• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM MELALUI ALAT YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS VIII A DI SMP XAVERIUS 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM MELALUI ALAT YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS VIII A DI SMP XAVERIUS 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM MELALUI ALAT YANG DIMODIFIKASI

PADA SISWA KELAS VIII A DI SMP XAVERIUS 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN

PEMBELAJARAN 2011/2012 Oleh

J. PONTJO SUDARMONO

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses

pembelajaran ktrampilan gerak dasar lempar cakram pada siswa kelas VIII SMP Xaverius 2 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012, dengan penggunaan alat modifikasi berupa dua buah pirik plastik yang disatukan pada siklus pertama, dua buah pirik plastik yang disatukan dan diisi kertas di dalamnya pada siklus kedua dan cakram yang terbuat dari kayu pada siklus ketiga. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research),

dengan menggunakan tiga siklus. Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 39 siswa. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan menggunakan instrumen pembelajaran ktrampilan gerak dasar lempar cakram.

Hasil penelitian menunjukkan: Dari 39 subjek kaji tindak dari setiap indikator yang terdapat dalam pembelajaran gerak dasar lempar cakram masih rendah, pada siklus pertama diperoleh rerata kelas 57,08 poin, sedangkan yang mendapat nilai di atas rerata kelas 23,08 % dan yang mendapat di bawah rerata kelas 76,92 %. Jika dilihat dari perolehan nilai ketuntasan belajar hanya 9 siswa dan yang mendapat di bawah nilai ketuntasan belajar 30 siswa.

Pada siklus kedua dengan modifikasi cakram dari piring plastik yang disatukan dan diisi kertas di dalamnya, maka dibandingakan hasil siklus kesatu lebih

(2)

ii

(3)

iii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM MELALUI ALAT YANG DIMODIFIKASI

PADA SISWA KELAS VIII A DI SMP XAVERIUS 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN

PEMBELAJARAN 2011/2012

Oleh

J. PONTJO SUDARMONO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

iv

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN HASIL

PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM MELALUI ALAT YANG

DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS VIII A DI SMP XAVERIUS 2 BANDAR

LAMPUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : J. Pontjo Soedarmono Nomor Pokok Mahasiswa : 0913068012

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan 2. Komisi Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Sudirman Husin, M.Pd

NIP. 19510507 198103 1 002 NIP

(5)

v 1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Sudirman Husin, M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Suranto, M.Kes

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(6)

vi

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : J. Ponjo Soedarmono

NPM : 0913068012

Tempat tanggal lahir : Metro, 12 November 1955

Alamat : Jl.Kelelawar Gg. salak No. 53 Sidodadi Kedaton Bandar Lampung

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Lempar Cakram Melelui Alat Yang

dimodifikasi Pada Siswa Kelas VIII A Di SMP Xaverius 2 Bandar Lampung Tahun Pembelajaran 2011/2012 adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada bulan Mei s.d Juni 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 13 Agustus 2012

(7)

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Metro Lampung Tengah pada tanggal 12 November 1955, anak kelima dari tujuh bersaudara dari pasangan Ayahanda Sujono (alm) dan Ibunda Satirah.

Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis yaitu Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Poncowati I TRANS_AD Terbanggi Besar Lampung Tengah diselesaikan pada tahunn1970. Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Poncowati I

TRANS_AD Terbanggi Besar lampung Tengah diselesaikan pada tahun 1973, dan Sekolah Pendidikan Guru di SPG Negeri Poncowati I TRANS_AD Terbanggi Besar lampung Tengah, serta Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Menengah Tingkat Pertama di PGSMTP Negeri Tanjung Karang Bandar Lampung pada tahun 1984. Pada tahun 2009 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan S1 FKIP Universitas Lampung.

Mei s.d Juni 2012, penulis melaksanakan PTK (Penelitian Tindak Kelas) di SMP Xaverius 2 Bandar Lampung untuk menyelesaikan tugas akhir study Strata Satu

(8)

viii MOTTO

Hidup Adalah Ibadah

Karena setiap kehidupan berasal dari firman Tuhan

maka dewasalah dalam iman dan ilmu pengetahuan

supaya berguna bagi siapapun dan apapun tanpa memandang perbedaan

sebab perbedaan dan keragaman merupakan keagungan Tuhan.

(9)

ix

PERSEMBAHAN

Aku Persembahkan Kepada

Ayahanda Sujono (alm) dan Ibunda Satirah yang sangat kusayangi, yang

telah yang telah membesarkan, mendidik dengan penuh kesabaran dan kasih

sayang serta segala pengorbanan dan doanya untuk keberhasilanku.

Untuk keluargaku tercinta Istri dan anak-anakku yang penuh pengertian yang

selalu memberikan dukungan moral dan material tiada henti-hentinya.

Almamater-ku FKIP Unila,

(10)

x

SANWACANA

Salam Damai dan Sejahtera.

Puji dan syukur saya panjatka kepada Tuhan YME karena kemurahan dan kasihnya saya dapat menyelesaikan sekripsi ini.

Skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Lempar Cakram Melalui Alat Yang Dimodifikasi Pada Siswa Kelas VIII A (delapan) di SMP Xaverius 2 Bandar Lampung Tahun Pembelajaran 2011/2012 adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Drs. Wiyono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 4. Bapak Drs. Sudirman Husin, M.Pd. selaku Pembimbing pertama yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

5. Bapak Drs. Suranto, M.Kes. selaku Pembahas atau penguji utama. 6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

7. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

8. Kepala sekolah SMP Xaverius 2 Bandar Lampung yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada Siswa Kelas VIII A (delapan) Tahun Pembelajaran 2011/2012.

9. Siswa-siswi kelas VIII A (delapan) SMP Xaverius 2 Bandar Lampung Tahun Pembelajaran 2011/2012, terimakasih atas waktu dan kerjasamanya.

10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2009, ayo sukseskan program S1 dalam jabatan secepatnya. Semangat.

(11)

xi

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 13 Agustus 2012 Penulis

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

SANWACANA ... i

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. KegunaanPenelitian... 5

F. Hipotesis... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA... 7

A. Pengertian Pendidikan Jasmani... 7

B. Pengertian Belajar Mengajar... 8

C. Konsep Belajar Motorik ... 9

1. Pengertian Belajar Gerak dan Motorik ... 9

a. Tahap Koqnitif ... 11

b. Tahap Asosiatif/Fikasi ... 11

c. Tahap Otomatis ... 12

D. Pembelajaran Ketrampilan Gerak Dasar lempar cakram ... 13

E. Gerak Dasar Melempar ... 14

F. Modifikasi Dalam Nomor Lempar... 16

III. METODOLOGI PENELITIAN... 18

A. Jenis Penelitian... 18

B. Subjek Penelitian... 21

C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian ... 21

D. Proses Pembelajaran Ketrampilan Gerak Dasar Lempar Cakram 21 1. Siklus Pertama... 21

2. Siklus Kedua ... 23

3. Siklus Ketiga ... 24

E. Instrumen Penelitian... 26

(13)

xiii

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 29

A. Hasil Penelitian ... 29

1. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pembelajaran Ketrampilan Gerak Dasar Lempar Cakram... 29

a. Siklus Pertama... 31

b. Siklus Kedua ... 31

c. Siklus Ketiga ... 32

2. Analisis Efektifitas Pembelajaran Setiap Siklusnya ... 33

B. Pembahasan ... 35

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 37

A. Simpulan ... 37

B. Saran... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

LAMPIRAN... 41

(14)

xiv

Tabel Halaman

1. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ... 28 2. Deskripsi Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Lempar Cakram .... 29 3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar

Lempar Cakram Siklus-1 ... 30 4. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar

Lempar Cakram Siklus-2 ... 30 5. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar

Lempar Cakram Siklus-3 ... 31 6. Hasil Ketuntasan Pembelajaran Gerak Dasar Lempar Cakram

Pada Bulutangkis Di Setiap Siklus... 32 7. Deskripsi Evektifitas Pembelajaran Pada Setiap siklus ... 33

(15)

xv

Gambar Halaman

1. Cara Memegang Cakram... 14

2. Lapangan Lempar cakram... 14

3. Melempar Cakram ... 15

4. Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Muhajir, 1997) ... 20

5. Diagram batang Perbandingan hasil Persentase Ketuntasan Belajar pada Tes Awal, Siklus I, Siklus II, Siklus III... 32

DAFTAR LAMPIRAN

(16)

xvi

1. Langkah-langkah Perhitungan Hasil Penelitian ... 40

2. Instrumen Pengambilan Data Lempar Cakram ... 42

3. Data Hasil Tes Awal Ketrampilan Gerak Dasar Lempar Cakram ... 43

4. Data Hasil Tes Siklus I Ketrampilan Gerak Dasar Lempar Cakram... 44

5. Data Hasil Tes Siklus II Ketrampilan Gerak Dasar Lempar Cakram ... 45

6. Data Hasil Tes Siklus III Ketrampilan Gerak Dasar Lempar Cakram ... 46

7. Penelitian Ketrampilan Gerak Dasar Lempar Cakram Saat Pemanasan dengan Gerak Diam dan Gerak Aktif... 47

8. Penelitian Ketrampilan Gerak Dasar Lempar Cakram... 48

9. Penelitian Ketrampilan Gerak Dasar Lempar Cakram Siklus I ... 49

10. Penelitian Ketrampilan Gerak Dasar Lempar Cakram Siklus II... 50

11. Penelitian Ketrampilan Gerak Dasar Lempar Cakram Siklus III ... 51

12. Gambar Cakram Modifikasi... 52

13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ketrampilan Gerak Dasar Lempar Cakram Siklus I... 53

14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ketrampilan Gerak Dasar Lempar Cakram Siklus II ... 59

15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ketrampilan Gerak Dasar Lempar Cakram Siklus III ... 65

16. Kartu Bimbingan... 71

17. Surat Izin Penelitian ... 73

18. Surat Keterangan Penelitian... 74

19. Surat Izin Penelitian Sekolah ... 75

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM MELALUI ALAT YANG DIMODIFIKASI

PADA SISWA KELAS VIII A DI SMP XAVERIUS 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN

PEMBELAJARAN 2011/2012

(17)

xvii Oleh

J. PONTJO SUDARMONO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

(18)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM MELALUI ALAT YANG DIMODIFIKASI

PADA SISWA KELAS VIII A DI SMP XAVERIUS 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN

PEMBELAJARAN 2011/2012 Oleh

J. PONTJO SUDARMONO

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses

pembelajaran ktrampilan gerak dasar lempar cakram pada siswa kelas VIII SMP Xaverius 2 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012, dengan penggunaan alat modifikasi berupa dua buah pirik plastik yang disatukan pada siklus pertama, dua buah pirik plastik yang disatukan dan diisi kertas di dalamnya pada siklus kedua dan cakram yang terbuat dari kayu pada siklus ketiga. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research),

dengan menggunakan tiga siklus. Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 39 siswa. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan menggunakan instrumen pembelajaran ktrampilan gerak dasar lempar cakram.

Hasil penelitian menunjukkan: Dari 39 subjek kaji tindak dari setiap indikator yang terdapat dalam pembelajaran gerak dasar lempar cakram masih rendah, pada siklus pertama diperoleh rerata kelas 57,08 poin, sedangkan yang mendapat nilai di atas rerata kelas 23,08 % dan yang mendapat di bawah rerata kelas 76,92 %. Jika dilihat dari perolehan nilai ketuntasan belajar hanya 9 siswa dan yang mendapat di bawah nilai ketuntasan belajar 30 siswa.

Pada siklus kedua dengan modifikasi cakram dari piring plastik yang disatukan dan diisi kertas di dalamnya, maka dibandingakan hasil siklus kesatu lebih

(19)
(20)

i

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM MELALUI ALAT YANG DIMODIFIKASI

PADA SISWA KELAS VIII A DI SMP XAVERIUS 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN

PEMBELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh

J. PONTJO SUDARMONO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

(21)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM MELALUI ALAT YANG DIMODIFIKASI

PADA SISWA KELAS VIII A DI SMP XAVERIUS 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN

PEMBELAJARAN 2011/2012

Oleh

J. PONTJO SUDARMONO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(22)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. Cara Memegang Cakram... 14 2. Lapangan Lempar cakram... 14 3. Melempar Cakram ... 15 4. Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Muhajir, 1997) ... 20 5. Diagram batang Perbandingan hasil Persentase Ketuntasan Belajar

(23)

DAFTAR ISI

Halaman

SANWACANA ... i DAFTAR ISI ... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR ... xv

(24)

E. Instrumen Penelitian... 26 F. Teknik Analisis Data ... 28 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 29 A. Hasil Penelitian ... 29

1. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arma Abdullah (1985), Olahraga, Untuk Pelatih, Pembina dan Penggemar, PT Sastra Hudaya, Yogyakarta.

Kompetisi. Direktorat Jenderal Olahraga Depdikna, Jakarta. Arikunto, Suharsimi, (1991),Prosedur Penelitian. Edisi Revisi.

PT. Rineka Sipta Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (1992),Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik. Bina Aksara, Jakarta.

Engkos, Kosasih. (1987). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Engkos, Kosasih (1993), Olahraga, Teknik dan Program Latihan, Akademika Presindo, Jakarta.

Engkos, Kosasih (1994),Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hamalik, Oemar. (2003),Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta. Harsono, (1998). Coaching dan Aspek-aspek Psikologos Dalam Coaching. CV.

Tambak Mekar, Jakarta.

Husdarta, (2000), Belajar dan Pembelajaran. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.

Muhajir, Noeng, (1997). Pedoman Pelaksanaan Penelitian Kaji Tindak. BPGSD, Yogyakarta.

Nana Sujana, (1998),Penelitian dan Penialian Pendidikan, Sinar Baru, Bandung.

Rusli Lutan (1998).Belajar Ketrampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Dirjen Dikti, P2LPTK, Jakarta.

(26)

Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.

Sugiyanto, (2004). Dasar-dasar Belajar Gerak. Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.

(27)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ... 28 2. Deskripsi Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Lempar Cakram .... 29 3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar

Lempar Cakram Siklus-1 ... 30 4. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar

Lempar Cakram Siklus-2 ... 30 5. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar

Lempar Cakram Siklus-3 ... 31 6. Hasil Ketuntasan Pembelajaran Gerak Dasar Lempar Cakram

(28)

I. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Suhardjomo (2007: 58)

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya.

Tujuan PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan professional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar. Tujuan ini dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam menyelesaikan berbagai persoalan pembelajaran.

Dalam PTK bukan hanya peneliti yang merasakan hasil tindakan tetapi bila perlakuan dilakukan pada responden maka responden dapat juga merasakan hasil perlakuan.

(29)

pembelajaran. Masalah yang diteliti harus datang dari guru itu sendiri dan kemudian dicari pemecahannya.

Adapun ciri-ciri penelitian tindakan kelas, yaitu :

1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual, serta memperbaiki pembelajaran dari sebelumnya.

2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik.

3. Dilakukan melalui putaran-putaran spiral ( Irwan Agustian : 2009) .

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam menyelesaikan berbagai persoalan pembelajaran, sehingga dihasilkan hal-hal sebagai berikut :

1. Peningkatan atau perbaikan terhadap kinerja belajar siswa di sekolah. 2. Peningkatan atau perbaikan terhadap mutu proses pembelajaran di kelas. 3. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penggunaan media, alat

bantu, dan sumber belajar lainnya.

4. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa

5. Peningkatan atau perbaikan terhadap masalah pendidikan anak di sekolah 6. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penerapan kurikulum dan

pengembangan kompetensi siswa di sekolah.

Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan,

(30)

Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalui putaran spiral adalah penelitian yang melalui siklus siklus berikut ini :

[image:30.595.127.502.153.326.2]

Siklus Penelitian Kaji Tindak

Gambar 4. Siklus Penelitian Kaji Tindak Diadopsi dari (Muhajir, 1997)

Keterangan:

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini meliputi tiga siklus (I, II, dan III), setiap siklus terdiri dari (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) observasi dan (d) refleksi Langkah-langkah yang perlu dilakukan pada komponen-komponen diatas adalah sebagai berikut :

1. Rencana :Tindakan apa yang perlu untuk diperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap solusi.

2. Tindakan :Apa yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

3. Observasi :Mengamati atas hasil yang dilakukan oleh teste.

4. Refleksi :Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil dari berbagai ktriteria

(31)

Untuk memperoleh data suatu penelitian diperlukan suatu sumber data yang terdiri dari suatu subyek penelitian, seperti yang diterangkan Suharsimi (1991

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Xaverius 2 Bandar lampung tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 39 siswa.

C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Xaverius 2 Bandar lampung pada siswa kelas VIII A.

2. Pelaksanaan Penelitian

Lama waktu yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah satu bulan .

D. Pelaksanaan Penelitian 1. Siklus Pertama

a. Rencana

1) Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup 2) Menyiapkan alat-alat lempar caktam untuk proses pembelajaran dan

instrumen yang dibutuhkan untuk mengobservasi tindakan 3) Menyiapkan alat untuk dokumentasi (handikem atau kamera)

4) Menyiapkan cakram modifikasi yang terbuat dari dua buah piring plastik yang disatukan untuk pembelajaran gerak dasar lempar cakram

5) Menyiapkan siswa untuk pembelajaran cakram modifikasi b. Tindakan

(32)

2) Siswa melakukan gerak dasar lempar cakram menggunakan cakram modifikasi yang terbuat dari dua buah piring plastik yang disatukan dengan gerakan yang benar dan langkah dalam tindakan siklus pertama siswa dibariskan sesuai dengan banyaknya cakram modifikasi.

3) Setiap siswa melakukan 5 X gerakan lempar cakram secara bergantian dengan alat modifikasi (piring plastik)

4) Diberikan pengulangan gerakan lempar cakram secara berurutan. c. Observasi

1) Observasi dilakukan untuk melihat apakah suasana dalam proses pembelajaran dengan penggunaan modifikasi alat cakram yang terbuat dari dua buah piring plastik yang disatukan dapat berjalan dengan baik dan efektif, kemudian dikoreksi dan diberikan waktu pengulangan sebanyak 3 sampai 5 kali dan dievaluasi dari hasil tindakan siklus pertama.

2) Dari data hasil observasi siswa yang berhasil dalam ketuntusan belajar 9 siswa dan siswa yang tidak berhasil dalam ketuntusan belajar 30 siswa.

d. Refleksi

1) Mendiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua, peneliti

memberikan penjelasan pada siswa untuk tahap berikutnya yaitu siklus kedua yang menggunakan modifikasi alat cakram yang terbuat dari dua buah piring plastik yang disatukan dan diisi dengan kertas didalamnya. 2 . Siklus Kedua

(33)

1) Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan, inti, penutup 2) Menyiapkan alat-alat lempar cakram untuk proses pembelajaran cakram 3) Menyiapkan alat untuk dokumentasi (handikem atau kamera)

4) Menyiapkan cakram modifikasi yang terbuat dari dua buah piring plastik yang disatukan dan diisi kertas di dalamnya untuk pembelajaran lempar cakram

5) Menyiapkan siswa untuk pembelajaran cakram modifikasi b. Tindakan

1) Menyiapkan siswa untuk pembelajaran Lempar Cakram

2) Siswa melakukan gerak dasar lempar cakram menggunakan cakram modifikasi yang terbuat dari dua buah piring plastik dan diisi kertas di dalamnya dengan gerakan yang benar dan langkah dalam tindakan siklus kedua siswa dibariskan sesuai dengan banyaknya cakram modifikasi

3) Setiap siswa melakukan 5 X gerakan lempar cakram secara bergantian dengan alat modifikasi (piring plastik)

4) Diberikan pengulangan gerakan lempar cakram secara berurutan. c. Observasi

(34)

2) Dari data hasil observasi siswa yang berhasil 18 siswa dan siswa yang tidak berhasil dalam ketuntusan belajar 21 siswa.

d. Refleksi

1) Mendiskusikan rencana tindakan pada siklus ketiga, peneliti

memberikan penjelasan pada siswa untuk tahap berikutnya yaitu siklus ketiga yang menggunakan modifikasi alat cakram yang terbuat dari kayu.

3. Siklus Ketiga a. Rencana

1) Menyiapkan siswa untuk pembelajaran lempar cakram

2) Menyiapkan istrumen berupa indikator-indikator gerak dasar lempar cakram mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan gerakan akhir. 3) Menyiapkan modifikasi alat dalam pembelajaran gerak dasar lempar

cakram dengan modifikasi alat cakram yang yang terbuat dari kayu. 4) mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran lempar

cakram. b. Tindakan

1) Siswa dibariskan sesuai dengan banyaknya cakram modifikasi (cakram kayu) dan siswa terbagi merata setiap barisnya.

2) Setelah memperhatikan gerakan lempar cakram yang benar siswa melakukan gerak dasar lempar cakram menggunakan cakram

(35)

3) kemudian siswa memperagakan gerak dasar lempar cakram dari persiapan pelaksanaan dan gerakan akhir dilapangan sesuai dengan gerakan yang telah diberikan.

4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoreksi kesalahan gerakan yang dilakukan, kemudian memperbaiki gerakan yang salah dengan berpedoman melihat gerakan dasar lempar cakram dengan benar.

c. Observasi

1) Observasi dilakukan selama pemberian tindakan, observasi

dilakukan untuk melihat apakah suasana dalam proses pembelajaran dengan penggunaan modifikasi alat cakram yang terbuat dari kayu gerak dasar lempar cakram dapat berjalan dengan baik dan efektif. 2) Setelah tindakan dilakukan lalu melakukan pengamatan, mengoreksi

dan mengevaluasi dari hasil pembelajaran gerak dasar lempar cakram siklus ketiga, siswa yang berhasil dalam ketuntasan belajar adalah 37 siswa dan siswa yang tidak berhasil dalam ketuntusan belajar 2 siswa. d. Refleksi

1) Setelah didiskusikan tindakan pada siklus ketiga dengan menggunakan modifikasi alat cakram yang terbuat dari kayu tingkat keberhasilan mencapai 94,87 %, karena sudah lebih dari 85 % maka penelitian dikatakan berhasil dengan menggunakan tiga siklus.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK disetiap siklusnya. Alat itu berupa indicator-indikator penilaian gerak

(36)

Awalan. 2) Pelaksanaan. Dan 3) Gerak Lanjutan. Cara Penilaian pada proses pembelajaran gerak dasar lempar cakram ini dengan melihat nilai dari tahap persiapan, awalan, sikap lemparan , pelepasan dan penutupan. Jika masing-masing prediktor pada setiap indikator nampak maka berapapun jumlahnya akan dihitung secara total. Jumlah skor (total) dibagi tiga untuk mencari nilai rata-rata setiap siswa.

F. Teknik Analisis Data

Untuk melihat seberapa besar peningkatan atau efektivitas kemampuan siswa dalam melakukan lemparan pada setiap siklus, maka menggunakan rumus :

P = X 100 %

(Subagio dalam Fajar, 2005:36) Keterangan:

P = Prosentase keberhasilam

F = jumlah frekuensi yang dilakukan N = jumlah siswa yang mengikuti tes Efektivitas

Goodwin dan Coates dalam Fajar, 2005: 37) Keterangan :

(37)
(38)

✁✂✂ ✁

✥✄☎✆ ✝✞✟✆ ✠ ✡✠☛☞ ✌ ✠✆✠☛ ✍

✎✠✏ ✑ ✒✠✓ ✑✔☎✠ ✞✕✑☛ ☎✆ ✝✞✠✒✌✑✏✠✓✠ ✡✆ ✠✏☎✖☎✏ ✗✠✒✘✝☛ ✠✒

✗✠✕✠✆✑✙✠✓✠✡✠☛✆ ✠ ✡✠✗☎✗✠✒✆ ✠✒☎ ✡✗✝✞✑ ✒✚✑✔✠☛ ✝✠✒

✓✝✞ ✠✛ ✠✌✑✏✚✝✒✠✌ ✠✚☎✓☎ ✠ ✞✠ ✞ ✝✒✆ ✠✒✠ ✞✠ ✞✝✒✔✠✒✞ ✠✗ ✑✗✠✒✆ ✠✒ ✚✞✑✏✌✑✆✠✠✒

✓ ✑✌ ✠✌✞✑✏✌✑✆ ✠ ✠✒✆ ✠✒✕✑✏✠✚✠✗✠✒✗✑✏✝✞✠✕✠✒✕✑✠✚✝✒ ✚✠✒✘✝☛ ✠✒✜

(39)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensi-potensi aktivitas manusia berupa sikap, tindakan dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah untuk menuju kebulatan kepribadian sesuai dengan cita-cita kemanusiaan, untuk menjaga keseimbangan antara perkembangan kecerdasan otak (kognitif), emosional (afektif) dan keterampilan jasmani atau fisik (psikomotor) peserta didik, karena itu seluruh sekolah di Indonesia diberikan pendidikan jasmani.

Peranan dan fungsi guru penjas yang baik akan terwujud apabila memiliki inisiatif, kreatifitas dan inovatif serta selektif dalam memilih dan menentukan suatu metode atau pendekatan pembelajaran yang cocok dan sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak didiknya. Hal ini berarti dalam mengajarkan suatu ketrampilan pada anak didiknya, tugas gerak yang diberikan oleh guru harus mengacu kepada tingkat pertumbuhan dan perkembangan atau disesuaikan dengan kesiapan anak didiknya.

(40)

menjadi kendala untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran, ini menuntut seorang guru harus kreatif. Guru harus bisa memodifikasi alat dan

memanfaatkan sarana dan prasarana yang seadanya.

Berkaitan dengan kesiapan, Rusli Lutan (1988 : 345) mengatakan : kesiapan belajar, suatu kondisi yang bersifat fisik dan psikis yang memungkinkan seseorang dapat menguasai suatu ketrampilan motorik berimplikasi langsung pada perencanaan pengalaman belajar yang sesuai

Dalam pelaksanaannya, penguasaan tugas gerak pada berbagai cabang olahraga merupakan kesulitan yang dihadapi oleh anak didik. Teknik-teknik baku yang harus mereka kuasai sebelum dapat dikatakan berhasil memberikan pengaruh pada anak didik. Pengaruh yang timbul adalah rasa frustasi dan tidak senang pada Pendidikan Jasmani. Guru harus memberikan alternatif pendekatan atau model yang dapat menumbuhkan rasa senang dan suka berolahraga sehingga anak akan berusaha untuk menguasainya.

Berdasarkan pendapat di atas, kesiapan belajar anak didik untuk belajar suatu keteram-pilan motorik akan berkaitan erat dengan faktor kematangan yang pada dasarnya di pengaruhi oleh sistem syaraf dan otot. Dalam menentukan suatu metode pembelajaran selain harus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan harus sesuai dengan pandangan anak terhadap tugas yang diberikan, yaitu sederhana atau kompleksnya gerakan tersebut.

Nomor lempar cakram yang diajarkan kepada siswa SMP Xavirius 2

(41)

dari lima unsur teknik yaitu teknik persiapan, awalan, sikap melempar, dan pemulihan. Kelima unsur tersebut secara teknis harus dilakukan melalui rangkaian gerak yang tidak terputus satu sama lain untuk menghasilkan lemparan yang efektif dan efesien.

Namun, pada kenyataannya berdasarkan hasil pengamatan tes awal kelas VIII SMP Xaverius 2 Bandar Lampung, ternyata dari 39 siswa hanya 3 siswa yang bisa melakukan gerak dasar lempar cakram dan 36 siswa belum dapat

melakukan dengan benar mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan melempar dimulai dari gerakan awal pada saat melempar, pada saat pelepasan cakram dan gerakan akhir setelah cakram lepas dari tangan siswa masih mengalami kesulitan.

Karena itu, perlu dikaji lebih lanjut dan dicari cara untuk mengatasinya

terhadap keadaan tersebut, sehingga melalui penelitian Tinadakan Kelas (PTK) diharapkan dapat memperbaiki dan sekaligus meningkatkan kemampuan belajar gerak tersebut.

Atas latar belakang inilah, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas (classroom action research

Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Lempar Cakram Melalui Alat Yang di Modifikasi Pada Siswa Kelas VIII A di SMP Xaverius 2 Bandar Lampung Tahun Pembelajaran 2011

(42)

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat didentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dalam proses belajar belum menggunakan modifikasi alat untuk meningkatkan gerak dasar lempar cakram.

2. Pada umunya siswa merasa kesulitan dalam menerima atau melakukan gerakan yang kompleks seperti dalam gerakan lempar cakram dalam bergagai teknik.

3. Siswa merasa takut jika harus melakukan sendiri gerakan melempar dengan cakram yang sesungguhnya.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah melalui modifikasi alat gerak dasar lempar cakram pada siswa kelas VIII A SMP Xaverius 2 Bandar Lampung dapat meningkat? 2. Apakah melalui metode dan model pembelajaran yang tepat gerak dasar

lempar cakram pada siswakelas VIII A SMP Xaverius 2 Bandar Lampung dapat meningkat?

3. Apakah melalui cakram modifikasi yang terbuat dari piring plastik yang disatukan, piring plastik yang disatukan dan diisi kertas didalamnya, dan cakram yang terbuat dari kayu gerak dasar lempar cakram pada siswa kelas VIII A SMP Xaverius 2 Bandar Lampung dapat meningkat?

D. Tujuan Penelitian

(43)

Untuk memningkatkan proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar lempar cakramh setelah diberikan latihan belajar pembentukan gerak dasar dengan alat yang sudah dimodifikasi.

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wawasan dan masukan bagi :

1. Bagi Siswa

Sebagai pengetahuan sekaligus pengalaman dalam meningkatkan latihan gerak dasar lempar cakram menggunakan alat yang sudah dimodifikasi secara benar.

2. Bagi Guru Penjas

Sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar lempar cakram dengan menggunakan alat yang sudah dimodifikasi di sekolah, terutama untuk memperbaiki metode pembelajaran Pendidikan Jasmani khususnya di SMP Xaverius 2 Bandar lampung.

3. Bagi Program Studi

Sebagai kontribusi untuk perbendaharaan dalam berbagai metode mengajar ketrampilan gerak terutama pada nomor lempar.

F. Hipotesis

(44)
(45)

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN HASIL

PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR CAKRAM MELALUI ALAT YANG

DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS VIII A DI SMP XAVERIUS 2 BANDAR

LAMPUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : J. Pontjo Soedarmono

Nomor Pokok Mahasiswa : 0913068012

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan 2. Komisi

Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs.

Sudirman Husin, M.Pd

(46)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Sudirman Husin, M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Suranto, M.Kes

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(47)
(48)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : J. Ponjo Soedarmono

NPM : 0913068012

Tempat tanggal lahir : Metro, 12 November 1955

Alamat : Jl.Kelelawar Gg. salak No. 53

Sidodadi Kedaton

Bandar Lampung

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Lempar Cakram Melelui Alat Yang

dimodifikasi Pada Siswa Kelas VIII A Di SMP Xaverius 2 Bandar Lampung Tahun Pembelajaran 2011/2012 adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada bulan Mei s.d Juni 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 13 Agustus 2012

(49)
(50)

★E✩ ✪EMBAHAN

A✫✬✭✮ ✯ ✰✮ ✱✲✳ ✴ ✫✳✵✶✮ ✷ ✳✸ ✳

A✹ ✳ ✴ ✳✵ ✸ ✳✺✬✻ ✼✵ ✼ (✳✽ ✱) ✸✳✵✾ ✲✬✵ ✸✳✺ ✳✿ ❀✯ ✳ ✴✹✳✵ ❁✰✳✵ ❁✳✿✫✬ ✰✳✹✳✵ ❁❀, ✹✳✵ ❁

✿✮ ✽ ✳ ✴✹✳✵ ❁✿ ✮ ✽ ✳ ✴✱✮ ✱ ✲✮ ✰✳✯✫✳✵, ✱✮ ✵ ✸❀ ✸❀✫✸✮ ✵ ❁✳✵✷✮ ✵✬ ✴✫✮ ✰✳ ✲✳✯ ✳✵✸✳✵✫✳ ✰❀✴

✰✳✹✳✵ ❁✰✮ ✯ ✿✳✰✮ ❁✳✽ ✳✷✮ ✵ ❁✼✯✲✳✵ ✳✵✸ ✳✵✸✼✳✵ ✹ ✳✬✵✿ ✬ ✫✫✮ ✲✮ ✯ ✴ ✳ ✰❀✽ ✳✵ ✫✬.

❂ ✵✿ ✬ ✫✫✮ ✽✬ ✳✯ ❁✳ ✫✬✿ ✮ ✯ ❃ ❀✵✿ ✳✾ ✰✿ ✯ ❀✸✳✵✳✵ ✳ ✫-✳✵ ✳ ✫✫✬✹✳✵ ❁✷✮ ✵ ✬✴✷✮ ✵ ❁✮ ✯ ✿❀✳✵✹ ✳✵ ❁

✰✮ ✽ ✳✽✬✱✮ ✱✲✮ ✯ ❀ ✫✳✵✸✬ ✫✬✵ ❁✳✵✱✼✯ ✳✽✸✳✵✱✳✿✮ ✯❀✳✽✿ ❀✳✸ ✳✴✮ ✵ ✿❀-✴✮ ✵ ✿ ❀✵✹✳❄

A✽ ✱✳✱ ✳✿ ✮ ✯-✫✬ F✶✾ ✭❂✵ ❀✽ ✳ ❅

(51)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Metro Lampung Tengah pada tanggal 12 November 1955, anak kelima dari tujuh bersaudara dari pasangan Ayahanda Sujono (alm) dan Ibunda Satirah.

Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis yaitu Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Poncowati I TRANS_AD Terbanggi Besar Lampung Tengah diselesaikan pada tahunn1970. Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Poncowati I

TRANS_AD Terbanggi Besar lampung Tengah diselesaikan pada tahun 1973, dan Sekolah Pendidikan Guru di SPG Negeri Poncowati I TRANS_AD Terbanggi Besar lampung Tengah, serta Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Menengah Tingkat Pertama di PGSMTP Negeri Tanjung Karang Bandar Lampung pada tahun 1984. Pada tahun 2009 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan S1 FKIP Universitas Lampung.

Mei s.d Juni 2012, penulis melaksanakan PTK (Penelitian Tindak Kelas) di SMP Xaverius 2 Bandar Lampung untuk menyelesaikan tugas akhir study Strata Satu

(52)

SANWACANA

Salam Damai dan Sejahtera.

Puji dan syukur saya panjatka kepada Tuhan YME karena kemurahan dan kasihnya saya dapat menyelesaikan sekripsi ini.

Skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Lempar Cakram Melalui Alat Yang Dimodifikasi Pada Siswa Kelas VIII A (delapan) di SMP Xaverius 2 Bandar Lampung Tahun Pembelajaran 2011/2012 adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Drs. Wiyono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 4. Bapak Drs. Sudirman Husin, M.Pd. selaku Pembimbing pertama yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

5. Bapak Drs. Suranto, M.Kes. selaku Pembahas atau penguji utama. 6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

7. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

8. Kepala sekolah SMP Xaverius 2 Bandar Lampung yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada Siswa Kelas VIII A (delapan) Tahun Pembelajaran 2011/2012.

9. Siswa-siswi kelas VIII A (delapan) SMP Xaverius 2 Bandar Lampung Tahun Pembelajaran 2011/2012, terimakasih atas waktu dan kerjasamanya.

10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2009, ayo sukseskan program S1 dalam jabatan secepatnya. Semangat.

(53)

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 13 Agustus 2012 Penulis

(54)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan modifikasi cakram yang terbuat dari dua buah piring plastik yang disatukan pada siklus pertama dapat memperbaiki kemampuan gerak dasar lempar cakram pada siswa kelas VIII A SMP Xaverius 2 Bandar Lampung.

2. Dengan modifikasi cakram yang terbuat dari dua buah piring plastik yang disatukan dan diisi dengan kertas di dalamnya pada siklus kedua dapat memperbaiki kemampuan gerak dasar lempar cakram pada siswa kelas VIII A SMP Xaverius 2 Bandar Lampung.

3. Dengan modifikasi cakram yang terbuat dari kayu pada siklus ketiga dapat memperbaiki kemampuan gerak dasar lempar cakram pada siswa kelas VIII A SMP Xaverius 2 Bandar Lampung.

4. Proses pembelajaran gerak dasar lempar cakram yang dilakukan melalui tiga siklus telah mencapai keadaan yang maksimal yaitu meningkatkan gerak dasarnya saja.

(55)

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Dalam usaha meningkatkan efektifitas pembelajaran gerak dasar lempar cakram dapat digunakan modifikasi alat pembelajaran dengan cakram yang terbuat dari dua buah piring plastik yang disatukan pada siklus pertama, cakram yang terbuat dari dua buah piring plastik yang disatukan dan diisi dengan kertas di dalamnya pada siklus kedua, dan cakram yang terbuat dari kayu pada siklus ketiga.

2. Pada penelitian pembelajaran gerak dasar lempar cakram masih belum tercapai ketuntasan belajar sebesar 100% atau semua siswa belum mencapai ketuntasan belajar, hal ini dapat diteliti kembali guna menentukan tindakan yang lebih tepat agar dapat meningkatkan

(56)

I. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah dan rohaniah serta kesehatan siswa dan lingkungan hidupnya agar tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu

melaksanakan tugas bagi dirinya dan untuk bangsa. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 2 tahun 1989 yang

erdasakan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan kesehatan jasmani dan rohani serta kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kepada

.

(57)

berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya. Toho, (1996).

Dalam pengertian Pendidikan Jasmani dan Kesehatan sudah tercakup

kegiatan olahraga. Jenis kegiatan yang diajarkan meliputi kegiatan pokok dan kegiatan pilihan. Kegiatan pokok antara lain atletik, senam, permainan, dan pendidikan kesehatan.

B. Pengertian Belajar dan Mengajar

Belajar adalah proses berfikir, proses berfikir menekankan kepada proses mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi antara individu dengan lingkungan.

Dalam belajar berfikir proses pendidikan di sekolah tidak hanya menekankan kepada akumulasi pengetahuan materi pelajaran, tetapi yang diutamakan adalah kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri. (Wina Sanjaya, 2006:105)Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil dan tujuan.

Pengertian ini sangat berbeda dengan Husdarta dan Saputra (2002 : 2) adalah

antara individu dengan lingkungannya. Tingkah laku ini mencakup aspek

pengetahuan, kete dibagi menjadi

(58)

atau sekelompok orang dapat terjadi, untuk keperluan tersebut seorang guru seharausnya membuat suatu sistim lingkungan sedemikian rupa sehingga proses belajar dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Dengan demikian, istilah mengajar dalam pengertian ini adalah menciptakan situasi dan kondisi yang mampu merangsang siswa untuk belajar. Suatu proses belajar mengajar dapat berjalan efektif, bila seluruh komponen yang berpengaruh dalam proses belajar yaitu siswa, guru, kurikulum, metode, sarana prasarana, serta lingkungan saling mendukung dalam rangka mencapai tujuan.

C. Konsep Belajar Motorik

1. Pengertian Belajar Gerak atau Motorik

Belajar gerak adalah serangkaian proses yang berkaitan dengan latihan atau pembekalan pengalaman yang menyebabkan timbulnya perubahan menetap dalam keterampilan, dalam Sugiyanto,dkk (2004:19) .

(59)

Yang dipelajari di dalam belajar gerak adalah pola-pola gerak mempelajari gerakan olahraga, seorang atlet berusaha untuk mengerti gerakan yang dipelajari kemudian apa yang dimengerti itu dikomandokan kepada otot-otot tubuh untuk mewujudkan dalam gerakan tubuh secara keseluruhan atau hanya sebagian sesuai dengan pola gerakan yang dipelajari. Proses belajar gerak berlangsung dalam suatu rangkaian kejadian dari waktu ke waktu dan dalam prosesnya melibatkan otak, dan ingatan. Dengan demikian tugas utama peserta didik dalam proses belajar gerak adalah menerima dan menginteprestasikan informasi tentang gerakan-gerakan yang akan dipelajari, kemudian mengolah dan menginformasikan informasi tersebut sedemikian rupa sehingga memungkinkan realisasi gerakan secara optimal dalam bentuk ketrampilan.

Cholik (2004:1) mengatakan bahwa belajar ketrampilan dan kemampuan motorik merupakan sesuatu yang berkembang secara terus menerus sesuai dengan tingkat perkembangan. Prilaku motorik adalah tanggapan atau reaksi anak yang terwujud dalam gerak (sikap) badan, dalam Cholik (2004:25)

Dalam proses untuk menyempurnakan suatu belajar gerak menurut Winkel (1984:54) berlangsung dalam tiga tahapan yaitu : 1) Tahap Kognitif, 2) Tahap Fiksasi, 3) Tahap Otomatis. Adapun tahap-tahapan dalam belajar gerak adalah sebagai berikut :

a. Tahap Koqnitif

(60)

apa yang akan dipelajari oleh siswa dengan benar dan baik. Setelah siswa memperoleh informasi tentang apa, mengapa, dan bagaimana cara

melakukan aktifitas gerak yang akan dipelajari, diharapkan di dalam benak siswa telah terbentuk motor-plan, yaitu keterampilan intelektual dalam merencanakan cara melakukan keterampilan gerak.

Apabila tahap kognitif ini tidak mendapakan perhatian oleh guru dalam proses belajar gerak, maka sulit bagi guru untuk menghasilkan anak yang terampil mempraktikkan aktivitas gerak yang menjadi prasyarat tahap belajar berikutnya.

b. Tahap Asosiatif/Fiksasi

Pada tahap ini siswa mulai mempraktikkan gerak sesuai dengan konsep-konsep yang telah mereka ketahui dan pahami sebelumnya. Tahap ini juga sering disebut sebagai tahap latihan. Winkel (1984: 54) tahap latihan adalah tahap dimana siswa diharapkan mampu mempraktikkan apa yang hendak dikuasai dengan cara mengulang-ulang sesuai dengan karakteristik gerak yang dipelajari.

Apakah gerak yang dipelajari itu gerak yang melibatkan otot kasar atau otot halus atau gerak terbuka atau gerak tertutup? Apabila siswa telah melakukan latihan keterampilan dengan benar dan baik, dan dilakukan

secara berulang baik di sekolah maupun di luar sekolah, maka pada akhir tahap ini siswa diharapkan telah memiliki keterampilan yang memadai.

(61)

Pada tahap ini siswa telah dapat melakukan aktivitas secara terampil, karena siswa telah memasuki tahap gerakan otomatis, artinya siswa dapat merespon secara cepat dan tepat terhadap apa yang ditugaskan oleh guru untuk dilakukan. Tanda-tanda keterampilan gerak telah memasuki tahapan otomatis adalah bila seorang siswa dapat mengerjakan tugas gerak tanpa berpikir lagi terhadap apa yang akan dan sedang dilakukan dengan hasil yang baik dan benar. Winkel (1984: 55).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi, perubahan itu berupa penguasaan, sikap dan cara berfikir yang bersikap menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Dalam proses belajar gerak ada tiga tahapan belajar yang harus dilalui oleh anak didik untuk dapat mencapai tingkat keterampilan yang sempurna (otomatis).

Tiga tahapan belajar gerak ini harus dilakukan secara berurutan, karena tahap belajar prasyarat untuk taraf barikutnya. Apabila ketiga tahapan belajar gerak ini tidak dilakukan oleh guru pada saat mengajar Pendidikan Jasmani, maka guru tidak boleh mengharap banyak dari apa yang selama ini mereka lakukan, khususnya untuk mencapai tujuan Pendidikan Jasmani yang ideal.

D. Pembelajaran Ketrampilan Gerak Dasar Lempar cakram

(62)

1896 diAthena,Yunani. Cara melempar cakram ada 2 : dengan menyampingi arah lemparan dan dengan awalan dua kali putaran badan (rotasi). Dengan menyampingi arah lemparan yaitu, berdiri menyampingi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram ±30-40 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan

mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong ke depan. Sesuai urutan pengajaran lempar cakram adalah sebagai berikut :

1. Pengenalan cakram yang terdiri dari memegang, mengangkat dan melempar cakram.

2. Cara memegang cakram pada pegangan dan sikap awal melakukan latihan lempar cakram.

3. Cara memegang cakram:

Pegang dengan buku ujung jari-jari tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian pergelangan tangan ditekuk sedikit ke dalam

4. Mengayunkan cakram

Ayunkan cakram dengan ring ke depan dan ke belakang di samping tubuh. Pada saat mengayunkan cakram, tangan yang memegang cakram

(63)
[image:63.595.172.453.85.347.2] [image:63.595.174.450.369.609.2]

Gambar 1. Cara memegang cakram

Gambar 2. Lapangan Lempar cakram

E. Gerak Dasar Melempar

(64)

1. Persiapan

o Berdiri dengan kedua kaki dibuka lebar

o Pegang cakram dengan tangan kanan. Ayunkan sampai di atas bahu

sambil memutar badan ke kiri, kemudian ke kanan secara berulang-ulang. Saat cakram diayun ke kiri, bantu tangan kiri dengan cara menyangganya.

2. Pelaksanaan

o Ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang

o Pada saat cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke

samping-depan-atas (membentuk sudut 40o )

o Lepaskan cakram pada saat berada di depan muka 3. Penutup

o Bantu lemparan dengan kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat

pada tanah sehingga badan melonjak ke depan-atas

o Langkahkan kaki kanan ke depan untuk menumpu, sedangkan kaki kiri

[image:64.595.152.475.522.709.2]

diangkat rileks untuk menjaga keseimbangan badan

(65)

F. Modifikasi dalam Nomor Lempar

Secara harfiah modifikasi berarti perubahan, dan bila dikaitkan dengan gerakan melempar maka dapat diartikan adanya perubahan pada cara melakukan gerak melempar dan alat yang dilemparkan, seperti yang dikatakan Rusli Lutan (1997:45) bahwa modifikasi diartikan sebagai perubahan dari keadaan lama menjadi keadaan baru. Perubahan itu bisa berupa bentuk, isi, fungsi cara penggunaan dan manfaat tanpa sepenuhnya menghilangkan karakteristik semula.

Pengertian tersebut mengandung makna bahwa dalam belajar keterampilan gerak melempar pada siswa harus disesuaikan dengan : (1) kebutuhan dan kemampuan, (2) pengalaman gerak, (3) fasilitas dan peralatan yang tersedia. Di dalam kamus bahasa Indonesia modifi

mengubah dapat juga diartikan pembaruan. Bahagia (1999-2000

Modifikasi diartikan sebagai perubahan dari keadaan lama menjadi keadaan baru. Perubahan itu dapat berupa bentuk, isi, fungsi, cara penggunaan, dan

(66)

Gambar

Gambar 4. Siklus Penelitian Kaji Tindak Diadopsi dari (Muhajir, 1997)
Gambar 2. Lapangan Lempar cakram
Gambar 3. Malempar Cakram

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.3 Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam Laktat terhadap Gula Reduksi Tepung Sukun Termodifikasi

PENGARUH PERBEDAAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERSEPSI KEAMANAN DAN KEEFEKTIFAN JAMU KEMASAN WARGA RW 2 DESA SAWANGAN KABUPATEN KEBUMEN

Kerang bulu Anadara antiquata yang digunakan dalam penelitian ini, diambil dari perairan Bojonegara yang tercemar berat logam Cd, Pb, dan Hg (hasil penelitian topik

Blocking yang tepat dilakukan oleh pemeran tokoh Ganis dalam kutipan drama tersebut, yaitu.. Menggerutu sambil meninggalkan

(3) Semakin tinggi motivasi belajar maka akan semakin baik kesiapan belajar siswa dan ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dan kesiapan

sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling

Praktik mengajar yang dimaksud adalah praktik mengajar di dalam kelas dan mengajar siswa secara langsung. Praktik mengajar di dalam kelas terdiri dari praktik

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan kemampuan membaca pemahaman yang signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran membaca pemahaman menggunakan