Skrip
psi
Diaj
Meme
ukan Kep
enuhi Sya
pada Faku
arat Menc
ultas Tar
capai Gel
rbiyah dan
ar Sarjan
n Keguru
na Pendid
uan Untuk
dikan Isla
k
m
Oleh
h:
M
Mohamad S
Subhan
10801100
00149
JURU
USAN PEN
NDIDIKA
AN AGAM
MA ISLA
AM
F
FAKULTA
AS ILMU
U TARBIY
YAH DAN
N KEGUR
RUAN
U
UIN SYARIF HIDAYATUL
LLAH
JAKAR
RTA
1
Skripsi yang berjudul "PERSPEKTIF JIHAD DALAM PENDIDIKAN MENURUT HAMJ(A" yang disusun oleh Abdul Ghofur, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya I1miah dan berhak di ujikan pada sidang munaqasah sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan fakultas.
Jakarta, 13 Juli 2015 Yang Mengesahkan Dosen Pembimbing
Skripsi
Diajukan kepada Fakutas I1mu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.1)
Oleh
MOHAMAD SUBHAN
nセZ 108011000149
Di Bawah Bimbingan
-Heny Narendrani Hidayati, M.Pd NIP. 19710512 1990633002
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
セ
UINJAKARTAFITK FORM(FR) No. Revisi: 01
Jl. 1r. H .!>Janda No 95 CipuuJI 15412 Iruiausia Hal 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Mohamd Subhan
Tempat/Tgl.Lahir : Jakarta, 14 Mei 1988
NIM : 108011000149
jurusan : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skrips! . Perspektif Jihad Dalam Pendidikan Menurut Hamka Dosen Pembimbing : 1. Heny Narendrani Hidayati M Pd
2.
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Skripsi berjudu1: "Perspektif JihlHI Dalam Pendidikan 'Ienurut Prof. DR. Hllmkll"
NNjG[セN __ セN⦅ .... 1 ... 1_ .,., ... r't.TT .. ' ... T'\ C"l'Tn1"1" ... セt ').,T .... セ__ ... _ T __ NNjセNャー 'I'f,...L-._; Nセ lAO{\11{\{)A1A{\
UI:lU:lUIJ UIC;U iヲNャvョセャGGNlGGGGGNャj セャNjdョNBBBL J'lUlIJUl IIJUUI'I. lYlalla::>l:lW(1 IVOL'11VVV1'"t7,
diajukan kepada Fakultas limo Tarbiyah dan Keguruan (FlTK) UIN Syarif Hidayatu]Jah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujlan Munaqasah pada tanggal 27 Juli2015 di hadapan dewan penguji. Karenaitu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S I (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 30 Juli 20 I 5
Panitia lijian Munaqasah
Ketua Panitia( Ketua JUnisan/Prodi) Tanggal Tanda Tangan
Dr.H. Abdul Madjid Khon, M.Ag NIP. 19580707 198703 I 005
SekretarisJurusan
Marhamah Saleh, Le., MA NIP. 19720313 20080120 I
a
Penguji
r
Drs. H. Aehmad Gholib, M.Ag
%-Z
セOj
MセG
NIP. 19541015 197902 1 001
···1· ..·..·
'" .
Penguji II
Siti Khadijah, ;\I.A
NIP 19700717 199703.2 OU.f
Prof. Dr.
N|ィュ|^エィゥ「セr。カ。L
'JA:\ I P.1955042,}{;'8203 1 007
' \
...
\ Mengetahui: Dekan f。ォオャエ。セュオLt。イ「ゥ
., .
\'
Nama : Mohamad Subhan
NIM : 108011 000 149
. i[Gセi ...iKセセ T1_ •• GイセセエNN[ ..セエNN NNNiセ⦅ カセセNセNセ⦅ュセ⦅NNNi[NNNi[iLセ⦅ A セセ⦅セ tセiセ⦅
. セᄋ。ャ|Nujl。[ZL U111U セ。ャオャケ。QQ ua11 セBB|Bッッwu。ャjjセ \"o11UIUll\.a11 セッ。QQQ。 セ[ZGャ。QQQ
Judul : Perspektif Jihad Dalam Pendidikan Menurut Prof DR. Hamka
Adanya anggapan yang keliru mengenai makna jihad di sebagian kalangan lliJ1at Islam serta pandangan yang sinis terhadap kata jihad yang identik dengaii. terror, pembunuhan, pengeboman, serta berbagai macam tindak kekerasan lainnya membuat agama Islam menjadi agama yang ditakuti. Puncaknya serangan yang dilakukan sekelompok orang yang mengatas namakan Islam yang melakukan
⦅セセセ⦅セセ⦅ KセセQNNセNNNQセ⦅ セセNNNi ••⦅セ utセ .. l,J WBG⦅セLjセ イGセN⦅Nセ .. fl"I1'rr'\ ⦅セNNNiセ 11 セセ⦅セKセ⦅エNNセセ ,.,f\f\1
;:'IJI allo a11 LlJ111aUap OIJUU110 YY UI lU 1 I uut:: Lt::/llt::1 "VV セ L} paua 1 1 ;:'IJPIJLIJ1l1UIJI ,,-VV 1
silam.
Wajah umat Islam yang cinta damai harus tertutupi oleh perilaku segelintir pemeluknya yang menyimpang, bahkan bertentangan dengan pesan moral Islam. Di Indonesia sendiri wajah dunia pendidikan Islam ya.ig dikenal sebagai Pondok Pesantren pun sempat tercoreng oelh berbagai tindakan kekeresan, seperti peledakan born yang terjadi berulang kali dan yang paling dahsyat yaitu adalah tragedi born bali 12 oktober 2002 yang menewaskan lebih dari 200 jiwa. Akibat keganasan ini tidak saja na.J1a santri yang dikaitkan pada tragedi itu, citra bangsa Indonesia yang mayoritas penduduknya emeluk agama Islam pun semakin buram.
Penelitian ini mengunakan pendekatan deskriptifkualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif ya.ig bempa kata-kata tertulis dan bukan angka. Dengandemikian, laporan penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan penyajian laporan tersebut. Kutipan-kutipan data dalam penelitian ini disajikkan dalam bentuk lampiran yang diperoleh dari pemahaman makna yang terdapat pada setiap kata, kalimat, paragraph, teks, ,maupllii tokoh Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode dokumentasi.Sedangkan untuk analisisnya, peneliti menggunakan analisisisi (Content Analysis).
Prof DR. Hamka walaupun tidak pemah membahas khusus tentang masalah
[[QNNセNNNQ ;_; セQNセ⦅ KセKセ⦅[ エNNセi[セ •• ⦅セ⦅セセエNNセ ⦅セ⦅ ••セ⦅セQNセ⦅ セセNNNi[iN[K セセセセセセ __ ••セ セQNセ _ _セQN⦅セ
j111au l1ll al\.a11 LIJLapl UIJ11aU 1111J11\"ouua I11IJ11Ua110l\.all ;:,IJUIl\.IL oao a;:,alll1ya al\.a11 111a1\.11a
jihad yang hakiki, hal ini dapat kita lihat dan kita telaah pada karya tafsimya yang menjelaskan bahwa jihad bukan saja tentang bagaimana mengangkat pedang di medan pertempuran, akan tetapi beliau menyebur dunia pendidikan adalah salah
セセ ... セセ⦅セャN [[QNNセNNNQ
;:,aLU 1 a11a11 Jl11au
Penelitian pustaka ini dilakukan untuk mengkaji beberepa buku ProfDR. Hamka khususnya "Tafsir AI-Azhar" disini jihad akan dilihat dalam konteks
⦅セ⦅NNNi[NNNi[iNセ⦅ ャNセャN •••セ [[QNNセNNNQ ⦅セ⦅[Q[QL[ セセ[ ••セ⦅セ セセ⦅セセK 1•• セセ ⦅セ⦅セセNNNZ ;1_ •• ; •• セセ エNNセセセ⦅
PIJ11UIUIl\.a11, uallvva j111au 1111J1111111\.1 al L1 ya110 ;:,a11o aL lUa;:" ll11J11\"oall l1111U J u o a uao la11
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan limpahan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Sk.-ipsi sebagai syarat untuk menempuh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I). Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
(DIN) SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Abdul Madjid Khon, MA selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
4. fuu Marhamah Saleh, Lc, MA selaku Sekjur Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. fuu Heny Narendrany.H M.Pd, selaku dosen pembimbing skrispsi, yang telah banyak membantu untuk meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran sampai selesainya penulisan skripsi ini.
6. Bapak Tanenji, M.Ag., Selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA), yang selalu memberikan banyak kata-kata motivasi.
7. Bapak dan fuu Dosen yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu namun tidak sedikitpun mengurangi rasa hormat dan ta'zim penulis, yang telah membimbing penulis selama kuliah di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas I1mu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
8. Kedua orang tuaku tercinta dan tersayang, H.Hasan dan Hj. Fauziah beserta keluarga besar, yang menjadi sumber motivasi serta semangat didalam
9. Sahabat-sahabat kelas "E" PAl angkatan 2008 dan juga temen kostan, khususnya Ruly, Awe, Farhan, Fawzul, Asep, Gofur, Taufik, Hemal yang sudah memberikan banyak ceramah dan motivasi.
10. Ternan-ternan Pendidikan Agama Islam angkatan 2008 yang telah memberikan dukungannya dalam melaksanakan skripsi ini.
11. Serta kepada semua pihak yang tidak sempat disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis menyadari bahwasanya tiada yang sempurna didunia ini, termasuk skripsi yang penulis buat ini. Tuk itu penulis sangat berharap akan adanya kritikan dan saran dari setiap pembaca, untuk menutupi kekurangan skripsi ini.
Akhimya, mudah-mudahan penulisan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan seluruh lapisan masyarakat pada umumnya. Aamiin
Jakarta, 7 Juli 2015
Mohamad Subhan
COVER
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PERNYAT AAN KARYA SENDIRI
LEBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH
ABSTRAK ..
KAT A PENGANTAR... iii
DAFTAR lSI v
BABIPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .
B. Pembatasan danPerumusanMasalah... 8
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Masalah 9
BAB II KAJIAN TEORETIK
A. DefinisiJihad II
I. Pengertian Jihad MenurutBahasa Arab... 11
2. Pengertian Jihad MenurutTokoh-tokohIslam.. 12
B. DasarHukum Jihad... 13
1. DaliI-daIildalam AI-Qur'an.. 13
2. Dalil-dalildalam As-Sunnah... 16
C. Macam-Macarn Jihad.. 18
D. Jihad Pendidikan Dan Pengajaran.. 19
E. HasilPenelitian Yang Relevan.. 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu.. 31
B. Rancangan Penelitian.. 31
C. Sumber Data... 32
D. Tekhnik Pengumpulan Data... 33
E. Instrumen Penelitian... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Biografi Hamka... 36
B. Karya Hamka... 43 C. Hamka Wafat... 45 D. Perspektif Jihad dalam Pendidikan Menurut Hamka... 46 E. Relevansi Pemikiran Hamka Dengan Pendidikan Masa Sekarang 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.. 63
B. Saran... 64
DAFTAR PUSTAKA... 66
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Citra islam begitu sangat sangat menakutkan di mata masyarakat dunia khususnya barat. Anggapan bawa islam adalah agama yang tidak toleran dan
dengan tragedi serangan terhadap gedung trade word center atau yang lebih dikenal dengan WTC 11 september 2001
Pada hakekatnya, menurut Karen Amstrong, kekerasan dan intoleransi yang ada dalam tubuh umat islam tidak bersumber dari ajaran islam yaitu AI-Qur'an dan As-sUlulah. Islam adalah agama yang mencintai kedamaian dan islam sendiri memproklamirkan dirinya sebagai agama yang rahmatan lil alamin, bukan hanya terhadap umat islam itu sendiri tetapi untuk semua manusia, termasuk kepada alam. l
Namun akibat kekurangan pemahaman sebagian orang maka perang
sehingga menimbulkan kegelisahan dan ketakutan terutama di kalangan umat non-Muslim. Oleh karenanya, ada banyak salah penerapan ketika jihad diartikan dan
I A Syafi'I ma'arif Mell1rt1skan malmajihad, (Jakarta GvlM 2005) cet ke I. hal. 3
dipahami dalam satu makna. yaitu sebuah pena\\"aran alternatif hidup mulia atau
mati syahid
Wajah umat islam yang cinta damai harus tertutupi oleh perilaku segelintir
penganutnya yang menyimpang. bahkan bel1entangan dengan pesan moral islam.
Oi Indonesia sendiri wajah dunia pendidikan islam yang dikenal sebagai pondok
pesantren pun sempat tercoreng oleh berbagai tindakan kekerasan, seperti
peledakan born yang teljadi berulang kali dan yang paling dahsyat yaitu adalah
tragedy born bali 12 oktober 2002 yang menewaskan lebih dari 200 jiwa. Akibat
keganasan ini tidak saja nama santri yang dikaitkan pada tragedi itu, citra bangsa
Indonesia yang mayoritas penduduknya memeluk agama islam pun semakin
buram. Seolah-olah kaum santri secm·a keseluruhan menjadi tertuduh, suatu
tuduhan yang tidak dapat diterima.2
Diantara kata yang sering ditakuti, dibenci, disalahpahami, dan dibonsaikan
maknanya adalah kata jihad. Oalam literatur Barat umumnya, kata jihad
diterjemahkan dengan holy war (perang suci), padahal perang hanyalah salah satu
dari bentuk jihad.3
Jika kita Mengacu pada konstitusi dan peraturan perundang-undangan,
indicator suatu aliran dan gerakan keagamaan dianggap bennasalah apabila:
I. Membahayakan ketertiban publik, seperti penafsiran dan penyebaran
ajaran agama yang nyata-nyata menyimpang, menyesatkan, menyulut
masalah dan mendorong kekacauan atau kerusuhan di tengah
masyarakat.
2. Membahayakan keselamatan jiwa, seperti mengajarkan kepada para
pengikutnya untuk melukai diri sendiri dan atau orang lain.
3. Mengganggu akhlak publik, seperti ajaran yang memperbolehkan seks
bebas dan perzinaan.
4. Membahayakan kesehatan publik, seperti ajaran yang memperbolehkan
menggunakan obat-obatan terlarang.
2. IIJid., hal. 3
penafsiran ajaran agama yang dalam penyebarannya memaksaan
pencucian otak orang lain baik secara langsung maupun tak langsung
(brain washing); memobilisasi pendanaan seCaI'a manipulatif dari
masyarakat.
6. Menyebarkan kebencian dan permusuhan di tengah masyarakat, sepel1i
syiar-syiar baik secara lisan maupun tertulis yang menghalalkan darah
orang lain bahkan orang tua kandung, atau mendorong orang lain
melakukan kekerasan tisik dan teror.
7. Menganjurkan dan mengajarkan makar terhadap pemerintahan yang sah
serta tidak mengakui Pancasila dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.4
Walaupun menjadi salah satu kata yang peling terdengar di dunia saat ini
masih ada tidak kesepakatan dalam pengartian "terorisme". Hal ini di sebabkan
ada pihak yang mengatakan bahwa terror ini di anggap sebagai pejuang kebenaran
aka tetapi di lain pihak di anggap sebagai kelompok yang meneber kekerasan
karena banyak orang yang tidak bersalah menjadi sasaran.5
Perang dalam perjalanan sejarah umat manusia memiliki latar belakang yang
sangat panjang. Ia dapat disebut sebagai kembaran kehidupan sosial umat
manusia dan pasangan yang senantiasa mendampinginya.6
Bilamana membuka lembaran sejarah umat manusia pada dimensi yang
berbeda, kita tidak menemukan satu masa pun yang tidak terdapat satu perang di
dalamnya. Kita menemukan berbagai peperangan yang berkecamuk sepanjang
sej arah perj alanan umat manusia.7
Namun akibat kekurangan pemahaman sebagian orang maka perang
dianggap/diartikan sebagai satu- satunya makna dari jihad, akibatnya perkataan
4 Kementrian Agama RI, Pedoman Penanganan Aliran dan Gerakan Keagamaan
bermasalah di Indonesia. (Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan, 2014). hal. 18
5 Harun Yahya. Terorisme Ritual Setan. (Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2003) hal. 59
6 M. T. Misbah Yazdi. Perlukah Jihad? Melurllskan Salah Paham tentang Jihad dan
Terorisme. terj. Akmal Karnil, (Jakarta: AI-Huda. 2006), eel. Pertama, hal. 7
jihad senng diidentikkan dengan aksi-aksi terorisme seperti pengeboman, pembunuhan, penculikan, bentrokan dan lain-lain sehingga menimbulkan kegelisahan dan ketakutan terutama di kalangan umat non-Muslim. Oleh karenanya, ada banyak salah penerapan ketikajihad diartikan dan dipahami dalam satu makna, yaitu sebuah penawaran altematif hidup mulia atau mati syahid
Pemahaman inilah yang tentunya banyak melahirkan keadaan dimana Jlwa
yang merugikan baik diri maupun agamanya sendiri. Keadaan ini akan terus berlangsung semakin parah ketika seseorang ataupun kelompok menjadikan jihad sebagai bentuk perjuangan senjata, sedangkan dimensi lainnya misalnya hujjah tidak dihitung sebagai jihad. Inilah yang menjadikan orientalis Barat memandang bahwa jihad dalam Islam menjadi stereotip dimana jihad seringkali diartikan sebagai perang suci (holy war) untuk menyebarkan agama Islam. M
Sekalipun demikian, menurut akhlak AI-Qur'an tidak ada ruang amarah
dalam din manusia. Allah telah memerintahkan kepada kim untuk selalu memiliki
tenggang rasa, damai, dan rasa persaudaraan. 9
Padahal Nabi Muhammad telah mengajarkan/mencontohkan kepada kita selaku umatnya bagaimana sebenamya cara berjihad di jalan Allah. Salah satunya dengan memacu semangat persatuan, tolong menolong dan persaudaraan sesama muslim. Sesungguhnya golongan orang-orang kafir dan munafik benar-benar murka bila mereka melihat orang mukmin komitmen kepada agamanya dan antusias untuk merealisasikan tuntutan Allah, sebagaimana marah mereka semakin memuncak bila mereka melihat kaum Muslimin bersatu padu, bersaudara, saling menyayangi, saling mencintai dan tolong-menolong dalam bidang amal saleh dan takwa. Inilah fenomena kaum Muslimin yang dapat membangkitkan rasa amarah golongan orang-orang kafir dan munafik
8 Istilah holy war berasal dari sejarah Eropa yang bermakna perang karena alasan-alasan
keagamaan. Ahmadi Sofyan, Islam 011 Jihad, (Jakarta Lintas Pustaka, 2005), hal 6
Distorsi makna jihad sebagai kegiatan yang lebih cenderung bennakna fisik
yang amat partikular, pada urutannya bukan saja terns menodai citra agama
(Islam) sebagai pembawa rahmat bagi semesta, melainkan juga terns menghantui
umat sebagai kekuatan laten yang destruktif dan traumatik, justru dari dalam
psikologis umat sendiri. Alhasil, implikasi negatif itu tak lain hanyalah sebuah
beban psikologis-historis umat yang malah menambah persoalan, bukan solusi itu
sendiri yang cenderung digembor-gemborkan, padahal peIjuangan yang
dilakukan dengan sungguh-sungguh, tekun, tabah, dan tidak kenaI putus asa dapat
disebut sebagai jihad. Dalam terjemahan bahasa Indonesia disebut sebagai
perjuangan. 1O
Konsepsi islam jihad dengan maknanya yang luas lagi itu berwujud segala
rnpa peIjuangan yang sangat banyak kandungannya dan sangat besar gelanggang
usahanya meiiputi segaia macam pergerakan dan segenap usaha yang dikerjakan
karena Allah, dilaksanakan atas kehendaknya dan untuk mencari keridhaaNya
semata-mata
Para ulama telah mencoba mengorek cakupan pengertian jihad itu dengan
bennacam-macam istilah qital dan harb dengan batasan-batasannya
masmg-1. Jihad dalam makna yang umum dan
2. Jihad dengan makna yang khusus. II
Al Qurthuby menjelaskan pengertian jihad ialah semua perbuatan yang
menunjukkan kepada usaha mengeIjakan sesuatu yang diperintahkan Allah dan
meninggaikan diri untuk mentaati AHah serta menoiak ajakan hawa nafsu. Dan
berperang melawan syetan dengan menolak atas segala godaannya sekaligus
ajakannya untuk berbuat zalim dan kufur.
10 ibid.. haL 7
i i Widodol Amin,fiqh siasah da/am hllbllngan i111emasiona/ (Yogyakarta:Tiara Wacana
Senada dengan itu Hamka juga mengartikan salah satu jihad yaitu melawan hawa nafsu, ia mengingatkan agar manusia berhati-hati kadang manusia merasa percaya akan kempuannya sendiri, padahal dirinya telah mengikuti setan dan hawa nafsu. Apa yang di ikutinya bukan perintah tuhan melainkan hawa nafsunya. 12
Prof. DR. Hamka juga menitik beratkan jihad dalam menuntut ilmu ataupun mengembangan pendidikan, bukii kontribursi nyata Prof. DR. Hamka di dunia pendidikan, gagasan-gagasan pendidikannya saat itu diterapkan di Masjid Agung AI-Azhar. Buya menjadikan masjid tersebut sebagai pusat dakwah dan pendidikan, mulai dari kuliah subuh, kajian tasawuf malam selasa, pengajian ibu-ibu, dan membangun sarana pendidikan berupa sekolah diniyah untuk keluarga tidak mampu. Tempatnya di bawah tangga masjid sebelah utara
Demikian multi dimensinya cakupan pengertian jihad secara populer dalam ajaran islam. Allah SWT berfinnan dalam surat At-Taubah 122.
Artinya: "Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
hnhnS'l.rr .... " ""S'I.rrVllrr ",unf",l, 'II'V'Inrvt .... n ...LNjOGイャNイイセ .... nV7rrnfnz,,"'n'll1 ....,..,n ... nl,n fn"Vtf/'r'VIrr rrrrn'll'V'l.rr
Ul."U,-,", fAYW V I U/"6 U/UUf\,. " ... " ..1"(.,/ ,""UC.\AII" Y L ' " 6 L ! . U / U . 4 . U ' ' ' I I U.... / (,..-f\,.U .. (.,/U\.4'''6 WctA""""
dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
(Qs.At-Taubah: 122)\3
Ayat di atas jelas menunjukkan kepada kita tidak seharusnya untuk semuanya berjihad ke (medan perang) tapi kita juga diharuskan untuk berjihad dalam pengajaran dan pendidikan, hal ini mengingatkan betapa
pendidikan dan pengajaran diniyah. Kata nafar dalam ayat diatas jelas menuju kepada pendidikan dan pengajaran yang biasa di gunakan untuk berjihad.
12 Hamka t。ウヲヲゥャGQセヲmッ、・ュL (Jakarta Pustaka Panjimas, 2003), hal. 122
1.1 Departemen Agama RI, Mushaf AI-QuI' 'an Terjemah, (Jakarta Pena Pundi Aksara,
Hamka juga menggaris bawahi dan mengemukakan bahwa pada pokoknya perang itu tidak disukai. Memang pada umumnya apabila mempersoalkan perang, orang tidak suka. Berperang adalah merubah kebiasaan hidup yang tenteram, berperang adalah membunuh atau dibunuh. Sedangkan orang ingin kalau dapat biarlah mati secara wajar-wajar saja. Berperang meminta perbelanjaan besar, sedang manusia ia adalah bakhil dan terlalu pelit. 14
jihad pula secara umum adalah suatu usaha yang bersungguh-sungguh untuk melakukan sesuatu keIja, Ibnu Abbas mendefinisikan jihad sebagai penumpuan seluruh usaha dan tenaga untuk sesuatu perkara. 15
Para ulama dan intelektual Islam mempunyai beberapa pendapat dalam mengartikan jihad, di antaranya :
a. Imam mazhab yang empat berpendapat, jihad adalah berperang
menggunakan senjata dan membantu orang-orang yang be1llerang. 16
b. Ibnu Rusyd berpendapat, sesungguhnya kata jihad fi sabilillah apabila disebut secara mut!ak maka maksudnya ada!ah memerangi orang-orang kafir dengan pedang sampai mereka masuk Islam atau membayar jizyah (pajak) dengan patuh, sedang mereka dalam keadaan tunduk. 17
c. Ibnu Taimiyah menulis, jihad itu hakikatnya ialah berusaha bersungguh-sungguh untuk menghasilkan sesuatu yang diridhai Allah daripada
keimanan, amai shaieh dan menoiak sesuatu yamg dimurkai Aiiah dari
kekufuran, kefasikan dan kedurhakaan. 18 Sejatinya, kesalehan sejati
membawa pada keberagamaan yang toleran, moderat, solider, beradab,
dan tidak membelenggu. Dengan demikian, tujuan teologis agama
adalah memanusiakan manusia melalui pembebasan yang fitrah secara
universal tanpa kecuali. Di situlah makna jihad mesti diletakkan. Yang
14 Hamka, Tafsir al-Azhar, juz. 11 (Cet. III; Jakarta: Pustaka Panjimas, 1994), hal. 180
15 Thnu Qayyim, Zaad al-Ma 'ad, (Beirut, alRisalah Publisher, 1998), eet.3, jilid 3, hal.8
16 Abdullah Azzam, Tarbiyah Jihadiyah, (Solo:Pustaka al' Alaq, 2003), Jilid 9, eet I, haLI52
menarik di sini adalah, hasil penelitian tentang makna jihad, penulis
mendapati Ulama salaf mendefinisikan jihad kepada peperangan bahkan
sebagian mereka mengartikan jihad itu sebagai qital. Namun menurut
bahkan sebagian mereka mengartikanjihad itu sebagai qital.
Prof. DR. Hamka memperluaskan skop jihad kepada segala usaha yang
dilakukan untuk meletakkan kalimah Allah pada tempatnya dalam segala bidang
kehidupan seperti ekonomi, pendidikan, politik dan lain sebagainya. Penulis
melihat perbedaan ini teIjadi karena pendekatan yang diambil oleh ulama
mengikuti perubahan zaman. Ulama salaf hidup dalam dunia Islam yang
dipimpin oleh umat Islam dan mereka tidak menghadapi serangan daripada orang
bukan Islam, kecuali serangan itu hanya dalam bentuk militer saja, manakala
ulama terkemudian orang bukan Islam atau orang Islam yang telah terpengaruh
dengan doktrin dan pemikiran barat pasca runtuhnya khilafah pada tahun 1924,
mereka menghadapi serangan musuhmusuh Islam dari berbagai aspek kehidupan
seperti ekonomi, pendidikan, politik dan lain sebagainya. Dari sini penulis
tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang jihad dalam skripsi yang berjudul
"Konsep Jihad Dalam Pendidikan Menurut Hamka
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Dari uraian yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
a. Banyaknya pemahan yang keliru tentang makna jihad
b. pandangan umat lain tentang agama Islam mengajarkan kekerasan
2. Pembatasan Masalah
Perkataan jihad sering diidentikkan dengan aksiaksi terorisme seperti
menimbulkan kegelisahan dan ketakutan terutama di kalangan umat nonMuslim.
Oleh karenanya, ada banyak salah penerapan ketika jihad diartikan dan dipahami
dalam satu makna, yaitu sebuah penawaran altematif hidup mulia atau mati
syahid. Tertarik dengan hal ini, penulis ingin mencoba mengkaji lebih jauh
mengenai pemahaman tentang jihad, namun agar tidak terlalu meluas, di sini
penulis membatasi permasalahan ini dengan memfokuskan pada konsep jihad
dalam persepektif pendjdikan dan melihat bagaimana jihad menurut Prof DR.
Hamka dalam pendidikan yang terkandung dalam surat AtTaubah ayat 122 dan
sebagai bahan perbandingan penulis juga akan sedikit mengulas jihad klasik.
3. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaiman perspektf
jihad dalam pendidlkan menurut Hamka dalam karyanya Tafsir AIAzhar pada
_ ... 4. A40 'T' ...L ... L ... 1 ...
UYi:1L rU1 UUUUll UYUl 1"'"'.
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Penelitian iill dilakukan dalam rangka :
a. Untuk mendapatkan sebuah pemahaman baru dalam kajian tentang
konsep jihad yang sebenamya menurut Islam, seiring dengan kesalahan
tentang pemahaman dan perealisasian jihad yang barubaru ini semakin
mencuat ke permukaan.
b. Untuk mengetahui bagaimana konsepsi Jihad menurut Ulama
kontemporer khususnya Prof DR Hamka.
2. Penelitian iill juga bermanfaat;
a. Untuk menambah wawasan keilmuan mengenai makna jihad.
b. Bagi pengembangan disiplin Ilmu, penulisan skripsi ini diharapkan
dapat memberikan sumbangsih dan bahan masukan pada pengembangan
3. Metode Penulisan
Secara tekhnis penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku
TINJAUAN UMUM TENTANG JIHAD
A. Definisi Jihad
1. Pengertian Jihad Menurut Bahasa Arab
Dalam hal ini, Syaikh Zhafir alQasimy menulis: Tidak diragukan lagi,
sesungguhnya kata jihad adalah kata/istilah Islami yang khusus digunakan setelah
kedatangan Islam dan belum dikenal pada masajahiliyah. Perkataan ini tidak terdapat
dalam syairsyair jahiliyah (Arab kuno), baik yang lampau maupun baru, baik yang
semakna maupun yag menyerupainya. Dengan demikian, tidak diragukan lagi
bahwasanya kata jihad adalah kata yang berhubungan dengan urusan deen (agama);
datang bersamaan dengan datangnya Islam, sebagaimana kata shalat, zakat dan
lainIainnya yang tidak terdapat dalam perkataan jahiliyah. Jadi, hanya dikhususkan
untuk peristilahan dalam Islam dengan makna/pengertian yang khusus pula, tidak
serupa dengan makna kalimat lainnya. I
Jika ditelaah akar katanya dalam bahasa Arab, kata jihad berasal dari akar kata
jahada yajhadu jahdanljuhdan, yang diartikan sebagai ath-thaqah, al-masyaqah
dan mubaiaqah ::kekuatan::, ::kesuiitan:: dan ::usaha::.
I SYilikh 7hilfir ill-Qil.:;imi. aI-Jihad wa al-HlIq/lq ad-na/lli.vah a/'-A1II1IIahfi aI-Islam Hrセゥョjエᄋ
Dar alIlm Ii alMalayin, 1986), haL 13
Adapun jihad berkedudukan sebagai masdar "kata benda" daripada jahada,
yaitu bab faa'ala daripada jahada di atas dan diartikan sebagai: berusaha
menghabiskan segala daya kekuatan, baik berupa perkataan maupun perbuatan.2
Secara bahasa, secara garis besamya, jihad dapat pula diartikan sebagai:
penyeruan (ad-dakwah), menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah kemungkaran
(arnar rna'ruf nahi rnunkar), penyerangan (ghazwah), pembunuhan (q ital),
peperangan (harb), penaklukan (siyar), menahan hawa nafsu (jihad an-nafs) dan lain
yang semakna dengannya ataupun mendekati.
Berdasarkan pengertian tersebut, jihad adalah kata Islami yang mengandung
pengertian luas, dapat diartikan sebagai peiang, dakwah dan sejenisnya dan tidak tepat
jika hanya diartikan dengan salah satu pengertian saja. Dalam bahasa
Indonesialmelayu, perkataan yang hampir menyamai perkataan jihad adalah kata
perjuangan karena sifatnya yang umum dan mengandung pengertian luas, seluas
pengertian dan keumuman maknajihad.3
2. Pengertian Jihad Menurut Pendapat Para TokohTokoh Islam
AIHafidz Ibn Hajar, berkata: "Keutamaan tidak bisa didekati dengan qiyas,
Jihad adalah seutamautama amal perbuatan secara mutlak".4
Moenawar Khalil merumuskan pengertian jihad ini sebagai berikut "katakata
jihad itu diambil dari bahasa arab, dari asal kata ''jahd'' yang artinya usaha atau juhd"
yang artinya kekuatan. Dan arti menurut aslinya yaitu "bersungguhsungguh
mencurahkan segenap tenaga untuk melawan musuh.,,5
Taufiq Ali Wahbah mengajukan pengertian itu adalah sebagai berikut "jihad
adalah pengemhan segala kemfulipuan
mm
potensi dalam mememngi musuh. Jihaddiwajibkan atas kaum muslimin demi membela agama Allah, dan jihad baru
2 Thnll MllnZllr, T.isan al-Arah, (Qllherllh· IletDar alMishriyyah Ii IlITa'lifi wa Ill t。セャャュ。ィN
U.), jilid 3, hal. 109
3 Hilmi Bakar AIMascaty, Panduan Jihad untuk Aktivis Gerakanlslam, (Jakarta: Gema Insani
Press, 200 I), cet.l, hal. 4
-I AIHafidz Thnu Hajar, Fath AI-Bariy, juz 6. hal. 5
5 AL ..L_l A_..J:_T": __ l __ : : : I . _ J r __ L:l:11_L J セ .. __ . __ .. セ⦅ .. ,,_. ._ ... _ /r_T .. _.f1r'f' n_..J _
1"'\.UUUl \....ldUIi UJi1CldIH, JIIIUU } .)UUIIII,UII UUII iuBGuiャセuiiMGuiiiuiiouGBijᄋuN HjuセuG IU. L • . rC;UVlJlalJ
dilakukan setelah timbulnya gangguangangguan yang dilakukan musuh terhadap
kaum muslimin.,,0
Dr. Mohammad Khair AIHaekal, di dalam AI-Jihad Wa AI-Qitaal, berpendapat
bahwa "Jihad adalah amaI yang paling utama dibandingkan amaIamaI yang lain".
Sebab, Nashnash Qath'i jelas melebihkan jihad diatas amal perbuatan yang lain. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jihad dengan artinya yang khusus yaitu pengerahan segala kemampuan dalam memerangi musuh ketika mendapat gangguan gangguan yang dilakukan musuh terhadap kaum muslimin. Dan hukum jihad ini adalah fardhu kifayah artinya apabila sebagian kaum muslim telah melaksanakan kewajiban ini, maka gugurlah bagi yang lain. Dan sebelum dilaksanakan oleh sebagian kaum muslim, hukumnya adalah fardhu a'in atas seluruh mukallaf
B. Dasar Hukum Jihad
1. Dalildalil dari AIQur'an
Katajihad, dalam bentuk fi'il maupun isim, disebutkan 41 kali dalam AIQur'an,
tersebar dalam 19 surat. Ayatayat jihad dalam konteks perjuangan ditemukan
scbanyak 28 ay·at, tCilctak dalam SUiat-suiat scbagai bcrikut: AI-Baqaiah: 218, Ali
'Imran: 142, AnNisa: 95, AIMaidah: 35 dan 54, AIAnfal: 72, 74 dan 75, AtTaubah:
16, 19,20,24,41,44,73,81,86 dan 88, AnNahl:IlO, AIFurqan: 52, AIAnkabut: 6
dan 69, Muhammad: 31, AIHujurat: 15, AIMumtahanah: 1, AshShaf: 11 dan
At-Tahnm: 9. 7
Kata jihad dalam AI-Qur'an mengandung beberapa pengertian menurut urutan
turunnya ayat. Ada yang berarti penyeruan (dakwah), pemaksaan, peperangan dan
lainnya. Di antaranya ada yang menggunakan fi sabilillah dan ada yang tidak. Untuk
lebih memperjelas pengertiannya, berikut ini akan dikemukakan beberapa contoh:
6 tセャjヲゥョ Ali wセィィセィ nliih{]{ffil i,lnnl HsセャjイャゥG イャセイ セャiセキセI ィセャ 21
7 . mオィセュュ。、 cィゥイコゥセャN Jihad
J
ュ・ョオイオセ Sayyid Quthub daiam Tafsir Fi Zhilal AI-Qur'an,( Solo:
a. Smah alFurqan: 52
Artinya: Maka janganlah kall1u lI1engiku/i orang-orang kaf;r. Dan heljihadlah
/erhadap mereka dengan AI-Qur'an denganjihadyang hesar. (QS. AIFurqan: 52)8
JelasJah bahwa arti jihad pada ayat ini adalah menyampaikan hujjah kepada orangorang yang ingkar atauplln berdiskusi dengannya menggllnakan dalildalil pasti yang akan membuat mereka yakin terhadap kebenaran Islam. Jihad dalam pengel1ian ini semakna dengan perkataan dakwah atall seruan ke jalan Islam
b. Surah al'Ankabut: 69
Al1inya: Dan orang-orang yang beljihad un/uk (lI1encari keridhaan) Kami,
benar-benar akan Kami /unjukan kepada merekajalan:ia1an Kami.(QS. AI Ankabut: 69)9
Kata jihad pada ayat tersebut mengandung pengertian bersungguhsungguh melaksanakannya dengan penuh ketabahan dan kesabaran untuk mendapatkan ridha Allah di jalanNya.
c. Surah al'Ankabut: 8
Artinya: "Dan jika keduanya berjihad (memaksamu) untuk mempersekutukan Aku
dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu
mengikuti keduanya. "(QS. AIAnkabut: 8)10
8 Departemen Agama RI, MushafAI-Qur 'an Te/jemah. (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2002), hal.
9 . ibid., hal. 405
10. Ihid., hal. 398
Kata jihad pada ayat tersebllt mengandllng pengertian memaksa dengan penllh
kesllnggllhan lIntlik mengiklltinya atallplln memerintahkan dengan paksa yang
slInggllhslingglih.
d. Surah al'Ankabllt: 6
Artinya: Dan bw"ang siapa yang berjihad, maka seslinggllhnya jihadnya illl ada/ah
un/uk dirinya sendiri. (AIAnkabllt: 6)11
Kata jihad pada ayat tersebllt mengandllng pengertian bekerja keras
mengeluarkan seluruh kemampuan yang ada lIntlik mendapatkan apa yang
diinginkan.
e. Surah atTaubah: 41
Artinya: Berangkatlah kamu, baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa
berat dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. y。ョセ demikian itu
adalah lebih baik bagimujika kamu mengelahui. (QS. AtTaubah: 41) 2
Kata jihad dalam ayat tersebut mengandung pengertian peperangan, yaitu
memerangi orangorang ingkar dengan menggunakan senjata agar mereka takluk di
bawah kekuasaan Islam. Arti jihad seperti pada ayat inilah yang selalu diartikan
kebanyakan orang untuk katajihad.
Berdasarkan beberapa ayat tersebut, jeJaslah bahwa di daJam AI Qur'an, jihad
tidak hanya digunakan untuk satu pengertian saja, namun digunakan untuk beberapa
pengertian yang mengandung makna sebagai tabligh, dakwah, pamaksaan,
kesungguhan ataupun peperangan.
II. Ibid., hal. 397
Selain itu, ada pula ulama yang berpendapaL "Jika kata jihad diiringi kalimatfi
sabilillah sesudahnya, kata itu tidak mengandung penngertian lain kecuali berperang
menggunakan senjata. Akan tetapi. jika tidak diiringi kaJimat.fl sabilillah setelahnya
dapat diartikan selain dari berperang, baik sebagai dakwah maupun menahan hawa
nafsu."
2. Dalildalil dari AsSunnah
Rasulullah SAW dalam hadishadisnya. juga menggunakan beberapa
pengertian terhadap jihad, diantaranya sebagai berikut:
a. Hadis yang diriwayatkan oJeh Muslim dari Abdullah bin Mas'ud RA,
BセVNッNMN MNッGMッBuエNZN。MNッjZBセMNM MNッlセセuエNZN。MNッQPNPMオᄋQGZᄋ セッN セ|MNセi
セ . lJA.9 ,U...l.JAセ uセNj Luセ Uyセ セ セ - . セ セ\
Artinya: Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud bahwa Rasulullah SA W pernah
bersabda: Tiada seorang Nabi pun yang diutus Allah pada umat sebelumku kecuali ada pada mereka di antara umatnya orang-orang hawari (pengikut setia) dan
sahabat- sahabat yang mengambil sunnahnya dan berpegang teguh pada
perintahnya, kemudian datanglah sesudah mereka beberapa generasi yang mengatakan apa yang mereka tidak lakukan dan melakukan apa yang mereka tidak perintahkan. Barang siapa yang be,:jihad atas mereka dengan tangannya, ia adalah orang mukmin dan barang siapa yang be/:iihad atas mereka dengan lisannya, ia adalah orang 111ukmin dan barang siapa yang be/jihad atas mereka dengan hatinya, ia adalah orang mukmin. Tidak ada selain itu daripada iman sebesar biji sawi pun. (HR. Muslim)'3
Jihad menggunakan tangan adalah peperangan menggunakan senjata, jihad
menggunakan lisan adalah seruan dan peringatan (dakwah), sedangkan hati adalah
berdiam diri karen a tidak mampu mengubahnya.
b. Hadis yang diriwayatkan Muslim dari Ibnu Abbas RA.
Artinya: Diriwayalkan dari lhnll Ahhas RA hahwa RaslI/lIllah SAW hersahda: Tidak
ada kewajiban hijrah selelah pembllkaan kola L'vlekah. Yang ada adalah kewajiban jihad dan nial. Jika kamll diserll lInlllk kelllar ke medan jihad, maka berangkallah.
(HR. Muslim)
c. Hadis yang diriwayatkan atTarmidzi dari Abu Sa'id alKhudri RA,
セ ..), -. -'1 .1:.:"
t'· ".
1.JIj --r.
.(JC.:&\r "
NセGQBNt
セ セ| セt '.
- '+?'' セ セ
u, .
セ J セ セ 'F U ,,"?J LセM セ LFJHLB_セLェゥQQ oIJ.J) ケセ Pセ セ jセ
Artinya: Diriwayatkan dari Abi Sa'id al-Khlldri RA berkata, bah.jla Nabi SA Wpernah
bersabda: sesungguhnya di anlara jihad yang paling utama adalah mengatakan
keadilan (perkataan yang bel1aJ) di hadapan penguasa yang zalim. (HR atTirmidzi)
Jihad dalam hadis ini mengandung pengertian seruan dan peringatan dengan
ajaran Islam agar mereka kembali kepada Islam dan meninggalkan kemungkaran.
d. Hadis yang diriwayatkan alBukhari dari Abdullah bin 'Amr RA,
Artinya: Diriwayatkan dari Abdullah bin 'Amr RA berkata: Telah datang seorang
pemuda kepada Rasulullah SAW untuk meminta izin agar diperbolehkan ikut berjihad. Rasulullah bertanya kepadanya. ''Apakah kedua orang tuamu masih hidup?", Pemuda tadi menjawab, "/ya!", Maka Rasulullah SAW bersabda, "Tetaplah
kamu kepada keduanya dan berjihadlah pada mereka. (HR. alBukhari)
e. Hadis yang diriwayatkan alBukhari dari Jabir RA,
'. セMNL - h
g
セセLャ| J ' . .JIj セr.
.(JC.:&1 t" -" Nセャ|BGt
.uc.
:&1 - . - , 6.'.-セセヲM セN セjMセ セセオ セNjセNオ・j
ッ|jセ ) セェ セ ajセYY セ| セ|ェ セ [セj
;ylg
_セQ セQ セケャ セiェ セ{.lrh:11
Artinya: Dirill'ayatkan dari Jabir RA bahwa Nabi SA W pernah bersabda: Sebaik-baik orang yang mati .syahid ialah Hamzah bin Abdul Muthalib dan laki-Iaki yang herdiri di hadapan pel17il17pin yang zalim, ia memerintahnya (herhllat yang lI7a
GイコセヲI dan melarangnya (berbllat yang JJlztngkarj karena Allah, kemlldian pemill7pin
yang zalim itll membunuhnya. (HR. alBukhari)14
Jihad di sini diartikan sebagai amar ma'rufnahi munkar, yaitu menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Beberapa hadis tersebutjelas menunjukan bahwa jihad tidak selamanya tepat diartikan sebatas satu pengertian seperti peperangan bersenjata saJa. namun meliputi segala bentuk kebajikan yang diridhaiAIJah SWT.
C. Macam-Macam Jihad
Jihadjihad yang disebutkan dalam KitabuJlah dan AsSunnah dapat digolongkan menjadi limajihad,yaitu:
1. jihad dengan lisan (jihad billisan)
2. jihad dengan pengajaran dan pendidikan (jihad at- ta'lim)
3. jihad dengan kekuatan tangan/kekuasaan (jihad bilyad)
4. jihad politik (jihad as-siyasah) dan
5. jihad harta (jihad bilmaal
Adanya kelimajenisjihad diatas adalah berdasarkan pada nash AIqur'an Allah SWT berfirman
Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (lee medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kawl1nya apabila mereka Telah kelllbali kepadanya, slipaya mereka itu dapat
menjaga dirinya. (AtTaubah: 122) 15
Pembagian tugas,: dalam ayat ini dijelaskan ., dan tidaklah holeh orang-orang
yang beriman itu tllmt seJJ1l1anya. .. ( pangkal ayat 122). Dalam hal in i pada ayat 113
dan 120 berbunyi pangkal ayat yang sarna yaitu orang beriman sejatinya tidakJah
semuanya ikut dalam pertempuran berjihad dengan senjata ke medan perang, akan
tetepi alangkah baiknya dari golongan orang yang berperang itu ada sekeJompok dari
mereka yang memperdalam pengertian tentang agama. 16
D. Jihad Pendidikan Dan Pengajaran
I. Lapangan Jihad
a. Berjihad Mencari Ilmu
Setiap orang memiliki hak atas pendidikan. IImu pengetahuan wajib
diusahakan pemerataannya untuk didapat secara mudah oleh semua orang tanpa
kecuali. Bakat, fikiran dan perasaan seseorang tidak akan berkembang, kecuaJi
dipupuk oleh ilmu pengetahuan.
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menuntut ilmu. Perintah ini
dikumandangkan sejak awal kehadiran islam. Buktinya ayat yang pertama
sekali turun berisi perintah untuk membaca. Hal ini menunjukkan bahwa islam
telah menjadikan membaca sebagai ajaran yang sangat penting. Karena dengan
membaca manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Dan dengan ilmu
pengetahuan hidup manusia akan berkembang dan maju. Yang dimaksud
dengan "membaca dengan nama Allah yang telah mneciptakan" adalah
membaca ayatayat Allah. Ayatayat Allah itu ada dua macam. Pertama, ayat
yang tertuJis berupa wahyu Allah yang tercantum dalam AI Qur'an. Kedua
ayatayat kauniyah, yaitu tandatanda kebesaran Allah yang diciptakan di alam
semesta berikut hukum universal yang mengatumya yang disebut dengan hukum
15. Departemen Agama RI. Opcit,. Hal 207
alam (sunnatullah). Manusia dapat menciptakan kemajuan tekologi yang
canggih seperti sekarang ini dikarenakan kepandaian manusia untuk membaca.
Kita sebagai umat islam harus rajin membacakarena membaca selain banyak
manfaatnya untuk menambah ilmu juga termasuk ibadah karena merupakan
perintah Allah SWT.
Berkaitan dengan dahl yang menujukkan menuntut ilmu, jihad dapat
..J:l.:L. ... NNjセQ .£': __ ... _ A 11 ... L. ...J .... .-. L. .... ...J: ... _ .... L: T-.- ... __ rrL. .... L ... : ..J .... l .... __ l_; ... l⦅キセ ....
Ullllli:1l Ui:11i:111 I 111111i:111 rtlli:111 Ui:1U ャャゥZQuQセャ Ui:1UL U11CU11 111i:1Ui:11i:11U Ui:11i:1111 1\.lli:1UllYi:1
Al-Kabir, meriwayatkan dari Bakir bin Ma'ruf dari AI'qamah, dari Rasulullah
SAW, bahwa beliau bersabda :
Bagaimana halnya dengan kaumkaum yang tidak memberi pelajran
kepada tetanggatetangga mereka, tidak menasehati mereka, tidak menyuruh
halnya dengan kaumkaum yang tidak belajar dari tetanggatetangga mereka,
tidak mengambil pelajaran, dan tidak mnegambil nasehat. Demi Allah, Allah
berfirman:
Aninya: Tidak sepalUmya bagi mukminin ilU pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari Nap-Nap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali _ _ _ _ . _ . _ _ _ . __ . 1"1
セ
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Js.AtTaubah: 122
r
Dalam ayat 122 surat AtTaubah diatas terdapat dua perintah Allah
kepada orangorang yang beriman. Pertama perintah untuk pergi ke medan
perang(berperang) melawan musuh kafir. Kedua perintah untuk memperdalam
ilmu pengetahuan. Keduanya, baik pergi ke medan perang maupun menuntut
Ayat diatas diawali "tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu'min itu
pergi semuanya (ke medan perang) "ayat ini menuntut adanya pembagian
tugas. Pembagian tugas ini harus didasari oleh kesanggupan dan kemampuan.
Ada yang sanggup hanya pergi medan perang dan ada yang sanggup hanya pergi
ke medan ilmu agama. III kedua tugas itu wajib dan penting serta saling
melengkapi. Berdasarkan pembagian tugas itu maka tidak wajib bagi semua
orang beriman berangkat ke medan perang, bersenjata melawan musuh sampai
mati syahid sedangkan tidak ada yang memperdalam ilmu dan agama. Juga
tidak wajib semua orang beriman berangkat memperdalam ilmu agama
sedangkan tidak ada yang berperang melawan musuh.
Pembagian tugas ini sangat diperlukan. Kewajiban ke medan perang
diharapkan akan muncul pahlawanpahlawan islam yang menjadikan umat
islam hidup aman dan berwibawa. Sedangkan kewajiban menuntut ilmu
diharapkan akan muncul ulama dan cendekiawan muslimm yang bisa
mengangkat umat dari kebodohan dan keterbelakangan. Adanya pembagian
tugas ini didasari oleh kondisi, kemampuan, dan kesempatan yang berbeda.
Namun alangkah mulianya jika ada orang beriman yang memiliki kemampuan
keduanya sekaligus. Yaitu ia sebagai pahlawan di medan perang juga sebagai
ahli ilmu. Dalam sebuah hadistnya rasul memuji dua kelompok diatas yaitu
orang yang berjihad ke medan perang dan menuntut ilmu.
Artinya: Manusia yang paling dekat dengan derajat kenabian adalah orang
berilmu dan orang yang be'perang membela agama Allah. Orang berilmu
mengajarkan kepada manusia tentang segala sesuatu yang didatangkan oleh
rasul. Sedangkan orang yang berperang membela agama Allah mereka
berperang menyelematkan apa yang dibawa oleh rasul. (HR. Abu Naim)19
Dalam hadist yang lain dijelaskan bahwa orang yang pergi dari
rumahnya,mengembara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan ke tempat lain
maka orang tersebut dihitung sebagai orang yang berjuangOihad) di jalan Allah
swt. Hal ini dijelaskan dalam hadist nabi yang diriwayatkan oleh Imam
Tunnudzi:
Artinya: Orang yang keluar dalam mencari ilmu maka dia adalah berada di
jalan Allah sampai ia kembali. (HR. Bukhari)
Kalau kita perhatikan sejarah para sahabat nabi yang empat(Abu Bakar,
Umar, Usman, dan Ali), selain mereka memiliki ilmu pengetahuan yang
mendalam tentang agama mereka juga memimpin Negara dan memimpin
peperangan. Sahabat rasul yang lain seperti Thnu Abbas, Thnu Mas'ud, Thnu
Vmar selain mereka orang yang mendalam ilmu agamanya juga mereka ahli
dalam peperangan.
Lanjutan ayat diatas berbunyi" Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap
golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan
mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila
mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya Gセ
Ayat ini secara tegas menunjukkan bahwa kewajian memperdalam ilmu
agama itu bukan untuk semua ummat islam, tapi sebagiannya saja. Pada zaman
nabi masih hidup keadaan selalu dalai"n keadaan perang. Oleh karerm itu,
kitapun hams tetap waspada terhadap musuhmusuh islam yang akan
menyerang. Seandainya keadaan mendesak kitapun wajib ambil bagian pergi ke
medan perang. Namun yang paling mendesak saat ini adalahjihad dengan ilmu
yakni menghapuskan masyarakat dari kobodohan dan keterbelakangan. Masih
banyak umat islam yang tidak mengerti agamanya sendiri. Sehingga ia tidak
tahu kewajiban agama yang hams dilakukan. Oleh karena itu, masyarakat
temtama pemerintah berkewajiban untuk memfasilitasi masyarakat agar mereka
bisa menuntut ilmu.
Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu pengetahuan baik
sampia liang kubur. Tempatnya bias disekolah, dimajelis perpustakaan, mesjid,
dan lain sebagainya. Kewajiban menuntut ilmu itu ditegaskan oleh hadist nabi:
o CJ ",. セ , . , セ , J , . , . " ,. ....セ
| lNャQセB
" W.
セ| 1"-Ail \
JoJ" J\.i :J\.i
セセ.
° ° '\ セBセ
" ,
J
LLセ セ LLセj .. "0!
セi f
" " "
J , . , . . ;'
(<l>.\.A
('I.I ol'J)
セ
:}5'"
Hセ
セI
- I::::: - - ,.
Artinya: Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap umat islam, (HR. Ibnu Majah/o
Orang yang menuntut ilmu lalu mengamalkannya akan memperoleh
derajat yang mulia di sisi Allah swt. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam
AI-Qur'an:
Artinya: "Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
NMj[セ ••• セ •• セ⦅ ••. NMjセ •• セ⦅セ •• _ セ •• セ •• _ •• セ •• _ NMj[ャNNセ •• ; ;,_••• ⦅セ •• ⦅セNセL ••• セN⦅ ャNNセャNNセ⦅セ __ NMjセ •• セ[セN
UIUfltUf UfflU UUfI Uf Ufll5·Uf Ufll5 yUfll5 U1UCf I UfflU j/Cfll5C/UflUUf/ UCUCf Uj/U UCf UjUt.
Dan Allah MahaMengetahui apayang kamu keljakan".(Qs.AI-Mujadilah: 11)
Berkaitan dengan kewajiban menuntut ilmu. Para ulama membaginya
menjadi dua. Pertama wajib ain yaitu mesti dilaksanakan oleh setiap orang islam
. dalam hal ini adalah menuntut ilmu tentang dasardasar agama yang prinsip
yang mesti ia ketahui secara pasti. Yang meliputi ilmu tentang keimanan kepada
Allah, malaikat, rasul, kitab dan sebagainya., ilmu tentang kewajiban beragama
seperti sholat, puasa, zakat, haji dan sebagainya dan kewajiban yang
berhubungan dengan sesam manusia. Pengetahuan yang tennasuk wajib ain
jumlahnya tidak banyak dan bias dipelajari oleh semua umat islam tapi sangat
penting. Oleh karena itu hukumnya wajib ain.
Kedua wajib kifayah yaitu kewajiban yang cukup ditunaikan oleh
sebagian umat islam dalam hal inin adalah menuntut ilmu yang sifatnya
memperdalam (spesialisasi).
Orang islam yang sudah berhasil memperdalam ilmu agama dengan susah
payah. mereka yang belajar di perguruan tinggi baik dalam negeri ataupun luar
negeri seperti, Mesir, Arab Saudi, Amerika, Inggris, dan sebagainya dan
mendapatkan gelar akademik mereka tidak boleh beridiam diri. Ilmunya tidak
boleh digunakan untuk dirinya sajatapi ia harus sebarluaskan kepada orang lain.
Maka jika mereka telah kembali ke kampung halaman wajib mengajrkan
ilmunya kepada masyarakat, menasehati danmember peringatan kepada mereka
agar masyarakat memperoleh keselamatan dunia dan akhirat.
b. Ilmu Dan Ulama
Islam adalah agama yang mengintegrasikan ilmu dengan agama. Lebih
dari itu, islam menyeru umatnya untuk mencari ilmu tanpa dibatasi oleh waktu
dan tempat. Sejarah mencatat, diluar agama islam hubungan antara ilmu dan
agama pernah mengalami konfrontasi yang hebat diman masing masing
memiliki pendirian yang tidak dapat dipertemukan. Dan sampai saat ini
konfrontasi tersebut masih teIjadi. Di dunia Barat, tercatat dalam sejarah bahwa
dalam zaman pertengahan terdapat doktrin yang mengatakan bahwa "tiap-tiap
keterangan ilmu yang tidak sesuai denganfaham gereja harus dibatalkan oleh
mengatakan bahwa bukan matahari yang mengelilingi bumu melainkan bumi
yang berputar mengelilingi matahari. Galilei yang membela teori Copernicus
diatas diancam dengan hukum bakar. Akhirnya Galilei membatalkan sikapnya
itu yang diyakini benar secara ilmiah. Peristiwa tersebut menimbulkan tuduhan
bahwa agama menjadi penghalang bagi kemerdekaan berpikir dan kemajuan
ilmu.
I1mu memiliki peran penting dalam kehidupan manUSla. Islam
memposisikan sebagai perkara yang dapat mengangkat martabat kemanusiaan.
Hal ini dapat kita lihat dalam alqur'an surat almujadillah ayat 11
Artinya: Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah MahaMengetahui apa yang kamu kerjakan. .(Qs.AIMujadilah: 11 )21
Daiam iafsir AiAzhar karangan buya hamka ayai diaias diiafsirkan
sebagai berikut: "Ada orang yang diangkat Allah derajathya kebih tinggi
daripada orang kebanyakan, pertama karena imannya, kedua karena ilmunya.
Setiap hari pun dapat kita melihat pada raut muka, pada wajah, pada sinar mata
orang yang beriman dan berilmu. Ada saja tanda yang dapat dibaca oleh orang
yang arifbijaksana bahwa si fulan ini beriman, si fulan ini orang berilmu. Iman
member cahaya pada jiwa, disebut juga pada moral. Sedang ilmu pengetahuan
member sinar pada mata. !man dan ilmu membuat orang jadi mantap, membuat
orang jadi agung, walaupun tidak ada pangkat jabatan yang disandangnya.
Sebab cahaya itu datang dari dalam dirinya bukan disepuhkan dari luar. Pokok
hidup utama adalah iman dan pokok pengiringnya adalah ilmu. Iman tidak
disertai ilmu dapat membawa dirinya terperosok mengeIjakan pekeIjaan yang
disangka menyembah Allah, padahal mendurhakai Allah. Sebaliknya orang
maka ilmunya dapat membahyakan bagi dirinya sendiri ataupun bagi sesame
manusia. Ilmu manusia tentang tenaga atom msalnya, alangkah penting ilmu itu,
itu kalau disertai iman. Karena ia akan membawa faedah bagi seluruh
perikemanusiaan. Tetapi ilmu itu pun dapat dipergunakan orang untuk
memusnahkan sesamanya manusia, karena jiwanya tidak di control oleh iman
kepada Allah. 22
Hal yang dipandang masih relevan dalam pembahasan peranan ilmu ini
adalah ulama. Kata ulama merupakan bentuk jama' dari kata 'aliim yaitu orang
yang tahu atau yang memiliki pengetahuan agama dan alam raya di mana
pengetahuannya itu menimbulkan rasa takut atau tunduk kepada Allah swt. Hal
ini sejalan dengan finnan Allah swt:
Artinya: Sesungguhnya yang wku[ kepada Ai/ah di amara hamba-hamba-Nya,
hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Per/rosa lagi Maha Pengampun.
(QS. AIFathir: 28)23
Hamka menaf"irkan ayat diatas sehagai herikut: ''Dalam ayat ini hertemu
kata ulama, yang berarti orangorang yang berilmu. Dan jelaspula bahwa ilmu
itu adalah luas sekali. Alam disekeliling kita, sejak dari air hujan yang turon dari
langimenghidupkan bumi yang telah mati,sampai kepada gununggunung
menjulang langit wamawami pada gunung sampai yang lainlain yang
disebutkan manusia, binatang melata, binatang temak dan berbagai wama,
sungguhsungguh menkajubkan dan meyakinkan tentang kekuasaan Allah.
Tentang ulama atau orangorang yang berpengetahuan, Ibnu Katsir telah
menafsirkan "tidak lain orang yang merasa takut kepada Allah itu hanyalah
ulama yang telah mencapai makrifat, yaitu mengenal tuhan menilik. Maha
Besar, Maha Kuasa, Maha Mengetahui, yang mempunyai sekalian sifat
22 Hilmb On .r:it. hill 11
kesempurnaan dan yang empunya asmaul husna. Apabila ma'rifat bertambah
sempurna dan ilmu terhadap Nya bertambah matang, ketakutan kepada Nyapun
bertambah besar dan bertambah banyak apabila direnungkan ayat 28 ini jelaslah
jangkauan ulama itu amatlah luas. Nampaklah bahwa guru bukanlah
sematamata kitab saja.ada juga pepatah "alam terbentang jadikan guru. Alam
itu sendiri adalah kitab yang setelah bergurn kepada alam terbukalah hijab dan
jelaslah tuhan dengan serbaserbi kebesaran dan keagunganNya,
Dari penafsiran ayat diatas dapat disimpulkan bahwa ulama adalah orang
yang memiliki pengetahuan yang luas. Ulama bukanlah orang yang hanya
mengetahui hukumhukuill agama secaia teibatas atau mengaji kitab fiqh dan
bukan pula orang yang memakai serban yang melintang besar. Ulama adalah
orang yang benarbenar mengetahui apa yang tertulis (kitab) dan yang tidak
tertulis (alam). Dengan menguasai keduanya maka ulama mampu menyingkap
tabir kebesaran Allah dan merasa lemah dihadapanNya.
Sering timbul pertanyaan tentang perbedaan antarajihad dengan lisan dan
jihad pendidikan. Jawabnya adalah jihad dengan lisan itu sungguh sungguh
mencegah, menentang, menghentikan penyelewengan secara lisan
agarorangorang yang bersangkutan kembali lagi kepada islam.sedangkan
jihad taklim adalah sungguhsungguh mengajarkan, menyampaikan ilmu, dan
mendidik orangorang yang ingin menghayati islam. Memang diantara
keduanya mengandung banyak persamaan, akan tetapi tetap saja berbeda.
Jihad taklim itu menyangkut taklim dan tarbiyah. Jadi tidak hanya sebatas
transfer ilmu, akan tetapi harns mendidik. Dan selain memberi ciri intelek, jihad
Artinya: Sebagaimana (kami Ielah menyempurnakan nikmal Kami kepadamu)
カセ ... , NセQセQN ⦅Nセ •• _ •.••. セ QNセ⦅セaセ ... OIセセ •• 1 aGセ ••• セ •• セ QNセ ••••.•. セ •• セ ••• セ .•• QNセセセQNセN⦅
l\'U/f11 /(;IUf/ ff/(;f/bUI Uc' f\(;PUUUff/l4 l\U.'U/ lHUfllUf U f\U/fIU YUf/b /f1(;ffIUUl-Uf\Uf/
kepadamu Al kitab dan AI-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang
/.. セ I • ._. iNセ⦅ ••. iNセL⦅i ••. ; fr\C' A 1 dセ セセセセ 1... 1 <: 1 \24
vt:.t Ulft f\,UlftU f\,t:.tuttUt. \ '<''. /""1.1- ua\.{a1(lH. 1 J I}
Ayat tersebut dengan jelas menyatakan asasasas pengajaran (taklim)
dalam islam, yaitu taklim kitab dan taklim sunnah. Dan dengan kedua asas
tersebut taraf atau kedudukan Rabbaniyyin akan tercapai sebagaimana firman
Allah SWT:
セ .... J.... J.... J J J ' J ' J " J jセ J J J ; ....
, .... LJJ
jセ セ ッセQQY セQQY セiJlI
セセ01 ;':...
セャ015'
L:
セ ...
--
.,
-"
- \ _... .",-" - --; ....-Artinya: Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al
カLLセONN U;I_._I. aセ •• iNセ •• セONN[⦅ •• iセO •. tB|[セ ONNセ⦅iMイNG⦅ iNセ⦅セaセ ••• セ ••••セ[セN Buセ •• aセONOセON
1'>.. UUV, 11 tf\,lftUft UUft f\,t:.ftUVtUft, tUt U lJtU Vt:.1 f\,UtU f\,t:.j/UUU iヲエuヲエuセエuN 11 t:.ftUUf\,tUII
kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah. " akan tetapi
(dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu
selalu mengajarkan Al kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya (QS.
A I; T_ _セ⦅N "7()\25
r\.H HIHall. f 7 )
Jadi jelas bahwa di dalam suatu lingkungan umat islam itu harns ada
sekelompok orang islam yang mengajarkan ilmu dan sekelompok lagi yang
haus atau butuh mempelajari ilmu. Tanpa ini semua islam tidak akan bisa tegak.
Tentang betapa penting semangat keiImuan dan keutamaannya adalah sudah
diketahui bersama. Betapa tingginya kedudukan orangorang yang berilmu.
Rasul ullah bersabda :
Artinya: Keutamaan ilmu adalah lebih baik daripada keutamaan ibadah, dan
•. セ •• _ Lセ⦅ONN⦅[iN aセOセ ••• a[セ •• _ ••. セaセOセO • ... セ •• セ fTTD GtGiNNセiNN⦅セ⦅[ NNャセiセ⦅ A 1 A ••⦅セ ..1.. NNャセ⦅
YUft
o
tt:.l VUtf\, UUtUlft UIt:.ftlftU UUUtUtt YVUI U. \.lU'-. 1 HaUlalll ualalll r\.l-r\.U;)aUI uaHAIBazar)
24 ihi. hill 24
Namun dalam kenyataan, meskipun ilmu itu pentinguntuk disampaikan
kadangkadang hams berhadapan dengan penguasa yang zalim atau kaum
kuffar yang tidak senang mendengar ayat (ilmu) itu. Lalu karena adanya
rintangan ini hamskah ayat (ilmu) itu disembunyikan? perhatikanlah jawaban
Allah SWT dalam ayat berikut :
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang Menyembunyikan apa yang lelah
Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati.
. . - . _. .,,,
((2s. AJHaqarah: 15Yfv
Rasulullah SA W bersabda:
i|イエセョGtiBャG "Qrr'JArr...,,,.. セ[ョy|ョ ..""....,. ... n- rlitrrvnln fn'VIfrr'VIrr ;1...".." , \ I n v t r r -..,n,""nVJrT r!;rr lrnfrrJ"..,,;
1. U UJ.J.JU-' LllAl WHO セBャaヲOw ULU"O W H U U f W .. ""'UWHl5 """U" 'yLA/"O IH(.,lfI,WH15 wnA f\,'-'UAIU4. ..
tetapi enggan memberi tahu (menyembunyikan) maka mulutnya akan di kekang
dengan kendali api. (HR. Turmuzi dan Abu Daud)
Namun demikian, bukanlah berarti kita hams memberikan semua ilmu
yang kita miliki di mana saja dan kapan saja.tanpa disertai perhitungan. Sebab
bertindak hatihati, waspada, tidak ceroboh, penuh perhitungan, serta
terprogram