• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Produk Yoghurt Pada Divisi BMC PT. Agronesia Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Produk Yoghurt Pada Divisi BMC PT. Agronesia Bandung"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1Latar Belakang Kerja Praktek

Kota Bandung saat ini telah menjadi kota kuliner yakni kota yang memiliki objek wisata yang menawarkan makanan dan minuman sebagai produk utamanya. Banyak orang pindah profesi menjadi pedagang makanan dan minuman dan seperti tidak mau kalah, Para pengusaha besar juga membuka lapangan kerja baru yang membuka Restoran – restoran di kota Bandung, yang sekarang banyak nya pesaing – pesaing, mereka harus menemukan berbagai inovasi yang dapat menarik konsumen, begitu pula dengan BMC (Bandoengche melk central) yang telah berdiri sejak tahun 1928.

(2)

tidak kebetulan saat para pengembala berjalan melintasi padang pasir sambil membawa persediaan susu d kantung yang terbuat dari usus domba. Tanpa disadari bakteri dari usus domba dan cuaca panas mengubah susu menjadi dadih yang setengah padat.

Seperti halnya susu sapi juga dapat dibuat menjadi susu asam dan apabila susu asam yang dibuat dari susu sapi disebut yoghurt asam laktat menyebabkan penurunan DH susu, atau meningkatkan keasaman akibatnya kasein menjadi tidak setabil dan terkoagulasi (penggumpalan). Membentuk gel yoghurt berbentuk dan asam laktat juga berfungsi memberi ketajaman rasa asam dan menimbulkan aroma khas pada yoghurt.

Yoghurt BMC merupakan yoghurt probiotik yang merupakan hasil dari fermentasi susu oleh bakteri Loctabacillus Bulgaricus dan Streptococcus Thermopillus. Kedua bakteri ini mengubah susu menjadi bahan setengah padat dengan citra asam yang menyegarkan yoghurt BMC mengandung probiotik yaitu Loctabacillus Acidophillus dan Bifido Bacterium yang mampu bertahan hidup sampai saluran pencernaan manusia, dan memberi manfaat besar bagi kesehatan.

(3)

Dari uraian di atas, tersirat suatu masalah yang sangat menarik yaitu menyangkut Pengembangan Produk Yoghurt, disini sayatertarik untuk mengambil judul “Pengembangan Produk Yoghurt PadaDivisi BMC PT.Agronesia Bandung”

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Tujuan dari kerja peraktek ini adalah:

1. Untuk mengetahui produk yoghurt yang ditawarkan oleh divisi BMC PT.Agronesia

2. Untuk mengetahui Pengembangan Produk Yoghurt Pada Divisi BMC PT. Agronesia

1.3Kegunaan Kerja Praktek

1.Kegunaan Oprasional a. Bagi Perusahaan

Diharapkan dengan adanya kegiatan penelitian ini dapat membatu memberikan jalan keluar bagi pihak perusahaan dalam mengatasi hambatan – hambatan yang dirasakan oleh perusahaan.

b. Bagi Pihak Terkait

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan serta informasi – informasi yang di butuhkan bagi peneliti lain yang mempunyai bahasan yang sama sehingga dapat melakukan perbandingan. 2. Kegunaan Pengembangan Ilmu

(4)

Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang usaha serta secara langsung dapat mengetahui produk yoghurt yang ditawarkan oleh divisi BMC PT.Agronesia dan Pelaksanaan Pengembangan Produk Yoghurt Pada Divisi BMC PT. Agronesia

sehingga memberikan pelajaran, masukan, dan pengalaman bagi penulis. b. Bagi Pembaca

Diharapkan dapat menambah wawasan bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi rekan – rekan mahasiswa lain tentang pelaksaan perkembangan produk yourgrt pada divisi makanan dan minuman pada Divisi BMC PT. Agronesia

1.4. Lokasi Dan Waktu Kerja Praktek

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penyusuna laporan kerja praktek ini, lokasi dan waktu kerja praktek dilaksanakan pada “ Bandoengsche Melk Centrale” ( BMC ) yang merupakan Divisi makanan dan minuman dari PT.Agronesia.di mulai pada tanggal 13 juli 2010 sampai dengan selesaiyang beralamat di :

(5)

5

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Tidak banyak yang tahu bahwa BMC merupakan kepanjangan dari

bandoengsche melk central. BMC merupakan Divisi Industri Makanan dan

minuman dari PT.Agronesia sepanjang perjalananya BMC melalui beberapa periode yaitu :

Periode Sebelum 1945

Pada bulan Maret 1903, sebuah kapal Perancis yang bernama “La Seyne”

mendarat di Pelabuhan Tanjungpriok dengan mengangkut 20 orang Broer yang berasal dari Afrika Selatan. Dalam perkembangan selanjutnya, diketahui bahwa orang-orang Broer ini yang mendirikan Bandoengsche Melk Centrale di Bandung, sebagai tempat pengolahan produksi susu yang dihasilkan dari peternakan mereka di Pangalengan dan Lembang. Fasilitas bangunan pengolahaan susu ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi orang Belanda akan susu (dan berbagai macam produk olahan susu lainnya) setiap hari. Karena itu diperkirakan bahwa BMC didirikan sekitar tahun 1935.

(6)

sebelum disalurkan kepada para pelanggan didalam maupun diluar kota Bandung.

Berdasarkan sejarah kepemilikan, diketahui bahwa pemilik pertama bangunan BMC dengan melihat persil tanah nomor 1713 dan 1714 berdasarkan pengukuran tanah tanggal 18 Juni 1932 (Jl. Aceh No. 30 sekarang) adalah Louis Hirschland. Ia bersama Van Zijl adalah pemilik peternakan sapi.

Periode 1945 – 1998

Setelah Indonesia merdeka kemudian dengan berdasarkan UU No. 86 1958 tentang nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda, maka pengelolaan BMC dilimpahkan kepada Kodam Siliwangi, yang dua tahun kemudian diserahkan kepada Departemen Peternakan.

Pada Tahun 1965 pengelolaan BMC diserahkan kepada Pemerintah Propinsi Jawa Barat, sesuai dengan Keputusan Mendagri No.1 Tahun 1965. Pada pelaksanaannya, pengelola langsung BMC adalah PD Kerta Sari Mamin melalui salah satu unit usahanya yaitu unit Pusat Susu Bandung

Periode 1999 – 2000

(7)

Minuman) adalah merupakan salah satu Unit dari pada PD. Industri Propinsi Jawa Barat tersebut.

Periode Juni 2002 – sekarang

PT. Agronesia adalah merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Propinsi Jawa Barat yang dalam perkembangannya terbentuk melalui peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat No. 4 tahun 2002, tentang peleburan Bentuk Badan Hukum dari Perusahaan Daerah Industri Propinsi Jawa Barat menjadi Perseroan Terbatas (PT) tanggal 12 April 2002 yang telah diundangkan dalam lembaran Daerah Propinsi Jawa Barat tahun 2002 No. 8 seri D.

Selanjutnya dengan Akta Notaris Poppy Kuntari Sutresna, S.H.M. Hum, di kota Bandung tanggal tanggal 17 Juni 2002 nomor 8 telah didirikan sebagai Badan Hukum Perseroan Terbatas dengan nama PT. Agronesia, kemudian pada tanggal 10 Juli 2002 Akta Notaris ini disahkan dengan surat keputusan Menteri Kehakiman & Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-12614 HT.01.01 Tahun 2002.

(8)

Berdasarkan peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat PT. Agronesia dibentuk dengan tujuan :

a. Menyelenggarakan usaha-usaha agro industri dan industri pengolahan didasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi perusahaan.

b. Turut serta mendorong pertumbuhan perekonomian kerakyatan di daerah - daerah

c. Memberikan kontribusi yang memadai bagi pendapatan asli daerah. d. Meningkatkan daya saing perusahaan daerah untuk mengantisipasi

(9)

Dan berikut gambar 2.1 restoran BMC sekarang, Jl.Aceh No.30 Bandung dan BMC pada tahun 1928 dapat terlihat di pada gambar 2.2

Sumber : PT.Agronesia Divisi BMC

Gambar 2.1

Outlet Aceh Jl.Aceh No.30 Bandung 40117, Sekarang

Sumber : PT.Agronesia Divisi BMC

Gambar 2.2

(10)

Divisi usaha PT. AGRONESIA :

1. Industri Teknik Karet dengan merk dagang “Inkaba”

2. Industri Plastik dengan merk dagang “Agroplas”

3. Industri Es dengan merk dagang “Saripetojo”

4. Industri Makanan Minuman dengan merk dagang “BMC”

Visi

Dengan Azas-azas profesionalisme PT. AGRONESIA berdaya saing tinggi serta menjadi andalan pendapatan asli daerah dan stake holders lainya dalam era globalisasi’’

Misi

1. Total Customer Satisfaction

Total Customer Care Total Customer Service Total Customer Friendly

2. Good Corporate Governance (GCG)

3. Iklim yang Kondusif (Favourable)

4. Local Content 5. IPTEK serta R & D

6. Good House Keeping (5 R)

(11)

Gambar di bawah merupakan logo dari perusahaan PT.Agronesia Divisi BMC

Sumber : PT.Agronesia Divisi BMC

Gambar 2.3

Logo Perusahaan Divisi BMC

2.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kerangka kerja yang menggambarkan hubungan wewenang dan tanggung jawab bagi setiap jenjang yang ada pada ruang lingkupnya, untuk melaksanakan kegiatan agar tercapai tujuan yang telah digariskan. Suatu kriteria penting untuk mengukur dan menetapkan baiknya organisasi apabila ditinjau dari pengendalian intern bahwa organisasi tersebut harus secara jelas mengatur pembagian tugas berdasarkan wewenang dan tugas yang telah ditetapkan.

Untuk lebih jelasnya struktur organisasi dan tata cara kerjanya divisi BMC PT.Agronesia Bandung merupakan struktur organisasi berbentuk garis dan staff yang dapat dilihat pada gambar 2.4

(12)

Sumber : PT.Agronesia Divisi BMC

Gambar 2.4

Struktur Organisasi Divisi BMC di PT.Agronesia

(13)

2.3 Deskripsi Jabatan

Adanya Job description dalam suatu perusahaan sangatlah penting karena akan terdapat pemisahan tugas dan wewenang antara pimpinan dan bawahan. Dibawah ini penulis hanya menguraikan Job description PT. Agronesia Divisi makanan dan minuman BMC saja sehubungan penulis di tempatkan pada divisi BMC, adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama

a. Menetapkan kebijakan dalam perencanaan strategis perusahaan baik jangka pendek, menengah dan panjang yang menyangkut aspek Pemasaran, Pengembangan, Administrasi dan Keuangan.

b. Melakukan dan menjaga jaringan hubungan keluar untuk mendapatkan peluang dan informasi.

c. Mentransformasikan informasi kepada para Direktur baik lisan maupun tulisan.

d. Melakukan kerjasama dengan pihak lain yang berkaitan dengan usaha pengembangan perusahaan.

(14)

2. DirekturAdministrasi dan Keuangan

a. Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan perusahaan dalam program pengembangan perusahaan dibagian Administrasi dan Keuangan.

b. Melakukan pembinaan dan memberikan instruksi kepada satuan kerja dibawahnya dengan disertai pengawasan melekat.

c. Mewakili Direktur Utama dalam melaksanakan perjanjian-perjanjian dengan pihak lain di bagian Administrasi dan Keuangan serta tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama.

d. Mendelegasikan tugas dan kewenangannya kepada satuan kerja di bawahnya apabila diperlukan, yang disertai dengan pengawasan melekat.

e. Menyusun dan memberikan laporan, serta mempertanggungjawabkan atas segala tindakan manajemen yang dilakukan kepada Direktur Utama.

3. General Manager Pemasaran

a. Merencanakan pengendalian pelaksanaan, oprasional perusahaan di lingkungan divisi/industry makanan dan minuman yang terdiri dari Departement marketing, admin&keuangan, department outlet.

b. Bertanggung jawab terhadap kelangsungan oprasional di semua department terkait.

c. Membuat perencanan dan strategi pengelolaan Divisi makanan dan minuman. d. Melaksanakan oprasional di semua department terkait dengan rencana kerja

(15)

e. Membuat laporan kepada Direksi mengenai pelaksanaan pengelolaan Divisi makanan dan minuman.

f. Melakukan evaluasi terhadap hasil-hasil pelaksanaan oprasional.

g. Membuat kontrak kerjasama dengan instansi lain atas persetujuan prinsip Direktur.

h. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan atasan.

4. Manager Pemasaran

a. Merencanakan serta merumuskan program kegiatan yang berkaitan dengan pemasaran.

b. Mengkoordinasikan serta mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan program pemasaran.

c. Melakukan pembinaan dan memberikan instruksi yang di sertai dengan pengawasan melekat terhadap personil di bagian pemasaran.

d. Mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan. e. Membuat dan menyusun laporan mengenai kegiatan umum serta

(16)

5. Manager Umum

a. Merencanakan serta merumuskan program kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan umum, pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, penginventarisasian asset-aset perusahaan serta pengadaan bagi kebutuhan perusahaan.

b. Mengkoordinasikan serta mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan program pelayanan umum, pemeliharaan sarana dan prasarana kantor. c. Melakukan pembinaan dan memberikan instruksi yang di sertai dengan

pengawasan melekat terhadap personil di bagian umum.

d. Mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan. e. Membuat dan menyusun laporan mengenai kegiatan umum serta

melaporkannya kepada General Manager

f. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.

6. Manager Keuangan

a. Merencanakan dan merumuskan perencanaan kegiatan operasional di Sektor Keuangan yang meliputi kegiatan : Anggaran dan Verifikasi, Akuntansi, dan Perbendaharaan.

b. Mengkoordinasikan, melaksanakan, serta mengevaluasi, dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan di Sektor Keuangan.

c. Melakukan pembinaan dan memberikan instruksi yang disertai dengan pengawasan melekat terhadap personil di Sektor Keuangan.

(17)

e. Membuat dan menyusun laporan mengenai kegiatan di Sektor Keuangan serta melaporkan kepada General Manager.

f. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.

7. Manager Sumber Daya Manusia

a. Merencanakan serta merumuskan program kegiatan konpensasi dan administrasi personil, rekruitmen dan penempatan, pelatihan dan pengembangan serta perburuhan dan keselamatan.

b. Mengkoordinasikan serta mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan program Sumber Daya Manusia.

c. Melakukan pembinaan dan memberikan instruksi yang di sertai dengan pengawasan melekat terhadap personil di bagian Sumber Daya Manusia. d. Mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan.

f. Membuat dan menyusun laporan mengenai kegiatan sumber daya manusia serta melaporkannya kepada General Manager Administrasi dan Keuangan.

g. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan atasan.

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

Adapun aktivitas perusahaan PT. Agronesia meliputi antara lain :

(18)

2. Divisi Pabrik ES Saripetojo : Divisi Pabrik Es ini memproduksi Es Balok untuk keperluan makanan dan minuman yang disalurkan pada para pedagang misalnya : Tukang Es, Rumah makan, Pelelangan ikan, dll.

3. Divisi BMC : Divisi BMC ini bergerak dalam bidang Restoran (Industri

makanan dan minuman) juga memproduksi Bakery, yang dujual untuk umum dan menerima pesanan dari luar serta memproduksi susu dalam kemasan.

4. Divisi Inpema : Industri ini bergerak dalam bidang tekstil yaitu memproduksi

sarung tenun, kain untuk kebutuhan bahan baju lainnya dengan cara KSO (Kerja Sama Operasional).

Sedangkan aktivitas PT. Agronesia sendiri sebagai kantor pusat diantaranya pada bidang keuangan dan umum. Pada kantor pusat, bidang keuangan kegiatannya adalah mengelola administrasi dan laporan-laporan baik secara bulanan, triwulan, semesteran maupun tahunan yang input laporannya didapat dari unit masing-masing. Adapun pada bidang umum sendiri membuat Sk

(19)

19

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Pada saat melaksanakan kerja praktek saya di tempatkan pada departemen pemasaran(marketing) sesuai dengan latar belakang study yang saya ambil pada jurusan manajemen pemasaran. Divisi tersebut yang mengatur mulai dari laporan penjualan tiap bulanya, promosi, hingga penjualan produk yang ada di BMC, Meliputi restoran, catering, pastry &bakery, milk processing, yoghurt, ice cream, dan air minum ,namun di sini saya akan lebih lebih membahas tentang yoghurt karena saya sering mengkomsumsi dan sangat menarik untuk di kembanggkan dalam mengerjakan laporan kerja praktik.

3.2 Teknis Pelaksanaan kerja Praktek

Selama melakukan kerja praktek di PT.AGRONESIA divisi BMC saya banyak mendapatkan pelajaran.

(20)

3.3Hasil pelaksanaan Kerja Praktek

Dari hasil pelaksaan kerja praktek yang di lakukan dapat diketahui produk

–produk yoghurt yang ditawarkan serta cara Pengembangan Produk Yoghurt Pada Divisi BMC PT. Agronesia.

3.3.1 Yoghurt Yang Ditawarkan Oleh Divisi BMC PT.Agronesia

Yoghurt BMC merupakan yoghurt probiotik yang merupakan hasil dari fermentasi susu oleh bakteri Loctabacillus Bulgaricus dan Streptococcus Thermopillus. Kedua bakteri ini mengubah susu menjadi bahan setengah padat dengan citra asam yang menyegarkan yoghurt BMC mengandung probiotik yaitu Loctabacillus Acidophillus dan Bifido Bacterium yang mampu bertahan hidup sampai saluran pencernaan manusia, dan memberi manfaat besar bagi kesehatan.

Yoghurt bermula dihamparan gurun pasir yang luas di Asia Barat Daya. Minuman putih ini ditemukan secara tidak kebetulan saat para pengembala berjalan melintasi padang pasir sambil membawa persediaan susu d kantung yang terbuat dari usus domba. Tanpa disadari bakteri dari usus domba dan cuaca panas mengubah susu menjadi dadih yang setengah padat.

(21)

Maka supaya proses fermentasi berhasil susu terlebih dahulu ditambah sumber gula, sebelum di inokulasi hasil percobaan menunjukan, yoghurt dapat dibuat dengan hasil yang baik dan yang paling utama yang harus disiapkan dalam pembuatan yoghurt adalah bibit bakteri.

Produk yoghurt yang d kemas melalui sistem pengemasan mensin packing otomatis, sehingga kualitas dan kesterilan dari susu pasteurisasi tetap terjamin. Dan pengemsan secara aman, bermutu dan layak dikonsumsi juga sesuai dengan tuntutan konsumen :

1. Memilih cup tertutup 2. Memilih cup yang baik 3. Pencucian cup dengan baik 4. Pembilasan cup dengan air bersih

5. Perebusan cup dlm air panas (90º – 100ºc ) 30 menit 6. Pengeringan cup yang sudah bersih

7. Penyimpanan cup kosong yang sudah bersih

Pengemasan produk yang akan dijual memerlukan pengemasan. Pengemasan berperan sebagai iklan yang dapat membuat produknya terlihat, memamerkan nama mereknya, serta mengeidentifikasi ciri dan manfaatnya. Pengemasan juga mengurangi resiko kerusakan, pecah, dan kebocoran.

(22)

Dan untuk masalah harga tergantung dari negosiasi antara pihak BMC dan instasi yang bersangkutan.

Yoghurt BMC ini memiliki ukuran cup dan botol. Ukuran yoghurt cup 250 ml, sedangkan ukuran yoghurt botol 1000 ml.

Yoghurt yang diproduksi oleh BMC dipasarkan atau memasarkannya ke Perhotelan, Cafe – Cafe dan perkantoran dan dipergunakan untuk keperluan outlet

(23)

Yoghurt probiotik BMC sudah di proses secara modern dan higienis yang sudah dijamin keamanan mutu untuk dikomsumsi pengolahaan yoghurt di BMC telah menerapkan sistem manajemen keamanan ISO.

Yoghurt Probiotik BMC diproses secara modern dan higienis yang menjamin keamanan mutu untuk dikonsumsi yoghurt bisa bertahan selama kurang lebih satu bulan. Dalam UU NO. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan pemerintah bertugas mengatur, membina dan mengawasi upaya kesehatan perda No. 9 Tahun 2002, PS 8 : Setiap makanan dan minuman yang beredar wajib memenuhi ketentuan mengenai standar / persayaratan kesehatan.

Sumber : PT.Agronesia Divisi BMC

Gambar 3.1

(24)

Tabel 3.1

Pengawetan Yoghurt

Sumber : PT.Agronesia Divisi BMC

Pengawetan dengan bahan kimia pengasaman : 1. Asam alami hasil fermentasi sintetik

2. Menambah rasa, memperbaiki sifat koloidal, tekstur menaikan efektivitas benzoat

3. Pilih pengawetan yang di izinkan untuk makanan yang terdapat di badan POM RI

4. Bca takaran pengunaanya pada label

5. Gunakan takaran yang benar sesuai petunjuk pada label

(25)

Dibawah ini merupakan contoh gambar kemasan cup yoghurt yang d tawarkan oleh Divisi BMC PT.Agronesia kepada konsumen.

Sumber : PT.Agronesia Divisi BMC

Gambar 3.2 Yoghurt Kemasan Cup

3.3.2 Pengembangan Produk Yoghurt Pada Divisi BMC PT.Agronesia

Suatu produk harus terus dikembangkan agar dapat bertahan di pasar dan memenangkan persaingan. Bahkan produk-produk yang telah popular tetap melakukan pembaharuan. Begitu pun hal yang dilakukan oleh Divisi BMC PT.Agronesia agar produk yoghurt nya dapat bertahan di pasaran.

a. Gagasan Produk

(26)

b. Penyaringan Ide

Divisi BMC PT.Agronesia, banyak mencari ide untuk mengembangkan produk yoghurt, agar konsumen tidak bosan mengkonsumsi yoghurt, sehingga BMC membuat ide produk yoghurt yang berbeda dengan menambah variant rasa, dan kemasan yang berbada, namun BMC pun harus menyaring gagasan produk yang tidak berhubungan dengan tujuan atau kemampuan perusahaan. Bagian penjualan, produksi maupun para ahli terkait di perusahaan harus memberi masukan.

c. Pengujian Konsep

Setelah gagasan disaring, dilakukan riset pasar untuk memperoleh input terhadap manfaat produk dan harganya.

d. Analisis Bisnis

Opini konsumen yang terkumpul tentang yoghurt yang telah dikembangkan digunakan untuk membandingkan biaya produksi dan manfaat untuk mengetahui apakah produk yoghurt tersebut memberikan profitabilitas minuman.

e. Tes Produk dan Tes Pemasaran

(27)

27

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan tentang pengembangan produk yoghurt BMC, maka penulis menyimpulkan bahwa usaha perkembangan yoghurt BMC ( Bandoengsche Melk Centrale) adalah :

1. Setelah mengolah data di PT. Agronesia ternya Yoghurt yang diolah BMC merupakan yoghurt probiotik yang merupakan hasil dari fermentasi susu oleh bakteri Loctabacillus Bulgaricus dan Streptococcus Thermopillus. Kedua bakteri ini mengubah susu menjadi bahan setengah padat dengan citra asam yang menyegarkan yoghurt BMC mengandung probiotik yaitu Loctabacillus Acidophillus dan Bifido Bacterium yang mampu bertahan hidup sampai saluran pencernaan manusia, dan memberi manfaat besar bagi kesehatan.

2. Pengembangan produk yoghurt yang dilakukan oleh Divisi BMC PT.Agronesia, adalah :

(28)

b. Penyaringan ide devisi BMC untuk mengembangkan produk yoghurt, agar konsumen tidak bosan BMC membuat ide produk yoghurt yang berbeda dengan menambah variant rasa, dan kemasan yang berbada. c. Setelah gagasan disaring, dilakukan riset pasar untuk memperoleh

input terhadap manfaat produk dan harganya.

d. Opini konsumen yang terkumpul tentang yoghurt yang telah dikembangkan digunakan untuk membandingkan biaya produksi dan manfaat untuk mengetahui apakah produk yoghurt tersebut memberikan profitabilitas minuman.

e. Stelah mengamati reaksi konsumen atas produk yoghurt yang di olah oleh BMC, PT.Agronesia divisi BMC akan melakukan tes produk dan tes pemasaran apabila sukses produk tersebut akan diproduksi lebih banyak lagi.

4.2 Saran

Setelah melakukan kerja praktek, maka penulis ingin memberikan saran bagi pihak Divisi BMC PT.Agronesia dan berharap semoga saran yang diberikan dapat berguna bagi pihak Divisi BMC PT.Agronesia.

(29)
(30)

Nama : Oktaviani Suwarna

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 29 Oktober 1990

Alamat : Jl.Boeing IX No 15 Melong Green Garden Cimahi Selatan

Golongan Darah : A

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan

1995- 1996 : TK Nusaindah Bandung

1996 - 2002 : Sekolah Dasar Negeri Karya Bakti 1

2002 - 2005 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 39 Bandung 2005 - 2008 : Sekolah Menengah Atas Swasta Pasundan 2

Bandung

(31)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, ditengah berbagai masalah dan kesulitan yang telah dialami akhirnya saya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.

Laporan Kerja Praktek ini diajukan untuk memenuhi salah satu sayrat kelulusan Diploma III Program Studi Manajemen Pemasaran.

Penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis, namun penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis nantikan guna perbaikan dimasa yang akan datang.

(32)

iii

4. Ibu Tutty S Martadiredja,DRA., selaku Dosen Wali Manajemen Pemasaran

5. Ibu Elvira Azis, SE., MT selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Laporan Kerja Praktek ini.

6. Seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha serta Sub Bagian Administrasi Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

7. Bapak Avrian Sadeq, ST., selaku Pembimbing di Divisi BMC PT.Agronesia.

8. Seluruh Dosen Universitas Komputer Indonesia

9. Seluruh Staf dan Karyawan Divisi BMC PT.Agronesia.

10.Kedua Orang Tua yang selalu mendoakan untuk keberhasilan penulis. 11.Nenek dan kake yang selalu memberikan semangat

12.Teman – Teman Manajemen Pemasaran 2008, Khususnya Sheny, Marlina dan Wilma atas bantuan dan dukungan kalian yang telah memberikan semangat dan dorongan untuk menyesesaikan Tugas Laporan Kerja Praktek ini

13.Yofiana Junior yang selalu memberikan semangat dan memberikan motivasi

(33)

iv

Akhir kata semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan anugerah kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi dorongan kepada penulis, dan penulis berharap semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang menjadikanya sebagai bahan tambahan ilmu, amien.

Bandung, Desember 2010 Penulis

Gambar

Gambar 2.2 Restoran BMC Pada Tahun 1928
Gambar di bawah merupakan logo dari perusahaan PT.Agronesia Divisi
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Divisi BMC di PT.Agronesia
Gambar 3.1 Sertifikat Halal Yoghurt BMC
+3

Referensi

Dokumen terkait

laporan keuangan baik secara individual maupun secara agregasi. b) Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang mendasari opini, tetapi auditor

Berbeda dengan penelitian lainnya, penelitian yang dilakukan oleh Santosa dan Rofiq [7] menunjukkan bahwa Dana Alokasi Khusus (DAK) tidak bepengaruh terhadap

Usaha ternak yang dikelola secara terpadu dengan usahatani padi yaitu dengan memanfaatkan jeraminya sebagai pakan hanya membutuhkan biaya tenaga kerja berkisar Rp 410 ribu

Pada kenyataannya standar margin di atas tidak dijadikan sebagai dasar dalam menentukan laba yang akan menentukan harga jual. Hal ini diakibatkan karena perusahaan perlu menekan

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Silfia Febrianti, Mochammad Al Musadieq, Arik Prasetya (2014) dengan hasil penelitian terhadap pengaruh yang

Dari sinilah penata mencoba kesehariannya membuat gamelan untuk dijadikan alat musik, seperti mendengar suara palu, suara bumbung dengan bilah, suara gergaji, suara kikir

Pada penelitian ini akan diselidiki pengaruh pelaksanaan giliran kerja malam guna penyusunan jadwal istirahat dan jadwal kerja di Best Jeans Garment karena dari hasil