• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK BERBANTUAN MEDIA MUSIK TERHADAP HASIL BELAJAR ANATOMI DAN FISIOLOGI KECANTIKANSISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK BERBANTUAN MEDIA MUSIK TERHADAP HASIL BELAJAR ANATOMI DAN FISIOLOGI KECANTIKANSISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK BERBANTUAN MEDIA MUSIK TERHADAP

HASIL BELAJAR ANATOMI DAN FISIOLOGI KECANTIKANSISWA KELAS X

SMK NEGERI 8 MEDAN

SKRIPSI

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

KURNIAWATI

NIM : 5103344017

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Kurniawati (Nim. 5103344017), Pengaruh Model Pemmelajaran Cooperative Learning Tipe Talking Stick Bermantuan Media Musik Terhadap Hasil Belajar Anatomi dan Fisiologi Kecantikan Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan. Skripsi. Fakultas Tekhnik Universitas Negeri Medan. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui hasil belajar anatomi fisiologi kecantikan pada siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan, Untuk mengetahui hasil belajar anatomi fisiologi kecantikan dengan model pembelajaran cooperative learning dengan tipe talking stick pada siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan, Untuk mengetahui Pengaruh Penerapan model cooperative learning dengan tipe talking stick Terhadap Hasil Belajar Anatomi fisiologi kecantikan Pada Siswa Kelas X SMK Negri 8 Medan.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 72 orang siswa. Kedua Kelas digunakan sebagai sampel, sehingga kelas XI-1diberi perlakuan model talking stick sedangkan XI-2 diberi perlakuan dengan tidak mempergunakan model talking stick, dimana setiap kelas terdiri dari 36 orang siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuasi experiment yang menggunakan desain dua kelompok pretest-postest (The two Group Pretest-Postes).

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala

kasih, pertolongan dan rahman-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning

Tipe Talking Stick Berbantuan Media Musik Terhadap Hasil Belajar Anatomi dan

Fisiologi Kecantikan Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan. Skripsi. Fakultas

Tekhnik Universitas Negeri Medan. 2015” disusun untuk memenuhi syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Tata Rias, Jurusan Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima

kasih kepada:

1. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si, selaku Dosen Pembimbing sekaligus Ketua

Prodi Pendidikan Tata Rias yang telah banyak membantu, mengarahkan,

membimbing dan memberi dorongan sampai skripsi ini terwujud.

2. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed.

3. Bapak dan Ibu Wakil Dekan Fakultas Teknik Unimed

4. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan

(7)

iii

5. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtias, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga, sekaligus dosen penguji yang telah memberi masukan dalam penulisan skripsi.

6. Ibu Dra. Rohana Aritonang, M.Pd dan Ibu Dra.Marnala Tobing, M.Pd, selaku

dosen penguji yang telah memberi masukan dalam penulisan skripsi.

7. Bapak/ibu serta staf pegawai dilingkungan Fakultas Teknik Medan UNIMED.

8. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, seluruh Guru dan Staff Tata Usaha

SMK Negeri 8 Medan.

9. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda R. Tambunan

dan Ibunda tercinta T. Simatupang, kakanda Gindo Tambunan, Dayan

Tambunan, Mamalini Tambunan serta adinda Gonada Tambunan yang telah

memberikan dukungan materi dan moril dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Buat adik Ruth, Vince, Wita terimakasih telah memberikan semangat

11. Buat sahabatku rekan-rekan Mahasiswa Stambuk 2010 yang telah

meluangkan waktunya dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

12. Aldri F Kaban, kekasih, motivator pribadi yang tanpa henti selalu

memberikan dukungan dan semangat.

Serta berbagai pihak yang tidak bisa dituliskan, semoga amal baik yang telah diterima penulis mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Medan, Maret 2015 Penulis

(8)

i

B. Identifikasi Masalah………. 5

C. Pemnatasan Masalah……… 6

D. Rumusan Masalah………. 6

E. Tujuan Penelitian……….. 7

F. Manfaat Penelitian……… 7

TAT II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori……… 8

1. Pengertian Model Cooperative Learning………. 8

2. Tujuan Cooperative Learning……….. 9

3. Pengertian Model Pemnelajaran Talking Stick……… 9

4. Media Musik……….... 15

B. 5asil Belajar………... 16

1.Kelainan-kelainan kulit kepala dan ramnut……… 19

C. Penelitian yang Relavan………. 33

D. Kerangka Berfikir………... 35

(9)

ii TAT III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian………. 37

B. Prosedur Penelitian……….. 40

C. Defenisi Operasional Varianel Penelitian………. 41

D. Populasi dan Sampel Penelitian………. 42

E. Insrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data……… 44

F. Teknik Analisis Data……… 48

TAT IV HASIL PENELITIAN DAN PEMTAHASAN A. 5asil Penelitian………. 53

B. Deskripsi 5asil Penelitian……… 53

C. Uji Persyaratan Analisis……….. 58

D. Temuan Penelitian………... 61

E. Pemnahasan Penelitian………. 62

TAT V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……….. 64

B. Saran………. 65

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian………. 38

Tabel 3.2 Populasi Penelitian……….. 43

Tabel 3.3 Jumlah Sampel Penelitian……… 43

Tabel 3.4 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar……….. 44

Tabel 4.1 Rata-rata Standar deviasi ……… 53

Tabel 4.2 Data Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen………. 54

Tabel 4.3 Data Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen ……… 55

Tabel 4.4 Data Nilai Tes Awal Kelas Kontrol……… 56

Tabel 4.5 Data Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol……….. 57

Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Tes Awal……….. 58

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Tes Akhir………. 59

Tabel 4.8 Hasil Homogenitas Data Tes Awal ……….. 59

Tabel 4.9 Hasil Homogenitas Data Tes Akhir……….. 59

Tabel 4.10 Perhitungan Uji t Tes Awal………. 60

(11)

DAFTAR GAMBAR

Tabel

Halaman

Gambar 2.1 Diagram Pelaksanaan Model Pembelajaran………. 13

Gambar 2.2 Dermatitis Papilaris Capiliti………. 20

Gambar 2.3 Tinea Capitis………. 23

Gambar 2.4 Trichoclasia……… 27

Gambar 2.5 Trichoptilosis………. 27

Gambar 2.6 Hypertrichosis……….. 28

Gambar 2.7 Trichornexis……….. 28

Gambar 2.8 Moniletri………... 29

Gambar 4.1 Diagram Batang Tes Awal Kelas Eksperimen……….. 54

Gambar 4.2 Diagram Batang Tes Akhir Kelas Eksperimen……….. 55

Gambar 4.3 Diagram Batang Tes Awal Kelas Kontrol………. 57

(12)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 RPP………. 68

Lampiran 2 Silabus………... 78

Lampiran 3 Tes Hasil Belajar Anatomi……….. 81

Lampiran 4 Perhitungan Uji Validitas Tes………. 87

Lampiran 5 Rekapitulasi Data Tes Awal Kelas Eksperimen……… 93

Lampiran 6 Nilai pretest dan postes……… 100

Lampiran 7 Perhitungan Rata-rata ,varians, dan standardeviasi…………. 102

Lampiran 8 Uji Normalitas………. 106

Lampiran 9 Uji Homogenitas………. 114

Lampiran 10 Pengujian Hipotesis……….. 117

Lampiran 11 Nilai r Product Moment………..……… 121

Lampiran 12 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors………. 122

Lampiran 12 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F………. 123

Lampiran 13 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t……….. 125

(13)

1 BABBIB

PENDAHULUANB

A. LatarBBelakangBMasalahB

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan prasyarat

mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu cara untuk meningkatkan

kualitas SDM tersebut adalah melalui pendidikan sehingga kualitas pendidikan

harus senantiasa ditingkatkan. Proses pendidikan terarah pada peningkatan

penguasaan, pengetahuan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap, dan

nilai – nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri peserta didik.

Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan pelatihan (Tim Penyusun KBBI, 2003). Menurut Syah (2010), pendidikan

dapat diartikan,”Sebagai sebuah proses dengan metode- metode tertentu sehingga

orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang

sesuai dengan kebutuhan”. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah sekolah

yang menekankan penguasaan keahlian bagi setiap siswa yang diharapkan siap

memasuki dunia kerja dengan keterampilan yang mereka peroleh selama duduk

dibangku sekolah. Salah satu materi yang dapat pelajari siswa dalam menunjang

keterampilan siswa ialah dengan mempelajari materi Anatomi Fisiologi

Kecantikan.

Anatomi Fisiologi Kecantikan merupakan salah satu mata pelajaran yang

diajarkan pada sekolah menengah kejuruan dan menjadi tempat untuk

(14)

2

didalamnya. Ketika proses pembelajaran mengenai materi ini berlangsung, guru

dan siswa harus memiliki kerjasama yang baik karena topik pembahasan dalam

materi ini sangat dalam dan luas. Dalam hal ini, siswa dituntut untuk mengetahui

dan mengerti materi anatomi fisiologi kecantikan supaya pengetahuan dan

keterampilan siswa seimbang sehingga kemampuan siswa tidak diragukan dan

mampu mengaplikasikannya dimana siswa nantinya bekerja. Dengan demikian

pembelajaran anatomi fisiologi kecantikan disekolah sangat menunjang

pendidikan. Melalui lembaga pendidikan formal, kurikulum memberikan peluang

kepada siswa untuk mengembangkan pengetahuan mengenai anatomi fisiologi

kecantikan.

Namun demikian, kenyataan yang terjadi dilapangan menunjukan

kemampuan siswa dalam memahami dan mendalami materi anatomi fisiologi

kecantikan masih rendah dan dangkal. Fakta ini dapat dilihat dari hasil obsevasi

pada tanggal 28 November 2014, dari Tahun 2012–2013 nilai siswa Tata Rias

SMK Negeri 8 Medan rata–rata menurun yang memperoleh nilai 70–89 hanya 39

siswa, sementara yang memperoleh nilai 50–69 ada 33 siswa. Sedangkan di tahun

2013-2014 yang memperoleh nilai 70–89 ada 42 siswa dan yang memperoleh

nilai 50–69 ada 30 siswa. Dan pada tahun 2014-2015 yang memperoleh nilai 70–

89 ada 41 siswa, sedangkan yang memperoleh nilai 50–69 ada 32 siswa. Nilai

siswa ini menunjukkan bahwa nilai yang diperolah siswa tidak terjadi peningkatan

yang baik.

Faktor yang melatarbelakangi hal tersebut, yakni: Pertama dalam proses

(15)

3

Selebihnya siswa diberikan tugas sebagai pekerjaan rumah. Hal inilah yang

membuat guru merasa telah menyampaikan materi dengan baik, tanpa disadari

sebenarnya sebagian siswa belum menguasai apa yang baru diajarkan. Kedua,

media untuk mendukung pembelajaran relatif kurang sehingga siswa kurang

mampu dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan sempurna. Ketiga, guru

tidak kreatif memilih dan menggunakan model pembelajaran yang dapat menarik

minat untuk dapat membangkitkan kreativitas dan keaktifan siswa dalam

mempelajari materi anatomi fisiologi kecantikan. Dengan kata lain, dalam

mengajar guru di SMK Negeri 8 Medan cenderung tidak menggunakan model

pembelajaran cooperative tipe talking stick. Hal ini menyebabkan materi yang

kurang tersampaikan dengan baik, siswa merasa jenuh dan bosan karena model

pembelajaran yang kurang bervariasi. Pembelajaran seperti ini membuat guru

mendominasi kegiatan pembelajaran sehingga menimbulkan ruang gerak terbatas

bagi siswa. Siswa menjadikan guru sebagai satu–satunya sumber informasi

sehingga kegiatan pembelajaran hanya mengutamakan aspek kognitif tanpa

memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik siswa. Siswa cenderung

menyimpan segala kesulitan yang ditemui saat belajar tanpa ada usaha

menyelesaikannya. Saat belajar siswa cenderung pasif dan seolah–olah telah

mengerti apa yang telah diajarkan guru.

Oleh karena itu, Penulis mencoba menyarankan model pembelajaran

Cooperative Learning Tipe Talking Stick dengan berbantuan media musik. dengan

harapan dapat meningkatkan hasil belajar. Model pembelajaran Talking Stick

(16)

4

dengan siswa yang lainnya, talking stick dipakai sebagai tanda seseorang

mempunyai hak suara (berbicara) yang diberikan secara bergiliran/bergantian.

Pembelajaran dengan model talking stick mendorong peserta didik untuk berani

mengemukakan pendapat. Strategi ini diawali dengan penjelasan guru mengenai

materi pokok yang akan dipelajari. Kemudian dengan bantuan stick (tongkat) yang

bergilir peserta didik dituntun untuk merefleksikan atau mengulang kembali

materi yang sudah dipelajari dengan cara menjawab pertanyaan dari guru. Siapa

yang memegang tongkat, maka siswa tersebut yang wajib menjawab pertanyaan

(talking). Dengan menggunakan model ini dapat menguji kesiapan peserta didik

dalam pembelajaran, melatih peserta didik memahami materi dengan cepat,

memacu agar peserta didik lebih giat belajar dan peserta didik berani

mengemukakan pendapat. Pembelajaran Anatomi fisiologi Kecantikan dengan

model talking stick akan lebih optimal bila didukung dengan penggunaan media

pembelajaran. Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan media musik.

Penggunaan media musik dalam pembelajaran Anatomi Fisiologi Kecantikan

tentunya akan memberikan dampak positif untuk proses pembelajaran, musik

akan mengiringi jalanya proses pemberian tongkat sesama siswa, ketika musik

berhenti siswa yang memegang tongkat harus menjawab pertanyaan dari guru,

adanya media musik pada saat proses pemberian tongkat bergilir menjadikan

proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan

sehingga siswa merasa tertarik dalam mengikuti jalannya proses belajar mengajar

sehingga tujuan pembelajaran Anatomi Fisiologi Pendidikan akan tercapai.

(17)

5

Talking Stick sebagai alternatif dalam menyelesaikan masalah-masalah

pembelajaran materi Anatomi Fisiologi Kecantikan yang ada dikelas seperti yang

sudah di uraikan di atas yaitu kemampuan berfikir siswa yang masih belum dapat

dikembangkan dengan maksimal karena pembelajaran cenderung berpusat kepada

guru (teacher centered).

Berdasarkan uraian di atas, Peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang

“BPengaruhBModelB PembelajaranBCooperativeBLearningBTipeB TalkingB StickB

BerbantuanB MediaB MusikB TerhadapB HasilB BelajarB AnatomiB DanB FisiologiB

KecantikanBSiswaBKelasBXBSMKBNegeriB8BMedan”B

B.BBIdentifikasiBMasalahB

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan maka yang

menjadi identifikasi masalah dalam penelitian adalah :

1. Model pembelajaran yang dibuat kurang bervariasi.

2. Siswa cenderung jenuh dalam mengikuti proses belajar mengajar.

3. Siswa tidak antusias dan cenderung malas dalam proses pembelajaran.

4. Hasil belajar anatomi fisiologi kecantikan masih rendah.

5. Model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Talking Stick

berbantuan media musik diduga dapat meningkatkan hasil belajar

anatomi fisiologi kecantikan masih rendah pada siswa X SMK Negeri

(18)

6

C.BBPembatasanBMasalahB

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan,

dan terarah serta mengingat kemampuan penulis yang terbatas, maka perlu

dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang dilakukan adalah cooperative learning

dengan tipe talking stick .

2. Materi yang akan dipelajari adalah materi pokok kelainan-kelainan

kulit kepala dan rambut pada siswa kelas X SMK Negri 8 Medan.

3. Jenis musik yang digunakan adalah jenis musik klasik.

4. Hasil belajar yang diukur pada penelitian ini dibatasi hanya dengan

hasil belajar kognitifnya saja.

D.BBRumusanBMasalahB

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penulis ini

dapat dirumuskan sebagai berikut :B

1. Bagaimanakah hasil belajar anatomi fisiologi kecantikan pada siswa

kelas X SMK Negeri 8 Medan ?

2. Bagaimanakah hasil belajar anatomi fisiologi kecantikan yang

dibelajarkan dengan model cooperative learning dengan tipe talking

stick pada siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan ?

3. Bagaimanakah Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

cooperative learning dengan tipe talking stick Terhadap Hasil

Belajar anatomi fisiologi kecantikan pada Siswa Kelas X SMK

(19)

7

E.BBTujuanBPenelitianB

Berdasarkan rumusan masalah di atas, ,maka yang terjadi menjadi tujuan

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar anatomi fisiologi kecantikan pada

siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar anatomi fisiologi kecantikan dengan

model pembelajaran cooperative learning dengan tipe talking stick

pada siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan.

3. Untuk mengetahui Pengaruh Penerapan model cooperative learning

dengan tipe talking stick Terhadap Hasil Belajar Anatomi fisiologi

kecantikan Pada Siswa Kelas X SMK Negri 8 Medan.

F.BManfaatBPenelitianBB

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai syarat menyelesaikan program Sarjana Pendidikan di Jurusan

PKK Fakultas teknik UNIMED.

2. Untuk menambah pengetahuan, wawasan, kemampuan penulis dalam

menulis karya ilmiah.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti sendiri sebagai calon pendidik pada

mata pelajaran anatomi fisiologi kecantikan

4. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran

cooperative learning tipe talking stick berbantuan media musik sebagai

(20)

64 BABBVB

KESIMPULANBDANBSARANB A. KesimpulanBB

Berdeserken hesil penelitien den pembehesen depet dikemukeken

beberepe kesimpulen :

1. Hesil tes ewel pede keles kontrol di beriken perlekuen dengen menerepken

metode konvensionel di peroleh rete-rete pretes sisiwe edeleh 45,90.

Sedengken nilei rete-rete post tes siswe edeleh 75,21.

2. Ade Peningketen Deri Hesil tes ewel pede keles eksperimen sebelum di

beriken perlekuen edeleh 46,39 seteleh diberi perlekuen dengen

menerepken model pembelejeren Telking Stick, rete-rete pede keles

eksperimen meningket menjedi 79,87 dilihet deri dete tes ekhir siswe.

3. Deri hesil perhitungen uji hipotesis untuk tes ekhir di peroleh t hitung

sebeser 2,55 den t tebel sebeser 1,66 (deri tebel distribusi t) . Sehingge

diperoleh t hitung > t tebel (2,55 > 1,66). Meke Hipotesis di terime yeng

bererti ede pengeruh yeng positif den signifiken pede penerepen model

Telking Stick terhedep hesil belejer siswe pede mete pelejeren Anetomi

(21)

65

B.SARANB

Adepun yeng menjedi seren peneliti edeleh sebegei berikut :

1. Diherepken kepede guru sebegei pendidik herus mempu memilih

model pembelejeren yeng sesuei uden mempu melibetken keektifen

siswe yeng berkeiten dengen meteri yeng diejerken.

2. Diherepken kepede guru enetomi fisiologi kecentiken depet

menerepken model pembelejeren Telking Stick pede pokok

pembehesen keleinen-keleinen kulit kepele den rembut sehingge siswe

menjedi lebih ektif den kreetif delem kegieten pembelejeren tersebut

3. Delem menerepken model pembelejeren Telking Stick diherepken

guru mengewesi siswe delem menjelenken model tersebut. Den disini

guru herus mengerehken den membimbing siswe untuk lebih disiplin

delem menjelenken model pembelejeren Telking Stick tersebut untuk

(22)

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Penerbit Bumi Aksara.

Arikunto, S. (200t). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Gravindo

Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Agus, Suprijono, 200t. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Pelajar.

Aritonang, Rohana, dkk. 2010. Dasar Rias. Medan : UNIMED.

Amrizal. (2010). Peranan musik dalam pembelajaran. Diakses pada 30 juli 2010 dari

http://lembaga-pendidikan-pengabdian-knpi.blogspot.com/2010/07/peranan-musik-dalam-pembelajaran.html.

Djamarah, Bahri, Syaiful dan Zain Aswan. 2006. Strategi BelajarMengajar.

Jakarta: Rineka Cipta

Ermiyanto, Dwi, Dony. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X

E SMA Negeri I Kaliwungu Kabupaten Kendal Melalui Model Pembelajaran Talking Stick T.P 2011/2012. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo

Hamalik. 200t. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan belajar. Jakarta : Rineka

Cipta

Isjoni, 200t. Coopertaive learning. Bandung Alfa Beta.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran. Medan: Media Persada

Khairani, H. Makmun. 2013. Psikologi Belajar. Yogjakarta: Aswaja Pressindo

Kiranawati.2007. Talking Stick.http:grupkn.wordpress.com/talkingstick. Diakses

20 Februari 2014

Lie Made Wena, 2002. Strategi Pembelajaran Inovative Kontemporer. Jakarta:

PT Bumi Aksara

Martati, Badruli. 2010. Metodelogi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

(23)

67

Purwanto, N. (1tt0). Psikologi Pendidikan. Bandung : Penerbit Remaja

Rosdakarya

Rostamailis, dkk. (2008). Tata Kecantikan Kulit Jilid I. Jakarta: Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Sugiyono, 200t. Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D, Bandung : Alfabeta.

Sugiyono, 2008. Statistika Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta.

Sonntag, Linda. (2004). The Hairstyle Hair Care & Beauty Book. Tiger Books

Internasional. London.

Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Sapaille. (2007). Peningkatan Hasil Belajar. Bandung :Alfabeta

Sudjana, N. (200t). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Penerbit

Remaja Rosdakarya

Syaiful Bahri, Djamarah. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Penerbit

Rineka cipta

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabet Bandung.

Sanjaya, Wina. 2010. Teori Cooperatif Learning. Jakarta: Rineka Cipta

Tranggono, Retno IS. (2007). Kiat Apik Menjadi Sehat Dan Cantik. PT Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.

Witriyuliyani. (2011). Pemamfaatan musik dalam proses belajar. Diakses pada 20

Juni 2011 dari

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya, sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW sehingga penulis dapat

Ergonomi makro merupakan suatu pendekatan sosioteknik dari tingkat atas ke bawah yang diterapkan pada perancangan sistem kerja secara keseluruhan dengan tujuan

[r]

Pengolahan data dilakukan dengan menggcmakao tehik analisis lruantitarifdan kualiW Metode analisis dalam patelitian ini meqgmAm analisis mrPriks. IFEEFE, maeiks IE,

Dalam sistem ini, informasi atau jawaban yang relevan terhadap suatu kueri hanya satu kalimat saja atau tidak ada sama sekali, sedangkan kalimat-kalimat yang lain

PENGARUH IMAGE MERK, MANFAAT MERK DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MERK.. (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta

individual psychological approach to analyze the inferiority feeling and. optimism of Ruby Chadwick that influences her daily activity

BKT G1 lebih tinggi daripada genotipe lainnya sampai 2MSP (Tabel 2), tetapi pada 4MSP semua genotipe mempunyai BKT yang sama, menunjukkan kemampuan bibit kelapa