• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar dasar filter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dasar dasar filter"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR-DASAR FILTER

FILTER LOLOS-RENDAH (LOW-PASS FILTER )

Gambar 1. Kurva Umum Karakteristik Filter Lolos-Bawah

Keterangan :

(dB) Vi Vo

= amplitude response (tanggap amplitudo), satuannya deci Bell fc = cutoff frequency

Berdasar definisi :

Vi Vo log 20

dB 10

Jika Vo > Vi; terjadi penguatan, nilai dB merupakan nilai positif !

(2)

Gambar 2. Rolloff berbagai filter dengan order berbeda-beda

 Filter lolos-rendah orde pertama (1st order) rolloff-nya -6 dB/oktaf atau -20

dB/dekade.

 Filter lolos-rendah orde kedua (2nd order) rolloff-nya -12 dB/oktaf atau -40

dB/dekade.

 Filter lolos-rendah orde ketiga (3rd order) rolloff-nya -18 dB/oktaf atau -60

(3)

Gambar 3 Tanggap Butterworth

(4)

FILTER LOLOS -TINGGI (HIGH PASS FILTER)

Filter ini akan menahan semua sinyal yang frekuensinya di bawah frequency cutoff serta akan meneruskan sinyal di atasnya.

Gambar 5 Kurva Karakteristik Filter Lolos-Tinggi Secara Umum

FILTER LOLOS-PITA (BANDPASS FILTER)

Filter lolos-pita akan meneruskan sinyal-sinyal dengan frekuensi antara (median frequency) dan menahan frekuensi di bawah dan di atas median tersebut.

(5)

Jika diketahui lebar pita dan frekuensi tengahnya maka :

fo = (fH fL)1/2

2

fo

2

BW

BW

f

2 1 2 2 L

fH = fL + BW

Lebar pita (BW) dan frekuensi tengah (fo) à faktor kualitas (Q)

BW fo Q atau L H f f fo Q  

L H 2 1 L H

f

f

f

f

Q

(6)

FILTER NOTCH (THE NOTCH FILTER)

Filter ini akan menghalangi atau menahan sinyal-sinyal dengan frekuensi antara (median) dan akan meneruskan sinyal-sinyal dengan frekuensi di bawah dan di atas frekuensi antara.

Gambar8. Filter Notch

FILTER AKTIF LOLOS–RENDAH ORDER PERTAMA (1st ORDER LOW–PASS ACTIVE FILTER)

(7)

Dari Filter Aktif Lolos-Rendah Order Pertama

Frekuensi cutoff-nya (untuk R = 1 dan C = 1F) adalah :

ik

radian/det

1

1

RC

C

(3-1)

dalam satuan Hertz :

Hz

159

,

0

28

,

6

1

C

R

f

C (3-2)

Ampitudo vs tanggapan frekuensi dari filter lolos–rendah order pertama à

2 1 2 10

10

G

20

log

(1

ω

)

log

20

dB

(3-3)

2 1 2 10

(1

ω

)

log

20

dB

(3-4)
(8)

Gambar 3.3. Bagian Lolos–Rendah Dengan Frekuensi Cutoff 1 Hz

Aturan #1: Untuk mengubah frekuensi cutoff pada suatu rangkaian, kalikan semua resistor-resistor yang berpengaruh pada frekuensi dengan perbandingan atau

rasio frekuensi lama terhadap frekuensi baru atau kalikan semua kapasitor

kapasitor yang berpengaruh pada fekuensi dengan rasio ini, namun jangan

lakukan keduanya (mengalikan resistor dan kapasitornya).

Gambar 3.4. Rangkaian Dasar Perancangan Filter

Contoh:

Ubahlah rangkaian 1 kHz (perhatikan gambar 3.4) menjadi rangkaian dengan frekuensi cutoff 2,5 kHz !

Solusi:

Pertama : Kalikan resistor-resistornya dengan 0,4

   

 

kHz 2,5

kHz 1

(9)

kHz

k

F

f

C

5

,

2

4

0159

,

0

28

,

6

1

Gambar 3.5. Hasil Konversi dari gambar 3.4 (1 kHz à 2,5 kHz) aturan #2: Untuk mengubah impedansi, karena adanya perubahan nilai

kapasitor, bagilah semua resistor yang berpengaruh pada frekuensi dengan perbandingan (rasio) antara nilai kapasitor baru terhadap nilai kapasitor lama.

Contoh:

Untuk mengubah dari 0,0159 µF menjadi 0,022 µF maka resistor 4 k dibagi

dengan 1,38

0159

,

0

022

,

0

hasilnya 2,9 k !

Gambar 3.6. Rangkaian konversi dari gambar 3.5 (0,0159 µF à 0,022 µF)

(10)

KHz

,

F

k

f

C

5

2

022

,

0

9

,

2

8

,

6

1

Gambar 3.7. Penguatan Tegangan vs. Frekuensi

Contoh:

Bagaimana tanggapan amplitudo pada 5,0 kHz ?

Solusi:

Jika pertama-tama kita normalisasi frekuensi cutoff 2,5 kHz menjadi 1,0,

maka frekuensi 5,0 kHz berkaitan dengan frekuensi ternormalisasi 2,0 (=

2

,

5

0

,

5

(11)

sehingga diperoleh –0,48 dB. Efeknya : kita geser kurva ke atas dengan 6,02 dB.

dB

0,97

6,99

6,02

(2,24)

20log

6,02

)

(2,0)

(1

20log

6,02

dB

10

2 1 2 10

Contoh:

Untuk filter lolos–rendah 2,5 kHz, pertama temukan 2,5 kHz pada sumbu frekuensi (horisontal), kemudian runtun naik ke atas hingga sampai ke perpotongan dengan garis horisontal untuk suatu nilai kapasitor tertentu. Misalnya jika digunakan kapasitor 0,022 µF maka resistansi yang dibutuhkan antara 2,7 k dan 3,3 k. Karena garis lebih mendekati 2,7 k, maka kita gunakan nilai ini! Kita juga bisa memilih nilai kapasitor lainnya misalnya 0,0022 µF dan nilai resistor 27 k !

(12)

Ringkasan Konsep-konsep dasar dalam analisa dan perancangan suatu filter:

  Analisa suatu filter dikerjakan pada suatu rangkaian yang memiliki frekuensi cutoff 1 rad/det dan aras impedansi 1;

  Perancangan suatu filter dikerjakan pada suatu rangkaian dengan frekuensi cutoff 1 kHz dan aras impedansi 10 k;

  Aturan #1 : Untuk mengubah frekuensi cutoff pada suatu filter, kalikan semua resistor yang menentukan frekuensi dengan rasio (perbandingan) frekuensi lama terhadap frekuensi baru atau kalikan semua kapasitor yang menentukan frekuensi dengan rasio ini, tetapi jangan lakukan kedua-duanya !

  Aturan #2 : Untuk mengubah nilai sebuah kapasitor ke suatu nilai standar, bagilah semua resistor yang menentukan frekuensi dengan rasio perbandingan nilai baru kapasitor terhadap nilai lama (awal) kapasitor.

III.3. FILTER AKTIF LOLOS–TINGGI ORDER PERTAMA (1st ORDER HIGH – PASS ACTIVE FILTER)

Gambar 3.9. Filter Aktif Lolos–Tinggi Order Pertama Yang Ternormalisasi

Penguatan passband G ditentukan dengan persamaan :

2 1

)

ω

(1

ω

log

20

G

log

20

dB

10 10 2
(13)

Gambar 3.10. Amplitudo vs. Frekuensi untuk Filter Lolos–Tinggi Orde Pertama

Gambar 3.11. Rancangan Dasar Lolos–Tinggi Order Pertama

Gambar 3.12. Pengikut Tegangan Yang Digunakan Untuk Memperoleh Lolos– Pita Unitas

Contoh :

(14)

Solusi:

Dengan menggunakan rangkaian pada gambar 3.11 (rangkaian dasar), pertama dilakukan penskalaan frekuensi cutoff ke 400 Hz dengan cara

mengalikan resistor yang menentukan frekuensi 10 k dengan 2,5 (= 400 1000

), hasilnya 25 k.

Berikutnya, kapasitor harus diubah ke nilai standar, misalnya: 0,033 µF,

dengan demikian, kita bagi nilai resistor dengan 2,075

0159

,

0

033

,

0

hasilnya, dapat dilihat pada

gambar 3.13 (dengan nilai resistor sekitar 12 k).

Gambar 3.13. Filter Lolos–Tinggi Order Pertama 400 Hz

Gunakan persamaan (3-5) untuk menghitung tanggap amplitudo pada 100 Hz:

dB

dB

8

,

2

3

,

12

-5

,

9

)

400

/

100

1

400

/

100

log

20

)

0

,

3

(

log

20

1/2

2 10 10

Kombinasi resistor dan kapasitor bisa juga diperoleh dari gambar 3.8 untuk frekuensi cutoff 400 Hz tersebut:

R C

(15)

18 k 120 k 180 k

(16)

Gambar

Gambar 1. Kurva Umum Karakteristik Filter Lolos-Bawah
Gambar 2. Rolloff  berbagai filter dengan order berbeda-beda
Gambar 3  Tanggap Butterworth
Gambar 5  Kurva Karakteristik Filter Lolos-Tinggi Secara Umum
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan model di atas, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan web terhadap kepuasan aktivitas belajar bagi pengguna wanita variabel Performance Expectancy (PE) yang

Bagi penulis, penelitian ini memberikan bukti empiris mengenai pengaruh Hipotesis pertama (laba bersih), Hipotesis kedua (perubahan utang) dan Hipotesis ketiga

Sifat kas dari metode- metode pengawasan feed back (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi

Penelitian utama mencakup pembuatan katalis abu tandan kosong sawit yaitu pembakaran kompos tandan kosong sawit pada suhu 600°C selama 5 jam dan reaksi transesterifikasi

Energi termal atau kalor ( Q) adalah energi yang mengalir dari benda yang satu ke Q) adalah energi yang mengalir dari benda yang satu ke benda yang lain karena

KI 4 4 Melaksanakan Melaksanakan tugas sp tugas spesifik, esifik, dengan dengan menggunakan menggunakan alat, alat, informasi, informasi, dan dan prosedur

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Perpustakaan Desa Ngudi Kawruh dalam menarik pengguna perpustakaan, dan hambatan- hambatan yang dihadapi oleh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persiapan tanah berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, bobot berangkasan akar, bobot berangkasan batang, bobot