• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Sistem Informasi Perpustakaan di SMPN 40 Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Sistem Informasi Perpustakaan di SMPN 40 Bandung"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

KUSMIAN ARIYANTOKO

10110457

NUR DIANSYAH

10110491

RIECKAL FAHMI

10110482

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

LAMPIRAN F

(3)
(4)
(5)
(6)

LAMPIRAN G

RIWAYAT HIDUP

(7)

A. DataPribadi

Nama Lengkap : Kusmian Ariantoko Nama Panggilan : Mian

Tempat,Tgl Lahir : Cimahi, 05 Mei 1992 Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Wisma ARMED Perum contong, No.37 Rt/W 03/14 NO. HP/Tlp : 08522090672

Email : midunuse@hotmail.com

B. Pendidikan Formal

1997 – 1998 : TK Mutiara, Cimahi 1998 – 2004 : SD Sudirman 5, Cimahi 2004 – 2007 : SMP Negeri 3, Cimahi 2007 – 2010 : SMA Negeri 1, Cimahi

2010 – Sekarang : Universitas Komputer Indonesia, Bandung S1, Teknik Informatika

C. Riwayat Pekerjaan

a. Kerja praktek di SMP Negeri 40 Bandung 2013

Bandung, 19 Januari 2014

Kusmian Ariantoko

(8)

A. DataPribadi

Nama Lengkap : Nur Diansyah Nama Panggilan : Nur

Tempat,Tgl Lahir : Bogor, 06 Nopember 1990 Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Komplek Perumahan Dislitbangad, Jln. Parayudha Kec.Batujajar, Kab.Bandung Barat-Jawa Barat

NO. HP/Tlp : 085793666343

Email : ndiansyah.90@gmail.com

B. Pendidikan Formal

1996 – 1997 : TKI Al-Istiqomah, Tangerang 1997 – 2003 : MI Al-Istiqomah, Tangerang 2003 – 2006 : SMP Negeri 2, Batujajar 2006 – 2009 : SMA Negeri 1, Batujajar

2010 – Sekarang : Universitas Komputer Indonesia, Bandung S1, Teknik Informatika

C. Riwayat Pekerjaan

a. Kerja praktek di SMP Negeri 40 Bandung 2013

Bandung, 19 Januari 2014

Nur Diansyah

(9)

A. DataPribadi

Nama Lengkap : Riekal fahmi Nama Panggilan : Erik

Tempat,Tgl Lahir : Jakarta 20 november 1992 Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jln. Siliwangi pranaestate blok a3/no.3 NO. HP/Tlp : 085793666343

Email : ik_janzer@live.com

B. Pendidikan Formal

1998 – 1999 : TK Si Mungil, Jakarta 1999 – 2004 : SD Kuda Laut, Jakarta

2004 – 2007 : SMP Muhammadiyah, Sukabumi 2007 – 2010 : SMA Negeri 4, Sukabumi

2010 – Sekarang : Universitas Komputer Indonesia, Bandung S1, Teknik Informatika

C. Riwayat Pekerjaan

a. Kerja praktek di SMP Negeri 40 Bandung 2013

Bandung, 19 Januari 2014

Riekal Fahmi

(10)

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTARi ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

DAFTAR PUSTAKA ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud Dan Tujuan ... 2

1.3.1 Maksud ... 2

1.3.2 Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metode Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Profil SMP Negeri 40 Bandung ... 7

2.1.1 Sejarah SMP Negeri 40 Bandung ... 7

2.1.2 Logo SMP Negeri 40 Bandung ... 9

2.1.3 Badan Hukum SMP Negeri 40 Bandung ... 10

2.1.4 Struktur organisasi ... 10

(11)

2.2.2 Perpustakaan ... 11

2.2.2.1 Maksud dan Tujuan Pendirian Perpustakaan ... 13

2.2.3 Basis Data ... 14

2.2.3.1 Definisi Basis Data (Database) ... 14

2.2.3.2 Tujuan Basis Data ... 14

2.2.3.3 Tahap Perancangan Basis Data ... 14

2.2.4 Konsep Perancangan Basis Data... 15

2.2.4.1 Entity Relationship Diagram ... 15

2.2.4.1.1 Definisi ERD ... 15

2.2.4.1.2 Notasi ERD ... 15

2.2.4.1.3 Derajat Relasi atau Kardinalitas ... 16

2.2.5 Konsep Perancangan Sistem Informasi ... 17

2.2.5.1 Diagram Aliran Data / Data Flow Diagram (DFD) ... 17

2.2.5.1.1 Tujuan DFD ... 18

2.2.5.1.2 Manfaat DFD ... 18

2.2.5.1.3 Simbol DFD ... 19

2.2.5.1.4 Syarat Memuat DFD ... 21

2.2.5.2 Kamus Data ... 21

2.2.6 Perangkat Lunak ... 22

2.2.6.1 Microsoft Visual C# ... 22

2.2.6.2MySQL ... 24

BAB III PEMBAHASAN ... 30

(12)

3.2.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 33

3.2.3.1 Analisis User (pengguna) Sistem ... 34

3.2.3.2 Analisis Perangkat Keras (hardware) ... 35

3.2.3.3 Analisis User Perangkat Lunak ... 36

3.2.4 Analisis Perancangan Basis Data ... 37

3.2.4.1 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 37

3.2.5 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 37

3.2.5.1 Diagram Konteks ... 38

3.2.5.2 Diagram Aliran Data / Data Flow Diagram (DFD) ... 38

3.2.5.3 Deskripsi proses ... 43

3.2.5.3 Kamus Data ... 55

3.3 Perancangan Sistem ... 59

3.3.1 Skema Relasi ... 59

3.3.2 Struktur Tabel ... 60

3.3.3 Perancangan Menu ... 63

3.3.4 Perancangan Antarmuka ... 64

3.3.5 Perancangan Pesan ... 69

3.3.6 Jaringan Semantik ... 69

3.3.7 Flow Chart ... 70

3.4 Implementasi ... 73

3.4.1 Implementasi basis data ... 73

3.4.2 implementasi antarmuka ... 75

(13)

3.5.2 Pengujian Beta ... 94

3.5.2.1 Kuisioner Pengujian Beta ... 94

3.5.2.2 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 95

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

4.1 Kesimpulan ... 96

(14)

yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kerja praktek dengan tepat waktu. Laporan ini dapat kami selesaikan, tidak lain atas bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Utami Dewi S.Kom, selaku dosen pembimbing, yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

2. Ibu Suharyati S.Pd selaku pembimbing kami di tempat kerja praktek yakni SMP Negeri 40 Kota Bandung Provinsi Jawa Barat yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam menjalani kerja praktek selama ini.

Kami sangat menyadari dalam pembuatan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu kami mohon saran dan kritik yang membangun agar kedepannya lebih baik lagi. Kami juga berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, 13 Januari 2014

(15)

Sumber Buku:

 Al Bahra Bin Ladjamudin.2005.Analisis Dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:Gramedia

 Zulkifli Amsyah,MLS.2003.Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

 Jogiyanto, HM, Prof., Dr., MBA. 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur. Yogyakarta: Andi.

 Bafadal, Ibrahim. 2005. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Sumber Online

 http://misstriad.wordpress.com 28-03-2012 [Diakses Pada Tanggal 21 November 2013]  http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/442/jbptunikompp-gdl-mariefsapu-22078-3-babi.pdf

[Diakses Pada Tanggal 4 Desember 2013]

 http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=gdlhub-gdl-grey-2001-hayun-1559-definisi&q=Teknologi. [Diakses pada tanggal 4 Desember 2013]

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Di Indonesia, dewasa ini era teknologi telah mengalami perubahan yang sangat signifikan, hal ini karena semua yang dikerjakan harus serba instan namun tetap akurat. Penerapan teknologi komputer dalam setiap aspek kehidupan sudah dianggap sebagai suatu kebutuhan. Terlebih lagi pada proses pengolahan data menjadi informasi. Tidak hanya di perusahaan besar saja yang memerlukan informasi dari pengolahan data dengan tepat, tetapi bagi sekolah pun khususnya perpustakaan sekarang tentu memerlukan informasi secara cepat dan seakurat mungkin.

Pada perpustakaan, segala sesuatunya harus dilakukan secara cepat, akurat, dan aman dalam hal penyimpanan data dan transaksi pinjam bukunya. Dengan begitu, maka segala proses dalam sistem perpustakaan harus mulai menggunakan metode komputerisasi demi memenuhi kebutuhan pada saat ini.

(17)

petugas langsung mencatatnya pada buku besar. Keempat, tidak adanya pembuatan laporan, menyebabkan kepala perpustakaan tidak tau, apa yang sebenarnya dibutuhkan di dalam perpustakaan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, perpustakaan SMPN 40 BANDUNG memerlukan sebuah system informasi perpustakaan untuk membantu mengatasi masalah-masalah bagian perpustakaan dalam mengelola dan mengolah data sehingga pustakawan dapat menyelesaikan tugasnya dengan lebih cepat dan mudah.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas, maka masalah yang dapat diidentifikasi adalah: Proses pencatatan katalog buku masih dilakukan secara manual, yaitu di dalam buku induk perpustakaan dengan cara menulisnya satu per satu, sehingga memerlukan waktu untuk menyelesaikanya. Proses transaksi peminjaman dan pengembalian buku yang juga masih dilakukan secara manual, yaitu dengan melakukan pencatatan pada kertas peminjaman dan pengembalian yang tidak terpantau dengan baik, sehingga buku bisa hilang apabila siswa tidak menuliskan daftar pinjamnya. Penyimpanan data-data perpustakaan masih menggunakan arsip kertas yang banyak dan mudah rusak Tidak adanya pembuatan laporan, menyebabkan tidak terkontrolnya perpustakaan.

1.3Maksud Dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi saat ini di perpustakaan SMPN 40 Bandung, maka pihak perpustakaan bermaksud ingin membangun sistem informasi perpustakaan sekolah.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari dibangunnya sistem informasi perpustakaan adalah :

(18)

3. Memudahkan petugas dalam pendataan buku, dan anggota.

4. Memudahkan petugas dalam pembuatan laporan, baik itu laporan data buku, peminjaman, pengembalian, dan anggota.

1.4Batasan Masalah

Agar pembangunan aplikasi perpustakaan ini lebih terarah dan mencapai sasaran yang telah ditentukan, maka masalah dibatasi hanya kepada hal-hal di bawah ini :

a Aplikasi ini adalah berbasis desktop dan bersifat offline.

b Aplikasi ini hanya berjalan pada satu komputer stand alone saja, tidak pada jaringan yang menghubungkan beberapa computer.

c Data masukan untuk aplikasi yang di bangun adalah data buku, data anggota, data petugas, peminjaman, dan pengembalian.

d Proses yang terjadi untuk aplikasi yang akan dibangun ini meliputi tambah data, hapus data, cari data, pencetakan laporan.

e Keluaran dari aplikasi yang di bangun yaitu rekap dari data anggota, data buku, data petugas, data peminjaman, dan data pengembalian.

f Model perancangan yang dipakai menggunakan UML (Unified Modeling Language) meliputi Use Case Diagram, Use Case Scenario, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

g Tools yang digunakan dalam membangun aplikasi ini adalah Microsoft Windows 7 sebagai system operasi, C# sebagai bahasa pemrograman, dan MySQL sebagai database.

1.5Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan laporan kerja praktik ini adalah sebagai berikut :

1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan laporan kerja praktik ini adalah sebagai berikut :

(19)

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan perpustakaan.

b. Observasi.

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.

c. wawancara.

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan perpustakaan.

2. Metode pembuatan perangkat lunak.

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall,l Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding testing, dan maintenance. Sesuai dengan namanya waterfall (air terjun) maka tahapan dalam model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan berurutan. Selain itu dari satu tahap kita dapat kembali ke tahap sebelumnya. Model ini biasanya digunakan untuk membuat software dalam skala besar dan yang akan dipakai dalam waktu yang lama. Berikut beberapa tahap seperti yang telah dijelaskan

a. System Engineering

Tahapan ini mendefinisikan kebutuhan pada level sistem yaitu kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, orang dan basis data. Pengumpulan kebutuhan ini penting dilakukan karena sistem informasi yang akan dibangun merupakan bagian dari sistem komputer.

b. Analisis

(20)

(DFD) dengan kamus data, diagram keterhubungan entitas (ERD) atau diagram perubahan status (STD).

c. Design

Menterjemahkan analisa kebutuhan ke dalam bentuk rancangan sebelum penulisan program yang berupa perancangan antarmuka (input dan output), perancangan file-file atau basis data dan merancang prosedur (algoritma).

d. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu.

e. Pengujian

Program yang telah dibuat harus diuji, proses pengujian difokuskan pada kebenaran logika internal perangkat lunak dan fungsional sistem serta interaksi antara sistem dan pemakai.

f. Maintenance

Sistem yang telah diuji kemudian diserahkan ke petugas untuk diinstall dan dioperasikan sesuai kebutuhannya, tahapan perawatan dibutuhkan dalam masa itu dengan dilakukan pengecekan kesalahan operasionalnya atau perubahan yang diinginkan petugas.

Gambar 1.1 Model Waterfall

(21)

1.6Sistematika Penulisan

Secara garis besar dan untuk mempermudah dalam penyusunan dan pembacaannya, sistematika penulisan laporan kerja praktek yang dibagi dalam beberapa bab secara terurut dengan uraian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, sistematika penulisan dari kegiatan kerja praktek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan tentang profil sekolah mengenai sejarah, logo, badan hukum, struktur organisasi, job description dan landasan teori.

BAB III PEMBAHASAN

Memaparkan tentang kegiatan yang dilakukan pada waktu kerja praktek mengenai analisis dan perancangan sistem. Analisis sistem berupa analisis masalah, analisis fungsional yang terdiri dari prosedur-prosedur yang terlibat dari sistem yang sedang berjalan, analisis dan kebutuhan non-fungsional yang membahas analisis dan kebutuhan pengguna (user), perangkat keras, dan perangkat lunak. Sedangkan perancangan sistem berupa tahap-tahap yang dilakukan dalam pembuatan aplikasi berupa perancangan baik perancangan data yang dibuat dalam skema relasi, perancangan arsitektur, perancangan antarmuka aplikasi yang terdiri dari perancangan tampilan, pesan, serta perancangan prosedural.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil SMP Negeri 40 Bandung

Berikut ini adalah profil lengkap dari SMP Negeri 40 Bandung yang tersusun pada Tabel 2.1 di bawah ini.

Nama sekolah Smp Negri 40 Bandung Alamat Sekolah Jalan Wastukencana No.75 A Kecamatan Bandung Wetan

Kelurahan Tamansari

Otonomi Kota Bandung

Provinsi Jawa Barat

Kode Pos 40116

Telepon 022-4239058

NSS 20.1.02.60.04.036

Status Sekolah Negeri

Akreditasi A(Tahun 2011) Kelompok sekolah Inti

Didirikan 8-Apr-89

Luas tanah 4.400 m2

Pemegang Hak DEPDIKNAS cq. Kanwil DEPDIKNAS Propinsi Jawa Barat.

Tabel 2.1 Profil SMP Negeri 40 Bandung

2.1.1 Sejarah SMP Negeri 40 Bandung

SMP Negeri 40 adalah salah satu sekolah yang letaknya sangat strategis yaitu di jalan Wastukancana No. 75 Bandung, memiliki luas tanah 4.400 m2 .

(23)

Cimahi menjadi ST Negeri 2 Cimahi Bandung. Seiring perkembangan zaman pada saat itu sekolah kejuruan dilebur menjadi sekolah umum ,yaitu bulan Juli 1991 dari STN 2 Cimahi jurusan bangunan beralih fungsi menjadi SMP Negeri pada ST N 2 yang saat itu dipimpin ole A. Riamitra, BA. Nama SMP pada STN 2 tak lama usianya berubah namanya menjadi SMP Negeri 42. Pada bulan Oktober 1994 dari SMPN 42 berubah kembali namanya sesuai pengurutan yang baru menjadi SMP Negeri 40 Bandung yang diperkuat dengan Surat Keputusan Mendikbud No: 0259 / 0 / 1994 yang berlokasi di Jalan Arjuna No. 18 Bandung, dan dipimpin oleh Dra. Nurmiana. MS. Bulan Juli 1995 bangunan sementara SMP Negeri 40 menempati eks. Bangunan SMKN 1 yang pada saat itu bangunan tersebut akan dijadikan bisnis Center yang berlokasi di jalan Wastukancana No. 75.

Pada tahun 1996 tepatnya bulan Juli bangunan SMPN 40 yang berlokasi di jalan Arjuna sudah selesai , tetapi tidak mencukupi untuk rombongan belajar kelas 1,2 dan 3. Rombongan belajar akhirnya dibagi 2 , untuk kelas 1 dan kelas 3 berlokasi di jalan Wastukancana sedangkan untuk kelas 2 berlokasi di jalan Arjuna No 18. Tahun 1997 bulan Januari gedung eks SMKN yang berlokasi di jalan Wastukancana diserahkan oleh Kepala Bidang DIKMENJUR kepada Kepala Bidang DIKMENUM untuk dipergunakan oleh SMPN 40 Bandung . Sejak saat itu seluruh kegiatan belajar dipusatkan di jalan Wastukancana yang sekarang ditempati, sedangkan bangunan yang berlokasi di jalan Arjuna diserahkan kepada SMP Negeri 32 yang saat itu belum memiliki bangunan .

(24)

kepemimpinan SMP Negeri 40 dipimpin oleh Drs. Yayan Yunandar sampai pertengahan tahun 2004, beliau melanjutkan visi dan misi kepala sekolah sebelumnya. Tahun 2004 tepatnya bulan April kepemimpinan Drs. Yayan Yunandar di SMPN 40 berakhir dan digantikan oleh Drs. Omin Sukanda M.M.Pd sampai bulan April 2010. Pada masa kepemimpinan beliau pembangunan fisik sekolah sangat pesat mulai dari penambahan ruang Kelas Belajar, Laboratorium Bahasa, Lab. Komputer dan ruang Perpustakaan, bahkan beliau membuka kelas jauh yaitu SMP Terbuka dengan induk SMPN 40 berlokasi di SMPN 40.

Pada bulan April 2010 kepemimpinan Pak Drs. Omin Sukanda M.M.Pd beralih ketangan kepemimpinan Dr.Yusro.S.H.M.Pd. Beliau berasal dari wilayah selatan tepatnya SMP Negeri 3 Kota Bandung sampai sekarang. Seiring dengan waktu yang berjalan SMPN 40 telah menghasilkan berbagai prestasi seperti pada kegiatan ekstrakurikuler sekolah mulai dari PASKIBRA , PMR, dan olahraga telah mengukir nama SMPN 40 di tingkat kota Bandung atau tingkat Provinsi. Untuk mengantisipasi perkembangan pendidikan khususnya di SMPN 40 ,maka setiap siswa selain dibekali bidang akademis juga diharapkan adanya unggulan di bidang keterampilan,supaya kelak hidup mandiri dengan pendidikan yang berbasis pada masyarakat luas dengan orientasi kecakapan hidup (life skills).

2.1.2 Logo SMP Negeri 40 Bandung

SMP Negeri 40 Bandung memiliki satu buah logo tunggal dengan bentuk dasar segi lima. Berikut ini adalah logo dari SMP Negeri 40 Bandung.

(25)

2.1.3 Badan Hukum SMP Negeri 40 Bandung

SMP Negeri 40 Bandung berada dibawah naungan DEPDIKNAS cq. Kanwil DEPDIKNAS Propinsi Jawa Barat.

2.1.4 Struktur organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi SMP Negeri 40 Bandung

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Sistem Informasi

2.2.1.1 Definisi Sistem Informasi

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponenkomponen dalam organisasi untuk mencapai suati tujuan yaitu menyajikan suatu informasi.

(26)

3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.2.1.2 Komponen Sistem Informasi

Terdapat 5 komponen pada Sistem Informasi yang diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin.

2. People dan Procedures yang merupakan manusia dan tatacara

menggunakan mesin.

3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

2.2.1.3 Kegiatan Sistem Informasi

1. Input : Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses.

2. Proses : Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk

menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Output : Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut.

4. Penyimpanan : Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. 5. Control : Suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi

tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2.2.2 Perpustakaan

(27)

Ada dua unsur utama dalam perpustakaan, yaitu buku dan ruangan. Namun, di zaman sekarang, koleksi sebuah perpustakaan tidak hanya terbatas berupa buku-buku, tetapi bisa berupa film, slide, atau lainnya, yang dapat diterima di perpustakaan sebagai sumber informasi. Kemudian semua sumber informasi itu diorganisir, disusun teratur, sehingga ketika kita membutuhkan suatu informasi, kita dengan mudah dapat menemukannya.

Dengan memperhatikan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dan dapat digunakan oleh pemakainya sebagai sumber informasi.

Menurut RUU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.

Secara umum dapat penulis simpulkan bahwa pengertian perustakaan adalah suatu institusi unit kerja yang menyimpan koleksi bahan pustaka secara sistematis dan mengelolanya dengan cara khusus sebagai sumber informasi dan dapat digunakan oleh pemakainya.

Namun, saat ini pengertian tradisional dan paradigma lama mulai tergeser seiring perkembangan berbagai jenis perpustakaan, variasi koleksi dalam berbagai format memungkinkan perpustakaan secara fisik tidak lagi berupa gedung penyimpanan koleksi buku.

Banyak kalangan terfokus untuk memandang perpustakaan sebagai sistem, tidak lagi menggunakan pendekatan fisik. Sebagai sebuah sistem perpustakaan terdiri dari beberapa unit kerja atau bagian yang terintergrasikan melalui sistem yang dipakai untuk pengolahan, penyusunan dan pelayanan koleksi yang mendukung berjalannya fungsi – fungsi perpustakaan.

(28)

1. Pustakawan : Orang yang bekerja pada lembaga – lembaga perpustakaan atau yang sejenis dan memiliki pendidikan perpustakaan secara formal.

2. Kepustakaan : Bahan – bahan yang menjadi acuan atau bacaaan dalam menghasilkan atau menyusun tulisan baik berupa artikel, karangan, buku, laporan, dan sejenisnya.

3. Ilmu Perpustakaan : Bidang ilmu yang mempelajari dan mengkaji hal – hal yang berkaitan dengan perpustakaan baik dari segi organisasi koleksi, penyebaran dan pelestarian ilmu pengetahuan teknologi dan budaya serta jasa- jasa lainnya kepada masyarakat, hal lain yang berkenaan dengan jasa perpustakaan dan peranan secara lebih luas.

4. Kepustakawanan : Hal – hal yang berkaitan dengan upaya penerapan ilmu perpustakaan dan profesi kepustakawanan.

2.2.2.1 Maksud dan Tujuan Pendirian Perpustakaan

(29)

2.2.3 Basis Data

2.2.3.1 Definisi Basis Data (Database)

Kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk

kegunaan tertentu.

2.2.3.2 Tujuan Basis Data

1. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi,

2. Menentukan kualitas informasi : akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya,

3. Mengurangi duplikasi data (data redudancy),

4. Hubungan data dapat ditingkatkan (data relatability), 5. Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.

2.2.3.3 Tahap Perancangan Basis Data

Perencanaan database harus terintegrasi dengan strategi dari sistem informasi. Tiga faktor utama yang harus diperhatikan dalam menentukan strategi sistem informasi :

1. Mengidentifikasi perencanaan enteprise dan tujuannya

2. Mengevaluasi sistem informasi yang sedang berjalan dengan melihat dari kekuatan dan kelemahannya

3. IT yang menguntungkan

(30)

1. Apa yang harus dikerjakan

2. Sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan misi 3. Dana yang dibutuhkan

2.2.4 Konsep Perancangan Basis Data

2.2.4.1 Entity Relationship Diagram

2.2.4.1.1 Definisi ERD

Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat topdown. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD.

2.2.4.1.2 Notasi ERD

Ada sejumlah konvensi mengenai notasi ERD. Notasi klasik sering digunakan untuk model konseptual. Berbagai notasi lain juga digunakan untuk menggambarkan secara logis dan fisik dari suatu basis data, salah satunya adalah IDEF1X.

(31)

Notasi-notasi simbolik yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :

1. Entitas, Adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Contohnya entitas anggota. Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.

2. Atribut, Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberi garis bawah.

3. Relasi atau Hubungan, Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara

sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. 4. Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan

himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk garis.

2.2.4.1.3 Derajat Relasi atau Kardinalitas

Menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Macam-macam kardinalitas adalah:

1. Satu ke satu (one to one), Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya. 2. Satu ke banyak (one to many), Setiap anggota entitas A dapat

berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.

(32)

2.2.5 Konsep Perancangan Sistem Informasi

Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir analisis sistem. Berikut ini akan dijelaskan rangkaian atau ruang lingkup sistem yang akan dirancang dengan memanfaatkan alat bantu seperti :

2.2.5.1 Diagram Aliran Data / Data Flow Diagram (DFD)

DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.

1. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem.

Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.”

2. Diagram Nol/Zero (Overview Diagram)

Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh

(33)

dimungkinkan adanya data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya, symbol „*‟ dapat ditambahkan pada akhir nomor proses.

3. Diagram Rinci (Level Diagram)

Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level diatasnya.

2.2.5.1.1 Tujuan DFD

1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem.

2. Menggambarkan fungsi-fungsi (dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data.

2.2.5.1.2 Manfaat DFD

1. Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang

memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.

2. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

(34)

2.2.5.1.3 Simbol DFD

1. Terminator/Kesatuan luar (External Entity)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang berupa

orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan membeikan input atau menerima output dari sistem (Jogiyanto, 1989). Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak :

Gambar 2.4 Notasi terminator/Kesatuan Luar di DFD

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.

2. Arus data (Data flow)

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

(35)

Arus data dapat berbentuk sebagai berikut :

a Formulir atau atau dokumen dokumen yang yang digunakan digunakan perusahaan perusahaan

b Laporan tercetak tercetak yang yang dihasilkan dihasilkan sistem sistem

c Output dilayar komputer

d Masukan untuk komputer komputer e Komunikasi ucapan

f Surat atau memo

g Data yang dibaca atau atau direkam di file h Suatu isian yang yang dicatat pada buku agenda i Transmisi data dari suatu komputer ke komputer lain

3. Proses (Proccess)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dan hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.

Gambar 2.6 Notasi Proses di DFD

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :

a. Proses harus memiliki input dan output.

(36)

4. Simpanan Data (Data store)

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file atau database di sistem komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuan manual, agenda atau buku. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.

Gambar 2.7 Simbol dari Simpanan Data di DFD

2.2.5.1.4 Syarat Memuat DFD

Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :

1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD 2. Pemberian nomor pada komponen proses

3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat 4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit

5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

2.2.5.2 Kamus Data

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

(37)

sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir dari sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database.

2.2.6 Perangkat Lunak

2.2.6.1 Microsoft Visual C#

Microsoft Visual C-Sharp atau yang lebih dikenal dengan Visual C# adalah sebuah bahasa yang tidak diragukan lagi dalam proses pengembangan aplikasi bebasis .NET Framework, dimana C# bebas dari masalah kompabilitas dilengkapi dengan berbagai fitur yang sebagian besar merupakan fitur baru, menarik, dan tentu saja menjanjikan.

Visual C# dibuat berdasarkan pemrograman C# yang merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek dan mempunyai banyak kesamaan dengan C++, Java, dan VB. C# pada faktanya merupakan kombinasi antara efisiensi pemrograman C++, kesederhanaan pemrograman Java, dan penyederhanaan dari pemrograman Visual Basic.

Seperti pemrograman Java, C# juga tidak memperbolehkan multiple inheritance atau pengunaan pointer (pada safe/managed code), tetapi C# menyediakan garbage memory colletion pada saat runtime dan pada saat pengecekan akses memori.

Meskipun bertentangan dengan pemrograman Java, C# tetap mempertahankan operasi unik yang terdapat pada bahasa pemrograman C++ seperti overloading, enumerations, pre-processor directive, pointer (pada unmanaged/unsafe code), dan fungsi pointer. Seperti halnya Visual Basic, bahasa pemrograman C# juga dilengkapi dengan properties.

(38)

SEJARAH

Pada akhir dekade 1990-an, Microsoft membuat program Microsoft Visual J++ sebagai percobaan untuk menggunakan Java di dalam sistem operasi Windows untuk meningkatkan antarmuka dari Microsoft ComponentObject Model (COM). Akan tetapi, akibat masalah dengan pemegang hak cipta bahasa pemrograman Java, dan beralih untuk membuat pengganti J++. Kompiler dan mesin virtualnya sendiri menggunakan sebuah bahasa pemrograman yang bersifat general purpose.

Untuk menangani proyek ini, Microsoft merekrut Anders Helsberg, yang merupakan mantan karyawan Borland, pembuat bahasa Turbo Pascal, dan Borland Delphi, yang juga mendesain Windows Foundation Classes (WFC) yang digunakan di dalam J++.

Sebagai hasil dari usha tesebut, C# pertma kali dikenalkan pada bulan Juli 2000 sebagai sebuah bahasa pemrograman modern berorientasi objek yang menjadi sebuah bahasa pemrograman utama di dalam pemngembangan di dalam platform Microsoft. NET Framework.

Pengalaman Helsberg sebelumnya dalam mendesain bahasa pemrograman (seperti Visual J++, Delphi, Turbo Pascal) dengan mudah dilihat dalam sintaksis bahasa C#, begitu pula halnya pada inti Common Language Runtime (CLR). Dari kutipan atas interviuw dan makalah-makalah teknis teknisnya, ia menyebutkan kelemahan-kelemahan yang terdapat pada bahasa pemrograman yang umum digunakan saat ini, misalnya C++, Java, Delphi, ataupun Smalltalk.

Kelemahan-kelemahan yang dikemukakan itu akhirnya dijadikan basis CLR sebagai bentukan baru untuk menutupi kelemahan-kelemahan tersebut, dan pada akhirnya memengaruhi desain pada bahasa C# itu sendiri. Ada kritik yang menyatakan C# sebagai bahasa yang berbagi akar dari bahasa-bahasa pemrograman lain.

(39)

C# didesain untuk memenuhi kebutuhan akan sintaksis C++ yang lebih ringkas dan Rapid Application Development yang ‘tanpa batas’ (dibandingkan dengan RAD yang ‘terbatas’ seperti yang terdapat pada Delphi dan Visual Basic).

Agar mampu mempromosikan penggunaan besar-besaran dari bahasa C#, dengan dukungan dari Intel Corporation dan Hewlett-Packard, mencoba mengajukan standarisasi terhadap bahasa C#. Akhirnya, pada bulan Desember 2001, standar pertama pun diterima oleh European Computer Manufacturers Association atau Ecma International (ECMA), dengan nomor standar ECMA-334. Pada Desember 2002, standar kedua pun diadopsi oleh ECMA, dan tiga bulan kemudian diterima oleh International Organization for Standardization (ISO), dengan nomor standar ISO/IEC 23270:2006.

2.2.6.2 MySQL

MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer saat ini. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user, dan SQL database managemen sistem (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan.

Ulf Micheal Widenius adalah penemu awal versi pertama MySQL yang kemudian pengembangan selanjutnya dilakukan oleh perusahaan MySQL AB. MySQL AB yang merupakan sebuah perusahaan komersial yang didirikan oleh para pengembang MySQL. MySQL sudah digunakan lebih dari 11 millar instalasi saat ini. Informasi-informasi terbaru mengenai MySQL dapat diperoleh dengan mengunjungi http://www.mysql.com/.

KEUNGGULAN MySQL

1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

(40)

3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance tuning', MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas

9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10.Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11.Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

12.Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

(41)

KELEMAHAN MySQL

1. Kelemahan MySQL dari dulu sampai sekarang itu adalah 'feature-creep', artinya MySQL berusaha kompatibel dengan beberapa standard serta berusaha memenuhinya. Sampai sini terdengar bagus, namun kalau diungkapkan kenyataannya bahwa fitur-fitur itu belum lengkap dan berperilaku sesuai standar.

2. Selain itu kelemahan MySQL yang pantas disorot adalah dari sisi security , atau keamanan, yang agak terlalu sederhana bagi sebuah SQL Engine , meskipun tidak sesederhana SQLite yang juga datang dari dunia Open Source dan cukup digemari para Web Developer . Proyek pengembangan software MySQL diprakarsai, dan sampai sekarang masih tetap diketuai oleh Michael ''Monty'' Widenious. Software MySQL memiliki sistem lisensi ganda, yaitu Anda bisa memilih lisensi Open Source/Free Software di bawah GPL ( General Public Licence ) atau Anda juga bisa membeli lisensi komersial dari MySQL AB.

Sejarah MySQL

MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQL AB, yang kala itu bernama TcX DataKonsult AB, sejak sekitar 1994–1995, meski cikal bakal kodenya bisa disebut sudah ada sejak 1979. Tujuan mula-mula TcX membuat MySQL pada waktu itu juga memang untuk mengembangkan aplikasi Web untuk klien TcX adalah perusahaan pengembang software dan konsultan database. Kala itu Michael Widenius, atau “Monty”, pengembang satu-satunya di TcX, memiliki aplikasi UNIREG dan rutin ISAM yang dibuat sendiri dan sedang mencari antarmuka SQL untuk ditempelkan di atasnya.

(42)

Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya.

Perkembangan MySql

Mula-mula TcX memakai mSQL, atau “mini SQL”. Barangkali mSQL adalah satu-satunya kode database open source yang tersedia dan cukup sederhana saat itu, meskipun sudah ada Postgres. Namun ternyata, menurut Monty, mSQL tidaklah cukup cepat maupun fleksibel. Versi pertama mSQL bahkan tidak memiliki indeks. Setelah mencoba menghubungi David Hughes pembuat mSQL dan ternyata mengetahui bahwa David tengah sibuk mengembangkan versi dua, maka keputusan yang diambil Monty yaitu membuat sendiri mesin SQL yang antarmukanya mirip dengan mSQL tapi memiliki kemampuan yang lebih sesuai kebutuhan.

Kemudian ahirlah MySQL. Nama MySQL (baca: mai és kju él) tidak jelas diambil dari mana. Ada yang bilang ini diambil dari huruf pertama dan terakhir nama panggilan Michael Widenius, Monty. Ada lagi yang bilang kata My diambil dari nama putri Monty, yang memang diberi nama My karena Monty memang aslinya seorang Finlandia.

MySQL versi 1.0 dirilis Mei 1996 secara terbatas kepada empat orang. Baru di bulan Oktober versi 3.11.0 dilepas ke publik. Namun mula-mula kode ini tidak diberikan di bawah lisensi General Public License, melainkan lisensi khusus yang intinya kurang lebih begini: “Source code MySQL dapat dilihat dan gratis, serta server MySQL dapat dipakai tanpa biaya tapi hanya untuk kebutuhan nonkomersial. Untuk kebutuhan komersial (mis: mengemas dan menjual MySQL, atau menyertakan MySQL dalam program komersial lain) Anda harus bayar lisensi.” Sementara distribusi Windows MySQL sendiri dirilis secara shareware.

(43)

meningkat. Sudah tersedia di berbagai platform, termasuk Windows. Seri 3.22 ini banyak dipakai di berbagai instalasi.

Barulah pada Juni 2000 MySQL AB mengumumkan bahwa sejak versi 3.23.19, MySQL adalah software bebas berlisensi GPL. Artinya, “Source code MySQL dapat dilihat dan gratis, serta server MySQL dapat dipakai tanpa biaya untuk kebutuhan apa pun. Tapi jika Anda memodifikasi source code, Anda juga harus melepasnya di bawah lisensi yang sama, yaitu GPL.” Kini perusahaan MySQL AB, yang beranggotakan sekitar 10 programer dan 10 karyawan lain itu, memperoleh pemasukan terutama dari jasa konsultasi seputar MySQL. Versi publik pertama, yang hanya berjalan di Linux dan Solaris serta sebagian besar masih belum terdokumentasi itu, dengan berangsur-angsur diperbaiki dan ditambah fitur demi fiturnya tapi tetap dengan fokus utama pengembangan pada kelangsingan dan kecepatan. Artinya, fitur yang menyebabkan MySQL menjadi lambat tidaklah ditambahkan, atau ditunda dulu, atau ditambahkan tapi menjadi fitur yang opsional. Versi awal MySQL ini, meski sudah bisa dipakai untuk aplikasi Web sederhana, belumlah memadai sama sekali untuk aplikasi bisnis hingga sekarang, sehingga MySQL AB tetap memberikan dukungan technical support untuk seri ini.

Setelah itu, pada bula Agustus 2002, Muncullah MySQL versi 4.0 beta yang dirilis pada bulan Maret 2003, lalu versi 4.0 beta dikembangkan menjadi versi 4.1 beta yang dirilis pada bulan juni 2004. Kemudian pada bulan maret 2005 muncullah MySQL versi 5.0 telah dirilis. Bahkan MySQL AB memberikan embelembel recommended pada MySQL 5.0 yang akhirnya diperbarui menjadi MySQL versi 5.1 Versi 5.1 saat ini sedang dalam tahap re produksi sejak November 2005. Versi 5.1 saat ini sedang dalam tahap re produksi sejak November 2005 dan terus dilakukan pengembangan hingga sekarang ini

Penggunaan MySQL

(44)

dapat digunakan sebagai sebuah basis data untuk aplikasi Web dasar yang disimpan di dalam server yang menjalankan PHP.

(45)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kerja praktek yang telah dilakukan untuk pembangunan system informasi perpustakaan , penulismendapatkan kesimpulan bahwa :

1. Aplikasi sistem informasi perpustakaan ini dapat mempermudah dan mempercepat petugas perpustakaan dalam mengelola informasi tentang pengolahan data perpustakaan.

2. Aplikasi system informasi perpustakaan ini dapat mempermudah dan mempercepat petugas dalam pencatatan sirkulasi peminjaman buku.

3. Dengan ada nya aplikasi system informasi perpustakaan ini penyimpanan data data menjadi lebih efisien, karena semua data di simpah di dalam database.

4. Mempermudah petugas untuk membuat laporan.

4.2. Saran

(46)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Jadwal Kerja Praktik

Kerja Praktik dimulai pada tanggal 18 agustus 2013 sampai 18 oktober 2013 di SMP Negeri 40 Bandung selama 52 Hari. Kerja praktik dilaksanakan 5 kali dalam 1 minggu sesuai dengan kesepakatan penulis dengan pihak sekolah, yaitu setiap hari Senin-Jumat mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB.

3.1.1 Cara / Teknik Kerja Praktik

Dalam pelaksanakan kerja praktik di SMP Negeri 40 Bandung ini, penulis ditempatkan sebagai staf pembantu pada mata pelajaran TIK, menjadi pustakawan dan ditugaskan membuat aplikasi perpustakaan, selain itu penulis juga ikut membantu mensosialisasikan seputar dunia internet kepada siswa-siswi SMP Negeri 40 Bandung kelas VII, VIII dan IX.

3.2 Analisis Sistem

3.2.1 Analisis Masalah

Sistem informasi ini dapat dibuat dengan adanya suatu analisa terlebih dahulu. Analisa sistem dilakukan dengan mendefinisikan masalah yang ada, menganalisa dan mengamati secara keseluruhan bagaimana sistem informasi ini terbentuk dari awal hingga akhir. Analisis yang dilakukan dalam pembuatan system informasi ini, harus dilakukan dengan benar agar dihasilkan sebuah system informasi yang sesuai dengan yang diharapkan. Sebelum system informasi ini dibuat, kami perlu menganalisis hal-hal yang berhubungan dengan perancangan dan penggunaan system informasi yang dihasilkan.

(47)

dengan sistem dan berpengaruh terhadap sistem. Analisis sistem menguraikan proses-proses dan data-data yang terlibat didalam sistem.

Adapun permasalahan yang ada SMP Negeri 40 Bandung yaitu pada sistem perpustakaannya, segala sesuatu yang berhubungan dengan pencatatan data buku, data Anggota, maupun data transaksi masih dilakukan secara manual setiap harinya dengan cara mencatat semua data buku kedalam buku induk, juga data transaksi peminjaman buku, dan data pengembalian buku pada kertas trnsaksi yang sudah disediakan, hal ini menyulitkan admin karena itu memerlukan waktu yang cukup lama dan proses yang panjang, sehingga sistem perpustakaan yang sedang berjalan kurang terorganisasi dengan baik.

Dengan tidak adanya sistem komputerisasi untuk penyimpanan data buku dan juga data transaksi, tentunya proses yang masih manual ini masih belum efektif dan efisien.

3.2.2 Analisis Sistem Berjalan

Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas perpustakaan SMP Negeri 40 Bandung, dan juga dari hasil pengamatan langsung, prosedur yang terlibat, yaitu:

1. Proses pencatatan data buku.

Proses ini adalah proses penyimpanan data buku dengan mengisi buku besar yang telah disediakan. Berikut adalah deskripsi prosedur penyimpanan data buku pada bagian admin perpustakaan :

a. Petugas menyeleksi buku yang baru masuk.

b. Setelah buku diseleksi, kemudian petugas mencatat satu per satu buku yang masuk ke perpustakaan pada buku besar yang telah tersedia. 2. Proses pencatatan transaksi.

(48)

a. Petugas mencatat siswa yang meminjam buku, mencatat buku yang dipinjam, tanggal pinjam, dan lama pinjam.

b. Jika siswa sudah mengembalikan buku, admin akan mencoret data peminjaman yang bersangkutan.

Untuk lebih jelasnya aliran dokumen tersebut dapat terlihat pada flow map yang sedang berjalan dibawah ini :

Peminjaman

(49)

Pengembalian

Gambar 3.2 flowmap pengembalian

3.2.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

(50)

lunak, serta user sebagai bahan analisis kekurangan dan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam perancangan sistem yang akan diterapkan.

3.2.3.1 Analisis User (Pengguna) Sistem

Sistem yang akan dibangun ini akan digunakan oleh dua jenis pengguna utama yaitu admin dan Koordinator. Admin dapat melakukan pengelolaan terhadap aplikasi ini seperti tambah data, hapus data, dan edit data, sedangkan Petugas hanya bisa mengakses pendataan peminjaman dan pengembalian saja.

Pengguna Admin

Tanggung Jawab Mengelola data yang terdapat dalam aplikasi

Hak Akses Melakukan pengolahan data staff, data jadwal diklat, program diklat, katalog diklat, dan data buku tamu.

Tingkat Pendidikan Minimal SMA dan Sederajat

Tingkat Keterampilan Menguasai komputer,

pemahaman yang cukup untuk mengelola data dalam web serta memiliki pengetahuan tentang internet

Pengalaman -

Jenis Pelatihan Cara Mengoperasikan Aplikasi

(51)

Pengguna Admin

Tanggung Jawab Mengelola pencataan data, peminjaman, pengembalian, data buku dan data anggota.

Hak Akses Melakukan pengolahan data

buku, anggota, dan pencatatan sirkulasi.

Tingkat Pendidikan Minimal SMA

Tingkat Keterampilan Menguasai komputer,

pemahaman yang cukup untuk mengelola data dalam web serta memiliki pengetahuan tentang internet

Pengalaman -

Jenis Pelatihan Cara mengoprasikan aplikasi

Tabel 3.2 Analisis Pengguna Petugas

3.2.3.2 Analisis Perangkat Keras (Hardware)

Analisis perangkat keras (hardware) merupakan proses analisis yang lebih menekankan kepada aspek pemanfaatan perangkat keras yang selama ini telah dimiliki Perpustakaan SMPN 40 Bandung.

Adapun spesifikasi perangkat keras komputer yang ada di Perpustakaan SMPN 40 Bandung adalah sebagai berikut :

1. Processor Dual Core 2.8 GHz 2. Kapasitas RAM 1 Gb

3. VGA card 512 MB

(52)

6. Keyboard 7. Mouse

Kebutuhan minimal perangkat keras yang akan dibagun memiliki spesifikasi sebagai berikut :

1. Processor dengan kecepatan 1,8 GHz 2. RAM sebesar 256 MB

3. VGA card 256 MB

4. Kapasitas free Hardisk 25 MB 5. Monitor dengan revolusi 1024 x 768 6. Keyboard

7. Mouse

Setelah dilakukan analisis terhadap perangkat keras dimiliki oleh SMPN 40 Bandung sudah layak dan dapat mendukung sistem informasi yang akan dibangun.

3.2.3.3 Analisis Perangkat Lunak

Sistem Operasi yang SMPN 40 Bandung adalah Windows 7 sehingga sudah sangat mencukupi untuk dapat menjalankan perangkat lunak yang akan dibangun. Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembangunan aplikasi ini adalah tercantum pada tabel 3.3 sebagai berikut :

No Perangkat Lunak Keterangan

1 Sistem Operasi Windows 7 2 Bahasa Pemrograman C#

3 DBMS MySQL 5.0.27

4 Code Editor MS Visual Studio 2010

5 DFD modeler Microsoft Visio 2010

(53)

3.2.4 Analisis Perancangan Basis Data

3.2.4.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD digunakan untuk menggambarkan secara sistematis berbagai entitas dan komponen data yang dimiliki sistem dan hubungan antar masing-masing entitas tersebut. Untuk melihat keterhubungan antar entitas yang ada maka akan rancangan gambar ERD pada aplikasi perpustakaan SMP Negeri 40 Bandung adalah sebagai berikut:

Gambar 3.3 ERD Aplikasi SMP Negeri 40 Bandung

3.2.5 Analisis Kebutuhan Fungsional

(54)

menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan dari rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Alat bantu yang digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum yang akan dibangun yaitu diagram konteks dan data flow diagram.

3.2.5.1 Diagram Konteks

Setiap aplikasi memiliki alurnya dan di gambarkan dengan diagram konteks. Diagram konteks Sistem informasi Perpustakaan SMP Negeri 40 Bandung dapat dilihat di Gambar 2 di bawah ini.

Gambar 3.4 Diagram Konteks SIPerpustakaan SMP Negeri 40 Bandung

3.2.5.2 Diagram Aliran Data / Data Flow Diagram (DFD)

(55)

Berikut adalah DFD dari Sistem Informasi Perpustakaan SMP Negeri 40 Bandung :

DFD level 1 Sistem Informasi Perpustakaan

(56)

DFD Level 2 Proses 2 Master

Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses 2 Master

DFD Level 2 Proses 3 Sirkulasi

(57)

DFD Level 3 Proses 2.1 Pengolahan Data Petugas

Gambar 3.8 DFD Level 3 Proses 2.1 Pengolahan Data Petugas

DFD Level 3 Proses 2.2 Pengolahan Data Anggota

(58)

DFD Level 3 Proses 2.3 Pengolahan Data Buku

Gambar 3.10 DFD Level 3 Proses 2.3 Pengolahan Data Anggota

DFD Level 3 Proses 3.1 Pengolahan Peminjaman

(59)

DFD Level 3 Proses 3.2 Pengolahan Pengembalian

Gambar 3.12 DFD Level 3 Proses 3.2 Pengolahan Pengembalian

3.2.5.3 Deskripsi proses

Tabel 3.4 Spesifikasi Proses

No Proses Keterangan

1 No. Proses 1

Nama Proses Login

(60)

Input Data Login

Output Menampilkan informasi login Logika Proses Koordinator/Petugas mengisi

username dan password

a. Jika username dan password sesuai, maka sistem akan melanjutkan ke sistem selanjutnya b. Jika username dan

password tidak sesuai, maka

coordinator/petugas tidak bisa login atau melanjutkan ke sistem selanjutnya dan diharuskan mengulang kembali pengisian username dan password

2 No. Proses 2

Nama Proses Master

Sumber Petugas, Koordinator

Input Data Petugas, Data Anggota, Data Buku

Output Informasi Data Petugas,

(61)

Logika Proses Koordinator/Petugas memilih master yang di dalamnya terdapat pengolahan data petugas, data anggota dan data buku.

a. Jika user login sebagai koordinator, maka user bisa mengakses semua pengolahan data tersebut b. Jika user login sebagai

petugas, maka user hanya bisa mengakses pengolahan data anggota dan data buku

3 No. Proses 3

Nama Proses Sirkulasi

Sumber Petugas, Koordinator

Input Data Peminjaman, Data

Pengembalian, Data Buku, Data Anggota

Output Informasi Data Peminjaman, Informasi Data Pengembalian, Laporan Peminjaman, Laporan Pengembalian

(62)

serta pembuatan laporan peminjaman dan pengembalian.

4 No. Proses 2.1

Nama Proses Pengolahan Data Petugas

Sumber Koordinator

Input Data Petugas

Output Informasi Data Petugas

Logika Proses Koordinator memilih pengolahan data petugas. Koordinator bisa menambah, mengedit maupun menghapus data petugas.

a. Jika Koordinator memilih menambah data petugas, maka Koordinator data petugas

b. Jika Koordinator memilih mengedit data petugas, maka koordinator akan diberikan data yang sebelumnya dari data petugas untuk diedit c. Jika Koordinator memilih

(63)

5 No. Proses 2.2

Nama Proses Pengolahan Data Anggota

Sumber Petugas

Input Data Anggota

Output Informasi Data Anggota

Logika Proses Petugas memilih mengolah data anggota. bisa menambah, mengedit maupun menghapus data anggota.

a. Jika petugas memilih menambah data anggota,

maka petugas

memasukkan data anggota

b. Jika petugas memilih mengedit data anggota, maka petugas akan diberikan data yang sebelumnya dari data anggota untuk diedit c. Jika petugas memilih

menghapus data anggota, maka data anggota akan dihapus dari database anggota

(64)

Nama Proses Pengolahan Data Buku

Sumber Petugas

Input Data Buku

Output Informasi Data Buku

Logika Proses Petugas memilih pengolahan data buku. Petugas bisa menambah, mengedit maupun menghapus data buku.

a. Jika Petugas memilih menambah data buku,

maka Petugas

memasukkan data buku b. Jika Pengguna memilih

mengedit data buku, maka petugas akan diberikan data yang sebelumnya dari data buku untuk diedit

c. Jika petugas memilih menghapus data buku, maka data buku akan dihapus dari database buku

7 No. Proses 3.1

(65)

Input Data Peminjaman

Output Informasi Data Peminjaman, Laporan Pengembalian

Logika Proses Petugas/Koordinator memilih mengolah data peminjaman. Petugas bisa melakukan pengolahan sirkulasi.

-Jika Petugas memilih sirkulasi peminjaman, maka petugas memasukkan data peminjaman

-Jika Koordinator memilih sirkulasi peminjaman maka coordinator memperoleh laporan peminjaman

8 No. Proses 3.2

Nama Proses Pengolahan Pengembalian Sumber Petugas, Koordinator

Input Data Pengembalian

Output Informasi Data Pengembalian, Laporan Pengembalian

(66)

9 No. Proses 2.1.1

Nama Proses Tambah Data Petugas

Sumber Koordinator

Input Data Petugas

Output Data Petugas

Logika Proses Koordinator memilih tambah

10 No. Proses 2.1.2

Nama Proses Ubah Data Petugas

Sumber Koordinator

Input Data Petugas

Output Data Petugas

Logika Proses Koordinator memilih ubah

11 No. Proses 2.1.3

Nama Proses Cari Data Petugas

Sumber Koordinator

Input Data Petugas

Output Informasi Data Petugas Logika Proses Koordinator memilih cari

12 No. Proses 2.2.1

Nama Proses Tambah Data Anggota

Sumber Petugas

(67)

Output Data Anggota

Logika Proses Petugas memilih tambah

13 No. Proses 2.2.2

Nama Proses Ubah Data Anggota

Sumber Petugas

Input Data Anggota

Output Data Anggota

Logika Proses Petugas memilih ubah

14 No. Proses 2.2.3

Nama Proses Hapus Data Anggota

Sumber Petugas

Input Pilih Hapus Data Anggota Output Informasi Data Anggota Logika Proses Petugas memilih hapus

15 No. Proses 2.2.4

Nama Proses Cari Data Anggota

Sumber Petugas

Input Data Anggota

Output Informasi Data Anggota Logika Proses Petugas memilih cari

16 No. Proses 2.2.5

(68)

Sumber Petugas

Input Data Anggota

Output Kartu Kendali

Logika Proses Petugas memilih cetak

17 No. Proses 2.3.1

Nama Proses Tambah Data Buku

Sumber Petugas

Input Data Buku

Output Data Buku

Logika Proses Petugas memilih tambah

18 No. Proses 2.3.2

Nama Proses Ubah Data Buku

Sumber Petugas

Input Data Buku

Output Data Buku

Logika Proses Petugas memilih ubah

19 No. Proses 2.3.3

Nama Proses Hapus Data Buku

Sumber Petugas

Input Data Buku

Output Data Buku

(69)

20 No. Proses 2.3.4

Nama Proses Cari Data Buku

Sumber Petugas

Input Data Buku

Output Informasi Data Buku

Logika Proses Petugas memilih cari

21 No Proses 3.1.1

Nama Peminjaman Baru

Source Petugas

Input Data Peminjaman

Output Data Peminjaman

Logika Proses Petugas memilih peminjaman baru

22 No Proses 3.1.2

Nama Detail Peminjaman

Source Petugas

Input Data Peminjaman

Output Detail Peminjaman

Logika Proses Petugas memilih Detail Peminjaman

23 No Proses 3.1.3

(70)

Source Petugas

Input Data Peminjaman

Output Informasi Data Peminjaman Logika Proses Petugas memilih cari

23 No Proses 3.1.4

Nama Laporan Peminjaman

Source Petugas

Input Data Peminjaman

Output Laporan Peminjaman

Logika Proses Petugas memilih laporan

24 No Proses 3.2.1

Nama Data Pengembalian

Source Petugas

Input Data Pengembalian

Output Informasi Data Pengembalian Logika Proses Petugas memilih pengembalian

25 No Proses 3.2.2

Nama Detail Pengembalian

Source Petugas

(71)

Output Detail Pengembalian

Logika Proses Petugas memilih detail pengembalian

26 No Proses 3.2.3

Nama Cari Pengembalian

Source Petugas

Input Data Pengembalian

Output Informasi Data Pengembalian Logika Proses Petugas memilih cari

27 No Proses 3.2.4

Nama Laporan Pengembalian

Source Petugas

Input Data Pengembalian

Output Laporan Pengembalian Logika Proses Petugas memilih laporan

3.2.5.4 Kamus Data

(72)

Tabel 3.6 Kamus Data DFD

Nama Data Peminjaman

Where used / how used 3.1.1 Peminjaman Baru 3.1.2 Detail Peminjaman 3.1.3 Cari Data Peminjaman 3.1.4 Laporan Peminjaman

Deskripsi Memperbaharui data sirkulasi

Struktur Data No_sirkulasi : string(3 karakter)

Tanggal : [dd/mm/yyyy]

Nama_anggota : string(20 karakter) Kelas : varchar(9karakter)

Judul_Buku : String(30 karakter) Kode_buku : varchar(18 karakter) Tgl_pengembalian : [dd/mm/yyyy] Keterangan : check_box

[Penjelasan per struktur data] No_sirkulasi : [0..9]/[‘a’..’z’] ]/[‘A’..’Z’] Tanggal : date

Deskripsi Mengecek kebenaran data

Struktur Data Username : varchar(12 karakter)

Password : varchar(12 karakter)

[Penjelasan per struktur data] [0..9]/[‘a’..’z’]/[‘A’..’Z’]

Nama Data Petugas

Where used / how used 1. Login

(73)

2.1.4 Cari Data Petugas 3.1.3 Cari Data Peminjaman

Deskripsi Data yang digunakan untuk hak akses pengguna

Struktur Data NIP : Int (18 karakter)

Nama_Petugas : String(20 karakter) No_Telp : Int(12 karakter)

Password : String(12 karakter) [Penjelasan per struktur data] NIP : [0..9]

Nama_Petugas : [‘a’..’z’]/[‘A’..’Z’]

No_Telp : [0..9]

Password : [0..9]/[‘a’..’z’]/[‘A’..’Z’]

Nama Data Buku

Where used / how used 2.3.1 Tambah Data Buku

2.3.2 Ubah Data Buku 2.3.3 Hapus Data Buku 2.3.4 Cari Data Buku 3.1.3 Cari Data Peminjaman 3.2.2 Data Pengembalian

Deskripsi Memperbaharui data buku

Struktur Data Tgl_masuk : Date

Kode_Buku : String (9 karakter) Pengarang : String(20 karakter) Judul_Buku : String(30 karakter) Penerbit : String(15 karakter) Thn_terbit : Int(4 karakter) Sumber : String(15 karakter) Eksemplar : Int(3 karakter) Harga : Int(8 karakter)

Keterangan : String(30 karakter)

[Penjelasan per struktur data] Tgl_masuk : [dd/mm/yyyy]

(74)

Eksemplar : [0..9] Harga : [0..9]

Keterangan :[0..9]/[‘a’..’z’] ]/[‘A’..’Z’]

Nama Data Anggota

Where used / how used 2.2.1 Tambah Data Anggota 2.2.2 Ubah Data Anggota 2.2.3 Hapus Data Anggota 2.2.4 Cari Data Anggota 2.2.5 Cetak Kartu Kendali 3.1.3 Cari Data Peminjaman

Deskripsi Memperbaharui data anggota

Struktur Data No_anggota : string(4 karakter)

NISN : string(10 karakter) Nama_anggota : string(20 krakter) Kelas : varchar(9karakter) Alamat : string(30 karakter)

[Penjelasan per struktur data] No_anggota : [0..9]/[‘a’..’z’] ]/[‘A’..’Z’]

NISN : [0..9]/[‘a’..’z’] ]/[‘A’..’Z’]

Nama_anggota : [0..9]/[‘a’..’z’] ]/[‘A’..’Z’] Kelas : [0..9]/[‘a’..’z’] ]/[‘A’..’Z’]

Alamat : [0..9]/[‘a’..’z’] ]/[‘A’..’Z’]

Nama Data Detail Pengembalian

Where used / how used 2. Sirkulasi

1.1 Pengolahan Pengembalian 1.1.2 Detail Pengembalian

Deskripsi Data mengenai detail dari sirkulasi

pengembalian

Struktur Data No_pengembalian :String(3karakter)

Kode_buku :String(9karakter) [Penjelasan per struktur data] No_pengembalian :[0..9]

Gambar

Gambar 3.1 flowmap peminjaman
Gambar 3.5 DFD Level 1 Sistem Informasi Perpustakaan
Gambar 3.10 DFD Level 3 Proses 2.3 Pengolahan Data Anggota
Tabel 3.9 Tabel Buku
+7

Referensi

Dokumen terkait

Daftar Universitas yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai Perguran Tinggi (PT) Penyelenggara Program Beasiswa S2 STAR adalah sebagai berikut:. Universitas Brawijaya

somalense lebih dari yang lain, yaitu 8.4733 gram, sedangkan pada penyerbukan silang A.. Ortiz dengan Carmello

Suyuti Pulungan MA, Fiqih Siyasah, Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran.. dapat diselesaikan, memintanya untuk menjelaskan pandangan agama mengenai masalah ini. Rasulullah lalu

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam perencanaan produksi agregat Industri Kayu adalah tingkat permintaan, kebijaksanaan manajemen terhadap persediaan, penetapan jam

Menurut Warisno (2007), buah srikaya segar memiliki nilai kadar air yang juga tinggi yaitu 79%, sehingga ekstrak srikaya yang ditambahkan pada hard candy dapat meningkatkan

Perbedaan peneliti yang relevan dengan peneliti ini adalah peneliti menggunakan total pembiayaan perbankan syariah di Jawa Tengah dengan menambah variabel inflasi dan

Di TMR faktor yang mempengaruhi aktivitas sosial diantaranya adalah kondisi kandang.Harimau sumatera yang berada dalam kandang dalam lebih banyak menghabiskan

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 dalam Trianto (2011, h.67) menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini