RINGKASAN
Dede Mustofa Luvi. C02496033. Aspek Reprodulcsi dan Kebiasaan Makanan Ikan Lalawak (Barbodes balleroides) di Sungai Cimanuk, Sumedang Jawa Barat. Di bawah bimbingan M. F. Rahardjo dan Djadja S. Sjafei.
Penelitian ini dilakultan di Sungai Cilnanuk Sumedang Jawa Barat dengan
h!juan unh~k mengetahui pola reprodultsi dan kebiasaan malt anal^ ileal1 lalawak
(Barbocles bnlleroides) selta faktor linglcungan yang menlpengaruhinya secara tem-
poral dan spasial. Pe~lgambilan sampel ikan dan ltualitas air dilaltultall pada billall
Agustus 1999, Oktober 1999, dan Janilari 2000 pada empat stasiun penelitian. Ilca~l
yang tertangltap selama penelitian sebanyak 23 jellis dari 7 famili.
Iltan lalawak yang tertangkap terdiri atas 70 elcor jantan dan 92 ekor betina.
Berat rata-rata ikan jantan 110,59 gram dan ikan betina 105,50 gram. Kisaran faktor
lcondisi ileal jantan (0,54-3,54) lebih besar daripada ikan betina (0,77-1,40). Pola per-
tumbuhan ikan lalawak jantal bersifat allometrik negatif, sedangkan pada ikan betina
pertumbuha~l bersifat isometrik
Tingkat Kematanga11 Gonad (TICG) berdasarkan identifikasi Cassie. ilea11
lalawalc pada bulan Agustus TKG 111 sebesar 50% dan TKG IV sebesar 21,42%, ikan
lalawak yang tertangltap sebagian besar berulcural 190-210 llln~ da11211-234 mm.
Ikan diperkiraltan aka1 memijah pada awal m u s h hujan. Pada bulan Oktober ikan
lalawak yang dite~nukan umumnya berulcuran 64-84 mm dan sebesar 73,86% ber-
TICG I, serta 26,14% berTKG 11. Pada bulan Januari 25,42% berTKG I, 72,88% ber-
TKG 11, dan 1,69% berTKG 111. Iltan banyak ditemukan pada ukuran 85-105 mm dan
Indelcs Kelnatangan Gonad (IKG) ikan lalawak Jantan dan betina berbeda.
Pada TKG I, dsu~ I1 IKG iltan jantan sebesar 0,78 dan 2,63 lebih besar daripada ikan
betina sebesar 0,71 d a l 1,87. Pada TKG 111, da11 IV IICG iltan lalawak betina lebih
besar yaitu 9,3 1 dan 29,07 daripada ikan jantan pada TICG 111 sebesar 6,28%. per-
bedaan tersebut disebablcan ukurall gonad ilcan betina lebih besar daripada ilcan