• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembinaan Karier Pegawai Negeri Sipil Jabatan Fungsional Pustakawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pembinaan Karier Pegawai Negeri Sipil Jabatan Fungsional Pustakawan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBINAAN KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN

Oleh Nurdin Salmi

1. Pendahuluan

Jabatan Fungsional Pustakawan telah diakui eksistensinya dengan terbitnya

Keputusan Menteri Negara Pendayaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor 18

tahun 1988 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka kreditnya dan

kemudian dilengkapi dengan Surat Edaran Bersama (SEB) antara Kepala

Perpustakaan Nasional RI dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor

53649/MPK/1998 dan Nomor 15/SE/1998. Tujuan diciptakaannya jabatan

fungsional tersebut yaitu agar para pustakawan dapat meningkatkan karirnya

sesuai dengan prestasi dan potensi yang dimilikinya.

Dalam rangka memberikan lahan perolehan angka kredit yang lebih luas

serta mengantisipasi keluarnya Keputusan Presiden tentang Rumpun Jabatan

Pegawai Negeri Sipil, pada tanggal 24 Pebruari 1998 terbit Keputusan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 33 Tahun 1998 tentang Jabatan

Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya sebagai revisi dari Kep. MENPAN

Nomor 18 Tahun 1988. Keputusan MENPAN ini diikuti dengan Keputusan

Bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI dan Kepala Badan Kepegawaian

Negara Nomor 07 Tahun 1998 dan Nomor 59 Tahun 1998 sebagai petunjuk

pelaksanaannya.

Seiring dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

(2)

Tahun 1998 tersebut perlu direvisi dan pada tanggal 3 Desember 2002 terbit

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

132/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka

Kreditnya. Keputusan Menpan ini diikuti dengan terbitnya Keputusan Bersama

Kepala Perpustakaan Nasional RI dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor

23 Tahun 2003 dan Nomor 21 Tahun 2003.

Untuk mengimplementasikan Undang-Undang, Keputusan Presiden,

Keputusan MENPAN dan Keputusan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI

dan Kepala Badan Kepegawaian Negara, maka oleh Perpustakaan Nasional RI

menerbitkan kembali Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Nomor 2 tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan

Angka kreditnya

2. Pengertian Fungsional Pustakawan

Pengertianan secara umum tentang Jabatan fungsional tertentu adalah

kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang

Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan

tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat

mandiri dan untuk kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit.

Pngertian secara khusus tentang Jabatan Funsional Pustakawan adalah

Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak

secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan

kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan, dokumentasi, dan informasi

(3)

3. Jenis (Tingkat) Fungsional Pustakawan

a. Pustakawan Tingkat Terampil, adalah Pustakawan yang memilki dasar

pendidikan untuk pengangkatan pertama kali serendah-rendahnya Diploma

2 (D-2) perpustakaan, dokumentasi dan informasi (perpusdokinfo) atau

Diploma bidang lain yang disetarakan dengan persyaratan lulus Diklat

Calon Pustakawan Tingkat Terampil yang kualifikasinya ditetapkan oleh

Perpustakaan Nasional. Jenjang Jabatan, Pangkat/Golongan/Ruang

Pustakawan Terampil dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1 Nama Jabatan Pustakawan Terampil, Pangkat/Golongan/Ruang dan Angka Kredit Minimal

No. Jabatan Pangkat/Golongan/Ruang Angka kredit Minimal

1 Pustakawan Pelaksana

Pengatur Muda Tk I ( II/b) Pengatur ( II/c)

Pengatur TK I (II/d)

40 60 80

2 Pustakawan Pelaksana Lanjutan

Penata Muda (III/a) Penata Muda TK I (III/b)

100 150

3 Pustakawan Penyelia Penata (III/c) Penata TK I (III/d)

200 300

b. Pustakawan Tingkat Ahli, adalah adalah Pustakawan yang memiliki dasar

(4)

dokumentasi dan informasi (perpusdokinfo) atau Stara 1 bidang lain yang

disetarakan dengan persyaratan lulus Diklat Calon Pustakawan Tingkat

Ahli yang kualifikasinya ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional. Jenjang

Jabatan, Pangkat/Gol./Ruang Pustakawan Ahli dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 Nama Jabatan Pustakawan Ahli, Pangkat/Golongan/Ruang dan Angka Kredit Minimal

No. Jabatan Pangkat/Golongan/Ruang Angka kredit Minimal

1 Pustakawan Pertama Penata Muda ( III/a) Penata Muda TK I ( III/b)

100 150

2 Pustakawan Muda Penata ( III/c} Penata TK I ( III/d)

200 300

3 Pustakawan Madya

Pembina (IV/a) Pembina TK I (IV/b) Pemina Utama Muda (IV/c)

400 550 700

4 Pustakawan Utama Pembina Utama Madya (IV/d) Pembina Utama (IV/e)

850 1,050

4. Pengusulan Pertama

a. Pustakawan Tingkat Terampil

Sarat pengangkatan pertama untuk Pustakawan Tingkat Terampil adalah :

1. Ijazah serendah-rendahnya Diploma II Perpusdokinfo atau Diploma

bidang lain harus mengikuti pelatihan kepustakawanan (Diklat

penyetaraan) .

(5)

3. Bertugas pada unit perpusdokinfo sekurang-kurangnya 2 tahun

berturut-turut.

4. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP-3),

sekurang-kurangngnya baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

5. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun

berdasarkan jabatan terakhirnya

b. Pustakawan Tingkat Ahli

Sarat pengangkatan pertama untuk Pustakawan Tingkat Ahli adalah :

1. Ijazah serendah-rendahnya S1 perpusdokinfo atau S1 bidang lain harus

mengikuti pelatihan kepustakawanan (Diklat penyetaraan)

2. Serendah-rendahnya menduduki pangkat Penata Muda (III/a)

3. Bertugas pada unit perpusdokinfo sekurang-kurangnya 2 tahun

berturut-turut.

4. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP-3),

sekurang-kurangngnya baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

5. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun

berdasarkan jabatan terakhirnya

c. Persyaratan lain

Persaratan yang lain sebagaimana dimaksud tersebut di atas, adalah

a. Berdasarkan pada formasi jabatan pustakawan yang ditetapkan oleh

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara; dan

b. Memenuhi jumlah angka kredit minimal yang ditetapkan untuk jenjang

(6)

a.

5. Kenaikan Pangkat dan Jabatan

1.

Kenaikan Jabatan, kenaikan jabatan fungsional pustakawan dapat dipertimbangkan apabila apabila

2.

Minimal telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir

3.

Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat

lebih tinggi

4.

Memiliki Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3)

sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

Kenaikan jabatan ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian yang

bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b.

1.

Kenaikan Pangkat, kenaikan pangkat fungsional pustakawan dapat dipertimbangkan apabila apabila

2.

Minimal telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir

3.

Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat

setingkat lebih tinggi

4.

Memiliki Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3)

sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir

5.

Kenaikan jabatan ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian yang

bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kenaikan pangkat PNS Pusat dan Daerah pangkat Pembina Tingkat I

(7)

Pembina Utama (IV/e) ditetapkan dengan keputusan Presiden setelah

mendapat pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara.

c. a.

Sarat – sarat lain untuk Kenaikan Jabatan dan Pangkat

b.

Pustakawan Madya dengan pangkat Pembina gol./ruang (IV/a) yang akan

naik pangkat menjadi Pembina Tingkat I sampai dengan Pustakawan

Utama golongan ruang IV/e diwajibkan mengumpulkan angka kredit

sekurang-kurangnya 12 (dua belas) dari unsur pengembangan profesi.

Pustakawan yang memperoleh angka kredit untuk kenaikan

jabatan/pangkat pada tahun pertama dalam masa jabatan/pangkat yang

didudukinya, pada tahun berikutnya diwajibkan mengumpulkan angka

kredit sekurang-kurangnya 20% (dua puluh) persen dari jumlah angka

kredit yang dipersaratkan berasal dari kegiatan tugas poko dan/atau

pengembangan profesi.

6. Alih Jalur

a.

Alih jalur ialah perpindahan jabatan dari Pustakawan Tingkat Terampil ke

Jabatan Pustakawan Tingkat Ahli, adapun persyaratan alih jalur adalah:

b.

Pustakawan yang bersangkutan menduduki Jabatan Pustakawan Tingkat

Terampil

Pustakawan yang bersangkutan telah lulus S1 bidang perpusdokinfo atau S1

bidang lain ditambah mengikuti dan lulus Diklat Pustakawan (Diklat Alih

(8)

c.

1.

Pengurangan jumlah angka kredit kumulatif yang sudah dimiliki Pustakawan

Tingkat Terampil tersebut dari unsur-unsur kegiatan antara lain adalah:

Unsur Pendidikan:

untuk ijazah D2 : 40

2.

untuk ijazah D3 : 60

3.

Unsur penunjang 20%, dan

d.

Unsur utama 25%

Penambahan unsur pendidikan setelah pengurangan seperti pada poin c di atas

1. untuk ijazah S1 dihargai 100 angka kredit

2. untuk ijazah S2 dihargai 150 angka kredit

3. untuk ijazah S3 dihargai 200 angka kredit

7. Pembebasan dan Pemberhentian dari Jabatan a. Pembebasan Sementera (karena angka kredit)

1. Pustakawan Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tingkat I (II/b) sampai

dengan Pustakawan Penyelia pangkat Peñata (III/c) dan Pustakawan

Pertama pangkat Penata Muda (III/a) sampai dengan Pustakawan

Utama pangkat Pembina Utama Madya (IV/d) apabila dalam jangka

waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir

tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk

kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.

2. Pustakawan Penyelia pangkat Penata Tingkat I (III/d) apabila setiap

(9)

mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) dari

kegiatan tugas pokok dan/atau pengembangan profesi

3. Pustakawan Utama pangkat Pembina Utama (IV/e) apabila setiap

tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir tidak dapat

mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima)

dari kegiatan tugas pokok dan/atau pengembangan profesi, pembebasa

sementara sebagaimana yang dimaksud di atas didahului dengan

peringatan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum batas waktu

pembebasan.

b. Pembebasan Sementera (karena faktor lainnya)

1. Dijatuhi hukuman disiplin PNS dengan hukuman disiplin tingkat

sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat

2. Diberhentikan sementara sebagai PNS

3. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pustakawan

4. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan

c. Pemberhentian dari Jabatan

1. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan

hukum tetap

2. Pustakawan Utama pangkat Pembina Utama (IV/e) dan Pustakawan

Penyelia pangkat Penata Tingkat I (III/d) tidak dapat mengumpulkan

angka kredit selama 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari

(10)

Untuk memperoleh angka kredit sesuai dengan yang sudah ditentukan,

seorang pustakawan harus mengetahui unsur, sub unsur, butir kegiatan, satuan

hasil, angka kredit dan pelaksana (jenjang jabatan), tidak semua butir-butir

kegiatan dalam rincian kegiatan pustakawan mendapatkan nilai angka kredit

karena tidak sesuai antara butir-butir kegiatan dengan dengan jenjang jabatan,

ada beberapa jenjang jabatan yang memperoleh angka kredit dari butir-butir

kegiatan jenjang jabatan lain :

a. Seratus persen (100%) atau sama untuk jenjang jabatan yang mengerjakan

butir-butir kegiatan satu jenjang di bawah, antara lain :

 Pustakawan Utama bila mengerjakan butir-butir kegiatan Pustakawan

Madya

 Pustakawan Madya bila mengerjakan butir-butir kegiatan Pustakawan

Muda

 Pustakawan Muda bila mengerjakan butir-butir kegiatan Pustakawan

Pertama, sedangkan Pustakawan Pertama tidak memiliki jenjang jabatan

di bawah

 Pustakawan Penyelia bila mengerjakan butir-butir kegiatan Pustakawan

Pelaksana Lanjutan

 Pustakawan Pelaksana Lanjutan bila mengerjakan butir-butir kegiatan

Pustakawan Pelaksana, sedangkan Pustakawan Pelaksana tidak memiliki

jenjang jabatan di bawah

b. Delapan puluh persen (80%) untuk jenjang jabatan yang mengerjakan

(11)

 Pustakawan Pelaksana bila mengerjakan butir-butir kegiatan Pustakawan

Pelaksana Lanjutan

 Pustakawan Pelaksana Lanjutan bila mengerjakan butir-butir kegiatan

Pustakawan Penyelia, sedangkan Pustakawan Penyelia tidak memiliki

jenjang jabatan di atas.

 Pustakawan Pertama bila mengerjakan butir-butir kegiatan Pustakawan

Muda.

 Pustakawan Muda bila mengerjakan butir-butir kegiatan Pustakawan

Madya

 Pustakawan Madya bila mengerjakan butir-butir kegiatan Pustakawan

Utama, sedangkan Pustakawan Utama tidak memiliki jenjang jabatan di

atas.

c. Perolehan angka kredit dari unsur utama dan unsur penunjang.

a. Unsur Utama, perolehan angka kredit dari butir-butir kegiatan unsur

utama sekurang-kurangnya delapan puluh persen (80%)

1. Pendidikan sekolah yang memperoleh Ijazah/gelar dan Pendidikan

dan pelatihan dengan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan

dan Pelatihan

2. Pengoganisasian dan Pendayagunaan koleksi bahan pustaka

3. Pemasyarakatan Perpusdokinfo

4. Pengkajian Pengembangan Pusdokinfo

(12)

b. Unsur Penunjang, perolehan angka kredit dari butir-butir kegiatan

unsur penunjang sebanyak-banyaknya dua puluh persen (20%) seperti

melakukan :

1. Mengajar

2. Melatih.

3. Membimbing.

4. Ikut serta dalam seminar.

5. Menjadi tim penilai jabatan perpustakaan, dll.

9. Perolehan Angka Kredit

Angka kredit yang harus diperoleh setiap hari untuk kenaikan pangkat

dan atau jabatan pustakawan, bila diasumsikan jumlah hari kerja pertahun

sebanyak 300 hari, maka pustakawan harus mendapatkan angka kredit setiap

harinya selama 2 (dua) tahun. Perolehan Angka kredit perhari untuk kenaikan

pangkat setiap 2 (dua) tahun bagi Pustakawan Terampil dapat dilihat pada

tabel 3.

Tabel 3 Perolehan Angka kredit perhari untuk kenaikan pangkat setiap 2 (dua) tahun bagi Pustakawan Terampil

No. Jabatan Pangkat/Gol./Ruang

Angka kredit Kenaikan pangkat

(13)

3 Pustakawan

Angka kredit yang diperoleh pustakawan perhari untuk kenaikan

jabatan setiap tahun bagi Pustakawan Terampil dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4 Perolehan Angka kredit perhari untuk kenaikan jabatan setiap tahun bagi Pustakawan Terampil.

No. Jabatan Pangkat/Gol./Ruang

Angka kredit Kenaikan Jabatan

(14)

Perolehan Angka kredit perhari untuk kenaikan pangkat setiap 2 (dua)

tahun bagi Pustakawan Ahli dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5 Perolehan Angka kredit perhari untuk kenaikan pangkat setiap 2 (dua) tahun bagi Pustakawan Ahli.

No. Jabatan Pangkat/Gol./Ruang

Angka kredit Kenaikan pangkat

Penata Muda (III/a) Penata Muda TK I (III/b) Pembina Muda (IV/c)

400

Pembina Madya (IV/d) Pembina Utama (IV/e)

(15)

Perolehan Angka kredit perhari untuk kenaikan jabatan setiap tahun

bagi Pustakawan Ahli dapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Perolehan Angka kredit perhari untuk kenaikan jabatan setiap tahun bagi Pustakawan Ahli

No. Jabatan Pangkat/Gol./Ruang

Angka kredit Kenaikan pangkat

Penata Muda (III/a) Penata Muda TK I (III/b) Pembina Muda (IV/c)

400

Pembina Madya (IV/d) Pembina Utama (IV/e)

(16)

Andy Alayyubi (2001) mengungkapkan bahwa pustakawan yang ideal

selain profesional ia juga seorang ilmuwan. Kalau kita pikirkan lagi, kita

seharusnya mempertanyakan, mengapa pustakawan selalu menjadi

"pembantu" ilmuwan kalau semua keperluan "majikan" kita miliki. Yah,

pustakawan mempunyai keperluan ilmuwan dalam bentuk informasi.

Keilmuwanan pustakawan akan terbukti jika ia mampu melahirkan karya tulis.

Kegiatanmenulis ini merupakan lahan basah dalam memperoleh angkakredit.

Kelemahan pustakawan saat ini, mereka hanya terfokus pada kegiatan rutin

yang memiliki angka kredit kecil.

Pustakawan juga sebagai seorang pendidik. Menurut Undang-undang Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidik adalah tenaga

kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong

belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain (termasuk

pustakawan) yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam

menyelenggarakan pendidikan.

11.Penutup

Sampai saat ini, jabatan fungsional pustakawan baik di lingkungan

pemerintah maupun di lembaga pendidikan memang masih langka. Bahkan

beberapa perpustakaan umum daerah atau sekolah nihil dari jabatan ini. Bukan

karena tak diperlukan, melainkan lebih disebabkan rendahnya minat PNS

menjadi pustakawan, hal ini terjadi karena, Pertama, sebagian besar PNS lebih

mendambakan jabatan struktural daripada jabatan fungsional pustakawan.

(17)

lebih berpeluang untuk mendapat tambahan fasilitas dan "penghasilan".

Kedua, tunjangan jabatan fungsional pustakawan yang tak berbeda jauh

dengan tunjangan staf umum. Saat ini tunjangan jabatan fungsional

pustakawan tingkat ahli dengan golongan ruang III/a - III/b sebesar Rp

275.000. Hal ini tak berbeda jauh dengan tunjangan staf umum sebesar Rp

185.000 untuk golongan ruang yang sama. Padahal, beban pekerjaan seorang

pustakawan jelas lebih tinggi daripada staf umum.

DAFTAR PUSTAKA

Indonesia. Menteri Penertiban Aparatur Negara. Keputusan Menteri Negara Pendayaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor 18 tahun 1988 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka kreditnya

Indonesia. Menteri Penertiban Aparatur Negara. Keputusan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 33 Tahun 1998 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya sebagai revisi dari Kep. MENPAN Nomor 18 Tahun 1988

Indonesia. Menteri Penertiban Aparatur Negara. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya

Indonesia. (Undang-undang, peraturan, dsb.) Undang-undang no. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta: BP. Dharma -Bhakti, (tt)

Perpustakaan Nasional RI dan Badan Kepegawaian Negara (SEB) Nomor 53649/MPK/1998 dan Nomor 15/SE/1998. Tujuan diciptakaannya jabatan fungsional tersebut yaitu agar para pustakawan dapat meningkatkan karirnya sesuai dengan prestasi dan potensi yang dimilikinya.

Perpustakaan Nasional RI dan Badan Kepegawaian Negara. Nomor 23 Tahun 2003 dan Nomor 21 Tahun 2003 Keputusan bersama tentang jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya

(18)

Presiden RI. Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan, maka sebagai konsekuensi logisnya

Contoh Alih Jalur :

Seorang Pustakawan Tingkat Terampil yang akan pindah jalur ke Pustakawan

Tingkat Ahli, pada tanggal 1 Januari 2011 Pustakawan tersebut mengajukan DUPAK

untuk pindah Jabatan (alih jalur) dari pustakawan Tingkat Terampil ke Pustakawan

Tingkat Ahli, maka penyelesaiannya adalah sebagai berikut :

Nama : Putri Ayu, S.Sos.

Jabatan : Pustakawan Penyelia (1 Oktober 2010)

Pangkat,Gol., Ruang : Penata Tingkat I, Gol./ruang III/d

T.M.T. : 1 Oktober 2010

Pendidikan : Diploma 2 (D2)

1.

Angka kredit terakhir Sdr. Putri Ayu, S.Sos sampai dengan 31 Desember 2010

sebanyak 310,565 (pendidikan dengan angka kreditnya 40, tugas pokok dan pengembangan profesi dengan angka kreditnya 216,452, dan unsur penunjang dengan angka kreditnya: 54,113). Proses penghitungan angka kreditnya adalah:

Angka kredit yang tidak diperhitungkan terdiri dari pendidikan lama 40, unsur

(19)

2. Angka kredit yang diperhitungkan dari unsur utama 75% x 216,452 dan

pendidikan baru 100

Jadi angka kredit yang dapat diperhitungkan untuk alih jalur adalah sebagai berikut :

Pendidikan baru (S1) : 100 angka kredit

angka kredit yang dapat diperhitungkan adalah : Pendidikan + 75% (Tugas pokok +

pengembangan profesi) = 100 + 75% (216,452) = 100 + 162,339 = 262,339 angka

kredit, maka Sdr Putri Ayu, S.Sos. dapat diterima atau diangkat sebagai Pustakawan

Tingkat Ahli dalam Jabatan Pustakawan Muda dengan pangkat masih tetap yaitu Tugas pokok dan pengembangan profesi : 216,452 angka kredit

Gambar

tabel 3.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah perumus standar mutu dalam SPMI STIKes Arjuna menetapkan komponen atau unsur-unsur apa saja yang sebaiknya ditetapkan didalam standar mutu tentang

Sinar-X yang dideteksi pada EDS adalah hasil interaksi nonelastik dari berkas elektron dengan atom pada permukaan sampel.. Terdapat dua jenis sinar- X, yaitu

kerja, baik yang berhubungan dengan tenaga kerja maupun yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebijaksanaan pemerintah secara keseluruhan Peningkatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Perencanaan Komunikasi Dalam Pemasaran Objek Wisata Islami pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh

Kedua, Faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah Palembang terhadap mata kuliah al-Islam yang menjadi

Komposisi ukuran panjang ikan opah hasil tangkapan tuna longline tahun 2005 - 2013 berdasarkan data Observer ilmiah Loka Penelitian Perikanan

Sebelum mengakhiri ini, kami segenap KKN ANGKATAN KE-54 mengucapkan terimakasih banyak kepada warga Desa Tellulimpoe yang telah bekerjasama dengan baik kepada

Simpulan : Pemberian suplementasi besi-obat cacing dibandingkan dengan hanya diberi tablet besi saja atau obat cacing saja ada perbedaan yang bermakna terhadap