• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Tayang Konsep Kurikulum 2013 (paparan Mendikbud)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan Tayang Konsep Kurikulum 2013 (paparan Mendikbud)"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

(2)

Tujuan

Memiliki sikap yang terbuka untuk menerima

Kurikulum 2013.

Memiliki pemahaman yang mendalam tentang

(3)

Alur Kegiatan

Pendahuluan

kelmpok

Diskusi

Refleksi

Tujuan

Pemben-tukan

kelompok

Perubahan

Mindset dan

Filosofis

Kurikulum

2013

Implementasi

Penguatan

Perubahan

Mindset dan

Filosofis

Kurikulum 2013

(4)

Kegiatan 1

Pembentukan Kelompok

Tiap peserta mendapatkan guntingan potongan

syair lagu

Mencari anggota kelompok lainnya berdasarkan

judul lagu yang sama dengan melantunkan bagian

syair yang didapatkannya

Setelah berkumpul, tiap kelompok menyanyikan

(5)

Nama Kelompok

1. Sorak-Sorak Bergembira

2. Garuda Pancasila

3. Halo-Halo Bandung

4. Bangun Pemuda Pemudi

5. Hari Merdeka

6. Dari Sabang Sampai Merauke

7. Satu Nusa Satu Bangsa

(6)

Kegiatan 2

Diskusi:

1. Mengapa sering kali orang tidak mau berubah? Apa yang membuat

orang tidak mau berubah? Bagaimana caranya agar orang mau

berubah?

(untuk kelp 1 dan 5)

2. Perlukah kurikulum berubah? Mengapa Kurikulum harus berubah?

Bagaimana jika kurikulum tidak berubah?

(untuk kelp 2 dan 6)

3. Apa yang Anda ketahui tentang pendekatan saintifik? (jelaskan

tahapan dan kegiatan pembelajarannya)

(untuk kelp 3 dan 7)

4. Apa yang Anda ketahui tentang pembelajaran tematik terintegrasi?

(jelaskan dari mulai definisi, latar belakang, sampai manfaatnya)

(7)

Kegiatan 3

Presentasi Hasil Kerja Kelompok

Tiap kelompok memajangkan hasil diskusinya

Tiap kelompok menunjuk salah seorang anggotanya

untuk menjaga pajangannya (sales) dan bertugas untuk

menjelaskan kepada tiap pengunjung yang datang

Anggota kelompok (selain sales) mengunjungi pajangan

kelompok lain dari satu kelompok ke kelompok lainnya

secara berurutan (searah jarum jam)

Kelompok yang berkunjung menanggapi hasil

(8)

SISTEMATIKA

PENGANTAR

I

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

(9)

PENGANTAR

(10)

Sumber:

Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential

(McKinsey Global Institute, 2012)

....Indonesia’s economy has enormous promise...

.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....

10

Perlu dipersiapkan

social engineering

Perlu peningkatan

akses, kualitas dan

relevansi pendidikan

Pendidikan sebagai Kata Kunci

(11)

Perkembangan PDB dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia,

2004-2014

PD

B

(U

S$

M

ili

ar

)

Pe

rt

um

bu

ha

n

Ek

on

om

i (

%

)

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

-

200.0

400.0

600.0

800.0

1,000.0

1,200.0

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

257.0 285.8

364.4

432.2

510.8 538.8

709.5

846.2 878.2

946.4 1,063.1 5.0 5.7 5.5 6.3 6.0

4.6

6.2 6.5 6.2 5.8 6.0
(12)

No

Indikator

(base-

2004

line)

KIB I

KIB II

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

1

Pendapatan Negara (Rp.

Triliun)

403,4

495,2

638,0

707,8

981,6

848,8

995,3 1.210,6 1.338,1 1.502,0 1.667,1

2

Belanja Negara (Rp.

Triliun)

427,2

509,6

667,1

757,7

985,7

937,4 1.042,1 1.295,0 1.491,2 1.726,2 1.842,5

3

Penerimaan Pajak (Rp.

Triliun)

280,6

347,0

409,2

491,0

658,7

619,9

723,3

873,9

980,5 1.148,0 1.280,4

4

Rasio Utang thd PDB (%)

57,0

47,0

39,0

35,1

33,0

28,3

26,1

24,4

24,0

23,4

23,0

5

PDB Per Kapita (US$)

1.160

1.273

1.601

1.871

2.178

2.272

2.946

3.472

3.557

3.816

4.032

6

Anggaran Pendidikan (Rp.

Triliun)

21,6

86,1

125,7

142,2

154,2

208,3

225,2

266,9

310,8

345,3

371,2

7

Indeks Harga Saham Gab.

(IHSG)

1.000,2 1.162,6 1.805,5 2.745,8 1.355,4 2.534,4 3.703,5 3.822,0 4.316,7 4.510,6

n.a.

8

Realisasi Investasi (Rp.

Triliun)

56,6

111

74,6

127,9

154,2

135,1

208,5

251,3

313,2

293,3

456,6

Perkembangan Indikator Ekonomi 2004-2013

Catatan: Realisasi Investasi 2013 (sampai Triwulan III). Tahun 2014 adalah angka sasaran (Menko Perekonomian, 201

4)

PDB per kapita US$ 585,2 (1980), US$ 1.082,6 (1997), US$ 473,5 (1998)

(13)

Bonus Demografi:

Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka

19

50

19

55

19

60

19

65

19

70

19

75

19

80

19

85

19

90

19

95

20

00

20

05

20

10

20

15

20

20

20

25

20

30

20

35

0

50 000

100 000

150 000

200 000

250 000

300 000

350 000

0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

100.0

Penduduk

Dependency Ratio

Window of

opportunity

Indonesian

median age < 30 years (2012)

Indonesia has the demographic window of opportunity while Asia is aging ....

Jumlah Penduduk (000)

(14)

Tren Dependency Rato menurut Provinsi, 2010-2035

Ac

eh

Su

m

at

er

a

U

ta

ra

Su

m

at

er

a

Ba

ra

t

Ri

au

Ja

m

bi

Su

m

at

er

a

Se

la

ta

n

Be

ng

ku

lu

La

m

pu

ng

Ke

p.

B

an

gk

a

Be

lit

un

g

Ke

pu

la

ua

n

Ri

au

D

KI

Ja

ka

rt

a

Ja

w

a

Ba

ra

t

Ja

w

a

Te

ng

ah

D

I Y

og

ya

ka

rt

a

Ja

w

a

Ti

m

ur

Ba

nt

en

Ba

li

N

TB

N

TT

Ka

lim

an

ta

n

Ba

ra

t

Ka

lim

an

ta

n

Te

ng

ah

Ka

lim

an

ta

n

Se

la

ta

n

Ka

lim

an

ta

n

Ti

m

ur

Su

la

w

es

i U

ta

ra

Su

la

w

es

i T

en

ga

h

Su

la

w

es

i S

el

at

an

Su

la

w

es

i T

en

gg

ar

a

G

or

on

ta

lo

Su

la

w

es

i B

ar

at

M

al

uk

u

M

al

uk

u

U

ta

ra

Pa

pu

a

Ba

ra

t

Pa

pu

a

IN

D

O

N

ES

IA

35.0

40.0

45.0

50.0

55.0

60.0

65.0

70.0

75.0

50.5 47.3

2010

2015

2020

2025

2030

2035

(15)
(16)

Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka

Ke lo m po k um ur

Jumlah Penduduk (juta)

Generasi 100 thn Merdeka

(Usia pada tahun 2045)

Strukutur Penduduk Indonesia

Tahun 2010

45-54 tahun

35-44 tahun

Periode Bonus Demografi

2010-2035

Paudisasi

Pendidikan Dasar berkualitas dan merata

Pendidikan karakter

Memastkan semua penduduk usia

sekolah bersekolah

Pendidikan Menengah Universal (PMU) &

Kurikulum 2013, Pendidikan Tinggi yang

berkualitas dan berdaya saing, Pendidikan

Dasar berkualitas dan merata, Pendidikan

karakter, Memastkan semua penduduk

usia sekolah bersekolah

0-9

10-19

20-29

30-39

40-49

50-59

60-69

70-74

75 +

45,972 43,724 41,529 38,501 30,730 20,026 10,808 3,376 3,853

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2015 (Bappenas, BPS, UNFPA 2013))

Jumlah Penduduk: 238,5 Juta orang

10-19

43.724

(17)

Tren Permintaan terhadap Tenaga Terampil di Negara Maju

.... Permintaan terhadap tenaga terampil di negara maju terus meningkat ....

(18)

Perencanaan Pembangunan Khususnya Pembangunan

Pendidikan harus memperhatkan perkembangan Peta

Demografi dan Tantangan Jaman

“Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya.

Sungguh mereka akan menghadapi masa

(19)

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

II

A. Pendahuluan

B. Pengembangan Kurikulum 2013

C. Buku Kurikulum 2013

(20)

Pendahuluan

(21)

Pendapat Tentang Kurikulum 2013

1) Tanpa melalui riset yg mendalam dan tergesa-gesa

2) Tanpa melibatkan guru

3) Yang penting metodologi bukan kurikulum

4) Yang penting guru bukan kurikulum

5) Tidak mungkin satu mata pelajaran bisa berkontribusi

terhadap tiga kompetensi sekaligus

6) Sebagai proyek untuk memperkaya para pejabat

7) Ganti Menteri ganti kurikulum (padahal Presidennya sama)

8) Guru kesulitan dalam penilaian

(22)

Faktor Sukses Implementasi K2013

f

(

Pendidik

+ Buku +

Tata Kelola

)

Ketersediaan

(Profesionalitas)

Kapasitas

Pemahaman terhadap filosofi

dan isi dari K2013 serta mampu

men-

deliver

bisa dilakukan melalui pelatihan

dan pendampingan

perlu

pelathan dan

pendampingan secara

berkelanjutan

Ketersediaan

Kualitas Buku

Subtansi buku tidak melalui

mekanisme pasar namun

dikendalikan langsung oleh

Kemdikbud

Koordinasi antar

pemangku

kepentngan, akurasi

data, perencanaan

(23)

Tantangan

Jumlah Yang Sangat Besar

Cakupan Wilayah Yang Luas

(24)

Perbedaan Mendasar K2013 dengan

Kurikulum Sebelumnya

Pendekatan berbasis pada

scientific approach

untuk mendorong

kreativitas

Keutuhan antara kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap

Keutuhan antara Kurikuler, ko-kurikuler dan ektra-kurikuler

Penilaian capaian siswa dengan menggunakan deskriptif kualitatif dan

numerik kuantitaif

Tematik Terpadu untuk SD

Pendekatan IPA dan IPS dari

partitif agregatif

menjadi melebur

terintegrasi (

liquid Integratif

)

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

(25)

Pengembangan Kurikulum 2013

(26)

Lama Ting

gal d i Sek

olah

Efektivitas

Pembelajaran

(

Kurikulum,

Guru,..

)

Lama Sekolah

Periode 1994-2012

Mulai 2013

Strategi Peningkatan Kinerja Pendidikan

(27)

Perkembangan

Akademik

Industri

Sosial-Budaya

Perubahan

Kebutuhan

Pengetahuan

Keterampilan

Sikap

Pe

ng

em

ba

ng

an

Ku

rik

ul

um

SDM yang

Kompeten

Pengetahuan

Keterampilan

Sikap

Pedagogi, Psikologi

(28)

K2013 Momentum Penantaan Praksis Pendidikan

Penataan sistem perbukuan

:

Substansi (dikendalikan langsung Kemdikbud, tdak diserahkan melalui mekanisme pasar)

Aspek, Ketersediaan, dan Keterjangkauan

Grats

Penataan LPTK dalam penyiapan dan pengadaan guru

Substansi pendidikan

Manajemen pengembangan

Penataan Pelathan Guru Berkelanjutan

Peningkatan kapasitas dan profesionalitas (pelathan berkelanjutan)

Peningkatan Kinerja (pengukuran kinerja)

Peningkatan Karir dan kesejahteraan (kesejahteraan)

Memperkuat budaya sekolah:

Pengintegrasian kurikuler, ko-kurikuler, ekstra kurikuler

Penguatan peran BK

Pembenahan manajemen sekolah terutama pemanfaatan fasilitas sekolah

Perubahan Pendekatan pada mulai dari bahasa Indonesia, PPKN, IPA, IPS

Memperkuat integrasi pengetahuan-bahasa-budaya

(29)

Penataan Pelathan Guru Berkelanjutan

Penataan

Pelathan Guru

Berkelanjutan

PENINGKATAN KARIR

DAN KESEJAHTERAAN

PENINGKATAN

KINERJA

PENINGKATAN

KAPASITAS DAN

PROFESIONALITAS

pelathan berkelanjutan

pe

ngu

ku

ran

kin

erja

se

jah

te

ra

an

(a

l. T

un

(30)

Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013

(31)

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Himpunan Kompetensi Dasar

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Himpunan Kompetensi Int

KI

Kelas IIII

KI

Kelas IV

KI

Kelas V

KI

Kelas VI

KI

Kelas IIII

KI

Kelas IV

KI

Kelas V

KI

Kelas VI

KL

SD/MI

KL

SMP/MTs

KL

SMA/K/MA

KL

PT/PTA

Pro

se

s P

em

be

nt

Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan

Tujuan

Pendidikan

Nasional

Inte

gras

(32)

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Himpunan Kompetensi Dasar

KI

Kelas I

KI

Kelas II

KI

Kelas IIII

KI

Kelas IV

KI

Kelas V

KI

Kelas VI

KI

Kelas I

KI

Kelas II

KI

Kelas IIII

KI

Kelas IV

KI

Kelas V

KI

Kelas VI

KI

Kelas I

KI

Kelas II

KI

Kelas IIII

KI

Kelas IV

KI

Kelas V

KI

Kelas VI

KI

Kelas I

KI

Kelas II

KI

Kelas IIII

KI

Kelas IV

KI

Kelas V

KI

Kelas VI

Inte grasi Horison tal

Pro

se

s P

em

be

nt

uk

an

Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar dan

Matapelajaran untuk SD

Kompetensi

Lulusan

Inte

gra

si V

erti

kal

Pr

os

es

P

er

um

us

an

KI : Kompetensi Inti

Kompetensi

Lulusan

Kompetensi

Lulusan

.. Kurikulum 2013 menekankan pentngnya

penguatan

kompetensi sikap

(spiritual dan sosial) lulusan ...

(33)

Kurikulum yang dapat

menghasilkan insan

indonesia yang:

Produktf, Kreatf,

Inovatf,

Afektf

melalui penguatan

Sikap, Keterampilan,

dan Pengetahuan

yang terintegrasi

*Kurikulum: Kompetensi Lulusan, Isi, Struktur, Proses Pembelajaran, Proses Penilaian, Silabus,

Buku*

Produktif

Kreatif

Inovatif

Afektif

Tema Pengembangan Kurikulum 2013

(34)

PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

KBK 2004

KTSP 2006

KBK 2004

KTSP 2006

KURIKULUM

2013

1. Penataan Pola Pikir

dan Tata Kelola

2. Pendalaman dan

Perluasan Materi

3. Penguatan Proses

4. Penyesuaian Beban

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

(35)

Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum

No

KBK 2004

KTSP 2006

Kurikulum 2013

1

Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari

Standar Isi

Standar Kompetensi Lulusan

diturunkan dari kebutuhan

2

Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan

Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan

Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata

Pelajaran

Standar Isi diturunkan dari Standar

Kompetensi Lulusan melalui

Kompetensi Inti yang bebas mata

pelajaran

3

Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk

sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk

pengetahuan

Semua mata pelajaran harus

berkontribusi terhadap

pembentukan sikap, keterampilan,

dan pengetahuan,

4

Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran

Mata pelajaran diturunkan dari

kompetensi yang ingin dicapai

5

Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain,

(36)

Standar Isi

Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006

Mapel 1

SKL Mapel 1

SK-KD Mapel 1

Mapel 2

SKL Mapel 2

SK-KD Mapel 2

Mapel 3

SKL Mapel 3

SK-KD Mapel 3

Mapel n

SKL Mapel n

SK-KD Mapel n

....

....

....

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan

(37)

Standar Isi

sebagai Sumber Standar Proses, Kompetensi Lulusan

dan Penilaian (KBK 2004 dan KTSP 2006)

Standar Kompetensi Lulusan

sebagai Sumber Standar

(38)

Lengan Kiri

Muka Kiri

Kerah

Lengan Kanan

Muka Kanan

Saku

Belakang

(39)

Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013

KTSP

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN

KERANGKA DASAR KURIKULUM

STRUKTUR

KURIKULUM

KI KELAS & KD MAPEL

(STANDAR ISI)

STANDARPROSES

PENILAIAN

STANDAR

SILABUS

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

PANDUAN GURU

BUKU TEKS SISWA

KESIAPAN PESERTA DIDIK

KEBUTUHAN

RENCANA

(40)

Kemeja Lengan Panjang Warna Biru

Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm)

58 cm

38 cm

83 cm

92 cm

86 cm

Lengan Kiri

Muka Kiri

Belakang

Muka Kanan

Lengan Kanan

saku

(41)

Peran-Tugas Pemerintah

Pe

ra

n-Tu

ga

s

G

ur

u/

Sa

td

ik

Ef

ek

tv

ita

s

w

ak

tu

p

em

be

la

ja

ra

n

Kurikulum

2013

KBK 2004

KTSP 2006

A

lo

ka

si

w

ak

tu

p

er

si

ap

an

s

ila

bu

s

da

n

re

vi

ew

b

uk

u

Efektivitas waktu pembelajaran

Alokasi waktu guru untuk persiapan silabus dan review buku ajar

(42)

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Refleksi dari Hasil PISA 2009

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Level 6

Level 5

Level 4

Level 3

Level 2

Level 1

Below Level 1

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Level 6

Level 5

Level 4

Level 3

Level 2

Level 1b

Level 1a

Below

Level 1

Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai

pelajaran

sampai level 3

saja, sementara negara lain

banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan

keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama,

interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu:

yang kita

ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman

penyesuaian kurikulum

Matematka

IPA

(43)

Si

ng

ap

or

e

Ch

in

es

e

Ta

ip

ei

Ira

n

Sa

ud

i A

ra

bi

a

In

do

ne

sia

M

or

oc

co

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Very Low

Low

Intermediate

High

Advance

Si

ng

ap

or

e

Ch

in

es

e

Ta

ip

ei

Ira

n

In

do

ne

sia

M

or

oc

co

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Very Low

Low

Intermediate

High

Advance

Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV

Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV

2006

2011

(44)

Domain

Topics

Number

1. Concepts of whole numbers, including place value and ordering

2. Adding, subtractng, multplying, and/or dividing with whole numbers

3. Concepts of fractons

4. Adding and subtractng with fractons

5. Concepts of decimals, including place value and ordering

6. Adding and subtractng with decimals

7. Number sentences

8. Number patterns

Geometry

Shapes and

Measu-rement

1. Lines: measuring, estmatng length of; parallel and perpendicular lines

2. Comparing and drawing angles

3. Using informal coordinate systems to locate points in a plane

4. Elementary propertes of common geometric shapes

5. Reflectons and rotatons

6. Relatonships between two-dimensional and three-dimensional shapes

7. Finding and

estmatng

areas, perimeters, and volumes

Data Display

1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts

2. Drawing conclusions from data displays

3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs

Ada beberapa topik yang tdak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas IV

yang mengikut TIMSS

Perbandingan Kurikulum Matematka SD Kelas IV dan Materi TIMSS

(45)

PKN KTSP 2006 Kelas IV

PKN KTSP 2006 Kelas V

Mengenal lembaga-lembaga

dalam susunan

pemerintahan desa dan pem. kecamatan

Menggambarkan struktur organisasi desa dan

pemerintah kecamatan

Mengenal lembaga-lembaga

dalam susunan

pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi

Menggambarkan struktur organisasi kabupaten,

kota, dan provinsi

Mengenal lembaga-lembaga negara dalam

susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti

MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK

Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat

pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para

Menteri

Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia

yang

pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan

internasional

Memberikan contoh sederhana pengaruh

globalisasi di lingkungannya

Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi

yang terjadi di lingkungannya

Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik

Indonesia

Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam

menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia

Pengertian dan pentingnya peraturan

perundang-undangan tingkat pusat dan daerah

Memberikan contoh peraturan perundang-

undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak,

anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok

Mendeskripsikan pengertian organisasi

contoh organisasi di lingkungan sekolah dan

masyarakat

Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi

di sekolah

Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama

Mematuhi keputusan bersama

Penyesuaian Beban:

(46)

Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreatvitas

Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:

2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan

, 1/3

sisanya berasal dari genetik.

Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari

pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.

Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:

-

Observing [mengamat]

-

Questioning [menanya]

-

Experimenting [mencoba]

-

Associating [menalar]

-

Networking [Membentuk jejaring]

Personal

Inter-personal

Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal

melalui proses

mengamat, menanya, menalar, dan mencoba [observaton based learning]

untuk

meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam

jejaringan melalui

collaboratve learning

Pembelajaran berbasis

kecerdasan tidak akan

(47)

Proses Penilaian dalam Kurikulum 2013

Penilaian

Mengukur tngkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tnggi

(high-order thinking)

Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran

mendalam [bukan sekedar hafalan]

(48)

Beberapa Perbedaan Pentng:

(49)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

anak melihat dunia

sebagai suatu keutuhan yang terhubung

, bukannya

penggalan-penggalan lepas dan terpisah.

Mapel-mapel sekolah dasar

dengan definisi kompetensi

yang berbeda

menghasilkan banyak keluaran yang sama

.

Keterkaitan satu sama lain antar mapel-mapel sekolah dasar

menyebabkan

keterpaduan konten

pada berbagai mapel dan

arahan bagi siswa untuk mengaitkan antar mapel akan

meningkatkan hasil pembelajaran siswa

.

(50)

Fleksibilitas

pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya dengan

kebutuhan siswa

Menyatukan pembelajaran siswa

untuk konvergensi

pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya

inkonsistensi antar mata pelajaran

Merefleksikan dunia nyata

yang dihadapi anak di rumah dan

lingkungannya

Selaras dengan cara anak berfikir

, dimana hasil penelitian otak

mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak

menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya

menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu

adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah

informasi.

Manfaat Tematk Terpadu

(51)

Keterpaduan

Dalam Mapel

Antar Mapel

Luar mapel

Intra-Disipliner

(Integrasi Vertikal)

Trans-Disipliner

Multi-Disipliner

Inter-

Disipliner

(Integrasi Horisontal)

(52)

Perubahan untuk Semua Mata Pelajaran

No

Kurikulum Lama

Kurikulum 2013

1

Materi disusun untuk

memberikan

pengetahuan kepada

siswa

Materi disusun seimbang mencakup

kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan

2

Pendekatan

pembelajaran adalah

siswa diberitahu

tentang materi yang

harus dihafal [siswa

diberi tahu].

Pendekatan pembelajaran berdasarkan

pengamatan, pertanyaan, pengumpulan data,

penalaran, dan penyajian hasilnya melalui

pemanfaatan berbagai sumber-sumber belajar

[siswa mencari tahu]

3

Penilaian pada

pengetahuan melalui

ulangan dan ujian

(53)

Ilmu Pengetahuan Sosial

No

Kurikulum Lama

Kurikulum 2013

1

Materi disajikan terpisah

menjadi Geografi, Sejarah,

Ekonomi, Sosiologi

Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok

Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.

2

Tidak ada platform, semua

kajian berdiri sejajar

Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan

pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat

dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan

pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh

NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi

disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas

yang lebih kokoh.

3

Diajarkan oleh guru

berbeda (

team teaching

)

dengan sertifikasi

berdasarkan mata kajian

Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan

(54)

Ilmu Pengetahuan Alam

No

Kurikulum Lama

Kurikulum 2013

1

Materi disajikan terpisah antara

Fisika, Kimia, dan Biologi

Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Fisika,

Kimia, Biologi

2

Tidak ada platform, semua kajian

berdiri sejajar

Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan

pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait dengan

benda beserta interaksi diantara benda-benda tersebut. Tujuannya

adalah menekankan pentingnya interaksi biologi, fisika, kimia dan

kombinasinya dalam membentuk ikatan yang stabil.

3

Materi ilmu bumi dan anta-riksa

masih belum memadai [sebagian

dibahas di IPS]

Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan standar

internasional

4

Materi kurang mendalam dan

cenderung hafalan

Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis dan analitis

sesuai dengan standar internasional

5

Diajarkan oleh guru berbeda

(

team teaching

) dengan

sertifikasi berdasarkan mata

kajian

Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan

terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat

(55)

Matematika

No

Kurikulum Lama

Kurikulum 2013

1

Langsung masuk ke materi abstrak

Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke

semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan

2

Banyak rumus yang harus dihafal

untuk menyelesaikan permasalahan

(hanya bisa menggunakan)

Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang

diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan

rumus-rumus dan pengertan dasar (tdak hanya bisa mnggunakan

tetapi juga memahami asal-usulnya)

3

Permasalahan matematika selalu

diasosiasikan dengan [direduksi

menjadi] angka

Perimbangan antara matematka dengan angka dan tanpa

angka [gambar, grafik, pola, dsb]

4

Tidak membiasakan siswa untuk

berfikir kritis [hanya mekanistis]

Dirancang supaya siswa harus berfikir krits untuk

menyelesaikan permasalahan yang diajukan

5

Metode penyelesaian masalah yang

tidak terstruktur

Membiasakan siswa berfikir algoritmis

6

Data dan statistik dikenalkan di kelas

IX saja

Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan

statstk sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar

internasional

(56)

Bahasa Indonesia/Inggris

No

Kurikulum Lama

Kurikulum 2013

1

Materi yang diajarkan

ditekankan pada

tatabahasa/struktur bahasa

Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa

sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan

pengetahuan

2

Siswa tidak dibiasakan membaca

dan memahami makna teks yang

disajikan

Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta

meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri

3

Siswa tidak dibiasakan

menyusun teks yang sistematis,

logis, dan efektif

Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif

melalui latihan-latihan penyusunan teks

4

Siswa tidak dikenalkan tentang

aturan-aturan teks yang sesuai

dengan kebutuhan

Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai sehingga

tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi

dan kondisi: siapa, apa, dimana)

5

Kurang menekankan pada

pentingnya ekspresi dan

spontanitas dalam berbahasa

Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan

pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan secara spontan

(57)

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran

No

Kurikulum Lama

Kurikulum 2013

1

Materi disajikan

berdasarkan empat pilar

dengan pembahasan yang

terpisah-pisah

Materi disajikan tidak berdasarkan pada

pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan

tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam

pembentukan karakter bangsa

2

Materi disajikan

berdasarkan pasokan yang

ada pada empat pilar

kebangsaan

Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi

warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas,

dan aturan)

3

Tidak ada penekanan pada

tindakan nyata sebagai

warga negara yang baik

Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk

melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang

baik

4

Pancasila dan

Kewarganegaraan disajikan

sebagai pengetahuan yang

harus dihafal

Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya

(58)

Buku Kurikulum 2013

(59)

Buku Kurikulum 2013

1) Buku ditulis mengacu kepada konsep kurikulum (KI, KD,

Silabus).

2) Dalam mengajar ada dua jenis buku (Buku Siswa dan

Buku Guru).

3) Buku Siswa lebih ditekankan pada

activity based

bukan

merupakan bahan bacaan.

4) Setiap buku memuat model pembelajaran dan

project

yang akan dilakukan oleh siswa.

(60)

Hasil Sensus

Pelaksanaan Kurikulum 2013

(61)

77.43% 72.07% 82.57% 78.71% 77.47% 78.11% 86.38% 77.72% 89.18% 89.44% 92.73% 90.74% 90.48% 89.18% 94.72% 89.70% 86.80% 83.80% 88.80% 83.40% 86.60% 83.20% 90.90% 86.40%

SMP

Daya nalar lebih baik

Lebih semangat belajar

Lebih aktif bertanya dan berpendapat Karakter lebih terbangun Hasrat membaca lebih tinggi Termotivasi melakukan observasi Proses pembelajaran lebih menarik

Lebih terampil, inovatif dan produktif 76.44% 74.39% 82.54% 79.16% 79.20% 78.30% 88.04% 78.41% 86.43% 86.84% 91.43% 87.89% 87.51% 86.43% 94.64% 86.48% 87.70% 88.10% 90.80% 87.20% 87.20% 94.30% 87.50%

SD

Guru Daya nalar lebih baikKepala Sekolah Pengawas

Lebih aktif bertanya dan berpendapat Karakter lebih terbangun Hasrat membaca lebih tinggi Termotivasi melakukan observasi Proses pembelajaran lebih menarik

Lebih terampil, inovatif dan produktif

PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013

TERHADAP

MURID

Penerapan kurikulum memberi

pengaruh yang bagus terhadap siwa

dalam pembentukan

(62)

75.56% 70.89% 81.53% 80.32% 71.83% 72.72% 79.41% 68.16% 88.31% 86.24% 88.08% 88.31% 83.78% 88.31% 90.99% 83.15% 82.12% 79.27% 85.01% 80.88% 79.94% 81.36% 84.97% 80.73%

SMK

Daya nalar lebih baik

Lebih semangat belajar

Lebih aktif bertanya dan berpendapat Karakter lebih terbangun Hasrat membaca lebih tinggi Termotivasi melakukan observasi Proses pembelajaran lebih menarik

Lebih terampil, inovatif dan produktif 80.51% 75.01% 82.32% 83.68% 76.73% 78.19% 79.55% 74.13% 86.99% 89.45% 90.79% 90.78% 89.44% 86.99% 91.50% 87.60% 87.36% 84.95% 87.55% 85.82% 84.73% 85.82% 88.73% 86.79%

SMA

Guru Kepala Sekolah Pengawas Daya nalar lebih baik

Lebih semangat belajar

Lebih aktif bertanya dan berpendapat Karakter lebih terbangun Hasrat membaca lebih tinggi Termotivasi melakukan observasi Proses pembelajaran lebih menarik

Lebih terampil, inovatif dan produktif

PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013

TERHADAP

MURID

Proses pembelajaran yang lebih interaktif dinilai cukup mampu memberi dampak positif dalam

menumbuhkan keaktifan, karakter siswa yang lebih positif.

(63)

60.00% 87.37% 93.89% 91.96% 84.00% 78.82% 90.68% 95.23% 95.49% 91.33% 78.70% 84.55% 88.10% 89.00% 84.40%

SMP

Lebih mudah dalam menyusun RPP

Lebih semangat meningkatkan

kualitas dan metode pembelajaran Lebih semangat menambah Lebih perhatian dan obyektif dalam menilai kemampuan siswa Mampu mengintregasi

antara pendekatan ilmiah dan pembangunan karakter siswa

78.18% 88.63% 93.60% 91.56% 85.04% 81.88% 90.97% 93.58% 93.80% 89.05% 86.00% 88.00% 90.40% 91.00% 86.50%

SD

Guru Kepala Sekolah Pengawas Lebih mudah dalam menyusun RPP

Lebih semangat meningkatkan

Lebih semangat menambah pengetahuan untuk bahan ajar Lebih perhatian dan obyektif dalam menilai kemampuan siswa Mampu mengintregasi

antara pendekatan ilmiah dan pembangunan karakter siswa

PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013

TERHADAP

GURU

(64)

62.00% 87.50% 94.50% 92.00% 84.00% 77.26% 88.70% 92.49% 92.00% 86.57% 78.89% 78.25% 85.02% 83.98% 80.79%

SMK

Lebih mudah dalam menyusun RPP

Lebih semangat meningkatkan

kualitas dan metode pembelajaran pengetahuan untuk bahan ajarLebih semangat menambah Lebih perhatian dan obyektif dalam menilai kemampuan siswa Mampu mengintregasi

antara pendekatan ilmiah dan pembangunan karakter siswa

58.00% 85.00% 93.50% 91.00% 83.00% 71.77% 88.26% 93.02% 92.15% 89.03% 74.48% 81.26% 86.04% 86.21% 83.56%

SMA

Guru Kepala Sekolah Pengawas Lebih mudah dalam menyusun RPP

Lebih semangat meningkatkan

kualitas dan metode pembelajaran pengetahuan untuk bahan ajarLebih semangat menambah Lebih perhatian dan obyektif dalam menilai kemampuan siswa Mampu mengintregasi

antara pendekatan ilmiah dan pembangunan karakter siswa

PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013

TERHADAP

GURU

Kurikulum 2013 mendorong guru SMA dan SMK untuk menjadi individu pembelajar

(65)

94.70%

96.58%

92.39% 92.39%

96.47%

87.50%

93.20%

84.50% 91.50%

92.30%

SD

Kepala Sekolah Pengawas Lebih aktif melakukan supervisi

Lebih aktif mendorong guru untuk menerapkan hasil pelatihan Lebih termotivasi menjadi

teman belajar guru

96.88%

98.35%

95.58% 95.58%

98.44%

83.80%

91.60%

87.70% 91.40%

87.70%

SMP

Lebih aktif melakukan supervisi

Lebih aktif mendorong guru untuk menerapkan hasil pelatihan

Lebih termotivasi mengadakan Lebih termotivasi mengembangkan

Lebih termotivasi menjadi teman belajar guru

PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013

TERHADAP

KEPALA SEKOLAH

(66)

94.36% 95.83% 94.36% 94.36% 95.71% 79.81% 88.98% 84.82% 84.82% 83.71%

SMK

Lebih aktif melakukan supervisi

Lebih aktif mendorong guru untuk menerapkan hasil pelatihan

Lebih termotivasi mengadakan pelatihan mandiri Lebih termotivasi mengembangkan

manajemen sekolah Lebih termotivasi menjadi

teman belajar guru

95.47% 97.22% 95.16% 95.16% 95.77% 79.98% 89.73% 88.26% 90.29% 85.94%

SMA

Kepala Sekolah Pengawas Lebih aktif melakukan supervisi

Lebih aktif mendorong guru untuk menerapkan hasil pelatihan

Lebih termotivasi mengadakan pelatihan mandiri Lebih termotivasi mengembangkan

manajemen sekolah Lebih termotivasi menjadi

teman belajar guru

PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013

TERHADAP KEPALA

SEKOLAH

Penerapan kurikulum meningkatkan motivasi kepala sekolah SMA dan SMK dalam melakukan

perbaikan: kualitas, pembelajaran, dan manajemen sekolah.

(67)

83.68%

79.98% 62.11%

67.88%

80.49% 66.03%

SD

Komite Ortu Orangtua

Siswa mudah belajar

Siswa mudah beradaptasi

dengan metode pembelajaran Metode pembelajaranmenyenangkan

77.90%

77.54% 61.85%

79.22%

79.03% 60.25%

SMP

Siswa mudah belajar

Siswa mudah beradaptasi

dengan metode pembelajaran Metode pembelajaranmenyenangkan

KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH

(68)

73.08%

75.42% 55.24%

69.06%

67.60% 51.53%

SMA

Komite Ortu Orangtua Siswa mudah belajar

Siswa mudah beradaptasi

dengan metode pembelajaran Metode pembelajaranmenyenangkan

78.14%

76.88% 58.21%

77.90%

75.60% 57.48%

SMK

Siswa mudah belajar

Siswa mudah beradaptasi

dengan metode pembelajaran Metode pembelajaranmenyenangkan

KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH

Kurikulum 2013 menciptakan kemudahan belajar dan menyenangkan bagi siswa SMA dan SMK.

(69)

92.81% 90.56% 91.51% 91.87% 89.90% 90.82% 93.91% 92.08% 89.15% 90.25% 91.17% 88.42% 88.53% 93.04%

SD

Komite

Ortu

Orangtua

Lebih aktif bertanya dan berpendapat

Termotivasi untuk observasi

Lebih terampil, inovatif dan produktif Semangat belajar lebih tinggi Karakter siswa lebih terbangun 94.40% 93.79% 92.73% 92.56% 91.94% 93.36% 93.68% 94.93% 93.09% 92.76% 93.46% 92.31% 91.47% 94.54%

SMP

Lebih aktif bertanya dan berpendapat

Termotivasi untuk observasi

Lebih terampil, inovatif dan produktif Semangat belajar

lebih tinggi Karakter siswa lebih terbangun

KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH

(70)

93.50% 91.51% 92.36% 92.25% 90.81% 91.39% 92.98% 91.77% 90.21% 89.48% 89.28% 87.53% 89.77% 91.09%

SMA

Lebih aktif bertanya dan berpendapat

Termotivasi untuk observasi

Lebih terampil, inovatif dan produktif

Daya nalar lebih baik Hasrat membaca lebih tinggi

Semangat belajar lebih tinggi Karakter siswa lebih terbangun 94.35% 92.99% 93.12% 92.23% 90.69% 92.11% 93.30% 92.35% 91.36% 91.61% 92.09% 89.66% 90.64% 93.33%

SMK

Komite OrangtuaOrtu Lebih aktif bertanya dan berpendapat

Termotivasi untuk observasi

Lebih terampil, inovatif dan produktif

Daya nalar lebih baik Hasrat membaca lebih tinggi

Semangat belajar lebih tinggi Karakter siswa lebih terbangun

KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH

Kurikulum 2013 mendapat respon positif dari komite sekolah dan orang tua: anak lebih aktif

bertanya, mandiri, kreatif, serta memiliki daya nalar yang lebih baik.

tdak yakin kurang yakin yakin sangat yakin

(71)

Rencana Implementasi Tahun 2014

E

(72)

No

Jenjang

Sekolah

Siswa Kelas

1,2,4,5,7,8

Guru

1

SD/SDLB

148.171

17.640.917

783.935

2

SMP/SMPLB

35.597

7.107.950

415.980

Jumlah

183.768

24.748.867

1.199.915

Jumlah Sekolah, Siswa, dan Guru

Sasaran 2014

No

Jenjang

Jumlah Sekolah

Siswa Kelas

10,11

Guru

1

SMA/SMLB

12.403

3.468.510

139.398

2

SMK

10.628

3.027.467

85.688

JUMLAH

23.031

6.495.977

225.086

Pendidikan Dasar

Pendidikan Menengah

(73)

Skema

Implementasi

I

Upload Buku *)

Penyaluran BOS Buku

IV

Penggunaan buku

Sem I

di sekolah

II

Pengadaan dan Distribusi

Buku Sem II oleh Pemda

I

Mulai Pembelian Buku Sem I

oleh Sekolah

I

Penggunaan buku

Sem II

di sekolah

II

II

Mulai Pelathan

Narasumber Nasional *)

Mulai Pelathan

Instruktur Nasional *)

III

Mulai Pelathan

Guru,

KS, PS *)

II

Pelathan Manajemen

KS dan PS

(74)

Jadwal Pelathan

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Penuntasan Buku

Pelatihan IN

1

2

3

4

1

2

3

4

Juli

1

2

3

Pelatihan Guru Sasaran 4 Angkatan

Penyegaran NS

Dimulai 10 Maret

Persiapan

IN

Untuk melatih GS

Ujian Akhir Sekolah dan Pembagian Rapor

Persiapan NS

Untuk pelatihan IN

3

4

Awal

Ramadhan Awal

(75)

Pengadaan Buku

(76)

MEKANISME PENGADAAN BUKU KURIKULUM 2013

Tahun 2014

Penggandaan buku dialokasikan

melalui BOS + APBN

Penggandaan buku dialokasikan melalui DAK

di daerah:

1. DAK 2014 (penerima DAK 2014)

2. APBD Kab./Kota (bukan penerima DAK)

Semester I

Juli – Desember 2014

Januari – Juni 2015

Semester II

(77)

Ruang Lingkup Pendampingan

No

Pendampingan

Materi

Komponen

1

Buku teks pelajaran

dan buku pedoman

guru termasuk

silabus

Pemahaman materi yang tertuang pada buku; Keterkaitan antara pengetahuan,

keterampilan dan sikap; Pemahaman terhadap sumber-sumber belajar lainnya;

Keterkaitan antara sumber-sumber belajar dan alat-alat yang dipergunakan; Penekanan

pada high order thinking (contoh-contoh); materi pengayaan dan remedial.

2

Proses

pembelajaran dan

penilaian

Pembelajaran yang menekankan pada tiga ranah kompetensi (melalui pembelajaran

pengetahuan untuk mengasah keterampilan dan membentuk sikap); Pembelajaran

berbasis aktivitas; Pembelajaran untuk mengasah kreativitas; Penilaian proses; Penilaian

kompetensi (secara utuh)

3

Penyusunan rencana

pelaksanaan

pembelajaran

Identitas mata pelajaran/tema; Perumusan indikator; Perumusan tujuan pembelajaran;

Pemilihan materi ajar; Pemilihan sumber belajar; Pemilihan media belajar; Pemilihan

metode pembelajaran; Pemilihan strategi pembelajaran; Penilaian pembelajaran

4

Pelaksanaan

pembelajaran

Pendekatan pembelajaran saintifik; Discovery/inquiry learning; Pembelajaran melalui

projek; Pembelajaran nonklasikal terutama dengan ko/ekstra kurikuler

5

Pelaksanaan

(78)

Terima Kasih

(79)

Bahan Cadangan Diskusi

Diskusi:

1. Mengapa sering kali orang tidak mau berubah?

2. Mengapa Kurikulum harus berubah?

3. Apa yang menjadi tantangan abad 21 sehingga kurikulum harus

berubah?

4. Perlukah kurikulum berubah?

5. Bagaimana jika kurikulum tidak berubah?

6. Apa yang Anda ketahui tentang kurikulum 2013?

7. Apa yang Anda ketahui tentang pendekatan saintifik?

Referensi

Dokumen terkait

38 Demikian, maka penempatan perempuan dewasa 37 Yaitu orang yang masih sendiri, sehingga wajib diberi wali nikah tidak terbatas pada kaum wanita saja,

penelitian didapatkan bahwa ekstrak daun lamtoro memberikan hasil terdapatnya penyembuhan luka sayat yang terjadi dibawah 7 hari pada 3 sampel penelitian yakni

Sehingga berdasarkan analisis kebutuhan ini maka diperlukan suatu bahan untuk peserta didik belajar berupa modul pembelajaran elektronik yang disusun menggunakan aplikasi

Berdasarkan uraian rumusan masalah tersebut maka dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: (1) Mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran dengan

Dalam bank syariah, aset dibagi menjadi dua yaitu pertama adalah aset yang didanai sendiri dan kewajiban atau hutang yang risikonya ditanggung oleh modal sendiri, dan

Dan hasil dari penelitian ini, dengan penggunaan supply chain management yang intensif maka dapat menghasilkan keunggulan kompetitif yang baik dan meningkatkan

umpulan fosil foraminifera mengandung banyak spesies yang masih hidup sampai sekarang, maka pola  penyebaran modern dari spesies-spesies tersebut dapat digunakan untuk

Asli dan salinan/foto copy daftar terperinci alat perlengkapan apotek  Asli dan salinan/foto copy daftar terperinci alat perlengkapan apotek  Surat pernyataan dari Apoteker