• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Efektivitas Bauran Promosi Televisi Berlangganan Telkomvision PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk di Kota Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Efektivitas Bauran Promosi Televisi Berlangganan Telkomvision PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk di Kota Bogor"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

INDONESIA Tbk DI KOTA BOGOR

Oleh

RUBIYANTI

H24104060

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

INDONESIA Tbk DI KOTA BOGOR

SKRIPSI

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

RUBIYANTI

H24104060

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

Nama : Rubiyanti

NIM : H24104060

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr.Mukhammad Najib, S.TP, M.Si NIP. 19760623 200604 1 001

Mengetahui, Ketua Departemen

Dr.Mukhammad Najib, S.TP, M.Si NIP. 19760623 200604 1 001

(4)

RUBIYANTI. H24104060. Analisis Efektivitas Bauran Promosi Televisi Berlangganan Telkomvision PT.Telekomunikai Indonesia Tbk di Kota Bogor. Di bawah bimbinganMUKHAMMAD NAJIB.

Efektivitas merupakan upaya mengerjakan semua pekerjaan secara tepat (doing the righ job), dengan menggunakan seluruh potensi sumber daya yang memiliki dan sesuai dengan tujuan operasional. Bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan perorangan, dan alat-alat promosi lainnya, yang kesemuanya dirancang untuk mencapai tujuan penjualan.

Penelitian ini bertujuan : (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen televisi berlanggan Telkomvision kota Bogor; (2) Mengidentifikasi bauran promosi yang dilakukan televisi berlangganan Telkomvision kota Bogor; (3) Menganalisa efektivitas promosi yang dilakukan oleh televisi berlangganan Telkomvision kota Bogor.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari wawancara terbuka dan penyebaran kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, skripsi, tesis, informasi dari internet dan data-data yang bersumber dari Telkomvision divisi pemasaran. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif, EPIC Model, dan Direct Rating Method dengan bantuan software SPSS versi 15.0. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelanggan Telkomvision, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel non-probability, yaitu dengan metode purposive sampling.

Hasil analisis EPIC Model danDirect Rating Method menyatakan bahwa bauran promosi Iklan Telkomvision menggunakan brosur dan majalah kurang efektif dengan nilaiEPIC Rate adalah 3,39 berada pada rentang skala 2,6– 3,4. Sedangkan promosi penjualan dan pemasaran interaktif dinyatakan efektif. Promosi penjualan dengan nilai Epic Rate 3,55 berada pada rentang skala 3,4 –

(5)

iii

Penulis dilahirkan pada tanggal 01 Januari 1991 di Betung. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara, putri pasangan ayahanda Supriyanto dan ibunda Hartina.

(6)

iv

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skirpsi yang berjudul “Analisis Efektivitas Bauran Promosi Televisi Berlangganan Telkomvision di Kota Bogor” sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam membuat skripsi ini karena tanpa bantuan serta motivasinya penulis tidak dapat membuat skripsi ini dengan baik dan lancar. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan, dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan kedepanya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Bogor, Januari 2014

(7)

v

Proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan termakasih kepada :

1. Dr. Mukhammad Najib, S.TP, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan, dorongan, masukan, dan motivasi pada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat selesai.

2. Dr. Mukhammad Najib, S.TP, M.Si. sebagai Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB.

3. Kedua orangtua atas perhatian, doa, restu, serta dukungan kepada penulis. 4. Kepada seluruh staf Telkomvision dan InterAct di Gedung OPMC Telkom

Padjajaran Bogor yang telah memberikan izin dalam pengambilan data di Telkomvision, serta motivasi dan waktu yang diberikan dalam pembuatan skripsi ini hingga selesai.

5. Seluruh dosen, staf dan pengurus Program Sarjana Alih Jenis Manajemen. 6. Teman-teman kuliah Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Angkatan 8,

terimakasih atas masukan, saran dan motivasinya.

(8)

vi

Halaman RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP ...iii

KATA PENGANTAR ...iv

UCAPAN TERIMAKASIH...v

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ...x

I. PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Perumusan Masalah...4

1.3. Tujuan Penelitian...5

1.4. Manfaat Penelitian...5

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ...6

II. TINJAUAN PUSTAKA ...7

2.1 Pemasaran...7

2.2. Promosi...9

2.3. Jasa ...13

2.4. Efektivitas...14

2.5. Efektivitas Promosi ...14

2.6. Televisi Berlangganan ...15

2.7. EPIC Model ...15

2.8.Direct Rating Method...17

III. METODE PENELITIAN ...19

3.1. Kerangka Pemikiran ...19

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian...21

3.3. Jenis dan Sumber Data ...21

3.4. Metode penentuan dan pengambilan Sampel ...21

3.5. Metode Pengumpulan Data ...22

3.6 Metode Pengolahan dan Analisis Data...23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...29

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ...29

4.2 Bauran Pemasaran Jasa...31

4.3 Bauran Promosi Telkomvision Bogor ...35

4.4 Karakteristik Umum Pelanggan ...41

4.5 Bentuk Promosi yang Diketahui Pelanggan ...45

4.6 Perhitungan Efektivitas Iklan ...45

(9)

vii

KESIMPULAN DAN SARAN ...66

1. Kesimpulan ...66

2. Saran...67

DAFTAR PUSTAKA ...68

(10)

viii

No Halaman

1. Hasil survei Top Brand kategori TV kabel ... 1

2. Data pelanggan Telkomvision Kota Bogor Januari hingga Mei 2013 .... 2

3. Penetrasi televisi berlangganan area Jabodetabek... 3

4. Bobot nilaiEPIC model... 25

5. Rentang skala keputusanEPIC model... 26

6. Bobot nilaiDirect Rating Method... 27

7. Rentang skala keputusanDirect Rating Method... 28

8. Nilai g Direct Rating... 28

9. Harga paket berlangganan Telkomvision... 32

10. Struktur organisasi Telkomvision ... 34

11. Karakteristik responden ... 41

12. Bentuk promosi Telkomvision Bogor yang diketahui pelanggan... 45

13.EPIC Rateiklan... 46

14. Skor analisisDirect Rating Method... 49

15.EPIC Ratepromosi penjualan ... 52

16. Skor analisisDirect Rating Method... 55

17.EPIC Ratepemasaran interaktif... 58

(11)

ix

No Halaman

1. Jumlah pelanggan Telkomvision 2010-2013 ... 2

2. Delapan komponen manajemen jasa terpadu ... 9

3. Kerangka pemikiran penelitian ... 20

4. PosisiEpic rateefektivitas iklan Telkomvision Bogor... 48

5. Skala nilaidirect ratingiklan Telkomvisions... 51

6. PosisiEpic rateefektivitas promosi penjualan Telkomvision Bogor ... 54

7. Skala nilaidirect ratingpromosi penjualan Telkomvision... 57

8. PosisiEpic rateefektivitas pemasaran interaktif Telkomvision Bogor... 60

(12)

x

No Halaman

(13)

1.1. Latar Belakang

Bisnis televisi berbayar (pay tv) atau tv kabel (Cable tv) hadir di Indonesia sejak 10 tahun lalu dan menambah bisnis hiburan melalui media elektronik, sebelumnya masyarakat hanya mengenal tvfree to airyang dapat dinikmati secara gratis. Saat ini di beberapa kota-kota besar sejumlah operator televisi berbayar bersaing untuk mendapatkan pelanggan dengan menawarkan beragam program hiburan tv yang memikat seperti berita, pendidikan, musik, film dan sebagainya.

Telkomvision menduduki posisi kedua sebagai salah satu operator televisi berlangganan berdasarkan hasil survei yang di lakukan oleh Top Brand pada tahun 2012. Top Brand didasarkan atas hasil riset terhadap konsumen Indonesia. Kriteria konsumen yang disurvei adalah pria atau wanita berusia 15-65 tahun dengan tingkat SES atau pengeluaran rata-rata keluarga per bulan antara SES D hingga SES A. Merek tersebut harus terpilih oleh konsumen melalui hasil survei dengan melihat tiga parameter yakni top of mind share, top of market share dan top of commitment share. Merek yang terpilih adalah merek yang memperoleh Top Brand Index (TBI) minimum sebesar 10.0% dan menurut hasil survei berada dalam posisitop three. Posisi pertama diduduki oleh Indovision dengan nilai TBI 61.40% dan posisi kedua Telkomvision dengan nilai TBI 11.30%. Hasil survey Top Brand kategori tv kabel dapat dilihat pada Table 1.

Tabel 1. Hasil survei Top Brand kategori TV kabel

Brand TBI

Indivision 61. 40%

Telkomvision 11. 30%

Top TV 7. 20%

Aora 6. 10%

First Media 4. 60%

Oke Vision 3. 40%

(14)

Jumlah Pelanggan Telkomvision hingga akhir Mei 2013 mencapai 682.220. jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2012 dengan jumlah 1.080.745. Jumlah pelanggan Telkomvision selama tiga tahun dapat dilihat pada Gambar 1.

Kota Bogor merupakan salah satu wilayah pemasaran Telkomvision. Penurunan jumlah pelanggan juga terjadi di Kota Bogor. Dari data yang diperoleh dari divisi pemasaran Telkomvision pada tahun 2013. Terjadi penurunan yang cukup signifikan pada bulan mei dengan jumlah pelanggan 1.576 dibandingkan pada januari mencapai 3.491. Data pelanggan Telkomvision Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 2, berikut ini :

Tabel 2. Data pelanggan Telkomvision Kota Bogor Januari hingga Mei 2013

Sumber : www.Telkomvision.com (2013)

No Bulan Jumlah

1 Januari 3.491

2 Februari 2.745

3 Maret 2.576

4 April 2.220

5 Mei 1.576

267.114

1.000.494 1.080.745

682.220

0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000

2010 2011 2012 2013

Jumlah Pelanggan

(15)

Di bawah ini juga terlihat Tabel 3, penetrasi televisi berlangganan area Jabodetabek, di mana terdapat tiga status sosial ekonomi yang berbeda dan dikelompokkan menjadi 2 penetrasi, di mana jumlah penetrasi dari SES A sebanyak 233.217 dan SES B-C 13.172. Jadi baru sekitar 246.389 rumah tangga yang sudah menggunakan televisi berlangganan dan peluang untuk meraih pelanggan baru masih sangat besar dikarenakan jumlah potensial dari SES A 1.153.197 dan SES B-C sebanyak 2.993.321. Wilayah Bogor Sendiri masih potensial untuk memperoleh jumlah pelanggan. Dilihat dari perbandingan jumlah pelanggan Telkomvision Kota Bogor 1.576 dengan jumlah potensial SES A dan 264.666 dan SES BC 622.962.

Tabel 3. Penetrasi televisi berlangganan area Jabodetabek

Province/ City

Total Population

House Hold

SES A SES B SES C PENETRASION POTENSIAL

26,7% 21,7% 36,2% A BC A BC

DKI Jakarta 9.607.787 2.508.869

Jakarta Selatan 2.062.232 532.887 108.407 88.106 146.979 41.163 1.209 67.244 233.877

Jakarta Timur 2.693.896 690.608 160.235 130.228 217.247 29.630 820 130.605 346.656

Jakarta Pusat 902.973 234.980 63.406 51.532 85.966 19.072 1.049 44.334 136.450

Jakarta Barat 2.281.945 608.342 117.203 95.255 158.905 26.808 831 90.395 253.329

Jakarta Utara 1.666.741 442.052 94.319 76.657 127.879 20.220 471 74.099 204.064

Bogor (Kota &

Kabupaten) 5.722.266 1.411.811 288.476 234.454 391.187 23.810 2.670 264.666 622.962

Bekasi (Kota &

Kabupaten) 4.965.272 1.299.857 157.878 128.331 234.052 32.865 3.824 125.013 304.542

Depok 1.738.570 440.146 - - -

-Tangerang 5.923.299 1.494.214

Kota 1.798.601 475.278 119.997 97.526 152.693 12.000 1.301 107.998 258.918

Kabupaten 2.834.376 690.023 189.479 153.995 256.895 18.948 2.054 170.530 408.836

Tangerang

Selatan

1.290.322 328.913 87.013 70.719 117.973 8.701 943 78.312 187.748

Total 27.957.194 7.154.897 233.217 13.172 1.153.197 2.993.321

(16)

Potensi pasar televisi berlangganan masih besar dapat menjadi peluang bagi Telkomvision untuk meningkatkan jumlah pelanggan namun diiringi pula oleh banyak jumlah operator tv berbayar lain. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi Telkomvision untuk terus berinovasi dalam melakukan promosi. Promosi adalah segala bentuk upaya untuk memperkenalkan atau meningkatkan pemahaman para pelanggan terhadap produk ynag dihasilkan perusahaan. Melalui kegiatan promosi, perusahaan menyampaikan informasi mengenai keunggulan dan keistimewaan produk kepada pasar sasaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan produk. Untuk merespon situasi persaingan tersebut, maka dibutuhkan suatu strategi yang efektif untuk memperkenalkan produk perusahaan kepada konsumen, sehingga membuat konsumen tertarik dan mendorong konsumen untuk memilih televisi berlangganan Telkomvision.

Perusahaan perlu mengukur sejauhmana efektivitas promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Untuk mengetahui hal-hal tersebut, diperlukan penelitian tentang efektivitas bauran promosi pada televisi berlangganan Telkomvision khususnya di kota Bogor. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan perusahaan untuk mengetahui mendia promosi mana yang menjadi sumber informasi utama bagi konsumen untuk mengetahui produk televisi berlangganan Telkomvision, sehingga dapat memberikan rekomendasi bagi Telkomvision dalam melakukan promosi yang efektif.

1.2. Perumusan Masalah

Salah satu operator televisi berlangganan di kota Bogor adalah Telkomvision dengan pusat layanan dan informasi terletak di Plasa Telkom Padjajaran Bogor. Banyaknya operator televisi berlangganan yang ada saat ini khususnya di Bogor, menyebabkan banyaknya alternatif yang dimiliki oleh konsumen untuk memilih jasa televisi berlangganan. Oleh karena itu Telkomvision harus menerapkan strategi pemasaran yang tepat dengan proses yang cepat, sehingga mampu mempertahankan konsumen dan dapat menambah konsumen baru.

(17)

promosi penjualan dan pemasaran interaktif. Bauran promosi yang dilakukan harus menarik dan memberikan manfaat bagi konsumen sehingga efektif dan dapat mencapai tujuan komunikasi pemasaran.

Kegiatan promosi diharapkan dapat mempengaruhi konsumen agar memilih Telkomvision sebagai sarana hiburan. Peningkatan jumlah pelanggan yang diakibatkan oleh promosi menunjukan bahwa promosi yang dilakukan sudah efektif. Persoalan yang timbul dalam hal ini adalah apakah promosi yang dilakukan oleh Telkomvision sudah efektif atau belum. Perkembangan teknologi media penyiaran semakin canggih dan persaingan usaha semakin ketat. Kegiatan promosi perlu dioptimalkan untuk meningkatkan pangsa pasar. Oleh karena itu, Telkomvision harus merumuskan dan melakukan promosi yang efektif dan menarik. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, antara lain :

1. Bagaimana karakteristik konsumen televisi berlanggan Telkomvision kota Bogor?

2. Bagaimana bauran promosi yang dilakukan televisi berlangganan Telkomvision kota Bogor?

3. Bagaimana efektivitas promosi yang dilakukan oleh televisi berlangganan Telkomvision kota Bogor?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi karakteristik konsumen televisi berlanggan Telkomvision kota Bogor.

2. Mengidentifikasi bauran promosi yang dilakukan televisi berlangganan Telkomvision kota Bogor.

3. Menganalisa efektivitas promosi yang dilakukan oleh televisi berlangganan Telkomvision kota Bogor.

1.4. Manfaat Penelitian

(18)

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan terutama pada masalah media promosi yang digunakan untuk meningkatkan pangsa pasar.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

(19)

2.1. Pemasaran

Menurut Kotler (2008), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran mencakup menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan. Karena itu, pemasaran juga dapat didefinisikan sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. 2.1.1 Strategi Pemasaran

Menurut Kotler (2008), Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk mencapai tujuan pemasarannya. Perusahaan memutuskan pelanggan mana yang akan dilayaninya (segmentasi dan penetapan target) dan bagaimana cara perusahaan melayaninya (diferensiasi danpositioning). Menurut Kotler (2005), tiga strategi pemasaran yang paling utama adalah segmentation, targeting, dan positioning (STP).

1. Segmentasi

merupakan bagian yang paling penting dalam menentukan kesuksesan suatu perusahaan. Segmentasi adalah proses membagi pasar yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen sehingga masing-masing segmen cenderung bersifat homogen dalam segala aspek. Variabel segmentasi utama yang digunakan untuk pasar konsumen adalah geografi, demografi, psikografi, perilaku dan individual.

2. Targeting

(20)

memperhatikan daya tarik segmen secara keseluruhan serta tujuan dan sumberdaya perusahaan.

3. Positioning

adalah strategi yang berusaha menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran sehingga terbentuk citra merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan merek produk pesaing. Hasil akhir penetapan posisi adalah keberhasilan penciptaan proporsi nilai yaitu alasan yang meyakinkan pelanggan untuk membeli produk perusahaan.

2.1.2 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler, 2005). Bauran pemasaran atau yang lebih dikenal dengan 4P ini terdiri dari empat variabel, yaitu : produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Produk (product) merupkan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan seseorang atau lembaga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar. Harga (price) adalah jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk guna memenuhi kebutuhan dan keinginan yang belum terpuaskan. Tempat (place) merupakan fungsi distribusi dan logistik yang dilibatkan dalam rangka menyediakan barang dan jasa sebuah perusahaan. Sedangkan promosi (promotion) adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan utama untuk menginformasikan, membujuk, mempengaruhi dan mengingatkan konsumen agar membeli produk yang dihasilkan.

(21)

evidence), merupakan petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi bukti atas kualitas jasa. Kedelapan unsur pemasaran jasa dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Delapan komponen manajemen jasa terpadu (Lovelock and Wright, 2005).

2.2. Promosi

Morrisan (2007) mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan. Menurut Hurriyati (2008) terdapat 3 tujuan utama promosi yaitu pertama menginformasikan produk (informing). Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk, menyampaikan perubahan harga kepada pasaar, menjelaskan cara kerja suatu produk, menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan, meluruskan kesan yang keliru, mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli, dan membangun citra perusahaan. Tujuan kedua adalah membujuk pelanggan sasaran untuk membentuk pilihan merek tertentu, merubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk, mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga, dan mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga. Tujuan yang terakhir adalah mengingatkan (remending), dapat terdiri atas mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan, membuat pembeli ingat walaupun tidak ada kampanye iklan, dan menjaga agar ingatan pertama

Proses

Produktivitad dan Kualitas

Orang

Bukti Fisik Promosi

(22)

pembeli jatuh pada produk perusahaan. Promosi dikategorikan menjadi dua yaitu above the line promotion(ATL) danbelow the line promotin(BTL)

1. Above The Line(ATL)

Adalah kegiatan promosi yang menggunakan media sebagai perantaranya, seperti: TV, Radio, media massa, internet, billboard, flyer, atau lewat media-media lainnya. Produsen atau perusahaan yang beriklan menggunakan agensi iklan untuk menempatkan promosi dan iklannya sesuai media yang dipesan. Kegiatan ATL menjangkau kelompok sasaran yang luas (Supriyanto, 2008). 2. Below The Line(BTL)

segala bentuk kegiatan promosi yang dilakukan untuk mendekatkan produk/jasa yang ditawarkan kepada konsumennya. Kegiatan BTL tidak menggunakAN media perantara sehingga konsumen yang disasar tidak menyadari bahwa kegiatan tersebut adalah bagian dari promosi. Contohnya trade promotion, consumer promotion, event sponsorship,penjualan langsung (direct selling), testimonial, atau merchandising (souvenir). Kegiatan BTL mempunyai ruang lingkupaudienceyang lebih terbatas (Supriyanto, 2008). 2.2.1 Bauran Promosi

Menurut Swastha dalam Angipora (2002), bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan perorangan, dan alat-alat promosi lainnya yang kesemuanya dirancang untuk mencapai tujuan penjualan. Terdapat 5 elemen promosi yang digunakan guna melaksanakan tujuan dan sasaran promosi, yaitu periklanan, promosi penjualan, penjualan perorangan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung.

1. Periklanan (advertising)

adalah segala bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran (Kotler, 2005). Menurut Alma (2005), Media periklanan dapat berupa surat kabar, majalah, surat, TV, radio, bioskop, papan reklame, car rads, lampu-lampu, katalog buku, telepon.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

(23)

meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impuls buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya).

3. Penjualan Perorangan (Personal Selling)

Penyajian secara lisan oleh perusahaan kepada satu atau beberapa calon pembeli dengan tujuan agar produk yang ditawarkan dapat terjual (Kotler, 2005). Cara penjualan personal selling adalah cara paling tua dan penting. Cara ini merupakan satu-satunya cara dari sales promotion yang dapat menggugah hati pembeli dengan segera, dan pada tempat dan waktu itu juga diharapkan konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli.

4. Hubungan Masyarakat / Publisitas

Menurut Morrisan (2007), publisitas adalah informasi yang berasal dari sumber luar yang digunakan media masa karena informasi itu memiliki nilai berita. Contoh publisitas yang sering digunakan media massa adalah :

a. Berita pada halaman ekonomi surat kabar mengenai peningkatan laba suatu perusahaan, dan

b. Berita di media massa yang melaporkan kegiatan penghijauan yang dilaksanakan satu perusahaan.

5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

(24)

belanja dan bahkan dapat belanja secara rahasia (diam-diam). Sementara itu bagi penjual, manfaat yang diperoleh adalah dapat memilih calon pembeli secara selektif, dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggan, dan memperoleh peluang baru yang menguntungkan.

6. Pemasaran interaktif

Menurut Morrisan (2007) seiring dengan perubahan dan revolusioner sejarah pemasaran yang mencakup periklanan dan promosi, maka perubahan tersebut didukung oleh kemajuan teknologi komunikasi yang memungkinkan dilakukan komunikasi secara secara interaktif melalui media massa. Dalam hal ini, yang utama adalah internet, khususnya melalui fasilitas yang dikenal dengan World Wide Web (www). Media interaktif memungkin terjadinya arus informasi timbal balik yang memungkinkan pengguna dapat berpartisipasi dan memodifikasi bentuk da nisi informasi pada saat itu juga (real time)

Media interaktif juga memungkinkan pengguna melakukan berbagai fungsi seperti menerima dan mengubah informasi dan gambar, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan tentu saja melakukan pembelian. Internet saat ini sudah menjadi media iklan yang menarik, sehingga dapat dikatakan internet merupakan media yang bahkan dapat digunakan untuk melaksanakan seluruh elemen bauran promosi. Selain digunakan untuk beriklan, internet juga dapat digunakan untuk melakukan kegiatan promosi bentuk lainnya seperti promosi penjualan dengan kupon, kontes, dan undian online. Praktisi pemasaran juga menggunkan internet untuk melakukan pemasaran langsung, penjualan personal, serta kegiatan hubungan masyarakat yang lebih efektif dan efisien. Selain berfungsi sebagai media promosi, internet juga dipandang sebagai instrument komunikasi pemasaran yang bersifat mandiri. Karena sifatnya yang interaktif, internet menjadi cara yang efektif untuk berkomunikasi dengan konsumen.

2.2.2 Tujuan Promosi

(25)

Menurut Angipora (2002), secara mendasar tujuan promosi dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Menginformasikan

sebagai tujuan utama dari kegiatan promosi yang akan dilakukan adalah menginformasikan seluruh aspek-aspek dan kepentingan perusahaan yang berhubungan dengan konsumen dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk dapat diketahui secara jelas.

2. Mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran

Sebagai alternatif kedua dari tujuan promosi yang akan dilakukan perusahaan adalah mempengaruhi dan membujuk pelanggan atau konsumen sasaran agar mau membeli atau mengalihkan pembeli terhadap produk-produk yang dihasilkan perusahaan.

3. Mengingatkan

sebagai alternatif terakhir dari tujuan promosi yang akan dilakukan perusahaan adalah mengingatkan kembali konsumen sasaran yang selama ini dimiliki atsa keberadaan perusahaan dan merek-merek produk yang dihasilkan yang tetap setia dan konsisten untuk melayani konsumennya dimanapun mereka berada. 2.3. Jasa

Menurut Kotler (2008), jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dan pada dasarnya tak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan akan sesuatu. Selain itu, jasa merupakan tindakan atau kinerja yang menciptakan manfaat bagi pelanggan dengan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima. Manfaat tersebut berupa keuntungan atau laba yang diperoleh pelanggan dari kinerja jasa atau penggunaan barang fisik (Lovelock & Wright, 2005).

2.3.1 Karakteristik Jasa

Menurut Kotler (2009), jasa memiliki karakteristik unik yang membedakan dengan barang. Empat karakteristik menonjol yang sangat mempengaruhi desain program pemasaran adalah:

(26)

Berbeda dengan produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum dibeli. Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud.

2. Tidak terpisahkan (inseparability)

Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Hal initidak berlaku bagi barang-barang fisik yang diproduksi, disimpan sebagai persediaan, didistribusikan melalui banyak penjual dan dikonsumsi kemudian. Jika seseorang memberikan jasa tersebut, penyedianya adalah bagian dari jasa itu. Karena klien tersebut juga hadir pada saat jasa itu dihasilkan, interaksi penyedia klien merupakan ciri khusus pemasaran jasa.

3. Bervariasi (variability)

Jasa dikatakan sangat bervariasi karena jasa bergantung pada siapa dan dimana diberikan. Walaupun dikerjakan oleh satu orang tidak ada hasil jasa yang sama karena jasa itu berupa suatu unjuk kerja. Pembeli jasa menyadari kergaman ini dan sering bicara dengan orang-orang lain sebelum memilih penyedia jasa. 4. Tidak tahan lama (perishability)

jasa tidak dapat disimpan. Sifat jasa yang mudah rusak (perishability) tersebut tidak dapat menjadi masalah apabila permintaan tetap berjalan lancer. Jika permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa menghadapi masalah yang rumit. 2.4. Efektivitas

Efektivitas sering dikaitkan dengan efisiensi meskipun sebenarnya memilki pengertian yang berbeda. Menurut Rangkuti (1997), efektivitas merpakan upaya mengerjakan semua pekerjaan secara tepat (doing the righ job), dengan menggunakan seluruh potensi sumber daya yang memilki dan sesuai dengan tujuan operasional. Efisiensi adalah upaya mengerjakan semua pekerjaan secara optimal (doing the right) dan sebaik-baiknya denagn total biaya paling rendah dan menghasilkan tingkat kesalahan nol (zero depect).

2.5. Efektivitas Promosi

(27)

mengukur efektivitas promosi, yaitu : penjualan, pengingatan dan persuasi. Efektivitas promosi yang berkaitan dengan penjualan dapat diketahui melalui riset tentang dampak penjualan. Sedangkan, efektivitas promosi yang berkaitan dengan pengingatan dan persuasi dapat diketahui melalui riset tentang dampak komunikasi (Durianto, dkk 2003).

2.6. Televisi Berlangganan

Televisi berlangganan adalah jasa penyiaran saluran televisi yang dilakukan khusus untuk pemirsa yang bersedia membayar (berlangganan) secara berkala. Jasa ini biasanya disediakan dengan menggunakan sistem digital ataupun analog melalui media satelit. Saat ini sistem penyiaran dengan digital adalah yang paling lazim digunakan.

2.7. EPIC Model (Empathy, Persuasion, Impact, and Communication Model)

Menurut Durianto, dkk (2003). EPIC Model mencakup 4 dimensi kritis yaitu empati, persuasi, dampak dan komunikasi (Empathy, persuasion, Impact, and communication) dapat digunakan untuk mengukur efektivitas promosi. Berikut ini adalah dimensi-dimensi dalam EPIC model:

a. Dimensi Empati (Empathy)

Empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988). Dimensi empati memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik suatu merek. Empati melibatkan afeksi dan kognisi konsumen. Menurut Peter dan OlsondalamDurianto (2003), afeksi dan kognisi mengacu pada dua tipe tanggapan internal psikologis yang dimiliki konsumen terhadap rangsangan lingkungan dan kejadian yang berlangsung. Dalam bahasa yang lebih sederhana, afeksi melibatkan perasaan, sementara kognisi melibatkan pemikiran.

b. Dimensi Persuasi (persuasion)

(28)

keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh kemapuan suatun iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek. Persuasi adalah perubahan kepercayaan, sikap, dan keinginan berperilaku yang disebabkan satu komunikasi promosi. Komunkasi promosi, seperti periklanan yang dapat mempengaruhi konsumen dapat menggunakan dua proses kognitif, yaitu “jalur sentral dan “ jalur periferal” menuju persuasi. Proses persuasi yang akan dipakai ditentukan dengan tingkat keterlibatan konsumen dalam pesan produk. (Durianto, dkk 2003).

c. Dimensi Dampak (Impact)

Dimensi dampak menunjukan, apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa dan apakah suatu promosi mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Dampak yang diinginkan dari hasil promosi adalah jumlah pengetahuan produk yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan konsumen dengan produk dan atau proses pemilihan. Konsumen memilki tingkat pengetahuan produk yang berbeda-beda, yang dapat digunakan untuk menerjemahkan informasi baru dan membuat pilihan pembelian.

d. Dimensi Komunikasi (communication)

(29)

2.8.Direct Rating Method(Metode Pemeringkatan Langsung)

Metode ini digunakan untuk mengevaluasi kekuatan sebuah promosi yang berkaitan dengan kemampuan promosi tersebut untuk mendapatkan perhatian. Berikut ini adalah 5 variabel yang digunakan dalam metode pemeringkatan langsung :

a. Perhatian (Attention)

Perhatian didefinisikan sebagai alokasi kapasitas pemrosesan untuk stimulus yang baru masuk. Faktor-faktor yang menentukan perhatian adalah determinan pribadi dan determinan stimulus.

b. Pemahaman

Pemahaman bekaitan dengan penafsiran suatu stimulus. Makna suatu stimulus bergantung pada bagaimana suatu stimulus itu dikategorikan dan diuraikan dengan pengetahuan yang sudah ada.

c. Respon Kognitif

Respon kognitif memperlihatkan bahwa penerimaan sangat terkait dengan pikiran yang muncul selama tahap pemahaman.

d. Respon Afektif

Respon afektif menggambarkan perasaan dan emosi yang dihasilkan suatu stimulus. Keragaman respon afektif dapat disederhanakan menjadi tidak dimensi utama yaitu : riang, negatif dan hangat.

e. Sikap Terhadap Promosi

Kemampuan promosi untuk menciptakan sikap yang mendukung terhadap suatu produk sering bergantung pada sikap konsumen terhadap promosi tersebut.

2.9. Penelitian Terdahulu

Kusuma (2010) melakukan penelitian “analisis Efektivitas Iklan Berseri (Pond’s Flawless White) Dalam Mempengaruhi Keputusan Pembelian (Studi

Kasus Mahasisiwi Program Strata-1 FEM IPB)” menyimpulkan bahwa

(30)

Method) menyimpulkan bahwa iklan dinilai efektif jika dilihat dari kelima dimensinya yaitu perhatian, pemahaman, aspek kognitif, aspek afektif dan sikap responden terhadap iklan.

Wijayanti (2011) melakukan penelitian “Analisis Efektivitas Iklan Televisi

Kartu AS versi sule (Studi kasus pada Mahasiswa Program Strata-1 Institut

Pertanian Bogor)” menyimpulkan bahwa iklan kartu AS versi sule sudah cukup efektif dalam memperkenalkan Kartu AS kepada pemirsa televisi dilihat dari analisis EPICModel. Analisis Efektivitas iklan Kartu AS versi Sule dengan DRM (Direct Rating Method) secara keseluruhan diperoleh hasil bahwa iklan AS termasuk dalam kategori iklan yang baik.

Arca (2011) melakukan penelitian “Analisis Efektivitas Iklan Televisi ES

Krim Magnum dan Faktor yang Mempengaruhi Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Es Krim Berdasarkan Karakteristik Pengeluaran (Studi Kasus

Mahasiswa Program Diploma IPB)” menunjukan bahwa pesan iklan es krim Wall’s berpengaruh langsung terhadap variabel-variabel yang diukur pada Consumer Decision Model dan variabel pesan iklan sampai dengan variabel pembelian nyata. Sementara hasil analisis korelasi kanonik didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian konsumen pada beberapa kelompok konsumen berdasarkan karakteristik penjualan.

Penelitian saat ini berjudul ”AnalisisEfektivitas Bauran Promosi Televisi

Berlangganan Telkomvision PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk di Kota Bogor”

(31)

3.1. Kerangka Pemikiran

Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan. Telkomvision sebagai salah satu persahaan yang bergerak dibidang jasa penyedia layanan televisi berlangganan, juga telah memiliki visi dan misi yang jelas. Visi dan misi tersebut berisi tentang pernyataan-pernyataan yang mendefinisikan sesuatu yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu saat ini dan yang akan datang, maka dalam hal pemasaran diperlukan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran, yang biasa disebut juga dengan bauran pemasaran, maka visi dan misi yang menyatakan cita-cita sebuah perusahaan ini diwujudkan kedalam bauran pemasaran persahaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui strategi yang tepat untuk menghadapi persaingan pasar dengan para pesaing bisnis.

Strategi promosi adalah salah satu yang sangat penting dari strategi pemasaran suatu perusahaan. Promosi menngarahkan seseorang untuk mengenal suatu produk yang ditawarkan, lalu memahaminya,berubah sikap, menyukai, yakin, dan membeli yang akhirnya dapat meningkatkan penjualan. Dengan perusahaan melakukan promosi, diharapkan akan menarik perhatian konsumen yang kemudian mempengaruhinya untuk membeli produk yang ditawarkan. Oleh karena itu promosi harus dirancang dan dilakukan seefektif mungkin dengan cara yang kreatif untuk menarik perhatian konsumen. Cara–cara tersebut biasa disebut bauran promosi, yang meliputi periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan, publisitas, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung.

(32)

promosi terhadap konsumen, digunakan alat analisis yang disebut EPIC Model danDirect Rating Method.

Kegiatan promosi yang telah diterapkan oleh Telkomvision dapat diketahui dari data perusahaan. Selain menggunakan data perusahaan juga menggunakan kuisioner yang disebar kepada konsumen untuk mengetahui respon konsumen terhadap buran promosi yang dijalankan perusahaan. Dengan EPIC Model dan Direct Rating Method penulis dapat menganalisa keefektifan bauran promosi yang telah diterapkan. Alur pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian Promosi

Penjualan Periklanan

Direct Rating Method Pemasaran

Interaktif

Bauran Pemasaran

Bauran Promosi Visi dan Misi Telkomvision

Respon Konsumen

1. Perhatian

2. Pemahaman

3. Respon Kognitif

4. Respon Afektif

5. Perilaku

1. Empati 2. Persuasi 3. Dampak 4. Komunikasi

EPICModel

(33)

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret –Mei 2013 di Plasa Telkom Padjajaran Bogor. Plasa Telkom Padjajaran Bogor sebagai kantor perwakilan layanan seluruh produk Telkom di kota Bogor yang menjadi tempat bagi pelanggan untuk mendapatkan informasi dan layanan secara langsung.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari sumber pertama melalui prosedur dan teknik pengambilan data yang berupa observasi dan survei. Metode survei dilakukan dengan wawancara terstruktur dengan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data sekunder dalam penelitian ini berupa studi pustaka maupun artikel dari media cetak ataupun internet.

3.4. Metode penentuan dan pengambilan Sampel

Jumlah sampel yang digunakan adalah berdasarkan jumlah pelanggan Telkomvision Kota Bogor pada bulan Mei 2013 yaitu 1.576. Untuk menentukan ukuran sampel digunakan rumus Slovin. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

Dimana:

n = Ukuran sampel N = Ukuran Populasi

e = Persen Kelonggaran karena kesalahan sampel yang dapat ditolelir atau diinginkan, yaitu sebesar 10%

Dengan perhitungan sebagai berikut :

(34)

Metode penarikan sampel yang dipilih adalah non-probability sampling. Metode ini dipilih karena tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden. Selain itu, teknik ini dipilih karena tidak tersedia sampling frame. Teknik non-probability samplingyang digunakan adalah convenience sampling. Teknik convenience sampling merupakan teknik dimana elemen populasi dipilih berdasarkan kemudahan dan kesediaan untuk menjadi sampel. Sampel yang menjadi responden adalah sampel yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh peneliti sehingga dapat mengurangi bias penelitian (Simamora, 2004).

Sampel yang digunakan sebagai responden dalam penelitian ini adalah pelanggan Telkomvision dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Sampel yang akan dijadikan responden adalah pelanggan yang melakukan registrasi minimal 1 Januari 2013 karena promo untuk pelanggan baru dipasarkan pada bulan Desember 2012. Hal ini dimaksudkan untuk menguarangi bias dalam analisis yaitu pelanggan dapat mengingat (recall) penilaian terhadap konsumsi produk. Selain itu, responden berusia 15 tahun ke atas dengan alasan bahwa responden tersebut dianggap telah mengerti pertanyaan yang ada di kuesioner dan memiliki kewenangan pribadi dalam menentukan pemilihan produk yang dibeli. 3.5. Metode Pengumpulan Data

Metode yang diterapkan dalam dalam pengumpulan data adalah dengan wawancara terpadu (kuisioner) dan pengamatan langsung (observasi). Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode survey. Instrumen utama yang digunakan adalah dengan kuesioner yang dibagikan kepada responden. Sebelum dilakukan pengumpulan data, terlebih dahulu melakukan pengujian keabsahan atau kesahihan yaitu uji validitas dan kehandalan (reliabilitas) alat ukur kuesioner kepada 30 anggota populasi dari pelanggan Telkomvision di kota Bogor. 3.5.1 Uji Validitas

(35)

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Jika kuesioner telah terbukti valid, maka reliabilitas kuesioner tersebut diuji keandalannya. Teknik yang digunakan adalah teknikAlpha Cronbachdengan rumus sebagai berikut:

Dimana:

ri = Kendala instrumen k = Banyak butir pertanyaan

= Jumlah ragam butir = Ragam total

Uji realibilitas dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya dan dapat diandalkan ssebagai alat ukur, apabila pengukuran diulangi. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach”s Alpha > 0,6 ( Nugroho, 2005). Tingkat realibilitas metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala Alpha 0 sampai 1 dapat pada Tabel 4.

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 - 0,20 Kurang reliabel

>0,20–0,40 Agak reliabel > 0,40–0,60 Cukup reliabel

> 0,60–0,80 Reliabel

> 0,80–1,00 Sangat reliabe

3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data

(36)

efektivitas promosi Telkomvision dari sisi komunikasi menurut pendapat responden.

3.6.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk menjelaskan karakteristik umum pelanggan TV berlangganan Telkomvision. Data mengenai karakteristik pelanggan diperoleh melalui kuesioner. Data-data tersebut dikelompokan berdasarkan jawaban yang sama kedalam tabel. Data yang telah dikelompokan ke dalam tabel selanjutnya jawaban tersebut dipersentasekan berdasarkan jumlah responden. Persentase tersebut merupakan jawaban yang paling dominan dari masing-masing variabel yang diteliti. Karakteristik umum yang dilihat meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, status, pekerjaan, pendapatan perbulan, dan jenis tempat tinggal.

3.6.2 EPICModel

Efektivitas promosi diukur dengan menggunakan EPIC Model yang mencakup empat dimensi yaitu empati, persuasi, dampak, dan komunikasi. Untuk mengevaluasi efektivitas iklan dengan EPIC Model digunakan Analisis tabulasi sederhana dan perhitungan rata-rata terbobot sebagai berikut :

1. Analisis Tabulasi Sederhana

Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke bentuk persentase.

Dimana:

P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu

= Banyak jumlah responden 2. Skor Rata-rata

Setiap jawaban responden dari pernyataan yang diberikan, diberikan bobot. Cara menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil kali nilai masing-masing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi.

(37)

Dimana:

X = Rata-rata berbobot Fi =Frekuensi

wi = Bobot

Bobot nilai dari pendapat para responden terhadap pernyataan mengenai EPIC Model dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Bobot nilai EPIC Model

Kriteria jawaban Bobot nilai

Sangat tidak setuju 1

Tidak setuju 2

Cukup 3

Setuju 4

Sangat Setuju 5

Langkah berikutnya yaitu menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat terdiri dari kisaran antara 0 sampai 5 menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang positif. Selanjutnya dihitung rentang skala dengan rumus, sebagai rumus:

Dimana:

R (bobot) = Bobot terbesar–bobot terkecil M = Banyaknya kategori bobot

Rentang skalaLikert yang digunakan dalam penelitian adalah 1 hingga 5, maka rentang skala penilaian yang didapat adalah:

(38)

Tabel 5. Rentang skala keputusan EPIC Model Kriteria Jawaban Bobot nilai Sangat tidak efektif 1,00 1,80

Tidak efektif 1,80 2,60

Cukup efektif 2,60 3,40

Efektif 3,40 4,20

Sangat efektif 4,20 5,00

Langkah terakhir adalah menentukan nilai EPICRatedengan rumus :

Hasil EPICRateakan menggambarkan posisi promosi suatu produk dalam persepsi responden sesuai dengan rentang skala yang telah ditentukan. Dari hasil rentang skala tersebut dapat diketahui sejauh mana keefektifan promosi yang dilakukan oleh perusahaan.

3.6.3Direct Rating Method

Durianto, dkk (2003) menyatakan bahwa Direct Rating Method (Metode penentuan peringkat langsung) menggunakan lima variabel, yaitu perhatian, pemahaman, respon kognitif, respon afektif, dan sikap terhadap promosi. Untuk mengevaluasi efektivitas iklan dengan Direct Rating Method digunakan analisis tabulasi sederhana dan perhitungan rata-rata terbobot, sebagai berikut:

1. Analisis Tabulasi Sederhana

Data yang diperoleh diolah ke bentuk persentase. Rumus :

Dimana:

P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu = Banyak jumlah responden

(39)

Setiap jawaban responden dari pernyataan yang diberikan, diberikan bobot. Cara menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil kali nilai masing-masing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi.

Rumus:

Dimana:

X = Rata-rata berbobot Fi =Frekuensi

wi= Bobot

Tabel 6. Bobot nilaiDirect Rating Method

Kriteria jawaban Bobot nilai

Sangat tidak setuju 1

Tidak setuju 2

Cukup 3

Setuju 4

Sangat Setuju 5

Langkah berikutnya yaitu menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat terdiri dari kisaran antara 0 sampai 5 menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang positif. Selanjutnya dihitung rentang skala dengan rumus, sebagai rumus:

Dimana:

R (bobot) = Bobot terbesar–bobot terkecil M = Banyaknya kategori bobot

(40)

Nilai rentang skala sebesar 0,80 digunakan untuk menentukan rentang skala keputusan. Rentang skala keputusan Direct Rating Method yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 7. Rentang skala keputusanDirect Rating Method

Kriteria Jawaban Bobot nilai Sangat tidak efektif 1,00 1,80

Tidak efektif 1,80 2,60

Cukup efektif 2,60 3,40

Efektif 3,40 4,20

Sangat efektif 4,20 5,00

Setelah skor rata-rata diperoleh, langkah selanjutnya adalah mengkonversi skor rata-rata ke skala pada tabel Direct Rating (g) dengan menggunakan rumus:

Langkah terakhir adalah menjumlahkan nilai g direct rating untuk mendapatkan nilai total Direct Rating. Nilai tersebut selanjutnya dimasukan kedalam tabel direct rating untuk mengetahui kategori promosi, sebagai berikut :

Tabel 8. Nilai g Direct Rating

Rentang Skala Kategori Promosi Buruk Kurang Baik

(41)

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Telkomvision

Telkomvision merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang jasa penyiaran TV berlangganan dengan memiliki izin penyelenggara siaran berbasis kabel dan satelit. Didirikan sejak tanggal 07 Mei 1997 dengan komposisi kepemilikan saham di pegang oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebesar 100% sejak Agustus 2008. Cakupan layanan tersebar diberbagai kota besar di Indonesia meliputi Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Denpasar. Berbasis satelit DTH(Direct to Home)yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia melalui satelit Telkom-1 & Palapa. Produk yang ditawarkan adalah TV berbayar dengan dua metode pembayaran yakni layanan pra bayar dengan sistem voucher (TV Voucher) dan layanan dengan sistem abonemen atau berbayar bulanan (TV Berlangganan) dengan basis teknologi DVB-S digital video broadcast-satellite. Satellit yang digunakan adalah satelit TELKOM-1 yang memungkinkan siaran Telkomvision dapat diterima dimana saja diseluruh kepulauan Indonesia.

(42)

4.1.2 Visi dan Misi Visi :

1. Untuk meningkatkan kualitas hidup dari pengguna Telkomvision dengan menampilkan berbagai tayangan program pendidikan, hiburan, olahraga, dan gaya hidup bagai penjuru dunia.

2. Menjadi pemimpin industrypay tvdi Indonesia, baik dari sisi produk maupun layanan kepada pelanggan.

Misi :

1. Menyampaikan layanan profesional dengan standar kelas dunia. 2. Membangun team yang kompeten dan professional.

3. Memberikan peningkatan karir dan pekerjaan yang bermutu bagi seluruh karyawannya.

4.1.3 Logo dan Tag Line

Logo baru TelkomVision mengangkat tema menyerupai bintang yang menunjuk ke 5 arah yang melambangkan harmonisasi antara 5 elemen kehidupan, serta visi Telkomvision yang menyatukan berbagai layanan multimedia. Aplikasi corporate logo, menggunakan logo TelkomVison dan harus ditambahkan identitas perusahaan “by Telkom Indonesia”. Ketentuan penggunaan identitas perusahaan :

a. Penyebutan nama dan aplikasi logo produk selanjutnya hanya menggunakan nama dan logoyestv baik untuk produk prepaid dan postpaid

b. Tagline product prepaid dan postpaid selanjutnya adalah sama yakni “your edutainment solution”.

Dalam kaitannya dengan semangat “Nice & Easy”, salah satu langkah awal adalah membuat standarisasi dari semua aspek visual dan branding terkait dengan hubungan dan kontak dengan pelanggan, maka ditetapkanlah 2 komponen standarisasi visual. Pertama, Outlet TelkomVision (Sales / Service / Mitra), yang disebut dengan “Griya TelkomVision”. Standarisasi ini bertujuan untuk

memberikan kemudahan identitas brand kepada pelanggan dan memudahkan

(43)

4.2. Bauran Pemasaran Jasa

Bauran pemasaran jasa dapat digunakan untuk menentukan strategi pemasaran suatu perusahaan jasa dengan melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dalam penentuan strategi tersebut. Adapun bauran pemasaran jasa terdiri dari 8 P yaitu :

1. Product(Produk)

Layanan Telkomvision memungkinkan berbagai tayangan berkualitas dari nasional hingga manca negara. Berbagai program/channel tayangan tersaji untuk anak-anak, remaja dan dewasa dengan menghadirkan channel/tayangan berkualitas dari movies, TV Series, entertainment, sports, lifestyle, documentaru/kmowledge, music, olahraga dan berita hadir menghiasi layar kaca 24 jam nonstop di rumah anda.

2. Place(Tempat)

Telkomvision memiliki regional office (RO) yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. RO ini berfungsi untuk lebih mendekatkan Telkomvision dengan pelanggan yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Griya Telkomvision adalah layanan datang langsung dimana pelanggan dapat melakukan segala hal yang berhubungan dengan Telkomvision seperti informasi poduk dan promo, request (pemasangan baru, modifikasi fitur, reconnect, disconnect, pindah perangkat) dan hal – hal yang bersifat keluhan (complaint). Lokasi pelayanan datang langsung untuk kota Bogor beralamat di Jalan Padjajaran Bogor.

3. Price(Harga)

(44)

kebutuhan pelanggan. Bagi pelanggan penggemar tayangan olahraga terdapat paket Prime Sport. Untuk keluarga, pelanggan dapat menikmati tayangan dari paket Prime Family. Jika pelanggan ingin mengetahui perkembangan lifestyle terkini, dapat memilih berlangganan paket Prime Style. Khusus untuk tayanganall channels, Telkomvision menawarkan paket Premium. Selain itu, Telkomvision meluncurkan paket New Hit khusus untuk TV Berlangganan dengan harga yang terjangkau dan pilihan channel yang lebih variatif. Harga paket berlangganan telkomvision dapat dilihat pada Table 12 berikut ini :

Tabel 9. Harga paket berlangganan Telkomvision

Skema Promo TV berlangganan Telkomvision

Promo Triwulan 1 2013 (Berlaku Mulai 1 Januari 2013 s/d 31 Maret 2013)

Paket Promo Reguler

Spesifikasi Promo

Target Market

Nama Paket Tarif

Abodemen (Umum) Tarif setelah PPN 10% Instalasi Paket Reguler Umum Prime Family (54 Chanel)

Rp. 150.000 Rp. 165.000

Rp. 150.000 (All wilayah Green &Yellow Zone ) Prime Sport (53 Chanel)

Rp. 150.000 Rp. 165.000

New Hit (43 Chanel)

Rp. 99.000 Rp. 108.900

Paket Tambahan atau minipack Telkomvision

Nama Minipack

Active Fiesta Movie Cinema Sport

Genre Anak- anak Hiburan Film HBO Group Olahraga

Harga Rp 60.000

(7Chanel) Rp 60.000 (7 Chanel) Rp 100.000 (9 Chanel) Rp 80.000 (5 Chanel) Rp75.000 (6 Chanel)

(45)

4. Promotion(Promosi)

Promosi iklan yang dilakukan khususnya untuk area bogor antara lain melalui media cetak seperti brosur dan Majalah. Brosur dapat diperoleh dengan datang langsung ke Plasa Telkom dan Majalah dibagikan rutin setiap bulan ke pelanggan khusus paket Gold . sedangkan media interaktif melalui website resmi perusahaan yaitu (www.Telkomvision.com) yang bisa diakses oleh para pelanggan melalui internet. Selain itu, Telkomvision juga melakukan kerjasama dengan Bank yaitu Mega, Bukopin dan Standard Chartered. Bagi pemegang kartu kredit salah satu bank tersebut akan mendapatkan promo menarik dimana pelanggan cukup membayar 6 bulan tagihan untuk fasilitas tayangan Telkomvision selama 12 bulan.

5. Process(Proses)

Demi memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan Telkomvision selalu memberikan kualitas pelayanan terbaik dengan RO yang tersebar di kota-kota besar seluruh Indonesia untuk layanan dating langsung dan layanan call center nonstop 24 jam. Telkomvision memandang potensi call center tidak lagi sekedar sebagai layanan pengaduan pelanggan namun harus terintegrasi menjadi layanan contact center dengan menggunakan berbagai media komunikasi konvensional maupun digital seperti e-mail, social media, layanan telepon 147, griya Telkomvision yang keseluruhannya terpadu dalam layanan Telkomvision InterAct. Contact center Telkomvision pun mengalami perluasan fungsi menjadi layananpre sales, in salesdanafter sales.

6. Produktifitas dan kualitas (Produktivitas dan Kualitas)

(46)

training, quiz, role play serta games yang diberikan untuk melepas kejenuhan agent call center. Sehingga diharapkan kedepannya, layanan contact center

Telkomvision dapat memberikan service yang lebih baik lagi dan akan dapat mengakomodasi seluruh kebutuhan pelanggan setianya.

7. People(Karyawan)

Pada industri jasa, setiap orang merupakan ‘part time marketer’ yang ditandakan dan perilakunya memiliki dampak langsung pada output yang diterima pelanggan. Oleh sebab itu, setiap organisasi jasa harus jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan. Telkomvision sudah memiliki struktur organisasi dan pembagian tugas yang jelas. Struktur Organisasi Telkomvision dikepalai oleh seorang General Manager yang membawahi 3 manajer utama yaitu : manajer penjualan dan promosi, manajer umum dan personalia, manajer keuangan

Tabel 10. Struktur organisasi Telkomvision

8. Physical Evidence(bukti fisik)

Bentuk fisik diperlukan oleh perusahaan untuk menunjukan keberadaannya di masyarakat. Penanda yang menunjukan keberadaan

General Manager

Man. O&M Man.General

(47)

Telkomvision salah satunya adalah Plasa Telkom yang beralamat di Jl Padjajaran Bogor sebagai tempat pelayanan datang langsung bagi konsumen untuk melakukan pembayaran, mendapatkan informasi dan pengaduan atau keluhan terhadap pelayanan Telkomvision. Selain itu , bukti fisik didukung dengan adanya stand khusus Telkomvision yang berada didalam gedung Plasa Telkom yang dijaga oleh salah seorang sales untuk memberikan informasi secara langsung di dukung juga oleh brosur dan televisi display tayangan Telkomvision. Bentuk fisik lainya adalah perangkat penerima jaringan berupa parabola dan decoder. Pada parabola tertulis Telkomvision atau Yes TV sebagai penanda keberadaan Telkomvision dan untuk membedakannya dengan operator televisi berlangganan lain.

4.3. Bauran Promosi Telkomvision Bogor

Menurut Koltler dan Keller (2009), menyatakan bahwa ada tujuh jenis bauran promosi , yakni (advertising), promosi penjualan (sales promotion), acara dan pengalaman (event), hubungan masyarakat dan publisitas (public relation dan publicity), pemasaran langsung (direct marketing), pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth atau WOM), dan penjualan personal (personal selling). Bauran promosi yang dilakukan oleh Telkomvision untuk seluruh Indonesia mencakup tujuh bauran promosi tersebut, namun untuk Telkomvision Bogor mencakup tiga bauran promosi yang sudah dilakukan , yakni melalui iklan, promosi penjualan dan media interaktif. Penjabaran bauran promosi yang dilakukan oleh Telkomvision Bogor adalah sebagai berikut :

1. Iklan

Iklan yakni semua bentuk terbayar dari presentasi non personal dan promosi ide, barang, atau jasa melalui sponsor yang jelas. Media Iklan yang digunakan oleh Telkomvision adalah media cetak berupa brosur dan Majalah, dengan keterangan sebagai berikut :

a. Brosur

(48)

terdapat stand khusus dan seorang sales untuk memberikan informasi lebih lanjut atau penjelasan yang ditawarkan didalam brosur.

b. Majalah

Majalah Prime Time adalah majalah khusus untuk pelanggan Telkomvision yang berlangganan paket Gold. Majalah ini terbit setiap bulan dan dikirimkan ke alamat pelanggan. Selain itu, majalahPrime Time dapat diperoleh dengan mendownload di website resmi Telkomvision (www.telkomvision.com) 2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan yakni berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau pembelian produk atau jasa. Promosi yang dilakukan oleh Telkomvision berupa promosi penjualan yaitu bundling dengan bank khusus bagi pengguna kartu kredit bank Mega, Bukopin dan Standard Chartered. Promosi ini dilandasi oleh karakter masyarakat Indonesia saat ini yang sudah “melek”

teknologi, berhasil menumbuh kembangkan tren lifestyle transaksi non tunai di tengah masyarakat metropolis. Dapat dikatakan, teknologi kini sudah tak mengenal batas ruang dan waktu. Berbagai kebutuhan masyarakat dapat diakses dengan mudah untuk mendukung kemudahan. Sektor perbankan menjadi salah satu fokus Telkomvision untuk melakukan pengembangan produk dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan setianya. Kerjasama dengan sejumlah bank ternama menjadi salah satu strategi yang dinilai mampu memperkuat lini bisnispay TV.

Telkomvision juga menawarkan program komunitas yang ditujukan untuk pelanggan istimewa Telkomvision secara berkelompok (komunitas) dengan sistem berlangganan kolektif dan mendapatkan penawaran khusus. Komunitas yang dimaksud, bisa dalam bentuk perusahaan atau kelompok komunitas tertentu. Penjabaran promosi bundling kartu kredit bank dan program komunitas Telkomvision adalah sebagai berikut :

a. Bundling Kartu Kredit Bank (Mega, Bukopin, dan Standard Charterd)

(49)

Chartered yang ingin berlangganan Telkomvision dapat memanfaatkan fasilitas Bill yaitu fasilitas membayar tagihan bulanan Telkomvision dengan system autodebit yang didebet langsung dari kartu kredit nasabah tersebut sehingga nasabah tidak perlu repot atau khawatir lupa membayar tagihan. Selain itu, Telkomvision juga menawarkan program promo bundling khusus bagi nasabah kartu kredit berupa free abonemen selama 6 bulan jika berlangganan Telkomvision selama 1 tahun. Pelanggan cukup dikenakan biaya tagihan selama 6 bulan pertama dan di 6 bulan berikutnya akan langsung mendapatkan gratis tayangan Telkomvision. Promo istimewa ini berlaku dari tanggal 17 Desember 2012 sampai dengan 30 juni 2013.

Ragam paket Telkomvision yang ditawarkan untuk para nasabah kartu kredit diantaranya yaitu Paket Prime Sport, Prime style, Prime family seharga Rp 150.000,- atau Rp 318.000,- untuk paket premium. Cara untuk mendapatkan promo inipun sangat mudah yaitu hanya dengan menghubungi Call Center Bank yang bersangkutan atau call center Telkomvision di no 147 ext 5. Program kerjasama Telkomvision dengan bank saat ini, merupakan solusi tepat yang dicetuskan oleh Telkomvision dan pihak bank yang mencoba mengintegrasikan financial lifestyle dengan edutainment lifestyle untuk memberikan kemudahan bagi para pelanggan. Diharapkan dengan kerjasama ini dapat memberikan benefit bagi kedua belah pihak.

(50)

b. Program Komunitas

Program Komunitas ini dibuat berdasarkan permintaan pasar yang ingin mendapatkan keistimewaan dari Telkomvision dimana baru diluncurkan pada pertengahan bulan Desember lalu namun sangat menarik antusiasme masyarakat terutama karyawan sejumlah perusahaan yang ingin berlangganan Pay TV namun dengan harga yang terjangkau. Telkomvision hadir memberikan solusinya lewat program Komunitas ini. Sejumlah perusahaan telah bergabung dalam program Komunitas yakni Jeng Ratu Semarang, Radio Ardhan Bandung, Makasar Online, Infomedia Surabaya, Bank Mandiri Surabaya, Makasar MGH Hotel dan Honda Jabar. Kedepannya, jumlah peserta komunitas yang akan bergabung akan terus bertambah sesuai dengan jumlah yang ditargetkan yaitu sebanyak 1.000 orang.

Hanya dengan berlangganan seharga Rp 199.000 pelanggan yang tergabung dalam program komunitas Telkomvision akan dapat menikmati paket Premium (tayangan all channels) selama 18 bulan. Dimana untuk paket Premium (tayangan all channels) pelanggan dikenakan biaya berlangganan sebesar Rp 318.000 tiap bulannya. Prosedurnya pun cukup mudah, bagi pelanggan baru yang akan mendaftarkan perusahaan/komunitasnya yaitu: 1. Calon pelanggan cukup mengunjungi griya Telkomvision/plasa Telkom

terdekat/menghubungi call center 147. 2. Melakukan registrasi.

3. Pada saat registrasi pelanggan harus menyertakan kartu ID karyawan/komunitasnya.

4. Petugas TelkomVision akan membuat perjanjian kerjasama untuk komunitas yang bekerjasama dan melaporkan daftar komunitas yang bekerjasama beserta ID komunitas yang akan dipakai (ID Member/ NIK Karyawan) sebagai acuan verifikasi di agent.

5. Selanjutnya semua permintaan registrasi akan diverifikasi oleh petugas TelkomVision.

(51)

anggota komunitas ke seluruh channel pemasaran Telkomvision seperti call center 147, mitra sales TelkomVision, web Telkomvision, PIC Telkomvision yang ditunjuk maupun secara kolektif melakui PIC di komunitas, ataupun dengan mengunjungi Griya Telkomvision terdekat.

c. Pogram AHASS Area Jawa Barat

Mensinergikan dua aliansi dengan core bisnis yang berbeda menjadi salah satu kekuatan bisnis TelkomVision untuk lebih handal dalam berkiprah di market Pay TV Indonesia. Kali ini, Telkomvision menggandeng salah satu produsen motor terbesar di Indonesia yaitu Honda Motor Indonesia. Saat ini kendaraan bermotor telah menjadi suatu kebutuhan untuk menunjang mobilitas dan aktivitas masyarakat sehari-hari sehingga tidak diragukan lagi, Honda menjadi salah satu brand yang banyak diminati oleh customer karena varian motor serta teknologinya yang selalu up to date, kemudian ditunjang dengan pelayanan yang memuaskan sehingga kami melihat kondisi ini sebagai salah satu peluang untuk dapat saling bersinergi dalam memberikan benefit dan kemudahan bagi customer masing-masing pihak. Kini dengan adanya sinergi ini maka pelanggan Honda Motor yang menjadi pemegang Always Honda Member Card juga dapat menikmati layanan TV berbayar dari TelkomVision dengan promo yang menarik. Kerjasama yang terjalin ini diperuntukkan bagi pemegang Always Honda Member Card di area Jawa Barat yang ingin berlangganan Telkomvision paket apapun akan langsung mendapatkan benefit yaitu biaya instalasi hanya dikenakan Rp 50.000,- saja dan gratis biaya bulanan di bulan kedua. Promo kerjasama ini berlangsung hingga 1 Maret 2014 mendatang.

Bagi masyarakat yang berminat, maka dapat mengunjungi langsung ke AHASS Honda Jawa Barat dan Griya TelkomVision di area Jawa Barat seperti Bandung, Subang, Garut, Tasikmalaya, Purwakarta, dan Cirebon dengan mekanisme yang berlaku sebagai berikut:

1.Pelanggan cukup menyerahkan foto copy KTP dan Always Honda Member Card

(52)

3.Petugas akan menginput data yang disebutkan pelanggan dan langsung segera diproses.

Dengan diluncurkannya kerjasama ini, diharapkan dapat menjadi salah satu nilai tambah bagi pelanggan kedua belah pihak dan meningkatkan jumlah pelanggan Telkomvision maupun Honda Motor Indonesia di wilayah Jawa Barat. Kerjasama antara Telkomvision dengan Honda Motor wilayah Jawa Barat ini diresmikan pada 23 April 2013 oleh Jenny selaku Owner AHASS Barokah, Ricka Febriliantina selaku Head of Regional Office (RO) Jawa Barat, Ibu Fenny Hasibuan selaku GM Honda Customer Care Center Daya Adi Mustika yang bertempat AHAS Barokah, Bengkel Resmi Bandung. Sehingga tidak dicantumkan dalam kuesioner penelitian yang dibagikan pada responden sejak 1 April 2013.

3. Media Interaktif

Menurut Morrisan (2007) seiring dengan perubahan dan revolusioner sejarah pemasaran yang mencakup periklanan dan promosi, maka perubahan tersebut didukung oleh kemajuan teknologi komunikasi yang memungkinkan dilakukan komunikasi secara secara interaktif melalui media massa. Dalam hal ini, yang utama adalah internet, khususnya melalui fasilitas yang dikenal dengan World Wide Web (www). Pelanggan dapat mengakses website Telkomvision di (www.telkomvision.com). Melalui website pelanggan dapat mengakses informasi melalui empat fitur utama seperti paket, favorit, hiburan dan bantuan. Pertama, fitur paket memuat informasi mengenai produk Telkomvision seperti TV berlangganan, TV voucher, corporate, groovia dan daftar chanel. Kedua, fitur favorite memuat informasi mengenai jadwal acara, cuplikan acara, majalah prime time digital, dan kontes. Ketiga, fitur hiburan memuat informasi mengenai olahraga dan musik. Ke empat, fitur bantuan yang memungkinkan pelanggan untuk mengetahui informasi mengenai kantor cabang dan kantor pusat layanan Telkomvision.

(53)

acara seluruh chanel. Tools cara pembayaran yang menyedian informasi atau petunjuk cara pembayaran melalui ATM,internet banking, mobile banking, cash, autodebet bank dan kartu kredit. Pelanggan juga dapat menyampaikan kritik dan saran mengenai pelayanan yang diberikan oleh Telkomvision dan disediakan juga form kuesioner online sebagai salah satu media evaluasi layanan Telkomvision. 4.4. Karakteristik Umum Pelanggan

Responden dalam penelitian ini adalah orang yang mengetahui promosi Telkomvision dan orang yang berlangganan Telkomvision. Data diidentifikasi melalui kriteria yang bervariasi dari segi jenis kelamin, usia, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan perbulan, pengeluaran perbulan, dan intensitas menyaksikan tayangan Telkomvision. Hasil identifikasi dapat dilihat pada Tabel 13 sebagai berikut :

Tabel 11. Karakteristik responden

Karakteristik

Responden

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

Jenis Kelamin Laki-laki 59 59

Usia

Perempuan 41 41

17-25 Tahun 14 14

26-35 Tahun 54 54

36-45 Tahun 25 25

>46 Tahun 7 7

Status Pernikahan

Belum Menikah 38 38

Menikah 62 62

Pendidikan

SLTP 1 1

SLTA 7 7

Diploma 33 33

Sarjana 58 58

PascaSarjana 1 1

Lainnya -

-Pekerjaan

Pelajar/Mahasiswa 1 1

Pegawai Negeri 11 11

Pegawai Swasta 69 69

(54)
<

Gambar

Tabel 2. Data pelanggan Telkomvision Kota Bogor  Januari hingga Mei 2013
Tabel 3. Penetrasi televisi berlangganan  area Jabodetabek
Gambar 2. Delapan komponen manajemen jasa terpadu (Lovelock and Wright, 2005).
Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitianPromosi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, maka penelitian ini meneliti faktor- faktor yang mempengaruhi kualitas audit yang dilaksanakan oleh aparat Inspektorat Kota Gorontalo dalam pengawasan keuangan

Efek samping obat adalah setiap respons obat yang merugikan dan tidak diharapkan yang terjadi karena penggunaan obat dengan dosis atau takaran normal pada manusia untuk

Berdasarkan tabel 9 diatas dapat dilihat bahwa nilai r korelasi antara variabel literasi keuangan dan modal sosial sebesar 0,645, artinya kedua variabel memiliki

Secara umum, tujuan pembelajaran bahasa berdasarkan pendekatan komunikatif adalah mempersiapkan pembelajar untuk melakukan interaksi yang bermakna dengan cara

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keluhan dan kebutuhan pekerja pada UMKM pengolah singkong, kemudian dibuat rancang bangun alat perajang singkong yang memenuhi

Penelitian yang dilakukan Pradono (2010), yang menyatakan bahwa status ekonomi seseorang berhubungan terhadap kejadian hipertensi, orang yang memiliki status ekonomi

Pegawai Negeri Sipil adalah unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat yang harus menjadi teladan yang baik bagi masyarakat dalam tingkah laku, tindakan dan

Teknik pengumpulan data adalah inventarisasi naskah berbantuan katalog naskah, kemudian observasi ke tempat penyimpanan naskah, mengambil dan meminjam naskah,