i
PENGARUH ARUS KAS BEBAS, HUTANG, DAN LABA
TERHADAP DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajat Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh: Lidya Ayu Purnamasari
201210160311261
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
PENGARUH ARUS KAS BEBAS, HUTANG DAN LABA
TERHADAP DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajat Sarjana Ekonomi
Oleh:
Lidya Ayu Purnamasari 201210160311261
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MALANG
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tentang “Pengaruh Arus Kas Bebas, Hutang dan Laba Terhadap Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesa (BEI)”. Di dalam tulisan ini disajikan pokok – pokok bahasan yang meliputi dividen dengan tiga variabel (Arus Kas Bebas, Hutang dan Laba) sebagai variabel yang mempengaruhi Dividen.
Adapun tujuan penyusunan laporan penelitian skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata 1 (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang. Atas berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan untuk memberikan segala yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini, perkenankanlah penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Drs. H. Fauzan, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Dr. H. Nazaruddin Malik, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti kegiatan perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dr. H. Marsudi, M.M, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang atas kebijakan dalam penyusunan mata kuliah sesuai konsentrasi penjurusan.
4. Dra. Hj. Dewi Nurjanah, M.M dan Dra. Sandra Irawati, M.M selaku dosen pembimbing yang telah sudi meluangkan waktunya untuk mengoreksi serta membimbing hingga selesainya skripsi ini.
iv
6. Ibu, Bapak, Kakak dan Adik saya yang selalu memberi doa, dukungan fasilitas serta kasih sayang yang luar biasa hingga menyelesaikan skripsi ini.
7. Muhammad Tanzil Hadi, S.Ap dan keluarga yang telah menjadi semangat dan motivasi saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman-teman SMA (Sahabat Neutron), teman-teman Bongolers (Adhyt, Haris, Ricky, Hasan, Faris, Dewinta, Zulva, Ismi, Meilina, Ragil, Winnar), teman seperjuangan Bulek Liana, Tika, Fendi dan teman-teman di IBK (Riska, Elza, Reisa, Lita, Nisa, Mbak Ara, Mas Dendi) yang telah memberi masukan, dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini dan teman-teman Program Studi Manajemen E angkatan 2012.
9. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dalam membantu hingga terselesaikannya penulisan tugas akhir ini.
Semoga amal dari bapak, ibu, saudara-saudara dan teman-teman mendapatkan pahala yang setimpal kepada Allah SWT.
vi
E. Teknik Pengumpulan Data ... 34 F. Teknik Analisis Data ... 35 G.Uji Hipotesis ... 38
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Penelitian ... 42 B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 61
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan ... 65 B. Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 : Jumlah Kas, Hutang, Laba dan Dividen
pada Perusahaan Manufaktur ... 5
Tabel 3.1 : Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi ... 36
Tabel 4.1 : One-Sample Kolmogorov-Sminov Test ... 54
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Kerangka Pikir Penelitian ... 29
Gambar 3.1 : Kurva Uji F ... 40
Gambar 3.2 : Kurva Uji t... 41
Gambar 4.1 : Normal P-P Plot ... 54
Gambar 4.2 : Uji Heterokedastisitas dengan Scatterplot ... 56
Gambar 4.3 : Hasil Uji F ... 58
Gambar 4.4 : Hasil Uji t Variabel Arus Kas Bebas (X1) ... 59
Gambar 4.5 : Hasil Uji t Variabel Hutang (X2) ... 59
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Hasil Perhitungan Variabel Independen dan Dependen. Lampiran 2 : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dalam Ln Lampiran 3 : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dalam Anti Ln Lampiran 4 : Koefisien Determinasi ( )
x
DAFTAR PUSTAKA
Aeni. 2012. “Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas dan Hutang terhadap Dividend Payout Ratio dengan Menggunakan Regresi Berganda”. Skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah, Malang.
Arthur J. Keown, David F. Scott, Jr, John D. Martin, J. William Petty. 2000.
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 1, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Bagus Tri. 2014. “Pengaruh Net Profit Margin, Earning Per Share, Return on
Asset dan Return on Equity terhadap Kebijakan Dividen dengan
menggunakan Regresi Berganda”. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas
Nusantara PGRI, Kediri.
Brigham dan Houston. 2012. Dasar- Dasar Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.
__________________. 2012. Dasar- Dasar Manajemen Keuangan. Buku 2. Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.
Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Djumahir. 2009. Pengaruh Biaya Agensi, Tahap Daur Hidup Perusahaan, dan Regulasi terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Universitas Brawijaya, Malang.
Eva Rahmawati. 2011. “Pengaruh Current Ratio, ROA, Kebijakan Hutang dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen dengan Menggunakan Regresi Logistik”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Fandy Farid. 2013. “Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kebijakan Hutang dan Pertumbuhan Laba terhadap Kebijakan Dividen dengan menggunakan Regresi Linier Berganda”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya, Malang.
Gatot. 2012. Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, Likuiditas, Leverage dan Earning Per Share terhadap Kebijakan Dividen dengan Menggunakan Regresi Linier Berganda. Universitas Dian Nuswantoro, Semarang.
Ghazali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
xi
Gitman J. Lawrence. 2000. Principle of Managerial Finance. Ninth Edition. Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Company
Kieso E. Donald, Weygant J. Jerry, Warfield D. Terry. 2002. Akuntansi Intermediate. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Lucyanda dan Lyliana. 2012. Pengaruh Free Cash Flow dan struktur kepemilikan terhadap Divident Payout Ratio. Jurnal Akuntansi. Vol. 1. No. 2. Pp. 129-138.
Rialdi, 2014. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Dividend Pyout Ratio pada Perusahaan Manufaktur. Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Widyatama, Bandung.
Ross et al. 2009. Pengantar Keuangan Perusahaan (Corporate Finance
Fundamental). Buku 2. Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.
Rosdini. 2009. Pengaruh Free Cash Flow terhadap Dividend Payout Ratio. Working Paper in Accounting and Finance.
Santoso, Iman. 2009. Akuntansi Keuangan Menengah, Buku 2. Bandung: PT. Refika Aditama.
Suhadak dan Ari. 2011. Pemikiran Kebijakan Manajemen Keuangan. Malang: CV. Okani Bukaka.
Sutrisno. 2001. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout
Ratio. TEMA. Vol. 2 No. 1.
Weston, Copeland E. Thomas. 2010. Manajemen Keuangan. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini perusahaan dihadapkan pada suatu kondisi persaingan
yang ketat terutama perusahaan go public yang menghadapi persaingan tidak
hanya dalam satu sektor industri saja melainkan antar sektor industri. Selain
untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain, perusahaan mempertahankan
keberlangsungan hidup perusahaan serta menjaga eksistensinya dapat
dilakukan dengan mengoptimalkan salah satu fungsi strategik yang berkaitan
dengan pengelolaan kinerja perusahaan diantaranya yakni manajemen
keuangan.
Banyak perusahaan yang harus memutar otak dan berusaha untuk
dapat menjalankan roda bisnisnya. Salah satu perusahaan itu adalah
perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur bergerak dalam bidang
seperti makanan dan minuman, rokok, produk tekstil dan turunannya, farmasi,
produk kayu, produk kertas dan turunannya, kimia dan turunannya, perekat,
produk plastik, kaca, semen, produk logam dan sebagainya. Perusahaan
manufaktur merupakan perusahaan yang mengelola bahan mentah menjadi
bahan setengah jadi ataupun jadi melalui proses produksi, sehingga rentan
terhadap fluktuasi ekonomi seperti perubahan harga bahan baku maupun
2
Dividen merupakan bagian dari laba perusahaan yang akan dibagikan
kepada pemegang saham dalam bentuk kas atau tunai. Jika suatu perusahaan
memperoleh laba setiap tahunnya mereka akan berpikir apakah laba tersebut
akan dibagikan kepada pemegang saham atau seluruhnya ditahan untuk
diinvestasikan kembali, oleh karena itu suatu perusahaan perlu menerapkan
kebijakan dividen, dimana kebijakan dividen merupakan keputusan yang akan
diambil perusahaan, terkait apakah mereka akan membagikan sebagian laba
mereka kepada pemegang saham atau tetap menahan laba mereka untuk
menambah modal guna pembiayaan investasi dimasa yang akan datang.
Masalah keagenan timbul karena adanya perbedaan informasi yang
dimiliki oleh manajer sebagai agen dan pemegang saham sebagai principal.
Manajer sering kali memiliki lebih banyak informasi tentang kondisi dan
kinerja perusahaan dari pada manajer. Ketidakseimbangan informasi antara
manajer dan pemegang saham ini disebut sebagai asimetri informasi.
Asimetri informasi ini dapat membuat manajer mungkin tidak selalu
bertindak demi kepentingan investor. Salah satu tindakan yang dimaksud
adalah ketika manajer menggunakan arus kas bebas (free cash flow) yang ada
untuk menguntungkan dirinya sendiri.
Arus kas bebas (free cash flow) merupakan kas yang bebas
didistribusikan oleh perusahaan kepada kreditor atau pemegang saham karena
tidak dibutuhkan untuk modal kerja atau investasi tetap (Ross et al 2009:46).
Salah satu cara untuk mengurangi free cash flow yaitu dengan melakukan
3
agar sisa dana tersebut dibagikan, sehingga akan menambah kesejahteraan
mereka, sehingga terjadi kecenderungan semakin tinggi free cash flow, maka
akan semakin tinggi dividen yang dibagikan kepada pemegang saham
perusahaan, demikian pula sebaliknya. Hal tersebut menunjukkan bahwa
dividen dapat mengurangi arus kas bebas yang tersedia bagi manajer.
Hutang merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain untuk
membayar sejumlah uang atau menyerahkan barang atau jasa pada tanggal tertentu.
Perusahaan dengan hutang yang tinggi akan memiliki kebijakan dividen yang
berbeda dengan perusahaan yang memiliki hutang yang rendah. Perusahaan yang
memiliki hutang yang tinggi cenderung membagikan dividen dalam jumlah yang
lebih rendah karena laba yang diperoleh digunakan untuk melunasi hutangnya guna
meminimalisir resiko yang dihadapi oleh perusahaan.
Laba menjelaskan tentang indikator laba bersih perusahaan yang
dihitung dari presentase laba bersih per saham. Semakin tinggi laba
menandakan bahwa perusahaan semakin banyak mensejahterakan kekayaan
pemegang saham yang bisa dihasilkan dari setiap lembar saham. Jika dari
tahun ke tahun perusahaan memiliki keuntungan yang signifikan tentu saja
investor cenderung memiliki harapan yang optimis atas pengembalian yang
pasti didapatnya, sementara jika perusahaan mengalami kerugian maka secara
otomatis investor akan mengetahui kerugian yang akan diperolehnya. Laba
juga digunakan dalam penentuan besar kecilnya pembagian dividen
perusahaan berdasarkan tingkat laba yang diperoleh setiap tahunnya.
Sehingga peningkatan laba bersih perusahaan akan meningkatkan tingkat
4
Berbagai jurnal penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang
menyatakan bahwa variabel free cash flow memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap dividen, yang berarti gambaran kecenderungan bahwa
jika proporsi free cash flow semakin tinggi, maka jumlah dividen yang akan
dibayarkan semakin tinggi pula (Rosdini, 2009, Lucyanda dan Lyliana, 2012).
Jurnal penelitian selanjutnya mengenai variabel free cash flow, profitabilitas
(ROA), likuiditas (cash ratio), dan earning per share masing-masing tidak
berpengaruh terhadap kebijakan dividen, sedangkan variabel leverage (debt
equity ratio) berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (Gatot, 2012).
Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang keberhasilannya
sangat bergantung pada keadaan perekonomian suatu negara, termasuk yang
belum lama ini terjadi di Indonesia. Keadaan perekonomian Indonesia
belakangan ini menunjukan pergerakan fluktuatif, bahkan mengalami
perlambatan, dilihat dari laju inflasi belakangan ini yang sangat fluktuatif,
sehingga perlu menjadi perhatian bagi perusahaan manufaktur dalam
pengambilan keputusan perusahaan.
Keadaan tersebut dapat membuat harga komoditi sebagai bahan baku
produksi utama, dimana lebih dari 75% bahan baku industri manufaktur Indonesia
adalah impor akan menjadi sangat mahal yang akan diikuti dengan melemahnya
minat konsumen yang dapat membuat perusahaan manufaktur semakin terpuruk.
Seperti yang terjadi pada tahun 2013 silam dimana hampir seluruh industri
manufaktur terimbas pelemahan nilai tukar, diantaranya adalah industri elektronik,
industri otomotif, tekstil, kemasan, dan alas kaki, yang dimana sebagian besar
5
Pelemahan rupiah otomatis menjadi penghambat performa emiten
yang mempunyai utang dalam dollar AS dan berpotensi menggerus laba
perusahaan. Pembagian dividen perusahaan manufaktur mengalami
perubahan setiap tahunnya, tahun 2012 berjumlah 56 perusahaan, tahun 2013
berjumlah 62 perusahaan dan tahun 2014 mengalami penurunan secara drastis
yaitu hanya 34 perusahaan manufaktur yang membagikan dividen
(www.idx.co.id).
Berdasarkan uraian diatas, terdapat data empiris mengenai variabel –
variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1.1
sebagai berikut:
Tabel 1.1: Jumlah Kas, Hutang, Laba dan Dividen pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2012-2014 (jutaan rupiah)
Tahun Kas (Rp) Hutang (Rp) Laba (Rp) Dividen (Rp)
2012 78.163.883 408.350.252 76.377.899 29.916.765
2013 95.897.246 511.884.201 78.417.665 41.815.600
2014 98.743.890 559.263.366 74.838.344 30.884.433
Sumber: Indonesian CapitaL Market Directory, 2015 (data diolah)
Pada Tabel 1 menunjukkan jumlah kas, hutang, laba dan dividen pada
perusahaan manufaktur tahun 2012-2014. Berdasarkan teori menurut
(Brigham, 2012:232), kekurangan kas pada bank dapat membatasi
pembayaran dividen. Arus kas bebas merupakan salah satu pembahasan dari
arus kas dari aset, semakin besar jumlah free cash flow, maka jumlah dividen
yang dibagikan oleh perusahaan semakin besar, dan apabila kas menunjukkan
6
Jumlah kas perusahaan manufaktur mengalami peningkatan
berturut-turut dari tahun 2012 ke tahun 2014. Namun, jumlah dividen per lembar
saham yang dibagikan dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami peningkatan
yang cukup signifikan, sedangkan tahun 2014 jumlah dividen mengalami
penurunan yang cukup signifikan. Hal ini menandakan bahwa kenaikan
jumlah kas pada tahun 2014 tidak diikuti dengan kenaikan jumlah dividen
tahun 2014 yang dibagikan oleh perusahaan ke pemegang saham.
Jumlah hutang mengalami peningkatan berturut-turut dari tahun 2012
hingga tahun 2014, sedangkan jumlah dividen mengalami peningkatan dari
tahun 2012 ke tahun 2013 dan tahun 2014 mengalami penurunan. Hal ini
bertentangan dengan teori (Kieso, 2002:362), semakin banyak hutang yang
harus dibayar, semakin besar dana yang harus disediakan sehingga akan
mengurangi jumlah dividen yang akan dibayarkan pada pemegang saham.
Perusahaan yang memiliki hutang yang tinggi memiliki perbedaan
dengan perusahaan yang memiliki hutang yang rendah dalam pembagian
jumlah dividen. Perusahaan yang memiliki hutang yang tinggi akan
membagikan jumlah dividen yang rendah, sedangkan perusahaan yang
memiliki hutang yang rendah akan membagikan jumlah dividen yang tinggi.
Jumlah laba tahun 2012 hingga tahun 2014 mengalami fluktuasi
dimana pada tahun 2012 ke tahun 2013 laba mengalami peningkatan yang
cukup stabil, sedangkan tahun 2013 ke tahun 2014 laba mengalami
penurunan. Jumlah dividen pada tahun 2012 ke 2013 mengalami peningkatan
7
penurunan yang cukup signifikan. (Copeland, 2010:127), menyimpulkan
bahwa perusahaan yang tidak stabil, tidak yakin apakah laba yang diharapkan
pada tahun-tahun yang akan datang dapat tercapai, sehingga perusahaan
cenderung untuk menahan sebagian besar laba saat ini. Laba pada tahun 2014
menurun tidak signifikan dari tahun 2013, namun jumlah pembagian dividen
menurun cukup signifikan.
Hal ini menandakan pembagian dividen perusahaan tidak hanya
dilihat dari faktor besar kecilnya laba yang diterima perusahaan, perusahaan
bisa membayar dividen lebih rendah karena laba digunakan untuk
meningkatkan laba ditahan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
di atas dan berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka akan dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai keputusan pembagian dividen dengan judul
“Pengaruh Arus Kas Bebas, Hutang dan Laba terhadap Dividen pada
Perusahaan Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012-2014”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah variabel arus kas bebas, hutang dan laba berpengaruh signifikan
terhadap dividen pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek
8
2. Diantara variabel arus kas bebas, hutang dan laba manakah yang paling
berpengaruh terhadap dividen pada perusahaan manufaktur yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014?
C. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel arus kas bebas,
hutang dan laba terhadap dividen pada perusahaan manufaktur yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel yang paling berpengaruh
terhadap dividen pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia periode 2012-2014.
D. Batasan Masalah
Penelitian ini didasarkan hanya pada variabel Arus Kas Bebas, Hutang
yang menggunakan alat ukur Debt Assets Ratio, dan Laba yang menggunakan
alat ukur Earning Per Share, selain itu penelitian ini hanya didasarkan pada
perusahaan yang bergerak atau tergolong dalam bidang manufaktur yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2014.
E. Manfaat Penelitian
Sehubungan dengan tujuan penelitian di atas, diharapkan dapat
9
1. Bagi pihak perusahaan
Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman kepada manajer agar
dapat membuat kebijakan keuangan yang baik, terutama kebijakan hutang
dan kebijakan dividen perusahaan yang diharapkan dapat menjadi hal yang
diperhatikan dalam upaya mengurangi konflik keagenan.
2. Bagi investor
Hasil penelitian ini mampu memberikan informasi yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan investor terkait dengan faktor-faktor yang
dipertimbangkan oleh perusahaan, dan memberikan informasi dalam hal
penanaman modal ke perusahaan.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan untuk penelitian