PEMBINAAN KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN
Oleh Nurdin Salmi
1. Pendahuluan
Jabatan Fungsional Pustakawan telah diakui eksistensinya dengan terbitnya
Keputusan Menteri Negara Pendayaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor 18
tahun 1988 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka kreditnya dan
kemudian dilengkapi dengan Surat Edaran Bersama (SEB) antara Kepala
Perpustakaan Nasional RI dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
53649/MPK/1998 dan Nomor 15/SE/1998. Tujuan diciptakaannya jabatan
fungsional tersebut yaitu agar para pustakawan dapat meningkatkan karirnya
sesuai dengan prestasi dan potensi yang dimilikinya.
Dalam rangka memberikan lahan perolehan angka kredit yang lebih luas
serta mengantisipasi keluarnya Keputusan Presiden tentang Rumpun Jabatan
Pegawai Negeri Sipil, pada tanggal 24 Pebruari 1998 terbit Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 33 Tahun 1998 tentang Jabatan
Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya sebagai revisi dari Kep. MENPAN
Nomor 18 Tahun 1988. Keputusan MENPAN ini diikuti dengan Keputusan
Bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 07 Tahun 1998 dan Nomor 59 Tahun 1998 sebagai petunjuk
pelaksanaannya.
Seiring dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Tahun 1998 tersebut perlu direvisi dan pada tanggal 3 Desember 2002 terbit
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
132/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka
Kreditnya. Keputusan Menpan ini diikuti dengan terbitnya Keputusan Bersama
Kepala Perpustakaan Nasional RI dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
23 Tahun 2003 dan Nomor 21 Tahun 2003.
Untuk mengimplementasikan Undang-Undang, Keputusan Presiden,
Keputusan MENPAN dan Keputusan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI
dan Kepala Badan Kepegawaian Negara, maka oleh Perpustakaan Nasional RI
menerbitkan kembali Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Nomor 2 tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan
Angka kreditnya
2. Pengertian Fungsional Pustakawan
Pengertianan secara umum tentang Jabatan fungsional tertentu adalah
kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang
Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan
tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat
mandiri dan untuk kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit.
Pngertian secara khusus tentang Jabatan Funsional Pustakawan adalah
Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan, dokumentasi, dan informasi
3. Jenis (Tingkat) Fungsional Pustakawan
a. Pustakawan Tingkat Terampil, adalah Pustakawan yang memilki dasar
pendidikan untuk pengangkatan pertama kali serendah-rendahnya Diploma
2 (D-2) perpustakaan, dokumentasi dan informasi (perpusdokinfo) atau
Diploma bidang lain yang disetarakan dengan persyaratan lulus Diklat
Calon Pustakawan Tingkat Terampil yang kualifikasinya ditetapkan oleh
Perpustakaan Nasional. Jenjang Jabatan, Pangkat/Golongan/Ruang
Pustakawan Terampil dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Nama Jabatan Pustakawan Terampil, Pangkat/Golongan/Ruang dan Angka Kredit Minimal
No. Jabatan Pangkat/Golongan/Ruang Angka kredit Minimal
1 Pustakawan Pelaksana
Pengatur Muda Tk I ( II/b) Pengatur ( II/c)
Pengatur TK I (II/d)
40 60 80
2 Pustakawan Pelaksana Lanjutan
Penata Muda (III/a) Penata Muda TK I (III/b)
100 150
3 Pustakawan Penyelia Penata (III/c) Penata TK I (III/d)
200 300
b. Pustakawan Tingkat Ahli, adalah adalah Pustakawan yang memiliki dasar
dokumentasi dan informasi (perpusdokinfo) atau Stara 1 bidang lain yang
disetarakan dengan persyaratan lulus Diklat Calon Pustakawan Tingkat
Ahli yang kualifikasinya ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional. Jenjang
Jabatan, Pangkat/Gol./Ruang Pustakawan Ahli dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Nama Jabatan Pustakawan Ahli, Pangkat/Golongan/Ruang dan Angka Kredit Minimal
No. Jabatan Pangkat/Golongan/Ruang Angka kredit Minimal
1 Pustakawan Pertama Penata Muda ( III/a) Penata Muda TK I ( III/b)
100 150
2 Pustakawan Muda Penata ( III/c} Penata TK I ( III/d)
200 300
3 Pustakawan Madya
Pembina (IV/a) Pembina TK I (IV/b) Pemina Utama Muda (IV/c)
400 550 700
4 Pustakawan Utama Pembina Utama Madya (IV/d) Pembina Utama (IV/e)
850 1,050
4. Pengusulan Pertama
a. Pustakawan Tingkat Terampil
Sarat pengangkatan pertama untuk Pustakawan Tingkat Terampil adalah :
1. Ijazah serendah-rendahnya Diploma II Perpusdokinfo atau Diploma
bidang lain harus mengikuti pelatihan kepustakawanan (Diklat
penyetaraan) .
3. Bertugas pada unit perpusdokinfo sekurang-kurangnya 2 tahun
berturut-turut.
4. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP-3),
sekurang-kurangngnya baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
5. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun
berdasarkan jabatan terakhirnya
b. Pustakawan Tingkat Ahli
Sarat pengangkatan pertama untuk Pustakawan Tingkat Ahli adalah :
1. Ijazah serendah-rendahnya S1 perpusdokinfo atau S1 bidang lain harus
mengikuti pelatihan kepustakawanan (Diklat penyetaraan)
2. Serendah-rendahnya menduduki pangkat Penata Muda (III/a)
3. Bertugas pada unit perpusdokinfo sekurang-kurangnya 2 tahun
berturut-turut.
4. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP-3),
sekurang-kurangngnya baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
5. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun
berdasarkan jabatan terakhirnya
c. Persyaratan lain
Persaratan yang lain sebagaimana dimaksud tersebut di atas, adalah
a. Berdasarkan pada formasi jabatan pustakawan yang ditetapkan oleh
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara; dan
b. Memenuhi jumlah angka kredit minimal yang ditetapkan untuk jenjang
a.
5. Kenaikan Pangkat dan Jabatan
1.
Kenaikan Jabatan, kenaikan jabatan fungsional pustakawan dapat dipertimbangkan apabila apabila
2.
Minimal telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir
3.
Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat
lebih tinggi
4.
Memiliki Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3)
sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir
Kenaikan jabatan ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian yang
bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b.
1.
Kenaikan Pangkat, kenaikan pangkat fungsional pustakawan dapat dipertimbangkan apabila apabila
2.
Minimal telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir
3.
Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi
4.
Memiliki Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3)
sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir
5.
Kenaikan jabatan ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian yang
bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kenaikan pangkat PNS Pusat dan Daerah pangkat Pembina Tingkat I
Pembina Utama (IV/e) ditetapkan dengan keputusan Presiden setelah
mendapat pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara.
c. a.
Sarat – sarat lain untuk Kenaikan Jabatan dan Pangkat
b.
Pustakawan Madya dengan pangkat Pembina gol./ruang (IV/a) yang akan
naik pangkat menjadi Pembina Tingkat I sampai dengan Pustakawan
Utama golongan ruang IV/e diwajibkan mengumpulkan angka kredit
sekurang-kurangnya 12 (dua belas) dari unsur pengembangan profesi.
Pustakawan yang memperoleh angka kredit untuk kenaikan
jabatan/pangkat pada tahun pertama dalam masa jabatan/pangkat yang
didudukinya, pada tahun berikutnya diwajibkan mengumpulkan angka
kredit sekurang-kurangnya 20% (dua puluh) persen dari jumlah angka
kredit yang dipersaratkan berasal dari kegiatan tugas poko dan/atau
pengembangan profesi.
6. Alih Jalur
a.
Alih jalur ialah perpindahan jabatan dari Pustakawan Tingkat Terampil ke
Jabatan Pustakawan Tingkat Ahli, adapun persyaratan alih jalur adalah:
b.
Pustakawan yang bersangkutan menduduki Jabatan Pustakawan Tingkat
Terampil
Pustakawan yang bersangkutan telah lulus S1 bidang perpusdokinfo atau S1
bidang lain ditambah mengikuti dan lulus Diklat Pustakawan (Diklat Alih
c.
1.
Pengurangan jumlah angka kredit kumulatif yang sudah dimiliki Pustakawan
Tingkat Terampil tersebut dari unsur-unsur kegiatan antara lain adalah:
Unsur Pendidikan:
untuk ijazah D2 : 40
2.
untuk ijazah D3 : 60
3.
Unsur penunjang 20%, dan
d.
Unsur utama 25%
Penambahan unsur pendidikan setelah pengurangan seperti pada poin c di atas
1. untuk ijazah S1 dihargai 100 angka kredit
2. untuk ijazah S2 dihargai 150 angka kredit
3. untuk ijazah S3 dihargai 200 angka kredit
7. Pembebasan dan Pemberhentian dari Jabatan a. Pembebasan Sementera (karena angka kredit)
1. Pustakawan Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tingkat I (II/b) sampai
dengan Pustakawan Penyelia pangkat Peñata (III/c) dan Pustakawan
Pertama pangkat Penata Muda (III/a) sampai dengan Pustakawan
Utama pangkat Pembina Utama Madya (IV/d) apabila dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir
tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
2. Pustakawan Penyelia pangkat Penata Tingkat I (III/d) apabila setiap
mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) dari
kegiatan tugas pokok dan/atau pengembangan profesi
3. Pustakawan Utama pangkat Pembina Utama (IV/e) apabila setiap
tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir tidak dapat
mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima)
dari kegiatan tugas pokok dan/atau pengembangan profesi, pembebasa
sementara sebagaimana yang dimaksud di atas didahului dengan
peringatan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum batas waktu
pembebasan.
b. Pembebasan Sementera (karena faktor lainnya)
1. Dijatuhi hukuman disiplin PNS dengan hukuman disiplin tingkat
sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat
2. Diberhentikan sementara sebagai PNS
3. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pustakawan
4. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
c. Pemberhentian dari Jabatan
1. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan
hukum tetap
2. Pustakawan Utama pangkat Pembina Utama (IV/e) dan Pustakawan
Penyelia pangkat Penata Tingkat I (III/d) tidak dapat mengumpulkan
angka kredit selama 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari
Untuk memperoleh angka kredit sesuai dengan yang sudah ditentukan,
seorang pustakawan harus mengetahui unsur, sub unsur, butir kegiatan, satuan
hasil, angka kredit dan pelaksana (jenjang jabatan), tidak semua butir-butir
kegiatan dalam rincian kegiatan pustakawan mendapatkan nilai angka kredit
karena tidak sesuai antara butir-butir kegiatan dengan dengan jenjang jabatan,
ada beberapa jenjang jabatan yang memperoleh angka kredit dari butir-butir
kegiatan jenjang jabatan lain :
a. Seratus persen (100%) atau sama untuk jenjang jabatan yang mengerjakan
butir-butir kegiatan satu jenjang di bawah, antara lain :
Pustakawan Utama bila mengerjakan butir-butir kegiatan Pustakawan
Madya
Pustakawan Madya bila mengerjakan butir-butir kegiatan Pustakawan
Muda
Pustakawan Muda bila mengerjakan butir-butir kegiatan Pustakawan
Pertama, sedangkan Pustakawan Pertama tidak memiliki jenjang jabatan
di bawah
Pustakawan Penyelia bila mengerjakan butir-butir kegiatan Pustakawan
Pelaksana Lanjutan
Pustakawan Pelaksana Lanjutan bila mengerjakan butir-butir kegiatan
Pustakawan Pelaksana, sedangkan Pustakawan Pelaksana tidak memiliki
jenjang jabatan di bawah
b. Delapan puluh persen (80%) untuk jenjang jabatan yang mengerjakan
Pustakawan Pelaksana bila mengerjakan butir-butir kegiatan Pustakawan
Pelaksana Lanjutan
Pustakawan Pelaksana Lanjutan bila mengerjakan butir-butir kegiatan
Pustakawan Penyelia, sedangkan Pustakawan Penyelia tidak memiliki
jenjang jabatan di atas.
Pustakawan Pertama bila mengerjakan butir-butir kegiatan Pustakawan
Muda.
Pustakawan Muda bila mengerjakan butir-butir kegiatan Pustakawan
Madya
Pustakawan Madya bila mengerjakan butir-butir kegiatan Pustakawan
Utama, sedangkan Pustakawan Utama tidak memiliki jenjang jabatan di
atas.
c. Perolehan angka kredit dari unsur utama dan unsur penunjang.
a. Unsur Utama, perolehan angka kredit dari butir-butir kegiatan unsur
utama sekurang-kurangnya delapan puluh persen (80%)
1. Pendidikan sekolah yang memperoleh Ijazah/gelar dan Pendidikan
dan pelatihan dengan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan
dan Pelatihan
2. Pengoganisasian dan Pendayagunaan koleksi bahan pustaka
3. Pemasyarakatan Perpusdokinfo
4. Pengkajian Pengembangan Pusdokinfo
b. Unsur Penunjang, perolehan angka kredit dari butir-butir kegiatan
unsur penunjang sebanyak-banyaknya dua puluh persen (20%) seperti
melakukan :
1. Mengajar
2. Melatih.
3. Membimbing.
4. Ikut serta dalam seminar.
5. Menjadi tim penilai jabatan perpustakaan, dll.
9. Perolehan Angka Kredit
Angka kredit yang harus diperoleh setiap hari untuk kenaikan pangkat
dan atau jabatan pustakawan, bila diasumsikan jumlah hari kerja pertahun
sebanyak 300 hari, maka pustakawan harus mendapatkan angka kredit setiap
harinya selama 2 (dua) tahun. Perolehan Angka kredit perhari untuk kenaikan
pangkat setiap 2 (dua) tahun bagi Pustakawan Terampil dapat dilihat pada
tabel 3.
Tabel 3 Perolehan Angka kredit perhari untuk kenaikan pangkat setiap 2 (dua) tahun bagi Pustakawan Terampil
No. Jabatan Pangkat/Gol./Ruang
Angka kredit Kenaikan pangkat
3 Pustakawan
Angka kredit yang diperoleh pustakawan perhari untuk kenaikan
jabatan setiap tahun bagi Pustakawan Terampil dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4 Perolehan Angka kredit perhari untuk kenaikan jabatan setiap tahun bagi Pustakawan Terampil.
No. Jabatan Pangkat/Gol./Ruang
Angka kredit Kenaikan Jabatan
Perolehan Angka kredit perhari untuk kenaikan pangkat setiap 2 (dua)
tahun bagi Pustakawan Ahli dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5 Perolehan Angka kredit perhari untuk kenaikan pangkat setiap 2 (dua) tahun bagi Pustakawan Ahli.
No. Jabatan Pangkat/Gol./Ruang
Angka kredit Kenaikan pangkat
Penata Muda (III/a) Penata Muda TK I (III/b) Pembina Muda (IV/c)
400
Pembina Madya (IV/d) Pembina Utama (IV/e)
Perolehan Angka kredit perhari untuk kenaikan jabatan setiap tahun
bagi Pustakawan Ahli dapat dilihat pada tabel 6
Tabel 6 Perolehan Angka kredit perhari untuk kenaikan jabatan setiap tahun bagi Pustakawan Ahli
No. Jabatan Pangkat/Gol./Ruang
Angka kredit Kenaikan pangkat
Penata Muda (III/a) Penata Muda TK I (III/b) Pembina Muda (IV/c)
400
Pembina Madya (IV/d) Pembina Utama (IV/e)
Andy Alayyubi (2001) mengungkapkan bahwa pustakawan yang ideal
selain profesional ia juga seorang ilmuwan. Kalau kita pikirkan lagi, kita
seharusnya mempertanyakan, mengapa pustakawan selalu menjadi
"pembantu" ilmuwan kalau semua keperluan "majikan" kita miliki. Yah,
pustakawan mempunyai keperluan ilmuwan dalam bentuk informasi.
Keilmuwanan pustakawan akan terbukti jika ia mampu melahirkan karya tulis.
Kegiatanmenulis ini merupakan lahan basah dalam memperoleh angkakredit.
Kelemahan pustakawan saat ini, mereka hanya terfokus pada kegiatan rutin
yang memiliki angka kredit kecil.
Pustakawan juga sebagai seorang pendidik. Menurut Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong
belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain (termasuk
pustakawan) yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.
11.Penutup
Sampai saat ini, jabatan fungsional pustakawan baik di lingkungan
pemerintah maupun di lembaga pendidikan memang masih langka. Bahkan
beberapa perpustakaan umum daerah atau sekolah nihil dari jabatan ini. Bukan
karena tak diperlukan, melainkan lebih disebabkan rendahnya minat PNS
menjadi pustakawan, hal ini terjadi karena, Pertama, sebagian besar PNS lebih
mendambakan jabatan struktural daripada jabatan fungsional pustakawan.
lebih berpeluang untuk mendapat tambahan fasilitas dan "penghasilan".
Kedua, tunjangan jabatan fungsional pustakawan yang tak berbeda jauh
dengan tunjangan staf umum. Saat ini tunjangan jabatan fungsional
pustakawan tingkat ahli dengan golongan ruang III/a - III/b sebesar Rp
275.000. Hal ini tak berbeda jauh dengan tunjangan staf umum sebesar Rp
185.000 untuk golongan ruang yang sama. Padahal, beban pekerjaan seorang
pustakawan jelas lebih tinggi daripada staf umum.
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia. Menteri Penertiban Aparatur Negara. Keputusan Menteri Negara Pendayaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor 18 tahun 1988 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka kreditnya
Indonesia. Menteri Penertiban Aparatur Negara. Keputusan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 33 Tahun 1998 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya sebagai revisi dari Kep. MENPAN Nomor 18 Tahun 1988
Indonesia. Menteri Penertiban Aparatur Negara. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya
Indonesia. (Undang-undang, peraturan, dsb.) Undang-undang no. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta: BP. Dharma -Bhakti, (tt)
Perpustakaan Nasional RI dan Badan Kepegawaian Negara (SEB) Nomor 53649/MPK/1998 dan Nomor 15/SE/1998. Tujuan diciptakaannya jabatan fungsional tersebut yaitu agar para pustakawan dapat meningkatkan karirnya sesuai dengan prestasi dan potensi yang dimilikinya.
Perpustakaan Nasional RI dan Badan Kepegawaian Negara. Nomor 23 Tahun 2003 dan Nomor 21 Tahun 2003 Keputusan bersama tentang jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya
Presiden RI. Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan, maka sebagai konsekuensi logisnya
Contoh Alih Jalur :
Seorang Pustakawan Tingkat Terampil yang akan pindah jalur ke Pustakawan
Tingkat Ahli, pada tanggal 1 Januari 2011 Pustakawan tersebut mengajukan DUPAK
untuk pindah Jabatan (alih jalur) dari pustakawan Tingkat Terampil ke Pustakawan
Tingkat Ahli, maka penyelesaiannya adalah sebagai berikut :
Nama : Putri Ayu, S.Sos.
Jabatan : Pustakawan Penyelia (1 Oktober 2010)
Pangkat,Gol., Ruang : Penata Tingkat I, Gol./ruang III/d
T.M.T. : 1 Oktober 2010
Pendidikan : Diploma 2 (D2)
1.
Angka kredit terakhir Sdr. Putri Ayu, S.Sos sampai dengan 31 Desember 2010
sebanyak 310,565 (pendidikan dengan angka kreditnya 40, tugas pokok dan pengembangan profesi dengan angka kreditnya 216,452, dan unsur penunjang dengan angka kreditnya: 54,113). Proses penghitungan angka kreditnya adalah:
Angka kredit yang tidak diperhitungkan terdiri dari pendidikan lama 40, unsur
2. Angka kredit yang diperhitungkan dari unsur utama 75% x 216,452 dan
pendidikan baru 100
Jadi angka kredit yang dapat diperhitungkan untuk alih jalur adalah sebagai berikut :
Pendidikan baru (S1) : 100 angka kredit
angka kredit yang dapat diperhitungkan adalah : Pendidikan + 75% (Tugas pokok +
pengembangan profesi) = 100 + 75% (216,452) = 100 + 162,339 = 262,339 angka
kredit, maka Sdr Putri Ayu, S.Sos. dapat diterima atau diangkat sebagai Pustakawan
Tingkat Ahli dalam Jabatan Pustakawan Muda dengan pangkat masih tetap yaitu Tugas pokok dan pengembangan profesi : 216,452 angka kredit