• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TEMPE KEDELAI HITAM (Glycine soja) TERHADAP PERLEMAKAN SEL HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus novergicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK DAN PROPILTIOURASIL (PTU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TEMPE KEDELAI HITAM (Glycine soja) TERHADAP PERLEMAKAN SEL HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus novergicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK DAN PROPILTIOURASIL (PTU)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH TEMPE KEDELAI HITAM (Glycine soja) TERHADAP PERLEMAKAN SEL HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus novergicus strain

wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK DAN PROPILTIOURASIL (PTU)

Oleh:

SAYUTI ABDUL MALIK ABDULLAH

201010330311160

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

i

HASIL PENELITIAN

PENGARUH TEMPE KEDELAI HITAM (Glycine soja) TERHADAP PERLEMAKAN SEL HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus novergicus strain

wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK DAN PROPILTIOURASIL (PTU)

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh:

SAYUTI ABDUL MALIK ABDULLAH

201010330311160

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALNG

FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Dengan mengucapkan rasa syukur alhamdulilah kehadirat Allah SWT atas

segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh tempe kedelai hitam terhadap perlemakan sel hepar tikus

putih jantan (rattus novergicus strain wistar) yang diberi diet tinggi lemak dan

propiltiourasil (PTU)”. penulisan penelitian ini dalam rangka memenuhi syarat

untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pedidikan Dokter pada

Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Pada penulisan karya tulis akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis

ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Secara khusus penulis sampaikan kepada:

1. Kepada ALLAH SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Kepada kedua orang tuaku yang tersayang dan tercinta, Ayahanda Abdul

Malik Abdullah dan Ibunda Jarana Marsaoly yang dengan penuh

kesabaran, ketulusan dan keikhlasan membimbing dan memberi dukungan

kepada penulis serta selalu mendoakan agar penulis selalu sukses, dengan

penuh kebanggaan skripsi ini penulis persembahkan buat kedua orang tua.

(6)

vi

3. Kepada kakak dan adiku yang tercinta, Jamaludin abdullah, Mursyid

abdullah, Qamaria abdullah, Moh. Rizky abdullah yang selalu

memberikan dukungan, semangat, dan doa sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Semoga kita semua menjadi anak

yang sholeh dan sholehah dan bisa membanggakan kedua orang tua kita.

Amin.. sukses dan semangat selalu I LOVE YOU.

4. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang.

5. dr. Ma’roef, Sp.OG, selaku pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

6. dr. Rahayu, Sp.S, selaku pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

7. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ, selaku pembantu dekan III Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus dosen wali

yang selalu memberikan bimbingan dan semangat kepada penulis.

8. Prof. DR. dr. Djoni Djunaedi, Sp.PD. KPTI. Selaku dosen pembimbing I

yang telah meluangkan waktu dan dengan sabarnya membimbing penulis

dalam mengerjakan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

9. dr. Nanang Mardiraharjo, Sp. THT. Selaku dosen pembimbing II yang

telah meluangkan waktu dan dengan sabarnya membimbing penulis dalam

mengerjakan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

(7)

vii

10.dr. Isbandiyah, Sp.PD. Selaku dosen penguji proposal dan tugas akhir

yang telah memberi masukan, kritik, dan saran demi kesempurnaan

penelitian ini.

11.dr. Soebarkah Basuki, Sp.PA. selaku konsultan patologi anatomi yang

telah meluangkan waktu dalam membimbing penulis demi kesempurnaan

penelitian ini.

12.kepada bubuhan, Dhita(ledy), melisa (cece), ayu anisah, lisa (icha), fika

(lilu), lida (teteh), lana, sofi (sopai). Kalian sudah seperti keluarga bagi

saya, canda, tawa, tangis, bahagia, konflik, susah, senang, kita rasakan

bersama. Semoga kita semua sukses dan menjadi dokter yang amanah.

Amiin...

13.Teman-teman sekandang tikus (rumah perjuangan) dhita, fika, ega, tantia,

icha, sofi, indah, nurul, mami kitty, mba diar, amel, dewi manda dll. Tks

atas semua bantuannya selama dikandang.

14.Tks buat teman-teman angkatan 2010 terutama mas indro, cak nur, yang

telah membantu penulis menyelesaikan penelitian ini.... SEMANGAT

BUAT ANGKATAN 2010 KITA PASTI BISA.

15.Staff laboran : mas miftah, pak kus, pak joko, mba dila, mba emi, dalam

menyelesaikan skripsi ini.

16.Staff TU : pak yon, mas didit, mas faisal, bu endah yang selalu membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

17.Keluarga besar TBMM NURUL QOLBI yang telah memberikan penulis

(8)

viii

18.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis akhir

ini, penulis ucapkan terima kasih

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun, serta

penulis mengharapkan agar karya tulis akhir ini dapat berguna serta bermanfaat. Wassalamu’alaikum wr.wb

Malang, 08 Maret 2014

(9)

ix ABSTRAK

Abdullah, S.A.M. 2014. Pengaruh tempe kedelai hitam (glycine soja) terhadap perlemakan sel hepartikusputih (Rattusnovergicus strain wistar) dengandiet tinggi lemak dan propiltiourasil (PTU). Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Djoni Djunaedi*).(2) Nanang Mardiraharjo**).

Latar Belakang: Prevalensi perlemakan hati non alkoholik di Indonesia semakin meningkat. Dalam hal ini tempe kedelai hitam dapat digunakan sebagai terapi dalam mengatasi perlemakan hati nonalkoholik karena dalam tempe kedelai hitam mengandung zat antioksidan seperti isoflavon yang berpotensi untuk melindungi hepar.

Tujuan: Untuk membuktikan adanya pengaruh pemberian tempe kedelai hitam terhadap sel lemak hepar tikus putih dengan diet tinggi lemak dan propiltiourasil (PTU)

Metode: Menggunakan rancangan posttest controlled group dengansampel penelitian dibagi menjadi 5 kelompok. kelompok I (kontrol negatif), kelompok II (kontrol positif) diberi diet tinggi lemak, dan PTU selama 33 hari, dan tiga kelompok lainnya ditambah dengan pemberian tempe kedelai hitam dengan dosis:1,8; 3,6; 5,4 ml/ekor/hari selama 14 hari.

Hasil Penelitian: Rerata dari sel lemak hepar pada kelompok negatif, positif, D1, D2, D3 Yaitu sebesar : 2,22, 15,12, 13,54, 10,9, 7,98/lapang pandang masing-masing. Hasil uji oneway ANOVAsig=0,000(p<0,05); uji korelasi sig=0,000 (p<0,05) dan uji regresi sig=0,000 (p < 0,05).

Diskusi: tempe kedelai hitam dapat menurunkan jumlah sel lemak dengan mengaktivasi lipolisis dan apoptosis sel adiposit

Kesimpulan:Pemberian tempe kedelai hitam menurunkan jumlah sel lemak hepar tikus putih dengan diet tinggi lemak dan propiltiourasil (PTU)

Kata Kunci: Tempe kedelai hitam, sel lemak hepar, isoflavon, diet tinggi lemak.

*) : Guru BesarIlmuPenyakitDalam, FK UMM

(10)

x ABSTRACT

Abdullah, S.A.M. 2014. Effect of black soybean tempeon liver fat cell white rats (Rattusnovergicuswistar strain) with high fat diets and prophyltiouracil. Final Thesis, Medical faculty at University of Muhammadiyah Malang.Supervisor: (1) Djoni Djunaedi*).(2) Nanang Mardiraharjo**).

Background: The Prevalence of Non-Alcoholic Fatty Liver in Indonesia is increasing. Black soybean tempe may be used as therapy to treat nonalcoholic fatty liver because black soybean tempe contains several antioxidants such as isoflavone which is potential to protect the liver.

Purpose: To prove the effect of black soybean tempe on liver fat cells of white rats with high-fat diets and propylthiouracil.

Metode: Using post test controlled group design with a sample divided into 5 groups. Group I (negative control), group II (positive control) were given a high-fat diets, and propylthiouracil l for 33 days, and the other three groups combined with black soybean tempe dose: 1.8; 3.6, 5.4 ml / head / day for 14days.

Result of research: The mean of liver fat cell in group negative, positive, D1, D2, D3 that is equal to : 2,22, 15,12, 13,54, 10,9, 7,98/field of view respectively. The result of oneway ANOVAsig=0,000(p<0,05); correlation test sig=0,000 (p<0,05) and regression test showed sig=0,000 (p<0,05).

Discussion: isoflavon of black soybean reduce the number of fat cells by through activated lipolysis and apoptosis of adipocyte cell

Conclusion: black soybean tempe reduce the number of fat cell with high fat diets and propylthiouracil.

Key Word: black soybean tempe, liver fat cell, isoflavon, high-fat diets.

*) : Professor of Internal Medicine, Medical Faculty, University of Muhammadiyah Malang

(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR SINGKATAN ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Umum ... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1. Manfaat Klinis ... 4

(12)

xii

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Struktur hati normal ... 5

2.1.1 Struktur hati secara anatomi ... 5

2.1.2 Struktur hati secara histologi ... 7

2.2 Fisiologi hati ... 8

2.3 Lipid ... 11

2.3.1 Metabolisme lipid ... 11

2.4 Perlemakan hati non alkoholik ... 13

2.4.1 Definisi perlemakan hati non alkoholik ... 13

2.4.2 Etiologi perlemakan hati non alkoholik ... 13

2.4.3 Faktor Resiko perlemakan hati non alkoholik ... 14

2.4.4 Patogenesis perlemakan hati non alkoholik ... 14

2.4.5 Manifestasi Klinis ... 15

2.4.6 Diagnosa perlemakan hati non alkoholik... 15

2.4.6.1. Pemeriksaan Laboratorium ... 15

2.4.6.2. Pencitraan ... 16

2.4.6.3. Biopsi Hati ... 16

2.4.7 Terapi ... 18

2.5 Kedelai Hitam ... 18

2.5.1 Taksonomi Kedelai Hitam ... 19

2.5.2 Definisi Kedelai Hitam ... 20

2.5.3 Komposisi Kedelai Hitam ... 20

2.5.4 Manfaat Kedelai Hitam ... 21

(13)

xiii

2.6 Kedelai Hitam Terhadap Adiposit ... 23

2.6.1 Isoflavon Kedelai ... 23

2.6.2 Lipolisis ... 24

2.6.3 Apoptosis Sel Adiposit ... 24

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 25

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 25

3.2 Hipotesis ... 26

BAB 4 METODE PENELITIAN... 27

4.1 Rancangan Penelitian ... 27

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

4.3 Populasi dan Sampel ... 27

4.3.1 Populasi ... 27

4.3.2 Sampel ... 27

4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 27

4.3.4 Estimasi Besar Sampel ... 27

4.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian ... 28

4.4 Variabel Penelitian ... 29

4.4.1 Variabel Bebas ... 29

4.4.2 Variabel Tergantung ... 29

4.5 Definisi Operasional ... 29

4.6 Bahan dan Instrumen Penelitian ... 30

4.6.1 Bahan ... 30

4.6.1.1 Pembuatan Tempe Kedelai Hitam ... 30

(14)

xiv

Hitam ... 30

4.6.1.3 Pembuatan minuman tempe kedelai hitam ... 30

4.6.1.4 Dasar Penentuan Dosis Tempe Kedelai Hitam .... 31

4.6.1.5 Pemberian Diet Tinggi Lemak ... 32

4.6.1.6 Pemberian Propiltiurasil ... 32

4.6.1.7 Pemberian pakan Tikus ... 32

4.6.1.8 Fiksasi ... 33

4.6.2 Instrumen ... 33

4.7 Prosedur Penelitian ... 34

4.7.1 Pengelompokan Tikus ... 34

4.7.2 Adaptasi ... 34

4.7.3 Pembagian Kelompok Berdasarkan Perlakuan ... 34

4.7.4 Pemberian Minuman Tempe Kedelai Hitam ... 34

4.7.5 Proses etanasi dan pembedahan hewan coba ... 35

4.7.6 Pembuatan Sediaan Histologi ... 35

4.7.7 Pengamatan Hasil ... 36

4.8 Alur Penelitian ... 37

4.9 Analisis Data ... 38

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 39

5.1 Pengaruh tempe kedelai hitam terhadap jumlah perlemakan sel hepar ... 39

BAB 6 PEMBAHASAN ... 46

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

(15)

xv

7.2 Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Komposisi Proksimat Kedelai Hitam (per 100 g) ... 21

2.2 Kadar Isoflavon Pada Berbagai Produk Olahan Kedelai ... 22

2.3 Kadar Isoflavon pada Tempe Kedelai Hitam ... 23

4.1 Konversi Dosis antar Spesies ... 32

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Anatomi Hati ... 5

2.2 Histologi Hati ... 7

2.3 Metabolisme Lemak ... 12

2.4 Kedelai Hitam ... 19

5.1 Grafik rata-rata perlemakan sel hepar pada masing-masing perlakuan ... 40

5.2 Kelompok kontrol negatif tampak dari mikroskop ... 42

5.3 Kelompok kontrol positif tampak dari mikroskop ... 43

5.4 Kontrol Perlakuan 1 dengan perbesaran 400X tampak dari mikroskop dan monitor ... 43

5.5 Kontrol perlakuan 2 dengan perbesaran 400X tampak dari mikroskop dan monitor ... 44

(18)

xviii

DAFTAR SINGKATAN

AMPK : AMP-Activated Protein Kinase

BALITKABI : Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian

CT : Computed Tomography

DM : Diabetes Melitus

EGCG : EpiGalloCatechin Gallate

FFA : Free Fatty Acid

HDL : High Density Lipoprotein

HSL : Hormon Sensitif Lipase

LDL : Low Density Lipoprotein

MPK : Malnutris Protein Kalori

MRI : Magnetic Resonance Imaging

NAFLD : Non Alcoholic Fatty Liver Disease

NASH : Non Alkoholik Steatohepatitis

NPT : Nutrisi Parenteral Total

ROS : Reactive Oxygen Species

SGOT : Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase

SGPT : Serum Glutamic Piruvic Transaminase

SMA : Smooth Muscle Antibody

TG : Triasilgliserol

USG : Ultrasonografi

(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil analisis jumlah lemak pada organ hati ... 54

2. Surat pernyataan konsultasi dr. Soebarkah ... 58

3. Dokumentasi Kegiatan ... 59

(20)

xx

DAFTAR PUSTAKA

Adhie, M. 2009. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Bogor. www.bpatp.litbang.deptan.go.id diakses pada tanggal 07/12/2013

Amirudin, R. 2009. Fisiologi dan biokimia hati : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing. Hal : 627

Astuti, S. 2008. Isoflavon Kedelai dan Potensinya Sebagai Penangkap Radika Bebas. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Vol. No 2. September 2008. Hal : 127

Baradero, M. 2008. “ Anatomi dan Fisiologi Hati : Buku Klien Gangguan Hati.: Buku Kedokteran EGC Hal 1-9. Jakarta

Botham, MB, 2009. Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid dalam Biokimia Harper. Jakarta: EGC. Hal: 225 – 238.

Cahyadi, W. 2009. Kedelai Khasiat dan Teknologi. Jakarta : Bumi Aksara. Hal : 1-14.

Cummings, B. Image Gallery: Digestive System : Liver Diakses tanggal 11/4/2013.

Giri, L.N. 2008. Dalam skripsi : Potensi Antioksida Daun Salam : kajian IN VIVO

pada Tikus Kolesterolemia dan Hipoglikemia. Institut Pertanian Bogor. Hal : 15

Hasan, I. 2009. Perlemakan Hati Non Alkoholik : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing. Hal : 695-699.

Lumongga, F. 2008. Struktur Liver. Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Hal : 8-10

Mayes, PA., Bender DA. 2009. Tinjauan Umum Metabolisme & Penyediaan Bahan Bakar Metabolik dalam Biokimia Harper. Jakarta: EGC. Hal: 139 – 151.

Muchtadi, D. 2010. Kedelai Komponen untuk Kesehatan. Bandung: Alfabeta. Hal : 1 - 170

Nurman A, Huang, A Margareta.2007. Perlemakan hati non alkoholik. Jurnal Universa Medicina. Vol.26 no 4 hal 2-5

Purwandari, A.W. 2007. Kecap . Jakarta : Ganeca Exact. Hal: 13 – 21.

(21)

xxi

Retno, T. 2012. Pengaruh Pemberian Isoflavon terhadap Peroksidasi Lipid pada Hati Tikus Normal. Jurnal Indonesia Medicus Veterinus. Vol 1(4) Hal : 484

Romadhona, S. 2009, Dalam Tesis: Hubungan Kadar Adiponektin dengan Penyakit Perlemakan Hati Non Alkohol Pada Remaja Obesitas. Universitas Diponegoro Semarang. Hal 5-7

Sari, G.A.C. 2012, Dalam Skripsi : Penyakit Perlemakan Hati pada Sindroma Metabolik Dewasa. Jurnal Media Medika Muda. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Hal 2-5.

Setiawan, M. 2010. Nutrisi Kedelai pada Obesitas dan Dismetabolik Sindrom. Jurnal Saintika Medika. vol 6, no 13 Hal : 5-7

Singh, I. 1991. Hati dan Pankreas : Buku Teks dan Atlas Manusia. Jakarta : Binarupa Aksara. Hal : 257-259.

Sircus, W. 2003. Image Gallery: The Human Body : liver: anterior and posterior views. Diakses tanggal 11/4/2013.

Supranto, J. 2007, Statistik Teori dan aplikasi, Edisi 6. Penerbit Erlangga, Jakarta. Hal : 15

U.S. Department of Agriculture, Agricultural Research Service. 2002. USDA-lowa State University Database on Isoflavone Content of Foods, Release 1.3 -2002. Nutrient Data Laboratory Web site : http://www.nal.usda.gov./fnic/foodcomp/data/isoflav/isoflav.html

(22)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perlemakan hati non alkoholik mulai mendapatkan banyak perhatian

sebagai suatu kesatuan klinis. Seiring dengan meningkatnya prevalensi dan

insiden obesitas dan sindrom metabolik, prevalensi dan insiden perlemakan hati

non alkoholik semakin meningkat (Nurman,2007). Penyakit perlemakan hati non

alkohol kini diketahui sebagai salah satu bentuk penyakit hati kronik di negara –

negara berkembang dengan prevalensi 10%-24% dari seluruh populasi

(Romadhona, 2009). Di Indonesia penelitian mengenai perlemakan hati non

alkoholik masih belum banyak. Lesmana melaporkan 17 pasien steatohepatotis

non alkoholik, rata-rata berumur 42 tahun dengan 29% gambaran histologi hati

menunjukan steatohepatitis disertai fibrosis. Sebuah studi populasi oleh Hasan,

dkk mendapatkan prevalensi perlemakan hati non alkoholik 30.6% (Hasan, 2009).

Penyakit perlemakan hati non alkohol akan berlanjut menjadi fibrosis atau

sirosis hepatis 15%-50% dan mortalitas 10%. Dari keseluruhan pasien dengan

penyakit perlemakan hati non alkoholik, 5% berkembang menjadi sirosis hepatis

dalam kurun waktu 7 tahun dan 1,7% meninggal karena sirosis hepatis

(Romadhona, 2009)

Sebagian besar penderita perlemakan hati non alkoholik disebabkan atau

berhubungan erat dengan satu atau beberapa komponen sindroma metabolik (SM),

yaitu resistensi insulin, intoleransi glukosa atau diabetes mellitus, obesitas sentral,

(23)

2

Di indonesia Pengobatan Perlemakan hati non alkoholik masih terbatas,

Pengobatan lebih ditujukan pada tindakan untuk mengontrol faktor resiko seperti

memperbaiki resistensi insulin dan mengurangi asam lemak ke hati (Hasan, 2009).

Pada penelitian dibanyak negara bahwa kedelai dapat menurunkan kolesterol

plasma, triagliserol dan glukosa darah (Utari, 2010) . Hal tersebut salah satunya

disebabkan adanya zat isoflavon dalam kedelai (Setiawan, 2010).

Di Indonnesia, kedelai sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat

indonesia sebagai bahan makanan. Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti

kedelai hitam merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang

sangat penting peranannya dalam kesehatan. Penggunaannya untuk pengobatan

alternatif sudah dikenal sejak abad sebelum masehi oleh bangsa Cina, Jepang,

Amerika termasuk Indonesia. Seperti untuk mengobati sakit batuk, diabetes,

rematik, diare, hepatitis, dan hipertensi (Cahyadi, 2007).

Kandungan zat dalam kedelai diyakini cukup berkhasiat untuk

menyembuhkan berbagai penyakit tersebut salah satunya isoflavon (Koswara,

2009). Isoflavon adalah senyawa polifenol yang dapat memperlihatkan peranan

seperti estrogen, sehingga seringkali disebut sebagai fitoestrogen.isoflavon juga

mempunyai kemampuan sebagai antidioksidan (Muchtadi, 2010).

Kedelai mengandung dua jenis isoflavon utama yaitu genistein dan

diadezin, ditambah satu jenis isoflavon minor yaitu glistein. Penelitian terdahulu

menyebutkan bahwa, injeksi genestein, diadzein dan coumestrol dapat

menstimulisasi lipolisis pada tikus (Muchtadi, 2010). Senyawa genistein mampu

mengaktifkan lipase sensitif hormon (HSL) yang merupakan katalisator lipolisis.

(24)

3

Dari data prevalensi diatas, angka kejadian perlemakan hati di Indonesia

cukup tinggi, maka dari itu penulis ingin melakukan penilitian tentang pengaruh

pemberian tempe kedelai terhadap gambaran perlemakan hepar tikus yang

diinduksi diet tinggi lemak dan propiltiurasil (PTU). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh kandungan isoflavon (genistein) dalam

kedelai terhadap perbaikan sel hepar tikus yang diinduksi diet tinggi lemak dan

propiltiurasil (PTU).

1.2. Rumusan masalah

Apakah pemberian tempe kedelai (Glycine soja) dapat berpengaruh

terhadap gambaran perlemakan sel hepar pada tikus putih jantan (Rattus

norvegicus strain wistar) yang diberikan diet tinggi lemak?

1.3. Tujuan penelitian

1.3.1. Tujuan umum

Mengetahui pengaruh pemberian tempe kedelai hitam terhadap gambaran

perlemakan sel hepar pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar)

yang diberi diet tinggi lemak dan propiltiurasil (PTU).

1.3.2 Tujuan khusus

1.3.2.1Mengetahui dosis efektif tempe kedelai hitam (Glycine soja)

terhadap gambaran perlemakan sel hepar tikus putih jantan (Rattus

norvegicus strain wistar) yang diberi diet tinggi lemak dan

propiltiurasil (PTU).

1.3.2.2Mengetahui gambaran perlemakan sel hepar tikus putih jantan

(Rattus norvegicus strain wistar) yang diberi diet tinggi lemak dan

(25)

4

1.4. Manfaat penelitian

1.4.1. Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan tentang

pengaruh tempe kedelai terhadap perlemakan hepar sehingga dapat digunakan

sebagai data dasar penelitian selanjutnya.

1.4.2. Praktis

Sebagai salah satu pegobatan alternatif dari bahan herbal terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Apakah alasan yang digunakan oleh British untuk memindahkan ibu kota Negeri-negeri Selat dari Pulau Pinang ke Singapura?. A Serangan Kedah ke atas

Gaya yang terjadi pada unit space frame bisa di dapat dengan mempertimbangan keseimbangan dalam ruang yang diciptakan oleh elemen-elemen dari unit tersebut..  Dengan adanya

Perubahan apakah yang terjadi pada makhluk hidup yang telah mengalami

Serta ucapan terimakasih yang terdalam buat ketiga abang saya terkasih Irwan Arifin Lubis,ST, Dedy Sandro Lubis,Amd, Frans Roberto Lubis,Ssi dan adik saya terkasih Juanda

Dari hasil uji analisis dengan Wilcoxon didapatkan nilai z = -1,6 dengan nilai p = 0.1 (&gt;0.05) sehingga penurunan gejala depresi pada lanjut usia dengan terapi meditasi

Mengesahkan Convention (Number 87) concening Preedom of Association and Protection of the Right to Organise (Konvensi Nomor 87 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak

Pengumuman Pasangan Calon Resmi - PAKET Rp - ……….. 2.16 Verifikasi dan Rekapitulasi

Bor Rakyd hdoBh (k$re) cabais Ban$rsksir. hhicsk (Pffio cabms

This decision is made under r 404a of the Ozone Layer Protection Regulations 1996 OLPR regarding a decision made under r 7H to consider applications for special permits to import bulk