• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Media Informasi Kesenian Tradisional Tari Rudat Untuk Remaja Melalui Film Dokumenter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Media Informasi Kesenian Tradisional Tari Rudat Untuk Remaja Melalui Film Dokumenter"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

 

ekarang : Jl.

082117929

16 : Univers

Audio Visua

an, 04 Janua

i

Judge Book

RDAUS

ari 1992

Dusun Tarik

g Kidul Ban

esia Bandun

Maker" Apri

ver" April 2

3 RW/10 De

l 2011

011

(5)

Laporan

PERANC UNTUK R

DK 38315

Semester

Oleh :

OGI PRA

51910122

Program

FAKULT

UNIVER

BANDUN

2016

Pengantar

CANGAN M REMAJA M

5 / Tugas A

II 2015-20

AYOGI FIR

Studi Desa

TAS DESAI

SITAS KO

NG

Tugas Akh

MEDIA IN MELALUI

Akhir

16

RDAUS

ain Komun

IN

OMPUTER hir

NFORMAS I FILM D

ikasu Visu

R INDONES

SI KESEN DOKUMEN

al

SIA

NIAN TAR NTER

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat, hidayah, dan taufiq-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul Perancangan

Media Informasi Kesenian Rudat Untuk Remaja Melalui Film Dokumenter,

diajukan sebagai tugas akhir sebagai prasyarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

Desain dari Unikom.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna.

Masih banyak terdapat kesalahan dalam makalah ini. Oleh karena itu dengan

senang hati penulis membuka diri untuk menerima saran dan kritikan agar

menjadi lebih baik untuk selanjutnya. Tidak lupa ucapan terima kasih

disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu hingga makalah ini dapat

selesai yaitu kepada dosen pembimbing, dan dosen-dosen penguji.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca,

terutama bagi bidang kesenian tradisional. Namun penulis menyadari masih

banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Penulis mengharapkan kritik

dan saran yang membangun dari pembaca agar penulis bisa memperbaiki

kekurangannya.

Bandung, Agustus 2016

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... .iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIARAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Rumusan Masalah ... 3

I.4 Pembatasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan Penelitian ... 3

BAB II KESENIAN TARI RUDAT ... 5

II.1 Kesenian ... 5

II.2 Macam-Macam Seni dan Budaya di kota Kuningan ... 5

II.3 Pengertian Seni Tari Rudat ... 10

II.3.1 Sejarah Perkembangan Seni Tari Rudat ... 10

II.3.2 Fungsi Seni Tari Rudat ... 11

II.3.3 Para Pemain dan Waditra Seni Tari Rudat ... 13

II.3.4 Pola Permainan Seni Tari Rudat ... 15

II.3.4.1 Tari Rudat Nangtung (Berdiri) ... 15

(8)

II.3.5 Busana Seni Tari Rudat ... 17

II.3.6 Analisis ... 18

II.3.7 Pentingnya Kesenian Tari Rudat ... 19

II.4 Opini Masyarakat Terkait Kesenian Tari Rudat ... 20

II.5 Pengertian Film Dokumenter ... 20

II.5.1 Unsur Pembuatan Film ... 21

II.5.2 Tahapan Pembuatan Film Dokumenter ... 22

II.6 Solusi Permasalahan ... 23

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan ... 24

III.1.1 Strategi Komunikasi ... 24

III.1.2 Pendekatan Visual ... 24

III.1.3 Pendekatan Verbal ... 25

III.1.4 Tujuan Komunikasi ... 25

III.2 Target Audience ... 26

III.3 Materi Pesan ... 26

III.4 Strategi Kreatif ... 27

III.5 Strategi Media ... 30

III.6 Strategi Distribusi dan Waktu Penyebaran Media ... 31

III.7 Konsep Visual ... 31

III.7.1 Format Desain ... 32

III.7.2 Tata Letak... 32

III.7.3 Huruf / Tipografi ... 33

III.7.4 Ilustrasi ... 34

III.7.5 Warna ... 36

III.7.6 Musik ... 36

BAB IV TEKNIK PRODUKSI MEDIA IV.1 Teknis Produksi Media ... 37

(9)

IV.2.1 Pra Produksi ... 37

IV.2.2 Produksi ... 40

IV.2.3 Paska Produksi ... 40

IV.2.4 Hardware ... 40

IV.2.5 Software ... 40

IV.3 Media Utama Film Dokumenter Tari Rudat ... 41

IV.3.1 Tahap Eksekusi Film Dokumenter Tari Rudat ... 42

IV.3.2 Teknik Pengambilan Gambar ... 43

IV.4 Media Pendukung ... 44

IV.4.1 Poster ... 44

IV.4.2 Web Banner ... 46

IV.4.3 Media social ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN ... 50

SURAT KETERANGAN PUBLIKASI ... 56

(10)

 

DAFTAR FUSTAKA

David, D. & Anne, K. (2011). Divine Inspirations Music and Islam In Indonesia.

New York: Oxford University Press.

Dinas Pariwisata Jawa Barat. (1986). Wajah Pariwisata Jawa Barat. Bandung:

Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Nugroho, Fajar. (2007). Cara Pintar Bikin Film Dokumenter, Yogyakarta:

Galang press.

Sudibyo, Adi. (2009). Kekayaan Alam, Adat dan Nusantara. Yogyakarta:

Pustaka Widyatama.

Yudono, Jodhi. (2007). Tari Rudat, Jejak masuknya Islam Di Lombok

Timur. Kompas: Lombok Timur.

Yusnita, A. (2008). Makalah antropologi: Rudat, Mutiara Budaya

yang tersembunyi, 3-4. Serang Banten.

Web :

Cellophiia, S. (2011). Tari Rudat sejak awal perjumpaannya

http://cellophiia.blogspot.com/2012/09/tari-rudat-sejak-awal

perjumpaanny.html. (04 desember 2013)

Zeny, A . (2010). Tari Rudat Masihkah Bertahan?

http://subangkuningan.blogspot.com/2008/10/tiasa-nonton-tv.html

(11)

BAB I. PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang Masalah

Jawa Barat memiliki kekayaan alam dan budaya yang sangat beragam, di kota

kuningan sendiri terdapat beberapa kesenian tradisional seperti upacara Seren

Taun, tari Buyung, tari Cingcowong, Sapton dan panahan, upacara adat Kawin

Cai, pesta Dadung, seni Burokan, Kuda Lumping, Kuda Renggong, Kemprongan,

dan acara tradisional lainnya. Sehingga tidak heran dari setiap kota dan kabupaten

yang ada di provinsi ini memiliki ciri khas masing-masing salah satunya adalah

desa Subang Kab. Kuningan yaitu mempunyai kesenian tarian Rudat yang

menjadi kesenian khas desa ini. Awal kisah tarian Rudat ini diperkenalkan oleh

penduduk desa Subang yang menuntut ilmu agama Islam dipesantren Garut,

sepulangnya dari menuntut ilmu disana mereka juga memperkenalkan kesenian

tari ini kepada warga Subang.

Dalam perkembangannya kesenian Rudat ini sempat mendapat tempat di hati

masyarakat desa Subang dan sekitarnya. Apalagi pada sekitar era tahun 80-an,

Rudat sempat menjadi kesenian favorit bagi warga masyarakat desa Subang.

Bahkan pada saat itu semua kalangan sangat menyukai Rudat, dari mulai

anak-anak, remaja hingga orang tua, hampir setiap ada peringatan hari besar

keagamaan, disetiap mushola-mushola yang berada di wilayah desa Subang

mengadakan kesenian Rudat. Rudat ini selalu dilaksanakan pada hari-hari besar

agama Islam salah satunya pada peringatan Isra Mi’raj misalnya, kesenian tari

Rudat diharuskan memakai pakaian resmi dalam acara resmi dan pakaian biasa

dalam acara hajatan pernikahan, khitanan dan acara lainnya.

Pada saat peringatan Maulid Nabi, kegiatan kesenian Rudat ini disertai dengan

jamuan, nasi kuning, dan terutama yang harus ada yaitu Pisang, bahkan untuk

menyediakan pisang ini, masyarakat menyumbang pisang Saturuy (setandan),

yang biasanya seminggu sebelum acara Maulid Nabi dilaksanakan, ada acara

masal mematangkan pisang dengan cara dikubur dalam satu lubang berukuran

sekitar 1 x 1 meter lalu di beri asap, dan ketika acara peringatan Maulid tiba, maka

(12)

Malam harinya setelah acara peringatan Maulid Nabi yang biasanya diisi dengan

ceramah dan khatam Alqur'an, diteruskan dengan acara tari Rudat, kesenian Rudat

ini dilengkapi dengan seperangkat alat musik tabuh, yaitu genjring yang

dimainkan oleh 5-7 orang dan 1 buah jidor (beduk kecil) dan disertai dengan

alunan puji-pujian yang dilantunkan oleh para pemain Rudat, awalnya Rudat ini

dimainkan dua babak yaitu babak pertama Rudat dengan posisi duduk, dan babak

kedua yaitu Rudat nangtung (Rudat dengan posisi berdiri). Namun pada era-era

berikutnya hanya di lakukan Rudat dengan posisi duduk.

Ada yang menarik dari tarian Rudat, biasanya pada akhir babak tarian Rudat ini

ada beberapa pemain Rudat yang nyanding (Kesurupan), ini diakibatkan oleh

pemain Rudat tersebut terlalu larut menikmati tarian Rudat, namun ada yang

menyebutkan bahwa nyanding tersebut disengaja oleh salah seorang yang bisa

memasukan roh gaib ke dalam pikiran si pemain.

Seiring perkembangan zaman, seni budaya tari Rudat mulai ditinggalkan.

Masuknya budaya-budaya baru seperti alat musik barat dan kesenian dari barat

yang masuk dalam acara-acara di televisi ini membuat kesenian tari Rudat

menjadi sesuatu yang kurang diminati dan banyak ditinggalkan karena dianggap

kuno. Kurangnya pengetahuan dan informasi tentang kesenian tari Rudat untuk

generasi muda yang merupakan penerus bangsa yang seharusnya mengenal

kebudayaan asli dari daerahnya, itu dikarenakan para pemain asli tari Rudat

tersebut lebih memilih untuk merantau dan mencari pekerjaan ke luar kota. Untuk

itu diperlukan suatu media informasi agar upaya pelestarian budaya kesenian tari

Rudat dapat terjaga dan dilestarikan kepada anak-anak dan generasi selanjutnya,

yaitu dengan media informasi video dokumenter.

I.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

dapat diidentifikasikan pokok-pokok permasalahan yaitu:

1. Masuknya budaya-budaya baru seperti alat musik barat dan kesenian dari

barat lewat acara televisi ini mempengaruhi kesenian tari Rudat didesa

(13)

2. Kesenian tari Rudat didesa Subang dalam acara hari besar islam dan acara

khusus seperti pernikahan, khitanan sudah jarang ditampilkan masyarakat

desa sebagai acara hiburan, masyarakat lebih memilih kesenian lain.

3. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan dari kesenian tari Rudat

membuat anak-anak, remaja, dan generasi penerus dari desa Subang

enggan belajar kesenian Rudat karena mulai dianggap kuno.

4. Kurangnya dokumentasi dan media informasi tentang kesenian tari Rudat

didesa Subang membuat kesenian ini tidak banyak yang mengenal.

5. Banyaknya para pemain tari Rudat yang lebih memilih merantau mencari

pekerjaan ke luar kota.

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah yakni

bagaimana memperkenalkan kesenian tari Rudat, dan alat apa saja yang

dimainkan dalam tarian Rudat dan bagaimana prosesi tarian Rudat dan kapan saja

hari pelaksanaan yang ditunjukan kepada masyarakat dari kelompok seni tari

Rudat Rampak Genjring Dusun Kliwon, agar masyarakat dapat memahami dan

melestarikan kesenian ini.

I.4 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pada perancangan dan penyusunan tugas akhir ini lebih

difokuskan pada memperkenalkan kesenian tarian Rudat kepada remaja dan

dewasa, serta generasi muda dari umur 12-25 tahun, mereka yang ingin

memahami dan melestarikan kesenian tarian Rudat di desa Subang. Dan sebagai

penerusnya agar lebih mengenal dan mencintai kebudayaan tradisional Indonesia

yaitu dengan media informasi film dokumenter.

I.5 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan media informasi ini adalah dimaksudkan agar:

 Mengajarkan kepada masyarakat didesa Subang Kabupaten Kuningan agar pentingnya melestarikan kesenian tarian Rudat sebagai kebudayaan yang

(14)

 Memberikan manfaat kepada penulis sebagai pengalaman dan wawasan. Agar dapat berguna juga untuk pengembangan ilmu desain, khususnya

ilmu desain komunikasi visual dalam hal multimedia dan media informasi.

 Agar dapat memberikan manfaat bagi semua pihak baik bagi dunia ilmu pengetahuan dan pihak yang menaruh perhatian terhadap keberadaan

kesenian tradisional, khususnya kesenian tarian Rudat serta menjadi bahan

yang akan menambah pengetahuan dalam melestarikan kebudayaan

(15)

BAB II. KESENIAN TRADISIONAL TARI RUDAT

II.1 Kesenian

Menurut Pramesty (2005) menjelaskan bahwa Pengertian Kesenian diambil dari

kata seni yang berarti sebuah ekspresi dan kreatifitas manusia yang mengandung

unsur keindahan dan keelokan, orang yang menciptakan sebuah kreatifitas seni

disebut seniman. Kesenian merupakan salah satu bagian dari kebudayaan, karena

kebudayaan merupakan suatu kesatuan dari budi dan daya. Kesenian dan

kebudayaan dapat mengalami perubahan dan transformasi dari masa ke masa,

semakin meningkatnya apresiasi seni dan budaya telah menunjukan bahwa seni

dan budaya merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

manusia (Dyah Ayu, 2005, h.1).

II.2 Macam-Macam Seni dan Budaya di kota Kuningan

Ada beraneka ragam dan macam-macam kebudayaan Sunda yang unik dan

menarik untuk dipelajari dalam sehari-hari masyarakat Sunda, Jawa Barat

umumnya dikenal sangat menjunjung tinggi nilai sopan santun. Berikut ini adalah

macam-macam Seni dan Budaya yang ada di kota Kuningan:

1. Upacara seren taun

Seren taun merupakan wahana untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

atas segala hasil pertanian yang dilaksanakan pada tahun ini, seraya berharap hasil

pertanian mereka akan meningkat pada tahun yang akan datang.

2. Tari Buyung

Tarian ini merupakan tarian utama dalam upacara Seren Taun di Desa Cigugur

Kuningan Jawa Barat. Tarian ini menceritakan tentang gadis-gadis Desa Cigugur

yang sedang mengambil air ke sungai.

3. Upacara/Tari Cingcowong

Cingcowong pada zaman dulu merupakan salah satu upacara ritual untuk meminta

hujan. Upacara ini dilakukan pada saat musim kemarau panjang lebih dari tiga

(16)

masyarakat khususnya Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan, setiap datang

kemarau upacara ritual Cingcowong selalu dilaksanakan agar lahan pertanian

mereka terhindar dari kemarau dan turun hujan.

4. Pencak Silat

Pencak silat merupakan kesenian yang berasal dari daerah Jawa Barat, yang kini

sudah menjadi kesenian nasional. Pada awalnya Pencak Silat ini merupakan tarian

yang menggunakan gerakan tertentu yang gerakannya itu mirip dengan gerakan

bela diri. Pada umumnya pencak silat ini dibawakan oleh dua orang atau lebih,

dengan memakai pakaian yang serba hitam, menggunakan ikat pinggang dari

bahan kain yang diikatkan dipinggang, serta memakai ikat kepala dari bahan kain

yang orang sunda menyebutnya Iket. Pada umumnya kesenian pencaksilat ini

ditampilkan dengan diiringi oleh musik yang disebut gendang penca, yaitu musik

pengiring yang alat musiknya menggunakan gendang dan terompet.

5. Batik

Indonesia sangat kaya dengan berbagai jenis motif batik yang berasal dari

berbagai daerahnya. Salah satu jenis batik yang terkenal dan berasal dari daerah

Kuningan yaitu Batik Paseban. Batik ini secara umum berasal dari daerah Cigugur

Kuningan. Motif Batiknya dinamai Pwah Aci, Geger Suten dan Rereng Kujang.

Setiap motif batik tersebut memiliki makna sesuai dengan filosofinya

masing-masing.

6. Sapton dan Panahan

Saptonan merupakan tradisi yang masih hidup di Kabupaten Kuningan Jawa

Barat. Tradisi yang merupakan lomba ketangkasan dalam menunggangi kuda dan

memasukkan tombak kedalam lubang yang ada di bawah ember yang digantung di

atas tempat yang telah disediakan oleh panitia saptonan. Panahnya dibuat dari

bambu dan busurnya yang ujungnya dipasang besi panah.

7. Upacara Adat Kawin Cai

Tradisi Kawin Cai merupakan salah satu warisan budaya dari kabupaten

Kuningan. Tradisi ini digelar oleh masyarakat desa Manis Kidul dan Babakan

(17)

tradisi ini adalah mengawinkan air yang berasal dari 7 sumber mata air Cibulan

dengan mata air Balon Dhalem Tirtayatra.

8. Pesta Dadung

Pesta Dadung adalah kesenian masyarakat Desa Legokherang, Kecamatan

Subang, Kabupaten Kuningan. Kesenian ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke

18 dan sejak awal difungsikan untuk ritual kesuburan (pertanian). Ritual ini

dimaksudkan sebagai bentuk pemujaan terhadap Ratu Galuh yang dipercaya

masyarakat setempat sebagai ratu pelindung hewan.

9. Seni Burokan

Seni Burokan merupakan seni boneka-boneka besar berupa kuda terbang

Buroq. Konon di ilhami dari hikayat yang hidup di kalangan umat islam tentang

perjalanan Isra Mi’raj nabi Muhammad SAW dari Masjidil Harram ke Masjidil

Aqsa dengan menunggangi sebuah kuda bersayap yang disebut Buroq.

10. Kuda Lumping

Kuda Lumping merupakan kesenian yang beda dari yang lain, karena dimainkan

dengan cara mengundang roh halus sehingga orang yang akan memainkannya

seperti kesurupan. Kesenian ini dimainkan dengan cara orang yang sudah

kesurupan itu menunggangi kayu yang dibentuk seperti kuda serta diringi dengan

tabuhan gendang dan terompet. Keanehan kesenian ini adalah orang yang

memerankannya akan mampu memakan kaca serta rumput. Selain itu orang yang

memerankannya akan dicambuk seperti halnya menyambuk kuda. Biasanya

kesenian ini dipimpin oleh seorang pawang.

11. Kuda Renggong

Kata renggong di dalam kesenian ini merupakan metatesis dari kata ronggeng

yaitu kamonesan (bahasa Sunda untuk "ketrampilan") cara berjalan kuda yang

telah dilatih untuk menari mengikuti irama musik terutama kendang, yang

biasanya dipakai sebagai media tunggangan dalam arak-arakan anak sunat.

12. Goong Renteng

Istilah goong renteng merupakan perpaduan dari kata goong dan renteng. Kata

(18)

renteng berkaitan dengan penempatan pencon-pencon kolenang (bonang) yang

diletakkan secara berderet/berjejer, atau ngarenteng dalam bahasa Sunda. Jadi,

secara harfiah goong renteng adalah goong (pencon) yang diletakkan/disusun

secara berderet (ngarenteng).

13. Kemprongan

Kemprongan adalah jenis kesenian tradisional yang tumbuh di daerah Kabupaten

Kuningan, khususnya di Desa Sidaraja Kecamatan Ciawi Gebang dan Kecamatan

Luragung. Kesenian ini sering disebut juga dengan Pesta (Fiesta, Belanda) yang

artinya bersukaria. Jika dilihat dari penyajiannya, Kemprongan sangat mirip

dengan tayub, atau boleh dikatakan sebagai tari tayub dengan memakai istilah

lain.

14. Reog Cengal

Reog Cengal adalah jenis kesenian buhun yang terbentuk sejak tahun 1946

tepatnya di Desa Cengal, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan. Istilah Reog

berasal dari kata Riyeg-riyeg, yaitu gerakan halus seperti orang yang sedang

berdzikir. Kesenian Reog buhun ini di samping untuk hiburan bagi masyarakat,

juga berfungsi sebagai sarana dalam penyebaran agama Islam, dengan syair-syair

lagu yang menyiratkan Keagungan Tuhan dan Kerasulan Muhammad SAW.

15. Kesenian Tari Rudat

Kesenian tari Rudat adalah salah satu kesenian khas desa Subang Kec. Subang

Kab. Kuningan. Awal kisah tarian Rudat ini diperkenalkan oleh penduduk Subang

yang menuntut ilmu agama Islam di pesantren Garut, sepulangnya mereka dari

menuntut ilmu disana mereka juga memperkenalkan kesenian tari ini kepada

warga Subang.

16. Gembyung

Gembyung berasal dari dua suku kata yaitu gem dan byung. Gem berasal dari

kata ageman yang artinya ajaran, pedoman, atau faham yang dianut oleh manusia,

dan suku kata byung berasal dari kata kabiruyungan yang artinya kepastian untuk

(19)

pedoman hidup. Gembyung pertama kaliberkembang pada masa penyebaran

Islam. Seni Gembyung merupakan salah satu kesenian peninggalan para wali.

17. Sintren

Sintren adalah sebutan kepada peran utama dalam satu jenis kesenian. Tapi

akhirnya sebutan itu menjadi satu nama jenis kesenian yang disebut sintren.

Sintren asal kata sesantrian artinya meniru santri bermain lais, debus, rudat atau

ubrug dengan menggunakan magik (ilmu ghaib). Seni sintren ternyata tidak

hanya hidup di daerah Kabupaten Majalengka, Indramayu dan Cirebon, tapi juga

hidup di Desa Dukuhbadag, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan.

18. Seni Calung

Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe (purwarupa) dari

angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan,

cara menabuh calung adalah dengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari

ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik

(da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi

wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang

berwarna putih).

19. Wayang Golek

Wayang Golek merupakan kesenian tradisional dari Jawa Barat yaitu kesenian

yang menapilkan dan membawakan alur sebuah cerita yang bersejarah. Wayang

Golek ini menampilkan golek yaitu semacam boneka yang terbuat dari kayu yang

memerankan tokoh tertentu dalam cerita pawayangan serta dimainkan oleh

seorang Dalang dan diiringi oleh nyanyian serta iringan musik tradisional Jawa

Barat yang disebut dengan degung.

II.3 Pengertian Seni Tari Rudat

Secara etimologis rincian istilah Rudat belum ditemukan secara jelas, namun

menurut Rusyana (2002 h.3) istilah ini biasa di cari dari bahasa Arab rudattun

(20)

Sedangkan menurut Atmadibrata (1976 h.170) Rudat adalah salah satu jenis

kesenian yang di dalamnya terdapat bentuk tarian yang diiringi oleh musik

terbangan dimana unsur tariannya terdapat banyak unsur agama, seni bela diri dan

seni suaranya. Dalam penjelasan lain dikatakan bahwa Rudat adalah sejenis

kesenian tradisional yang semula tumbuh dan berkembang di lingkungan

pesantren-pesantren.

Seni tari Rudat merupakan perpaduan seni gerak dan vokal diiringi tabuhan

genjring, ritmis dari waditra sejenis terbang. Syair-syair yang terkandung dalam

nyanyiannya bernafaskan keagamaan yaitu puji-pujian yang mengagungkan

Allah SWT, shalawat pada Rassul dengan tujuan utama untuk lebih menebalkan

iman masyarakat terhadap agama Islam dan kebesaran Allah SWT. Dengan

demikian seni tari Rudat adalah paduan seni gerak dan vokal yang diiringi musik

terbangan di mana didalamnya terdapat unsur keagamaan, bela diri dan seni suara.

II.3.1 Sejarah Perkembangan Seni Tari Rudat

Menurut David D & Anne K (2011:175) perkembangan tari Rudat tidak terlepas

dari upaya penyebaran agama Islam oleh Wali Songo. Diantaranya Sunan Gunung

Jati, semasa hidupnya Sunan Gunung Jati menyebarkan Islam di Jawa Barat

dibantu oleh murid-muridnya, pada tahun 1450-1500 M ketika sebagian besar

penduduk masih beragama Hindu, beliau mengutus lima utusan dari Cirebon yaitu

Sacapati, Madapati, Jayapati, Margapati dan Warga Kusumah. Atas petunjuk

Sunan Gunung Jati mereka diharuskan mengembangkan agama Islam diantaranya

dengan pertunjukan kesenian yang meniru kesenian ditanah Mekkah yaitu

genjring yang terbuat dari potongan-potongan kayu.

Setelah terbentuk dinamakan terbangan, terbangan maksudnya untuk

mrnghubungkan batiniah antara manusia dengan Tuhan-nya yaitu Allah SWT

yang menguasai dan menciptakan alam semesta beserta isinya. Alat yang dibuat

baru satu buah, maka dengan bantuan murid-muridnya dibuat lagi empat hingga

berjumlah lima yang merupakan simbol Rukun Islam. Selain itu dibuat lagi satu

buah kendang besar sebagai pelengkap karena kelima waditra itu dirasakan belum

(21)

Menurut salah satu sesepuh dari desa Subang yang bernama Kh Alimudin dalam

wawancara, kesenian Rudat adalah salah satu kesenian khas desa Subang Kec.

Subang Kab. Kuningan. Awal kisah tarian Rudat atau genjringan sebutan Rudat

oleh orang tua dahulu, ini diperkenalkan oleh penduduk Subang yang menuntut

ilmu agama Islam di pesantren Garut, sepulangnya dari menuntut ilmu disana

mereka juga memperkenalkan kesenian tari ini kepada warga Subang. Sebelum

sampai ke desa subang tari Rudat di mainkan di pesantren-pesantren di kota Garut

sebagai hiburan atau pergaulan para santri di waktu senggangnya dengan

nyanyian yang isinya memuji kebesaran Allah SWT sambil menari dengan gerak

pencak silat. Tarian ini kebanyakan dilakukan oleh kaum laki-laki.

Dalam perkembangannya, seni tari Rudat menjadi seni pertunjukan yang dapat

dilaksanakan ketika upacara menyambut hari ulang tahun kemerdekaan republik

Indonesia, upacara pernikahan, khitanan maupun hiburan rakyat lainnya.

II.3.2 Fungsi Seni Tari Rudat

Pertunjukan seni terbangan (termasuk Rudat) pada mulanya bertujuan untuk

penyebaran agama Islam yang di laksanakan pada setiap acara besar agama Islam:

Mauludan, yaitu upacara memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad

SAW.

Rajaban, yaitu memperingati Isra Mi’raj  Hari Raya Idul Fitri

 Hari Raya Idul Adha

Dalam hari-hari besar umat Islam biasanya dilaksanakan di Masjid dan acara

khusus biasanya di tempat acara khusus tersebut. Pada perkembangan berikutnya,

kesenian tarian Rudat biasa dipertunjukan dalam acara-acara khusus lainnya:

 Hari kemerdekaan Republik Indonesia

 Sarana acara hiburan dalam hajatan perkawinan  Salah satu hiburan dalam acara khitanan

 Sarana hiburan di lingkungan pesantren

(22)

Seni Tari Rudat sendiri bertujuan untuk mendidik masyarakat agar menjadi

manusia yang bermoral tinggi berlandaskan agama Islam dengan mendekatkan

diri kepada Allah SWT sehingga terwujud manusia berbudaya, berbudi pekerti

luhur disertai keimanan yang kuat. (David D & Anne K, 2011 h.175).

Di Kuningan lebih tepatnya didesa Subang sekarang ini, kesenian tari Rudat

berfungsi pula sebagai hiburan ketika hajatan pernikahan, biasanya

dilaksanakannya malam hari sebelum acara pernikahan dimulai. Juga dilakukan

saat acara khitanan yaitu dilaksanakanya ketika malam setelah acara khitanan

selesai dan sekarang kesenian ini berkembang menjadi seni hiburan rakyat.

Namun sekarang kesenian tari Rudat dalam pelaksanaannya mulai berkurang

dalam acara hari besar umat Islam bahkan dalam setahun hanya dilaksanakan

beberapa kali saja, dan dalam acara khusus seperti pernikahan, khitanan, mereka

lebih memilih acara musik organ dari pada tari Rudat karena dirasa lebih menarik.

Didesa Subang terdapat kelompok seni tari Rudat yang bernama “Rampak

Genjring Dusun Kliwon” yang sudah ada sejak tahun 70-an dan sekarang diketuai

oleh Bapak Suhidin dan wakilnya Bapak Yoto.

II.3.3 Para Pemain dan Waditra Seni Tari Rudat

Jumlah pemain Rudat berkisar antara 12 sampai 21 orang, mulai dari jumlah yang

menabuh alat genjring sampai sebagai penari dan sebagai penyanyi. Dengan

menggunakan syair-syair dari kitab barzazji dan waditra (alat musik dari tanah

Sunda) yang digunakan terbuat dari bahan-bahan yang ada di lingkungan.(David

D & Anne K, 2011 : 173-174). Jenis waditranya adalah seperti di bawah ini:

1) Ketimpring, berbentuk bulat seperti tempayan, terbuat dari kayu dan kulit

kerbau, dengan ukuran muka garis tengahnya 36 cm, belakang garis

tengahnya 26 cm dan tingginya 18 cm, ketebalan kayu 1 cm, ditambah

kerincingan antara 2 sampai 3 buah. Cara menggunkan alat ini dengan cara

dipukul.

2) Tojo, berbentuk bulat seperti tempayan, terbuat dari kayu dan kulit kerbau,

dengan ukuran muka garis tengahnya 37 cm, belakang garis tengahnya 26

(23)

sam

mpai 3 buah

gu atau melo

ganak, berb

rbau dengan

cm dengan

ngan cara d

Gambar II

Sumber : h

endrung, be

rbau, mem

ngah belaka

nggunaan a

ng digunaka

dor, berben

yu dan kul

nggi 47 cm.

yu. Setiap

ra pemain m

belakang.

I.1 Alat mus

http://www.a

(Diak

erbentuk bu

miliki ukuran

ang 27 cm

alat ini den

an sebagai p

ntuk bulat s

lit kerbau.u

Alat ini di

alat dimain

masuk deng

nggunakan

at seperti te

muka bergari

cm dan ket

ara kempran

ik Ktimpring

azamku.com/

kses pada tan

ulat seperti

n muka de

m, tinggi 1

gan cara di

penggiring.

seperti bedu

ukuran garis

ipukul deng

nkan oleh se

gan mengha

alat ini den

empayan, te

is tengah 36

tebalan kay

ngan sebaga

g, Tojo, Nga

/alat-musik-t

nggal 04 apr

tempayan,

engan garis

8 cm deng

ipukul seca

uk dengan

s tengah da

gan pemuku

ai alat pengi

nak, Gendru

tradisional-in

ril 2016)

terbuat dar

s tengah 37

gan ketebal

aa kamprang

ukuran ke

an belakang

ul khusus y

main, Pada

a para penon

ul sebagai p

kayu dan

kang garis te

lat ini digun

iring.

g dengan ta

ecil, terbuat

gnya 44 cm

yang terbua

saat pertunj

(24)

Gambar II.

rudat nang

bahkan ju

2 Rudat men

arzanzi dan G

ber:http://sub

masterfajar.bl

(Diakses pad

a permaina salah satu se

ainkan dua

k kedua yait

era berikutn

(Rudat berd

dimulainya

, dan shalaw

t biasanya t

mentasan ta

ari Rudat n i tari Ruda

desa Suban

gtung (berd

uga hari kem

nggunakan k

Genjring (reb

bangkuningan

logspot.co.id

da tanggal 04

an Seni Tar esepuh desa

babak yaitu

tu tari Ruda

nya hanya d

diri) biasany

tari Rudat

wat nabi d

tidak ada p

ari Rudat ter

nangtung (b

at nagtung

ng ketika be

diri) biasany

4 desember 2

ri Rudat a Subang da

u babak pe

at nangtung

di lakukan R

ya dalam ac

biasanya p

ari kitab ba

indonesia d

mbar II.3 alat

om/2008/10/

ni-musik-apr

2013 dan tan

alam wawa

rtama tari R

g (Rudat den

Rudat deng

cara-acara b

para penabu

arzanzi, dan

doa lagi, k

al dari kota

a Islam di p

akan dalam

dengan mem

t musik Jidor

/tiasa-nonton

resiatif-keun

nggal 04 apri

ancara, dahu

Rudat deng

ngan posisi

gan posisi d

besar dan res

uh genjring

n setelah sel

karena doa

a Garut ya

ulu tari Rud

an posisi du

berdiri). N

duduk dan R

smi.

g akan mem

lesai pemen

tersebut di

ang dibawa

aerah Garut

esar umat I

(25)

acara resm

dengan du

ada pema

beratkan k

Dari segi g

unsur tena

mi didesa S

ua babak da

ain yang ny

kepada seni

Gamb

gerak, tari R

aga tidak ba

an Agama.

ketika mela

kesamaan

dalam pola

aki: terdiri

pok dan lain

angan: terdi

pret.

epala: meng

n ke belaka

Subang. Dim

an satu kali

yanding (k

bela diri pe

bar II.4 Tari R

Rudat meng

anyak memp

. Sedangka

angkah ke d

langkah da

a langkah ge

dari gerak

n-lain.

iri dari ger

gikuti arah t

ang.

erak silat se

kuda-kuda

rak mengep

tangan berg

engan 21 p

alam tari Ru

Tari Ruda

ung (berdiri)

men pribadi)

erakan silat

Lagu tari R

nnya terdiri

kang dan sa

ian. Bentuk

ebagai berik

a, adeg-ade

pal, tonjok

gerak yaitu

pemain dala

udat nangtu

at nangtung

) dilaksanaka

, namun da

Rudat hampi

i dari gera

amping yang

an dijalan

lam tarian R

ir sebagian

(26)

Sum

II.3.4.2 T Tarian Ru

acara khu

biasanya d

dari tari R

beberapa p

nyanding t

kesurupan

tersebut, s

mber: http://su

ari Rudat d udat duduk

usus sepert

dimainkan

Rudat yang

pemain yan

ain Rudat se

pada akhir

nding (kesur

nikmati tar

kan bahwa

an roh gaib

tersebut pad

n pada saat

i Rudat dide

ndangan Isl biasanya m

ti hajatan

rupan), ini d

rian Rudat

nyanding

b ke dalam

da tahun 80

bermain R

esa Subang.

lam dijelask

sendiri untu

agama dan

ena, jin tid

rang tersebu

5 pemain rud

gan.blogspot

ada tanggal 0

memakai pa

pernikahan

gan 2 kali i

rah Aceh. D

mi nyanding

an Rudat d

diakibatkan

sampai ta

tersebut di

tubuh dan

0-an yang sa

Rudat, dan

dat yang kesu

t.com/2008/1

04 desember

akaian biasa

n, khitanan

stirahat. Ta

Dalam tari

g (kesurupa

duduk ini a

oleh pemai

ak sadarka

sengaja ole

pikiran si

alah seorang

ari Rudat du

Rudat dudu

an) dan sala

ada beberap

in tari Ruda

an diri, na

eh salah seo

pemain. Aw

g pemain ya

wal mula tr

g berusaha

an dan keta

buatan syiri

u menuruti

mintaan jin

ton-tv.html.

aksanakan d

ra lainnya.

uduk terinsp

uk biasany

ah satu dise

pa pemain R

at tersebut te

amun ada

orang yang

wal mula tr

ang tidak se

radisi kesur

memasukka

angkasan a

ik kepada A

(27)

dahulu. D

Gambar II.6

sana Seni T enyajikan k

kan bahwa m

akaian dan k

am.

Gambar

aan jin ters

yang dikena

Tari Rudat d

Tari Rudat kesenian ru

mereka haru

kostum leng

r II.7 Pakaian

sebut tidak

al dalam ilm

duduk dilaks

(Dokumen

udat penari

us hidup ru

gkap dimain

n pemain tari

(Dokum

i Rudat nang

men pribadi)

r dari perbu

n dan ilmu b

buah lapanga

kan kostum

n tetangga.

m acara resm

gtung dalam a

uatan bid’ah

acara resmi h dan

yang

penari

(28)

Sedangkan biasanya dalam acara khusus seperti pernikahan, khitanan mereka

menggunakan pakaian biasa yang digunakan sehari-hari. Bentuk kostum dalam

acara resmi adalah celana pangsi jingga, baju jingga, topi melayu, dan kain

samping batik. Penggunaan warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai

tertentu, karena melalui warna menunjukkan identitas para pemakainya.

Warna-warna tersebut mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan, kekuatan, keberanian

dan keharmonisan para pemakainya.

II.3.6 Analisis

Dalam menganalisis suatu permasalahan dibutuhkan aplikasi pertanyaan yang

benar sehingga solusi yang dicapai akan tepat dan efisien. Berikut ini analisis

(5W+1H) yang terdiri dari beberapa pertanyaan yaitu:

What–Apa yang menjadi inti permasalahan?

Seiring perkembangan zaman, kesenian tari Rudat mulai ditinggalkan, banyaknya

pemain tari Rudat yang mencari pekerjaan ke luar kota membuat kesenian ini

kurang terjaga. Anak-anak dan remaja mulai enggan belajar kesenian tari Rudat

karena banyaknya kesenian dari barat seperti alat musik dari barat mempengaruhi

anak-anak dan remaja yang ingin belajar tari Rudat.

Pemain tari Rudat yang tersisa tinggal sedikit hanya orang-orang yang menetap

dan tinggal didesa Subang, sisanya mencari pekerjaan ke luar kota. Kurangnya

pengajar yang mengajarkan tari Rudat tersebut membuat para pemain Rudat

tersebut lebih memilih kesibukan sendiri dan membuat anak-anak dan remaja

enggan belajar tari Rudat.

Who–Siapa saja yang terlibat dalam masalah?

Para pemain kesenian tari Rudat, orang yang mengadakan acara khusus,

anak-anak, remaja dan dewasa.

Why–Mengapa masalah tersebut dapat muncul?

Disebabkan oleh perkembangan zama, kesenian tari Rudat mulai dianggap kuno

dan masyarakat lebih memilih musik kesenian lain pada acara khusus.

Masyarakat yang mengadakan acara khusus seperti khitanan, pernikahan lebih

(29)

When–Sejak kapan masalah tersebut muncul?

Masalah ini mulai muncul sejak para pemain tari Rudat mulai mencari

pekerjaan ke luar kota membuat masyarakat kurang mengetahui informasi

didalam kesenian tari Rudat tersebut.

Where –Dimana biasanya masalah tersebut muncul?

Kasus ini terjadi di setiap dusun di desa Subang yang mengadakan acara kesenian

tari Rudat resmi maupun tidak resmi.

Belum tersedia informasi resmi kesenian tari Rudat tersebut, desa Subang masih

belum memiliki situs resmi desa Subang.

How –Bagaimana cara untuk mengatasi masalah tersebut?

Dalam mengatasi masalah ini, hal yang harus dilakukan yaitu pembuatan media

media yang memberikan informasi terhadap generasi muda khususnya kepada

anak-anak dan remaja, karena pada masa usia dinilah harus ditanamkan sebuah

pengetahuan berharap menjadi penerus di masa mendatang. Dengan

memanfaatkan film dokumenter sebagai media mereka dapat mengetahui bahwa

kesenian tari Rudat sangat menarik untuk dipelajari dan dilestarikan keberadaanya

yang sudah turun temurun di desa Subang Kabupaten Kuningan.

II.3.7 Pentingnya Kesenian Tari Rudat

Kesenian tari Rudat adalah salah satu jenis tari yang bernuansa Islam. Pada setiap

pertunjukannya yang dibawa oleh para pemain tari Rudat tersebut senantiasa

membawa pesan-pesan keislaman kepada para penontonnya.

 Tari Rudat mengandung pesan-pesan bernuansa Islam yaitu pada setiap pertunjukannya, kesenian tari Rudat yang dipentaskan oleh para

pemainnya senantiasa membawa pesan-pesan keislaman dalam syair-syair

kitab barzanzi kepada setiap penontonnya agar mereka senantiasa bisa

mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam menjauhi segala laranganNya.

 Sebagai pesan kebersamaan dan gotong royong yaitu dengan adanya kebersamaan dalam bergotong royong segala permasalahan dan pekerjaan

yang rumit akan cepat terselesaikan jika dilakukan bersama-sama oleh

(30)

 Menjadi ajang dalam ikatan tali silaturahmi yaitu mendekatkan diri dengan orang lain dan menjadi tonggak dalam mengokohkan persatuan dan kasih

sayang.

 Melestarikan budaya yang sudah turun temurun yaitu dengan menjaga budaya kesenian tari Rudat dengan diwariskan kepada generasi

penerusnya maka kesenian ini akan terjaga.

II.4 Opini Masyarakat Terkait Kesenian Tari Rudat

Kesenian tradisional yang sudah berkembang harus pula diikuti oleh perhatian dan

kepedulian baik itu dari generasi penerus maupun dari pemerintah setempat, agar

kesenian tersebut makin berkembang dan tidak punah karena tergeser oleh zaman.

Namun dari hasil wawancara yang dilakukan, ternyata pemerintah kurang begitu

peduli terhadap keberadaan kesenian tersebut.

Selain itu juga masyarakat umum khususnya kalangan anak-anak, remaja, dan

generasi penerusnya hanya menganggap bahwa kesenian tari Rudat ini sebagai

hiburan semata, masyarakat kurang begitu mengetahui isi pesan dan juga

pemahaman dari kesenian tari Rudat seperti pesan Islam, silaturahmi, pesan

kebersamaan, pesan gotong royong dan pesan kreatif dalam bermasyarakat.

II.5 Pengertian Film Dokumenter

Film adalah gambar hidup, juga sering disebut movie. gambar hidup adalah bentuk

seni, bentuk populer dari hiburan dan bisnis. Film dihasilkan dengan rekaman dari

orang dan benda, termasuk hiburan dan figure palsu dengan kamera atau animasi.

(Malaky, 2004:33 dalam Fajar Nugroho, 2007)

Film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan kenyataan. Kunci utama

dari dokumenter adalah penyajian fakta. Film dokumenter berhubungan dengan

orang-orang, tokoh, peristiwa, dan lokasi yang nyata. Film dokumenter ini tidak

menciptakan suatu peristiwa atau kejadian, namun merekam peristiwa yang

sungguh-sunguh terjadi. tidak seperti film fiksi, film dokumenter tidak memiliki

plot (rangkaian peristiwa dalam film yang disajikan pada penonton secara visual

(31)

argument dari sineasnya. Film dokumenter juga tidak memiliki tokoh peran baik

dan peran jahat, konflik, serta penyelesaiannya seperti halnya film fiksi (Fajar

Nugroho, 2007)

II.5.1 Unsur Pembuatan Film

Fim secara umum dibagi menjadi dua unsur yaitu, unsur naratif dan unsur

sinematik, dua unsur tersebut saling berhubungan untuk membentuk sebuah film.

Jika hanya salah satu unsur saja yang terbentuk maka tidak akan menghasilkan

sebuah film. Unsur naratif adalah bahan (materi) yang akan di olah, sedangkan

unsur sinematik adalah cara (gaya) untuk mengolahnya, dalam film cerita, unsur

naratif adalah perlakuan terhadap cerita film. Sementara unsur sinematik

merupakan aspek-aspek teknis pebentuk sebuah film, unsur sinematik dibagi

menjadi empat elemen pokok yakni, mise en scene, sinematografi editing, dan

suara. (Fajar Nugroho, 2007)

Mise en scene adalah segala aspek yang berada di depan kamera yang akan

di ambil gambarnya, yaitu seting( penunjuk ruang dan waktu yang

memberikan informasi yang kuat dalam mendukung cerita filmnya), tata

cahaya, kostum dan tat arias wajah, serta pergerakan pemain.

 Sinematografi secara umum dapat dibagi menjadi tiga aspek, yaitu kamera

dan film, framing serta durasi gambar. Kamera dan film mencakup

teknik-teknik yang dapat dilakukan melalui kamera dengan objek yang akan

diambil, seperti batasan wilayah gambar atau frame, jarak ketinggian,

pergerakan kamera dan seterusnya. Sementara durasi gambar mencakup

lamanya sebuah objek diambil gambarnya oleh kamera.

 Editing tahap pasca produksi, pemilihan serta penyambungan shot-shot yang telah diambil, tahap setelah film nya telah selesai, teknik yang

digunakan untuk mengabungkan tiap shotnya.

 Suara dalam fim dapat kita pahami sebagai seluruh suara yang keluar dari

(32)

II.5.2 Tahapan Pembuatan Film Dokumenter

Menurut Nurgroho (2007 h.34) dalam setiap pembuatan film dokumenter

memiliki lima tahapan dalam pembentukaanya, yaitu:

 Menemukan Ide

Ide sangat penting sekali dalam pembuatan film dikarenakan bagaimana

peristiwa atau fenomena yang akan diangkat menjadi sebuah film dapat

manarik.

 Menuliskan film Statement

Film Statement adalah intisari dari film yang akan diungkapkan dengan

kalimat singkat mengenai inti cerita dari film tersebut.

 Membuat Treatment dan outline

Treatment atau struktur cerita berfungsi sebagai skrip dalam film

dokumenter. Treatment disusun berdasarkan hasil riset, treatment

menggambarkan film dari awal sampai akhir. Dan outline adalah sebuah

cerita buatan sehingga alur dalam film dapat terbentuk.

 Mencatat Shooting List

Mencatat shoting list sangat penting sekali dalam proses produksi, karena

dalam shooting list merupakan urutan-urutan dalam pengambilan gambar

dari awal dan akhir.

 Menyiapkan Editing Script

Setelah proses produksi maka tahapan selanjutnya adalah menyiapkan

editing script. Editing script adalah panduan dalam

pemotongan-pemotongan gambar.

II.6 Solusi Permasalahan

Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat diketahui bahwa kesenian tari Rudat

itu merupakan sebuah tradisi yang sudah turun temurun dan didalamnya

mengandung banyak pesan agama Islam, dan harus dilestarikan keberadaannya.

Untuk mengatasi permasalahan ini dapat diselesaikan dengan media yang efektif

dan pesan yang akan disampaikan mudah diterima oleh masyarakat maka

dipilihlah video atau film dokumenter sebagai media utama karena menghadirkan

(33)

dilestarikan kebudayaannya. Media yang dipilih adalah media video dokumenter

karena masyarakat khususnya anak muda dan remaja atau generasi penerusnya

lebih bisa menerima dan lebih mudah mempublikasinya.

(34)

BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Dari analisis dan solusi yang sudah dijelaskan sebelumnya maka akan dibuat

sebuah perancangan media melalui film dokumenter yang bertujuan untuk

menginformasikan tentang pentingnya melesetarikan kesenian tradisional yang

sudah turun-temurun. Strategi prancangan yang akan dilakukan adalah membuat

suatu media informasi tentang kesenian tari Rudat dan jadwal penayangan film

dokumenter kesenian tari Rudat didesa Subang kabupaten Kuningan.

Dimulai dengan tahapan strategi perancangan terlebih dahulu kemudian mengacu

pada konsep visual yang akan dibuat. Khalayak sasaran yang dituju adalah umur

12 sampai 25 tahun, yaitu remaja yang yang tertarik memahami dan melestarikan

kesenian tarian Rudat di desa Subang. Sebagai penerusnya agar lebih mengenal

dan mencintai kebudayaan tradisional Indonesia.

III.1.1 Strategi Komunikasi

Dalam suatu perancangan film dokumenter kesenian tari Rudat harus ada sebuah

komunikasi agar informasi tersampaikan dengan baik maka dibutuhkan sasaran

dalam perancangan. Sasarannya adalah remaja dan dewasa antara umur 12 sampai

25 tahun. Untuk memahami dan melestarikan kesenian yang sudah turun temurun

di laksanan. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang jelas dan

mudah dipahami oleh masyarakat. Pendekatan komunikasi dalam membangun

sebuah video tentu akan sangat di perlukan.

III.1.2 Pendekatan Komunikasi Visual

Komunikasi visual menurut Yuliastanti ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa

komunikasi visual berupa pengolahan pesan-pesan untuk tujuan sosial atau

komersial dari individu atau kelompok ditujukan untuk individu atau kelompok

lainnya. Pada prinsipnya komunikasi visual adalah perancangan untuk

(35)

berupa bentuk visual yang komunikatif, efektif, efisien dan tepat. Teknik yang

digunakan dalam hal pendekatan secara visual adalah mengutamakan huruf dan

gambar. Dengan kata lain, penggabungan gambar dan huruf dapat meminimalisir

persepsi komunikan yang berbeda-beda, sehingga terjadi efek yang diharapkan.

Pendekatan visual dalam media persuasi ini dengan menggunakan film

dokumentasi pemain kesenian tari Rudat. Pada Perancangan film dokumentasi ini

akan di tekankan pada unsur sinematiknya pada para pemain kesenian tari Rudat

dan gerakannya. Agar informasi yang disampaikan mudah untuk dipahami oleh

setiap orang yang menyaksikannya. Dalam video ini menggunakan pendekatan

visual dari teknik-teknik dalam videografi agar dapat memberikan gambar yang

menarik dan nyata.

III.1.3 Pendekatan Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan berupa tulisan

yang memiliki peranan penting dalam sebuah media komunikasi, agar informasi

yang disampaikan dapat dipahami dengan baik. Pendekatan komunikasi verbal

dalam perancangan ini menggunakan bahasa yang bersifat persuasif atau ajakan.

Dimana strategi komunikasi bertujuan memberikan pesan yang baik.

Pendekatan verbal yang digunakan pada film dokumentasi ini adalah narasi dan

narasumber. Narasi menggunakan bahasa Indonesia dan dilengkapi dengan sedikit

bahasa sunda dikarenakan narasumber berbahasa sunda maka akan diartikan

dengan cara menambahkan teks penjelasan mengenai arti dari setiap perkataan

narasumber dengan menggunakan bahasa Indonesia.

III.1.4 Tujuan Komunikasi

Dalam perancangan film dokumenter kesenian tari Rudat bertujuan untuk :

 Mengajarkan kepada masyarakat didesa Subang Kabupaten Kuningan agar

pentingnya melestarikan kesenian tarian Rudat sebagai kebudayaan yang

sudah turun temurun.

 Tari Rudat mengandung pesan-pesan bernuansa Islam yaitu pada setiap

pertunjukannya, kesenian tari Rudat yang dipentaskan oleh para

(36)

kitab barzanzi kepada setiap penontonnya agar mereka senantiasa bisa

mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam menjauhi segala laranganNya.

III.2 Target Audien

Target audien adalah kelompok sasaran yang dituju secara khusus. Pemilihan

target audien dalam perancangan film dokumenter kesenian tari Rudat ini dipilih

karena beberapa hal, berdasarkan pertimbangan video ini harus dapat dipahami

oleh kalangan masyarakat khususnya remaja dan generasi penerusnya. Target

audien diperuntukan bagi masyarakat umum khususnya remaja yang memiliki

minat yang ingin memahami dan melestarikan kesenian tarian Rudat di desa

Subang. Hal-hal tersebut dibagi berdasarkan beberapa segi:

• Demografis

Secara demografis target audien dari film documenter kesenian tari Rudat ini

meliputi satu jenis kelamin, yaitu laki-laki. Dengan kategori kelompok usia antara

12 sampai 25 tahun, dengan status sosial bawah, menengah dan atas yang

diasumsikan dapat diingatkan akan pentingnya melestarikan kebudayaan

tradisional.

• Geografis

Pemilihan target audien berdasarkan geografis ditujukan kepada remaja dan orang

dewasa yang bertempat tinggal didaerah kota Kuningan. Dimana masyarakat telah

mengalami perubahan gaya hidup khususnya dalam sisi kepedulian dalam

kebudayaan tradisional khususnya dalam melestarikan kesenian tari Rudat

tersebut. Daerah yang menjadi target dari perancangan ini adalah daerah desa

Subang Kabupaten Kuningan.

• Psikografis

Secara psikografis target audien yang dituju dari film dokumenter ini adalah

remaja sampai dengan dewasa yang tertarik dengan suatu yang baru, yang tertarik

dengan budaya dengan mempelajari dan peduli untuk melestarikan kesenian tari

(37)

III.3 Materi Pesan

Materi yang akan disampaikan adalah, menyampaikan pesan untuk melestarikan

kesenian tari Rudat sebagai kesenian tradisional yang sudah turun temurun dan

juga mempromosikannya kepada masyarakat desa Subang, dan dibuat

media-media promosi agar lebih efektif dalam penyampaiannya. Konsep dalam materi

pesan yang digunakan disini adalah :

 Menginformasikan kesenian tari Rudat.

 Menarik minat remaja untuk mengenal informasi, pesan-pesan islam yang

terkandung didalamnya dan juga melestarikan kesenian tari Rudat.

 Memberikan Informasi tentang acara kesenian tari Rudat.

III.4 Strategi Kreatif

Strategi kreatif sangat penting dalam menerjemahkan pesan yang ingin

disampaikan kedalam bahasa visual karena pesan yang disampaikan jelas

menggunakan elemen grafis sebagai dasar pada media yang dirancang. Bekerja

sama dengan pemerintah daerah memasang banner pada website pemerintahan

agar masyarakat tahu akan jadwal penayangan film dokumenter ini.

Dan juga bekerja sama dengan pemerintah desa Subang kab. Kuningan dalam

(38)

Copywrit

ne: Tari Rud

e : Lestarika

line

n disetiap h

ri mulailah

ngan mema

uduk pada m

sa Subang.

Gam

Sum

dat

an Budaya T

gan memas

ari-hari mas

di kota K

dengan lingk

h yang mem

hari besar s

persiapan

akai pakaian

malam hari d

mbar III.1 w

mber : Dokum

Tradisional

suki gerban

syarakat, d

Kuningan y

kungan des

mbentang. D

selalu diada

tari Rudat

n resmi dan

di sebuah l

web banner.

men Pribadi.

Indonesia

ng kota K

di sebuah s

yaitu salah

a Subang te

Dilanjutkan

akan keseni

nangtung p

n arak-arak

lapangan se

Kuningan, p

sudut kota

satu ikon

epatnya, da

n dengan pa

an tari Rud

pada acara

an. Dilanju

epak bola se

pada suatu

terlihat se

kota Kuni

erah yang m

awai 17 ag

dat, Pada di

17 agustus

(39)

Ga

Sum

ambar III.2 S

mber : Dokum

Storyline.

(40)

Storyboar

tegi media

edia inform

esenian tari

ndukungny

, Twitter, da

a Utama m media uta

nya lebih ce

ian tarian

Ga

Sum

a

akan dibah

masi. Yaitu

Rudat agar

a sebuah 2

an Instagram

ama yang di

epat dalam

Rudat. D

mbar III.3 St

mber : Dokum

has mengen

memiliki m

r lebih mud

2 buah pos

dah dalam m

ster, Web

h film doku

aikan pesan

emikian a

media yang

ma sebuah f

menyampai

banner, da

umenter kar

n yang diga

kan memu

ambarkan d

(41)

penyampaian informasi kesenian tari Rudat kepada masyarakat desa dan

mudah mempublikasikannya.

Media pendukung

Pendukung media utama yaitu:

 Poster

Definisi Poster Menurut Sudjana dan Rivai (2007:51), poster adalah

sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan

pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi

cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya. Jadi

poster dapat didefinisikan sebagai kombinasi visual dari rancangan yang

kuat, dengan warna.

 Web Banner

Web Banner adalah salah satu jenis media promosi yang pada umumnya

memiliki bentuk vertikal atau portrait yang dipasang sebagai media

informasi untuk sebuah website.

 Media Sosial

Adalah media online, dengan para penggunanya bias berpartisipasi,

berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum,

dan dunia virtual

III.6 Strategi Distribusi

Strategi Distribusi adalah sebuah langkah atau rencana dalam menyebarkan atau

menyalurkan produk kepada calon pembeli. Dalam hal strategi distribusi akan

didistribusikan Bekerja sama dengan pemerintah desa Subang kabupaten

Kuningan ke para pemain Kesenian tari Rudat dan ke bagian seni dan budaya kota

Kuningan. Agar dapat menjadi dokumen yang dapat disimpan, sehingga dapat

berguna bagi ilmu pengetahuan di kemudian hari. Film dokumenter juga akan di

upload di media online seperti youtube dan media online yang lainnya agar mudah

(42)

III.7 Kon

kesenian t

yang mena

sep Visual

visual dala

tari Rudat

arik.

ormat Desa esain yang

n perbandin

deo ini aspe

de screen.

maka pad

Ga

ata Letak (L merupakan

i. Pengertia

i, seperti h

am film

ar, serta

an baik d

gabungkan

n sebuah vi

k atau audi

tersebut de

ain ada pada

ngan ukuran

ek ratio yang

Mengingat

a format v

ambar III.4 C

S

(Layout) salah satu

an layout se

huruf, teks

dokumenter

elemen t

dan muda

stok-stok

ideo yang u

io dan tipo

engan meng

video dise

n lebar dan

g digunakan

t visual ya

ideo yang

Contoh Gam

umber : Do

unsur yan

endiri ialah

s, garis, bi

r ini men

tipografi a

ah dimeng

video den

utuh. Kemud

grafi. Visu

ggunakan s

ebut dengan

n tinggi pad

n 1280px x

ang ditamp

ditampilkan

mbar Ukura

okumen Prib

ng sangat b

mengatur p

idang, gam

nggunakan

agar penya

gerti oleh

ngan video

dian menam

al diarahka

sudut peng

n aspek rat

a suatu fram

x 720px unt

pilkan cend

an pada keg

ambilan ga

n berbagai u

(43)

Memberik

kan kesan k

rta member

erakan tari

Gambar III.

uruf / Tipo

enjelaskan u

ipografi. Ti

dari segi pr

akan menga

lelahkan m

an yang baik

Friendly

rafi yang dig

gan tema bud

chrift

rafi yang dig

ys Later

arah kepada

mata target

k huruf yan

gunakan adal

daya tradisio

gunakan adal

aan disertai

n gambar y

ber yang se

ber : Dokum

masi yang a

ang diguna

si, ukuran d

jenis huruf

t audience

ng digunaka

lah Vtks Fri

nal tari Ruda

lah Din Schr

i penegasan

ang halus d

edang menje

men Pribadi

ada pada vi

akan harus

dan juga pe

f yang terkes

e yang me

an pada vide

endly karen

at karena teg

rift karena j

n yang jela

dalam perp

elaskan Tari

i

ideo ini aka

mengandu

enempatann

san tegas da

elihatnya.

eo ini adalah

na jenis font

gas dan lembu

jenis font ya

as mengana

an jelas seh

Dengan tin

h:

(huruf) yang

ut.

(44)

Jenis font

akai dalam

t acara 17

ng. hal ini d

eh target sa

Gam

nakan pada i

Sum

i dalam s

mpertegas j

video ini a

agustus d

dimaksudka

asaran, karen

mbar III.7 Illu

Sum

intro film d

Gambar III.

mber : Dokum

sebuah vid

juga sekalig

adalah deng

dengan mem

an untuk me

na berhubun

ustrasi Film

mber : Dokum

okumenter.

enter ini b

i daya tarik

parkan keja

kesenian t

kesan nyata

n budaya tr

Tari Rudat

berfungsi u

k visual. Ilu

adian seben

tari Rudat

(45)

Logo Tari

agustus. D

Kuningan

backgroun

i Rudat diam

Dibelakang

yaitu logo

nd poster 1 d

Sumber :

mbil dari sa

logo penari

batik boko

dan poster 2

Gamba

Gam

http://setiad

alah seorang

i tari Rudat

or kuningan

2.

ar III.8 Illust

Sumber : Do

mbar III.9 Bat

di22.blogspot

g penari tari

tersebut, te

n. Logo bat

trasi Poster T

okumen Priba

tik Bokor Ku

t.co.id/2014/

i Rudat pad

erdapat logo

tik bokor k

Tari Rudat

adi.

uningan

06/batik-kun

da acara resm

o batik khas

kuningan se

ningan.html# mi 17

s kota

ebagai

(46)

III.7.5. W

da siapa kesa

ng berbeda p

ial dan buda

a. Warna-w

rdapat pada

or kota kuni

Musik

yang sanga

ter ini adala

ma cerita be

mbentuk ka

alam video

usik disini un

lah satu uns

visual ini b

an ini akan

pada setiap

aya. Selain

warna yang d

a kesenian ta

ingan dan m

Gamb

Sum

at berperan

ah musik. Il

erjalan, seda

arakter serta

dokumente

ntuk memp

sur desain y

erdasarkan

disampaika

orang yang

itu warna ju

digunakan d

ari Rudat se

menggunaka

bar III.10 W

mber : Dokum

n penting

lustrasi mus

angkan mus

a mood sua

er ini adalah

ertegas bud

yang mempe

pada kesan

an. Setiap w

g melihatnya

uga mempen

disesuaikan

erta warna b

an warna-wa

arna CMYK

men Pribadi.

dalam m

sik adalah m

sik lagu ada

asana adega

h musik tra

daya kesenia

engaruhi pe

yang ingin

warna dapat

a, karena dip

ngaruhi em

dengan wa

batik yang m

arna yang s

K.

memperkuat

musik latar

alah penggir

annya. Elem

adisional Ka

an tradision

esan. Pemili

n di tonjolka

mempunya

pengaruhi o

mosi orang y

arna-warna y

(47)

BAB IV. TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA

IV.1 Teknis Produksi Media

Dalam memasuki teknis sebuah media, kita harus terlebih dahulu harus

menyiapkan beberapa tahapan rencana yang terdiri dari beberapa tahap. Tahap

pertama yang harus dilakukan pada pembuatan sebuah film dokumenter Tari

Rudat adalah dengan mempersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan pada saat

pembuatan film. Tahapan pembuatan ini sangat penting dalam proses perancangan

ini, agar pada pelaksanaanya dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang

diharapkan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses eksekusi

maka harus harus melalui beberapa tahapan.

IV.2 Proses Tahapan Produksi

Sebelum memasuki proses produksi pada pembuatan film dokumenter, harus

melewati beberapa proses tahapan seperti :

- Pra produksi

- Produksi

- Pasca produksi

- Hardware

- Software

IV.2.1 Pra Produksi

Pra produksi merupakan tahap yang dilakukan sebelum produksi, misalnya

dibutuhkanya scenario atau storyline dan storyboard dalam pembuatannya

(48)

A. Storyboard

Gam

Sum

Gam

Sum

mbar IV.1 St

mber: Dokum

mbar IV.2 St

mber: Dokum

toryboard 1

men pribadi

toryboard 2

(49)

B. Storyline

Ga

Sum

Ga

Sum

ambar IV.3 S

mber: Dokum

ambar IV.4 S

mber: Dokum

Storyline 1

men pribadi

Storyline 2

(50)

IV.2.2 Produksi

Produksi adalah tahapan dimana proses melakukan shooting film

dokumenter yang menerapkan ide dan konsep pengambilan gambar yang

sudah dirancang pada saat pra produksi. Dalam pelaksanaan proses

produksi pengambilan gambar yang baik harus sesuai dengan storyboard.

Seorang kameramen mempunyai peran sangat penting dalam proses

produksi ini, karena gambar yang dihasilkannya mampu menentukan

mudah atau tidaknya dalam proses editing nanti hasilnya akan sesuai

dengan yang diinginkan atau tidak.

IV.2.3 Paska Produksi

Pasca produksi adalah tahapan terakhir setelah melakukan produksi,

dimana pada tahap ini dilakukan tahapan editing video dan gabunganhasil

dari tahap produksi. Video-video yang sudah diambil tersebut di edit ulang

dengan mengikuti alur cerita yang sudah digambarkan di storyboard.

IV.2.4 Hardware

Hardwareadalah perangkat keras atau alat-alat yang digunakan pada saat

proses produksi seperti kamera dan komputer pada saat proses editing.

 Kamera

Kamera menggunakan kamera DSLR Nikon D3100

 Komputer/Laptop

Spesifikasi

Prosesor Intel® Pentium® CPU B940

Memory 4 GB Ram

VGA Intel HD Grafics Family.

IV.2.5 Software

Software yang digunakan pada proses editing film dokumenter adalah

Adobe Premiere pro CS 4, Adobe After Effect CS 4 dan untuk editing

media pendukung menggunakan Adobe Photoshop CS 4 dan Adobe

(51)

Se

dia Utama F

pesifikasi m

bentuk

oduksi

ambar IV.5 P

Sum

dari pengo

ere pro seba

esuaikan lag

ersebut. Sel

mbar IV.6 Pr

Sum

olahan Adob

agai finishin

a film dokum

een.

x 720px .

lensa, mon

ng Adobe Aft

men pribadi

be After Eff

ngnya. Dala

akan digun

le yang tela

ng Adobe Pre

men pribadi

menter tari R

nitor.

fter Effects

ffect di ma

am adobe p

nakan pada

ah selesai di

emiere Pro

Rudat yaitu

asukan ke d

premiere ini

a efek-efek

(52)

 

p eksekusi

es visual in

tari Rudat

ntinya akan

ar IV.7 Tamp

Sum

kusi Proses

ini adalah t

ni adalah d

dan mema

dijabarkan

Gam

Sum

pilan awal fil

mber : Dokum

Film Doku

tahap diman

dengan men

aparkan kej

n dari prose

mbar IV.8 Tah

mber : Dokum

lm dokumen

s awal peny

hapan video.

men Pribadi.

nter tari Ruda

ari Rudat

annya prose

mbar acara

enarnya di

yampaian in at.

es visual, di

(53)

IV.3.2 Te

tidak ada k

nya mempe

t kearah obj

Gam

gambilan g

ngambilan g

kesan drama

erlihatkan p

jek tersebut

mbar IV.9 Tah

mber : Dokum

bar IV.10 Ta

mber : Dokum

ambar ilan gambar

gambar kese

gambar ini

atik tertentu

r yang dilak

enian tari R

mengambil

u yang dida

mata seseo .

kukan sebag

Rudat ini m

l sudut sejaj

apat dari ey

orang yang

gai berikut :

enggunakan

ajar dengan

ye level ini,

g berdiri de n Eye

mata

yang

(54)

Frame

an kamera k

g (in/out). Pa

dia Penduku

1 Poster an Media : A

s Produksi :

r 1

a lebih jelas

(Gerakan

r khas kunin

Ga

Sum

adalah Ful

ini penuh

t Papper 250

in rudat seb

ngan.

ambar IV.11

mber : Dokum

ll Shoot (FS

dengan obj

memperlihatk

yang digun

(pengambila

0 gr laminas

bagai ikon d

Poster 1.

men Pribadi.

S) dan Med

ek dari kep

kan objek s

akan adala

ah panning

(55)

Media

mpel di mad

r 2

mpilkan be

il dari mot

ngan.

ung poster

a kesenian t

ding desa da

eberapa pem

tif batik bo

Ga

Sum

digunakan

tari Rudat u

an dipromos

main tari R

okor khas k

ambar IV.12

mber : Dokum

n sebagai

untuk dibagi

sikan kepad

Rudat seba

kuningan, d

Poster 2.

men Pribadi

media pen

ikan ke lem

a masyarak

agai ikon d

dengan tamb

ndukung d

mbaga desa u

(56)

IV.4. Ukura

   

Media

peraca

pemer

           

2 Web Ban an Media :

a pendukun

angan aca

rintah kota

Gamba nner

1600px x 8

Gam

Sum

ng Web Ban

ara kesenia

Kuningan u

ar IV.14 Web

Sum 00px

mbar IV.13 W

mber : Dokum

nner diguna

an tari Ru

untuk diprom

b Banner di w

mber : Dokum

Web Banner

men Pribadi.

akan sebag

udat untuk

mosikan kep

website Pem

men Pribadi.

ai media pe

k dipasang

pada masya

mkot Kuninga

endukung d

g pada we

arakat.

an

dalam

Gambar

Gambar II.2 Rudat mennggunakan k
Gambar II.55 pemain ruddat yang kesuurupan
Gambar II.6 GTari Rudat dduduk dilakssanakan disebbuah lapangaan bola voli
Gambar III.G
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, bentuk sastra lisan bagurau di Darek tidak terlepas dari nilai-nilai luhur budaya Minangkabau yang secara turun temurun diwariskan dari satu generasi

Seharusnya masyarakat Cianjur dan masyarakat Jawa Barat mau mengenal dan melestarikan kesenian tradisional Maenpo Cikalong, namun dengan minimnya sosialisasi

Proyek desain interior yang akan dirancang adalah desain interior gedung kesenian musik dan tari tradisional Jawa Barat yang menggunakan konsep hybrid yang mengacu pada

Latar belakang munculnya kesenian tradisional Tari Topeng Getak Kaliwungu di Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang berkaitan dengan kondisi ekonomi,

Entity Relationship Diagram (ERD) pada Perancangan Media Publikasi Kesenian Tari Bali Berbasis Web menggambarkan relasi data yang terjadi antar entitas.. Pada ERD

Entity Relationship Diagram (ERD) pada Perancangan Media Publikasi Kesenian Tari Bali Berbasis Web menggambarkan relasi data yang terjadi antar entitas.. Pada ERD

dokumenter yang akan penulis produksi yaitu permainan pacu jawi yang menjadi tradisi turun temurun dilakukan dengan memperlihatkan rangkaian acara tradisi

o Dalam perkembanganya Kesenian Wayang Topeng Malangan sebagai salah satu produk turunan dari g g p lakon Cerita Panji masih harus berbenturan dengan seni dan budaya modern yang