• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA SIKAP GURU PADA PROGRAM SERTIFIKASI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA SIKAP GURU PADA PROGRAM SERTIFIKASI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA SIKAP GURU PADA PROGRAM SERTIFIKASI

DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI

Oleh: Rifka Ayunda Setya Putri ( 02810079 ) psychology

Dibuat: 2009-01-27 , dengan 3 file(s).

Keywords: sikap guru, program sertifikasi, motivasi berprestasi

Karyawan (guru) yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi cenderung termotivasi dengan situasi kerja yang penuh tantangan dan persaingan, sebaliknya orang yang mempunyai kebutuhan prestasi yang rendah cenderung berprestasi jelek dalam kerja yang sama. Mereka dengan

dorongan prestasi yang tinggi berbeda dari orang lain dalam keinginan kuat mereka untuk melakukan hal- hal dengan lebih baik. Mereka mencari kesempatan-kesempatan dimana mereka memiliki tanggung jawab pribadi dalam menemukan jawaban-jawaban terhadap

masalah-masalah. Motivasi, kebutuhan, atau dorongan membuat seseorang itu berperilaku. Sikap terhadap suatu perilaku dipengaruhi oleh keyakinan bahwa perilaku tersebut akan membawa kepada hasil yang diinginkan atau tidak diinginkan.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Subyek dari penelitian ini sebanyak 40 orang, dimana diambil dari guru sekolah dasar di Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin. Metode pengumpulan data dengan menggunakan skala. Uji validitas menggunakan korelasi product moment, uji reliabilitas menggunakan analisa alpha. Analisa datanya menggunakan korelasi product moment.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara sikap guru pada program sertifikasi dengan motivasi berprestasi dengan korelasi (r) sebesar 0,383 dan nilai probabilitas kesalahan (p) sebesar 0,015. Hal ini berarti semakin positif sikap guru SD di Kota Banjarmasin pada program sertifikasi maka motivasi berprestasi mereka akan semakin tinggi. Adapun sumbangan efektif sikap guru pada program sertifikasi dengan motivasi berprestasi sebesar 14,7 %.

Employees (teacher) requirement have high achievement to motivated with job situation which full of emulation and challenge, on the contrary people having requirement of low achievement under-performing in is same the job. They are with high achievement motivation of different of others in desire of their strength to conduct things eminently. They look for opportunities where they have personal responsibility in finding answers to problems. Motivate, requirement, or motivation make someone of that behavioral. Attitude to a behavior influenced by confidence that the behavior will lead into wanted result or not be wanted.

(2)

Referensi

Dokumen terkait

tingkat kepercayaan diri yang tinggi yang ditunjukkan dari hasil uji analisis motivasi berprestasi yang mempunyai rerata empirik sebesar 84,14 dan rerata hipotetik sebesar 62,5

mendidik ananda selama ini. Serta adik tercinta Roza’ i Adriarno. Bapak Taufik, M.Si, Ph.D selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang

Soedjono, 2005, Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan pada Terminal Penumpang Umum di Surabaya”, Sekolah Tinggi Ilmu

Penelitian hubungan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar pada mahasiswa angkatan 2007 Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta bertujuan

Diterangkan bahwa individu yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi akan bertanggung jawab untuk mencari solusi dari tugas maupun permasalahan, merancang ulang dengan

Semua kemampuan yang dimiliki guru harus didasari dengan motivasi yang tinggi untuk mewujudkan kemajuan yang lebih baik dari kemampuan yang guru miliki

Ini berarti seorang anak dapat termotivasi untuk berusaha lebih keras agar mencapai prestasi seperti saudara kembarnya, tetapi ini juga dapat berarti bahwa salah satu dari

Motif berprestasi dan sikap siswa terhadap pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup membantu menetapkan prestasi belajar dalam suatu situasi tetapi tidak berarti bahwa motif berprestasi