata rendah.
3. Interaksi antara metode pembelajaran dan penguasaan kosakata terhadap
kemampuan menyimak siswa.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoretis
a. Sebagai bahan referensi penerapan metode listening in action untuk
meningkatkan kemampuan menyimak.
b. Sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka
acuan bagi peneliti pendidikan yang relevan dimasa yang akan
12
12
c. Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah
pengetahuan mengenai menyimak serta dapat mengembangkan teori
pembelajaran menyimak menggunakan metode pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru,
siswa, dan peneliti.
a. Bagi Guru
Penelitian ini akan memberikan alternatif pemilihan
metodepembelajaran menyimak bagi guru Bahasa dan Sastra
Indonesia.
b. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
menyimak dan penguasaan kosakata.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai
penggunaan metode pembelajaran, penguasaan kosakata dan
119
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian serta pengujian hipotesis
secara statistik yang telah dilakukan, maka penelitian ini dapat diambil simpulan
sebagai berikut:
1) Kemampuan menyimak siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode
listening in action lebih tinggi daripada kemampuan menyimak siswa yang
diajarkan dengan menggunakan metode konvensional.
2) Kemampuan menyimak siswa yang memiliki penguasaan kosakata tinggi
lebih tinggi daripada kemampuan menyimak siswa yang memiliki
penguasaan kosakata rendah.
3) Terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan penguasaan kosakata
terhadap kemampuan menyimak siswa. Kemampuan menyimak siswa yang
memiliki penguasan kosakata tinggi lebih cocok diajarkan menggunakan
metode listening in action, sedangkan Kemampuan menyimak siswa yang
memiliki penguasaan kosakata rendah lebih cocok diajarkan dengan metode
konvensional.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini yang menyatakan
bahwa kemampuan menyimak siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode
120
diajarkan dengan menggunakan metode konvensional. Dengan demikian guru
disarankan untuk memilih dan menggunakan berbagai metode pembelajaran,
khususnya metode pembelajaran yang akan diterapkan pada pembelajaran
menyiamak. Bervariasinya metode pembelajaran yang diberikan oleh guru
bertujuan untuk menarik perhatian siswa dan mampu menimbulkan rasa
menyenangkan, menambah pengetahuan dan wawasan, serta memberikan
pengalaman belajar bagi siswa untuk dapat meningkatkan kemampuan menyimak.
Berdasarkan simpulan kedua memperlihatkan bahwa kemampuan
menyimak siswa yang memiliki penguasaan kosakata tinggi lebih tinggi daripada
kemampuan menyimak siswa yang memiliki penguasaan kosakata rendah. Hasil
penelitian ini perlu dipertimbangkan oleh guru dalam merancang kegiatan
pemebelajaran. Dengan mengetahui adanya perbedaan kemampuan menyimak
siswa yang diperoleh berdasarkan penguasaan kosakata tinggi dan penguasaan
kosakata rendah dan menyesuaikan dengan metode pembelajaran yang baik maka
diharapkan dapat meningkatkan penguasaan kosakata siswa agar siswa mampu
menguasai kosakata yang baik.
Berdasarkan simpulan ketiga terdapat interaksi antara metode
pembelajaran dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menyimak siswa.
Untuk memperoleh kemampuan menyimak lebih efektif, penggunaan metode
pembelajaran dan penguasaan kosakata siswa perlu diperhatikan antara lain: 1)
guru harus memperhatikan penguasaan kosakata siswa dalam pembelajaran
menyimak, dan 2) guru dapat memilih dan mengembangkan metode pembelajaran
121
C. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut
dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Guru harus memperhatikan materi pelajaran dan merancang metode
pembelajaran yang diterapkan di kelas.
2. Secara umum materi menyimak memiliki tingkat konsentrasi penuh terhadap
ujaran yang disampaikan, diharapakan guru tidak hanya sekedar
menyampaikan materi menyimak kepada siswa, melainkan bagaimana proses
menyimak itu dapat dipahami dan dikuasai oleh siswa.
3. Guru harus memperhatikan penguasaan kosakata siswa dalam pembelajaran
menyimak sebelum memulai pelaksanaan pembelajaran di kelas, karena
penguasaan kosakata memberikan pengaruh yang besar terhadap kemampuan
menyimak.
4. Semakin majunya teknologi informasi dan komunikasi, diharapkan para guru
dapat mengakomodasi media-media pembelajaran yang menarik bagi siswa
sehingga siswa dapat memahami dan mengingat materi yang diajarkan,
5. Kepada pihak sekolah, juga diharapkan untuk lebih memperhatikan
penyediaan sarana, prasarana maupun fasilitas pembelajaran yang dapat
membantu guru dalam menjalankan tugasnya dengan baik dalam menunjang
122
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Arono. 2010. Pembelajaran Menyimak yang Berkarakter dengan Memanfatkan
Media Sound Recorder. Jurnal Bahasa. Sastra dan Seni Kultura. Vol. 1. No.
2. Hlm.122-136.
Ashar. Ubaidi. 2013. Peningkatan Kemampuan Menyimak Teks Berita Siswa
Kelas VIII.3 MTs. Zainul Hasan Balung Jember Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) . Jurnal NOSI. Vol. 2. No.
3. Hlm. 243-253.
Asrori, Mohammad. 2007. Psikologi Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima.
Bingol, Mustafa. 2014. Listening Comprehension Difficulties Encountered by
Students in Second Languange Learning Class. Journal of Educational and
Instructional Studies in The World. ISSN : 2146-7463. Vol. 4. Issue. 4. Article. 1. pp.1-6.
Bintz, Wiliam.P. 2011. Teaching Vocabulary Across The Curriculum. Middle School Journal. pp. 44-53.
Bustani, dan Suyata.P. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Kosakata
Bahasa Inggris Berbantuan Komputer untuk Siswa SMP Kelas VII. Jurnal
LingTera. Vol. 1. No. 1. Hlm. 28-38.
Depdiknas . 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Cahyono, Bambang Yudi. 2008. The Teaching Of EFL Vocabulary in The
Indonesian Context The State of The Art. TEFLIN Journal. Vol. 19. No. 1.
Hlm.1-17.
Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Chaniago, Sam Mukhtar, dkk. 2011. Masalah Pengajaran Kemahiran Berbahasa
di Sekolah di Indonesia : (Teaching Problem in Language Skills at Indonesian School). Malay Language Education Journal. ISSN : 2180-4842.
Vol. 1. No. 1. Hlm.109-122.
Handayani, Utari. 2010. Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita
Menggunakan Media (Audio Visual Compact Disk) pada Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010-2011. Tesis. tidak
123
Hambali. 2014. Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Dan Komunikasi
Matematis Siswa SMP Dengan Pendekatan Kontekstual (CTL). Tesis. tidak
diterbitkan. Universitas Negeri Medan.
Harviyanto, Nuruddin Aji. 2013. Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita
Menggunakan Metode Listening in Action dengan Teknik Rangsang Teks Rumpang Melalui Audio pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Boja. Skripsi.
tidak diterbitkan.Universitas Negeri Semarang.
Hermawan, Herry. 2012. Menyimak (Keterampilan Berkomunikasi yang
Terabaikan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Hidayah, Putri. 2011. Peningkatan Kemampuan Menyimak Melalui Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Model Alternatif Bola-Bola Salju di Kelas V SD Negeri N0 73/IX Simpang Sungai Duren Kecamatan Jaluko Kabupaten Muaro Jambi. J-TEQIP. Vol. 1. No 1. Hlm.69-73.
Isnawati, Yuni. 2013. Peningkatan Kemampuan Menyimak Teks Berita Model
Pembelajaran Cooperative Script pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol. 1. No. 2. Hlm.51-57.
Johnson, Lou Anne. 2009. Pengajaran yang Kreatif dan Menarik. Indonesia : Indeks.
Kemal, Isthifa. 2013. Peningkatan Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik
Teks Drama dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share. ISSN
2338-0306.Vol. 1. No. 1. Hlm. 45-55.
Keraf, Gorys. 2003. Komposisi. Jakarta: Gramedia.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Larson, Lisa.et.all. 2013. How Can Teachers Increase Classroom Use of
Academic Vocabulary.Voices from the Middle.Vol. 20. No. 4. pp. 16-21.
Luo, Xiaorong. dan Gao, Jian. 2012. On the Existing Status in Listening Teaching
and Some Suggestions for It (Theory and Practice in Language Studies).
Academy Publisher Manufactured in Finland. ISSN 1799-2591.Vol. 2. No. 6. pp. 1270-1275.
Mahendra, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Role Playing
Berbantuan Powerpoint terhadap Keterampilan Menyimak pada Bahasa Indonesia Kelas VI SD No. 10 Kesiman Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal
Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 2. No. 1.
124
Mardliyah, Noor. dkk. 2014. Perbedaan Pengaruh Cooperative Learningtipe
Think Pair Share (THP) dan Metode Konvensional terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII pada Mts Negeri di Kabupaten Kudus. Jurnal Teknologi
Pendidikan dan Pembelajaran. ISSN : 2354-644. Vol. 2. No. 2. Hlm 145-156.
Mukarto, F.X. 2005. Perspektif Pembelajaran Berbagai Bidang Studi. Universitas Yogyakarta : Sanata Darma.
Mukarto, F.X. 2005. Assessing the Depth of Second Language Vocabulary
Knowledge. Singapore : Presented at the 38th RELC International Seminar.
SEAMEO Regional Language Centre. Vol. 8. No. 3. pp. 152-169.
Mulyani, Dewi. 2014. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah dengan
Menggunakan Media Animasi terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Negeri 6 Lhokseumawe. Tesis. tidak diterbitkan. Universitas Negeri
Medan.
Muryanti, Sri. 2014. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyimak Melalui
Metode Bercerita dengan Media Gambar pada Anak. Jurnal Ilmiah
PG-PAUD IKIP Veteran Semarang.Vol. 2 No. 2.Hlm.93-105.
Nation, I.S.P. 2002. Best Practice in Vocabulary Teaching and Learning. Dalam J.C. Richards & W.A. Renandya (Eds.), Methodology in Language Teaching:
an Anthology of Current Practice. Cambridge : Cambridge University Press.
Nation, I.S.P. 2006. How Large a Vocabulary is Needed for Reading and
Listening. The Canadian Modern Language Review/La Revue Canadienne
des langues vivantes. Vol. 63. No. 1. pp. 60-82.
Nunan, D. (1991). Language Teaching Methodology. New York: Prentice-Hall, Inc.
Nurbaya, Siti. dan Nurhadi. 2011. Modul Pengembangan Pembelajaran
Menyimak. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapanya dalam KBK. Surabaya : IKIP Malang.
Nurhayati. 2008. Berbagai Strategi Pembelajaran Bahasa dapat Meningkatkan
Kemampuan Berbahasa Siswa. Jurnal Bahasa dan Sastra. Lingua. Vol. 9. No
2. Hlm. 110-116.
Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta : BPFE.
Oxford, Rebecca dan Crookall, David. 1990. Vocabulary Learning:A Critical
Analysis of Techniques. Tesl Canada Journal/Revue Tesl Du Canada. Vol. 7.
125
Pujiyanto. 2012. Model Pembelajaran Menyimak dari Media Elektronik dengan
Menggunakan Metode Kontekstual (CTL) SD Lewigajah 5 Cimahi Tahun Pelajaran 2011-2012. Bandung : Jurnal STKIP Siliwangi.
Prabayanthi. Desak, 2010. Penerapan Metode Audiolingual terhadap Penguasaan
Kosakata pada Siswa Tingkat Dasar 7A Kumon EFL Bali. Tesis. tidak
diterbitkan. Universitas Udayana.
Pramesti. Utami Dewi. 2015. Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia Dalam Keterampilan Membaca Melalui Teka-Teki Silang. Jurnal
Puitika. Volume 11 No. 1. Hlm. 82-93.
Purwaninggsih, Arif Tri. 2013. Peningkatan Kemampuan Menyimak Teks Berita
Melalui Penggunaan Media Audio Siswa Kelas VII H SMP Negeri 1 Sedati-Sidoarjo Tahun Pelajaran 2012/2013. NOSI.Vol. 1. No. 2. Hlm. 95-103.
Purwo, Bambang Kaswanti. 1990. PELLBA 3: Pertemuan Linguistik Lembaga
Bahasa Atmajaya Ketiga. Jakarta: Kanisius.
Rahmina, Lim. 2012. Listening in Action: Upaya Meningkatkan Keterampilan
Menyimak Pembelajar BIPA. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. UPI,
Bandung.( http://www.infodiknas.com/213-listening-in-action-upaya-meningkatkan-kemampuan-menyimak-pembelajar-bipa.html diunduh 18 Juni 2015).
Richards, Jack C. dan Renandya, Willy A. 2002. Methodology in Language
Teaching:An Anthology of Current Practice. New York : Cambridge
University Press.
Robihim. 2008. Analisis Metode Belajar Kosakata. Lingua Cultura. Vol. 2. No. 2. pp 188-203
Rost, Michael. 1991. Listening in Action: Activities for Developing Listening in
Language Teaching. Englewood Cliffs, NJ : Prentice Hall.
Rost, Michael. 2002. Teaching English to Speakers of Other Languages. Cambridge : Cambridge University Press. pp. 7-18.
Rost, Michael. 2002. Listening Tasks and Language Acquisition. Shizuoka : Conference Procedings. pp. 18-28.
Rost, Michael. 2013. Teaching and Researching Listening (2nd ed). TESL-EJ. ISBN 978-1408205075-2.Vol. 16. No. 4. pp. 1-3.
Samsiyah, Siti. dkk. 2013. Hubungan Antara Penguasaan Kosakata dan Motivasi
Belajar dengan Kemampuan Membaca Cerita. Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Sastra. ISSN : 1693-63X Vol. 1. No. 1. Hlm. 27-36.
Shang, Ching and Chang, Ana. 2012. Gains to L2 Learners from Extensive
126
the Interventio.Hong Kong Journal of Applied Linguistics Vol.14. No. 1. pp. 25–47.
Siburian, Tiur Asi. 2013. Evaluasi Belajar (Edisi Revisi). Jakarta : Halaman Moeka.
Slavin, Robert.E. 2009. Cooperative Learning:Teori, Riset, dan Praktik. Bandung : Nusa Media.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Suharyadi. 2013. Peningkatan Kemampuan Menyimak Teks Berita dengan Media
Audio dan Model Pembelajran Stratta Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo Vol. 1. No. 3. Hlm. 23-29.
Sumiti, dan Asra. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima.
Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya : SIC.
Tarigan, Henry Guntur. 1982. Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.
Yamin, Martinis. dan Ansari, Bansu. 2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan
Individual Siswa. Jakarta : Gaung Persada Press.
Yuwono, Agus. 2008. Pengembangan Kompetensi Menyimak dengan Model CD
Pembelajaran Interaktif. Jurnal Lembaran Ilmu Pendidikan. Vol. 37. No. 2.
Hlm. 81-90.
Wu, Yiwei. 2009. The Application of CLT in College English Vocabulary
Teaching. Journal of Cambridge Studies.Vol. 4. No. 3. pp. 128-131.
Zein, Munawir. 1997. Peran Sikap Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa