Kurangnya Pengaplikasian Foraminifera di Geologi
Kurangnya Pengaplikasian Foraminifera di Geologi
Indonesia
Indonesia
Fachmy Muhammad Irh
Fachmy Muhammad Irhamsyahamsyah 270110130059
270110130059
Fikri Ganjar Firmansyah Fikri Ganjar Firmansyah
270110130079 270110130079 Andri Hidayat Andri Hidayat 270110130123 270110130123 Abstract Abstract Foram
Foraminiferinifera a merupmerupakan mikrofosil yang akan mikrofosil yang palinpaling g petinpeting g dalam studi dalam studi mikromikropaleopaleontologntologi. i. HalHal ini disebabkan karena jumlahnya yang melimpah pada batuan sedimen dan peranannya penting dalam ini disebabkan karena jumlahnya yang melimpah pada batuan sedimen dan peranannya penting dalam penentuan umur
penentuan umur lapisan batuan lapisan batuan maupun rekontruksi maupun rekontruksi lingkungan sedimen. lingkungan sedimen. Peranan Foraminifera Peranan Foraminifera padapada bidang
bidang Geologi Geologi sangatlah sangatlah banyak banyak peranannya peranannya dalam dalam membantu membantu penelitian penelitian atau atau studi studi dalam dalam suatusuatu fenomena Geologi, seperti biostratigrafi, paleoekologi, paleobiogeografi, eksplorasi minyak dan gas fenomena Geologi, seperti biostratigrafi, paleoekologi, paleobiogeografi, eksplorasi minyak dan gas bumi.
bumi. Akan Akan tetapi tetapi penelitian penelitian atau atau literature literature tentang tentang kemajuan kemajuan dari dari mikrofosil mikrofosil Foraminifera Foraminifera iniini sangatah jarang terutama di Indonesia, kurangnya di aplikasikan Foraminifera dalam Geologi, selain sangatah jarang terutama di Indonesia, kurangnya di aplikasikan Foraminifera dalam Geologi, selain itu kurangnya peneliti atau orang yang tertarik dalam bidang mikrofosil Foraminifera ini di Indonesia itu kurangnya peneliti atau orang yang tertarik dalam bidang mikrofosil Foraminifera ini di Indonesia yang
yang disebadisebabkan bkan salah salah satu satu faktofaktornya rnya adalaadalah h kurankurangnya gnya litelalitelatur-tur-literaliteratur tur mengemengenai nai ForamForaminiferinifera,a, padahal
padahal peranan peranan Foraminifera Foraminifera itu itu sendiri sendiri sangatlah sangatlah banyak banyak berperan berperan dan dan membantu membantu dalam dalam bidangbidang Geologi dan Mikrofosil.
Geologi dan Mikrofosil.
PENDAHUUAN PENDAHUUAN
Fo
Foramramininififera era adadalalah ah ororgaganinismsmee bersel
bersel tunggal tunggal protista! yang protista! yang mempunyaimempunyai "angkangatau test istilah untuk "angkang "angkangatau test istilah untuk "angkang in
inteternrnalal!. !. FoForaramimininifefera ra didikeketetemumukakann melimp
melimpah ah sebagasebagai i fosil,sfosil,setidaketidaknya nya dalamdalam ku
kururun n #a#aktktu u $%$%& & jujuta ta tatahuhun. n. 'a'angngkakangng foraminifera umumnya terdiri darikamar foraminifera umumnya terdiri darikamar -k
kaammaar r yyaanng g tteerrssuussuunn sa
sammbubungngmmenenyyamambbunung g seselalamma a mmasasaa pertumbuhannya.
pertumbuhannya. (ahkan (ahkan ada ada yangyang berbentuk
berbentuk paling paling sederhana, sederhana, yaitu yaitu berupaberupa ta
tabubung ng yyanang g teterbrbuuka ka atatau au bbererbbenentutuk k boladengan
boladengan satu satu lubang. lubang. 'angkang'angkang foraminifera tersusun dari bahan organik, foraminifera tersusun dari bahan organik, butiran
butiran pasir pasir atau partikel-partikel atau partikel-partikel lainlain ya
yang ng tetererekat kat memenynyatu atu ololeh eh semsemenen, , atatauau
k
kririststal al ''a'a')* )* kkalalsisit t atatauauararagagononitit!! terg
tergantunantung g dari dari spesiesspesiesnya. nya. ForamForaminiferainifera y
yaanng g tteellaah h ddee##aassa a mmeemmppuunnyyaaii uk
ukururan an beberkrkisisar ar dadari ri +&+&& & mimikrkromometeter er sampai & sentimeter.
sampai & sentimeter. F
Foorraammiinniiffeerra a mmeerruuppaakkaann mikrofosil yang sangat penting dalam studi mikrofosil yang sangat penting dalam studi mikropaleontologi dan geologi. Mikrofosil mikropaleontologi dan geologi. Mikrofosil foraminifera sangatlah efisien dalam studi foraminifera sangatlah efisien dalam studi mi
mikrkropopalealeonontotolologi gi disebdisebababkakan n karekarenana jumlahnya
jumlahnya yang yang sangat sangat melimpah melimpah padapada batuan
batuan sedimen, sedimen, sedangkan sedangkan apabilaapabila me
mengnggugunanakakan n mamakrkrofofosossil sil didihaharuruskskanan memiliki sampel batuan yang banyak dan memiliki sampel batuan yang banyak dan biaya yang lebih.
He#an foraminifera "ontohnya adalah plankton dan benthos, hidup pada dasar laut. Plankton bentuk testnya adalah bulat dan susunan kamarnya adalah tro"hospiral, sedangkan benthos bentuk testnya adalah pipih dan susunan kamar planispiral. edua-duanya ini adalah merupakan bagian dari fhilum protooa
kumpulan fosil foraminifera mengandung banyak spesies yang masih hidup sampai sekarang, maka pola penyebaran modern dari spesies-spesies tersebut dapat digunakan untuk menduga lingkungan masa lampau di tempat kumpulan fosil foraminifera diperoleh ketika fosil foraminifera tersebut masih hidup. /ika sebuah "ontoh mengandung kumpulan fosil foraminifera yang semuanya atau sebagian besar sudah punah, masih ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk menduga lingkungan masa lampau. Petunjuk tersebut adalah keragaman spesies, jumlah relatif dari spesies plangtonik dan bentonik prosentase foraminifera plangtonik dari total kumpulan foraminifera plangtonik dan bentonik!, rasio dari tipe-tipe "angkang rasio0otaliidae, Miliolidae, dan 1e2tulariidae!, dan aspek kimia material penyusun "angkang.
Penyebaran jumlah fosil Foraminifera pada batuan sedimen yang melimpah sehingga foraminifera memiliki banyak peranan dan membantu dalam studi geologi yaitu pada bidang biostratigrafi, paleoekologi, paleobiogeografi, dan eksplorasi minyak
dan gas bumi, dll.
Akan tetapi penelitian pada mikrofosil foraminifera tersebut tidak begitu berkembang di Indonesia,
diakibatkan sedikitnya literature di Indonesia tentang Foraminifera dan sedikitnya orang yang tertarik untuk meneliti foraminifera tersebut. Padahal peranan Foraminifera dalam bidang Geologi sangatlah berperan dan membantu untuk memudahkan fenomena geologi. !E"#DE PENEI"IAN
Adapun metode yang dilakukan dalam karya tulis ilmiah ini yaitu metode studi pustaka. Metode studi pustaka adalah suatu langkah untuk memperoleh informasi dari penelitian terdahulu, dengan "ara mengumpulkan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literature-literatur, "atatan-"atatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan tema yang akan dibahas.
APIKA$I
Penelitian tentang fosil foraminifera mempunyai beberapa penerapan yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan Mikropaleontologi dan Geologi. Fosil foraminifera bermanfaat dalam biostratigrafi, paleoekologi, paleobiogeografi, eksplorasi
minyak dan gas bumi, dll.
+. Paleoekologi dan Paleobiogeografi
Foraminifera memberikan data tentang lingkungan masa lampau skala Geologi!. arena spesies foraminifera yang berbeda diketemukan di lingkungan yang berbeda pula, seorang ahli paleontologi dapat menggunakan fosil foraminifera untuk menentukan lingkungan masa lampau tempat foraminifera tersebut hidup. 3ata foraminifera telah dimanfaatkan untuk
memetakan posisi daerah tropik di masa lampau, menentukan letak garis pantai masa lampau, dan perubahan perubahan suhu global yang terjadi selama
jaman es.
4ebuah "ontoh kumpulan fosil foraminifera mengandung banyak spesies yang masih hidup sampai sekarang, maka pola penyebaran modern dari spesies-spesies tersebut dapat digunakan untuk menduga lingkungan masa lampau - di tempat kumpulan fosil foraminifera diperoleh - ketika fosil foraminifera tersebut masih hidup. /ika sebuah per"onto mengandung kumpulan fosil foraminifera yang semuanya atau sebagian besar sudah punah, masih ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk menduga lingkungan masa lampau. Petunjuk tersebut adalah keragaman spesies, jumlah relatif dari spesies plangtonik dan bentonik prosentase foraminifera plangtonik dari total kumpulan foraminifera plangtonik dan bentonik!, rasio dari tipe-tipe "angkang rasio 0otaliidae, Miliolidae, dan 1e2tulariidae!, dan aspek kimia material penyusun "angkang.
Aspek kimia "angkang fosil foraminifera sangat bermanfaat karena men"erminkan sifat kimia perairan tempat foraminifera ketika tumbuh. 4ebagai "ontoh, perban-dingan isotop oksigen stabil tergantung dari suhu air. 4ebab air bersuhu lebih tinggi "enderung untuk menguapkan lebih banyak isotop yang lebih ringan. Pengukuran isotop oksigen stabil pada "angkang foraminifera plangtonik dan bentonik yang berasal dari
ratusan batuan teras inti dasar laut di seluruh dunia telah dimanfaatkan untuk meme-takan permukaan dan suhu dasar perairan masa lampau. 3ata tersebut
sebagai dasar pemahaman bagaimana iklim dan arus laut telah berubah di masa lampau dan untuk memperkirakan perubahan-perubahan di masa yang akan
datang keakurasiannya belum teruji!.
. 5ksplorasi Minyak
Foraminifera dimanfaatkan untuk menemukan minyak bumi. (anyak spesies foraminifera dalam skala biostratigrafi mempunyai kisaran hidup yang pendek. 3an banyak pula spesies foraminifera yang diketemukan hanya pada lingkungan yang spesifik atau ter-tentu. )leh karena itu, seorang ahli paleontologi dapat meneliti sekeping ke"il per"onto batuan yang diperoleh selama pengeboron sumur minyak dan selanjutnya menentukan umur geologi dan lingkungan saat batuan tersebut terbentuk.
4ejak +6&-an industri perminyakan memanfaatkan jasa penelitian mikropaleontologi dari seorang ahli mikrofosil. ontrol stratigrafi dengan menggunakan fosil foraminifera memberikan sumbangan yang berharga dalam mengarahkan suatu pengeboran ke arah samping pada horison yang mengandung minyak bumi guna meningkatkan produktifikas minyak.
4elain ketiga hal tersebut dia atas foraminifera juga memiliki kegunaan dalam analisa struktur yang terjadi pada lapisan batuan. 4ehingga sangatlah penting untuk mempelajari foraminifera se"ara lengkap.
*. (iostratigrafi
merupakan ilmu penentuan umur batuan dengan menggunakan fosil yang
terkandung didalamnya. (iasanya bertujuan untuk korelasi, yaitu menunjukkan bah#a horion tertentu dalam suatu bagian geologi me#akili periode #aktu yang sama dengan horion lain pada beberapa bagian lain. Fosil berguna karena sedimen yang berumur
sama dapat terlihat sama sekali berbeda dikarenakan 7ariasi lokal lingkungan sedimentasi. 4ebagai "ontoh, suatu bagian
dapat tersusun
lainnya lebih bersifat batu gamping kapuran, tetapi apabila kandungan spesies fosilnya serupa, kedua sedimen tersebut kemungkinan telah diendapkan pada #aktu yang sama.
Amonit, graptolit dan trilobit meru pakan fosil indeks yang banyak digunakan
dalam
biostratigrafi. Mikrofosil sepertia"ritar"hs, "hitinooa, "onodonts,
kista dinoflagelata, serbuk
sari, sapura dan foraminifera juga sering digunakan. Fosil berbeda dapat berfungsi dengan baik pada sedimen yang berumur berbeda8 misalnya trilobit, terutama berguna untuk sedimen yang berumur ambrium. 9ntuk dapat berfungsi dengan baik, fosil yang digunakan harus tersebar luas se"ara geografis, sehingga dapat berada pada bebagai tempat berbeda. Mereka juga harus berumur pendek sebagai spesies, sehingga periode #aktu dimana mereka dapat tergabung dalam sedimen relatif sempit, 4emakin lama #aktu hidup spesies, semakin tidak akurat korelasinya, sehingga fosil yang bere7olusi dengan "epat, seperti amonit, lebih dipilih daripada bentuk yang bere7olusi jauh lebih lambat, seperti nautoloid
%. Fosil Indeks
Foraminifera memberikan data umur relatif batuan sedimen laut. Ada beberapa alasan bah#a fosil foraminifera adalah mikrofosil yang sangat berharga khususnya untuk menentukan umur relatif lapisan-lapisan batuan sedimen laut. 3ata penelitian menunjukkan foraminifera ada di bumi sejak jaman ambrium, lebih dari $&& juta tahun yang lalu.
Foraminifera mengalami
perkembangan se"ara terus-menerus, dengan demikian spesies yang berbeda diketemukan pada #aktu umur! yang berbeda-beda. Foraminifera mempunyai
populasi yang melimpah dan penyebaran horiontal yang luas, sehingga diketemukan di semua lingkungan laut. Alasan terakhir, karena ukuran fosil foraminifera yang ke"il dan pengumpulan atau "ara mendapatkannya relatif mudah meskipun dari sumur minyak yang dalam. Fosil indeks yaitu fosil yang dipergunakan sebagai penunjuk umur relatif. 9mumnya fosil ini mempuyai penyebaran 7ertikal pendek dan penyebaran lateral luas, serta mudah
dikenal.
'ontohnya : Globorotalina 1umida pen"iri ;+< atau Mio"en akhir.
$. =ithostratigrafi
Merupakan ilmu geologi yang
berhubungan dengan penelitian mengenai strata lapisan batuan. Fokus utama dari
penelitian ini
men"akup geokronologi, geologi
perbandingan, dan petrologi. 4e"ara umum suatu strata dapat berupa batuan beku atau batuan sedimen bergantung bagaimana pembentukan batuan tersebut.
=apisan batuan sedimen terbentuk oleh pengendapan sedimen yang
berhubungan dengan proses pelapukan, peluruhan at organik biogenik! atau melalui presipitasi kimia#i. =apisan ini dapat dibedakan karena memiliki banyak fosildan juga penting untuk penelitian biostratigrafi. =apisan batuan
beku dapat memiliki
karekter plutonik atau 7ulkanik bergantung pada ke"epatan pembekuan dari batuan
tersebut. =apisan ini umumnya sama sekali tidak memiliki fosil dan merepresentasikan akti7itas intrusi dan ekstrusi yang terjadi sepanjang sejarah geologi daerah tersebut.
1erdapat beberapa prinsip yang digunakan untuk menjelaskan kehadiran strata. etika suatu batuan beku memotong suatu formasi batuan sedimen, kita dapat mengatakan bah#a intusi batuan beku tersebut berumur lebih muda dari batuan
sedimen tersebut. Hukum superposisi mengatakan bah#a suatu lapisan batuan sedimen pada suatu strata yang ridak terganggu se"ara tektonik lebih muda dari yang diba#ahnya dan lebih tua dari yang berada diatasnya. Prinsip kemendataran a#al menyatakan bah#a pengendapan sedimen pada dasarnya
terjadi sebagai lapisan mendatar.
DI$KU$I
amarck %&%'! adalah ahli biologi kebengsaan pran"is, dalam bukunya >Course de oo!o"ie? memasukkan foraminifera kedalam "ephalopoda. @alaupun penggolongan ini yang kemudian dinyatakan salah, tetapi beberapa jenis yang diberi nama lamar"k
hingga sekarang masih dipakai. Ide dari amarck ini memberikan pandangan baru pada Acide D(#rbigny yang menerbitkan buku berjudul >#a$!eau methodi%ue de !a c!asse des ce&ha!o&odes? yang berisi lebih dari +$&& genus dan +<&&& spe"ies dari foraminifera, sehingga katalog untuk foraminifera telah lebih dari *&&&& halaman. Ia juga menemukan bentuk &o!y tha!amus dan mono tha!amus, dan juga ia menemukan foraminifera dari
family mi!io!ides, asteri"irinidae, &o!ymor&hinidae. 3alam klasifikasinya ia tidak mendasarkan pada susunan dinding dari foraminifera tetapi atas jumlah dan susunan kamar kamarnya. 4ehubungan dengan itu maka patutlah ia
dianggap sebagai salah seorang yang pertama sekali pembentuk mikro paleontologi ilmiah.
)illiamson %&*&! melakukan penyelidikan mengenai susunan dindingnya dan 7ariasinya dan ia mengatakan bah#a foraminifera sangat berguna untuk korelasi. +arpenter %&*,! bersama dengan Parker dan -ones melakukan penyelidikan tentang susunan kamar pada tahun %&.' yang kemudian menerbitkan te't $ooks yang pertama sekali berjudul >introduction to
the study o( (oramini(era? ia juga melakukan klasifikasi berdasarkan bentuk struktur dari dinding &er(orate atau im&er(orate! dan susuna dari kamar. Dames dan / G/ 0ornemann 1r adalah orang yang pertama sekali menggunakan mikro fosil sebagai penentuan umur yang menunjukkan bah#a lubang sumur yang dibuat dekat kota Greifs#ald mengandung batuan yang berumur turonian. Gr2ybo3sky pada tahun %&,4 melakukan riset mikro stratigrafi untuk pen"arian minyak di sekitar Poto"k dan rosni di Polandia, dan ia yakin bah#a analisa dari mikro fosil dapat dipakai s"ara berhasil dalam pen"arian minyak, namun sayang sekali perkerjaan yang sangat berharga sekali tidak terkenal selama puluhan tahun karena tertulis dalam bahasa polish s!a)ica no !e"untur !
Pada tahun %,'5 ilmu mikro paleontologi diperkenalkan untuk pertama sekali di uni7ersitas 'olumbia
94A! dan merupakan mata kuliah tersendiri. Hal ini diikuti oleh uni7ersitas yang lain. Pada negara negara industri perkembangan mikro paleontologi
Foraminifera memiliki peranan yang "ukup banyak dalam membantu penelitian atau studi dalam suatu fenomena Geologi, seperti biostratigrafi, paleoekologi, paleobiogeografi, eksplorasi minyak dan gas bumi. ;amun pengaplikasi foraminifera di Indonesia itu sendiri kurang digunakan dalam bidang geologinya dikarenakan di Indonesia kurangnya literatur-literatur tentang foraminifera.
urangnya liteatur-literatur di Indoneia tersebut disebabkan di Indonesia kurang adanya penelitian- penelitian lebih lanjut mengenai Foraminifera sehingga di Indonesia kurangnya litelatur-literatur mengenai Foraminifera. 1eori-teori yang diungkapkan oleh para ilmu#annya juga seperti =andmark, )rbigny, Grybo#sky atau yang lainnya bukanlah berasal dari bangsa Melayu termasuk Indonesia yang memungkinkan sebagian peneliti Indonesia sulit memahami bahasa yang mereka gunakan. 'ontohnya Grybo#sky yang menggunakan bahasa polish yang peneliti Indonesia tidak
memahami bahasa tersebut. 4elain itu, kurangnya peneliti-peneliti atau orang-orang yang tertarik untuk meneliti Foraminifera tersebut yang di karenakan kurangnya kesadaran peneliti Indonesia mengenai pentingnya peranan Foraminifera dalam bidang Geologi. Padahal Indonesia memiliki jumlah Foramnifera yang melimpah disuluruh #ilayah Indonesia terutama di laut, tetapi kemelimpahan Foraminifera tersebut kurang dimanfaatkan oleh peneliti- peneliti ataupun orang-orang di Indonesia, padahal Foraminifera tersebut
banyak peranannya dalam bidang Geologi.
KE$I!PUAN
Foraminifera memiliki peran yang sangat banyak dan penting dalam ilmu geologi seperti biostratigrafi, paleoekologi, paleobiogeografi, eksplorasi minyak dan gas bumi, serta "abang ilmu geologi lainnya. Penyebaran jumlah fosil Foraminifera yang melimpah menyebabkan foraminifera memiliki banyak peranan penting dalam illmu mikropaleontologi dan geologi.
umpulan fosil foraminifera mengandung banyak spesies yang masih hidup sampai sekarang, maka pola penyebaran modern dari spesies-spesies tersebut dapat digunakan untuk menduga lingkungan masa lampau di tempat kumpulan fosil foraminifera diperoleh ketika fosil foraminifera tersebut masih hidup.
Penelitian pada mikrofosil foraminifera tidak begitu berkembang di Indonesia, diakibatkan sedikitnya literature - literature di Indonesia tentang Foraminifera dan sedikitnya orang yang tertarik untuk meneliti foraminifera tersebut sehingga kebanyakan para ahli yang meneliti foraminifera di Indonesia ialah ilmu#an asing. Padahal peranan Foraminifera dalam bidang Geologi sangatlah berperan dan membantu untuk memudahkan fenomena geologi. Para era modern ini sebaiknya kita sebagai #arga negara yang negaranya memiliki kelimpahan foraminifera harus sudah mulai menguasai ilmu pengetahuan tentang foraminifera. 3engan
mempelajari foraminifera dan menguasai ilmunya kita dapat memanfaatkan nya dalam meneliti fenomena dalam ilmu geologi seperti dalam bidang eksplorasi.
(erkembangnya bidang eksplorasi oleh orang Indonesia sendiri akan membuat negara kita lebih maju dan semakin mandiri tanpa "ampur tangan asing.
+. ;ur Farida, @idiastuti. Aplikasi Foraminifera di (idang Geologi. +& April &+$. http:BB#idiastuti-nur-farida.blogspot."omB&+B+&Baplikasi-foraminifera-di-bidang-geologiCD.html
. 9'=. Foraminifera. +& April &+$.
http:BB###.u"l.a".ukBGeol4"iBmi"ropalBforam.html *. Anonymous. Mikropaleontologi. +& April &+$.
https:BBm#amir.#ordpress."omBgeologiBlaporan-praktikumBmikropaleontologiB %. Anugrah P, Eusuf. Mikropaleontologi. +& April &+$.
http:BB###.a"ademia.eduB*+<%<&B6$&&DD$*-Mikropaleontologi
$. @etmore, aren. Foram Fa"ts An Introdution to Foraminifera. +& April &+$. http:BB###.u"mp.berkeley.eduBfosre"B@etmore.htm