Hotma K. Sipayung : Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Tapian Dolok, 2008.
HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN ORANGTUA
TERHADAP PENDIDIKAN ANAK
DI KECAMATAN TAPIAN DOLOK
TUGAS AKHIR
HOTMA K. SIPAYUNG
052407080
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN ORANGTUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK
DI KECAMATAN TAPIAN DOLOK
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai Ahli Madya
HOTMA K. SIPAYUNG 052407080
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN
ORANGTUA TERHADAP PENDIDIKAN
ANAK DI KECAMATAN TAPIAN DOLOK
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : HOTMA K. SIPAYUNG
Nomor Induk Mahasiswa : 052407080
Program Studi : D3 STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas :MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2008
Diketahui/ Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua, Pembimbing,
Dr. Saib Suwilo, M. Sc.
NIP. 131796149 NIP. 131273470
PERNYATAAN
HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN ORANGTUA
TERHADAP PENDIDIKAN ANAK DI KECAMATAN TAPIAN DOLOK
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2008
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, karena dengan kasih dan penyertaannNyalah kertas kajian ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.
DAFTAR ISI
PESETUJUAN iii
PERNYATAAN iv
PENGHARGAN v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.6Lokasi dan Waktu Pendataan 6
1.7Sistematika Penulisan 6
1.8Tinjauan Pustaka 7
BAB 2 LANDASAN TEORI 7
2.1 Statistik dan Statistika 9
2.2 Data Statistika 9
2.3 Populasi dan Sampel 10
2.4 Hipotesa 10
2.5 Metode Analisa 12
2.6 Uji Chi-Kuadrat 13
BAB 3 SEJARAH SINGKAT KECAMATAN NAGA DOLOK 24
3.1 Zaman Kerajaan Nagur (500-1295) 24
3.2 Zaman Menentang Kolonial Belanda (1865-1907) 25
3.3 Masa Penjajahan Belanda (1907-1941) 26
3.5 Letak Geografis 29
3.6 Kependudukan 29
BAB 4 PEMBAHASAN 37
4.1 Analisa Univariat 37
4.2 Analisa Bivariat 40
4.3 Evaluasi 50
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 52
5.1 Mengenal Microsoft Excel 2003 52
5.2 Memulai Excel 2003 53
5.3 Cara Kerja Excel 2003 54
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 69
6.1 Kesimpulan 69
6.2 Saran 70
DAFTAR PUSTAKA 71
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Daftar Kontingensi
Tabel 2 Daftar Kontingensi bxk dari Frekuensi yang Diharapkan
Tabel 3.6.1.1 Banyaknya SD, SMP dan SMA Menurut Desa Tahun 2008
Tabel 3.6.1.2 Banyaknya Murid SD, SMP dan SMA Menurut Desa Tahun 2008
Tabel 3.6.1.3 Banyaknya Guru SD, SMP dan SMA Menurut Desa Tahun 2008
Tabel 3.6.2.1 Banyaknya Sarana Kesehatan Menurut Desa Tahun 2008
Tabel 3.6.2.2 Banyaknya Tenaga Medis Kesehatan Menurut Desa Tahun 2008
Tabel 3.6.3.1 Besarnya Pokok Penetapan dan Realisasi Pajak Bumi dan
Bangunan(PBB) Menurut Desa Tahun 2008
Tabel 3.6.3.2 Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kecamatan Naga Dolok
Tabel 4.1.1 Distribusi Rumah Tangga Berdasarkan Tingkat Pendapatan Orangtua
Tabel 4.1.2 Distribusi Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Pekerjaan Orangtua
Tabel 4.1.3 Distribusi Tingkat Pendidikan Anak
Tabel 4.1.4 Hubungan Pendapan Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak
Tabel 4.2.1 Daftar Frekuensi yang Diharapkan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Balakang
Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan manusia dengan maksud membantu peserta didik
mencapai kedewasaan. Di sisi lain, pendidikan adalah suatu upaya menuju ke arah
perbaikan hidup dan kehidupan manusia yang lebih baik. Untuk itu pendidikan
berlangsung tanpa awal dan akhir, atau tanpa ada batas ruang dan waktu tertentu
sepanjang hayat. Istilah lain disebut life long education (pendidikan sepanjang hidup).
Sumberdaya manusia khususnya pendidikan haruslah disadari oleh semua
pihak, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat. Adapun kegunaan dari hal
tersebut adalah untuk meningkatkan kehidupan ekonomi di masa yang akan datang.
Perlu disadari bahwa tingkat pendidikan sangat erat kaitannya dengan biaya
pendidikan, fasilitas pendidikan dan faktor lain yang berhubungan dengan pendidikan
tersebut. Namun hal yang paling penting yang mempengaruhi pendidikan di suatu
keluarga adalah tingkat pendapatan.
Saat sekarang ini biaya pendidikan sangat tinggi, hal tersebut mengakibatkan
masyarakat khususnya keluarga yang kurang mampu sangat kesulitan untuk
dalam meningkatkan mutu pendidikan, maka tingkat kesejahteraan keluarga tersebut
kurang baik.
Kualitas pendidikan pada suatu negara, daerah, bahkan keluarga
menunjukkan bagaimana kelangsungan hidup dimasa yang akan datang. Kualitas
pendidikan yang sangat baik akan menghasilkan kesejahteraan keluarga yang baik.
Sedangkan kualitas pendidikan yang kurang baik akan menghasilkan kesejahteraan
keluarga yang kurang baik pula.
Berdasarkan UUD 1945 alinea IV yang bunyinya “….mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia….” ini menyiratkan bahwa
salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini berarti bahwa
yang berupaya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang paling utama adalah
negara atau pemerintah.Baik upaya melalui pendidikan ataupun pelatihan, upaya ini
merupakan sarana penting untuk mengembangkan prestasi warga negara dan Sumber
Daya Manusia (SDM) Indonesia. Sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan baik, disamping itu juga memberikan alternatif yang tepat untuk
mengatasi masalah hidup dan kehidupan mereka.
Banyak usaha yang telah dilakukan pemerintah untuk mengembangkan mutu
pendidikan, diantaranya adalah : pengembangan kurikulum, peningkatan kompetensi
guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, penyediaan dan perbaikan sarana dan
prasarana pendidikan, juga peningkatan kualitas manajemen sekolah. Karena
pentingnya pendidikan, maka pemerintah juga mewajibkan masyarakat untuk
Sehubungan dengan program pemerintah yang mencanangkan program
“ Wajib Belajar 9 tahun”, maka diperlukan pihak-pihak yang mampu menindaklanjuti
program tersebut. Untuk mengetahui persentase tingkat respon masyarakat atas
program tersebut, maka sangat diperlukan berbagai jenis data dimana data tersebut
langsung ditanyakan kepada penduduk langsung.
Namun masih banyak masalah yang terjadi di Indonesia khususnya dalam
bidang pendidikan, seperti:
• Masih banyak anak usia sekolah yang belum dapat menikmati pendidikan
dasar 9 tahun (masih dibawah 80%, dari anak usia sekolah 7-12 tahun).
• Tidak meratanya penyebaran sarana dan prasarana pendidikan/sekolah.
• Tidak seragamnya dan masih rendahnya mutu pendidikan disetiap jenjang
sekolah. Salah satu indikatornya, misalnya tingkat kelulusan UAN masih
rendah. Dari yang lulus, nilai UAN yang diperoleh siswa juga masih rendah.
• Masih sedikit sekolah yang mempunyai komputer dan internet, dan jika ada
penggunanya masih kurang optimal.
Kendala pendidikan tersebut diantaranya disebabkan oleh faktor geografis
(kondisi alam, penduduk yang sebagian besar tinggal di pedesaan, bahkan terpencil,
sehingga sulit dijangkau transportasi dan komunikasi), dan faktor sosial ekonomi
(rendahnya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak karena masalah
Oleh karena itu, penulis ingin meneliti ke Desa Naga Dolok yang terdapat di
Kecamatan Tapian Dolok. Daerah ini berada di Kabupaten Simalungun. Dan daerah
ini masih kelihatan kurang memperdulikan pendidikan di daerahnya oleh karena
masih kuatnya adat dari nenek moyang terdahulu.
Dari uraian diatas maka penulis memilih judul HUBUNGAN TINGKAT
PENDAPATAN ORANGTUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK DI
KECAMATAN TAPIAN DOLOK.
1.2.Identifikasi Masalah
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendapatan orangtua
terhadap pendidikan anak di Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun.
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian yang akan dibuat tidak menyimpang dari sasaran yang telah
ditentukan, maka dibuatlah batasan masalah yang akan menganalisa hubungan tingkat
pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak di Kecamatan Tapian Dolok.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah tingkat pendapatan orangtua sangat berpengaruh
2. Apa yang mengakibatkan kurangnya kepedulian masyarakat di Kecamatan
Tapian Dolok khususnya di Desa Naga Dolok.
1.5. Metode Penelitian
Untuk memperlancar penyusunan tugas akhir ini, penulis membutuhkan data yang
relevan dan akurat.
1.5.1 Metode Kepustakaan ( Study Literature )
Dalam metode ini, pengumpulan data serta keterangan-keterangan dapat dilakukan
dengan membaca dan mempelajari buku-buku atau literatur yang di dapatkan dari
perkuliahan, perpustakaan, internet, dll.
1.5.2 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana data sekunder
tersebut didapatkan dengan menyebarkan angket di Kecamatan Tapian Dolok.
1.5.3 Metode Analisa
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka haruslah diketahui dan ditetapkan
sebenarnaya hubungan pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak, maka penulis
menetapkan metode Chi-Kuadrat untuk mengolah data yang telah didapatkan.
1.6. Lokasi dan Waktu Pendataan
Adapun lokasi pendataan dilakukan di Kecamatan Tapian Dolok, dan tepatnya di Desa
Naga Dolok. Waktu pengambilan data dilakukan tanggal 31 Maret 2008 s/d 5 April
2008.
1.7. Sistematika Penulisan
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, batasan masalah, maksud dan
tujuan penelitian, metode penelitian, lokasi dan waktu pendataan, sistematika
penulisan dan tinjauan pustaka.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan tentang pengertian statistika, hipotesa, analisa
yang digunakan dan Chi-Kuadrat.
BAB 3 : SEJARAH SINGKAT KECAMATAN TAPIAN DOLOK
Bab ini menceritakan bagaimana sejarah dari Kecamatan Tapian Dolok mulai
dari masa penjajahan sampai pada saat ini. Selain itu terdapat keterangan dari berbagai
BAB 4 : PEMBAHASAN
Pada bab ini terdapat proses menganalisa data sehingga didapatkan suatu
kesimpulan.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini akan dijelaskan cara mengolah data dari system yang akan
dipakai.
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup yang akan menyimpulkan permasalahan yang telah
dibahas serta saran-saran penulis berdasarkan kesimpulan yang didapatkan.
DAFTAR PUSTAKA
1.8.Tinjauan Pustaka
Danapriatna Nana, Setiawan Rony”Pengantar Statistika”
Uji Chi-Kuadrat berguna untuk menguji apakah ada perbedaan yang nyata antara data
yang diamati dengan data berdasarkan hopotesis nol (H0). Untuk dapat
membandingkan antara data yang diamati dengan data yang diharapkan, maka perlu
ditentukan beberapa nilai data yang diharapkan untuk tiap kategori berdasarkan H0.
Teknik X 2 adalah untuk menguji apakah frekuensi data yang diamati (observasi)
Syamsudin. Drs”Pendidikan dan Masyarakat”
Pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang berkesinambungan dan integral.
Oleh karena itu, pendidikan haruslah merupakan proses belajar mengajar yang
bertujuan untuk mengarahkan dan mengembangkan berbagai tujuan anggota
masyarakat. Hubungan antara pendidikan dan persoalan-persoalan sosial terasa sangat
penting mengingat semakin rumitnya kehidupan masyarakat sebagai akibat dari
perkembangan ilmu dan teknologi, sehingga mendorong masyarakat untuk
merumuskan kembali pengertian dan hakikat masyarakat itu.
Gafur Abdul. 2005.
Didalam UUD 1945 menyiratkan bahwa salah satu tujuan bernegara adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini berarti bahwa yang berupaya dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa yang paling utama bertanggung jawab adalah Negara
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Statistik dan Statistika
Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian
dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antar unsur dalam
penyelenggaraan statistik. Biasanya data yang didapatkan dinyatakan dan dicatat
dalam bentuk bilangan atau angka-angka. Dimana, angka-angka tersebut disajikan
dalam benntuk daftar atau tabel yang sering disertai dengan gambar-gambar yang
disebut diagram atau grafik.
Statistika adalah ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis,
dan menginterpretasikan data menjadi informasi untuk membantu pengambilan
keputusan yang efektif.
2.2Data Statistika
Informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri khusus) suatu populasi
disebut data atau lengkapnya disebut data statistik. Dalam penelitian ada 2 (dua)
a) Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan yang harganya
berubah-ubah atau bersifat variabel.
b) Data kualitatif adalah data yang dikategorikan menurut lukisan kualitas objek
yang dipelajari.
2.3Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan statistik baik yang
berupa instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, benda maupun objek lainnya.
Dalam penelitian, populasi paling erat hubungannya dengan masalah yang ingin
dipelajari. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kecamatan Tapian
Dolok.
Sedangkan sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek
penelitian untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah salah satu desa yang termasuk ke Kecamatan Tapian
Dolok yaitu Desa Naga Dolok.
2.4Hipotesa
2.4.1 Pengertian Hipotesa
Hipotesa mempunyai banyak pengertian, namun dari beberapa pengertian yang
didapatkan maka keseluruh pengertian tersebut dapat diringkas sebagai berikut:
1. Suatu dugaan atau jawaban terhadap permasalahan yang sifatnya sementara
2. Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan
kenyataannya.
2.4.2 Macam-macam hipotesis
a. Hipotesis nol ( null hypothesis )
Hipotesis nol (H0) adalah suatu hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan
ditolak dalam proses pengujian hipotesis. Hipotesis ini umumnya mengandung kata
kunci sama dengan (=).
b. Hipotesis alternatif ( alternative hypothesis )
Hipotesis alternatif (Ha) adalah suatu hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti atau
hipotesis penelitian yang merupakan lawan dari hopotesis nol dan diharapkan diterima
dalam proses pengujian hipotesis. Hipotesis ini dapat berupa ≠, >, <.
Secara umum ada 3 model matematis pengujian hipotesis, yaitu (contoh
kasus untuk pengujian rata-rata):
Uji dua arah: H0: 1= 2 lawan Ha: 1≠ 2
Uji satu arah: H0: 1= 2 lawan Ha: 1> 2
Uji satu arah: H0: 1= 2 lawan Ha: 1< 2
2.4.3 Langkah-langkah Pengujian Hipotesis
Ada 6 langkah standar dalam proses pengujian hipotesis, yakni sebagai berikut:
2. Menetapkan taraf nyata ( ) atau tingkat kesalahan. Umumnya digunakan 5%
(0.05) atau 1% (0.01). Jika = 0.05 (5%) berarti selang kepercayaannya 95%
dan jika = 1% artinya selang kepercayaan 99%. Berdasarkan ( ) kemudian
dicari nilai tabel yang sesuai dengan masing-masing alat uji (analisis).
3. Menetapkan kriteria uji. Penetapan kriteria uji tergantung pada pemilihan
hipotesis alternatif (satu arah atau dua arah) dan jenis analisis. Umumnya jika
memakai uji satu arah nilai tabelnya menggunakan satu , tetapi jika dua arah
( )nya dibagi dua ( /2).
4. Melakukan perhitungan statistik disesuaikan dengan jenis analisis yang dipilih.
5. Pengambilan keputusan dengan mengacu pada kriteria uji dan hasil
perhitungan pada langkah 4.
6. Penarikan kesimpulan berdasarkan langkah 5 dan langkah 1.
2.5Metode Analisa
2.5.1 Analisa Univariat
Dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari masing-masing independen dan
variabel dependen.
2.5.2 Analisa Bivariat
Hipotesa yang diuji biasanya adalah kelompok itu berbeda dalam ciri khas tertentu,
dengan demikian perbedaan itu berhubungan dengan frekuensi relatif masuknya
Untuk menguji hipotesa ini kita menghitung banyak kasus dari
masing-masing kelompok yang termasuk dalam berbagai kategori dan membandingkan
proporsi dari kasus-kasus dari satu kelompok dalam berbagai kategori dengan proporsi
kasus dari kelompok yang lain. Dalam analisa ini digunakan hipotesa Chi-Kuadrat.
2.6 Uji Chi-Kuadrat
Untuk mendapatkan hasil yang baik dan tepat maka haruslah diketahui dan digunakan
metode penyelesaian yang tepat. Untuk mengetahui bagaimana hubungan tingkat
pendapatan terhadap pendidikan anak di Kecamatan Tapian Dolok, maka penulis
menggunakan metode Chi-Kuadrat.
Chi-Kuadrat digunakan untuk menguji kebebasan antara dua variabel
(sampel) yang disusun dalam tabel baris kali kolom atau menguji keselarasan, dimana
pengujian dilakukan untuk memeriksa ketergantungan dan homogenitas apakah data
sebuah sampel yang diambil menunjang hipotesis yang menyatakan bahwa populasi
asal sampel tersebut mengikuti suatu distribusi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu,
uji ini dapat juga disebut uji keselarasan, karena untuk menguji apakah sebuah sampel
selaras dengan salah satu distribusi teoritis ( seperti distribusi normal, binomial, dll ).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan Chi-Kuadrat,
yaitu:
1. Chi-Kuadrat digunakan untuk menganalisa data yang berbentuk frekuensi
2. Chi-Kuadrat tidak dapat digunakan untuk menentukan besar atau kecilnya
korelasi dari variabel-variabel yang dianalisa
3. Chi-Kuadrat pada dasarnya belum dapat menghasilkan kesimpulan yang
4. Chi-Kuadrat cocok digunakan untuk data kategorik, data diskrit atau data
nominal
Cara memberiakan interpretasi terhadap Chi-Kuadrat adalah dengan
menentuakan df (degree of freedom) atau db (derajat bebas). Setelah itu berkonsultasi
tabel harga kritik Chi-Kuadrat, akhirnya mengambil kesimpulan dengan ketentuan:
1. Bila harga Chi-Kuadrat ( X2 ) sama atau lebih besar dari tabel Chi-Kuadrat
maka hipotesa nol ( H0 ) ditolak dan hipotaesa alternatif ( Ha ) diterima
2. Bila harga Chi-Kuadrat ( X2 ) sama atau lebih kecil dari tabel Chi-Kuadrat
maka hipotesa nol ( H0 ) diterima dan hipotaesa alternatif ( Ha ) ditolak
Ada beberapa persoalan yang dapat diselesaikan dengan mengambil manfaat
dari Chi-Kuadrat diantaranya adalah:
1. Uji Independen antara Dua Faktor
Secara umum untuk menguji independen antara dua faktor dijelaskan sebagai berikut:
misalkan diambil sampel acak berukuran n, dan tiap pengamatan tunggal diduga
terjadi karena adanya dua macam faktor I dan faktor II. Faktor I terbagi atas b taraf
atau tingkatan dan faktor II terbagi atas k taraf. Banyak pengamatan yang terjadi ke-I
faktor ke-I ( I = 1, 2, …,b ) dan taraf ke-j faktor ke-II ( j = 1, 2, …,k ) akan dinyatakan
dengan Oij. Hasilnya dapat dicatat dalam sebuah daftar kontingensi b x k. Pasangan
hipotesis yang akan diuji berdasarkan data dengan memakai penyesuaian persyaratan
data yang diuji sbb:
H0 :Kedua faktor bebas statistik
Tabel yang disajikan akan dianalisis untuk setiap sel yang diperlukan
kemudian dibentuk tabel kontingensi. Data tabel tersebut diatas agar dapat dicari
hubungan antara faktor-faktor dengan menggunakan statistik uji Chi-Kuadrat.
Pengujian eksak sukar digunakan, karena disini hanya dijelaskan pengujian
yang bersifat pendekatan. Untuk ini diperlukan frekuensi teoritik atau banyak gejala
yang diharapkan terjadi yang disini akan dinyatakan dengan Eij.
Rumusnya adalah sbb:
Eij = n xn ni0 0j
Eij = banyak data teoritik ( banyak gejala diharapkan terjadi )
nio = jumlah baris ke-i
noj = jumlah baris ke-j
n = total jumlah data
Dengan demikian misalnya didapat nilai dari teoritik masing-masing data:
E11 =
X2 =
∑
Oij = Jumlah observasi untuk kasus-kasus yang di kategorikan dalam baris
ke-I pada kolom ke-j
Eij = Banyak kasus yang diharapakan di bawah Ho untuk dikategorikan
dalam baris ke-i pada kolom ke-j
Dengan kriteria pengujian sbb:
Jika X2hitung≥ X2tabel , maka Ho ditolak
Jika X2hitung ≤ X2tabel , maka Ho diterima
Dalam taraf nyata = 0,05 dan derajat kebebasan ( dk ) untuk distribusi
Chi-Kuadrat adalah ( b-1)(k-1), dalam hal yang lainnya kita terima hopotesis H0.
2. Koefisien Kontingensi
Kegunaan teknik koefisien kontingensi yang diberi simbol C, adalah untuk mencari
atau menghitung keeratan hubungan antara dua variabel yang mempunyai gejala
ordinal ( kategori ), paling tidak berjenis nominal.
Cara kerja atau perhitungan koefisien kontingensi sangatlah mudah jika nilai
Chi-Kuadrat sudah diketahui. Oleh karena itu, biasanya para peneliti menghitung
rumusan ini adalah tidak terbatas pada berapa banyaknya kategori-kategori pada
sel-sel petak atau tabel Chi-Kuadrat. Tes signifikansi yang digunakan tetap menggunakan
tabel kritik Chi-Kuadrat, dengan derajat kebebasan ( db ) sama dengan jumlah kolom
dikurangi satu dikalikan dengan jumlah baris dikurangi satu ( b-1) (k-1). Rumus untuk
menghitung koefisien kontingensi adalah:
C =
C = Koefisien kontingensi
X2hitung = Nilai dari Chi-Kuadrat hitung
n = ukuran jumlah data
3. Metode Analisa
Dalam penelitian ini dilakukan metode analisis kuantitatif dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
Langkah 1:
Pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan mengadakan penelitian pada
penduduk yang ada di Kecamatan Tapian Dolok yaitu di Desa Naga Dolok.
Langkah 2:
Langkah 3:
Dari data yang dianalisis maka dapat dibentuk daftar kontingensi frekuensi yang
diamati seperti di bawah ini:
Tabel 1. Daftar Kontingensi
FAKTOR II ( K TARAF ) JUMLAH
Dimana: faktor I dan faktor II adalah faktor-faktor yang membentuk daftar
kontingensi dengan b dan k kolom. Nij adalah yang diamati.
i = 1, 2, 3, …, b
j = 1, 2, 3, …,k
Langkah 4:
Tentukan frekuensi yang diharapkan dari frekuensi yang diamati dengan rumus:
Eij = n
Dimana :
Eij = Frekuensi yang diharapkan pada kolomm ke-j baris ke-i
nio = Jumlah baris ke-i
noj = Jumlah kolom ke-j
n = Jumlah seluruh kasus (total jumlah data )
Dari rumus diatas dapat disusun tabel kontingensi dari frekuensi yang
diharapkan.
Tabel 2. Daftar Kontingensi bxk dari Frekuensi yang Diharapkan
FAKTOR II ( K TARAF ) JUMLAH
Dengan dibentuknya daftar frekuensi yang diamati dan daftar frekuensi yang
diharapkan maka dapat ditentukan harga X 2.
Langkah 5:
Untuk menghitung harga Chi-Kuadrat, perlu diperhatikan kriteria sebagai berikut:
2. Frekuensi teoritis ( Eij ) minimum harus 5 setiap kotak, sebab X2 hanya berlaku
apabila Eij ≥ 5. Dengan kata lain apabila Eij < 5 maka X2 terhadap data tidak
dapat dipertanggungjawabkan. Untuk tabel dua baris dan dua kolom dan untuk
tabel lebih dari 2 X 2 sebelum menghitung X2 perlu diperhatikan dahulu Eij
pada setiap kotak dalam tabel. Jika syarat tidak dipenuhi maka beberapa kolom
atau baris perlu dibangun
3. Setiap kotak tidak boleh mempunyai frekuensi kurang dari satu
Setelah kriteria-kriteria diatas dipenuhi maka harga X2 dapat dihitung dengan rumus:
X2=
∑
Untuk menguji apakah harga X2 dianggap berarti pada suatu level of
significant tertentu harus diketahui nilai kritis dari X2 dengan menggunakan daftar
pencarian harga Chi-Kuadrat yang dibandingkan dengan nilai yang diperoleh dari
hasil perhitungan. Dengan membaca nilai Chi-Kuadrat yang tepat harus terlebih
dahulu dipilih confidence coefficient yang akan dipakai dan degree of freedomnya.
Untuk hal yang umum degree of freedom ini adalah sama dengan perkalian ( k-1 ) dan
( b-1 ) atau baris dikalikan kolom.
Degree of freedom = ( k-1 ) ( b-1 )
Langkah 6:
H0 : Tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan orangtua terhadap pendidikan
anak
H1 : Terdapat hubungan antara tingkat pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak
Maka kriteria penerimaan dan penolakan hipotesa adalah sebagai berikut:
Jika X2hitung≥ X2tabel , maka Ho ditolak
Jika X2hitung ≤ X2tabel , maka Ho diterima
Langkah 7:
Selanjutnya akan ditentukan koefisien kontingensi ( C ) dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
C = Koefisien kontingensi
X2hitung = Nilai dari Chi-Kuadrat hitung
n = ukuran jumlah data
Harga C dipakai untuk nilai derajat asosiasi antar faktor-faktornya adalah
dengan membandingkan harga C dengan koefisien kontingensi maksimum. Adapun
Cmaks = m
m−1
Dimana :
m = dipilih nilai minimum antara banyak kolom dengan banyak baris
Langkah 8:
Dengan membandingkan C dengan Cmaks maka keeratan hubungan variavbel I dan
variabel II ditentukan oleh persentasenya. Hubungan kedua variabel ini disimbolkan
dengan Q mendekati 1 maka hubungan tambah erat dan apabila Q menjauhi 1 maka
hubungan kedua variabel itu semakin kurang erat.
Q =
maks
C C
X 100%
Simbol Q : untuk menyatakan persentase derajat hubungan antara variabel I
dan variabel II
C : koefisien kontingensi
Cmaks : koefisien kontingensi maksimum
Dengan ketentuan-ketentuan Davis sebagai berikut:
1. Sangat erat jika Q ≥ 0,70
2. Erat jika Q antara 0,50 dan 0,69
4. Kurang erat jika Q antara 0,10 dan 0,29
5. Dapat diabaikan jika Q antara 0,01 dan 0,09
BAB 3
SEJARAH SINGKAT KECAMATAN NAGA DOLOK
Tapian Dolok adalah salah satu kecamatan dari 31 kecamatan di Kabupaten
Simalungun. Yang berarti berbicara tentang Kecamatan Tapian Dolok tidak terlepas
dari satu pembentukan Kabupaten Simalungun. Dibawah ini akan ditunjukkan sejarah
singkat Kabupaten Simalugun.
3.1 Zaman Kerajaan Nagur ( 500 – 1295 )
Setelah berakhirnya Kerajaan Majapahit, raja-raja Simalungun mengandakan
pertemuan yang dinamakan “Harungguan Bolon” dengan pemimpin termasuk bekas
pasukan Singosari dan Majapahit yang melahirkan sistem Raja Maroppat (Raja Nan
Empat)yakni:
» Kerajaan Nagur
» Kerajaan Silou
» Kerajaan Batangiou
» Kerajaan Harau
Nama kumpulan raja berempat tersebut diberi nama “Batak Timur Raya”
Batak timur raya pecah dan berakhir akibat perang, sisanya terpecah-pecah menjadi
kerajaan kecil yaitu:
» Kerajaan Dolok Silou ( Marga Purba Tambak )
» Kerajaan Tanah Jawa ( Marga Sianaga )
» Kerajaan Siantar ( Marga Damanik )
» Kerajaan Panei ( Marga Purba Dasuha )
Dimana kerajaan Panei terdiri dari seorang kepala distrik yaitu Distrik Batu
Nanggar, termasuk Tapian Dolok.
Dengan demikian sistem Raja Maroppat tetap dihidupkan kembali, dan
berjalan dengan baik hingga tahun 1865.
3.2 Zaman Menentang Kolonial Belanda ( 1865 – 1907 )
Kerajaan Maroppat kembali pecah (mekar) menjadi 7 kerajaan, yaitu:
» Kerajaan Dolok Silau
» Kerajaan Tanah Jawa
» Kerajaan Siantar
» Kerajaan Panei
» Kerajaan Raya
» Kerajaan Purba
» Kerajaan Silimakuta
Seruntun pemerintahan merangkap pimpinan adat dari kerajaan tersebut
a. Raja
b. Parbapaon
c. Partuaon
d. Pangulu
Disamping itu dibentuk lagi dewan yang diberi nama Harajaon yang
masing-masing dewan berbeda menurut adat kerajaan yang bersangkutan.
3.3 Masa Penjajahan Belanda ( 1907 – 1941 )
Dengan Beskin (SK) Guhernemen tanggal 12 Desember 1906 No. 22 (Stantsblod 531)
dibentuklah Afdeling Simalungun EN DE KARO LANDEN yang dikepalai oleh
Asisten Residen yang pertama V. C. J. Westenberg yaitu bekas Contraleur Tanah
Karo, yang berkedudukan di Seribudolok dan pada Tahun 1912 dipindahkan ke
Pematang Siantar.
Pada tahun 1907 seluruh raja-raja Simalungun telah menandatangani
Kontrak Pendek (Varte Verklaring) dan dengan demikian sistem pemerintahan di
Simalungun beralih jadi sistem swapraja, dimana peran Harajaon sudah dibatasi.
Wilayah administrasi pemerintahan dibagi menjadi 7 landskappen 16 distrik dan
NO KERAJAAN DISTRIK
1 Siantar 1. Siantar
2. Bandar
3. Sidamanik
2 Tanah Jawa 1. Tanah Jawa
2. Bosar Maligas
3. Sarlang Hataron
4. Dolok Panribuan
5. Girsang Sipangambolon Pargus
3 Panei 1. Panei
2. Dolok Batu Nanggar
4 Raya 1. Raya
2. Raya Kahean
5 Dolok Silau 1. Dolok Silau
2. Silau Kahean
6 Purba 1. Purba
7 Silimakuta 1. Silimakuta
Masa Kemerdekaan RI
Berdasarkan Undang-Undang No. 7 tahun 1956 terbentuklah daerah otonom
Kabupaten Simalungun bersamaan dengan 11 daerah otonom kabupaten lainnya, 16
distrik menjadi kecamatan yang kemudian berkembang menjadi 17 kecamatan yaitu
Berdasarkan P.P.No.50 tahun 1991 dan P.P.No. 35 tahun 1992 dilaksanakan
pemekaran kecamatan dari 17 menjadi 21 kecamatan, yaitu:
a. Kecamatan Pematang Bandar
b. Kecamatan Huta Bayu Raja
c. Kecamatan Ujung Padang
d. Kecamatan Tapian Dolok
Kecamatan Tapian Dolok yang ibu kotanya Purba Sari adalah pemekaran
dari Kecamatan Batu Nanggar berdasarkan P.P diatas, Kecamatan Tapian Dolok
terdiri dari 10 desa yaitu:
1) Desa Purba Sari
2) Desa Batu Silangit
3) Desa Naga Dolok
4) Desa Dolok Kahean
5) Desa Dolok Maraja
6) Desa Pematang Dolok Kahean
7) Desa Dolok Ulu
8) Desa Nagur Usang, dan
9) Desa Sinaksak
10)Desa Negeri Bayu Muslimin
Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan UU No. 22
tahun 1999, dimana basis otonomi berada pada desa. Maka berdasarkan Keputusan
Bupati Simalungun No. 141 / 3623 / Pemdes tentang penyesuaian sebutan/peristilahan
1) Desa menjadi Nagori
2) Kepala Desa menjadi Pangulu
3) Perangkat Desa menjadi Tungkas Nagori
Dalam mengatur Pemerintahan Nagori, pemerintah Kabupaten Simalungun
telah menetapkan Keputusan Peraturan Daerah Kabupaten Simalungun No. 13 tahun
2006 tentang Pemerintahan Nagori.
Letak Geografis
Kecamatan Tapian Dolok mempunyai batas daerah sebagai berikut:
Sebelah Timur : Kecamatan Dolok Batu Nanggar
Sebelah Barat : Kota Pematang Siantar
Sebelah Utara : Kecamatan Raya Kahean
Sebelah Selatan : Kecamatan Gunung Maligas
Kependudukan
Luas Kecamatan Tapian Dolok adalah 10.640,15 Ha yang terdiri dari 58 dusun, 46
RW, 113 RT dan 8.482 KK ( Kepala Keluarga ). Jumlah penduduk di kecamatan ini
adalah 36.811 yang terdiri dari 18.641 laki-laki dan 18.170 perempuan. Penduduk di
kecamatan ini terdiri dari 35.694 jiwa warga pribumi, 117 jiwa warga non pribumi dan
Pendidikan
Di era persaingan global, Indonesia memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
baik. Manusia yang cerdas, sehat, jujur, berahklak mulia, berkarakter, dan memiliki
kepedulian sosial yang tinggi. karena itu, pendidikan sebagai jalur utama
pengembangan SDM dan pembentukan karakter adalah kata kunci dalam menentukan
nasib bangsa. Dalam kaitan ini, mutu pendidikan di Indonesia harus terus ditingkatkan
agar bangsa Indonesia mampu bersaing dengan negara lain.
Dalam peningkatan pendidikan menjadi lebih baik maka diperlukan sarana
dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan Tapian
Dolok akan tampilkan pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel 3.6.1.1 Banyaknya SD, SMP dan SMA Menurut Desa Tahun 2008
NO Desa
SD SMP SMU
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
9 Batu Silangit 3 - - - - -
10 Negri Bayu
Muslimin
2 - - - - -
JUMLAH 25 4 2 1 - 1
Sumber : Dikjar Kecamatan Tapian Dolok
Tabel 3.6.1.2 Banyaknya Murid SD, SMP dan SMA Menurut Desa Tahun 2008
NO Desa
SD SMP SMU
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
1 Sinaksak 1.021 443 477 422 - -
Tabel 3.6.1.3 Banyaknya Guru SD, SMP dan SMA Menurut Desa Tahun 2008
NO Desa
SD SMP SMU
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
1 Sinaksak 62 25 51 16 - -
Sumber : Dikjar Kecamatan Tapian Dolok
Kesehatan
Manusia yang sehat merupakan modal utama pembangunan, oleh karenaya
pembangunan kesehatan merupakan bagian penting dari pembangunan. Tujuannya
adalah agar masyarakat mendapat pelayan yang mudah, murah dan merata dalam hal
kesehatan. Jika hal tersebut terpenuhi maka diharapkan tercapainya derajat kesehatan
Tersedianya fasilitas dan sarana yang memadai menggambarkan
bagaimana tingkat pembangunan kesehatan di suatu daerah. Selain itu dapat juga
dilihat dari ketersediaan pelayan kesehatan seperti dokter, perawat,dll.
Gambaran tingkat kesehatan di Kecamatan ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6.2.1 Banyaknya Sarana Kesehatan Menurut Desa Tahun 2008
NO Desa R.Skt Puskes Puskes.
Tabel 3.6.2.1 Banyaknya Tenaga Medis Kesehatan Menurut Desa Tahun 2008
Sumber : Puskesmas Kecamatan Tapian Dolok
Pertanian dan Perkebunan
Berdasarkan keadaan alam dari daerah ini pertanian dan perkebunan merupakan
potensi terbesar yang mendukung perekonomian masyarakat di daerah ini. Pertanian
di daerah ini kebanyakan merupakan persawahan. Sedangkan untuk perkebunan yang
Keuangan
Tecapainya target Pajak Bumi dan Bangunan merupakan hal yang paling penting
dalam proses pembangunan suatu daerah. Oleh karena itu dibawah ini dapat dilihat
gambaran keuangan di Kecamatan Tapian Dolok.
Tabel 3.6.3.1 Besarnya Pokok Penetapan dan Realisasi Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) Menurut Desa Tahun 2008
NO Desa
Pokok
Penetapan
Realisasi Persentase
Realisasi (%)
1 Sinaksak 56.505.225 25.410.408 44,97
2 Purba Sari 8.756.646 4.764.471 54,41
3 Dolok Ulu 3.528.225 2.545.768 72,15
4 Dolok Maraja 14.925.183 5.302.319 35,52
5 Dolok Kahean 16.334.396 16.334.396 100
6 Pmtg. Dolok Kahean 14.672.854 7.840.999 53,44
7 Naga Dolok 25.163.476 12.718.496 50,54
8 Nagur Usang 5.801.264 1.681.207 28,98
9 Batu Silangit 3.937.364 2.643.770 67,14
10 Negri Bayu Muslimin 11.843.989 4.368.225 36,88
Tabel 3.6.3.2 Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kecamatan Naga Dolok
NO JENIS IURAN Target (Rp) Realisasi
Persentase
Realisasi (%)
1 Retribusi Sampah 12.650.000 4.014.625 31,74
2 Retribusi I.M.B 53.600.000 28.858.907 53,84
3 Retribusi Parkir 8.600.000 1.477.778 17,18
4 Retribusi Pajak/Pekan 2.000.000 685.556 34,27
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Analisa Univariat
4.1.1 Identitas Responden
Tabel 4.1.1 Distribusi Rumah Tangga Berdasarkan Tingkat Pendapatan
Orangtua
NO Tingkat Pendapatan (Rp) Frekuensi (F) Persen (%)
1 0 ≤ p < 500.000 6 20
2 500.000 ≤ p < 1.000.000 6 20
3 1.000.000 ≤ p < 1.500.000 6 20
4 1.500.000 ≤ p < 2.000.000 10 33.3
5 2.000.000 ≤ p < 2.500.000 1 33.3
6 p ≥ 2.500.000 1 33.3
JUMLAH 30 99.9
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa :
- 20 % dari responden yang didata mempunyai interval (tingkat) pendapatan
0 ≤ p < 500.000
- 20 % dari responden yang didata mempunyai interval (tingkat) pendapatan
- 20 % dari responden yang didata mempunyai interval (tingkat) pendapatan
1.000.000≤ p < 1.500.000
- 33,3 % dari responden yang didata mempunyai interval (tingkat) pendapatan
1.500.000≤ p < 2.000.000
- 3,3 % dari responden yang didata mempunyai interval (tingkat) pendapatan
2.000.000≤ p < 2.500.000
- 33,3 % dari responden yang didata mempunyai interval (tingkat) pendapatan
p ≥ 2.500.000
Tabel 4.1.2 Distribusi Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Pekerjaan Orangtua
NO Jenis Pekerjaan Frekuensi (F) Persen (%)
1 PNS 3 10
2 Wiraswasta 4 13,3
3 Bertani 15 50
4 Berdagang 8 26,7
JUMLAH 30 100
Dari tabel diatas, tingkat frekuensi distribusi rumah tangga berdasarkan jenis
pekerjaan orangtua mulai dari yang terendah adalah sebagai berikut:
- PNS sebanyak 3 orang (10%)
- Wiraswasta 4 orang (13,3%)
- Berdagang 8 orang (26,7%)
- Bertani 15 orang (50%)
Tabel 4.1.3 Distribusi Tingkat Pendidikan Anak
NO Tingkat Pendidikan Frekuensi (F) Persen (%)
1 SD 29 29
2 SMP 37 37
3 SMA 28 28
4 Perguruan Tinggi 6 6
JUMLAH 100 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan anak mulai terbesar sampai
terkecil adalah sebagai berikut:
- SMP sebesar 37%
- SD sebesar 29%
- SMA sebesar 28%
- Perguruan Tinggi 6%
Tabel 4.1.4 Hubungan Pendapatan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak
NO Tingkat Pendapatan
4.2 Analisa Bivariat
Untuk menganalisis dan mengetahui apakah ada hubungan tingkat pendapatan
orangtua terhadap pendidikan anak, maka dapat dilakukan uji Chi-Kuadrat (X2) yaitu
dengan mengamati jumlah frekuensi yang diharapkan dari frekuensi yang diamati.
Dapat ditentukan dengan rumus:
Eij = n xn ni0 0j
Eij = banyak data teoritik ( banyak gejala diharapkan terjadi )
nio = jumlah baris ke-i
noj = jumlah baris ke-j
n = total jumlah data
Dapat dicari bahwa jumlah frekuensi yang diharapkan dari jumlah frekuensi
yang diamati adalah sebagai berikut:
E63 =
Dari koefisien di atas dapat dibentuk daftar kontingensi dari frekuensi yang
diharapkan. Dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.2.1 Daftar Frekuensi yang Diharapkan
NO Tingkat Pendapatan Pendidikan Anak JLH
6 p ≥ 2.500.000 0.58 0.74 0.56 0.12 2
JUMLAH 29 37 28 6 100
Kemudian kita dapat mencari harga X2 pada tabel 4.2.2 di bawah ini. Agar
lebih mudah maka dihitung di Microsoft Excel.
Tabel 4.2.2 Penentuan Harga Chi-Kuadrat
18 1 1.85 -0.85 0.7255 0.390541
JUMLAH 30.85743
Jadi, dari tabel 4.2.1 Penentuan harga Chi-Kuadrat diperoleh :
X2hitung =
Kita bandingkan dengan harga X2 yang terdapat di dalam tabel denngan dk
(derajat kebebasan ) = (b-1) (k-1) = (6-1) (4-1) = 15 dan α = 5% (0,05) diperoleh
harga dari tabel X2(0,05)(15) = 24,996. Ternyata dari perhitungan yang didapatkan maka
diperolehlah bahwa X2hitung > X2tabel. Oleh karena itu diambil kesimpulan H0 ditolak
dan H1 diterima. Yang artinya bahwa ada hubungan tingkat pendapatan orangtua dan
pendidikan anak.
Untuk mengetahui derajat hubungan antara tingkat pendapatan orangtua
terhadap pendidikan anak maka ditentukan koefisien kontingensi C (derajat
C =
Maka derajat hubungan antar tingkat pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak
maka harga C tersebut dibandingkan dengan harga Cmaks.
Cmaks =
Dengan membandingkan harga C dengan harga Cmaks sebagai berikut :
Berdasarkan ketentuan-ketentuan Darwis, nilai Q berada antara 0.50 dan.
0.69.Maka dapat diketahui bahwa derajat hubungan antara tingkat pendapatan
orangtua terhadap pendidikan anak erat.
4.3 Evaluasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kecamatan Tapian Dolok terhadap 30
sampel rumah tangga yang dipilih drengan cara cluster random sampling.
Pengkategorian pendapatan orangtua di kecamatan Tapian Dolok yaitu : Interval
Rp.0 ≤ p < Rp.500.000
Rp.500.000 ≤ p < Rp.1.000.000
Rp.1.000.000 ≤ p < Rp.1.500.000
Rp.1.500.000 ≤ p < Rp.2.000.000
Rp.2.000.000 ≤ p < Rp.2.500.000
p ≥ Rp.2.500.000
Dari hasil perhitungan Chi-Kuadrat diperoleh bahwa tingkat pendapatan
orangtua mempunyai hubungan dengan tingkat pendidikan anak. Ini dapat dibuktikan
denngan memperhatikan bahwa dengan df = 15, α = 0,05 mempunyai χ2hitung >χ2tabel
yaitu sebesar 30.85743 > 24.996.
Dari hasil perhitungan nilai koefisien yang menunujukkan keeratan atau
besar hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, besar hubungan tingkat
harga C dan Cmaks , dan pada penelitian ini terlihat bahwa C = 0.4856, Cmaks = 0.866
dan Q = 56.074 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara tingkat
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Mengenal Microsoft Excel 2003
Microsoft Corporation pada tanggal 31 Mei 2001 secara resmi mengeluarkan paket
program aplikasi Microsoft Office XP yang dikeluarkan dalam berbagai edisi, yaitu
Standart Edition, Professional Edition dan Profesional Special Edition. Pada semua
paket program aplikasi Microsoft Office XP tersebut, tersedia Microsoft Excel 2003
sebagai aplikasi spreadsheet (lembar kerja elektronik) terbaru dan tercanggih saat ini.
Microsoft Excel 2003 digunakan untuk membantu dalam menghitung,
memproyeksikan, menganalisis dan mempresentasikan data serta jika perlu
menempatkannya sebagai halaman Web di server Internet.
Microsoft Excel 2003 yang untuk selanjutnya disingkat Excel 2003 merupakan
pengembangan dari Microsoft Excel versi sebelumnya dengan tujuan agar program
aplikasi spreadsheet (lembar kerja elektronik) ini lebih mudah dipakai, fleksibel,
mudah diintegrasikan dengan program aplikasi Microsoft Office XP lainnya, dan
dapat bekerja bersama pada system jaringan dengan lebih baik serta dapat
5.2 Memulai Excel 2003
Untuk memulai atau membuka Excel 2003 dengan memakai tombol Start yang ada di
Taskbar, dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Nyalakan kompuer
2. Klik tombol Start yang ada di taskbar
3. Pilih menu Program, Microsoft Excel, maka akan ditunjukkan seperti gambar
5.2.1 berikut ini:
Gambar 5.2.1 Cara Memulai Excel 2003
Setelah melakukan langkah langkah diatas maka akan didapat tampilan lembar kerja
Gambar 5.2.2 Tampilan Lebar Kerja Excel 2003
5.3 Cara Kerja Excel 2003
Dalam mengolah data harus dilakukan langkah-langkah yang sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan pada buku-buku pengantar Excel yang
tersedia.
A. Fungsi Operator yang Sering Digunakan
+
Tambah/
Bagi%
Persen=
Sama Dengan>=
Lebih Besar Sama dengan-
Kurang*
Kali^
Pangkat< >
Tidak sama dengan<
Lebih kecil<=
Lebih Kecil Sama denganB. Berpindah Dalam Worksheet
Satu sel ke atas Panah Atas
Satu sel ke bawah Panah bawah atau Enter
Satu sel ke kiri Panah kiri
Satu sel ke kanan Panah kanan atau Tab
Ke awal / Top Ctrl + Home
Ke akhir Data Ctrl + End
Akhir Baris Ctrl + Panah kanan
Akhir Kolom Ctrl + panah bawah
C. Menambah dan Mengurangi Worksheet
Klik Kanan pada Sheet,
Insert Menambah Sheet
D. Mengganti Nama Sheet
Klik kanan pada sheet,
Pilih Rename
Ketikkan Nama sheet
Dapat diperlihatkan sebagai berikut:
Gambar 5.2.3 Tampilan dalam Mengganti Nama Sheet
E. Menggunakan Operasi-Operasi Matematika
1. Blok data yang akan di jumlakkan
2. Pilih Auto Sum (tanda Σ)
Akan ditampilkan gambar berikut:
Gambar 5.2.4 Tampilan Cara Menggunakan Operasi Matematika
F. Menyimpan Workbook
1. Menu File, Save (Ctrl + S)
2. tentukan tempat penyimpanan (folder)
3. Ketikkan Nama File
Pada awalnya akan ditampilkan gambar berikut:
Gambar 5.2.5 Tampilan Untuk Menyimpan Data
Setelah tampilan tersebut keluar maka dilanjutkan dengan tampilan berikut
F. Menutup Lembar Kerja
Menu File, pilih Close (Ctrl W)
Tampilan yang akan didapatkan dari langkah-langkah tersebut adalah:
Gambar 5.2.7 Tampilan Cara Menutup Lebar Kerja Excel 2003
G. Keluar dari Ms. Office. Excel
Menu File, exit (Alt + F4)
H. MENGEDIT DAN MEMFORMAT WORKSHEET
1. Mengedit
Pengolahan data pada Worksheet tidak terlepas dari prosese pengeditan (perbaikan
data). Pengeditan dapat dilakukan secara manual yaitu mengedit isi sel dengan
mengetikkan kembali data pada sel, mengetik ganda dengan mouse (tombol F2 pada
Perintah pengeditan dilakukan setelah memilih sel / range yang akan diedit atau yang
akan diganti.
Akan ditampilkan ga,mbar sebagai berikut:
Gambar 5.2.8 Tampilan Cara Memasukkan Data kedalam Work Sheet
2. Menyisip Sel / Range kosong
1. Letakkan sel aktif pada tempat yang akan disisip
2. Menu Insert, Cells
3. Shift Cell Right, menyisip sel kosong dengan menggeser data pada range terpilih
ke kanan
Shift Cell Down, menggeser data terpilih ke bawah
Entire Row, menyisip satu baris kosong
Akan ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 5.2.9 Tampilan Cara Menyisip Sel
Pada gambar tersebut telah ditinjukkan baris yang telah disisip diantara 2 kolom.
4. Mengatur Tinggi Baris Dan lebar Kolom
1. Blok baris atau kolom yang akan diatur
2. Menu Format, Row / Column
3. Row - Height, ketikkan tinggi baris
Column – Width, lebar kolom yang diinginkan
Akan ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:
Gambar 5.2.10 Tampilan Cara Mengatur BAris dan Kolom
5. Mengatur Perataan
1. Menu Format, pilih Cells
2. Tab Alignment
3. Pada Horizontal – Vertical, aturlah perataan yang dibutuhkan, seperti :
- Rata Kiri (Align Left)
- Rata Kanan (Align Right)
- Rata Tengah (Center)
Ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:
Gambar 5.2.11 Tampilan Cara Mengatur Perataan
6. Menggabung Beberapa Sel Menjadi Satu Sel
1. Menu Format, Pilih cells
2. Tab Alignment
3. Aktifkan Merge Cells
Akan diperlihatlan pada gambar berikut:
Gambar 5.2.12 Tampilan Cara Menggabung Beberapa Sel Menjadi Satu
7. Mengatur Font
1. Menu Format
2. Tab Font
3. Pada Font – jenis huruf
Pada Font Style – efek tebal, miring
Pada Size – ukuran huruf
Pada Underline – efek garis bawah
Akan ditampilkan gambar sebagai berikut:
Gambar 5.2.13 Tampilan Cara Mengatur Font
8. Menambah Bingkai
1. Menu Format, Pilih Cells
2. Tab Border
3. Tentukan style dan Color
4. Mulailah merangkai bingkai
Akan titampilkan gambar sebagai berikut:
Gambar 5.2.14 Tampilan Cara Menambah Bingkai
9. Memberi Warna
1. Menu Format, Pilih Cells
2. Tab Pattern
3. Pilih Warna
4. Beri Pattern
Akan ditampilkan gambar sebagai berikut:
Gambar 5.2.15 Tampilan Cara Memberi Warna
10. Memberi Mata Uang dan Format Tanggal
1. Menu Format, Cells
2. Tab Number
3. Pada Category,
Accounting – memberi format mata uang
Akan ditampilkan gambar sebagai berikut:
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan evaluasi, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Ada hubungan antara tingkat pendapatan orangtua terhadap pendidikan anak di
Kecamatan Tapian Dolok yaitu hubungan yang signifikan, dan hubungan
antara keduanya dapat dikatakan erat dengan cara membandingkan harga C
dan Cmaksnya.
2. Dari 30 sampel rumah tangga terdapat 6 rumah tangga yang berada pada
interval penghasilan Rp. 0 ≤ p < Rp.500.000, 6 rumah tangga yang berada
pada interval penghasilan Rp.500.000 ≤ p < Rp.1.000.000, 6 rumah tangga
yang berada pada interval penghasilan Rp.1.000.000 ≤ p < Rp.1.500.000, 10
rumah tangga yang berada pada interval penghasilan Rp.1.500.000 ≤ p <
Rp.2.000.000, 1 rumah tangga yang berada pada interval penghasilan Rp.
2.000.000 ≤ p < Rp2.500.000 dan 1 rumah tangga yang berada pada interval
penghasilan Rp. p ≥ 2.500.000. Dimana pekerjaan dari sampel yang
didapatkan 3 orang PNS, 4 orang wiraswasta, 15 orang petani dan 8 orang
3. Sedangkan dari tingkat pendidikan anak didapat bahwa jumlah anak yang saat
ini berpendidikan SD sebanyak 29 anak (29%), SMP sebanyak 37 (37%),
SMU sebanyak 28 (28%), Perguruan Tinggi 6sebanyak 6 (6%).
4. Kesimpulan diatas bukanlah merupakan hal yang mutlak, karena kesimpulan
ini hanya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu tingkat pendapatan orangtua dan
pendidikan anak.
6.2 Saran
1. Perlu adanya kesadaran orangtua terhadap pentingnya pendidikan
anak-anaknya.
2. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendapatan orangtua terhadap
pendidikan anak yang lebih teliti sebaiknya digunakan sampel yang lebih
besar.
3. Pemerintah setempat khususnya dan pemerintah Indonesia umumnya agar
dapat lebih memberikan perhatian kepada aspek pendidikan di Kecamatan
Tapian Dolok dengan berupaya mencari berbagai kendala yang dihadapi
DAFTAR PUSTAKA
Saleh Samsubar. 1985. Statistik Nonparametrik. Yogyakatrta: YPFE Yogyakarta.
Danapriatna, N. dan Setiawan, R. 2004. Pengantar Statistika. Bekasi: Graha Ilmu.
Sprent, P. 1987. Metode Statistik Nonparametrik Terapan. Terjemahan Osman Erwin
Jakarta: UI-Press.
Sudjana. 1989. Metode Statistika. Bandung: TARSITO Bandung.
DATA RESPONDEN
23 YongbersiusKUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN ORANGTUA TERHADAP PENDIDIKANANAK
DI KECAMATAN TAPIAN DOLOK
No Kuisioner : ……….
Pendapatan keluarga/bulan : Rp………...
Jumlah Anggota Keluarga : ………….Orang
Jumlah Tanggungan Keluarga
Istri : ………….Orang
Pendidikan Terakhir Anak
SD : ………Orang
SMP : ………Orang
SMA : ………Orang
P. Tinggi : ………Orang
Keterangan :
Kuesioner ini ditujukan untuk penelitian tugas akhir. Mohon kepada bapak/ibu
agar sudi kiranya memberikan jawaban dengan jujur dan benar. Atas bantuan
bapak/ ibu, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,