ii ABSTRAK
PENGARUH LATIHAN TEMBAKAN JARAK BERTAHAP DAN BERPINDAH TERHADAP HASIL TEMBAKAN BEBAS SATU
TANGAN DARI ATAS KEPALA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI
SMK YAGSMI BANDAR LAMPUNG
OLEH
TOMMI CHINTYO GELLI
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan tembakan jarak bertahap dan jarak berpindah terhadap hasil tembakan bebas satu tangan dari atas kepala dalam permainan bola basket pada siswa putra kelas XI SMK Yagsmi Bandar Lampung. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Dengan populasi adalah siswa putra SMK Yagsmi kelas XI yang berjumlah 144 siswa putra, kemudian diambil 25% dari total populasi sehingga jumlah sampel 36 siswa.
Hasil hipotesis 1 diperoleh nilai t hitung sebesar 11,051 dan nilai t tabel sebesar 2,110 maka H0 ditolak, Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan menembak jarak bertahap terhadap hasil tembakan bebas satu tangan pada siswa. Hasil hipotesis 2 Nilai t hitung =10,017 dan nilai t tabel = 2,110. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan tembakan jarak berpindah terhadap hasil tembakan bebas satu tangan siswa. Hasil Hipotesis 3 nilai rata-rata jarak bertahap 2,111 dan jarak berpindah 1,667 maka tembakan jarak bertahap lebih baik di bandingkan jarak berpindah.
PENGARUH LATIHAN TEMBAKAN JARAK BERTAHAP DAN BERPINDAH TERHADAP HASIL TEMBAKAN BEBAS SATU
TANGAN DARI ATAS KEPALA DALAM BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS XI
SMK YAGSMI BANDAR LAMPUNG
Skripsi
TOMMI CHINTYO GELLI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Lapangan Bola Basket ... 13
2. Dasar Gerakan Shooting satu tangan dari atas kepala ... 18
3. Fase Persiapan Tembakan Bebas Satu Tangan... 21
4. Fase Pelaksanaan Tembakan Bebas Satu tangan ... 22
5. Fase Follow Trough Tembakan Bebas Satu Tangan ... 23
6. Bagan Pola Latihan Tembakan Jarak Berpindah ... 25
7. Tes Tembakan Bebas Satu Tangan ... 37
8. Diagram Batang Tes Awal ... 44
xii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Perumusan Masalah... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
G. Ruang Lingkup Penelitian ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
G. Tembakan Bebas Satu Tangan dari Atas Kepala ... 19
1. Fase Persiapan Tembakan bebas Satu Tangan ... 20
2. Fase Pelaksanaan Tembakan Bebas Satu Tangan... 21
3. Fase Follow trough Tembakan Bebas Satu Tangan ... 22
H. Tembakan Jarak Bertahap ... 23
I. Tembakan Jarak Berpindah ... 25
J. Kerangka Pikir ... 26
xiii BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian ... 30
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31
1. Populasi ... 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 43
B. Hasil Penelitian ... 45
1. Uji Prasyarat ... 45
2. Pengujian Hipotesis ... 47
C. Pembahasan ... 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 52
B. Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 54
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Tes Awal Penilaian Hasil Tembakan Bebas Satu Tangan ... 57
2. Tes Akhir Penilaian Hasil Tembakan Bebas Satu Tangan ... 58
3. Pembagian Kelompok dengan Ordinal Pairing ... 59
4. Data Hasil Tes Awal Kelompok Latihan Tembakan Jarak Bertahap ... 60
5. Data Hasil Tes Awal Kelompok Latihan Tembakan Jarak Berpindah ... 61
6. Data Hasil Tes Akhir Kelompok Latihan Tembakan Jarak Bertahap ... 62
7. Data Hasil Tes Akhir Kelompok Latihan Tembakan Jarak Berpindah ... 63
8. Uji Homogenitas Tes Awal ... 64
9. Uji Homogenitas Tes Akhir ... 65
10. Analisis Uji T Perbedaan Tes Awal ... 66
11. Analisis Uji T Perbedaan Tes Akhir ... 68
12. Uji T Pengaruh Kelompok Tembakan Jarak Bertahap ... 70
13. Uji T Pengaruh Kelompok Tembakan Jarak Berpindah... 72
14. Tabel Z ... 74
15. Tabel Uji Normalitas ... 75
16. Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment ... 76
17. Distribusi t Student ... 77
18. Tabel Uji Homogenitas Dengan Distribusi F tabel α 0,05 ... 78
19. Tes Validitas ... 79
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 44
2. Uji Normalitas ... 46
3. Uji Homogenitas ... 47
MOTO
Bermimpi Dapat Terwujudkan Dengan Keyakinan
Apabila Tidak Memiliki Keyakinan Janganlah Bermimpi
Jangan Menghabiskan Waktu Untuk Menunggu Kapan Tangga Hidup Anda
Berubah Menjadi Escalator Yang Membawamu Keatas Tanpa Adanya Usaha
Itu Tidak Akan Pernah Terjadi, Anda Harus Melangkah Keatas Menaiki
Tangga Itu Sendiri.
PERSEMBAHAN
Dengan berlandaskan haturan syukur kepada Allah SWT, kupersembahkan karya kecil ini
sebagai tanda bukti dan cinta kasihku kepada :
“Kedua orang tuaku Mugeni dan Tri Elikawana tercinta yang selalu menjadi semangat dalam
hidupku, kesabaran dan do’a dalam setiap sujudmu untuk menanti keberhasilanku serta
harapan di setiap tetesan keringatmu demi keberhasilanku”
“Terima kasih Ayah, terima kasih Ibu, semoga cinta kasih dan do’amu tak terhenti dan tak
terlupakan sepanjang hidupku serta mengantarkanku ke pintu bahagia”
“Kakak-kakakku (Teteh maya, iyang) yang dengan kasihnya selalu mendukung dan
mendo’akanku”
“Sahabat seperjuangan yang telah membantu Ninuk, Haris, Kiki, Indra, Iyus, Nur”
“Teman-temanku Penjas 2008 yang selalu memberikan semangat dan mendoakan
keberhasilanku”
“Dan seseorang yang selalu mendampingiku mengarungi suka duka jalannya kehidupan”
“Serta
“Almamaterku tercinta Universitas Lampung”
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 03 Februari 1991, sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Bapak Mugeni dan Ibu Tri elikawana.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis antara lain : Taman
Kanak-kanak (TK) Kartini Bandar Lampung, Sekolah Dasar (SD) di SDN 2 Palapa yang diselesaikan tahun 2002, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Kartika II-2 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2005 dan dilanjutkan di Sekolah
Menengah Atas (SMA) YP Unila Bandar Lampung tahun 2008.
Pada tahun 2008 penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Fakultas Keguruan dan
v
SANWACANA
Asalamualaikum. Wr. Wb
Puji syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.
Skripsi dengan judul ”Pengaruh Latihan Tembakan Jarak Bertahap dan Jarak
Berpindah Terhadap Hasil Tembakan Bebas Satu Tangan Dari Atas Kepala Dalam Permainan Bola Basket Pada Siswa Putra Kelas XI SMK Yagsmi Bandar
Lampung” adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharudin Risyak, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
(IP) FKIP Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Akor Sitepu, M.Pd selaku Pembimbing pertama yang telah
vi
4. Bapak Drs. Surisman, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing kedua yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis.
5. Bapak Dr. Marta Dinata, M.Pd selaku Penguji Utama yang telah memberikan
perbaikan dan pengarahan kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.
7. Kepala SMK Yagsmi Bandar Lampung yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas VII tahun pelajaran 2013/2014. 8. Teman-teman seperjuangan selama KKN dan PPL.
9. Keluarga besar, Ibu, Bapak dan kakak-kakak yang telah banyak memberi dukungan dan nasihat.
10. Semua teman-teman seperjuangan angkatan 2008 yang selalu memberikan semangat dan dukungan yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wasalamualaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, Juli 2014 Penulis
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai - nilai (sikap – mental – emosional – sportivitas – spiritual –
sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, Pendidikan Jasmani yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat
langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani.
Pendidikan Jasmani yang diajarkan pada sekolah menengah atas dikembangkan dengan menggunakan model kurikulum kebugaran jasmani dan pendidikan
olahraga, tujuannya adalah untuk menciptakan gaya hidup sehat dan aktif, dengan demikian manusia perlu memahami hakikat kebugaran jasmani dengan
menggunakan konsep latihan yang benar. Adapun struktur materi Pendidikan
2
kecakapan hidup personal (kebugaran jasmani serta pembentukan sikap dan
perilaku).
Bola basket merupakan permainan dengan tujuan bola memasukann bola ke dalam keranjang basket yang berada di atas lantai setinggi 305 cm. Gerakan yang
baik menimbulkan efisiensi kerja dan berkat latihan yang teratur berpengaruh terhadap efektivitas yang baik pula .
Dalam permainan bola basket, teknik dasar yang sangat dibutuhkan sebagai
penyelesaian akhir penyerang untuk mendapatkan point adalah shooting atau tembakan, yang dapat dilakukan dengan satu tangan, dua tangan.
Permainan bola basket termaksud permainan yang kompleks gerakanya, artinya
gerakan terdiri dari gabungan unsur – unsur yang terkoordinasi secara teratur sehingga mampu memainkan bola dengan baik. Agar dapat bermain basket dengan baik, siswa harus menguasai teknik – teknik dasar permainan bola basket
seperti (a) one hand set shoot (tembakan satu tangan), (b) free throw (tembakan bebas), (c) jump shoot (tembakan sambil melompat), (d) three point shoot (tembakan tiga angka), (e) hook shoot (tembakan mengait), (f) lay up (tembakan
dengan awalan langkah).
Menembak merupakan hal yang penting dalam permainan bola basket. Penguasaan terhadap teknik ini mempunyai peranan yang penting dalam
3
suatu tim dalam permainan ini selalu di tentukan oleh keberhasilannya dalam
menembak.
Dalam permainan bola basket tembakan di bagi menjadi dua yaitu tembakan lapangan dan tembakan hukuman. Tembakan lapangan yaitu suatu upaya
percobaan memasukan bola dalam keranjang lawan selama permainan. Tembakan ini dilakukan oleh siapapun pemain penyerang dari daerah manapun di dalam
lapangan sesuai peraturan. Tembakan lapangan dapat dilakukan dengan satu atau dua tangan baik dari posisi berdiri di tempat atau posisi meloncat. Sedangkan tembakan hukuman atau tembakan bebas adalah hadiah yang diberikan kepada
seorang pemain untuk mencetak satu angka.
Tembakan tanpa rintangan ini dilakukan pada posisi di belakan garis tembakan bebas sesuai dengan peraturan. Tembakan bebas dilakukan dalam waktu paling
lama 5 detik dimulai sejak bola diberikan wasit kepada pemain yang akan melakukan tembakan.
Nilai satu diberikan kepada regu yang dapat memasukan bola dari tembakan hukuman. Nilai dua diberikan pada regu yang dapat memasukan bola tidak dari
tembakan hukuman tetapi di dalam daerah pertahanan. Sedangkan nilai tiga diberikan pada regu yang dapat memasukan bola dari daerah tembak tiga angka
( three point field goal ).
4
peluang yang besar terhadap keberhasilan suatu tembakan yang dilakukan,
sehingga pemain dapat melakukan tembakan yang tepat sasaran.
Ada indikasi bahwa kekurangan tepatan hasil tembakan oleh siswa, karena siswa kurang dapat memperkirakan kekuatan yang tepat untuk tembakan, sehingga bola
melambung terlalu jauh, kurang mencapai ring basket. Hal ini berkaitan erat dengan kurang tingginya koordinasi antara tangan untuk menembak, jarak
tembakan dan kekuatan yang harus diberikan pada bola. Dengan cara latihan secara teratur dan mengubah jarak tembakan, diharapkan siswa dapat mengatur besarnya kekuatan tembakan dan koordinasinya dapat di tingkatkan
Berdasarkan atas data-data yang di peroleh dari penilain guru melalui
pembelajaran penjas di ketahui rendahnya kemampuan siswa dalam tembakan bebas satu tangan dari atas kepala pada pelajaran bola basket, masih kurangnya
sebagian siswa dalam hal ketepatan menembak ke arah ring dan sebagian masih kurang mengatur kekuatan tolakan pada bola saat melakukan tembakan sehingga pada saat melakukan tembakan bola tidak sampai pada ring dan sebagian lagi
masih kurang melakukan koordinasi mata dan tangan pada saat melakukan tembakan sehingga tembakan tidak tepat pada sasaran . Hal ini diduga karena
pembelajaran yang kurang berfariasi untuk meningkatkan kemampuan hasil tembakan bebas satu tangan. Untuk itu dalam pembelajaran kemampuan
tembakan bebas satu tangan penulis menggunakan pembelajaran tembakan jarak
5
dengan adanya perubahan jarak bertahap siswa dapat menentukan kekuatan
tolakan bola yang tepat. Siswa melakukan tembakan berbagai posisi dengan jarak yang diubah dari yang paling dekat sampat paling jauh. Sedangkan pada
pembelajaran tembakan jarak berpindah siswa melakukan perubahan posisi yang berbeda, namun posisi jarak dengan ring basket relatif masih sama atau satu garis. Dengan pembelajaran tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan setiap
koordinasi antara tangan, mata dan kekuatan yang harus digunakan untuk tolakan bola pada saat melakukan tembakan.
Berdasarkan hasil observasi siswa di XI SMK YAGSMI Bandar Lampung pada
kelas XI siswa, adanya kesalahan dalam posisi saat akan melakukan tembakan bebas, rata-rata siswa belum mampu melakukan hasil tembakan bebas satu tangan
ke ring, sedangkan sebagian lainnya belum dapat melakukan gerakan follow trough pada saat pelepasan bola, kemudian sebagian besar siswa kesulitan dalam
mengarahkan tembakan kearah ring.
Atas latar belakang inilah, penulis ingin melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh latihan tembakan jarak bertahap dan berpindah terhadap hasil
tembakan bebas satu tangan dari atas kepala dalam permainan bola basket pada
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Adanya kesalahan dalam posisi siap dengan kaki kanan berada di depan serta posisi tangan yang tidak di atas kepala dalam gerak dasar tembakan bebas satu tangan.
2. Tangan yang tidak di angkat di atas kepala dan terlalu dekat dengan badan dan penyelesain gerakan follow trough yang masih kurang baik.
3. Sebagian besar siswa kesulitan dalam mengarahkan tembakan ke arah ring.
4. Sebagian besar siswa memiliki ketepatan yang rendah dalam menembak ke ring.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, untuk
memudahkan penelitian perlu pembatasan masalah yang berdasarkan tujuan dari penelitian ini, adapun pembatasan masalah tersebut adalah perbandingan latihan
7
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1.Apakah latihan tembakan jarak bertahap berpengaruh terhadap tembakan bebas satu tangan dari atas kepala pada permainan bola basket pada siswa
putra putra kelas XI SMK YAGSMI ?
2.Apakah latihan tembakan jarak berpindah berpengaruh terhadap kemampuan
tembakan bebas satu tangan dari atas kepala pada permainan bola basket pada siswa putra kelas XI SMK YAGSMI ?
3.Manakah yang lebih baik pengaruhnya antara latihan tembakan dengan perubahan jarak bertahap dan latihan tembakan berpindah terhadap
peningkatan tembakan bebas satu tangan dari atas kepala dalam permainan
bola basket ?
E. Tujuan Penelitian
1.Untuk mengetahui besarnya pengaruh latihan tembakan jarak bertahap
terhadap kemampuan melakukan tembakan bebas satu tangan.
2.Untuk mengetahui besarnya pengaruh latihan tembakan jarak berpindah terhadap kemampuan melakukan tembakan bebas satu tangan.
3.Untuk mengetahui adakah perbedaan antara latihan tembakan dengan perubahan jarak bertahap dan latihan tembakan jarak berpindah terhadap
8
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman untuk mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil tembakan bebas satu
tangan dari atas kepala. Dan juga sebagai salah satu penunjang peningkatan kemampuan tembakan bebas satu tangan dari atas kepala.
2. Bagi Siswa
Penelitan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan tembakan bebas satu tangan dari atas kepala.
3. Bagi Guru
Dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam menentukan metode dan
model atau pendekatan yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga anak dapat mengoptimalkan segenap
kemampuannya dan tercapailah keberhasilan pembelajaran.
4. Bagi Program Studi
Sebagai informasi dan acuan bagi pihak yang ingin melaksanakan penelitan
9
G. Ruang Lingkup Penelitian
Agar tidak terjadi salah penafsiran, maka perlu adanya batasan ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK YAGSMI Bandar Lampung.
2. Objek yang diteliti adalah pengaruh latihan tembakan dengan perubahan jarak bertahap dan latihan tembakan dengan berpindah terhadap peningkatan hasil tembakan bebas satu tangan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Jasmani
J. Matakupan (1993:77) Pendidikan Jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan otot-otot besar, sehingga pendidikan dapat berlangsung
tanpa gangguan.
Demikian pula Lutan (2000:1) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani di
sekolah merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan dan mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, tujuan pendidikan jasmani sifatnya mendidik, dalam pelaksaannya
aktivitas jasmani di pakai sebagai wahana atau pengalaman pengalaman belajar, dan melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan berkembang untuk
mencapai pendidikan. Dengan kata lain pendidikan jasmani adalah proses untuk meningkatkan keterampilan gerak.
Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa tujuan utama dari pendidikan jasmani di sekolah di arahkan untuk meningkatkan kebugaran jasmani para siswa. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah di desain
11
bertahap dan berjenjang di sesuaikan dengan kebutuhan perkembangna siswa
sendiri, di samping itu pendidikan juga di arahkan untuk mengembangkan jiwa sportif, tanggung jawab, dan memiliki kesadaran hidup sehat. Dengan kata lain
pendidikan jasmani adalah proses mengajar melalui aktivitas jasmani dan sekaligus pula sebagai proses ajar untuk meningkatkan keterammpilan gerak.
B. Keterampilan Gerak
Keterampilan, menurut para ahli adalah sebuah kecakapan atau tingkat penguasaan terhadap suatu gerak atau pola gerak, yang dicirikan oleh tiga
indikator kualitas utama, yaitu efektif, efisien, dan adaptable (Samsudin
2008:22). Menurut Lutan (1988:95) menerangkan bahwa keterampilan itu dapat
juga dipahami sebagai indikator dari tingkat kemahiran atau penguasaan suatu hal yang memerlukan gerak tubuh.
Keterampilan gerak adalah gerak yang mengikuti pola atau gerak tertentu yang memerlukan koordinasi dan kontrol sebagian atau seluruh tubuh yang bisa dilakukan melalui proses belajar. Semakin kompleks keterampilan gerak yang
harus dilakukan, makin kompleks juga koordinasi dan kontrol tubuh yang harus dilakukan, dan ini berarti makin sulit juga untuk dilakukan.
Menurut Lutan (1988:305) belajar keterampilan gerak berlangsung melalui beberapa tahap yaitu : (1) tahap kognitif, (2) tahap asosiatif, dan (3) tahap
12
1. Tahap Kognitif
Pada tahap ini seseorang yang baru mulai mempelajari keterampilan motorik membutuhkan informasi bagaimana cara melaksanakan tugas
gerak yang bersangkutan. Karena itu, pelaksanaan tugas gerak itu diawali dengan penerimaan informasi dan pembentukan pengertian, termasuk
bagaimana penerpan informasi atau pengetahuan yang diperoleh. Pada tahap ini gerakan seseorang masih nampak kaku, kurang terkoordinasi, kurang efisien, bahkan hasilnya tidak konsisten.
2. Tahap Asosiatif
Permulaan dari tahap ini ditandai oleh semakin efektif cara-cara siswa
melaksanakan tugas gerak, dan dia mulai mampu menyesuaikan diri dengan keterampilan yang dilakukan. Akan nampak penampilan yang
terkoordinasi dengan perkembangan yang terjadi secara bertahap, dan lambat laun semakin konsisten.
3. Tahap Otomatis
Pada tahap ini, keterampilan motorik yang dilakukannya dikerjakan secara
13
C. Bola Basket
Bola basket merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan. Bola boleh dioper dan dipantulkan ke lantai baik di
tempat atau sambil berjalan dan tujuannya adalah memasukkan bola ke ring basket lawan (Imam Sadikun, 1992:8).
Gambar 1. Lapangan Bola Basket
Bola basket adalah jenis permainan yang kompleks, artinya gerakan yang di lakukan terdiri dari gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinasi secara rapi,
sehingga dapat bermain dengan baik. Menurut Vic ambler (1982:9), menyatakan bahwa keterampilan terpenting dalam permainan bola basket adalah kemampuan shooting atau menembakkan bola dalam ring basket. Keterampilan ini
merupakan suatu keterampilan yang memberikan hasil nyata secara langsung. Memasukkan bola ke dalam ring merupakan inti dari strategi permainan bola
14
besar untuk memenangkan permainan sebab tembakan yang dilakukan tidak
mendapatkan rintangan dari pemain lawan. Oleh karena itu teknik-teknik tembakan bebas harus dikuasai oleh pemain agar diperoleh peluang besar untuk
memenangkan dalam permainan.
D. Teknik Dasar Permainan Bola Basket
Masalah teknik dasar merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam mencapai prestasi. Karena pemahaman teknik dasar yang baik dimungkinkan pemain dapat menampilkan suatu permainan yang bermutu sehingga dapat
menjadi suatu tontonan atau hiburan yang menarik. Teknik dasar yang baik juga memudahkan pemain dalam memudahkan intruksi dari pelatih.
Menurut Imam Sodikun (1992:35), permainan bola basket sendiri terdiri dari suatu gabungan beberapa gerakan yang kompleks. Hal ini berarti gerakannya
terdiri dari gabungan unsur gerak yang terkoordinasi dengan baik , oleh karena itu penguasaan gerak yang baik harus di lakukan sehingga dapat bermain dengan baik. Setiap unsur gerak dapat dikuasai makan pemain akan dapat dengan mudah
mengkombinasikan gerakannya dan dapat mengembangkan dalam berbagai macam gerakan . Adapun teknik dasar dalam permainan bola basket dapat dibagi
sebagai berikut: 1) teknik melempar dan menangkap bola, 2) teknik mendrible bola, 3) teknik menembak, 4) teknik gerakan berporos, 5) teknik layup shot.
15
menang atau kalah suatu regu oleh karena itu hendaknya teknik menembak
dikuasai dengan benar oleh para pemain.
E. Tembakan dalam Permainan Bola Basket
Menembak atau shooting dalam permainan bola basket adalah satu teknik memasukkan bola ke ring lawan. Dalam bola basket teknik ini sangat penting
untuk mencetak angkat dan menentukan kemenangan dalam pertandingan, sebab kemenangan di tentukan oleh banyaknya bola yang masuk ring basket. Setiap regu yang menguasai bola selalu mencari kesempatan untuk dapat melakukan
tembakan , oleh karena itu unsur tembakan ini merupakan teknik dasar yang harus di pelajari dengan baik dan benar serta ditingkatkan keterampilannya
dengan latihan. Hal ini didukung oleh pendapat Wissel (2000:43) yang
menyatakan bahwa teknik dasar seperti operan, dribbling , bertahan, tebaunding mungkin mengantar tim memperoleh peluang besar membuat skor, tetapi tetap
saja harus melakukan tembakan. Ponco Nugroho (1990:10) juga berpendapat, menembak bola ke ring adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan dalam
permainan bola basket.
Apabila dalam suatu pertandingan seorang pemain kurang menguasai teknik
dasar permainan tetapi menguasai teknik tembakannya sangat baik, maka dalam pertandingan sesungguhnya pemain tersebut merupakan ancaman bagi lawan karena setiap saat ia akan menghasilkan angka. Imam Sodikun (1992:59)
16
Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu di tentukan oleh keberhasilan di
dalam tembakan. Maka hal ini perlu diperhatikan bagi para pemain dan pelatih.
Menembak merupakan gerakan mendorong bola dalam bentuk gerakan lemparan
dengan menggunakan satu tangan atau dua tangan (Cooper, John dan Sidentop, 1975:54). Menembak merupakan sasaran akhir setiap bermain. Keberhasilan
suatu regu dalam permainan selalu ditentukan oleh keberhasilan dalam
menembak. Untuk dapat berhasil dalam tembakan perlu dilakukan teknik-teknik yang benar.
Adapun prinsip-prinsip pelaksanaan sebagai berikut:
a. Penembak yang baik hendaknya selalu bertujuan pada satu sasaran khusus.
b. Penembak yang baik hendaknya menguasai koordinasi mata terpusat pada satu arah hingga bola dilepaskan.
c. Bola harus selalu digerakkan (digoyang) sebelum lepas agar mencapai sasaran
tembakan yang baik.
d. Penembak hendaknya tidak tinggal di tempat dalam waktu yang lama sebelum
melepaskan bola (terutama tangan).
e. Penembak hendaknya memusatkan perhatian pada saat melakukan tembakan.
f. Sebagai tembakan harus diarahkan pada suatu target tepat di atas lingkaran. g. Setiap pemain harus dapat mengambil atau melambungkan bola jauh dari
papan ke keranjang segera setelah mendekati keranjang.
17
Menurut Imam Sodikun (1992:59) ada beberapa jenis tembakan yaitu:
(1) tembakan dengan dua tangan di dada, (2) tembakan dengan dua tangan di atas kepala, (3) tembakan satu tangan, (4) tembakan lay up, (5) tembakan di dahului
dengan menggiring bola dan langsung mengadakan tembakan lay up, (6) tembakan loncat satu tangan, (7) tembakan loncat dengan dua tangan,
(8) tembakan kaitan, (9) tembakan lain-lain gaya.
Di dalam permainan bola basket tembakan dibagi menjadi dua golongan yaitu tembakan hukuman dan tembakan lapangan. Menurut Imam Sodikun (1992:90)
tembakan lapangan yaitu suatu upaya memasukkan bola ke dalam ring lawan selama dalam permainan atau pertandingan. Tembakan ini dilakukan oleh
siapapun pemain penyerang dari daerah manapun di dalam lapangan sesuai peraturan. Tembakan lapangan boleh di lakukan dengan satu tangan atau dua tangan, baik dari posisi berdiri di tempat maupun dari posisi meloncat.
Sedangkan tembakan hukuman atau tembakan bebas adalah hadiah yang
diberikan keepada seorang pemain untuk mencetak satu angka. Tembakan tanpa
rintangan ini dilakukan pada posisi tepat di belakang garis tembakan bebas.
F. Tembakan Satu Tangan dari Atas Kepala
Sukintaka (1979:22) menyatakan bahwa menembak dengan satu tangan lebih efektif, sebab kecepatan menembak lebih tejamin dan koordinasi lebih mudah
18
Teknik dasar tembakan satu tangan dari atas kepala adalah sebagai berikut:
a. Pegangan awal sesuai dengan teknik memegang bola.
b. Angkatlah bola sampai ke depan atas dahi dengan posisi tangan kanan
menghadap ke depan dan siku masih ditekut serta jari-jari terbuka mengenai bola.
c. Tangan kiri tetap menempel pada bola tetapi hanya menahan agar bola tidak jatuh dan telapak tangan menghadap ke belakang.
d. Dorongan bola ke depan atas dengan meluruskan tangan kanan, setelah tangan
lurus lanjutkan dengan melecutkan pergelangan dan jari tangan. e. Bersama dengan itu tangan kiri segera turun lewat depan dada.
f. Arah lambung bola dengan sudut kurang lebih 70° dan diharapkan bola
langsung ke ring basket.
g. Latihan dimulai dari jarak dekat dulu baru berangsur-angsur menjauh.
Untuk lebih jelasnya, gerakan dalam teknik tembakan bola satu tangan dari atas kepala dapat di perlihatkan pada gambar 2 di bawah ini:
19
G. Tembakan Bebas Satu Tangan dari Atas Kepala
Menurut Imam Sodikun (1992:90) hukuman adalah tembakan hadiah yang diberikan kepada seorang pemain untuk mencetak satu angka. Menurut peraturan
PERBASI (2002:64) menyatakan bahwa tembakan hukuman diberikan regu lawan dan diikuti dengan penguasaan bola. Jumlah tembakan hukuman yang
diperoleh regu lawan adalah sebagai berikut : (a) jika kesalahan dilakukan kepada pemain yang tidak dalam keadaan menembak, maka akan diberikan dua tembakan hukuman, (b) jika kesalahan dilakukan pada pemain yang dalam posisi
menembak dan bola masuk, maka satu tembakan hukuman akan diberikan, (c) jika kesalahan dinyatakan saat pemain melakukan tembakan lapangan dan bola tidak masuk, maka dua atau tiga tembakan hukuman akan diberikan dengan
tempat dimana dia berusaha melakukan tembakan lapangan.
Untuk melatih ketepatan melakukan tembakan hukuman dalam bola basket dapat
dilakukan dengan cara pemain berdiri dibelakang garis tembakan hukuman kemudian melakukan tembakan secara berulang-ulang (Stroker, 1982 : 61).
Tembakan satu tangan sering digunakan dalam permainan bola basket sekarang ini karena gerakannya tidak terlalu sulit dilakukan dan juga sebagai dasar dalam
melakukan tembakan yang lain. Seperti yang dikemukakan oleh Imam Soeyoedi (1979 : 22), tembakan dengan satu tangan harus diutamakan sebab kecepatan tembakan lebih terjamin dan koordinasi lebih mudah dikuasai dibandingkan
20
Pada kenyataan sekarang ini, tembakan satu tangan lebih banyak digunakan dalam permainan bola basket karena keefektifan gerakannya dapat menjamin ketetapatan dari tembakan yang dilakukan. Untuk hasil terbaik pada saat
melakukan tembakan hukuman, sebaiknya menggunakan satu tangan dari atas kepala. Untuk melakukan tembakan hukuman, seorang pemain harus berdiri tepat
di belakang garis bebas, adapun teknik tembakan hukuman satu tangan dari atas kepala menurut Wissel yaitu:
a. Fase Persiapan Tembakan Bebas Satu Tangan dari Atas Kepala
Fase persiapan merupakan tahap awal yang harus dikuasai oleh seorang pemain bola basket. Persiapan yang baik merupakan modal yang sangat
berpengaruh terhadap tembakan yang akan dilakukan.
Fase persiapan menurut Wissel (2000:48) meliputi: (1) Pandangan, (2) Kaki
terentang selebar bahu, (3) Jari kaki lurus, (4) Lutut dilenturkan dan agak ditekuk, (5) Bahu dirilekskan, (6) Tangan yang tidak menembak
21
Lebih jelasnya lihat fase persiapan dalam melakukan tembakan satu tangan
dari atas kepala pada gambar 3 berikut :
Gambar 3. Fase persiapan tembakan bebas satu tangan dari atas kepala
b. Fase pelaksanaan tembakan bebas satu tangan dari atas kepala
Dalam fase pelaksanaan menurut wisserl (2000:49) meliputi : (1) Lihat target, (2) Rentangkan kaki, punggung dan bahu, (3) Rentangkan siku, (4) Lentukkan
22
Lebih jelas nya lihat fase pelaksanaan dalam melakukan tembakan satu tangan
dari atas kepala pada gambar 4 berikut:
Gambar 4. Fase pelaksanaan tembakan bebas satu tangan dari atas kepala
c. Fase Follow Trough Tembakan Bebas Satu Tangan dari Atas Kepala
Pada fase lanjutan ini pelaksanaanya menurut wissel (2000:49) meliputi:
(1) Lihat target, (2) Lengan terlentang, (3) Jari telunjuk pada target,
23
Lebih jelasnya lihat fase follow trough dalam melakukan tembakan satu
tangan dari atas kepala pada gambar 5 berikut
Gambar 5. Fase follow trough tembakan bebas satu tangan dari atas kepala
H. Tembakan Jarak Bertahap
Latihan tembakan jarak bertahap merupakan suatu bentuk modifikasi latihan dengan cara mengubah-ubah jarak tembakan secara bertahap. Tujuan latihan ini pada intinya untuk melatih siswa agar dapat menentukan ketepatan tembakan,
24
Menurut Imam Sodikun (1992:62) adalah tembakan dapat dilakukan dengan
jarak bertahap, yaitu melakukan latihan dari jarak dekat dengan ring basket kemudian jaraknya semakin lama semakin diperjauh.
Menurut Ambler (1988:11) adalah latihan mengarahkan bola sedemikian rupa, sehingga bola masuk tepat ke dalam ring basket, latihan mengarahkan ini bisa
dilakukan dari jarak dekat maupun jarak yang jauh.
Menurut W.J.S. Poerwadarminta (1976:833) dan 922) kata jarak diartikan ruang (panjang, jauh) antara dua benda atau tempat. Bertahap berasal dari kata tahap
mendapat awalan ber- yang artinya tingkatan, pangkat, jarak. Jadi yang dimaksud dengan jarak bertahap dalam penulisan ini adalah tembakan hukuman atau bebas
yang dilakukan dari yang dekat ring basket, kemudian sedikit demi sedikit bertambah menuju jarak sesungguhnya.
Menurut Imam Sodikun (1992:125) adalah modifikasi tes tembakan bebas pada pelaksanaan latihan dalam jarak bertahap menggunakan jarak dari dekat ring menuju jarak sebenarnya, yaitu batas tembakan bebas.
Untuk pembagian jarak bertahap dalam ini peneliti rancang menjadi tiga tahap yaitu dari jarak 1,5 m, kemudian 2,8 m dan jarak sesungguhnya 4,6 m.
25
Melalui tahapan jarakyang berubah – ubah ini juga untuk melatih kosentrasi
pandangan siswa pada saat melempat bola ke sasaran.
I. Tembakan Jarak Berpindah
Menurut Iman Sodikun (1986:57) adalah berpindah berupa gerakan beralih atau bertukar tempat, berpindah merupakan beralih ke tempat lain, bertukar atau
berganti tempat kedudukan namun masih dalam jarak relatif sama.
Berkaitan dengan penelitian ini yang dimaksud dengan latihan tembakan jarak
berpindah merupakan suatu bentuk modifikasi latihan denga cara mengubah-ubah tempat menembak namun masih dalam jarak relatif sama.
Tujuan latihan ini pada intinya juga sama dengan latihan tembakan jarak
bertahap yaitu untuk melatih siswa agar dapat menentukan ketepatan tembakan, seberapa dorongan yang harus diberikan bola agar tepat sasaran, serta melatih
kosentrasi pada saat melakukan tembakan. Bentuk latihan yang diberikan dapat dilihat pada gambar 6 berikut.
26
Berdasarkan bagan tersebut dapat dijelaskan bahwa siswa diberikan bentuk
latihan untuk melemparkan bola basket pada tempat 1 , dilanjutkan tempat 2 dan seterusnya sampai pada tempat 3. Melalui latihan tersebut diharapkan siswa
dapat menentukan daya dorong terhadap bola yang tepat agar diperoleh hasil lemparan yang tepat pada basket. Melalui perubahan tempat ini juga diharapkan dapat melatih kosentrasi pandangan siswa pada saat menembak bola ke sasaran.
J. Kerangka Pikir
Dalam menyelesaikan suatu masalah kita harus melihat masalah itu dari berbagai
segi, baik dari hal-hal terkecil maupun hal-hal yang besar, agar kita dapat memahami konsep permasalahan dengan mudah dan menyelesaikan masalah
dengan baik. Untuk memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian maka diperlukan suatu kerangka pikir yang jelas, sebab dengan kerangka pikir yang jelas kita depat mengetahui gambaran-gambaran permasalahan dan konsep
pemecahan masalah .
Menurut Soekamto (1984:24) “Kerangka pikir adalah konsep yang memerlukan
abstraksi dan hasil pemikiran atau kerangka acuan yang pada dasarnya
berdimensi sosial yang dianggap relevan dengan peneliti”.
Orientasi pendidikan jasmani khususnya dalam pembelajaran keterampilan gerak dasar shooting pada anak sekolah menengah atas selama ini cenderung lebih
27
gerak shoooting. Orentasi pembelajaran yang seperti ini tidaklah efektif, sebab
dengan orentasi pembelajaran yang seperti ini kemampuan siswa tidak tergali secara optimal.
Dalam proses pembelajaran gerak dasar shooting pada siswa kelas XI SMK YAGSMI Bandar Lampung, peneliti melihat masih kurang efektif dan optimal
proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang kesulitan melakukan gerak dasar shooting dan hasil belajar yang kurang memuaskan. Adapun hal-hal yang menyebabkan siswa kesulitan dalam
melakukan gerak dasar shooting bolabasket adalah: kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar shooting bola basket, kurangnya sarana dan
prasarna olahraga untuk pembelajaran bolabasket dan belum digunakannya
latihan tembakan jarak bertahap dan berpindah terhadap hasil tembakan bebas satu tangan dari atas kepala dalam permainan bola basket pada siswa kelas XI
SMK YAGSMI Bandar Lampung.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan guru olahraga untuk meningkatkan
kemampuan gerak dasar shooting pada siswa kelas XI SMK YAGSMI Bandar Lampung adalah digunakannya latihan tembakan jarak bertahap dan berpindah
28
K. Hipotesis
Menurut Arikunto (1998 : 67), hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang
terkumpul, oleh karena itu suatu hipotesis perlu diuji guna mengetahui apakah hipotesis tersebut terdukung oleh data yang menunjukkan kebenarannya atau
tidak. Margono (2010 : 67) hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya. Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa hipotesis adalah
alat yang sangat besar kegunaanya dalam penyelidikan ilmiah karena dapat menjadi penuntunan ke arah proses penelitian untuk menjelaskan permasalahan yang harus dicari pemecahannya.
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ho1: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara latihan tembakan jarak bertahap terhadap hasil tembakan bebas satu tangan dari atas kepala.
Ha1: Ada pengaruh yang signifikan antara latihan tembakan jarak bertahap
terhadap hasil tembakan bebas satu tangan dari atas kepala. Ho2: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara latihan tembakan jarak
berpindah terhadap hasil tembakan bebas satu tangan dari atas kepala. Ha2: Ada pengaruh yang signifikan antara latihan tembakan jarak berpindah
29
H o3: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara tembakan jarak bertahap dan
jarak berpindah terhadap hasil tembakan bebas satu tangan dari atas kepala. H a3: Latihan tembakan jarak bertahap lebih baik dari pada tembakan jarak
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid, agar isi dari penelitian bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Untuk
mendapatkan data yang valid, hasil data yang diperoleh dalam penelitian harus dianalisis dengan menggunakan metode penelitian yang logis dan rasional agar tingkat validitas data yang bisa dipertanggung jawabkan. Menurut Sugiyono
(2010:3) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut Sukardi (2003:17) metode
penelitian adalah kegiatan yang secara sistematis, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan berguna bagi masyarakat,
maupun bagi peneliti itu sendiri. Terdapat beberapa metode yang bisa dipergunakan untuk pengkajian data dalam sebuah penelitian agar tujuan penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan. Untuk menggunakan suatu
31
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen komparatif atau
eksperimen semu.
Pada suatu penelitian pengunaan metode yang harus dipakai harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggung jawabkan secara
ilmiah sesuai aturan yang berlaku, agar penelitian tersebut dapat diperoleh hasil yang sesuai tujuan yang diharapkan. Ada bermacam-macam metode yang dapat
digunakan pada penelitian, namun harus dapat memilih metode yang tepat dan sesuai. Permasalahan yang dihadapi bukan terletak pada dan buruknya suatu metode, tetapi permasalahannya haraus tepat mengunakan metode yang sesuai
dengan obyek penilitian.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Arikunto (1993) menyatakan populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Sementara Sudjana (1989) menyatakan bahwa totalitas semua nilai yang mungkin muncul dari hasil menghitung atau mengukur, baik
berupa kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya dinamakan populasi. Jadi yang dimaksud populasi adalah individu yang
32
penelitian. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK YAGSMI
Bandar Lampung yaitu berjumlah 144 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagai individu yang hendak diselidiki (Sutrisno Hadi, 1986:70), Suharismi Arikunto (1998:109) berpendapat bahwa sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dari kedua pendapat tersebut di atas, maka yang dimaksud sampel adalah wakil dari anggota populasi yang akan diteliti, terkait dengan penentuan jumlah sampel penelitian, Suharismi
Arikunto (1998:131), menyatakan bahwa sebagai ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua, sehingga
penelitian ini disebut penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%. Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti akan menggambil 25% dari jumlah total populasi,
sehingga jumlah sampel adalah 25% x 144 = 36 siswa.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik random sampling, maksudnya pengambilan sampling secara acak dengan menggunakan sistem undian. Menurut Margono (2010:125) teknik ini
33
Setiap subjek yang terdaftar sebagai populasi, diberi nomor urut mulai dari 1
sampai dengan banyaknya subjek. Didalam pengambilan sampel peneliti biasanya sudah menentukan terlebih dahulu besarnya jumlah sampel yang
paling baik.
C. Variabel Penelitian dan Data
1. Variabel Penelitian
Setiap penelitian mempunyai obyek yang dijadikan sasaran dalam penelitian
obyek tersebut sering disebut sebagai gejala, sedangkan gejala-gejala yang menunjukan variasi baik dari jenisnya maupun tingkatnya disebut variabel. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat.
1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Adapun
variabel bebas dalam penelitian ini yaitu
Latihan tembakan bebas dengan jarak bertahap
Latihan tembakan bebas dengan jarak berpindah
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil tembakan bebas satu tangan
34
2. Data Penelitian
Menurut sumber pengambilan data dibedakan atas dua, yaitu :
a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukan data primer disebut juga data asli atau data baru.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada. Data tersebut biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan penelitian terdahulu.
Apabila di dalam merencanakan suatu penelitian, problema, tujuan penelitian dan hipotesis-hipotesis sudah diformulasikan dengan jelas, langkah berikutnya
adalah menentukan apakah data yang akan dipergunakan untuk menguji hipotesis itu akan dikumpulkan dari sumber – sumber pustaka yang sudah ada,
ataukah akan diusahakan data langsung dari individu – individu yang diselidiki. Data yang ada dalam pustaka – pustaka dinamakan data sekunder, sedangkan data yang dikumpulkan langsung dari individu yang diselidiki dinamakan data
primer. Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan mengadakan suvey atau pencacahan lengkap.
Berdasarkan teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian
35
D. Desain atau Pola Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil latihan jarak bertahap X1 dan jarak
berpindah X2, dengan hasil tembakan bebas satu tangan dari atas kepala Y. Desain penelitian dibuat agar peneliti mampu menjawab pertanyaan penelitian dengan objektif, tepat dan sehemat mungkin. Adapun desain dalam penelitian ini adalah :
Rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut :
R Pretest
Keterangan :
R : Random
Pretest : Tes awal tembakan bebas OP : Ordinal Pairing
KE1 : Kelompok 1 KE2 : Kelompok 2
Treatment A: perlakuan dengan latihan tembakan jarak bertahap Treatment B: perlakuan dengan latihan tembakan jarak berpindah Posttes : Tes akhir tembakan bebas
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpilan data adalah suatu metode untuk memperoleh keterangan yang benar sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini metode
OP
Treatment A Post test
Treatment B Post test
KE 1
36
pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dan metode
eksperimen lapangan melalui tes dan pengukuran.
a. Metode Tes
Menurut Suharismi Arikunto (1998:53) tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan
cara dan aturan yang sudah ditentukan.
Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil tembakan bebas satu tangan dari atas kepala sebelum kegiatan pembelajaran (pre test)
dan setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan (post test).
F.Instrumen Penelitian
Menurut Nurhasan (2007:1) mengemukakan bahwa dalam proses pengukuran membutuhkan alat ukut dengan alat ukur ini kita akan mendapatkan data yang
merupakan hasil pengukuran. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat ukur tes tembakan hukuman Nurhasan (2000:10) yg di gunakan untuk tes siswa
yg memiliki tingkat validitas 0,77 dan reabilitas 0,81.
Intrumen penelitian adalah alat pengambilan data. Instrumen tes tembakan bebas
ini sebagai berikut :
1. Tembakan dilakukan dibelakang garis tembakan hukuman dalam lingkungan
tembakan hukuman.
37
3. Pencatat skor mencatat bola yang masuk kedalam ring.
4. Bola yang masuk ke dalam ring diberikan nilai 1. 5. Bola yang tidak masuk ke dalam ring diberikan nilai 0.
Gambar 7. Tes tembakan bebas satu tangan
G. Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah uji t dan dilanjutkan dengan uji prasarat uji normalitas dengan menggunakan uji lilifors dan uji homogenitas
dengan uji F dan dilanjutkan dengan uji t pengaruh.
1. Uji Prasarat
a. Uji Normalitas, menggunakan Liliefors
Uji normalitas adalah uji untuk melihat apakah data penelitian yang
38
SD : Simpangan baku
Z : Skor baku X : Row skor
X : Rata-rata
b. Untuk tiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi
normal baku. Kemudian di hitung peluang F(Zi)P(ZZi)
e. Ambil harga paling besar di antara harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah
harga terbesar ini dengan L0. Setelah harga L0 , nilai hasil perhitungan
tersebut dibandingkan dengan nilai kritis L0 untuk uji Liliefors dengan
taraf signifikan 0,05. bila harga L0 lebih kecil (<) dari L tabel maka data
yang akan di olah tersebut berdistribusi normal sedangkan bila L0 lebih
39
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh informasi apakah kedua kelompok sample memiliki varian yang homogen atau tidak. Menurut
Sudjana (2002 : 250) untuk pengujian homogenitas digunakan rumus sebagai
berikut :
Dk pembilang : n-1 (untuk varians terbesar) Dk penyebut : n-1 (untuk varians terkecil)
Taraf signifikan ( 0.05) maka dicari pada tabel F Didapat dari tabel F
Dengan kriteria pengujian
Jika : F hitung ≥ F tabel tidak homogen F hitung ≤ F tabel berarti homogen
Pengujian homogenitas ini bila F hitung lebih kecil (<) dari F tabel maka data tersebut mempunyai varians yang homogen. Tapi sebaliknya bila F hitung (>)
40
c. Uji t
Berdasarkan kenormalan atau tidaknya serta homogen atau tidaknya varians antar kedua kelompok sample maka analisis yang digunakan dapat di
kemukan beberapa alternatif :
a. Data berdistribusi normal dan kedua kelompok mempunyai varians yang
homogen ( 1 2 ) maka uji t- tes yang dipergunakan untuk menguji
hipotesis penelitian seperti yang dikemukakan oleh Sudjana (1992) sebagai berikut :
X : Rerata kelompok eksperimen A
X : Rerata kelompok eksperimen B
1
S : Simpangan baku kelompok eksperimen A
2
S : Simpangan baku kelompok eksperimen B
1
n : Jumlah sampel kelompok eksperimen A
2
41
b.Salah satu data berdistribusi normal dan data yang lain tidak berdistribusi
normal ( ) kedua kelompok sampel yang mempunyai varians yang homogen atau tidak homogen maka rumus yang digunakan menurut Sudjana (1992 : 241) :
X : Rerata kelompok eksperimen A X : Rerata kelompok eksperimen B
1
S : Simpangan baku kelompok eksperimen A
2
S : Simpangan baku kelompok eksperimen B
1
n : Jumlah sampel kelompok eksperimen A
2
n : Jumlah sampel kelompok eksperimen B
c. Bila kedua data berdistribusi tidak normal, kedua kelompok sampel
homogen atau tidak, maka rumus yang digunakan seperti yang di kemukakan Sanafiah Faisal (1982 hal 371) adalah :
42
Pengujian taraf signifikan perbedaan antara kelompok eksperimen A dan
kelompok eksperimen B adalah bila Z hitung < dari Z tabel berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen A dan
V. SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarikan simpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh yang signifikan antara tembakan jarak bertahap terhadap hasil tembakan bebas satu tangan dari atas kepala.
2. Ada pengaruh yang signifikan antara latihan tembakan jarak berpindah terhadap hasil tembakan bebas satu tangan dari atas kepala.
3. Latihan tembakan jarak bertahap lebih baik dari pada tembakan jarak berpindah.
B.Saran
1. Untuk guru pendidikan jasmani penerapan latihan tembakan jarak bertahap dan
berpindah sangat membantu untuk tercapainya tujuan pembelajaran,terutama dalam peningkatan hasil tembakan bebas satu tangan dari atas kepala.; 2. Untuk peneliti lainnya, khususnya mahasiswa penjaskes dapat terus menerus
53
3. Untuk siswa diharapkan agar menggunakan latihan tembakan jarak bertahap
dan jarak berpindah, karena dapat melatih daya dorong bola saat menembak ke arah ring sehingga siswa dapat mengukur seberapa besar kekuatan yang harus
dilakukan dengan jarak yang berbeda serta melatih koordinasi antara mata dan tangan sehingga dapat menghasilkan akurai yang baik dan siswa juga dapat meningkatkan feeling dalam melakukan tembakan.
4. Untuk Program Studi Penjaskes dapat dijadikan salah satu kajian dalam mengembangkan hasil tembakan bebas satu tangan dari atas kepala dengan
54
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta. Jakarta.
Brittenham,Greg. 1996. Panduan lengkap Latihan Khusus Pemantapan Bola Basket. Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Cooper Jhon M. dan Sindetop. 1975. The Theory and Science of Basketball.
Philadelpia : Lea and Febinger.
Gerhard,Strocker. 1982. Bola Basket. Yogyakarta:Gramedia.
Indrawan WS. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Bandung. J. Matakupan. 1993. Teori Bermain. Dekdikbud. Jakarta
Lutan, Rusli. 1998. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK. Jakarta
Lutan, Rusli. 2000. Manajemen Penjasakes. Dekdikbud. Jakarta
Margono. 2010. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Muhajir. 2006. Pendidikan Jasmani Untuk Kelas X SMA. Jakarta:Erlangga
Nurhasan.2001. Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Direktorat Jendral Olahraga. Depdiknas.
PERBASI. 2002. Peraturan Permainan Bola Basket. Jakarta:Pusat Ilmu Olahraga KONI Pusat.
Poerwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Ponco Nugroho. 1990. Pedoman Pelatih Bola Basket Modern. Pengurus Besar Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia.
55
Soekamto, T dan Winataputra, Udin.1997. Teori Belajar dan Model- Model Pembelajaran. Dekdikbud. Jakarta.
Soeyoedi,Imam. 1979. Permainan dan Metodik. Jakarta:Depdikbudt. Dirjendikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Strocker Gerhard dkk. 1982. Bola Basket. Yogyakarta : Gramedia.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Penerbit Tarsito. Bandung.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara. Yogyakarta.
Sukintana dkk. 1979. Permainan Besar. Jakarta : Tarate Bandung.
Universitas Lampung. 2012. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung Wissel Hall, PH. 2000. Bola Basket.Jakarta : Raja Grafindo Persada.