PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRITERHADAP
KEMAMPUAN MENGANALISIS STRUKTUR TEKS DRAMA
OLEH SISWA KELAS XI MAS MIFTAHUL FALAH
DISKI TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
MEILAN RAHMAH DENNY LUBIS NIM 2111511003
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala berkah dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Menganalisis Struktur Teks Drama Oleh Siswa Kelas XI MAS MiftahulFalah Diski Tahun Pembelajaran 2014/2015”.
Penulisan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasanya pengetahuan dan kemampuan penulis. Untuk itu saran dan masukan yang konstuktif dari pembaca sangat diharapkan. Semoga Skripsi ini bisa memberi kontribusi terhadap pengetahuan dan membantu kegiatan penelitian selanjutnya.
Banyak dukungan dan bantuan yang didapatkan dalam menyelesaikan Skripsi ini. Untuk itu, rasa hormat dan ucapan terima kasih disampaikan kepada: 1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan sekaligus sebagai Dosen Peguji,
4. Syairal Fahmi Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
5. Fitriani Lubis, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan SastraIndonesia, dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik,
6. Drs. Azhar Umar, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan kepada penulis mulai pembuatan outline, proposal penelitian, hingga terselesainya skripsi ini,
7. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Dosen Penguji,
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,
9. Kepala Sekolah MAS Miftahul Falah Diski, M. Asran Nasution, S.Pd.I,
11.Keluarga tercinta, Ayahanda (Alm) Hudlan Lubis dan Ibunda Maisaro Siregar S.Pd., Kakanda tersayang Yuli Astrinitha Lubis, S.Pd., dan Adik tersayang Abdul Rahmat Tari Lubis yang telah mencurahkan kasih sayang, doa, motivasi, dan dukunganmaterial, serta moril kepada penulis,
12.Teman-teman seperjuangan selama perkuliahan di kelas Ekstensi C 2011. Terkhusus kepada Debby Puspita Siregar, Juni Intani. Terimakasih buat waktu yang kita lewati selama 4 tahun perkuliahan,
13.Seluruh teman-teman PPL SMA Negeri 1 Air Putih: Aii, Novi, Hani, Ana, Deni, Rani, Swanni, Syifa, Agus, Dai, Raihan, Tika, Bina, Tondi, dan (Alm) Fandhi, terimakasih atas doa dan dukungan kalian semua,
14.Semua orang yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Medan, Juni 2015 Penulis,
ABSTRAK
Meilan Rahmah Denny Lubis, NIM 2111511003, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Menganalisis Struktur Teks Drama oleh Siswa Kelas XI MAS Miftahul Falah Diski Tahun Pembelajaran 2014/2015. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia/S-1 Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan menganalisis struktur teks drama oleh siswa kelas XI MAS Miftahul Falah. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 172 orang dan sampel yang diambil secara acak sebanyak 72 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan menganalisis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan Post Test Only Control Design Group.
Pengujian hipotesis dilakukam dengan menggunakan uji “t”.
Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil kemampuan dengan kategori baik yang ditunjukkan oleh rata-rata menganalisis struktur teks drama menggunakan model pembelajaran inkuiri (post test) 69,86 dengan standar deviasi 11,21. Secara rinci, kategori pencapaian pengaruh model pembelajaran inkuiri, kategori sangat baik 3 siswa atau 8,33%; kategori baik 20 siswa atau 55,55%; kategori cukup 10 siswa atau 27,77%; kategori kurang 3 siswa atau 8,33%; kategori sangat kurang 0 siswa atau 0%. Sedangkan hasil kemampuan dengan kategori cukup yang ditunjukkan oleh rata-rata menganalisis struktur teks drama menggunakan model pembelajaran konvensional (post test) 55,97 dengan standar deviasi 12,12. Kategori pencapaiannya yaitu kategori sangat baik 0 siswa atau 0%; kategori baik 7 siswa atau 19,44%; kategori cukup 19 siswa atau 52,8%; kategori kurang 6 siswa atau 16,7%; kategori sangat kurang 4 siswa atau11,11%. Dari uji homogenitas didapat sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, didapatlah to = 3,59, kemudian
dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikan 5% = 2,00. Karena toyang
diperoleh lebih besar darittabel yaitu 3,59>2,00, maka dapat dinyatakan H0 ditolak
dan Ha diterima. Hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
pada model pembelajaran inkuiri dalam menganalisis struktur teks drama dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional oleh siswa kelas XI MAS Miftahul Falah Diski Tahun Pembelajaran 2014/2015.
DAFTAR ISI
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10
A. Kerangka Teoretis ... 10
1. Pengertian Model Pembelajaran ... 10
2. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri ... 11
a. Model Pembelajaran Inkuiri... 14
b. Proses Belajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Karakteristik ... 15
c. Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri ... 16
3. Pengertian Kemampuan Menganalisis ... 18
4. Pengertian Drama ... 19
5. Unsur-unsur Drama ... 20
6. Struktur Teks Drama ... 26
B. Kerangka Konseptual ... 28
C. Hipotesis Penelitian ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 32
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 32
1. Populasi Penelitian ... 32
2. Sampel Penelitian ... 33
C. Defenisi Operasional ... 35
D. Metode dan Desain Penelitian ... 35
E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data ... 37
F. Jalannya Eksperimen ... 40
G. Organisasi Pengolahan Data ... 45
H. Teknik Analisis Data Penelitian... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49
A. Hasil Penelitian ... 49
1. Kemampuan Menganlisis Struktur Teks Drama Menggunakan Model Inkuiri ... 49
3. Kemampuan Menganalisis Struktur Teks Drama
Menggunakan Model Konvensional ... 54
4. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menganalisis Struktur Teks Drama Menggunakan Model Konvensional ... 56
B. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 58
1. Uji Normalitas Data Menggunakan Model Inkuiri ... 58
2. Uji Normalitas Data Menggunakan Model Konvensional ... 60
3. Uji Homogenitas ... 61
4. Pengujian Hipotesis ... 63
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 68
A. Simpulan ... 68
B. Saran ... 68
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri ... 17
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas XI MAS Miftahul Falah Diski ... 32
Tabel 3.2 Desain Eksperimen Post Test Only Control Design Group ... 35
Tabel 3.3 Aspek Penilaian Kemampuan Menganalisis Struktur Teks Drama ... 37
Tabel 3.4 Kategori Skor Dan Penilaian ... 39
Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen Dengan Model Pembelajaran Inkuiri .... 39
Tabel 3.6 Jalannya Eksperimen Dengan Model Pembelajaran Konvensional ... 43
Tabel 4.1 Kemampuan Menganalisis Menggunakan Model Inkuiri ... 48
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Menggunakan Model Inkuiri ... 50
Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post Menggunakan Model Inkuiri ... 52
Tabel 4.4 Kemampuan Menganalisis Menggunakan Model Konvensional ... 54
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Menggunakan Model Konvensional ... 54
Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post Menggunakan Model Konvensional ... 56
Tabel 4.7 Uji Normalitas Menggunakan Model Inkuiri ... 57
Tabel 4.8 Uji Normalitas Menggunakan Model Konvensional ... 58
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Bahasa Indonesia ... 71
Lampiran 2 RRP Kelas Eksperimen ... 74
Lampiran 3 RRP Kelas Kontrol ... 83
Lampiran 4 Tes Kemampuan Menganalisis Struktur Teks Drama Kelas Eksperimen ... 90
Lampiran 5 Tes Kemampuan Menganalisis Struktur Teks Drama Kelas Kontrol. ... 91
Lampiran 6 Naskah Drama ... 92
Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian ... 97
Lampiran 8 Tabel Wilayah Luas Di bawah Kurva Normal 0 ke Z ... 99
Lampiran 9 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 100
Lampiran 10 Tabel Nilai Distribusi “t” ... 101
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesusastraan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan
intelektual dan pengembangan penalaran. Karya sastra adalah wujudnya sastra.
Karya sastra dapat mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan
kehidupan serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa dan
bersastra.
Karya sastra mempunyai tiga genre utama, yaitu puisi, prosa, dan drama. Dari
ketiga unsur tersebut, drama lah yang dianggap paling dominan dalam
menampilkan unsur-unsur kehidupan yang terjadi pada masyarakat (Ratna,
2004:335). Bagian penting dalam drama yang membedakan dengan puisi dan
prosasecara lahiriah adalah terdapat sebuah dialog. Dialog adalah sebuah bagian
dari naskah drama yang berupa percakapan antar tokoh satu dengan tokoh yang
lainnya dan merupakan perkembangan dari sebuah cerita.
Waluyo (2001:2) menyatakan :
“Drama adalah sebuah karya sastra yang bertujuan menggambarkan
kehidupan dengan menampilkan pertikaian/konflik dan emosi lewat lakon dan
dialog”.
Dalam Kurikulum 2013 bidang studi Bahasa Indonesia, pada siswa kelas XI
terdapat kompetensi dasar yaitu menganalisis struktur teks film/drama baik
melalui lisan mapun tulisan. Dalam hal ini peneliti lebih menekankan ke dalam
memahami dan menganalisis struktur teks di dalam sebuah drama. Namun pada
kenyataannya harapan tersebut tidak sesuai dengan hasil yang ditemukan di
lapangan bahwakemampuan siswa menganalisis struktur teks dalam sebuah
drama masih rendah.
Berdasarkan hasil observasi terhadap salah seorang guru Bahasa Indonesia di
MAS Miftahul Falah Diski dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa yang
kurang mampu dalam pembelajaran drama, terutama menganalisis struktur teks
di dalam sebuah drama. Masalah ini juga diperkuat oleh hasil penelitian Ainul
Husna (2009) yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Naskah
Drama Siswa Kelas XI SMA Swasta Parulian 2 Medan Tahun Pembelajaran
2009/2010”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa “Siswa di sekolah tersebut
mengalami permasalahan dalam mengapresiasi drama, masalah yang terungkap,
yakni (1). Siswa mengalami kesulitan menganalisis struktur teks drama, (2).
Motivasi dan daya apresiasi siswa lemah, (3). Siswa kurang termotivasi untuk
berpikir kritis, keaktifan, pemahaman, dan penguasaan informasi secara individual
dalam pembelajaran tidak merata bagi seluruh siswa di kelas, (4). Siswa tidak
mengetahui keterbatasan kemampuannya dalam setiap sajian materi pembelajaran,
(5). Siswa belum diberi kesempatan untuk saling berbagi pengalaman dan
kemampuan antar siswa dalam pembelajaran.”
Dalam kegiatan pembelajarannya, guru seyogianya melaksanakan
pembelajaran secara efektif, hal itu dapat dilakukan dengan jalan memilih metode
atau model pembelajaran yang tepat. Penggunaan model pembelajaran
didik dalam pembelajaran, anak didik tidak akan sukar untuk mencapai tujuan
pembelajaran karena bukan guru yang memaksa anak didik untuk mencapai
tujuan, tetapi anak didiklah dengan sadar untuk mencapai tujuan. Mengingat
pentingnya penerapan suatu model pembelajaran dalam proses belajar mengajar,
maka guru harus menerapkan suatu model pembelajaran di dalam proses belajar
mengajar
Djamarah dan Zain (2006:76), menyatakan “Sebagai salah satu sumber
belajar, guru berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi
kegiatan belajar anak didik di dalam kelas.” Salah satu cara yang dapat dilakukan
guru untuk menyediakan lingkungan belajar yang kreatif adalah dengan pemilihan
dan penggunaan model yang menarik dalam proses belajar mengajar. Pemilihan
dan penggunaan model yang dilakukan oleh guru adalah supaya dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.
Saat ini proses pembelajaran masih didominasi dengan penggunaan metode
konvensional dan kegiatan lebih berpusat pada guru. Efektifitas peserta didik
dapat dikatakan mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang
dianggap penting. Seperti yang dikemukakan oleh Trianto (2011:5-6) bahwa:
”Berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta
didik yang disebabkan dominannya proses pembelajaran konvensional. Pada
pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa
menjadi pasif”. Begitu juga yang diungkapkan oleh Slameto (2010: 65) bahwa:
belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, efisien dan efektif mungkin”.
Oleh karena itu, hendaknya dilakukan perubahan paradigma atau
reorientasi terhadap proses pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh
Komaruddin (dalam Trianto, 2011:8) yaitu:
“Salah satu perubahan paradigma pembelajaran tersebut adalah orientasi
pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada murid (student centered); metodologi yang semula didominasi ekspositori berganti ke partisipatori; dan pendekatan yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah menjadi kontekstual. Semua perubahan tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki mutu
pendidikan, baik dari segi proses maupun hasil pendidikan.”
Salah satu alternatif yang ditempuh oleh guru dalam upaya meningkatkan
prestasi belajar siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang
melibatkan langsung siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar. Guru
sebagai fasilitator mempunyai peran yang sangat strategis dalam proses
pembelajaran. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam proses belajar
mengajar untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami dan menganalisis
struktur teks drama adalah dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri yaitu
model penemuan yang berpusat pada siswa.
Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Model
pembelajaran inkuiri lebih menekankan pada proses mencari dan menemukan dari
jawaban masalah yang dipertanyakan. Melalui proses inkuiri ini akan
menimbulkan ketertarikan mempelajari materi pelajaran dan ini merupakan hal
Dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri, siswa diharapkan mampu
mengembangkan kepemimpinan siswa di dalam mengemukakan pendapat.
Sehubungan dengan itu menurut Gulo (2008:84-85) menyatakan bahwa:
“Inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Sasaran utama kegiatan mengajar pada strategi ini ialah (1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar; (2) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran; dan (3) mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (self-belief) pada diri
siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri”.
Dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri, Guru dapat memfasilitasi
dan memotivasi siswa untuk menuangkan ide, gagasan dan ilmu pengetahuan
awal yang mereka miliki untuk menganalisis struktur teks drama tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan
Menganalisis Struktur Teks Drama Oleh Siswa Kelas XI MAS Miftahul
Falah Diski T.A 2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah yang dikemukakan diatas terdapat
sejumlah masalah yang muncul berkaitan dengan kemampuan menganalisis
struktur teks drama pada siswa di sekolah. Masalah tersebut dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :
(1) Kemampuan siswa dalam menganalisis struktur teks drama masih
(2) Kurang efektifnya penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru.
(3) Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar.
(4) Pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan menganalisis
struktur teks drama.
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah merupakan langkah yang perlu dilakukan dengan tujuan
agar cakupan penelitian tidak terlalu luas. Penelitian ini dibatasi dan difokuskan
pada “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Menganalisis
Struktur Teks Drama Pada Siswa Kelas XI MAS Miftahul Falah Diski Tahun
Pembelajaran 2014/2015”.
Kemampuan menganalisis struktur drama dibatasi pada kemampuan siswa
dalam menganalisis struktur drama yang meliputi Orientasi (Perkenalan),
Komplikasi (Pertikaian Awal), Klimaks (Titik Puncak Cerita), Anti Klimaks, dan
Resolusi (Penyelesaian Masalah).
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di
atas maka permasalahan dalam penelitianini dapat dirumuskan sebagai berikut :
(1) Bagaimanakah kemampuan menganalisis struktur teksdrama siswa kelas
XI MAS Miftahul Falah Diski Tahun Pembelajaran 2014/2015 dengan
(2) Bagaimanakah kemampuan menganalisis struktur teks drama siswa kelas
XI MAS Miftahul Falah Diski Tahun Pembelajaran 2014/2015 dengan
menggunakan modelpembelajaran konvensional ?
(3) Adakah pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan
menganalisis struktur teks drama siswa kelas XI MAS Miftahul Falah
Diski Tahun Pembelajaran 2014/2015 ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
(1) Mengetahui bagaimanakah kemampuan menganalisis struktur teks drama
siswa kelas XI MAS Miftahul Falah Diski Tahun Pembelajaran
2014/2015menggunakan model pembelajaran inkuiri.
(2) Mengetahui bagaimanakah kemampuan menganalisis struktur teks drama
siswa kelas XI MAS Miftahul Falah Diski Tahun Pembelajaran2014/2015
menggunakan model pembelajaran konvensional.
(3) Mengetahui apakah model pembelajaran inkuiri berpengaruh positif
dalam meningkatkan kemampuan menganalisis struktur teks drama siswa
kelas XI MAS Miftahul Falah Diski Tahun Pembelajaran 2014/2015.
F. Manfaat Penelitian
(1) Manfaat Teoretis
Secara teoretis diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai
berikut:
a. Melengkapi informasi mengenai pembelajaran menganalisis struktur
teks drama.
b. Menambah informasi bagi orang lain untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam menganalisis struktur teks drama.
(2) Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Bagi siswa dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk
meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia khususnya
kemampuan menganalisis struktur teks drama.
b. Bagi Guru
Bagi guru sebagai bahan masukan untuk dapat mempertimbangkan
model pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran bahasa
Indonesia.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik bagi
sekolah dalam perbaikan pengajaran bahasa Indonesia di MAS
d. Bagi Peneliti Lain
Memberikan kontribusi konkrit dalam pembelajaran bahasa dan sastra
indonesia dan penelitian ini juga dapat dijadikan pijakan untuk
memperkuat suatu pemikiran ataupun pemahaman, juga menjadi
landasan untuk dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya,
khususnya yang berhubungan dengan kemampuan menganalisis
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Nilai kemampuan menganalisis struktur teks drama oleh siswa kelas XI MAS
Mittahul Falah Diski Tahun Pembelajaran 2014/2015 dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri termasuk kategori baik.
2. Nilai kemampuan menganalisis struktur teks drama oleh siswa kelas XI MAS
Mittahul Falah Diski Tahun Pembelajaran 2014/2015 dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional termasuk kategori cukup.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan mengenai model pembelajaran inkuiri
terhadap kemampuan menganalisis struktur teks drama oleh siswa kelas XI
MAS Miftahul Falah Diski Tahun Pembelajaran 2014/2015
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyarankan :
1. Dalam materi menganalisis struktur teks drama hendakya digunakan model
yang lebih efektif, yakni model pembelajaran Inkuiri.
2. Model pembelajaran Inkuiri memerlukan pemahaman guru bahasa dan sastra
Indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi serta
diharapkan yakni meningkatkan kemampuan menganalisis struktur teks drama
dapat lebih baik lagi.
3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan
model-model pembelajaran yang digunakan di sekolah dalam pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, Dan Teknik Penelitian Sastra (Dari Strukturalisme Hingga Postrukturalisme, Perspektif Wacana Naratif). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Waluyo, Herman J. 2001. Drama Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita.
Husna, Ainul. 2009. Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Naskah Drama Siswa Kelas XI SMA Swasta Parulian 2 Medan TA 2009/2010. Medan: UNIMED.
Djamarah, S.B., dan Aswin Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta: Jakarta.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Kamisa.1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Kartika.
Moeliono. Antom U (rd) dkk. 2004. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Grasindo: Jakarta.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Media Persada: Medan. .
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta: Jakarta.
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta: Bandung.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Rineka Cipta: Jakarta.
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
Prenada Media Group: Jakarta.
Sudjiman, Panuti. 1992. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.
Teeuw, A. 2003. Sastera dan Ilmu Sastera. Jakarta: Pustaka Jaya.
Arikunto, S. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudijono, A. 2004. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.