“PENGARUH EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum)
TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP
IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) YANG TERINFEKSI
BAKTERI Aeromonas hydrophila”
SKRIPSI
Disusun Oleh:
ROSI PURWITASARI
06330013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
“PENGARUH EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum)
TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP
IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) YANG TERINFEKSI
BAKTERI Aeromonas hydrophila”
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhaamadiyah Malang Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Disusun Oleh:
ROSI PURWITASARI
06330013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Rosi Purwitasari
Nim : 06330013
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi :“Pengaruh Ektrak Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Kelangsungan Hidup Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila”
Diajukan untuk dipertanggungjawabkan di hadapan Dewan Penguji Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)
pada Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi
sebagian dari persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Biologi
Mengesahkan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 25 Oktober 2010 Dekan
(Drs. Fauzan, M. Pd)
Dewan Penguji: Tanda Tangan
1. Dr. Nurul Mahmudati, M. Kes 1...
2. Dra. Rr. Eko Susetyarini, M. Si 2. ...
3. Dra. Sri Wahyuni, M. Kes 3. ...
SURAT PERNYATAAN
Nama : Rosi Purwitasari
Nim : 06330013
Fakultas/Jurusan : KIP/Pendidikan Biologi
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Kelangsungan Hidup Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila”adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapat Sanksi Akademis.
Malang, 25 Oktober 2010 Yang menyatakan,
(Rosi Purwitasari)
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
!"#
! " # $ % & '
#
' ('
#
# ! ))
* + ( ! , %
% , % - ! .
# #
Puji syukur p
taufiq dan hidayah-Ny
yang berjudul “Peng
Kelangsungan Hidup
Aeromonas hydrophil
Penulis meny
terwujud tanpa adany
Oleh karena itu dalam
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pen
engaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium sat
up Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) yang Ter
ila”.
nyadari bahwa dalam penyusunan skripsi
nya bantuan, dukungan serta bimbingan dari
am kesempatan ini, penulis ingin mengucapka
Fauzan, M.Pd, Selaku Dekan Fakultas Keg
versitas Muhammadiyah Malang.
ur Widodo, M.Kes, Selaku Pembantu Deka
lmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah M
ahyuni, M.Kes, Selaku Ketua Jurusan B
lmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah M
ahmudati M.Kes, selaku Dosen Pembimbing
orini, M.Si., selaku dosen Pembimbing II yan
bingan dan pengarahan serta dorongan moril
5. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang
yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan.
6. Kepala Laboratorium Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang beserta
Stafnya, yang telah memberikan tempat dan membantu peneliti selama
penelitian.
7. Ayahanda H. A. Fathur Rozi, Ibunda Hj. Elvi Chumala Sari dan keluarga
tercinta yang tiada henti-hentinya telah memberikan do’a, kasih sayang,
semangat dan nasehat untuk terus berjuang demi mendapatkan yang terbaik.
8. Sahabat-sahabatku Uthe, Rita, Zaqia, Wati, Eta, Wulan, Ade, Akbar, Ifan,
Ovhie, Owhie, Ocho, Eva, Kartika, dan Ajeng terimakasih atas
persahabatannya. Kalian adalah sahabat terbaik dalam hidupku. Aku sayang
kalian semua.
9. Teman-teman Biologi angkatan 2006 A sebagai teman seperjuangan terima
kasih banyak atas segala motivasi, kritik saran, informasi dan
kebersamaannya.
10.M. Arief Lukman H., terimakasih atas kasihnya, kaulah yang membuat indah
dalam kehidupanku, hingga menjadi kenangan yang takkan pernah terlupakan.
11.Terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu atas motivasi dan bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
banyak kekurangannya, segala kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini
sangat kami harapkan dan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya maupun pembaca pada umumnya.
Malang, 25 Oktober 2010
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
LEMBAR PENGESAHAN... iii
SURAT PERNYATAAN... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v
KATA PENGANTAR... vi
ABSTRAKSI... ix
DAFTAR ISI... xi
DAFTAR GAMBAR... xiv
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR LAMPIRAN... xvi
BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah... 5
1.3 Tujuan Penelitian... 5
1.4 Manfaat Penelitian... 6
1.5 Batasan penelitian... 6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum ikan Mas (Cyprinus carpio L.)... 7
2.1.1 Klasifikasi Ikan Mas (Cyprinus carpio L.)... 7
2.1.2 Morfologi Ikan Mas (Cyprinus carpio L.)... 8
2.1.3 Kandungan Gizi Ikan Mas (Cyprinus carpio L.)... 9
2.1.4 Habitat Ikan Mas (Cyprinus carpio L.)... 10
2.1.5 Jenis-Jenis Ikan Mas (Cyprinus carpio L.)... 11
2.2 Tinjauan Umum Bakteri Aeromonas hydrophila... 18
2.2.1 Klasifikasi Bakteri Aeromonas hydrophila... 18
2.2.2 Morfologi Bakteri Aeromonas hydrophila... 19
2.2.3 Habitat Bakteri Aeromonas hydrophila... 20
2.2.4 Metabolisme dan Perkembangbiakan Bakteri AeromonasHydrophila... 20
2.2.5 Ciri-Ciri Ikan Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila... 21
2.3 Tinjauan Umum Tanaman Bawang putih (Allium sativum)... 22
2.3.1 Klasifikasi Bawang Putih (Allium sativum)... 22 Menghambat Aeromonas hydrophila... 28
2.4 Kerangka Konsep... 30
2.5 Hipotesis... 31
BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian... 32
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian... 32
3.2.1 Waktu Penelitian... 32
3.2.2 Tempat Penelitian... 32
3.3 Populasi dan Teknik Sampling... 33
3.3.1 Populasi... 33
3.3.2 Sampel... 33
3.3.3 Teknik Sampling... 34
3.4 Jenis dan Definisi Operasional Variabel ... 34
3.4.1 Jenis Variabel... 34
a. Variabel Bebas... 34
c. Variabel kontrol... 35
3.4.2 Definisi Operasional Variabel... 35
3.5 Rancangan Penelitian... 36
3.6 Prosedur Kerja... 37
3.6.1 Tahap Persiapan Penelitian... 37
a. Alat yang digunakan... 37
b. Bahan-bahan yang digunakan... 38
c. Pembuatan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum)... 38
3.6.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian... 39
3.6.3 Tahap Pengamatan... 40
3.7 Tahap Analisis Data... 40
BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian... 45
4.2 Analisa Data... 47
4.3 Pembahasan Penelitian... 50
BAB V : PENUTUP 5.1 Kesimpulan... 56
5.2 Saran... 56
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Morfologi Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn)... 8
Gambar 2.2 Morfologi Bakteri Aeromonas hydrophila... 19
Gambar 2.3 Ikan yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila... 22
Gambar 2.4 Morfologi Bawang Putih (Allium sativum)... 23
Gambar 2.5 Struktur Kimia Senyawa Allicin... 27
Gambar 3.1 Skematis pembuatan ekstrak bawang putih... 38
Gambar 4.1 Grafik Prosentase Kelangsungan Hidup Ikan Mas Berdasarkan Dosis Ekstrak bawang putih... 46
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Kandungan Gizi Ikan Mas (Cyprinus carpio L.)... 9
2.2 Kandungan senyawa kimia Bawang putih sebagai Antibakteri... 24
3.1 Uji Normalitas... 41
3.2 Uji Homogenitas... 42
3.3 Uji Anava Satu Jalur... 43
3.4 Uji Duncan’s... 44
4.1 Prosentase Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Mas yang Terinfeksi Bakteri dalam Masing-masing Perlakuan... 45
4.2 Hasil Perhitungan Anava Satu Arah Kelangsungan Hidup Ikan Mas... 48
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data Penelitian Kelangsungan Hidup Benih Ikan Mas Pada
Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan... 61
Lampiran 2. Data Pengamatan Suhu Air, pH, dan DO dalam Akuarium- Akuarium Pemeliharaan... 62
Lampiran 3. Uji Normalitas... 63
Lampiran 4 Uji Homogenitas... 65
Lampiran 5 Perhitungan Anava Satu Arah... 65
Lampiran 6 Uji Duncan’s 5%... 69
Lampiran 7 TABEL CUMMULATIVE VAREA UNDER NORMAL CURVE FOR NEGATIVE VALUE... 70
Lampiran 8. TABEL UJI SQUARE UNTUK UJI HOMOGENITAS... 72
Lampiran 9. Tabel : Uji Anava... 73
Lampiran 10. Duncan... 75
58
58
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, Eddy, Ir. Dan Evi Liviawaty, Ir.. 2000. Pengendalian Hama dan
Penyakit ikan. Yogyakarta: Kanisius.
Austin B. 1988. Marine Microbiology. cambridge. england 222p: Cambridge
University Press.
Atmadja, Djaja Surja. 2002. Bawang Putih untuk Kesehatan ( Terjemahan dari
Garlic for Health, karangan David Roser ). Jakarta: Bumi
Aksara.
Djarijah siregar, A. 2005. Pembenihan Ikan Mas. Yogyakarta: Kanisius.
Ghufran, H, Kordi K. 2010. Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal. Yogyakarta :
Lily Publiser
Jangkaru, Z. 2000. Memelihara Di Kolam Tadah Hujan. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Jawetz, Melnick, & Adelberg. 2002. Mikrobiologi Kedokteran. Buku Kedokteran:
Jakarta.
Kabata ,Z.1985 Parasities And DiseasesOf Fish CulturalIn The Tropic. London:
Taylor and Francis Ltd.
Kemas.A, 1995. Rancangan Percobaan Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Khairuman, A. 2000. Menanggulangi Penyakit Pada Ikan Mas dan Koi. Jakarta:
Agromedia Pustaka.
Khairuman, A dan Sudenda, D. 2002. Pembesaran Ikan Mas di Kolam Air Deras.
Jakarta: Agromedia Pustaka.
Khairuman, A, Sudenda dan Bambang Gunadi. 2008. Budi Daya Ikan Mas Secara
Intensif. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Kordi, K dan H. Ghufran. 2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan.
Jakarta: Rineka Cipta dan PT Bina Adiaksara.
Liu, B. 2005. Amazing Garlic Therapy, Alih bahasa: Lutgar hari oetomo, editor:
59
58
Mulyono, Ham. 1997. Kamus Kimia. Ganeca Silatama. Bandung
Nitimulyo,K.H., I.Y.B. Lelono dan A.sarono.1993. Deskripsi Hama Dan Penyakit
Ikan Karantina Golongan Bakteri Buku 2. Jakarta: Pusat
karantina pertanian.
Noga, Edward J. 1996. Fish disease diagnosis and treatment. Iowa:
Blackwellprofessional.
Suseno.2002. Pengelolaan Usaha Pembenihan Ikan Mas. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Pelczar dan Chan. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. Jakarta: UI Press.
Rofieq, A. 2006. Pengantar Metodologi Penelitian. Malang: UMM press.
Rukmana,R. 1995. Budidaya Bawang Putih Dan Pasca Panen. Yogyakarta:
kanisius.
Saanin. 1984. Taksonomi Dan Kunci Identifikasi Ikan. Bogor: Bina Cipta.
Samadi, B. 2000. Usaha Tani Bawang Putih. Yogyakarta: Kanisius.
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Susanto, H. dan Rochdianto.2000. Kiat Budidaya Ikan Di Lahan Kritis. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Susilo. 2004. Kamus Populer Sastra Indonesia. Jakarta: PT gramedia.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1993. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Wiryowidagdo, Sumali, 2000. Kimia dan Farmakologi Bahan Alam. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Buckingham, J., 1994, Dictionary of Natural Product, Chapman and Hall,
Cambrige, 171; 675; 1192.
Dana, D. dan S.L. Angka. 2001. Masalah Penyakit Parasit Dan Bakteri Pada
Ikan Air Tawar Serta Cara Penanggulangannya. Hal.: 10 – 23. Prosiding Seminar Nasional II Penyakit Ikan dan Udang. Balai Penelitian Perikanan Air Tawar, Bogor. 227 hal.
Fachriyah, L. 1995. Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum L.)
60
58
Staphylococcus averus dan Bacillus cereus. Skripsi Fakultas MIPA
: Universitas Brawijaya.
Mirnawati. 2006. Pengaruh Penggunaan Vaksin Aeromonas Hydropila Terhadap
Benih Ikan Mas Koki. Fakultas perikanan brawijaya.
Olga. 2009. Pengendalian Penyakit Mas (Motile Aeromonas Septicemia) Pada
Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Melalui Vaksinasi. Skripsi
S1 Fakultas BiologiUGM. Yogyakarta
Rika Fithri Nurani Buana. 2009. Daya Antibakteri Ekstrak Bawang Putih (Allium
sativum) Dalam Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus aureus
Dan Escherichia coli Pada Daging Sapi. Skripsi S1 Program Studi
Mikrobiologi SITH ITB : Bandung
Rochdianto, Agus. 2005. Analisis Finansial Usaha Pembenihan Ikan Karper
(Cyprinus carpio Linn) di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Skripsi S1 FE, Universitas Tabanan
Sari, Noorkomala. 2009. Pencegahan Dan Pengobatan Penyakit MAS (Motile
Aeromonas Septicemia) Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila Pada Budidaya Ikan Air Tawar. Jurnal Penelitian Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Sukadi, F., 2004. Kebijakan Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Dalam
Mendukung Akselerasi Pengembangan Perikanan Budidaya.
disampaikan pada Seminar Nasional Penyakit Ikan dan Udang IV di Univ. Jenderal Soedirman, Purwokerto, 18 – 19 Mei 2004.
Sugianti, Budi. 2005. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional dalam
Pengendalian Penyakit Ikan. Makalah Falsafah Sains IPB. Bogor
Zainun, Zakki. 2009. Daya hambat Meniran (Phyllantus niruri) terhadap
Pertumbuhan Bakteri Aeromonas hydrophila Secara Invitro.
Teknisi Litkayasa pada Balai Besar Pengembangan Budidaya Air
Tawar,Sukabumi.
Anonymous . 2009. Budidaya Ikan Mas (Cyprinus carpio, (online),
(http://www.nofasonic.co.cc/2009/10/budidaya-ikan-mas-cyprinus-carpio l.html&usg, Diakses 13 April 2010).
Elfahrybima. 2009. Bacteri aeromonas sp., (online),
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu sumber andalan
dalam pembangunan perikanan di Indonesia. Produksi dari perikanan budidaya
sendiri secara keseluruhan diproyeksikan meningkat dengan rata-rata 4,9 % per
tahun. Target tersebut antara lain didasarkan atas dasar potensi pengembangan
daerah perikanan budidaya yang memungkinkan di wilayah Indonesia. Melihat
besarnya potensi pengembangan perikanan budidaya serta didukung peluang pasar
internasional yang masih terbuka luas, maka diharapkan sumbangan produksi
perikanan budidaya semakin besar terhadap produksi nasional dan penerimaan
devisa negara, keterkaitannya dalam penyerapan angkatan, serta peningkatan
kesejahteraan petani/nelayan di Indonesia. (Sukadi, 2004).
Ikan merupakan bahan pangan yang berprotein tinggi, murah, dan mudah
dicerna oleh tubuh. Di Indonesia terdapat lebih dari 4000 jenis ikan laut, payau
dan air tawar, akan tetapi baru 20 jenis dari ikan tersebut yang telah dapat
dibudidayakan, salah satu diantaranya adalah ikan mas (Cyprinus carpio L.)
(Suseno, 2002). Ikan mas adalah jenis ikan konsumsi air tawar yang banyak
digemari masyarakat karena rasa dagingnya gurih dan memiliki kadar protein
tinggi (Khairuman, 2002).
Ikan mas banyak disukai oleh petani karena ikan ini sudah lama dikenal
masyarakat sehingga mudah pemasarannya dan secara teknis juga mempunyai
2
beberapa keunggulan sebagai ikan budidaya, diantaranya adalah dapat dipijahkan
dalam kolam maupun dengan suntikan hormon, kemudian dapat hidup dengan
kepadatan yang tinggi dan makanannya beragam mulai dari makanan alami
sampai makanan buatan yang berkadar protein (Anonymous 2002). Menurut
Suseno (2000) ikan mas memiliki keunggulan dibandingkan dengan ikan
konsumsi jenis lainnya, karena mempunyai daging tebal, durinya sedikit,
kandungan kolesterol rendah, mudah dalam perawatan, mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan, serta dapat mencapai usia relatif panjang sekitar 4-5 tahun.
Banyaknya permintaan konsumen terhadap ikan mas tiap tahun, maka
usaha tersebut berkembang ke arah intensif. Budidaya ikan secara intensif
ditandai dengan padat penebaran yang tinggi dan pemberian pakan buatan dengan
tujuan memproduksi hasil perikanan dalam jumlah yang maksimal pada areal
tetap, sehingga seringkali mengakibatkan penurunan kualitas air. Dengan semakin
berkembangnya usaha budidaya maka banyak pula kendala yang harus dihadapi,
salah satu diantaranya yang berkaitan dengan penyakit dan kesehatan ikan yang
dibudidayakan (Prajitno, 2003).
Hama penyakit yang sering menyerang ikan mas adalah bakteri
Aeromonas hydrophila. Bakteri Aeromonas hydrophila merupakan penyebab
penyakit haemorrhagic septicaemia yang juga disebut sebagai MAS (Motile
Aeromonad Septicaemia), ditandai dengan adanya luka di permukaan tubuh, lokal
hemorrhagi terutama pada insang, borok, abses, exopthalmia dan perut kembung
(Sugianti, 2005). Kemampuan menimbulkan penyakit dari bakteri Aeromonas
hydrophila cukup tinggi. Gejala yang menyertai serangan bakteri ini antara lain ulser
3
erosi di dalam rongga dan di sekitar mulut seperti penyakit mulut merah (red mouth
disease). Tanda lain adalah haemorhagi pada sirip dan eksopthalmia (pop eye) yaitu
mata membengkak dan menonjol (Sugianti, 2005). Ciri-ciri lainnya adalah
pendarahan pada tubuh, sisik terkuak, borok, nekrosis, busung, dan juga ikan lemas
sering di permukaan atau dasar kolam (Dana, 2001).
Untuk mengatasi permasalahan akibat serangan penyakit MAS (Motile
Aeromonad Septicaemia) pada ikan, para petani maupun pengusaha ikan banyak
menggunakan berbagai bahan-bahan kimia maupun antibiotika dalam
pengendalian penyakit tersebut. Dilain pihak pemakaian bahan kimia dan
antibiotik secara terus menerus dengan dosis/konsentrasi yang kurang/tidak tepat,
akan menimbulkan masalah baru berupa meningkatnya resistensi mikroorganisme
terhadap bahan tersebut. Masalah lainnya adalah bahaya yang ditimbulkan
terhadap lingkungan sekitarnya, ikan yang bersangkutan, dan manusia yang
mengonsumsinya. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, perlu ada alternatif
bahan obat yang lebih aman yang dapat digunakan dalam pengendalian penyakit
ikan. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan tumbuhan obat
tradisional yang bersifat antiparasit, antijamur, antibakteri, dan antiviral. Beberapa
keuntungan menggunakan tumbuhan obat tradisional antara lain relatif lebih
aman, mudah diperoleh, tidak menimbulkan resistensi, dan relatif tidak berbahaya
terhadap lingkungan sekitarnya.
Salah satu tanaman yang telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia
sejak dahulu, yaitu tanaman bawang putih (Allium sativum). Bawang putih
mengandung zat-zat aktif diantaranya ajoene, allicin, allyl mercaptan, alpha
4
diallyl tetrasulfide, kaempferol, diallyl sulfide, S-allylmercaptocysteine (Duke
2006). Senyawa allicin adalah senyawa yang khas dimiliki oleh bawang putih,
dan merupakan komponen yang penting dalam aktivitas antimikroba (termasuk
aktivitas antibakteri, antifungi, antiprotozoa dan antiparasit) (Anonymous, 2002).
Berbagai literatur diketahui bahwa senyawa allicin dapat menghambat
pertumbuhan bakteri seperti Staphylococcus aureus, Escherichia coli, bakteri
Salmonella typhimurium dan bakteri Aeromonas hydrophila yang menyerang
ikan, terutama ikan mas.
Allicin bekerja dengan cara merusak membran sitoplasma dari sel bakteri
yang berfungsi mengatur masuknya bahan-bahan atau nutrisi dan merupakan
tempat ditemukan enzim-enzim essensial (hemolisin, protease, elastase, lipase,
sitotoksin, enterotoksin, gelatinase, kaseinase, lecithinase dan leucocidin). Hal ini
dapat menyebabkan terhambatnya sintesa enzim essensial sehingga berakibat
terhadap perubahan protein yang terbentuk, maka pembentukan sintesa protein
dan asam nukleat terhambat (Liu, 2005).
Rinaldi,R (2008) membuktikan bahwa kandungan yang terdapat didalam
bawang putih (Allium sativum) yaitu ajoene dan allicin melalui penelitiannya
yang menggunakan E.coli menunjukkan bahwa dengan konsentrasi 6,25% mampu
membunuh bakteri E.coli. Penelitian yang dilakukan oleh Abidin (2009)
menyebutkan bahwa allicin pada bawang putih mampu membunuh bakteri
Aeromonas hydrophila pada ikan patin dengan dosis 25 mg/liter(Suplemen Media
5
akan dipengaruhi oleh dosis, jenis zat yang dikandungnya, lama pengobatan dan
tidak menimbulkan kematian bagi hospesnya.
Berdasarkan kajian teori di atas, peneliti ingin melakukan penelitian
dengan judul “PENGARUH EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum)
TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP IKAN MAS (Cyprinus carpio L.)
YANG TERINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap
kelangsungan hidup ikan mas (Cyprinus carpio L.) yang terinfeksi
bakteri Aeromonashydrophila?
2. Berapakah dosis ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap
kelangsungan hidup ikan mas (Cyprinus carpio L.) yang terinfeksi
bakteri Aeromonashydrophila?
1.3 Tujuan Penelitian
a) Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bawang putih terhadap
kelangsungan hidup ikan mas yang terinfeksi putih bakteri Aeromonas
hydrophila.
b) Untuk mengetahui dosis ekstrak bawang putih yang optimum terhadap
kelangsungan hidup ikan mas (Cyprinus carpio L.) yang terinfeksi
6
1.4 Manfaat Penelitian
a) Menyumbang pengetahuan tentang efektifitas senyawa allicin yang
dapat membunuh bakteri Aeromonas hydrophila yang menyerang ikan
mas.
b) Memberikan informasi ilmiah kepada pembaca dan pembudidaya ikan
tentang pengaruh ekstrak bawang putih terhadap kelangsungan hidup
ikan mas yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila.
c) Sebagai obat alternatif alami untuk menanggulangi ikan mas yang
terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila.
1.5 Batasan Istilah
a) Pengaruh adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan efek
suatu hal terhadap hal yang lain (Poerwadarminta dalam Mirnawati,
2006).
b) Dosis adalah takaran obat atau ukuran pengobatan untuk sekali pakai
(dimakan, diminum, disuntikkan, dsb) dalam jangka waktu tertentu
(Tim Kashiko, 2004).
c) Ekstrak adalah kentalan/pati atau sediaan yang diperoleh dengan
mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati maupun hewani
mengunakan pelarut yang sesuai (Tim Kashiko, 2004).
d) Kelangsungan hidup adalah tidak terhenti dan terus hidup, masih
bernafas dan bergerak untuk melanjutkan hidup sebagaimana