1
Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berada di kota bandung didirikan pada tanggal 2 maret 1959. Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia [1]. Dalam hal meningkatan sumber daya manusia Institut Teknologi Bandung mengadakan program beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dan bagi mahasiswa yang orang tuanya kurang mampu membiayai pendidikannya. Hal ini sesuai dengan aturan beasiswa yang dituangkan dalam Undang-Undang Republik indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab V Pasal 12 (1.c) yang berbunyi bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang bekrprestasi yang orang tuanya kurang mampu membiayai pendidikannya. Maka dari itu pemberian beasiswa dirasakan sangat penting dalam membantu mahasiswa berprestasi yang kurang mampu. Institut Teknologi Bandung mendirikan satu lembaga yang dinamai Lembaga Kemahasiswaan yang menangani segala hal yang berkaitan dengan mahasiswa baik dari segi akademis maupun non akademis begitupun masalah penyaluran beasiswa yang diberikan pemerintah maupun perusahan.
penerima beasiswa yang sesuai dengan kriteria, seperti yang terjadi pada tahun 2010, terdapat kekeliruan dalam pemberian beasiswa yaitu sekitar 180 atau 20% dari 915 beasiswa yang diberikan, kekeliruan itu meliputi 28 mahasiswa yang menerima dua jenis beasiswa yang berbeda dan 152 mahasiswa yang menerima beasiswa yang kurang tepat dengan kriteria yang ditentukan oleh perusahaan, hal ini jelas merugikan pihak yang lebih berhak untuk menerima beasiswa yaitu mahasiswa yang telah memenuhi kriteria perusahaan tersebut.
Berdasarkan pemaparan yang sudah dijelaskan, maka Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung membutuhkan sistem pendukung keputusan yang dapat membantu merekomendasikan penerima beasiswa yang lebih sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan pada tiap jenis beasiswa oleh tiap perusahaan, dan agar tidak ada penerima ganda dengan jenis beasiswa yang berbeda, sehingga permasalahan pada proses penentuan penerima beasiswa dapat diminimalisir.
Berdasarkan permasalahan yang ada di Lembaga Kemahasiswaaan Institut Teknologi Bandung, maka dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan penentuan penerima beasiswa supaya proses seleksi penentuan penerima beasiswa dapat lebih tepat sasaran yang sesaui denga kriteria yang diinginkan oleh tiap perusahaan. Dalam mendukung hal tersebut, maka akan dibangun sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa di Institut Teknologi Bandung.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan kendala – kendala yang ada, maka didapat rumusan masalah bagaimana membangun sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa di Institut Teknologi Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Membantu merekomendasikan Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher dalam hal menentukan penerima beasiswa yang sesuai dengan kriteria dari tiap perusahaan
2. Membantu Kepala Seksi Beasiswa dalam menangani mahasiswa yang menerima 2 jenis beasiswa yang berbeda.
1.4 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka batasan masalah dalam pembangunan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Di Institut Teknologi Bandung, meliputi :
1. Sistem yang dibangun masih berbasis desktop
2. Data yang diolah dalam sistem ini meliputi data biografi mahasiswa seperti nilai IPK, penghasilan orang tua, jumlah saudara, semester, jumlah tanggungan orang tua.
3. Perusahaan yang memberikan dana beasiswa diantaranya BNI, BCA, BRI. 4. Kriteria pada proses seleksi dibedakan menjadi 2(dua) jenis yaitu kriteia
dari ITB dan kriteria dari perusahaan.
5. Kriteria yang ditentukan pihak ITB diantranya IPK, minimal pengajuan pada semester 2(dua)
6. Kriteria yang ditentukan dari BNI, BCA, dan BRI diantaranya IPK,Semester Minimal, Pendapatan Orantua, Penghasilan Orangtua. 7. Model yang digunakan untuk pengambilan keputusan yaitu model Fuzzy
Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dengan metode Simple Additive Weighting (SAW).
1.5 Metodologi Penelitian
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian dan refrensi-refrensi yang diperoleh. Cara – cara yang digunakan untuk mendapatkan data adalah :
a. Observasi
Pengamatan langsung ke lapangan (observasi) yang dilakukan di tempat pelaksanaannya yaitu di Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung, Jl.Ganesha 10 Bandung 40132.
b. Wawancara
Dalam melakukan pengumpulan data, dilakukan proses wawancara secara langsung kepada pihak yang terlibat. Wawancara dilakukan kepada Erwin Nurdin S.T., selaku Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher di Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung.
c. Studi Literatur.
Dalam melakukan penelitian ini menggunakan literatur sejenis yang digunakan baik berasal dari jurnal-jurnal maupun skripsi yang mempunyai topik yang mendekati dengan topik yang dibahas.
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Metode pembangunan perangkat lunak ini menggunakan metode waterfall
seperti pada gambar 1.1 yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu : 1. Communication
2. Planning
Tahap planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahap ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan pengguna dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.
3. Modeling
Tahap modeling adalah tahap menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding.. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement.
4. Construction
Tahap construction adalah tahap pembuatan coding. Coding adalah penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer dalam hal ini menggunakan bahasa pemrograman Java dengan databse MyS Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa Di Institut Teknologi Bandung, artinya dalam tahapan ini penggunaan komputer akan dimaksimalkan. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun. Tujuan pengujian adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
5. Deployment
Gambar 1.1 Waterfall [2]
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang profil tempat studi kasus yaitu Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung dan berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini,analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan. Selain itu terdapat juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan dalam mengembangkan sistem. Selain itu, juga dibahas tentang pengujian perangkat lunak yang dibuat.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
9
Profil Lembaga Kemahasiswaan merupakan pembahasan mengenai sejarah, visi dan misi, struktur organisasi serta deskripsi jabatan pada Lemabaga Kemahasiswaan yang akan menjadi tempat dibangunnya sistem ini.
2.1.1 Sejarah Instansi
Lembaga Kemahasiswaan adalah sebuah unit kerja dibawah Kantor Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan yang memiliki peran strategis dalam mengembangkan mahasiswa ITB dengan lingkungan kemahasiswaannya agar menghasilkan alumni yang berkarakter dan berkompeten. Lembaga Kemahasiswaan pada dasarnya mencoba membangun kemahasiswaan ITB melalui beberapa pendekatan, yakni; (1) Pengembangan ko-kurikuler, (2) Pemberdayaan Mahasiswa untuk Masyarakat, (3) Peningkatan Kesejahteraan Mahasiswa, (4) Pendidikan Karakter, dam (5) Mempersiapkan Kapasitas Keprofesian Mahasiswa.
2.1.2 Visi dan Misi
Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :
1. Visi
Menjadikan Lembaga Kemahasiswaan sebagai mitra mahasiswa dan ujung tombak Institusi dalam membangun lingkungan kemahasiswaan ITB yang berkarakter, sehingga dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa Indonesia. 2. Misi
kemahasiswaan di Institut Teknologi Bandung dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya.
b. Dalam rensta 2011-2015 misi tersebut secara khusus diorieentasikan pada upaya menjadikan kemahasiswaan ITB sebagai kemahasiswaan yang berkelas dunia melalui pengembangan lingkungan kemahasiswaan yang dapat melahirkan karaakter mahasiswa sesuai dengan tujuan pendidikan di ITB.
2.1.3 Logo Lembaga Kemahasiswaan ITB
Logo Lembaga Kemahasiswaan ITB sama dengan lambang atau logo Institut Teknologi Bandung dikarenakan Lembaga Kemahasiswaan ITB adalah lembaga dibawah naungan Institut Teknologi Bandung. Lembaga Kemhasiswaan ITB tidak memiliki logo sendiri melaikan Lembaga Kemahasiswaan ITB menggunakan logo dari Institut Teknologi Bandung. Logo Lembaga Kemahasiswaan ITB dapat terlihat pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Logo Lembaga Kemahasiswaan ITB Makna yang terdapat dalam logo ini ialah :
1. Cawan melambangkan ilmu yang tiada habis-habisnya yang dihimpun pada diri Ganesha.
2. Gading yang dipatahkan menunjukan pengorbanan diri untuk memecahkan maslah-masalah yang merintangi kemajuan ilmiah.
2.1.4 Struktur Organisasi
Sebuah organisasi yang baik akan terbentuk apabila setiap anggota organisasi mengetahui tugas , wewenang, tanggung jawab serta hubungan komunikasi antar bagian pada struktur organisasi perusahaan. Pada badan usaha ini memiliki struktur organisasi yang bisa dikatakan cukup sehingga dapat menunjang dalam melaksanakan fungsi secara efektif dan efisien. Struktur organisasi yang ada pada Lembaga Kemahasiswaan ITB dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Lembaga Kemahasiswaan ITB.
2.1.5 Deskripsi Pekerjaan
1. Kepala Lembaga Kemahasiswaan a. Tugas Pokok
Memimpin, mengkoordinasikan, dan memotivasi serta mengawasi ruang lingkup tugas pokok Lembaga Kemahasiswaan ITB.
b. Fungsi
Kepanjangan tugas dari Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan untuk menangani seluruh kegiatan mahasiswa yang berkaitan dengan akademik.
2. Kepala Bagian Tata Usaha.
Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Lembaga Kemahasiswaan dibidang ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum serta perencanaan dan pelaporan dalam administrator manajemen Lembaga Kemahasiswaan.
3. Sekretariat Bidang Kesejahteraan
Sekretari Bidang Kesejahteraan mempunyai tugas membantu Kepala Lembaga Kemhasiswaan di bidang kesejahteraan mengenai beasiswa dan asrama mahasiswa.
4. Sekretaris Bidang Non Kurikuler dan Kemasyarakatan
Sekretaris Bidang Non Kurikuler dan Kemasyarakatan mempunyai tugas membantu Kepala Lembaga Kemahasiswaan di bidang layanan dan monev kegiatan serta kemasyarakatan.
5. Sekretaris Bidang Pengembangan Karakter dan Profesi
Sekretaris Bidang Pengembangan Karakter dan Profesi mempunyai tugas membantu Kepala Lembaga Kemahasiswaan di bidang profesi dan karakte serta pengembangan karakter dan bimbingan konseling.
6. Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher
Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher mempunyai tugas menangani secara teknis penyaluran beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa.
7. Kepala Seksi Asrama Mahasiswa
8. Kepala Seksi Layanan dan Monev Kegiatan
Kepala Seksi Layanan dan Monev Kegiatan mempunyai tugas menangani segala kegiatan yang diselenggarakan mahasiswa.
9. Kepala Seksi Kemasyarakatan
Kepala Seksi Kemasyarakatan mempunyai tugas secara teknis mengangi kemasyarakatan untuk mahasiswa.
10.Kepala Profesi dan Rekrutmen
Kepala Profesi dan Rekrutmen mempunyai tugas menangani secara teknis untuk profesi dan rekrutmen mahasiswa bertujuan untuk menjadikan mahasiswa menjadi SDM yang lebih berkualitas.
11.Kepala Seksi Pengembangan Karakter dan Bimbingan Konseling
Kepala Seksi Pengembangan Karakter dan Bimbingan Konseling mempunyai tugas menangani pengambangan karakter mahasiswa dan sarana bimbingan konseling bagi mahasiswa.
12. Petugas Beasiswa
Petugas Beasiswa mempunyai tugas untuk mengolah data mahasiswa pendaftar beasiswa dan data perusahaan sebagai pemberi beasiswa, beserta menyeleksi penerima beasiswa sesuai dengan kriteria perusahaan.
2.2 Landasan Teori
Landasan teori dari penulisan skripsi ini menjelaskan tentang sisitem informasi, sisitem pendukung keputusan, Model Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM), Metode Simple Additive Weighting(SAW) , Unfield Modelling Languange (UML),Teknologi Java, yang menguraikan proses analisis sistem serta mendukung proses perancangan Sstem Pendukung Keputusan Peneriamaan Beasiswa di Institut Teknologi Bandung.
2.2.1 Sistem Informasi
Sistem informasi digunakan untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk dan pelayanan. Komponen dalam sistem informasi ada 3, yaitu :
a. Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software) yang berfungsi sebagai mesin (sistem).
b. Manusia (People) dan Prosedur (Procedures) yang merupakan manusia dan tata cara menggunakan mesin (sistem).
c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin (sistem) agar terjadi suatu proses pengolahan data [3].
2.2.2 Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif – alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.
2.2.2.1Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Dari pengertian Sistem Pendukung Keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara lain [5] :
1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada
management by perception
2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang
control proses pengambilan keputusan
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan tak struktur
4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan
5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item.
2.2.2.2Komponen Penyusun Sistem Pendukung Keputusa
Suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki tiga subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis sistem pendukung keputusan, antara lain [5] :
1. Subsistem Manajemen Basis Data
Subsistem data merupakan bagian yang menyediakan data – data yang dibutuhkan oleh Base management Subsystem (DBMS). DBMS sendiri merupakan susbsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data – data yang merupakan suatu Sistem Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar lingkungan. Keputusan pada manajemen level atas seringkali harus memanfaatkan data dan informasi yang bersumber dari luar perusahaan.
Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan, antara lain :
a. Mampu mengkombinasikan sumber – sumber data yang relevan melalui proses ekstraksi data
b. Mampu menambah dan menghapus secara cepat dan mudah
c. Mampu menangani data personal dan non ofisial, sehingga user dapat bereksperimen dengan berbagai alternatife keputusan
d. Mampu mengolah data yang bervariasi dengan fungsi manajemen data yang luas
2. Subsistem Manajemen Model
Subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternatife solusi. Integrasi model – model dalam Sistem Informasi Manajemen yang berdasarkan integrasi data – data dari lapangan menjadi suatu Sistem Pendukung Keputusan.
Kemampuan subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan antara lain:
1. Mampu menciptakan model – model baru dengan cepat dan mudah.
2. Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat pemakai.
hubungan yang sesuai
4. Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database manajemen
3. Subsistem Dialog
Subsistem dialog merupakan bagian dari Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan representasi dan mekanisme control selama proses analisa dalam Sistem Pendukung Keputusan ditentukan dari kemampuan berinteraksi antara sistem yang terpasang dengan user.
Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak merupakan komponen – komponen yang terlibat dalam subsistem dialog yang mewujudkan komunikasi antara user dengan sistem tersebut. Komponen dialog menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan.
Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain : 1. Bahasa Aksi (The Action Language)
Merupakan tindakan – tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user
untuk menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada.
2. Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage)
Merupakan keluaran yang dihasilkan oleh suatu Sistem Pendukung Keputusan dalam bentuk tampilan – tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran sistem terhadap masukan – masukan yang telah dilakukan.
3. Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language)
2.2.2.3Tingkat Teknologi Dalam Sistem Pendukung Keputusan
Dalam Sistem Pendukung Keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan perangkat keras maupun lunak. Masing – masing tingkatan berdasarkan tingkatan kemampuan berdasarkan perbedaan tingkat teknik, lingkungan dan tugas yang akan dikerjakan.
Ketiga tingkatan tersebut adalah :
a. Sistem Pendukung Keputusan (Specific DSS)
b. Pembangkit Sistem Pendukung Keputusan (DSS Generator) c. Peralatan Sistem Pendukung Keputusan (DSS Tools)
2.2.3 Model Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM )
Fuzzy Multiple Attribute Decision Making( FMADM) [6] adalah “ suatu
metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif
dengan kriteria tertentu”. Inti dari FMADM adalah menentukan nilaibobot untuk
setiap atribut,kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan.
Pada dasarnya, ada tiga pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan pendekatan integrasi antara subyektif & obyektif. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan.
Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perangkingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan. [6].
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah FMADM. antara lain[6]:
a. Simple Additive Weighting Method (SAW)
b. Weighted Product (WP)
c. ELECTRE
e. Analytic Hierarchy Process (AHP)
Algoritma FMADM adalah:
1. Memberikan nilai setiap alternatif (Ai) pada setiap kriteria (Cj) yang sudah ditentukan, dimana nilai tersebut di peroleh berdasarkan nilai crisp; i=1,2,…m
dan j=1,2,…n.
2. Memberikan nilai bobot (W) yang juga didapatkan berdasarkan nilai crisp. 3. Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung nilai rating kinerja
ternormalisasi (rij) dari alternative Ai pada atribut Cj berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan/benefit = maksimum atau atribut biaya/cost=minimum. )
Apabila berupa artibut keuntungan maka nilai crisp (Xij) dari setiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp MAX (MAX Xij) dari tiap kolom, sedangkan untuk atribut biaya, nilai crisp MIN (MIN Xij) dari tiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp (Xij) setiap kolom.
4. Melakukan proses perankingan dengan cara mengalikan matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W).
5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) dengan cara menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W). Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternative Ai lebih terpilih.
Dalam penelitian ini menggunakan FMADM desngan metode SAW. Adapun langkah-langkahnya adalah:
1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci.
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternative pada setiap kriteria.
3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukannormalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.
nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi. [6]. 2.2.4 Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut
[6].
Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.
Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut: Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) seperti pada rumsu 2.1:
(2.1)
Keterangan
rij = nilai rating kinerja ternormalisasi
xij =nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria Max xij =nilai terbesar dari setiap kriteria
Langkah terakhir adalah menjumlahkan setiap altenatif, misal baris pertama dari matriks W * R =A1,baris kedua=A2,dan baris ketiga =A3. Setelah dilakukan penjumlahan maka didapatkan sebuah nilai seperti pada rumus 2.2
n
∑
(2.2)
Keterangan :
Vᵢ = ranking untuk setiap alternatif Wj = nilai bobot dari setiap kriteria rij = nilai rating kinerja ternomalisasi
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih
2.2.5 Unified Modelling Language (UML)
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintaks dan semantic. Pemodelan ini sangat cocok digunakan untuk merancang dan memodelkan sistem berorientasi objek[7].
Diagram pada UML dibagi menjadi dua bagian yaitu structural diagram dan behavior diagram. Structural diagram digunakan untuk mendeskripsikan relasi antar kelas. Tools yang digunakan pada bagian ini yaitu class diagram. Sedangkan behavior diagram digunakan untuk mendeskripsikan interaksi antara aktor dan sebuah use case (bagaimana seorang aktor menggunakan sistem). Tools
yang digunakan pada bagian ini yaitu Use case diagram, Sequence diagram,
Collaboration diagram, Statechart diagram, dan Activity diagram.
2.2.5.1Diagram Class
Diagram class digunakan untuk menggambarkan keadaan suatu sistem dengan menjelaskan keterhubungan antara suatu class dengan class yang lain yang terdapat pada sistem[9]. Sebuah class terdiri dari nama, atribut dan method.
Atribut dan method dari sebuah kelas mempunyai visibility, Ada tiga jenis visibility yang digunakan yaitu private, public, dan protected. Setiap class pada
class diagram mempunyai hubungan dengan class lainnya, ada beberapa jenis hubungan class, yaitu dependency, asosiasi, agregasi, komposisi dan generalisasi. a. Dependency
Depedency merupakan hubungan terlemah antara class. Depedency
bermakna satu class menggunakan atau memiliki pengetahuan terhadap class lain, namun hubungannya hanya sementara dan tidak ada batas waktu yang jelas. b. Asosiasi
Asosiasi mempunyai hubungan yang lebih kuat dari hubungan
dependency, dimana suatu class tetap berhubungan dengan class lain seterusnya. Hubunganasosiasi dibagi menjadi dua jenis yaitu directional dan bidirectional. c. Agregasi
asosiasi. Hubungan agregasi dinyatakan dengan simbol diamond pada pemilik kelas dan garis utuh berpanah kekelas yang dimiliki.
d. Komposisi
Komposisi merupakan bentuk hubungan antar class yang paling kuat. Komposisi digunakan untuk mengambil seluruh bagian dari class yang berhubungan. Aturan dari komposisi yaitu hanya boleh ada satu komposisi dalam satu waktu.
e. Generalisasi
Generalisasi merupakan bentuk hubungan antar class, dari class yang umum dengan class yang lebih khusus. Contoh class hewan memiliki hubungan generalisasi dengan class kucing, karena kucing merupakan class khusus dari
class hewan yang lebih umum.
2.2.5.2Diagram Use Case
Diagram use case digunakan untuk mendeskripsikan kejadian-kejadian apa saja yang dapat dilakukan oleh user/aktor dan fungsionalitas-fungsionalitas apa saja yang diharapkan dari sistem yang akan dibangun, tanpa mendeskripsikan bagaimana sistem menyelesaikannya[7]. Sebuah use case menggambarkan suatu urutan interaksi antara satu atau lebih aktor dan sistem. Dalam fase requirements, model use case mengambarkan sistem sebagai sebuah kotak hitam dan interaksi antara aktor dan sistem dalam suatu bentuk naratif, yang terdiri dari masukan dari pengguna dan respon-respon sistem.
Setiap use case menggambarkan perilaku sejumlah aspek sistem, tanpa mengurangi struktur internalnya. Selama pembuatan model use case secara pararel juga harus ditetapkan obyek-obyek yang terlibat dalam setiap use case.
2.2.5.3 Diagram Sequence
event. Untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger
aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan
output apa yang dihasilkan
2.2.5.4Diagram Collaboration
Diagram collaboration menunjukan informasi yang sama seperti dalam
sequence diagram. Perbedaannya adalah dari cara mengelompokan objek
sequence berdasarkan urutan nomor dari pesan[7].
2.2.5.5Diagram Statechart
Diagram statechart menggambarkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas[7].
2.2.5.6Diagram Activity
Diagram activity menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir[7]. Activity diagram merupakan
state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.
2.2.6 Teknologi Java
Java adalah sebuah teknologi yang diperkenalkan oleh Sun Microsystems
pada pertengahan tahun 1990. Menurut definisi dari Sun, Java adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer stand alone ataupun pada lingkungan jaringan. Java berdiri di atas sebuah mesin interpreter yang diberi nama Java Virtual Machine (JVM). JVM inilah yang akan membaca bytecode dalam file .class dari suatu program sebagai representasi langsung program yang berisi bahasa mesin.
Oleh karena itu, bahasa Java disebut sebagai bahasa pemrograman yang
sistem operasi tersebut terdapat JVM. Platform Java terdiri dari kumpulan library, JVM, kelas-kelas loader yang dipaket dalam sebuah lingkungan rutin Java, dan sebuah compiler, debuger, dan perangkat lain yang dipaket dalam Java Development Kit (JDK)[8].
Java merupakan salah satu bahasa pemrograman yang menggunakan paradigma pemrograman berbasis objek. Paradigma ini yaitu menggunakan objek untuk membungkus atribut dan operasi yang mungkin pada objek tersebut. Java mempunyai kelebihan dan kekurangan yaitu:
2.6.6.1 Kelebihan Java
Beberapa kelebihan dari java yaitu sebagai berikut: 1. Multiplatform
Kelebihan utama dari java ialah dapat dijalankan di beberapa platform/sistem operasi komputer, sesuai dengan prinsip tulis sekali, jalankan dimana saja. Kelebihan ini memungkinkan sebuah program berbasis java dikerjakan diatas sistem operasi linux tetapi dijalankan dengan baik di atas Microsoft Windows. 2. OOP (Object Oriented Programming)
Java merupakan salah satu bahasan pemrograman berbasis objek secara murni. Semua tipe data diturunkan dari kelas dasar yang disebut objek. Hal ini sangat memudahkan pemrogram untuk mendesain, membuat, mengembangkan, dan mengalokasi kesalahan sebuah program dengan basis
java secara cepat, tepat, mudah dan terorganisir. 3. Library yang lengkap
Java terkenal dengan kelengkapan library/perpustakaan (kumpulan program-program yang disertakan dalam pemrogram java) yang sangat memudahkan dalam penggunaan oleh para pemrogram untuk membangun aplikasinya. Kelengkapan perpustakaan ini ditambah dengan keberadaan komunitas java yang besar yang terus menerus membuat perpustakaan-perpustakaan baru untuk melingkupi seluruh kebutuhan pembangunan aplikasi.
4. Bergaya C++
banyak pemrogram C++ untuk pindah ke java. Saat ini pengguna java sangat banyak, sebagian besar adalah pemrogram C++ yang pindah ke java.
5. Pengumpulan sampah otomatis
Java memiliki fasilitas pengaturan penggunaan memori sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan memori secara langsung (seperti halnya dalam bahasa C++ yang dipakai secara luas) [8].
2.6.6.2 Kekurangan Java
Beberapa kekurangan Java antara lain : 1. Mudah didekompilasi
Dekompilasi adalah proses membalikkan dari kode jadi menjadi kode sumber. Ini memungkinkan karena kode jadi java merupakan bytecode yang menyimpan banyak atribut bahasa tingkat tinggi seperti nama-nama kelas, metode dan tipe data.
2. Penggunaan memory yang banyak
117
pendukung keputusan yang akan dibangun. Tahapan ini dilakukan setelah tahapan analisis dan perancangan sistem selesai dilakukan, dan selanjutnya akan diimplementasikan pada sebuah bahasa pemrograman yang akan digunakan. Setelah tahap implementasi dilakukan, tahapan selanjutnya adalah tahap pengujian, pada tahap pengujian akan dilihat beberapa kekurangan pada aplikasi sisitem pendukung kepurtusan penerimaan beasisiwa di Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung.
4.1 Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah proses pembangunan perangkat lunak, tahap kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem yang bertujuan untuk mengkonfirmasi perancangan sistem yang telah dibuat pada bab sebelumnya, sehingga pengguna dapat memberi masukan untuk pengembangan sistem yang sedang dibangun.
4.1.1 Perangkat Keras Yang Digunakan
Perangkat keras yang digunakan dalam pembangunan sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa di Lembaga Kemahasiswaan ITB ini adalah sebagai berikut.
Tabel 4.1 Perangkat Keras Yang Digunakan
No Perangkat Keras Spesifikasi
1 Monitor 14”
2 Processor Processor Dualcore kecepatan 2,6 Ghz
3 Harddisk 500 GB
4 VGA 1 GB
5 RAM 2 GB
6 Keyboard Standar
4.1.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan
Perangkat lunak yang akan digunakan dalam pembangunan sistem pendukung keputusan penerimaan beasisiwa di Lembaga Kemahasiswaan ITB ini adalah sebagai berikut.
Tabel 4.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan
No Perangkat Lunak Spesifikasi
1 Sistem Operasi Windows 8 Pro
2 Web Server Pembangun Xamp Server
3 DBMS MySQL
4 Bahasa Pemrograman Java
6 Code Editor Netbeans IDE 7.1
4.1.3 Implementasi Basis Data
Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan aplikasi DBMS MySQL. Berikut ini adalah implementasi basisdata dalam bahasa SQL seperti pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Implementasi Basis Data
Pembuatan Basis Data
CREATE DATABASE IF NOT EXISTS `beasiswa` DEFAULT CHARACTER SET latin1 COLLATE latin1_swedish_ci;
Pembuatan Tabel Perusahaan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `perusahaan` (
`kode_perusahaan` VARCHAR(100) NOT NULL , `nama_perusahaan` VARCHAR(100) NOT NULL , PRIMARY KEY (`kode_perusahaan`) )
ENGINE = InnoDB DEFAULT CHARACTER SET = latin1; Pembuatan Tabel Perusahaan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `kriteria` (
`kode_kriteria` VARCHAR(100) NOT NULL , `nama_kriteria` VARCHAR(100) NOT NULL , PRIMARY KEY (`kode_kriteria`) )
ENGINE = InnoDB DEFAULT CHARACTER SET = latin1; Pembuatan Tabel Beasiswa CREATE TABLE IF NOT EXISTS `beasiswa` (
`kode_beasiswa` VARCHAR(100) CHARACTER ' NOT NULL , `kode_perusahaan` VARCHAR(100) NOT NULL ,
`jenis_bantuan` VARCHAR(100) NOT NULL , `jumlah_penerima` INT(11) NOT NULL , `penyaluran` VARCHAR(100) NOT NULL , `keterangan` TEXT NOT NULL ,
PRIMARY KEY (`kode_beasiswa`),CONSTRAINT `fk_kode_perusahaan`
FOREIGN KEY (`kode_perusahaan` ) REFERENCES `perusahaan` (`kode_perusahaan` ) ON DELETE NO ACTION ON UPDATE NO ACTION)
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `bobot` ( `kode_bobot` VARCHAR(100) NOT NULL , `kode_kriteria` VARCHAR(100) NOT NULL , `bobot_min` VARCHAR(100 NOT NULL `bobot_max` VARCHAR(100) NOT NULL , `nilai_bobot` VARCHAR(100) NOT NULL ,
PRIMARY KEY (`kode_bobot`) ,INDEX `kode_kriteria` (`kode_kriteria` ASC) , INDEX `fk_kriteria_bobot` (`kode_kriteria` ASC) , CONSTRAINT `fk_kriteria_bobot` FOREIGN KEY (`kode_kriteria` ) REFERENCES `kriteria` (`kode_kriteria` )
ON DELETE NO ACTION ON UPDATE NO ACTION)
ENGINE = InnoDB DEFAULT CHARACTER SET = latin1 COLLATE = latin1_general_ci; Pembuatan Tabel Hasil
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `hasil` ( `nim` VARCHAR(100) NOT NULL ,
`kode_beasiswa` VARCHAR(100) NOT NULL , `urutan` VARCHAR(100) NOT NULL )
ENGINE = InnoDB DEFAULT CHARACTER SET = latin1; Pembuatan Tabel Mahasiswa CREATE TABLE IF NOT EXISTS `mahasiswa` (
`nim` VARCHAR(100) NOT NULL ,
`nama_mahasiswa` VARCHAR(100) NOT NULL , `kelahiran` VARCHAR(100) NOT NULL , `alamat_mahasiswa` TEXT NOT NULL ,
`telepon_mahasiswa` VARCHAR(100) NOT NULL , `fakultas` VARCHAR(100) NOT NULL ,
`angkatan` VARCHAR(4) NOT NULL , `nama_ayah` VARCHAR(100) NOT NULL , `nama_ibu` VARCHAR(100) NOT NULL , `pendapatan_perkavita` DOUBLE NOT NULL , `pilihan_1` VARCHAR(100) NOT NULL , `pilihan_2` VARCHAR(100) NOT NULL , PRIMARY KEY (`nim`) )
ENGINE = InnoDB DEFAULT CHARACTER SET = latin1; Pembuatan Tabel Kriteria Mahasiswa CREATE TABLE IF NOT EXISTS `kriteria_mahasiswa` (
`kode_kriteria_mahasiswa` VARCHAR(100) NOT NULL , `nim` VARCHAR(100) NOT NULL ,
`kode_kriteria` VARCHAR(100) NOT NULL ,
`bobot_kriteria_mahasiswa` VARCHAR(100) NOT NULL , PRIMARY KEY (`kode_kriteria_mahasiswa`) ,
INDEX `fk_nim` (`nim` ASC) ,INDEX `fk_kode_kriteria` (`kode_kriteria` ASC) , CONSTRAINT `fk_nim`FOREIGN KEY (`nim` ) REFERENCES `mahasiswa` (`nim` ) ON DELETE NO ACTION ON UPDATE NO ACTION,
CONSTRAINT `fk_kode_kriteria`FOREIGN KEY (`kode_kriteria` ) REFERENCES `kriteria` (`kode_kriteria` )
ON DELETE NO ACTION ON UPDATE NO ACTION) ENGINE = InnoDB DEFAULT CHARACTER SET = latin1;
Pembuatan Tabel Kriteria Perusahaan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `kriteria_perusahaan` (
`kode_kriteria_perusahaan` VARCHAR(100) NOT NULL , `kode_beasiswa` VARCHAR(100) NOT NULL ,
`kode_kriteria` VARCHAR(100) NOT NULL ,
`bobot_kriteria_perusahaan` VARCHAR(100) NOT NULL ,
ON DELETE NO ACTION ON UPDATE NO ACTION,
CONSTRAINT `fk_kode_beasiswa FOREIGN KEY (`kode_beasiswa` ) REFERENCES `beasiswa` (`kode_beasiswa`
ON DELETE NO ACTION ON UPDATE NO ACTION) ENGINE = InnoDB DEFAULT CHARACTER SET = latin1;
Pembuatan Tabel Perhitungan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `perhitungan` (
`nim` VARCHAR(100) NOT NULL , `bobot_ipk` VARCHAR(100) NOT NULL , `bobot_semester` VARCHAR(100) NOT NULL , `bobot_tanggungan` VARCHAR(100) NOT NULL , `bobot_penghasilan` VARCHAR(100) NOT NULL , `pilihan` VARCHAR(100) NOT NULL ,
`urutan` VARCHAR(100) NOT NULL , `nilai_akhir` VARCHAR(100) NOT NULL )
ENGINE = InnoDB DEFAULT CHARACTER SET = latin1 COLLATE = latin1_general_ci; Pembutan Tabel User
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `user` ( `nama` VARCHAR(100) NOT NULL , `user_name` VARCHAR(100) NOT NULL , `password` VARCHAR(100) NOT NULL , `posisi` VARCHAR(100) NOT NULL )
ENGINE = InnoDB DEFAULT CHARACTER SET = latin1;
4.1.4 Implementasi Antarmuka
Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap program yang dibangun dan pengkodeannya dalam bentuk file program. Adapun untuk tampilan implementasi pembangunan sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa di Institut Teknologi Bandung akan ditampilkan pada lampiran A. Berikut ini adalah implementasi antarmuka sistem pendukung keputusan yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu antarmuka untuk Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher seperti pada tabel 4.4 dan antarmuka untuk petugas beasiswa seperti pada tabel 4.5.
Tabel 4.4 Implementasi Antarmuka Kepala Seksi Beasiswa
No Menu Deskripsi Nama File
1 Login Kepala Digunakan untuk melakukan login ke sistem oleh kepala seksi beasiswa dan voucher
LogIn.java
2 Data Perusahaan Digunakan untuk mengakses data perusahaan
Perusahaan.java
3 Data Mahasiswa Digunakan untuk mengakses data mahasiswa
Mahasiswa.java
4 Data Kriteria Mahasiswa. Digunakan untuk mengakses data kriteria mahasiswa
KriteriaMahasiswa.java
5 Data Kriteria Perusahaan Digunakan untuk mengakses data kriteria perusahaan
KriteriaPerusahaan.java
6. Data Beasiswa Perusahaan Digunakan untuk mengisi jumlah dan jenis beasiswa yang
diberikan
7 Cetak Laporan Digunakan untuk mencetak setiap data yang berkaitan dengan beasiswa
Laporan.java
Tabel 4.5Implementasi Antarmuka Petugas Beasiswa
No Menu Deskripsi Nama File
1 Login Petugas Digunakan untuk melakukan login ke sistem olehpetugas beasiswa
LogIn.java
2 Data User Digunakan untuk mengelola
data user yang menggunakan aplikasi
User.java
3 Kriteria Digunakan untuk mengelola
data kriteria yang akan dijadikan bahan perhitungan
Kriteria.java
4 Bobot Digunakan untuk mengelola
bobot untuk digunakan pembobotan kriteria
Bobot.java
5 Seleksi Digunakan untuk melihat hasil seleksi beasiswa
Perhitungan.java
6 Cetak Laporan Digunakan untuk mencetak setiap data yang berkaitan dengan beasiswa
Laporan.java
4.2 Pengujian Sistem
Pengujian sistem merupakan tahapan yang memiliki tujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan kekurangan-kekurangan pada perangkat lunak yang diuji. Pengujian bermaksud untuk mengetahui perangkat lunak yang dibuat sudah memenuhi kriteria yang sesuai dengan tujuan perancangan. Pengujian perangkat lunak ini menggunakan 2 tahapan yaitu, pengujian black box
dan pengujian beta. Pada pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibangun, sedangkan pada pengujian beta
menggunakan metode pengumpulan data dengan wawancara terhadap pihak yang nantinya terlibat dalam sistem.
4.2.1 Pengujian Black Box
4.2.1.1Skenario Pengujian Black Box
Skenario pengujian blackbox terhadap menu Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher dijelaskan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.6 Skenario Pengujian blackbox terhadap Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher
Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian
Login Kepala
Menghapus data user
Mengubah data user
Bobot
Seleksi Melihat penerima beasiswa Blackbox
Melihat bukan penerima beasisiwa
Cetak Laporan Melihat laporan data. Blackbox
Keluar Menghapus session kepala Blackbox
Skenario pengujian black box terhadap menu petugas dijelaskan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.7 Skenario Pengujian Blackbox terhadap Petugas
Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian
Login Petugas
Menambah data kriteria mahasiswa
Blackbox
Mengubah data kriteria mahasiswa Menghapus data kriteria mahasiswa Mencari data kriteria mahasiswa
Data Perusahaan
Menambah data kriteria perusahaan
Blackbox
Beasiswa
Menambah data beasiswa
Blackbox
Mengubah data kriteria beasiswa Menghapus data kriteria beasiswa Mencari data kriteria beasiswa
Keluar Menghapus session petugas Blackbox
4.2.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian Black Box
Kasus dan hasil pengujian black box sisitem pendukung keputusan penerimaan beasisiwa di Lembaga Kemhasiswaan Institut Teknologi Bandung dapat dilihat pada tabel sebagi berikut :
1. Hasil Pengujian Login
Hasil pengujian login dengan pengguna Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher dan Petugas Beasiswa.Pengujian login dapat dilihat pada tabel 4.8
Tabel 4.8 Pengujian Login
HASIL PENGUJIAN DATA BENAR
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan username : admin
HASIL PENGUJIAN DATA SALAH
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan username : admin
Terdapat pesan “Data tidak boleh kosong”
Terdapat pesan
“Username dan Password Salah”
Diterima
2. Pengujian Pengelolaan Data User
Hasil pengujian pengelolaan data user dengan pengguna Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher dapat dilihat pada tabel 4.9
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Pengelolaan Data User
HASIL PENGUJIAN BENAR Menambah Data User
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Nama : Zam Zam
3. Pengujian Pengelolaan Data Mahasiswa
Hasil pengujian pengelolaan data mahasiswa dengan pengguna petugas dapat dilihat pada tabel 4.10
Tabel 4.10 Pengujian Pengelolaan Data Mahasiswa
HASIL PENGUJIAN BENAR Menambah Data Mahasiswa
Data Masukan Yang
Diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
Nim : 10109130 Nama : Dera Sopiandi Kelahiran : Cianjur
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pilih data user mana
yang akan dihapus
Data user yang dipilih dapat dihapus dari
HASIL PENGUJIAN DATA SALAH Menambah Data User
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Nama : (kosong) atau
Data Masukan Yang
Diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
Ciranjang,Kab.Cianjur
Data Masukan Yang
Diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
Nim : 10109130 Nama : Dera Sopiandi Kelahiran : Cianjur
Data Masukan Yang
Diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
Pilih data mahasiswa mana yang akan dihapus dan klik tombol
“Hapus”, kill tombol “Ya” pada saat tampilan pesan “Apakah anda dipilih dapat dihapus dari database dan
menampilkan pesan
“Data berhasil dihapus”
Diterima
HASIL PENGUJIAN DATA SALAH Menambah Data Mahasiswa
Data Masukan Yang
Diharapkan
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Pilihan 1: (kosong) atau Pilihan 2: (kosong)
4. Pengujian Pengelolaan Data Kriteria Mahasiswa
Hasil pengujian pengelolaan data kriteria mahasiswa dengan pengguna petugas dapat dilihat pada tabel 4.11
Tabel 4.11 Pengujian Pengelolaan Data Kriteria Mahasiswa
HASIL PENGUJIAN BENAR Menambah Data Kriteria Mahasiswa
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode kriteria mhs :
K01
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode kriteria mhs :
K01
Menghapus Data Kriteria Mahasiswa
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pilih data mahasiswa
mana yang akan dihapus dan klik
tombol “Hapus”, kill tombol “Ya” pada saat
tampilan pesan
HASIL PENGUJIAN DATA SALAH Menambah Data Kriteria Mahasiswa
Kode kriteria mhs : (kosong) atau Nim: (kosong) atau Kode Kriteria : (kosong) atau
Bobot : (kosong)
Muncul validasi disetiap atribut pengisian yaitu “(nama atribut pengisian) tidak
Mengubah Data Kriteria Mahasiswa
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode kriteria mhs :
(kosong) atau Nim: (kosong) atau Kode Kriteria : (kosong) atau
5. Pengujian Pengelolaan Data Perusahaan
Hasil pengujian pengelolaan data perusahaan dengan pengguna petugas dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12 Pengujian pengelolaan Data Perusahaan
HASIL PENGUJIAN BENAR Menambah Data Perusahaan
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode : Bea001
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode : Bea001
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pilih data perusahaan dipilih dapat dihapus dari database dan
menampilkan pesan
“Data berhasil dihapus”
Diterima
HASIL PENGUJIAN DATA SALAH Menambah Data Perusahaan
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Kode : (kosong) atau Nama: (kosong)
Muncul validasi disetiap atribut pengisian yaitu
“(nama atribut pengisian) tidak boleh kosong”
Mengubah Data Perusahaan
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode : (kosong) atau
6. Pengujian Pengelolaan DataKriteria Perusahaan
Hasil pengujian pengelolaan data kriteria perusahaan dengan pengguna petugas dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13 Pengujian pengelolaan Data Kriteria Perusahaan
HASIL PENGUJIAN BENAR Menambah Data Kriteria Perusahaan
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode kriteri
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode kriteri
Menghapus Data Kriteria Perusahaan
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Pilih data perusahaan mana yang akan dihapus dan klik
tombol “Hapus”, klik tombol “Ya” pada saat
tampilan pesan dipilih dapat dihapus dari database dan
menampilkan pesan
“Data berhasil dihapus”
Diterima
HASIL PENGUJIAN DATA SALAH Menambah Data Kriteria Perusahaan
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Kode kriteri
Mengubah Data Perusahaan
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode kriteri
perusahaan : (kodong) atau
7. Pengujian Pengelolaan Data Beasiswa
Hasil pengujian pengelolaan data beasiswa dengan pengguna petugas dapat dilihat pada tabel 4.14.
Tabel 4.14 Pengujian Pengelolaan Data Beasiswa
HASIL PENGUJIAN BENAR Menambah Data Beasiswa
Data Masukan Yang
Diharapkan
Data Masukan Yang
Diharapkan
Data Masukan Yang
Diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
Pilih data perusahaan mana yang akan dihapus
dan klik tombol “Hapus”, klik tombol “Ya” pada
saat tampilan pesan dipilih dapat dihapus dari database dan
menampilkan pesan
“Data berhasil dihapus”
Diterima
HASIL PENGUJIAN DATA SALAH Menambah Data Beasiswa
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Kode : (kosong)1 atau Pemberi : (kosong) atau Jenis : (kosong) atau Jumlah : (kosong) atau
Penyaluran : (kosong)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Kode : (kosong)1 atau Pemberi : (kosong) atau Jenis : (kosong) atau Jumlah : (kosong) atau Penyaluran : (kosong)
8. Hasil Pengujian Pengelolaan Data Kriteria
Hasil pengujian pengelolaan data perusahaan dengan pengguna petugas dapat dilihat pada tabel 4.15
Tabel 4.15 Pengujian Data Pengelolaan Data Kriteria
HASIL PENGUJIAN BENAR Menambah Data Kriteria
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Nama Kriteria :
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Nama Kriteria : IPK Data yang diubah
tersimpan dalam
HASIL PENGUJIAN DATA SALAH Menambah Data Kriteria
Data Masukan Yang
Diharapkan
Data Masukan Yang
9. Hasil Pengujian Pengelolaan Data Bobot
Hasil pengujian pengelolaan data bobot dengan pengguna kepala dapat dilihat pada tabel 4.16
Tabel 4.16 Hasil Pengujian Pengelolaan Data Bobot
HASIL PENGUJIAN BENAR Merubah Data Bobot
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Masukan data bobot Data yang diubah
tersimpan dalam
HASIL PENGUJIAN DATA SALAH Mngubah Data Bobot
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Masukan data bobot Data yang diubah tersimpan dalam
10. Hasil Pengujian Pengelolaan Laporan
Hasil pengujian pengelolaan laporan dengan pengguna kepala dan petugas dapat dilihat pada tabel 4.17
Tabel 4.17 Hasil Pengujian Pengelolaan Laporan
Mencetak Laporan
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pilih data laporan
yang akan di cetak.
Tampil detail laporan dari data yang dipilih
Tampil detail laporan dari data yang dipilih
Diterima
11. Hasil Pengujian Keluar
Hasil pengujian keluar dengan pengguna kepala dan petugas dapat dilihat pada tabel 4.18
Tabel 4.18 Hasil Pengujian Pengelolaan Keluar
Pengelolaan Keluar
4.2.1.3Kesimpulan Pengujian Black Box
Berdasarkan hasil pengujian sistem yang telah dilakukan secara keseluruhan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada proses Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa di Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung telah mengalami tahap perbaikan, dan sudah memaksimalkan proses-proses tersebut. Secara fungsional sistem sudah dapat digunakan, dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan yang diharapkan.
4.2.2 Pengujian Beta
Pengujian beta adalah proses pengujian yang dilakukan secara langsung kepada pihak bagian beasiswa untuk mengetahui kualitas dari aplikasi yang telah dibangun. Didalam pengujian beta terdiri dari skenario pengujian, daftar pertanyaan wawancara dan hasil wawancara.
4.2.2.1Skenario Pengujian
Skenario pengujian ini dilakukan kepada Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher yaitu bapak Erwin Nurdin, S.T, dan bagian petugas beasiswa yaitu bapak Asep Supriatna. Total responden dalam pengujian sistem ini berjumlah 2 orang. Metode yang digunakan dalam pengujian beta ini dilakukan dengan metode wawancara, hal ini dikarenakan jumlah responden tidak terlalu banyak. Wawancara dilakukan dengan melalui pertanyaan terbuka, setiap responden memiliki pertanyaan yang berbeda-beda. Dari hasil wawancara tersebut akan dilakukan pengambilan kesimpulan terhadap penilaian penerapan sistem yang baru.
4.2.2.2Daftar Pertanyaan Wawancara
Wawancara dilakukan untuk pengujian beta terhadap Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa di Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung, yaitu Bapak Erwin Nurdin, S.T,. Berikut daftar pertanyaan yang diajukan kepada Kepala Beasiswa dan Voucher:
1. Bagaimana menurut Bapak dengan adanya Sistem pendukung keputusan penerimaan beasisiwa ini, apakah membantu dalam menentukan penerima beasiswa?
Jawaban :
Aplikasi ini sangat membantu dalam merekomendasikan penerima beasiswa yang sesuai dengan kriteria yang diberikan tiap perusahaan, tanpa harus mengelompokan data berdasarkan tiap pilihan beasisiwa yang dipilih mahasiswa, kemudan tanpa harus mencocokan data mahasiswa yang lebih berhak menerima beasiswa secara manual, semua sudah bisa diselesaikan pada aplikasi ini
2. Apakah dengan sistem pendukung keputusan ini dapat membantu menghindari terjadinya mahasiswa yang menerima 2 jenis beasiswa yang berbeda ?
Jawaban :
Iya, karena dalam aplikasi ini tidak ditemukan lagi data mahasiswa yang menerima 2 jenis beasisiwa yang berbeda karena secara otomatis hanya menentukan satu jenis beasiswa dari 2 pilihan beasiswa
3. Bagaimana menurut Bapak, Apakah sistem ini mudah untuk digunakan ? Jawaban :
Aplikasi ini sangat mudah di gunakan dan dipelajari, karena menu-menu dalam aplikasi ini cukup sederhana dan jelas.
Jawaban :
Ya, dengan adanya aplikasi ini selain membantu merekomendasikan penerima beasiswa yang sesuai kriteria perusahaan, aplikasi ini pun membantu pada proses pembuatan laporan, karena laporan sudah terisi sesuai data yang berkaitan dengan beasisiwa dan hanya perlu mencetak.
5. Apakah terasa perbedaannya dalam proses penyaluran beasiswa setelah adanya sistem pendukung keputusan dengan sebelum sistem ini dibangun? Jawaban :
Iya, dengan adanya aplikasi ini proses penyaluran beasiswa awalnya membutuhkan waktu yang lama dalam proses penetuannya karna dibutuhkan ketelitian pada setiap pengelompokan data mahasisiwa dan penetuan penerima beasiswa, sekarang dapat terbantu dengan adanya aplikasi sistem pendukung keputusan ini.
4.2.2.3Kesimpulan Pengujian Beta
135
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah melakukan tahapan analisis, desain, implementasi dan pengujian dari perancangan perangkat lunak yang dibangun serta saran-saran yang akan memberikan catatan-catatan penting yang akan digunakan untuk keperluan pengembangan perangkat lunak dimasa mendatang.
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan analisis, perancangan dan pengujian maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Sistem yang dibangun dapat membantu merekomendasikan Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher dalam menetukan penerima beasiswa yang sesuai dengan kriteria tiap perusahaan
2. Mengatasi terjadinya mahasiswa yang menerima 2 jenis beasiswa yang berbeda sehingga penyaluran beasiswa lebih tepat sasaran.
5.2 Saran
F-1 Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat, Tanggal Lahir : Cianjur, 03 Januari 1991 Kewarganegaraan : Indonesia
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat Lengkap : Kp. Nanggeleng Rt. 002 Rw.001 Desa. Neglasari Kecamatan. Ciaklong Kulon Kabupaten. Cianjur
Telepon, HP : 085723929995
Email : Zamzam_pauzan@yahoo.co.id
2. Riwayat Pendidikan
1997 - 2003 : SDN 01 Cikalong Kulon Cianjur 2004 - 2006 : SMP Negeri 1 Cikalong Kulon Cianjur 2006 - 2009 : MA Tanwiriyyah Cianjur
2009 - 2015 : Program Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.
Bandung, Januari 2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
ZAM ZAM PAUZAN MUSLIM
10109129
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
v
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR SIMBOL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Batasan Masalah ... 3
I.5 Metodologi Penelitian ... 3
1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 4
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 4
1.6 Sistematika Penelitian ... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Profil Instansi ... 9
2.2.1 Sejarah Instansi ... 9
2.1.2 Visi dan Misis ... ..9
2.1.3 Logo Lembaga Kemahasiswaan ITB ... 10
2.1.4 Struktur Organisasi ... 11
2.1.5 Deskripsi Pekerjaan ... 11
2.2 Landasan Teori ... 13
2.2.1 Sistem Informasi ... 13
2.2.2 Sistem Pendukung Keputusan ... 13
2.2.2.1 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan ... 13
vi
2.2.5 Unfield Modelling Language (UML) ... 20
2.2.5.1 Diagram Class ... 20
2.2.5.2 Diagram Usecase ... 21
2.2.5.3 Diagram Squence ... 21
2.2.5.4 Diagram Collaboration ... 22
2.2.5.5 Diargam Statechart ... 22
2.2.5.6 Diagram Activity ... 22
2.2.6 Teknologi Java ... 22
2.2.6.1 Kelebihan Java ... 23
2.2.6.1 Kekurangan Java ... 24
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 25
3.1 Analisis Sitem ... 25
3.1.1 Analisis Masalah ... 25
3.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 25
3.1.4 Analisis Aturan Bisnis ... 28
3.1.4.1 Aturan Bisnis di Lembaga Kemahasiswaan ITB ... 28
3.1.4.2 Aturan Bisnis di Sistem Pendukung Keputusan ... 29
3.1.5 Contoh Kasus Pemberian Beasiswa ... 29
3.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 54
3.1.6.1 Analisis pengguna... 54
3.1.6.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 55
3.1.6.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 56
3.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 57
3.1.7.1 Usecase Diagram ... 57
3.1.7.2 Skenario Usecase ... 57
3.1.7.3 Activity Diagram ... 66
vii
3.2.1.2 Struktur Tabel ... 88
3.2.2 Perancangan Struktur Menu ... 91
3.2.3 Perancangan Antar Muka ... 92
3.2.4 Perancangan Pesan ... 109
3.2.5 Jaringan Semantik ... 109
3.2.6 Perancangan Method ... 111
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 117
4.1 Implementasi Sistem ... 117
4.1.1 Perangkat Keras Yang Digunakan ... 117
4.1.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan ... 118
4.1.3 Implementasi Basis Data ... 118
4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 120
4.2 Pengujian Sistem ... 121
4.2.1 Pengujian Black Box ... 121
4.2.1.1 Skenario Pengujian Black Box ... 122
4.2.1.2 Kasus dan Hasil Uji Black Box ... 123
4.2.1.3 Kesimpulan Pengujian Black Box ... 132
4.2.2 Pengujuan Beta ... 132
4.2.2.1 Skenario Pengujian ... 132
4.2.2.2 Daftar Pertanyaan Wawancara ... 132
4.2.2.3 Kesimpulan Pengujian Beta ... 134
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 135
5.1 Kesimpulan ... 135
5.1 Saran ... 135
137
[1] Informasi dan Sejarah.http://www.itb.ac.id/about-itb. 4 Februari 2014
[2] Pressman, Roger, S.(2012).Rekayasa perangkat Lunak Pendekatan Praltisi.Edisi 7. Jogyakarta : Andi
[3] Ladjamudin, Al-Bahra Bin (2005). Analisis dan Desain Sistem Indormasi. Yogyakarta : Graha Ilmu
[4] Turban, Efraim, Aronson Jay. E, Peng, Liang, Ting (2005) .Dession Support System and Intellegen Systems.Yogyakarta : Andi.
[5] Kusumadewi, Sri.,Hartati,S., Harjoko,A.,dan Wardoyo, R.(2006).Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (Fuzzy MADM). Yogyakarta : Graha Ilmu [6] Widodo, Prabowo Pudjo. Herlawati (2011) Menggunakan UML. Bandung : Informatika Bandung
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
ZamZamPauzan Muslim
Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung
Email : zamzam_pauzan@yahoo.co.id
ABSTRAK
Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berada di kota bandung didirikan pada tanggal 2 maret 1959. Institut Teknologi Bandung mendirikan satu lembaga yang dinamai Lembaga Kemahasiswaan dengan salah satu perannya yaitu dalam hal penyaluran beasiswa dari pemerintah maupun perusahaan kepada mahasiswa. Dalam proses penyaluran beasiswa rentan terjadi kekeliruan dalam hal penentuan penerima beasiswa yang sesuai dengan kriteria dan mahasiswa yang menerima 2 jenis beasiswa yang berbeda hal ini terjadi dikarenakan banyaknya data yang harus diolah karena banyaknya mahasiswa yang mndaftar yang harus disesuaikan dengan kriteria dari tiap perusahaan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan untuk membantu Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher dalam membantu merekomendasikan penerima beasiswa yang sesuai dengan kriteria perusahaan dan untuk menghindari terjadinya mahasiswa yang mendapatkan 2 jenis beasiswa yang berbeda.
Proses seleksi penentuan penerima beasiswa dapat dilakukan dengan mencari data mahasiswa yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan perusahaan. Data kriteria yang diolah dalam proses seleksi ini yaitu data IPK, Semester, Penghasilan Orangtua, Tanggungan Orangtua. Maka dari itu metode yang digunakan adalah Simple Additive Weight karena pada metode ini melakukan pembobotan pada setiap kriteria dan melakukan perangkingan. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis perangkat lunak dengan model aliran data yang berorientasi objek.
Berdasarkan hasil pengujian dapat diperoleh kesimpulan bahwa sistem yang dibangun dapat membantu merekomendasikan Kepala Seksi Beasiswa dalam menetukan penerima beasiswa yang sesuai dengan kriteria dan menghindari mahasiswa yang menerima 2 jenis beasiswa yang berbeda.
Kata Kunci : Institut Teknologi Bandung, Beasiswa, Simple Additive Weight.
1. PENDAHULUAN
Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berada di kota bandungdidirikan pada tanggal 2 maret 1959. Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia [1]. Institut Teknologi Bandung mendirikan satu lembaga yang dinamai Lembaga Kemahasiswaan yang menangani segala hal yang berkaitan dengan mahasiswa baik dari segi akademis maupun non akademis begitupun masalah penyaluran beasiswa yang diberikan pemerintah maupun perusahan.
Berdasarkan observasi dan wawancara langsung dengan Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher di Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung. Pada proses seleksi pemberian beasiswa rentan untuk terjadi kekeliruan dalam hal penentuan penerim abeasiswa yang sesuai dengan kriteria, serta pernah terjadinya mahasiswa yang menerima dua jenis beasiswa yang berbeda hal ini dikarenakan banyaknya mahasiswa yang mendaftarkan diri sebagai calon penerima beasiswa.
Berdasarkan pemaparan yang sudah dijelaskan, maka Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung membutuhkan system pendukung keputusan yang dapat membantu merekomendasikan penerima beasiswa yang lebih sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan pada tiap jenis beasiswa oleh tiap perusahaan, dan agar tidak ada penerima ganda dengan jenis beasiswa yang berbeda, sehingga permasalahan pada proses penentuan penerima beasiswa dapat diminimalisir.
2. ISI PENELITIAN
2.1 Sistem Informasi