ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR BOR BERDASARKAN
PARAMETERFISIKA DAN PARAMETER KIMIA
DI DESA BAGAN DELI KECAMATAN
MEDAN BELAWAN
Oleh:
Juliana Lubis NIM4122240004 Program StudiFisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR BOR BERDASARKAN
PARAMETER FISIKA DAN PARAMETER KIMIA
DI DESA BAGAN DELI KECAMATAN
MEDAN BELAWAN
Juliana Lubis ( 4122240004)
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian Analisis Kualitas Air Sumur Bor Berdasarkan Parameter Fisika Dan Parameter Kimia Di Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan, dengan tujuan untuk menentukan apakah kualitas air sumur bor warga desa bagan Deli masih memenuhi standar baku mutu air bersih atau tidak. Penentuan Kualitas air sumur bor didasarkan pada Baku Mutu air yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu PEMENKES no 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang persyaratan Kualitas Air Bersih. Hasil analisa yang diperoleh dibandingkan dengan standar baku mutunya. Kemudian untuk mengetahui kualitasnya, diperoleh dengan menggunakan Metode Indeks Pencemaran (MIP). Jika ditinjau berdasarkan parameter Fisika, yaitu warna, rasa, bau, kekeruhan, TDS, dan suhu, 85 % telah melewati ambang batas baku mutu air bersih. Jika ditinjau dari nilai DHL, 90 % telah melewati baku mutu air bersih. sedangkan berdarkan parameter kimia, nilai pH, kandungan Besi (Fe), Timbal (Pb), Kesadahan, Fluoride, Nitrat, seluruh sampel yang diuji masih memenuhi baku mutu air bersih, sedangkan kandungan nitrit, ada 3 sampel yang melewati baku mutu air bersih , yaitu SB4, SB2, dan SB20. Setelah dihitung menggunakan persamaan Indeks Pencemaran (IP) diperoleh bahwa semua air sumur bor di desa bagan deli telah tercemar ringan. Karena nilai MIP nya masing- masing berada di atas 1.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan sesuai dengan
waktu yang direncanakan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah Kualitas
air sumur bor, dengan judul “Analisis Kualitas Air Sumur Bor Berdasarkan Parameter Fisika dan Parameter Kimia Di Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan”. Penelitian telah dilakukan mulai bulan Agustus 2016 sampai dengan Februari 2017.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Drs. Rappel Situmorang,
M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu selama
Proses penelitian di Laboratorium fisika Universitas Negeri Medan, Ibu Dr. Rita
Juliani, M.Si, Drs. Khairul Amdani, M.Si, Drs. Togi Tampubolon, M.Si, selaku
Dosen Penguji I, II dan III yang telah banyak memberikan saran dan keritikan
demi penyempurnaan skripsi ini. Bapak Drs. Abd. Hakim selaku Dosen Penasehat
Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan. Di
samping itu, Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D, selaku Dekan FMIPA UNIMED, Ibu
Dra. Derlina, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika FMIPA UNIMED, Bapak Dr.
Alkhafi Maas Siregar M.Si selaku Ketua Prodi Fisika, Bapak Drs.Abd. Hakim
M.Si selaku Kepala Laboratorium Fisika FMIPA UNIMED. Dan Staf Tata Usaha
Fisika kak Nana yang telah banyak membantu, serta seluruh staf pengajar/dosen
di lingkungan Fakultas MIPA UNIMED yang telah membekali Ilmu Fisika
kepada penulis selama kuliah di Fakultas MIPA UNIMED. Kepada Bapak Camat
Dan Lurah Kecamatan Medan Belawan serta staf pegawai yang membantu penulis
dalam melaksanakan penelitian Serta Masyarakat Belawan Yang begitu ramah.
Sahabat-sahabatku Gloria Simangunsong, Alfrina S, Nila Yosefa R, Heryanto s,
Viktor Panjaitan,yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan. Begitu
juga dengan temann- teman seperjuangan FISIKA ND 12, Irma, Intan, Peter,
v
Marnala, Martha, Konny, Renny, Erni, Elvi, Sri Wahyuni, Gordon, Kartika,
wahyu, Lily, Nurhayati, Marlina, atas semua kebersamaan dan kekeluargaannya
selama ini, yang telah berjuang bersama-sama dalam mengarungi masa-masa
perkuliahan. Dan juga kepada adek Risinti yang telah banyak membantu
penelitian.
Ucapan Terimakasih yang teristimewa penulis ucapkan Secara khusus
kepada Kedua orang tua Ayahanda B. Lubis (+) dan Ibunda R. Aritonang yang tak
pernah henti memberikan doa, semangat, kasih sayang dan dukungan yang besar
baik spiritual maupun material. Kemudian Ucapan terimakasih yang tulus untuk
Suami saya Manaek Silaban dan anak saya Immanuel Christian Silaban yang telah
menemani masa- masa tersulit selama perkuliahan dan selalu memberi semangat
dan dukungan untuk tetap berjuang. Kemudian untuk ayah dan ibu mertua saya R.
Silaban dan T. Sihombing yang selalu mendoakan dan mendukung saya
menyelesaikan perkuliahan, Penulis juga mengucapkan terimakasih banyak buat
abang dan kakak ku Tison Lubis, dan Octa Nova Lubis, Desi Christin Lubis, serta
kakak Ipar dan abang ipar Romauli Manullang, Birton sihombing, serta seluruh
keluarga T. Silaban, R. Banuarea, S. Silaban, E. Silaban, R. Silaban, Ledida
Silaban, dan Gokmarroan yang telah mengiringi langkah penulis dengan kekuatan
doa dan ketulusan cinta dan telah banyak mendukung dan memberikan semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, kritik
dan saran yang konstruktif sangat diharapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaan dimasa mendatang. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
Medan, Maret 2016
Juliana Lubis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang Masalah 1
1.2 BatasanMasalah 4
1.3 RumusanMasalah 4
1.4 Tujuan Penelitian 5
1.5 ManfaatPenelitian 5
BABII TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Air 6
2.2. Pengertian Air Bersih dan air minum 7
2.3. Sifat- Sifat Penting Air 11
2.4. Sumber Air 14
2.5. Air Tanah 16
2.6. Akuifer 20
2.7. Keluaran Air Tanah di Daerah Lepas Pantai 22
2.8. Polusi air dan pengendaliannya 23
2.9. Bentuk Polusi 24
vii
2.10.1. Siklus Hidrologi 27
2.11.Pengelolaan Sumber Daya Air 29
2.12.Dampak Pemanfaatan Air Tanah yang tidak Terkontrol 31
2.13.Sumur Bor 31
2.14.Konduktifitas Larutan Elektrolit 33
2.15.Logam Berat 35
2.16.Bahaya Logam Berat Bagi Manusia 35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 40
3.2. Alat dan Bahan Penelitian 41
3.3. Sampel Penelitian 42
3.4. Variabel Penelitian 42
3.5. Prosedur Kerja 43
3.6. Teknik Pengambilan Sampel 43
3.7. Prosedur Penelitian 43
3.8. Teknik Analisis Data 44
3.9. Metode Penentuan Kualitas Air Sumur Bor 48
3.10. Diagram Alir Penelitian 50
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 51
4.1.1. Peta Lokasi Penelitian 51
4.1.2. Kualitas Air Sumur Bor berdasarkan Parameter Fisika 52
4.1.3. Suhu Air Sumur Bor 53
4.1.4. DHL air sumur bor 54
4.1.4.1Perhitungan Daya Hantar Listrik (DHL) Pada Suhu 250C 54 4.1.4.2. Pengklasifikasian Nilai DHL Air Sumur Bor 55
4.1.5. Kekeruhan Air Sumur Bor 59
4.1.6. Warna Air 60
4.1.7. Bau dan Rasa 61
viii
4.1.9. Kualitas Air Sumur Bor berdasarkan Parameter Kimia 65
4.1.10. Salinitas 66
4.1.11. Pengukuran pH air Sumur Bor 67
4.1.12. Kandungan Logam Pada Air Sumur Bor 68
4.1.13 Kesadahan (CaCO3) 68
4.1.14. Besi (Fe) 70
4.1.15. Timbal (Pb) 71
4.1.16. ( Fluoride) 72
4.1.17. Nitrat 73
4.1.18. Nitrit 74
4.2. Pembahasan 75
4.2.1. Analisa Hasil Indeks Pencemaran Air 75
4.2.2. Menghitung Indeks Pollution 75
4.2.3. Kualitas Air Bersih Untuk 6 SB yang Diuji kandungan logamnya 78
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan 79
5.2. Saran 80
DAFTAR PUSTAKA 81
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Aliran Air Tanah 20
Gambar 2.2. Porositas dan permeabilitas 21
Gambar 2.3. Berbagai tipe rongga pori di dalam batuan 21
Gambar. 2.4. Siklus Hidrologi 27
Gambar 2.5. Konduktivitimeter 34
Gambar 3.1. Lokasi Daerah Penelitian 40
Gambar 3.2. Teknik Pengambilan Sampel 43
Gambar 3.3. Pernyataan Indeks untuk suatu Peruntukan (j) 46
Gambar 4.1. Gambar Pola Pengambilan Sampel 51
Gambar 4.2. grafik Suhu Pada Air Sumur Bor 54
Gambar 4.3. Grafik nilai DHL 57
Gambar 4.4. Kontur DHL air sumur bor (mho/cm, 250C)
terhadap jarak (m) dan kedalaman (m) 58
Gambar 4.5.Grafik nilai kekeruhan air sumur bor 60
Gambar 4.6. Grafik nilai TDS Air Sumur Bor 64
Gambar 4.7. Gambar Graik pH air sumur bor 67
Gambar 4.8. Grafik Nilai Kesadahan Air Sumur bor 68
Gambar 4.9. Grafik kandungan besi pada air sumur bor 69
Gambar 4.10. Grafik Kandungan Timbal Pada Air Sumur Bor 71
Gambar 4.11. Grafik kandungan Fluoride Pada Air Sumur Bor 72
Gambar 4.12. Grafik Kandungan Nitrat Pada Air Sumur Bor 73
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Perhitungan DHL Air Laut Pada suhu 250C, DHL Air
Sumur Bor Pada Suhu 250C dan Perlakuan Laboratorium 83 Lampiran 2. Letak Koordinat Pengambilan Titik Sampel Air Sumur Bor 84 Lampiran 3. Peta geologi daerah penelitian 85 Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian 86 Lampiran 5. Perhitungan Nilai Perbandingan Hasil Analisis dengan Nilai
Baku Mutu Air (Ci/Li) Kualitas Air Bersih 89 Lampiran 6. Perhitungan Nilai Perbandingan Hasil Analisis dengan
Nilai Baku Mutu Air (Ci/Li)/Baru Kualitas Air Bersih 90 Lampiran 7. Perhitungan nilai (Cij/Lij)Maksimum dan
(Cij/Lij)Rata-rata berdasarkan kualitas air bersih 91
Lampiran 8. Perhitungan Nilai Perbandingan Hasil Analisis dengan 92 Nilai Baku Mutu Air (Ci/Li)/Baru
Lampiran 9. Perhitungan Nilai Perbandingan Hasil Analisis dengan
Nilai Baku Mutu Air (Ci/Li)/Baru Kualitas Air Bersih 93 Untuk 6 SB yang Diuji kandungan logamnya
Lampiran 10. Hasil Analisa kandungan TDS dan mineral air sumur
Bor dari BTKLPP 94
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sifat- sifat penting air 11 Tabel 2.2. Persyaratan Kualitas Air Minum 12 Tabel 2.3. Klasifikasi Air berdasarkan Nilai TDS 13 Tabel 2.4. Klasifikasi Air Berdasarkan Konsentrasi Garam 13 Tabel 2.5. Klasifikasi Intrusi Air Laut Berdasarkan Konduktivitas Listrik 13
Tabel 3.1. Alat Penelitian 43
Tabel 3.2. Bahan Penelitian 44 Tabel 3.3. Kategori mutu kualitas Air Berdasarkan Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 47 Tabel 4.1. Data Hasil Pengamatan Kualitas air berdasarkan parameter Fisika 52 Tabel 4.2. Data Hasil Pengukuran suhu pada sumur bor 53 Tabel 4.3.Data Hasil Pengukuran DHL Air Sumur Bor Pada Suhu 250C 55 Tabel 4.4. Klasifikasi nilai DHL Air Sumur Bor Berdasarkan Teori Sunarso S. 56 Tabel 4.5. Klasifikasi Tingkat Keasinan Air Tanah ( sihwanto, 1990,
dalam Saefuddin , 2000) 56 Tabel 4.6. Kekeruhan Air Sumur Bor 59 Tabel 4.7. warna air sumur bor 61 Tabel 4.8. Data Hasil Penilaian Bau dan Rasa Air Sumur Bor 62 Tabel 4.9. Total Padatan Terlarut pada air sumur bor 63 Tabel 4.10. salinitas air sumur bor 65 Tabel 4.11. Data hasil pengukuran pH 66 Tabel 4.12. nilai kesadahan air sumur bor 68 Tabel 4.13. Kandungan besi pada air sumur bor 70 Tabel 4.14. Kandungan Timbal pada air sumur bor 71 Tabel 4.15. Kandungan Fluoride pada air sumur bor 72 Tabel 4.16. Kandungan Nitrat pada air sumur bor 73 Tabel 4.17. Kandungan Nitrit pada air sumur bor 74 Tabel 4.18 Rekap Hasil IP untuk baku mutu air minum dan IP baku
mutu air bersih 76
Tabel 4.19.Status mutu air untuk peruntukan air bersih 77 Tabel 4.20.Rekap Hasil IP untuk baku mutu air minum dan IP baku 77
mutu air bersih 6 SumurBor
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia Merupakan negara kepulauan dan dua pertiga bagian wilayah
indonesia berupa perairan. Namun demikian, Indonesia juga tidak lepas dari
masalah yang berhubungan dengan air bersih, Khususnya daerah yang berada di
pesisir pantai.(Sinaga, 2013). Kota-kota di Indonesia, khususnya di Sumatera
Utara kini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat. Di beberapa kota besar,
kesulitan air bersih sudah umum dirasakan oleh sebahagian penduduknya, seperti
misalnya di Sumatera Utara.
Air merupakan kebutuhan pokok yang harus tersedia bagi makhluk
hidup yang berdiam di bumi ini. Dengan adanya air, semua makhluk hidup yang
ada di bumi ini dapat tumbuh dan berkembang.
Air meliputi sekitar 75 % permukaan bumi ini. Adapun keberadaan air di
bumi ini antara lain adalah 97 % dari seluruh air yang ada di bumi tersimpan di
samudera, 2 % berada dalam lembaran es atau gletser, 0.6 % tersimpan dalam
tanah yang dikenal sebagai air tanah, 0.3 % meruapakan uap air, dan 0.1 %
terdapat di permukaan , seperti air danau dan sungai (Hanif F, 2010).
Air merupakan kebutuhan hidup manusia yang sangat vital. Secara
langsung air diperlukan untuk minum, memasak, mandi, mencuci dll. Secara tidak
langsung air dibutuhkan sebagai bagian ekosistem yang dengannya kehidupan di
bumi dapat berlangsung. Namun, air juga bisa menjadi sarana berbagai zat toksik
dan organisme patogen yang membahayakan manusia. Di negara-negara sedang
berkembang saat ini, hampir 25 juta orang mati setiap tahun karena pencemaran
biologis dan kimia dalam air. Ini didukung oleh laporan World Resource Institute 1998-1999, bahwa ada 1,4 juta orang di seluruh dunia yang tidak terjangkau oleh pasokan air minum yang aman.
Air tanah merupakan salah satu sumberdaya air yang baik untuk air bersih
2
selalu meningkat sesuai dengan pertambahan penduduk. Kebutuhan air yang
selalu meningkat sering membuat orang lupa bahwa daya dukung alam ada
batasnya dalam memenuhi kebutuhan air. Kebutuhan air manusia terutama untuk
kebutuhan domestik sehari-hari, industri, irigasi, jasa, penyediaan air perkotaan,
dan sebagainya.( Sriyono, 2000)
Kondisi sistem akifer di dalam tanah sangat rumit, namun dapat dipelajari
dan diprediksi keberadaannya. Akifer adalah semua air yang terdapat pada lapisan
pengandung air (akuifer) di bawah permukaan tanah, termasuk mata air yang
muncul di permukaan tanah. Pada musim hujan kandungan air pada akifer
meningkat sedangkan pada musim kemarau kandungan air menurun atau tidak ada
sama sekali. Padahal air sangat dibutuhan dari waktu ke waktu untuk mendukung
kehidupan semua makhluk hidup di bumi. Dengan melakukan upaya-upaya
konservasi maka kondisi air tanah pada musim kemarau dapat diatasi dengan
teknik tindakan dan perlakuan tertentu. Kajian imbangan antara ketersediaan air
tanah dan intrusi air laut memberikan gambaran tentang kondisi akifer, dinamika
potensi air tanah dan penyebaran intrusi air laut. Secara prinsip air tanah dari darat
mengalir ke laut melalui media akifer, sedangkan air laut juga meresap ke darat
karena tekanan hidrostatika air laut. (Soemarto, 1995)
Sebagai negara yang alamnya kaya mineral, air tanah di Indonesia sering
mengandung besi dan mangan cukup tinggi. Di dalam air kedua logam ini selalu
ada bersama-sama. Bagi manusia kedua logam adalah esensial tetapi juga toksik.
Keberadaannya dalam air tidak saja dapat diditeksi secara laboratoris tetapi juga
dapat dikenali secara organoleptik. Dengan konsentrasi Fe atau Mn sedikitnya 1
mg/L, air terasa pahit-asam, berbau tidak enak dan berwarna kuning kecoklatan.
(Lee, 1990 )
Air tanah merupakan sumber air yang penting dan juga menyangkut
kehidupan orang banyak. Peran air bawah tanah sangatlah penting, dan
dibutuhkan pemanfaatan air tanah untuk menjaga keseimbangan dan
3
2004). Di daerah pesisir pantai, penggunaan air tanah oleh penduduk perlu
mendapat perhatian yang serius karena masih terbatasnya sarana Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM), seiring dengan semakin meningkatnya laju
pertumbuhan penduduk, maka tingkat konsumsi air juga semakin tinggi.
Pentingnya air bawah tanah karena potensinya yang diperkirakan 98% dari
keseluruhan air tawar yang berada di bumi, sedangkan selebihnya berada di
danau, sungai dan lain-lain (Hendrayana, 1994).
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat setempat yang ada di
daerah Kecamatan Medan, kota Belawan, mereka mengungkapkan beberapa
keluhan mereka tentang air sumur bor yang mereka gunakan setiap harinya. Hal
ini terjadi karena warna air yang sedikit keruh, berbau, dan rasanya payau.
Sehingga mereka tidak berani mengkonsumsi air sumur bor mereka. Selain itu, air
sumur bor tersebut juga akan menyebabkan kerusakan pada pakaian ketika
digunakan untuk menyuci, karena ditemukannya kancing- kancing pakaian yang
berkarat. Dan hal ini sedikit mempengaruhi tingkat perekonomian mereka.
Keberadaan industri-industri besar yang berlokasi di pelabuhan Belawan
hotel berbintang, kawasan permukiman elit, dan kawasan perkantoran di
sepanjang pantai Kota Belawan memenuhi kebutuhan air bersih berasal dari
sumur bor atau air tanah dalam. Pembuatan sumur bor memang harus berijin dan
dikenai pajak, namun banyak para pengusaha dan masyarakat membuat sumur bor
tanpa melakukan proses perijinan. Keberadaan jumlah dan lokasi sumur bor
semakin banyak. Oleh karena itu air bawah tanah menjadi berkurang, sehingga
terjadi penurunan muka tanah di kawasan pantai Kota Belawan. Pengembilan air
tanah berlebihan di kawasan pantai Belawan akan menyebabkan terjadi
penyusupan air laut ke daratan. Untuk itu perlu dilakukan pemantauan kualitas air
tanah dan sejauh mana intrusi air laut sudah menyusup ke dataran pantai Kota
Belawan (Situmorang, 2003).
Sebelumnya telah dilakukan penelitian di daerah itu oleh Palma Juanta,
penelitian tersebut tentang Pendeteksian intrusi air laut dan analisis kandungan
4
Dengan mengambil 24 sampel air sumur bor , dan ternyata Semua air sumur bor
dari 24 sampel telah terintrusi tinggi yaitu mencapai 100 %. Kadar intrusi
air laut tertinggi pada sumur bor SB 14 dengan kedalaman 72 m pada jarak 7119
m dari garis pantai dengan nilai DHL 5625 µmho/cm,250 C, sedangkan terendah pada SB 11 dengan kedalaman 72 m pada jarak 6316 m dari garis pantai
dengan nilai DHL sebesar 385,16 µmho/cm,250 C. Jarak sumur bor dari titik acuan dan kedalaman sumur bor tidak berpengaruh nyata terhadap Daya
Hantar istrik, dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 4,017 atau 0,04% dari data yang diperoleh. (Juanta, 2014).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin meneliti “Analisis Kualitas Air
Sumur Bor Berdasarkan Parameter Fisika dan Parameter Kimia Di Desa
Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan”. Dalam upaya untuk mengetahui
bagaimana kejernihan air sumur bor yang digunakan oleh masyarakat di Desa
Bagan Deli, kecamatan Medan kota Belawan.
1.2.Batasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas penulis membatasi masalah
hanya pada pengujian kualitas air sumur bor berdasarkan parameter fisika dan
kimia yaitu : bau, rasa, warna, kekeruhan, suhu, daya hantar listrik, dan jumlah zat
terlarut (TDS), pH, , kandungan mineral (logam).
1.3. Rumusan masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah kualitas air sumur bor berdasarkan parameter fisika dan
kimia yang digunakan oleh penduduk di desa Bagan Deli Kecamatan
Medan Belawan?
2. Apakah air sumur bor di desa bagan deli memenuhi baku mutu air bersih
sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan RI No.
5
3. Bagaimanakah status air sumur bor desa Bagan Deli berdasarkan Metode
Indeks Pencemaran sesuai peraturan Menteri Kesehatan RI No.
416/Menkes/Per/IX/1990?
1.4. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana kualitas air sumur bor berdasarkan
parameter fisika dan kimia yang digunakan oleh penduduk di desa
Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.
2. Untuk mengetahui air sumur bor di desa bagan deli apakah masih
memenuhi baku mutu air bersih sesuai dengan peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990
3. Untuk mengetahui bagaimana status air sumur bor yang digunakan oleh
warga desa Bagan Deli berdasarkan Menteri Kesehatan RI No.
416/Menkes/Per/IX/1990
1.5. Manfaat penelitian
Adapun maanfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai sumber informasi kepada Pemerintah setempat mengenai kualitas
air sumur bor di desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.
2. Sebagai bahan referensi untuk perbandingan dalam penelitian-penelitian
selanjutnya.
79
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dibuat kesimpulan :
1. Berdasarkan parameter fisika, hanya parameter suhu yang keseluruhan air
sumur bor masih memenuhi standar baku mutu air bersih, sedangkan
DHL, TDS, warna, rasa, bau, 85 % telah melewati batas baku mutu air
bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
416/Menkes/Per/IX/1990, sedangkan berdasarkan parameter kimia, nilai
pH, kandungan nitrat, besi (Fe), Timbal (Pb), Kesadahan, Fluoride, masih
memenuhi baku mutu air bersih, kecuali nitrit 50 % telah melewati batas
baku mutu air bersih.
2. Seluruh sampel air sumur bor di desa Bagan Deli Kecamatan Medan
Belawan sudah tidak memenuhi baku mutu air bersih sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 Tentang
Persyaratan Kualitas air bersih.
3. Status seluruh air sumur bor yang digunakan warga desa Bagan Deli
Kecamatan Medan Belawan setelah diolah dengan metode indeks
pencemaran (MIP) menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
416/Menkes/Per/IX/1990 Tentang Persyaratan Kualitas air bersih Belawan
80
5.2. Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka disarankan :
1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk meneliti faktor-faktor lain
yang mengakibatkan tingginya nilai kandungan zat terlarut (TDS) pada air
sumur bor seperti kandungan logam yang lain yang tidak diteliti pada
penelitian ini.
2. Kepada Dinas Kesehatan Kota Madya Medan khususnya Pemerintahan
Kecamatan Medan Belawan perlu melakukan pemantauan kualitas dan
kuantitas air bawah tanah secara berkala untuk mengetahui kondisi air
bawah tanah sehingga tidak melewati batas baku mutu kualitas air bersih.
3. Perlu diadakan penyuluhan kepada masyarakat pemakai air bawah tanah
agar membuat sistem pengolahan air, misalnya penyaringan sehingga air
tanah dapat dikonsumsi. Kepada masyarakat setempat agar memakai air
bawah tanah seperlunya.
4. Kepada masyarakat setempat agar pengambilan air tanah tidak dilakukan
81
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, R, M.Si., (2004),Kimia Lingkungan, Penerbit ANDI, Jakarta.
Ansari, Kali Achmad, (2008), Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Sunggal Medan Metode Turbidimetri,Laporan Karya Ilmiah, Universitas Negeri Medan, Medan Arsyad, S. (1989).Konservasi Tanah dan Air.Penerbit IPB, Bogor.
Davis, S.N danWiest, R..J.M., (1996), Hydrogeology, Jhon Willey dan Sons, Inc, New York.
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, (2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Dan Proposal Penelitian Non Kependidikan. FMIPA. UNIMED
Gabriel. J.F, (2001),Fisika Lingkungan, Hiporates, Jakarta. Girsang, dan Siddik, (1992), Akuifer hydrology
Anonim, http://www.lablink.or.id/Hidro/Siklus/air-siklus.htm. diakses pada tanggal 25 Oktober 2015
Harahap, R., 2013,Rekayasa Hidrologi, UNIMED Press, Medan
Hutasoit, Rano K., (2009),Pendeteksian intrusi air laut dan konsentrasi ion clor (Cl) Serta besi (Fe) pada sumur gali didesa percut pematang lalang dan cinta damai Kecamatan Percut Sei Tuan.Skripsi. UNIMED. Medan.
Juanta, P., (2013). Pendektesian Intrusi Air Laut dan Analisis Kandungan Air Pada Sumur Bor Dengan Metode Konduktivitas Listrik di Daerah Medang Deras,Skripsi. UNIMED. Medan.
KementerianKesehatan RI, 2002, PersyaratanKualitas Air Minumdalam PERMENKES Nomor:907/Menkes/SK/VII/2002
Kirsch, Reinhard. 2009.Groundwater Geophysics A Tool for Hydrogeology.Springer. Berlin.
Kodoatie, J.R. (1996),Pengantar Hidrogeologi,Andi, Yokyakarta.
Lee, R., (1990),Hidrologi Hutan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Linsley, R.K dan Franzini, J.B, (1991), Teknik Sumber Daya Air, Erlangga, Jakarta
82
Nasution, Ahmad K.A. (2008), Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Sunggal Medan Metode Turbidimet, Karya Ilmiah, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan
Pemenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990
Sihombing, Linda S., (2007), Pendeteksian intrusi Air Laut di Kecamatan Hamparaan Perak pada sumur gali dengan metode konduktivitas Listrik,Skripsi. UNIMED . Medan
Sinaga,L.,(2013), Analisis Intrusi Air Laut Pada Air Sumur bor Di Kec. Teluk Nibung Tanjung Balai dangan metode Konduktivitas Listrik,Skripsi. UNIMED, Medan.
Sitorus, E.(2011). Analisis Intrusi Air Laut Pada Sumur Gali an sumur bor dengan metode Konduktivitas Listrik. Program Pasca Sarjana USU. Medan.
Situmorang, R.,(2003).,Pendeteksian Intrusi Air Laut Di Sekitar Kawasan Industri Kimia Medan (KIM) Dengan Metode Konduktivitas Listrik,Tesis,program Pasca Sarjana USU, Medan.
Soemarto.(1995).Hidrologi Teknik Ed 2. Erlangga. Jakarta.
Sosrodarsono dan Takeda., (1993), Hidrologi Untuk Pengairan, Pradnya Paramita, Jakarta.
Suripin. 2004. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Penerbit Andi : Yogyakarta
Suripin, 2001., Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan, Andi, Yogyakarta.
Tekeda, S. 2003.Hidrologi untuk Pengairan. Pradnya Paramita : Jakarta.
ii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 15 Juli 1993, di desa Lubis kec. Pagaran,
Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara,Medan. Dilahirkan dari
keluarga Alm. Buha Lubis dan Resi Aritonang. Penulis merupakan anak ke empat
dari 4 bersaudara.
Pada tahun 2000, penulis masuk SDN 175772 Lubis Kec. Pagaran, Kab..
Taput dan lulus pada tahun 2006. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 3 Pagaran dan lulus pada tahun 2009.
Tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan sekolah menegah atas di SMAN 1
Siborongborong pada tahun 2009 dan dinyatakan lulus pda tahun 2012. Dan
pada tahun 2012 penulis dinyatakan lulus di Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam pada Program Studi Fisika Jurusan Fisika di Universitas
Negeri Medan (UNIMED) melalui Jalur undangan Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), dan dinyatakan lulus ujian
Mempertahankan Skripsi pada tanggal 28 Januari 2014. Penulis aktif di unit
kegiatan mahasiswa yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Fisika dan Unit