• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deteksi dan karakterisasi virus gemini asal cabai rawit (Capsicium frutescens L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Deteksi dan karakterisasi virus gemini asal cabai rawit (Capsicium frutescens L.)"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)

Referensi

Dokumen terkait

Konsekuensinya adalah kemampuan polinasi menjadi rendah dan pembentukan buah serta biji berkurang (Darlington, 1965; Welsh, 1990). Untuk mendapatkan informasi

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh perlakuan mikrogravitasi pada biji cabai rawit (Capsicum frutescens L.) terhadap laju pertumbuhan tanaman rata-rata,

Sulandari (2004) melaporkan bahwa dari pengamatan lapangan di daerah Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat tanaman cabai yang terinfeksi virus gemini memiliki variasi

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa capsaicin dari oleoresin cabai rawit yang berasal dari daerah Gorontalo dengan

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan di Desa Kerta, Payangan di dapatkan bahwa ada tiga jenis virus utama yang menginfeksi tanaman cabai, yaitu gejala mosaik dengan

Pengukuran tinggi tanaman dan persentase hidupnya dilakukan setiaphariyaitu mulai dari penanaman biji (umur 0 hari) sampai tanaman berumur 40 hari

Cabai rawit galur memiliki karakter pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dibandingkan varietas pembanding pada diameter batang, dan umur panen, serta karakter lain seperti tinggi

Artikel ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan produktivitas cabai rawit di