• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pendukung Keputusan penerimaan Beasiswa Di Institut Teknologi Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pendukung Keputusan penerimaan Beasiswa Di Institut Teknologi Bandung"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

1

Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berada di kota bandung didirikan pada tanggal 2 maret 1959. Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia [1]. Dalam hal meningkatan sumber daya manusia Institut Teknologi Bandung mengadakan program beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dan bagi mahasiswa yang orang tuanya kurang mampu membiayai pendidikannya. Hal ini sesuai dengan aturan beasiswa yang dituangkan dalam Undang-Undang Republik indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab V Pasal 12 (1.c) yang berbunyi bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang bekrprestasi yang orang tuanya kurang mampu membiayai pendidikannya. Maka dari itu pemberian beasiswa dirasakan sangat penting dalam membantu mahasiswa berprestasi yang kurang mampu. Institut Teknologi Bandung mendirikan satu lembaga yang dinamai Lembaga Kemahasiswaan yang menangani segala hal yang berkaitan dengan mahasiswa baik dari segi akademis maupun non akademis begitupun masalah penyaluran beasiswa yang diberikan pemerintah maupun perusahan.

(2)

penerima beasiswa yang sesuai dengan kriteria, seperti yang terjadi pada tahun 2010, terdapat kekeliruan dalam pemberian beasiswa yaitu sekitar 180 atau 20% dari 915 beasiswa yang diberikan, kekeliruan itu meliputi 28 mahasiswa yang menerima dua jenis beasiswa yang berbeda dan 152 mahasiswa yang menerima beasiswa yang kurang tepat dengan kriteria yang ditentukan oleh perusahaan, hal ini jelas merugikan pihak yang lebih berhak untuk menerima beasiswa yaitu mahasiswa yang telah memenuhi kriteria perusahaan tersebut.

Berdasarkan pemaparan yang sudah dijelaskan, maka Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung membutuhkan sistem pendukung keputusan yang dapat membantu merekomendasikan penerima beasiswa yang lebih sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan pada tiap jenis beasiswa oleh tiap perusahaan, dan agar tidak ada penerima ganda dengan jenis beasiswa yang berbeda, sehingga permasalahan pada proses penentuan penerima beasiswa dapat diminimalisir.

Berdasarkan permasalahan yang ada di Lembaga Kemahasiswaaan Institut Teknologi Bandung, maka dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan penentuan penerima beasiswa supaya proses seleksi penentuan penerima beasiswa dapat lebih tepat sasaran yang sesaui denga kriteria yang diinginkan oleh tiap perusahaan. Dalam mendukung hal tersebut, maka akan dibangun sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa di Institut Teknologi Bandung.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan kendala – kendala yang ada, maka didapat rumusan masalah bagaimana membangun sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa di Institut Teknologi Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan

(3)

1. Membantu merekomendasikan Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher dalam hal menentukan penerima beasiswa yang sesuai dengan kriteria dari tiap perusahaan

2. Membantu Kepala Seksi Beasiswa dalam menangani mahasiswa yang menerima 2 jenis beasiswa yang berbeda.

1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka batasan masalah dalam pembangunan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Di Institut Teknologi Bandung, meliputi :

1. Sistem yang dibangun masih berbasis desktop

2. Data yang diolah dalam sistem ini meliputi data biografi mahasiswa seperti nilai IPK, penghasilan orang tua, jumlah saudara, semester, jumlah tanggungan orang tua.

3. Perusahaan yang memberikan dana beasiswa diantaranya BNI, BCA, BRI. 4. Kriteria pada proses seleksi dibedakan menjadi 2(dua) jenis yaitu kriteia

dari ITB dan kriteria dari perusahaan.

5. Kriteria yang ditentukan pihak ITB diantranya IPK, minimal pengajuan pada semester 2(dua)

6. Kriteria yang ditentukan dari BNI, BCA, dan BRI diantaranya IPK,Semester Minimal, Pendapatan Orantua, Penghasilan Orangtua. 7. Model yang digunakan untuk pengambilan keputusan yaitu model Fuzzy

Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dengan metode Simple Additive Weighting (SAW).

1.5 Metodologi Penelitian

(4)

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian dan refrensi-refrensi yang diperoleh. Cara – cara yang digunakan untuk mendapatkan data adalah :

a. Observasi

Pengamatan langsung ke lapangan (observasi) yang dilakukan di tempat pelaksanaannya yaitu di Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung, Jl.Ganesha 10 Bandung 40132.

b. Wawancara

Dalam melakukan pengumpulan data, dilakukan proses wawancara secara langsung kepada pihak yang terlibat. Wawancara dilakukan kepada Erwin Nurdin S.T., selaku Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher di Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung.

c. Studi Literatur.

Dalam melakukan penelitian ini menggunakan literatur sejenis yang digunakan baik berasal dari jurnal-jurnal maupun skripsi yang mempunyai topik yang mendekati dengan topik yang dibahas.

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode pembangunan perangkat lunak ini menggunakan metode waterfall

seperti pada gambar 1.1 yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu : 1. Communication

(5)

2. Planning

Tahap planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahap ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan pengguna dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.

3. Modeling

Tahap modeling adalah tahap menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding.. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement.

4. Construction

Tahap construction adalah tahap pembuatan coding. Coding adalah penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer dalam hal ini menggunakan bahasa pemrograman Java dengan databse MyS Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa Di Institut Teknologi Bandung, artinya dalam tahapan ini penggunaan komputer akan dimaksimalkan. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun. Tujuan pengujian adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.

5. Deployment

(6)

Gambar 1.1 Waterfall [2]

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang profil tempat studi kasus yaitu Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung dan berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini,analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan. Selain itu terdapat juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

(7)

perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan dalam mengembangkan sistem. Selain itu, juga dibahas tentang pengujian perangkat lunak yang dibuat.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

(8)
(9)

9

Profil Lembaga Kemahasiswaan merupakan pembahasan mengenai sejarah, visi dan misi, struktur organisasi serta deskripsi jabatan pada Lemabaga Kemahasiswaan yang akan menjadi tempat dibangunnya sistem ini.

2.1.1 Sejarah Instansi

Lembaga Kemahasiswaan adalah sebuah unit kerja dibawah Kantor Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan yang memiliki peran strategis dalam mengembangkan mahasiswa ITB dengan lingkungan kemahasiswaannya agar menghasilkan alumni yang berkarakter dan berkompeten. Lembaga Kemahasiswaan pada dasarnya mencoba membangun kemahasiswaan ITB melalui beberapa pendekatan, yakni; (1) Pengembangan ko-kurikuler, (2) Pemberdayaan Mahasiswa untuk Masyarakat, (3) Peningkatan Kesejahteraan Mahasiswa, (4) Pendidikan Karakter, dam (5) Mempersiapkan Kapasitas Keprofesian Mahasiswa.

2.1.2 Visi dan Misi

Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :

1. Visi

Menjadikan Lembaga Kemahasiswaan sebagai mitra mahasiswa dan ujung tombak Institusi dalam membangun lingkungan kemahasiswaan ITB yang berkarakter, sehingga dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa Indonesia. 2. Misi

(10)

kemahasiswaan di Institut Teknologi Bandung dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya.

b. Dalam rensta 2011-2015 misi tersebut secara khusus diorieentasikan pada upaya menjadikan kemahasiswaan ITB sebagai kemahasiswaan yang berkelas dunia melalui pengembangan lingkungan kemahasiswaan yang dapat melahirkan karaakter mahasiswa sesuai dengan tujuan pendidikan di ITB.

2.1.3 Logo Lembaga Kemahasiswaan ITB

Logo Lembaga Kemahasiswaan ITB sama dengan lambang atau logo Institut Teknologi Bandung dikarenakan Lembaga Kemahasiswaan ITB adalah lembaga dibawah naungan Institut Teknologi Bandung. Lembaga Kemhasiswaan ITB tidak memiliki logo sendiri melaikan Lembaga Kemahasiswaan ITB menggunakan logo dari Institut Teknologi Bandung. Logo Lembaga Kemahasiswaan ITB dapat terlihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Logo Lembaga Kemahasiswaan ITB Makna yang terdapat dalam logo ini ialah :

1. Cawan melambangkan ilmu yang tiada habis-habisnya yang dihimpun pada diri Ganesha.

2. Gading yang dipatahkan menunjukan pengorbanan diri untuk memecahkan maslah-masalah yang merintangi kemajuan ilmiah.

(11)

2.1.4 Struktur Organisasi

Sebuah organisasi yang baik akan terbentuk apabila setiap anggota organisasi mengetahui tugas , wewenang, tanggung jawab serta hubungan komunikasi antar bagian pada struktur organisasi perusahaan. Pada badan usaha ini memiliki struktur organisasi yang bisa dikatakan cukup sehingga dapat menunjang dalam melaksanakan fungsi secara efektif dan efisien. Struktur organisasi yang ada pada Lembaga Kemahasiswaan ITB dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Lembaga Kemahasiswaan ITB.

2.1.5 Deskripsi Pekerjaan

(12)

1. Kepala Lembaga Kemahasiswaan a. Tugas Pokok

Memimpin, mengkoordinasikan, dan memotivasi serta mengawasi ruang lingkup tugas pokok Lembaga Kemahasiswaan ITB.

b. Fungsi

Kepanjangan tugas dari Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan untuk menangani seluruh kegiatan mahasiswa yang berkaitan dengan akademik.

2. Kepala Bagian Tata Usaha.

Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Lembaga Kemahasiswaan dibidang ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum serta perencanaan dan pelaporan dalam administrator manajemen Lembaga Kemahasiswaan.

3. Sekretariat Bidang Kesejahteraan

Sekretari Bidang Kesejahteraan mempunyai tugas membantu Kepala Lembaga Kemhasiswaan di bidang kesejahteraan mengenai beasiswa dan asrama mahasiswa.

4. Sekretaris Bidang Non Kurikuler dan Kemasyarakatan

Sekretaris Bidang Non Kurikuler dan Kemasyarakatan mempunyai tugas membantu Kepala Lembaga Kemahasiswaan di bidang layanan dan monev kegiatan serta kemasyarakatan.

5. Sekretaris Bidang Pengembangan Karakter dan Profesi

Sekretaris Bidang Pengembangan Karakter dan Profesi mempunyai tugas membantu Kepala Lembaga Kemahasiswaan di bidang profesi dan karakte serta pengembangan karakter dan bimbingan konseling.

6. Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher

Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher mempunyai tugas menangani secara teknis penyaluran beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa.

7. Kepala Seksi Asrama Mahasiswa

(13)

8. Kepala Seksi Layanan dan Monev Kegiatan

Kepala Seksi Layanan dan Monev Kegiatan mempunyai tugas menangani segala kegiatan yang diselenggarakan mahasiswa.

9. Kepala Seksi Kemasyarakatan

Kepala Seksi Kemasyarakatan mempunyai tugas secara teknis mengangi kemasyarakatan untuk mahasiswa.

10.Kepala Profesi dan Rekrutmen

Kepala Profesi dan Rekrutmen mempunyai tugas menangani secara teknis untuk profesi dan rekrutmen mahasiswa bertujuan untuk menjadikan mahasiswa menjadi SDM yang lebih berkualitas.

11.Kepala Seksi Pengembangan Karakter dan Bimbingan Konseling

Kepala Seksi Pengembangan Karakter dan Bimbingan Konseling mempunyai tugas menangani pengambangan karakter mahasiswa dan sarana bimbingan konseling bagi mahasiswa.

12. Petugas Beasiswa

Petugas Beasiswa mempunyai tugas untuk mengolah data mahasiswa pendaftar beasiswa dan data perusahaan sebagai pemberi beasiswa, beserta menyeleksi penerima beasiswa sesuai dengan kriteria perusahaan.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori dari penulisan skripsi ini menjelaskan tentang sisitem informasi, sisitem pendukung keputusan, Model Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM), Metode Simple Additive Weighting(SAW) , Unfield Modelling Languange (UML),Teknologi Java, yang menguraikan proses analisis sistem serta mendukung proses perancangan Sstem Pendukung Keputusan Peneriamaan Beasiswa di Institut Teknologi Bandung.

2.2.1 Sistem Informasi

(14)

Sistem informasi digunakan untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk dan pelayanan. Komponen dalam sistem informasi ada 3, yaitu :

a. Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software) yang berfungsi sebagai mesin (sistem).

b. Manusia (People) dan Prosedur (Procedures) yang merupakan manusia dan tata cara menggunakan mesin (sistem).

c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin (sistem) agar terjadi suatu proses pengolahan data [3].

2.2.2 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif – alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.

2.2.2.1Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Dari pengertian Sistem Pendukung Keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara lain [5] :

1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada

management by perception

2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang

control proses pengambilan keputusan

3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan tak struktur

4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan

5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item.

(15)

2.2.2.2Komponen Penyusun Sistem Pendukung Keputusa

Suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki tiga subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis sistem pendukung keputusan, antara lain [5] :

1. Subsistem Manajemen Basis Data

Subsistem data merupakan bagian yang menyediakan data – data yang dibutuhkan oleh Base management Subsystem (DBMS). DBMS sendiri merupakan susbsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data – data yang merupakan suatu Sistem Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar lingkungan. Keputusan pada manajemen level atas seringkali harus memanfaatkan data dan informasi yang bersumber dari luar perusahaan.

Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan, antara lain :

a. Mampu mengkombinasikan sumber – sumber data yang relevan melalui proses ekstraksi data

b. Mampu menambah dan menghapus secara cepat dan mudah

c. Mampu menangani data personal dan non ofisial, sehingga user dapat bereksperimen dengan berbagai alternatife keputusan

d. Mampu mengolah data yang bervariasi dengan fungsi manajemen data yang luas

2. Subsistem Manajemen Model

Subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternatife solusi. Integrasi model – model dalam Sistem Informasi Manajemen yang berdasarkan integrasi data – data dari lapangan menjadi suatu Sistem Pendukung Keputusan.

Kemampuan subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan antara lain:

1. Mampu menciptakan model – model baru dengan cepat dan mudah.

2. Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat pemakai.

(16)

hubungan yang sesuai

4. Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database manajemen

3. Subsistem Dialog

Subsistem dialog merupakan bagian dari Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan representasi dan mekanisme control selama proses analisa dalam Sistem Pendukung Keputusan ditentukan dari kemampuan berinteraksi antara sistem yang terpasang dengan user.

Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak merupakan komponen – komponen yang terlibat dalam subsistem dialog yang mewujudkan komunikasi antara user dengan sistem tersebut. Komponen dialog menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan.

Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain : 1. Bahasa Aksi (The Action Language)

Merupakan tindakan – tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user

untuk menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada.

2. Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage)

Merupakan keluaran yang dihasilkan oleh suatu Sistem Pendukung Keputusan dalam bentuk tampilan – tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran sistem terhadap masukan – masukan yang telah dilakukan.

3. Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language)

(17)

2.2.2.3Tingkat Teknologi Dalam Sistem Pendukung Keputusan

Dalam Sistem Pendukung Keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan perangkat keras maupun lunak. Masing – masing tingkatan berdasarkan tingkatan kemampuan berdasarkan perbedaan tingkat teknik, lingkungan dan tugas yang akan dikerjakan.

Ketiga tingkatan tersebut adalah :

a. Sistem Pendukung Keputusan (Specific DSS)

b. Pembangkit Sistem Pendukung Keputusan (DSS Generator) c. Peralatan Sistem Pendukung Keputusan (DSS Tools)

2.2.3 Model Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM )

Fuzzy Multiple Attribute Decision Making( FMADM) [6] adalah “ suatu

metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif

dengan kriteria tertentu”. Inti dari FMADM adalah menentukan nilaibobot untuk

setiap atribut,kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan.

Pada dasarnya, ada tiga pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan pendekatan integrasi antara subyektif & obyektif. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan.

Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perangkingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan. [6].

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah FMADM. antara lain[6]:

a. Simple Additive Weighting Method (SAW)

b. Weighted Product (WP)

c. ELECTRE

(18)

e. Analytic Hierarchy Process (AHP)

Algoritma FMADM adalah:

1. Memberikan nilai setiap alternatif (Ai) pada setiap kriteria (Cj) yang sudah ditentukan, dimana nilai tersebut di peroleh berdasarkan nilai crisp; i=1,2,…m

dan j=1,2,…n.

2. Memberikan nilai bobot (W) yang juga didapatkan berdasarkan nilai crisp. 3. Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung nilai rating kinerja

ternormalisasi (rij) dari alternative Ai pada atribut Cj berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan/benefit = maksimum atau atribut biaya/cost=minimum. )

Apabila berupa artibut keuntungan maka nilai crisp (Xij) dari setiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp MAX (MAX Xij) dari tiap kolom, sedangkan untuk atribut biaya, nilai crisp MIN (MIN Xij) dari tiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp (Xij) setiap kolom.

4. Melakukan proses perankingan dengan cara mengalikan matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W).

5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) dengan cara menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W). Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternative Ai lebih terpilih.

Dalam penelitian ini menggunakan FMADM desngan metode SAW. Adapun langkah-langkahnya adalah:

1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci.

2. Menentukan rating kecocokan setiap alternative pada setiap kriteria.

3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukannormalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.

(19)

nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi. [6]. 2.2.4 Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut

[6].

Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut: Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) seperti pada rumsu 2.1:

(2.1)

Keterangan

rij = nilai rating kinerja ternormalisasi

xij =nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria Max xij =nilai terbesar dari setiap kriteria

Langkah terakhir adalah menjumlahkan setiap altenatif, misal baris pertama dari matriks W * R =A1,baris kedua=A2,dan baris ketiga =A3. Setelah dilakukan penjumlahan maka didapatkan sebuah nilai seperti pada rumus 2.2

n

(2.2)

Keterangan :

Vᵢ = ranking untuk setiap alternatif Wj = nilai bobot dari setiap kriteria rij = nilai rating kinerja ternomalisasi

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih

(20)

2.2.5 Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintaks dan semantic. Pemodelan ini sangat cocok digunakan untuk merancang dan memodelkan sistem berorientasi objek[7].

Diagram pada UML dibagi menjadi dua bagian yaitu structural diagram dan behavior diagram. Structural diagram digunakan untuk mendeskripsikan relasi antar kelas. Tools yang digunakan pada bagian ini yaitu class diagram. Sedangkan behavior diagram digunakan untuk mendeskripsikan interaksi antara aktor dan sebuah use case (bagaimana seorang aktor menggunakan sistem). Tools

yang digunakan pada bagian ini yaitu Use case diagram, Sequence diagram,

Collaboration diagram, Statechart diagram, dan Activity diagram.

2.2.5.1Diagram Class

Diagram class digunakan untuk menggambarkan keadaan suatu sistem dengan menjelaskan keterhubungan antara suatu class dengan class yang lain yang terdapat pada sistem[9]. Sebuah class terdiri dari nama, atribut dan method.

Atribut dan method dari sebuah kelas mempunyai visibility, Ada tiga jenis visibility yang digunakan yaitu private, public, dan protected. Setiap class pada

class diagram mempunyai hubungan dengan class lainnya, ada beberapa jenis hubungan class, yaitu dependency, asosiasi, agregasi, komposisi dan generalisasi. a. Dependency

Depedency merupakan hubungan terlemah antara class. Depedency

bermakna satu class menggunakan atau memiliki pengetahuan terhadap class lain, namun hubungannya hanya sementara dan tidak ada batas waktu yang jelas. b. Asosiasi

Asosiasi mempunyai hubungan yang lebih kuat dari hubungan

dependency, dimana suatu class tetap berhubungan dengan class lain seterusnya. Hubunganasosiasi dibagi menjadi dua jenis yaitu directional dan bidirectional. c. Agregasi

(21)

asosiasi. Hubungan agregasi dinyatakan dengan simbol diamond pada pemilik kelas dan garis utuh berpanah kekelas yang dimiliki.

d. Komposisi

Komposisi merupakan bentuk hubungan antar class yang paling kuat. Komposisi digunakan untuk mengambil seluruh bagian dari class yang berhubungan. Aturan dari komposisi yaitu hanya boleh ada satu komposisi dalam satu waktu.

e. Generalisasi

Generalisasi merupakan bentuk hubungan antar class, dari class yang umum dengan class yang lebih khusus. Contoh class hewan memiliki hubungan generalisasi dengan class kucing, karena kucing merupakan class khusus dari

class hewan yang lebih umum.

2.2.5.2Diagram Use Case

Diagram use case digunakan untuk mendeskripsikan kejadian-kejadian apa saja yang dapat dilakukan oleh user/aktor dan fungsionalitas-fungsionalitas apa saja yang diharapkan dari sistem yang akan dibangun, tanpa mendeskripsikan bagaimana sistem menyelesaikannya[7]. Sebuah use case menggambarkan suatu urutan interaksi antara satu atau lebih aktor dan sistem. Dalam fase requirements, model use case mengambarkan sistem sebagai sebuah kotak hitam dan interaksi antara aktor dan sistem dalam suatu bentuk naratif, yang terdiri dari masukan dari pengguna dan respon-respon sistem.

Setiap use case menggambarkan perilaku sejumlah aspek sistem, tanpa mengurangi struktur internalnya. Selama pembuatan model use case secara pararel juga harus ditetapkan obyek-obyek yang terlibat dalam setiap use case.

2.2.5.3 Diagram Sequence

(22)

event. Untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger

aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan

output apa yang dihasilkan

2.2.5.4Diagram Collaboration

Diagram collaboration menunjukan informasi yang sama seperti dalam

sequence diagram. Perbedaannya adalah dari cara mengelompokan objek

sequence berdasarkan urutan nomor dari pesan[7].

2.2.5.5Diagram Statechart

Diagram statechart menggambarkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas[7].

2.2.5.6Diagram Activity

Diagram activity menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir[7]. Activity diagram merupakan

state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.

2.2.6 Teknologi Java

Java adalah sebuah teknologi yang diperkenalkan oleh Sun Microsystems

pada pertengahan tahun 1990. Menurut definisi dari Sun, Java adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer stand alone ataupun pada lingkungan jaringan. Java berdiri di atas sebuah mesin interpreter yang diberi nama Java Virtual Machine (JVM). JVM inilah yang akan membaca bytecode dalam file .class dari suatu program sebagai representasi langsung program yang berisi bahasa mesin.

Oleh karena itu, bahasa Java disebut sebagai bahasa pemrograman yang

(23)

sistem operasi tersebut terdapat JVM. Platform Java terdiri dari kumpulan library, JVM, kelas-kelas loader yang dipaket dalam sebuah lingkungan rutin Java, dan sebuah compiler, debuger, dan perangkat lain yang dipaket dalam Java Development Kit (JDK)[8].

Java merupakan salah satu bahasa pemrograman yang menggunakan paradigma pemrograman berbasis objek. Paradigma ini yaitu menggunakan objek untuk membungkus atribut dan operasi yang mungkin pada objek tersebut. Java mempunyai kelebihan dan kekurangan yaitu:

2.6.6.1 Kelebihan Java

Beberapa kelebihan dari java yaitu sebagai berikut: 1. Multiplatform

Kelebihan utama dari java ialah dapat dijalankan di beberapa platform/sistem operasi komputer, sesuai dengan prinsip tulis sekali, jalankan dimana saja. Kelebihan ini memungkinkan sebuah program berbasis java dikerjakan diatas sistem operasi linux tetapi dijalankan dengan baik di atas Microsoft Windows. 2. OOP (Object Oriented Programming)

Java merupakan salah satu bahasan pemrograman berbasis objek secara murni. Semua tipe data diturunkan dari kelas dasar yang disebut objek. Hal ini sangat memudahkan pemrogram untuk mendesain, membuat, mengembangkan, dan mengalokasi kesalahan sebuah program dengan basis

java secara cepat, tepat, mudah dan terorganisir. 3. Library yang lengkap

Java terkenal dengan kelengkapan library/perpustakaan (kumpulan program-program yang disertakan dalam pemrogram java) yang sangat memudahkan dalam penggunaan oleh para pemrogram untuk membangun aplikasinya. Kelengkapan perpustakaan ini ditambah dengan keberadaan komunitas java yang besar yang terus menerus membuat perpustakaan-perpustakaan baru untuk melingkupi seluruh kebutuhan pembangunan aplikasi.

4. Bergaya C++

(24)

banyak pemrogram C++ untuk pindah ke java. Saat ini pengguna java sangat banyak, sebagian besar adalah pemrogram C++ yang pindah ke java.

5. Pengumpulan sampah otomatis

Java memiliki fasilitas pengaturan penggunaan memori sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan memori secara langsung (seperti halnya dalam bahasa C++ yang dipakai secara luas) [8].

2.6.6.2 Kekurangan Java

Beberapa kekurangan Java antara lain : 1. Mudah didekompilasi

Dekompilasi adalah proses membalikkan dari kode jadi menjadi kode sumber. Ini memungkinkan karena kode jadi java merupakan bytecode yang menyimpan banyak atribut bahasa tingkat tinggi seperti nama-nama kelas, metode dan tipe data.

2. Penggunaan memory yang banyak

(25)

117

pendukung keputusan yang akan dibangun. Tahapan ini dilakukan setelah tahapan analisis dan perancangan sistem selesai dilakukan, dan selanjutnya akan diimplementasikan pada sebuah bahasa pemrograman yang akan digunakan. Setelah tahap implementasi dilakukan, tahapan selanjutnya adalah tahap pengujian, pada tahap pengujian akan dilihat beberapa kekurangan pada aplikasi sisitem pendukung kepurtusan penerimaan beasisiwa di Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung.

4.1 Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah proses pembangunan perangkat lunak, tahap kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem yang bertujuan untuk mengkonfirmasi perancangan sistem yang telah dibuat pada bab sebelumnya, sehingga pengguna dapat memberi masukan untuk pengembangan sistem yang sedang dibangun.

4.1.1 Perangkat Keras Yang Digunakan

Perangkat keras yang digunakan dalam pembangunan sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa di Lembaga Kemahasiswaan ITB ini adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Perangkat Keras Yang Digunakan

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Monitor 14”

2 Processor Processor Dualcore kecepatan 2,6 Ghz

3 Harddisk 500 GB

4 VGA 1 GB

5 RAM 2 GB

6 Keyboard Standar

(26)

4.1.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan

Perangkat lunak yang akan digunakan dalam pembangunan sistem pendukung keputusan penerimaan beasisiwa di Lembaga Kemahasiswaan ITB ini adalah sebagai berikut.

Tabel 4.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan

No Perangkat Lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Windows 8 Pro

2 Web Server Pembangun Xamp Server

3 DBMS MySQL

4 Bahasa Pemrograman Java

6 Code Editor Netbeans IDE 7.1

4.1.3 Implementasi Basis Data

Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan aplikasi DBMS MySQL. Berikut ini adalah implementasi basisdata dalam bahasa SQL seperti pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Implementasi Basis Data

Pembuatan Basis Data

CREATE DATABASE IF NOT EXISTS `beasiswa` DEFAULT CHARACTER SET latin1 COLLATE latin1_swedish_ci;

Pembuatan Tabel Perusahaan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `perusahaan` (

`kode_perusahaan` VARCHAR(100) NOT NULL , `nama_perusahaan` VARCHAR(100) NOT NULL , PRIMARY KEY (`kode_perusahaan`) )

ENGINE = InnoDB DEFAULT CHARACTER SET = latin1; Pembuatan Tabel Perusahaan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `kriteria` (

`kode_kriteria` VARCHAR(100) NOT NULL , `nama_kriteria` VARCHAR(100) NOT NULL , PRIMARY KEY (`kode_kriteria`) )

ENGINE = InnoDB DEFAULT CHARACTER SET = latin1; Pembuatan Tabel Beasiswa CREATE TABLE IF NOT EXISTS `beasiswa` (

`kode_beasiswa` VARCHAR(100) CHARACTER ' NOT NULL , `kode_perusahaan` VARCHAR(100) NOT NULL ,

`jenis_bantuan` VARCHAR(100) NOT NULL , `jumlah_penerima` INT(11) NOT NULL , `penyaluran` VARCHAR(100) NOT NULL , `keterangan` TEXT NOT NULL ,

PRIMARY KEY (`kode_beasiswa`),CONSTRAINT `fk_kode_perusahaan`

FOREIGN KEY (`kode_perusahaan` ) REFERENCES `perusahaan` (`kode_perusahaan` ) ON DELETE NO ACTION ON UPDATE NO ACTION)

(27)

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `bobot` ( `kode_bobot` VARCHAR(100) NOT NULL , `kode_kriteria` VARCHAR(100) NOT NULL , `bobot_min` VARCHAR(100 NOT NULL `bobot_max` VARCHAR(100) NOT NULL , `nilai_bobot` VARCHAR(100) NOT NULL ,

PRIMARY KEY (`kode_bobot`) ,INDEX `kode_kriteria` (`kode_kriteria` ASC) , INDEX `fk_kriteria_bobot` (`kode_kriteria` ASC) , CONSTRAINT `fk_kriteria_bobot` FOREIGN KEY (`kode_kriteria` ) REFERENCES `kriteria` (`kode_kriteria` )

ON DELETE NO ACTION ON UPDATE NO ACTION)

ENGINE = InnoDB DEFAULT CHARACTER SET = latin1 COLLATE = latin1_general_ci; Pembuatan Tabel Hasil

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `hasil` ( `nim` VARCHAR(100) NOT NULL ,

`kode_beasiswa` VARCHAR(100) NOT NULL , `urutan` VARCHAR(100) NOT NULL )

ENGINE = InnoDB DEFAULT CHARACTER SET = latin1; Pembuatan Tabel Mahasiswa CREATE TABLE IF NOT EXISTS `mahasiswa` (

`nim` VARCHAR(100) NOT NULL ,

`nama_mahasiswa` VARCHAR(100) NOT NULL , `kelahiran` VARCHAR(100) NOT NULL , `alamat_mahasiswa` TEXT NOT NULL ,

`telepon_mahasiswa` VARCHAR(100) NOT NULL , `fakultas` VARCHAR(100) NOT NULL ,

`angkatan` VARCHAR(4) NOT NULL , `nama_ayah` VARCHAR(100) NOT NULL , `nama_ibu` VARCHAR(100) NOT NULL , `pendapatan_perkavita` DOUBLE NOT NULL , `pilihan_1` VARCHAR(100) NOT NULL , `pilihan_2` VARCHAR(100) NOT NULL , PRIMARY KEY (`nim`) )

ENGINE = InnoDB DEFAULT CHARACTER SET = latin1; Pembuatan Tabel Kriteria Mahasiswa CREATE TABLE IF NOT EXISTS `kriteria_mahasiswa` (

`kode_kriteria_mahasiswa` VARCHAR(100) NOT NULL , `nim` VARCHAR(100) NOT NULL ,

`kode_kriteria` VARCHAR(100) NOT NULL ,

`bobot_kriteria_mahasiswa` VARCHAR(100) NOT NULL , PRIMARY KEY (`kode_kriteria_mahasiswa`) ,

INDEX `fk_nim` (`nim` ASC) ,INDEX `fk_kode_kriteria` (`kode_kriteria` ASC) , CONSTRAINT `fk_nim`FOREIGN KEY (`nim` ) REFERENCES `mahasiswa` (`nim` ) ON DELETE NO ACTION ON UPDATE NO ACTION,

CONSTRAINT `fk_kode_kriteria`FOREIGN KEY (`kode_kriteria` ) REFERENCES `kriteria` (`kode_kriteria` )

ON DELETE NO ACTION ON UPDATE NO ACTION) ENGINE = InnoDB DEFAULT CHARACTER SET = latin1;

Pembuatan Tabel Kriteria Perusahaan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `kriteria_perusahaan` (

`kode_kriteria_perusahaan` VARCHAR(100) NOT NULL , `kode_beasiswa` VARCHAR(100) NOT NULL ,

`kode_kriteria` VARCHAR(100) NOT NULL ,

`bobot_kriteria_perusahaan` VARCHAR(100) NOT NULL ,

(28)

ON DELETE NO ACTION ON UPDATE NO ACTION,

CONSTRAINT `fk_kode_beasiswa FOREIGN KEY (`kode_beasiswa` ) REFERENCES `beasiswa` (`kode_beasiswa`

ON DELETE NO ACTION ON UPDATE NO ACTION) ENGINE = InnoDB DEFAULT CHARACTER SET = latin1;

Pembuatan Tabel Perhitungan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `perhitungan` (

`nim` VARCHAR(100) NOT NULL , `bobot_ipk` VARCHAR(100) NOT NULL , `bobot_semester` VARCHAR(100) NOT NULL , `bobot_tanggungan` VARCHAR(100) NOT NULL , `bobot_penghasilan` VARCHAR(100) NOT NULL , `pilihan` VARCHAR(100) NOT NULL ,

`urutan` VARCHAR(100) NOT NULL , `nilai_akhir` VARCHAR(100) NOT NULL )

ENGINE = InnoDB DEFAULT CHARACTER SET = latin1 COLLATE = latin1_general_ci; Pembutan Tabel User

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `user` ( `nama` VARCHAR(100) NOT NULL , `user_name` VARCHAR(100) NOT NULL , `password` VARCHAR(100) NOT NULL , `posisi` VARCHAR(100) NOT NULL )

ENGINE = InnoDB DEFAULT CHARACTER SET = latin1;

4.1.4 Implementasi Antarmuka

Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap program yang dibangun dan pengkodeannya dalam bentuk file program. Adapun untuk tampilan implementasi pembangunan sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa di Institut Teknologi Bandung akan ditampilkan pada lampiran A. Berikut ini adalah implementasi antarmuka sistem pendukung keputusan yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu antarmuka untuk Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher seperti pada tabel 4.4 dan antarmuka untuk petugas beasiswa seperti pada tabel 4.5.

Tabel 4.4 Implementasi Antarmuka Kepala Seksi Beasiswa

No Menu Deskripsi Nama File

1 Login Kepala Digunakan untuk melakukan login ke sistem oleh kepala seksi beasiswa dan voucher

LogIn.java

2 Data Perusahaan Digunakan untuk mengakses data perusahaan

Perusahaan.java

3 Data Mahasiswa Digunakan untuk mengakses data mahasiswa

Mahasiswa.java

4 Data Kriteria Mahasiswa. Digunakan untuk mengakses data kriteria mahasiswa

KriteriaMahasiswa.java

5 Data Kriteria Perusahaan Digunakan untuk mengakses data kriteria perusahaan

KriteriaPerusahaan.java

6. Data Beasiswa Perusahaan Digunakan untuk mengisi jumlah dan jenis beasiswa yang

(29)

diberikan

7 Cetak Laporan Digunakan untuk mencetak setiap data yang berkaitan dengan beasiswa

Laporan.java

Tabel 4.5Implementasi Antarmuka Petugas Beasiswa

No Menu Deskripsi Nama File

1 Login Petugas Digunakan untuk melakukan login ke sistem olehpetugas beasiswa

LogIn.java

2 Data User Digunakan untuk mengelola

data user yang menggunakan aplikasi

User.java

3 Kriteria Digunakan untuk mengelola

data kriteria yang akan dijadikan bahan perhitungan

Kriteria.java

4 Bobot Digunakan untuk mengelola

bobot untuk digunakan pembobotan kriteria

Bobot.java

5 Seleksi Digunakan untuk melihat hasil seleksi beasiswa

Perhitungan.java

6 Cetak Laporan Digunakan untuk mencetak setiap data yang berkaitan dengan beasiswa

Laporan.java

4.2 Pengujian Sistem

Pengujian sistem merupakan tahapan yang memiliki tujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan kekurangan-kekurangan pada perangkat lunak yang diuji. Pengujian bermaksud untuk mengetahui perangkat lunak yang dibuat sudah memenuhi kriteria yang sesuai dengan tujuan perancangan. Pengujian perangkat lunak ini menggunakan 2 tahapan yaitu, pengujian black box

dan pengujian beta. Pada pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibangun, sedangkan pada pengujian beta

menggunakan metode pengumpulan data dengan wawancara terhadap pihak yang nantinya terlibat dalam sistem.

4.2.1 Pengujian Black Box

(30)

4.2.1.1Skenario Pengujian Black Box

Skenario pengujian blackbox terhadap menu Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher dijelaskan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.6 Skenario Pengujian blackbox terhadap Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher

Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian

Login Kepala

Menghapus data user

Mengubah data user

Bobot

Seleksi Melihat penerima beasiswa Blackbox

Melihat bukan penerima beasisiwa

Cetak Laporan Melihat laporan data. Blackbox

Keluar Menghapus session kepala Blackbox

Skenario pengujian black box terhadap menu petugas dijelaskan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.7 Skenario Pengujian Blackbox terhadap Petugas

Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian

Login Petugas

Menambah data kriteria mahasiswa

Blackbox

Mengubah data kriteria mahasiswa Menghapus data kriteria mahasiswa Mencari data kriteria mahasiswa

Data Perusahaan

Menambah data kriteria perusahaan

Blackbox

(31)

Beasiswa

Menambah data beasiswa

Blackbox

Mengubah data kriteria beasiswa Menghapus data kriteria beasiswa Mencari data kriteria beasiswa

Keluar Menghapus session petugas Blackbox

4.2.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian Black Box

Kasus dan hasil pengujian black box sisitem pendukung keputusan penerimaan beasisiwa di Lembaga Kemhasiswaan Institut Teknologi Bandung dapat dilihat pada tabel sebagi berikut :

1. Hasil Pengujian Login

Hasil pengujian login dengan pengguna Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher dan Petugas Beasiswa.Pengujian login dapat dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4.8 Pengujian Login

HASIL PENGUJIAN DATA BENAR

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan username : admin

HASIL PENGUJIAN DATA SALAH

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan username : admin

Terdapat pesan “Data tidak boleh kosong”

Terdapat pesan

“Username dan Password Salah”

Diterima

2. Pengujian Pengelolaan Data User

Hasil pengujian pengelolaan data user dengan pengguna Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher dapat dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Pengelolaan Data User

HASIL PENGUJIAN BENAR Menambah Data User

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Nama : Zam Zam

(32)

3. Pengujian Pengelolaan Data Mahasiswa

Hasil pengujian pengelolaan data mahasiswa dengan pengguna petugas dapat dilihat pada tabel 4.10

Tabel 4.10 Pengujian Pengelolaan Data Mahasiswa

HASIL PENGUJIAN BENAR Menambah Data Mahasiswa

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Nim : 10109130 Nama : Dera Sopiandi Kelahiran : Cianjur

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pilih data user mana

yang akan dihapus

Data user yang dipilih dapat dihapus dari

HASIL PENGUJIAN DATA SALAH Menambah Data User

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Nama : (kosong) atau

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

(33)

Ciranjang,Kab.Cianjur

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Nim : 10109130 Nama : Dera Sopiandi Kelahiran : Cianjur

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Pilih data mahasiswa mana yang akan dihapus dan klik tombol

“Hapus”, kill tombol “Ya” pada saat tampilan pesan “Apakah anda dipilih dapat dihapus dari database dan

menampilkan pesan

“Data berhasil dihapus”

Diterima

HASIL PENGUJIAN DATA SALAH Menambah Data Mahasiswa

Data Masukan Yang

Diharapkan

(34)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Pilihan 1: (kosong) atau Pilihan 2: (kosong)

4. Pengujian Pengelolaan Data Kriteria Mahasiswa

Hasil pengujian pengelolaan data kriteria mahasiswa dengan pengguna petugas dapat dilihat pada tabel 4.11

Tabel 4.11 Pengujian Pengelolaan Data Kriteria Mahasiswa

HASIL PENGUJIAN BENAR Menambah Data Kriteria Mahasiswa

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode kriteria mhs :

K01

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode kriteria mhs :

K01

Menghapus Data Kriteria Mahasiswa

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pilih data mahasiswa

mana yang akan dihapus dan klik

tombol “Hapus”, kill tombol “Ya” pada saat

tampilan pesan

HASIL PENGUJIAN DATA SALAH Menambah Data Kriteria Mahasiswa

(35)

Kode kriteria mhs : (kosong) atau Nim: (kosong) atau Kode Kriteria : (kosong) atau

Bobot : (kosong)

Muncul validasi disetiap atribut pengisian yaitu “(nama atribut pengisian) tidak

Mengubah Data Kriteria Mahasiswa

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode kriteria mhs :

(kosong) atau Nim: (kosong) atau Kode Kriteria : (kosong) atau

5. Pengujian Pengelolaan Data Perusahaan

Hasil pengujian pengelolaan data perusahaan dengan pengguna petugas dapat dilihat pada tabel 4.12.

Tabel 4.12 Pengujian pengelolaan Data Perusahaan

HASIL PENGUJIAN BENAR Menambah Data Perusahaan

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode : Bea001

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode : Bea001

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pilih data perusahaan dipilih dapat dihapus dari database dan

menampilkan pesan

“Data berhasil dihapus”

Diterima

HASIL PENGUJIAN DATA SALAH Menambah Data Perusahaan

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Kode : (kosong) atau Nama: (kosong)

Muncul validasi disetiap atribut pengisian yaitu

(36)

“(nama atribut pengisian) tidak boleh kosong”

Mengubah Data Perusahaan

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode : (kosong) atau

6. Pengujian Pengelolaan DataKriteria Perusahaan

Hasil pengujian pengelolaan data kriteria perusahaan dengan pengguna petugas dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 Pengujian pengelolaan Data Kriteria Perusahaan

HASIL PENGUJIAN BENAR Menambah Data Kriteria Perusahaan

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode kriteri

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode kriteri

Menghapus Data Kriteria Perusahaan

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Pilih data perusahaan mana yang akan dihapus dan klik

tombol “Hapus”, klik tombol “Ya” pada saat

tampilan pesan dipilih dapat dihapus dari database dan

menampilkan pesan

“Data berhasil dihapus”

Diterima

HASIL PENGUJIAN DATA SALAH Menambah Data Kriteria Perusahaan

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Kode kriteri

(37)

Mengubah Data Perusahaan

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kode kriteri

perusahaan : (kodong) atau

7. Pengujian Pengelolaan Data Beasiswa

Hasil pengujian pengelolaan data beasiswa dengan pengguna petugas dapat dilihat pada tabel 4.14.

Tabel 4.14 Pengujian Pengelolaan Data Beasiswa

HASIL PENGUJIAN BENAR Menambah Data Beasiswa

Data Masukan Yang

Diharapkan

Data Masukan Yang

Diharapkan

Data Masukan Yang

Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Pilih data perusahaan mana yang akan dihapus

dan klik tombol “Hapus”, klik tombol “Ya” pada

saat tampilan pesan dipilih dapat dihapus dari database dan

menampilkan pesan

“Data berhasil dihapus”

Diterima

HASIL PENGUJIAN DATA SALAH Menambah Data Beasiswa

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Kode : (kosong)1 atau Pemberi : (kosong) atau Jenis : (kosong) atau Jumlah : (kosong) atau

(38)

Penyaluran : (kosong)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Kode : (kosong)1 atau Pemberi : (kosong) atau Jenis : (kosong) atau Jumlah : (kosong) atau Penyaluran : (kosong)

8. Hasil Pengujian Pengelolaan Data Kriteria

Hasil pengujian pengelolaan data perusahaan dengan pengguna petugas dapat dilihat pada tabel 4.15

Tabel 4.15 Pengujian Data Pengelolaan Data Kriteria

HASIL PENGUJIAN BENAR Menambah Data Kriteria

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Nama Kriteria :

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Nama Kriteria : IPK Data yang diubah

tersimpan dalam

HASIL PENGUJIAN DATA SALAH Menambah Data Kriteria

Data Masukan Yang

Diharapkan

Data Masukan Yang

(39)

9. Hasil Pengujian Pengelolaan Data Bobot

Hasil pengujian pengelolaan data bobot dengan pengguna kepala dapat dilihat pada tabel 4.16

Tabel 4.16 Hasil Pengujian Pengelolaan Data Bobot

HASIL PENGUJIAN BENAR Merubah Data Bobot

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Masukan data bobot Data yang diubah

tersimpan dalam

HASIL PENGUJIAN DATA SALAH Mngubah Data Bobot

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Masukan data bobot Data yang diubah tersimpan dalam

10. Hasil Pengujian Pengelolaan Laporan

Hasil pengujian pengelolaan laporan dengan pengguna kepala dan petugas dapat dilihat pada tabel 4.17

Tabel 4.17 Hasil Pengujian Pengelolaan Laporan

Mencetak Laporan

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pilih data laporan

yang akan di cetak.

Tampil detail laporan dari data yang dipilih

Tampil detail laporan dari data yang dipilih

Diterima

11. Hasil Pengujian Keluar

Hasil pengujian keluar dengan pengguna kepala dan petugas dapat dilihat pada tabel 4.18

Tabel 4.18 Hasil Pengujian Pengelolaan Keluar

Pengelolaan Keluar

(40)

4.2.1.3Kesimpulan Pengujian Black Box

Berdasarkan hasil pengujian sistem yang telah dilakukan secara keseluruhan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada proses Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa di Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung telah mengalami tahap perbaikan, dan sudah memaksimalkan proses-proses tersebut. Secara fungsional sistem sudah dapat digunakan, dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan yang diharapkan.

4.2.2 Pengujian Beta

Pengujian beta adalah proses pengujian yang dilakukan secara langsung kepada pihak bagian beasiswa untuk mengetahui kualitas dari aplikasi yang telah dibangun. Didalam pengujian beta terdiri dari skenario pengujian, daftar pertanyaan wawancara dan hasil wawancara.

4.2.2.1Skenario Pengujian

Skenario pengujian ini dilakukan kepada Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher yaitu bapak Erwin Nurdin, S.T, dan bagian petugas beasiswa yaitu bapak Asep Supriatna. Total responden dalam pengujian sistem ini berjumlah 2 orang. Metode yang digunakan dalam pengujian beta ini dilakukan dengan metode wawancara, hal ini dikarenakan jumlah responden tidak terlalu banyak. Wawancara dilakukan dengan melalui pertanyaan terbuka, setiap responden memiliki pertanyaan yang berbeda-beda. Dari hasil wawancara tersebut akan dilakukan pengambilan kesimpulan terhadap penilaian penerapan sistem yang baru.

4.2.2.2Daftar Pertanyaan Wawancara

(41)

Wawancara dilakukan untuk pengujian beta terhadap Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa di Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung, yaitu Bapak Erwin Nurdin, S.T,. Berikut daftar pertanyaan yang diajukan kepada Kepala Beasiswa dan Voucher:

1. Bagaimana menurut Bapak dengan adanya Sistem pendukung keputusan penerimaan beasisiwa ini, apakah membantu dalam menentukan penerima beasiswa?

Jawaban :

Aplikasi ini sangat membantu dalam merekomendasikan penerima beasiswa yang sesuai dengan kriteria yang diberikan tiap perusahaan, tanpa harus mengelompokan data berdasarkan tiap pilihan beasisiwa yang dipilih mahasiswa, kemudan tanpa harus mencocokan data mahasiswa yang lebih berhak menerima beasiswa secara manual, semua sudah bisa diselesaikan pada aplikasi ini

2. Apakah dengan sistem pendukung keputusan ini dapat membantu menghindari terjadinya mahasiswa yang menerima 2 jenis beasiswa yang berbeda ?

Jawaban :

Iya, karena dalam aplikasi ini tidak ditemukan lagi data mahasiswa yang menerima 2 jenis beasisiwa yang berbeda karena secara otomatis hanya menentukan satu jenis beasiswa dari 2 pilihan beasiswa

3. Bagaimana menurut Bapak, Apakah sistem ini mudah untuk digunakan ? Jawaban :

Aplikasi ini sangat mudah di gunakan dan dipelajari, karena menu-menu dalam aplikasi ini cukup sederhana dan jelas.

(42)

Jawaban :

Ya, dengan adanya aplikasi ini selain membantu merekomendasikan penerima beasiswa yang sesuai kriteria perusahaan, aplikasi ini pun membantu pada proses pembuatan laporan, karena laporan sudah terisi sesuai data yang berkaitan dengan beasisiwa dan hanya perlu mencetak.

5. Apakah terasa perbedaannya dalam proses penyaluran beasiswa setelah adanya sistem pendukung keputusan dengan sebelum sistem ini dibangun? Jawaban :

Iya, dengan adanya aplikasi ini proses penyaluran beasiswa awalnya membutuhkan waktu yang lama dalam proses penetuannya karna dibutuhkan ketelitian pada setiap pengelompokan data mahasisiwa dan penetuan penerima beasiswa, sekarang dapat terbantu dengan adanya aplikasi sistem pendukung keputusan ini.

4.2.2.3Kesimpulan Pengujian Beta

(43)

135

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah melakukan tahapan analisis, desain, implementasi dan pengujian dari perancangan perangkat lunak yang dibangun serta saran-saran yang akan memberikan catatan-catatan penting yang akan digunakan untuk keperluan pengembangan perangkat lunak dimasa mendatang.

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis, perancangan dan pengujian maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Sistem yang dibangun dapat membantu merekomendasikan Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher dalam menetukan penerima beasiswa yang sesuai dengan kriteria tiap perusahaan

2. Mengatasi terjadinya mahasiswa yang menerima 2 jenis beasiswa yang berbeda sehingga penyaluran beasiswa lebih tepat sasaran.

5.2 Saran

(44)
(45)

F-1 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat, Tanggal Lahir : Cianjur, 03 Januari 1991 Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Kp. Nanggeleng Rt. 002 Rw.001 Desa. Neglasari Kecamatan. Ciaklong Kulon Kabupaten. Cianjur

Telepon, HP : 085723929995

Email : Zamzam_pauzan@yahoo.co.id

2. Riwayat Pendidikan

1997 - 2003 : SDN 01 Cikalong Kulon Cianjur 2004 - 2006 : SMP Negeri 1 Cikalong Kulon Cianjur 2006 - 2009 : MA Tanwiriyyah Cianjur

2009 - 2015 : Program Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.

Bandung, Januari 2015

(46)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

ZAM ZAM PAUZAN MUSLIM

10109129

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(47)

v

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Metodologi Penelitian ... 3

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 4

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 4

1.6 Sistematika Penelitian ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Profil Instansi ... 9

2.2.1 Sejarah Instansi ... 9

2.1.2 Visi dan Misis ... ..9

2.1.3 Logo Lembaga Kemahasiswaan ITB ... 10

2.1.4 Struktur Organisasi ... 11

2.1.5 Deskripsi Pekerjaan ... 11

2.2 Landasan Teori ... 13

2.2.1 Sistem Informasi ... 13

2.2.2 Sistem Pendukung Keputusan ... 13

2.2.2.1 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan ... 13

(48)

vi

2.2.5 Unfield Modelling Language (UML) ... 20

2.2.5.1 Diagram Class ... 20

2.2.5.2 Diagram Usecase ... 21

2.2.5.3 Diagram Squence ... 21

2.2.5.4 Diagram Collaboration ... 22

2.2.5.5 Diargam Statechart ... 22

2.2.5.6 Diagram Activity ... 22

2.2.6 Teknologi Java ... 22

2.2.6.1 Kelebihan Java ... 23

2.2.6.1 Kekurangan Java ... 24

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 25

3.1 Analisis Sitem ... 25

3.1.1 Analisis Masalah ... 25

3.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 25

3.1.4 Analisis Aturan Bisnis ... 28

3.1.4.1 Aturan Bisnis di Lembaga Kemahasiswaan ITB ... 28

3.1.4.2 Aturan Bisnis di Sistem Pendukung Keputusan ... 29

3.1.5 Contoh Kasus Pemberian Beasiswa ... 29

3.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 54

3.1.6.1 Analisis pengguna... 54

3.1.6.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 55

3.1.6.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 56

3.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 57

3.1.7.1 Usecase Diagram ... 57

3.1.7.2 Skenario Usecase ... 57

3.1.7.3 Activity Diagram ... 66

(49)

vii

3.2.1.2 Struktur Tabel ... 88

3.2.2 Perancangan Struktur Menu ... 91

3.2.3 Perancangan Antar Muka ... 92

3.2.4 Perancangan Pesan ... 109

3.2.5 Jaringan Semantik ... 109

3.2.6 Perancangan Method ... 111

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 117

4.1 Implementasi Sistem ... 117

4.1.1 Perangkat Keras Yang Digunakan ... 117

4.1.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan ... 118

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 118

4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 120

4.2 Pengujian Sistem ... 121

4.2.1 Pengujian Black Box ... 121

4.2.1.1 Skenario Pengujian Black Box ... 122

4.2.1.2 Kasus dan Hasil Uji Black Box ... 123

4.2.1.3 Kesimpulan Pengujian Black Box ... 132

4.2.2 Pengujuan Beta ... 132

4.2.2.1 Skenario Pengujian ... 132

4.2.2.2 Daftar Pertanyaan Wawancara ... 132

4.2.2.3 Kesimpulan Pengujian Beta ... 134

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 135

5.1 Kesimpulan ... 135

5.1 Saran ... 135

(50)

137

[1] Informasi dan Sejarah.http://www.itb.ac.id/about-itb. 4 Februari 2014

[2] Pressman, Roger, S.(2012).Rekayasa perangkat Lunak Pendekatan Praltisi.Edisi 7. Jogyakarta : Andi

[3] Ladjamudin, Al-Bahra Bin (2005). Analisis dan Desain Sistem Indormasi. Yogyakarta : Graha Ilmu

[4] Turban, Efraim, Aronson Jay. E, Peng, Liang, Ting (2005) .Dession Support System and Intellegen Systems.Yogyakarta : Andi.

[5] Kusumadewi, Sri.,Hartati,S., Harjoko,A.,dan Wardoyo, R.(2006).Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (Fuzzy MADM). Yogyakarta : Graha Ilmu [6] Widodo, Prabowo Pudjo. Herlawati (2011) Menggunakan UML. Bandung : Informatika Bandung

(51)
(52)

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ZamZamPauzan Muslim

Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung

Email : zamzam_pauzan@yahoo.co.id

ABSTRAK

Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berada di kota bandung didirikan pada tanggal 2 maret 1959. Institut Teknologi Bandung mendirikan satu lembaga yang dinamai Lembaga Kemahasiswaan dengan salah satu perannya yaitu dalam hal penyaluran beasiswa dari pemerintah maupun perusahaan kepada mahasiswa. Dalam proses penyaluran beasiswa rentan terjadi kekeliruan dalam hal penentuan penerima beasiswa yang sesuai dengan kriteria dan mahasiswa yang menerima 2 jenis beasiswa yang berbeda hal ini terjadi dikarenakan banyaknya data yang harus diolah karena banyaknya mahasiswa yang mndaftar yang harus disesuaikan dengan kriteria dari tiap perusahaan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan untuk membantu Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher dalam membantu merekomendasikan penerima beasiswa yang sesuai dengan kriteria perusahaan dan untuk menghindari terjadinya mahasiswa yang mendapatkan 2 jenis beasiswa yang berbeda.

Proses seleksi penentuan penerima beasiswa dapat dilakukan dengan mencari data mahasiswa yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan perusahaan. Data kriteria yang diolah dalam proses seleksi ini yaitu data IPK, Semester, Penghasilan Orangtua, Tanggungan Orangtua. Maka dari itu metode yang digunakan adalah Simple Additive Weight karena pada metode ini melakukan pembobotan pada setiap kriteria dan melakukan perangkingan. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis perangkat lunak dengan model aliran data yang berorientasi objek.

Berdasarkan hasil pengujian dapat diperoleh kesimpulan bahwa sistem yang dibangun dapat membantu merekomendasikan Kepala Seksi Beasiswa dalam menetukan penerima beasiswa yang sesuai dengan kriteria dan menghindari mahasiswa yang menerima 2 jenis beasiswa yang berbeda.

Kata Kunci : Institut Teknologi Bandung, Beasiswa, Simple Additive Weight.

1. PENDAHULUAN

Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berada di kota bandungdidirikan pada tanggal 2 maret 1959. Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia [1]. Institut Teknologi Bandung mendirikan satu lembaga yang dinamai Lembaga Kemahasiswaan yang menangani segala hal yang berkaitan dengan mahasiswa baik dari segi akademis maupun non akademis begitupun masalah penyaluran beasiswa yang diberikan pemerintah maupun perusahan.

Berdasarkan observasi dan wawancara langsung dengan Kepala Seksi Beasiswa dan Voucher di Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung. Pada proses seleksi pemberian beasiswa rentan untuk terjadi kekeliruan dalam hal penentuan penerim abeasiswa yang sesuai dengan kriteria, serta pernah terjadinya mahasiswa yang menerima dua jenis beasiswa yang berbeda hal ini dikarenakan banyaknya mahasiswa yang mendaftarkan diri sebagai calon penerima beasiswa.

Berdasarkan pemaparan yang sudah dijelaskan, maka Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung membutuhkan system pendukung keputusan yang dapat membantu merekomendasikan penerima beasiswa yang lebih sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan pada tiap jenis beasiswa oleh tiap perusahaan, dan agar tidak ada penerima ganda dengan jenis beasiswa yang berbeda, sehingga permasalahan pada proses penentuan penerima beasiswa dapat diminimalisir.

2. ISI PENELITIAN

2.1 Sistem Informasi

Gambar

Tabel 4.7 Skenario Pengujian Blackbox terhadap Petugas
Tabel 4.8 Pengujian Login
Tabel 4.10 Pengujian Pengelolaan Data Mahasiswa
Tabel 4.10 Lanjutan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi faktor dominan pernikahan usia muda di Dusun IX Seroja Pasar VII Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan dikarenakan hamil di luar

Pada penelitian pendahuluan, tepung yang didapat dari empulur batang pisang kepok disubstitusikan dengan terigu dan contoh produknya adalah pembuatan

[r]

“Metode analisis kuantitatif dapat diartikan sebagai metode analisis yang berlandaskan pada sampel filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu diskriptif kualitatif untuk menganalisis proses pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI), dan

Pada penelitian ini faktor yang berpengaruh tentang adanya hubungan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi pada remaja kelas XII di SMK Batik 1 Surakarta yaitu Waktu

Tingkat Suku Bunga BI, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks Harga.. Saham Gabungan

Dari jumlah penyedia barang / jasa yang memasukkan (upload) Dokumen Penawaran dan Tabel Kualifikasi melalui Aplikasi SPSE di atas, Panitia Pengadaan Barang / Jasa

Untuk memahami proses pemisahan dengan membran, akan ditentukan karakteristik membran yang hubungannya dengan sifat dan struktur membran seperti kandungan air, ukuran pori,