PENERAPANAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
RENCANA ANGGARAN BIAYA SISWA KELAS XI
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN
SMKN 2 SIATAS BARITA
–
TAPANULI UTARA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh
PAHALA ARION LASIDOS LUMBANTORUAN
509111026
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i
ABSTRAK
Pahala Arion Lasidos, NIM : 509111026. Penerapan Model Pembelajaran
Kolaboratif Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya Siswa kelas XI kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Siatas Barita–Tapauli Utara. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
2015.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar rencana anggaran biaya siswa. Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar rencana anggaran biaya siswa dalam proses pembelajaran.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SMKN 2 Siatas Barita. Subjek penelitian adalah model pembelajaran kolaboratif dan objek penelitiannya adalah aktivitas dan hasil belajar siswa kompetensi keahlian TGB kelas XI SMKN 2 Siatas Barita. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan lembar observasi aktivitas siswa untuk melihat aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Dari data hasil observasi terhadap aktivitas siswa menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I diperoleh 11 siswa (55%) untuk kategori tidak aktif, 8 siswa (40%) untuk kategori cukup aktif dan 1 siswa (5%) untuk kategori aktif. Sedangkan pada siklus II diperoleh 8 siswa (40%) untuk kategori cukup aktif, 10 siswa (50%) untuk kategori aktif dan 2 siswa (10%) untuk kategori sangat aktif. Untuk nilai rata-rata aktitas belajar siswa pada siklus I yaitu 68 meningkat menjadi 82 pada siklus II. Selanjutnya dari data nilai hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh 16 siswa (80%) untuk kategori tidak kompeten dan 4 siswa (20%) untuk kategori kompeten. Sedangkan pada siklus II diperoleh 16 siswa (80%) untuk kategori kompeten dan 4 siswa (20%) untuk kategori sangat kompeten. Untuk nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I yaitu 70 meningkat menjadi 85 pada siklus II.
ii
ABSTRACT
Pahala Arion Lasidos, NIM: 509111026. Implementation of Collaborative
Learning Model to Improve Learning Outcomes Activity and Budget Plan class XI student competency skills SMKN 2 Siatas Barita - North Tapauli. Skripsi. Faculty of Engineering, State University Medan in 2015.
This study aims to improve the activity and the learning outcomes of students budget plan. The problem in this study is the low activity and learning outcomes of the budget plan in the learning process.
This research is Classroom Action Research (CAR), which held at SMKN 2 Siatas Barita. The subjects were a model of collaborative learning and research object is the activity and student learning outcomes TGB competency skills class XI SMK 2 Siatas Barita. Data collection techniques in this study was a test and observation of student activity sheet to see the learning activities of students during the learning process takes place.
From the data of observations of student activity showed an increase in the activity of student learning from the first cycle to the second cycle. In the first cycle obtained by 11 students (55%) for the category of incompetent, 8 students (40%) to the category of fairly competent and 1 student (5%) for the competent category. While in the second cycle was obtained 8 students (40%) to the category of fairly competent, 10 students (50%) for the category of competent and 2 students (10%) to the category of very competent. For the average value aktitas student learning in the first cycle is 68 increased to 82 in the second cycle. Furthermore, from the data values student learning outcomes obtained in the first cycle of 16 students (80%) for the category of incompetent and 4 students (20%) for the competent category. While in the second cycle was obtained 16 students (80%) for the category of competent and 4 students (20%) to the category of very competent. For the average value of learning outcomes in the first cycle of 70 increased to 85 in the second cycle.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karuniaNya yang masih dirasakan penulis hingga pada
kesempatan ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran kolaboratif Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil BelajarRencana Anggaran Biaya Siswa Kelas XI SMKN 2 Siatas Barita – Tapanuli Utara” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak baik berupa materi, dukungan moril maupun
informasi yang sangat membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Dalam
kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak memberikan waktu, nasehat, arahan serta petunjuk kepada
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
2. Prof. Dr. Abdul Hamid, K., M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Universitas Negeri Medan.
4. Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.
5. Ir. L. A. Sitanggang, M.Pd., selaku Penasehat akademik yang telah
memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan studi.
6. Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd sebagai dosen penguji dan nara sumber
saya dalam menyelesaikan skripsi saya ini.
7. Drs. Ronald Butarbutar, M.Pd sebagai dosen penguji dan nara sumber saya
dalam menyelesaikan skripsi saya ini.
8. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan
vi
9. Pihak SMKN 2 Siatas Barita khususnya bapak Drs Josapat Pasaribu, yang
telah memberikan izinuntuk mengadakan penelitian.
10. Teristimewa ucapan terima kasihku buat kedua orang tuaku, M.
Lumbantoruan, dan L.Situmeang yang selalu mendoakan dan
mendukungku, walau dengan langkah tertatih kalian tetap teguh
memperjuangkanku dengan sepenuh hati dalam menyelesaikan studiku
sampai ke jenjang perguruan tinggi.
11. Saudari saya Mio Rahayu Lumbantoruan, dan Santana Lopianna
Lumbantoruan dan Saudara saya Jack Montana Lumbantoruan dan Semua
keluargaku yang selalu membantu saya dalam segala hal untuk
menyelesaikan studiku ini.
12. Teman baik penulis di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Elno Vele
Simangunsong, Anju Nababan,dan Raden Ginting, Johannes Simanjuntak,
Okto Bolon dan Omri Guinz yang selalu ada kala suka maupun duka.
13. Rekan – rekan mahasiswa satu Jurusan Pend. Teknik Bangunan Stambuk 2009 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
14. Buat abang, kakak dan adik stambuk di Jurusan Pend. Teknik Bangunan
yang selalu memberi masukan dan bantuan selama penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih belum sempurna,
baik dari isi pembahasan maupun dari tutur bahasa di dalam skripsi ini. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi perbaikan skripsi ini.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf atas
keterbatasan yang ada. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat.
Medan, Februari 2015
Penulis
Pahala Arion Lasidos
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...i
SURAT PERNYATAAN ...iii
LEMBAR PENGESAHAN ...iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR GAMBAR ...ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ...xi
BAB I : PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Batasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II : KAJIAN PUSTAKA... 10
A. Hakikat Aktivitas Belajar Rencana Anggaran Biaya ... 10
B. Hakikat Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya...13
C. Hakikat Model Pembelajaran Kolaboratif ... 17
1. Model Pembelajaran Kolaboratif ………17 2. Langkah–Langkah Pembelajaran Kolaboratif……….21
3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kolaboratif……….22
D. Penelitian Tindakan Kelas.………..……...23
E. Kerangka berpikir...25
viii
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 29
A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 29
B. Subyek dan Obyek Penelitian... 29
C. Partisipan ... 29
D. Defenisi Operasional Penelitian ... 30
E. Metode Penelitian...30
F. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas... 32
G. Teknik Pemecahan Masalah... 34
H. Persiapan Tindakan Penelitian ... 35
I. Proses Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ... 35
J. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 36
K. Uji Coba Instrumen ... 40
L. Teknik Analisis Data ... 44
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ...46
A. Siklus Pertama... 46
C. Pembahasan Hasil Penelitian... 59
BAB V : KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 61
A. Kesimpulan ... 61
B. Implikasi ... 62
ix
DAFTAR PUSTAKA………64
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Nilai Hasil Belajar RAB...4
Tabel 2. Observasi Aktivitas Siswa ...37
Tabel 3. Kisi-kisi Test Siklus I Sebelum Uji Coba ...38
Tabel 4. Kisi-kisi Test Siklus I Setelah Uji Coba ...39
Tabel 5.Kisi-kisi Test Siklus II Sebelum Uji Coba...39
Tabel 6. Kisi-kisi Test Siklus I Setelah Uji Coba ...39
Tabel 7. Indikator Keberhasilan Aktivitas Belajar Siklus I ...52
Tabel 8. Indikator Keberhasilan Hasil Belajar Siklus I ...52
Tabel 9. Indikator Keberhasilan Aktivitas Belajar Siklus II...56
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Model Penelitian Tindakan Kelas ...24
Gambar 2.Rancangan Penelitian Tindakan Kelas...33
Gambar 3.Bagan Pemecahan Masalah ...34
Gambar 4. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ...36
Gambar 5. Grafik Aktivitas Belajar Siswa Siklus I...50
Gambar 6. Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus I ...51
Gambar 7. Grafik Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ...55
Gambar 8. Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus II...55
Gambar 9. Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa ...58
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ...66
Lampiran 2. RPP Siklus I...68
Lampiran 3. RPP Siklus II ...72
Lampiran 4. Materi Pembelajaran ...76
Lampiran 5. Instrumen Hasil Belajar Siklus I...92
Lampiran 6. Instrumen Hasil Belajar Siklus II ...95
Lampiran 7. Lembar Jawaban ...98
Lampiran 8. Sebaran Data Uji Coba...100
Lampiran 9. Perhitungan Validitas...102
Lampiran10. Perhitungan Indeks Kesukaran...104
Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda ...107
Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas...114
Lampiran 13. Perhitungan Nilai Aktivitas Belajar...116
Lampiran 14. Perhitungan Nilai Hasil Belajar ...119
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
segala lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan sebagai
pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
(Mudyahardjo, 2001). Banyak permasalahan pendidikan yang diungkap di
berbagai media menunjukkan bahwa masih banyak permasalahan pendidikan
yang belum dapat dicari permasalahannya. Kemajuan suatu Negara sangat
ditentukan oleh SDM yang dimiliki Negara tersebut. Dalam peningkatan SDM
yang dimaksud, tentu dibutuhkan sebuah upaya. Salah satu upaya yang bisa
dilakukan adalah dengan melaksanakan sebuah pendidikan.
Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan banyak hal yang harus
diperhatikan, proses belajar mengajar (PBM) merupakan salah satu unsur yang
paling penting yang harus diperhatikan karena dengan pelaksanaan proses belajar
mengajar yang baik tersebut tujuan pendidikan akan tercapai. Beberapa upaya
yang juga dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan , misalnya
melalui perencanaan sebuah kurikulum yang baik. Pemerintah juga menetapkan
standar nilai kelulusan Ujian Akhir Nasional ( UAN) yang tujuannya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Penerapan model pembelajaran sewaktu
melakukan PBM juga sangat berpengaruh dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran di dalam kelas dan mampu mengarahkan anak didik ke dalam
2
proses belajar mengajar yang efektif sehingga tujuan belajar tercapai, yaitu anak
yang tidak mengerti menjadi lebih mengerti,dan juga akan merubah sikap atau
moral anak, menjadi lebih baik, misalnya dalam hal ranah kognitif, efektif dan
psikomotorik. Akan tetapi, kondisi yang seperti ini masih banyak yang tidak
diperhatikan oleh tenaga tenaga pengajar yang seharusnya sudah harus
memahaminya demi peningkatan mutu pendidikan dan ketercapaian tujuan yang
diharapkan.
Menurut Buchori dalam Trianto (2007:1) “pendidikan yang baik adalah
pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan siswanya untuk sesuatu profesi atau
jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam
kehidupan sehari-hari”.
Pendidikan yang berkualitas mempersiapkan manusia Indonesia untuk
mampu berkompetisi, dan mandiri atas jati dirinya guna menghadapi era
globalisasi. Era globalisasi menuntut kualitas sumber daya manusia yang tangguh,
kreatif, dan mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut Daryanto (2010) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu: (1) Faktor Internal
(faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/ kondisi jasmani dan rohani siswa,
(2) Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa), yakni kondisi lingkungan di
sekitar diri siswa, (3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni
jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan model yang digunakan siswa
3
sebagian besar hasil belajar siswa tidak mencapai nilai batas ketuntasan belajar
yang ditetapkan.
Rendahnya mutu pendidikan menurut Rasyid (2009) disebabkan oleh
beberapa indikator seperti : 1) kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan
nasional menggunakan pendekatan education fuction yang tidak dilaksanakan
secara konsekuen, 2) penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan secara
birokratik sentralistik sehingga menempatkan sekolah sebagai penyelenggaraan
pendidikan sangat tergantung pada keputusan birokrasi yang mempunyai jalur
yang sangat panjang dan kadang-kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak sesuai
dengan kondisi sekolah setempat, dan 3) peran serta warga sekolah khususnya
guru dan peran serta masyarakat khususnya orang tua siswa dalam
penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim.
Dari pendapat diatas, faktor–faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu
faktor internal, eksternal, dan pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Sesuai dengan Kurikulum Spektrum SMK (2008) tujuan pembelajaran di
Sekolah Menengah Kejuruan adalah untuk :
1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta
mengembangkan sikap professional,
2. Menyiapkan siswa agar mampu memiliki karier, mampu berkompetensi dan
mampu mengembangkan diri,
3. Menyiapkan tenaga kerja menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan
industri pada saat ini maupun pada saat yang akan datang, dan
4
Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan adalah suatu program
pendidikan kejuruan teknik yang melaksanakan serangkaian kegiatan belajar yang
meliputi berbagai standar kompetensi keteknikan. Standar kompetensi pada
kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan salah satunya adalah standar
kompetensi Rencana Anggaran Biaya.
Perhitungan Rencana Anggaran Biaya adalah salah satu standar kompetensi
yang diajarkan di SMK pada kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan
untuk kelas XI. Standar kompetensi ini memberikan teori dan pengetahuan dalam
menghitung dan merencanakan anggaran biaya pekerjaan dari suatu bangunan
dalam sebuah proyek.
Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan pada hari Selasa dan
Rabu tanggal 21 dan 22 Januari 2014 di SMKN 2 Siatas Barita, menunjukkan
bahwa hasil belajar standar kompetensi Rencana Anggaran Biaya siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1 : Perolehan Nilai Hasil Belajar Rencana Anggaran Biaya Kelas XI kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan
Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase
2010/2011 < 70,00
5
Dengan standar kelulusan minimal untuk standar kompetensi Rencana
Anggaran Biaya pada siswa Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan
SMKN 2 Siatas Barita adalah 70,00. Dari tabel di atas dapat dilihat kemampuan
dan keterampilan siswa kelas XI kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan
SMKN 2 Siatas Barita sekarang ini masih banyak yang belum memenuhi standar
kelulusan, dan nilai yang dicapai masih tergolong rendah dan perlu ditingkatkan.
Dari hasil observasi, model pembelajaran yang digunakan gurupada
umumnya belum berorientasi pada peserta didik. Hal ini ditunjukkan bahwa guru
pada SMKN 2 Siatas Barita masih menggunakan pendekatan yang berorientasi
pada guru. Hal ini mengakibatkan: Pertama, kurangnya minat siswa dalam
menerima pelajaran Rencana Anggaran Biaya. Kedua, model pembelajaran yang
kurang bervariasi. Ketiga, siswa kurang berani untuk mengungkapkan ide atau
pendapatnya, sehingga menyebabkan kebosanan pada siswa saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung. Maka perlu dikembangkan model pembelajaran yang tepat
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Adapun model pembelajaran yang cocok untuk standar kompetensi Rencana
Anggaran Biaya salah satunya adalah model pembelajaran kolaboratif. Penulis
ingin melakukan penelitian untuk menerapkan model pembelajaran yang
mendorong siswa aktif dan saling berinteraksi sesama siswa juga antara siswa dan
guru dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal,
sehingga sebagian besar hasil belajar siswa mencapai nilai batas ketuntasan
6
Memperhatikan pentingnya model pembelajaran yang digunakan dalam
meningkatkan hasil belajar Perhitungan Rencana Anggaran Biaya maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “ Penerapan Model
Pembelajaran KolaboratifUntuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar
Rencana Anggaran Biaya Siswa Kelas XI SMKN 2 Siatas Barita – Tapanuli
Utara”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah – masalah yang dapat
diidentifikasikan antara lain :
1. Aktivitas proses belajar siswa kelas XI TGB SMKN 2 Siatas Barita masih
rendah.
2. Hasil belajar RAB siswa Kelas XI TGB SMKN 2 Siatas Barita belum
sepenuhnya memuaskan.
3. Model pembelajaran yang digunakan masih berorientasi kepada guru
4. Guru belum menerapkan model pembelajaran kolaboratif untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa kompetensi kejuruan di kelas XI SMKN 2
Siatas Barita.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat
kemampuan penulis yang terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah
7
1. Penelitian ini menerapkan model pembelajaran kolaboratif untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Siatas Barita.
2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah Rencana Anggaran Biaya
pada kompetensi Melakukan analisa satuan bahan dan upah kerja.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Apakah penerapan model pembelajaran kolaboratif dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Gambar
Bangunan SMKN 2 Siatas Barita.
2. Apakah penerapan model pembelajaran kolaboratif dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN
2 Siatas Barita.
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan utama penelitian tindakan
kelas ini adalah menerapkan model pembelajaran kolaboratif. Secara lebih
spesifik, tujuan penelitian tindakan kelas ini dijabarkan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa kelas XI TGB SMKN 2
Siatas Barita dengan menerapkan model pembelajaran kolaboratif pada standar
8
bahan dan upah kerja, sub kompetensi memahami perhitungan Rencana
Anggaran Biaya secara sistematis,cermat dan rapi.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMKN 2
Siatas Barita dengan menerapkan model pembelajaran kolaboratif pada standar
kompetensi Rencana Anggaran Biaya, kompetensi melakukan analisa satuan
bahan dan upah kerja, sub kompetensi memahami perhitungan Rencana
Anggaran Biaya secara sistematis,cermat dan rapi.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat secara teoritis dalam penelitian ini adalah dapat menambah variasi
baru ilmu pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam
pembelajaran Rencana Anggaran Biaya dan sebagai masukan atau informasi
bagi guru dalam pembelajaran model pembelajaran kolaboratif khususnya
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
1. Memberikan bahan masukan yang baik bagi sekolah sehingga dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Memberikan sumbangan pemikiran dalam usaha meningkatkan mutu
9
b. Bagi Guru
Membantu guru dalam memahami model pembelajaran kolaboratif
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Bagi Siswa
1. Menumbuhkan motivasi belajar siswa melalui pemanfaatan model
pembelajaran kolaboratif.
2. Memperjelas pemahaman siswa tentang ilmu Rencana Anggaran
Biaya pada kompetensi melakukan analisa satuan bahan dan upah
kerja.
d. Bagi Penelitian Lanjutan
1. Dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti dalam
pembelajaran di kelas dan dapat menerapkan model pembelajaran
kolaboratif.
2. Hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan referensi untuk peneliti
61
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan,
yaitu :
1. Aktivitas belajar siswa selama penerapan model pembelajaran kolaboratif pada
siklus I kurang mencapai standar minimal yang diharapkan, sehingga perlu
dilakukan siklus lanjutan (siklus II). Hal ini dapat dilihat dari nilai aktivitas
belajar siswa pada siklus I yang mendapat nilai kurang aktif ada 16 orang
(80%), cukup aktif dan sangat aktif tidak ada (0%) dan aktif hanya 4 orang
(20%). Dan pada siklus II terbukti mengalami peningkatan yang terlihat pada
nilai aktivitas belajar menjadi 5 orang yang tidak aktif (25%) yang cukup aktif
tidak ada, aktif 11 orang (55%) dan sangat aktif 4 orang (20%).
2. Hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan model pembelajaran
kolaboratif adalah mengalami peningkatan, yaitu dari siklus I dengan rata-rata
55 meningkat menjadi 81 pada siklus II dengan mengalami peningkatan
sebesar 22 %. Dari hasil peningkatan hasil belajar tersebut berarti penerapan
model pembelajaran kolaboratif pada materi pekerjaan struktur dan non
struktur serta perhitungan pekerjaan struktur dan non struktur mengalami
peningkatan. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran kolaboratif dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar RAB Kompetensi Keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMKN 2 Siatas Barita.
62
B. Implikasi
Hasil kesimpulan menyatakan siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran kolaboratif memperoleh hasil belajar RAB lebih tinggi jika
dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan metode pembelajaran
Konvensional. Dengan diterimanya hipotesis dalam penelitian ini, maka model
pembelajaran kolaboratif ini dapat dijadikan sebagai pilihan metode pembelajaran
bagi guru khususnya guru standart kompetensi RAB dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan menciptakan suasana
belajar yang lebih baik demi tercapainya hasil belajar yang baik pula. Oleh karena
itu, pemilihan model pembelajaran menjadi faktor yang sangat penting dalam
merencanakan kegiatan pembelajaran. Ada baiknya jika penggunaan metode
pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dengan mengembangkan pola pikir dan
keterampilannya lebih dioptimalkan walaupun tidak sepenuhnya harus
meninggalkan model pembelajaran Konvensional yang sudah diterapkan selama
ini.
Penerapan model pembelajaran kolaboratif menjadi salah satu bukti bahwa
pembelajaran juga menuntut aktivitas siswa dan guru untuk mengembangkan
potensi yang ada di dalam diri siswa sehingga hasil belajar yang didapat akan
lebih optimal dan siswa akan lebih bersemangat dalam belajar.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan beberapa hal sebagai
63
1. Sebaiknya guru memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa setiap kali
sebelum pembelajaran dimulai.
2. Situasi ruang belajar harus menarik dan menantang sehingga siswa bisa lebih
aktif dalm proses belajar mengajar.
3. Guru harus melatih keterampilan dan mendorong keberanian siswa dalam
menjawab dan mengajukan pertanyaan.
4. Bagi guru khususnya guru standart kompetensi RAB sebaiknya menggunakan
model pembelajaran kolaboratif sebagai salah satu alternative dalam mata
pembelajaran RAB untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa maka
diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam
standart kompetensi RAB.
5. Siswa harus lebih serius dalam mendalami materi pembelajaran dan lebih
sering melakukan kerja kelompok dalam membahas materi.
6. Siswa lebih aktif dalam belajar dengang menggunakan model kolaboratif.
7. Pihak sekolah harus menambah referensi materi yang akan diajarkan sehingga
perhatian siswa lebih terfokus pada materi pelajaran dalam meningkatkan hasil
belajar siswa.
8. Untuk penelitian lebih lanjut, peneliti dapat menggunakan judul yang sama
namun untuk waktu yang lebih lama dengan sumber yang lebih luas, agar dapat
dijadikan suatu studi perbandingan bagi guru dalam meningkatkan kualitas
64
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, S. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara
Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Djamarah, dkk. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Daryanto, 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, O. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada
Jakob Et Al. 1996. Belajar Tentang kehidupan Nyata. Http:// Tulisansingkatemail. blogspot.com/?view=sidebar. Diakses Tangggal 27 April 2014
John M. 1991. Metode Pembelajaran Kolaboratif. Http:// Tulisansingkatemail. blogspot.com/?view=sidebar. Diakses Tangggal 27 April 2014
Johnsons. 1974. Unsur Dasar Pembelajaran Kolaboratif. Http:// Tulisansingkatemail. blogspot.com/?view=sidebar. Diakses Tangggal 27 April 2014
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajawali Pers
Mudyaharjo. 2001. Hakikat Pendidikan. Http:// Belajarjadiguruprofesional. blogspot.com/?view=sidebar. Diakses Tangggal 27 April 2014
Mukomoko. 2011. Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Jakarta : Yofa Mulia Offset
Nurasman. 2006. Model Pembelajaran Kolaboratif. http:// tulisansingkatimal. blogspot.com/?view=sidebar. Diakses tanggal 29 oktober 2013
Reid. 2004. Tahapan Mengembangkan Pembelajaran Kolaboratif. Http:// Tulisansingkatemail. blogspot.com/?view=sidebar. Diakses Tangggal 27 April 2014
Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
65
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Slameto. 2003. Belajar dan Fakto-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Smith & MG. 1992. Metode Kolaboratif Didasarkan Pada Asumsi-Asumsi
Mengenai Proses Belajar Siswa. Http:// Tulisansingkatemail. blogspot.com/?view=sidebar. Diakses Tangggal 27 April 2014
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya
Sugiono. 2009 ; 96. Rancangan Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Ted Panitz. 1996. Pengertian Kolaboratif. Http:// Tulisansingkatemail. blogspot.com/?view=sidebar. Diakses Tangggal 27 April 2014
Trianto. 2007. Model- Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.