• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan untuk membaca/komunikasi bahasa tubuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan untuk membaca/komunikasi bahasa tubuh"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Individu

Makalah LOGIKA

Bahan Untuk Membaca Bahasa Tubuh

OLEH:

SUCI INDAH LESTARI

(F91109283)

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bahasa tubuh (body language) merupakan alat komunikasi primitif yang sudah lama dipergunakan oleh manusia. Bahasa tubuh merupakan gerakan tubuh dan bagian-bagiannya yang terjadi secara spontan dan merupakan hasil olah alam bawah sadar dalam upayanya mengekspresikan perasaan dan keinginan tersembunyi di dalam hati. Sejak manusia masih berupa bayi, perubahan mimik (ekspresi) wajah dan gerak anggota tubuh merupakan alat komunikasi antara si bayi dengan orang di sekitarnya. Karena seorang anak bayi masih belum bisa berkata-kata, maka bahasa tubuh menjadi bahasa utama dan penting sebagai alat pengungkap perasaan dan keinginannya yang harus dimengerti oleh orang di sekitarnya agar dapat memahami keinginan si bayi dan memenuhi kebutuhannya.

Setelah manusia menjadi lebih dewasa dan mampu berkomunikasi dengan bahasa lisan secara fasih, bahasa tubuh masih merupakan alat komunikasi penting yang harus diperhatikan di dalam menjalin hubungan di antara sesama manusia. Ekspresi perasaaan dan keinginan yang muncul dari alam bawah sadar ini bisa menjadi tanda bagi kita dalam membaca isi hati lawan bicara kita. Bahkan seringkali ucapan kata-kata yang keluar dari mulut seseorang ternyata tidak bersesuaian dengan bahasa tubuh yang ditunjukkan oleh gerak tubuh dan mimik wajahnya, atau dengan kata lain ada upaya menutup-nutupi perasaan yang sesungguhnya.

Dari latar belakang tersebut, dan juga sebagai tugas makalah individu mata kuliah logika yang telah diberikan maka dalam makalah ini penyusun meneliti tema Bahan untuk Membaca Bahasa Tubuh.

1.2 Rumusan Masalah

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Bahasa Tubuh

Menurut David Cohen dalam buku “bahasa tubuh dalam pergaulan” yang menjelaskan tentang bahasa tubuh sebagai bentuk topeng-topeng mengungkapkan bahwa bahasa tubuh juga menyingkapkan topeng-topeng kita. Manusia belajar menggunakan topeng sejak kecil dan banyak diantara kita dapat melakukannya dengan baik. Banyak isayarat-isyarat nonverbal tantang perasaan bersifat sangat halus dan terjadi hanya sekilas. Membacanya seperti mencoba menguraikan pola dari selendang yang dipakai seseorang yang sedang lewat. Anda dapat melakukannya, tapi membutuhkan keahlian dan latihan.

Apa yang dapat menerobos topeng yang kita pakai adalah apa yang disebut oleh para ahli psikologi sebagai “isyarat yang bocor”, isyarat yang sebenarnya tidak ingin kita berikan namun tidak dapat terkontrol. Mengatur ekspresi wajah sangat mudah dilakukan. Jika anda tidak ingin tampak sedih, anda dapat berpura-pura. Lebih sulit mengatur nada suara kita atau gerakan tubuh, mereka ini sering “bocor”. Pelajari mereka dan anda akan segera tahu banyak tentang apa yang sedang dipikirkan orang lain.

Cara seseorang berbicara mencerminkan kepribadiannya. Beberapa orang bicaranya keras dan tanpa henti; orang lainnya sukar dimengerti dan beberapa sangat diam. David Cohen tidak menyetujui anggapan bahwa orang dengan kepribadian tertentu cenderung memiliki gaya tubuh tertentu yang tidak akan sama dengan orang lain. Beberapa penelitian yang baik tentang kepribadian, menunjukkan kontras antara ekstravert, yang ceria, ramah, cepat, tidak teliti, suka humor, tidak sabar dan memiliki metabolisme yang tinggi dengan introvert yang teliti banyak cemas, lamban, dan kurang kemampuan dalam sosialisasi. Kepribadian yang satu tidak lebih baik dari kepribadian lainnya. Mereka adalah gaya, tapi gaya yang terungkap melalui bahasa tubuh.

(4)

kial/komunikasi kinesik adalah komunikasi yang dilakukan dengan gerakan anggota tubuh; salah satu jenis komunikasi nonverbal.

Peter Clayton dalam buku “bahasa tubuh dalam pergaulan sehari-hari” mengungkapkan bahwa Apa yang disebut dengan bahasa tubuh ? saya telah mengajukan pertanyaan ini kepada orang yang tak terhitung banyaknya. Jawaban yang mereka berikan tanpa kecuali sesuatu yang sejalan dengan komunikasi nonverbalyang menurut hemat saya tidak salah sejauh ini. Akan tetapi, jawaban itu tidak benar-benar menjelaskan kebenaran alami dari bahasa tubuh. Selama bertahun-tahun saya berusaha untuk menyingkat pengertian ini menjadi beberapa kalimat sederhana. Alo Liliweri dalam buku “komunikasi verbal dan nonverbal” menjelaskan bahwa bahasa tubuh adalah gerakan ; tubuh yang merupakan sebagian perilaku nonverbal (termasuk yang anda miliki) dapat disampaikan melalui simbol komunikasi kepada orang lain. Perilaku itu sangat bergantung dari erat tidaknya hubungan dengan orang lain. Dalam bagian ini akan diuraikan komunikasi nonverbal “gerak tubuh” atau yang disebut kinesik.

2.2 Sejarah Singkat Tentang Bahasa Tubuh

(5)

BAB III PEMBAHASAN

“Ini adalah nilai luhur manusia…untuk mengetahui bagian dari diri diri kita sendiri dan proporsi… keseluruhan yang menakjubkan.” – Samuel Taylor Coleridge, “Religious Musings”

Bahasa tubuh merupakan aktivitas yang tidak akan pernah terlepas dari keseharian seseorang. Bahkan, dalam bahasa verbal sekalipun, bahasa tubuh hampir selalu mengiringinya. Sehingga, orang yang mempunyai kemampuan membaca dan memahami makna bahasa tubuh, layaknya ia memahami pikiran, keinginan dan bahkan perasaan orang lain.

Banyak sekali manfaat yang akan kita peroleh jika kita mempelajari dan memahami bahasa tubuh yang disampaikan seseorang, baik disertai ucapan maupun tidak. Kita akan bisa mengetahui pikiran, perasaan, keinginan, harapan, tujuan, motivasi dan apa saja yang berada di balik suatu aktivitas bahasa tubuh seseorang. Pendek kata, kemampuan memahami pikiran orang lain bisa dilakukan dengan cara mengasah kemampuan memahami bahasa tubuhnya.

Bahasa tubuh adalah komunikasi pesan nonverbal (tanpa kata-kata). Bahasa tubuh merupakan proses pertukaran pikiran dan gagasan dimana pesan yang disampaikan dapat berupa isyarat, ekspresi wajah, pandangan mata, sentuhan, artifak (lambang yang digunakan), diam, waktu, suara, serta postur dan gerakan tubuh.

Pengertian seseorang tentang bahasa tubuh terkadang mengarah pada banyak interpretasi, sebanyak jumlah orang mengamatinya. Tetapi, kkita harus ingat bahwa masing-masing bahasa tubuh hanya merupakan satu input dan keseluruhan gambarankomunikasi yang kongruen adalah Sesuatu yang kita cari.kita tidak boleh terlalu terpengaruh pengamatan berdasarkan satu tanda saj dan membuat kesimpulanketika tidak menyadari kumpulan bahasa tubuh, bahasa tubuh awal, dan bahasa tubuh berikutnya.

Agar dapat memahami arti keseluruhan dari kumpulan bahasa tubuh dan memnentukan kesamaan masing-masing bagian, pertama marilah kita lihat beberap tipe komunikasi nonverbal yang mudah dikenali dan sering ditemui.

(6)

yang telah mereka amati dan memperhatikan kemungkinan artinya. Beberapa bahasa tubuh yang sering dilihat,seperti tangan terlipat dengan cepat diasosiasikan sebagai sikap bertahan. Akan tetapi, beberap sikap—seperti steepling (menyatukan jari-jari tangan membentuk menara) (gambar 1)—sering kali salah diinterpretasikan sebagai sikap selain rasa percaya diri. Saat kami mendiskusikan data yang terkumpul mengenai bahasa tubuh ini dan bertanya bagaimana seseorang akan bereaksi terhadap orang yang melakukan steeple dalam situasi sebenarnya, sebagian besar orang setuju bahwa sikap percaya diri dan bahasa tubuh steepling adalah sesuai. Tambahan untuk sikap ini yaitu garis bibir berubah menjadi senyum tipis, yang disebut senyum percaya diri.

3.1 Penggunaan Bahasa Tubuh

Menurut David Cohen dalam buku “Bahasa Tubuh Dalam Pergaulan” yang menjelaskan tentang bahasa tubuh sebagai bentuk topeng-topeng, mengungkapkan bahwa bahasa tubuh juga menyingkapkan topeng-topeng kita. Manusia belajar menggunakan topeng sejak kecil dan dapat melakukannya dengan baik melalui pembelajaran yang intensif. Banyak isyarat non-verbal tentang perasaan yang bersifat sangat halus dan terjadi hanya sekilas. Cara seseorang berbicara mencerminkan kepribadiannya. Beberapa orang bicaranya keras dan tanpa henti, orang lainnya sukar dimengerti dan beberapa sangat diam. David Cohen tidak menyetujui anggapan bahwa orang dengan kepribadian tertentu cenderung memiliki gaya tubuh tertentu yang tidak akan sama dengan orang lain.

Sudah diterima secara luas bahwa dalam dunia bekerja di awal abad 21, keberhasilan seseorang terutama dicapai melalui orang lain. Jaman manajer otokratis sudah lama berlalu, dan dewasa ini kebanyakan orang lebih percaya pada diri sendiri daripada jaman dahulu. Sebagai contoh, bila karyawan tidak suka cara mereka diperlakukan, mereka akan pindah kerja. Seorang manajer dengan bahasa tubuh yang buruk akan membuat karyawan keluar lebih cepat.

3.2 Bentuk-Bentuk Bahasa Tubuh

(7)

1) Kontak Mata

Kontak mata mengacu pada suatu keadaan penglihatan secara langsung antar orang saat sedang berbicara. Melalui kontak mata, seseorang dapat menceritakan kepada orang lain suatu pesan sehingga orang akan memperhatikan kata demi kata melalui tatapan. Misalnya pandangan yang sayu, cemas, takut, terharu, dapat mewarnai latar belakang psikologis kita. Penelitian menunjukkan bahwa seorang pendengar menggunakan kontak mata lebih sering daripada pembicara. Presentase kontak mata antara pendengar dan pembicara disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 1.1 Presentase Kontak Mata Oleh Pelaku Komunikasi

Pelaku komunikasi Presentase Kontak Mata Pembicara 30%

Pendengar 70%

Sejak kontak mata dilakukan, orang langsung dapat mengukur sejauh mana kemampuannya dalam melakukan komunikasi.

“Mata hal seseorang berbicara banyak hal seperti lidah, keuntungannya adalah bahasa mata tidak membutuhkan kamus, namun bisa dipahami di seluruh dunia.” -Ralph Waldo Emerson

Isyarat Mata

Mata sering disebut-sebut sebagai jendela jiwa (windows of the soul), karena ia mampu memperlihatkan secara jelas tentang apa yang dirasakan atau dipikirkan oleh seseorang. Ketika kita berbincang dengan orang lain, memperhatikan gerakan mata merupakan hal yang alami dan bagian penting dalam proses komunikasi. Beberapa kebiasaan umum berkaitan dengan gerakan seseorang ketika berkomunikasi: menatap langsung, memalingkan pandangan, seberapa banyak berkedip atau seberapa lebar pupil mata seseorang berubah.

 Tatapan Mata

Pada saat seseorang menatap langsung ke mata kita pada saat berbincang, hal tersebut menunjukkan bahwa ia tertarik atau mencoba untuk memberikan perhatian terhadap perkataan anda. Meski demikian, tatapan mata yang terlalu lama juga dapat menganggu kenyamanan komunikasi. Di sisi lain, menundukkan tatapan atau sering memalingkan pandangan menunjukkan bahwa orang tersebut merasa terganggu, tidak nyaman dengan kita atau ia mencoba untuk menyembunyikannya yang sebenarnya.

(8)

Berkedip adalah hal yang alami, hanya saja kita perlu diperhatikan apakah lawan bicara kita terlalu banyak berkedip atau justru jarang berkedip. Orang sering mengedipkan matanya pada saat mereka merasa tertekan atau tidak nyaman. Sebaliknya, jika mata seseorang jarang berkedip menunjukkan bahwa ia sedang mencoba mengontrol pergerakan matanya. Misalnya, seseorang yang sedang menyetir kendaraan di jalan raya di malam yang gelap, kemungkinan ia akan jarang berkedip karena ia harus mencoba untuk menjaga agar kendaraannya tidak keluar dari jalan raya.

 Ukuran Pupil

Salah satu isyarat yang paling halus berkaitan dengan mata adalah perubahan ukuran pupil mata seseorang. Meski cahaya yang berada di lingkungan berpengaruh terhadap perubahan pupil mata seseorang, namun terkadang emosi juga memberikan perubahan pada pupil mata seseorang. Mungkin anda pernah mendengar apa yang disebut "bedroom eyes" yang sering dipakai untuk menunjukan pandangan seseorang ketika ia merasa tertarik terhadap orang lain atau sesuatu.

2) Ekspresi wajah

Ekspresi wajah meliputi pengaruh raut wajah yang digunakan untuk berkomunikasi secara emosional atau bereaksi terhadap suatu pesan. Wajah setiap orang selalu menyatakan hati dan perasaannya. Wajah ibarat cermin dari pikiran dan perasaan. Melalui wajah orang juga bisa membaca makna suatu pesan.

Ekspresi wajah juga dapat dilihat ketika memandang seseorang yang dianggap sebagai orang yang polos/lugu atau dianggap kejam/dingin. Hal ini didasari oleh ada sebuah ekspresi wajah yang nampak pada seseorang tidak menunjukkan sebuah perubahan seperti yang dilakukan oleh orang lain ketika mendengar atau mengetahui suatu peristiwa, baik kesedihan maupun kegembiraan, keanehan atau kelayakan, kabaikan atau keburukan, dan sebagainya,

(9)

Kadang kita bertemu dengan orang yang "mahal bicara", atau orang yang "malas bicara", sehingga komunikasi jarang sekali terjadi. Pada saat ini, untuk dapat mengetahui perasaannya adalah dengan memikirkan keinginannya salah satunya adalah dengan memperhatikan ekspresi wajahnya sambil memikirkan makna atasnya. Senyum, misalnya dapat menunjukkan sikap setuju atau bahagia, sedangkan mengerutkan kening dapat menandakan ketidaksetujuan atau ketidakbahagiaan. Dalam beberapa kasus, ekspresi wajah seseorang merupakan ungkapan perasaan yang sebenarnya atas situasi tertentu. Meskipun kadang seseorang mengatakan bahwa dia baik-baik saja, namun raut wajahnya dapat memberitahu kepada kita tentang perasaan yang sebenarnya.

a) Emosi Yang Terlihat Pada Ekspresi Wajah

Ada beberapa contoh emosi yang dapat diekspresikan melalui ekspresi wajah diantaranya sebagai berikut:

 kebahagiaan

 sedih

 marah

 heran

 muak

 takut

 bingung

 gembira

 semangat

 menghina

 dll.

b) Ekspresi Wajah Universal

(10)

c) Bibir dan Mulut

Ekspresi dan gerakan mulut juga menjadi hal penting dalam membaca bahasa tubuh. Misalnya, seseorang yang mengigit bibir bawahnya mungkin menunjukkan bahwa dia mengalami kecemasan, ketakutan, atau rasa tidak aman.

Menutupi mulut mungkin merupakan upaya untuk bersikap sopan ketika seseorang menguap atau batuk, tetapi juga dapat menjadi upaya untuk menutupi kerutan bibir yang menunjukkan ketidaksetujuan. Tersenyum mungkin merupakan salah satu sinyal bahasa tubuh paling terbesar, tapi senyum juga dapat ditafsirkan dalam berbagai cara. Senyum bisa jadi asli, atau dapat timbul untuk mengekspresikan kebahagiaan semu, sarkasme, atau bahkan sinisme.

 Mengerutkan Bibir

Mengerutkan bibir bisa menjadi indikator ketidaksukaan, ketidaksetujuan, atau ketidakpercayaan.

 menggigit Bibir

Orang terkadang menggigit bibir mereka ketika merasa khawatir, cemas, atau stres.

 Menutupi Mulut

Ketika seseorang ingin menyembunyikan reaksi emosional, dia mungkin akan menutup mulutnya untuk menghindari terlihatnya senyuman atau seringaian.

 Menaik-Turunkan Mulut

Sedikit perubahan pada mulut juga bisa menjadi indikator halus tentang apa yang dirasakan seseorang. Ketika mulut sedikit naik, berarti bahwa orang itu merasa senang atau optimis. Sebaliknya, mulut yang sedikit diturunkan dapat menjadi indikator kesedihan, penolakan, atau bahkan meringis.

3) Gestur (Gerakan Tubuh)

Gestur merupakan salah satu isyarat bahasa tubuh yang langsung dan paling jelas. Melambaikan, menunjuk, dan menggunakan jari untuk menunjukkan jumlah angka semuanya sangat umum dan mudah untuk memahami maknanya. Beberapa gerakan mungkin lahir sebagai budaya, karenanya, mengacungan jempol atau tanda perdamaian mungkin memiliki arti sangat berbeda bagi penduduk Amerika Serikat.

(11)

 Acungan jempol dan jempol ke bawah sering digunakan sebagai gerakan persetujuan dan ketidaksetujuan.

 Gerakan "OKE", yang dilakukan dengan menyentuhkan ibu jari dengan jari telunjuk dalam bentuk lingkaran, dan merentangkan ketiga jari lainnya digunakan untuk menunjukkan beberapa arti. Di beberapa bagian negara Eropa, digunakan untuk menyiratkan Anda tidak berarti. Di beberapa negara Amerika Selatan, gerakan tersebut sebenarnya simbol sikap vulgar.

Gestures merupakan bentuk perilaku non-verbal pada gerakan tangan, bahu, jari-jari, dan kaki. Seseorang sering menggunakan gerakan anggota tubuh secara sadar maupun tidak sadar untuk menekankan suatu pesan. Ketika seseorang berkata “Pohon itu tinggi”, atau “Rumahnya dekat”, maka orang tersebut pasti menggerakkan tangan untuk menggambarkan deskripsi verbalnya. Lain halnya ketika seseorang berkata “Letakkan barang itu!”, “Lihat pada saya!”, maka yang bergerak adalah telunjuk yang menunjukkan arah. Ternyata manusia mempunyai banyak cara yang bervariasi dalam menggerakkan tubuh dan angota tubuhnya ketika sedang berbicara. Orang yang cacat bahkan berkomunikasi hanya dengan tangan saja.

Setiap gerakan tubuh mengkomunikasikan beberapa fungsi yang oleh Ekman dan Friesen dikategorikan sebagai :

Emblem : Gerakan mata tertentu, merupakan simbol yang memiliki kesetaraan dengan simbol verbal.

Ilustrator : Tanda-tanda non-verbal dalam komunikasi. Tanda ini merupakan gerakan anggota tubuh yang menjelaskan atau menunjukkan sesuatu.

Contoh : Seorang ayah yang melukiskan tinggi badan anaknya dengan menaikturunkan tangannya dari permukaan tanah.

Ilustrator memiliki 8 bentuk, antara lain :

Batons : Suatu gerakan yang menunjukkan tekanan tertentu pada pesan yang disampaikan.

Ideographs : Gerakan membuat peta atau mengarahkan pikiran.

Deitic Movements : Gerakan untuk menunjukkan sesuatu.

Apatial Movements : Gerakan yang melukiskan besar atau kecilnya ruangan.

(12)

Rhytmic Movements : Gerakan yang menunjukkan suatu irama tertentu.

Pictographs : Gerakan yang menggambarkan sesuatu di udara.

Emblematic Movements : Gerakan yang menggambarkan suatu pernyataan verbal tertentu.

Setiap bentuk ilustrator yang diuraikan di atas memiliki penafsiran yang kurang jelas, hal ini dikarenakan seseorang tidak hanya menggunakan satu bentuk ilustrator, tetapi beberapa bentuk sekaligus dalam berkomunikasi.

Adaptor : Gerakan anggota tubuh yang bersifat spesifik. Beberapa jenis adaptor beserta contohnya disajikan dalam table 1.2 Tabel 1.2 Contoh dari Jenis-Jenis Adaptor

Adaptor Contoh

Self adaptor Menggaruk kepala, menunjukkan kebingungan

Alter adaptor Mengusap kepala orang lain sebagai tanda kasih sayang

Regulator : Gerakan yang berfungsi mengarahkan, mengawasi, mengkoordinasi interaksi dengan seksama. Contoh : menggunakan kontak mata sebagai tanda untuk memperhatikan orang lain yang sedang berbicara dan mendengarkan orang lain.

Affect Display : Menggambarkan emosi dan perasaan. Wajah merupakan media yang digunakan dalam affect display untuk menunjukkan reaksi terhadap pesan yang direspon.

Lengan dan Kaki

Lengan dan kaki juga dapat berguna dalam menyampaikan informasi nonverbal. Menyilangkan lengan menunjukkan sikap defensif. Menyilangkan kaki mungkin menunjukkan ketidaksukaan atau ketidaknyamanan dengan terhadap seseorang yang berada di dekatnya. Isyarat halus lainnya seperti melapangkan lengan merupakan upaya memperlihatkan diri lebih besar atau lebih berkuasa, sedangkan menjaga lengan tetap dekat dengan tubuh merupakan upaya untuk meminimalkan diri atau menarik diri dari perhatian.

 Lengan yang disilangkan mungkin menunjukkan bahwa seseorang merasa defensif, melindungi diri sendiri, atau menutup diri.

(13)

 Menggenggamkan tangan di belakang punggung mungkin menunjukkan bahwa seseorang merasa bosan, cemas, atau bahkan marah.

 Menekan-nekan jari dengan cepat atau gelisah bisa menjadi tanda bahwa seseorang bosan, tidak sabar, atau frustrasi.

 Kaki yang disilangkan menunjukkan bahwa seseorang merasa tertutup atau membutuhkan privasi.

Selain tiga bentuk bahasa tubuh yang telah diuraikan di atas, terdapat beberapa jenis bahasa tubuh lainnya, seperti sentuhan, postur tubuh dan gaya berjalan, suara, dan gerak isyarat.

 Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal yang bersifat spontan. Sentuhan dapat menunjukkan perhatian yang sungguhsungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau -simpati, dan sebagainya.

 Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatan seseorang.

 Suara seperti rintihan, menarik nafas panjang, serta tangisan merupakan beberapa ungkapan perasaan dan pikiran seseorang.

 Gerak isyarat adalah yang dapat mempertegas pembicaraan.

Dengan mengetahui bentuk dan jenis bahasa tubuh, memungkinkan seseorang mengetahui cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain. Komunikasi yang baik merupakan awal dari terciptanya suatu hubungan sosial yang baik pula. Seseorang bahkan dapat menjadi pemimpin yang handal dengan membangun komunikasi yang baik dengan orang lain. Selain itu, dengan memahami bahasa tubuh yang diberikan oleh orang lain, seseorang dapat terhindar dari isyarat pesan palsu yang akan merugikan. Bila telah menyadari manfaat bahasa tubuh dalam berkomunikasi, maka seseorang akan mampu memonitor dirinya sendiri.

3.3Penggunaan Bahasa Tubuh

Beberapa contoh bahasa tubuh di berbagai Negara antara lain :

(14)

Belanda tidak diperkenankan berbicara dengan tangan di saku karena dianggap sebagai sesuatu yang tidak sopan karena mencerminkan kesombongan dan keangkuhan.

Penggunaan bahasa tubuh yang keliru dalam suatu masyarakat yang di dalamnya terdapat suku yang berbeda dapat menyebabkan pertikaian dan permusuhan. Contohnya ketika orang Kalimantan melihat orang Madura yang selalu membawa celurit1 tanpa sarung, orang Kalimantan

tersebut akan menganggap orang Madura ingin mengajaknya berperang, sehingga seringkali menimbulkan konflik antarsuku. Hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan saling memahami budaya antarsuku satu sama lain.

(15)

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam Faktanya Penelitian telah menunjukkan bahwa 80% komunikasi antara manusia dilakukan secara non-verbal. Banyak interaksi dan komunikasi yang terjadi dalam masyarakat yang berwujud non-verbal. Komunikasi non-verbal ialah penyampaian arti (pesan) tanpa kata-kata yang tercermin pada bahasa tubuh dan intonasi verbal. Salah satu komunikasi non-verbal ialah bahasa tubuh. Bahasa tubuh digunakan saat kata-kata tidak dapat mewakili perasaan atau situasi yang ada sehingga bahasa tubuh menjadi penting untuk dipelajari. Bahasa tubuh yang tidak sesuai penempatannya dapat menimbulkan konflik, sehingga bahasa tubuh perlu dipelajari. Salah satu keuntungan dari mempelajari bahasa tubuh adalah membangun suatu komunikasi yang baik yang merupakan awal dari terciptanya suatu hubungan sosial yang mantap dengan orang lain.

4.2 Saran

Bahasa tubuh dalam percakapan memiliki peran yang penting dalam menumbuhkan kepercayaan seseorang dan membangun sebuah hubungan yang baik dengan orang lain, akan tetapi untuk mencapai hal tersebut diperlukan keahlian dalam menggunakan dan menafsirkan bahasa tubuh.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Cohen David. 1992. Bahasa Tubuh dalam Pergaulan. London, Sheldon Press, SPCK. Effendy. Lim Nan Sen, Irwin. 1987. Bahasa Tubuh/Body Talk. Batam: Inter Aksara.

Liliweri Alo. 1994. Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Nierenberg,Gerald I dkk, 2009, Membaca Pikiran Orang Seperti Membaca Buku , Penerbit Yogyakarta.

Yuhana Ida, Ninuk Purnaningsih, Siti Sugiah Mugniesjah. 2006. Dasar-Dasar Komunikasi. Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia: Institut Pertanian Bogor.

http://atcontent.com/Publication/Publication/869488807056999jd.text/?t=Membaca-Bahasa-Tubuh (Diakses pada tanggal 2 Maret 2014)

Referensi

Dokumen terkait

Teori ini memandang bahasa sebagai ekspresi budaya yang paling nyata dan dapat diamati dan bahwa proses pemerolehan baru akan terlihat dari cara saling memandang antara

Sering diingatkan untuk mendengarka n teman yang sedang berbicara namun tidak mengindahka n Komunikasi non verbal (kontak mata, bahasa tubuh, postur, ekspresi wajah,

karakter ekspresi wajah dan gerakan tubuh dari emosi yang sering perlihatkan.. anak, antara

Oleh karena itu, dalam menggunakan bahasa tubuh hendaknya menggunakan kode tertentu (yang kira-kira menurut si Pencipta bahasa tubuh akan dipahami oleh penerima pesan) untuk

Tetapi dalam penelitian ini yang menjadi cukup unik dan menarik untuk dikaji adalah pembahasannya spesifik pada bahasa tubuh pustakawan dalam melayani pemustaka di

Oleh karena itu, dalam menggunakan bahasa tubuh hendaknya menggunakan kode tertentu (yang kira-kira menurut si Pencipta bahasa tubuh akan dipahami oleh penerima pesan) untuk

Perilaku komunikasitpraktisiiruqyahiyangedihaslkan dari komunikasi verbal dalam menggunakan bahasa, non verbal dalam menggerakan tubuh dan ekspresi wajah serta tindakan

KOMUNIKA SI NON VERBAL Komunikasi nonverbal merupakan komunikasi yang menggunakan gerakan tubuh, gerakan mata, ekspresi wajah, sosok tubuh, penggunaan jarak ruang, kecepatan