PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI
INTRANET DATA DISTRIBUTION SYSTEM (IDDS) PESAWAT N-250
DI PT DIRGANTARA INDONESIA
KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
HARRY SEPTIANTO
10110646
MUHAMMAD ZAMZAM
10110651
WISNU DEWANTORO
10110657
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
LAMPIRAN E
LAMPIRAN F
ii
1.5.1. Metode Pengumpulan Data ... 3
1.5.2. Metode Pembuatan Prangkat Lunak ... 3
1.6. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II ... 6
TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1. Profil Tempat kerja Praktek ... 6
2.1.1. Sejarah Instantsi ... 6
2.2.3. Sistem Distribusi (Distribution System) ... 16
2.2.4. Adobe Dreamweaver CS6 ... 17
2.2.5. PHP ... 17
iii
BAB III ... 18
PEMBAHASAN ... 18
3.1 Analisis Masalah ... 18
3.1.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 18
3.1.2. Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 20
3.1.3. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 21
3.2 Rancangan Database ... 30
3.3 Rancangan Antarmuka ... 33
3.4.1. Halaman Login Admin ... 36
3.4.2. Halaman Administrator ... 36
3.4.3. Halaman Tambah User ... 37
3.4.4. Halaman Login User ... 37
3.4.5. Halaman User ... 38
3.4.6. Halaman Landing Gears Pegawai... 38
BAB IV ... 39
KESIMPULAN DAN SARAN ... 39
4.1. Kesimpulan ... 39
4.2. Saran ... 39
i
يـــــــــــح رلا نمح رلا ه مســـــــــب
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah segala nikmat dan karunia hanyalah milik Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusun memperoleh kemudahan untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan pengikut setianya hingga akhir zaman.
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini penyusun mengambil data dan informasi dari hasil kerja praktek yang telah dilaksanakan sebelumnya, dan kemudian penyusun olah dan kemas sedemikian rupa, sehingga pada akhirnya penyusun dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan judul “PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI INTRANET DATA DISTRIBUTION SYSTEM (IDDS) –PESAWAT N250 DI PT DIRGANTARA INDONESIA”.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih pada pihak pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan laporan kerja praktek ini. Semoga semuanya, baik berupa materi maupun nonmaterinya, menjadi amal ibadah dan mendapat dan mendapat pahala disisi Allah SWT.
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penyusun menyadari pengetahuan dan pengalaman penyusun masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak, agar laporan kerja praktek ini lebih baik dan bermanfaaat untuk disajikan.
Harapan penyusun, semoga dengan membaca laporan kerja praktek ini dapat memberikan manfaat, baik masa sekarang maupun masa yang akan dating. Amiin.
Bandung, Desember 2014
40
DAFTAR PUSTAKA
- Mamang, Etta dan Sopiah (2010). Metodologi Penelitian, Pendekatan Praktis dalam Penelitian, Yogjakarta: Penerbit Andi. (Halaman 24)
- http://id.wikipedoa.org/wiki/Intranet (Jam: 20.32, 15 November 2013)
- http://www.artikeltik.com/pengertian-dan-manfaat-intranet.html (Jam: 20.40, 15 November 2013)
- http://windaolyvia.blogspot.com/2011/06/pengertian-data.html. (Jam: 21.20, 15 November 2013)
- http://alandalhaq.blogspot.com/2012/03/definisi-dan-contoh-sistem-terdistribusi.html. (Jam: 21.20, 15 November 2013)
1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang MasalahAkhir-akhir ini perkembangan dunia IT semakin menyebar luas mencakup berbagai bidang, tak terkecuali pada bidang perusahaan ataupun perkantoran. Adapun Penerapan teknologi informasi tersebut akan coba dirancang dan diterapkan pada perusahaan industri pesawat terbang nusantara (PT. DI), yakni sistem informasi untuk medistribusikan part-part dan dokumen-dokumen penting pesawat N-250.
Pesawat N-250 adalah pesawat regional komuter turboprop rancangan asli IPTN (Sekarang PT Dirgantara Indonesia, PT DI, Indonesian Aerospace), Indonesia. Menggunakan kode N yang berarti Nusantara menunjukkan
bahwa desain, produksi dan perhitungannya dikerjakan di Indonesia atau bahkan Nurtanio, yang merupakan pendiri dan perintis industri penerbangan di Indonesia. berbeda dengan pesawat sebelumnya seperti CN-235 dimana kode CN menunjukkan CASA-Nusantara atau CASA-Nurtanio, yang berarti pesawat itu dikerjakan secara patungan antara perusahaan CASA Spanyol dengan IPTN.
Dalam satu buah pesawat terdapat puluh ribuan part yang digunakan, maka kondisi ini akan memungkinkan karyawan/ user akan merasa bingung dalam mencari part dan dokumen yang dicari dalam waktu yang singkat, sehingga proses pencarian data part dan dokumen pesawat masih membutuhkan waktu cukup lama. Apabila terjadi kehilangan pada dokumen penting dari pesawat maka dapat menimbulkan kesalahan yang sangat fatal dalam pembangunan pesawat tersebut. Belum lagi jika komputer server terkena serangan virus komputer, seperti misalnya virus Trojan, maka dapat menimbulkan masalah yang sangat serius dalam proses pembangunan pesawat. Data apapun yang terdapat di server akan hilang seketika, karena folder terserang virus tersebut, dan ini tentu saja akan menghambat kinerja dari pembangunan pesawat yang sedang berlangsung.
2
Berdasarkan alasan di atas bahwa sangat dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat membantu mengelola data part-part serta dokumen-dokumen penting pesawat. Maka dibangun suatu sistem informasi yang disebut INTRANET DATA DISTRIBUTION SYSTEM (IDDS) PESAWAT N250, dengan harapan user akan merasa mudah dalam mengelola data yang ada, baik data part pesawat maupun dokumen penting pesawat, mengingat banyaknya part dan dokumen penting dalam pembuatan suatu pesawat.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, yang menjadi titik permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana membangun sistem informasi yang dapat melakukan pengelolaan data pendistribusian data part-part penting dari pesawat dan juga dokumen-dokumennya.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk membangun sistem informasi intranet data distribution system di PT. Dirgantara Indonesia. Adapun tujuan dari pembangunan intranet data distribution system ini yaitu memberikan kemudahan bagi pegawai PT. Dirgantara Indonesia dalam mengolah distribusi part-part penting pesawat, dan dokumen-dokumennya.
1.4. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam pembuatan sistem informasi ini adalah sebagai berikut: 1. Sistem informasi ini dikelola oleh satu orang admin
2. Sistem informasi Intranet ini mengelola data yang meliputi data part pesawat, data dokumen pesawat, data gambar part pesawat dan data user.
3. Sistem informasi ini berbasis web.
4. Sistem informasi ini didesain untuk berbagai sistem operasi, dari mulai windows xp sampai windows 7.
5. Bahasa pemrogramman yang digunakan adalah PHP, Javascript dan CSS. 6. Tool yang digunakan untuk merancang sistem informasi ini yaitu Adobe
Dreamweaver CS6.
7. SQLYOG sebagai tool untuk mengolah basis data-nya.
1.5. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu metode penelitian yang didasarkan pada suatu percobaan-percobaan ilmiah yang dilakukan dalam membuat sesuatu yang baru atau mengembangkan sesuatu berdasarkan ilmu-ilmu pengetahuan. Metode yang digunakan pada saat mengumpulkan data dan mengembangan perangkat lunak sebagai berikut :
1.5.1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Studi Literatur
Pengumpulan data dengan cara mempelajari sumber kepustakaan diantaranya hasil penelitian, jurnal, buku referensi, dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.
b. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara secara langsung pada objek yang diteliti.
c. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan melakukan penelitian secara langsung pada lingkungan objek yang diteliti.
1.5.2. Metode Pembuatan Prangkat Lunak
4
Gambar 1. 1 Waterfall Model [Pressman] a. Analisa Kebutuhan
Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan dalam fase ini, termasuk didalamnya kegunaan software yang diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, survey atau diskusi. Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya.
b. Desain Sistem
Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.
c. Implementasi Kode Program
Dalam tahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan software dipecah menjadi modul-modul kecil yang nantinya akan digabungkan dalam tahap berikutnya. Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan pemeriksaaan terhadap modul yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum.
d. Pengujian Program
Di tahap ini dilakukan penggabungan modul-modul yang sudah dibuat dan dilakukan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak.
e. Penerapan dan Perawatan Program
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Berikut ini adalah sistematika dari penulisan laporan kerja praktek:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah, metode penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi penjelasan singkat tentang profil perusahaan tempat kerja praktek yakni PT. Dirgantara Indonesaia(IAe), pengertian intranet, pengertian data, pengertian sistem terdistribusi, serta pengetahuan dasar tentang website dan software penunjangnya.
BAB III : PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai analisis masalah yang dihadapi dalam membuat sistem informasi Intranet Data Distribution System (IDDS) pesawat N250 pembahasan mengenai pembuatan sistem informasi yang dimulai dari analisa sistem dan desain sistem analilisis kebetuhuan fungsional, analilisis kebetuhuan nonfungsional, perancangan, use case, skenario use case, class diagram, activity diagram, perancangan antar muka, dan perancangan
algoritma.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari penulisan laporan kerja praktek, dan juga berisi saran untuk kepentingan pengembangan selanjutnya.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Profil Tempat kerja PraktekPerusahaan yang dipilih untuk Kerja Praktek adalah PT. Dirgantara Indonesia (Persero). Yang beralamat di Jalan Pajajaran 154 Bandung 40174, Indonesia PO BOX 1714 BD, Telp. (022) 6040606, 6031717, Fax (022) 6033912, email : pub-rel@indonesia-aerospace.com.
2.1.1. Sejarah Instantsi
PT. Dirgantara Indonesia (Persero) atau biasa dikenal dengan nama lain Indonesia Aerospace. Corp merupakan salah satu perusahaan penerbangan di Asia tepatnya di Indonesia yang berpengalaman dan berkompetensi dalam rancang bangun, pengembangan, dan manufacturing pesawat terbang. Perusahaan ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia didirikan pada tanggal 26 April 1976 dengan nama PT.Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan BJ Habibie sebagai Presiden Direktur. Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada tanggal 11 Oktober 1985. Setelah direstrukturisasi, IPTN kemudian berubah nama menjadi Dirgantara Indonesia pada 24 Agustus 2000.
Diawali dengan membangun dasar penguasaan teknologi melalui lisensi, perusahaan industri yang berdiri 23 Agustus 1976 ini, memproduksi helikopter dan pesawat terbang: NBO 105, Super puma NAS-332, NC-212; dan tiga tahun kemudian mengintegrasikan teknologi, PT. Dirgantara Indonesia bersama CASA merancang dan memproduksi CN-235.
Kemudian dalam rangka memantapkan kehadirannya dalam masyarakat industry kedirgantaraan dunia serta meningkatkan kemampuan sebagai industri pesawat terbang, kerja sama internasional ditandatangani, antara lain dengan Boeing Company, menghasilkan komponen pesawat Boeing, dengan Bell Helicopter Textron, memproduksi NBELL-412.
Selanjutnya, dengan penguasaan teknologi serta keahlian yang terus berkembang, Dirgantara Indonesia merancang bangun N250, generasi pesawat penumpang subsonic dengan daya angkut 64-68 penumpang dengan fly by wire system. Prototype pertamanya telah berhasil diterbangkan pertama kalinya, pada tanggal 10 Agustus 1995, dan telah menjalani sekitar 600 jam uji terbang. Kemudian diteruskan dengan mengembangkan N2130 pesawat jet transonic dengan inovasi baru, dalam tahap preliminary design. Namun, kedua program tersebut terhenti karena adanya kendala pendanaan.
Pada tahun 1998, sebagai tampak dari krisis ekonomi dan moneter pada tahun sebelumnya, industri ini mempersiapkan paradigma baru. Melalui paradigma ini , PT Dirgantara Indonesia lebih berorientasi bisnis dengan memanfaatkan teknologi yang telah diserap selama tiga windu, sebagai ujung tombak dalam menghasilkan produk dan jasa.
8
2.1.2. Logo Instansi
Sebelum tahun 2000 PT. DI masih memakai Logo perusahaannya yang lama, dan ketika pada awal hingga pertengahan tahun 2000-an atau tepatnya pada tanggal 24 Agustus 2000 PT. DI mengganti Logo perusahaannya yang lama menjadi Logo perusahaannya yang baru seperti pada Gambar II-1 dibawah ini.
Gambar 2. 1 Logo Instansi PT.DI
A. Penjelasan
Bentuk logo PT. DIRGANTARA INDONESIA terdiri dari :
1. Lingkaran : menggambarkan lingkaran dunia, memberikan makna aktifitas usaha yang mencakup pasar global.
2. Sayap : berjumlah 3 (tiga) buah dengan ukuran yang berbeda
menggambarkan kekuatan usaha untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi: a) Sayap besar, menggambarkan Bisnis Inti (Core Business).
b) Sayap sedang, menggambarkan Bisnis Plasma (Non – Core Business). c) Sayap kecil, menggambarkan Korporasi (Corporate).
Ketiganya menjalin persatuan dan kesatuan menuju ke atas dalam sudut kecondongan/ elevasi 45◦ yang berarti arah yang seimbang dan optimal dalam pencapaian target.
B. Warna
C. Tulisan
1. Tulisan logo PT. DIRGANTARA INDONESIA adalah dalam huruf capital Arial Narrow Bold, berwarna Biru ( cyan 100 % dan magenta 100 % ).
2. Tulisan INDONESIAN AEROSPACE (IAe) adalah dalam huruf capital Arial Narrow Bold, berwarna Biru ( cyan 100 % dan magenta 100 % ), merupakan nama dalam korespondensi Internasional.
2.1.3. Badan Hukum Instansi
Mahkamah Agung R.I. dalam putusannya pada tanggal 22 Oktober 2007 telah mengabulkan permohonan kasasi dari PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Cs., serta membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 41/Pailit/2007/PN.Niaga/Jkt.Pst., pada tanggal 4 September 2007. Pertimbangan Mahkamah Agung R.I., antara lain :
a) Bahwa Pasal 2 ayat (5) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 menyatakan bahwa dalam hal debitur adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang kepentingan publik, maka permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Menteri Keuangan;
b) Bahwa yang dimaksud dengan “Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang kepentingan publik”, sesuai dengan penjelasan Pasal 2 ayat (5) Undang -Undang No. 37 Tahun 2004, adalah badan usaha milik negera yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham;
c) Bahwa Pemohon Kasasi I/PT. Dirgantara Indonesia (Persero) adalah badan usaha milik negera (BUMN) yang keseluruhan modalnya dimiliki oleh Negara, yang pemegang sahamnya adalah Menteri Negara BUMN qq Negara Republik Indonesia dan Menteri Keuangan RI qq Negara Republik Indonesia.;
d) Bahwa Perusahaan Perseroan/Persero, menurut Pasal 1 angka 2 Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, adalah badan usaha milik negara berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruhnya dimiliki oleh Negara RI, atau badan usaha milik negara berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh Negara RI;
10
dan ayat (3) Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang diwajibkan pemegang saham suatu perseroan sekurang-kurangnya dua orang, karena itu terbaginya modal atas saham yang seluruhnya dimiliki Negara tidak membuktikan bahwa Pemohon Kasasi I/ Termohon adalah badan usaha milik negara yang tidak bergerak di bidang kepentingan publik;
f) Bahwa dalam Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 03/M-IND/PER/4/2005 disebutkan bahwa PT. Dirgantara Indonesia adalah objek vital industri, dan yang dimaksud dengan objek vital industri adalah kawasan lokasi, bangunan/instalasi dan atau usaha industri yang menyangkut hajat hidup orang banyak, kepentingan Negara dan/atau sumber pendapatan Negara yang bersifat strategis (Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 03/M-IND/PER/4/2005 tanggal 19 April 2005);
g) Bahwa oleh karena itu Pemohon Kasasi/Termohon sebagai badan usaha milik negara yang keseluruhan modalnya dimiliki oleh Negara dan merupakan objek vital industri, adalah badan usaha milik negara yang bergerak dibidang kepentingan publik yang hanya dapat dimohonkan pailit oleh Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud oleh Pasal 2 ayat (5) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004;
2.1.1. Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan
Adapun struktur organisasi di PT. Dirgantar Indonesia secara umum terlihat pada bagan dibawah ini:
12
2.2. Landasan Teori
Selama pelaksanaan kerja praktek di PT.DI, kelompok kerja praktek menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama masa perkuliahan sebagai landasan teori dalam pengembangan sebuah jaringan di PT.DI dan beberapa pengetahuan baru yang didapat pada saat pelaksanaan kerja praktek berlangsung. 2.2.1. Intranet
Sebuah intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang menggunakan protokol-protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya. Istilah intranet hanya merujuk kepada layanan yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan. Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah jaringan haruslah memiliki beberapa komponen yang membangun Internet, yakni protokol Internet (Protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya), klien dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol Internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan.
Umumnya, sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah "versi pribadi dari jaringan Internet", atau sebagai sebuah versi dari Internet yang dimiliki oleh sebuah organisasi.
A. Penggunaan Intranet
Saat ini perangkat elektronik pintar sudah merambah diseluruh aspek kehidupan contohnya di kantor, sekolah, rumah. Beberapa sekolah sudah menerapkan teknologi intranet. Seluruh komputer terhubung dengan satu jaringan lokal. Intranet sebagai pendatang baru mengandalkan biaya yang murah, fleksibilitas, open standard, dan banyaknya vendor yang bergabung dalam menigkatkan kemampuan intranet serta jaminan perkembangan teknologi yang makin meningkat kemampuannya.
Intranet digunakan untuk membantu alat dan aplikasi, misalnya kolaborasi dalam kerja sama (untuk memfasilitasi bekerja dalam kelompok dan telekonferensi) atau direktori perusahaan yang sudah canggih, penjualan dan alat manajemen hubungan dengan pelanggan, manajemen proyek dll, untuk memajukan produktivitas.
forum intranet dapat menyebabkan ide-ide baru dalam manajemen, produktivitas, kualitas, dan isu-isu perusahaan lainnya.
Dalam intranet yang besar, lalu lintas situs web seringkali sama dengan lalu lintas situs Web publik dan dapat dipahami dengan lebih baik dengan menggunakan software web metrik untuk melacak aktivitas secara keseluruhan. Survei pengguna juga meningkatkan efektivitas situs intranet. Bisnis yang lebih besar memungkinkan pengguna dalam intranet mereka untuk mengakses internet publik melalui server firewall. Mereka memiliki kemampuan menangani pesan yang datang dan pergi serta menjaga keamanan yang utuh.
Ketika bagian dari intranet diakses oleh pelanggan dan lainnya di luar bisnis, menjadi bagian dari sebuah extranet. Bisnis dapat mengirim pesan pribadi melalui jaringan publik, menggunakan enkripsi khusus / dekripsi dan perlindungan keamanan lainnya untuk menghubungkan satu bagian dari intranet mereka yang lain.
Pengguna intranet yang berpengalaman, editorial, dan tim teknologi bekerja sama untuk menghasilkan website. Paling umum, intranet dikelola oleh departemen komunikasi, HR atau CIO organisasi besar, atau kombinasinya.
B. Kelebihan
Kebutuhan intranet didorong oleh beberapa tekanan teknologi yaitu [1]:
a) Intranet menjadi alat bantu untuk meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan produk industri
b) Intranet lebih meningkatkan tanggapan terhadap keluhan dan kebutuhan pelanggannya.
c) Intranet mampu menurunkan biaya atas kebutuhan informasi kolaborasi, workflow, dan enterprise connectivity.
14
C. Manfaat Intranet untuk Perusahaan
Ada banyak manfaat dari intranet, diantaranya [2]: a) Produktivitas Tenaga Kerja
Intranet dapat menolong para penggunanya untuk mencari dan menampilkan informasi lebih cepat serta menggunakan aplikasi yang relevan dengan fungsi dan tanggung jawab yang sesuai. Dengan pertolongan antarmuka web, pengguna dapat mengakses data yang tersimpan dalam database dan telah diizinkan oleh organisasi atau lembaga, kapanpun, dan dari workstation perusahaan manapun.
b) Waktu
Intranet mengizinkan organisasi menyebarkan informasi kepada para karyawan ketika dibutuhkan. Karyawan dapat memperoleh tautan yang relevan dengan informasi yang dibutuhkan daripada bergantung pada e-mail.
c) Komunikasi
Intranet dapat menajadi alat hebat untuk komunikasi antar komponen organisasi, baik secara vertikal maupun horizontal. Dari sudut pandang komunikasi, intranet sangat berguna untuk inisiatif strategi komunikasi yang memiliki jangkauan global di dalam organisasi.
d) Web Publishing
Web publishing dapat mempermudah akses terhadap informasi korporat melalui hypermedia atau teknologi web. Contohnya buku panduan karyawan, dokumen penting dan lain sebagainya.
e) Operasional dan Manajemen Bisnis
Intranet juga digunakan sebagai tumpuan atau platform dalam pengembangan dan penerapan aplikasi untuk mendukung operasional dan keputusan bisnis di seluruh jaringan perusahaan.
f) Efektif Biaya
Para pengguna dapat menampilkan informasi dan data melalui peramban web daripada harus menggunakan dokumen fisik seperti panduan prosedur, jaringan telepon internal, serta formulir-formulir. Ini dapat menghemat pengeluaran perusahaan terhadap biaya cetak, penggandaan dokumen, dan pemertahanan lingkungan.
g) Kolaborasi Terpadu
h) Kemampuan Cross-Platform
Web browser standar teleh tersedia di hamper setiap system operasi. i) Memajukan Budaya Korporasi
j) Jangkauan Cepat Terhadap Informasi Terbaru k) Mendukung Arsitektur Komputasi Distributif
2.2.2.Data
Data adalah bahan utama dari pekerjaan manejemen sistem informasi. Tanpa data pekerjaan informasi tidak akan pernah ada. Data adalah fakta yang terjadi karena adanya kegiatan rganisasi yang terjadipada lini transaksi, manajemen lini bawah, lini data dengan materi-materi fakta kegiatan organisasi, jenis data ,sumber data,dan persiapan pendataan. Data adalah kata jamak (prulal) dan kata tunggalnya (singular) adalah datum.Kata tersebut berasal dari bahasa latin yang berarti fakta, kenyataan, kejadian, atau peristiwa.Jadi data adalah suatu kebenaran,karena itu ciri atau karakteristik utama data adalah benar.
Berdasarkan sumbernya maka data dikelompokkan menjadi dua,yaitu [3]: a) Data internal
Data internal adalah data yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri,yaitu organisasi pusat dan cabang-cabangnya.
b) Data eksternal
Data eksternal adalah data yang berasal dari sumber-sumber yang berada di luar organisasi itu sendiri. Berdasarkan isinya maka baik data internal maupun data eksternal dikelompokkan menjadi dua,yaitu:
1) Catatan kegiatan
Setiap organisasi mempunyai kegiatan.Kegiatankegiatan tersebut dilaksanakan baik oleh perorangan maupun unit-unit kerja yang terdapat dalam organisasi bersangkutan.Kegiatan-kegiatan itu perlu direkam untuk dipergunakan sebagai pengingat,bukti,pengambil keputusan, laporan,informasi, peneliti,penilaian, pengawasan, dan lain lain.
2) Hasil penelitian
16
3) Data lingkungan
Pengertian data lingkungan ini sangat luas, yaitu yang dapat mempengaruhi kegiatan organisasi. Data tersebut banyak terdapat pada media cetak seperti buku,buku referensi,majalah,koran,dan lain-lain.
4) Data peraturan
Data penting lainnya yang sangat beguna sebagai alat bantu dalam pekerjaan manajemen dan pekerjaan operasional adalah bahan-bahan peraturan.Data peraturan tersebut ada yang internal dan eksternal.
2.2.3.Sistem Distribusi (Distribution System)
Sistem distribusi adalah sebuah sistem yang komponennya berada pada jaringan komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan melakukan koordinasi hanya dengan pengiriman pesan (message passing).
Sistem terdistribusi merupakan kebalikan dari Sistem Operasi Prosesor Jamak. Pada sistem tersebut, setiap prosesor memiliki memori lokal tersendiri. Kumpulan prosesornya saling berinteraksi melalui saluran komunikasi seperti LAN dan WAN menggunakan protokol standar seperti TCP/IP. Karena saling berkomunikasi, kumpulan prosesor tersebut mampu saling berbagi beban kerja, data, serta sumber daya lainnya. Sistem terdistribusi dapat dikatakan sebagai suatu keberadaan beberapa komputer yang bersifat transparan dan secara normal, setiap sistem terdistribusi mengandalkan layanan yang disediakan oleh jaringan komputer.
Beberapa contoh dari sistem terdistribusi yaitu [4]:
1. Internet, merupakan suatu bentuk jaringan global yang menghubungkan komputer dengan satu sama lainnya, yang dapat berkomunikasi dengan media IP sebagai protokol.
2. Intranet
a. Jaringan yang teradministrasi secara local. b. Terhubung ke internet (melalui firewall). c. Menyediakan layanan internal dan eksternal. d. Biasanya proprietary.
3. World wide web
a. Arsitektur client/server tebuka yang diterapkan di atas infrastruktur internet.
4. Contoh distribusi yang lainnya seperti a. Sistem telepon seperti ISDN, PSTN.
b. Manajemen jaringan seperti Administrasi sesumber jaringan.
c. Network File System (NFS) seperti Arsitektur untuk mengakses sistem file melalui jaringan.
2.2.4.Adobe Dreamweaver CS6
Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Versi terakhir Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu versi 8. Versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 12 yang ada dalam Adobe Creative Suite 6 (sering disingkat Adobe CS6).
2.2.5.PHP
PHP: Hypertext Preprocessoradalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS.
2.2.6.SQLYOG
SQLyog adalah salah satu software yang bisa digunakan sebagai gui database manager untuk database MySQL. Kemudahan dalam membuat database ada disini. Software ini berukuran sangat kecil, hanya 5Mb. Dengan software ini kita dapat membuat databse baru, mengupdate tabel, menghapus tabel, menambahkan entry baru, dan masih banyak lagi.
Pekerjaan sebagai seorang IT di sebuah Bimbingan Belajar yang harus mengelola database,sangat tebantu dengan sofware ini,di samping kemudahan dalam membuat database baru, mengupdate tabel, menghapus tabel, menambahkan entry baru,apalgi di tambah dengan di buatkan server VPN,sehingga jarak tidak jadi masalah untuk mengolah data.
18
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisis MasalahPT Dirgantara Indonesia merupakan instansi negeri yang bergerak di bidang industri pesawat terbang nasional. Dalam hal pengembangan dan pembuatan pesawat terbang, banyak data-data yang masih belum di tampung pada satu tempat, melainkan data-data tersebut masih berada pada sub bagian produksinya masing-masing.
Dikarenakan hal tersebut, diperlukan sebuah sistem yang dapat mengakomodir kebutuhan para pengembang pesawat terbang agar system pendistribusian data lebih cepat, terupdate data-datanya, terorganisir dengan baik, dan memudahkan pengambilan datanya. Sistem yang sudah berjalan masih banyak kekurangan seperti belum semua data dapat dibuka juga masuk ke dalam akses web masih cukup sulit oleh penggembang pesawat terbang dan kesalahan pengambilan data karena update data terbaru tidak terinformasikan dengan baik dan juga halaman admin yang belum ada.
Hal tersebut yang menjadi dasar penulis untuk mengimplementasikan dan membuat Sistem Informasi Intranet Data Distribution System (IDDS) N250) yang baru, agar memudahkan para penggembang pesawat terbang untuk memperoleh data yang terbaru.
3.1.1.Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan merupakan prosedur penjelasan tentang sistem yang sedang berjalan sekarang di PT Dirgantara Indonesia(IAe). Berikut ini adalah flowchart dari sistem yang sedang berjalan. Berikut adalah penjelasan cara medapatkan informasi part dan dokumen pesawat N-250 pada SI IDDS N-250:
Pegawai mengunjungi SI IDDS N-250, kemudian pegawai melakukan login pada SI IDDS N-250, apabila login invalid (tidak berhasil), maka pegawai harus login ulang. Apabila login valid (berhasil), maka pegawai dapat memperoleh informasi-informasi mengenai part dan dokumen pesawat yang pegawai inginkan. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat flowchart
Flowchart Intranet Data Distribution System (ID DS) N250
20
3.1.2.Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analasis kebutuhan non fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen-elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai dengan sistem tersebut diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah masukan sehingga menghasikan suatu keluaran yang diinginkan. Kebutuhan non fungsional terbagi menjadi beberapa analisis yaitu analisis perangkat keras, perangkat lunak dan analisis user.
3.1.2.1. Analisis Pengguna
Sistem informasi ini dikelola oleh pihak administrator bidang IT PT. Dirgantara
Indonesia dan ditujukan untuk para pegawai terkait yang ingin mendapatkan informasi mengenai data pesawat terbang. Adapun user atau pengguna yang terdapat pada sistem informasi ini adalah sebagai berikut :
1. Administrator
Administrator adalah orang yang bertanggung jawab dalam penyajian dan maintenance pada sistem informasi IDDS N250 ini.
2. Pegawai atau User biasa
Pegawai adalah seseorang yang dapat mengakses informasi melalui sistem informasi IDDS N250 dengan batasan hak akses user biasa.
3.1.2.2. Analisis Perangkat Keras
Perangkat keras yang diperlukan adalah perangkat keras yang mampu mendukung perangkat lunak yang dibutuhkan agar dapat berjalan dengan baik. Berikut adalah minimum requirement dalam penggunaan sistem informasi IDDS N250:
Tabel 3. 1 Spesifikasi Perangkat Keras No Perangkat Keras Spesifikasi
3.1.2.3. Analisis Perangkat Lunak
Untuk mendukung proses penyimpanan data dan menjalankan sistem reservasinya dibutuhkan perangkat lunak yang dapat menunjang sistem tersebut. Perangkat lunak yang dibutuhkan sebagai berikut :
Tabel 3. 2 Spesifikasi Perangkat Lunak
Sistem Operasi Windows XP, Windows Vista, Windows 7 dan Windows 8, Linux Browser Google Chrome, Mozilla FireFox, dan IE 9.0
Database SQLyog
Tools Adobe Dreamweaver CS 5.5, Adobe PhotoShop
Konektor WampServer
Berdasar analisis perangkat lunak yang dibutuhkan, perangkat lunak yang dimiliki oleh PT. Dirgantara Indonesia memenuhi standar penerapan sistem yang akan dikembangakan. Analisis Kebutuhan Fungsional.
3.1.3.Analisis Kebutuhan Fungsional
22
3.1.3.1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan salah satu cara untuk mengolah
database sehingga data tersebut dapat diketahui hubungan antara file dan teknik, ini dapat digunakan untuk mengatasi terjadinya redudansi data atau sejenisnya. Untuk lebih jelasnya bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
3.1.3.2. Skema Relasi
Suatu file biasanya terdiri dari beberapa kelompok sistem yang berulang-ulang sehingga perlu untuk diorganisasikan kembali. Dalam proses pengorganisasian file yang berguna untuk menghilangkan kelompok elemen yang berulang disebut relasi antar tabel atau skema relasi.
Proses pengelompokan menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya berfungsi untuk mengakses data yang sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah untuk dimodifikasi.
24
3.1.3.3. Diagram Konteks
Diagram konteks menggambarkan secara umum tentang sistem yang terdiri dari 2 entitas yaitu admin dan pegawai. Berdasarkan data tersebut, maka di buat diagram kontek sebagai berikut :
3.1.3.4. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan sistem secara lebih detail yang ada pada diagram konteks menjadi beberapa proses yang tenjadi antara entitas yang terlibat dalam Sistem Informasi Intranet Data Distribution System N250 ini.
Gambar 3. 5 DFD Level 1
26
Gambar 3. 7 DFD Level 2 Proses 2
Gambar 3. 9 DFD Level 3 Proses 3.1
3.1.1.1. Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada DFD. Spesifikasi proses dari gambaran DFD diatas akan dijelaskan pada tabel dibawah ini :
Tabel 3. 3 Spesifikasi Proses
No Detail Keterangan
1
No Proses 1.0
Nama Proses Login
Deskripsi Pengolahan data login admin dan pegawai
source Administrator / pegawai
input Data username, password
output Valid Info login pegawai destination Data master
Nama Proses Data Master
28
2
Source Administrator dan pegawai
Input Masukan data dokumen
Output Kumpulan record data-data dokumen Destination Kelola data user
Logika Proses 1. Admin mengisi dan mengatur data-data dokumen yang masuk 2. Pegawai memperoleh informasi
data-data dokumen yang sudah masuk
3
No proses 3.0
Nama Proses Kelola Data User Deskripsi Pengolahan data user
Source Administrator
Input masukan data admin dan data pegawai Output Info data admin dan pegawai
Destination Info data-data admin dan pegawai Logika Proses 1. admin menambah data user admin
dan pegawai
2. admin memperoleh data admin dan data pegawai
4
No proses 1.1
Nama proses Verifikasi login
Deskripsi Pengolahan data super admin, admin, pegawai
Source administrator
Input Menambah data user
Output Info data user
Destination Verifikasi login
Logika proses 1. admin menambah user super admin, admin, dan pegawai baru pada t_user
2. admin memperoleh info user baru 3. super admin, admin, dan pegawai
dapat login dengan data login yang valid
5
No Proses 2.1
Nama Proses Olah data technical document Deskripsi Pengolahan data technical document Source Administrator dan Pegawai
Input Memasukan data technical document Output Info data technical document
Destination Olah data picture sheet
Logika proses 1. admin memasukan data technical document
6
No proses 2.2
Nama Proses Olah data picture sheet
Deskripsi Pengolahan data pada olah data picture sheet
Source Olah data technical document Input Memasukan data picture sheet Output Info data picture sheet
Destination Info data master
Logika proses 1. admin menambahkan data picture sheet
2. user memperoleh informasi data picture sheet
7
No proses 3.1
Nama proses Kelola data user Deskripsi Pengolahan data user
Source Administrator
Input Menambahkan data user
Output Info data user
Destination Data user baru
Logika proses 1. admin menambahkan dan menghapus user
2. admin mendapat info data user
8
No proses 3.1.1
Nama proses Tambah data admin Deskripsi Mengelola data admin
Source Administrator
Input Menambahkan data admin
Output Info data admin yang ditambahkan Destination Lihat data admin
Logika proses 1. admin menambahkan data admin yang baru
2. admin memperoleh info data admin yang baru
9
No proses 3.1.2
Nama proses Lihat data admin Deskripsi Melihat data admin
Source Tambah data admin
Input Mencari data admin yang akan dilihat Output Memperoleh info data admin yang
dilihat
Destination Update data admin
Logika proses 1. admin mencari dan melihat data admin
2. admin memperoleh informasi data admin terbaru dan yang terlama
No proses 3.1.3
Nama prosses Update data admin Deskripsi Mengubah data admin
30
10 Input Data admin yang akan di update
Output Info data admin yang telah di ubah Destination Lihat data admin
Logika proses 1. admin merubah data admin yang akan diubah
2. data yang telah diubah disimpan 3. admin memperoleh info update
data
11
No proses 3.1.4
Nama proses Hapus data admin
Deskripsi Mengelola hapus data admin
Source Lihat data admin
Input Mengambil data admin yang akan di hapus
Output Info data admin yang dihapus Destination Lihat data admin
Logika proses 1. admin melihat data yang akan
Database dibangun menggunakan SQLyog Community yang merekam Query
MySQL sehingga muncul pada log ketika database dibangun.
3.2.1. Struktur Tabel
Berikut adalah struktur table-tabel yang dirancang untuk SI IDDS N-250: t_access_levels
Gambar 3. 10 Struktur tabel t_access_levels
t_admin
t_lg
Gambar 3. 12 Struktur tabel t_lg
t_nlg
Gambar 3. 13 Struktur tabel t_nlg
t_nose
Gambar 3. 14 Struktur tabel t_nose
t_pasdor
32
t_rearf
Gambar 3. 16 Struktur tabel t_rearf
t_rudeq
Gambar 3. 17 Struktur tabel t_rudeq
t_tecdoc
Gambar 3. 18 Struktur tabel t_tecdoc
t_vertail
Gambar 3. 19 Struktur tabel t_vertail
t_wwip
3.3 Rancangan Antarmuka
Gambar 3. 21 Rancangan Halaman Login Administrator
34
Gambar 3. 23 Rancangan Halaman Landing Gears
Gambar 3. 25 Rancangan Halaman Login untuk User (Pegawai)
36
3.4.1. Halaman Login Admin
Gambar 3. 27 Halaman Login Admin
3.4.2. Halaman Administrator
3.4.3. Halaman Tambah User
Gambar 3. 29 Halaman Tambah User
3.4.4. Halaman Login User
38
3.4.5. Halaman User
Gambar 3. 31 Halaman Utama Menu User
3.4.6. Halaman Landing Gears Pegawai
39
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. KesimpulanBerdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan di PT.Dirgantara Indonesia(IAe), maka dapat diambil kesimpulan dari pembuatan sistem informasi IDDS (Internet Data Distribution System N-250) sebagai berikut :
1. Dengan adanya sistem informasi ini, PT. Dirgantara Indonesia (IAe) dapat terbantu dalam menampilkan bagian – bagian pesawat kepada pegawai yang akan membangun pesawat.
2. Dengan adanya sistem informasi ini, para pegawai yang akan membuat pesawat dapat berinteraksi dengan cara mengunduh dokumen – dokumen yang diperlukan.
3. Dengan adanya sistem informasi ini Administrator IT PT.Dirgantara Indonesia (IAe) dapat mengunggah dokumen bagian – bagian pesawat yang diperlukan untuk di tampilkan kepada pegawai yang akan membuat pesawat.
4.2. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, untuk pengembangan di masa yang akan datang, maka penulis menyarankan :
1. Dibutuhkan pengembangan jumlah pesawat yang terdaftar di dalam sistem informasi tersebut, agar informasi apapun mengenai part pesawat yang dibutuhkan pegawai tersedia.
LAMPIRAN G
G - 1 Nama Lengkap : Harry Septianto
NIM : 10110646
Tempat/ Tanggal Lahir : Palembang/ 21 September 1992
Agama : Islam
Umur : 21 Tahun
Alamat : Jl. Bangbayang No 80c/ 157c Rt 04/ Rw 08 Kel. Dago Kec. Coblong, Kode Pos 40135 Bandung
Pekerjaan : Pelajar/ Mahasiswa Jenis Kelamin : Laki-Laki
Golongan Darah : O
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
No. Handphone : +6285267324792
Email : Harry.ndutz@gmail.com
G - 2 Nama Lengkap : Muhammad Zamzam
NIM : 10110651
Tempat/ Tanggal Lahir : Bandung, 24 Januari 1992
Agama : Islam
Umur : 22 Tahun
Alamat : Kp Blok JambanganRt 02 / 10 No.1, Bandung 40214 Pekerjaan : Pelajar/ Mahasiswa
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Golongan Darah : O
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
No. Handphone : +6287821356093
Email : muhammad.zamzam400@gmail.com
G - 3 Nama Lengkap : Wisnu Dewantoro
NIM : 10110657
Tempat/ Tanggal Lahir : Cimahi / 27 Oktober 1991
Agama : Islam
Umur : 22 Tahun
Alamat : Komp. Leuwi Gajah Permai, Jl.Mawar No 9, Cimahi Pekerjaan : Pelajar/ Mahasiswa
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Golongan Darah : AB
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
No. Handphone : +6285624475515
Email : wisnudewantoro89@gmail.com