• Tidak ada hasil yang ditemukan

perspektif jihad dalam pendidikan menurut Prof. Dr. Hamka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "perspektif jihad dalam pendidikan menurut Prof. Dr. Hamka"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

Skrip

psi

Diaj

Meme

ukan Kep

enuhi Sya

pada Faku

arat Menc

ultas Tar

capai Gel

rbiyah dan

ar Sarjan

n Keguru

na Pendid

uan Untuk

dikan Isla

k

m

Oleh

h:

M

Mohamad S

Subhan

10801100

00149

JURU

USAN PEN

NDIDIKA

AN AGAM

MA ISLA

AM

F

FAKULTA

AS ILMU

U TARBIY

YAH DAN

N KEGUR

RUAN

U

UIN SYARIF HIDAYATUL

LLAH

JAKAR

RTA

1

(2)

Skripsi yang berjudul "PERSPEKTIF JIHAD DALAM PENDIDIKAN MENURUT HAMJ(A" yang disusun oleh Abdul Ghofur, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya I1miah dan berhak di ujikan pada sidang munaqasah sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan fakultas.

Jakarta, 13 Juli 2015 Yang Mengesahkan Dosen Pembimbing

(3)

Skripsi

Diajukan kepada Fakutas I1mu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.1)

Oleh

MOHAMAD SUBHAN

nセZ 108011000149

Di Bawah Bimbingan

-Heny Narendrani Hidayati, M.Pd NIP. 19710512 1990633002

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

(4)

UINJAKARTA

FITK FORM(FR) No. Revisi: 01

Jl. 1r. H .!>Janda No 95 CipuuJI 15412 Iruiausia Hal 1/1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Mohamd Subhan

Tempat/Tgl.Lahir : Jakarta, 14 Mei 1988

NIM : 108011000149

jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Judul Skrips! . Perspektif Jihad Dalam Pendidikan Menurut Hamka Dosen Pembimbing : 1. Heny Narendrani Hidayati M Pd

2.

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

(5)

Skripsi berjudu1: "Perspektif JihlHI Dalam Pendidikan 'Ienurut Prof. DR. Hllmkll"

NNjG[セN __ セN⦅ .... 1 ... 1_ .,., ... r't.TT .. ' ... T'\ C"l'Tn1"1" ... セt ').,T .... セ__ ... _ T __ NNjセNャー 'I'f,...L-._; Nセ lAO{\11{\{)A1A{\

UI:lU:lUIJ UIC;U iヲNャvョセャGGNlGGGGGNャj セャNjdョNBBBL J'lUlIJUl IIJUUI'I. lYlalla::>l:lW(1 IVOL'11VVV1'"t7,

diajukan kepada Fakultas limo Tarbiyah dan Keguruan (FlTK) UIN Syarif Hidayatu]Jah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujlan Munaqasah pada tanggal 27 Juli2015 di hadapan dewan penguji. Karenaitu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S I (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, 30 Juli 20 I 5

Panitia lijian Munaqasah

Ketua Panitia( Ketua JUnisan/Prodi) Tanggal Tanda Tangan

Dr.H. Abdul Madjid Khon, M.Ag NIP. 19580707 198703 I 005

SekretarisJurusan

Marhamah Saleh, Le., MA NIP. 19720313 20080120 I

a

Penguji

r

Drs. H. Aehmad Gholib, M.Ag

%-Z

セOj

MセG

NIP. 19541015 197902 1 001

···1· ..·..·

'" .

Penguji II

Siti Khadijah, ;\I.A

NIP 19700717 199703.2 OU.f

Prof. Dr.

N|ィュ|^エィゥ「セr。カ。L

'JA

:\ I P.1955042,}{;'8203 1 007

' \

...

\ Mengetahui: Dekan f。ォオャエ。セュオLt。イ「ゥ

., .

\'

(6)

Nama : Mohamad Subhan

NIM : 108011 000 149

. i[Gセi ...iKセセ T1_ •• GイセセエNN[ ..セエNN NNNiセ⦅ カセセNセNセ⦅ュセ⦅NNNi[NNNi[iLセ⦅ A セセ⦅セ tセiセ⦅

. セᄋ。ャ|Nujl。[ZL U111U セ。ャオャケ。QQ ua11 セBB|Bッッwu。ャjjセ \"o11UIUll\.a11 セッ。QQQ。 セ[ZGャ。QQQ

Judul : Perspektif Jihad Dalam Pendidikan Menurut Prof DR. Hamka

Adanya anggapan yang keliru mengenai makna jihad di sebagian kalangan lliJ1at Islam serta pandangan yang sinis terhadap kata jihad yang identik dengaii. terror, pembunuhan, pengeboman, serta berbagai macam tindak kekerasan lainnya membuat agama Islam menjadi agama yang ditakuti. Puncaknya serangan yang dilakukan sekelompok orang yang mengatas namakan Islam yang melakukan

⦅セセセ⦅セセ⦅ KセセQNNセNNNQセ⦅ セセNNNi ••⦅セ utセ .. l,J WBG⦅セLjセ イGセN⦅Nセ .. fl"I1'rr'\ ⦅セNNNiセ 11 セセ⦅セKセ⦅エNNセセ ,.,f\f\1

;:'IJI allo a11 LlJ111aUap OIJUU110 YY UI lU 1 I uut:: Lt::/llt::1 "VV セ L} paua 1 1 ;:'IJPIJLIJ1l1UIJI ,,-VV 1

silam.

Wajah umat Islam yang cinta damai harus tertutupi oleh perilaku segelintir pemeluknya yang menyimpang, bahkan bertentangan dengan pesan moral Islam. Di Indonesia sendiri wajah dunia pendidikan Islam ya.ig dikenal sebagai Pondok Pesantren pun sempat tercoreng oelh berbagai tindakan kekeresan, seperti peledakan born yang terjadi berulang kali dan yang paling dahsyat yaitu adalah tragedi born bali 12 oktober 2002 yang menewaskan lebih dari 200 jiwa. Akibat keganasan ini tidak saja na.J1a santri yang dikaitkan pada tragedi itu, citra bangsa Indonesia yang mayoritas penduduknya emeluk agama Islam pun semakin buram.

Penelitian ini mengunakan pendekatan deskriptifkualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif ya.ig bempa kata-kata tertulis dan bukan angka. Dengandemikian, laporan penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan penyajian laporan tersebut. Kutipan-kutipan data dalam penelitian ini disajikkan dalam bentuk lampiran yang diperoleh dari pemahaman makna yang terdapat pada setiap kata, kalimat, paragraph, teks, ,maupllii tokoh Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode dokumentasi.Sedangkan untuk analisisnya, peneliti menggunakan analisisisi (Content Analysis).

Prof DR. Hamka walaupun tidak pemah membahas khusus tentang masalah

[[QNNセNNNQ ;_; セQNセ⦅ KセKセ⦅[ エNNセi[セ •• ⦅セ⦅セセエNNセ ⦅セ⦅ ••セ⦅セQNセ⦅ セセNNNi[iN[K セセセセセセ __ ••セ セQNセ _ _セQN⦅セ

j111au l1ll al\.a11 LIJLapl UIJ11aU 1111J11\"ouua I11IJ11Ua110l\.all ;:,IJUIl\.IL oao a;:,alll1ya al\.a11 111a1\.11a

jihad yang hakiki, hal ini dapat kita lihat dan kita telaah pada karya tafsimya yang menjelaskan bahwa jihad bukan saja tentang bagaimana mengangkat pedang di medan pertempuran, akan tetapi beliau menyebur dunia pendidikan adalah salah

セセ ... セセ⦅セャN [[QNNセNNNQ

;:,aLU 1 a11a11 Jl11au

Penelitian pustaka ini dilakukan untuk mengkaji beberepa buku ProfDR. Hamka khususnya "Tafsir AI-Azhar" disini jihad akan dilihat dalam konteks

⦅セ⦅NNNi[NNNi[iNセ⦅ ャNセャN •••セ [[QNNセNNNQ ⦅セ⦅[Q[QL[ セセ[ ••セ⦅セ セセ⦅セセK 1•• セセ ⦅セ⦅セセNNNZ ;1_ •• ; •• セセ エNNセセセ⦅

PIJ11UIUIl\.a11, uallvva j111au 1111J1111111\.1 al L1 ya110 ;:,a11o aL lUa;:" ll11J11\"oall l1111U J u o a uao la11

(7)
(8)

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan limpahan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Sk.-ipsi sebagai syarat untuk menempuh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I). Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri

(DIN) SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Bapak Prof Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Abdul Madjid Khon, MA selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

4. fuu Marhamah Saleh, Lc, MA selaku Sekjur Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. fuu Heny Narendrany.H M.Pd, selaku dosen pembimbing skrispsi, yang telah banyak membantu untuk meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran sampai selesainya penulisan skripsi ini.

6. Bapak Tanenji, M.Ag., Selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA), yang selalu memberikan banyak kata-kata motivasi.

7. Bapak dan fuu Dosen yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu namun tidak sedikitpun mengurangi rasa hormat dan ta'zim penulis, yang telah membimbing penulis selama kuliah di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas I1mu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

8. Kedua orang tuaku tercinta dan tersayang, H.Hasan dan Hj. Fauziah beserta keluarga besar, yang menjadi sumber motivasi serta semangat didalam

(9)

9. Sahabat-sahabat kelas "E" PAl angkatan 2008 dan juga temen kostan, khususnya Ruly, Awe, Farhan, Fawzul, Asep, Gofur, Taufik, Hemal yang sudah memberikan banyak ceramah dan motivasi.

10. Ternan-ternan Pendidikan Agama Islam angkatan 2008 yang telah memberikan dukungannya dalam melaksanakan skripsi ini.

11. Serta kepada semua pihak yang tidak sempat disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Penulis menyadari bahwasanya tiada yang sempurna didunia ini, termasuk skripsi yang penulis buat ini. Tuk itu penulis sangat berharap akan adanya kritikan dan saran dari setiap pembaca, untuk menutupi kekurangan skripsi ini.

Akhimya, mudah-mudahan penulisan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan seluruh lapisan masyarakat pada umumnya. Aamiin

Jakarta, 7 Juli 2015

Mohamad Subhan

(10)

COVER

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

LEMBAR PERNYAT AAN KARYA SENDIRI

LEBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH

ABSTRAK ..

KAT A PENGANTAR... iii

DAFTAR lSI v

BABIPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .

B. Pembatasan danPerumusanMasalah... 8

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Masalah 9

BAB II KAJIAN TEORETIK

A. DefinisiJihad II

I. Pengertian Jihad MenurutBahasa Arab... 11

2. Pengertian Jihad MenurutTokoh-tokohIslam.. 12

B. DasarHukum Jihad... 13

1. DaliI-daIildalam AI-Qur'an.. 13

2. Dalil-dalildalam As-Sunnah... 16

C. Macam-Macarn Jihad.. 18

D. Jihad Pendidikan Dan Pengajaran.. 19

E. HasilPenelitian Yang Relevan.. 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu.. 31

B. Rancangan Penelitian.. 31

C. Sumber Data... 32

D. Tekhnik Pengumpulan Data... 33

E. Instrumen Penelitian... 33

(11)

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Biografi Hamka... 36

B. Karya Hamka... 43 C. Hamka Wafat... 45 D. Perspektif Jihad dalam Pendidikan Menurut Hamka... 46 E. Relevansi Pemikiran Hamka Dengan Pendidikan Masa Sekarang 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.. 63

B. Saran... 64

DAFTAR PUSTAKA... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Citra islam begitu sangat sangat menakutkan di mata masyarakat dunia khususnya barat. Anggapan bawa islam adalah agama yang tidak toleran dan

dengan tragedi serangan terhadap gedung trade word center atau yang lebih dikenal dengan WTC 11 september 2001

Pada hakekatnya, menurut Karen Amstrong, kekerasan dan intoleransi yang ada dalam tubuh umat islam tidak bersumber dari ajaran islam yaitu AI-Qur'an dan As-sUlulah. Islam adalah agama yang mencintai kedamaian dan islam sendiri memproklamirkan dirinya sebagai agama yang rahmatan lil alamin, bukan hanya terhadap umat islam itu sendiri tetapi untuk semua manusia, termasuk kepada alam. l

Namun akibat kekurangan pemahaman sebagian orang maka perang

sehingga menimbulkan kegelisahan dan ketakutan terutama di kalangan umat non-Muslim. Oleh karenanya, ada banyak salah penerapan ketika jihad diartikan dan

I A Syafi'I ma'arif Mell1rt1skan malmajihad, (Jakarta GvlM 2005) cet ke I. hal. 3

(13)

dipahami dalam satu makna. yaitu sebuah pena\\"aran alternatif hidup mulia atau

mati syahid

Wajah umat islam yang cinta damai harus tertutupi oleh perilaku segelintir

penganutnya yang menyimpang. bahkan bel1entangan dengan pesan moral islam.

Oi Indonesia sendiri wajah dunia pendidikan islam yang dikenal sebagai pondok

pesantren pun sempat tercoreng oleh berbagai tindakan kekerasan, seperti

peledakan born yang teljadi berulang kali dan yang paling dahsyat yaitu adalah

tragedy born bali 12 oktober 2002 yang menewaskan lebih dari 200 jiwa. Akibat

keganasan ini tidak saja nama santri yang dikaitkan pada tragedi itu, citra bangsa

Indonesia yang mayoritas penduduknya memeluk agama islam pun semakin

buram. Seolah-olah kaum santri secm·a keseluruhan menjadi tertuduh, suatu

tuduhan yang tidak dapat diterima.2

Diantara kata yang sering ditakuti, dibenci, disalahpahami, dan dibonsaikan

maknanya adalah kata jihad. Oalam literatur Barat umumnya, kata jihad

diterjemahkan dengan holy war (perang suci), padahal perang hanyalah salah satu

dari bentuk jihad.3

Jika kita Mengacu pada konstitusi dan peraturan perundang-undangan,

indicator suatu aliran dan gerakan keagamaan dianggap bennasalah apabila:

I. Membahayakan ketertiban publik, seperti penafsiran dan penyebaran

ajaran agama yang nyata-nyata menyimpang, menyesatkan, menyulut

masalah dan mendorong kekacauan atau kerusuhan di tengah

masyarakat.

2. Membahayakan keselamatan jiwa, seperti mengajarkan kepada para

pengikutnya untuk melukai diri sendiri dan atau orang lain.

3. Mengganggu akhlak publik, seperti ajaran yang memperbolehkan seks

bebas dan perzinaan.

4. Membahayakan kesehatan publik, seperti ajaran yang memperbolehkan

menggunakan obat-obatan terlarang.

2. IIJid., hal. 3

(14)

penafsiran ajaran agama yang dalam penyebarannya memaksaan

pencucian otak orang lain baik secara langsung maupun tak langsung

(brain washing); memobilisasi pendanaan seCaI'a manipulatif dari

masyarakat.

6. Menyebarkan kebencian dan permusuhan di tengah masyarakat, sepel1i

syiar-syiar baik secara lisan maupun tertulis yang menghalalkan darah

orang lain bahkan orang tua kandung, atau mendorong orang lain

melakukan kekerasan tisik dan teror.

7. Menganjurkan dan mengajarkan makar terhadap pemerintahan yang sah

serta tidak mengakui Pancasila dan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.4

Walaupun menjadi salah satu kata yang peling terdengar di dunia saat ini

masih ada tidak kesepakatan dalam pengartian "terorisme". Hal ini di sebabkan

ada pihak yang mengatakan bahwa terror ini di anggap sebagai pejuang kebenaran

aka tetapi di lain pihak di anggap sebagai kelompok yang meneber kekerasan

karena banyak orang yang tidak bersalah menjadi sasaran.5

Perang dalam perjalanan sejarah umat manusia memiliki latar belakang yang

sangat panjang. Ia dapat disebut sebagai kembaran kehidupan sosial umat

manusia dan pasangan yang senantiasa mendampinginya.6

Bilamana membuka lembaran sejarah umat manusia pada dimensi yang

berbeda, kita tidak menemukan satu masa pun yang tidak terdapat satu perang di

dalamnya. Kita menemukan berbagai peperangan yang berkecamuk sepanjang

sej arah perj alanan umat manusia.7

Namun akibat kekurangan pemahaman sebagian orang maka perang

dianggap/diartikan sebagai satu- satunya makna dari jihad, akibatnya perkataan

4 Kementrian Agama RI, Pedoman Penanganan Aliran dan Gerakan Keagamaan

bermasalah di Indonesia. (Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan, 2014). hal. 18

5 Harun Yahya. Terorisme Ritual Setan. (Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2003) hal. 59

6 M. T. Misbah Yazdi. Perlukah Jihad? Melurllskan Salah Paham tentang Jihad dan

Terorisme. terj. Akmal Karnil, (Jakarta: AI-Huda. 2006), eel. Pertama, hal. 7

(15)

jihad senng diidentikkan dengan aksi-aksi terorisme seperti pengeboman, pembunuhan, penculikan, bentrokan dan lain-lain sehingga menimbulkan kegelisahan dan ketakutan terutama di kalangan umat non-Muslim. Oleh karenanya, ada banyak salah penerapan ketikajihad diartikan dan dipahami dalam satu makna, yaitu sebuah penawaran altematif hidup mulia atau mati syahid

Pemahaman inilah yang tentunya banyak melahirkan keadaan dimana Jlwa

yang merugikan baik diri maupun agamanya sendiri. Keadaan ini akan terus berlangsung semakin parah ketika seseorang ataupun kelompok menjadikan jihad sebagai bentuk perjuangan senjata, sedangkan dimensi lainnya misalnya hujjah tidak dihitung sebagai jihad. Inilah yang menjadikan orientalis Barat memandang bahwa jihad dalam Islam menjadi stereotip dimana jihad seringkali diartikan sebagai perang suci (holy war) untuk menyebarkan agama Islam. M

Sekalipun demikian, menurut akhlak AI-Qur'an tidak ada ruang amarah

dalam din manusia. Allah telah memerintahkan kepada kim untuk selalu memiliki

tenggang rasa, damai, dan rasa persaudaraan. 9

Padahal Nabi Muhammad telah mengajarkan/mencontohkan kepada kita selaku umatnya bagaimana sebenamya cara berjihad di jalan Allah. Salah satunya dengan memacu semangat persatuan, tolong menolong dan persaudaraan sesama muslim. Sesungguhnya golongan orang-orang kafir dan munafik benar-benar murka bila mereka melihat orang mukmin komitmen kepada agamanya dan antusias untuk merealisasikan tuntutan Allah, sebagaimana marah mereka semakin memuncak bila mereka melihat kaum Muslimin bersatu padu, bersaudara, saling menyayangi, saling mencintai dan tolong-menolong dalam bidang amal saleh dan takwa. Inilah fenomena kaum Muslimin yang dapat membangkitkan rasa amarah golongan orang-orang kafir dan munafik

8 Istilah holy war berasal dari sejarah Eropa yang bermakna perang karena alasan-alasan

keagamaan. Ahmadi Sofyan, Islam 011 Jihad, (Jakarta Lintas Pustaka, 2005), hal 6

(16)

Distorsi makna jihad sebagai kegiatan yang lebih cenderung bennakna fisik

yang amat partikular, pada urutannya bukan saja terns menodai citra agama

(Islam) sebagai pembawa rahmat bagi semesta, melainkan juga terns menghantui

umat sebagai kekuatan laten yang destruktif dan traumatik, justru dari dalam

psikologis umat sendiri. Alhasil, implikasi negatif itu tak lain hanyalah sebuah

beban psikologis-historis umat yang malah menambah persoalan, bukan solusi itu

sendiri yang cenderung digembor-gemborkan, padahal peIjuangan yang

dilakukan dengan sungguh-sungguh, tekun, tabah, dan tidak kenaI putus asa dapat

disebut sebagai jihad. Dalam terjemahan bahasa Indonesia disebut sebagai

perjuangan. 1O

Konsepsi islam jihad dengan maknanya yang luas lagi itu berwujud segala

rnpa peIjuangan yang sangat banyak kandungannya dan sangat besar gelanggang

usahanya meiiputi segaia macam pergerakan dan segenap usaha yang dikerjakan

karena Allah, dilaksanakan atas kehendaknya dan untuk mencari keridhaaNya

semata-mata

Para ulama telah mencoba mengorek cakupan pengertian jihad itu dengan

bennacam-macam istilah qital dan harb dengan batasan-batasannya

masmg-1. Jihad dalam makna yang umum dan

2. Jihad dengan makna yang khusus. II

Al Qurthuby menjelaskan pengertian jihad ialah semua perbuatan yang

menunjukkan kepada usaha mengeIjakan sesuatu yang diperintahkan Allah dan

meninggaikan diri untuk mentaati AHah serta menoiak ajakan hawa nafsu. Dan

berperang melawan syetan dengan menolak atas segala godaannya sekaligus

ajakannya untuk berbuat zalim dan kufur.

10 ibid.. haL 7

i i Widodol Amin,fiqh siasah da/am hllbllngan i111emasiona/ (Yogyakarta:Tiara Wacana

(17)

Senada dengan itu Hamka juga mengartikan salah satu jihad yaitu melawan hawa nafsu, ia mengingatkan agar manusia berhati-hati kadang manusia merasa percaya akan kempuannya sendiri, padahal dirinya telah mengikuti setan dan hawa nafsu. Apa yang di ikutinya bukan perintah tuhan melainkan hawa nafsunya. 12

Prof. DR. Hamka juga menitik beratkan jihad dalam menuntut ilmu ataupun mengembangan pendidikan, bukii kontribursi nyata Prof. DR. Hamka di dunia pendidikan, gagasan-gagasan pendidikannya saat itu diterapkan di Masjid Agung AI-Azhar. Buya menjadikan masjid tersebut sebagai pusat dakwah dan pendidikan, mulai dari kuliah subuh, kajian tasawuf malam selasa, pengajian ibu-ibu, dan membangun sarana pendidikan berupa sekolah diniyah untuk keluarga tidak mampu. Tempatnya di bawah tangga masjid sebelah utara

Demikian multi dimensinya cakupan pengertian jihad secara populer dalam ajaran islam. Allah SWT berfinnan dalam surat At-Taubah 122.

Artinya: "Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka

hnhnS'l.rr .... " ""S'I.rrVllrr ",unf",l, 'II'V'Inrvt .... n ...LNjOGイャNイイセ .... nV7rrnfnz,,"'n'll1 ....,..,n ... nl,n fn"Vtf/'r'VIrr rrrrn'll'V'l.rr

Ul."U,-,", fAYW V I U/"6 U/UUf\,. " ... " ..1"(.,/ ,""UC.\AII" Y L ' " 6 L ! . U / U . 4 . U ' ' ' I I U.... / (,..-f\,.U .. (.,/U\.4'''6 WctA""""

dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah

kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.

(Qs.At-Taubah: 122)\3

Ayat di atas jelas menunjukkan kepada kita tidak seharusnya untuk semuanya berjihad ke (medan perang) tapi kita juga diharuskan untuk berjihad dalam pengajaran dan pendidikan, hal ini mengingatkan betapa

pendidikan dan pengajaran diniyah. Kata nafar dalam ayat diatas jelas menuju kepada pendidikan dan pengajaran yang biasa di gunakan untuk berjihad.

12 Hamka t。ウヲヲゥャGQセヲmッ、・ュL (Jakarta Pustaka Panjimas, 2003), hal. 122

1.1 Departemen Agama RI, Mushaf AI-QuI' 'an Terjemah, (Jakarta Pena Pundi Aksara,

(18)

Hamka juga menggaris bawahi dan mengemukakan bahwa pada pokoknya perang itu tidak disukai. Memang pada umumnya apabila mempersoalkan perang, orang tidak suka. Berperang adalah merubah kebiasaan hidup yang tenteram, berperang adalah membunuh atau dibunuh. Sedangkan orang ingin kalau dapat biarlah mati secara wajar-wajar saja. Berperang meminta perbelanjaan besar, sedang manusia ia adalah bakhil dan terlalu pelit. 14

jihad pula secara umum adalah suatu usaha yang bersungguh-sungguh untuk melakukan sesuatu keIja, Ibnu Abbas mendefinisikan jihad sebagai penumpuan seluruh usaha dan tenaga untuk sesuatu perkara. 15

Para ulama dan intelektual Islam mempunyai beberapa pendapat dalam mengartikan jihad, di antaranya :

a. Imam mazhab yang empat berpendapat, jihad adalah berperang

menggunakan senjata dan membantu orang-orang yang be1llerang. 16

b. Ibnu Rusyd berpendapat, sesungguhnya kata jihad fi sabilillah apabila disebut secara mut!ak maka maksudnya ada!ah memerangi orang-orang kafir dengan pedang sampai mereka masuk Islam atau membayar jizyah (pajak) dengan patuh, sedang mereka dalam keadaan tunduk. 17

c. Ibnu Taimiyah menulis, jihad itu hakikatnya ialah berusaha bersungguh-sungguh  untuk  menghasilkan  sesuatu  yang  diridhai  Allah  daripada 

keimanan,  amai  shaieh  dan  menoiak  sesuatu  yamg  dimurkai  Aiiah  dari 

kekufuran,  kefasikan  dan  kedurhakaan. 18 Sejatinya,  kesalehan  sejati 

membawa  pada  keberagamaan  yang  toleran,  moderat,  solider,  beradab, 

dan  tidak  membelenggu.  Dengan  demikian,  tujuan  teologis  agama 

adalah  memanusiakan  manusia  melalui  pembebasan  yang  fitrah  secara 

universal  tanpa kecuali.  Di  situlah  makna  jihad mesti  diletakkan.  Yang 

14  Hamka, Tafsir al-Azhar, juz.  11  (Cet.  III;  Jakarta: Pustaka Panjimas,  1994),  hal.  180 

15  Thnu  Qayyim, Zaad al-Ma 'ad, (Beirut, al­Risalah Publisher,  1998), eet.3, jilid 3,  hal.8 

16 Abdullah  Azzam,  Tarbiyah Jihadiyah, (Solo:Pustaka  al­' Alaq,  2003),  Jilid  9,  eet  I,  haLI52 

(19)

menarik  di  sini  adalah,  hasil  penelitian  tentang  makna  jihad,  penulis 

mendapati Ulama salaf mendefinisikan jihad kepada peperangan bahkan 

sebagian  mereka  mengartikan  jihad  itu  sebagai  qital.  Namun  menurut 

bahkan sebagian mereka mengartikanjihad itu sebagai qital. 

Prof.  DR.  Hamka  memperluaskan  skop  jihad  kepada  segala  usaha  yang 

dilakukan  untuk  meletakkan  kalimah Allah pada tempatnya  dalam  segala bidang 

kehidupan  seperti  ekonomi,  pendidikan,  politik  dan  lain  sebagainya.  Penulis 

melihat  perbedaan  ini  teIjadi  karena  pendekatan  yang  diambil  oleh  ulama 

mengikuti  perubahan  zaman.  Ulama  salaf  hidup  dalam  dunia  Islam  yang 

dipimpin oleh umat Islam dan mereka tidak menghadapi  serangan  daripada orang 

bukan  Islam,  kecuali  serangan  itu  hanya  dalam  bentuk  militer  saja,  manakala 

ulama terkemudian  orang bukan  Islam  atau  orang  Islam  yang telah terpengaruh 

dengan  doktrin  dan  pemikiran  barat  pasca runtuhnya  khilafah  pada tahun  1924, 

mereka  menghadapi  serangan musuh­musuh Islam dari  berbagai aspek kehidupan 

seperti  ekonomi,  pendidikan,  politik  dan  lain  sebagainya.  Dari  sini  penulis 

tertarik  untuk  membahas  lebih  lanjut  tentang jihad  dalam  skripsi  yang  berjudul 

"Konsep Jihad Dalam Pendidikan Menurut Hamka 

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.  Identifikasi Masalah 

Dari  uraian  yang  telah  dikemukakan  di  atas,  maka  permasalahan  dapat 

diidentifikasikan sebagai berikut: 

a.  Banyaknya pemahan yang keliru tentang makna jihad 

b.  pandangan umat lain tentang agama Islam mengajarkan kekerasan 

2.  Pembatasan Masalah 

Perkataan  jihad  sering  diidentikkan  dengan  aksi­aksi  terorisme  seperti 

(20)

menimbulkan kegelisahan dan  ketakutan terutama di  kalangan  umat non­Muslim. 

Oleh karenanya, ada banyak salah penerapan ketika jihad  diartikan dan dipahami 

dalam  satu  makna,  yaitu  sebuah  penawaran  altematif  hidup  mulia  atau  mati 

syahid.  Tertarik  dengan  hal  ini,  penulis  ingin  mencoba  mengkaji  lebih  jauh 

mengenai  pemahaman  tentang  jihad,  namun  agar  tidak  terlalu  meluas,  di  sini 

penulis  membatasi  permasalahan  ini  dengan  memfokuskan  pada  konsep  jihad 

dalam  persepektif pendjdikan  dan  melihat  bagaimana  jihad  menurut  Prof  DR. 

Hamka dalam  pendidikan  yang  terkandung  dalam  surat At­Taubah  ayat  122  dan 

sebagai bahan  perbandingan penulis juga akan sedikit mengulas jihad klasik. 

3.  Perumusan Masalah 

Adapun perumusan  masalah pada penelitian ini  adalah bagaiman perspektf 

jihad  dalam  pendidlkan  menurut  Hamka  dalam  karyanya  Tafsir  AI­Azhar  pada 

_ ... 4. A40 'T' ...L ... L ... 1 ...

UYi:1L rU­1 UUUUll  UYUl 1"'­"'­. 

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1.  Penelitian iill dilakukan dalam rangka : 

a.   Untuk  mendapatkan  sebuah  pemahaman  baru  dalam  kajian  tentang 

konsep jihad yang  sebenamya menurut  Islam,  seiring dengan  kesalahan 

tentang  pemahaman dan perealisasian jihad yang baru­baru  ini  semakin 

mencuat ke permukaan. 

b.   Untuk  mengetahui  bagaimana  konsepsi  Jihad  menurut  Ulama 

kontemporer khususnya Prof DR Hamka. 

2.  Penelitian iill juga bermanfaat; 

a.   Untuk menambah wawasan keilmuan mengenai makna jihad. 

b.   Bagi  pengembangan  disiplin  Ilmu,  penulisan  skripsi  ini  diharapkan 

dapat memberikan sumbangsih dan bahan masukan pada  pengembangan 

(21)

3.  Metode Penulisan 

Secara  tekhnis  penulisan  skripsi  ini,  penulis  berpedoman  pada  buku 

(22)

TINJAUAN UMUM TENTANG JIHAD

A.  Definisi Jihad

1.  Pengertian Jihad Menurut Bahasa Arab 

Dalam  hal  ini,  Syaikh  Zhafir  al­Qasimy  menulis:  Tidak  diragukan  lagi, 

sesungguhnya  kata  jihad  adalah  kata/istilah  Islami  yang  khusus  digunakan  setelah 

kedatangan Islam dan belum dikenal  pada masajahiliyah. Perkataan ini tidak terdapat 

dalam  syair­syair jahiliyah (Arab  kuno),  baik yang  lampau  maupun baru,  baik yang 

semakna  maupun  yag  menyerupainya.  Dengan  demikian,  tidak  diragukan  lagi 

bahwasanya kata jihad adalah kata yang  berhubungan dengan  urusan  deen  (agama); 

datang  bersamaan  dengan  datangnya  Islam,  sebagaimana  kata  shalat,  zakat  dan 

lain­Iainnya yang tidak terdapat dalam  perkataan jahiliyah.  Jadi,  hanya dikhususkan 

untuk  peristilahan  dalam  Islam  dengan  makna/pengertian  yang  khusus  pula,  tidak 

serupa dengan makna kalimat lainnya. I

Jika ditelaah akar katanya dalam  bahasa Arab,  kata jihad berasal dari  akar kata 

jahada ­yajhadu ­jahdanljuhdan, yang  diartikan  sebagai ath-thaqah, al-masyaqah

dan mubaiaqah ::kekuatan::, ::kesuiitan:: dan ::usaha::. 

I SYilikh 7hilfir ill-Qil.:;imi. aI-Jihad wa al-HlIq/lq ad-na/lli.vah a/'-A1II1IIahfi aI-Islam Hrセゥョjエᄋ  

Dar al­Ilm  Ii  al­Malayin,  1986),  haL  13 

(23)

Adapun  jihad  berkedudukan  sebagai  masdar "kata benda" daripada jahada,

yaitu  bab  faa'ala daripada  jahada di  atas  dan  diartikan  sebagai:  berusaha 

menghabiskan segala daya kekuatan, baik berupa perkataan maupun perbuatan.2 

Secara  bahasa,  secara  garis  besamya,  jihad  dapat  pula  diartikan  sebagai: 

penyeruan (ad-dakwah), menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah kemungkaran 

(arnar rna'ruf nahi rnunkar), penyerangan  (ghazwah),  pembunuhan  (q ital)

peperangan (harb), penaklukan (siyar), menahan hawa nafsu (jihad an-nafs) dan lain 

yang semakna dengannya ataupun mendekati. 

Berdasarkan  pengertian  tersebut,  jihad  adalah  kata  Islami  yang  mengandung 

pengertian luas, dapat diartikan sebagai peiang, dakwah dan sejenisnya dan tidak tepat 

jika  hanya  diartikan  dengan  salah  satu  pengertian  saja.  Dalam  bahasa 

Indonesialmelayu,  perkataan  yang  hampir  menyamai  perkataan  jihad  adalah  kata 

perjuangan karena  sifatnya  yang  umum  dan  mengandung  pengertian  luas,  seluas 

pengertian dan keumuman maknajihad.3 

2.  Pengertian Jihad Menurut Pendapat Para Tokoh­Tokoh Islam 

AI­Hafidz  Ibn  Hajar,  berkata:  "Keutamaan  tidak  bisa  didekati  dengan  qiyas, 

Jihad adalah seutama­utama amal  perbuatan secara mutlak".4 

Moenawar Khalil  merumuskan  pengertian jihad ini  sebagai  berikut  "kata­kata 

jihad itu diambil dari bahasa arab, dari asal kata ''jahd'' yang artinya usaha atau juhd" 

yang  artinya  kekuatan.  Dan  arti  menurut  aslinya  yaitu  "bersungguh­sungguh 

mencurahkan segenap tenaga untuk melawan musuh.,,5 

Taufiq  Ali  Wahbah  mengajukan  pengertian  itu  adalah  sebagai  berikut  "jihad 

adalah  pengemhan  segala  kemfulipuan 

mm 

potensi  dalam  mememngi  musuh.  Jihad 

diwajibkan  atas  kaum  muslimin  demi  membela  agama  Allah,  dan  jihad  baru 

2 Thnll  MllnZllr, T.isan al-Arah, (Qllherllh·  Ilet­Dar  al­Mishriyyah  Ii  IlI­Ta'lifi  wa  Ill­ t。セャャュ。ィN  

U.), jilid 3, hal.  109 

3 Hilmi Bakar AI­Mascaty, Panduan Jihad untuk Aktivis Gerakanlslam, (Jakarta:  Gema Insani 

Press,  200 I), cet.l, hal.  4 

-I AI­Hafidz Thnu  Hajar, Fath AI-Bariy, juz  6.  hal.  5 

5  AL  ..L_l A_..J:_T": __ l  __ :  : : I . _ J r __ L:l:11_L J セ  .. __ . __ .. セ⦅ .. ,,_. ._ ... _ /r_T­ ..  _.f1r'f'  n_..J  _ 

1"'\.UUUl \....ldUIi UJi1CldIH, JIIIUU } .)UUIIII,UII UUII iuBGuiャセuiiMGuiiiuiiouGBijᄋuN HjuセuG  IU. L • . rC;UVlJlalJ

(24)

dilakukan  setelah  timbulnya  gangguan­gangguan  yang  dilakukan  musuh  terhadap 

kaum muslimin.,,0 

Dr. Mohammad Khair AI­Haekal, di dalam AI-Jihad Wa AI-Qitaal, berpendapat 

bahwa  "Jihad  adalah  amaI  yang  paling  utama  dibandingkan  amaI­amaI  yang  lain". 

Sebab, Nash­nash Qath'i jelas melebihkan jihad diatas amal perbuatan yang lain.  Berdasarkan beberapa penjelasan di  atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jihad  dengan artinya yang khusus  yaitu pengerahan segala kemampuan dalam memerangi  musuh ketika mendapat gangguan­ gangguan  yang dilakukan  musuh terhadap kaum  muslimin.  Dan hukum jihad ini  adalah fardhu  kifayah artinya apabila sebagian kaum  muslim  telah  melaksanakan  kewajiban  ini,  maka  gugurlah  bagi  yang  lain.  Dan  sebelum dilaksanakan oleh sebagian kaum muslim, hukumnya adalah fardhu a'in atas  seluruh mukallaf 

B. Dasar Hukum Jihad

1.  Dalil­dalil dari AI­Qur'an 

Katajihad, dalam bentuk fi'il maupun isim, disebutkan 41 kali dalam AI­Qur'an, 

tersebar  dalam  19  surat.  Ayat­ayat  jihad  dalam  konteks  perjuangan  ditemukan 

scbanyak 28 ay·at, tCilctak dalam SUiat-suiat scbagai bcrikut: AI-Baqaiah: 218, Ali

'Imran: 142, An­Nisa: 95, AI­Maidah: 35 dan 54, AI­Anfal: 72, 74 dan 75, At­Taubah: 

16,  19,20,24,41,44,73,81,86 dan 88, An­Nahl:IlO, AI­Furqan: 52, AI­Ankabut: 6 

dan 69, Muhammad: 31, AI­Hujurat: 15, AI­Mumtahanah: 1, Ash­Shaf: 11 dan 

At-Tahnm: 9. 7

Kata jihad dalam AI-Qur'an mengandung beberapa pengertian menurut urutan

turunnya ayat. Ada yang berarti penyeruan (dakwah), pemaksaan, peperangan dan

lainnya. Di antaranya ada yang menggunakan fi sabilillah dan ada yang tidak. Untuk

lebih memperjelas pengertiannya, berikut ini akan dikemukakan beberapa contoh:

6 tセャjヲゥョ   Ali wセィィセィ  nliih{]{ffil i,lnnl HsセャjイャゥG  イャセイ  セャiセキセI  ィセャ  21

7 . mオィセュュ。、  cィゥイコゥセャN  Jihad

J

ュ・ョオイオセ  Sayyid Quthub daiam Tafsir Fi Zhilal AI-Qur'an,( Solo:

(25)

a.  Smah al­Furqan:  52 

Artinya:  Maka janganlah kall1u lI1engiku/i orang-orang kaf;r. Dan heljihadlah

/erhadap mereka dengan AI-Qur'an denganjihadyang hesar. (QS.  AI­Furqan:  52)8 

JelasJah  bahwa  arti  jihad  pada  ayat  ini  adalah  menyampaikan  hujjah  kepada  orang­orang yang ingkar atauplln  berdiskusi dengannya menggllnakan dalil­dalil pasti  yang  akan  membuat  mereka yakin  terhadap  kebenaran  Islam.  Jihad  dalam  pengel1ian  ini  semakna dengan  perkataan  dakwah  atall  seruan  ke jalan  Islam 

b.  Surah  al­'Ankabut:  69 

Al1inya: Dan orang-orang yang beljihad un/uk (lI1encari keridhaan) Kami,

benar-benar akan Kami /unjukan kepada merekajalan:ia1an Kami.(QS. AI­ Ankabut: 69)9 

Kata  jihad  pada  ayat  tersebut  mengandung  pengertian  bersungguh­sungguh  melaksanakannya  dengan  penuh  ketabahan  dan  kesabaran  untuk  mendapatkan  ridha  Allah  di jalan­Nya. 

c.  Surah al­'Ankabut: 8 

Artinya:  "Dan jika keduanya berjihad (memaksamu) untuk mempersekutukan Aku

dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu

mengikuti keduanya. "(QS. AI­Ankabut: 8)10 

8 Departemen Agama RI, MushafAI-Qur 'an Te/jemah. (Jakarta: Pena Pundi  Aksara, 2002), hal. 

9 . ibid., hal.  405 

10. Ihid., hal.  398 

(26)

Kata jihad  pada  ayat  tersebllt  mengandllng  pengertian  memaksa  dengan  penllh 

kesllnggllhan  lIntlik  mengiklltinya  atallplln  memerintahkan  dengan  paksa  yang 

slInggllh­slingglih. 

d.  Surah  al­'Ankabllt:  6 

Artinya: Dan bw"ang siapa yang berjihad, maka seslinggllhnya jihadnya illl ada/ah

un/uk dirinya sendiri. (AI­Ankabllt: 6)11 

Kata  jihad  pada  ayat  tersebllt  mengandllng  pengertian  bekerja  keras 

mengeluarkan  seluruh  kemampuan  yang  ada  lIntlik  mendapatkan  apa  yang 

diinginkan. 

e.  Surah  at­Taubah: 41 

Artinya: Berangkatlah kamu, baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa

berat dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. y。ョセ  demikian itu

adalah lebih baik bagimujika kamu mengelahui. (QS.  At­Taubah: 41) 2 

Kata  jihad  dalam  ayat  tersebut  mengandung  pengertian  peperangan,  yaitu 

memerangi  orang­orang  ingkar  dengan  menggunakan  senjata  agar  mereka  takluk  di 

bawah  kekuasaan  Islam.  Arti  jihad  seperti  pada  ayat  inilah  yang  selalu  diartikan 

kebanyakan orang untuk  katajihad. 

Berdasarkan  beberapa ayat tersebut, jeJaslah  bahwa  di  daJam  AI­ Qur'an, jihad 

tidak hanya  digunakan  untuk satu  pengertian  saja,  namun  digunakan  untuk  beberapa 

pengertian  yang  mengandung  makna  sebagai  tabligh,  dakwah,  pamaksaan, 

kesungguhan ataupun peperangan. 

II. Ibid., hal.  397  

(27)

Selain  itu,  ada  pula  ulama yang  berpendapaL  "Jika  kata jihad diiringi  kalimatfi 

sabilillah sesudahnya,  kata  itu  tidak  mengandung  penngertian  lain  kecuali  berperang 

menggunakan  senjata.  Akan  tetapi. jika tidak diiringi  kaJimat.fl sabilillah setelahnya 

dapat  diartikan  selain  dari  berperang,  baik  sebagai  dakwah  maupun  menahan  hawa 

nafsu." 

2.  Dalil­dalil  dari  As­Sunnah 

Rasulullah  SAW  dalam  hadis­hadisnya.  juga  menggunakan  beberapa 

pengertian  terhadap jihad, diantaranya sebagai  berikut: 

a.  Hadis yang diriwayatkan oJeh  Muslim dari  Abdullah  bin  Mas'ud  RA, 

BセVNッNMN   MNッGMッBuエNZN。MNッjZBセMNM MNッlセセuエNZN。MNッQPNPMオᄋQGZᄋ   セッN   セ|MNセi  

セ   .  lJA.9 ,U...l.JAセ   uセNj  Luセ   Uyセ   セ セ  - . セ   セ\  

Artinya: Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud bahwa Rasulullah SA W pernah

bersabda: Tiada seorang Nabi pun yang diutus Allah pada umat sebelumku kecuali ada pada mereka di antara umatnya orang-orang hawari (pengikut setia) dan

sahabat- sahabat yang mengambil sunnahnya dan berpegang teguh pada

perintahnya, kemudian datanglah sesudah mereka beberapa generasi yang mengatakan apa yang mereka tidak lakukan dan melakukan apa yang mereka tidak perintahkan. Barang siapa yang be,:jihad atas mereka dengan tangannya, ia adalah orang mukmin dan barang siapa yang be/:iihad atas mereka dengan lisannya, ia adalah orang 111ukmin dan barang siapa yang be/jihad atas mereka dengan hatinya, ia adalah orang mukmin. Tidak ada selain itu daripada iman sebesar biji sawi pun. (HR. Muslim)'3

Jihad  menggunakan  tangan  adalah  peperangan  menggunakan  senjata,  jihad 

menggunakan  lisan  adalah  seruan  dan  peringatan  (dakwah),  sedangkan  hati  adalah 

berdiam diri  karen a tidak mampu  mengubahnya. 

(28)

b.  Hadis yang diriwayatkan  Muslim  dari  Ibnu  Abbas  RA. 

Artinya: Diriwayalkan dari lhnll Ahhas RA hahwa RaslI/lIllah SAW hersahda: Tidak

ada kewajiban hijrah selelah pembllkaan kola L'vlekah. Yang ada adalah kewajiban jihad dan nial. Jika kamll diserll lInlllk kelllar ke medan jihad, maka berangkallah.

(HR.  Muslim) 

c.  Hadis yang diriwayatkan at­Tarmidzi  dari  Abu  Sa'id  al­Khudri  RA, 

セ  ..), -. -'1 .1:.:" 

t'· ".

1.JIj --

r.­

.(JC.:&\

r  ­" 

NセGQBN  

t

セ  セ| セ  

t '.

-­ ­ '+?'­'  セ セ  

u, .

セ J ­セ セ  '­F U ,,"?J LセM セ   LFJ 

HLB_セLェゥQQ  oIJ.J) ケセ Pセ セ  jセ  

Artinya: Diriwayatkan dari Abi Sa'id al-Khlldri RA berkata, bah.jla Nabi SA Wpernah

bersabda: sesungguhnya di anlara jihad yang paling utama adalah mengatakan

keadilan (perkataan yang bel1aJ) di hadapan penguasa yang zalim. (HR at­Tirmidzi) 

Jihad  dalam  hadis  ini  mengandung  pengertian  seruan  dan  peringatan  dengan 

ajaran  Islam  agar mereka kembali  kepada  Islam  dan  meninggalkan kemungkaran. 

d.  Hadis yang diriwayatkan al­Bukhari  dari  Abdullah  bin  'Amr RA, 

Artinya: Diriwayatkan dari Abdullah bin 'Amr RA berkata: Telah datang seorang

pemuda kepada Rasulullah SAW untuk meminta izin agar diperbolehkan ikut berjihad. Rasulullah bertanya kepadanya. ''Apakah kedua orang tuamu masih hidup?", Pemuda tadi menjawab, "/ya!", Maka Rasulullah SAW bersabda, "Tetaplah

kamu kepada keduanya dan berjihadlah pada mereka. (HR. al­Bukhari) 

e.  Hadis yang diriwayatkan  al­Bukhari dari  Jabir RA, 

'. セMNL   - h

g

セセLャ|   J ' ­ .   .JIj セ 

r.­

.(JC.:&1 t" -" Nセャ|BG  

t

.uc. 

:&1 - . - , 6.'.

-セセヲM セN   セjMセ   セセオ   セNjセNオ・j  

ッ|jセ  ) セェ  セ  ajセYY  セ|  セ|ェ  セ  [セj  

;ylg

_セQ  セQ  セケャ  セiェ  セ  

{.lrh:11

(29)

Artinya:  Dirill'ayatkan dari Jabir RA bahwa Nabi SA W pernah bersabda: Sebaik-baik orang yang mati .syahid ialah Hamzah bin Abdul Muthalib dan laki-Iaki yang herdiri di hadapan pel17il17pin yang zalim, ia memerintahnya (herhllat yang lI7a

GイコセヲI   dan melarangnya (berbllat yang JJlztngkarj karena Allah, kemlldian pemill7pin

yang zalim itll membunuhnya. (HR. al­Bukhari)14 

Jihad di  sini diartikan sebagai amar ma'rufnahi  munkar, yaitu  menyuruh  kepada  kebaikan dan  mencegah dari  kemungkaran.  Beberapa hadis tersebutjelas menunjukan  bahwa  jihad  tidak  selamanya  tepat  diartikan  sebatas  satu  pengertian  seperti  peperangan  bersenjata  saJa.  namun  meliputi  segala  bentuk  kebajikan  yang  diridhaiAIJah  SWT. 

C.  Macam-Macam Jihad

Jihad­jihad  yang  disebutkan  dalam  KitabuJlah  dan  As­Sunnah  dapat  digolongkan  menjadi  limajihad,yaitu: 

1.  jihad dengan  lisan (jihad billisan)

2.  jihad dengan  pengajaran  dan  pendidikan (jihad at- ta'lim)

3.  jihad dengan  kekuatan  tangan/kekuasaan (jihad bilyad)

4.  jihad  politik (jihad as-siyasah) dan 

5. jihad harta (jihad  bil­maal 

Adanya  kelimajenisjihad diatas adalah  berdasarkan  pada nash AI­qur'an  Allah  SWT berfirman 

Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (lee medan perang).

Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan

(30)

kepada kawl1nya apabila mereka Telah kelllbali kepadanya, slipaya mereka itu dapat

menjaga dirinya. (At­Taubah:  122) 15

Pembagian  tugas,:  dalam  ayat  ini  dijelaskan  ., dan tidaklah holeh orang-orang

yang beriman itu tllmt seJJ1l1anya. ..  ( pangkal  ayat  122).  Dalam  hal  in i pada  ayat  113 

dan  120  berbunyi  pangkal  ayat  yang  sarna  yaitu  orang  beriman  sejatinya  tidakJah 

semuanya  ikut  dalam  pertempuran  berjihad  dengan  senjata  ke  medan  perang,  akan 

tetepi  alangkah  baiknya dari  golongan  orang yang  berperang  itu  ada sekeJompok dari 

mereka yang  memperdalam  pengertian  tentang agama. 16

D.  Jihad Pendidikan Dan  Pengajaran 

I. Lapangan  Jihad 

a.  Berjihad  Mencari  Ilmu 

Setiap  orang  memiliki  hak  atas  pendidikan.  IImu  pengetahuan  wajib 

diusahakan  pemerataannya untuk didapat secara mudah  oleh semua orang tanpa 

kecuali.  Bakat,  fikiran  dan  perasaan  seseorang tidak  akan  berkembang,  kecuaJi 

dipupuk oleh  ilmu  pengetahuan. 

Islam  sangat  menganjurkan  umatnya  untuk  menuntut  ilmu.  Perintah  ini 

dikumandangkan  sejak  awal  kehadiran  islam.  Buktinya  ayat  yang  pertama 

sekali  turun  berisi  perintah  untuk membaca.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  islam 

telah  menjadikan  membaca sebagai ajaran  yang sangat penting.  Karena dengan 

membaca  manusia  dapat  memperoleh  ilmu  pengetahuan.  Dan  dengan  ilmu 

pengetahuan  hidup  manusia  akan  berkembang  dan  maju.  Yang  dimaksud 

dengan  "membaca  dengan  nama  Allah  yang  telah  mneciptakan"  adalah 

membaca  ayat­ayat  Allah.  Ayat­ayat  Allah  itu  ada  dua  macam.  Pertama,  ayat 

yang  tertuJis  berupa  wahyu  Allah  yang  tercantum  dalam  AI­ Qur'an.  Kedua 

ayat­ayat  kauniyah, yaitu  tanda­tanda  kebesaran  Allah  yang diciptakan di  alam 

semesta berikut hukum universal yang mengatumya yang disebut dengan hukum 

15. Departemen  Agama RI. Opcit,. Hal 207  

(31)

alam  (sunnatullah). Manusia  dapat  menciptakan  kemajuan  tekologi  yang 

canggih seperti  sekarang ini  dikarenakan kepandaian manusia untuk membaca. 

Kita  sebagai  umat  islam  harus  rajin  membacakarena  membaca  selain  banyak 

manfaatnya  untuk  menambah  ilmu  juga  termasuk  ibadah  karena  merupakan 

perintah Allah SWT. 

Berkaitan  dengan  dahl  yang  menujukkan  menuntut  ilmu,  jihad  dapat 

..J:l.:L. ... NNjセQ   .£': __ ... _ A 11 ... L. ...J .... .-. L. .... ...J: ... _ .... L: T-.- ... __ rrL. .... L ... : ..J .... l .... __ l_; ... l⦅キセ .... 

Ullllli:1l  Ui:11i:111 I  111111i:111  rtlli:111  Ui:1U ャャゥZQuQセャ  Ui:1UL  U11CU11  111i:1Ui:11i:11U  Ui:11i:1111  1\.lli:1UllYi:1 

Al-Kabir, meriwayatkan  dari  Bakir bin  Ma'ruf dari  AI'qamah,  dari  Rasulullah 

SAW,  bahwa beliau bersabda : 

Bagaimana  halnya  dengan  kaum­kaum  yang  tidak  memberi  pelajran 

kepada  tetangga­tetangga  mereka,  tidak  menasehati  mereka,  tidak  menyuruh 

halnya  dengan  kaum­kaum  yang  tidak  belajar dari  tetangga­tetangga  mereka, 

tidak  mengambil  pelajaran,  dan  tidak  mnegambil  nasehat.  Demi  Allah,  Allah 

berfirman: 

Aninya:  Tidak sepalUmya bagi mukminin ilU pergi semuanya (ke medan

perang). Mengapa tidak pergi dari Nap-Nap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali _ _ _ _ . _ . _ _ _ . __ . 1"1

セ 

kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Js.At­Taubah: 122

r

Dalam  ayat  122  surat  At­Taubah  diatas  terdapat  dua  perintah  Allah 

kepada  orang­orang  yang  beriman.  Pertama  perintah  untuk  pergi  ke  medan 

perang(berperang) melawan musuh kafir.  Kedua perintah untuk memperdalam 

ilmu  pengetahuan.  Keduanya,  baik  pergi  ke  medan  perang  maupun  menuntut 

(32)

Ayat diatas  diawali "tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu'min itu

pergi semuanya (ke medan perang) "ayat  ini  menuntut  adanya  pembagian 

tugas.  Pembagian tugas  ini  harus  didasari  oleh kesanggupan  dan  kemampuan. 

Ada yang sanggup hanya pergi medan perang dan ada yang sanggup hanya pergi 

ke  medan  ilmu  agama. III  kedua  tugas  itu  wajib  dan  penting  serta  saling 

melengkapi.  Berdasarkan  pembagian  tugas  itu  maka  tidak  wajib  bagi  semua 

orang beriman berangkat ke  medan perang,  bersenjata melawan musuh sampai 

mati  syahid  sedangkan  tidak  ada  yang  memperdalam  ilmu  dan  agama.  Juga 

tidak  wajib  semua  orang  beriman  berangkat  memperdalam  ilmu  agama 

sedangkan tidak ada yang berperang melawan musuh. 

Pembagian  tugas  ini  sangat  diperlukan.  Kewajiban  ke  medan  perang 

diharapkan  akan  muncul  pahlawan­pahlawan  islam  yang  menjadikan  umat 

islam  hidup  aman  dan  berwibawa.  Sedangkan  kewajiban  menuntut  ilmu 

diharapkan  akan  muncul  ulama  dan  cendekiawan  muslimm  yang  bisa 

mengangkat  umat  dari  kebodohan  dan  keterbelakangan.  Adanya  pembagian 

tugas  ini  didasari  oleh  kondisi,  kemampuan,  dan  kesempatan  yang  berbeda. 

Namun alangkah mulianya jika ada orang beriman yang memiliki  kemampuan 

keduanya  sekaligus.  Yaitu  ia  sebagai  pahlawan  di  medan  perang juga sebagai 

ahli  ilmu.  Dalam  sebuah  hadistnya  rasul  memuji  dua  kelompok  diatas  yaitu 

orang yang berjihad ke medan perang dan menuntut ilmu. 

Artinya: Manusia yang paling dekat dengan derajat kenabian adalah orang

berilmu dan orang yang be'perang membela agama Allah. Orang berilmu

(33)

mengajarkan kepada manusia tentang segala sesuatu yang didatangkan oleh

rasul. Sedangkan orang yang berperang membela agama Allah mereka

berperang menyelematkan apa yang dibawa oleh rasul. (HR.  Abu Naim)19 

Dalam  hadist  yang  lain  dijelaskan  bahwa  orang  yang  pergi  dari 

rumahnya,mengembara  untuk  mendapatkan  ilmu  pengetahuan  ke  tempat  lain 

maka orang tersebut dihitung sebagai orang yang berjuangOihad) di jalan Allah 

swt.  Hal  ini  dijelaskan  dalam  hadist  nabi  yang  diriwayatkan  oleh  Imam 

Tunnudzi: 

Artinya: Orang yang keluar dalam mencari ilmu maka dia adalah berada di

jalan Allah sampai ia kembali. (HR.  Bukhari) 

Kalau  kita  perhatikan  sejarah  para sahabat nabi  yang  empat(Abu Bakar, 

Umar,  Usman,  dan  Ali),  selain  mereka  memiliki  ilmu  pengetahuan  yang 

mendalam  tentang  agama  mereka  juga  memimpin  Negara  dan  memimpin 

peperangan.  Sahabat  rasul  yang  lain  seperti  Thnu  Abbas,  Thnu  Mas'ud,  Thnu 

Vmar  selain  mereka orang  yang  mendalam  ilmu  agamanya juga mereka  ahli 

dalam  peperangan. 

Lanjutan  ayat  diatas  berbunyi" Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap

golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan

mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila

mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya Gセ  

Ayat  ini  secara tegas  menunjukkan bahwa  kewajian memperdalam  ilmu 

agama itu bukan untuk semua ummat islam, tapi sebagiannya saja.  Pada zaman 

nabi  masih  hidup  keadaan  selalu  dalai"n  keadaan  perang.  Oleh  karerm  itu, 

(34)

kitapun  hams  tetap  waspada  terhadap  musuh­musuh  islam  yang  akan 

menyerang.  Seandainya keadaan mendesak kitapun wajib ambil bagian pergi ke 

medan perang.  Namun yang paling mendesak saat ini adalahjihad dengan ilmu 

yakni  menghapuskan  masyarakat dari  kobodohan  dan  keterbelakangan.  Masih 

banyak  umat  islam  yang  tidak  mengerti  agamanya  sendiri.  Sehingga  ia  tidak 

tahu  kewajiban  agama  yang  hams  dilakukan.  Oleh  karena  itu,  masyarakat 

temtama pemerintah berkewajiban untuk memfasilitasi masyarakat agar mereka 

bisa menuntut ilmu. 

Islam  mewajibkan  umatnya  untuk  menuntut  ilmu  pengetahuan  baik 

sampia liang kubur. Tempatnya bias disekolah, dimajelis perpustakaan, mesjid, 

dan lain sebagainya. Kewajiban menuntut ilmu itu ditegaskan oleh hadist nabi: 

CJ ",. セ   , . , セ   , J  , . , . "  ,.  ....セ 

|  lNャQセB  

" W. 

セ|   1"-

Ail \

JoJ" J\.i :J\.i

セセ  

.

° ° '\ セB  

" ,  

LLセ   セ  LLセj   ..  " 

0!

セ  

i f

" " "

J  , . , . .   ;' 

(<l>.\.A 

('I.I  ol'­J) 

 

:}5'"

Hセ

 

セI

 

­ - I::::: - - ,.

Artinya: Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap umat islam, (HR.  Ibnu Majah/o 

Orang  yang  menuntut  ilmu  lalu  mengamalkannya  akan  memperoleh 

derajat yang mulia  di  sisi  Allah  swt.  Hal  ini  ditegaskan  oleh Allah  dalam 

AI-Qur'an:

Artinya: "Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman

NMj[セ  ••• セ  •• セ⦅  ••. NMjセ  •• セ⦅セ •• _ セ  •• セ  •• _ •• セ  •• _ NMj[ャNNセ  •• ; ;,_••• ⦅セ  •• ⦅セNセL ••• セN⦅   ャNNセャNNセ⦅セ __ NMjセ  •• セ[セN  

UIUfltUf UfflU UUfI Uf Ufll5·Uf Ufll5 yUfll5 U1UCf I UfflU j/Cfll5C/UflUUf/ UCUCf Uj/U UCf UjUt.

Dan Allah MahaMengetahui apayang kamu keljakan".(Qs.AI-Mujadilah: 11)

(35)

Berkaitan  dengan  kewajiban  menuntut  ilmu.  Para  ulama  membaginya 

menjadi dua. Pertama wajib ain yaitu mesti dilaksanakan oleh setiap orang islam 

. dalam  hal  ini  adalah  menuntut  ilmu tentang  dasar­dasar  agama  yang  prinsip 

yang mesti ia ketahui secara pasti.  Yang meliputi ilmu tentang keimanan kepada 

Allah,  malaikat, rasul,  kitab dan sebagainya.,  ilmu tentang kewajiban beragama 

seperti  sholat,  puasa,  zakat,  haji  dan  sebagainya  dan  kewajiban  yang 

berhubungan  dengan  sesam  manusia.  Pengetahuan  yang  tennasuk  wajib  ain 

jumlahnya tidak banyak dan bias dipelajari  oleh semua umat  islam  tapi  sangat 

penting.  Oleh karena itu hukumnya wajib ain. 

Kedua  wajib  kifayah  yaitu  kewajiban  yang  cukup  ditunaikan  oleh 

sebagian  umat  islam  dalam  hal  inin  adalah  menuntut  ilmu  yang  sifatnya 

memperdalam (spesialisasi). 

Orang islam yang sudah berhasil memperdalam ilmu agama dengan susah 

payah. mereka yang belajar di  perguruan tinggi baik dalam negeri ataupun luar 

negeri  seperti,  Mesir,  Arab  Saudi,  Amerika,  Inggris,  dan  sebagainya  dan 

mendapatkan  gelar akademik mereka tidak  boleh beridiam  diri.  Ilmunya tidak 

boleh digunakan untuk dirinya sajatapi ia harus sebarluaskan kepada orang lain. 

Maka  jika  mereka  telah  kembali  ke  kampung  halaman  wajib  mengajrkan 

ilmunya kepada masyarakat, menasehati danmember peringatan kepada mereka 

agar masyarakat memperoleh keselamatan dunia dan akhirat. 

b.  Ilmu Dan Ulama 

Islam  adalah  agama  yang  mengintegrasikan  ilmu  dengan  agama.  Lebih 

dari  itu,  islam  menyeru umatnya untuk mencari ilmu tanpa dibatasi oleh waktu 

dan  tempat.  Sejarah  mencatat,  diluar  agama  islam  hubungan  antara  ilmu  dan 

agama  pernah  mengalami  konfrontasi  yang  hebat  diman  masing­ masing 

memiliki  pendirian  yang  tidak  dapat  dipertemukan.  Dan  sampai  saat  ini 

konfrontasi tersebut masih teIjadi. Di dunia Barat, tercatat dalam sejarah bahwa 

dalam zaman  pertengahan terdapat doktrin  yang mengatakan bahwa "tiap-tiap

keterangan ilmu yang tidak sesuai denganfaham gereja harus dibatalkan oleh

(36)

mengatakan  bahwa  bukan  matahari  yang  mengelilingi  bumu  melainkan  bumi 

yang  berputar mengelilingi  matahari.  Galilei  yang  membela  teori  Copernicus 

diatas diancam  dengan hukum bakar.  Akhirnya Galilei  membatalkan  sikapnya 

itu yang diyakini  benar secara ilmiah.  Peristiwa tersebut menimbulkan tuduhan 

bahwa  agama  menjadi  penghalang  bagi  kemerdekaan  berpikir  dan  kemajuan 

ilmu. 

I1mu  memiliki  peran  penting  dalam  kehidupan  manUSla.  Islam 

memposisikan sebagai  perkara yang dapat mengangkat martabat kemanusiaan. 

Hal ini  dapat kita lihat dalam al­qur'an surat al­mujadillah ayat  11 

Artinya:  Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman

diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Dan Allah MahaMengetahui apa yang kamu kerjakan. .(Qs.AI­Mujadilah:  11 )21

Daiam  iafsir  Ai­Azhar  karangan  buya  hamka  ayai  diaias  diiafsirkan 

sebagai  berikut:  "Ada  orang  yang  diangkat  Allah  derajathya  kebih  tinggi 

daripada  orang  kebanyakan,  pertama  karena  imannya,  kedua  karena  ilmunya. 

Setiap hari pun dapat kita melihat pada raut muka, pada wajah, pada sinar mata 

orang yang beriman dan berilmu.  Ada saja tanda yang dapat dibaca oleh orang 

yang arifbijaksana bahwa si  fulan ini beriman, si  fulan ini orang berilmu.  Iman 

member cahaya pada jiwa, disebut juga pada moral.  Sedang ilmu pengetahuan 

member sinar pada mata.  !man dan ilmu membuat orang jadi mantap,  membuat 

orang  jadi  agung,  walaupun  tidak  ada  pangkat  jabatan  yang  disandangnya. 

Sebab cahaya itu datang dari  dalam dirinya bukan disepuhkan dari  luar.  Pokok 

hidup  utama  adalah  iman  dan  pokok  pengiringnya  adalah  ilmu.  Iman  tidak 

disertai  ilmu dapat membawa dirinya terperosok  mengeIjakan  pekeIjaan yang 

disangka  menyembah  Allah,  padahal  mendurhakai  Allah.  Sebaliknya  orang 

(37)

maka  ilmunya  dapat  membahyakan  bagi  dirinya  sendiri  ataupun  bagi  sesame 

manusia. Ilmu manusia tentang tenaga atom msalnya, alangkah penting ilmu itu, 

itu  kalau  disertai  iman.  Karena  ia  akan  membawa  faedah  bagi  seluruh 

perikemanusiaan.  Tetapi  ilmu  itu  pun  dapat  dipergunakan  orang  untuk 

memusnahkan sesamanya manusia,  karena jiwanya tidak  di  control  oleh iman 

kepada Allah. 22 

Hal  yang  dipandang  masih  relevan  dalam  pembahasan  peranan  ilmu  ini 

adalah ulama.  Kata ulama merupakan bentuk jama' dari  kata 'aliim yaitu orang 

yang  tahu  atau  yang  memiliki  pengetahuan  agama  dan  alam  raya  di  mana 

pengetahuannya itu menimbulkan rasa takut atau tunduk kepada Allah swt.  Hal 

ini sejalan dengan finnan Allah swt: 

Artinya: Sesungguhnya yang wku[ kepada Ai/ah di amara hamba-hamba-Nya,

hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Per/rosa lagi Maha Pengampun.

(QS.  AI­Fathir:  28)23 

Hamka menaf"irkan ayat diatas sehagai  herikut:  ''Dalam  ayat ini  hertemu 

kata ulama,  yang berarti  orang­orang yang berilmu.  Dan jelaspula bahwa ilmu 

itu adalah luas sekali. Alam disekeliling kita, sejak dari air hujan yang turon dari 

langimenghidupkan  bumi  yang  telah  mati,sampai  kepada  gunung­gunung 

menjulang  langit  wama­wami  pada  gunung  sampai  yang  lain­lain  yang 

disebutkan  manusia,  binatang  melata,  binatang  temak  dan  berbagai  wama, 

sungguh­sungguh  menkajubkan  dan  meyakinkan  tentang  kekuasaan  Allah. 

Tentang  ulama  atau  orang­orang  yang  berpengetahuan,  Ibnu  Katsir  telah 

menafsirkan  "tidak  lain  orang  yang  merasa  takut  kepada  Allah  itu  hanyalah 

ulama  yang  telah  mencapai  makrifat,  yaitu  mengenal  tuhan  menilik.  Maha 

Besar,  Maha  Kuasa,  Maha  Mengetahui,  yang  mempunyai  sekalian  sifat 

22  Hilmb On .r:it. hill 11

(38)

kesempurnaan  dan  yang  empunya  asmaul  husna.  Apabila  ma'rifat  bertambah 

sempurna dan ilmu terhadap Nya bertambah matang, ketakutan kepada Nyapun 

bertambah besar dan bertambah banyak apabila direnungkan ayat 28 ini jelaslah 

jangkauan  ulama  itu  amatlah  luas.  Nampaklah  bahwa  guru  bukanlah 

semata­mata kitab  saja.ada juga pepatah  "alam  terbentang jadikan guru. Alam 

itu sendiri  adalah  kitab yang setelah bergurn kepada alam terbukalah hijab dan 

jelaslah tuhan dengan serba­serbi kebesaran dan keagungan­Nya, 

Dari penafsiran ayat diatas dapat disimpulkan bahwa ulama adalah orang 

yang  memiliki  pengetahuan  yang  luas.  Ulama  bukanlah  orang  yang  hanya 

mengetahui  hukum­hukuill  agama secaia teibatas  atau mengaji  kitab  fiqh  dan 

bukan  pula  orang  yang  memakai  serban yang  melintang  besar.  Ulama  adalah 

orang  yang  benar­benar  mengetahui  apa  yang  tertulis  (kitab)  dan  yang  tidak 

tertulis (alam).  Dengan menguasai  keduanya maka ulama mampu menyingkap 

tabir kebesaran Allah dan merasa lemah dihadapan­Nya. 

Sering timbul pertanyaan tentang perbedaan antarajihad dengan lisan dan 

jihad  pendidikan.  Jawabnya  adalah jihad  dengan  lisan  itu  sungguh­ sungguh 

mencegah,  menentang,  menghentikan  penyelewengan  secara  lisan 

agar­orang­orang  yang  bersangkutan  kembali  lagi  kepada  islam.sedangkan 

jihad taklim  adalah  sungguh­sungguh  mengajarkan,  menyampaikan  ilmu,  dan 

mendidik  orang­orang  yang  ingin  menghayati  islam.  Memang  diantara 

keduanya mengandung banyak persamaan, akan tetapi tetap saja berbeda. 

Jihad taklim itu menyangkut taklim dan tarbiyah. Jadi tidak hanya sebatas 

transfer ilmu, akan tetapi harns mendidik. Dan selain memberi ciri intelek, jihad 

Artinya: Sebagaimana (kami Ielah menyempurnakan nikmal Kami kepadamu)

カセ ... , NセQセQN   ⦅Nセ  •• _  •.••. セ  QNセ⦅セaセ ... OIセセ •• 1  aGセ  ••• セ  •• セ   QNセ  ••••.•. セ  •• セ   ••• セ  .•• QNセセセQNセN⦅  

l\'U/f11 /(;IUf/ ff/(;f/bUI Uc' f\(;PUUUff/l4 l\U.'U/ lHUfllUf U f\U/fIU YUf/b /f1(;ffIUUl-Uf\Uf/

(39)

kepadamu Al kitab dan AI-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang

/.. セ I • ._. iNセ⦅ ••. iNセL⦅i ••. ; fr\C' A 1  dセ  セセセセ  1... 1 <: 1 \24 

vt:.t Ulft f\,UlftU f\,t:.tuttUt. \ '<'­'. /""1.1- ua\.{a1(lH.  1 J I} 

Ayat  tersebut  dengan  jelas  menyatakan  asas­asas  pengajaran  (taklim) 

dalam  islam,  yaitu  taklim  kitab  dan  taklim  sunnah.  Dan  dengan  kedua  asas 

tersebut taraf atau  kedudukan  Rabbaniyyin  akan  tercapai  sebagaimana  firman 

Allah SWT: 

セ   ....  J....  J....  J J J J ' J " J jセ  J J  J ;   .... 

, .... LJJ 

jセ   セ   ッセQQY   セQQY   セi  

JlI

セセ  

01  ;':... 

セャ  

015' 

L: 

セ   ...

--

.,

-"

- \ _... .",-" - --; ....

-Artinya: Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al

カLLセONN   U;I_._I. aセ •• iNセ  •• セONN[⦅ •• iセO •. tB|[セ   ONNセ⦅iMイNG⦅  iNセ⦅セaセ  ••• セ  ••••セ[セN   Buセ •• aセONOセON  

1'>.. UUV, 11 tf\,lftUft UUft f\,t:.ftUVtUft, tUt U lJtU Vt:.1 f\,UtU f\,t:.j/UUU iヲエuヲエuセエuN   11 t:.ftUUf\,tUII

kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah. akan tetapi

(dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu

selalu mengajarkan Al kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya (QS. 

A I;  T_ _セ⦅N  "7()\25 

r\.H  HIHall. f 7 ) 

Jadi  jelas  bahwa  di  dalam  suatu  lingkungan  umat  islam  itu  harns  ada 

sekelompok  orang  islam  yang  mengajarkan  ilmu  dan  sekelompok  lagi  yang 

haus atau butuh mempelajari ilmu.  Tanpa ini semua islam tidak akan bisa tegak. 

Tentang  betapa  penting  semangat  keiImuan  dan  keutamaannya  adalah  sudah 

diketahui  bersama.  Betapa  tingginya  kedudukan  orang­orang  yang  berilmu. 

Rasul ullah bersabda : 

Artinya: Keutamaan ilmu adalah lebih baik daripada keutamaan ibadah, dan

•. セ  •• _ Lセ⦅ONN⦅[iN   aセOセ  ••• a[セ  •• _ ••. セaセOセO ... セ  •• セ   fTTD GtGiNNセiNN⦅セ⦅[  NNャセiセ⦅   A 1 A ••⦅セ ..1..  NNャセ⦅  

YUft

o

tt:.l VUtf\, UUtUlft UIt:.ftlftU UUUtUtt YVUI U. \.lU'-. 1  HaUlalll  ualalll r\.l-r\.U;)aUI uaH 

AI­Bazar) 

24 ihi. hill 24

(40)

Namun  dalam  kenyataan,  meskipun  ilmu  itu  pentinguntuk  disampaikan 

kadang­kadang  hams  berhadapan  dengan  penguasa  yang  zalim  atau  kaum 

kuffar  yang  tidak  senang  mendengar  ayat  (ilmu)  itu.  Lalu  karena  adanya 

rintangan  ini  hamskah  ayat  (ilmu)  itu  disembunyikan?  perhatikanlah jawaban 

Allah SWT dalam ayat berikut : 

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang Menyembunyikan apa yang lelah

Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati.

. ­ . ­ - . ­ _. .,,,

((2s.  AJ­Haqarah: 15Yfv 

Rasulullah SA W bersabda:

i|イエセョGtiBャG   "Qrr'JArr...,,,.. セ[ョy|ョ   ..""....,. ... n- rlitrrvnln fn'VIfrr'VIrr ;1...".." , \ I n v t r r -..,n,""nVJrT r!;rr lrnfrrJ"..,,;

1. U UJ.J.JU-' LllAl WHO セBャaヲOw   ULU"O W H U U f W .. ""'UWHl5 """U" 'yLA/"O IH(.,lfI,WH15 wnA f\,'-'UAIU4. ..

tetapi enggan memberi tahu (menyembunyikan) maka mulutnya akan di kekang

dengan kendali api. (HR. Turmuzi dan Abu Daud) 

Namun  demikian,  bukanlah  berarti  kita  hams  memberikan  semua  ilmu 

yang kita miliki  di  mana saja dan kapan saja.tanpa disertai  perhitungan.  Sebab 

bertindak  hati­hati,  waspada,  tidak  ceroboh,  penuh  perhitungan,  serta 

terprogram

Referensi

Dokumen terkait

Pada biaya yang dikeluarkan di lapangan cukup besar pada section yang menggunakan Synthetic Oil Base Mud namun dengan lumpur ini dapat mengatasi semua permasalahan pada pemboran

Preferensi learning style pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ling Xiau [13] berdasarkan FSLSM yang ditinjau dari aktivitas pada fitur ( learning behavior

[r]

Pemupukan dengan pupuk tunggal NPK yang dikombinasikan dengan berbagai tingkatan dosis pupuk majemuk Magnesium plus dapat meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang,

maksud untuk memahami makna yang terkandng dalam ajaran tersebut. b) Metode komparatif, yaitu ajaran ajaran islam itu dikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan

MURSALIM ABDULLAH Pangakt Pembina Utama

Secara Mandiri dan tampa bantuan anggota kelompok, siswa dapat memahami jenis-jenis beban instalasi tenaga lsitrik LP 3: Produk sesuai dengan kunci

keabsahan dokumen angkutan hasil hutan berdasarkan hasil verifikasi, pada periode audit November 2017 – Januari 2018 seluruh Kayu Olahan yang masuk ke gudang TPT-KOPT Kayu