• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PLASTIK CAMPURAN POLIETILEN (PE)/POLI ASAM LAKTAT (PAL) MENGGUNAKAN METODE NON SOLUTION CASTING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PLASTIK CAMPURAN POLIETILEN (PE)/POLI ASAM LAKTAT (PAL) MENGGUNAKAN METODE NON SOLUTION CASTING"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PLASTIK CAMPURAN POLIETILEN (PE)/POLI ASAM LAKTAT (PAL) MENGGUNAKAN

METODE NON SOLUTION CASTING

Oleh

Aprian Agung Budiman

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA SAINS

Pada Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRAK

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PLASTIK CAMPURAN POLIETILEN (PE)/POLI ASAM LAKTAT (PAL) MENGGUNAKAN

METODE NON SOLUTION CASTING

Oleh

Aprian Agung Budiman

Pembuatan dan karakterisasi plastik campuran polietilen (PE)/poli asam laktat (PAL) menggunakan metode non solution casting telah dilakukan pada penelitian ini. Pembuatan plastik dilakukan dengan variasi perbandingan komposisi PE/PAL sebesar : 1:0, 0:1, dan 3:1 (w/w) dengan penambahan 10% gliserol. Pembuatan plastik juga dilakukan dengan variasi perbandingan komposisi PE/PAL 3:1 (w/w) dengan panambahan 5% dan 15% gliserol. Proses pencampuran masing-masing variasi dalam Extruder dan Melt Pump dilakukan pada suhu kurang lebih 180 oC (zona 1), 190 oC (zona 2), dan 200 oC (zona 3) pada barrel Extruder dan 210 oC pada dieMelt Pump. Proses pembentukan plastik dilakukan mengunakan die Blown Film pada suhu 210 oC. Plastik yang dihasilkan kemudian dikarakterisasi menggunakan FTIR, SEM, dan DSC. Hasil SEM menunjukan permukaaan plastik PE/PLA (3:1) gliserol 15% lebih homogen dan rata. Dari keseluruhan hasil

spektra IR PE/PLA setelah blending tidak memperlihatkan adanya perubahan gugus fungsi, dikarenakan proses blending tersebut hanya berlangsung secara fisik. Hasil DSC memperlihatkan penambahan gliserol sebagai plasticizer pada PE/PLA menyebabkan pergeseran nilai Tg, Tc, dan Tm, masing-masing plastik.

(3)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Plastik telah menjadi kebutuhan hidup yang terus meningkat seiring dengan

meningkatnya jumlah penduduk di bumi. Sifat plastik yang begitu luas

menyebabkan banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Beberapa

sifat plastik antara lain sifat thermal, kelenturan, tahan terhadap mikroorganisme,

daya tahan terhadap air, daya tembus udara (oksigen), kelenturan, tahan terhadap

minyak atau panas, serta transfaran (Ratna, 2010). Disamping memiliki berbagai

kelebihan tersebut plastik juga mempunyai kelemahan diantaranya plastik

konvensional yang terbuat dari petrolium, gas alam atau batu bara yang tidak

dapat diperbaharui (non-renewable) serta tidak dapat terdegradasi

mikroorganisme di lingkungan sehingga menyebabkan penumpukan limbah

plastik. Kelemahan lain adalah berbahaya bagi kesehatan manusia karena migrasi

residu monomer vinil klorida sebagai unit penyusun polivinilklorida (PVC) yang

bersifat karsinogenik (Siswono, 2008). Kondisi demikian ini menyebabkan

kemasan plastik sintetik tersebut tidak dapat dipertahankan penggunaannya secara

meluas karena masalah lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu perlunya

(4)

Plastik biodegradable (bioplastik) dirancang untuk mampu terdekomposisi di

alam. Proses biodegradasi ini dilakukan oleh mikroba yang mampu mengurai

secara alami struktur molekul film plastik (Adam and Clark, 2009). Salah satu

jenis plastik biodegradable adalah poli asam laktat (polylactic acid). Poli asam

laktat atau Poli laktida (PAL) dengan rumus kimia (CH3CHOHCOOH)n adalah

sejenis polimer hasil polimerisasi asam laktat, yang terbuat dari sumber

terbarukan dari hasil fermentasi oleh bakteri atau mikroba dengan menggunakan

substrat pati atau gula sederhana (Bastioli, 2002). Poli asam laktat mempunyai

potensi yang sangat besar dikembangkan sebagai pengganti plastik konvensional.

Poli asam laktat bersifat termoplastik, memiliki kekuatan tarik dan modulus

polimer yang tinggi, bobot molekul dapat mencapai 100.000 hingga 500.000, dan

titik leleh antara 175-200 ºC. Kekurangan PAL adalah mempunyai ketahanan

panas, moisture dan gas barier kurang bagus dibanding dengan polietilen

tereptalat (PET). Hal lain yang paling penting adalah harganya yang masih tinggi

(Nasiri, 2008).

Untuk mengetahui kualitas dan mutu produk biodegradable (PAL) pada

penelitian ini akan dilakukan pencampuran PAL dengan polietilen (PE). Produk

plastik yang akan dihasilkan diharapkan lebih kuat dan sebagian bersifat

biodegradable. Uji karakteristik produk yang dihasilkan, dilakukan menggunakan

Scanning Elektron Microscopy (SEM), Fourier Transform Infrared (FTIR), dan

(5)

3

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini

1. Mendapatkan plastik biodegradable dari campuran poli asam laktat (PAL)

dan polietilen (PE).

2. Mengetahui karakteristik plastik campuran poli asam laktat (PAL) dan

polietilen (PE).

3. Mengetahui sifat termal plastik campuran poli asam laktat (PAL) dan

polietilen (PE).

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai pembuatan plastik

(6)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomass Terpadu Universitas Lampung

pada bulan Maret sampai Mei 2013. Untuk identifikasi menggunakan SEM dan

Spektrofotometer IR (FT-IR) dilakukan di Laboratorium Biomassa Terpadu

Universitas Lampung. Uji sifat termal dan mekanik di Laboratorium Kimia

Polimer Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini, yaitu alat-alat gelas yang lazim

digunakan di laboratorium, neraca digital, Mesin (HAAKE PolyLab Rheomex

extruder Type single screw (1:1) L/D : 25) (557-2019), mesin HAAKE PolyLab

Blown Film dengan diameter Die 24 mm, Da 25 mm, Foureer Transform Infrared

(FTIR), Scanning Electron Microscopy (SEM),Difference Scanning Calorimetry

(DSC) Type Exstar X-DSC7000.

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu polietilen (PE),

(7)

35

C. Prosedur Penelitian

1. Penentuan Titik Leleh Polietilen (PE) dan Poli Asam Laktat (PAL) Menggunakan DSC.

Masing-masing sampel PE dan PLA, ditimbang sekitar 0,01-10 mg dan

dimasukkan ke dalam alumunium pan. Kemudian sampel tersebut dicrimp

menggunakan crimper. Tipe pan yang sama dengan yang digunakan pada

sampel disiapkan dan digunakan sebagai reference. Sampel dan reference

diletakkan pada tempat sampel di dalam DSC furnace lid menggunakan

pinset. Analisis dilakukan pada temperatur awal dari 25oC sampai 350oC

dan temperatur akhir dari 350oC menjadi 25oC. Hasil kondisi optimum

yang didapatkan digunakan sebagai acuan untuk campuran polietilen

(PE)/poli asam laktat (PAL).

2. Pembuatan Plastik Polietilen (PE)/Poli Asam Laktat (PAL) dengan Penambahan Gliserol Menggunakan Metode Non Solution Casting.

Plastik dibuat dengan variasi perbandingan komposisi PE/PAL 1:0, 0:1,

1:1, 3:1 dan 5:1 (w/w) dengam penambahan 10% gliserol. Pembuatan

plastik kedua menggunakan perbandingan komposisi PE/PAL 3:1 (w/w)

dengan penambahan gliserol 5% dan 15%. Proses blending dalam

ekstruderdilakukan pada daerah barrel ekstruder (TS1, TS2, dan TS3)

dengan suhu yang telah disesuaikan. Sampel kemudian diekstruksi dan

dikeluarkan melalui die blown film yang kemudian dicetak menjadi

(8)

3. Karakterisasi Plastik Polietilen (PE)/Poli Asam Laktat (PAL) dengan Penambahan Glisero Menggunakan FTIR

Sampel plastik yang dihasilkan dihomogenkan dan dibuat pelet dengan

KBr, kemudian ditembakkan dengan sinar infra merah pada daerah

frekuensi antara 3500 cm-1 sampai dengan 400 cm-1. Hasil serapan gugus

fungsional dari senyawa yang ada dalam sampel akan terekam sebagai

spektrum IR. Analisi ini dilakukan di Laboratorium Biomassa Terpadu

Universitas Lampung.

4. Karakterisasi Plastik Polietilen (PE)/Poli Asam Laktat (PAL) dengan Penambahan Gliserol Menggunakan SEM

Sampel plastik yang terbentuk antara PE/PLA dengan penambahan gliserol

yang berbentuk film dikarakterisasi permukaannya dengan menggunakan

instrumentasi SEM (Scanning Electron Microscope). Sampel yang akan

dianalisis disiapkan dan direkatkan dalam spesimen holder. Sampel yang

telah dipasang dalam holder dibersihkan dengan Hand Blower. Sampel

kemudian dimasukan dalam mesin couting untuk dilapisi lapisan tipis

berupa gold-poladium selama 4 menit. Kemudian sampel dimasukan ke

dalam Specimen Chamber. Pengamatan dan pengambilan gambar pada

layar SEM dengan mengatur pembesaran yang diinginkan dan penentuan

spot yang akan dianalisis pada layar SEM serta pemotretan pada gambar

(9)

37

5. Karakterisasi Plastik Polietilen (PE)/Poli Asam Laktat (PAL) dengan Penambahan Gliserol Menggunakan DSC

Karakterisasi sifat termal plastik menggunakan alat DSC tipe X-DSC700.

Sampel ditimbang sekitar 0,01 - 10 mg dan dimasukkan ke dalam

alumunium pan. Kemudian sampel tersebut dicrimp menggunakan

crimper. Tipe pan yang sama dengan yang digunakan pada sampel

disiapkan dan digunakan sebagai reference. Sampel dan reference

diletakkan pada tempat sampel didalam DSC furnace lid menggunakan

pinset. Analisis dilakukan pada temperatur awal dari 25oC sampai 350oC

dan temperatur akhir dari 350oC menjadi 25oC. Analisis ini dilakukan di

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan program Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) diintregasikan dengan program-program lain dimasyarakat melalui program PKK, keluarga berencana, posyandu, kesemua

Based on the research finding and discussion, the writer comes to some conclusions. The problems faced by the lecturer in teaching Speaking 2 can be divided into three:

yang berbeda pada tegangan keluaran generator induksi dengan menggunakan kapasitor. yang

Pada penelitian yang dilakukan oleh Komar dkk, (2009) tentang Karakteristik Termal Produk Keju Mozarella, pembuatan keju mozzarella yang biasanya dilakukan dengan

[r]

- Mari kita gunakan sedikit waktu (Intropeksi diri di akhir tahun) – Tuhan ampuni saya yang malas melayani Tuhan, ampuni saya jika saya suka iri hati, ampuni saya karena tidak

Hal-hal yang ingin diketahui adalah dengan berkembangnya industri kerajinan logam di desa Ngingas, perubahan apa yang terjadi (pola pemanfaatan/penggunaan.. ruang hunian,

(Content Language Integrated Learning (CLIL) is held in the Department of Mathematics and Natural Sciences of Lampung University as the realization of English Language Course