• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENGANTAR HUKUM BISNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MAKALAH PENGANTAR HUKUM BISNIS"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENGANTAR HUKUM BISNIS

PERSERON TERBATAS DAN PERSEKUTUAN KOMANDITER

Oleh

Kelompok 7 EMA 2

1. Anggri Pratiwi Vittra (1510531024) 2. Mardatillah (1510531026)

3. Halimah Sani (1510531027) 4. Dinta Fayuma (1510531028) 5. Arief Kurniawan (1510531029) 6. Husnul Hamidah Bahar (1510531030)

UNIVERSITAS ANDALAS

TAHUN AJARAN

2015/2016

(2)

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua berupa ilmu, pikiran, akal dan amal. Berkat rahmat dan karunianya pula kami dapat menyelesaikan dan menyusun makalah tentang Perseroan Terbatas dan Persekutuan Komanditer. Dan juga kami berterimakasih kepada Ibu Neneng Oktarina selaku dosen mata kuliah Pengantar Hukum Bisnis ini membahas tentang

Dalam hal penyusunan makalah ini kami mengambil bahan dari beberapa sumber Perseroan Terbatas dan Persekutuan Komanditer sebagai referensi untuk dasar pemahaman dan penunjangan pembelajaran.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik da saran yang sifatnya membangun dan mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Padang, 20 Februari 2016

Penulis

(3)
(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia bisnis telah dikenal bentuk-bentuk badan usaha, baik yang didirikan oleh perseorangan maupun didirikan oleh dua orang lebih (corporation). Badan usaha yang bekerjasama (corporation) juga dikelompok-kelompokan sesuai jenis dan macamnya seperti PT, CV, Firma dan lain sebagainya.

Kebanyakan dari orang awam bingung untuk membedakan masing-masing jenis bentuk badan usaha corporation, diantaranya PT dan CV (Persekutuan Komanditer). Masih banyak yang bingung mengenai pemegang kekuasaan, modal, pembagian keuntungan, peran dan tanggung jawab, dasar hukum dan lain sebagainya.

Secara umum perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi untuk digunakan dan dikoordinir demi memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Berdasarkan definisi diatas maka dapat dilihat adanya lima unsur penting dalam sebuah perusahaan, yaitu organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan dan cara yang menguntungkan. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah , mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di pemerintah secara resmi.

Banyak bentuk-bentuk perusahaan seperti perusahaan Perseorangan, PT, CV, Firma dll. Namun saat ini penulis akan membahas mengenai Persekutuan Komanditer (CV) dan Perseroan Terbatas (PT) serta kaitannya dengan mata kuliah Pengantar Hukum Bisnis. Di Indonesia sendiri banyak perusahaan yang menggunakan bentuk CV dan PT, Oleh sebab itu penting bagi kita untuk mengetahui lebih dalam lagi apa itu CV dan PT sehingga kita dapat mempertimbangkan bentuk usaha apa yang ingin kita gunakan jika kita ingin membuka suatu usaha.

(5)

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka secara umum rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Pengertian Persekutuan Komanditer (CV) dan (PT) 2. Apa ciri-ciri Persekutuan Komanditer (CV) dan (PT) 3. Apa jenis-jenis Persekutuan Komanditer (CV) dan (PT) 4. Tujuan didirikannya Persekutuan Komanditer (CV) dan (PT) 5. Kelebihan dan kelemahan persekutuan komanditer (CV) dan (PT)

C. Tujuan

Adapun tujuan yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah: 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Hukum Bisnis. 2. Untuk mengetahui pengertian CV dan PT

3. Untuk mengetahui jenis-jenis CV dan PT 4. Untuk mengetahui ciri-ciri CV dan PT

5. Untuk mengetahui tujuan didirikannya CV dan PT 5. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan CV dan PT

(6)

A. Persekutuan Komanditer (CV)

Persekutuan Komanditer (CV) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.

CV belum merupakan badan hukum, karena meskipun dalam CV sudah memenuhi syarat-syarat materiil suatu badan hukum, tetapi pengesahan dari Pemerintah belum dipenuhi sebagai syarat formilnya.

Buku pertama, titel ketiga, bagian kedua Pasal 16-35 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang menegaskan :

"Persekutuan dengan jalan meminjam uang atau disebut juga persekutuan komanditer, diadakan antara seorang sekutu atau lebih yang bertanggung jawab secara pribadi dan untuk seluruhnya dengan seorang atau lebih sebagai peminjam uang".

Dari pengertian di atas, sekutu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Sekutu Aktif atau Sekutu Komplementer, adalah sekutu yang menjalankan Perusahaan dan berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga. Artinya, semua kebijakan perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif sering juga disebut sebagai persero kuasa atau persero pengurus.

2. Sekutu Pasif atau Sekutu Komanditer, adalah sekutu yang hanya menyertakan modal dalam persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung jawab sebatas modal yang disertakan dan begitu juga apabila untung, uang mereka memperoleh terbatas tergantung modal yang mereka berikan. Status Sekutu Komanditer dapat disamakan dengan seorang yang menitipkan modal pada suatu perusahaan, yang hanya menantikan hasil keuntungan dari inbreng yang dimasukan itu, dan tidak ikut campur dalam kepengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha perusahaan. Perseroan komanditer biasanya didirikan dengan akta dan harus didaftarkan sekutu ini juga disebut sebagai persero diam (Pasal 21 kitab Undang-Undang Hukum Dagang)

Jenis jenis CV

A. Persekutuan komanditer murni

Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama. Dalam persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan yang lainnya adalah sekutu komanditer.

B. Persekutuan komanditer campuran

(7)

C. Persekutuan komanditer bersaham

Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun sekutu komanditer mengambil satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah untuk menghindari terjadinya modal beku karena dalam persekutuan komanditer tidak mudah untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.

Ciri-ciri CV :

1. Keanggotaan pada CV ada 2 (dua) macam diantaranya anggota aktif dan anggota pasif;

2. Sekutu yang aktif merupakan anggota yang aktif dalam mengelola perusahaan; 3. Sedangkan sekutu yang pasif hanyalah anggota yang menanamkan modal saja; dan 4. Tanggung jawab pada sekutu aktif tidak terbatas, sedangkan tanggung jawab sekutu

pasif hanya sebesar modal yang dia tanam.

Sifat Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennootschap (CV) atau Limited Partnership ):

 Sulit untuk menarik modal yang telah disetor.

 Modal besar karena didirikan banyak pihak.

 Mudah mendapatkan kridit pinjaman.

 Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif tinggal menunggu keuntungan.

 Relatif mudah untuk didirikan.

 Kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu.

Kelebihan Persekutuan Komanditer

1. Mudah proses pendiriannya.

2. Kebutuhan akan modal dapat lebih dipenuhi.

3. Persekutuan komanditer cenderung lebih mudah memperoleh kredit. 4. Dari segi kepemimpinan, persekutuan komanditer relatif lebih baik.

5. Sebagai tempat untuk menanamkan modal, persekutuan komanditer cenderung lebih baik, karena bagi sekutu diam akan lebih mudah untuk menginvestasikan maupun mencairkan kembali modalnya.

Kekurangan Persekutuan Komanditer

1. Kelangsungan hidup tidak menentu, karena banyak tergantung dari sekutu aktif yang bertindak sebagai pemimpin persekutuan.

2. Tanggung jawab para sekutu komanditer yang terbatas mengendorkan semangat mereka untuk memajukan perusahaan jika dibandingkan dengan sekutu-sekutu pada persekutuan firma.

Bentuk Persekutuan Komanditer (CV):

(8)

sebagai persekutuan firma, tetapi ke dalam sudah menjadi CV karena terdapat satu atau beberapa Sekutu Komanditer.

2. CV terang-terangan adalah CV yang secara terang-terangan menyatakan diri sebagai CV kepada pihak ketiga. Misalnya papan nama, kop surat, tindakan-tindakan hukum bagi kepentingan persekutuan dengan mengatasnamakan CV.

3. CV atas saham adalah CV terang-terangan yang modalnya terdiri atas saham-saham

(biasanya adalah saham atas nama).

Tujuan Pendirian Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennootschap (CV) atau Limited Partnership )

Setiap CV mempunyai tujuan dalam setiap pendiriannya, salah satunya agar dapat melakukan kegiatan usaha yang sama dengan perseroan lain atau berbeda, bersifat khusus atau umum sesuai dengan keinginan para pendiri persero. Namun ada beberapa bidang usaha yang hanya bisa dilaksanakan dengan ketentuan harus berbadan hukum PT. Selain itu tujuan dari pendirian CV adalah sebagai Badan usaha agar suatu usaha memiliki wadah resmi dan legal untuk memudahkan pergerakan badan usaha itu sendiri, misalnya “pengadaan barang”, perlu suatu sarana melakukan kerjasama, selain itu biasanya juga diisyaratkan apabila akan menjalin kerjasama dengan suatu instansi pemerintah atau pihak lain adanya pembentukan suatu badan usaha.

Unsur-unsur persekutuan komanditer, sebagai berikut : Unsur CV sebagai perkumpulan :

1. Kepentingan bersama; 2. Kehendak bersama; 3. Tujuan bersama; dan 4. Kerja sama.

Unsur CV sebagai persekutuan perdata : 1. Perjanjian timbal balik;

2. Masing-masing pihak harus memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan (inbreng)

dan

3. Pembagian keuntungan.

Unsur CV sebagai firma:

1. Menjalankan perusahaan (pasal 16 KUHD);

2. Dengan nama bersama atau firma (pasal 16 KUHD); dan

3. Tanggung jawab sekutu (kerja) bersifat pribadi untuk keseluruhan (pasal 18 KUHD).

Unsur kekhususan persekutuan komanditer :

(9)

Menurut Pasal 20 KUHD mengenal Sekutu Komanditer dengan penanaman modal, dimana bahwa status dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

1. Tidak mencampuri pengurusan perusahaan atau tidak bekerja dalam CV tersebut; 2. Sekutu Komanditer ini hanya menyediakan modal atau uang untuk mendapatkan

keuntungan dari laba perusahaan, sehingga Sekutu Komanditer disebut juga sekutu penanam modal terbatas (commanditeire vennootschap, limited by shares);

3. Kerugian CV yang ditanggung oleh Sekutu Komanditer, hanya terbatas pada sejumlah modal atau uang yang disetorkan atau ditanamkan (beperkte aansprakelijkheid, limited liability); dan

4. Nama Sekutu Komanditer tidak boleh diketahui, itu sebabnya disebut komanditer atau commanditeire vennoot yang berarti sleeping partner atau silent partner.

B. Perseroan Terbatas (PT)

Pengertian PT (Perseroan Terbatas) adalah perusahaan yang dimana modalnya terdiri dari saham-saham dan tanggung jawab dari sekutu pemegang saham terbatas, yang sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.

Selain pengertian diatas ada definisi lain mengenai Perseroan Terbatas (PT) yaitu persekutuan yang berbentuk badan hukum dimana badan hukum ini disebut dengan "perseroan". Istilah perseroan pada perseroan terbatas menunjuk pada cara penentuan modal pada badan hukum itu yang terdiri dari sero-sero atau saham-saham dan istilah terbatas menunjukkan pada batas tanggung jawab para persero (pemegang saham) yang dimiliki, yaitu hanya terbatas pada jumlah nilai nominal dari semua saham-saham yang dimiliki.

Bentuk badan hukum ini, sebagaimana ditetapkan dalam KUH Dagang bernama "Naamloze Vennootschap" atau disingkat NV. Sesungguhnya tidak ada UU yang secara khusus dan resmi memerintahkan untuk mengubah sebutan "naamloze Vennootschap" hingga harus disebut dengan PT (Perseroan Terbatas). Namun sebutan PT (Perseroan Terbatas) itu telah menjadi baku dalam masyarakat.

Ciri Ciri PT (Perseroan Terbatas)

Dalam KUH Dagang menjelaskan bahwa badan usaha yang dapat dikatakan sebagai PT (perseroan Terbatas) harus memiliki unsur atau ciri ciri PT. Ciri ciri PT (Perseroan Terbatas), sebagai berikut :

(10)

2. Dapat usaha dapat disebut sebagai PT (Perseroan Terbatas) jika adanya persero yang tanggung jawabnya terbatas pada jumlah nominal saham yang dimilikinya. Sedangkan mereka semua dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) merupakan kekuasaan tertinggi dalam organisasi perseroan, yang memiliki kewenangan mengangkat dan memberhentikan Komisaris dan Direksi, berhak menetapkan garis-garis besar kebijaksanaan menjalankan perusahaan dan memiliki kewenangan menetapkan hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Daasar dan lain-lain.

3. Badan usaha dapat disebut sebagai PT (Perseroan Terbatas) jika pengurus (Direksi) dan Komisaris yang merupakan satu kesatuan pengurusan dan pengawasan terhadap perseroan dan tanggung jawabnya terbatas pada tugasnya, yang harus sesuai dengan Anggaran Dasar atau pada keputusan RUPS.

Tujuan PT (Perseroan Terbatas)

Berbicara mengenai tujuan PT (Perseroan Terbatas), Tujuan PT (Perseroan Terbatas) didirikan adalah untuk menjalankan suatu perusahaan dengan modal tertentu yang terbagi atas saham-saham, yang dimana para pemegang saham (persero) ikut serta mengambil satu saham atau lebih dan melakukan perbuatan-perbuatan hukum dibuat oleh nama bersama, dengan tidak bertanggung jawab sendiri untuk persetujuan-persetujuan perseroan itu (dengan tanggung jawab yang semata-mata terbatas pada modal yang mereka setorkan).

Macam Macam PT (Perseroan Terbatas)

Ditinjau dari cara menghimpun modal PT, maka macam macam PT (Perseroan Terbatas) dapat dibedakan menjadi PT Terbuka, PT Tertutup dan PT Perseorangan.

1. PT Terbuka

PT Terbuka adalah suatu PT (Perseroan Terbatas) di mana masyarakat luas dapat ikut serta menanamkan modalnya dengan cara membeli saham yang ditawarkan oleh PT Terbuka melalui bursa dalam rangka memupuk modal untuk investasi PT atau biasa disebut "PT yang go-public".

(11)

Dari Pengertian PT Terbuka di atas, maka PT terbuka dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. PT (Perseroan Terbatas) yang go-public, yang melakukan penawaran umum sesuai dengan butir dua;

b. Perseroan publik. Adapun yang dimaksud perseroan publik ini adalah PT yang tidak melakukan penawaran umum dalam arti tidak menjual sahamnya melalui bursa (go-public), namun modalnya sangat besar dan terbagi atas sejumlah pemegang saham yang banyak sekali.

Selain itu PT terbuka dalam UUPT (Undang-undang Perseroan Terbatas) mengharuskan pada akhir perseroan ditambah dengan singkatan "Tbk" dan juga harus didahului dengan perkataan "Perseroan Terbatas" atau disingkat "PT". Contohnya : PT. Gudang Garam Tbk, berarti "Perseroan Terbatas Gudang Garam adalah PT terbuka".

2. PT Tertutup

Pengertian PT Tertutup adalah PT (Perseroan Terbatas) yang didirikan dengan tidak menjual sahamnya kepada masyarakat luas, berarti tidak setiap orang dapat ikut menanamkan modalnya.

Pengertian PT tertutup tidak dapat ditemukan dalam UU PT, Namun dapat ditafsir bahwa "PT tertutup bukan merupakan PT terbuka". Dapat ditarik kesimpulan bahwasannya PT tertutup merupakan yang tidak termasuk pada kriterian yang termuat dalam UU PT.

3. PT Perseorangan

Pengertian PT Perseorangan adalah saham-saham dalam PT (Perseroan Terbatas) tersebut dikuasai oleh seorang pemegang saham (Pesero). Hal ini dapat terjadi setelah melalui proses pendirian PT itu sendiri. Pada waktu pendirian PT, terdapat lebih dari seorang pemegang saham, yang selanjutnya beralih menjadi berada pada seorang pemegang saham.

Setelah berlakunya UU PT maka PT Perseorangan tidak mungkin dilakukan lagi, karena UU PT melarang hal yang demikian. Dalam pasal 7 angka (5) UU PT menyebutkan dengan tegas : "setelah Perseroan memperoleh status badan hukum dan pemegang saham menjadi kurang dari 2 (dua) orang, dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak keadaan tersebut pemegang saham yang bersangkutan wajib mengendalikan sebagian sahamnya kepada orang lain".

(12)

saham-sahamnya berada pada satu tangan yaitu berada pada tangan pemerintah melalui Menteri Keuangan sebagai satu-satunya pemegang saham. Hal ini ditegaskan dalam pasal 7 angka (7) UU PT.

BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Persekutuan Komanditer (CV) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh

seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin. Sedangkan Pengertian PT (Perseroan Terbatas) adalah perusahaan yang dimana modalnya terdiri dari saham-saham dan tanggung jawab dari sekutu pemegang saham terbatas, yang sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya. 2. Jenis-jenis CV terbagi atas tiga, yaitu Persekutuan Komanditer Murni,

Persekutuan Komanditer Campuran, dan Persekutuan Komanditer Bersaham. Sedangkan jenis-jenis PT dapat dibedakan menjadi PT Terbuka, PT Tertutup dan PT Perseorangan.

3. Salah satu kelebihan Persekutuan Komanditer adalah cenderung lebih mudah memperoleh kredit. Sedangkan salah satu kekurangannya yaitu Tanggung jawab para sekutu komanditer yang terbatas mengendorkan semangat mereka untuk memajukan perusahaan jika dibandingkan dengan sekutu-sekutu pada persekutuan firma.

4. Salah satu ciri-ciri Perseroan Terbatas yaitu jika pengurus (Direksi) dan Komisaris yang merupakan satu kesatuan pengurusan dan pengawasan terhadap perseroan dan tanggung jawabnya terbatas pada tugasnya, yang harus sesuai dengan Anggaran Dasar atau pada keputusan RUPS.

B. Saran

(13)

DAFTAR PUSTAKA

http://id.m.wikipedia.org/wiki/persekutuankomanditer

http://artonang.blogspot.co.id/2015/12/pengertianunsur-ciri-dan-sifat.htmlz?m=1

Referensi

Dokumen terkait

• Chapter 1 : D3 and Rails —This first chapter introduces you to the technology stack, takes you through the thought process and steps involved in importing data, and shows you how

Dari percobaan tersebut, dapat kita ketahui sifat masing-masing larutan garamnya, yaitu pada tabung (I) garam basa, tabung (II) garam netral dan tabung (III) garam

Untuk hubungan antara variabel kondisi kerja dengan variabel motivasi kerja, menunjukkan bahwa jumlah responden yang menyatakan bahwa kondisi kerja baik dengan

Pengaruh Prior Experience dan Variety Seeking Buying Behaviour Secara Simultan terhadap Brand Switching Behaviour pada Konsumen Skincare Wardah di Kota Bandung .... 171

incidence of hypertension  oleh (Heriziana, 2016) 73,3% dari 90 orang mengalami   oleh (Heriziana, 2016) 73,3% dari 90 orang mengalami hipertensi dikarenakan hubungan

Memberi tahapan dalam berdakwah juga pernah dilakukan Nabi Muhammad saw ketika mengutus salah satu sahabatnya yang bernama Mu’āż bin Jabāl untuk berdakwa di negeri

Penelitian telah menemukan tipe – tipe keuntungan spesifik yang dialami oleh pelanggan dalam jangka panjang meliputi confidence benefits, social benefits, dan

2) Eksklusi sosial masyarakat adat lahir akibat kerentanan yang timbul dari pemberlakuan kebijakan negara yang meminggirkan identitas (terhadap wilayah) dan hak (dalam