IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Tujuan
•
Memiliki sikap yang terbuka untuk menerima
Kurikulum 2013.
•
Memiliki pemahaman yang mendalam tentang
Alur Kegiatan
Pendahuluan
kelmpok
Diskusi
Refleksi
•
Tujuan
•
Pemben-tukan
kelompok
•
Perubahan
Mindset dan
Filosofis
Kurikulum
2013
•
Implementasi
Penguatan
•
Perubahan
Mindset dan
Filosofis
Kurikulum 2013
Kegiatan 1
Pembentukan Kelompok
•
Tiap peserta mendapatkan guntingan potongan
syair lagu
•
Mencari anggota kelompok lainnya berdasarkan
judul lagu yang sama dengan melantunkan bagian
syair yang didapatkannya
•
Setelah berkumpul, tiap kelompok menyanyikan
Nama Kelompok
1. Sorak-Sorak Bergembira
2. Garuda Pancasila
3. Halo-Halo Bandung
4. Bangun Pemuda Pemudi
5. Hari Merdeka
6. Dari Sabang Sampai Merauke
7. Satu Nusa Satu Bangsa
Kegiatan 2
Diskusi:
1. Mengapa sering kali orang tidak mau berubah? Apa yang membuat
orang tidak mau berubah? Bagaimana caranya agar orang mau
berubah?
(untuk kelp 1 dan 5)
2. Perlukah kurikulum berubah? Mengapa Kurikulum harus berubah?
Bagaimana jika kurikulum tidak berubah?
(untuk kelp 2 dan 6)
3. Apa yang Anda ketahui tentang pendekatan saintifik? (jelaskan
tahapan dan kegiatan pembelajarannya)
(untuk kelp 3 dan 7)
4. Apa yang Anda ketahui tentang pembelajaran tematik terintegrasi?
(jelaskan dari mulai definisi, latar belakang, sampai manfaatnya)
Kegiatan 3
Presentasi Hasil Kerja Kelompok
•
Tiap kelompok memajangkan hasil diskusinya
•
Tiap kelompok menunjuk salah seorang anggotanya
untuk menjaga pajangannya (sales) dan bertugas untuk
menjelaskan kepada tiap pengunjung yang datang
•
Anggota kelompok (selain sales) mengunjungi pajangan
kelompok lain dari satu kelompok ke kelompok lainnya
secara berurutan (searah jarum jam)
•
Kelompok yang berkunjung menanggapi hasil
SISTEMATIKA
PENGANTAR
I
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PENGANTAR
Sumber:
Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential
(McKinsey Global Institute, 2012)
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....
10
Perlu dipersiapkan
social engineering
Perlu peningkatan
akses, kualitas dan
relevansi pendidikan
Pendidikan sebagai Kata Kunci
Perkembangan PDB dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia,
2004-2014
PD
B
(U
S$
M
ili
ar
)
Pe
rt
um
bu
ha
n
Ek
on
om
i (
%
)
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
-
200.0
400.0
600.0
800.0
1,000.0
1,200.0
0.0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
7.0
257.0 285.8
364.4
432.2
510.8 538.8
709.5
846.2 878.2
946.4 1,063.1 5.0 5.7 5.5 6.3 6.0
4.6
6.2 6.5 6.2 5.8 6.0No
Indikator
(base-
2004
line)
KIB I
KIB II
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
1
Pendapatan Negara (Rp.
Triliun)
403,4
495,2
638,0
707,8
981,6
848,8
995,3 1.210,6 1.338,1 1.502,0 1.667,1
2
Belanja Negara (Rp.
Triliun)
427,2
509,6
667,1
757,7
985,7
937,4 1.042,1 1.295,0 1.491,2 1.726,2 1.842,5
3
Penerimaan Pajak (Rp.
Triliun)
280,6
347,0
409,2
491,0
658,7
619,9
723,3
873,9
980,5 1.148,0 1.280,4
4
Rasio Utang thd PDB (%)
57,0
47,0
39,0
35,1
33,0
28,3
26,1
24,4
24,0
23,4
23,0
5
PDB Per Kapita (US$)
1.160
1.273
1.601
1.871
2.178
2.272
2.946
3.472
3.557
3.816
4.032
6
Anggaran Pendidikan (Rp.
Triliun)
21,6
86,1
125,7
142,2
154,2
208,3
225,2
266,9
310,8
345,3
371,2
7
Indeks Harga Saham Gab.
(IHSG)
1.000,2 1.162,6 1.805,5 2.745,8 1.355,4 2.534,4 3.703,5 3.822,0 4.316,7 4.510,6
n.a.
8
Realisasi Investasi (Rp.
Triliun)
56,6
111
74,6
127,9
154,2
135,1
208,5
251,3
313,2
293,3
456,6
Perkembangan Indikator Ekonomi 2004-2013
Catatan: Realisasi Investasi 2013 (sampai Triwulan III). Tahun 2014 adalah angka sasaran (Menko Perekonomian, 201
4)
PDB per kapita US$ 585,2 (1980), US$ 1.082,6 (1997), US$ 473,5 (1998)
Bonus Demografi:
Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
19
50
19
55
19
60
19
65
19
70
19
75
19
80
19
85
19
90
19
95
20
00
20
05
20
10
20
15
20
20
20
25
20
30
20
35
0
50 000
100 000
150 000
200 000
250 000
300 000
350 000
0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
Penduduk
Dependency Ratio
Window of
opportunity
Indonesian
median age < 30 years (2012)
Indonesia has the demographic window of opportunity while Asia is aging ....
Jumlah Penduduk (000)
Tren Dependency Rato menurut Provinsi, 2010-2035
Ac
eh
Su
m
at
er
a
U
ta
ra
Su
m
at
er
a
Ba
ra
t
Ri
au
Ja
m
bi
Su
m
at
er
a
Se
la
ta
n
Be
ng
ku
lu
La
m
pu
ng
Ke
p.
B
an
gk
a
Be
lit
un
g
Ke
pu
la
ua
n
Ri
au
D
KI
Ja
ka
rt
a
Ja
w
a
Ba
ra
t
Ja
w
a
Te
ng
ah
D
I Y
og
ya
ka
rt
a
Ja
w
a
Ti
m
ur
Ba
nt
en
Ba
li
N
TB
N
TT
Ka
lim
an
ta
n
Ba
ra
t
Ka
lim
an
ta
n
Te
ng
ah
Ka
lim
an
ta
n
Se
la
ta
n
Ka
lim
an
ta
n
Ti
m
ur
Su
la
w
es
i U
ta
ra
Su
la
w
es
i T
en
ga
h
Su
la
w
es
i S
el
at
an
Su
la
w
es
i T
en
gg
ar
a
G
or
on
ta
lo
Su
la
w
es
i B
ar
at
M
al
uk
u
M
al
uk
u
U
ta
ra
Pa
pu
a
Ba
ra
t
Pa
pu
a
IN
D
O
N
ES
IA
35.0
40.0
45.0
50.0
55.0
60.0
65.0
70.0
75.0
50.5 47.32010
2015
2020
2025
2030
2035
Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
Ke lo m po k um urJumlah Penduduk (juta)
Generasi 100 thn Merdeka
(Usia pada tahun 2045)
Strukutur Penduduk Indonesia
Tahun 2010
45-54 tahun
35-44 tahun
Periode Bonus Demografi
2010-2035
Paudisasi
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
Memastkan semua penduduk usia
sekolah bersekolah
Pendidikan Menengah Universal (PMU) &
Kurikulum 2013, Pendidikan Tinggi yang
berkualitas dan berdaya saing, Pendidikan
Dasar berkualitas dan merata, Pendidikan
karakter, Memastkan semua penduduk
usia sekolah bersekolah
0-9
10-19
20-29
30-39
40-49
50-59
60-69
70-74
75 +
45,972 43,724 41,529 38,501 30,730 20,026 10,808 3,376 3,853Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2015 (Bappenas, BPS, UNFPA 2013))
Jumlah Penduduk: 238,5 Juta orang
10-19
43.724
Tren Permintaan terhadap Tenaga Terampil di Negara Maju
.... Permintaan terhadap tenaga terampil di negara maju terus meningkat ....
Perencanaan Pembangunan Khususnya Pembangunan
Pendidikan harus memperhatkan perkembangan Peta
Demografi dan Tantangan Jaman
“Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya.
Sungguh mereka akan menghadapi masa
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
II
A. Pendahuluan
B. Pengembangan Kurikulum 2013
C. Buku Kurikulum 2013
Pendahuluan
Pendapat Tentang Kurikulum 2013
1) Tanpa melalui riset yg mendalam dan tergesa-gesa
2) Tanpa melibatkan guru
3) Yang penting metodologi bukan kurikulum
4) Yang penting guru bukan kurikulum
5) Tidak mungkin satu mata pelajaran bisa berkontribusi
terhadap tiga kompetensi sekaligus
6) Sebagai proyek untuk memperkaya para pejabat
7) Ganti Menteri ganti kurikulum (padahal Presidennya sama)
8) Guru kesulitan dalam penilaian
Faktor Sukses Implementasi K2013
f
(
Pendidik
+ Buku +
Tata Kelola
)
Ketersediaan
(Profesionalitas)
Kapasitas
Pemahaman terhadap filosofi
dan isi dari K2013 serta mampu
men-
deliver
bisa dilakukan melalui pelatihan
dan pendampingan
perlu
pelathan dan
pendampingan secara
berkelanjutan
Ketersediaan
Kualitas Buku
Subtansi buku tidak melalui
mekanisme pasar namun
dikendalikan langsung oleh
Kemdikbud
Koordinasi antar
pemangku
kepentngan, akurasi
data, perencanaan
Tantangan
•
Jumlah Yang Sangat Besar
•
Cakupan Wilayah Yang Luas
Perbedaan Mendasar K2013 dengan
Kurikulum Sebelumnya
•
Pendekatan berbasis pada
scientific approach
untuk mendorong
kreativitas
•
Keutuhan antara kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap
•
Keutuhan antara Kurikuler, ko-kurikuler dan ektra-kurikuler
•
Penilaian capaian siswa dengan menggunakan deskriptif kualitatif dan
numerik kuantitaif
•
Tematik Terpadu untuk SD
•
Pendekatan IPA dan IPS dari
partitif agregatif
menjadi melebur
terintegrasi (
liquid Integratif
)
•
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pengembangan Kurikulum 2013
Lama Ting
gal d i Sek
olah
Efektivitas
Pembelajaran
(
Kurikulum,
Guru,..
)
Lama Sekolah
Periode 1994-2012
Mulai 2013
Strategi Peningkatan Kinerja Pendidikan
Perkembangan
Akademik
Industri
Sosial-Budaya
Perubahan
Kebutuhan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Pe
ng
em
ba
ng
an
Ku
rik
ul
um
SDM yang
Kompeten
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Pedagogi, Psikologi
K2013 Momentum Penantaan Praksis Pendidikan
•
Penataan sistem perbukuan
:
–
Substansi (dikendalikan langsung Kemdikbud, tdak diserahkan melalui mekanisme pasar)
–
Aspek, Ketersediaan, dan Keterjangkauan
–
Grats
•
Penataan LPTK dalam penyiapan dan pengadaan guru
–
Substansi pendidikan
–
Manajemen pengembangan
•
Penataan Pelathan Guru Berkelanjutan
–
Peningkatan kapasitas dan profesionalitas (pelathan berkelanjutan)
–
Peningkatan Kinerja (pengukuran kinerja)
–
Peningkatan Karir dan kesejahteraan (kesejahteraan)
•
Memperkuat budaya sekolah:
–
Pengintegrasian kurikuler, ko-kurikuler, ekstra kurikuler
–
Penguatan peran BK
–
Pembenahan manajemen sekolah terutama pemanfaatan fasilitas sekolah
•
Perubahan Pendekatan pada mulai dari bahasa Indonesia, PPKN, IPA, IPS
•
Memperkuat integrasi pengetahuan-bahasa-budaya
Penataan Pelathan Guru Berkelanjutan
Penataan
Pelathan Guru
Berkelanjutan
PENINGKATAN KARIR
DAN KESEJAHTERAAN
PENINGKATAN
KINERJA
PENINGKATAN
KAPASITAS DAN
PROFESIONALITAS
pelathan berkelanjutan
pe
ngu
ku
ran
kin
erja
se
jah
te
ra
an
(a
l. T
un
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Himpunan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Himpunan Kompetensi Int
KI
Kelas IIII
KI
Kelas IV
KI
Kelas V
KI
Kelas VI
KI
Kelas IIII
KI
Kelas IV
KI
Kelas V
KI
Kelas VI
KL
SD/MI
KL
SMP/MTs
KL
SMA/K/MA
KL
PT/PTA
Pro
se
s P
em
be
nt
Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan
Tujuan
Pendidikan
Nasional
Inte
gras
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Himpunan Kompetensi Dasar
KI
Kelas I
KI
Kelas II
KI
Kelas IIII
KI
Kelas IV
KI
Kelas V
KI
Kelas VI
KI
Kelas I
KI
Kelas II
KI
Kelas IIII
KI
Kelas IV
KI
Kelas V
KI
Kelas VI
KI
Kelas I
KI
Kelas II
KI
Kelas IIII
KI
Kelas IV
KI
Kelas V
KI
Kelas VI
KI
Kelas I
KI
Kelas II
KI
Kelas IIII
KI
Kelas IV
KI
Kelas V
KI
Kelas VI
Inte grasi Horison talPro
se
s P
em
be
nt
uk
an
Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar dan
Matapelajaran untuk SD
Kompetensi
Lulusan
Inte
gra
si V
erti
kal
Pr
os
es
P
er
um
us
an
KI : Kompetensi Inti
Kompetensi
Lulusan
Kompetensi
Lulusan
.. Kurikulum 2013 menekankan pentngnya
penguatan
kompetensi sikap
(spiritual dan sosial) lulusan ...
Kurikulum yang dapat
menghasilkan insan
indonesia yang:
Produktf, Kreatf,
Inovatf,
Afektf
melalui penguatan
Sikap, Keterampilan,
dan Pengetahuan
yang terintegrasi
*Kurikulum: Kompetensi Lulusan, Isi, Struktur, Proses Pembelajaran, Proses Penilaian, Silabus,
Buku*
Produktif
Kreatif
Inovatif
Afektif
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
KBK 2004
KTSP 2006
KBK 2004
KTSP 2006
KURIKULUM
2013
1. Penataan Pola Pikir
dan Tata Kelola
2. Pendalaman dan
Perluasan Materi
3. Penguatan Proses
4. Penyesuaian Beban
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum
No
KBK 2004
KTSP 2006
Kurikulum 2013
1
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari
Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari kebutuhan
2
Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan
Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan
Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran
Standar Isi diturunkan dari Standar
Kompetensi Lulusan melalui
Kompetensi Inti yang bebas mata
pelajaran
3
Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk
sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk
pengetahuan
Semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap
pembentukan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan,
4
Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai
5
Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain,
Standar Isi
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006
Mapel 1
SKL Mapel 1
SK-KD Mapel 1
Mapel 2
SKL Mapel 2
SK-KD Mapel 2
Mapel 3
SKL Mapel 3
SK-KD Mapel 3
Mapel n
SKL Mapel n
SK-KD Mapel n
....
....
....
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan
Standar Isi
sebagai Sumber Standar Proses, Kompetensi Lulusan
dan Penilaian (KBK 2004 dan KTSP 2006)
Standar Kompetensi Lulusan
sebagai Sumber Standar
Lengan Kiri
Muka Kiri
Kerah
Lengan Kanan
Muka Kanan
Saku
Belakang
Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013
KTSP
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN
KERANGKA DASAR KURIKULUM
STRUKTUR
KURIKULUM
KI KELAS & KD MAPEL
(STANDAR ISI)
STANDARPROSES
PENILAIAN
STANDAR
SILABUS
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
PANDUAN GURU
BUKU TEKS SISWA
KESIAPAN PESERTA DIDIK
KEBUTUHAN
RENCANA
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru
Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm)
58 cm
38 cm
83 cm
92 cm
86 cm
Lengan Kiri
Muka Kiri
Belakang
Muka Kanan
Lengan Kanan
saku
Peran-Tugas Pemerintah
Pe
ra
n-Tu
ga
s
G
ur
u/
Sa
td
ik
Ef
ek
tv
ita
s
w
ak
tu
p
em
be
la
ja
ra
n
Kurikulum
2013
KBK 2004
KTSP 2006
A
lo
ka
si
w
ak
tu
p
er
si
ap
an
s
ila
bu
s
da
n
re
vi
ew
b
uk
u
Efektivitas waktu pembelajaran
Alokasi waktu guru untuk persiapan silabus dan review buku ajar
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Refleksi dari Hasil PISA 2009
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1
Below Level 1
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1b
Level 1a
Below
Level 1
Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai
pelajaran
sampai level 3
saja, sementara negara lain
banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan
keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama,
interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu:
yang kita
ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman
penyesuaian kurikulum
Matematka
IPA
Si
ng
ap
or
e
Ch
in
es
e
Ta
ip
ei
Ira
n
Sa
ud
i A
ra
bi
a
In
do
ne
sia
M
or
oc
co
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Very Low
Low
Intermediate
High
Advance
Si
ng
ap
or
e
Ch
in
es
e
Ta
ip
ei
Ira
n
In
do
ne
sia
M
or
oc
co
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Very Low
Low
Intermediate
High
Advance
Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV
Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV
2006
2011
Domain
Topics
Number
1. Concepts of whole numbers, including place value and ordering
2. Adding, subtractng, multplying, and/or dividing with whole numbers
3. Concepts of fractons
4. Adding and subtractng with fractons
5. Concepts of decimals, including place value and ordering
6. Adding and subtractng with decimals
7. Number sentences
8. Number patterns
Geometry
Shapes and
Measu-rement
1. Lines: measuring, estmatng length of; parallel and perpendicular lines
2. Comparing and drawing angles
3. Using informal coordinate systems to locate points in a plane
4. Elementary propertes of common geometric shapes
5. Reflectons and rotatons
6. Relatonships between two-dimensional and three-dimensional shapes
7. Finding and
estmatng
areas, perimeters, and volumes
Data Display
1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts
2. Drawing conclusions from data displays
3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs
Ada beberapa topik yang tdak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas IV
yang mengikut TIMSS
Perbandingan Kurikulum Matematka SD Kelas IV dan Materi TIMSS
PKN KTSP 2006 Kelas IV
PKN KTSP 2006 Kelas V
•
Mengenal lembaga-lembaga
dalam susunan
pemerintahan desa dan pem. kecamatan
•
Menggambarkan struktur organisasi desa dan
pemerintah kecamatan
•
Mengenal lembaga-lembaga
dalam susunan
pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
•
Menggambarkan struktur organisasi kabupaten,
kota, dan provinsi
•
Mengenal lembaga-lembaga negara dalam
susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti
MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK
•
Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat
pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para
Menteri
•
Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia
yang
pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan
internasional
•
Memberikan contoh sederhana pengaruh
globalisasi di lingkungannya
•
Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi
yang terjadi di lingkungannya
•
Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
•
Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
•
Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
•
Pengertian dan pentingnya peraturan
perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
•
Memberikan contoh peraturan perundang-
undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak,
anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok
•
Mendeskripsikan pengertian organisasi
•
contoh organisasi di lingkungan sekolah dan
masyarakat
•
Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi
di sekolah
•
Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama
•
Mematuhi keputusan bersama
Penyesuaian Beban:
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreatvitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
•
2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan
, 1/3
sisanya berasal dari genetik.
•
Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
•
Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
-
Observing [mengamat]
-
Questioning [menanya]
-
Experimenting [mencoba]
-
Associating [menalar]
-
Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal
melalui proses
mengamat, menanya, menalar, dan mencoba [observaton based learning]
untuk
meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam
jejaringan melalui
collaboratve learning
Pembelajaran berbasis
kecerdasan tidak akan
Proses Penilaian dalam Kurikulum 2013
Penilaian
Mengukur tngkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tnggi
(high-order thinking)
Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran
mendalam [bukan sekedar hafalan]
Beberapa Perbedaan Pentng:
•
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
anak melihat dunia
sebagai suatu keutuhan yang terhubung
, bukannya
penggalan-penggalan lepas dan terpisah.
•
Mapel-mapel sekolah dasar
dengan definisi kompetensi
yang berbeda
menghasilkan banyak keluaran yang sama
.
•
Keterkaitan satu sama lain antar mapel-mapel sekolah dasar
menyebabkan
keterpaduan konten
pada berbagai mapel dan
arahan bagi siswa untuk mengaitkan antar mapel akan
meningkatkan hasil pembelajaran siswa
.
•
Fleksibilitas
pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya dengan
kebutuhan siswa
•
Menyatukan pembelajaran siswa
untuk konvergensi
pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya
inkonsistensi antar mata pelajaran
•
Merefleksikan dunia nyata
yang dihadapi anak di rumah dan
lingkungannya
•
Selaras dengan cara anak berfikir
, dimana hasil penelitian otak
mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak
menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya
menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu
adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah
informasi.
Manfaat Tematk Terpadu
Keterpaduan
Dalam Mapel
Antar Mapel
Luar mapel
Intra-Disipliner
(Integrasi Vertikal)
Trans-Disipliner
Multi-Disipliner
Inter-
Disipliner
(Integrasi Horisontal)
Perubahan untuk Semua Mata Pelajaran
No
Kurikulum Lama
Kurikulum 2013
1
Materi disusun untuk
memberikan
pengetahuan kepada
siswa
Materi disusun seimbang mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
2
Pendekatan
pembelajaran adalah
siswa diberitahu
tentang materi yang
harus dihafal [siswa
diberi tahu].
Pendekatan pembelajaran berdasarkan
pengamatan, pertanyaan, pengumpulan data,
penalaran, dan penyajian hasilnya melalui
pemanfaatan berbagai sumber-sumber belajar
[siswa mencari tahu]
3
Penilaian pada
pengetahuan melalui
ulangan dan ujian
Ilmu Pengetahuan Sosial
No
Kurikulum Lama
Kurikulum 2013
1
Materi disajikan terpisah
menjadi Geografi, Sejarah,
Ekonomi, Sosiologi
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok
Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
2
Tidak ada platform, semua
kajian berdiri sejajar
Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan
pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat
dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan
pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh
NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi
disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas
yang lebih kokoh.
3
Diajarkan oleh guru
berbeda (
team teaching
)
dengan sertifikasi
berdasarkan mata kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan
Ilmu Pengetahuan Alam
No
Kurikulum Lama
Kurikulum 2013
1
Materi disajikan terpisah antara
Fisika, Kimia, dan Biologi
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Fisika,
Kimia, Biologi
2
Tidak ada platform, semua kajian
berdiri sejajar
Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan
pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait dengan
benda beserta interaksi diantara benda-benda tersebut. Tujuannya
adalah menekankan pentingnya interaksi biologi, fisika, kimia dan
kombinasinya dalam membentuk ikatan yang stabil.
3
Materi ilmu bumi dan anta-riksa
masih belum memadai [sebagian
dibahas di IPS]
Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan standar
internasional
4
Materi kurang mendalam dan
cenderung hafalan
Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis dan analitis
sesuai dengan standar internasional
5
Diajarkan oleh guru berbeda
(
team teaching
) dengan
sertifikasi berdasarkan mata
kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan
terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat
Matematika
No
Kurikulum Lama
Kurikulum 2013
1
Langsung masuk ke materi abstrak
Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke
semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan
2
Banyak rumus yang harus dihafal
untuk menyelesaikan permasalahan
(hanya bisa menggunakan)
Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang
diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan
rumus-rumus dan pengertan dasar (tdak hanya bisa mnggunakan
tetapi juga memahami asal-usulnya)
3
Permasalahan matematika selalu
diasosiasikan dengan [direduksi
menjadi] angka
Perimbangan antara matematka dengan angka dan tanpa
angka [gambar, grafik, pola, dsb]
4
Tidak membiasakan siswa untuk
berfikir kritis [hanya mekanistis]
Dirancang supaya siswa harus berfikir krits untuk
menyelesaikan permasalahan yang diajukan
5
Metode penyelesaian masalah yang
tidak terstruktur
Membiasakan siswa berfikir algoritmis
6
Data dan statistik dikenalkan di kelas
IX saja
Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan
statstk sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar
internasional
Bahasa Indonesia/Inggris
No
Kurikulum Lama
Kurikulum 2013
1
Materi yang diajarkan
ditekankan pada
tatabahasa/struktur bahasa
Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa
sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan
pengetahuan
2
Siswa tidak dibiasakan membaca
dan memahami makna teks yang
disajikan
Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta
meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri
3
Siswa tidak dibiasakan
menyusun teks yang sistematis,
logis, dan efektif
Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif
melalui latihan-latihan penyusunan teks
4
Siswa tidak dikenalkan tentang
aturan-aturan teks yang sesuai
dengan kebutuhan
Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai sehingga
tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi
dan kondisi: siapa, apa, dimana)
5
Kurang menekankan pada
pentingnya ekspresi dan
spontanitas dalam berbahasa
Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan
pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan secara spontan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran
No
Kurikulum Lama
Kurikulum 2013
1
Materi disajikan
berdasarkan empat pilar
dengan pembahasan yang
terpisah-pisah
Materi disajikan tidak berdasarkan pada
pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan
tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam
pembentukan karakter bangsa
2
Materi disajikan
berdasarkan pasokan yang
ada pada empat pilar
kebangsaan
Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi
warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas,
dan aturan)
3
Tidak ada penekanan pada
tindakan nyata sebagai
warga negara yang baik
Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk
melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang
baik
4
Pancasila dan
Kewarganegaraan disajikan
sebagai pengetahuan yang
harus dihafal
Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya
Buku Kurikulum 2013
Buku Kurikulum 2013
1) Buku ditulis mengacu kepada konsep kurikulum (KI, KD,
Silabus).
2) Dalam mengajar ada dua jenis buku (Buku Siswa dan
Buku Guru).
3) Buku Siswa lebih ditekankan pada
activity based
bukan
merupakan bahan bacaan.
4) Setiap buku memuat model pembelajaran dan
project
yang akan dilakukan oleh siswa.
Hasil Sensus
Pelaksanaan Kurikulum 2013
77.43% 72.07% 82.57% 78.71% 77.47% 78.11% 86.38% 77.72% 89.18% 89.44% 92.73% 90.74% 90.48% 89.18% 94.72% 89.70% 86.80% 83.80% 88.80% 83.40% 86.60% 83.20% 90.90% 86.40%
SMP
Daya nalar lebih baik
Lebih semangat belajar
Lebih aktif bertanya dan berpendapat Karakter lebih terbangun Hasrat membaca lebih tinggi Termotivasi melakukan observasi Proses pembelajaran lebih menarik
Lebih terampil, inovatif dan produktif 76.44% 74.39% 82.54% 79.16% 79.20% 78.30% 88.04% 78.41% 86.43% 86.84% 91.43% 87.89% 87.51% 86.43% 94.64% 86.48% 87.70% 88.10% 90.80% 87.20% 87.20% 94.30% 87.50%
SD
Guru Daya nalar lebih baikKepala Sekolah Pengawas
Lebih aktif bertanya dan berpendapat Karakter lebih terbangun Hasrat membaca lebih tinggi Termotivasi melakukan observasi Proses pembelajaran lebih menarik
Lebih terampil, inovatif dan produktif
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013
TERHADAP
MURID
Penerapan kurikulum memberi
pengaruh yang bagus terhadap siwa
dalam pembentukan
75.56% 70.89% 81.53% 80.32% 71.83% 72.72% 79.41% 68.16% 88.31% 86.24% 88.08% 88.31% 83.78% 88.31% 90.99% 83.15% 82.12% 79.27% 85.01% 80.88% 79.94% 81.36% 84.97% 80.73%
SMK
Daya nalar lebih baik
Lebih semangat belajar
Lebih aktif bertanya dan berpendapat Karakter lebih terbangun Hasrat membaca lebih tinggi Termotivasi melakukan observasi Proses pembelajaran lebih menarik
Lebih terampil, inovatif dan produktif 80.51% 75.01% 82.32% 83.68% 76.73% 78.19% 79.55% 74.13% 86.99% 89.45% 90.79% 90.78% 89.44% 86.99% 91.50% 87.60% 87.36% 84.95% 87.55% 85.82% 84.73% 85.82% 88.73% 86.79%
SMA
Guru Kepala Sekolah Pengawas Daya nalar lebih baik
Lebih semangat belajar
Lebih aktif bertanya dan berpendapat Karakter lebih terbangun Hasrat membaca lebih tinggi Termotivasi melakukan observasi Proses pembelajaran lebih menarik
Lebih terampil, inovatif dan produktif
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013
TERHADAP
MURID
Proses pembelajaran yang lebih interaktif dinilai cukup mampu memberi dampak positif dalam
menumbuhkan keaktifan, karakter siswa yang lebih positif.
60.00% 87.37% 93.89% 91.96% 84.00% 78.82% 90.68% 95.23% 95.49% 91.33% 78.70% 84.55% 88.10% 89.00% 84.40%
SMP
Lebih mudah dalam menyusun RPPLebih semangat meningkatkan
kualitas dan metode pembelajaran Lebih semangat menambah Lebih perhatian dan obyektif dalam menilai kemampuan siswa Mampu mengintregasi
antara pendekatan ilmiah dan pembangunan karakter siswa
78.18% 88.63% 93.60% 91.56% 85.04% 81.88% 90.97% 93.58% 93.80% 89.05% 86.00% 88.00% 90.40% 91.00% 86.50%
SD
Guru Kepala Sekolah Pengawas Lebih mudah dalam menyusun RPP
Lebih semangat meningkatkan
Lebih semangat menambah pengetahuan untuk bahan ajar Lebih perhatian dan obyektif dalam menilai kemampuan siswa Mampu mengintregasi
antara pendekatan ilmiah dan pembangunan karakter siswa
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013
TERHADAP
GURU
62.00% 87.50% 94.50% 92.00% 84.00% 77.26% 88.70% 92.49% 92.00% 86.57% 78.89% 78.25% 85.02% 83.98% 80.79%
SMK
Lebih mudah dalam menyusun RPP
Lebih semangat meningkatkan
kualitas dan metode pembelajaran pengetahuan untuk bahan ajarLebih semangat menambah Lebih perhatian dan obyektif dalam menilai kemampuan siswa Mampu mengintregasi
antara pendekatan ilmiah dan pembangunan karakter siswa
58.00% 85.00% 93.50% 91.00% 83.00% 71.77% 88.26% 93.02% 92.15% 89.03% 74.48% 81.26% 86.04% 86.21% 83.56%
SMA
Guru Kepala Sekolah Pengawas Lebih mudah dalam menyusun RPP
Lebih semangat meningkatkan
kualitas dan metode pembelajaran pengetahuan untuk bahan ajarLebih semangat menambah Lebih perhatian dan obyektif dalam menilai kemampuan siswa Mampu mengintregasi
antara pendekatan ilmiah dan pembangunan karakter siswa
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013
TERHADAP
GURU
Kurikulum 2013 mendorong guru SMA dan SMK untuk menjadi individu pembelajar
94.70%
96.58%
92.39% 92.39%
96.47%
87.50%
93.20%
84.50% 91.50%
92.30%
SD
Kepala Sekolah Pengawas Lebih aktif melakukan supervisiLebih aktif mendorong guru untuk menerapkan hasil pelatihan Lebih termotivasi menjadi
teman belajar guru
96.88%
98.35%
95.58% 95.58%
98.44%
83.80%
91.60%
87.70% 91.40%
87.70%
SMP
Lebih aktif melakukan supervisi
Lebih aktif mendorong guru untuk menerapkan hasil pelatihan
Lebih termotivasi mengadakan Lebih termotivasi mengembangkan
Lebih termotivasi menjadi teman belajar guru
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013
TERHADAP
KEPALA SEKOLAH
94.36% 95.83% 94.36% 94.36% 95.71% 79.81% 88.98% 84.82% 84.82% 83.71%
SMK
Lebih aktif melakukan supervisi
Lebih aktif mendorong guru untuk menerapkan hasil pelatihan
Lebih termotivasi mengadakan pelatihan mandiri Lebih termotivasi mengembangkan
manajemen sekolah Lebih termotivasi menjadi
teman belajar guru
95.47% 97.22% 95.16% 95.16% 95.77% 79.98% 89.73% 88.26% 90.29% 85.94%
SMA
Kepala Sekolah Pengawas Lebih aktif melakukan supervisi
Lebih aktif mendorong guru untuk menerapkan hasil pelatihan
Lebih termotivasi mengadakan pelatihan mandiri Lebih termotivasi mengembangkan
manajemen sekolah Lebih termotivasi menjadi
teman belajar guru
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013
TERHADAP KEPALA
SEKOLAH
Penerapan kurikulum meningkatkan motivasi kepala sekolah SMA dan SMK dalam melakukan
perbaikan: kualitas, pembelajaran, dan manajemen sekolah.
83.68%
79.98% 62.11%
67.88%
80.49% 66.03%
SD
Komite Ortu Orangtua
Siswa mudah belajar
Siswa mudah beradaptasi
dengan metode pembelajaran Metode pembelajaranmenyenangkan
77.90%
77.54% 61.85%
79.22%
79.03% 60.25%
SMP
Siswa mudah belajar
Siswa mudah beradaptasi
dengan metode pembelajaran Metode pembelajaranmenyenangkan
KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
73.08%
75.42% 55.24%
69.06%
67.60% 51.53%
SMA
Komite Ortu Orangtua Siswa mudah belajar
Siswa mudah beradaptasi
dengan metode pembelajaran Metode pembelajaranmenyenangkan
78.14%
76.88% 58.21%
77.90%
75.60% 57.48%
SMK
Siswa mudah belajar
Siswa mudah beradaptasi
dengan metode pembelajaran Metode pembelajaranmenyenangkan
KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
Kurikulum 2013 menciptakan kemudahan belajar dan menyenangkan bagi siswa SMA dan SMK.
92.81% 90.56% 91.51% 91.87% 89.90% 90.82% 93.91% 92.08% 89.15% 90.25% 91.17% 88.42% 88.53% 93.04%
SD
Komite
Ortu
Orangtua
Lebih aktif bertanya dan berpendapat
Termotivasi untuk observasi
Lebih terampil, inovatif dan produktif Semangat belajar lebih tinggi Karakter siswa lebih terbangun 94.40% 93.79% 92.73% 92.56% 91.94% 93.36% 93.68% 94.93% 93.09% 92.76% 93.46% 92.31% 91.47% 94.54%
SMP
Lebih aktif bertanya dan berpendapat
Termotivasi untuk observasi
Lebih terampil, inovatif dan produktif Semangat belajar
lebih tinggi Karakter siswa lebih terbangun
KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
93.50% 91.51% 92.36% 92.25% 90.81% 91.39% 92.98% 91.77% 90.21% 89.48% 89.28% 87.53% 89.77% 91.09%
SMA
Lebih aktif bertanya dan berpendapatTermotivasi untuk observasi
Lebih terampil, inovatif dan produktif
Daya nalar lebih baik Hasrat membaca lebih tinggi
Semangat belajar lebih tinggi Karakter siswa lebih terbangun 94.35% 92.99% 93.12% 92.23% 90.69% 92.11% 93.30% 92.35% 91.36% 91.61% 92.09% 89.66% 90.64% 93.33%
SMK
Komite OrangtuaOrtu Lebih aktif bertanya dan berpendapat
Termotivasi untuk observasi
Lebih terampil, inovatif dan produktif
Daya nalar lebih baik Hasrat membaca lebih tinggi
Semangat belajar lebih tinggi Karakter siswa lebih terbangun
KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
Kurikulum 2013 mendapat respon positif dari komite sekolah dan orang tua: anak lebih aktif
bertanya, mandiri, kreatif, serta memiliki daya nalar yang lebih baik.
tdak yakin kurang yakin yakin sangat yakin
Rencana Implementasi Tahun 2014
E
No
Jenjang
Sekolah
Siswa Kelas
1,2,4,5,7,8
Guru
1
SD/SDLB
148.171
17.640.917
783.935
2
SMP/SMPLB
35.597
7.107.950
415.980
Jumlah
183.768
24.748.867
1.199.915
Jumlah Sekolah, Siswa, dan Guru
Sasaran 2014
No
Jenjang
Jumlah Sekolah
Siswa Kelas
10,11
Guru
1
SMA/SMLB
12.403
3.468.510
139.398
2
SMK
10.628
3.027.467
85.688
JUMLAH
23.031
6.495.977
225.086
Pendidikan Dasar
Pendidikan Menengah
Skema
Implementasi
I
Upload Buku *)
Penyaluran BOS Buku
IV
Penggunaan buku
Sem I
di sekolah
II
Pengadaan dan Distribusi
Buku Sem II oleh Pemda
I
Mulai Pembelian Buku Sem I
oleh Sekolah
I
Penggunaan buku
Sem II
di sekolah
II
II
Mulai Pelathan
Narasumber Nasional *)
Mulai Pelathan
Instruktur Nasional *)
III
Mulai Pelathan
Guru,
KS, PS *)
II
Pelathan Manajemen
KS dan PS
Jadwal Pelathan
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Penuntasan Buku
Pelatihan IN
1
2
3
4
1
2
3
4
Juli
1
2
3
Pelatihan Guru Sasaran 4 Angkatan
Penyegaran NS
Dimulai 10 Maret
Persiapan
IN
Untuk melatih GS
Ujian Akhir Sekolah dan Pembagian Rapor
Persiapan NS
Untuk pelatihan IN
3
4
Awal
Ramadhan Awal
Pengadaan Buku
MEKANISME PENGADAAN BUKU KURIKULUM 2013
Tahun 2014
Penggandaan buku dialokasikan
melalui BOS + APBN
Penggandaan buku dialokasikan melalui DAK
di daerah:
1. DAK 2014 (penerima DAK 2014)
2. APBD Kab./Kota (bukan penerima DAK)
Semester I
Juli – Desember 2014
Januari – Juni 2015
Semester II
Ruang Lingkup Pendampingan
No
Pendampingan
Materi
Komponen
1
Buku teks pelajaran
dan buku pedoman
guru termasuk
silabus
Pemahaman materi yang tertuang pada buku; Keterkaitan antara pengetahuan,
keterampilan dan sikap; Pemahaman terhadap sumber-sumber belajar lainnya;
Keterkaitan antara sumber-sumber belajar dan alat-alat yang dipergunakan; Penekanan
pada high order thinking (contoh-contoh); materi pengayaan dan remedial.
2
Proses
pembelajaran dan
penilaian
Pembelajaran yang menekankan pada tiga ranah kompetensi (melalui pembelajaran
pengetahuan untuk mengasah keterampilan dan membentuk sikap); Pembelajaran
berbasis aktivitas; Pembelajaran untuk mengasah kreativitas; Penilaian proses; Penilaian
kompetensi (secara utuh)
3
Penyusunan rencana
pelaksanaan
pembelajaran
Identitas mata pelajaran/tema; Perumusan indikator; Perumusan tujuan pembelajaran;
Pemilihan materi ajar; Pemilihan sumber belajar; Pemilihan media belajar; Pemilihan
metode pembelajaran; Pemilihan strategi pembelajaran; Penilaian pembelajaran
4
Pelaksanaan
pembelajaran
Pendekatan pembelajaran saintifik; Discovery/inquiry learning; Pembelajaran melalui
projek; Pembelajaran nonklasikal terutama dengan ko/ekstra kurikuler
5
Pelaksanaan
Terima Kasih
Bahan Cadangan Diskusi
Diskusi:
1. Mengapa sering kali orang tidak mau berubah?
2. Mengapa Kurikulum harus berubah?
3. Apa yang menjadi tantangan abad 21 sehingga kurikulum harus
berubah?
4. Perlukah kurikulum berubah?
5. Bagaimana jika kurikulum tidak berubah?
6. Apa yang Anda ketahui tentang kurikulum 2013?
7. Apa yang Anda ketahui tentang pendekatan saintifik?