MANFAAT PROGRAM EKSTRAKURIKULER
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
D"l SLTP TIRTA BUARAN CIPUTAT TANGERANG
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: SIT! SA'DIAH NIM: 1981114149
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Smjana Pendidikm1 Islam
Oleh:
SITI SA'DIAH NIM: 1981114149
Di Bawah Bimbingan
Drs. H. M. Alisuf Sabri
NIP. 150033454
Jurusan Pendidikan Agama Islmn
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakmia
Skripsi yang berjudul "MANFAAT PROGRAM EKSTRAKURIKULER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SLTP TIRTA BUARAN CIPUTAT TANGERANG" telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Ilnm Tarbiyah dan Keguruan UIN Syaiif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 3 Febmari
2003. Skripsi ini telah dite1ima sebagai salah satu syarat uutuk memperoleh gelar
Sarjana Proi,>ram Strata Satu (SI) pada jurusan Pendidikan Agama Islam.
Peni,>ttji I
Drs. H. Muarif SAM NIP. 150 268 585
Jakarta, 3 Febmari 2003
Dewan Sidang Munaqasyah
Pembai1tu Dekan I
Sehetaris Merangkap Anggota
Pengt\ii II
Puji dan syukur yang sedalam-dalamnya penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan sk1ipsi ini. Shalawat dan salam sernoga senantiasa tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW juga kcpada kcluarga, para sahabal dan para pcngikulnya
yang setia mengikuti sunnah-sunnahnya sampai akhir zaman.
Alhamdulillah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini walau dalam
proses pembuatan skripsi ini tidak ser!ikit kesulitan clan hambatan yang penulis
hadapi dan alami, baik yang menyangkut soal pengaturan waktu, pengumpulan bahan
(data), maupm1 pembiayaan clan lain sebagainya. Namun clengan niat, do'a,
kesungguhan hati clan kerja keras serta bantuan clari berbagai pihak, maka segala
kesulitan dan hambatan tersebut clapat diatasi. Oleh karena itu suclah sepatutnya
penulis mengucapkan terima kasil1 beserta rasa honnat kepada:
I. Prof. Dr. H. Salman Harun selal..1.1 Dekan FaJ...1.iltas llmu Tarbiyah clan Keguruan
2. Drs. Abd. Fatah Wibisono MA selaku Ketua Jumsan Pendiclikan Agama Islam
3. Akhmacl Sadiq M.Ag selaku Sekretaris Jumsan Pendiclikan Agama Islam
4. Drs. H. M. Alisuf Sabri selaku pembimbing yang telah berseclia meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan, petunjuk d:m nasihat se1ta saran-saran kepacla
sangat berguna bagi penulis.
6. Pirnpinan dan scgenap karyawan perpustakaan U!N Syarif Hidayatullah yang telah memberikan izin kepada penulis untuk rnengi,'lmakan literatur clan koleksi perpustakaan sebagai sumber referensi skripsi ini.
7. Ayahanda f-L M. Yudhi dan lbtmda Hj. Rohayati yang telah banyak memberikan perhatian, kasih sayang, mendidik dan memberikan dorongan yang tak temilai harganya. Scmoga suatu saat nanti penulis dapat membalas jasa-jasa beliau.
8. Suamiku Ba:1g Haji Faluni yang merupakan sumber inspirasi, semangat, kebahagiaan dan kehiatan hidupku, yang selalu setia, sabar dan tak pernah kenal Jelah membantu penulis selama pembuatan skripsi ini dan yang tak pernah bosan memberikan 1110tivasi hingga rampuni,'liya skiipsi ini.
9. Keluargaku yang banyak mcmbantu dalam segala hal.
I 0. Kawan-kawanh1, seperjuangan di kelas C angkatan 98, terutarna tmtuk Jane dan Lulu semoga persahabatan dan kebersamaa'l yang selama ini kita bina tetap langgeng. Tak lupa untuk Eva, Maya, Mimi, Icha, terima kasih alas banhiannya. IL Serta pihak-pihak Jain yang tidak dapat pemtlis sebutkan namun telah berjasa
membant11 kelancaran skripsi ini.
bagi pembaca.
Dzulqa'idah 1423 H
Jakarta,
KATA PENGANTAR ... ..
DAFT AR ISJ . . . .. . . .. . . .. . .. . . .. .. . . iv
DAFTAR TABEL ... vi
BABI PENDAH ULVAN ... . I A. Latar Belakang Masalah ... . B. Pembatasan dan Perumusan Masalah . . . 4
C. Metode Pembahasan . . . 5
D. Sistematika Penulisan . . . 6
BABU KA.HAN TEORITIS TENTANG PROGRAM EKSTRA KURIKULER DAN PRESTASI BELAJAR ... . 8
A. Program Ekstrakurikuler ... . 8
1. Pengertian Program Ekstrakurikuler ... . 8
2. Tujuan Ekstrakurikuler ... . 9
3. Jenis-jenis Ekstrakurikuler ... . 11
B. Prestasi Belajar ... . 20
l P . engertian restas1 e a Jar ... . . P 'BJ' 20 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan basil belajar . . . .. 24
B. Waktu dan TempatPenelitian ... 27
C. Populasi dan Sampel . .. . . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. .. 27
D. Teknik Analisa Data... 28
BAB IV HASIL PENELITJAN ... 30
A. Deskripsi Data . . . .. . . .. . . .. . . ... . . .. 30
B. Analisa Data . .. . . . .. . . .. . . .. . . .. . . 39
C. Interpretasi Data . . . 49
BABY PENUTlJP ... . 55
A. Kesimpulan ... 55
B. Saran . . .. . . .. . . .. . . .. . . .. . .. .. . . 56
DAFTAR PUSTAKA ... , ... . 58
60
LAMPIRA N ... .Tabel
Tabel Tab el Tabel 1 Tabel2 Tabel 3 Tabel4 Tabel 5 Tabel6
Tabel 7
Tabel 8 Tabel 9
Tabel 10 Tabet 11
Tabel 12
Tabel 13
Keadaan siswa SLTP Tirta Buaran Tahun ajaran 2002/2003
Nilai raport siswa
Keadaan guru SLTP Tirta Buaran Tahun Ajaran 2002/2003 Kegiatan Ekstrakurikuler di sekolah
Keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
Pendorong motivasi aktifitas siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler Tanggapan siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah
Sarana dan prasarana sekolah yang dapat menunjang kegiatan ekstrakurikuler
Mengganggu atau tidaknya kegiatan ekstrakurikuler dalam kegiatan belajar mengajar
Minat para siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler yang paling diminati siswa Kualitas para pembina ekstrakurikuler
Kemampuan para pembina ekstrakurikuler dalam mengembangkan bakat siswa
Bakat yang diperoleh atau yang berkembang setelah siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
Pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar siswa
[image:9.595.67.481.122.666.2]Tabel 16 Manfaat yang dirasakan siswa setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
[image:10.595.71.474.93.506.2]A. Latar.Belakang Masalah
Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila. Sebagaimana Undang Undang Dasar 1945 mengamanatkan
bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran, dan pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur
dengan Undang Undang. (Pasal 31 ayat (1) dan (2) Undang Undang Dasar 1945).
Sebagai perwujudan dari Undang Undang Dasar 1945 Pemerintah telah menyelenggarakan lembaga pendidikan sebagaimana diatur dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 Bab II Pasal 4 tentang sistem Pendidikan Nasional, yang isinya adalah: "Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Yaitu dengan beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri dan rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan"1 Secara asumtif pendidikan memegang peranan strategis dalam pembangunan manusia seutuhnya,
karena proses pendidikan nasional adalah membentuk, membina dan
1
Undang Undang Tentang Sis/em Pendidikan Nasional dan Peraturan Pe/aksanaannya, (Jakarta: Sinar Gralika, 1995), cet. ke-1, h. 4.
mengembangkan manusrn, sehingga secara kualitatif memiliki kemampuan untuk
membangun rakyat dan negara.
Dengan demikian penyelenggaraan pendidikan sangat perlu mendapat perhatian yang serius dan sungguh-sungguh, serta diperlukan kerjasama yang erat antara keluarga, pemerintah dan masyarakat, sebagai tiga serangkai penganggung jawab pendidikan (Tri Pusat Pendidikan). Dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1988,
berktJnaan de11gan pendidikan dikemukakan antara lain sebagai berikut: "Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat". Karena itu pendidikan adalah tangi,rung jawab bersama
antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.2
Pendidikan mempunyai arti penting untuk men1amm kelangsungan hidup manusia dalam upaya mengembangkan potensinya. Karena itu timbullah perhatian
dan usaha-usaha dari para ahli dan para pendidik untuk dapat meningkatkan bakat, minat dan kreatifitas siswa guna mengembangkan potensi yang ada pada dirinya serta menunjang prestasi belajarnya di sekolah, dengan tujuan agar siswa dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam pengembangan diri, sehingga kelak siswa diharapkan tidak saja menjadi konsumen pengetahuan,
tetapi juga mampu menghasilkan penemuan-penemuan atau gagasan-gagasan yang
baru sehingga mampu menciptakan lapangan pekcrjaan yang baru, hal inilah yang sangat bermanfat bagi kehidupan diri sendiri dan masyarakat.
· · · -2
Untuk rnencapai prestasi belajar, siswa tidak cukup diberikan materi pelajaran
yang terdapat di dalarn kurikulum yang ada dan berlaku di sekolah itu saja melainkan juga perlu adanya kegiatan-kegiatan tambahan di luar kurikulum pelajaran, ya.itu
melalui kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di sekolah.
Di dalam kegiatan ekstrakurikuler para pendidik memberikan bimbingan dengan berbagai macam kegiatan yang dapat diikuti oleh para siswa sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya, disamping itu siswa juga dilatih untuk berpikir, berani mengambil resiko dan disiplin, dirangsang untuk menemukan hal-hal barn untuk memperoleh keterampilan yang menjums pada suatu tujuan yaitu menunjang
prestasi belajar siswa itu sendiri.
Dengan demikian setiap kegiatan ekstrakarikuler yang ada tidak lepas dari arahan/ tuntunan para pembina yang menguasai atau ahli pada bidang kegiatan, sehingga melalui kegiatan ekstrakurikuler inilah diharapkan sJSwa dapat menggunakan waktu luangnya dengan kegiatan-kegiatan yang positif Kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian kegiatan dari pendidikan yang mempunyai tujuan (sasaran) yang hendak dicapai. Oleh karena itu, eksistensi ekstrakurikuler sangat dibutuhkan dalam upaya mernbantu mengembangkan kreatifitas, menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman yang kemungkinan besar tidak mereka dapatkan dari kegiatan ekstrakurikuler sehingga dapat mencapai prestasi seoptimal mungkin.
pada salah :•atu SLTP di Ciputat dan kemudian menuangkannya dalam bentuk skripsi
yang berjudul "Manfaai Program Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar Siswa''.
B. Pembatas:m dan l'ernmnsan Masalah
I. Pembatasan Masalah
Mengingat masalah yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler sangat luas, maka untuk menghindari kekaburan dalam pembahasannya penulis membatasi pada:
a. Sekolah yang dimaksud dalam skripsi ini yaitu Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama Tirta Buaran Ciputat.
b. Kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksud dalam skripsi ini adalah kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SL TP Tirta Buaran.
c. Prestasi belajar yang dimaksud adalah basil belajar yang diapat siswa
setelah mengikuti kegiatan t>kstrakurikuler, baik berupa pengetahuan, sikap maupun keterampilan mereka. Dalam penelitian ini prestasi belajar diperoleh dari nilai raport semester II.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang diuraikan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
a. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di SLTP Tirta Buaran?
C. Metode Pcmbahasan
Metode yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan sktipsi ini adalah metode
deskripstif dalam bentuk smvey. Setelah data diperoleh, kemudian data tersebut ditafsirkan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi atau dinamakan tabel prosentase.
Adapun tcknik pengumpulan data dalam skrisi ini adalah dengan:
1. p・ョ・ャゥセゥ。ョ@ kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dilakukan
dengau cara mempelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan mateti skripsi yang didapat dari literatur-literatur yang ada di perpustakaan, makalah-makalah dan catatan-catatan perkuliahan, serta sumber-sumber lainnya untuk menyusun kajian kepustakaan yang relevan dengan pokok bahasan.
2. Penelitian lapangan (field research), yaitu mengadakan observasi langsung ke sekolah "SL TP Tirta Buaran" Ciputat. Untuk mendapatkan data yang akurat
dari penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik berikut: a. Wawancara (interview)
b. Angket (kuesioner)
Angket tersebut berupa datlarpertanyaan dengan alternatif jawaban yang telah peneliti cantumkan dalam datlar pertanyaan (multiple choice) kemudian angket tersebut peneliti sebarkan kepada seluruh responden.
c. Studi dokurnentasi
Dalam penelitian ini penulis melihat buku raport siswa guna memperoleh
data prestasi bcl<\iar mereka.
Adapun teknik pcnulisan skripsi ini berpedoman pada buku PEDOMAN PENULISAN SKRIP SJ, TES IS DAN DISERTASI IAIN SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA, terbitan tahun 2000, cet. kel.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam skripsi ini tersusun dalam lima bab yang berisi
sebagai berikut:
Bab Pertama, Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan rnasalah, metocle pembahasan, serta sistematika penulisan.
Bab Kedua, Kajian Teoritis mengutarakan tentang pengertian, tujuan clan jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler, pengertian prestasi belajar, dan factor-faktor
yang mempengaruhi proses clan basil beliijar.
Bab Keempat, Hasil Penelitian bcrisi deskripsi data, analisa dan interpretasi
data.
PROGRAM EKSTRAKURIKULER DAN PRESTASI BELAJAR
A. Program Ekstrnlmrikuler
1. Pengertian Program Ekstrakurikuler
Yang dimaksud dengan program iaJah sederetan kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.3
Farida Yusuf mendeskripsikan program sebagai kegiatan yang direncanakan
untuk dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan.'1
Per.gertian ekstrakurikuler menurnt H. Hadari Nawawi adalah: Suatu kegiatan
yang dilaksanakan di luar pelajaran (kegiman kurikulum) sifat kegiatannya
pendidikan non-formal digunakan untuk membantu siswa mengisi waktu senggang
secara terarah disamping memberikan berbagai pengetahuan dan keterampilan
melalui pengnlaman langsu ng yang bersifat praktis. 5
Menurnt B. Suryo Subroto. kegiatan ekstrakurikuler adalah: Kegiatan yang
dilaksanakan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh
3
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Ke/as dan Siswa, (Jakarta: CV. Ritjawali, 1998), h. l. 'Farida Yusuf, Penilaian Program Pendidikan, (Jakarta: Dcpdikbud, 1980), h. 123. 5
H. Hadari Nawawi, Organisasi Seko/nh dan Penge/olaan Ke/as, (Jakarta: PT Gunung Agung, l 982), h. 150.
sekelompok siswa, misalnya olahraga, kesenian, berbagai macam keterampilan dan
kepramukaan cliselenggarakan di luar jam pelajaran biasa.6
Sedangkan pengertian ekstrakurikuler menurut kurikulum sekolah adalah:
Kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk pada waktu libur), yang dilakukan di
sekolah ataupun di Juar sekolah dengan tujuan memperluas pengetahuan srnwa,
mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat clan rninat,
serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. 7
Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas, maka dapat disirnpulkan bahwa
kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan di luar jam
pelajaran clengan maksud mengisi waktu senggang yang bertujuan agar rnemperkaya
dan memperluas wawasan pengetahuan siswa serta mengembangkan kemampuan clan
keterampilan yang ada pada dirinya melalui jenis-jenis kegiatan yang sesuai dengan
minat clan bakatnya.
2. Tujuan Ekstrakwikuler
Sei::erti yang telah clisebutkan clalarn pengertian ekstrakurikuler di atas bahwa
dilaksanakr.nnya kegiatan ekstrakllfikuler sebagai wadah pernbinaan clan pelatihan
bagi siswa urituk dapat mengembangkan bakat dan minat yang terdapat dalarn diri
siswa sebagai penambahan pengetahuan clan pengalaman mereka.
6 B. Suryo Subroto,
I 'roses He/ajar Mengajar di Seka/ah, (Jakarta: Rincka Cipta, 1997), eel. ke-1, h. 27\r.
7
Atas ha! tersebut secara umum dapat dikemukakan bahwa tujuan
ekslrakurikuler adalah untuk mcmbina dan melatih siswa dengan berbagai
pengetahuan dan keterampilan sebagai sarana mengisi waktu senggang sehingga
mereka dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri mereka sendiri. 8
Sementara itu Muhammad Uzer Usman mengatakan bahwa tujuan kegiatan
ekstrakurikuler adalah:
I. Meningkatkan pengetahuan siswa dalam aspek kognitif maupun afektif
2. Mengcmbangkan bakat se11a minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi
menuju manusia seutuhnya.
3. Mengetahui, mengenal, serta rnembedakan hubungan antara satu mata
pelajaran dengan lainnya. 9
Lebih nnc1 disebutkan di dalam buku informasi tentang kegiatan
ekstrakurikuler bahwa lujuan dari kcgiatan ekstrakurikuler adalah:
a. Siswa dapat memperdalam dan rnemperluas pengetahuan, mengenal
hubungan ant ara berbagai pelajaran, rneyalurkan bakat dan rninat serta
melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya dalam arti:
Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Berbudi pcke1ii luhur
Memiliki pcngetahuan dan keterampilan
Sehat jasmani dan rohani
---8Berkepribadian yang mantap dan mandiri
Merniliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
b. Untuk lebih memantapkan pendidikan kepribadian dan untuk lebih
mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan. 10
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan kegiatan ekstrakurikuler
adalah: meningkatkan dan memantapkan pengetahuan siswa, mengembangkan bakat, minat, kemampuan dan keterampilan dalam rangka mengisi waktu senggang mereka serta dalam upaya pcmbentukan pribadi dan mengcnal hubungan antara berbagai bidang pengembangan/pcncapaian.
3. Jenis-jenis Ekstrakurikuler
Pada hakekatnya kegiatan ekstrakurikuler tidak dapat dibatasi hanya pada kegiatan tertentu saja, tetapi segala kegiatan yang bersifat positif dan dipandang perlu
untuk kebaikan siswa dan sesuai dengan situasi serta kondisi sekolah dimasukkan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Adapun beberapa jenis kegiatan ekstrakuriknler yang akan penulis angkat
dalam skripsi ini dan biasanya dilaksanakan di sekolah adalah: pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera (P ASKIBRA), Kelompok Ilmiah Remaja (IGR), dan olahraga.
10
a. Pramuka/ kepramukaan
Adalah istilah lain dari kepanduan yang dalam bahasa lnggrisnya di sebut scouting. Lord Baden Powell dalam bukunya B-P Out Look memberikan pengertian
mengenai kepramukaan, yaitu:
Scouting is not science to be solemnly studied or is it a collection of doctrine and text, no ! ! it is jobly game in the out of doors where boy men and boys can go adventuring together as leader and younger brother picking up health and happiness, handicraft and helpunness. {Kepramukaan adalah bukan suatu ilmu yang dipelajari secara tekun, bukan pula merupakan suatu kumpulan dari ajaran naskah-naskah buku, bikan! ! Keramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang-orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama mengadakan pengembaraan seperti kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan memberikan pertolongan}. 11
Pada hakikatnya kepramukaan adalah suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak didik di bawah tanggung jawab orang dewasa yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan di luar pendidikan keluarga. Salah satu tujuan gerakan pramuka adalah untuk meningkatkan perkembangan fisik, mental sosial dan spiritual anak dan pemuda Indonesia agar dapat menempatkan diri secara layak di tengah-tengah masyarakat.
b. Palang Merah Remaja (PMR)
Secara umum pengertian Palang Merah Remaja dinyatakan dalam buku pedoman PMR, yaitu: "PMR adalah suatu bagian dari PMI (Palang Merah Indonesia) dimana anggota-anggotanya: I) Dididik menjadi insan yang berguna bagi sesama
ii Kwartir Nasional Gcrakan Prarnuka, Kursus Pramuka A!lahir Ting/mt Dasar, (Jakarta:
umat manusia; 2) Membantu melaksanakan tugas kepalang merahan; 3) Diharapkan
menjadi tenaga PM! yang baik" .12
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan PMR adalah agar s1swa memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri tentang kesehatan; memiliki budi pekerti luhur sesuai norma dan nilai yang berlaku dalam pertolongan pada kecelakaan; memiliki rasa tang1,,>i.mg jawab kemasyarakaian dan kesetiakawanan sosial yang tinggi untuk
rela berkorban bagi kemanusiaan.
c. Pasukan Pengibar Bendera (P ASKIBRA)
Paskibra adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan di sekolah yang materi pokoknya diarahkan pacla pembinaan dalam pelaksanaan
pengibaran clan penurunan bendera kebangsaan yang dilaksanakan pada saat tertentu atau saat yang ditentukan secara te1tib clan khiclmat.
Tujuan dari kegiatan ini adalah membiasakan bersikap tertib dan disiplin, berpenampilan rapi, kesediaan dipimpin dan meningkatkan kemampuan memimpin
dan membina kekompakan dan kerjasama bagi para anggotanya serta mempertebal semangat kebangsaan clan cinta tanah air.
cl. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
Dalam masa sekarang ini perkembangan teknologi clirasakan semakin maju, hat inilah yang mengundang rasa ingin tahu para remaja sehingga menimbulkan
minat mereka untuk mempelajarinya lebih dalam lagi, oleh karena itu para pendidik
12
Tim Pcnyusun Palang Mcrah Indonesia, Buku Pedoman Palang Merah Remaja, (Jakarta:
mengupayakan suatu wadah yang dirasa dapat menampung dan mengarahkan keinginan remaja tersebut.
Sehubungan dengan hat tersebut maka pihak sekolah memberikan perhatian kepada siswa yang memiliki perhatian kepada ilmu pengetahuan agar bergabung dalam suatu wadah yang disebut sebagai Kelompok llmiah Remaja, dalam kelompok ini siswa atau remaja memperoleh pengarahan atau pembinaan.
Kelompok Ilmiah Remaja adalah: "Organisasi wadah atau tempat para remaja bergabung atau berkumpul berdasarkan keinginan masing-masing baik secara individu maupun kelompok, yang disebabkan karena minat dan perhatian yang sama pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. 13
Proses kegiatan dalam !<IR ini tentunya disesuaikan dengan tujuan organisasi
itu sendiri yang berbunyi antara lain:
Mempercepat dan memperlancar penggunaan dan penempatan IPTEK melalui kesadaran ilmiah remaja, maka remaja perlu dibekali dengan keterampilan dan bakat yang dikembangkan.
Menanamkan sikap untuk selalu ingin tahu sehingga bisa memecahkan berbagai persoalan. 14
Untuk mencapai lujuan-tujuan tersebut, maka kegiatan ini meliputi:
Menyelenggarakan rapat atau pertemuan rutin diantara para anggota dan
pengurusnya. Disini siswa dilatih untuk belajar berorganisasi, belajar 13
Kikick Haryono, /'edoman Pengelolaan Organisasi Kelompok J/miah Remaja, (Jakarta: Muliasari, 1986), cct. ke-1, h. 17.
14
menyusun program kegiatan, merancang suatu kegiatan, mengumpulkan dan mengelola data yang diperoleh secarn efisien.
Membahas topik-topik pelajaran sekolah yang sulit dicerna secara sendiri.
Mengadakan diskusi-diskusi ilmiah.
e. Olahraga
Olahraga yang diberikan di sekolah merupakan suatu alat pendidikan yang dapat membantu siswa agar menjadi manusia yang baik, oleh karena itu olahraga disebut olahraga pendidikan. Pada umumnya setiap kegiatan olahraga selalu
dihubungkan dengan pencapaian prestasi yang tinggi, tetapi lain halnya dengan olabraga yang dibcrikan di sekolah dimana tujuan utamanya bukan untuk mencari
prestasi yang tinggi dibidang olahraga, tetapi menjangkau nilai-nilai yang lebih luas.
Untuk lebih jelasnya tujuan dari olahraga pendidikan antara Jain: I) Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Meningkatkan pertumbuhan clan kesehatan tubuh. Meningkatkan kesegaran jasmani.
2) Meningkatkan ketangkasan/keterampilan. Pembentukan sikap dan gerak.
Pembentukan prestasi.
3) Meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan. 15
15
Pada pelaksanaan kegiatan olahraga ini siswa sudah diperkenalkan dengan aturan permainan sehingga akan timbul kesadaran pada diri siswa untuk tidak
melanggarnya, ha! ini berarti siswa dilatih belajar disiplin atau mentaati peraturan
permainan dan tanggung jawab terhadap kelompoknya. Sesuai dengan tujuan olahraga pendidikan yang diuraikan di atas, maka jelaslah olahraga itu bukan saja untuk mengejar prestasi yang tinggi ietapi juga untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Sehubungan dengan ha! ini maka guru atau pembimbing hendaklah banyak memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih giat berlatih, sehingga dapat menunjukkan hasil yang baik.
Itulah beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler yang biasanya dilaksanakan di
sekolah, disamping itu masih banyak kegiatan-kegiatan lainnya yang juga digemari
oleh para siswa. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler antara lain:
I. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler hendaknya dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, termasuk pada hari-hari libur.
2. Kegiatan tersebut tidak boleh t.erlalu membebani siswa.
4. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler hendaknya dikoordinasikan antara Kepala Sekolah, wali kelas, guru-guru dan pihak-pihak yang
berkepentingan.
5. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler hendaknya diikuti oleh seluruh atau >ehagian siswa ditinjau dari jenis-jenis dan fungsi kegiatan.
Kemudian ha! yang lebih penting dari semua itu adalah peranan minat dan bakat siswa. Karena kegiatan ekstrakurikuler merupakan suatu wadah dalam menyalurkan kebutuhan-kebutuhan bagi siswa sesuai dengan bakat dan minatnya, sehingga kegiatan ini mampu menciptakan suatu situasi yang dapat mendorong siswa untuk mengikuti secara aktif, oleh karena itu maka dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut terdiri dari bagian jenis kegiatan dimana siswa dapat memilih sernai dengan minat dan bakatnya masing-masing.
Minat merupakan suatu faktor yang berperan sebagai motor atau penggerak
yang mendorong individu melakukan sesuatu atau tertarik kepada suatu obyek. Minat
timbul bila individu tertarik kepada sesuatu karena memang sesuai dengan
kebutuhannya atau merasakan b&hwa sesuatu yang dipelajari mempunyai arti baginya.
Dilihat dari segi bahasa, minat dapat diartikan sebagai "Kecenderungan hati yang tertinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan". 16
16
Tim Penyusun Kamus Pusat Pcmbinaan dan Pengcmbangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Sedangkan menurut psikologi minat adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terns menerus.17 Minat erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada sesuatu berarti ia senang terhadap sesuatu itu.
Dari pengertian minat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah rasa suka
dan perhatian seseorang terhadap sesuatu baik manusia, benda, ataupun kegiatan yang membuat o;-ang tersebut merasa terikat dan memberikan perhatian penuh terhadap suatu obyek yang disukainya tanpa adanya perintah atau paksaan dari luar.
Dengan melihat kcsimpulan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa minat para siswa terhad<ip kegiatan ekstrakurikuler akan ada bila siswa merasakan akan adanya kebutuhan ata11 keinginan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut. Siswa akan merasakan kebutuhan dan akan menaruh minat untuk ikut dalam kegiatan dan membetikan pemusatan perhatian lebih banyak dari siswa lain yang tidak memiliki
minat. Dari pemusatan pcrhatian ini memungkinkan siswa untuk lebih giat aktif dan akhirnya dapat mencurahkan keahliannya untuk kegiatan yang diikutinya.
Minat merupakan ha! yang sangat penting dalam setiap diri siswa, dengan adanya minat maka siswa dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang ada dengan
perasaan senang tanpa adanya paksaan dari luar karena timbul dari diri sendiri untuk
menerima dan melakukan sesuatu y!lng dinilai penting dan berguna untuknya.
17
Mina! clapat juga menjacli kekuatan motivasi, prestasi seseorang selalu
clipengamhi macam dan intensitas minat-minatnya. Anak yang berminat terhaclap
suatu kegiatan maka akan memusatkan perhatiannya yang intensif terhaclap kegiatan
tersebut, clan karena pemusatan perhatian yang intensif itulah yang memungkinkan
siswa untuk belajar lebih giat lagi clan akhirnya mencapai prestasi yang
cliinginkannya.
Dalam kegiatan ekstrakurikuler selain minat bakatpun memegang peranan
penting, setiap anak mempunyai bakat yang berbeda-beda clan perbedaan itu terletak
pacla derajat atau tingkat pemilikan bakat tertentu.
Se<.:ara umum bakat aclalah: Dasar (kepandaian, sifat clan pembawaan yang
clibawa clari lahir).18
Mengenai bakat S.C Utami Munanclar memberikan pengertian sebagai
berikut: "Bakat adalah sebagai suatu kemampuan bawaan, sebagai potensi yang
masih perlu d;kembangkan clan dilatih agar dapat terwujud". 19
Bakat .Japat menentukan prestasi seseorang misalnya anak yang berbakat
matematika diperkirakan akan mencapai prestasi yang tinggi dalam bidang itu. Jadi
prestasi me111pakan perwujudan dari bakat, prestasi yang menonjol dalam salah satu
bidang mencerminkan bakat yang unggul dalam bidang tersebut. Sebaliknya belum
tentu orang yang berbakat akan selalu mencapai prestasi yang tinggi, ada
faktor-faktor lain yang ikut menentukan sejauh mana bakat seseorang dapat terwujud,
18
Tim Penyusun Karn us Pusat Pcrnbinaan dan Pcngernbangan Bahasa, op. cit., h. 73. 19
S.C uセQュゥ@ munandar, Mengembangkan Baka/ Kreatijitas Anak Sekolah, Petunjuk Bagi
faktor-faktor itu ditentukan oleh keadaan lingkungan seseorang, seperti kesempatan,
sarana, prasarana yang tersedia dan sejauh mana dukungan clan clorongan orang tua.
Sebagian besar faktor ini clitentukan oleh keaclaan clalam cliri anak itu sencliri,
seperti minat terhadap suatu biclang, keinginannya dalam berprestasi clan keuletannya
untuk mengatasi kesulitan atau rintangan yang mungkin timbul. Disinilah kegiatan
ekstrakurikuler clirasakan sangat penting dalam menyalurkan bakat dan minat anak
sehingga kemampuan yang sifatnya potensi dapat terwujud dalam suatu perbuatan
nyata dan clapat berkembang clengan cara memberikan latihan dan memberikan
pengalaman serta pengetahuan.
Dengan demikian maka dalam kegiatan ekstrakurikuler peranan minat dan
「。セ\。エ@ seseorang sangatlah menentukan seseorang memilih dan mengembangkan
kemampwm sesuai dengan bidangnya, sehingga diharapkan anak dapat berkembang
seoptimal mungkin untuk memperoleh suatu prestasi yang lebih tinggi dan lebih baik
lagi.
n .
.Prcstasi lf.elajar1. Penge:·tian Prestasi Belajar
Sebelum penulis menguraikan mengenai prestasi belajar terlebih dahulu
penulis akan membahas tentang pengertian belajar, karena prestasi belajar erat
Menurut H. Akyas Azhari belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif
menetap sebagai hasil dari pengalaman-pengalaman yang lampau.20
Menurut Syaiful Bahri Djamarah belajar adalah aktivitas yang dilakukan
secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Hasil dari aktivitas belajar terjadilah perubahan dalam diri individu.21
Belajar menurut Witherington adalah suatu perubahan dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.22
Sedangkan menurnt Hilgard dan Edward dalam buku Theoritis of Learning
yang dikutip oleh M. Ngalim Purwanto bahwa belajar berhubungan dengan
pembahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tcrtentu yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang d?.lam situasi dimana perubahan tingkah laku itu
tidak dapat dijelaskan atas dasar kecendemngan respon pembawaan, kematangan/keadaan-keadaan sesaat seseorang misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya. 23
Belajar sebagai suatu kegiatan dapat diidentifikasikan ciri-ciri kegiatannya. H. M alisuf Sabri dalam bukunya Psikologi Pe11didikan menyebutkan ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
20
H. Ah)'as Azhari. Psikologi Pendidikan, (Semarang: Dina Utama, 1996), eel. kc-1, h, 74.
21
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Be/ajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), h. 20.
22
M. Ngalim Purwanto, Psiko/ogi Pendidikan, (Bandung: Rcmaja Rosdakarya, I 994), cct. ke-4, h. 84.
23
a. Belajar adalah aktifitas yangmenghasilkan perubahan pada diri individu
yang belajar (dalam arti pcrubahan tingkah laku) baik aktual rnaupun potensial.
b. Perubahan itu pada dasamya adalah didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang rclatif lama.
c. Perubahan itu terjadi karena adanya usaha (dengan sengaja).24
Berdasarkan pengertian atau definisi-definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat Iatihan atau pengalaman dalam berinteraksi dengan linglnmgannya. Perubahan tersebut menyangkut perubahan dalam aspek pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap dan kebiasaan-kebiasaan. Sehubungan dengan hal tersebut perlu diutarakan sekali lagi bahwa perubahan t.ingkah laku yang timbul akibat proses kematangan
fisik, keadaan mabuk, lelah dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar,
karena individu yang bersangkutan tidak menyadari atau tidak menghendaki keberadaannya.
Sedangkan prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu
prestatie,
kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang beraiti has ii usaha. 25lv.<murut Syaiful Bahri Djamarah prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesar,-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil
24
H. M. AlisufSabri, op. cit., h .. 58. 25
dari aktivitas belajar. 26
Menurut Tjetje Yusup dalam bukunya Kesukaran-kesukaran Da!am
Pendidikan, prestasi belajar adalah bukti yang dapat dicapai. Prestasi merupakan
suatu ha! yang diinginkan oleh setiap orang terutama oleh individu-individu yang
sedang be!ajar.27
Sedangkan Nana Sudjana dalam bukunya yang berjudlll Penilaian Hasil
Proses Be/ajar Mengajar, memberikan pengertian tentang prestasi belajar sebagai
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 28
Dari pengertian tentang prestasi belajar yang telah diuraikan diatas, maka dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai setelah seseorang melakukan kegiatan-kegiatan belajar yang optimal berupa
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berguna bagi perkembangan diri
selanjutnya.
Adapun hasil belajar yang didapat oleh siswa dari kegiatan ekstrakurikuler adalah:
I) Pramuka/kepramukaan:
a. Siswa memiliki kepribadian, watak dan budi pekerti yang luhur, serta tinggi mental dan moralnya.
b. Disiplin tinggi, jujur, berani, kuat keyakinan beragamanya.
26
Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., h. 23. 21
Tjetjc Yusup, Kesukaran-kesukaran Dalam Pendidikan, (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1980), h. 21.
c. Menguasai keterampilan serta kuat dan sehat jasmaninya. d. Terlatih dalam berorganisasi.
2) Palang Merah Remaja (PMR) a. Memiliki rasa solidaritas.
b. Terampil dalam melakukan pertolongan pertama pada setiap orang yeng mengalami kecelakaan.
3) Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) a. Memiliki sikap tertib dan disiplin. b. Berkemampuan untuk memimpin.
c. Terbinanya kekompakan dan kerjasama bagi para anggotanya.
4) Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
a. Dapat berkarya secara ilmiah. b. Memiliki kemauan untuk meneliti.
c. Merniliki kernauan untuk rnengadakan percobaan-percobaan. 5) Olahraga
a. Meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan tubuh. b. Mampu bckerjasama dengan orang lain.
c. Merniliki rasa disiplin melalui peraturan olahraga.
2. Faktor-faktor Yang Mernpengaruhi Proses dan Hasil Belajar
belajar tersebut. Faktor dan kondisi itu banyak sekali, baik yang datang dari dalam
atau dari luar diri siswa.
Menurut M. Ngalim Purwanto, faktor-faktor yang mempengaruhi poses dan
hasil belajar itu dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu: faktor yang ada pada
diri organisme itu sendiri dan faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor
sosial. 29
Selanjutnya H. M. Alisuf Sabri lebih rinci mengemukakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar dibagi dalam dua bagian, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal), berupa:
a. Faktor fisiologis siswa, terdiri dari kondisi kesehatan dan kebugaran
fisik dan kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan
pendengaran.
b. Faktor psikologis, yang akan mempengaruhi keberhasilan belajar
siswa adalah faktor: minat, bakat, intelegensi, motivasi dan
kemampuan-kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi,
ingatan, berfikir dan kemampuan dasar pengetahuan (bahan
appersepsi) yang dimiliki siswa.
2. Faktor yang bcrasal dari luar diri siswa (faktor eksternal), terdiri dari:
a. Faktor lingkungan, dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
29
1) Faktor lingkungan non sosial/alami, seperti keadaan suhu, kelernbaban udara, waktu (pagi, siang, malam), tempat letak
gedung sekolah dan sebagainya.
2) Faktor lingkungan sosial, baik berwujud manusia dan representasinya termasuk budayanya.
b. Faktor-faktor instrumental, terdiri dari gedung/sarana fisik kelas, sarana/alat pengajaran, media pengajaran, guru clan kurikulum/materi pelajaran serta strategi belajar mengajar yang dik,ri.makan.30
Dari uraian di atas dapatlah penulis simpulkan bahwa secara umum basil belajar siswa itu dipengaruhi oleh faktor-faktor yang datang dari dalam dirinya sendiri (faktor internal) dan faktor dari luar diri siswa (faktor eksternal). Kedua faktor
tersebut akan selalu berinteraksi, sehingga secara tidak langsung maupun langsung faktor-faktor tersebut mempengarubi prestasi belajar siswa dan karena faktor-faktor
ini terjadilah perbedaan individu atau siswa dalam prestasi be!ajarnya.
A. Tuj uan Penelitian
Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengungkap/mengetahui
seberapa besar manfaat program ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar siswa.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian adalah sejak tanggal I 0 Oktober sampai 12 Oktober 2002
dan tempat penelitian adalah di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Tirta Buaran yang terletak di Ciputat Tangerang.
C. Po1mlasi dan Telmik Pengambilan Sampel
Populasi adalah sejumlah massa (manusia ayau bukan) yang terdapat pada suatu kawasan atau berada dalam suatu unit kesatuan. Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah siswa SL TP Tirta Buaran yang berjumlah 129 orang dari kelas II dan III. Sedangkan sampel yang diambil adalah sebanyak 32 orang siswa.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara menggunakan teknik simple random sampling (pengambilan sampel secara acak sederhana).
D. Teknik Analisa Data
Sete!ah data-data diperoleh berdasarkan basil angket yang telah disebarkan kepada para siswa, rnaka selanjutnya diadakan pengolahan dan analisa data, hal ini
dirnaksudkan untuk menguraikan dan menginterpretasikan melalui analisa data yang telah diperoleh dan telah diuraikan dalarn bentuk tabel dengan menggunakan teknik analisa prosemase.
Teknik analisa prosentase data dilakukan dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
P =_.E_x 100% N
P = Angka prosentase F = Frekuensi jawaban
N
=
Number of cases Gurrilah individu)31Setelah dilakukan analisa data, maka hasilnya diinterpretasikan untuk
kemudian disimpulkan.
[image:41.595.70.473.195.496.2]Adapun penghitungan analisa prosentase yang digunakan berpedoman kepada tabel berikut ini :
31
No Prosentase Penafsiran
1. 100% Selurnhnya
2. 90-99% Hampir seluruhnya
" 60 - 89% Sebagian besar
J.
·1. 51 -59% Lebih dari setengah
5. 50% Setengahnya
6. 40-49% Hampir setengah 7. 10--39% Sebagian kecil 8. I - 9% Sedikit sekali 9. 0% Tidak sama sekali32
32
A. Deskripsi Data
1. St:prah Berdirinya SL TP Ti1ta Buaran Ciputat Tangerang.
SLTP Tirta Buaran berada dibawah naungan Yayasan Pawiyatan Dharma Luhur (YPDL) yang dimiliki oleh Drs. Tan Malano. SLTP ini didirikan diatas areal
tanah ウ・ャオ。セ@ 1200 m2
Dilihat dari letaknya SL TP Tirta Buaran ini berada di tempat yang cukup strategis, karena sekolah ini terletak di pinggir jalan yang banyak dilalui oleh
kendaraan um11m, sehingga mudah dijangkau.
Sebelum SLTP Tirta Buaran didirikan Yayasan Pawiyatan Dharma Luhur
telah terlebih dahulu mendirikan jenjang pendidikan TK dan SD, seiring perkembangannya para orang tua mwid menyarankan kepada pihak Yayasan agar juga mendirikan jenjang pendidikan selanjutnya yaih1 SLTP. Hal ini dimaksudkan agar siswa lulusan SD Tirta Buaran bisa melanjutkan pendidikannya di sekolah ini pula. Kemudian pihak yayasan menindaklanjuti saran-saran para orang tua murid tersebut, dan akhirnya SLTP ini mulai aktif melaksanakan proses belajar mengajar
pada tanggal 13 Juni J 986. 33
33
Sumber diperolch dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SL TP Tirta Buaran pada tanggal 10 Oktober 2002.
2. Sarana dan Prasarana Sekolah.
Untuk kelancaran proses belajar mengajar, sekolah menyediakan sarnna dan
prasarana yang merupakan suatu unsur pokok yang harus terdapat daiam sekolah.
Adapun sarana yang telah dimiliki seko!ah ini adalah:
I. Unit Gedung Sekolah
2. Ruangan Kelas
3, Ruang Kepala Sekolah
4. Rua.ig Guru
5. Ruang Administrasi ( TU )
6. Ruang Perpustakaan
7. Ruang Laboratorium Kompufer:
8. Ruang Laboratorium IPA
9, RuangUKS
10. Ruang Kantin
1 I. Ruang Seni Musik
12. Kamar Mandi ( toilet )
13. Lapangan Olahraga
2 buah
8 buah
1 buah
I buah
1 buah
I buah
1 buah
I buah
I buah
I buah
1 buah
: 3 buah (2 untuk para siswa dan I untuk para
gum)
: 2 buah (1 lapangan sepak bola dan I
lapangan basket yang meliputi Iapangan
3. Struktur Organisasi Sekolah.
Keberadaan organisasi sangat diperlukan, karena organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
dtetapkan.
SLTP Tirta Buaran adalah suatu wadah yang menjadi usaha kerjasama dari satuan kelompok yang meliputi: Kepala Sekolah, Kepala TU, Wakil-wakil Kepala Sekolah urusan kurikulum, urusan kesiswaan dan unisan HlJMAS, Koordinator Bimbingan Penyuluhan/Bimbingan Konseling, Para dewan Guru, OSIS, para siswa dan penjaga sekolah. Berikut ini Penulis akan membuat bagan struktur organisasi
I
STRUKTUR ORGANISASI
SLTP TIRTA BUARAN CIPUTAT TANGERANG
Talnm
Ajaran
2002/2003
KEPALA SEKOLAH Drs. Herman Willy. S.H
Ke!lala TU Komariyah
I
I
WA(CASEK I WAKASEKII WAKASEKIII
Drs. Zendri Ors. Agustomi Sumartono, BA Bidang. Kurikulum Bidang Kesiswaan Bidang HUMAS
I
I
セ@
Koordinator BP/ BK GURU-GURU
AsmaraMurni S.Ag
·-r
I
I
I
4. Keadaan Guru dan Siswa
Tenaga pengajar atau guru SLTP Tirta Buaran Tahun Ajaran 2002/2003 berjumlah 15 orang yang terdiri dari 10 orang h'llru laki-laki dan 5 orang guru perempuan, Kepala Sekolah, satu orang kepala Tata Usaha dan satu orang penjaga
sekolah. Adapun tabel data guru terlampir.
Adapun jumlah siswa SL TP Tirta Buaran adalah 217 siswa dari seluruh
kelas. Kelas I berjumlah 88 siswa, kelas II berjumlah 65 siswa dan kelas III berjumlah 64 siswa. Berikut ini adalah jumlah total siswa :
[image:48.595.68.482.161.549.2]Tabel
Data keadaan siswa SL TP Tirta Buaran Tahun Ajaran 2002/2003
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 I 35 53 88
2 II 21 44 65
3 III 28 36 64
JUMLAH 84 133 217
5. Kegiatan Ekstrakurikuler
Adapun kegiatan ekstrakurikuler tersebut meliputi: I. Pramuka
2. Palang Merah Remaja 3. Pasukan Pengibar Bendera
4. Olahraga (Sepakbola, Volly, Basket, Badminton, Tenis meja dan renang)
5. Kesenian (Seni musik dan tari)
Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini dikoordinasi oleh guru pembina pada masing-masing bidang, dan sekolah mewajibkan semua kegiatan tersebut kepada seluruh siswa menurut minat dan bakat mereka masing-masing. Adapun pelaksanaannya 3 kali dalam seminggu yaitu setiap hari senin, rabu dan sabtu antara
pukul 14.00-J 7.00.
Dari basil wawancara diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini terlaksana dengan baik, hal ini disebabkan selain ditunjang oleh tersedianya sarana dan prasarana, para pembinanyapun adalah guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah karena diyakini mampu untuk membina para siswa juga ahli dibidangnya masing-masing.
6. Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kegiatan Ekstrakurikuler
Dalam meningkat kan kegiatan ekstrakurikuler usaha yang dilakukan oleh
Adapun hambatan-hambatan tersebut diantaranya;
a. Pcrmasalahan Dana
Dana merupakan salah satu faktor yang menentukan berjalan atau tidaknya suatu kegiatan, tanpa didukung · atau ditunjang oleh dana yang memadai maka kegiatan ekstrakurikuler di sekolah tidak akan berjalan Jancar, bahkan mungkin mengalami kemacetan. Penyediaan dana untuk kegiatan ekstrakurikuler adalah salah satu masalah yang ada di sekolah ini.
b. Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
Masalah kedua yang dihadapi sekolah ini dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler adalah masalah kekurangaktifan siswa. Ini disebabkan adanya siswa
yang enggan dan tidak menyukai kegiatan ekstrakurikuler serta tidak menyadari akan
pentingnya kegiatan ini sehingga mereka tidak mau aktif dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
Upaya-upaya yang dilakukan Kepala Sekolah untuk menanggulangi hambatan-hambatan yang ada dan untuk meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler di SLTP Tirta Buaran adalah
b. Berupaya mengajak staf pengajar dan semua pihak yang terkait untuk lebih
menyadari akan pentingnya kegiatan ekstrakurikuler dan ikut serta didalam kegiatan
ekstrakurikuler serta mengajak para siswa untuk aktif pula dalam kegiatan tersebut. c. Menyalurkan bakat-bakat siswa yang telah mengikuti dan dilatih dalam kegiatan ekstrakurikuler ke dalam iingkup yang lebih luas lagi, seperti pe1tandingan olahraga an tar sekolah, perlombaari kesenian, J ambore dan perlombaan P ASKIBRA.
7. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Pengembangan Bakat Siswa Menurut pembina ekstrakurikuler kegiatan ekstrakurikuler sangat berpengaruh
terhadap pengembangan bakat siswa. Ini terlihat dari para siswa yang aktif mengikuti
kegiatan tersebut bakat mereka menjadi lebih terarah dan berkembang, karena itulah di sekolah ini kegiatan ekstrakurikuler dirasakan sangat penting dalam penyaluran
bakat siswa karena kemampuan yang sifatnya potensi dapat terwujud dalam suatu perbuatan nyata dan dapat berkembang dari hasil latihan dan pengalaman serta pengetahuan yang mereka dapatkan dari kegiatan ekatrakurikuler tersebut. Disamping itu pengaruh kegiatan ekstrakurikuler bukan saja dapat mengembangkan bakat siswa tapi juga untuk menggali dan menemukan bakat-bakat baru mereka.
8. Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi/hasil Belajar Siswa
Dari hasil penelitian diketahui bahwa kegiatan ekstrakurikuler dapat
memberikan manfaat terhadap prestasi/hasil belajar siswa karena banyaknya pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang mereka dapatkan dari kegiatan-kegiatan
siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikulerikuler rata-rata memiliki nilai raport
[image:52.595.71.469.155.604.2]yang cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel nilai raport siswa semester II Tabel nilai raport siswa semester II
No NAMA Ju ml ah No NAMA Jumlah
Nilai Nilai
1. Wulandari 87 1. Lilis Suryani 88 2. Dwi Arianti 86 2. Dana Paramitha. P 85
3. Irawati 85 3. Desi Susanti 85
4. Rahma Lestari 83 4. Teuku Abi Al-Kabir 84
5. Indriyani 81 5. Jaenal Edwar. N
82
6. Puji Handayani 81 6. Anies Kumala Dewi 81 7. Andri Wibowo 79 7. Siti Ayuni 79
8. Nur'aini 78 8. Widianto 78
9. Saprizal 78 9. Atikah 78
10. Hasna Sari 77 10. Berlin 77
l 1. Lukmanul Hakim 76 l I. Siswanti 77 12. Novita Ningmm 74 12. Hidayatullah 76
13. Mella Sandi 74 13. Retno Ambar Wati 76
14. Franky 74 14. Okti Viana 75
15. M. Sahlan 73 15. Komala Sari 74 16. Rinto. S 72 16. Tomi Muhammad. A 74
Dari hasil wawancara diketahui pula bahwa siswa yang aktif mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler terlihat lebih menoPjol, baik dalam hal bakat yang ia miliki maupun implcmentasi dalam kehidupan bermasyarakat. Lain halnya dengan siswa
yang kurang aktif dalam kegiatan tersebut, mereka cendenmg kurang percaya diri dan walaupun sebenamya ia memiliki bakat namun sulit untuk berkembang.
B. Analisa Data
Setelah data-data penulis dapatkan dari hasil angket yang disebar kepada responden, maka langkah selaizjutnya adalah penghitungan atau analisa data dengan cara prosentase atas jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden. Kemudian
hasil penghitungan tersebut penulis tuangkan dalam bentuk tabel . Adapun tabel-tabel tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel I
Kegiatan ekstrakurikuler di seko!ah
ALTERNATIFJAWABAN FREKUENSI PROSENTASE
a. Ada 32 100
b. Tidak ada
-
0c. Direncanakan akan ada
-
0d. Tidak tahu
-
0
-JUMLAH 32 100%
[image:53.595.69.482.163.619.2]ekstaktuikulcr mempakan salah satu kegiatan yang ada dan be1jalan aktif di sekolah,
[image:54.595.71.482.154.522.2]ini terlihat 」ゥセNイゥ@ seluruh siswa mengetahui adanya kegiatan ekstrakurikuler.
Tabel 2
Keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
-·-··
ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PROSENTASE
a. A kt if 21 66
b. Cukup aktif 7 22
c. Kurang aktif 4 12
d. Tidak aktif
-
0.
JUMLAH 32 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar siswa aktif dalam kegiatan
ekstrakurikuler (88%). Dan sebagian kecil kurang aktif (12%). Serta tidak ada yang
mengatakan tidak aktif
Tabel 3
Pendorong motivasi aktifitas siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PROSENTASE
a. Diri sendiri 15 47
I
b. Orang tua 2 6
c. Guru 6 19
d. Teman 9 28
..
Dari tabel di atas dapat dikemukakan bahwa hampir setengah dari siswa
menyatakan pendorong motivasi aktifitas mcreka dalam kegiatan ekstrakurikuler
adalah diri sendiri (47%). Sedikit sekali yang menyatakan pendorong motivasi
aktifitas mureka adalah orang tua (6%). Dan sebagian kecil menyatakan guru (19%)
[image:55.595.73.481.152.486.2]dan teman (28%).
Tabel 4
Tanggapan siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler
ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PROSENTASE
a. Menyukai 24
75
b. Cukup menyukai 5 16
c. Kurang menyukai 3 9
d. Tidak menyukai
-
0..
JUMLAH 32 100%
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa menyukai
kegiatan ekstrakurikuler (91 % ), dan sedikit sekali yang kurang menyukai kegiatan
Tabel 5
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah
-
-ALTERNATIF JAW ABAN FREKUENSI PROSENTASE
a. Baik 17 53
b. Cukup baik 10 31
c. Kurang baik 5 16
d. Tid11k baik
-
0JUMLAH 32 100%
[image:56.595.73.483.144.612.2]Dari tabel di atas dapat diketahui sebagian besar siswa mengatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dilaksanakan dengan bai!< (84%). Dan sebagian kecil mengatakan pelaksanaan kegiatan tersebut kurang baik (16%).
Tabel 6
Sarana dan prasarana sekolah yang dapat menunjang kegiatan ekstrakurikuler
··-ALTERNATIF JAW ABAN FREKUENSI PROSENTASE
a. Baik 6 19
b. Cukup baik 14 44
c. Kurangbaik 12 37
d. Tidak baik
-
0JUMLAH 32 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengatakan sarana
(63%). Dan sebagian kecil siswa mengatakan bahwa sarana dan prasarana tersebut
[image:57.595.71.483.151.516.2]kurang baik (3 7%).
Tabel 7
Menggangu atau tidaknya kegiatan ekstrakurik-uler dalam Kegiatan belajar siswa
ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PROSENTASE
a. Sangatmengganggu
-
0b. Cukup mengganggu
-
0c. Mengganggu 4 12
d. Tidak mengganggu 28 88
JUMLAH 32 100%
Dari label di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa mengatakan
kegiatan ekstrakmikuler tidak mengganggu kegiatan belajar mereka (88% ). Dan
sebagian kecil dari mereka mengatakan mengganggu ( 12% ), serta tidak ada sama
sekali yang m<ingatakan sangat mengganggu (0%).
Tabel 8
Minat para siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PROSENTASE
a. Berriiinat 17
-
53b. Cukup berminat 11 34
c. Kurang berminat 4 13
d. Tidak berminat
-
0-·
[image:57.595.77.479.539.682.2]Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa benninat dalarn
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (8 7% ). Dan scbagian kecil dari siswa mengatakan
kurang berminat dalam kegiatan ekstrakurikuler (13% ).
Tabel 9
Jenis kegiatan ekstrakurikuler yang paling diminati siswa
BセMMMMᄋMMセ@ -
---ALTERNATIF JAW ABAN FREKUENSI PROSENTASE
---·----
--·---
.4 12
1---c.·--c---·
a. Pramuka
b. PMR 2 6
c. PASKIBRA 5 16
d. Olahraga 13 41
e. Kesenian 8 25
-JUMLAH 32 100%
Dari tabel di ata5 diketahui (12%) siswa berminat mengikuti jenis kegiatan ekstrakurikuler pramuka, (6%) s1swa berminat mengikuti jenis kegiatan
ekstrakurikt:ler PMR, (16%) sisw_a berminat mengikuti jenis kegiatan PASKIBRA,
(41%) siswa berminat mengikuti jenis kegiatan olahraga, dan (25%) siswa berminat
mengikuti jeuis kegiatan kesenian. Dengan demikian dari beberapa jenis kegiatan
ekstrakurikuler yang ada hampir setengah siswa lebih berminat mengikuti jenis
[image:58.595.72.481.148.484.2]Tabel JO
Kualitas para pembina ekstrakurikuler
ALTERNATIF JAW ABAN FREKUENSI PROSENTASE
a. Berkualitas 8 25
b. Cukup berkualitas 15 47
c. Kurang berkualitas 9 28
d. Tidak berkualitas
-
0JU ML AH 32 100%
.
Tabet di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengatakan pembina
ekstrakurikuler di sekolah ini cukup berkualitas (72%). Dan sebagian kecil
mengatakan bahwa pembina ekstrakurikuler kurang berkualitas (28%).
Tabel 11
Kemampuan para pembina ekstrakurikuler dalam mengembangkan bakat siswa
ALTERNATIFJAWABAN FREKUENSI PROSENTASE
a. Mampu 16 50
b. Cukupmampu JI 34
c. Kurang mampu 5 16
d. Tidak mampu
-
0
----JUMLAH 32 100%
[image:59.595.71.481.146.612.2]---·-Dari tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa mengatakan bahwa para pembina ekstrakurikuler marnpu mengembangkan bakat siswa (84%). Dan sebagian kecil mengatakan kurang mampu (16%).
a. b.
c.
Tabel 12
Bakat yang diperoleh atau yang berkembang setelah siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PROSENTASE
Organisasi 5 16
Olahraga 17 53
Kesenian 10 31
JU ML AH 32 100%
-··
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hanya sedikit sekali siswa yang mengatakan bakat yang diperoleh atau berkembang adalah organisasi (16%). Lebih
[image:60.595.75.481.156.494.2]Tabel 13
Pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi siswa
ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PROSENTASE
a. Berpengaruh 27 84
b. Cukup berpengaruh 5 16
c. Kurang berpengaruh
-
0d .. Tidak berpengaruh
-
0-···· .
JllMLAH 32 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa seluruh siswa mengatakan kegiatan
ekstrakurikuler berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa (100%). Tidak ada yang
mengatakan kegiatan tersebut tidak berpengaruh.
Tabel 14
Pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap kepribadian siswa
ALTERNATIF JAW ABAN
a. Baik
b. Cuku p baik
c. Kurang baik d .. Tidak baik
JU ML
AH-..
·
-FREKUENSI PROSENTASE
25 78
7 22
-
0-
0 [image:61.595.74.481.136.613.2]Dari tabel di atas dapat dikemukakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler berpengaruh baik terhadap kepribadian siswa (100%).
Tabel 15
Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
ALTERNATIF JAW ABAN I'REKUENSI PROSENTASE
a. Bermanfaat 26 81
b. Cukup bermanfaat 6 19
c. Kurang bermanfaat
-
0d. Tidak bermanfaat
-
0JUMLAH 32 100%
- - - -
. [image:62.595.71.483.148.496.2]Tabel 16
Manfaat yang dirasakan setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
AL TERNA TIF JAW ABAN FREKUENSI PROSENTASE
a. Menemukan dan berkembang 14 44 nya bakat
b. Bertambahnya wawasan 18 56
pengetahuan dan pengalaman
c. Ku rang ada manfaat yang
-
0 dirasakand. Tidak ada manfaat yang
-
0dirasakan
JUMLAH 32 100%
-Dari tabel di atas dapat diketahui hampir setengah dari siswa mengatakan bahwa setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler mereka dapat menemukan dan
dapat mengembangkan bakatnya (44%). Lebih dari setengah siswa mengatakan setelah mengikuti kegiatan tersebut wawasan dan pengalaman mereka bertambah (56%). Dan tidak ada suma sekali siswa yang mengatakan kurang/ tidak ada manfaat yang dirasakan setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (0%)
C. Interpretasi Data
[image:63.595.74.483.148.479.2]Siswa yang ada di sekolah ini sebagian besar (88%) aktif dalam kegiatan
ekstrakurikule;, hal ini menunjukkan bahwa mereka menyadari dan memahami pentingnya kegiatan ekstrakurikuler. Sebagian kecil (12%) dari mereka kurang aktif, ini berarti mereka mengetahui adanya kegiatan ekstrakurikuler tapi kurang aktif dan kurang memahami akan pentingnya kegiatan tersebut. Hal ini merupakan salah satu tantangan bagi sekolah untuk bisa memberikan dorongan atau rangsangan kepada siswa agar mau dan lebih giat lagi mengikuti kegiatan tersebut.
Hampir setengah (47%) dari siswa mengatakan bahwa pendorong motivasi aktifitas mereka dalam kegiatan ekstrakurikuler adalah diri sendiri, hal ini menunjukkan bahwa mereka mengikuti kegiatan tersebut dengan kesadaran sendiri tanpa dorongan dari orang lain. Sebagian kecil (19%) dari mereka mengatakan
pendorong motivasi mereka adalah guru dan (28%) mengatakan teman. Serta sedikit
sekali (6%} yang mengatakan orang tua sebagai pendorong motivasi mereka. Dari dua jawaban terakhir dapat disimpulkan bahwa siswa di sekolah ini tetap mengikuti kegiatan ekstrakurikuler namun tanpa adanya kesadaran sendiri.
Sebr.gian besar siswa (84%) mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ekstrakurikvler di sekolah ini berjalan baik. Dan sebagian kecil (16%) mengatakan kurang baik, untuk jawaban terakhir ini penulis menyimpulkan bahwa siswa
merasakan masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini.
Demikian pula mengenai penyediaan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan ekstrakurikuler, sebagian besar siswa (63%) mengatakan cukup baik, dan sebagian kecil (3 7%) dari mereka yang mengatakan kurang baik.
Sebagiarl besar (88%) dari siswa mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tidak mengganggu kegiatan belajar siswa, ini berarti bahwa kegiatan ekstrakurikuler dapat terns diikuti oleh siswa karena mereka merasa bahwa kei,>iatan tersebut tidak menggangi,>u kegiatan belajar mereka. Sebagian kecil (12%) dari
mereka mengatakan menggangi,>u dan tidak ada sama sekali (0%) yang mengatakan
kegiatan ekstrakurikuler sangat mengganggu kegiatan belajar mereka.
Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sebagian besar (87%) siswa di sekolah ini cukup berminat untuk mengikutinya. Dan sebagian kecil (13%) dari mereka mengatakan kurang bermlnat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini diikuti oleh sebagian besar siwa yang berminat.
mereka menyadari memiliki bakat di bidang tersebut sehingga mereka mencoba untuk mengembangkan bakat tersebut dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Dan sebagian kecil dari mereka menyukai kegiatan kesenian (25%), PASKIBRA (16%) dan pramuka. Disamping itu sedikit sekali (6%) dari mereka yang menyukai
kegiatan PMR.
Salah satu ha! yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler adalah para pembinanya. Pembina ekstrakurikuler haruslah orang yang bukan banya mampu untuk membina para siswa tapi juga harus memiliki keahlian dan berkualitas. Dari tabel I 0 diketahui bahwa sebagian besar siswa mengatakan para pembina ekstraln1rikuler di sekolah Tirta Buaran cukup berkualiatas (72%), hal ini menunjukkan bahwa siswa mengetahui dan telah merasakan hasil dari pembinaan yang telah dilakukan oleh para pembina tersebut. Sebagian kecil siswa
mengatakan kurang berkualitas (28% ). Tidak ada siswa yang mengatakan pembina ekstrakurikuler tidak berkualitas.
Sebagian besar (84%) siswa mengatakan bahwa para pembina ekstrakurikuler di sekolah ini mampu mengembangkan bakat mereka, dan sebagian kecil (16%) mengatakan para pembina tersebut kurang mampu mengembangkan bakat. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa para pembina ekstrakurikuler di sekolah ini adalah
Lebih dari setengah (53%) siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler mengatakan bahwa bahwa bakat yang mereka peroleh atau yang berkembang adalah olahraga. Dan sebagian kecil (31 % ) mereka mengatakan bakat yang diperoleh atau yang dapat berkembang adalah kesenian. Seperti diketahui kedua jenis kegiatan ini sebenarnya sudah diselenggarakan dalam bentuk bidang studi, namun karena keterbatasan waktu dan penyelenggaraannya secara formal melalui proses belajar mengajar dalam jam sekolah, tidak memungkinkan para siswa yang memiliki bakat di kedua bidang tersebut untuk mengemb&.ngkan bakat mereka dan mereka merasakan didalam kegiatan ekstrakurikulerlah bakat mereka menjadi lebih berkembang. Sedikit
sekali (16%) dari siswa yang mengatakan bahwa bakat yang diperoleh dan dapat
berkembang adalah organisasi.
Selumh siswa mengatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler berpengamh terhadap prestasi belajar mereka (100%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa siswa merasakan hasil dari kegiatan tersebut terhadap prestasi belajar mereka.
Seluruh siswa (I 00%) mengatakan kegiatan tersebut