• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN SAQ TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING KAKI KANAN DAN KAKI KIRI ATLET OLAHRAGA PENCAK SILAT PESANTREN AR-RAUDHATUL HASANAH MEDAN TAHUN 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LATIHAN SAQ TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING KAKI KANAN DAN KAKI KIRI ATLET OLAHRAGA PENCAK SILAT PESANTREN AR-RAUDHATUL HASANAH MEDAN TAHUN 2016."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LATIHAN SAQ TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING KAKI KANAN DAN KAKI KIRI ATLET

OLAHRAGA PENCAK SILAT PESANTREN AR-RAUDHATUL HASANAH

MEDAN TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat – Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

RIZKY A DAULAY NIM. 6113121077

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

RIZKY A DAULAY. Pengaruh Latihan SAQ Terhadap Hasil Tendangan Samping Kaki Kanan dan Kaki Kiri Atlet Olahraga Pencak Silat Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Medan Tahun 2016.

(Dosen Pembimbing : ALBADI SINULINGGA).

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan SAQ terhadap hasil tendangan kaki kanan dan kaki kiri atlet olahraga pencak silat pesantrenAr-Raudatul Hasanah Medan Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperiment, dengan pelaksanaan latihan yaitu latihan SAQ.

Populasi adalah seluruh atlet pencak silat pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Medan Tahun 2016 sebanyak 50 orang. Jumlah sampel 30 orang diperoleh dengan teknik random sampling. Instrument pengumpulan data dengan test dan pengukuran yaitu mengambil hasil tendangan nilai tertinggi dan terbayak dari 3 kali percobaan dengan menggunakan stopwach, penelitian dilaksanakan 18 kali pertemuan dengan latihan 3 kali dalam seminggu. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan uji-t.

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama pada latihan SAQ terhadap hasil tendangan samping kaki kanan diperoleh thitung= 10,21 serta ttabel = 2,04 dengan α

= 0,05 (thitung>ttabel) berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan kesimpulan latihan

SAQ secara signifikan berpengaruh terhadap hasil tendangan samping kaki kanan atlet olahraga pencak silat pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Medan tahun 2016.

Berdasarkan pengujian hipotesis kedua pada latihan SAQ terhadap hasil tendangan samping kaki kiri diperoleh thitung= 9,76 serta ttabel = 2,04 dengan α =

0,05 (thitung>ttabel) berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan kesimpulan latihan

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat

dan hidayah-Nya yang telah dikaruniakan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Latihan SAQ Terhadap Hasil

Tendangan Samping Atlet Olahraga Pencak Silat Pesantren Ar-Raudhatul

Hasanah Medan Tahun 2016” yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, tentunya penulis tidak lepas dari

bantuan baik berupa bimbingan maupun arahan dari berbagai pihak dan juga

dukungan serta semangat. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd., selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M. Pd., Drs. Suharjo, M. Pd., Samsul Gultom,

SKM, M. Kes., dan Drs. Mesnan, M. Kes., selaku Dekan, Wakil Dekan I,

Wakil Dekan II dan Wakil Dekan III FIK Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Albadi Sinulingga, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing saya yang

telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan, memberikan motivasi dan

arahan dalam perjalanan penulisan skripsi saya ini dari awal hingga akhir.

4. Ibu Dr. Novita M. Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan

(6)

iii

Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas

Negeri Medan.

5. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Program Studi Pendidikan

Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Medan.

6. Bapak Doko selaku pelatih atlet dan para atlet pesantren Ar-Raudhatul

Hasanah Medan.

7. Teristimewa kepada Ayahanda, Ibunda, dan seluruh keluarga besar, yang

telah memberikan dukungan serta motivasi hingga saya dapat menyelesaikan

skripsi ini.

8. Rekan-rekan mahasiswa FIK UNIMED khususnya PKO Reg B 2011 (Juli,

Azwar, Arifin) serta para sahabat (Juwita Sari Damanik, Wildan Khoir

Hasibuan) dan seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu saya

ucapkan banyak terimakasih.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, baik dari segi

isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun untuk perbaikan skripsi ini. Semoga Allah membalas

segala kebaikan yang telah diberikan, dan penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat khususnya para bagi pembaca dan semoga dapat membantu dalam

pengembangan pendidikan program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Medan, April 2016 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II : LANDASAN TEORITIS ... 8

A. Kajian Teoritis ... 8

1. Hakikat Pencak Silat ... 8

2. Hakikat Tendangan Samping ... 11

3. Hakikat Latihan ... 12

4. Hakikat SAQ (Speed, Agility, Quickness) ... 21

B. Kerangka Berfikir ... 27

C. Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III : METODE PENELITIAN ... 30

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

1. Lokasi Penelitian ... 30

2. Waktu Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

1. Populasi penelitian ... 30

2. Sampel Penelitian ... 30

C. Metode Penelitian ... 31

D. Desain Penelitian ... 31

E. Instrumen Penelitian ... 32

F. Prosedur Penelitian ... 33

(8)

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Deskripsi Data Penelitian ... 39

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 40

1. Uji Normalitas ... 40

2. Uji Homogenitas ... 41

3. Pengujian Hipotesis ... 41

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 42

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Skala Intensitas Latihan ... 16 3.1. Bentuk Desain Penelitian Pre-Test dan Post-Test ... 31 3.2. Formulir Penilaian Kecepatan Tendangan ... 33 3.3. Perhitungan Statistik dengan Pola one group pre test – post test design 37 4.2. Hasil Pre-test dan Post-test latihan SAQ terhadap tendangan samping

kaki kanan dan kaki kiri atlet ... 39 4.3. Uji Normalitas Pre-test dan Post-test latihan SAQ terhadap

[image:9.612.79.541.83.625.2]
(10)

vii

[image:10.612.80.543.94.627.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Norma Kecepatan Tendangan Pencak Silat ... 48

2. Daftar Populasi Atlet Olahraga Pencak Silat Pesantren Ar – Raudhatul Hasanah Medan Tahun 2016 ... 49

3. Daftar Sampel Atlet Olahraga Pencak Silat Pesantren Ar – Raudhatul Hasanah Medan Tahun 2016 ... 51

4. Program Latihan ... 52

5. Data Mentah Hasil Pre – Test dan Post – Test Tendangan Samping Kaki Kanan dan kaki kiri Atlet Pencak Silat Pesantren Ar – Raudhatul Hasanah terhadap Latihan SAQ... 63

6. Mencari Rata-Rata dan Simpangan Baku ... 67

7. Uji Normalitas ... 71

8. Uji Homogenitas ... 73

9. Uji Hipotesis ... 76

10.Foto Dokumentasi ... 79

11.Absensi Atlet ... 82

12.Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 84

13.Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva 0 ke Z ... 85

14.Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t ... 86

[image:11.595.66.538.110.689.2]
(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga terdiri dari kata olah yang berarti laku, perbuatan, perikelakuan,

sedangkan raga, yang berarti badan mengandung makna, berlatih diri dengan

gerakan badan. Jadi, olahraga berarti gerak badan atau aktivitas jasmani. Olahraga

merupakan suatu bentuk pendidikan dari individu dan masyarakat yang

mengutamakan gerakan-gerakan jasmani yang dilakukan secara sadar dan

sistematis menuju suatu kualitas hidup yang lebih tinggi (Noya, 1983 : 5).

Olahraga pencak silat mempergunakan seluruh bagian tubuh dan anggota

tubuh untuk alat pembelaan diri dan serangan. Pembelaan dan serangan yang

diperlukan adalah pembelaan dan serangan yang baik, yaitu serangan yang tepat

arahnya dan dilakukan dengan tenang yang sempurna. Berdasarkan alat yang

digunakan serangan menggunakan dua alat yaitu lengan/tangan dan tungkai/kaki.

Secara umum serangan kaki disertai tendangan. Pada waktu melaksanaan atau

melakukan teknik tendangan posisi badan dan lintasan gerakan dapat melalui

depan, samping, belakang, dan busur (Iskandar, 1992 : 1).

Dalam suatu tendangan diperlukan suatu latihan berupa kecepatan (speed),

kelincahan (agility), dan kecepatan reaksi (quicknes). Dimana kecepatan (speed)

adalah kemampuan seseorang untuk bergerak ke depan dengan cepat. Kelincahan

(agility) adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah dan posisi tubuhnya

dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak, sesuai dengan situasi yang dihadapi

(13)

2

di arena tertentu tanpa kehilangan keseimbangan tubuhnya. Kecepatan reaksi

(quicknes) merupakan kemampuan seseorang bertindak secepatnya dalam

menanggapi rangsangan-rangsangan yang datang lewat indra, syaraf atau feeling

lainnya (Akhmad, 2013 : 129).

Berdasarkan hasil observasi peneliti di lapangan (11 Agustus 2015),

kecepatan tendangan dari atlet terlihat masih belum seperti apa yang diharapkan.

Ini terlihat pada saat atlet melakukan tendangan samping karena masih banyaknya

permasalahan dalam melakukan tendangan tersebut. Permasalahan yang

ditemukan pada saat observasi adalah atlet masih lambat dalam melakukan

tendangan dan atlet sering kehilangan momentum saat melakukan tendangan serta

kecepatan reaksi dari atlet yang masih lambat pada waktu melakukan tendangan.

Hal ini menyebabkan tendangan samping atlet mudah ditangkap oleh lawan.

Untuk memperkuat hasil observasi peneliti kemudian melakukan tes pendahuluan

pada atlet, dimana dari hasil tes pendahuluan (terlampir) terlihat bahwasanya

tendangan atlet masih dalam kategori kurang-cukup. Dalam kategori ini terlihat

bahwa kecepatan tendangan samping atlet masih bermasalah.

Hal ini diperkuat lagi dengan wawancara penulis dengan pelatih (Bapak

Doko) di lapangan, pelatih mengatakan bahwa di dalam pencak silat tendangan

merupakan salah satu teknik yang harus dikuasai oleh atlet pencak silat. Atlet silat

di Pesantren Raudhatul Hasanah Medan rata-rata sudah latihan selama satu

sampai dua tahun. Akan tetapi, tendangan dari atlet masih lambat. Beliau

(14)

3

dengan cepat, kuat, tepat dan akurat. Tetapi hal tersebut masih berbanding terbalik

dengan keadaan atlet.

Selain itu kurangnya keseriusan dan disiplin atlet dalam melakukan latihan

menyebabkan latihan tidak berjalan dengan baik. Sehingga menyebabkan

permasalahan bagi atlet khususnya tendangan samping, dimana tendangan dari

atlet tersebut masih lambat. Kurangnya program latihan yang terprogram selama

ini menyebabkan fisik atlet lambat untuk berkembang. Karena selama ini pelatih

hanya memberikan latihan berdasarkan pengalaman pelatih sewaktu masih

menjadi atlet. Seperti yang dikatakan oleh Zulkaidah (2005 : 22), bahwasanya

setiap prinsip perbedaan individual seseorang memiliki kemampuan yang

berbeda-beda dalam penggunaan jalur-jalur belajarnya. Ada yang dengan baik

dapat belajar melalui visual, ada pula melalui pendengaran. Sementara individu

lain barangkali menggunakan kedua-duanya dalam belajar.

Kebiasaan dari atlet di atas bukan saja terjadi pada waktu latihan akan

tetapi terbawa sampai ke pertandingan. Karena metode latihan tendangan samping

yang selama ini diterapkan belum mengarah pada peningkatan kecepatan

tendangan yang lebih baik, sehingga perlu solusi yang tepat dan sesuai dengan

kondisi yang ada. Selain itu juga, terbatasnya jam latihan kurang dimanfaatkan

secara maksimal. Beberapa komponen yang sangat mendukung kecepatan

tendangan diantaranya dengan latihan kecepatan. Karena belum adanya program

latihan kondisi fisik yang memadai, jadwal latihan yang belum diikuti dengan

baik oleh atlet, sehingga tendangan samping masih lambat dan kurang tepat pada

(15)

4

Berdasarkan data tabel pertama dan kedua (lampiran 5) hasil tendangan

atlet masih masuk dalam kategori cukup. Hal ini disebabkan karena kecepatan

tendangan atlet belum baik. Hal ini juga bisa terjadi karena faktor latihan yang

belum maksimal dan progam latihan yang belum memadai untuk menunjang

latihan kecepatan tendangan atlet. Atau pun karena pengaruh faktor lain seperti

kurangnya tanggapan atlet terhadap latihan yang diberikan dan lambat cara

berpikir atlet terhadap latihan yang diberikan. Seperti yang dikatakan Zikwan

(2003 : 25) bahwasanya cara berpikir sesuai dengan cara-cara untuk

mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti perasaan dan emosi, kesadaran

yang berkenaan dengan perasaaan (merasakan kehadiran suatu benda atau

orang), kesadaran, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna,

kreativitas dan visualisasi. Karena kurang atau lambatnya atlet dalam berfikir

maka atlet juga akan lambat dalam merespon apa-apa yang diberikan oleh pelatih.

Untuk mengatasi masalah di atas, penulis berkonsultasi dengan pelatih

mencoba menggunakan latihan SAQ dalam berlatih. Latihan SAQ yang dimaksud

yaitu Speed, Agility dan Quickness. Dimana menurut Akhmad (2013 : 129) latihan

SAQ dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kecepatan, kelincahan dan

kecepatan reaksi dalam melakukan tendangan, terutama tendangan samping kaki

kanan dan kaki kiri atlet pencak silat. Karena latihan tidak terprogram dengan

baik, sehingga peneliti tertarik untuk melanjutkan bentuk latihan tersebut, dan

ingin membuktikan apakah ada pengaruh bentuk latihan tersebut terhadap

(16)

5

Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Latihan SAQ Terhadap Hasil Tendangan Samping Atlet

Olahraga Pencak Silat Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Medan Tahun 2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka masalah dalam

penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut : Faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi kemampuan tendangan samping kaki kanan dan kaki kiri atlet?

Bagaimana cara meningkatkan kemampuan tendangan samping atlet? Bentuk

latihan apa yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan tendangan samping

atlet? Apakah latihan SAQ dapat meningkatkan kemampuan tendangan samping

atlet? Jika seandainya ada, seberapa besar pengaruh latihan SAQ terhadap

kemampuan tendangan samping atlet?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas dan

untuk menghindari penafsiran yang berbeda dan terlalu luas, maka penulis

membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu : Pengaruh Latihan yang mencakup

latihan SAQ Atlet olahraga Pencak Silat terhadap hasil tendangan samping di

(17)

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh latihan SAQ terhadap hasil tendangan

samping kaki kanan atlet olahraga pencak silat di Pesantren

Ar-Raudhatul Hasanah Medan Tahun 2016?

2. Apakah terdapat pengaruh latihan SAQ terhadap hasil tendangan

samping kaki kiri atlet olahraga pencak silat di Pesantren

Ar-Raudhatul Hasanah Medan Tahun 2016?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh latihan SAQ terhadap hasil tendangan

samping kaki kanan atlet olahraga pencak silat di Pesantren

Ar-Raudhatul Hasanah Medan Tahun 2016.

2. Untuk mengetahui pengaruh latihan SAQ terhadap hasil tendangan

samping kaki kiri atlet olahraga pencak silat di Pesantren

Ar-Raudhatul Hasanah Medan Tahun 2016.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Klub : Untuk Meningkatkan prestasi dan persaingan yang positif

dengan klub lain.

2. Bagi Atlet : Untuk dapat meningkatkan minat dan peran aktif atlet

(18)

7

3. Bagi Pelatih : Sebagai bahan masukan bagi para pelatih pencak silat

bahwa latihan SAQ dapat meningkatkan tendangan samping atlet

pencak silat Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Medan serta bahan bagi

pelatih untuk membuat program latihan.

4. Bagi Mahasiswa : Sebagai bahan masukan bagi para mahasiswa/i

Fakultas Ilmu Keolahragaan yang akan melakukan penelitian pada

cabang pencak silat.

5. Bagi penulis : Untuk menambah pengetahuan dan memperluas

wawasan peneliti dalam upaya meningkatkan hasil tendangan

(19)

46

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, I., (2013), Dasar-Dasar Melatih Fisik Olahragawan. UNIMED Press, Medan.

Arikunto, S., (2013), Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.

Bompa, Tudor O., (1983), Power Training For Sport, York University Toronto Otorio Second Printing, Canada.

Hariono, A., (2007), Jurnal Olahraga Prestasi Volume 3, Nomor 1, Melatih Kecepatan Pada Pencak Silat Kategori Tanding, Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

., (2008), Jurnal Olahraga Prestasi Volume 4, Nomor 1, Pembelajaran Teknik Dasar Pukulan dan Tendangan pada Pesilat Pemula, Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Harsono., (1988), Coaching dan Aspek – Aspek Psikologis dalam Choaching, Cv. Tambak Kusuma, Jakarta.

Iskandar, O., (1992), Pencak Silat, Dekdikbud, Jakarta.

Kokasih, E., (2000), Plyometrics Explosive Power Training Second Edition, Bidang Kepelatihan PKON, Kantor Menpora.

Lee E., dkk., (1995), Training For Speed, Agility, and Auickness, Human Kinetic, Canada.

Lubis, J., (2003), Pencak Silat Panduan Praktis, PT Raja GrafindoPersaja, Jakarta.

________., (2004), Instrumen Pemanduan Bakat. Direktorat Olahraga Pelajar dan Mahasiswa, Direktorat Jenderal Olahraga Pendidikan Nasional.

Nossek, Y,. (1982), Teori Umum Latihan. Afrika: Institut Nasional Olahraga Lagos.

(20)

47

Pate, R,. (1984), Dasar – Dasar Ilmu Kepelatihan Saundres College Publishing, IKIP Semarang Press.

Sajoto, M., (1988), Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Dekdikbud, Jakarta.

Sudjana, (2001), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.

Syafruddin, (2011), Ilmu Kepelatihan Olahraga Teori dan Aplikasinya Dalam Pembinaan Olahraga, UNP.

Zikwan & Nilasari, Menyeimbangkan Fungsi Kerja Otak Kanan dan Otak Kiri dalam Pembelajaran Membaca,

https://www.google.com/search=otak+kiri+dan+kanan.pdf.(diakses 25 Desember 2016).

Zulkaidah, A,. Dkk, (2005), Metode Mengajar Dengan Menstimulasi Otak

Kiri Dan Otak Kanan, Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma,

Gambar

Tabel Halaman 2.1. Skala Intensitas Latihan ..........................................................................
Gambar   Halaman
Tabel Distribusi

Referensi

Dokumen terkait

kesehatan, rejeki, berkah dan karunia yang selalu engkau berikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Penulisan Hukum dengan judul : “Sanksi Pidana

Terdapat 2 orang siswa yang keluar masuk (izin keluar), sedangkan 16 siswa (88,89%) duduk dikelas mendengarkan penjelasan guru dalam proses pembelajaran. Terdapat 9 orang

Bambang Juli Istanto Budi Mulyana. Bambang Juli Istanto

Adanya perbedaan yang terjadi antar karyawan didalam suatu perusahaan, komunikaasi yang di lakukan daru pimpinan kebawahan menjadi sangat penting dimana dalam tujuan

Materi yang dibahas dalam mata kuliah ini mulai dari definisi, tujuan, dan tipe permasalahan tata letak, fase-fase SLP (Systematic Layout Planning): PQRST analysis, pengukuran

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada Perbedaan Brand Awareness pada mahasiswa yang mendapatkan iklan humor dan mahasiswa yang mendapatkan iklan non humor

[r]

Nurhadi (1983) mengartikan administrasi sebagai suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manuia yang tergabung