• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Produk, Harga,Tempat dan Promosi Terhadap Minat Berkunjung pada Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Produk, Harga,Tempat dan Promosi Terhadap Minat Berkunjung pada Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA,TEMPAT DAN PROMOSI TERHADAP MINAT BERKUNJUNG PADA RUMAH MAKAN

MIE ACEH TITI BOBROK MEDAN

OLEH

KHAIRIANSYAH PUTRA LUBIS 100521065

PROGRAM STUDI STRATA SATU MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

Nama : Khairiansyah Putra Lubis

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nim : 100521065

Program Studi : Strata-I Manajemen Ekstensi

Konsentrasi : Pemasaran

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Produk, Harga,Tempat dan Promosi Terhadap Minat Berkunjung pada Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan

Medan, Oktober 2012 Peneliti

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN Nama : Khairiansyah Putra Lubis

Nim : 100521065

Program Studi : Strata-I Manajemen Ekstensi

Konsentrasi : Pemasaran

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Produk, Harga,Tempat dan Promosi Terhadap Minat Berkunjung pada Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan

Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai

Liasta Ginting SE., MSi. Syafrizal Helmi Situmorang SE., MSi. NIP. 195907101987031003 NIP. 19760214 2005011 002

(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Nama : Khairiansyah Putra Lubis

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nim : 100521065

Program Studi : Strata-I Manajemen Ekstensi

Konsentrasi : Pemasaran

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Produk, Harga,Tempat dan Promosi Terhadap Minat Berkunjung pada Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan

Tanggal, Oktober 2012 Ketua Program Studi

Dr. Endang Sulistya Rini SE., MSi. NIP. 19620513 1992032 001

Tanggal, Oktober 2012 Ketua Departemen

(5)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA,TEMPAT DAN PROMOSI

TERHADAP MINAT BERKUNJUNG PADA RUMAH MAKAN MIE ACEH TITI BOBROK MEDAN

Adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akhir guna untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Medan, Oktober 2012

(6)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA,TEMPAT DAN PROMOSI TERHADAP MINAT BERKUNJUNG PADA RUMAH MAKAN

MIE ACEH TITI BOBROK MEDAN

Mie Aceh satu jenis kuliner yang menggoda dari Kota Aceh. Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan dalam menyajikan hidangan mie aceh dengan cara menggoda. Keputusan minat berkunjung pada ini Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, faktor produk, harga, tempat dan promosi.Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas produk, harga, dan promosi terhadap minat berkunjung pada rumah makan mie Aceh Titi Bobrok Medan.

Penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh variabel tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linier berganda. Sampel yang digunakandidalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang dihitung berdasarkan Proportionate Random Sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, faktor-faktor yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan minat berkunjung pada ini Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan. Uji parsial menunjukkan variabel tempat merupakan variabel yang dominan mempengaruhi minat berkunjung pada ini Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan.

(7)

ABSTRACT

PRODUCT INFLUENCE ANALYSIS, PRICE, PLACE AND PROMOTION TOWARDS INTEREST PAYS IN RESTAURANT

MIE ACEH TITI BOBROK MEDAN

Cheh noodle one kind kuliner that tempt from acheh city. acheh noodle restaurant Mie Aceh Titi Bobrok Medan in present acheh noodle dish by tempt. interest decision pays in this is acheh noodle restaurant Mie Aceh Titi Bobrok Medan is influenced by several factors among others, product factor, price, place and promotion. this watchfulness aims to detect to how product quality influence, price, and promotion towards interest pays in acheh noodle restaurant Mie Aceh Titi Bobrok Medan.

This watchfulness watchfulness asosiatif, that is watchfulness that connect two variables or more to see variable influence. data that used in this watchfulness primary data and secondary data. data analysis method that used quantitative descriptive by using doubled linear regression. sample use insides this watchfulness is as much as 100 respondents that is counted based on proportionate random sampling.

Watchfulness result shows that simultaneously, factors that consist of product, price, place and positive influential promotion and significant towards interest decision pays in this is acheh noodle restaurant Mie Aceh Titi Bobrok Medan. partial test shows place variable is dominant variable influences interest pays in this is acheh noodle restaurant Mie Aceh Titi Bobrok Medan.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya yang dianugerahkan kepada peneliti, sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Analisis Pengaruh Produk, Harga,Tempat Dan Promosi Terhadap Minat Berkunjung Pada Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan

Selama peneliti kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan menyusun Skripsi ini, peneliti telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penelitian skripsi ini. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE., ME., selaku Ketua Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie MSi., selaku Sekretaris Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Liasta Ginting SE., MSi., selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan saran dan kritik untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang SE., MSi., selaku Dosen Pembaca Penilai yang telahbersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan saran dan kritik untuk penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membantu, mendidik dan membimbing peneliti selama masa perkuliahan.

(9)

9. Sahabat-sahabat peneliti, Muhammad Riski, Prayogi, Jefri Aulia, dan teman-teman di bangku perkuliahan terutama stambuk 2009 Departemen Manajemen, Program Ekstensi yang banyak memberikan pelajaran dan masukan selama pengerjaan skripsi ini.

Medan, Oktober 2012 Peneliti

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1. Bauran Pemasaran ... 7

2.1.1. Produk ... 7

2.1.2. Harga ... 11

2.1.3. Tempat ... 12

2.1.4. Promosi ... 13

2.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 14

2.3. Pengertian Minat Konsumen(Minat Berkunjung) ... 17

2.4. Penelitian Terdahulu ... 18

2.5. Kerangka Konseptual ... 19

2.6. Hipotesa ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

3.1. Jenis Penelitian ... 21

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 21

3.3. Batasan Oprasional ... 21

3.4. Definisi Oprasional ... 22

3.5. Skala Pengukuran Variabel ... 24

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

3.7. Jenis dan Sumber Data ... 26

3.8. Metode Pengumpulan Data ... 26

3.9. Uji Validitas dan Rentabilitas ... 26

3.9.1. Uji Validitas ... 26

3.9.2. Uji Reabilitas ... 28

3.10. Teknik Analisis ... 29

3.10.1 Analisis Deskriptif ... 29

3.10.2. Uji Asumsi Klasik ... 29

3.10.3. Analisis Regresi Linear Berganda ... 30

(11)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1. Sekilas Tentang Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan ... 33

4.2. Teknik Analisis... 34

4.2.1. Analisis Deskriptif ... 34

4.2.2. Deskripsi Responden... 34

4.3. Deskriptif Variabel ... 37

4.3.1. Variabel Produk ... 37

4.3.2. Variabel Harga ... 39

4.3.3. Variabel Tempat ... 40

4.3.4. Variabel Promosi ... 41

4.3.5. Variabel Minat Berkunjung ... 42

4.4. Uji Asumsi Klasik ... 43

4.5. Analisis Regresi Linier Berganda ... 49

4.6. Pembahasan ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

5.1. Kesimpulan ... 56

5.2. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(12)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 23

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 24

Tabel 3.3 Item-Total Statistics 1 ... 27

Tabel 3.4 Item-Total Statistics 2 ... 27

Tabel 3.5 Reliability Statistics ... 29

Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Umur ... 35

Tabel 4.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tamatan ... 35

Tabel 4.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Agama ... 36

Tabel 4.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Frekuensi Berkunjung ... 37

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Produk (X1) ... 37

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X2)... 39

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Tempat (X3) ... 40

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi (X4) ... 41

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Minat Berkunjung (Y) ... 58

Tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 45

Tabel 4.11 Hasil Uji glejser ... 47

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas ... 48

Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)... 49

Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ... 50

(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judu l Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 20

Gambar 4.1 Uji Normalitas Dengan Pendekatan Histogram ... 44

Gambar 4.2 Uji Normalitas Dengan Pendekatan Grafik ... 45

(14)

DAFTARLAMPIRAN

No. Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 75

Lampiran 2 Tabulasi Jawaban Responden pada Uji Validitas dan Reliabilitas ... 76

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 77

Lampiran 4 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ... 79

Lampiran 5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel ... 80

Lampiran 6 Uji Normalitas Data ... 82

Lampiran 7 Uji Heteroskedastisitas ... 83

Lampiran 8 Uji Multikolinieritas ... 84

Lampiran 9 Analisis Regresi Linier Berganda ... 85

(15)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA,TEMPAT DAN PROMOSI TERHADAP MINAT BERKUNJUNG PADA RUMAH MAKAN

MIE ACEH TITI BOBROK MEDAN

Mie Aceh satu jenis kuliner yang menggoda dari Kota Aceh. Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan dalam menyajikan hidangan mie aceh dengan cara menggoda. Keputusan minat berkunjung pada ini Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, faktor produk, harga, tempat dan promosi.Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas produk, harga, dan promosi terhadap minat berkunjung pada rumah makan mie Aceh Titi Bobrok Medan.

Penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh variabel tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linier berganda. Sampel yang digunakandidalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang dihitung berdasarkan Proportionate Random Sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, faktor-faktor yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan minat berkunjung pada ini Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan. Uji parsial menunjukkan variabel tempat merupakan variabel yang dominan mempengaruhi minat berkunjung pada ini Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan.

(16)

ABSTRACT

PRODUCT INFLUENCE ANALYSIS, PRICE, PLACE AND PROMOTION TOWARDS INTEREST PAYS IN RESTAURANT

MIE ACEH TITI BOBROK MEDAN

Cheh noodle one kind kuliner that tempt from acheh city. acheh noodle restaurant Mie Aceh Titi Bobrok Medan in present acheh noodle dish by tempt. interest decision pays in this is acheh noodle restaurant Mie Aceh Titi Bobrok Medan is influenced by several factors among others, product factor, price, place and promotion. this watchfulness aims to detect to how product quality influence, price, and promotion towards interest pays in acheh noodle restaurant Mie Aceh Titi Bobrok Medan.

This watchfulness watchfulness asosiatif, that is watchfulness that connect two variables or more to see variable influence. data that used in this watchfulness primary data and secondary data. data analysis method that used quantitative descriptive by using doubled linear regression. sample use insides this watchfulness is as much as 100 respondents that is counted based on proportionate random sampling.

Watchfulness result shows that simultaneously, factors that consist of product, price, place and positive influential promotion and significant towards interest decision pays in this is acheh noodle restaurant Mie Aceh Titi Bobrok Medan. partial test shows place variable is dominant variable influences interest pays in this is acheh noodle restaurant Mie Aceh Titi Bobrok Medan.

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Makanan bukan hanya kebutuhan dasar manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, namun makanan merupakan masukan yang sangat penting untuk membangun fisik yang sehat, mempunyai nalar yang tinggi serta mempunyai jiwa yang kokoh dan moral yang baik. Karena makanan merupakan kebutuhan utama manusia, maka individu dari semua kelompok umur merupakan konsumen terbesar dari makanan. Konsumen bukan saja menginginkan tersedianya makanan dalam jumlah yang cukup dalam berbagai bentuk di pasar sehingga mereka dapat memilih sesuai dengan kebutuhannya. Akan tetapi lebih dari itu, konsumen juga membutuhkan makanan dengan kualitas-kualitas tertentu yang memenuhi standar mereka.

(18)

dikendalikan dan dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran.

Penerapan bauran pemasaran yang tepat dapat sangat membantu keberhasilan perusahaan dalam bersaing, terutama pada persaingan yang sangat ketat sekarang ini dengan banyaknya perusahaan yang menawarkan produk dan jasa yang sama, sehingga perusahaan dituntut untuk memiliki keunggulan pada setiap elemen bauran pemasarannya agar dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan produknya.

Harga juga menjadi salah satu faktor penting dalam mempengaruhi minat masyarakat untuk melakukan berkunjung. Menurut Tjiptono (2002: 151) agar sukses dalam memasarkan suatu produk, setiap perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat.

Begitu juga dengan promosi, promosi merupakan salah satu faktor yang menetukan keberhasilan suatu program pemasaran yang mampu menarik minat masyarakat. Menurut Tjiptono (2002: 219) walaupun produk tersebut berkualitas namun bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Maka dari itu kualitas, harga, serta promosi menjadi faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dalam memasarkan produk ke pasar agar dapat merebut banyak perhatian dan minat konsumen untuk membeli.

(19)

bisa memilih sendiri, apakah ingin pedas atau tidak. Sebagai variasi bisa menggunakan kepiting, udang, daging atau seafood. Variasi inilah yang nantinya menentukan nama mienya.

Mie aceh adalah masakan mie pedas khas Aceh di Indonesia Mie kuning tebal dengan irisan daging sapi, daging kambing atau makanan laut (udang dan cumi) disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Mie Aceh tersedia dalam dua jenis, Mie Aceh Goreng (digoreng dan kering) dan Mie Aceh Kuah (sup). Biasanya ditaburi bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk.

Dalam satu porsi, mi aceh memiliki beragam rasa, seperti manis, asam, dan asin.

Bumbu-bumbunya diracik dengan berbahan cabai merah bermutu tinggi, bawang putih,

kemiri, ketumbar merica, jahe, dan rempah-rempah lainnya yang kemudian digiling halus

sehingga berwarna merah. Untuk mengolahnya, cukup sediakan empat ratus gram mi

kuning, 750 mililiter kaldu sapi, 150 gram udang, 150 gram daging sapi potong dadu,

satu buah tomat potong dadu, empat siung bawang putih iris tipis, tiga siung bawang

merah iris tipis, enam puluh gram tauge siangi yang dibuang buntutnya, seratus gram kol

iris tipis, satu sendok teh cuka, dua sendok makan kecap manis, satu batang daun bawang

iris halus, satu sendok makan seledri iris halus, dua sendok teh garam, dan tiga sendok teh

minyak goreng. Bahan-bahan dasar yang cukup mudah didapatkan di pasaran ini

kemudian digiling, disisir, direbus, dan dilumasi dengan minyak malinda. Sehingga

(20)

mi aceh rebus, air dilebihi sedikit dari takaran. Dan jika ingin menambahkan udang,

kepiting, cumi-cumi, atau telur, inilah saatnya campuran dilakukan. Setelah mendidih,

aroma khas mi aceh akan semerbak. Kemudian masukkan mi dengan disertai garam,

kecap, dan penyedap rasa secukupnya. Untuk menambah aroma wangi, taburi irisan

seledri, serai, dan daun bawang bombai. Untuk proses pematangan, diamkan sejenak.

Usai matang, mi diangkat ke atas piring. Untuk menambah cita rasanya, biasanya mi

ditaburi dengan emping melinjo, kacang goreng, dan bawang goreng. Proses memasak ini

hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit. Dan mi aceh pun siap untuk dicicipi.

Sebagai pelengkap, juga disediakan udang, kepiting, dan cumi-cumi. Pelengkap ini

akan dimasukkan tergantung pesanan. Dan ini memengaruhi harga makanan. Jika harga

mi aceh biasanya Rp 8 ribu, maka ketika sudah ditambahi salah satu di antara makanan

laut tersebut, harganya bisa mencapai Rp18 ribu per porsi.

Produsen Mie Aceh harus memperhatikan pemasarannya produk, harga, promosi dalam bisnis yaitu Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok, model warung ini memang khas rumah makan rakyat ketika memasuki rumah makan ini. Sponsor yang menempel di rumah makan ini juga tidak banyak ragamnya. Yang terlihat hanya minuman ringan dan minuman teh dalam botol.

(21)

Maka, berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Pengaruh Produk, Harga, Tempat dan Promosi Terhadap Minat Berkunjung pada Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan ”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah produk, harga dan promosi berpengaruh terhadap minat berkunjung pada rumah makan mie Aceh Titi Bobrok Medan ?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas produk, harga, dan promosi terhadap minat berkunjung pada rumah makan mie Aceh Titi Bobrok Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Produsen/Rumah Makan

Sebagai bahan masukan bagi produsen/ rumah makan di dalam kegiatan pemasaran bagi produknya, sehinggga dapat memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli masyarakat.

(22)

memperluas wawasan penulis mengenai manajemen pemasaran dan juga tentang minat berkunjung.

1.4.3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi yang dapat dikendalikan dan dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler 2003: 78).

Kotler dan Keller (2009: 24) juga menyatakan bahwa bauran pemasaran atau yang sering disebut sebagai Empat P dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu, sudut pandang penjual dan sudut pandang pembeli. Dari sudut pandang penjual, empat P merupakan perangkat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli. Sedangkan, dari sudut pandang pembeli empat P merupakan perangkat pemasaran yang dirancang untuk memberikan manfaat bagi pelanggan. Komponen-komponen dari bauran pemasaran yang sering disebut empat P tersebut antara lain: Produk, harga(price), tempat(place) dan promosi. 2.1.1. Produk

(24)

1. Klasifikasi Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2003: 342), berdasarkan monsumen yang menggunakannya, produk dibedakan menjadi dua kategori yaitu, produk konsumen dan produk industri.

2. Produk Konsumen

Merupakan semua produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi secara pribadi. Produk konsumen umumnya diklasifikasikan lebih lanjut oleh para pemasar berdasarkan cara konsumen membelinya, meliputi:

a. Produk sehari-hari

Merupakan produk yang dibeli oleh konsumen secara teratur, cepat dan dengan perbandingan dengan produk lain yang minimal serta usaha untuk mendapatkan produk tersebut yang juga minimal. Contohnya antara lain sabun, permen, makanan dan Koran.

b. Produk belanja

Barang konsumen yang mana proses pemilihan dan pembeliannya biasanya dilakukan pembandingan dengan produk lain berdasarkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya. Contohnya antara lain pakaian, sepeda motor dan mobil.

c. Produk khusus

(25)

khusus. Contohnya antara lain produk-produk eksklusif yang memiliki spesifikasi dan tipe-tipe tertentu seperti pakaian yang dirancang oleh perancang busana tertentu.

d. Produk yang tidak dicari (unsought product)

Produk konsumen yang konsumen tidak tahu ataupun mengetahuinya tetapi biasanya tidak terpikirkan untuk membeli produk tersebut. Contohnya seperti asuransi jiwa.

3. Produk Industri

Produk industri adalah produk yang dibeli dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut atau digunakan untuk menjalankan bisnis.

a) Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2003: 347), kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan segala fungsi-fungsinya, meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan untuk dioperasikan dan diperbaiki, serta atribut lain yang bernilai pada produk tersebut secara keseluruhan.

b) Dimensi Kualitas

(26)

a. Performa (performance)

Berkaitan dengan aspek fungsional dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk.

b. Keistimewaan (features)

Merupakan aspek kedua dari performansi yang menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya. c. Keandalan (reliability)

Berkaitan dengan kemungkinan suatu produk berfungsi secara berhasil dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi tertentu. d. Konformansi (conformance)

Berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.

e. Daya tahan (durability)

Merupakan ukuran masa pakai suatu produk. f. Kemampuan pelayanan (service quality)

Merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kesopanan, kompetensi, kemudahan, serta akurasi dalam perbaikan.

g. Estetika (aesthetics)

(27)

h. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)

Bersifat subjektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk, seperti meningkatkan harga diri.

2.1.2. Harga

Pengertian harga menurut Kotler dan Armstrong (2003: 430) adalah jumlah semua nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu barang ataupun jasa.

1. Pendekatan-Pendekatan Umum Penetapan Harga

Menurut Kotler dan Armstrong (2003: 447) perusahaan-perusahaan menetapkan harga dengan memilih pendekatan penetapan harga umum yang mencakup satu atau lebih dari tiga rangkaian faktor, yaitu:

2. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya a. Penetapan harga berdasar biaya-plus

Metode penetapan harga berdasarkan biaya-plus adalah metode penetapan harga yang paling sederhana, yaitu dengan menambahkan bagian laba (markup) standar ke dalam biaya produk.

b. Penetapan harga titik impas (penetapan harga laba-sasaran)

(28)

3. Penetapan harga berdasarkan nilai

Metode penetapan harga ini menggunakan persepsi para pembeli tentang nilai, bukan pada biaya penjual sebagai kunci dalam penetapan harga. Di sini harga dipertimbangkan bersama dengan variable-variabel bauran pemasaran lainnya sebelum program pemasaran ditetapkan. Penetapan harga bermula dari penganalisisan kebutuhan konsumen dan persepsi terhadap nilai dan harga ditetapkan supaya sesuai dengan persepsi konsumen tentang nilai. 4. Penetapan harga berdasarkan persaingan

Bentuk penetapan harga berdasarkan persaingan adalah penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku (going rate-pricing), di mana perusahaan mendasarkan harga produknya terutama pada harga yang ditetapkan oleh para pesaing, dengan sedikit sekali memperhatikan biaya yang dikeluarkannya atau pun permintaan pasar.

2.1.3. Tempat

(29)

ialah sangat penting karena dalam segala hal, mereka lah yang berhubungan langsung dengan konsumen.

2.1.4. Promosi

Promosi menurut Kotler dan Amstrong (2001: 153) merupakan suatu program yang memberi informasi kepada konsumen mengenai keunggulan produk.

1. Ragam Alat Promosi

Menurut Kotler dan Amstrong (2001: 112) promosi mempunyai beragam alat yang digunakan untuk meraih tujuan pemasarannya, antara lain:

a. Periklanan

Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.

b. Promosi penjualan

Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu produk atau jasa.

c. Hubungan masyarakat

(30)

d. Penjualan personal

Salah satu (atau lebih) dari berbagai aktivitas berikut ini: memprospek, berkomunikasi, melayani dan mengumpulkan informasi.

e. Pemasaran langsung (direct marketing)

Komunikasi langsung dengan sejumlah konsumen sasaran untuk memperoleh tanggapan langsung dari konsumen.

2.2.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2009: 166) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah:

A. Faktor budaya 1. Budaya

Budaya adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Perilaku manusia sebagian besarnya merupakan hasil proses belajar. Sewaktu tumbuh dalam suatu masyarakat, seorang anak belajar mengenai nilai persepsi, keinginan dan perilaku dasar dari keluarga dan institusi penting lainnya.

2. Subbudaya

(31)

B. Faktor sosial

1. Kelompok referensi

Semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.

2. Keluarga

Organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh.

3. Peran dan status

Orang memilih produk yang mencerminkan dan mengkomunikasikan peran mereka serta status aktual atau status yang diinginkan dalam masyarakat.

C. Faktor pribadi

1. Usia dan tahap siklus hidup

Selera kita dalam memilih makanan, pakaian, perabot dan rekreasi sering berhubungan dengan usia kita. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga, yaitu tahap-tahap yang dilalui oleh suatu keluarga hingga menjadi matang.

2. Pekerjaan dan keadaan ekonomi

(32)

3. Kepribadian dan konsep diri

Setiap orang mempunyai karakteristik pribadi yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Yang dimaksud dengan kepribadian adalah sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan. Dasar konsep diri adalah kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri mereka.

4. Gaya hidup dan nilai

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapat. Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti, sistem kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku. Nilai inti lebih dalam daripada perilaku atau sikap dan menentukan pilihan dan keinginan seseorang pada tingkat dasar dalam jangka panjang

D. Faktor psikologi 1. Motivasi

Kebutuhan menjadi motif (motive) ketika kebutuhan itu meningkat sampai tingkat intensitas yang cukup sehingga mendorong kita bertindak.

2. Persepsi

(33)

3. Pembelajaran

Pembelajaran mendorong perubahan dalam perilaku kita yang timbul dari pengalaman.

4. Memori

Memori merupakan suatu proses yang sangat konstruktif, karena kita tidak mengingat informasi dan kejadian secara lengkap dan akurat. Pemrograman memori menggambarkan bagaimana dan di mana informasi masuk ke dalam memori. Secara umum, semakin banyak perhatian yang kita berikan pada arti informasi sepanjang pemrograman, semakin kuat asosiasi dalam memori yang dihasilkan.

2.3.Pengertian Minat Konsumen (Minat Berkunjung)

Minat (interest) digambarkan sebagai suatu situasi dan kondisi sikap ingin seseorang sebelum melakukan suatu tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Menurut Durianto (2003:109) niat untuk membeli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.

(34)

afektif atau perasaan dan maksud untuk membeli adalah komponen konatif atau tindakan.

Berdasarkan uraian-uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa minat berkunjung adalah suatu sikap positif konsumen dan kecenderungan tindakan untuk melakukan kunjungan untuk pembelian terhadap suatu produk yang didasarkan pada kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut

2.4.Penelitian Terdahulu

Pasaribu (2010) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Isi Extra Produk Shampoo Sunsilk Sachet Isi Extra terhadap minat beli konsumen pada Swalayan Maju Bersama Jl. Mangkubumi Medan”. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditunjukkan bahwa minat beli dapat dijelaskan oleh kualitas produk, harga, dan isi extra yang dijelaskan sebesar 53,7% serta sisanya 46,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian tersebut.

(35)

2.5.Kerangka Konseptual

Dari sudut pandang penjual, tiga P merupakan perangkat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli (Kotler 2009: 24). Pemasar diharuskan menciptakan dan menawarkan produk yang benar-benar berkualitas, sehingga konsumen akan mempunyai respon positif. Konsumen akan merespon secara positif terhadap produk yang ditawarkan apabila produk itu mampu memenuhi harapannya dan dengan demikian mampu meluaskannya (Nugroho 2003: 197).

Promosi juga merupakan salah satu faktor yang menetukan keberhasilan suatu program pemasaran. Walaupun produk tersebut berkualitas namun bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya (Tjiptono 2002: 219).

(36)

Sumber: (Durianto 2003:109) (Kotler 2009: 24) (Nugroho 2003: 197) (Tjiptono 2002: 219) (Data Diolah)

Gambar 2.5

Model Kerangka Konseptual

2.6.Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual maka hipotesis penelitian ini adalah: produk, harga, dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berkunjung pada Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan.

Produk (X1)

Tempat (X3)

Minat Berkunjung (Y) Harga (X2)

[image:36.595.148.512.112.276.2]
(37)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksplanatori. Eksplanatori merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yang beralamat Setia Budi yaitu melibatkan konsumen Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan, waktu penelitian dimulai dari April 2012 sampai dengan Mei 2012.

3.3. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah: A. Variabel bebas (X)

X1 : Produk X2 : Harga X3 : Tempat. X4 : Promosi.

(38)

3.4. Defenisi Operasional

A. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah kualitas produk, harga dan promosi.

1. Produk (X1) adalah Makanan dan minuman yang disajikan ke konsumen sehingga mendapat manfaat fisiknya

2. Harga (X2) adalah Jumlah semua nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari konsumsi makanan dan minuman

3. Tempat (X3) adalah Berbagai aktivitas yang dilakukan RM Mie Aceh membuat produk dapat di peroleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran

4. Promosi (X3) adalah Minat berkunjung merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk berkunjung dan membeli produk tertentu.

(39)
[image:39.595.107.543.110.700.2]

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Variabel Skala Pengukuran 1.Produk (X1) Makanan dan minuman

yang disajikan ke konsumen sehingga mendapat manfaat fisiknya

1. Citra rasa makanan dan minuman 2. Tingkat kebersihan

makanan dan minuman 3. Jaminan halal 4. Bahan baku

makanan dan minuman

Likert

2. Harga (X2) Jumlah semua nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari konsumsi

makanan dan minuman

1. Harga terjangkau. 2. Kesesuaian harga

dengan kualitas produk dan

kualitas pelayanan 3. Kesesuaian harga

secara umum

Likert

3. Tempat (X3) Berbagai aktivitas yang dilakukan RM Mie Aceh membuat produk dapat di peroleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran

1.Letak yang strategis

2. Mudah dijangkau 3. Adanya pasilitas

parkir

Likert

4. Promosi (X4) Suatu program yang memberi informasi kepada konsumen mengenai keunggulan.

1.Media iklan 2. Pameran produk 3. Informasi dari

kerabat dan keluarga. Likert 5. Minat berkunjung pada Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok(Y)

Minat berkunjung merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk berkunjung dan membeli produk tertentu.

1. Kualitas produk 2. Mutu

3. Kualitas pelayanan

Likert

(40)

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono 2008: 132).

[image:40.595.162.449.392.588.2]

Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

(41)

3.6. Populasi dan Sampel 3.6.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang berkunjung ke Rumah Makan Titi Bobrok Medan rata-rata per bulanya mencapai 1800 orang yang berkunjung.

3.6.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2008: 116). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah insidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin (Umar 2008: 78) sebagai berikut:

Dimana : n = jumlah sampel N = ukuran populasi e = batas kesalahan

Dengan demikian, jumlah sampel yang diperoleh adalah :

(42)

3.7. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah: A. Data Primer

Data diperoleh langsung dari responden yang dipilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan kuesioner dan melakukan wawancara.

B. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan internet untuk mendukung penelitian.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penenlitian ini adalah: A. Kuesioner

Memberikan daftar pertanyaan kepada pelanggan yang telah ditetapkan sebagai sampel atau responden penelitian.

B. Studi dokumentasi

Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1. Uji Validitas

(43)

suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16 dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika rhitung≥ r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid. b. Jika r hitung < rtabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

[image:43.595.113.461.363.651.2]

c. Nilai rtabel dengan ketentuan jumlah sampel 30 orang dan taraf signifikansi 5%, maka angka yang diperoleh adalah 0,361. Instrumen penelitian (kuesioner) dicobakan pada sampel dari mana populasi diambil. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 orang. Hasil dari uji validitas dan rentabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.3 Uji Validitas Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 53.3667 45.757 .568 .890

VAR00002 53.2667 44.961 .701 .885

VAR00003 53.7000 46.493 .474 .893

VAR00004 52.6667 52.023 -.085 .908

VAR00005 53.7667 45.220 .582 .889

VAR00006 53.5667 43.082 .657 .886

VAR00007 53.7333 46.961 .429 .894

VAR00008 53.4000 46.179 .619 .888

VAR00009 53.7000 46.286 .540 .891

VAR00010 53.2667 47.237 .435 .894

VAR00011 53.3333 45.333 .627 .887

VAR00012 53.7000 44.148 .732 .883

VAR00013 53.3333 44.920 .581 .889

VAR00014 53.5667 45.357 .695 .886

VAR00015 53.8000 41.890 .725 .883

VAR00016 53.8333 45.523 .619 .888

(44)
[image:44.595.113.462.170.451.2]

correlation variabel 4 di bawah 0.361. berarti data variabel 4 harus dibuang, setelah itu dilakukan pengujian kembali.

Tabel 3.4 Uji Validitas Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 48.9667 46.102 .569 .903

VAR00002 48.8667 45.223 .712 .898

VAR00003 49.3000 46.769 .482 .906

VAR00005 49.3667 45.482 .591 .902

VAR00006 49.1667 43.247 .673 .899

VAR00007 49.3333 47.195 .442 .907

VAR00008 49.0000 46.621 .608 .902

VAR00009 49.3000 46.424 .565 .903

VAR00010 48.8667 47.637 .430 .907

VAR00011 48.9333 45.789 .615 .901

VAR00012 49.3000 44.562 .724 .897

VAR00013 48.9333 45.306 .577 .903

VAR00014 49.1667 45.730 .692 .899

VAR00015 49.4000 42.386 .711 .898

VAR00016 49.4333 45.771 .630 .901

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2012

Pada tabel diatas terlihat seluruh butir dinyatakan valid selanjutnya akan dilakukan uji realibilitas.

3.9.2. Uji Reliabilitas

Reliabel artinya data yang diperoleh melalui koesioner hasilnya konsisten bila digunakan penelitian lain.Menurut Situmorang dan Lufti (2012:82), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai :

a. Cronbach Alpha> 0.8, reliabilitas sangat baik/ sangat meyakinkan b. 0.7 <Cronbach Alpha< 0.8, reliabilitas baik

(45)

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2012

Pada Tabel 3.5 dapat dilihat seluruh pertanyaan yang berjumlah 15 pertanyaan diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha sebesar 0,908. Dengan nilai

Cronbach Alpha sebesar 0,908 dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut reliabel, karena nilai Cronbach Alpha sebesar 0,908 > 0,80. Sehingga kuesioner tersebut sudah dapat disebarkan kepada responden untuk dapat dijadikan sebagai instrument dalam penelitian ini.

3.10. Teknik Analisis 3.10.1. Analisis Deskriptif

Suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang akan dibahas.

1.10.2. Uji Asumsi Klasik A. Uji Normalitas Data

Pengujian ini dilakukan untuk melihat model regresi, apakah variabel Tabel 3.5

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(46)

B. Uji Heteroskedastisitas

Digunakan untuk menguji model regresi apakah terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model yang paling baik apabila tidak terjadi heteroskedastisitas.

C. Uji Multikolinieritas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, jika terdapat terdapat korelasi antara variabel bebas maka dapat dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinieritas menggunakan kriteria Variance Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan:

1. Bila VIF > 5 terdapat masalah multikolinieritas yang serius. 2. Bila VIF < 5 tidak terdapat masalah multikolinieritas yang serius.

1.10.3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (kualitas produk, harga, promosi, tempat) terhadap variabel terikat (minat beli).

(47)

Dimana:

Y = minat beli a = konstanta b1...b3 = koefisien regresi

X1 = variabel kualitas produk X2 = variabel harga

X3 = variabel tempat X4 = variabel promosi e = standar error 1.10.4. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R2 semakin mengecil (mendekat nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

1.10.5. Uji Hipotesis

A. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

(48)

H0: b1,b2,b3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% H0 ditolak jika Fhitung > Ftabelpada α = 5%. B. Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)

Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

H0 ; b1 = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Ha : b1≠ 0

Artinya secara pasrial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan:

(49)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Sekilas Tentang Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan

Jika berkunjung ke Medan, ini adalah salah satu lokasi kuliner yang bisa dijadikan sebagai salah satu tujuan untuk makan malam. Lokasinya berada di Jalan Setiabudi, Medan yaitu Mie Aceh Titi Bobrok. Titi dalam bahasa Melayu berarti jembatan. Konon, katanya jembatan dekat kedai tersebut sangat rapuh, bahkan jika hujan lebat dan air sungai meluap, jembatan itu hanyut terbawa arus.

Mie Aceh Titi Bobrok tidak sebobrok namanya. Mienya enak tapi sejarah tempatnya yang hancur. Dua unit ruko sempanjang hampir 50 meter tempat Mie Aceh Titi Bobrok menampung ratusan pelanggan yang datang silih berganti terletak di dekat jembatan (titi) di ujung Jl Setia Budi, Medan, yang dulu rusak. Tamatlah namanya menjadi Titi Bobrok. Mobil-mobil selalu memenuhi sisi jalan di Mie Aceh Titi Bobrok. Begitulah selalu siang dan malam.

(50)

Setiabudi, di tepi jembatan/titi bobrok, buka dari jam 11 siang hingga tengah malam.

4.2. Teknik Analisis 4.2.1. Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan (kuesioner). Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 15 butir pernyataan, yakni tiga butir pernyataan untuk variabel Produk(X1), tiga butir pernyataan untuk variabel Harga(X2), tiga butir pernyataan untuk variabel Promosi(X3), tiga butir untuk variabel Tempat (X4) dan tiga butir pernyataan untuk variabel Minat Berkunjung Pada Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan (Y).

Kuesioner disebarkan kepada seratus (95) orang konsumen Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan yang telah ditentukan oleh peneliti dengan menggunakanProportionate Stratified Random Sampling.

4.2.2. Deskripsi Responden.

(51)
[image:51.595.108.565.171.259.2]

Tabel 4.1

Grafik Usia Konsumen Yang Berkunjung ke Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan

Count UMUR Total 15-20 TAHUN 21-30 TAHUN 31-40 TAHUN 41-50 TAHUN 51 KEATAS

JENIS_KELAMIN LAKI-LAKI 7 15 18 7 1 48

PEREMPUAN 6 16 21 0 4 47

Total 13 31 39 7 5 95

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2012

[image:51.595.115.563.563.664.2]

Gambar 4.1 memberikan gambaran mengenai usia sampel berdasarkan penelitian melalui kuesioner. Dapat diketahui bahwa Jenis Kelamin Laki-laki sampel usia 15-20 Tahun sebanyak 7 orang , usia 21-30 Tahun sebanyak 15 orang, usia 31-40 Tahun sebanyak 18 orang, usia 41-50 Tahun sebanyak 7 orang, usia 51 Tahun Keatas sebanyak 1 orang. Sedangkan Jenis Kelamin Prempuan sampel usia 15-20 Tahun sebanyak 6 orang , usia 21-30 Tahun sebanyak 16 orang, usia 31-40 Tahun sebanyak 39 orang, usia 41-50 Tahun sebanyak 7 orang, usia 51 Tahun Keatas sebanyak 4 orang

Tabel 4.2

Grafik Jenis Kelamin Konsumen Yang Berkunjung ke Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan

Count TAMATAN Total Tamat SMU Tamat Diploma (D3) Tamat Sarjana (S1) Tamat Sarjana (S2)

JENIS_KELAMIN LAKI-LAKI 8 13 18 9 48

PEREMPUAN 13 19 13 2 47

Total 32 21 31 11 95

(52)

laki pendidikan SMU sebayak 8 orang, Diloma sebanyak 13 orang, sedangkan Sarjana S1 sebanyak 18 orang, sedangkan Master S2 sebanyak 9 orang. Sedangkan Jenis Kelamin Perempuan pendidikan SMU sebayak 13 orang, Diloma sebanyak 19 orang, sedangkan Sarjana S1 sebanyak 13 orang, sedangkan Master S2 sebanyak 2 orang.

[image:52.595.105.532.314.393.2]

Tabel 4.3

Grafik Berdasarkan Agama Konsumen Yang Berkunjung ke Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan

Count

AGAMA

Total Budha Islam Katholik Kristen Pro

JENIS_KELAMIN LAKI-LAKI 2 37 4 5 48

PEREMPUAN 1 38 4 4 47

Total 3 75 8 9 95

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2012

(53)
[image:53.595.114.468.171.248.2]

Tabel 4.4

Grafik Berdasarkan Frekuensi Berkunjung Konsumen Yang Berkunjung ke Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan Count

FREKUENSI_BERKUNJUNG

Total 1 Kali 2 Kali 3 Kali

JENIS_KELAMIN LAKI-LAKI 14 23 11 48

PEREMPUAN 14 28 5 47

Total 28 51 16 95

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2012

Gambar 4.4 memberikan gambaran mengenai frekuensi berkunjung sampel berdasarkan penelitian melalui kuesioner. Dapat diketahui bahwa sampel Jenis Kelamin Laki-laki berkunjung 1 kali sebanyak 14 orang, berkunjung 2 kali sebanyak 23 orang, berkunjung 3 kali lebih sebanyak 11 orang. Sedangkan Jenis Kelamin Perempuan berkunjung 1 kali sebanyak 14 orang, berkunjung 2 kali sebanyak 28 orang, berkunjung 3 kali lebih sebanyak 5 orang.

4.3. Deskriptif Variabel.

[image:53.595.113.559.488.651.2]

4.3.1. Variabel Produk.

Tabel 4.5

Frekuensi Jawaban Responden Variabel Produk

Pertanyaan STS TS KS S SS Total Average

F % F % F % F % F % F % F %

1 1 1.1 5 5.3 18 18.9 60 63.4 11 11.6 95 100 380 73.68 2 1 1.1 4 4.2 18 18.9 60 63.2 12 12.6 95 100 382 73.82 3 2 2.1 5 5.3 31 32.6 53 55.8 4 4.2 95 100 354.7 71.80

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2012

(54)

diketahui bahwa 1 orang responden (1,1%) menjawab sangat tidak setuju, sedangkan 5 orang responden (5,3%) menjawab tidak setuju, 18 orang responden (18,9%) menjawab kurang setuju, 60 orang responden (63,4%) menjawab setuju dan selebihnya 11 orang responden (11,67%) menjawab sangat setuju.7

2. Frekuensi jawaban responden sampel tentang pertanyaan (item) 2 yaitu Makanan dan minuman pada Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok bersih dan higienis3 diketahui bahwa 1 orang responden (1,1%) menjawab sangat tidak setuju, sedangkan 4 orang responden (4,2%) menjawab tidak setuju, 18 orang responden (18,9%) menjawab kurang setuju, 60 orang responden (60.3%) menjawab setuju dan selebihnya 12 orang responden (12,6%) menjawab sangat setuju.

(55)
[image:55.595.114.567.145.258.2]

4.3.2. Variabel Harga

Tabel 4.6

Frekuensi Jawaban Responden Variabel Harga

Pertanyaan STS TS KS S SS Total Average

F % F % F % F % F % F % F %

1 3 3.2 5 5.3 37 38.9 39 41.1 11 11.6 95 100 352.9 71.66 2 2 2.1 11 11.6 33 34.7 43 45.3 6 6.3 95 100 342.1 70.76 3 4 4.2 9 9.5 20 21.1 52 54.7 10 10.5 95 100 357.8 72.05

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2012

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:

1. Frekuensi jawaban responden sampel tentang pertanyaan (item) 1 yaitu Harga makanan dan minuman pada Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok terjangkau diketahui bahwa 3 orang responden (3,2%) menjawab sangat tidak setuju, sedangkan 5 orang responden (5,3%) menjawab tidak setuju, 37 orang responden (38,9%) menjawab kurang setuju, 39 orang responden (41,1%) menjawab setuju dan selebihnya 11 orang responden (11,6%) menjawab sangat setuju.

2. Frekuensi jawaban responden sampel tentang pertanyaan (item) 2 yaitu Harga makanan dan minuman pada Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok sesuai dengan kualitas dan pelayanan yang diberikan diketahui bahwa 2 orang responden (2,1%) menjawab sangat tidak setuju, sedangkan 11 orang responden (11,6%) menjawab tidak setuju, 33 orang responden (34,7%) menjawab kurang setuju, 43 orang responden (45,3%) menjawab setuju dan selebihnya 6 orang responden (6,3%) menjawab sangat setuju.

(56)

(4,2%) menjawab sangat tidak setuju, sedangkan 9 orang responden (9,5%) menjawab tidak setuju, 20 orang responden (21,1%) menjawab kurang setuju, 52 orang responden (54,7%) menjawab setuju dan selebihnya 10 orang responden (10,5%) menjawab sangat setuju.

[image:56.595.119.557.259.365.2]

4.3.3. Variabel Tempat

Tabel 4.7

Frekuensi Jawaban Responden Variabel Tempat

Pertanyaan STS TS KS S SS Total Average

F % F % F % F % F % F % F %

1 2 2.1 5 5.3 29 30.5 49 51.6 10 10.5 95 100 363.1 72.45 2 1 1.1 4 4.2 17 17.9 65 68.4 8 8.4 95 100 378.8 73.60 3 3 3.2 5 5.3 26 27.4 54 56.8 7 7.4 95 100 360.2 72.23

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2012

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:

1. Frekuensi jawaban responden sampel tentang pertanyaan (item) 1 yaitu Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok memiliki letak yang strategis diketahui bahwa 2 orang responden (2,1%) menjawab sangat tidak setuju, sedangkan 5 orang responden (5,3%) menjawab tidak setuju, 29 orang responden (30,5%) menjawab kurang setuju, 49 orang responden (51,6%) menjawab setuju dan selebihnya 10 orang responden (10,5%) menjawab sangat setuju.

(57)

3. Frekuensi jawaban responden sampel tentang pertanyaan (item) 3 yaitu Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok memiliki pasilitas parkir yang baik diketahui bahwa 3 orang responden (3,2%) menjawab sangat tidak setuju, sedangkan 5 orang responden (5,3%) menjawab tidak setuju, 26 orang responden (27,4%) menjawab kurang setuju, 54 orang responden (56,8%) menjawab setuju dan selebihnya 7 orang responden (7,4%) menjawab sangat setuju.

[image:57.595.110.560.325.443.2]

4.3.4. Variabel Promosi

Tabel 4.8

Frekuensi Jawaban Responden Variabel Promosi

Pertanyaan F % STS F TS % F KS % F S % F SS % F Total % Average F % 1 2 2.1 4 4.2 20 21.1 57 60.0 12 12.6 95 100 376 73.46 2 1 1.1 6 6.3 14 14.7 62 65.3 12 12.6 95 100 382 73.82 3 1 1.1 13 13.7 29 30.5 38 40.0 14 14.7 95 100 353.5 71.71

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2012

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa:

1. Frekuensi jawaban responden sampel tentang pertanyaan (item) 1 yaitu Media iklan yang digunakan baik menarik menurut anda diketahui bahwa 2 orang responden (2,1%) menjawab sangat tidak setuju, sedangkan 4 orang responden (4,2%) menjawab tidak setuju, 20 orang responden (21,1%) menjawab kurang setuju, 57 orang responden (60,0%) menjawab setuju dan selebihnya 12 orang responden (12,6%) menjawab sangat setuju.

(58)

orang responden (6,3%) menjawab tidak setuju, 14 orang responden (14,7%) menjawab kurang setuju, 62 orang responden (65,3%) menjawab setuju dan selebihnya 12 orang responden (12,6%) menjawab sangat setuju.

3. Frekuensi jawaban responden sampel tentang pertanyaan (item) 3 yaitu Anda berkunjung pada awalnya di Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok dikarenakan adanya informasi dari kerabat dan keluarga diketahui bahwa 1 orang responden (1,1%) menjawab sangat tidak setuju, sedangkan 13 orang responden (13,7%) menjawab tidak setuju, 29 orang responden (30,5%) menjawab kurang setuju, 38 orang responden (40,0%) menjawab setuju dan selebihnya 14 orang responden (14,7%) menjawab sangat setuju.

[image:58.595.120.566.427.534.2]

4.3.5. Variabel Minat Berkunjung Tabel 4.9

Frekuensi Jawaban Responden Variabel Minat Berkunjung

Pertanyaan STS TS KS S SS Total Average

F % F % F % F % F % F % F %

1 1 1.1 6 6.3 25 26.3 50 52.6 13 13.7 95 100 318.9 68.64 2 1 1.1 4 4.2 31 32.6 48 50.5 11 11.6 95 100 367.3 72.77 3 2 2.1 17 17.9 28 29.5 40 42.1 8 8.4 95 100 336.8 70.30

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2012

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa:

(59)

2. Frekuensi jawaban responden sampel tentang pertanyaan (item) 2 yaitu Mutu produk mempengaruhi minat beli anda pada Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok diketahui bahwa 1 orang responden (1,1%) menjawab sangat tidak setuju, sedangkan 4 orang responden (4,2%) menjawab tidak setuju, 31 orang responden (32,6%) menjawab kurang setuju, 48 orang responden (50,5%) menjawab setuju dan selebihnya 11 orang responden (11,6%) menjawab sangat setuju.

3. Frekuensi jawaban responden sampel tentang pertanyaan (item) 3 yaitu Kualitas pelayanan mempengaruhi minat beli anda pada Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok diketahui bahwa 2 orang responden (2,1%) menjawab sangat tidak setuju, sedangkan 17 orang responden (17,9%) menjawab tidak setuju, 28 orang responden (29,5%) menjawab kurang setuju, 40 orang responden (42,1%) menjawab setuju dan selebihnya 8 orang responden (8,4%) menjawab sangat setuju.

4.4.Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan regresi linier berganda, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yakni (A) Uji Normalitas, (B) Uji Heteroskedastisitas, dan (C) Uji Multikolinieritas.

A. Uji Normalitas

(60)
[image:60.595.192.438.130.296.2]

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS versi 16 (2012)

Gambar 4.1

Uji Normalitas dengan Pendekatan Histogram

Pada Gambar 4.5 terlihat bahwa variabel terdistribusi normal. Hal tersebut ditunjukkan oleh distribusi data yang tidak miring ke kiri atau ke kanan, ini berarti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengaruh Produk (X1), Harga (X2), Tempat (X3), Promosi (X4), minat berkunjung pada rumah makan mie Aceh Titi Bobrok Medan (Y).

2. Pendekatan Grafik

(61)
[image:61.595.237.396.151.331.2]

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS versi 16 (2012)

Gambar 4.2

Uji Normalitas dengan Pendekatan Grafik

3. Pendekatan Kolmogorv-Smirnov

Uji normalitas juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan

kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka nilai Asymp.Sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual terdistribusi normal.

T0abel 4.10

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 95

Normal Parametersa Mean .0000000 Std. Deviation 1.30995148 Most Extreme Differences Absolute .085

Positive .065

Negative -.085

(62)

Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,505 dan di atas nilai signifikan (0,05), dengan kata lain variabel residual terdistribusi normal.

B.Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan/perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan heteroskedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Model yang paling baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Pemeriksaan terhadap gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar pada grafik scatterplot. Cara pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS versi 16 (2012)

[image:62.595.179.466.497.672.2]
(63)

Gambar 4.7 menunjukkan bahwa grafik scatterplot tidak membentuk suatu pola atau acak, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk mengetahui Produk (X1), Harga (X2), Tempat (X3), Promosi (X4), minat berkunjung pada rumah makan mie Aceh Titi Bobrok Medan (Y).

Uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan Uji Glejser. Cara pengambilan keputusan:

a. Jika probabilitas ≥ 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.

[image:63.595.112.515.415.580.2]

b. Jika probabilitas < 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas.

Tabel 4.11 Hasil Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.226 .501 -.452 .652

PRODUK .164 .069 .403 2.387 .019

HARGA -.131 .061 -.358 -2.138 .035

TEMPAT .095 .069 .234 1.389 .168

PROMOSI -.021 .059 -.055 -.352 .726 a. Dependent Variable: absut

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS versi 16 (2012)

(64)

Bobrok Medan (Y) berpengaruh signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut (absut).

C. Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas artinya terdapat korelasi linear sempurna atau pasti diantara dua atau lebih variabel independen, artinya multikolinearitas menyebabkan standar deviasi masing-masing koefisien regresi akan sangat besar sehingga membuat bias tingkat signifikan pengaruh variabel dependen. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam memisahkan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Metode yang digunakan untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Batas VIF adalah 5, artinya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas yang lainnya (disimpulkan terjadinya multikolinearitas).

[image:64.595.110.533.495.660.2]

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS versi 16 (2012)

Tabel 4.12 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .049 .898 .054 .957

PRODUK .191 .123 .171 1.555 .123 .335 2.981

HARGA -.053 .110 -.053 -.483 .630 .341 2.936

TEMPAT .534 .123 .478 4.343 .000 .335 2.985

(65)

Pada Tabel 4.12 variabel komunikasi dan motivasi memiliki nilai VIF (2,981); (2,936) ; (2,985) ; (2,525) < 5 dan tidak > 5 maka variabel tersebut tidak mempunyai persoalan multikolinearitas.

4.5. Analisis Regresi Linier Berganda A. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) berguna untuk menggambarkan variabel dependen yang sebenarnya di dalam suatu model ekonometrika sehingga dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel independen. Derajat pengaruh variabel X1, X2, X3, X4 terhadap variabel Y dapat dilihat pada hasil berikut ini:

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS versi 16 (2012)

Pada Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa:

1. R = 0,797 berarti hubungan (relation) antara promosi,produk,harga,tempat sebesar 63.5% .

[image:65.595.169.455.396.491.2]

2. Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas, digunakan Adjusted R Square sebagai koefisien determinasi. Adjusted R Square sebesar 0,618 berarti

Tabel 4.13

Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .797a .635 .618 1.33875

(66)

sedangkan sisanya 32,4% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Adapun beberapa faktor lain.

3. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standard Error of Estimated juga dapat disebut standar deviasi.

Standard Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 1.33875. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

B. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Pada uji-F nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan tingkat kesalahan α = 5% dan derajat kebebasan (df) = (k-1), (n-k), k adalah jumlah

variabel independen {df = (k-1), (n-k) = (3-1), (79-3) = (2;76)}. Pada derajat kebebasan = (2;76) nilai Ftabel dengan α = 5% adalah 3,12. Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5% H0 ditolak jika Fhitung > Ftabelpada α = 5%.

Tabel 4.14

Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 280.130 4 70.033 39.075 .000a

Residual

161.301

90 1.792

Total 441.432 94

a. Predictors: (Constant), PROMOSI, PRODUK, HARGA, TEMPAT

b. Dependent Variable: MINAT_BERKUNJUNG

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS versi 16 (2012)

Pada Tabel 4.14 dapat dilihat nilai Fhitung adalah 39,075 dimana Fhitung >

(67)

tingkat signifikan 95% (α = 0,05) sebesar 1,792. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu F hitung > F tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa pengaruh variabel independen Produk (X1), Harga (X2), Tempat (X3), Promosi (X4) secara serempak adalah signifikan berpengaruh terhadap minat berkunjung pada rumah makan mie Aceh Titi Bobrok Medan (Y).

C.Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Pada uji-t nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Nilai ttabel ditentukan dengan cara menentukan tingkat kesalahan dan menentukan derajat kebebasan. Tingkat kesalahan yang dipakai adalah alpha 5% dan derajat kebebasan (df) = n-k, dimana n adalah jumlah sampel yaitu sebanyak 50 dan k adalah jumlah variabel independen yang digunakan yaitu sebanyak 2 variabel, maka df = 50 – 2 = 48. Pada taraf signifikan 5%, nilai ttabel adalah 1,67. Kriteria pengambilan keputusan:

[image:67.595.113.513.579.735.2]

H0 diterima jika thitung < ttabelpada α = 5% Ha ditolak jika thitung≥ ttabelpada α = 5%

Tabel 4.15

Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .049 .898 .054 .957

(68)

Model regresi untuk persamaan ini dapat dilihat dari Tabel 4.15 pada kolom B yaitu:

Y = 0,191 X1+( -0,053) X2 + 0,534 X3 + 0,292 X4 + e 1. Variabel Produk (X1)

Variabel produk berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap minat berkunjung pada rumah makan mie Aceh Titi Bobrok Medan, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,123) lebih besar dari 0,05 dan nilai thitung(3,464) <

ttabel,sehingga dapat disimpulkan bahwa jika semakin ditingkatkan produk yang

dilakukan maka minat berkunjung pada rumah makan mie Aceh Titi Bobrok Medan tidak akan meningkat .

2. Variabel Harga (X2)

Variabel harga berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap minat berkunjung pada rumah makan mie Aceh Titi Bobrok Medan, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,630) lebih besar dari 0,05 dan nilai thitung(3,464) <

ttabel,sehingga dapat disimpulkan bahwa jika semakin ditingkatkan Harga yang

dilakukan maka minat berkunjung pada rumah makan mie Aceh Titi Bobrok Medan tidak akan meningkat.

3. Variabel Tempat (X3)

(69)

4. Variabel Promosi (X4)

Variabel promosi berpe

Gambar

Gambar 2.5  Model Kerangka Konseptual
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
Tabel 3.3 Uji Validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pulau Damar merupakan salah satu yang berada di daearah Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara, yang memiliki potensi ekosistem mangrove yang besar, dimana

yang sudah ada di teknik terbagi secara merata akan tetapi tidak terkontrol sehingga bandwidth yang tidak digunakan dapat hilang begitu saja.... 1.2

Kegiatan observasi dilakukan secara berkelanjutan selama masih membutuhkan informasi untuk menyusun program PPL. Kegiatan observasi PPL yang meliputi observasi proses

Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik.. Debitur

Feature selection for classification of remote sensed hyperspectral images: A filter approach using genetic algorithm and cluster validity, The 2012 International

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB). Gross Regional Domestik

Instead of reinventing the wheels, we make use of smartphones, off-the-shelf components, and existing technologies in ubiquitous computing (i.e. wireless and

Luas Tanam, Luas Panen dan Produksi Padi Sawah di Kabupaten Kerinci Tahun 2009 Planted area, Harvest area and Production of Wetland Paddy in Kerinci Regency 2009.