• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPANAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 2 SIATAS BARITA – TAPANULI UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPANAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 2 SIATAS BARITA – TAPANULI UTARA."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPANAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF

UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

RENCANA ANGGARAN BIAYA SISWA KELAS XI

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN

SMKN 2 SIATAS BARITA

TAPANULI UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

PAHALA ARION LASIDOS LUMBANTORUAN

509111026

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Pahala Arion Lasidos, NIM : 509111026. Penerapan Model Pembelajaran

Kolaboratif Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya Siswa kelas XI kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Siatas Barita–Tapauli Utara. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

2015.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar rencana anggaran biaya siswa. Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar rencana anggaran biaya siswa dalam proses pembelajaran.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SMKN 2 Siatas Barita. Subjek penelitian adalah model pembelajaran kolaboratif dan objek penelitiannya adalah aktivitas dan hasil belajar siswa kompetensi keahlian TGB kelas XI SMKN 2 Siatas Barita. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan lembar observasi aktivitas siswa untuk melihat aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Dari data hasil observasi terhadap aktivitas siswa menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I diperoleh 11 siswa (55%) untuk kategori tidak aktif, 8 siswa (40%) untuk kategori cukup aktif dan 1 siswa (5%) untuk kategori aktif. Sedangkan pada siklus II diperoleh 8 siswa (40%) untuk kategori cukup aktif, 10 siswa (50%) untuk kategori aktif dan 2 siswa (10%) untuk kategori sangat aktif. Untuk nilai rata-rata aktitas belajar siswa pada siklus I yaitu 68 meningkat menjadi 82 pada siklus II. Selanjutnya dari data nilai hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh 16 siswa (80%) untuk kategori tidak kompeten dan 4 siswa (20%) untuk kategori kompeten. Sedangkan pada siklus II diperoleh 16 siswa (80%) untuk kategori kompeten dan 4 siswa (20%) untuk kategori sangat kompeten. Untuk nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I yaitu 70 meningkat menjadi 85 pada siklus II.

(6)

ii

ABSTRACT

Pahala Arion Lasidos, NIM: 509111026. Implementation of Collaborative

Learning Model to Improve Learning Outcomes Activity and Budget Plan class XI student competency skills SMKN 2 Siatas Barita - North Tapauli. Skripsi. Faculty of Engineering, State University Medan in 2015.

This study aims to improve the activity and the learning outcomes of students budget plan. The problem in this study is the low activity and learning outcomes of the budget plan in the learning process.

This research is Classroom Action Research (CAR), which held at SMKN 2 Siatas Barita. The subjects were a model of collaborative learning and research object is the activity and student learning outcomes TGB competency skills class XI SMK 2 Siatas Barita. Data collection techniques in this study was a test and observation of student activity sheet to see the learning activities of students during the learning process takes place.

From the data of observations of student activity showed an increase in the activity of student learning from the first cycle to the second cycle. In the first cycle obtained by 11 students (55%) for the category of incompetent, 8 students (40%) to the category of fairly competent and 1 student (5%) for the competent category. While in the second cycle was obtained 8 students (40%) to the category of fairly competent, 10 students (50%) for the category of competent and 2 students (10%) to the category of very competent. For the average value aktitas student learning in the first cycle is 68 increased to 82 in the second cycle. Furthermore, from the data values student learning outcomes obtained in the first cycle of 16 students (80%) for the category of incompetent and 4 students (20%) for the competent category. While in the second cycle was obtained 16 students (80%) for the category of competent and 4 students (20%) to the category of very competent. For the average value of learning outcomes in the first cycle of 70 increased to 85 in the second cycle.

(7)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala berkat dan karuniaNya yang masih dirasakan penulis hingga pada

kesempatan ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran kolaboratif Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil BelajarRencana Anggaran Biaya Siswa Kelas XI SMKN 2 Siatas Barita Tapanuli Utara” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak baik berupa materi, dukungan moril maupun

informasi yang sangat membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Dalam

kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak memberikan waktu, nasehat, arahan serta petunjuk kepada

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

2. Prof. Dr. Abdul Hamid, K., M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan Universitas Negeri Medan.

4. Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

5. Ir. L. A. Sitanggang, M.Pd., selaku Penasehat akademik yang telah

memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan studi.

6. Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd sebagai dosen penguji dan nara sumber

saya dalam menyelesaikan skripsi saya ini.

7. Drs. Ronald Butarbutar, M.Pd sebagai dosen penguji dan nara sumber saya

dalam menyelesaikan skripsi saya ini.

8. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan

(8)

vi

9. Pihak SMKN 2 Siatas Barita khususnya bapak Drs Josapat Pasaribu, yang

telah memberikan izinuntuk mengadakan penelitian.

10. Teristimewa ucapan terima kasihku buat kedua orang tuaku, M.

Lumbantoruan, dan L.Situmeang yang selalu mendoakan dan

mendukungku, walau dengan langkah tertatih kalian tetap teguh

memperjuangkanku dengan sepenuh hati dalam menyelesaikan studiku

sampai ke jenjang perguruan tinggi.

11. Saudari saya Mio Rahayu Lumbantoruan, dan Santana Lopianna

Lumbantoruan dan Saudara saya Jack Montana Lumbantoruan dan Semua

keluargaku yang selalu membantu saya dalam segala hal untuk

menyelesaikan studiku ini.

12. Teman baik penulis di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Elno Vele

Simangunsong, Anju Nababan,dan Raden Ginting, Johannes Simanjuntak,

Okto Bolon dan Omri Guinz yang selalu ada kala suka maupun duka.

13. Rekan rekan mahasiswa satu Jurusan Pend. Teknik Bangunan Stambuk 2009 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

14. Buat abang, kakak dan adik stambuk di Jurusan Pend. Teknik Bangunan

yang selalu memberi masukan dan bantuan selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih belum sempurna,

baik dari isi pembahasan maupun dari tutur bahasa di dalam skripsi ini. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis mengharapkan saran dan kritik yang

sifatnya membangun demi perbaikan skripsi ini.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf atas

keterbatasan yang ada. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang terlibat.

Medan, Februari 2015

Penulis

Pahala Arion Lasidos

(9)

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

SURAT PERNYATAAN ...iii

LEMBAR PENGESAHAN ...iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ...xi

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II : KAJIAN PUSTAKA... 10

A. Hakikat Aktivitas Belajar Rencana Anggaran Biaya ... 10

B. Hakikat Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya...13

C. Hakikat Model Pembelajaran Kolaboratif ... 17

1. Model Pembelajaran Kolaboratif ………17 2. Langkah–Langkah Pembelajaran Kolaboratif……….21

3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kolaboratif……….22

D. Penelitian Tindakan Kelas.………..……...23

E. Kerangka berpikir...25

(10)

viii

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 29

A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 29

B. Subyek dan Obyek Penelitian... 29

C. Partisipan ... 29

D. Defenisi Operasional Penelitian ... 30

E. Metode Penelitian...30

F. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas... 32

G. Teknik Pemecahan Masalah... 34

H. Persiapan Tindakan Penelitian ... 35

I. Proses Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ... 35

J. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 36

K. Uji Coba Instrumen ... 40

L. Teknik Analisis Data ... 44

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ...46

A. Siklus Pertama... 46

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 59

BAB V : KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Implikasi ... 62

(11)

ix

DAFTAR PUSTAKA………64

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nilai Hasil Belajar RAB...4

Tabel 2. Observasi Aktivitas Siswa ...37

Tabel 3. Kisi-kisi Test Siklus I Sebelum Uji Coba ...38

Tabel 4. Kisi-kisi Test Siklus I Setelah Uji Coba ...39

Tabel 5.Kisi-kisi Test Siklus II Sebelum Uji Coba...39

Tabel 6. Kisi-kisi Test Siklus I Setelah Uji Coba ...39

Tabel 7. Indikator Keberhasilan Aktivitas Belajar Siklus I ...52

Tabel 8. Indikator Keberhasilan Hasil Belajar Siklus I ...52

Tabel 9. Indikator Keberhasilan Aktivitas Belajar Siklus II...56

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Model Penelitian Tindakan Kelas ...24

Gambar 2.Rancangan Penelitian Tindakan Kelas...33

Gambar 3.Bagan Pemecahan Masalah ...34

Gambar 4. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ...36

Gambar 5. Grafik Aktivitas Belajar Siswa Siklus I...50

Gambar 6. Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus I ...51

Gambar 7. Grafik Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ...55

Gambar 8. Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus II...55

Gambar 9. Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa ...58

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ...66

Lampiran 2. RPP Siklus I...68

Lampiran 3. RPP Siklus II ...72

Lampiran 4. Materi Pembelajaran ...76

Lampiran 5. Instrumen Hasil Belajar Siklus I...92

Lampiran 6. Instrumen Hasil Belajar Siklus II ...95

Lampiran 7. Lembar Jawaban ...98

Lampiran 8. Sebaran Data Uji Coba...100

Lampiran 9. Perhitungan Validitas...102

Lampiran10. Perhitungan Indeks Kesukaran...104

Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda ...107

Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas...114

Lampiran 13. Perhitungan Nilai Aktivitas Belajar...116

Lampiran 14. Perhitungan Nilai Hasil Belajar ...119

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam

segala lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan sebagai

pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal

(Mudyahardjo, 2001). Banyak permasalahan pendidikan yang diungkap di

berbagai media menunjukkan bahwa masih banyak permasalahan pendidikan

yang belum dapat dicari permasalahannya. Kemajuan suatu Negara sangat

ditentukan oleh SDM yang dimiliki Negara tersebut. Dalam peningkatan SDM

yang dimaksud, tentu dibutuhkan sebuah upaya. Salah satu upaya yang bisa

dilakukan adalah dengan melaksanakan sebuah pendidikan.

Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan banyak hal yang harus

diperhatikan, proses belajar mengajar (PBM) merupakan salah satu unsur yang

paling penting yang harus diperhatikan karena dengan pelaksanaan proses belajar

mengajar yang baik tersebut tujuan pendidikan akan tercapai. Beberapa upaya

yang juga dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan , misalnya

melalui perencanaan sebuah kurikulum yang baik. Pemerintah juga menetapkan

standar nilai kelulusan Ujian Akhir Nasional ( UAN) yang tujuannya untuk

meningkatkan kualitas pendidikan. Penerapan model pembelajaran sewaktu

melakukan PBM juga sangat berpengaruh dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran di dalam kelas dan mampu mengarahkan anak didik ke dalam

(16)

2

proses belajar mengajar yang efektif sehingga tujuan belajar tercapai, yaitu anak

yang tidak mengerti menjadi lebih mengerti,dan juga akan merubah sikap atau

moral anak, menjadi lebih baik, misalnya dalam hal ranah kognitif, efektif dan

psikomotorik. Akan tetapi, kondisi yang seperti ini masih banyak yang tidak

diperhatikan oleh tenaga tenaga pengajar yang seharusnya sudah harus

memahaminya demi peningkatan mutu pendidikan dan ketercapaian tujuan yang

diharapkan.

Menurut Buchori dalam Trianto (2007:1) “pendidikan yang baik adalah

pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan siswanya untuk sesuatu profesi atau

jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam

kehidupan sehari-hari”.

Pendidikan yang berkualitas mempersiapkan manusia Indonesia untuk

mampu berkompetisi, dan mandiri atas jati dirinya guna menghadapi era

globalisasi. Era globalisasi menuntut kualitas sumber daya manusia yang tangguh,

kreatif, dan mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurut Daryanto (2010) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu: (1) Faktor Internal

(faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/ kondisi jasmani dan rohani siswa,

(2) Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa), yakni kondisi lingkungan di

sekitar diri siswa, (3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni

jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan model yang digunakan siswa

(17)

3

sebagian besar hasil belajar siswa tidak mencapai nilai batas ketuntasan belajar

yang ditetapkan.

Rendahnya mutu pendidikan menurut Rasyid (2009) disebabkan oleh

beberapa indikator seperti : 1) kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan

nasional menggunakan pendekatan education fuction yang tidak dilaksanakan

secara konsekuen, 2) penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan secara

birokratik sentralistik sehingga menempatkan sekolah sebagai penyelenggaraan

pendidikan sangat tergantung pada keputusan birokrasi yang mempunyai jalur

yang sangat panjang dan kadang-kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak sesuai

dengan kondisi sekolah setempat, dan 3) peran serta warga sekolah khususnya

guru dan peran serta masyarakat khususnya orang tua siswa dalam

penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim.

Dari pendapat diatas, faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu

faktor internal, eksternal, dan pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Sesuai dengan Kurikulum Spektrum SMK (2008) tujuan pembelajaran di

Sekolah Menengah Kejuruan adalah untuk :

1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta

mengembangkan sikap professional,

2. Menyiapkan siswa agar mampu memiliki karier, mampu berkompetensi dan

mampu mengembangkan diri,

3. Menyiapkan tenaga kerja menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan

industri pada saat ini maupun pada saat yang akan datang, dan

(18)

4

Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan adalah suatu program

pendidikan kejuruan teknik yang melaksanakan serangkaian kegiatan belajar yang

meliputi berbagai standar kompetensi keteknikan. Standar kompetensi pada

kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan salah satunya adalah standar

kompetensi Rencana Anggaran Biaya.

Perhitungan Rencana Anggaran Biaya adalah salah satu standar kompetensi

yang diajarkan di SMK pada kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan

untuk kelas XI. Standar kompetensi ini memberikan teori dan pengetahuan dalam

menghitung dan merencanakan anggaran biaya pekerjaan dari suatu bangunan

dalam sebuah proyek.

Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan pada hari Selasa dan

Rabu tanggal 21 dan 22 Januari 2014 di SMKN 2 Siatas Barita, menunjukkan

bahwa hasil belajar standar kompetensi Rencana Anggaran Biaya siswa kelas XI

Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1 : Perolehan Nilai Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya Kelas XI kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan

Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase

2010/2011 < 70,00

(19)

5

Dengan standar kelulusan minimal untuk standar kompetensi Rencana

Anggaran Biaya pada siswa Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan

SMKN 2 Siatas Barita adalah 70,00. Dari tabel di atas dapat dilihat kemampuan

dan keterampilan siswa kelas XI kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan

SMKN 2 Siatas Barita sekarang ini masih banyak yang belum memenuhi standar

kelulusan, dan nilai yang dicapai masih tergolong rendah dan perlu ditingkatkan.

Dari hasil observasi, model pembelajaran yang digunakan gurupada

umumnya belum berorientasi pada peserta didik. Hal ini ditunjukkan bahwa guru

pada SMKN 2 Siatas Barita masih menggunakan pendekatan yang berorientasi

pada guru. Hal ini mengakibatkan: Pertama, kurangnya minat siswa dalam

menerima pelajaran Rencana Anggaran Biaya. Kedua, model pembelajaran yang

kurang bervariasi. Ketiga, siswa kurang berani untuk mengungkapkan ide atau

pendapatnya, sehingga menyebabkan kebosanan pada siswa saat kegiatan belajar

mengajar berlangsung. Maka perlu dikembangkan model pembelajaran yang tepat

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Adapun model pembelajaran yang cocok untuk standar kompetensi Rencana

Anggaran Biaya salah satunya adalah model pembelajaran kolaboratif. Penulis

ingin melakukan penelitian untuk menerapkan model pembelajaran yang

mendorong siswa aktif dan saling berinteraksi sesama siswa juga antara siswa dan

guru dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal,

sehingga sebagian besar hasil belajar siswa mencapai nilai batas ketuntasan

(20)

6

Memperhatikan pentingnya model pembelajaran yang digunakan dalam

meningkatkan hasil belajar Perhitungan Rencana Anggaran Biaya maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Penerapan Model

Pembelajaran KolaboratifUntuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar

Rencana Anggaran Biaya Siswa Kelas XI SMKN 2 Siatas Barita Tapanuli

Utara”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah masalah yang dapat

diidentifikasikan antara lain :

1. Aktivitas proses belajar siswa kelas XI TGB SMKN 2 Siatas Barita masih

rendah.

2. Hasil belajar RAB siswa Kelas XI TGB SMKN 2 Siatas Barita belum

sepenuhnya memuaskan.

3. Model pembelajaran yang digunakan masih berorientasi kepada guru

4. Guru belum menerapkan model pembelajaran kolaboratif untuk meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa kompetensi kejuruan di kelas XI SMKN 2

Siatas Barita.

C. Pembatasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat

kemampuan penulis yang terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah

(21)

7

1. Penelitian ini menerapkan model pembelajaran kolaboratif untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian

Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Siatas Barita.

2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah Rencana Anggaran Biaya

pada kompetensi Melakukan analisa satuan bahan dan upah kerja.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang dapat

dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Apakah penerapan model pembelajaran kolaboratif dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Gambar

Bangunan SMKN 2 Siatas Barita.

2. Apakah penerapan model pembelajaran kolaboratif dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN

2 Siatas Barita.

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan utama penelitian tindakan

kelas ini adalah menerapkan model pembelajaran kolaboratif. Secara lebih

spesifik, tujuan penelitian tindakan kelas ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa kelas XI TGB SMKN 2

Siatas Barita dengan menerapkan model pembelajaran kolaboratif pada standar

(22)

8

bahan dan upah kerja, sub kompetensi memahami perhitungan Rencana

Anggaran Biaya secara sistematis,cermat dan rapi.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMKN 2

Siatas Barita dengan menerapkan model pembelajaran kolaboratif pada standar

kompetensi Rencana Anggaran Biaya, kompetensi melakukan analisa satuan

bahan dan upah kerja, sub kompetensi memahami perhitungan Rencana

Anggaran Biaya secara sistematis,cermat dan rapi.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat secara teoritis dalam penelitian ini adalah dapat menambah variasi

baru ilmu pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam

pembelajaran Rencana Anggaran Biaya dan sebagai masukan atau informasi

bagi guru dalam pembelajaran model pembelajaran kolaboratif khususnya

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

1. Memberikan bahan masukan yang baik bagi sekolah sehingga dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Memberikan sumbangan pemikiran dalam usaha meningkatkan mutu

(23)

9

b. Bagi Guru

Membantu guru dalam memahami model pembelajaran kolaboratif

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Bagi Siswa

1. Menumbuhkan motivasi belajar siswa melalui pemanfaatan model

pembelajaran kolaboratif.

2. Memperjelas pemahaman siswa tentang ilmu Rencana Anggaran

Biaya pada kompetensi melakukan analisa satuan bahan dan upah

kerja.

d. Bagi Penelitian Lanjutan

1. Dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti dalam

pembelajaran di kelas dan dapat menerapkan model pembelajaran

kolaboratif.

2. Hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan referensi untuk peneliti

(24)

61

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan,

yaitu :

1. Aktivitas belajar siswa selama penerapan model pembelajaran kolaboratif pada

siklus I kurang mencapai standar minimal yang diharapkan, sehingga perlu

dilakukan siklus lanjutan (siklus II). Hal ini dapat dilihat dari nilai aktivitas

belajar siswa pada siklus I yang mendapat nilai kurang aktif ada 16 orang

(80%), cukup aktif dan sangat aktif tidak ada (0%) dan aktif hanya 4 orang

(20%). Dan pada siklus II terbukti mengalami peningkatan yang terlihat pada

nilai aktivitas belajar menjadi 5 orang yang tidak aktif (25%) yang cukup aktif

tidak ada, aktif 11 orang (55%) dan sangat aktif 4 orang (20%).

2. Hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan model pembelajaran

kolaboratif adalah mengalami peningkatan, yaitu dari siklus I dengan rata-rata

55 meningkat menjadi 81 pada siklus II dengan mengalami peningkatan

sebesar 22 %. Dari hasil peningkatan hasil belajar tersebut berarti penerapan

model pembelajaran kolaboratif pada materi pekerjaan struktur dan non

struktur serta perhitungan pekerjaan struktur dan non struktur mengalami

peningkatan. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran kolaboratif dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar RAB Kompetensi Keahlian Teknik

Gambar Bangunan SMKN 2 Siatas Barita.

(25)

62

B. Implikasi

Hasil kesimpulan menyatakan siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran kolaboratif memperoleh hasil belajar RAB lebih tinggi jika

dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan metode pembelajaran

Konvensional. Dengan diterimanya hipotesis dalam penelitian ini, maka model

pembelajaran kolaboratif ini dapat dijadikan sebagai pilihan metode pembelajaran

bagi guru khususnya guru standart kompetensi RAB dalam melaksanakan proses

pembelajaran.

Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan menciptakan suasana

belajar yang lebih baik demi tercapainya hasil belajar yang baik pula. Oleh karena

itu, pemilihan model pembelajaran menjadi faktor yang sangat penting dalam

merencanakan kegiatan pembelajaran. Ada baiknya jika penggunaan metode

pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dengan mengembangkan pola pikir dan

keterampilannya lebih dioptimalkan walaupun tidak sepenuhnya harus

meninggalkan model pembelajaran Konvensional yang sudah diterapkan selama

ini.

Penerapan model pembelajaran kolaboratif menjadi salah satu bukti bahwa

pembelajaran juga menuntut aktivitas siswa dan guru untuk mengembangkan

potensi yang ada di dalam diri siswa sehingga hasil belajar yang didapat akan

lebih optimal dan siswa akan lebih bersemangat dalam belajar.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan beberapa hal sebagai

(26)

63

1. Sebaiknya guru memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa setiap kali

sebelum pembelajaran dimulai.

2. Situasi ruang belajar harus menarik dan menantang sehingga siswa bisa lebih

aktif dalm proses belajar mengajar.

3. Guru harus melatih keterampilan dan mendorong keberanian siswa dalam

menjawab dan mengajukan pertanyaan.

4. Bagi guru khususnya guru standart kompetensi RAB sebaiknya menggunakan

model pembelajaran kolaboratif sebagai salah satu alternative dalam mata

pembelajaran RAB untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa maka

diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam

standart kompetensi RAB.

5. Siswa harus lebih serius dalam mendalami materi pembelajaran dan lebih

sering melakukan kerja kelompok dalam membahas materi.

6. Siswa lebih aktif dalam belajar dengang menggunakan model kolaboratif.

7. Pihak sekolah harus menambah referensi materi yang akan diajarkan sehingga

perhatian siswa lebih terfokus pada materi pelajaran dalam meningkatkan hasil

belajar siswa.

8. Untuk penelitian lebih lanjut, peneliti dapat menggunakan judul yang sama

namun untuk waktu yang lebih lama dengan sumber yang lebih luas, agar dapat

dijadikan suatu studi perbandingan bagi guru dalam meningkatkan kualitas

(27)

64

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara

Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Djamarah, dkk. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Daryanto, 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, O. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada

Jakob Et Al. 1996. Belajar Tentang kehidupan Nyata. Http:// Tulisansingkatemail. blogspot.com/?view=sidebar. Diakses Tangggal 27 April 2014

John M. 1991. Metode Pembelajaran Kolaboratif. Http:// Tulisansingkatemail. blogspot.com/?view=sidebar. Diakses Tangggal 27 April 2014

Johnsons. 1974. Unsur Dasar Pembelajaran Kolaboratif. Http:// Tulisansingkatemail. blogspot.com/?view=sidebar. Diakses Tangggal 27 April 2014

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajawali Pers

Mudyaharjo. 2001. Hakikat Pendidikan. Http:// Belajarjadiguruprofesional. blogspot.com/?view=sidebar. Diakses Tangggal 27 April 2014

Mukomoko. 2011. Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Jakarta : Yofa Mulia Offset

Nurasman. 2006. Model Pembelajaran Kolaboratif. http:// tulisansingkatimal. blogspot.com/?view=sidebar. Diakses tanggal 29 oktober 2013

Reid. 2004. Tahapan Mengembangkan Pembelajaran Kolaboratif. Http:// Tulisansingkatemail. blogspot.com/?view=sidebar. Diakses Tangggal 27 April 2014

Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

(28)

65

Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2003. Belajar dan Fakto-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Smith & MG. 1992. Metode Kolaboratif Didasarkan Pada Asumsi-Asumsi

Mengenai Proses Belajar Siswa. Http:// Tulisansingkatemail. blogspot.com/?view=sidebar. Diakses Tangggal 27 April 2014

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Sugiono. 2009 ; 96. Rancangan Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Ted Panitz. 1996. Pengertian Kolaboratif. Http:// Tulisansingkatemail. blogspot.com/?view=sidebar. Diakses Tangggal 27 April 2014

Trianto. 2007. Model- Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Gambar

Tabel 1. Nilai Hasil Belajar RAB................................................................4
Gambar 1.Model Penelitian Tindakan Kelas..........................................24
Tabel 1 : Perolehan Nilai Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya Kelas XIkompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan
Gambar Bangunan SMKN 2 Siatas Barita.

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 3-

memberikan perlindungan bagi para pihak yang terikat dalam perjanjian. kerjasama di bidang pembenihan bibit unggul jagung di

YOGO DWI NUGROHO, D1210084, POLA KOMUNIKASI DI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi di Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dengan Masyarakat

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Bersih Pada Pemilihan Gubernur Provinsi DKI Jakarta ……….. Hambatan Yang Terjadi Selama Pemilukada DKI Jakarta dan Solusi Yang

Analisis Hubungan Derajat Kejenuhan (V/C) dan Kecepatan Sesaat Terhadap Kejadian Kecelakaan (Studi Kasus Ruas Jalan Ir. Sutami Surakarta).. Jurusan Teknik Sipil

dengan pendekatan jigsaw di SMA Negeri 3 Semarang untuk mengetahui kontribusi pengembangan model pembelajaran berbasis lingkungan dengan. pendekatan jigsaw di

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas Pemakaian Masker (X6), Pemakaian Sabuk Keselamatan (X8) dan Pemakaian Sepatu Karet (X9) terhadap masalah K3 secara

Toksin T-2 yang diberikan pada tahap praimplantasi menyebabkan hambatan perkembangan embrio dengan menurunnya jumlah embrio yang mencapai tahap blastosis akhir, baik pada